Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)
Pemberian skor terkadang menggunakan nilai positif dan negatif. Nil Nilai ai posit positif if dapat dapat dibe diberi rikan kan untuk untuk skala diatas titik balik atau titik netral, nilai negatif untuk dibawah netral. Hal ini menghas menghasilk ilkan an skor skor yang yang disebu disebutt skor simetrik (Soekarto, 1985).
PENDAHULUAN Latar Belakang
Pengujian organoleptik memp mempuny unyai ai berb berbag agai ai maca macam m cara cara.. Cara-cara pengujian itu dike dikellompo ompokk kkan an dala dalam m bebe beberrapa apa kelo kelom mpok. pok. Salah alah satun atuny ya adal adalah ah pen pengu guji jian an skal skalar ar.. Pada Pada peng penguj ujia ian n skalar skalar,, paneli paneliss dimint dimintaa menyat menyatakan akan bes besar aran an kesa kesan n yang yang dipe dipero role lehn hnya ya.. Besara Besaran n ini dapat dapat dinyat dinyataka akan n dalam dalam ben bentu tuk k besa besara ran n skal skalar ar atau atau dala dalam m ben bentu tuk k skal skalaa nume numeri rik k (Soe (Soeka kart rto, o, 1985).
Tujuan Percobaan Tuju Tujuan an perc percob obaa aan n ini ini adala adalah h member nilai atau skor pada sifat atau karakteristik mutu tertentu dari contoh Prinsip Percobaan
Prinsi Prinsip p percob percobaan aan ini adalah adalah berdasarkan pemberian nilai atau skor tertinggi terhadap mutu bahan pangan yang baik.
Uji skor disebut juga pemberian skor atau skoring. Pemb Pember eria ian n skor skor iala ialah h memb member erik ikan an angk angkaa nila nilaii atau atau mene menepa patk tkan an nila nilaii mutu mutu sensor sensorik ik terhada terhadap p bahan bahan yang yang diuji diuji pada pada jenjan jenjang g mutu mutu atau atau tingka tingkatt skal skalaa hedo hedoni nik. k. Uji Uji skor skorin ing g dapa dapatt dilakukan pada penilaian sifat sensorik yang yang sangat sangat spesif spesifik, ik, sepert sepertii tekstu tekstur, r, warn warna, a, rasa rasa,, dan arom aroma. a. Sepe Sepert rtii haln halnya ya pada pada skal skalaa mutu mutu,, pember pemberia ian n skor dapat juga dikaitkan dengan skala hedon hedonik ik.. Bany Banyak akny nyaa skal skalaa hedon hedonik ik tergantung dari tingkat perbedaan yang ada dan dan juga uga tingkat kelas yang dikehe dikehendak ndaki. i. Dalam Dalam pember pemberian ian skor skor besarnya nya skor kor tergantu ntung pada kepraktisan dan kemudahan pen pengo gola laha han n atau atau inte interp rpre reta tasi si data data (Soekarto, 1985).
BAHAN DAN ALAT PERCOBAAN Bahan-bahan Percobaan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan uji rangking ini yaitu adalah Sampel Juice Jeruk, 385 (Buavita), 764 (Sunkist) (Sunkist),, 234 (Country (Country Choice), Choice), dan 501 ( Berry) Berry) Alat-alat Percobaan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan percobaan uji scoring scoring adalah sendok, baki, gelas, dan piring kecil METODE PERCOBAAN Deskripsi Percobaan
Meto Metode de perc percob obaa aan n uji uji skor skorin ing g yait aitu semu semuaa sampe ampell dini dinila laii oleh oleh panelis berdasarkan atribut yang telah ditentukan. ditentukan. Penilaian Penilaian didasarkan didasarkan atas skala kala dima dimana na sema semaki kin n ting tinggi gi skor skor
Bany Banyak akny nyaa skal kala hedo hedoni nik k biasa biasanya nya dibuat dibuat dalam dalam jumlah jumlah tidak tidak terl terlal alu u besa besar, r, demi demiki kian an pula pula skor skor bia biasa sany nyaa anta antara ra 1 – 10. Untu Untuk k skor skor hedonik biasanya dipilih jumlah ganjil.
1
Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)
maka maka sampel sampel terseb tersebut ut semaki semakin n baik baik mutunya
2. Jumlah data = Data 1 + Data 2 + … + Data n 3. Rata-rata
Analisis Percobaan Sete Setela lah h pengu penguji jian an dila dilaku kuka kan, n, data data hasi hasill pengu penguji jian an ada data data yang yang norm normal al dan ada ada yang yang tida tidak k norm normal al,, data data yang yang tida tidak k norm normal al kemu kemudi dian an ditransformasikan dan dimasukkan ke dalam tabel anava. Ciri-ciri Ciri-ciri data tidak normal adalah : 1. 1-10 2. 0-30 0-30% % Tida Tidak k norm normal al 3. 70-100% Tidak normal Ciri-ciri data normal adalah : 30-70% Ketentuan dalam tabel anava yaitu : 1. Jika F hit hitung >F tabel bel pada taraf araf 5% dan dan 1%, 1%, maka aka dibe diberri tanda ** (sangat berbeda nyata. 2. Jika F hit hitung > Ftabel pada tara taraff 5% tapi tapi lebi lebih h keci kecill dari dari F tabel pada taraf 1%, maka diberi tanda * (berbeda nyata). 3. Jika F hitung < F tab tabel pada taraf araf 5% dan dan 1%, 1%, maka aka dibe diberri tanda tn (tidak berbeda nyata). Jika Jika samp sampel el berb berbed edaa nyat nyata, a, maka dilakukan uji lanjut Duncan, dan hasil hasil data data dimasu dimasukkan kkan dalam dalam bentuk bentuk diagram pie. Adapun ketentuan untuk tabel uji lanjut Duncan yaitu : 1. Beri tanda * jika perlakuan > LSR 5% 2. Beri Beri tan tanda da tn jik jikaa perla perlaku kuan an < LSR LSR 5% Rumu Rumuss Perh Perhit itun unga gan n adal adalah ah sebgai berikut : 1. Data Transformasi = data +0,5
=
Jumlah Data Jumlah panelis
4. Tabel sidik ragam (tabel anava) : - dB sampel = ∑sampel −1 - dB panelis = ∑panelis −1 - dB galat = dB total – dB sampel – dB panelis – - dB total = ( ∑S x ∑P) −1 - RJK sampel = JKS/dB sampel - RJK panelis = JKP/dB panelis - RJK galat = JKG/dB galat 5. FK =
(Total)
∑ panelis
x
2
∑sampel
(∑S1) 2 +... + (∑Sn) 2 6. JKS = panelis ∑ FK 2 ( ∑P1) 2 +... ... + ( ∑Pn) 7. JKP = sampel ∑ FK 8. JKT = [(n1)2+ …+ (nn)2]-FK 9. JKG = JKT – JKP – JKS 10. Nilai rata-rata diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar
11. Standar galat Sy =
RJKgalat
∑ panelis
12. 12 ab al bu 12.. SSR 5% (tabel abel el 8. alam alam am buku buku rancangan percobaan Vincent) 13. LSR 5% = Sy x SSR 14. Nilai Perlakuan = selisih nilai rataratarata. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Hasil Percobaan dan Pembahasan
2
Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)
Hasil percobaan uji rangking dapat dilihat pada table di bawah ini. Tabel 1. Hasil Percobaan Uji Skoring Rasa Jeruk Terhadap Sampel Jus Jeruk Sampel
Rata-rata Data Asli
Taraf Nyata
5,64
a
Sunkist 764 3,73 Country Choice 234 6,09 Berry 501 3,91 (Sumber : Kelompok Karyawan, 2011)
a b b
Merk Buavita
Kode 358
Gambar 1. Grafik Uji Rangking Terhadap Warna
Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 ( Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 (Berry) sangat berbeda nyata sehingga Penyebab jeruk terasa asam karena adanya asam sitrat. Asam sitrat merupakan asam organik lemah
perlu dilakukan uji lanjut . Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 501 (Berry) sama dengan Sampel 234 (Country Choice) dan berbeda dengan sampel 764 (Sunkist ) dan 385 ( Buavita). yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk jerukan). Senyawa ini merupakan 3
Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)
bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan. Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut). Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita
rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan (E number ) adalah E330. Asam sitrat dikategorikan aman digunakan pada makanan oleh semua badan pengawasan makanan nasional dan internasional utama. Senyawa ini secara alami terdapat pada semua jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme dan dihilangkan dari tubuh. Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun larutan asam sitrat pekat dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata. Pengenaan alat protektif (seperti sarung tangan atau kaca mata pelindung) perlu dilakukan saat menangani bahan-bahan tersebut. (Anonim, 2011).
Tabel 2. Hasil Percobaan Uji Skoring Warna Orange Terhadap Jus Jeruk Sampel Merk
Kode
Buavita
358 764 234 501
Sunkist Country Choice Berry
Rata-rata Data Asli
Taraf Nyata
5,82 3,55 3,09 2,27
a ab b c
(Sumber : Kelompok Karyawan, 2011)
4
Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)
Gambar 2. Grafik Uji Rangking Terhadap Rasa
Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 (Buavita), 764 (Sunkist ), 234 (Country Choice), dan 501 (Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut. Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 501 ( Berry) sama dengan Sampel 234 (Country Choice) dan berbeda dengan sampel 764 (Sunkist) dan 385 ( Buavita) Jenis manis mengandung betakaroten dan bioflavanoid yang menyebabkan jeruk berwarna orange yang berfungsi untuk memperkuat dinding pembuluh darah kapiler. Pektinnya juga banyak terapat dalam buah dan kulit jeruk, manfaatnya membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan mingkatkan kolesterol baik (HDL). Jeruk juga berlimpah kandungan flavanoidnya, seperti flavanpis yang berfungsi
sebagai antioksidan penangkal menangkap radikal bebas penyebab kanker. Flavanoid juga menghalangi reaksi oksidasi LDL yang menyebabkan darah mengental dan mencegah pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah. Jeruk juga kaya akan kandungan gula buah yang dapat memulihkan energi secara cepat. Jeruk juga kaya akan serat (dietary fiber) yang dapat mengikat zat karsinogen di dalam saluran pencernaan. Manfaatnya sembelit, wasir dan kanker kolon bisa dihindari. Di dalam 100 g jeruk manis mengandung energi 51 kkal, protein 0,9 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 11.4 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0.4 mg, retinol 57 mcg dan asam askorbat 49 mg. Jejruk juga kaya akan serat yang dapat memperlancar proses pencernaan.
Tabel 3. Hasil Percobaan Uji Skoring Aroma Jeruk Terhadap Jus Jeruk 5
Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)
Sampel
Rata-rata Data Asli
Taraf Nyata
Merk Buavita
Kode
358
5,36
a
Sunkist
764
3,54
b
Country Choice
234 501
4,27 4,27
b c
Berry
(Sumber : Kelompok Karyawan, 2011)
Gambar 3. Grafik Uji Skoring Terhadap Aroma Jeruk
Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 (Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 ( Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 764 (Sunkist ) berbeda dengan sampel 501 ( Berry) dan Sampel 234 (Country Choice), dan juga berbeda dengan sampel dan 385 ( Buavita). Zat bermanfaat yang terkandung dalam kulit jeruk salah
satunya adalah minyak atsiri yang menyebabkan aroma segar dank has dan jeruk yang banyak terdapat pada kulit jeruk. Kandungan kulit jeruk yang satu ini banyak bermanfaat bagi manusia. Minyak atsiri adalah sejenis minyak nabati yang dapat berubah mengental bila diletakkan pada suhu ruangan. Minyak ini mengeluarkan aroma yang sangat khas dan biasa digunakan sebagai bahan pembuat minyak gosok alami yang digunakan untuk pengobatan.
6
Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)
Pada bisnis parfum, hasil penyulingan minyak atsiri yang terkandung dalam kulit jeruk biasa digunakan sebagai bibit parfum. Dalam kaitannya dengan bidang kesehatan, minyak atsiri berguna untuk menstabilkan sistem saraf sehingga, dapat menimbulkan efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya. Senyawa limonen yang terkandung pada minyak atsiri, juga dapat memperlancar peredaran darah, meringankan rasa sakit akibat radang tenggorokan dan batuk, serta dapat juga menghalangi berkembang biaknya sel kanker dalam tubuh. Selain itu, kandungan kulit jeruk ini juga dapat meningkatkan selera makan seseorang. Selain limonen, zat lain yang juga merupakan kandungan kulit jeruk adalah lonalol, linalil, dan terpinol, yang masih memiliki fungsi sebagai penenang. Selain ketiga zat tersebut, kandungan kulit jeruk lainnya yang berguna adalah sitronela. Zat atau senyawa ini bisa digunakan sebagai anti nyamuk. Aroma minyak atsiri yang menyengat membuat nyamuk tidak mau mendekat apalagi menggigit.
Kode sample 764 (Sunkist)
Kode Sampel 234 (Country Choice)
Kode sample 501 (Berry) Buah jeruk merupakan sumber vitamin C yang berguna untuk kesehatan manusia. Kandungan vitamin C sangat beragam
Kode ample385 (Buavita)
7
Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)
antarvarietas, tetapi berkisar antara 2749 mg/100 g daging buah. Sari buah jeruk mengandung 40-70 mg vitamin C per 100 ml, tergantung pada jenisnya. Makin tua buah jeruk, biasanya makin berkurang kandungan vitamin C-nya, tetapi semakin manis rasanya. (DKBM, 1997) Vitamin C terdapat pada sari buah, daging, dan kulit. Seperempat bagian dari total kandungan vitamin C buah jeruk terdapat di dalam sari buahnya. Betakaroten (provitamin A), yang membentuk vitamin A banyak terdapat di dalam kulit dan sari buah jeruk. Vitamin C berperan dalam proses penyerapan zat besi nonorganik (zat besi dan makanan nonhewani) sehingga dapat mencegah dan membantu penyembuhan anemia (lesu darah). Vitamin C juga memiliki kemampuan sebagai antioksidan, yang dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat aktivitas molekul radikal bebas. Dalam tubuh, molekul radikal bebas mengoksidasi protein, asam lemak, dan DNA. Kerusakan akibat radikal bebas berimplikasi pada timbulnya sejumlah penyakit, termasuk kanker, kardiovaskular, dan katarak. Secara signifikan, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa asupan vitamin C yang tinggi dari makanan, termasuk dari jeruk, dapat mencegah kenaikan LDL teroksidasi. Kadar LDL teroksidasi tinggi merupakan faktor utama berkembangnya penyakit jantung.
Beberapa penelitian epidemiologi memang telah memperlihatkan hubungan signifikan antara asupan vitamin C dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Vitamin C dalam buah-buahan, termasuk jeruk, secara ilmiah telah terbukti mampu melindungi tubuh terhadap serangan kanker. Hasil penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan (salah satunya jeruk) dan sayuran yang tinggi, memiliki efek perlindungan terhadap kanker yang lebih baik dibandingkan dengan konsumsi vitamin C dalam bentuk tablet atau suplemen lainnya. Karena oksidasi lensa mata memainkan peran penting pada pembentukan penyakit katarak, peran antioksidan (termasuk vitamin C) menjadi penting. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa individu dengan konsentrasi vitamin C dan karotenoid dalam darah yang tinggi, memiliki risiko terkena katarak lebih rendah. Jeruk sebagai sumber vitamin C juga diduga memberikan efek pencegahan dan penyembuhan terhadap penyakit seperti pengeroposan tulang (osteoporosis), batu ginjal, gangguan fungsi kognitif, dan asma. Selain sebagai sumber vitamin C jeruk juga merupakan sumber asam folat yang potensial. Satu buah jeruk dapat memenuhi 20 persen dari kebutuhan folat sehari-hari. Tingkat konsumsi makanan dengan kandungan folat tinggi, seperti jeruk segar atau dalam bentuk jus, akan meningkatkan kadar folat.
8
Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)
Peningkatan kadar folat akan menurunkan kadar homosistein, yang merupakan racun bagi dinding pembuluh darah. Dengan menurunnya kadar homosistein, risiko penyakit kardiovaskular juga berkurang. Kandungan air buah jeruk tergantung pada lokasi penanamannya, sinar matahari, temperatur, kelembaban, dan lain- lain. Tanaman jeruk yang ditanam di daerah yang cukup air, daging buah dan kulitnya akan lebih banyak mengandung air dan mineral dibandingkan dengan yang ditanam di daerah kering. Karbohidrat dalam jeruk merupakan karbohidrat sederhana, yaitu fruktosa, glukosa, dan sukrosa. Dengan meningkatnya umur buah, kandungan gulanya bertambah, tetapi kandungan asamnya berkurang. Buah jeruk manis yang langsung terkena sinar matahari akan mengandung gula lebih banyak, demikian juga kandungan vitamin C nya. Karbohidrat kompleksnya berupa polisakarida nonpati (secara umum dikenal sebagai serat pangan) yang baik untuk kesehatan. Serat pangan (dietary fiber) di dalam tubuh akan mengikat zat gizi pada suatu gel matriks, sehingga dapat memperlambat proses pengosongan lambung serta proses pencernaan dan penyerapan. Keadaan itu akan memperpanjang rasa kenyang dan menurunkan laju penyerapan glukosa, sehingga dapat membantu mencegah lonjakan kadar gula darah. Kandungan asam sitrat cukup banyak pada buah yang masih muda, tetapi akan berkurang setelah buah
masak. Kandungan asam sitrat jeruk manis valencia yang telah masak akan berkurang sampai dua pertiga bagian. Cairan buah jeruk manis mengandung asam malat 1,4-1,8 mg per liter. Produk olahan jeruk yang paling ideal adalah dalam bentuk jus. Hal tersebut sangat didukung oleh kandungan air yang tinggi (70-92 persen), serta diimbangi oleh banyaknya kandungan vitamin, mineral, serat, gula, asam organik dan senyawa fitokimia Dalam bentuk jus, aneka macam jeruk (termasuk jeruk impor) dapat dinikmati setiap saat, tanpa mengenal musim. Perbedaan uji ranking dan uji skoring diantaranya yaitu : Dalam, dalam uji skoring panelis diminta untuk memberi penilaian atau skor pada suatu produk dimana samakin besar skor maka intensitas mutu produk semakin baik sedangkan uji rangking panelis diminta menyusun tingkatan intensitas dimana rangkin yang paling besar menunjukkan intensitas mutu yang lebih rendah - dalam uji skoring skala atau skor yang diberikan dapat bernilai positif atau negatif Dalam uji rangking, skala penilaian selalu positif, sedangkan sedangkan alam uji rangking jenjang rangking tidak sama, artinya tidak ada dua produk dalam rangking yang sama. Pada uji skoring menggunakan panelis yang terlatih sedangkan
9
Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)
pada uji rangking menggunakan panelis yang terlatih untuk uji rangking perbedaan atau panelis tidak terlatih untuk uji rangking kesukaan (Kartika, 1988 dan Soekarto, 1985) Perbedaan uji hedonik dan uji mutu hedonik yaitu dalam uji hedonik panelis hanya menyatakan suka atau tidak suka, sedangkan dalam uji mutu hedonik penilaiannya lebih spesifik yaitu baik atau tidak baik. Pada proses pengolahan data asli yaitu data dari panelis, ditransformasi menjadi data transformasi, hal ini bertujuan untuk menghindari bias dan menormalkan data. Jumlah contoh maksimal pada uji rangking adalah 6 karena jika lebih dari 6 maka panelis akan lelah dan tidak berkonsentrasi. Pada uji rangking dapat menggunakan panelis konsumen atau panelis tidak terlatih pada uji rangking kesukaan namun, dengan syarat panelis harus mengetahui produk yang akan diuji,sedangkan pada uji rangking pembedaan panelis yang digunakan adalah panelis yang terlatih. Aplikasi uji skoring dalam bidang pangan dapat dipergunakan untuk mengentahui nilai mutu suatu produk pangan. Manfaat yang dapat diambil dari mempelajari uji skoring ini adalah dapat melatih mahasiswa calon ahli teknologi pangan dalam memberikan penilaian pada suatu produk atau bahan pangan.
Kesimpulan
Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 ( Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 (Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut. Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 501 (Berry) sama dengan Sampel 234 (Country Choice) dan berbeda dengan sampel 764 (Sunkist ) dan 385 ( Buavita). Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 (Buavita), 764 (Sunkist ) , 234 (Country Choice), dan 501 (Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut. Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 501 ( Berry) sama dengan Sampel 234 (Country Choice) dan berbeda dengan sampel 764 (Sunkist) dan 385 ( Buavita) Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 (Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 ( Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 764 (Sunkist) berbeda dengan sampel 501 ( Berry) dan Sampel 234 (Country Choice), dan juga berbeda dengan sampel dan 385 (Buavita). Saran
Saat penyajian sebaiknya dilakukan satu jam sebelum panelis
KESIMPULAN DAN SARAN
10
Uji Rangking Terra Kencana Pratiwi (103020113)
menguji, sebagai persiapan yang matang. Pembagian tugas juga harus teratur dan tepat. Penjelasan yang dilakukan penyaji harus jelas dan benar agar panelis bisa melakukan percobaan dengan benar dan Sebaiknya perhitungan dilakukan dengan teliti agar terjadinya kesalahan dapat diperkecil. Dan dalam melakukan pengujian praktikan harus dapat menentukan dengan benar atribut dari sampel yang diujikan.
Anonim (2011). Manfaat Kulit Jeruk. http://lifestylehealthy.blogdetik.c om/manfaat-kulit-jeruk/ Akses 16 April 2011 Departemen Kesehatan RI (1997). Daftar Komposisi Bahan Makanan. Depkes RI, Bandung Kartika, B. Hastuti, Supartono, W. (1988). Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan . Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Soekarto, Soewarno T. Prof. Dr., (1985). Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian, Penerbit Bhratara Karya Aksara, Jakarta. Team Dosen UNPAS. (2011), Penuntun Praktikum Uji Inderawi , Universitas Pasundan, Bandung Winarno, F. G.(1992). Kimia Pangan dan Gizi,. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2011). Asam Sitrat. http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sitr at . Akses :16 April 2011 Anonim (2011). Jeruk Lebih Baik Dari Tablet Vitamin C http://www.dechacare.com/Jeruk -Lebih-Baik-dari-TabletVitamin-C-I99.html Akses : 16 April 2011
11
LAMPIRAN I DATA UJI SKORING
Sampel kecap 385 = Buavita 764 = Sunkist 234 = Country Choice 501 = Berry 1. Atribut Rasa Jeruk Kode Sampel panelis
385
764
234
Jumlah
501
Rata-Rata
DA
DT
DA
DT
DA
DT
DA
DT
DA
DT
DA
DT
1
5.00
0.78
4.00
0.70
7.00
0.90
3.00
0.60
19.00
2.98
4.75
0.75
2
2.00
0.48
5.00
0.78
3.00
0.60
5.00
0.78
15.00
2.64
3.75
0.66
3
5.00
0.78
3.00
0.60
6.00
0.85
2.00
0.48
16.00
2.70
4.00
0.68
4
7.00
0.90
4.00
0.70
5.00
0.78
6.00
0.85
22.00
3.23
5.50
0.81
5
5.00
0.78
3.00
0.60
7.00
0.90
3.00
0.60
18.00
2.89
4.50
0.72
6
6.00
0.85
5.00
0.78
7.00
0.90
4.00
0.70
22.00
3.23
5.50
0.81
7
7.00
0.90
5.00
0.78
7.00
0.90
2.00
0.48
21.00
3.06
5.25
0.77
8
7.00
0.90
4.00
0.70
7.00
0.90
4.00
0.70
22.00
3.20
5.50
0.80
9
6.00
0.85
3.00
0.60
7.00
0.90
7.00
0.90
23.00
3.25
5.75
0.81
10
7.00
0.90
3.00
0.60
6.00
0.85
3.00
0.60
19.00
2.95
4.75
0.74
11
5.00
0.78
2.00
0.48
5.00
0.78
4.00
0.70
0.68
62.00
8.89
41.00
7.32
67.00
9.27
43.00
7.38
2.73 32.8 6
4.00
Jumlah
16.00 213.0 0
53.25
8.21
RataRata
5.64
0.81
3.73
0.67
6.09
0.84
3.91
0.67
19.36
2.99
4.84
0.75
Faktor Koreksi (FK)
= 24,56 JKS
= 0,272
JKP
= 0,12
= [(n1)2 + (n2)2 + … +(nn)2 ] – FK
JKT
= [(0,78)2 + (0,70)2 + … +(0,70)2 ] – 24,56 = 0,79
JKG
= JKT – JKS – JKP
= 0,79 – 0,27 – 0,12 = 0,4 Tabel Anava Sumber Varians Sampel Panelis Galat Total
db
JK
RJK
F hitung
3 10 30 43
0.27 0,12 0,4 0,79
0.09 0,012 0,01
6,9** 0,92
F tabel 5% 3,20
1% 5,18
Kesimpulan : Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 ( Buavita), 764 (Sunkist ) , 234 (Country Choice), dan 501 ( Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut UJI DUNCAN 1. Galat Baku
2. SSR dilihat dari tabel Duncan 3. LSR = SSR Sỹ 4. - huruf yang sama tidak menunjukkan beda - huruf yang beda menunjukkan beda
Tabel Uji Duncan SSR LSR Rata-rata 5% 5% (kode) 0,67 (764) 0,67 2,89 0,087 (234) 0,81 3,04 0,09 (501) 0,84 3,12 0,09 (385)
Taraf Nyata
Perlakuan -
a
0tn
-
0,14 * 0,17 *
0,14 * 0,17 *
a 0,03tn
b -
b
Kesimpulan : Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 501 (Berry) sama dengan Sampel 234 (Country Choice) dan berbeda dengan sampel 764 (Sunkist ) dan 385 ( Buavita). .
2. Atribut Warna Orange Kode Sampel panelis
305 DA
1
7.00
2
7.00
3
4.00
4
7.00
5
5.00
6
7.00
7
7.00
8
4.00
9
4.00
10
6.00
11
6.00
764 DT 0.9 0 0.9 0 0.7 0 0.9 0 0.7 8 0.9 0 0.9 0 0.7 0 0.7 0 0.8 5 0.8 5
DA 4.00 6.00 3.00 4.00 2.00 2.00 2.00 4.00 3.00 5.00 4.00
234 DT 0.7 0 0.8 5 0.6 0 0.7 0 0.4 8 0.4 8 0.4 8 0.7 0 0.6 0 0.7 8 0.7 0
Jumlah
501
Rata-Rata
DA
DT
DA
DT
DA
DT
DA
DT
2.00
0.48
3.00
0.60
16.00
2.68
4.00
0.67
4.00
0.70
3.00
0.60
20.00
3.05
5.00
0.76
1.00
0.30
3.00
0.60
11.00
2.20
2.75
0.55
4.00
0.70
2.00
0.48
17.00
2.78
4.25
0.69
3.00
0.60
2.00
0.48
12.00
2.33
3.00
0.58
2.00
0.48
1.00
0.30
12.00
2.16
3.00
0.54
2.00
0.48
1.00
0.30
12.00
2.16
3.00
0.54
4.00
0.70
3.00
0.60
15.00
2.70
3.75
0.67
4.00
0.70
4.00
0.70
15.00
2.70
3.75
0.67
3.00
0.60
1.00
0.30
15.00
2.53
3.75
0.63
5.00
0.78
2.00
0.48
17.00
2.81
4.25
0.70
Jumlah
64.00
9.0 8
39.0 0
7.0 7
34.00
6.51
25.00
5.44
162.0 0
28.1 1
40.50
7.02
RataRata
5.82
0.8 3
3.55
0.6 4
3.09
0.59
2.27
0.49
14.73
2.55
3.68
0.64
Faktor Koreksi (FK)
= 17,96 JKS
= 0,63
JKP
= 0,22
= [(n1)2 + (n2)2 + … +(nn)2 ] – FK
JKT
= [(0,90)2 + (0,70)2 + … +(0,48)2 ] – 17,96 = 1,28
JKG
= JKT – JKS – JKP
= 1,06 – 0,22 -1,28 = 0,43 Tabel Anava Sumber Varians Sampel Panelis Galat
db
JK
RJK
F hitung
3 10 30
0,63 0,22 0,43
0.2 0,022 0,014
15** 1,57tn
F tabel 5% 3,20
1% 5,18
Total
43
1,28
Kesimpulan : Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 ( Buavita), 764 (Sunkist ) , 234 (Country Choice), dan 501 ( Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut
UJI DUNCAN 1.
Galat Baku
2. 3. 4.
SSR dilihat dari tabel Duncan LSR = SSR Sỹ - huruf yang sama tidak menunjukkan beda - huruf yang beda menunjukkan beda Tabel Uji Duncan SSR LSR Rata-rata 5% 5% (kode) 0,49 (501) 0,59 2,98 0,129 (234) 0,64 3,13 0,125 (764) 0,83 3,22 0,129 (385)
Taraf Nyata
Perlakuan 0,1tn 0,15 * 0,34 *
a -
ab
0,05tn
-
0,24*
0,19 *
b -
c
Kesimpulan : Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 501 (Berry) sama dengan Sampel 234 (Country Choice) dan berbeda dengan sampel 764 (Sunkist) dan 385 (Buavita).
3. Atribut Aroma Jeruk Kode Sampel panelis
385
764
234
501
Jumlah
Rata-Rata
DA
DT
DA
DT
DA
DT
DA
DT
DA
DT
DA
DT
1
6.00
0.85
3.00
0.60
4.00
0.70
3.00
0.60
16.00
2.75
4.00
0.69
2
7.00
0.90
6.00
0.85
4.00
0.70
6.00
0.85
23.00
3.3
5.75
0.82
3
3.00
0.60
2.00
0.48
4.00
0.70
5.00
0.78
14.00
2.56
3.50
0.64
4
7.00
0.90
5.00
0.78
4.00
0.70
7.00
0.90
23.00
3.28
5.75
0.82
5
6.00
0.85
3.00
0.60
4.00
0.70
3.00
0.60
16.00
2.75
4.00
0.69
6
7.00
0.90
5.00
0.78
4.00
0.70
6.00
0.85
22.00
3.23
5.50
0.81
7
2.00
0.48
2.00
0.48
3.00
0.60
2.00
0.48
9.00
2.03
2.25
0.51
8
6.00
0.85
4.00
0.70
6.00
0.85
4.00
0.70
20.00
3.1
5.00
0.77
9
4.00
0.70
3.00
0.60
4.00
0.70
4.00
0.70
15.00
2.70
3.75
0.67
10
5.00
0.78
1.00
0.30
5.00
0.78
2.00
0.48
13.00
2.34
3.25
0.58
11
6.00 59.0 0
0.85
5.00 39.0 0
0.78
5.00 47.0 0
0.78
5.00 47.0 0
0.78
21.00 192.0 0
3.19 31.2 4
5.25
0.79
48.00
7.80
17.45
2.84
4.36
0.71
Jumlah RataRata
5.36
8.66 0.79
3.54
6.95 0.63
4.27
Faktor Koreksi (FK)
= 22,18 JKS
= 0,13
7.91 0.72
4.27
7.72 0.70
JKP
= 0,44
= [(n1)2 + (n2)2 + … +(nn)2 ] – FK
JKT
= [(0,85)2 + (0,60)2 + … +(0,78)2 ] – 22,18 = 0,63 JKG
= JKT – JKS – JKP
= 0,63 – 0,13 – 0,44 = 0,06 Tabel Anava Sumber Varians Sampel Panelis Galat Total
db
JK
RJK
F hitung
3 10 30 43
0,13 0,43 0,3 0,86
0,043 0,043 0,01
4,3** 1,57tn
F tabel 5% 3,20
1% 5,18
Kesimpulan : Berdasarkan tabel anava diperoleh F hitung > F tabel pada taraf 5% dan 1%, sehingga warna pada juice jeruk untuk sampel 385 ( Buavita), 764 (Sunkist), 234 (Country Choice), dan 501 ( Berry) sangat berbeda nyata sehingga perlu dilakukan uji lanjut
UJI DUNCAN 5.
6. 7. 8.
Galat Baku
SSR dilihat dari tabel Duncan LSR = SSR Sỹ - huruf yang sama tidak menunjukkan beda - huruf yang beda menunjukkan beda
Tabel Uji Duncan SSR LSR Rata-rata 5% 5% (kode) 0,63 (764) 0,70 2,89 0,02 (501) 0,72 3,04 0,03 (234) 0,79 3,12 0,03 (385)
Taraf Nyata
Perlakuan 0,07 * 0,09 * 0,16 *
a -
b
0,02tn
-
0,09*
0,07 *
b -
c
Kesimpulan : Dari tabel Duncan diperoleh bahwa sampel 764 (Sunkist ) berbeda dengan sampel 501 ( Berry) dan Sampel 234 (Country Choice), dan juga berbeda dengan sampel dan 385 ( Buavita).
LAMPIRAN II
Kuis 1. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyajian sampel ! 2.
Apa yang dimaksud dengan Logical error dan Stimulus error ?
3. Sebutkan 3 hal yang mempengaruhi keberhasilan pengujian ? 4. Berapakah jumlah sampel maksimal yang digunakan dalam uji rangking ? mengapa ? dan sebutkan ukuran sampel cairan dan padatan ! 5. Diketahui : dB = 3 dB panelis = 8 JK panelis = 0,30 RJK sampel = 0,06 RJK galat = 0,032 F table 5% = 3,01 F table 1% = 4,72 Buat table Anova dan kesimpulannya ! Jawaban 1. Pengambilan sampel, penyajian sampel, ukuran sampel, suhu sample, cara menyajikan, kuesioner.
jumlah
sampel,
kenampakan,
pengkodean,sarana/wadah,
2. Logical error yaitu dimana pada pengujian yang perintahnya kurang jelas,
sehingga terjadi penilaian terhadap satu sifat dihubungkan dengan sifat lain yang secara logis selalu berkaitan dengan sifat yang dinilai Stimulus error yaitu kesalahan dimana sampel-sampel yang tidak seragam sehingga panelis dipengaruhi oleh sifat-sifat yang dak relevan 3. Motivasi, sensitivitas psycologis, kesalahan psykologis. 4. Sampel maskimal yang disajikan pada uji rangking adalah 6 karena jika lebih dari 6 maka panelis akan lelah dan tidak bias berkonsentrasi. Sampel cairan : 16 ml Sampel padatan : 28 gr 5. Tabel Anova SK
Samp el Paneli s Galat Total
dB
JK
RJK
Fhit
Ftabel 5% 1%
1,875 3
0,18
0,06
tn
3,01
4,72
1,172 8 24 35
0,3 0,768
0,032 0,032
tn
Kesimpulan : F hitung < F table sehingga sampel tidak berpengaruh nyata
LAMPIRAN III Diskusi
Panelis yang bagaimana yang sebaiknya untuk uji scoring, jelaskan alasannya!
1.
2. Kelompok industry pangan mana yang sering menggunakan uji scoring, mengapa demikian ?
Jawab 1.
Panelis yang terlatih, karena panelis terlatih akan bisa membedakan mana produk yang mutunya paling baik, sehingga produk tersebut dapat mendapatkan skor atau penilaian tertinggi, dan menggunakan panelis terlatih karena mereka harus mengetahui karakteristik bahan yang akan diuji.
2. Aplikasi uji skoring dalam bidang pangan dapat dipergunakan untuk mengentahui nilai mutu suatu produk pangan. Manfaat yang dapat diambil dari mempelajari uji skoring ini adalah dapat melatih mahasiswa calon ahli teknologi pangan dalam memberikan penilaian pada suatu produk atau bahan pangan. Kelompok industry yang paling sering menggunakan uji ini misalnya pada industry makanan olahan, makanan atau minuman ringan yang siap untuk dikonsumsi, atau bumbu-bumbu olahan yang siap dikonsumsi misalnya kecap atau saus