TUGAS
TECHNOPRENEURSHIP
MUHAMMAD RAMADHAN (C1655201004)
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPOTER (STMIK)
PALANGKARAYA
2018
TECHNOPRENEURSHIP
Technopreneurship merupakan istilah bentukan dari dua kata, yakni 'teknologi' dan 'enterpreneurship'. Secara umum, kata Teknologi digunakan untuk merujuk pada penerapan praktis ilmu pengetahuan ke dunia industri atau sebagai kerangka pengetahuan yang digunakan untuk menciptakan alat-alat, untuk mengembangkan keahlian dan mengekstraksi materi guna memecahkan persoalan yang ada. Sedangkan kata entrepreneurship berasal dari kata entrepreneur yang merujuk pada seseorang atau agen yang menciptakan bisnis/usaha dengan keberanian menanggung resiko dan ketidakpastian untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang ada (Zimmerer & Scarborough, 2008). Jika kedua kata diatas digabungkan, maka kata teknologi disini mengalami penyempitan arti, karena Teknologi dalam "technopreneurship" mengacu pada Teknologi Informasi, yakni teknologi yang menggunakan Komputer sebagai alat pemrosesan.
Posadas (2007) mendefinisikan istilah technopreneurship dalam cakupan yang lebih luas, yakni sebagai wirausaha di bidang teknologi yang mencakup teknologi semikonduktor sampai ke asesoris Komputer Pribadi (PC). Sebagai contoh adalah bagaimana Steven Wozniak dan Steve Job mengembangkan hobi mereka hingga mereka mampu merakit dan menjual 50 komputer Apple yang pertama, atau juga bagaimana Larry Page dan Sergey Brin mengembangkan karya mereka yang kemudian dikenal sebagai mesin pencari Google. Mereka inilah yang disebut sebagai para teknopreneur dalam definisi ini.
Dalam wacana nasional, istilah Technopreneurship lebih mengacu pada pemanfaatan Teknologi informasi untuk pengembangan wirausaha. Berbeda dengan pengertian pertama diatas, jenis wirausaha dalam pengertian technopreneurship disini tidak dibatasi pada wirausaha teknologi informasi, namun segala jenis usaha, seperti usaha meubel, restaurant, super market ataupun kerajinan tangan, batik dan perak. Penggunaan teknologi informasi yang dimaksudkan disini adalah pemakaian Internet untuk memasarkan produk mereka seperti dalam perdagangan online (e-Commerce), pemanfaatan Perangkat Lunak khusus untuk memotong biaya produksi, atau pemanfaatan teknologi web 2.0 sebagai sarana iklan untuk wirausaha.
Dalam pengertian kedua ini, tidaklah jelas pihak mana yang bisa disebut sebagai technopreneur. Disini, kedua pengertian ini akan digunakan bersama-sama.
Jenis-jenis usaha Technopreneurship
Blibli.com
Nama Perusahaan : PT GLOBAL DIGITAL NIAGA
Berdiri sejak : 2011
Alamat Operasional : Jl. Aipda K.S. Tubun 2C/8, Jakarta 11410, Indonesia
Kategori : eCommerce
Klien : Masyarakat Indonesia
Profil blibli.com
Blibli.com didirikan oleh PT Global Digital Niaga (GDN) pada 25 Juli 2011. Sebagai toko online yang didirikan dan dikelola oleh bangsa Indonesia, nama terinspirasi dari kata "beli" merepresentasikan kegiatan berbelanja yang menjadi rantai utama dalam aktivitas toko online. Blibli.com berkonsep lifestyle online mall, memberikan pilihan kepada konsumen untuk mencari berbagai perlengkapan dengan mengunjungi delapan (8) kategori produk sesuai kebutuhan, yaitu: Handphones, Electronics, Women, Men, Kids & Baby, Hobbies, Automotives, dan Culinary. Dalam usia 2 tahun telah meraih berbagai penghargaan yaitu The Best e-Commerce 2012 versi Gadget Awards 2012, Best Social Media Campaign versi Indonesia Top e-Commerce (ITeC) 2012, dan Wall Street Journal (WSJ) versi Asia Tenggara pada edisi Oktober 2012 merilis tulisan dan memilih Blibli.com sebagai satu dari 10 perusahaan startup teknologi teratas (Indonesia's Top 10 Tech Start-Ups). Apresiasi positif dari masyarakat dan sejumlah penghargaan semakin menguatkan komitmen "Simple, Fun, and Free Shopping Experience" yang diwujudkan dengan menjadikan konsumen sebagai smart shopper melalui kolom BlibliFriends sebagai kurator dan product reviewer melalui berbagai tulisan informatif; serta menjalin kedekatan dengan konsumen melalui media sosial berupa Facebook (FB: Blibli.com), Twitter (@bliblidotcom), Google+ (Blibli.com), Pinterest (Blibli.com) dan YouTube (bliblidotcom).
Produk yang ditawarkan
Blibli.com menghadirkan lebih dari 40.000 produk pilihan dari 11 kategori yang tersusun sistematis mulai dari kategori Handphone & Tablet, Kamera, Komputer & Laptop, Peralatan Elektronik, Fashion Pria, Fashion Wanita, Kesehatan & Kecantikan, Ibu & Anak, Hobi & Olahraga, Otomotif, dan Kuliner.
Ruang lingkup area bisnis
Ruang lingkup blibli.com adalah seluruh Indonesia dan blibli.com memberikan layanan gratis pengiriman ke seluruh Indonesia.
Omset dari pasar e-commerce
Dari data yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika, pasar e-commerce di Indonesia pada tahun 2013 ini diperkirakan mencapai Rp 130 triliun, tumbuh hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 69 triliun.
Cicilan 0% Semua Produk
Untuk kenyamanan dalam berbelanja, Blibli.com menghadirkan fasilitas Cicilan 0% untuk semua produk dengan tenor cicilan hingga 12 bulan.
Customer Care 0804 1 871 871
Blibli.com menghadirkan layanan Customer Care yang siaga membantu Anda dalam berkonsultasi atau bertanya seputar produk dan layanan kami.
Jaminan Pengembalian Produk
Untuk kepuasan dalam berbelanja, Blibli.com memfasilitasi layanan pengembalian produk dengan batas waktu klaim 15 hari setelah produk Anda terima.
Sistem pembayaran yang mudah, aman dan terpercaya
Menghadirkan pilihan metode pembayaran yang bervariasi dan aman dengan sertifikasi VeriSign dan Credit Card Fraud Detection System.
Mendukung Kewirausahaan Masyarakat melalui program "Belanja & Berbagi"
Blibli.com tercipta dari ide kreatif anak Indonesia yang menyadari kemajuan teknologi bisa membawa perubahan gaya hidup masyarakat. Oleh karena itu, Blibli.com sangat mendukung semangat kewirausahaan yaitu kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan peluang usaha.
Dalam kesempatan di bulan Ramadan ini, Blibli.com membuat program "Belanja & Berbagi" dimana akan disisihkan Rp1.000 dari setiap Shopping Cart pada periode antara 8-31 Juli 2013. Pengumpulan donasi ini bekerjasama dengan Institut Kemandirian Dompet Dhuafa (Yayasan Dompet Dhuafa) yang ditujukan untuk menyediakan pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat. Selain mengajak konsumen untuk berbagi kepada sesama, di dalam program yang sama konsumen juga bisa mendapatkan Voucher Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga Rp500 ribu. Setiap pembelanjaan hingga Rp1 juta (kecuali produk Electronics/Handphones) mendapatkan voucher BBM sebesar Rp100 ribu dengan maksimal bisa mendapatkan voucher sebesar Rp500 ribu. Sedangkan, untuk transaksi barang Electronics/Handphones sebesar Rp1 juta, maka pembeli bisa memperoleh voucher BBM sebesar Rp50 ribu (hingga maksimal mendapatkan voucher sebesar Rp250 ribu).
Traveloka
Traveloka terlahir dari tangan seorang seorang young entrepreneur jebolan universitas luar negeri, yakni Ferry Unardi. Pria muda yang juga sempat merasakan atmosfir kerja di Microsoft ini berhasil membangun salah satu penyedia layanan tiket pesawat online besar di Indonesia, Traveloka. Ferry perlahan membangun sistem e-commerce perusahaannya, semuanya dilakukan dengan pengetahuan serta pengalaman yang ia miliki selama ada di Amerika.
Pria kelahiran Padang, 16 Januari 1988 ini setelah lulus sekolah menengah atas memilih untuk kuliah di Purdue University, Amerika Serikat. Tak tanggung-tanggung, ia mengambil program Computer Science and Engineering dan lulus pada tahun 2008. Hebatnya lagi setelah lulus ia sempat bekerja untuk perusahaan Microsoft di kota Seattle selama tiga tahun sebagai Software Engineer. Setelah itu ia melanjutkan jenjang master (MBA) di Harvard Business School selama kurang lebih 1 semester.
Pengalamannya bolak-balik Indonesia-Amerika selama tinggal di negeri Paman Sam itu memberikannya ide akan sebuah usaha baru yang juga memanfaatkan perkembangan internet yang lumayan pesat di Indonesia. Awalnya ia merasa bahwa sangat sulit mendapatkan tiket pesawat dari Indianapolis ke Padang, kalaupun ada hanya Indianapolis-Jakarta, dan dari Jakarta mencari lagi ke Padang. Repot? Iya. Belum lagi saat mencari tiket pesawat di Indonesia lewat website penyedia layanan tiket pesawat, seringnya stuck dan putus informasi. Sulit mencapai deal karena webnya tiba-tiba down dan eror, atau tak ada follow up apapun lagi dari agen.
Dari sini ia melihat peluang emas, jika ia memanfaatkan keahliannya sebagai engineer di bidang ini, maka ia mampu mengembangkan sebuah website yang kuat dari maintenance, layout, dan sampai fitur-fiturnya. Ditambah dengan segi pelayanannya seperti costumer officer yang melayani sampai 24 jam, tentunya akan sangat memudahkan siapapun yang sedang mencari tiket pesawat.
Akhirnya bersama dengan dua orang sesama rekan kerja Indonesia di Microsoft, Derianto Kusuma dan Albert, pun sepakat membangun bisnis Maret 2012 (walau resmi launchingnya Oktober 2012). Dengan background pendidikan dan pekerjaan yang mirip, akhirnya mereka bertiga mampu menciptakan bisnis yang dinamakan Traveloka. Hingga saat ini Traveloka sudah mempekerjakan sekitar 100 orang, termasuk marketing, IT, finance, human resource, dan lain sebagainya.
Pada masa awal launching, Traveloka sama sekali tidak dilirik untuk kerjasama lebih lanjut oleh maskapai penerbangan apapun, jadi hanya menjual tiket pada calon pembeli, atau semacam reseller saja, tanpa komisi apapun. Hanya saja, setelah traffic website semakin menanjak dan makin terpercaya, akhirnya maskapai penerbangan nasional pun mulai tertarik, mereka mau bekerjasama dan dari setiap transaksi pun ada share profit sebesar 5% untuk Traveloka.
Traveloka banyak dipercaya costumer karena sistemnya yang lengkap dan 100% transaksinya pun menggunakan e-payment. Costumer bisa memilih pembayaran untuk booking pesawat dengan berbagai cara, baik melalui transfer via bank, atau bisa juga via kartu kredit. Transaksi sangat aman, karena Traveloka berani menjamin bahwa security adalah prioritas utama mereka, dan tentunya mereka mengikuti peraturan UU ITE.
Traveloka menyajikan fitur booking online yang lengkap dengan prosedur serta petunjuk khusus untuk calon pembeli, dimulai dari persetujuan, entry data, sampai dengan validasi pembayaran, tersaji lengkap di website Traveloka. Sekarang Traveloka juga memberikan kemudahan bagi costumer yang ingin booking hotel, sekaligus dengan booking pesawat atau kereta api. Lebih mudah, lebih praktis dan juga tentu lebih hemat berkat berbagai promo istimewanya.
Gojek
Biografi Singkat Nadiem Makarim Pendiri Gojek, Saat ini tidak ada satu pun orang di kota besar seperti Jakarta yang tidak mengenal layanan gojek sebagai ojek online yang kini tengah populer. Kepopuleran gojek saat ini tidak lepas dari peranan pendirinya yaitu Nadiem Makarim yang menciptakan sistem layanan cepat dan instan dalam pemesanan ojek online yang sangat membantu dan bermanfaat bagi setiap orang yang membutuhkan layanan transportasi dalam kota.
Biografi singkat Nadiem Makarim banyak dicari karena banyaknya orang yang merasa penasaran dengan sosok yang bisa membuat layanan ojek begitu sangat populer dengan adanya sebuah aplikasi yang bisa kita gunakan sebagai pemesanan layanan pengantaran transportasi yang akurat.
Jenjang pendidikan seorang Nadiem Makarim ini lumayan tinggi, SD dia habiskan masanya di Jakarta lalu setelah lulus SD dan SMP dirinya melanjutkan SMA di Singapura. Setelah selesai SMA di Singapura dirinya kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di Amerika tepatnya di Jurusan International Relations di Brown University.
Dan dalam satu tahun dirinya mengikuti program Foreign Exchange di London School of Economics. Lalu tidak sampai di situ saja, dirinya melanjutkan pendidikannya di Harvard Business School, Harvard University dan lulus dengan gelar MBA ( Master Business of Administration ). Dengan bekal pendidikannya yang tinggi maka sudah dapat kita ketahui kesuksesan dirinya pada saat ini. Sebelum dirinya mendirikan perusahaan Gojek, Nadiem Makarim sempat bekerja di berbagai perusahaan dengan posisi yang sangat baik. Dirinya diketahui pernah bekerja di beberapa perusahaan seperti Mckinsey & Company sebuah konsultan ternama di Jakarta, dan menghabiskan selama tiga tahun bekerja di sana, lalu kemudian ada juga beberapa perusahaan lainnya yang pernah ia singgahi seperti perusahaan Zalora sebagai Co-Founder dan Managing Editor.
Setelah itu dirinya memutuskan untuk mendirikan usahanya sendiri yang bergerak dalam jasa transportasi yakni Gojek yang layanannya sampai saat ini banyak bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya di daerah perkotaan seperti Jakarta. Perusahaan Gojek yang dia dirikan tersebut pertama beroperasi pada tahun 2011 silam yang sampai saat ini masih banyak dimanfaatkan layanannya.
Biografi singkat Nadiem Makarim di atas bisa anda jadikan sebagai referensi dalam mengembangkan suatu usaha yang inovatif. Saat ini layanan transportasi yang dikembangkannya bahkan tidak hanya sebagai pengantar seseorang saja, bahkan layanan ini bisa digunakan sebagai jasa pengiriman barang di dalam kota atau beberapa kota sekitar yang bisa kita jadikan sebagai salah satu layanan terbaik dan ternyaman.
JD.ID
Richard Liu adalah pendiri JD.com, perusahaan online terbesar di China yang melakukan penjualan yang langsung dikirimkan dari gudang sendiri (direct sales), dan telah menjadi Chairman dan CEO sejak perusahaan didirikan. Liu memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman di industri ritel dan e-commerce.
Pada bulan Juni 1998, Liu memulai bisnis di Beijing, terutama yang bergerak dibidang distribusi produk magneto-optik. Pada Januari 2004, Liu meluncurkan situs ritel online pertamanya. Ia mendirikan perusahaan yang akhirnya menjadi JD.com dan ia juga yang memimpin pertumbuhan dan perkembangan perusahaan sejak saat itu. Liu meraih gelar sarjana sosiologi dari Renmin University of China di Beijing dan gelar EMBA dari China Europe International Business School.
Di Indonesia, JD.com bermitra dengan Provident Capital mendirikan JD.ID. Provident Capital adalah perusahaan investasi terbesar di Asia Tenggara dengan kapitalisasi pasar sebesar lebih dari 3 miliar USD yang tersebar di berbagai industri seperti: Telekomunikasi, Tambang, Sawit,Perkebunan, Energi (Biofuel) dan e-Commerce.
JD.id mengemban misi 'make the joy happen' -menghadirkan kebahagiaan- kepada seluruh pelanggan di Indonesia dengan memberikan layanan andal, cepat, dan aman untuk memilih serangkaian produk-produk berkualitas asli dengan harga yang kompetitif. Dengan memanfaatkan armada logistik miliknya sendiri serta didukung oleh jaringan mitra di seluruh Indonesia, JD.ID dapat menyediakan layanan antar yang cepat dan dapat diandalkan di seluruh wilayah Indonesia. Dengan nilai-nilai kompetitifnya, JD.ID bertujuan untuk menjadi perusahaan e-commerce yang paling populer dan terpercaya dengan terus-menerus berupaya menghadirkan layanan dan beraneka ragam produk kepada seluruh penguna dan pelanggannya di Indonesia.
JD.ID pertama kali beroperasi di Indonesia pada November 2015 dan saat ini memiliki 12 kategori pilihan produk untuk dijual yang akan terus bertambah seiring dengan perkembangan usahanya di Indonesia. Ragam kategori produknya bervariasi mulai dari Ibu dan anak, smartphones, perangkat elektronik, hingga luxury.
Bisnis JD.ID berkembang sangat pesat. Jumlah produk yang ditawarkan bertumbuh cepat dari kurang dari 10.000 SKU pada tahun 2015 menjadi sekitar 100.000 SKU pada akhir tahun 2016. JD.ID juga menyediakan jasa pengiriman yang menjangkau 365 kota di seluruh Indonesia dengan ribuan armada yang siap mengantarkan langsung kepada para pelanggan JD.ID.
Shopee
Shopee, aplikasi mobile commerce berbasis marketplace, akhirnya tiba di Indonesia pada hari ini, Selasa (1/12/2015). Aplikasi ini diklaim sebagai aplikasi mobile marketplace pertama bagi konsumen-ke-konsumen (C2C).
Bagi yang belum tahu apa itu Shopee, aplikasi ini merupakan wadah belanja online yang lebih fokus pada platform mobile sehingga orang-orang lebih mudah mencari, berbelanja, dan berjualan langsung di ponselnya saja.
Shopee sendiri telah diluncurkan secara terbatas pada awal 2015 di kawasan Asia Tenggara, termasuk Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina dan Taiwan. Platform ini menawarkan berbagai macam produk, dilengkapi dengan metode pembayaran yang aman, layanan pengiriman yang terintegrasi dan fitur sosial yang inovatif untuk menjadikan jual beli menjadi lebih menyenangkan, aman, dan praktis.
Chief Executive Officer Shopee, Chris Feng, mengatakan bahwa Shopee merupakan platform belanja online yang mengusung konsep sosial, di mana penggunanya tak hanya berfokus jual beli saja, tetapi juga bisa berinteraksi sesama pengguna lewat fitur pesan instan secara langsung.
"Dengan interface intuitif dari Shopee, siapapun bisa dapat membeli dan menjual kurang dari 30 detik, kapanpun dan dimanapun,"
Menurut Chris Shopee ingin mendukung pertumbuhan Indonesia dalam e-commerce ritel global dengan membawa pengalaman berbelanja yang terintegrasi media sosial dan online shopping agar terjadi interaksi sosial antara penjual dan pembeli.
Menurut data yang disampaikan eMarketer dan Criteo State of Mobile Commerce pada September 2015 lalu, penjualan lewat perangkat mobile di Indonesia di kuartal ketiga tahun ini, telah mencapai 56 persen.
Sedangkan penjualan global e-commerce di Indonesia diperkirakan meningkat sampai 64,3 persen di 2016, yang merupakan lonjakan persentase tertinggi di dunia. Hal tersebut, diprediksi akan kembali melonjak sampai 2019. Selain itu, Shopee juga berkomitmen untuk mengembangkan 'jiwa' kewirausahaan bagi para penjualnya. Sebagai informasi, para pengusaha diberdayakan untuk menjadi penjual yang lebih efektif dengan menyediakan akses kepada jutaan konsumen tanpa biaya dan dapat mengelola ketersediaan barang dan hubungan dengan pelanggan lebih baik.
Saat ini, Shopee telah diunduh lebih dari 4 juta kali dan memiliki lebih dari 600 ribu pengikut. Anda bisa mengunduhnya secara gratis di App Store dan Google Play Store.