Analisis Masalah Kesesehatan DENGAN METODE SKORING
Metode skoring ini menggunakan beberapa kriteria pengukuran sehingga disebut sebagai metode multiple criteria utility Assessment. Langkah dari metode skoring adalah sebagai berikut 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
PENETAP AN
TUJUAN PENETAP AN KRITERIA PENETAP AN BOBOT KRITERIA ATAU SKOR NILAI INVENTARISASI MASALAH ATAU ALTERNATIF PEMECAHAN PENETAP AN SKOR (SCORING) MATRIK KEPUTUSAN KEPUTUSAN FINAL
Tujuan
y
Lebih dipusatkan pada sasaran yang dapat diukur atau target
Penetapan
y
kriteria
Kriteria adalah refleksi atau penjabaran indikator yang digunakan untuk mengukur adanya masalah. Ingat yang dimaksud masalah adalah kesenjangan antara kenyataan (hasil rencana) dengan tujuan normatif (rencana), kuantitatif
praktek, kriteria ini sering digunakan lebih dari satu multiple kriteria utility assessment (MCUA)secara sistematik. Pada beberapa hal spesifik seperti pada gugus kendali mutu (GKM) menggunakan CARL, (Capability, Accessability, readiness, leverage). Di Puskesmas biasanya menggunakan USG (Urgency, Severity, dan Growth)
Prevalensi
y
masalah
Kriteria yang menunjukkan besarnya masalah. Besarnya masalah dikaitkan dengan tingkat status kesehatan masyarakat, yaitu besarnya angka kesakitan (morbiditas), angka kematian (mortalitas) dan angka kelumpuhan (disabilitas) pada suatu saat tertentu. Prevalensi masalah lebih ditekankan pada besarnya angka kesakita di masyarakat
Kegawatan y
Kegawatan atau emergency atau tingkat bahaya menujukkan adanya wabah, penyakiy-penyakit yang serius, penyakit yang menyerang golongan umur/sex tetentu. Kegawatan diukur atas pengaruhnya terhadap individu dan lingkungan yang umumnya dikaitkan dengan mati hidupnya seseorang. Case fatality rate (CFR) adalah indikator untuk emergency.
Expanding
y
scope
Kriteria ini mempertimbangkan adanya meluasnya atau menyebarnya masalah di masa datang
Perhatian
y
Ditujukan
masyarakat
pada pengetahuan, sikap, dan keterlibatan emosi masyarakat terhadap masalah dan urgensinya menurut mereka segera dipecahkan, termasuk bagaimana partisipasi mereka
Political
y
will
Sikap penguasa setempat terhadap masalah yang dihadapi
Inventarisasi masalah dan matrix prioritas masalah y
Daftar
masalah yang telah diidentifikasi pada analisis situasi.
Matrik masalah dan kriteria masalah Kriteria Masalah
Gizi Diare TBC Influenza AIDS DHF
Besar masalah (a)
Kegawatan (b)
Perhatian masyarakat
Nilai Komposit
(c)
(axbxc)
Rangking
scoring y
y
y
Setiap masalah dengan kriteria yang ditetapkan harus ditentukan nilai atau rating Rating dapat menggunakan brainstorming Rating dapat dimulai dari 1 sampai 5:
1 tidak ada kontribusi pada timbulnya masalah 2 kurang 3 Cukup 4 besar 5 sangat besar kontribusinya pada timbulnya masalah
Hasil pemberian Kriteria Masalah
Besar masalah (a)
skor prioritas masalah
Kegawatan (b)
Perhatian masyarakat
Nilai Komposit
(c)
(axbxc)
Rangking
Gizi
3
3
2
18
III
Diare
4
4
3
48
I
TBC
2
4
1
8
IV
Influenza
4
1
1
4
VI
AIDS
1
5
1
5
V
DHF
1
5
4
20
II
Scoring untuk pemecahan masalah y
Kriteria berbeda, misalnya biaya pemecahan masalah :
y
biaya sangat murah 4 : biaya murah 3 : cukup murah 2 : mahal 1 : biaya sangat mahal
Kriteria lain :
Kriteria teknologi Kriteria tenaga eksternalitas dll
Matrik keputusan y
y
y
Keputusan didasarkan pada nilai komposit atau perkalian atau penjumlahan nilai kriteria. Nilai komposit terbesar diberi urutan pertama, dan seterusnya Keputusan final mengacu pada kelayakan dengan mempertimbangkan kriteria pemecahan masalah (faktor tenaga, dana, teknologi).