EBM, Evidence Based Medicine, Medicine, Laporan EBM, tugas EBM,Full description
jurnal ebmFull description
Bipolar Disorder with Manic Phase Case Write upFull description
ebm
PNGANTARFull description
ebmFull description
MBE
TerapiFull description
Electron Beam Machining(EBM)Full description
Full description
Tugas EBM Blok Kedokteran KeluargaDeskripsi lengkap
Sentencia de Hábeas Corpus N.° 003-2019-CSJJ/2do.JIP-EBMDescripción completa
Sentencia de Hábeas Corpus N.° 003-2019-CSJJ/2do.JIP-EBMDescripción completa
PDeskripsi lengkap
6
Telaah Kritisi Jurnal Terapi dari Sudut Pandang Evidence Based Medicine I. Pertanyaan Klinis Apakah Apakah pemberi pemberian an kortik kortikost ostero eroid id inhalas inhalasii dapat dapat menuru menurunka nkan n gejala gejala pada pada pender penderita ita sinusitis recurrent ? II. II.
Form Formul ulas asii Pert Pertan anya yaan an Klin Klinis is dala dalam m PIC PIC Pene Penelu lusu sura ran n Population Penderita sinusitis recurrent
III. III.
Intervention Pemberian kortikosteroid inhalasi
Comparison Pemberian placebo
utcome Penurunan geja ejala
Penyus Penyusuna unan n Stru Stru!tu !turr "mum "mum PIC PIC un untu! tu! Penel Penelusu usuran ran Bu! Bu!ti ti Stru!tur "mum Penelusuran Bu!ti#
-
(sin (sinus usit itis is*r *rec ecur urre rent nt)) AND (cor (corti tico cost stero eroid id* * inha inhala latio tion n OR spr spra a)) AND AND (placebo) AN AND (smptom)
Search: (sinusitis recurrent AND steroid nasal spray AND placebo AND symptom)
I$. I$.
Bu!t Bu !tii %Jur %Jurna nal& l& Te Ter'ai r'ai! ! yang yang (ip (iper erol oleh eh
# 'usse& Penulis! "li O# $elt%er& $D&a '# auren harous& $D&b illiam # $D&c +# ,ames inreich& $D&d Richard R# orber& $D&e $el.n R# Dan%ig& PhD&e dan the Nasone/ +inusitis 0roup Judul# Added relief in the treatment treatment of acute recurrent recurrent sinusitis with adjunctive mometasone furoate nasal spray
)ama * Tahun Jurnal# 1he ,ournal o2 Allerg and linical 3mmunolog& $ei 4555
4 +elevansi PIC Pertanyaan Klinis dengan PIC Jurnal PIC
$.
Pertanyaan Klinis
P
+inusitis recurrent
I
Pemberian 9ortikosteroin inhalasi
C
Placebo
Penurunan gejala
Jurnal yang (iperoleh
Pasien usia 64 tahun keatas dengan ri7aat recurrent sinusitis ang terda2tar di 48 klinik kesehatan di +an Diego& ali2ornia& $il7aukee and $adison& is& 'altimore& $d& 9enil7orth& dan Ne7 ,erse& Amerika#
(isain Penelitian, Fo!usdan -or!sheet yang diguna!an untu! telaah !ritis dari Jurnal yang diperoleh.
Disain Penelitian! "kperimental ;okus ,urnal! 1erapi orksheet ang digunakan pada telaah kritis! 1erapi
@ $I.
Telaah Kritis Jurnal yang (iperoleh Telaah $alidity
Ja/a'an
orksheet 1herap
-or!sheet
+MMB
+ecruitment 0a Apakah subjek me7akili? $enggunakan Randomi%ed& double blind-controlled trial& sebanak <5= pasien dengan sinusitis recurrent diatas usia 64 tahun ang terda2tar di 48 klinik kesehatan (+an Diego& ali2ornia& $il7aukee and $adison& is& 'altimore& $d& 9enil7orth& dan Ne7 ,erse) di Amerika pada bulan oktober tahun 4555# +etelah diberi penjelasan tentang perluna& pentingna& dan bagaimana penelitian ini akan dijalankan& mereka diminta untuk memberikan in2ormed consent# +ebelumna penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari komisi etik institusi ang bersangkutan#
9riteria inklusi Penderita sinusitis reccurent ang! 6# >sia 64 tahun keatas dengan serangan akut sinusitis 4# Ri7aat sinusitis berulang (minimal 4 kali serangan akut pertahun ang membutuhkan antibiotik dalam terapina dalam 4 tahun terakhir)
9riteria ekslusi Penderita sinusitis reccurent ang! 6# $enderita rhinitis alergi akti2& in2eksi saluran pernapasan atas& cstic 2ibrosis& nasal polip& 9artageners sndrome& glaukoma& ri7aat katarak posterior subscapular& kondisi pro operasi sinus nasal segera& anatomic abnormalitas pada nasal# 4# Pemakaian kortikosteroid intranasal dalam 7aktu 4 minggu sebelum dilakukan penelitian atau peroral dalam 7aktu < minggu sebelum dilakukan penelitian# @# Pemakaian antibiotik dalam 7aktu 6 minggu sebelum dilakukan penelitian
Apakah penempatan 3 diacak dan disembunikanBB#? 0a sehingga kelompok-kelompok 3 sebanding pada a7al percobaan? Pasien dialokasikan secara acak ke dalam 4 kelompok! 6&9elompok $ometasone ;uroate Nasal +pra ($;+N) sebanak 455 pasien aitu kelompok ang mendapat Amo/icillin la.ulanate Potassium (AP) C= mg 4 kali sehari peroral dan $ometasone ;uroate Nasal +pra ($;+N) <55Eg 4 kali sehari dibagi kedua nostril dan F 4&kelompok Plasebo sebanak 45= pasien aitu kelompok ang mendapat Amo/icillin la.ulanate Potassium (AP) C= mg 4 kali sehari peroral dan placebo nasal spra dengan rasio 6!6# 9edua kelompok dibandingkan llocation
Apakah kelompok-kelompok memperoleh ko-inter.ensi ang 0a sama ? apakah ada kecukupan tindak lanjut? Pemakaian obat-obatan lain seperti jenis kortikosteroid selain ang diberika pada inter.ensi& nasal dekongestan& opiat& antihistamin secara bersamaan tidak diperbolehkan# Penggunaan asetaminophen diperbolehkan# Pasien diberikan inter.ensi 4 kali sehari untuk menge.aluasi gejala tiap 64 jam (pagi dan malam)# Pengukuran skor gejala berdasar G gejala ang die.aluasi Maintenance
< terpisah menggunakan skala 5-@# +kor gejala pagi dan malam akan dirata-rata# 1otal skor gejala perhari dijumlahkan dengan range minimum 5 poin dan maksimum 6C poin#
Measurement Blinding
Apakah subjek dan penilai disamarkan terhadap perlakuan ang diterima danHatau apakah pengukuranna objekti2?
0a
utcome Penelitian ini menggunaakn randomi%ed& double blind& placebo-controlled trial selama 46 hari# Pada hari ke-6& dilakukan penilaian gejala menggunaka skor gejala terdiri dari G gejala (purulent rhinorrhea& congestion& postnasal drip& headache& 2acial pain& cough) dengan skala 5-@! 5& noneF 6& mildF 4& moderateF @& se.ere# 1otal skor gejala minimum G dan maksimum 6CF dengan minimal 6 gejala nasal moderate atau se.ere ditambah rhinorea purulen#
1scan sinus paranasal ang dibacakan oleh radiologis harus didapatkan gambaran sinusitis ! mucosal thickening& opaci2ication& or airH2luid le.els pada 6 sinus atau lebih# Pada hari ke-46& tiap pasien die.aluasi berdasar respon terapi keseluruhan dedngan skala 6- ! 6& complete relie2F F 4& marked relie2F @& moderate relie2F <& slight relie2F & no relie2 (treatment 2ailure)# Penilaian dengan e.aluasi terpisah menggunakan kriteria skor gejala skala 5-@juga dilakukan# 1scan diulang pada hari ke-46& dibaca dan dinilai oleh radiologis (radiologis tidak mengetahui tanggal pemeriksaan dan identitas pasien)
Telaah Importancy orksheet 1herap pa!ah !ema!naan statistic dan !ema!naan !linis dari hasil penelitian tergam'ar dengan 'ai!1
0a
Pengolahan data menggunakan metode 4-7a ANOIA dengan p J 5& 5# ,ika dibandingkan dengan kultur urine& Griess nitrite test bisa mendiagnosa 4@ dari 48 hasil kultur
positi2 dan tidak bisa mendiagnosa C dari 4=6 hasil kultur negati2# Artina Griess nitrite test memiliki sensiti.itas sebesar =8&@6 K dan spesi2isitas sebesar 8=&5 K# Positi.e Predicti.e Ialue (PPI) sebesar =<&68 K dan Negati.e Predicti.e Ialue (NPI) sebesar 8=&== K# Rendahna PPI pada penelitian ini bisa jadi disebabkan rendahna pre.alensi responden ang terkena in2eksi saluran kemih aitu sebesar 8&G= K# Alasan lain adalah karena pengambilan sampel urine secara acak tidak memungkinkan semua sampel urine diambil pada pagi hari& padahal urine pertama ang diambil pada pagi hari adalah ang ideal untuk penelitian ini# +edangkan urinary pus cell count of ≥ cells per micro litre test jika dibandingkan dengan kultur urine didapatkan 46 hasil positi2 dari 48 hasil kultur positi2# Dan 6 hasil negati2 dari 4=6 hasil kultur negati2# ,adi sensiti.itas urinary pus cell count of ≥ cells per micro litre test adalah sebesar =4&<6 K dengan spesi2isitas sebesar 8<&<= K# PPI dari tes ini adalah C&@@ K dan NPI sebesar 8G&8G K# Rendahna PPI ini bisa terjadi karena peneliti tidak bisa menggunakan centri2uged urine akibat tidak tersediana mesin centri2ugal untuk penelitian ini#
$eskipun tidak selalu memungkinkan untuk mengambil sampel urine pertama pada pagi hari&
tetapi penggunaan Griess nitrite test untuk screening in2eksi saluran kemih tetap bisa diterima# +edangkan untuk urinary pus cell count of ≥ cells per micro litre test sebenarna sangat berguna untuk melakukan screening pada in2eksi saluran kemih# Namun& prosedurna rumit dan juga membutuhkan tenaga terlatih untuk melakukan pengamatan karena hasilna sangat subekti2#
Pengu!uran apa yang diguna!an dan se'erapa dampa! perla!uannya1 urinary pus cell count of ≥ cells per micro litre test Griess nitrite test +ensiti.itas! =8&@6K +pesi2isitas! 8=#5K PPI! =<&68 K NPI ! 8=&== K R : ! 4G&C= R - ! 5&46
+ensiti.itas! =4&<6 K +pesi2isitas! 8<&<= K PPI! C&@@ K NPI ! 8G&8G K R : ! 6@&5C R - ! 5&48