BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Uterus didelfis terjadi saat penyatuan garis tengah duktus mullerian tidak dapat menyatu, baik lengkap maupun tidak lengkap. Wanita Wanita dengan uterus didelfis bisa asimtomatik dan tidak mengetahui memiliki uterus ganda, yang tidak ada hubungan hubungan di antara keduanya. keduanya. Mereka mungkin mungkin mengeluhka mengeluhkan n dismenorea dismenorea dan dispreunia. Uterus didelfis merupakan anomali duktus Mullerian Kelas III.
1,2
Uterus didelfis merupakan anomali kongenital yang jarang, terdiri dari uter uterus us norm normal al yang yang terp terpis isah ah deng dengan an ukur ukuran an norm normal al uter uterus us dan dan kana kanali liss endoservikal yang normal, sedangkan serviknya menyatu pada segmen baah uterus. Masalah yang paling sering pada uterus didelfis adalah inkompeten serviks yang akibat masalah akomodasi seperti kelemahan anatomi kongenital bagian dalam.!,",# Uterus didelfis merupakan kelainan anomali jarang dan ini menyebabka menyebabkan n kegu kegugu guran ran beru berulan lang g yang yang diak diakib ibatk atkan an volu volume me uteru uteruss yang yang berk berkur uran ang g dan dan berhubungan dengan inkompten serviks. $borsi spontan terjadi berkisar !2%#2& kasus dan kelahiran prematur dari 2'%"#&. Kehamilan aterm dapat di(apai dengan istirahat yang (ukup, tokolitik dan cervical encirclage. encirclage.2 Uterus didelfis, pada beberapa penelitian, ditemukan berhubungan dengan inferti infertilita litass yang yang tinggi tinggi,, abortu abortuss sponta spontan, n, intrauterine intrauterine growth growth retard retardation ation,,
dan
perdarahan post partum. )ubungan spesifik antara uterus didelfis, hematokolpos unilateral dan agenesis renal ipsilateral telah digambarkan.2 $nomali $nomali kongen kongenital ital komple kompleks ks traktu traktuss reprod reprodukt uktif if anita anita merupa merupakan kan kejadi kejadian an yang yang jarang jarang dengan dengan hipote hipotesis sis sering seringnya nya terjad terjadii akibat akibat disreg disregula ulasi si Mulleri Mullerian an selama selama embrig embrigene enesis. sis. $noma $nomali li ini terjadi terjadi dengan dengan banyak banyak tingka tingkatan tan defek defek penyat penyatuan uan Mulleri Mullerian an dan agenesi agenesiss yang yang beruju berujung ng pada pada spektru spektrum m luas luas fenome fenomena na diklasi diklasifik fikasik asikan an oleh oleh American Society for Reproductive Medicine. $bnormalitas traktus reproduktif anita baisanya terjadi pada 2%!& anita. *ika uterus didelfis tidak ditatalaksana akan menyebabkan endometriosis, adhesi pelvis, pyosalpin+ atau pyo(olpos, aborsi spontan saat hamil.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Uterus didelfis terjadi saat penyatuan garis tengah duktus mullerian tidak dapat menyatu, baik lengkap maupun tidak lengkap. Wanita Wanita dengan uterus didelfis bisa asimtomatik dan tidak mengetahui memiliki uterus ganda, yang tidak ada hubungan hubungan di antara keduanya. keduanya. Mereka mungkin mungkin mengeluhka mengeluhkan n dismenorea dismenorea dan dispreunia. Uterus didelfis merupakan anomali duktus Mullerian Kelas III.
1,2
Uterus didelfis merupakan anomali kongenital yang jarang, terdiri dari uter uterus us norm normal al yang yang terp terpis isah ah deng dengan an ukur ukuran an norm normal al uter uterus us dan dan kana kanali liss endoservikal yang normal, sedangkan serviknya menyatu pada segmen baah uterus. Masalah yang paling sering pada uterus didelfis adalah inkompeten serviks yang akibat masalah akomodasi seperti kelemahan anatomi kongenital bagian dalam.!,",#
2.2. Insidensi
Uterus didelfis merupakan kelainan anomali jarang dan ini menyebabka menyebabkan n kegu kegugu guran ran beru berulan lang g yang yang diak diakib ibatk atkan an volu volume me uteru uteruss yang yang berk berkur uran ang g dan dan berhubungan dengan inkompten serviks. $borsi spontan terjadi berkisar !2%#2& kasus dan kelahiran prematur dari 2'%"#&. Kehamilan aterm dapat di(apai dengan istirahat yang (ukup, tokolitik dan cervical encirclage. encirclage.2 Kejadian anomali Mulleran dilaporkan ',1%1& pada populasi umum, yang lebi lebih h bany banyak ak berh berhub ubun unga gan n deng dengan an infer infertil tilita itas. s. Ini Ini dise diseba babk bkan an kega kegaga gala lan n penyatuan yang terjadi pada kehamilan minggu ke%12 dan miggu ke%1-, yang dikarakteristikkan oleh 2 (abang uterus yang berbeda dan dua serviks. roses saat segmen baah sepasang duktus mullerian membentuk uterus, serviks, dan vagina bagian atas disebut fusi lateral. Kegagalan penyatuan yang menyebabkan anomali seperti uterus didelfias atau bi(ornuate. eluang untuk hamil se(ara signifikan berkurang, hanya 2'&, dengan setiap tiga kehamilan berujung pada persalinan premature.2
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Uterus didelfis terjadi saat penyatuan garis tengah duktus mullerian tidak dapat menyatu, baik lengkap maupun tidak lengkap. Wanita Wanita dengan uterus didelfis bisa asimtomatik dan tidak mengetahui memiliki uterus ganda, yang tidak ada hubungan hubungan di antara keduanya. keduanya. Mereka mungkin mungkin mengeluhka mengeluhkan n dismenorea dismenorea dan dispreunia. Uterus didelfis merupakan anomali duktus Mullerian Kelas III.
1,2
Uterus didelfis merupakan anomali kongenital yang jarang, terdiri dari uter uterus us norm normal al yang yang terp terpis isah ah deng dengan an ukur ukuran an norm normal al uter uterus us dan dan kana kanali liss endoservikal yang normal, sedangkan serviknya menyatu pada segmen baah uterus. Masalah yang paling sering pada uterus didelfis adalah inkompeten serviks yang akibat masalah akomodasi seperti kelemahan anatomi kongenital bagian dalam.!,",#
2.2. Insidensi
Uterus didelfis merupakan kelainan anomali jarang dan ini menyebabka menyebabkan n kegu kegugu guran ran beru berulan lang g yang yang diak diakib ibatk atkan an volu volume me uteru uteruss yang yang berk berkur uran ang g dan dan berhubungan dengan inkompten serviks. $borsi spontan terjadi berkisar !2%#2& kasus dan kelahiran prematur dari 2'%"#&. Kehamilan aterm dapat di(apai dengan istirahat yang (ukup, tokolitik dan cervical encirclage. encirclage.2 Kejadian anomali Mulleran dilaporkan ',1%1& pada populasi umum, yang lebi lebih h bany banyak ak berh berhub ubun unga gan n deng dengan an infer infertil tilita itas. s. Ini Ini dise diseba babk bkan an kega kegaga gala lan n penyatuan yang terjadi pada kehamilan minggu ke%12 dan miggu ke%1-, yang dikarakteristikkan oleh 2 (abang uterus yang berbeda dan dua serviks. roses saat segmen baah sepasang duktus mullerian membentuk uterus, serviks, dan vagina bagian atas disebut fusi lateral. Kegagalan penyatuan yang menyebabkan anomali seperti uterus didelfias atau bi(ornuate. eluang untuk hamil se(ara signifikan berkurang, hanya 2'&, dengan setiap tiga kehamilan berujung pada persalinan premature.2
2
$nomali $nomali kongen kongenital ital komple kompleks ks traktu traktuss reprod reprodukt uktif if anita anita merupa merupakan kan kejadi kejadian an yang yang jarang jarang dengan dengan hipote hipotesis sis sering seringnya nya terjad terjadii akibat akibat disreg disregula ulasi si Mulleri Mullerian an selama selama embrig embrigene enesis. sis. $noma $nomali li ini terjadi terjadi dengan dengan banyak banyak tingka tingkatan tan defek defek penyat penyatuan uan Mulleri Mullerian an dan agenesi agenesiss yang yang beruju berujung ng pada pada spektru spektrum m luas luas fenome fenomena na diklasi diklasifik fikasik asikan an oleh oleh American Society for Reproductive Medicine. $bnormalitas traktu traktuss reprod reproduk uktif tif anita anita baisany baisanyaa terjad terjadii pada pada 2%!& 2%!& anita. anita. /ariasi kombinasi telah digambarkan di beberapa literatur. )imen imperforata merupakan defek yang paling sering. Insidensi agenesis vaginal terisolasi sebesar 10#' 10#''' '' ani anita ta dan dan uter uterus us dide didelfi lfiss pada pada ani anita ta infer inferti till seban sebanya yak k ',1',1-&. &. agaimanapun, insidensi anomali Mullerian lebih tinggi pada populasi dengan gangguan kesuburan, dengan & merupakan uterus didelfis. -,3, Uterus didelfis dengan obstruksi hemivaginal unilateral selain bilateral telah telah dila dilapo porka rkan n bany banyak ak sebel sebelum umny nyaa tetap tetapii hany hanyaa dua dua lapo lapora ran n kasu kasuss yang yang melapo melaporka rkan n teradpa teradpatt obstru obstrusks sksii bilate bilateral. ral. 4ebuah 4ebuah literat literatur ur mengat mengataka akan n baha baha kombinasi defek penting karena membutuhkan pendekatan tera petik individual. -
2.3. Etilgi
American Fertility Society (AFS) Classification Scheme Uterus didelfis kelas III disebabkan tidak menyatunya menyatunya duktus mullerian se(ara lengkap. lengkap. 5abang individu individu berkembang penuh dengan ukuran hampir normal. 6ua serviks tidak dapat dielakkan. 4eptum vagina transversal atau longitudinal mungkin bisa dikenali. Karena masing%masin masing%masing g (abang hampir berkembang berkembang penuh, penuh, pasien tahu tentang kehamilannya sampai kehamilan penuh. 2 erdasarkan erdasarkan sebuah penelitian penelitian hanya hanya "'& kehamilan yang melahirkan melahirkan anak hidup. /olume uterus yang berlaanan akan berkurang. American Fertility Society (AFS) Classification Scheme Uterus didelfis kelas III disebabkan tidak menyatunya duktus mullerian se(ara lengkap.2 7o(k dan $dam memodifikasi klasifikasi $84, dia memasukkan Kelas III merupa merupakan kan anomali anomali pada pada traktus traktus reprod reprodukt uktif if sering sering bergan berganda da atau sebagia sebagian n berganda seperti didelfis, uni(ornuate, bi(ornuate, dan septa uteri 9Kelas II, III, I/, I/, dan /:, /:, bisa bisa menyeba menyebabka bkan n inferti infertilit litas as dan kegugu keguguran ran.. resen resentasi tasi bokong bokong terj terjad adii
pada pada "!& keha kehami mila lan n
dan dan
pers persal alin inan an prema rematu turr
seb sebany anyak 21&.
3
)ematometro(olpos unilateral berhubungan dan agenesis renal ipsilateral dan septum vagina sering terlihat. Kehamilan kembar yang terjadi di dalam masing% masing uterus dilaporkan, dan ada sebuah kasus di ma satu uterus memiliki dua fetus di satu uterus dan satu fetus pada uterus yang lain. 4eksio sesaria dilakukan pada 2& pasien dilaporkan oleh )einonen. Uterus didelfis, pada beberapa penelitian, ditemukan berhubungan dengan infertilitas yang tinggi, abortus spontan, intrauterine growth retardation, dan perdarahan post partum. )ubungan spesifik antara uterus didelfis, hematokolpos unilateral dan agenesis renal ipsilateral telah digambarkan.2
2.!. Patfisilgi
Uterus dan vagina dibentuk saat embriologi dengan proses dinamis dari difrensiasi, migrasi, fusion, dan kanalisasi. /ariasi abnormalitas uterus dan vagina diebabkan oleh ganggaun salah satu proses di atas. Kegagalan peleburan lengkap dua uktus Mullerian sehingga menyebabkan uterus didelfis dengan septum vagiina longitudinal. $genesis selektif di bagian baah vagina, agenesis segmental dan atresia vagina merupakan sesuatu yang terpisah yang berhubungan dengan perkembangan Mullerian normal. -
;ambar $nomali enyatuan 4istem Mullerian
4
Kombinasi uterus didelfis dengan septum vaginal longitudinal parsial dan agenesis vagina dan bagian baah vagina bilateral belum ada dilaporkan, alaupun kombinasi yang hampir mirip pernah dilaporkan Whitfield eta.al. dan Moaad et.al. Whitifield et.al. melaporkan tiga kasus selain septum vaginal longitudinal parsial. Moaad et.l. melaporkan sebuah kasus dengan septum vaginal transversal selain agenesis vaginal distal. $nomali uterus ini berhubungan dengan out(ome reproduksi sederhana0 tingkat aborsi spontan terjadi sebanyak !2,2&, tingkat kelahiran prematur 2,!&, tingkat persalinan sebanyak dari !-,2&, dan angka kelahiran hidup dari ##,& . ada anita yang terpilih dengan 7< atau kelahiran prematur, rekonstruksi uterus dengan Strassman metroplasty harus dipertimbangkan=. Strassman metroplasty menyatukan dua rongga endometrium dalam uterus terbagi 9i(ornuate atau didelphys:, dan berhubungan dengan angka kelahir an hidup lebih besar dari '&.eberapa ahli per(aya, >amun, data yang ada tidak mendukung perbaikan uterus didelphis untuk meningkatkan hasil kehamilan. 4ebaliknya, sayatan septum vagina longitudinal diindikasikan untuk hemivagina obstruksi dengan hemato(olpos, dispareunia, atau kesulitan dengan penempatan tampon. 3
;ambar erkembangan uterus dan vagina pada minggu ke% kehamilan
5
2.!.1. Klasifikasi An"ali Kngenital #$llerian
Kelainan kongenital pada saluran reproduksi perempuan biasanya diklasifikasikan ke dalam tiga kategori utama0 agenesis dan hipoplasia, defek fusi lateral, dan defek fusi vertikal. Kelompok keempat terdiri dari perempuan terkena dietilstilbestrol 96?4: di dalam uterus. $genesis dan hipoplasia dapat terjadi dengan atau beberapa struktur mullerian. 3 6efek fusi lateral terjadi karena kegagalan migrasi satu saluran Mullerian, fusi duktus mullerian, atau penyerapan septum intervensi antara saluran. Ini adalah kategori yang paling umum dari defek mullerian, dan dapat mengakibatkan asorpsi septum yang menghalangi di antara duktus. @ergantung pada populasi yang diteliti dan pen(itraan yang digunakan, malformasi uterus yang paling umum adalah arkuata, septate, atau bikornuata uterus. 6efek fusi vertikal hasil dari fusi abnormal saluran mullerian dengan sinus urogenital, atau masalah dengan kanalisasi vagina.
6
;ambar Klasifikasi 6efek 6uktus Mullarian3
$dalah penting untuk memiliki pengetahuan dasar tentang embriologi saluran kelamin perempuan untuk memahami kelompok anomali kongenital uterus. Uterus, saluran tuba, dan atas dua pertiga dari vagina berasal dari saluran Mullerian dipasangkan, sedangkan sepertiga bagian baah vagina mun(ul terpisah dari sinus urogenital. 1'
;ambar $nomali Kongenital pada emeriksaan Ultrasonografi 11
)al ini menjelaskan terjadinya kasus agenesis uterus lengkap dengan perkembangan vagina eksternal yang normal. @ahap pertama pembangunan saluran Mullerian dimulai sekitar - minggu usia kehamilan ketika saluran Miillerii dipasangkan invaginate dan kemudian tumbuh se(ara kaudal dan menyeberang
7
saluran Wolffian untuk bertemu di garis tengah. @iga fase berikutnya 9fusion, resorpsi, dan induksi vagina: melanjutkan se(ara teratur dari sampai minggu kehamilan ke%22. engembangan saluran Mullerian terjadi berhubungan erat dengan pengembangan dari sistem urin, dan ini menjelaskan asosiasi anomali dari kedua sistem tersebut. 1' Bang paling sering digunakan sistem klasifikasi M6$s diusulkan oleh uttram dan ;ibbonsC 4istem ini digunakan untuk mengatur anomali ini menjadi enam kategori. Kelas I anomali terkait dengan hipoplasia atau agenesis sebagian atau seluruh dari tabung, uterus, leher uterus, atau vagina 9sindrom Mayer% 7okitansky%KuDster% )auser:. Kelas II anomali terdiri agenesis sebagian atau lengkap unilateral 9uterus uni(ornuate: sekitar 1#& dari M6$s. $da empat subtipe uni(ornuate uterus0 uterus uni(ornuate
sederhana 9!#&:, uterus
uni(ornuate dengan tanduk non(avitary dasar 9!!&:, uterus uni(ornuate dengan non(ommuni(ating tanduk kavitas 922&:, dan uterus uni(ornuate dengan berhubungan tanduk kavitas 91'&:. enampilan M7 adalah baha dari rongga uterus berbentuk pisang, dengan atau tanpa tanduk dasar. ada pasien dengan uterus didelphys 9kelas III anomali:, dua tanduk uterus yang terpisah, yang sangat beragam dan adanya dua serviks. 4ebuah septum vertikal memperluas ke vagina bagian atas dapat diidentifikasi dengan M7I sampai dengan 3#& dari pasien. 6alam sejumlah ke(il pasien, septum transversal vagina menghalangi salah satu kanal uterus, sehingga mengarah ke hematometro(olpos. i(ornuate uterus 9kelas I/ anomali: akibat kegagalan parsial fusi duktus Mullerian fusi dan ditandai dengan kontur fundus eksternal (ekung dengan fundus dibelah lebih besar dari 1 (m memisahkan dua tanduk uterus di atas leher uterus tunggal dan peningkatan jarak inter(ornual 9lebih dari " (m:. Kadang%kadang, terdapat dua serviks. Uterus arkuata adalah anomali fusi parsial paling ringan dan dianggap sebagai varian normal. 7ongga endometrium tidak dibagi, dan kontur eksternal uterus adalah datar atau minimal (ekung. Eut(ome septate uterus 9kelas / anomali: dari resorpsi gagal septum garis tengah setelah biasfusi duktus Mullerian. 8itur kun(i yang memungkinkan perbedaan anomali ini dari uterus bikornuata adalah adanya (ekung normal atau minimal 9F1 (m: kontur uterus eksternalC M7I adalah alat non%invasif
terbaik untuk penilaian gambaran ini. Kelas /I anomali anomali
8
terpisah yang disebabkan paparan uterus terhadap dietilstilbestrol. Kelainan uterus klasik dan paling umum adalah uterus berbentuk @. 1',12 )ubungan khusus antara didelphys uterus, hemivagina obstruksi, dan agenesis ginjal ipsilateral telah diakui. ada tahun 1, lebih dari 1' kasus telah dilaporkan dalam literatur. resentasi klinis biasa sindrom ini adalah sakit perut yang dimulai tepat setelah menar(he dan disebabkan oleh hemato(olpos. $sosiasi agenesis ginjal dan M6$ berasal dari pengembangan embryologi( dekat sistem kemih dan genital.
1'
2.%. Diagnsis 2.%.1. &e'ala Klinis
;ejala klinis uterus didelfis tidak diarasakan sampai menar(he terjadi, yaitu nyeri pelvis kronik berperiode. ada pemeriksaan fisik didapatkan msaa pada abdominal%pelvik yang berakhir pada benjolan kebiruan vagina lateral. Kelainan uterus berhubungan dengan out(ome reproduktif normal dan yang merugikanC terjadi pada sekitar !%"& anita subur dan tidak subur, #%1'& dari anita dengan keguguran berulang, dan 2#& dari anita dengan kelahiran prematur akhir trimester pertama dan trimester kedua kehamilan. 4e(ara keseluruhan, anomali uterus terkait dengan kesulitan mempertahankan kehamilan, dan bukan gangguan kemampuan untuk hamil. 3 Meskipun banyak anita dengan anomali mullerian asimtomatik, beberapa tanda dan gejala ginekologi berhubungan dengan anomali tertentu. anita mungkin mengeluhkan nyeri panggul siklik atau nonsiklik dan dismenore sugestif dari sebuah anomali obstruktif, menstruasi retrograde, dan endometriosis. ?ndometriosis adalah temuan umum pada anita dengan anomali mullerian obstruktif dan nonobstruktif, dan mungkin menjadi penyebab infertilitas . $menore primer dengan nyeri panggul, vagina, atau massa panggul berkaitan dengan septum transversal vagina atau hymen imperforata. $genesis Mullerian 9tidak adanya uterus dan vagina sejak lahir: menyebabkan amenore. erdarahan uterus abnormal dapat terjadi dengan sebuah septate uterus, suatu obstruksi parsial atau mi(roperforate, atau septum longitudinal yang ketika hanya satu tampon digunakan 9keduanya diperlukan:. 3,1"
9
6ari semua anomali Mullerian, yang melibatkan uterus paling sering berhubungan dengan out(ome obstetri yang buruk. Kelainan uterus berhubungan dengan berkurangnya ukuran rongga, otot yang tidak adekuat, gangguan kemampuan
untuk
distensi,
fungsi
abnormal
miometrium
dan
serviks,
vaskularisasi yang tidak memadai, dan perkembangan endometrium yang abnormal. Kelainan
rongga ini, pasokan pembuluh darah, dan defek lokal
berkaitan dengan peningkatan keguguran berulang 97
;ambar Uterus 6idelfis!
10
;ambar Uterus 6idelfis menunjukkan dua serviks dan septum vaginal 2
Mullerian anomali duktus 9M6$s: adalah kelainan anatomi baaan pada saluran genital anita yang mun(ul karena tidak berkembang atau menyatu dari duktus mullerian atau resorpsi gagal septum uterus, dengan kejadian yang dilaporkan sebesar ',#& %#,'&. M6$s se(ara klinis penting karena mereka berhubungan dengan peningkatan insiden gangguan kesuburan, gangguan menstruasi, dan komplikasi obstetri. 1' M6$s juga terkait dengan peningkatan insiden endometriosis dan drainase uterus terhambat, yang dapat terjadi pada pasien dengan uni(ornuate uterus atau uterus didelphysC >amun, kasus anekdotal di mana M6$s terjadi pada pasien dengan uterus bikornuata telah dilaporkan. 1' Kehadiran endometrium pada dua tanduk uterus yang tidak berhubungan dan divergen juga bisa mendiagnosis left dominant unicornuate uterus with anoncommunicating cavitary rudimentary right horn.. Kehadiran agenesis ginjal kiri sangat membantu dalam penge(ualian diagnosis ini, karena agenesis ginjal selalu ipsilateral dengan tanduk yang belum sempurna atau tidak. 1' 4elain itu, dilatasi besar dari hemivagina kiri penuh darah menunjukkan baha ada obstruksi aliran normal produk menstruasi, seperti septum vagina.
11
7iayat siklus haid normal sebelumnya juga menunjukkan diagnosis uterus uni(ornuate
sinistra,
seperti
tanduk kiri
obstruksi
dan
tanduk dekstra
non(ommuni(ative. 6engan demikian, mengingat temuan pen(itraan dan riaayat klinis, diagnosis yang benar adalah didelphys uterus dengan ob stru(ted hemivagina dan agenesis ginjal ipsilateral. 1'
2.%.2. Pe"eriksaan Ta"(a)an
$nomali Mullerian kombinasi kompleks dapat menjadi tantangan ginekologis dan sulit dalam mendiagnosis jenis malformasi, Melalui pengetahuan embriologi, imaging M7I preoperatif dan pemeriksaan di baah anestesia penting untuk mengidentifikasi kumpulan anomali dan untuk mern(anakan managemen yang dibutuhhan. eberapa teknik radiologis berguna
untuk mengevaluasi anomali
kongenital pada saluran reproduksi anita. Modalitas yang digunakan meliputi hysterosalpingogram 9)4;:, ultrasonografi, sonohisteroskopi, dan M7I. 4etiap teknik pen(itraan memiliki kekuatan yang melekat dan keterbatasanC Eleh karena itu kombinasi dari beberapa teknik mungkin terbaik mengevaluasi kelainan tertentu. 3
;ambaran Uterus 6idelfis pada emeriksaan )4; 11
12
)4; biasanya digunakan untuk menilai patensi tabung tuba, dan dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang kontur rongga endometrium dan adanya komunikasi yang kompleks dalam pengaturan anomali Mullerian. 6iagnosis definitif kelainan uterus seseorang membutuhkan penilaian dari kontur uterus eksternal, dan ini buruk jika dilihat oleh )4;. )4; mendiagnosa ##& dari septate dan uteri bikornuata, dan penambahan ultrasonografi meningkatkan hasil ini sebanyak '& . 3
;ambaran Uterus 6idelfis dengan )emivagina Ebstruktif
1#
Ultrasonografi transabdominal, transvaginal, atau transperineal efektif mengevaluasi kontur uterus internal dan eksternal, mendeteksi massa panggul, hematometra
atau
hemato(olpos,
menegaskan
kehadiran
ovarium,
dan
menilai ginjal. Waktu penelitian untuk fase siklus menstruasi sekretorik memberikan visualisasi endometrium yang lebih baik dan dengan demikian kontur uterus internal. 4onohisteroskopi dapat lebih menggambarkan ruang intrakaviter, dan kontur uterus internal dan eksternal. *ika tersedia, ultrasonografi tiga dimensi merupakan modalitas pen(itraan yang sangat akurat yang
13
menyediakan pandangan menyeluruh dari anatomi panggul dan visualisasi rin(i uterusC ini adalah metode yang dapat diandalkan untuk mengevaluasi anomali mullerian. 3
;ambar Uterus 6idelfis dengan Ultrasonografi @ransvaginal 1M7I dianggap sebagai teknik standar emas untuk mendiagnosis anomali Mullerian, dan keduanya sensitif dan spesifik. Modalitas ini menyediakan delineasi baik kontur uterus internal dan eksternalC M7I dapat membedakan miometrium versus uterus berserat dan dengan demikian membedakan antara bikornuata, didelphi(, dan septate uteri, dan dapat menentukan tingkat dari uterus atau septum vagina. 4elain itu, M7I dapat mengidentifikasi dasar tanduk uterus dan menentukan adanya endometrium fungsional. Kemampuan M7I dan U4; tiga dimensi untuk mengevaluasi anomali mullerian belum se(ara langsung dibandingkan. 3
14
;ambaran M7I Uterus 6idelfis11
$nomali saluran kemih sering terlihat bersama anomali mullerian, sehingga sesuai pen(itraan diperlukan. Kelainan saluran kemih termasuk anomali ginjal 92'%!'&: seperti tapal kuda atau ginjal panggul, duplikasi atau agenesis ginjal, sistem pengumpulan, dan ureter ektopik. 6alam pengaturan defek mullerian obstruktif seperti noncommunicating uterine horn atau hemivagina obstruksi, agenesis ginjal ipsilateral sering terlihat.
15
;ambar )erlyn%Wenner%Wunderli(h 4yndrome13
16
tersedia untuk klasifikasi M6$ karena memberikan informasi tentang kontur fundus eksternal, bentuk rongga uterus, dan karakterisasi jaringan septa. 1'
;ambar M7I Uterus 6idelfis dengan )ematosalping ilateral -
@emuan pen(itraan konsisten dengan anomali kongenital dari saluran drainase
reproduktif
perempuan
dengan
uterus
obstruksi
sehingga
hematometro(olpos besar terkait dengan agenesis ginjal kiri. @emuan dua tanduk uterus sangat beragam menunjukkan diagnosis diferensial uterus bikornuata, uni(ornuate uterus dengan kontralateral dasar tanduk, dan uterus didelphys. Karena tidak ada komunikasi antara dua tanduk uterus, diagnosis uterus bikornuata dapat dike(ualikan.1'
17
;ambaran 5@ 5oronal pada asien !erlyn"#erner"#underlich Syndrome $terus %idelphys and &'structed !emavagina with $nilateral Renal Agenesis 1
6iagnosis bi(ollis bikornuata tidak bisa se(ara total dikeluarkan atas dasar temuan pen(itraan aal. >amun, seperti agenesis ginjal dan obstruksi jarang terjadi pada pasien dengan malformasi ini, ini adalah diagnosis yang kurang kemungkinan.1'
2.*. Penatalaksanaan
Uterus didelfis ditatalaksana dengan laparoskopi diagnostik. $dapun, tindakan yang dilakukan adalah0 •
• • •
Insisi lebar pada septum vagina se(ara vertikal untuk melepas darah menstruasi yang terperangkap 7eseksi septum vagina Marsupialiation of vagina margins )emihisterektomi dan salpingo%oophore(tomy
18
enatalaksanaan dan out(ome pasien dengan kombinasi vaginal septum, bifid
uterus,
dan
agenesis
renal
ipsilateral
9)erlyn%Warner%Wunderli(h
4yndrome:0 •
endekatan pembedahan0 eksisi lengkap dan marsupialiation septum
•
vaginal. )emihisterektomi
dengan
atau
tanpa
salpingoophore(tomu
jarang
diindikasikan. Moaad
et.al
menggunakan
perbedaan
yang
berbeda
pada
penatalaksanaan pasiennya. asiennya, seorang anak perempuan berumur 1# tahun yang memiliki amenorea primer dan keram pelvik siklus, dilakukan dilatasi vagina selama 1' minggu dengan kedalaman " (m. Metode ini meregangkan septum vagina tranversal dan hanya membutuhkan sedikit diseksi untuk eksisi eptum, tetapi pereda nyeri dan obstruksi harus dihilangkan se(epatnya. Whitfield et.al. melakukan staged pull melalui hemivaginolasti daripada operasi satge tunggal pada kasus ini, karena uterus didelfis asimetris dengan bi(ollis.$nomali uterus yang dikaitkan dengan hasil reproduksi normal dan merugikan seperti abortus berulang dan kelahiran prematur, tapi bukan infertilitas. selain itu, uterus uni(ornuate, didelphi(, bikornuata, septate, arkuata, dan uterus terpajan dietilstilbestrol
memiliki keterlibatan reproduksi mereka sendiri dan
kelainan terkait. ;ejala umum anomali duktus mullerian dan teknik diagnostik saat ini telah dibahas. Intervensi bedah untuk anomali mullerian ditujukan kepada anita dengan nyeri panggul, endometriosis, anomali obstruktif, keguguran berulang, dan kelahiran prematur. Meskipun operasi untuk sebagian anomali uterus adalah intervensi utama, septum uterus istimea dikelola dengan prosedur histeroskopi.3,1 Karena ketersediaan pen(itraan (anggih, prosedur bedah diagnostik seperti pemeriksaan di baah anestesi, vaginos(opy, histeroskopi, dan laparoskopi jarang diperlukan untuk mendiagnosa anomali mullerian. 4e(ara historis, laparoskopi dan histeroskopi adalah standar emas untuk mengevaluasi kontur. 3
19
;ambar Uterus 6idelfis dengan
20
;ambar 4eksio 4esaria pada Uterus 6idelfis2'
4aat ini, operasi untuk anomali mullerian diindikasikan untuk anita dengan nyeri panggul, endometriosis, anomali obstruktif, dan hasil obstetri yang buruk seperti 7< dan kelahiran prematur. 4ebelum melakukan operasi, adalah penting untuk menge(ualikan faktor e+trauterine yang mungkin menyebabkan keguguran. @ujuan dari operasi termasuk pengobatan nyeri panggul, pemulihan anatomi panggul dan uterus, dan kesuburan. Kelainan perkembangan yang melekat, namun, seperti miometrium abnormal atau perubahan vaskularisasi, dapat mengganggu fungsi uterus selamanya. 3
21
2.+. K",likasi dan Prgnsis
*ika uterus didelfis tidak ditatalaksana akan menyebabkan endometriosis, adhesi pelvis, pyosalpin+ atau pyo(olpos, aborsi spontan saat hamil.
@abel rognosis dan 7eproduksi pada $nomali 6uktus Mullerian 21
2.- Uter$s Didel,)is dan Ta",ak ter)ada, Infertilitas
$terus didelphys atau rahim ganda, adalah kondisi yang sangat jarang ditemukan. Kemungkinannya adalah antara 101''' sampai 101'''''' anita di seluruh dunia, dan kadangkala terjadi dalam satu keluarga. ada beberapa kasus rahim ganda, kedua rahim terletak se(ara bersama%sama pada satu set saluran telur, indung telur, leher rahim 9uterus: dan vagina. >amun ada juga yang mempunyai dua set masing%masing lengkap, dua rahim, dua set saluran telur dan indung telur, dua leher rahim dan dua vagina. 4eorang anita dapat menjalani operasi untuk menyatukan kedua vaginanya, tetapi dua rahim se(ara tipi(al, betul% betul terpisah. Kondisi ini biasanya terjadi ketika duktus mullerian pada pembentukan janin tidak pernah bergabung ke dalam satu rahim sebagaimana seharusnya. ada 6esembar 2''- di ritania, tiga bayi dilahirkan dari dua rahim terpisah pada seorang anita. 4ejauh yang diketahui, hanya 3' anita dengan rahim ganda 9uterus didelphys: yang pernah hamil se(ara bersamaan dengan satu bayi pada setiap rahim. Kemungkinan hal ini terjadi kira%kira satu dari lima juta. Kemungkinan anita ber%rahim ganda hamil dengan tiga bayi 9dua bayi dalam satu rahim, dan satu bayi dalam rahim lainnya: adalah satu dari 2# juta. 6an kemungkinan ketiga bayi tersebut bertahan hidup bahkan lebih ke(il lagi.
22
@erdapat beberapa masalah berkaitan dengan fenomena rahim ganda ini. $nomali ini dapat menyebabkan masalah kesuburan karena masing%masing rahim hanya berukuran setengah dari normal. )al ini juga membuat bayi sulit berkembang se(ara penuh dan sulit bagi (alon ibu untuk mampu membaa bayinya 9dua atau tiga bayi: hingga tumbuh sempurna karena tidak ada ruang (ukup dalam rahim. erempuan yang hamil dalam kedua rahimnya sekaligus, biasanya harus melahirkan dini melalui operasi (aesar sebelum kedua rahim menjadi terlalu sempit dan bayi tidak dapat terus tumbuh. 6alam kebanyakan kasus
rahim
ganda,
tidak
ada
rahim
yang
mampu
meregang
untuk
mengakomodasi janin yang telah tumbuh sempurna. @ipe hamil ini 9hamil bersamaan dalam dua rahim sekaligus:, sangat jarang mendapatkan janin dengan umur yang sama. ada kasus hamil ganda dalam dua rahim, (alon ibu dapat melahirkan terpisah dengan rentang aktu hari, minggu atau bulan mengingat rahim terpisah se(ara total 9umur kedua bayi berbeda:. )al ini dapat menyebabkan masalah sehubungan dengan s(hedule tersebut. )anya sedikit dokter yang membolehkan perempuan operasi (aesar dua kali dalam sebulan. Maka, jika terpaksanya satu bayi harus di keluarkan melalui operasi (aesar, dokter biasanya merekomendasikan mengeluarkan juga bayi yang lain saat itu juga. )asilnya, akan seperti memiliki bayi kembar 9(alon ibu pergi ke rumah sakit dan mendapatkan dua bayi dengan umur yang sama:. 6engan semakin berkembangnya teknologi di dunia medis, kelahiran dengan sukses bayi% bayi dari kehamilan ganda dalam dua rahim sekaligus mungkin akan jauh lebih baik. Uterus 6idelphis merupakan suatu kegagalan penyatuan duktus mullerian yang terdiri dari 2 badan uterus dan 2 serviks. 4eptum vagina longitudinal sering menyertai pada sebagian besar anita dengan uterus didelphis. ada kasus yang spesifi( dan jarang , obstruksi hemivagina dan agenesis renal ipsilateral ini melibatkan duktus mullerian dan Wolfian. Insiden uterus didelphis berkisar 1'& dari seluruh anomali uterus .ila malformasi uterus ditemukan pada sekitar ',# G 2,' & pada anita usia reproduktif. 4ebagai perbandingan 1 diantara 1''' anita ditemukan uterus didelphis.
23
)asil luaran dari uterus didelphis telah diteliti dan dibandingkan dengan anomali uterus yang lain.Uterus didelphis memberikan peluang terbaik untuk keberhasilan kehamilan dan memiliki tingkat keberhasilan kehamil an yang hampir sama dengan uterus uni(ornu. Uterus 6idelphis sering didiagnosa pada usia muda karena septum vagina dan dua hemi(ervi+ teramati pada pemeriksaan spekulum. ada enelitian )eionen , K enti 92''#: dalam artikelnya dikatakan baha fertilitas dari anita dengan uterus didelfis adalah relatif baik0 !" 9"&: dari !- anita yang ingin hamil memiliki setidaknya satu kehamilan, dan !2 9&: dari mereka memiliki setidaknya satu bayi yang hidup. @iga puluh empat anita memproduksi total tujuh puluh satu kehamilan 9rata%rata H4.6. 2,1H1,'C. Kisaran 1%#:. @abel 2 menunjukkan hasil yang pertama dan dari seluruh kehamilan. 4epuluh anita mengalami lima belas kali aborsi spontan 921&: 9jangkauan, 1%!:, dan hanya tiga keguguran terjadi selama trimester kedua. 6ua pasien memiliki tiga keguguran yang berulang. 4atu kehamilan ektopik terjadi. 6ua belas perempuan telah diberikan terapi pada obstruksi hemivagina, infertilitas primer, teratoma ovarium atau endometriosis berat sebelum pembuahan pertama. @abel 2 menunjukkan hasil dari kehamilan mereka dan orang%orang yang sama dari 22 anita tanpa keluhan atau peraatan sebelum konsepsi. asien dengan beberapa keluhan memiliki angka kelangsungan hidup janin lebih baik 9'&: dibandingkan mereka yang tidak memiliki keluhan 9-&C F ','#, uji e+a(t 8isher:.
24
Kehamilan dengan letak di sebelah kiri sebanyak 13 kasus 92"&: dan yang letaknya di sebelah kanan sebanyak #" 93-&: dari 31 kehamilan. 4embilan anita yang sedang hamil dengan letak kehamilan pada kedua sisi, hanya " yang terletak di hemiuterus kiri dan 21 di sebelah kanan 9;br.!:. Kehamilan bersamaan pada kedua hemiuteri tidak terjadi. 6ua kehamilan kembar terjadi dalam dua kasus, dan keduanya terletak pada kedua rongga hemiuterine yg sama. - dari anita dengan obstruksi hemivagina terhambat proses kelahirannya. ?mpat kehamilan terletak selain pada sisi yang terkena. 4atu di sisi yang sama dan satu pada kehamilan di sisi lain di kedua hemiuteri tersebut. @iga puluh tiga anita memiliki lima puluh lima persalinan 9rata%rata H 4.6. 1,3H',3C kisaran 1%":. 9tabel !:ada penemuan klinis menunjukkan inkompetensi serviks pada dua kehamilan dan serviks (er(lage digunakan dalam kedua kasus. Kehamilan ini memun(ak berhasil dengan bayi (ukup bulan lahir hidup penuh. Kehamilan dengan hipertensi 9I): terjadi pada tujuh 91!&: dari lima puluh lima kehamilan.
25
Kelahiran prematur terjadi pada 2"& dari ## kelahiran. @iga belas bayi dengan berat badan kurang dari 2#'' g dan empat dari semuanya dibaah 1#'' g 9"#,1'3#,111', dan 1"2' g:. 8rekensi dengan presentasi sungsang dan tingkat bedah sesar yang tinggi 9tabel !:. )ambatan pertumbuhan ditemukan pada enam 911&: dari lima puluh tujuh bayi. Kematian perinatal adalah #,!&, dua anak%anak lahir hidup dan satu meninggal pada usia " jam. enyebab kematian adalah abrupsi plasental dalam satu kasus dan tidak diketahui penyebab pada kedua kasus lainnya.tidak ada bayi yang didiagnosa dengan kela inan kongenital.
?M$)$4$>9,,1',11,12,1!,1#,1-: 4eptum vagina longitudinal terjadi pada semua anita dengan rahim didelfis . Kondisi ini biasanya ditemukan pada pemeriksaan panggul rutin yang mengarah ke investigasi dari struktur rahim. 4ebuah septum vagina tidak ditemukan semata%mata dengan rahim didelfis, tetapi juga umumnya dengan uterus septum komplit. 6an dalam beberapa kasus dengan rahim bikornuata komplit. 4eptum vagina biasanya fleksibel dan tidak memberikan gejala. *ika hal itu menyebabkan dispareunia atau vaginal dis(harge, dapat dieksisi. 4eptum vagina mungkin sempit pada satu sisi vagina dan menyebabkan kemandulan sekunder, seperti dalam satu kasus dalam penelitian ini.
26
4eptum vagina juga dapat menyebabkan laserasi selama proses kelahiran dan distosia vagina yang disebabkan oleh septum telah menjadi indikasi untuk dilakukannya eksisi atau insisi dari vaginal septumnya tersebut. ada septum yang tebal dapat dilakukan operasi sebelum proses kelahiran untuk men(egah terjadinya laserasi pada vagina. 4trukturnya menjadi tipis dan itu dapat dilakukan bypass selama proses kelahiran. 6alam penelitian ini septum vagina tidak dioperasi dalam hal apapun sebelum kehamilan atau selama persalinan untuk men(egah distosia vagina. )al ini mungkin disebabkan oleh frekuensi tinggi 9#1&: dari presentasi sungsang dan mendukung operasi (aesar sebagai model dalam proses kelahiran. ada sebuah type varian obstruksi hemivagina dan didelfis uterus merupakan tipe tersering dari malformasi obstruksi pada uterus dan vagina . 4ebuah obstruksi hemivagina ditemukan pada 1& anita dengan didelfis uterus. Ini berkaitan dengan agenesis ginjal ipsilateral dan dalam literatur semua studi pasien dengan didelfis uterus dengan unilateral blind hemivagina dilaporkan 1''& insiden dari agenesis ginjal ipsilateral. insonneault dan ;oldstein melaporkan satu pasien dengan jenis kelainan ini yang memiliki kedua ginjal dalam posisi normal. 6alam penelitian ini satu pasien juga memiliki kedua ginjal, sementara malrotasi ginjal ditemukan. ada obstruksi hemivaginaan agenesis ginjal ipsilateral juga ditemukan pada anita dengan septum atau uterus ganda, meskipun yang paling sering di delphi( uterus. ?ndometriosis dapat meningkat pada pasien ini karena biasanya ada hematometra dan hematosalpin+. 5andiani dkk. melaporkan kejadian !& dari endometriosis pada 21 anita dengan didelfis uterus dan blind hemivagina . 6alam penelitian ini endometriosis ditemukan hanya satu kasus911&: pada kasus dengan obstruksi hemivagina dan didelfis uterus. 8ertilitas tidak ditemukan menurun pada penelitian ini, enam dari sembilan anita dan mereka telah memiliki 1" kali proses melahirkan.
27
mungkin terdiri dari ikatan fibrosa yang tipis atau struktur berlayar yang luas. )al ini biasanya berhubungan dengan kandung kemih antara kedua badan uterus dan menempel pada dinding serosa dari kolon sigmoid atau rektum 9;br. 2:. Mungkin merupakan satu saluran usus yang dekat dengan badan uterus dan kadang%kadang mungkin men(erminkan situasi pas(ainfeksi. )al ini tidak perlu dihilangkan atau dibebaskan dari perlekatan karena biasanya tidak memberikan gejala. 6ua pasien 9"&: memiliki kelainan baaan yang berat pada saluran pen(ernaan 9atresia esofagus dan anus imperforata:. Mereka juga memiliki obstruksi, sementara hanya pasien dengan anus imperforata memiliki ginjal agenesis.)all dkk melaporkan anomali uterus pada 1 9!#&: dari #1 pasien dengan anus imperforata. Mereka menemukan septum vagina dalam 1! kasus dan didelfis uterus di delapan anak perempuan. 4ejumlah pasien telah dilaporkan dengan didelfis uterus yang berhubungan dengan adenokarsinoma endometrium
atau kanker serviks. Woods
dkk
menjelaskan seorang anita yang memiliki didelfis uterus dengan septum vagina dan agenesis ginjal. 6ia memiliki endometrium adenokarsinoma dan karsinoma sel ginjal se(ara bersamaan. @idak ada hubungan antara malformasi uterus dan neoplasma ovarium yang ditemukan. 6alam penelitian ini seorang anita menderita kanker ovarium endometrioid dan dua anita dengan benign teratoma. Ini dapat dilihat sebagai kasus sporadis. Ia akan ditandai baha didelfis uterus bukan merupakan faktor perdisposisi
pada pasien ini untuk terjadinya suatu
keganasan. ?ndometriosis ditemukan di 13%!#& anita dengan didelfis uterus pada penelitian sebelumnya C angka yang sesuai adalah 1-& dalam penelitian ini. $nomali obstruktif lebih terkait dengan endometriosis dibandingkan dengan anomali nonobstruktif. enelitian ini tidak mendukung temuan ini karena enam dari tujuh pasien dengan endometriosis memiliki nonobstruktif Mullerian anomali. ?ndometriosis juga salah satu penyebab infertilitas primer pada dua dari lima perempuan yang bersangkutan. Insiden infertilitas primer tidak meningkat se(ara signifikan pada anita dengan didelfis uterus. )anya lima 91!&: memiliki infertilitas primer dan semua memiliki penyebab lain dari infertilitas malformasi uterus. 6ua anita dengan
28
infertilitas primer memiliki I/8%?@. Mar(us dkk melaporkan empat anita dengan didelfis uterus yang menjalani I/8%?@. 4emuanya telah mengalami proses melahirkan, tiga dari poses melahirkan ditemukan prematur, dua pasang kembar. Ini dapat disimpulkan baha penyebab lain dari uterus malformasi biasanya merupakan alasan untuk terjadinya infertilitas primer. 4atu penge(ualian adalah seorang anita dengan infertilitas sekunder yang telah menjalani reseksi pada longitudinal septum vaginanya. Infertilitas sekunder lebih umum 91&: pada anita dengan rahim unikornuata. )al ini disebabkan frekuensi tinggi 922&: kehamilan ektopik dan kerusakan hanya satu tabung dibandingkan dengan angka yang sesuai 92&: pada didelfis uterus. 7ata% rata tingkat aborsi spontan 921&: adalah serupa dengan yang sebelumnya yang ditemukan meskipun tingkat yang lebih tinggi 9!&: dilaporkan dalam revie literatur sebelumnya. 6alam revie ini hanya #& dari mereka dengan data yang memadai terjadi selama trimester kedua, ditemukan "& dalam penelitian ini. )anya dua 9-&: perempuan melakukan aborsi berulang. Ini kurang dari yang dilaporkan pada anita dengan bikornuata atau uterus septum dimana kondisi ini akan mendukung terjadinya konsepsi baha didelfis uterus sangat jarang berhubungan dengan abortus habitualis. Metroplasty jenis 4trasmann telah digunakan dalam beberapa kasus dalam pengobatan operasi didelfis uterus. 4teinberg melaporkan delapan pasien dengan aborsi habitualis dan empat dari lima dengan tindak lanjut yang memadai melahirkan seorang anak hidup setelah penyatuan operasi pada didelfis uterus. 6ua dari lima pasien melahirkan seorang anak hidup pas(a operasi ketika metroplasty dilakukan pada lima dari 21 pasien yang memiliki didelfis uterus dengan obstruksi unilateral vagina. Keguguran yang berulang merupakan indikasi utama untuk unifikasi uterus. Kondisi ini, bagaimanapun, jarang terlihat pada anita dengan didelfis uterus. *adi, dalam metroplasty penelitian ini tidak dilakukan dalam hal apapun. )al ini Men(apai kesepakatan dengan beberapa penulis lain. Kelahiran prematur pada 2"& tetapi hanya 3& dari semua kelahiran menghasilkan bayi berat lahir sangat rendah 9berat lahir F1#'' gram:. rematuritas rata%rata berkisar 1!%"'& di penelitian sebhelumnya. 4erviks
29
(er(lage juga telah digunakan dalam beberapa kasus untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup janin dan prematuritas. Itu digunakan dalam dua kasus, salah satu sirklase serviks adalah kontroversial0 ;olan dkk direkomendasikan penggunaannya dalam seluruh kehamilan dengan anomali uterus. Menurut penelitian ini inkompetensi 4erviks tidak umum pada anita dengan didelfis uterus. U4; @ransvaginal mungkin berguna dalam menilai panjang kanal serviks dan aplikasi yang sesuai dari sirklase serviks. Kehamilan lebih umum di sisi kanan dari pada sisi kiri. *uga ditemukan uterus uni(ornuate lebih sering di sisi kanan. $lasan untuk ini tidak diketahui. Kehamilan juga telah dilaporkan se(ara bersamaan di kedua hemiuteri. 4elama trimester terakhir hemiuterus kanan tumbuh tepat meretriksi (elah karena hati berlokasi di sebelah kanan. asien mungkin akan merasakan dispnea saat diafragma naik, kemungkinan perlu mengakhiri kehamilan sebelumnya. @ingkat kelangsungan hidup janin dari seluruh kehamilan adalah 3#&. )asil serupa 932%3!&: telah dilaporkan di rumah sakit pendidikan. @ingkat kelangsungan hidup lebih rendah 9##%-1&: telah dipublikasikan dalam studi berdasarkan kasus yang dipilih dari literatur 922,2-:. 8rekuensi tinggi dari operasi (aesar men(erminkan tingginya insiden 9#1&: dari presentasi sungsang janin antara pasien dengan didelfis uterus. ada kondisi ini satu hemiuterus dapat menutup pelvik inlet dan menyebabkan distosia mirip dengan septum vagina, yang mungkin juga dapat menyebabkan laserasi padaprosesmelahirkan. Uterus didelfis dapat dilihat sebagai rahim uni(ornuate simetris yang berganda. 6i rumah sakit kami !" anita dengan rahim uni(ornuate memiliki tingkat kelangsungan hidup janin dari -1& 9#3 dari ! kehamilan:C angka yang sesuai untuk didelfis uterus selama periode yang sama adalah 3#& 9@abel 2:. erbedaannya tidak bermakna se(ara statistik 9#'.1'2, + test:. *ika hanya kehamilan intrauterin yang terlibat, tingkat kelangsungan hidup janin mirip, 3dan 3& pada kedua kelompok uterus. $(ien telah mel aporkan hasil yang sama. )ambatan pertumbuhan dalam kehamilan ditemukan pada 11& kasus. $ngka tersebut adalah 2!& dan 23& dalam dua makalah yang melaporkan angka yang lebih ke(il dari kehamilan. Kehamilan dengan hipertensi ditemukan pada 1!& dan hanya satu orang yang terkena pra%eklampsia yang ringan. I) tidak
30
berhubungan dengan agenesis ginjal unilateral seperti dalam uterus unikornuata. *umlah kasus sangat ke(il untuk memberikan kesimpulan yang pasti. 4e(ara keseluruhan, kehamilan di dalam didelfis uterus tampaknya berkembang dengan baik. ada anomali uterin sebagian besar dapat didiagnosis sebelum atau paling tidak selama kehamilan pertama, karena septum vagina memanjang ditemukan selama pemeriksaan rutin. Ini sangat bagus untuk diteksi aal dan peraatan kehamilan yang lebih intensif dan dapat mengetahui konsekuensi dari akhir sebuah kehamilan.
31
6$8@$7 U4@$K$
1. 6har, )ansa et.al. 2'11. Uterus 6idelphys ith Ebstru(ted 7ight )emivagina, Ipsilateral 7enal $genesis and 7ight yo(olpos0 $ 5ase 7eport. In0 Eman Medi(al *ournal /ol.22. ;autam, $her, et.al. 2'1!. Uterine 6idelphys With 5ervi(al In(ompeten(e. International *ournal of Medi(al 7esear(h and )ealth 4ervi(es /ol.2. !. urandare 5.>., et.al. 2'11. )ematometra in Uterus 6idelphys ith 7ight )emivagina and 7ight 7enal $genesis. In0 @he *ournal of Ebstetri(s and ;yne(ology of India. 21' ". 4urg, Maiti, et.al. 2''-. Uterine 6idelphys ith regnan(y and 5ervi(al In(ompeten(e. In0 M*$8I /ol.-2. 2'' #. Wolfman, 6ar(y *. $nd 4usan M. $s(her. 2''-. Magneti( 7esonan(e Imaging of enign Uterine athology. In0 @op Magneti( 7esonan(e Imaging /ol13 -. 7ani, 4avita et.al. 2'12. Uerus 6idelphys ith artial /aginal 4eptum and 6istal /aginal $genesis0 $n Unusual $nomaly 3. 7a(ko, eth W and $ydin $ri(i. 2''3. 7eprodu(tive performan(e of omen ith mullerian anomalies.
and
)ysteros(opi(
@reatment
7esults. In0
)uman
7eprodu(tion Update /ol.3 1!. $meh, >keiruka et..al. /aginal and Uterine 6upli(ations 1". Konig ).<.?. 1-. Uterus 6idelphys and 4eptate /agina resenting as )aemato(olpos. In0 4uplement%4outh $fri(an *ournal of Ebstetri(s and ;yner(ology /ol.
32