UPAY UPAYA PEMBINAAN SA S ATUAN DAN PENERAPAN PENERAPAN KEPEMIMPINAN KEPEMIMP INAN DALAM D ALAM MENGATASI PELANGGARAN PRAJURIT (DISERSI, THTI, PERJUDIAN, PERJUDIAN, PENYA PENYALAHGUNAAN WEWENANG, MEMASUKI TEMPAT TERLARANG, MABUK-MABUKAN/MIRAS, LAKA LALIN, ASUSILA, NARKOBA, HIV/AIDS DAN PENYALAHGUNAAN SOSMED)
1.
Pen!"#$#!n a.
Konstelasi geografis Indonesia sebagai negara kepulau lauan “archipelagic
state“ yang terletak diantara benua Asia dan Australia serta diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik menempatkan Indonesia menjadi daerah perebutan kepe kepent ntin inga gan n bagi bagi nega negara ra-n -neg egar ara a dari dari berb berbag agai ai kawa kawasa san. n. Deng Dengan an demi demiki kian an komp kompar arte teme ment ntas asii
wilay wilayah ah
K!I K!I
menj menjad adii
bebe bebera rapa pa
komp kompar arte teme men n
stra strate tegi gis s
merupakan pilihan strategis yang paling tepat dalam sudut pandang pertahanan negara. "una mendukung tersebut# maka $I AD sebagai alat pertahanan negara aspek darat dituntut memiliki tingkat kesiapsiagaan operasional (readiness) dengan Daya Daya temp tempur ur yang yang tingg tinggii sehi sehing ngga ga mamp mampu u mena menang ngka kall setia setiap p kemu kemung ngki kina nan n timbul timbulny nya a an%ama an%aman n di wilay wilayah ah darat daratan. an. Daya Daya tempur tempur satuan satuan yang yang merupa merupakan kan totalitas dari kemampuan daya gerak# daya tembak# daya gempur dapat terpelihara dengan baik apabila salah satu pendukungnya adalah kedisiplinan yang tinggi dari setiap setiap unsur unsur dalam dalam satuan satuan $I $I AD. AD. &ntuk &ntuk mening meningkat katkan kan kedisip kedisiplin linan an dalam dalam mend menduk ukun ung g terw terwuj ujud udny nya a daya daya temp tempur ur satu satuan an dipe diperl rluk ukan an pemb pembin inaa aan n yang yang bertahap# bertahap# bertingkat bertingkat dan berlanjut berlanjut yang yang meliputi meliputi seluruh seluruh komponen komponen pembinaan pembinaan satuan. Keberhasilan pembinaan satuan yang dilakukan oleh Komandan Satuan tidak tidak hany hanya a tergan tergantun tung g kepada kepada sarana sarana## ma%am# ma%am# metode metode## tingka tingkatt latiha latihan n dan kegiatan latihan semata# akan tetapi komandan satuan harus memperhatikan faktor lainnya yaitu meningkatkan moril dan semangat prajurit sehingga tetap tinggi dalam melaks melaksana anaka kan n tugasn tugasnya ya.. Kondis Kondisii moril moril dan seman semangat gat prajur prajurit it yang yang tinggi tinggi dan dan ditunjang oleh sarana# ma%am# metode# tingkat latihan# dan kegiatan latihan yang bena benarr dan dan efek efekti tiff maka maka akan akan terw terwuj ujud ud daya daya temp tempur ur satu satuan an deng dengan an ting tingka katt kedisiplinan yang tinggi.
b.
Dina Dinami mika ka perke perkemb mban anga gan n ling lingku kung ngan an ters terseb ebut ut memp mempen enga garu ruhi hi pela pelaks ksan anaa aan n
tugas pokok $I AD dalam mendukung $ugas-tugas $I menjaga keutuhan dan kedau kedaulat latan an K!I. K!I. $I AD ditunt dituntut ut untuk untuk memilik memilikii kesiap kesiapsia siagaa gaan n operas operasion ional al
'
dengan modernisasi alutsista yang didukung dengan kemanunggalan $I-!akyat. $I AD terus mempersiapkan diri sesuai dengan adagium militer “Civis pacem para bellum“ . $I AD harus senantiasa berbenah diri dengan berbagai %ara untuk mengoptimalkan pembinaan satuan guna mewujudkan kesiapan operasional satuan. Kesiapsiagaan dan kesiapan operasional satuan men%erminkan mutu satuan tersebut. Korelasi antara kesiapsiagaan yang baik maka mutu satuan akan baik juga# demikian pula sebaliknya. Pembinaan satuan yang dilaksanakan dalam satu siklus pembinaan se%ara berkelanjutan meliputi segala aspek yang berpengaruh terhadap pen%apaian tugas yang dilaksanakan se%ara terpadu dan teren%ana yang meliputi pembinaan organisasi# pembinaan personil# pembinaan materiil# pembinaan pangkalan# pembinaan piranti lunak dan pembinaan latihan. Dilain pihak perkembangan ilmu pengetahuan# teknologi# informasi dan komunikasi yang demikian pesat yang membuat dunia seolah-olah tanpa batas. Kondisi tersebut selain memberikan dampak positif maupun negatif. Perkembangan Iptek dapat mengubah kultur prajurit yang dimanifestasikan dalam karakter dan kepribadian prajurit. Dengan demikian tantangan dalam melaksanakan Pembinaan Satuan khususnya Pembinan Personel semakin berat. Dansat dituntut kreatif dan ino(atif dalam melaksanakan Pembinaan di satuannya. Kondisi pembinaan satuan yang dilaksanakan oleh satuan-satuan jajaran Kodam I)**# masih jauh dari yang diharapkan. Indikatornya adalah masih tingginya angka pelanggaran yang terjadi di satuan+satuan jajaran Kodam I)** se%ara kualitas maupun kuantitas. Kondisi moril prajurit dan semangat prajurit sangat erat hubungannya dengan kedisiplinan. Kondisi kedisiplinan prajurit yang tinggi memiliki hubungan yang erat dengan tingginya semangat dan moril dalam hubungan perorangan maupun satuan. Dengan demikian antara moril dan semangat dengan kedisiplinan saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Permasalahan yang timbul
pada prajurit akan
berpengaruh terhadap kondisi prajurit se%ara peribadi yang pada akhirnya akan mempengaruhi kedisiplinan dan moril serta semangat satuan.
%.
*erbagai faktor mempengaruhi kondisi prajurit di Denpal Pekanbaru seperti
latar belakang pribadi prajurit dan keluarganya# moti(asi prajurit dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan menunanikan tugasnya# dan pengaruh lingkungan baik dari dalam satuan sendiri maupun lingkungan masyarakat di sekitar pangkalan. &ntuk meningkatkan kedisiplinan dengan menekan angka pelanggaran sehingga terwujud kondisi semangat dan moril serta kedisiplinan yang tinggi maka diperlukan
,
berbagai upaya sehingga dapat menekan faktor-faktor yang mempengaruhi prajurit untuk melakukan pelanggaran sebagaimana yang diarahkan oleh pimpinan Angkatan Darat. *erdasarkan data pelanggaran personel dari Sinteldam I)**# pada $A '/ jumlah kasus '/' yang melibakan ,/ personel. Pada $riwulan I $A '0 ter%atat data pelanggaran sudah men%apai , kasus melibatkan 1' personel# dengan perin%ian sebagai berikut 2 narkoba 2 0 kasus dengan 3 personel# $H$I 2 kasus dengan personel# desersi 2 4 kasus dengan 4 personel# asusila)pele%ehan seksual 2 kasus dengan 0 personel# pen%urian 2 kasus dengan personel# perselingkuhan 2 kasus dengan personel# perkelahian $I)masyarakat 2 kasus dengan 1 personel# penyalahgunaan Sosmed 2 kasus dengan personel# memasuki daerah terlarang 2 kasus dengan , personel dan laka lalin 2 kasus dengan personel. 5umlah pelanggaran yang demikian besar tentunya menarik untuk di%ermati dan di analisa faktor penyebabnya dan solusinya. 6elalui tulisan ini penulis
menggagas
pemikiran
untuk
memberikan
solusi dalam
menekan
pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit guna menjaga nama baik perorangan# satuan# dan kesiapan operasional satuan.
%.
P&'&'-&'&' Pe*!+!$!"!n. a.
6engapa pembinaan satuan yang dilaksanakan saat ini belum efektif
mengurangi atau meniadakan pelanggaran prajurit di satuan7
b.
*agaimana penerapan Kepemimpinan yang efektif sehingga mampu
meniadakan pelanggaran prajurit 8Disersi# $H$I# perjudian# penyalahgunaan wewenang# memasuki tempat terlarang# mabuk-mabukan)miras# 9aka 9alin# Asusila# arkoba# HI:)AIDS dan penyalahgunaan Sosmed; di satuan 7
.
Pe$!n!!n !n Sen Te0! S!#!n. *erbagai pelanggaran sering
dilakukan oleh prajurit se%ara perorangan atau berkelompok. Se%ara umum pelanggaran tersebut dirangkum dalam pelanggaran yang dilakukan di dalam satuan dan dilakukan di luar satuan oleh prajurit. Di bawah ini diuraikan pelanggaran yang dilakukan prajurit baik di dalam maupun di luar satuan sebagai berikut2
1
!.
Pe$!n!!n !n $!'#'!n !0# !$!* +!#!n
;
6eninggalkan
satuan
tanpa
ijin
8Desersi
dan
$H$I;.
Kasus
pelanggaran desersi dan $H$I masih terjadi.
';
Insubordinasi ) melawan atasan. Pelanggaran seperti ini masih ada
walaupun tidak banyak# bila tidak ditangani segera maka akan berpengaruh terhadap daya tempur satuan. *ahkan dewasa ini kegiatan insubordinasi tersebut dilakukan se%ara halus dan abstrak melalui media sosial.
,;
Penyalahgunaan
=ewenang.
6asih
terjadi
prajurit
di
satuan#
menggunakan material yang ada di satuan untuk membantu kepentingan di luar kedinasan. 6isalnya memberikan bantuan munisi se%ara diam-diam kepada orang tertentu guna mendukung kegiatan kriminal.
1;
Pelanggaran terhadap orma Keprajuritan 8mabuk-mabukan)miras#
laka lalin# asusila# narkoba# HI:)AIDS# dan salah penggunaan media sosial;. Pelanggaran seperti ini banyak terjadi di satuan-satuan. Hal ini dapat ter%ermin bahwa kesadaran prajurit tentang norma-norma yang mengikat dirinya sebagai pribadi dan militer belum tertanam dengan baik.
menurunnya
kesadaran
terhadap
norma
keprajuritan
menimbulkan penurunan kondisi moril prajurit yang berimplikasi terhadap etika keprajuritan.
2.
Pe$!n!!n !n $!'#'!n !0# $#! +!#!n
;
Perkelahian. Perkelahian antar anggota $I maupun antara $I
dengan masyarakat. Pelanggaran ini sering terjadi disatuan# kondisi seperti ini men%erminkan kondisi disiplin yang perlu mendapatkan perhatian.
';
Pelanggaran asusila. Pelanggaran asusila tidak hanya terjadi di
dalam satuan bahkan di laur satuan. Hal ini disebabkan pengaruh
4
lingkungan# penggunaan sosial media# dan tipisnya kesadaran dan keimanan yang dimiliki oleh seorang prajurit.
,;
Pelanggaran memasuki daerah hitam# berjudi dan mabuk mabukan.
Hal ini didorong oleh pergalan yang salah# pengawasan yang kurang dari unsur pimpinan# dan kurangnya kesadaran diri dan tingkat keimanan perorangan prajurit yang masih rendah sehingga mudah dipengaruhi lingkungannya.
1;
Pelanggaran terhadap ketentuan lingkungan masyarakat. Sebagai
%ontoh pelanggaran berlalu lintas# naik kendaraan tidak bayar# melanggar prosedur yang berlaku pada suatu instansi yang berkaitan dengan kepentingan pribadi. Sehingga timbul kesan di kalangan masyarakat bahwa $I tidak disiplin.
3.
K&n+ Ke+$n!n P!0# !n D"!!'!n. Kondisi disiplin di dalam satuan
se%ara umum diharapkan memiliki kedisiplinan yang tinggi sehingga dapat men%egah dirinya sendiri untuk melakukan suatu pelanggaran. Kondisi disiplin yang diharapkan ter%ermin dalam tindakan)kegiatan prajurit baik didalam satuan maupun terhadap lingkungan di luar satuan sebagai berikut2
!.
K&n+ Ke+$n!n P!0# D!$!* S!#!n ;
Ketaatan terhadap peraturan)ketentuan terhadap norma hukum#
norma agama# dan norma masyarakat yang berlaku. Hal ini ter%ermin dari penghayatan dan pengamalan Pan%asila# Sapta 6arga# Sumpah Prajurit dan 3 =ajib $I serta menghindari 0 Pelanggaran *erat# serta mengetahui hukum dan konsekuensinya# serta memahami kultur masyarakat di sekitar satuannya.
';
6eresapi dan mentaati Permildas dengan baik sehingga setiap
prajurit mempunyai kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Kesadaran dan penerapan permildas akan men%erminkan sebagai prajurit yang disiplin dan tidak ragu-ragu untuk menolak segala jenis pelanggaran yang mempengaruhi dirinya dan keluarganya.
/
,;
6oril setiap prajurit selalu tinggi. Hal ini dapat ter%ermin dalam
pelaksanaan kegiatan)perintah Atasan dilaksanakan dengan rasa penuh tanggung jawab walaupun situasi dan kondisi yang dihadapi oleh setiap prajurit mempunyai beban yang memerlukan perhatian.
1; sikap
6empunyai semangat yang tinggi. Hal ini dapat ter%ermin dalam dan tingkah laku prajurit saat melaksanakan tugas yang pantang
menyerah.
4;
!endahnya pelanggaran. $idak adanya pelanggaran yang dilakukan
oleh prajurit yang menyangkut pelanggaran disiplin# pelanggaran hukum perdata maupun pelanggaran hukum pidana.
/;
Kerjasama yang Kondusif. $er%iptanya kerjasama yang erat pada
bawahan dan unsur Pimpinan dalam setiap pelaksanaan tugas.
0;
$anggung jawab yang $inggi. Setiap tugas yang dibebankan kepada
satuan dapat dilaksanakan oleh seluruh prajurit dengan penuh rasa tanggung jawab agar ter%ipta hasil yang optimal.
3;
Soliditas Satuan yang tinggi. Adanya keper%ayaan yang penuh dari
satuan prajurit terhadap atasannya dan sebaliknya.
>;
Kesadaran $ugas yang $inggi. $ingkat kesadaran yang tinggi dari
setiap prajurit akan kedudukan dan peranannya sebagai prajurit yang mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi.
2.
K&n+ Ke+$n!n P!0# L#! S!#!n
;
$eladan.
6enunjukkan
sikap
yang
meman%arkan
keteladanan
terhadap lingkungan serta peka terhadap nilai-nilai sosial dan kepedulian sosial.
';
&let
dan tangguh.
6enunjukkan sikap
mental
yang
pantang
menyerah disertai dengan kesadaran yang tinggi dan menjadi pelopor dalam
0
lingkungannya ter%ermin adanya keper%ayaan diri# kebanggaan terhadap kesatuannya# serta daya tahan dalam menghadapi pengaruh negatif yang berasal dari lingkungan di luar satuan.
,;
$aat Aturan. 6entaati semua peraturan dan norma yang berlaku
dalam lingkungan masyarakat.
4.
5!'&-6!'& !n Me*en!#" Ke+$n!n P!0#. Dalam melakukan
analisa terhadap ke%enderungan prajurit untuk melakukan pelanggaran maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan prajurit.
!.
L!! Be$!'!n 'e"#!n P!0#
;
Kehidupan Pra 6iliter. Kehidupan sebelum menjadi militer banyak
mempengaruhi watak prajurit yang tidak dapat diubah selama pendidikan pembentukan yang dilakukan dalam waktu relatif singkat.
';
6oti(asi. Semangat untuk menjadi prajurit pada umumnya dilandasi
dengan tujuan men%ari makan. Sehingga akan banyak berpengaruh terhadap jiwa pengabdian prajurit kepada egara.
,;
Kehidupan Sebagai 6iliter. Kehidupan setelah menjadi militer banyak
mempengaruhi
indi(idu
prajurit
yang
tidak
berhasil
pada
proses
pembentukan kepribadian mereka sehingga untuk menyesuaikan dengan kehidupan yang teratur dan penuh ketentuan)peraturan. Sehingga timbul reaksi yang agresif atau menentang.
2.
Pen!#" Ln'#n!n S!#!n
;
$idak Peka $erhadap Hukum dan orma. Kurangnya penghayatan
terhadap ketentuan dan norma yang berlaku. Hal ini disebabkan karena
3
indi(idu kurang menyadari apa yang menjadi hak dan kewajiban masingmasing.
';
Kualitas
kepemimpinan
yang
!endah.
!endahnya
kualitas
kepemimpinan yang ditunjukkan dengan kurangnya kemampuan dalam mengantisipasi permasalah anggota melalui dialog dan kebersamaan. 6asih terdapat unsur pimpinan yang menempatkan dirinya sebagai Komandan# sehingga tidak dapat membina bawahannya.
,;
Pemimpin yang Apatis. Pada umumnya masih terdapat unsur
pimpinan yang kurang berani mengoreksi dan membetulkan kesalahan yang dilakukan
oleh
anggotanya. Hal
ini
disebabkan
kurang
mendalami
pengetahuan praktis yang harus diketahui oleh seorang pimpinan.
1;
Komunikasi yang tersendat antara atasan dan bawahan. 6asih
banyak unsur pimpinan yang tidak dapat melakukan komunikasi yang baik dengan anak buahnya. Kondisi seperti ini sangat mempengaruhi disiplin# moril# dan semangat pajurit.
7.
Ke+e0!"e!!n.
semangat prajurit di satuan yang pada akhirnya akan mempengaruhi pola disiplin satuan. 6asalah yang dihadapi prajurit antara lain2
;
Kurangnya
untuk prajurit bujangan.
';
Kurang $ersedianya Kebutuhan :ital Prajurit. Prasarana yang ada di
pangkalan)asrama kurang memadai khususnya kebutuhan air# memaksa prajurit menyisihkan sebagian waktu untuk mengambil)antri air guna memenuhi kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan oleh keluarganya.
,;
*esar pasak dari tiang. !elatif kurang seimbang antara penghasilan
dan kondisi harga barang yang dibutuhkan# sehingga ada usaha prajurit untuk men%ari tambahan di luar satuan dan dilakukan se%ara terangterangan maupun tersembunyi.
>
.
Pen!#" $n'#n!n *!+!!'!.
Kondisi lingkungan masyarakat di
sekitar tempat tinggal prajurit ) Asrama sangat berpengaruh terhadap pembinaan disiplin di satuan. *eberapa kondisi yang mempengaruhi disiplin prajurit antara lain2
;
Perubahan gaya hidup masyarakat. Adanya ke%enderungan pola
hidup masyarakat gotong royong berubah kearah ke arah pola hidup yang bersifat indi(idualis.
';
Pola hidup konsumtif. Pola hidup sederhana yang tadinya dianut
masyarakat telah
bergeser kearah pola hidup
konsumtif# sehingga
mempengaruhi sendi hidup perorangan dalam masyarakat termasuk kehidupan prajurit dan keluarganya.
,;
Paternalistik sempit. Struktur kekeluargaan yang luas dan akrab
berubah ke arah struktur kekeluargaan yang sempit. Hal ini umumnya dialami oleh satuan yang berada di perkotaan# dan pajurit yang berasal dari latar belakang perkotaan.
1;
Ambisi *erlebihan. Ambisi di bidang karier dan mengejar materi
%enderung mengganggu antar pribadi di dalam masyarakat dan keluarga.
8.
Pene'!!n Te&+ !$!* Mene'!n Pe$!n!!n. *erdasarkan uraian kondisi
satuan saat ini# faktor-faktor yang mempengaruhi# dan kondisi yang diharapkan di atas maka penulis menyimpulkan terdapat hambatan dalam kepemimpinan dan komunikasi. Selain itu kesadaran pribadi prajurit yang rendah terhadap aturan hukum dan norma yang berlaku memerlukan pendekatan teoretis yang rele(an dengan persoalan yang dirumuskan guna men%ari solusi peme%ahannya. Di bawah ini penulis mengemukakan pendekatan teoretis yang rele(an sebagai berikut2
!.
H#'#*!n. Hukuman adalah konsekuensi yang tidak memperkuat 8dalam
arti memperlemah; perilaku. Hukuman dimaksudkan untuk memperlemah atau meniadakan perilaku tertentu dengan %ara menggunakan kegiatan yang tidak diinginkan 8!ifa?i# '2';. Prinsip hukuman menurut 6.5. 9ange(eld 8Dalam
"a@a#''20; adalah prinsip Punitur, Quia Peccatum Est yang artinya dihukum karena telah bersalah# dan Punitur, ne Peccatum yang artinya dihukum agar tidak lagi berbuat kesalahan. Ada / prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam menjatuhkan hukuman kepada yaitu2
2.
;
$etapkan hukuman
';
5angan menunda hukuman
,;
*erikan hukuman yang sesuai
1;
Perhatikan batas waktunya
4;
$unjukkan akibat alaminya
/;
*erikan penghargaan atas usahanya
Pene!!n S+e* P&n. Penguatan negatif# yaitu dengan memberikan
penguatan untuk meninggalkan tindakan-tindakan yang dipandang negatif atau kurang tepat 8Surya# ',2,;. Penguatan negatif adalah sesuatu yang apabila ditiadakan
dapat
meningkatkan
reinforcement negatif (punishment)
8!ifa?i
i
yang
probabilitas
dilakukan
dkk#'2';.
respons.
sebenarnya
Penguatan
Dengan merupakan
kata
lain#
hukuman
(reinforcement) merupakan
peristiwa yang mempertahankan atau meningkatkan kemungkinan respon 8!ifa?i dkk# '2/3;. Para pakar psikologi telah menemukan bahwa perilaku seseorang dapat dibentuk kurang lebih sama melalui penerapan penguatan positif dan negatif. Penguatan negatif dapat dilaksanakan dengan banyak %ara# salah satunya dengan penerapan sistem poin dalam aturan satuan. Sistem poin merupakan salah satu kebijakan yang diambil satuan untuk mengurangi tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit. Sistem poin diberlakukan dalam aturan satuan. 6asingmasing peraturan diberikan poin yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat ke%il dan besarnya pelanggaran atas aturan yang berlaku.
7.
L!!n!n K&n+e$n Ke$&*&'. 9ayanan konseling kelompok adalah
layanan konseling yang memungkinkan peserta memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialami melalui dinamika kelompok. 6asalah yang dibahas masalah pribadi yang dialami oleh masing+ masing anggota kelompok 86ustaim#',;. Pendapat lain# konseling kelompok adalah
layanan
yang
membantu
peserta
didik
dalam
pembahasan
dan
pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok 86ashudi#';. Dari kedua pendapat tersebut disimpulkan# layanan konseling kelompok pada dasarnya
adalah Bkonseling peroranganC dalam suasana kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Klien yang mengalami masalah 8dalam hal ini anggota kelompok yang masalahnya sedang dibahas; memperoleh pembahasan dan upaya pengentasan masalah dari 8para; BkonselorC yang terdiri atas unsur pimpinan dan semua anggota kelompok. Konseling kelompok dilakukan dalam rangka penyadaran diri terhadap apa yang telah para anggota kelompok lakukan. 6isalnya# mengapa mereka melakukan aksi pelanggaran terhadap peraturan satuan7 *angga jika terlihat berbeda7 *agaimanakah perasaan mereka saat mendapatkan sanksi7 5ika anggota kelompok sudah mulai menyadari akan kekeliruan mereka# di harapkan mereka dapat memperbaiki kesalahannya. Dengan konseling kelompok# setiap anggota memaparkan alasan masing+masing mengapa mereka sering melanggar peraturan. Dan se%ara bersamaan itu pula mereka saling berbagi pengalaman untuk membantu satu sama lain dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
9.
U!! enn'!!n +$n !0# +!#!n. 6en%iptakan iklim yang
menunjang unsur kejiwaan yang meliputi moril# disiplin# kepemimpinan# jiwa korsa dan moti(asi mempunyai pengaruh timbal balik dalam mewujudkan iklim yang m enguntungkan untuk meningkatkan disiplin prajurit. *eberapa upaya yang harus dilaksanakan antara lain2
!.
U!! *enn'!'!n *&:!+ !0#. 6oti(asi adalah semangat yang
berdasarkan kesadaran untuk apa ia berbuat# berjuang dan berkorban. &paya meningkatkan moti(asi prajurit harus diperhatikan keseimbangannya antara hak dan kewajiban. Sebagai subyek adalah &nusr pimpinan di satuan yang melakukan metode layanan konseling kelompok terhadap anggota yang disusun dalam unitunitnya dengan langkah-langkah praktis yang harus dilaksanakan antara lain2
;
Sampaikan Informasi terkini. *erikan penjelasan kepada prajurit
tentang pokok keinginan pimpinan terutama peran dan andil prajurit dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada satuan.
';
$ransparansi. 5elaskan apa yang menjadi haknya# sehingga tidak
menimbulkan pertanyaan selama melaksanakan tugasnya.
'
,;
Soliditas yang $inggi. $imbulkan keper%ayaan pada diri sendiri pada
setiap prajurit# keper%ayaan yang penuh kepada pimpinan# dan kepada setiap petugas yang diberikan kepada atasannya.
1;
Pejabat Personel. Serahkan prinsip-prinsip pembinaan personil
kepada pejabat personel se%ara tepat dan konsekuen.
4;
Reward and Punishment. *erikan penghargaan kepada setiap prajurit
yang berprestasi dan berikan sanksi)hukuman bagi prajurit yang melakukan pelanggaran dengan mengikuti ketentuan pemberian hukuman melalui penetapan konsensus hukuman# jangan menunda hukuman# berikan hukuman yang sesuai# perhatikan batas waktu pemberian hukuman# tunjukkan akibat alaminya# dan berikan penghargaan atas usahanya.
/;
$eladan. *erikan %ontoh dari setiap unsur pimpinan bahwa apa yang
dilakukan semata-mata untuk kepentingan satuan bukan untuk kepentingan pribadi.
0;
Komunikasi yang *aik. Prajurit dan keluarganya diajak bertukar
pikiran dalam upaya pembinaan satuan.
2.
U!! Menn'!'!n *&$ !n 'e+e0!"e!!n !0#
;
Kendalikan penerimaan gaji anggota# dengan %ara 2
a;
6embatasi penerimaan minimal penghasilan bersih setiap
prajurit setelah dipotong pinjaman anggota yang bermasalah.
b;
*atasi upaya anggota untuk men%ari kemudahan dengan jalan
bon atau pinjaman.
%;
$entukan dengan tegas potongan apa saja yang boleh
dimasukkan dalam daftar gaji.
,
d;
Adakan pengawasan dengan ketat setiap bulan sebelum
penerimaan gaji.
';
9iburan dan Hiburan. *erikan kesempatan bagi prajurit dengan
keluarganya untuk merekreasi atau liburan lain sesuai kondisi satuan.
,;
$ingkatkan peran koperasi. Koperasi merupakan salah satu sarana
untuk memberikan kesejahteraan kepada prajurit. &ntuk itu agar diupayakan peran Koperasi dapat dirasakan membantu kebutuhan sehari-hari atau melakukan kerjasama deng unit pelayanan swalayan yang ada disekitar satuan untuk membantu prajurit.
1;
Peningkatan Peran Pimpinan. $ingkatkan peran khusus pimpinan
dalam meme%ahkan masalah yang dihadapi oleh setiap prajurit# kegiatan nyata yang harus dilaksanakan adalah ketahuilah permasalahannya yang dihadapi oleh setiap prajurit yang dipimpin# kemudian pe%ahkan masalah tersebut bersama prajurit tersebut sampai tuntas. Apabila tidak mampu dipe%ahkan
oleh
unsur
pimpinan
paling
bawah
salurkan
kepada
Komandan)Kepala satan.
4;
Perumahan Prajurit. Perhatikan masalah perumahan untuk prajurit#
unsur Komandan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu masalah sarana perumahan yang diperlukan oleh prajurit. Hal ini dapat dilakukan dengan
membenahi
prasarana
rumah
yang
sudah
ada
dengan
mengutamakan fasilitas penting seperti air# yang selama ini selalu menjadi problema anggota.
/;
Pengembangan
Diri.
*erikan
kesempatan
bagi
prajurit
yang
berprestasi untuk mengembangkan diri melalui pendidikan dan kenaikan pangkat yang selektif.
0;
Pembinaan
Keluarga
Prajurit.
&sahakan
pembinaan
terhadap
keluarga prajurit dengan membekali ketrampilan khususnya yang dapat menghasilkan# untuk membantu penghasilan suami.
1
7.
L!n'!"-$!n'!" ene!!n +$n. Setelah kita mengetahui upaya
men%iptakan iklim pendukung dalam rangka men%iptakan disiplin prajurit di satuan# maka perlu dilaksanakan langkah-langkah penerapan displin se%ara nyata kepada Perwira# *intara dan $amtama serta keluarga dilingkungan satuan tempur# langkahlangkah tersebut dapat dilakukan sebagai berikut 2
;
$erhadap Perwira
a;
Penyegaran orma Keprajuritan. *erikan penyegaran kembali
tentang
ketentuan)peraturan
yang
berlaku
dalam
kehidupan
6iliter.Perwira menguasai dan mampu melaksanakan Peraturan dan ketentuan-ketentuan tersebut tanpa %a%at. Dengan demikian Perwira tersebut harus mampu mengarahkan# memperbaiki dan memberikan %ontoh kepada anggotanya.
b;
Pengembangan Kepemimpinan. *erikan penyegaran kembali
tentang ilmu kepemimpinan terhadap aplikasinya di lapangan.
%;
Hukuman yang tepat dan jelas. $ekankan agar dalam
mengambil tindakan terhadap anggota agar memperhatikan rantai komando dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada unsur pimpinan bawahan untuk menerapkan kepemimpinannya.
d;
6emelihara Soliditas. *ila kekompakan diantara Perwira dan
upayakan setiap tindakan)kegiatan sesuai dengan petunjuk pimpinan.
';
$erhadap *intara
a;
Penyegaran orma Keprajuritan. *erikan penyegaran kepada
para *intara tentang ketentuan yang harus ditaati oleh prajurit bawahannya.
4
b;
Peningkatan Peran *intara. *erikan kesempatan sebanyak-
banyaknya waktu kepada *intara untuk memerankan dirinya sebagai tulang pungggung satuan (he !ac" !one of the #nit).
%;
Keper%ayaan. *erikan tanggung jawab yang penuh terhadap
setiap kegiatan)latihan dan pelaksanaan terhadap ketentuan yang berlaku.
d;
Kepemimpinan 9apangan. 6ampu menerapkan kepemimpinan
lapangan yang dapat dirasakan langsung oleh prajurit. Sekaligus sebagai suri tauladan dalam setiap tingkah laku dan perbuatan.
e;
!angsangan Khusus. *erikan rangsangan khusus bagi para
*intara dalam meningkatkan moti(asi serta memungkinkan menjadi tauladan dalam setiap penampilan di depan prajurit bawahannya.
,;
$erhadap $amtama
a;
Penyegaran orma Keprajuritan. *erikan penjelasan dan
penyegaran kembali tentang ketentuan)peraturan yang harus ditaati yang dititik beratkan kepada Permildas.
b;
Pembekalan Hukum dan $ugas. *erikan penjelasan apa yang
harus dituntut dari mereka. Peran dan andilnya dalam melaksanakan tugas pokok dan latar belakang setiap tugas yang dilaksanakan. Hal ini
dilaksanakan untuk
menggugah
kesadaran
mereka dalam
mematuhi ketentuan)peraturan tersebut.
%;
Pelibatan Anggota. $unjukkan tindakan yang nyata upaya
Pimpinan dalam membantu meme%ahkan masalah yang harus dihadapi oleh setiap prajurit bawahannya. Sehingga menimbulkan keper%ayaan yang penuh kepada Pimpinannya.
/
d;
Ketegasan. *erikan tindakan yang tegas terhadap setiap
pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit sesuai dengan aturan yang berlaku.
e;
Penyuluhan Hukum. Adakan
penyuluhan hukum
se%ara
teratur# bekerjasama dengan aparat penegak hukum seperti Denpom# Kumdam dan Kepolisian.
f;
Perlombaan Antar Satuan. Adakan perlombaan pembinaan
disiplin antar Kompi se%ara teratur# kepada pemenang diberikan penghargaan yang dapat diketahui oleh seluruh anggota.
1;
$erhadap Keluarga Prajurit
a;
Pembinaan Persit. Penyuluhan bagi istri prajurit melalui
jalur Persit dititik beratkan kepada 2
8;
&paya men%iptakan keharmonisan keluarga.
8';
6endidik hak-hak agar tidak melakukan hal-hal yang
menyimpang.
b;
8,;
$anamkan pola hidup sederhana.
81;
Pengamalan P-1.
Pembinaan !emaja. $ingkatkan pembinaan anak remaja
komplek dengan kegiatan pramuka# Karang $aruna dan kegiatan lain yang positif.
9.
Pen## !.
Ke+*#$!n. Sebagai Kesimpulan dari tulisan ini dapat disampaikan
beberapa hal yakni 2
0
;
Kondisi
displin di
Satuan perlu ditingkatkan#
sehingga dapat
mendukung terwujudnya kesiapan operasional satuan dengan daya tempur yang tinggi.
';
&ntuk meningkatkan disiplin prajurit maka perlu dilaksanakan
kegiatan pembinaan di dalam satuan dengan kepemimpinan yang baik dan benar serta konseling grup melalui unit-unit terke%il di satuan dan penerapan sistem poin.
2.
S!!n
;
Pembinaan terhadap Subyek terhadap bjek dengan menggunakan
keteladanan# pembinaan# edukasi# persuasif# dan refresif melalui konsultasi kelompok dan penentuan poin.
';
6en%iptakan iklim yang mendukung dengan meningkatkan moti(asi
kesejahteraan dan moril anggota melalui komunikasi dan layanan konsultasi kelompok.
,;
6elaksanakan langkah-langkah penerapan disiplin terhadap Perwira#
*intara# $amtama dan Keluarga Prajurit dengan konsensus sistem poin.
Demikianlah esai ini dibuat yang mengemukakan pokok-pokok pikiran tentang men%egah pelanggaran prajurit $I AD# mudah-mudahan berguna bagi unsur Pimpinan di 5ajaran $I-AD.
D!6! P#+!'!; "a@a# 6ami. 8'';. !i$a" %enghu"um &iswa. 5ogjakarta2 Ar-!u@@ 6edia. !ifa?i !E# A%hmad F $ri Anni# Eatharina. 8';. Psi"ologi Pendidi"an. Semarang2 &ni(ersitas egeri Semarang Press. Surya# 6ohamad. 8',;. Psi"ologi 'onseling. *andung2 Pustaka *ani Guraisy. 6ustaim# Abdul =ahid. 8',;. Psi"ologi Pendidi"an. 5akarta2 !ineka Eipta. 6ashudi#