Tugas UTS Mata kuliah : HUKUM PIDANA Analisis kasus pembunuhan di Dusun Sangker, Desa Mengening, kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali Dosen Pengampu: Dr. Saifullah, SH, M.Hum
Oleh : SIROJUL MUNIR
: 14210139
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM FAKULTAS SYARIAH JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYAH MALANG 2017
1
A; Kronologi kasus
Tersangka Joko alias Soleh Al, (32) terhadap nenek Sumarminah (65). Wakapolresta Depok Ajun Komisaris Besar Candra Sukma Kumara mengatakan, antara korban dengan tersangka saling kenal."Kenalnya 1 tahun atau 2 tahun. Tersangka masih belum bisa memastikannya," kata Candra, Sabtu 6 Januari 2017. Candra menjelaskan, awalnya tersangka janjian dengan korban untuk melakukan praktik perdukunan di kawasan Gunung Kapur Kampung Bulak RT 01/10, Desa Leuweung kolot, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di tempat tersebut, Joko alias Soleh Al, dan Sumarminah melakukan berbagai macam ritual. Menurut keterangan tersangka, salah satu ritualnya adalah berhubungan layaknya suami-istri. "Kata tersangka hubungan badan itu ritual untuk memanggil uang. Untuk hal ini masih kami dalami karena keterangan tersangka berubah-ubah," ucap Candra. Namun, usai melakukan ritual sekira 12 jam setelah makan siang, tersangka memukul kepala bagian belakang korban menggunakan batang kayu. Sumarminah pun meninggal. Candra mengatakan, berdasarkan hasil autopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, meninggalnya Sumarminah karena adanya penyumbatan darah di otak akibat pukulan benda tumpul. "Ada tiga luka tidak beraturan di bagian kepala belakang," kata dia. Polisi menduga perbuatan sadis tersangka dilatarbelakangi persoalan utang-piutang "Motif tersebut masih terus didalami," Candra menandaskan. Sumarminah, pamit dari rumahnya di Bukit Cengkeh Berbunga, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok pada 26 Desember. Setelah kepergian Sumirnah, sang anak, Retno Cipta Ningsih menerima SMS berupa ancaman dari orang tidak dikenal. "Bu Heru mau selamat, usahain uang Rp 10 juta, besok paling telat (28 Desember) paling telat jam 12 siang sudah harus dikirim. Kalau mau kirim kasih tahu dulu oke. Kalau mau tahu Bu Heru kami sandra sekarang, posisinya sehat-sehat saja. Kalau enggak sampai dikirim, besok kami masukan penjara," cerita Retno sambil menunjukkan isi pesan singkat itu1. B; Alat bantu
1 http://news.liputan6.com/read/2821015/pembunuhan-nenek-sumarminah-ada-ritualhingga-soal-utang di akses 16/03/17 jam 10:27
2
Alat bantu yang digunakan dalam kasus ini ialah hasil otopsi dari pihak Rumah Sakit Polri Kramatjati, bahawa meninggalnya Sumarminah karena adanya penyumbatan darah di otak akibat pukulan benda tumpul. "Ada tiga luka tidak beraturan di bagian kepala belakang,". Saat ditemukan sebagian jenasah dibungkus karung dan ditutupi dengan rumput. C; Analisa kasus konsep hukum pidana
Pembunuhan berencana adalah suatu pembunuhan biasa seperti pasal 338 KUHP (barang siapa sengaja merampass nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belass tahun), akan tetapi dilakukan dengan direncanakan terdahulu. Direncanakan lebih dahulu (voorbedachte rade) sama dengan antara timbul maksud untuk membunuh dengan pelaksanaannya itu masih ada tempo bagi si pembuat untuk dengan tenang memikirkan misalnya dengan cara bagaimanakah pembunuhan itu akan dilakukan. Perbedaan antara pembunuhan dan pembunuhan direncanakan yaitu kalau pelaksanaan pembunuhan yang dimaksud pasal 338 itu dilakukan seketika pada waktu timbul niat, sedang pembunuhan berencana seperti yang terdapat pada KUHP pasal 340 yaitu barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merapas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana (moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama tujuh tahun. Mengenai unsur dengan rencana terlebih dahulu, pada dasarnya mengandung tiga unsur atau syarat yaitu : a; Memutuskan kehendak dalam suasana tenang. b; Ada tersedia waktu yang cukup sejak timbulnya kehendak sampai dengan
pelaksanaan kehendak. c; Pelaksanaan kehendak (perbuatan) dalam suasana tenang. Selanjutnya mengenai pembunuhan berencana mempunyai unsur-unsur sebagai berikut : 1; Unsur Subyektif a; Dengan sengaja b; Dengan rencana terlebih dahulu
2; Unsur Obyektif a; Perbuatan : menghilangkan nyawa. b;
Obyeknya : nyawa orang lain 3
Terkait sanksi pidana terhadap pelaku pembunuhan berencana Berdasarkan kitab undangundang hukum pidana, Pasal 340 disebutkan bahwa : “Barangsiapa dengan sengaja dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain, dihukum karena pembunuhan direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun2. Berdasarkan penjelasan diatas dan serta melihat kronologi kasus bahwa pelaku sudah merencanakan niatnya dengan melakukan janjian dengan korban yang terlebih dahulu melakukan hubungan intim kemudian membunuh korban. Dengan cara memukul korban dengan benda tumpul yang menyebabkan penyumbatan darah di bagian otak sehingga menewaskan korban. Dan perbuatan yang dilakukan oleh pelaku tersebut dilakukannya dengan unsur kesengajaan (menghendaki dan mengetahui atau willens en wetens), dengan dalih menyetubuhi korban sebagai syarat kekayaan, maka perbuatan yang dilakukan oleh pelaku tersebut masuk dalam pasal 338 KUHP yang berbunyi,”barang siapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun”. Dan sesuai dengan pernyataan diatas bahwasannya perbuatan yang dilakukan oleh pelaku tersebut juga masuk kedalam pasal tentang pembunuhan berencana, yaitu pasal 340 KUHP yang berbunyi “barang siapa sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan dengan rencana(moord), dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun” D; Kesimpulan
Dari pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pelaku dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain sesuai pasal 338 KUH pidana dan pasal 340 KUH pidana yaitu pembunuhan berencana, maka pelaku dihukum seberat-beratnya 15 tahun kurungan penjara atau dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup. DAFTAR PUSTAKA J.E.Sahetapy,Ancaman Pidana Mati Terhadap Pembunuhan Berencana, (Malang: Setara Press,2009), 2 J.E.Sahetapy,Ancaman Pidana Mati Terhadap Pembunuhan Berencana, (Malang: Setara Press,2009), h.14
4
http://news.liputan6.com/read/2821015/pembunuhan-nenek-sumarminah-ada-ritualhingga-soal-utang
5