143161158-Laporan-EBM-Kel-6

“Evidence-based

Medicine (EBM)”

(Laporan Praktikum)

Oleh : Kelompok 6

1. Ahmad Fariz Ramadhan P. J. N

(0918011025) (0918011025)

2. Ahmad Iqbal

(0818011045) (0818011045)

3. Aqsho Ramadhanisa

(0918011030) (0918011030)

4. Asticaliana Erwika S.

(0918011033) (0918011033)

5. Elis Sri Alawiyah

(0918011041) (0918011041)

6. Febrina Dwiyanti

(0918011044) (0918011044)

7. Hema Melini

(0918011048) (0918011048)

8. M. Rizki Darmawan

(0918011060) (0918011060)

9. Riyan Wahyudo

(0918011018) (0918011018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2012

The world's largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.







DAFTAR ISI

Halaman

Soal (Forebaground) ............................................ .................................................................. ............................................ ........................... ..... 1

Langkah 1 ............................................. ................................................................... ............................................ .......................................... .................... 2

Langkah 2 ............................................. ................................................................... ............................................ .......................................... .................... 4

Langkah 3 ............................................. ................................................................... ............................................ .......................................... .................... 6

Langkah 4 ............................................. ................................................................... ............................................ .......................................... .................... 8

Langkah 5 ............................................. ................................................................... ............................................ .......................................... .................... 9

LAMPIRAN







PRAKTIKUM

E vide vidence nce-ba -base sed d Me M edicine dici ne (EBM)

Soal:

Manakah yang lebih baik implatansi lensa intraokuler multifokal atau monofokal standar, untuk memperbaiki ketajaman visus, meningkatkan kepuasan subjektif penglihatan, menurunkan ketergantungan pada kacamata, mengurangi kesilauan dan sensitivitas kontras, pada pasien ekstraksi katarak?







E vide vidence nce-ba -base sed d Me M edi cine ci ne (EBM)

Langkah-langkah Evidence-based Langkah-langkah Evidence-based Medicine (EBM), Medicine (EBM), yaitu: a. Langkah 1: Merubah kebutuhan akan informasi (mengenai terapi, pencegahan, diagnosis, prognosis, etiologi, dll) menjadi pertanyaan yang dapat dijawab. Merumuskan pertanyaan klinis dengan menggunakan rumus “PICO”: 

Patient dan problem (bagaimana pasien dan masalah apa, yaitu

kausa/etiologi/ harm, diagnosis, terapi, atau prognosis)? 

Intervention Intervention ( tes diagnostik, terapi, paparan, dsb)



Comparison (jika relevan, misalnya terapi standar, gold standard,

plasebo) 

Clinical outcome

(Patient-Oriented

Evidence

that

Matters,

misalnya, perbaikan klinis, mortalitas, morbiditas, kualitas hidup)

Evidence-based Medicine (EBM) jurnal yang berjudul “ Multif Multifo ocal versus

monof onof ocal ocal intr intrao aocular cular lenses lenses after after catar cataract act extrac tr actition on (R evie vi ew)

”

Langkah 1: Rumuskan masalah klinis pasien 

Patient dan Problem

Bagaimana terapi selanjutnya pada pasien yang telah menjalani ekstraksi katarak ?









Intervention

Terapi apakah yang terbaik untuk menangani pasien yang telah menjalani ekstraksi katarak ?



Comparison

Manakah yang terbaik antara terapi standar lensa intraokuler monofokal dan lensa intraokuler multifocal dalam terapi lanjutan setelah pasien menjalani ekstraksi katarak ?



Clinical outcome

Apakah dengan terapi lanjutan yang tepat dan canggih pada pasien yang telah menjalani ekstraksi katarak memperbaiki ketajaman visus, meningkatkan kepuasan subjektif penglihatan, menurunkan ketergantungan

pada

kacamata,

mengurangi

kesilauan

dan

sensitivitas kontras pada pasien yang telah menjalani ekstraksi katarak ?







b. Langkah 2: Mencari bukti-bukti klinis yang terbaik dalam menjawabnya Pencarian bukti-bukti biasanya melalui literatur (literature (literature search) search) dengan mengakses Medline, Pubmed, Cochrane Collaboration, dan sebagainya. Situs pencarian literatur lain adalah: Sumber bukti “sistem”: 

BMJ Clinical Evidence (http://www.clinicalevidence. com)



UpToDate (http://www.uptodate.com),



PIER:

The

Physician’s

Inf ormation ormation

and

Education

Resource

(http://pier.acponline.org/index.html) 

WebMD (http://webmd.com)denan



ACP Medicine (www.acpmedicine.com)



Bandolier (http:// www.ebandolier.com/).

Sumber bukti “sinopsis” (CATS= Critically Appraised Topics) 

ACP

[American

College

of

Physicians]

Journal

Club

(http://www.acpjc.org) 

EBM (http://ebm. bmj.com), CATs (www.cebm.jr2.ox.ac.uk)



POEMs (www.infopoems.com), BestBETS (www.bestbets.com).

Sumber bukti “sintesis”: 

Cochrane

Library

(http://www3.

bin/mrwhome/106568753/HOME) bin/mrwhome/1065687 53/HOME)

interscience.wiley.

com/

cgi-











Medline, Ovid EBMR, Evidence-Based Medicine / ACP Journal Club, dan lain-lain.

Sumber bukti “studi” 

MEDLINE/ PubMed (www.pubmed.com/)



Embase (www.ovid.com)



Trip database (www.tripdatabase.com/).

Pada praktikum ini kami memilih mengakses Pubmed. Langkahlangkahnya adalah sebagai berikut: -

Buka google Buka google

-

Tulis di search di search engine: engine: Pubmed

-

Lalu pilih Pubmed pilih Pubmed Clinical Queries

-

Setelah terbuka pilih Clinical Study Categories

-

Pada kotak Category, Category, pilih Diagnosis

-

Pada kotak Scope, Scope, pilih Broad pilih Broad

-

Pada kotak search engine, engine, tulis “cataract “cataract and monofocal intracular lens and multifocal intraocular lens” lens ”







-

Kami masuk ke The Cochrane Library, dan kami klik PDF untuk jurnal yang kami inginkan untuk untuk mengunduhnya. mengunduhnya.

c. Langkah 3: Penilaian secara kritis (critical (critical appraisal ) bukti-bukti tersebut berdasarkan validitas, impact , and applicability applicability (manfaatnya terhadap praktik klinik kita) 

Validity: apakah temuan benar?



Importance: apakah temuan penting (signifikansi statistik dan

signifikansi klinis?) 

Applicability: apakah temuan bisa diterapkan pada pasien

saya?

Perhatikan nilai kekuatan bukti yang bisa diharapkan dari sebuah desain studi ketika melakukan Critical







Berdasarkan hierarki metode penelitian dapat dilihat bahwa Systematic Reviews Reviews menempati urutan teratas sehingga validitasnya juga paling kuat dari yang lain. -

Importance Temuan ini sangat penting untuk memilih apakah lensa intraokular monofocal dan lensa intraokular multifocal yang terbaik sebagai terapi selanjutnya dalam penatalaksanaan pasien setelah menjalani ekstraksi katarak.

-

Applicability Menurut jurnal-jurnal dari hasil penelitian yang kami baca, perbaikan ketajaman

visus tidak ada perbedaan antara lensa intraocular

monofocal maupun lensa intraocular multifocal, tetapi kepuasan subjektif penglihatan, penurunan ketergantungan pada kacamata lebih baik pada penggunaan lensa intraokular multifokal, sedangkan lensa intraokular monofokal lebih mengurangi kesilauan dan sensitivitas kontras lebih tinggi. Akan tetapi setelah kami tinjau penggunaan lensa intraokular multifokal kurang mampu di aplikasikan di Lampung, hal ini terutama







d. Langkah 4: Mengintegrasikan hasil evaluasi kritis dengan ketrampilan klinis kita dan dengan keadaan biologis, nilai-nilai dan situasi pasien kita. Pemakaian lensa intraokular multifokal memiliki efek samping terjadinya kesilauan dan timbulnya halo lebih besar daripada pemakaian lensa intraokular monofokal. Terlebih pada pasien yang lanjut usia akan merasa sangat terganggu oleh efek silau tersebut. Dari hasil penelitian yang kami tinjau didapatkan data ketajaman penglihatan jarak jauh tanpa bantuan alat adalah sama pada pemakaian lensa intraokular monofokal dan multifokal (dengan batas kemaknaan 0.03, 95% dan interval kepercayaan kepercayaan -0.13 sampai 0.19). 0.19). Tidak terdapat perbedaan secara statistik antara pemakaian lensa intraokular multifokal dan monofokal mengenai ketajaman penglihatan yang terbaik (Odds Ratio 1.05, 95% interval kepercayaan 0.67-1.63). Total pasien yang tidak membutuhkan kacamata lebih tinggi dicapai pada pemakaian lensa intraokular multifocal daripada lensa intraokular monofocal ( Odds Ratio







e. Langkah

5:

Mengevaluasi

efektivitas

dan

efisiensi

kita

dalam

melaksanakan langkah 1-4 dan terus berusaha mencari jalan meningkatkan kemampuan kita Langkah 1 muncul pertanyaan yang menjadi masalah. Langkah 2 mencari bukti-bukti tentang masalah tersebut dengan mengakses Pubmed. Langkah 3 menguji dengan melakukan critical appraisal apakah bukti yang kita dapat valid, importance, dan applicability. applicability. Langkah 4 mengintegrasikan evaluasi kritis.









LAMPIRAN

143161158-Laporan-EBM-Kel-6

Recommend Documents