BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g Hamp Hampir ir semua semua wani wanita ta pern pernah ah meng mengal alam amii gang ganggu guan an haid haid selam selamaa masa masa hidupnya. Gangguan ini dapat berupa kelainan siklus atau perdarahan. Masalah ini dihadapi oleh wanita usia remaja, reproduksi dan klimakterik. Haid yang tidak teratur pada masa 3-5 tahun setelah menars dan pramenopause (3-5 tahun menjelang menopause) merupakan keadaan yang laim dijumpai. !etapi pada masa reproduksi (umur "#-$# tahun), haid yang tidak teratur bukan merupakan keadaan yang laim, karena selalu dihubungkan dengan keadaan abnormal. %i &ndonesia belum ada angka yang menyebutkan menyebutkan kekerapan kekerapan perdarahan perdarahan uterus uterus dis'ungsion dis'ungsional al ini seara menyeluruh menyeluruh.. ebanyakan ebanyakan penulis memperkirak memperkirakan an kekerapannya sama dengan diluar negeri, yaitu *#+ dari kunjungan ginekologi. B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah *. pa pengertia pengertian n dari perdaraha perdarahan n uterus uterus ". agaimana agaimana /iklus /iklus Menstruasi Menstruasi 0ormal 0ormal 3. agaimana agaimana patogenesis patogenesis dari perdarahan perdarahan uterus uterus $. agaimana agaimana gejala klinik klinik dari dari perdarahan perdarahan uterus 5. pa 'aktor 'aktor penyebab penyebab perdaraha perdarahan n uterus uterus 1. agaimana agaimana pendiagnosisa pendiagnosisan n dari perdarahan perdarahan uterus 2. agaimana agaimana ara pengobatan pengobatan perdarahan perdarahan uterus uterus . agaimana agaimana prognosis prognosis dari penyakit penyakit perdarahan perdarahan uterus C. Tujua ujuan n *. 4ntuk mengetahu mengetahuii pengertian pengertian dari perdarahan perdarahan uterus. ". 4ntuk mengetahu mengetahuii bagaimana bagaimana /iklus Menstruasi Menstruasi 0ormal. 3. 4ntuk mengetahu mengetahuii patogenesis patogenesis dari perdarahan perdarahan uterus. $. 4ntuk mengetahu mengetahuii gejala klinik dari perdarahan perdarahan uterus. uterus. 5. 4ntuk mengetahu mengetahuii 'aktor penyebab penyebab perdarahan perdarahan uterus. 1. 4ntuk mengetahu mengetahuii pendiagnosisan pendiagnosisan dari perdarahan perdarahan uterus. 2. 4ntuk mengetahu mengetahuii ara pengobatan pengobatan perdarahan perdarahan uterus. . 4ntuk mengetahu mengetahuii prognosis dari penyakit penyakit perdarahan perdarahan uterus.
BAB II PEMBAHASAN A. KNSEP KNSEP DASAR DASAR PEN! PEN!AKIT AKIT 1
". Pengert#an %ys'untional uterine bleeding (%4) atau perdarahan uterus dis'ungsional adalah perdarahan abnormal yang dapat terjadi di dalam siklus maupun di luar siklus menstruasi, karena gangguan 'ungsi mekanisme pengaturan hormon (hipotalamushipo'isis-o6arium-endometrium), tanpa kelainan organ. erdarahan ini juga dide'inisikan sebagai menstruasi yang banyak dan 7 atau tidak teratur tanpa adanya patologi pel6ik yang diketahui, kehamilan atau gangguan perdarahan umum. $. S#klus Menstruas# N%rmal Menstruasi normal terjadi akibat turunnya kadar progesteron dari endometrium yang kaya esterogen. /iklus menstruasi yang menimbulkan o6ulasi disebabkan interaksi kompleks antara berbagai organ. %is'ungsi pada tingkat manapun dapat mengganggu o6ulasi dan siklus menstruasi. /iklus menstruasi normal terjadi setiap "*-35 hari dan berlangsung sekitar "-2 hari. ada saat menstruasi, jumlah darah yang hilang diperkirakan 35-*5# ml, biasanya berjumlah banyak hingga hari kedua dan selanjutnya berkurang sampai menstruasi berakhir. &. Pat%genes#s /eara garis besar, kondisi di atas dapat terjadi pada siklus o6ulasi (pengeluaran sel telur7o6um dari indung telur), tanpa o6ulasi maupun keadaan lain, misalnya pada wanita premenopause ('olikel persisten). /ekitar 8#+ perdarahan uterus di'ungsional (perdarahan rahim) terjadi tanpa o6ulasi (ano6ulation) dan *#+ terjadi dalam siklus o6ulasi.
a. ada siklus o6ulasi. erdarahan rahim yang bisa terjadi pada pertengahan menstruasi maupun bersamaan dengan waktu menstruasi. erdarahan ini terjadi karena rendahnya kadar hormon estrogen, sementara hormon progesteron tetap terbentuk. b. ada siklus tanpa o6ulasi (ano6ulation) erdarahan rahim yang sering terjadi pada masa pre-menopause dan masa reproduksi. Hal ini karena tidak terjadi o6ulasi, sehingga kadar hormon estrogen berlebihan sedangkan hormon progesteron rendah. kibatnya dinding rahim (endometrium) mengalami penebalan berlebihan (hiperplasi) tanpa diikuti penyangga (kaya pembuluh darah dan kelenjar) yang memadai. 0ah, kondisi inilah penyebab terjadinya perdarahan rahim karena dinding rahim yang rapuh. %i lain pihak, perdarahan tidak terjadi bersamaan. ermukaan dinding rahim di satu bagian baru sembuh lantas diikuti perdarahan di permukaan lainnya. 9adilah perdarahan rahim berkepanjangan. '. (ejala Kl#n#k erdarahan rahim yang dapat terjadi tiap saat dalam siklus menstruasi. 9umlah perdarahan bisa sedikit-sedikit dan terus menerus atau banyak dan berulang. ejadian tersering pada menarhe (atau menarke: masa awal seorang wanita mengalami menstruasi) atau masa pre-menopause.
2
a. ada siklus o6ulasi arakteristik %4 ber6ariasi, mulai dari perdarahan banyak tapi jarang, hingga spotting atau perdarahan yang terus menerus. erdarahan ini merupakan kurang lebih *#+ dari perdarahan dis'ungsionalndengan siklus pendek (polimenorea) atau panjang (oligomenorea). 4ntuk menegakan diagnosis perlu dilakukan kerokan pada masa mendekati haid. 9ika karena perdarahan yang lama dan tidak teratur sehingga siklus haid tidal lagi dikenali maka kadang-kadang bentuk kur6e suhu badan basal dapat menolong. 9ika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa ada sebab organik, maka harus dipikirkan sebagai etiologi : (*. orpus luteum persistens : dalam hal ini dijumpai perdarahan kadang kadang bersamaan dengan o6arium membesar. %apat juga menyebabkan pelepasan endometrium tidak teratur. (".&nsu'isiensi korpus luteum dapat menyebabkan premenstrual spotting, menoragia atau polimenorea. %asarnya ialah kurangnya produksi progesteron disebabkan oleh gangguan ;H releasing 'aktor. %iagnosis dibuat, apabila hasil biopsi endometrial dalam 'ase luteal tidak ook dengan gambaran endometrium yang seharusnya didapat pada hari siklus yang bersangkutan. (3.popleksia uteri: pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi peahnya pembuluh darah dalam uterus ($.elainan darah seperti anemia, purpura trombositopenik dan gangguan dalam mekanisme pembekuan darah. b.
ada siklus tanpa o6ulasi (ano6ulation)
erdarahan tidak terjadi bersamaan. ermukaan dinding rahim di satu bagian baru sembuh lantas diikuti perdarahan di permukaan lainnya. 9adilah perdarahan rahim berkepanjangan. "ada tipe ini berhubungan dengan 'luktuasi kadar estrogen dan jumlah 'olikel yang pada suatu waktu 'ungsional akti'.
eleasing 'ator dan hormon gonadotropin tidak sempurna. ada wanita dalam masa pramenopause proses terhentinya 'ungsi o6arium tidak selalu berjalan lanar. ). *akt%r Pen+e,a, Hingga saat ini penyebab pasti perdarahan rahim dis'ungsional (%4) belum diketahui seara pasti. eberapa kondisi yang dikaitkan dengan perdarahan rahim dis'ungsional, antara lain : 3
a. b. . d. e.
egemukan (obesitas)
-. D#agn%s#s namnesis dan pemeriksaan klinis yang lengkap harus dilakukan dalam pemeriksaan pasien. 9ika anamnesis dan pemeriksaan 'isik menunjukkan adanya penyakit sistemik, maka penyelidikan lebih jauh mungkin diperlukan. bnormalitas pada pemeriksaan pel6is harus diperiksa dengan 4/G dan laparoskopi jika diperlukan. erdarahan siklik (reguler) didahului oleh tanda premenstruasi (mastalgia, kenaikan berat badan karena meningkatnya airan tubuh, perubahan mood, atau kram abdomen ) lebih enderung bersi'at o6ulatori. /edangkan, perdarahan lama yang terjadi dengan inter6al tidak teratur setelah mengalami amenore berbulan @ bulan, kemungkinan bersi'at ano6ulatori. eningkatan suhu basal tubuh ( #,3 @ #,1 A ), peningkatan kadar progesteron serum ( B 3 ng7 ml ) dan atau perubahan sekretorik pada endometrium yang terlihat pada biopsi yang dilakukan saat onset perdarahan, semuannya merupakan bukti o6ulasi. %iagnosis %4 setelah eksklusi penyakit organik traktus genitalia, terkadang menimbulkan kesulitan karena tergantung pada apa yang dianggap sebagai penyakit organik, dan tergantung pada sejauh mana penyelidikan dilakukan untuk menyingkirkan penyakit traktus genitalia. asien berusia dibawah $# tahun memiliki resiko yang sangat rendah mengalami karsinoma endometrium, jadi pemeriksaan patologi endometrium tidaklah merupakan keharusan. engobatan medis dapat digunakan sebagai pengobatan lini pertama dimana penyelidikan seara in6asi' dilakukan hanya jika simptom menetap. >esiko karsinoma endometerium pada pasien %4 perimenopause adalah sekitar * persen. 9adi, pengambilan sampel endometrium penting dilakukan.
. Pemer#ksaan a. emeriksaan penunjang: (*. emeriksaan darah : Hemoglobin, uji 'ungsi thiroid , dan kadar HAG,
enyakit organik traktus genitalia mungkin terlewatkan bahkan saat kuretase. Maka penting untuk melakukan kuretase ulang dan in6estigasi lain yang sesuai pada seluruh kasus perdarahan uterus abnormal berulang atau berat. ada wanita yang memerlukan in6estigasi, histeroskopi lebih sensiti' dibandingkan dilatasi dan kuretase dalam mendeteksi abnormalitas endometrium. (3. ;aparoskopi : ;aparoskopi berman'aat pada wanita yang tidak berhasil dalam uji oba terapeutik. ($. iopsy endometrium (pada wanita yang sudah menikah) (5. 4ltrasonogra'i (4/G) (1. !era radioimunologik (!>&) atau radio imuno assay. b. emeriksaan 'isik emeriksaan ini ditujukan untuk menilai kemungkinan adanya sebab lain yang dapat menimbulk an 4%. erlu dinilai adanya hip o7h ipe rti roi d dan gan ggu an hemostasis seperti petekie. . emeriksaan Ginekologik !ujuan pemeriksaan ini adalah untuk menyingkirkan adanya kelainan organik seperti perlukaan genitalia, erosi7radang atau polip ser6iks, mioma uteri, dll.ada wanita usia pubertas biasanya umumnya tidak diperlukan kerokan.ada wanita premenopause perlu dilakukan untuk memastikan ada tidaknyakeganasan. /. Peng%,atan /etelah menegakkan diagnosa dan setelah menyingkirkan berbagai kemungkinan kelainan organ, teryata tidak ditemukan penyakit lainnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan prinsip-prinsip pengobatan sebagai berikut: a. Menghentikan perdarahan. b. Mengatur menstruasi agar kembali normal . !rans'usi jika kadar hemoglobin (Hb) kurang dari gr+. 0. Menghent#kan 1er2arahan.
;angkah-langkah upaya menghentikan perdarahan adalah sebagai berikut: uret (urettage). Hanya untuk wanita yang sudah menikah. !idak bagi gadis dan tidak bagi wanita menikah tapi Dbelum sempat berhubungan intimE. F b a t (medikamentosa). (*. Golongan estrogen. ada umumnya dipakai estrogen alamiah, misalnya: estradiol 6alerat (nama generik) yang relati' menguntungkan karena tidak membebani kinerja li6er dan tidak menimbulkan gangguan pembekuan darah. 9enis lain, misalnya: etinil estradiol, tapi obat ini dapat menimbulkan gangguan 'ungsi li6er. %osis dan ara pemberian: a) =strogen konyugasi (estradiol 6alerat): ",5 mg diminum selama 2-*# hari. b) enoas estradiol: "# mg disuntikkan intramuskuler. (melalui bokong) 5
) 9ika perdarahannya banyak, dianjurkan nginap di >/ (opname), dan diberikan =strogen konyugasi (estradiol 6alerat): "5 mg seara intra6enus (suntikan lewat selang in'us) perlahan-lahan (*#-*5 menit), dapat diulang tiap 3-$ jam. !idak boleh lebih $ kali sehari. =strogen intra6ena dosis tinggi ( estrogen konjugasi "5 mg setiap $ jam sampai perdarahan berhenti) akan mengontrol seara akut melalui perbaikan proli'erati' endometrium dan melalui e'ek langsung terhadap koagulasi, termasuk peningkatan 'ibrinogen dan agregasi trombosit. !erapi estrogen berman'aat menghentikan perdarahan khususnya pada kasus endometerium atro'ik atau inadekuat. =strogen juga diindikasikan pada kasus %4 sekunder akibat depot progestogen ( %epo ro6era ). eberatan terapi ini ialah bahwa setelah suntikan dihentikan, perdarahan timbul lagi. (". Fbat ombinasi !erapi siklik merupakan terapi yang paling banyak digunakan dan paling e'ekti'. engobatan medis ditujukan pada pasien dengan perdarahan yang banyak atau perdarahan yang terjadi setelah beberapa bulan amenore. Aara terbaik adalah memberikan kontrasepsi oral obat ini dapat dihentikan setelah 3 @ 1 bulan dan dilakukan obser6asi untuk melihat apakah telah timbul pola menstruasi yang normal. anyak pasien yang mengalami ano6ulasi kronik dan pengobatan berkelanjutan diperlukan. aparan estrogen kronik dapat menimbulkan endometrium yang berdarah banyak selama penarikan progestin . /pero'' menganjurkan pengobatan dengan menggunakan kombinasi kontrasepsi oral dengan regimen menurun seara bertahap. %ua hingga empat pil diberikan setiap hari setiap enam hingga duabelas jam , selama 5 sampai 2 hari untuk mengontrol perdarahan akut.
6
ertimbangan di sini ialah bahwa sebagian besar perdarahan 'ungsional bersi'at ano6ulatoar, sehingga pemberian obat progesterone mengimbangi pengaruh estrogen terhadap endometrium. Fbat untuk jenis ini, antara lain: a) Medroksi progesteron asetat (M): *#-"# mg per hari, diminum selama 2 *# hari. b) 0orethisteron: 3* tablet, diminum selama 2-*# hari. ) aproas hidroksi-progesteron *"5 mg seara intramusular ($.
F&0/ Menorragia dapat dikurangi dengan obat anti in'lamasi non steroid. umah /akit atau klinik. /ekantong darah ("5# ) diperkirakan dapat menaikkan kadar hemoglobin (Hb) #,25 gr+. &ni berarti, jika kadar Hb ingin dinaikkan menjadi *# gr+ maka kirakira perlu sekitar $ kantong darah.
"3. Pr%gn%s#s Hasil pengobatan bergantung kepada proses perjalanan penyakit (pato'isiologi) a. enegakan diagnosa yang tepat dan regulasi hormonal seara dini dapat memberikan angka kesembuhan hingga 8# +. b. ada wanita muda, yang sebagian besar terjadi dalam siklus ano6ulasi, dapat diobati dengan hasil baik. B. KNSEP DASAR ASUHAN KEPERA4ATAN ". Pengkaj#an a. engumpulan data (*. lasan %irawat (a. eluhan utama (b. eluhan saat masuk rumah sakit: mengeluh nyeri pada perut disertai pendarahan akti' per6agina (. eluhan saat pengkajian (". >iwayat penyakit (a. enyakit yang pernah diderita ernah menderita penyakit malaria,batuk,pilek,demam,dan hepatitis. (b. >iwayat penyakt keluarga (. >iwayat menstruasi 7
(3. ($. (5. (1.
/iklus menstruasi panjang,banyak terjadi perdaran /tatus perkawinan >iwayat kontrasepsi %ata io-siko-/osial-/piritual emeriksaan
b. nalisa %ata (*. : ekurangan 6olume airan = : erdarahan banyak dan &ntake tidak seimbang dengan output / : s mengeluh haus dan selalu ingin minum s lemas roses terjadi : asien yang mengalami pendarahan yang banyak serta intake airan yang tidak adekuat sehingga terjadi ketidak seimbangan airan dalam tubuh kibat bila tidak ditanggulangi : /yok hypo6olemik
(". : nsietas = : /iklus perdarahan yang banyak dan panjang / : s mengatakan khawatir dengan keadaan yang dialaminya sekarang. s terlihat tegang dan sering bengong roses terjadi : asien belum pernah mendapatkan in'ormasi dan belum pernah mempunyai pengalaman yang sama sehingga menyebabkan dia menjadi emas. kibat bila tidak ditanggulangi : Menghambat proses penyembuhan
(3. : >esiko in'eksi berulang <>: erdarahan per6agina, eningkatan ?A kibat bila tidak ditanggulangi : !erjadi in'lamasi ($. : eningkatan suhu tubuh = : roses in'eksi / : s mengeluh haus dan selalu ingin minum,s mengeluh badanya panas. ! I B32,5J, mukosa bibir kering. roses terjadi : arena terjadi proses in'eksi yang ditandai dengan peningkatan ?A yang merupakan konpensasi tubuh terhadap in'eksi yang biasanya diikuti dengan peningakatan suhu tubuh kibat bila tidak ditanggulangi : !erjadi dehidrasi (5. : Gangguan rasa nyaman nyeri = : 6ul6a lembab / : s mengatakan nyeri pada perutnya dibagian bawah diatas sim'isis s tampak meringis s tampak selalu memegang perutnya roses terjadi : 8
danya robekan pada uterus,dimana banyak terdapat sara' peri'er yang terputus dan menimbulkan ransangan nyeri yang akan dihantarkan keotak sehingga pasien akan merasakan nyeri. kibat bila tidak ditanggulangi : enyamanan dan &stirahat tidur pasien tergaggu (1. : &ntoleransi kti6itas = :0yeri akibat kontraksi uterus / : s mengatakan gerak akti6itasnya terbatas setiap bergerak emenuhan kebutuhan sehari-hari s dibantu perawat7keluarga s dianjurkan u7bedrest. !angan kiri s terpasang in'us >; " tts7mnt roses terjadi : 0yeri yang dirasakan pada saat bergerak sangat mempengaruhi akti6itas dimana yang akan kesulitan untuk berakti6itas seara mandiri sehingga memerlukan bantuan orang lain. kibat bila tidak ditanggulangi : Mobilisasi dini akan terhambat.
$. D#agn%sa Ke1era5atan a. urang Kolume airan b.d perdarahan berlebih b. erubahan per'usi jaringan yang berhubungan dengan hipo6olemia c. eningkatan suhu tubuh b.d proses terjadinya in'eksi d. 0yeri b.d proses peluruhan endometrium e. &ntoleransi akti6itas b.d kelemahan menyeluruh f.
>esiko in'eksi b.d perdarahan, kondisi 6ul6a lembab
g. nsietas b.d perdarahan saat menstruasi yang banyak
&. Inter6ens# Ke1era5atan D7
Tujuan 2an KH
Inter6ens#
*
/etelah diberikan askep *. =6aluasi, laporan *. erkirakan kehilangan selama 3 L"$ jam diharapkan serta atat dan si'at darah membantu pasien tidak mengalami kehilangan darah, serta menbedakan diagnosis. kekurangan 6olume airan lakukan perhitungan /etiap gram peningkatan dengan kriteria hasil: pembalut, kemudian berat pembalut sama a. &nput dan output timabang pembalut. dengan kehilanagan kira ". ;akukan tirah seimbang *ml darah. baring, intrusikan ibu ". erdarahan dapat berhanti b. Kital sign dalam untuk menghindari batas normal dengan redruksi akti6itas. 6alsal6a manu6er dan . Mukosa bibir lembab eningkatan tekanan koitus. abdomen atau orgasme dapat merangsang perdarahan. 3. Menjamin keadekuatan 3. osisikan ibu 9
Ras#%nal
dengan tepat, terlentang dengan panggul ditinggikan atau posisi semi'owler.
darah yang tersedia untuk otak, peninggian panggul menghin'ari kon6resi 6ena kaya. osisi semi'owler memungkinkan janin bertinadak sebagai tampon. $. Membantu menentukan beratnya kehilangan darah, meskipun sianosis dan perubahan pada tekanan darah dan nadi adalah tanda-tanda lanjut dari kehilangan sirkulasi. 5. Membantu menekankan si'at hemoragi dan kemungkinan akibat dari peristiwa hemoragi. 1. %apat meningkatkan hemoragi
$.
Aatat tanda-tanda 6ital pengisian kapiler pada dasar kuku, warna membran mukosa atau kulit dan suhu. 4kur tekanan 6ena sentra bila ada.
5.
antau akti6itas uterus, dan adanyta nyeri tekan pada abdomen
1.
Hindari 2. Menentukan luasnysa pemeriksaan daerah kehilangan airan dan rektal atau 6agina menunjikan per'usi ginjal.
2.
antau masukan atau keluaran airan. %apatkan sampel urin setiap jam, ukur bert jenis.
.
uskultasi bunyi na'as
8.
olaborasi: dapatkan pemeriksaan darh epa H%; jenis dan penookan silang dan >h kadar 'ibrinogen , hitung trombossit , !!, dan kadar ;AA,
*#.
erikan larutan intra6ena , ekspander, 10
.unyi na'as ad6entitus menunjukkan ketidaktepatan atau kelebihan pergantian. 8.Menetukan jumlah darah yang hilang dan dapat memberi in'ormasi mengenai penyebab harus di pertahankan di atas 3# + untuk mendukung oksigen dan nutrian . *#.meningkatkan 6olume darah sirkulasi dan mengatasi gejala-gejala syok.
darah lengkap, atau selsel kemasan sesuai indikasi .
".
/etelah dilakukan asuhan *. erhatikan keperawatan selama status'isiologis,status L"$jam diharapkan per'usi sirkulasi, dan 6olume jaringan terganggu dengan darah. H : a. %enyut jantung dalam batas normal. b. erdarahan ". Aatat kehilangan darah berkurang. karena adanya kontraksi uterus 3. njurkan tirah baring pada posisi miring.
*. ejadian perdarahan potensial merusak kehamilan dan kemungkinan menyebabkan hipo6olemia atau hipoksia uteroplasma. ". ehilangan darah seara berlebihan menurunkan per'usi plasenta. 3. Menghilangkan tekanan 6ena a6a interior dan meningkatkan sirkulasi plasenta dan pertukaran oksigen.
$. erman'aat dalammenentukan janin apakah janin dalam keadaan as'isksia. 5. Mempertahan 6olume sirkulasi yang adekuat untuk trans'or oksigen. 1. Membedakan darah 1. ;akukan tes darah untuk ibu dengan airan menge6aluasi serum, amnion menunjukkan darah Hb. implikasi terhadap pemberian oksigen.
$. olaborasi dalam pemberian suplemen oksigen lakukan sesuai indikasi. 5. Ganti kehilangan darah atau airan
3.
/etelah diberikan askep *. selama 3L "$ jam Fbse6asi !!K tiap $ jam diharapkan peningkatann suhu tubuh tidak terjadi dengan kriteria hasil : . /uhu tubuh normal. (31 J-32J A ). ". 11
*.%engan mengobser6asi !!K dapat mengetahui eadaan umum pasien
".%apat menurunkan suhu tubuh pasien
d.
asien mengatakan badanya tidak panas lagi. e. tidak teraba hangat
eri banyak minum ( N*"##-*1## 7hari). dan beri kompres hangat di dahi dan diketiak. 3. %elegati' pemberian obat antibiotik dan antipiretik
$.
/etelah dilakukan asuhan keperawatan selama (...L...) jam diharapkan nyeri pasien berkurng engan kriteria hasil: a. /ekala nyeri " dari *# sekala yang diberikan. b. asien tidak meringis
5.
/telah diberikan askep selama 3 L"$ jam diharapkan pasien berakti6itas seperti biasa dengan kriteria hasil : a. asien tidak meringis saat bergerak. b. pasien dapat memenuhi kebutuhan %;nya
3.4ntuk membunuh kuman dan menurunkan suhu tubuh.
*. !entukan si'at , lokasi *.membantu dalam dan durasi nyeri. aji mendiagnosis dan kontraksi uterus menentukan tindakan hemoragi atau nyeri tekan yang akan dilakukan. abdomen. ". aji stres 'isiologis dan ".ansietas sebagai respon si'at emosional terhadap terhadap situasi darurat kejadian. dapat memperberat ketidaknyamanan karena sindrom ketegangan , ketakutan , dan nyeri. 3. eri lingkungan yang 3.dapat membantu dalam tenang dan akti6itas menurunkan tingkat untuk menurunkan rasa ansietas dan karenanya nyeri. &nstruksikan klien meridukasi untuk mengunakan ketidaknyamanan . metode relaksasi , misalnya: na'as dalam, 6isualisasi ditraksi dan jelaskan prosedur. $. olaborasi : berikan $.meningkatkan norkotik atau sedati'. kenyamanan , mengurangi nyeri. *. njurkan pasien untuk *. Melatih pemenuhan melakukan mobilisasi dini %;sendiri mungkin &n'ormasi yang tepat dapat memoti6asi u7 bergerak dan berakti6itas. ".eri H= tentang peningnya ".Menurunkan jumlah mobilisasi dini setelah baketri dalam tangan perdarahan menegah kontaminasi area operasi
12
1.
/etelah diberikan askep *. %iskusikan selama * L*5 mnt pentingnya menui diharapkan in'eksi tidak tangan sebelum bagian terjadi dengan kriteria hasil: yang telah di operasi ". eri H= tentang *. !anda-tanda in'eksi penyakitnya tidak terjadi ". tidak terjadi perdarahan pada luka.
*.Menegah in'eksi
/etelah diberikan askep *. eri kesempatan pasien selama * L *5 mnt untuk mengungkapkan diharapkan rasa emas rasa emasnya pasien berkurang dengan kriteria hasil : ". ;ibatkan keluarga dalam a. esien tidak bertanya perawatan pasien tanya tentang penyakitnya. b. asien paham tentang penyakitnya. 3. eri H= tentang c. asien tidak gelisah penyakitnya dan kahwatir.
.>asa emas pasien akan sedikit berkurang
".Meningkatkan pengetahuan dan membantu menurunkan keemasan dan menegah terjadinya in'eksi. 3. olaborasi dalam 3.ntibiotik dapat pemberian antibiotik. menegah in'eksi.
2.
'. Im1lementas# Ke1era5atan &mplementasi dilakukn sesuai dengan inter6ensi. ). E6aluas#
a. b. . d. e. '. g.
Kolume airan klien adekuat. er'usi jaringan teratasi dan tidak terjadi hipo6olemi /uhu tubuh kembali normal (31,5 #-32,5#A) 0yeri berkurang atau hilang dengan rentang skala nyeri (*-3) &ntoleransi akti6itas klien terpenuhi !idak terjadi in'eksi nsietas klien tertangani
13
".eran keluarga seara akti' dapat mengurangi rasa emas klien.
3.enjelasan yang memadai akan mengurangi keemasan.
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN %ys'untional uterine bleeding (%4) atau perdarahan uterus dis'ungsional adalah perdarahan abnormal yang dapat terjadi di dalam siklus maupun di luar siklus menstruasi, karena gangguan 'ungsi mekanisme pengaturan hormon (hipotalamushipo'isis-o6ariumendometrium), tanpa kelainan organ. Gejalanya adalah erdarahan rahim yang dapat terjadi tiap saat dalam siklus menstruasi. 9umlah perdarahan bisa sedikit-sedikit dan terus menerus atau banyak dan berulang. ejadian tersering pada menarhe (atau menarke: masa awal seorang wanita mengalami menstruasi) atau masa pre-menopause. engobatannya adalah menghentikan perdarahan, mengatur menstruasi agar kembali normal, trans'usi jika kadar hemoglobin (Hb) kurang dari gr+.
14
DA*TAR PUSTAKA
ri',mansjoer,"##*. Kapita Selekta Kedok .edisi 3 jilid *.9akarta:Media esulapius obak dkk. "##5 . Buku Ajar Keperawatan Maternitas. 9akarta: enerbit uku edokteran =GA runner O /uddarth. "##". Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Vol 2 . 9akarta : =GA Guyton,artha.A.*88#. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penakit .alih bahasa.edisi 3.9akarta:=GA /i6ia, rie."##5. Pato!isiologi.edisi 1.9akarta:=GA Manuaba, &da agus Gede. *888. "perasi Ke#idanan Kandungan dan Keluarga Beren$ana untuk %okter &mum. 9akarta: enerbit uku edokteran =GA Manjoer, ri'. "###. Kapita Selekta Kedokteran. 9akarta: enerbit uku edokteran =GA Mitayani. "##8. Asuhan Keperawatan Maternitas. 9akartka: edokteran =GA
enerbit uku
Mohtar, >ustam. *88. Sinopsis "#stetri. Ed. 2. 9akarta : enerbit uku edokteran =GA
15
?iknjosastro, Hani'a dkk. "##2. 'lmu Kandungan. 9akarta: "###. Preeklamsia dan Eklamsia.seri ".9akarta:anitia /..k http:77akperku.blogspot.om7"#*#7#57perdarahan-uterus-dis'ungsional-pud.html
16