TUGAS TECHNOPRENEURSHIP BIG BUSINESS PLAN PADA “JOGJA LAMPION”
OLEH : Subkhan Indra Gunawan (11650026) Djayus Nor Salim (11650034) Fuad Ainun Najib (11650039) M. Miftahul Akbar (11650044)
PROGRAM STUDI TEKNIKINFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013
BAB I LATAR BELAKANG
Nama Perusahaan
: CV. Berkah Abadi
Bidang Usaha
: IT Consultan
Jenis Produk
: Hardware dan Software
Alamat Perusahaan
: Ngasem Rt. 04/ Rw. 001 Timbulharjo, Sewon Bantul D.I Yogyakarta
Nomor Telepon
: 087712383423 087712383423
1.1 Identifikasi Peluang Bisnis
Dewasa ini banyak orang selalu bergantung pada gadget mereka, salah satu yang mereka hadapi yang terbesar adalah kebutuhan teknologi. Berkembangnya waktu maka berkembang pula teknologi teknologi pada waktu itu juga. Beda satu menit pun pun banyak perkembangan teknologi yang yang kita ketahui, semisal hp yang dulunya dulunya Cuma sebagai alat komunikasi sekarang sudah berkembang menjadi kebutuhan yang tidak bisa lepas dari tangan kita. Padahal pada kenyataannya masyarakat Indonesia ini tidak bisa mengikuti sebuah perkembangan teknologi dengan dengan cepat. Oleh karena itu banyak orang yang yang ingin menerapkan teknologi IT secara mudah pada perusahaan atau pun pekerjaan mereka tersebut. Kebutuhan akan teknologi tersebut kami wujud kan dengan melayani orangorang yang ingin memudahkan pekerjaan mereka secara instan dengan memodifikasi agar mudah di gunakan oleh para user. 1.2 Penjelasan Produk
Software yang kami produksi adalah untuk mengintegrasikan sis tem yang sudah ada sehingga pengguna bisa melakukan dengan mudah tanpa harus merubah s istem yang sudah ada. Sehingga data base yang sudah ada akan kami integrasikan dengan data base yang baru di buat dengan sistem komputer stand alone. 1.3 Latar Belakang Bisnis
Alasan kami menawarkan produk berupa software adalah karena belum banyak nya orang yang melayani jasa pembutan software. Selain itu juga kami ingin mengenalkan betapa mudahnya mengurusi sebuah perusahaan dengan menggunakan software data base yang tidak memakan ruang dan biaya yang banyak.
1.4 Tujuan
Tujuan Umum
Mendapatkan keuntungan dari penjualan software.
Membuka lapangan kerja bagi mereka yag mempunyai potensi
Tujuan Khusus
Memberikan pelayanan dan solusi bagi sebuah se buah perusahaan yang mengalami kesulitan dalam mengelola data base perusahaan mereka.
1.5 Potensi Bisnis
Peluang bisnis ini cukup menjanjikan karena belum banyaknya orang yang menyediakan jasa dalam pengolahan data base mereka.
BAB II ANALISIS SWOT 2.1 Faktor Internal Strengt ( kekuatan)
a. Keunggulan Produk Kami menawarkan produk software yang berbasis open source, sehingga konsumen tidak sulit untuk membenahi maupun merubah dari sitem data basenya sendiri. b. Ketrampilan dan keahlihan Kami memiliki orang yang sudah ahli dan bersertifikat oracle dalam data base sehingga bisa di mungkinkan mungkinkan software bisa di pertanggung jawabkan. Weaknes (kelemahan)
a. Sumber Daya Manusia Belum banyaknya orang yang berminat ingin bekerja pada bidang pengembangan serta jual beli software. 2.2 Faktor Eksternal Opportunities ( Peluang )
a. Banyaknya Konsumen Belum mandirinya sebuah perusahaan dan belum banyaknya orang yang ahli bidang data base maka mereka mencari cara instan untuk membeli software dari pada membuatnya sendiri b. Sistem Pemasaran Mudahnya mempublikasikan sebuah usaha lewat website atau pun media sosial pada umumnya. Threats ( Ancaman )
a. Serangan Virus atau pun rusaknya sistem Karena software bergantung pada sistem utama yang di buat, apabila terserang virus atau pun instalasi listrik l istrik yang tidak memadai akan rentan terjadinya kerusakan pada sitem tersebut.
BAB III PERENCANAAN BISNIS DAN CRM
3.1 Sasaran dan Target Pasar
Sasaran kami adalah untuk seluruh s eluruh perusahaan maupun instansi yang membutuhkan software yang berhubungan dengan bidang mereka. Target pasar kami membagi menjadi 3 yaitu:
Target Awal
Sasaran kami adalah untuk mempublikasikan perusahaan dan menarik minat yang sebaik mungkin dengan memberikan harga yang cukup murah dengan s istem software yang mumpuni. Sehingga di harapkan orang yang telah memakai jas kita bisa untuk menawarkan jasa kita kepada orang lain. Kami menargetkan 1-1,5 tahun.
Target Pengembangan
Dengan mewujudkan inventaris dalam perusahaan komputer seperti gedung sendiri atau pun kendaraan yang di beli dari hasil laba. Selain it u juga membutuhkan tambahan komputer agar bisa menangani pekerjaan dalam kadar yang banyak. Kami menargetkan 1 tahun setelah terwujudnya target awal
Target Akhir dan peningkatan
Meningkatkan segala yang ada dalam perusahaan serta peningkatan kwalitas kepada para pelanggan. Penerapan Teknologi Informasi dalam Pemasaran
Usaha lampion ini akan sangat bergantung pada sistem pemasaran yang handal dan tepat sasaran. Disini peran teknologi informasi sangat dibutuhkan, diantaranya adalah penggunaan media internet yang sekarang menjadi senjata yang sangat ampuh untuk menarik pelanggan. Para pelanggan dapat mengunjungi mengunjungi kami di facebook, twitter, juga blog. Lewat media jejaring sosial tersebut para pengunjung juga dapat aktif memberi masukan kepada usaha lampion ini. Saran tentang desain terbaru, teknologi lampion terbaru, atau bahkan berita tentang barang kita. Selain itu juga, memudahkan pada customer dalam pemesanan dalam bentuk order maupun pre order. Sehingga tidak perlu untuk mendatangi pabrik kita yang berada di Yogyakarta. Berikut adalah beberapa alamat kita di dunia maya:
1. Blogger Dengan alamat jogjalampionkita.blogspot.com 2. Twitter Dengan alamat @jogjaLampion_. Sampai detik ini kami sudah menerima following sebanyak 300 orang. Bukan sombong s ombong tapi bohong. 3. Facebook Dengan
alamat
jogjalampion
kita
atau
ketik
aja
email
kita
[email protected]
Dengan teknologi informasi internet memberikan peluang dalam pemasaran produk atau jasa, dengan media web dan jejaring sosial diatas merupakan salah satu alat promosi yang baik dan lebih murah. Dalam konsep Good Governance dimana terdapat kesetaraan peran antara pemerintah, masyarakat dan swasta. Pada prinsipnya peran teknologi dalam pemasaran adalah sebagai alat untuk mempermudah proses, dibalik itu tetap sumber daya manusia dan strategi pemasaran memegang kunci utama. Teknologi
dalam
pemasaran
punya
peran
penting
untuk
meningkatkan
eksistensisebuah perusahaan atau suatu badan usaha. Peranan teknologi dalam pemasaran yakni
menunjang
merencanakan,
kegiatan-kegiatan
menentukan
harga,
yang serta
saling kaitannya
berhubungan, dengan
ditujukan
untuk
mempromosikan,
dan
mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli.Sehingga pemasaran barang dan jasa dapat berjalan secara maksimal.
3.2 Pembiayaan 3.2.1 Biaya Variabel (Variable cost) - Per Bulan
Karena kami belum memiliki kantor tetap dan masih menyewa maka bia ya kami hitung perbulan. Lebih jelasnya ada di bawah ini: No. Jenis
Jumlah
1
Bayar uang sewa
Rp. 250.000
2
Bayar listrik
Rp. 150.000
3
Bayar Internet
Rp. 100.000
4
Bayar Iuran Rt
Rp. 10.000 Total
Rp. 510.000
3.3 Biaya Pengadaan Alat Operasional Awal
No. Nama Barang
Harga @
Jumlah
Total
1
Komputer
Rp. 1.200.000
2
Rp. 2.400.000
2
Printer
Rp. 650.000
1
Rp. 650.000
3
Jaringan Internet
Rp. 500.000
1
Rp. 500.000
4
Meja Komputer Komplit
Rp. 150.000
2
Rp. 300.000
Total Biaya
Rp. 3.850.000
Speseifikasi Komputer: Intel Pentium 4 Ram ddr 3 2gb Layar Komputer lcd view sonic 16” Hardisk 500gb Mouse Keyboard Stavolt 450 watt Spesifikasi Printer: Canon scaner, berwarna, tinta infus Spesifikasi Jaringan Internet: Menggunakan layanan telkomsel speddy Berbasis jaringan wifi 3.3 Modal Awal
Modal awal= total Biaya operasional per bulan+ Bia ya pengadaan awal perbulan = Rp. 410.000 + Rp. 3.850.000 = Rp. 4.260.000 3.4 Analisis Keuntungan
Apabila sebuah projek diselesaikan dalam 1 bulan dan di hargai sekitar Rp. 7.000.000 Dengan biaya operasional sebanyak Rp. 510.000 maka laba bisa di hitung sebagai s ebagai berikut: Rp. 7.000.000-Rp. 7.000.000-Rp. 510.000= Rp. 6.490.000 laba kotor
Untuk mengganti pinjaman modal alat-alat sebanyak Rp. 3.850.000 Maka laba bersih adalah Rp. 2.640.000
3.5
Pengertian CRM
CRM diartikan sebagai satu kesatuan penjualan, pemasaran dan strategi pelayanan yang mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yang tidak terkoordinasi antar bagian dengan baik dan itu tergantung pada aksi – aksi – aksi aksi perusahaan yang terkoordinasi (Kalakota, 2001). CRM berkonsentrasi pada apa yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada apa yang perusahaan ingin jual. Pelanggan tidak menginginkan diperlakukan secara sama. Akan tetapi mereka ingin diperlakukan secara individual. Namun, pada dasarnya CRM merupakan suatu cara untuk menganalisa perilaku pelanggan yang dimiliki perusahaan, dimana melalui hasil analisa tersebut, perusahaan dapat menentukan cara bagaimana agar dapat melayani para pelanggannya secara lebih personal, sehingga menimbulkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Sasaran utama CRM bukan terletak pada kepuasan pelanggan, tetapi lebih mengarah pada loyalitas pelanggan. Maksudnya adalah agar pelanggan tidak hanya puas saat memakai produk perusahaan, melainkan meningkatkan loyalitas pelanggan pada perusahaan. (Strene, 2000). Sasaran dari kerangka kerja bisnis CRM adalah menggunakan hubungan yang ada untuk meningkatkan penghasilan, menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang baik, memperkenalkan konsisten, proses dan prosedur chanel yang replicable. (Kalakota, 2001) Keuntungan Penggunaan CRM
Keuntungan dari penggunaan CRM adalah servis yang lebih cepat, mengurangi harga, memperbesar keuntungan, mempunyai rasa memiliki, meningkatkan koordinasi tim, tingkat kepuasan pelanggan menjadi lebih tinggi, meningkatkan loyalitas pelanggan. (Widjaja, 2000)
Manfaat dan Tantangan CRM
Potensi manfaat bisnis dari manajemen hubungan pelanggan sangat banyak. Contohnya, CRM memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi serta berfokus pada para pelanggan terbaik mereka, yaitu mereka yang paling menguntungkan bagi perusahaan, agar mereka dapat dipertahankan sebagi pelanggan p elanggan seumur hidup untuk layanan yang lebih besar dan menguntungkan. Manajemen hubungan pelanggan memungkinkan
penyesuaian dan personalisasi real-time atas berbagai produk dan jasa berdasarkan pada keinginan, kebutuhan, kebiasaan membeli serta siklus hidup para pelanggan. CRM juga dapat menelusuri saat ketika pelanggan pe langgan menghubungi perusahaan, darimana pun titik hubungannya. Sistem CRM juga memungkinkan perusahaan untuk memberi pengalaman yang konsisten dan layanan serta dukungan superior bagi pelanggan, di semua titik kontak yang dipilih oleh pelanggan. Semua manfaat ini akan memberi nilai bisnis strategis bari perusahaan dan nilai pelanggan yang besar bagi para pelanggannya. pelanggannya. (O’Brien, 2005) Aplikasi yang menerapkan CRM diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: 1. CRM Strategis Pandangan top-down tentang CRM sebagai strategi bisnis yang paling mengutamakan konsumen dan bertujuan untuk mengikat dan mempertahankan konsumen yang mengutungkan. CRM strategis berfokus pada upaya mengembangkan kultur usaha yang berorientasi pada pelanggan atau customer centric. Banyak perusahaan yang menyatakan bahwa pihaknya sudah bersikap mengutamakan, berorientasi, dan menyesuaikan diri dengan pelanggan namun sedikit yang mampu merealisasikan.
2. CRM Operasional CRM Operasional Operasional dikenal sebagai “ front office” office” perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam interaksi dengan pelanggan. CRM Operasional mencakup proses otomatisasi yang terintegrasi dari keseluruhan proses bisnis, seperti otomatisasi pemasaran, penjualan, dan pelayanan. 3. CRM Analitik CRM Analitik dikenal sebagai “back “ back office” office” perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam memahami kebutuhan pelanggan. pelanggan. CRM Analitik berperan dalam Aktivitas Utama dari Konsep CRM
Aktivitas CRM pada dasarnya betujuan agar perusahaan dapat mengenali pelanggan pelanggan secara lebih detail dan melayani mereka sesuai kebutuhannya. Secara umum, beberapa aktifitas utama dari konsep CRM adalah sebagai berikut: 1.
Membangun database pelanggan yang kuat Database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama pelaksanaan CRM. Ada banyak alasan mengapa perusahaan perlu membangun database pelanggan yang kuat.
Pertama, database pelaggan adalah salah satu aset utama perusahaan, yang juga dapat dihitung performanya performanya sebagaimana performa finansial yang lain. Kedua, database pelanggan dapat dijadikan ukuran tentang nilai perusahaan sekarang dan kemungkinan performanya di masa mendatang. Untuk perusahaan yang menangani pelanggan corporate mungkin akan lebih mudah karena jumlah pelaggannya terbatas. Tetapi bagi perusahaan yang menangani pelanggan retail tentu saja dibutuhkan sistem dan prosedur pengumpulan database yang lebih kompleks. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan database pelanggan. Misalnya melalui pengambilan kartu garansi yang datanya harus diisi dengan lengkap oleh pelanggan, melalui form aplikasi untuk pengajuan kredit ataupun permintaan suatu layanan dan yang paling populer tentu saja adalah dengan menerbitkan kartu keanggotaan. Beberapa perusahaan retail besar di Indonesia menerbitkan kartu keanggotaan untuk kepentingan pemasaran mereka seperti Matahari menerbitkan Matahari Club Card, Makro menerbitkan kartu anggota Makro, Carrefour menerbitkan kartu belanja yang sekaligus berfungsi sebagai kartu kredit dan bekerja sama dengan GE Finance. Contoh
lainnya
adalah
Telkomsel
yang
mengeluarkan
layanan
SimpatiZone untuk pelanggan pra bayarnya. bayarnya. Ini dilakukan karena yang yang terdaftar di Telkomsel tentu saja adalah pelanggan pasca bayar, sementara pelanggan pra bayar tidak terdaftar profilnya. Salah satu faktor penting agar pelanggan memberikan data-datanya kepada perusahaan adalah dengan memberikan penawaran benefit
untuk pelanggan.
Kebanyakan ritel memberikan reward point dan juga diskon jika mereka manjadi anggota contohnya Telkomsel memberikan keuntungan kepada pelanggan Simpati jika kartu mereka hilang dan pelanggan masih dapat memakai nomor yang sama dengan hanya membayar 50% dari harga perdana. pe rdana.
2.
Membuat profil dari setiap pelanggan Langkah selanjutnya adalah membuat profil dari masing-masing pelanggan. Ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari proses segmentasi konsumen yang sudah dilakukan perusahaan. Profil pelanggan menyangkut segala aktifitas yang dilakukan oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun layanan perusahaan. Profil pelanggan akan
memberikan gambaran tentang kebutuhan, keinginan, dan juga concern mereka tentang produk atau layanan perusahaan. Ada 2 hal yang dapat menjadi parameter perusahaan dalam menentukan profiling pelanggan adalah usage dan uses. Usage menyangkut seberapa banyak mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya dan produk atau layanan apa saja yang digunakan. Sedangkan uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan. Digabungkan dengan data-data demografis, psikografis dan berbagai data pendukung lain, profilling semacam ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan. Profil inilah yang kemudian dapat dipakai oleh perusahaan untuk menentukan aktifitas marketing seperti apa yang cocok diaplikasikan kepada pelanggan
3.
Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan Dalam analisis profitabilitas ada 2 hal yang dinilai dari masing-masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan ( revenue ) yang dihasilkan dari masingmasing pelanggan dan kedua adalah biaya ( cost ) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan. Aspek revenue dilihat dari beberapa hal : (1)
Dari penggunaan penggunaan produk atau layanan perusahaan yang mereka konsumsi sekarang.
(2)
Menghitung seberapa banyak kemungkinan penggunaan produk atau layanan tersebut pada tahun-tahun mendatang
(3)
Kemungkinan penggunaan produk atau layanan lain yang disediakan oleh perusahaan Sedangkan dari aspek biaya, yang perlu dihitung adalah mulai dari biaya
akuisisi ( acquisition cost ) hingga biaya untuk mempertahankan mereka ( retention cos ). ). Satu lagi biaya yang perlu diperhitungkan adalah opportunity cost , biaya dari kesempatan yang hilang karena melayani pelanggan tersebut. Dengan menghitung dan membandingkan antara aspek penerimaan dan biaya yang harus dikeluarkan, perusahaan dapat mulai memilih pelanggan mana yang memberikan keuntungan yang lebih banyak dan mana yang tidak terlalu memberikan
keuntungan yang besar. Pemilihan ini menjadi alat yang penting agar perusahaan dapat memberikan layanan yang sesuai dengan tingkat profitabilitas dari setiap pelanggan. 4.
Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan targeted dan customized Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan memudahkan perusahaan untuk memberikan penawaran tentang produk dan layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka. Dengan tingkat kebutuhan yang dipetakan, perusahaan juga dapat memberikan komunikasi pemasaran terpadu yang lebih personal dan customized. Pelanggan akan merasa lebih diperlukan secara individual dan tentu saja akan memberikan pengalaman yang lebih menarik dan mendukung proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja untuk jangka panjang adalah bagaimana hal tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan untuk terus memakai produk atau layanan perusahaan. Selain aktifitas komunikasi yang lebih targeted , perusahaan juga dapat memberikan penawaran produk ataupun layanan yang secara khusus didesain berbeda untuk setiap pelanggan. Dengan demikian karena perusahaan sudah dapat mengenali kebutuhan pelanggan tentunya akan lebih mudah bagi bagi mereka untuk melakukan respond dan respond dan transaksi. Berhubungan dengan hal di atas, perusahaan dapat mendesain program loyalitas ( loyality program ) yang sesuai dengan pelanggannya. Program loyalitas ini akan
sangat
membantu
perusahaan
di
dalam
mempertahankan
pelanggan,
meningkatkan kepuasan dan menjaga agar pelanggan tidak tergiur oleh berbagai tawaran yang diberikan oleh kompetitor lain. Program customer retention inilah yang menjadi salah inti utamadari aktifitas Customer Relationship Management ( CRM ). Paradigma dan cara berpikir perusahaan tidak lagi didominasi pada bagaimana mendapatkan pelanggan pelanggan baru, tetapi lebih ke bagaimana mempertahankan pelanggan lama. Karena menurut survey, biaya untuk mempertahankan
pelanggan lama jauh lebih murah dari biaya untuk
mendapatkan pelanggan baru Apalagi pelanggan lama memiliki potensi yang besar bukan hanya dalam pengunaan produk atau layanan perusahaanyang mereka pakai sekarang, tetapi juga produk dan layanan perusahaan yang lain. Asal pelanggan puas, puas, perusahaan punya potensi untuk melakukan melakukan penjualan produk atau layanan yang berbeda melalui cross selling ataupun selling ataupun up selling .
Tiga Fase CRM
Tiga fase yang dilakukan dalam CRM adalah mengakuisisi pelanggan baru (acquire). Pelanggan baru didapatkan dengan memberikan kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik. Meningkatkan keuntungan keuntungan dari pelanggan yang sudah ada (enhance). Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian pelayanan
yang
baik
terhadap
pelanggannya.
Mempertahankan
pelanggan
yang
menguntungkan (retain). Dengan menawarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan spesifik bukan yang dibutuhkan oleh pelanggan pasar, karena nilai jasa bagi pelanggan adalah nilai proaktif yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Fokus perusahaan saat ini adalah bagaimana mempertahankan pelanggan yang sudah ada pasti memberikan keuntungan bagi perusahaan dari pada bagaimana mendapatkan pelanggan baru yang belum tentu menguntungkan dan loyal terhadap perusahaan. (Kalakota, 2001) Klasifikasi CRM
Aplikasi yang menerapkan CRM diklasifikasikan menjadi dua (Dyche, 2002), yaitu: 1. CRM Strategis
Tujuan dari strategi CRM adalah untuk membentuk interaksi antara perusahaan dan pelanggannya dengan cara memaksimalkan nilai hidup pelanggan untuk perusahaan. Hal ini juga mencerminkan filosofi bahwa tidak semua pelanggan diciptakan sama. Strategi CRM membutuhkan empat komponen : 1. Customer-management orientation Customer-management orientation mencakup sekumpulan nilai-nilai perusahaan serta strategi dan aksinya dalam mengimplementasikan prinsip pelanggan. 2. Integration and alignment of organizational processes Integration and alignment of organizational processes dikelola dengan memahami nilai yang akan diberikan pada pelanggan yang sudah ditargetkan sesuai dengan prosesnya. Komponen ini dapat digunakan untuk menjelaskan dan merancang proses organisasinya. 3. Information capture and alignment of technology Information capture and alignment of technology dikarakteristikan oleh kemampuan dalam mentransfer data menjadi dalam bentuk informasi. 4. CRM strategy implementation
Pengimplementasian CRM dalam proses dan aktivitas dibutuhkan untuk menyukseskan strategi CRM.
Tahapan pokok CRM Strategis Jogja Lampion terdiri dari : 1. Analisis portofolio pelanggan akan menghasilkan pengelompokan pengelompokan pelanggan pelanggan mana yang menguntungkan sehingga perlu mendapatkan perhatian yang lebih dan pelanggan mana yang kurang/tidak menguntungkan. menguntungkan. Untuk analisis portofolio ini diperlukan data atau informasi tentang pelanggan yang bisa didapatkan dari pendaftaran member online. 2. Customer intimacy, untuk untuk memelihara kedekatan kedekatan dengan pelanggan pelanggan perusahaan ini harus mempunyai data warehousing yang baik sehingga melalui analisis data peruahaan dapat lebih mengenal pelanggan dengan lebih baik pula. 3. Dukungan dari jejaring (seperti: suppliers , owners, partners, employees) employees) sangatlah diperlukan agar perusahaan mampu memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan juga strategi pemasaran melalui jejaring sosial dan web akan sangat membantu memperkenalkan produk kepada pelanggan. 4. Dengan mengenal pelanggan pelanggan secara lebih baik dan mengetahui kemampuan dirinya (termasuk dukungan jejaring sosial), perusahaan dapat mengembangkan dan memberikan customer value yang lebih melalui pengembangan beberapa benefits bagi pelanggan. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan bonus atau diskon kepada pelanggan serta memasarkan produk dengan harga murah (Orientasi pada produk). 5. Dengan manajemen daur hidup pelanggan secara lebih baik diharapkan customer life dapat diperpanjang dan biaya transaksi akan berkurang, sehingga perusahaan boleh berharap akan mendapatkan keuntungan keuntungan yang besar. Lima tahapan pokok CRM di atas dapat berjalan dengan optimal bila mendapatkan dukungan yang memadai dari lingkungannya seperti: kepemimpinan (pemimpin yang mempunyai komitmen terhadap CRM), kultur (berorientasi pada pelanggan), teknologi informasi dan data, manusia (manajemen dan karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik), serta sistem proses.
2.
CRM Operasional
Salah satu penerapan CRM yang termasuk dalam kategori operasional CRM adalah dalam bentuk aplikasi web. Melalui web, perusahaan yang kami rencanakan akan dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan. Beberapa contoh pelayanan yang diberikan melalui web, diantaranya: 1. Menyediakan pencarian produk. Pelanggan sering kali mengalami kesulitan dalam mencari produk yang mereka inginkan, karena itu diperlukan fasilitas search. fasilitas search. 2. Menyediakan produk diskon, sesuatu yang dapat menarik pelanggan untuk mengunjungi web adalah tersedianya produk diskon atau pelayanan gratis. 3. Menyediakan pelayanan atau informasi tentang penggunaan produk 4. Menyediakan pemesanan on line 5. Menyediakan fasilitas informasi status pemesanan CRM Operasional mencakup proses otomatisasi yang terintegrasi dari keseluruhan proses bisnis, seperti otomatisasi pemasaran, penjualan, dan pelayanan.
Otomatisasi Pemasaran
Dalam Otomatisasi Pemasaran perusahaan kami ingin mengotomatisasi proses pemasaran seperti segmentasi pelanggan, pelanggan yang terintegrasi dengan data, dan manajemen kampanye. Penggunaan otomatisasi pemasaran membuat proses yang seharusnya dilakukan secara manual jauh lebih efisien, dan membuat beberapa proses baru. Manajemen Pemasaran Otomasi dalam perusahaan kami ini meliputi proses pemasaran internal. Ini mungkin termasuk hal-hal seperti anggaran dan perencanaan, alur kerja dan persetujuan, kalender pemasaran, kolaborasi internal, penciptaan aset digital dan manajemen, dan segala sesuatu yang mendukung efisiensi operasional fungsi pemasaran internal. Keterlibatan Otomatisai Pelanggan ini mencakup otomatisasi di lebih saluran pemasaran atau satu misal email, situs Web, jejaring social semisal facebook atau twitter, direct mail, dan puluhan saluran pemasaran. Dengan kata lain, teknologi yang
membantu mengotomatisasi proses terlibat dengan pelanggan di satu atau lebih saluran. Hal ini dapat mencakup pengaturan kampanye email, mengirimkan keluar, dan pelacakan kinerja; atau membuat halaman arahan baru dengan bentuk menangkap unsur; atau lebih penting, mengelola komunikasi dengan prospek di beberapa saluran (email, situs Web, jejaring social semisal facebook, twitter, direct mail atau microsites), dan pelacakan perilaku mereka untuk mengidentifikasi kecenderungan relatif untuk membeli. Ada satu kemampuan terdefinisi lagi bahwa definisi otomatisasi pemasaran harus mewujudkan. Ini gagasan bahwa keterlibatan pelanggan (dan, sampai batas tertentu, manajemen pemasaran) menghasilkan data yang harus diubah menjadi wawasan untuk ditindaklanjuti yang memungkinkan suatu perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Oleh karena Perusahaan kami ini bergerak dalam jenis usaha jual beli online, maka sebagian besar transaksi dilakukan secara online untuk memudahkan akses dengan pelanggan. Maka manajemen pemasaran dan keterlibatan pelanggan diatas membantu menjelaskan dengan tepat bagaimana setiap solusi teknologi akan nilai tergantung pada jenis kegiatan yang mengotomatisasi untuk fungsi pemasaran produk-produk kami. Sebelum pelanggan dapat membeli di perusahaan kami, pelanggan harus mendaftarkan diri secara online online agar didapatkan didapatkan identitas valid dari pelanggan. Dari data pelanggan dapat diambil keputusan untuk memberikan penawaran khusus pada pelanggan yang menguntungkan perusahaan. Untuk event-event tertentu seperti hari besar, perusahaan kami juga j uga akan memberikan diskon dis kon khusus dan penawaran khusus pada semua pelanggan tentunya agar pelanggan semakin tertarik untuk membeli produk-produk kami.
Otomatisasi Otomatisasi Penjualan
Identifikasi dari produk yang dapat dibeli oleh pelanggan dapat dilihat langsung secara online melalui website perusahaan. Website perusahaan menyediakan pencarian buku yang tersedia di toko kami. Pembelian dapat dilakukan dengan cara transfer ke nomor rekening perusahaan. Pelanggan yang sudah menjadi pelanggan
tetap akan diberikan bonus berupa diskon dengan jumlah sesuai peraturan yang berlaku didasarkan pada lama berlangganan. Pada salah satu website yang menerapkan strategi dalam penjualan produk ini adalah produk terbaru dan ready stock. Tampilan utama dari website ini kita akan disajikan dengan buku terbitan terbaru yang sudah ada di website tersebut.Menurut kami, penerapan CRM dianggap sukses jika calon pembeli merasa yakin bahwa situs ecommerce tersebut benar adanya atau bukan situs penipuan penipuan serta calon pembeli kemudian akan membeli barang yang diperdagangkan. Dan kami akan mengulasnya secara detail apakah situs ini layak dianggap sebuah situs e-commerce yang dapat menerapkan strategi CRM.Produk di situs ini adalah berbagai macam produk dan yang dipasarkan juga bervariatif, dari produk game yang bergenre MMO dan FPS. Apalagi dalam penerapannya, penerapannya, calon pembeli dapat langsung langsung mencari secara spesifik produk yang akan dicari melalui kolom pencarian. Akan tetapi menurut kami, ada salah satu kelemahan dari cara membeli produk di situs ini, yaitu kita harus mendaftar terlebih dahulu menjadi anggota untuk membeli produk agar bisa mudah dalam pendataan. Karena menurut kami dengan calon pembeli diharuskan menjadi anggota maka calon pembeli merasa dipersulit atau terkesan bertele-tele hanya untuk membeli sebuah produk. Untuk calon pembeli yang masih awam, maka mereka akan berpindah ke situs yang lain yang menawarkan produk yang sama dengan kemudahan pembelian yang lebih mudah dan cepat. Cara pembayaran pe mbayaran dan biaya pengiriman juga sudah jelas, area pengiriman yaitu biaya ongkos kirim ke tempat pembeli bahkan sudah tercantum dalam bentuk table yang memudahkan calon pembeli untuk mengkalkulasi biaya pengiriman produk ke tempatnya. Produk yang sudah melalui proses transaksi yang valid akan dikirimkan kepada alamat pelanggan dengan tambahan ongkos kirim. Kerusakan selama proses pengantaran akan ditanggung oleh perusahaan. Dalam website ini juga tercantum testimoni-testimoni dari pembeli sehinggan calon pembeli akan merasa yakin dan percaya bahwa situs ini bukan menipu. Selain itu, lokasi atau alamat tempat pemilik situs ini juga dicantumkan secara jelas. Dari keseluruhan dapat disimpulkan bahwa situs e-commerce, produk ini dapat menerapkan CRM secara baik, akan tetapi masih terdapat kekurangan-kekurangan yang bisa di perbaiki agar situs e-commerce ini tetap eksis sampai lama.Kemudian apabila ada ketidakpuasan dari pelanggan mengenai proses transaksi dapat langsung mengadukan ke customer service kami dengan menghubungi nomor perusahaan.
Otomatisasi Otomatisasi Pelayanan
Efisien dan efektif layanan pelanggan ternyata adalah sebuah profit tersendiri. Layanan otomatisai yang akan kami terapkan di dalam perusahan kami adalah teknologi di mana layanan akan otomatis. Ini dirancang untuk mengatasi masalah atau pengaduan dari pelanggan, sehingga perusahaan akan mampu menyelesaikan masalah dalam waktu sedini mungkin. Otomatisasi layanan memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah sebelum menjadi mas alah yang melebar. Hal ini memungkinkan bagi perusahaan untuk menyelesaikan pertanyaan pelanggan secara pribadi dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam Layanan Otomasi, perwakilan la yanan mengelola dan menyelesaikan men yelesaikan permohonan dukungan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan membangun sebuah pusat data dari semua masalah umum dan solusi masing-masing sehingga masalah bisa diselesaikan dalam waktu yang cepat. Adapun keuntungan yang bisa di dapat dari Otomatisasi Pelayanan: a.
Meningkatkan kepuasan pelanggan.
b.
Mengurangi biaya melayani pelanggan.
c.
Meningkatkan efisiensi dan menyederhanakan pelatihan kar yawan.
d.
Mudah untuk digunakan.
e.
Menawarkan layanan pelanggan pada berbagai pilihan.
f.
Memberikan pengalaman pelanggan yang unggul.
g.
Mempersonalisasi layanan yang disediakan. Untuk mempermudah pelayanan kepada pelanggan tersebut kami menggunakan teknologi web untuk menyampaikan keluhan dan saran. Pelanggan juga dapat menghubungi perusahaan dengan menelepon ke call centre/hotline service.
3.
CRM Analitis
Melakukan analisis lanjutan kepada pelanggan melalui tingkat kepuasan pelanggan terhadap la yanan perusahaan. Apabila pelanggan banyak melakukan komplain atau cenderung tidak puas dengan pelayanan, maka perusahaan perlu menerapkan strategi baru untuk mencapai kembali kepercayaan pelanggan. pelanggan. Website perusahaan harus selalu di cek apakah semua fungsi seperti fungsi katalog dan pencarian dapat berfungsi dengan baik. Selain itu website harus selalu dianalisa apakah website dapat dengan mudah digunakan oleh pelanggan atau tidak. Apabila tidak website harus diubah agar lebih user friendly sehingga memudahkan dalam melakukan transaksi
BAB IV STUDI KELAYAKAN 4.1. Lokasi
Lokasi produksi yang berada di tengah kota Yogyakarta di mungkinkan mudah di jangkau dari segala arah. Selain itu it u kontrakan yang memadai dan tempat te mpat yang cukup nyaman untuk melakukan pembuatan software. Kemudian para konsumen juga bisa datang langsung ke alamat kami karena mudah di jangkau dan dekat dengan kota. kota. 4.3. Sumber Daya Manusia
Dalam perusahaan kami sudah ada 5 orang yang tergabung dalam satu team. Dalam team terdiri dari tugas seperti analis, programing, software managemen, desainer dan testing program. Dalam jangka panjang dan perusahaan kami maka memungkin kan kami membutuhkan sumber daya yang lebih banyak sejalan dengan banyaknya permintaan produk. Maka tidak di pungkiri bisa menjadi ladang untuk menampung para sarjana terutama dalam bidang IT I T khususnya
BAB V KREATIFPRENEUR
5.1 PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN KEWIRAUSAHAAN
Pengertian kewirausahaan menurut beberapa ahli: 1. Menurut Thomas W Zimmerer, kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang peluang yang dihadapi dihadapi orang setiap hari. 2. Menurut Andrew J Dubrin, kewirausahaan adalah seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inofatif. 3. Menurut Robbin & Coulter, kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok individu menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan. 4. Menurut Acmad Sanusi (1944), kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis. 5. Menurut Drucker (1959), kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Dari pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memanfaatkan peluang yang ada, dimana dengan kreativitas dan inovasi yang dimilikinya, mampu menciptakan sesuatu yang berbeda. Pengertian wirausahawan menurut para ahli adalah: 1. Menurut Joseph C. Scumpeter, wirausahawan adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar yang baru dan mengambil keuntungan- keuntungan atas perusahaan te rsebut. 2. Menurut Raymond W.Y.Kao, wirausahawan adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang uatu gagasan menjadi realita.
3. Menurut
Richard
Cantillon,
wirausahawan
adalah
seseorang
yang
mampu
memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas produktivitas yang lebih tinggi. 4. Menurut Schumpeter, wirausahawan adalah innovator yang tidak selalu menjadi inventor. 5. Menurut Prawirokusumo, wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup. Pengertian wirausaha menurut Vernon A Musselman dan John H Jackson adalah menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Jadi wirausaha dapat diartikan sebagai suatu keberanian untuk memulai usaha atas kekuatan sendiri. Istilah wirausaha diperkenalkan oleh Prof. Dr. Suparman Sumahamijaya pada tahun 1975 dengan dengan menjabarkan dalam istilah aslinya yaitu entrepreneur , dalam arti mereka yang memulai usaha baru., menanggung segala resiko, dan mendapatkan keuntungan. Wirausaha adalah kemampuan untuk melihat peluang yang ada dan memanfaatkan sumber daya yang ada dalam kegiatan produksi, juga dapat diartikan seseorang yang dapat melihat peluang dan kesempatan yang ada dan berekspektasi pada kesuksesan yang akan diraih apabila hal itu ditekuni dan dapat mengelolanya dengan baik. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru. Dalam
bukunya
Thomas
W
Zimmerer
Dkk
menjelaskan
bahwa
Kreatifitas(creativity) adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan
untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang sedangkan Inovasi (Innovation) adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan
peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Ted Levitt dari Hardvard mengemukakan bahwa kreatifitas adalah memikirkan hal-hal baru dan inovasi adalah mengerjakan hal-hal baru. Menurut Suryana dalam bukunya yang berjudul kewirausahaan menjelaskan bahwa inovasi adalah kreatifitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat
diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumberdaya yang kita miliki. Jadi, untuk senantiasa dapat berinovasi, kita memerlukan kecerdasan kreatif. Caranya adalah dengan berlatih untuk senantiasa menurunkan gelombang otak sedemikian sehingga kita dapat menggali sumber kreatifitas dan intuisi bisnis. Jadi, dari penjelasan di atas Kreatif adalah Menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain dan Menghubungkan ide-ide/hal-hal yang tadinya tidak berhubungan sedangkan Inovatif Menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada atau Pembaruan/menciptakan sesuatu yang sama sekali berbeda. Kreatif tapi tidak inovatif adalah mubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi.
5.2 PROSES KREATIVITAS WIRAUSAHA
Ada 4 tahapan dalam proses kreatif, para ahli sependapat bahwa mengenai sifat umum dan hubungan di antara tahapan – tahapan ini, meskipun mereka menyebutkan dengan sebutan yang berbeda – beda. Mereka juga sependapat bahwa tahapan – tahapan ini tidak selalu menjadi dengan tata urutan yang sama untuk tahap aktifitas kreatif. Berikut disajikan uraian tahapan – tahapan – tahapan tahapan tersebut: 1. Latar belakang atau akumulasi pengetahuan
Kesuksesan
sebuah
kreativitas
berhubungan
dengan
kemampuan
pengamatan dan pencarian informasi. Wirausaha mau dan mampu belajar, melihat, membaca dan berbicara dengan rekan kerja, menghadiri pertemuan profesional, workshop dan pelatihan sesuai dengan minat calon atau wirausaha. Akumulasi pengalaman dan pendidikan selama beberapa periode akan mampu meningkatkan kemampuan kreativitas wirausaha. Koratko & Hodgetts, 2007 memberikan petunjuk praktis bagi calon atau wirausaha guna meningkatkan kreativitas : 1. Membaca berbagai media sesuai dengan usaha yang akan atau sudah dilakukan. 2. Bergabung dengan kelompok profesional dan atau asosias i kelompok usaha. 3. Bertanya tentang segala hal kepada semua orang tentang usaha, bisnis yang dilakukan 4. Scanning majalah, surat kabar dan jurnal, artikel yang berhubungan dengan bisnis yang ditekuninya.
2.
Proses Inkubasi
Kreatifitas muncul dengan melihat langsung proses kegiatan usaha yang sejenis atau berhubungan (related). Dengan melihat Iangsung akan bisa mengetahui proses bisnis yang ditekuni sebenarnya. Proses inkubasi ini sering terjadi pada saat mereka terlibat dalam aktifitas yang tidak sepenuhnya berhubungan dengan subjek atau pokok permasalahan. Menjauhkan diri dari suatu permasalahan dan membiarkan pikiran bawah sadar menyelesaikannya memberikan kesempatan kepada kreatifitas untuk berkembang langkah – langkah – langkah langkah yang penting dalam hal ini meliputi: a.
Melakukan aktifitas yang tidak memerlukan energi pikir, misalnya membersihkan
halaman rumah, memotong rumput atau mengecat rumah. b.
Melakukan latihan secara rutin.
c.
Bermain, misalnya olahraga, mengerjakan teka teki dan sebagainya.
d.
Berdoa atau melakukan meditasi.
3.
Pengalaman Ide
Tahap proses kreatif ini seringkali di anggap sebagai tahap paling menyenangkan, karena merupakan saat ditemukannya solusi atau ide yang di cari oleh seseorang. Seperti halnya pada tahap inkubasi, ide baru dan inovatif sering kali muncul pada saat seseorang sedang sibuk dengan sesuatu yang tidak berhubungan dengan masalah perusahaan, pekerjaan, dan pengawasan, misalnya sedang mandi, mengendarai mobil di jalan raya, atau sedang membuka buka halaman surat kabar. Kadang – kadang ide muncul secara tiba tiba atau tak terduga. Orang sering kali tidak menyadari saat pergeseran tahap 2 ke tahap 3 karena batas antara kedua tahap tersebut tidak mudah diidentifikasi. Ada beberapa cara dapat dilakukan untuk mempercepat terjadinya pengalaman ide: a.
Memikirkan impian tentang suatu rencana.
b.
Mengembangkan hobi.
c.
Bekerja di lingkungan yang nyaman, misalnya mengerjakan suatu
pekerjaan di taman. d.
Mencatat setiap ide yang muncul.
e.
Mengatur waktu istirahat ketika melakukan pekerjaan.
4.
Evaluasi dan Implementasi Implementasi
Tahap ini merupakan langkah yang paling sukar dibandingkan dengan ketiga tahap sebelumnya karena langkah – langkah dalam tahap ini memerlukan upaya kreatif dan semangat yang tinggi, disiplin diri dan ketabahan. Wirausahawan yang sukses dapat dikenali melalui ide idenya yang nyata dan kecakapan yang dapat diiimplementasikan lebih dari itu mereka tidak menyerah ketika menghadapi kendala yang bersifat sementara. Mereka sering menemui kegagalan sebelum berhasil mengembangkan ide terbesar terbes ar mereka. Dalam Dal am kondisi apapun wirausahawan akan menerapkan ide yang berbeda atau mencari ide yang baru lebih aplikatif sementara memperjuangkan implementasi ide murni dalam pikirannya. Bagian penting lainnya dalam tahap ini adalah mengerjakan kembali ide – ide untuk mencapai bentuk akhir. Karena sering kali suatu ide yang muncul dari tahap 3 dalam bentuk kasar perlu di modifikasi atau di uji agar tercapai bentuk akhir. Berikut diberikan saran yang dapat di gunakan untuk melaksanakan tahap ini: a.
Mempelajari proses perencanaan bisnis dan semua aspeknya.
b.
Berbagi ide dengan orang yang berpengatahuan.
c.
Memperhatikan intuisi dan perasaan.
d.
Mempelajari proses penjualan.
e.
Mempelajari kebijaksanaan dan praktek organisasi.
5.3 PERBEDAAN ANTARA KREATIFITAS DENGAN INOVASI Kreatifitas :
Menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang lain.
Menghubungkan Menghubungkan ide – ide – ide ide atau hal – hal – hal hal yang tadi nya n ya tidak berhubungan.
Memiliki daya cipta atau berdaya cipta.
Inovasi :
Berdaya perubahan
Menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada.
Pembaharuan atau menciptakan sesuatu yang sama sekali berbeda.
5.4 CARA MENINGKATKAN KREATIFITAS
Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang
wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian. Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama lain. Menurut Zimmerer dkk (2009) kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreatifitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru. Jadi kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif adalah mubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi. Semua bisnis yang maju dan berkembang hingga kini berpangkal pada upaya kreatif dan inovatif. Banyak restoran waralaba asing yang telah mengglobal dan berdiri sejak puluhan tahun yang lalu selalu menunjukkan karakter ini. Sepertinya begitu mudah dan sederhana. Tetapi banyak wirausaha yang abai ketika bisnis telah dirasakan mencapai tingkat kemapanan. Kreatifitas dan inovasi mungkin dapat dipandang sebagai upaya yang mengganggu keseimbangan yang telah tercipta. Kreatif dan inovatif dapat diterapkan secara sederhana. Kuncinya adalah kepekaan dalam mencium peluang dan kemampuan membaca pasar. Seorang member MRC misalnya. Ketika pelanggan sudah mulai jenuh dengan fried chicken, ia melihat masih ada peluang lain yang dapat dikembangkan. Berhubung gerainya ada di kantin sekolah, ia mencoba memahami selera siswa. Kebanyakan siswa suka bumbu keju. Ia memiliki ide bagaimana kalau keju digabung dengan ayam. Pemikiran kreatif ini kemudian dikembangkan menjadi produk yang dinamai: cheesy chicken. Hasilnya lumayan bagus. Setelah tes pasar dan dijual terbatas, pelanggan begitu menyukai menu ini. Pelanggan selalu mencari-cari dan selalu terjual habis. Pemikiran kreatif dan pengembangan ide memang tidak mudah. Contoh sederhana tadi terjadi dalam waktu yang tak terduga. Mengalir seperti air. Tetapi Zimmerer (2009) menegaskan bahwa kreatifitas dapat diajarkan dan kreatifitas individual dapat ditingkatkan. Caranya? Ia menguraikan 11 cara untuk meningkatkan kreatifitas individual yaitu:
1. Beri kesempatan diri Anda menjadi kreatif.
Berani untuk berpikir kreatif tanpa takut dibilang bodoh oleh orang lain. Ide-ide cemerlang biasanya lahir dari hal-hal yang mungkin dianggap dianggap bodoh dan tak berarti.
2. Beri pikiran Anda masukan segar setiap hari .
Agar kreatif, otak perlu distimulasi dengan hal-hal baru yang variatif. Mendengarkan radio dan berganti-ganti setiap hari, mendengarkan beraneka ragam jenis musik atau melakukan hal-hal lain yang sebelumnya sebelumnya tidak pernah dilakukan.
3. Amati berbagai produk dan jasa perusahaan lainnya, terutama yang berada dalam pasar yang benar-benar berbeda.
Tidak ada salahnya meminjam ide perusahaan lain, kemudian mengembangkan menjadi inovasi yang brilian.
4. Sadari kekuatan kreatif dari kesalahan.
Orang bijak mengatakan agar kita selalu belajar dari kesalahan yang diperbuat. Orang kreatif mengatakan kita dapat memperoleh ide dari kesalahan yang kita buat. Kisah Charles Goodyear menunjukkan hal tersebut. Setelah bekerja selama lima tahun untuk memformulasikan kombinasi karet, belerang dan timah putih, pada malam yang dingin tahun 1839, tanpa sengaja Charles menumpahkan sedikit campuran tersebut pada kompor kerjanya. Campuran tersebut meleleh membentuk senyawa baru yang selama ini dicari-cari!
5. Bawalah selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan ide Anda.
Ide-ide kreatif kadang muncul tanpa disengaja dan di waktu yang tak terduga. Daripada cepat terlupa, ada baiknya membawa buku kecil untuk mencatat ide-ide yang mungkin akan muncul tiba-tiba.
6. Dengarkan orang lain.
Ide tidak selalu datang dari diri kita sendiri. Ide dapat datang dari orang lain atau bahkan kompetitor kita sendiri. Jadi J adi selalu s elalu dengarkan orang lain karena mungkin ia akan menghadirkan ide cemerlang buat kita.
7. Dengarkan apa kata pelanggan.
Mendengarkan pelanggan wajib hukumnya. Mereka mengkonsumsi produk kita dan sekaligus menjadi sumber ide yang tiada habisnya.
8. Berbicara dengan anak kecil.
Anak-anak
tidak
membatasi
pemikiran
mereka.
Mereka
begitu
bebas
mengungkapkan kreatifitas mereka tanpa batas. Mereka dapat menjadi sumber ide yang berharga.
9. Simpan kotak mainan di kantor Anda.
Mainan-mainan kecil seperti yoyo, gasing dan lain-lain dapat menjadi sumber inspirasi. Ketika sedang bingung, Anda dapat mengambil satu dan memikirkan bagaimana benda tersebut berkaitan dengan masalah Anda.
10. Baca buku mengenai cara merangsang kreatifitas dan mengambil kursus kreatifitas.
Memahami prinsip-prinsip kreatifitas akan sangat membantu meningkatkan kemampuan kreatif kita.
11. Luangkan waktu Anda.
Sesekali luangkan waktu untuk berelaksasi, melepaskan diri dari rutinitas sejenak. Ide-ide baru bisa muncul ketika otak kita tidak dalam keadaan tegang.
5.5
Implementasi Implementasi pada Jogja Lampion
1. Lampion dengan Efek dari Cahaya Laser
Sekarang sudah banyak berbagai macam lampu yang menerapkan laser sebagai salah satu penambah keunikan dan warna dalam sebuah lampu. Sebagai contoh kami mengambil sampel dari google karena belum adanya sumber daya dan sumber dana yang sesuai. Tetapi kami kemungkinan akan menembus
pasar
tersebut
agar
menjadi
faviasi
dari
produk
kami.
2. Memberikan sensor pada rangkaian listrik
Banyak orang yang membutuhkan cara yang instan agar dapat melakukan semua hal. Sebagai contoh yang kecil adalah orang paling malas untuk mematikan lampu dengan beranjak dari tempat duduknya. Sebagai penerapan awal kami akan membuat sebuah lilin yang elektrik. Yang di maksud adalah tidak perlu untuk menggunakan korek untuk menyalakannya. Tetapi akan secara otomatis menyala apabila keadaan di sekitar dalam keadan yang gelap. Dan bisa di matikan
dengan
meniup
atau
pun
menggoyangka
lilin
itu
sendiri.
BAB VI REAL BUSINESS PLAN 5.1
Rencana Manajemen 1. Strategi Pemasaran
Karena belum banyak nya orang yang mengenal jasa pembuatan software dan belum banyaknya minat orang dalam menggunakan sistem software dalam pekerjaan mereka, maka kami melakukan tahapan-tahapan dalam melakukan pemasaran, diantaranya: a. Membuat website resmi Yaitu agar orang orang dapat menghubungi kami secara mudah dan berkonsultasi dengan kami tanpa harus tatap muka. Selain itu di dalam website juga di sertakan beberapa contoh aplikasi beserta spesifikasi dari software kami. Selain itu kami juga memasang iklan pada media sosial seperti facebook,twiter, blogger dll b. Melakukan Presentasi ke Perusahaan Agar para perusahaan tergugah untuk menggunakan software dari kami serta dapat mengurangi beban biaya bia ya apabila menggunakan produk kami.
c. Mengikuti Tender pada Instansi Pemerintah atau Swasta Secara tidak langsung kami sudah mempromosikan perusahaan kami agar orang tidak asing dengan nama perusahaan kami. Menang atau tidaknya tender yang penting orang sudah mengenal kami. 2. Strategi Produksi
Saat kami menerima sebuah projek maka kami akan melakukan tahap-tahap sesuai dengan prosedur yaitu: a. Analisis
Team kami akan menganalisis software yang akan di buat, menganalisa kebutuhan, sistem dan penggunanya siapa saja. b. Desain Menentukan desain dari source code yang akan di bangun, agar menjadi software yang sesuai konsumen. c. Interface Menentukan antar muka dari software yang di buat. d. Programing Membangun software sesuai dengan rancangan dalam rapat yang di hasilkan dari tahap analisis, desain, dan Interface. e. Testing Mengetes/mencoba program agar tidak ada cacat/ kerusakan dan memastikan software berjalan sesuai dengan sistem yang di bangun. f. Launching dan Perawatan Menyerahkan hasil software yang sudah jadi kepada client dan memberikan jaminan serta perawatan pada software. 3. Strategi Penetapan Harga
Harga merupakan suatu variable yang mempunyai peranan penting dalam dunia bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi acuan tentang bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya. Sehingga kami menetapkan harga sesuai dengan sistem yang kami bangun tergantung waktu dan kerumitan dari sistem yang akan kami buat nantinya. Untuk awal promosi kami mematok harga yang miring dengan jangka waktu yang telah di tentukan. Lalu untuk yang selanjutkan kami akan menetapkan harga sesuai dengan kesepakatan rapat dan di tentukan berdasarkan survei dari developmen yang memiliki jasa seperti seperti kami.
4. Rencana pengembangan produksi
Rencana-rencana pengembangan produksi kami antara lain: a.
Memperluas wawasan tentang perkembangan software
b. Menemukan dan menciptakan software yang baru c.
Memperluas area promosi
d. Meningkatkan produksi
5. Analisis resiko usaha dan antisipasinya
Setiap ada perbuatan pasti ada resiko. Begitu pula dengan perusahaan kami yaang akan melahirkan resiko, antara lain: a. Kesusahan dalam Menggunakan Software Kami Mungkin masih banyak orang saat ini yang belum ahli dalam bidang IT, semisal di dalam sebuah perusahaan pasti ada karyawan yang belum mengerti tentang teknologi. Karena hal itu bisa menghambat dan membuat sistem malah tidak bekerja/eror. b. Bermunculan Development Baru Dalam usaha pasti ada pesaing, maka akan banyak bermunculan development yang baru yang akan menyaingi kita. c. Modal yang Terbatas Semua usaha pasti butuh uang dalam produksinya, begitu pun juga kami walau sebagai jasa software tapi kami juga membeli beberapa software yang berbayar karena belum ada pada library kami. Antisipasi kami terhadap resiko tersebut a. Kesusahan dalam Menggunakan Software Kami Dengan memberikan pelatihan kepada client kamu dan memberikan modul dalam penggunaan tool-tool yang tersedia. b. Bermunculan Development Baru Dengan gencar meningkatkan promi kami dan memberikan kwalitas yang baik kepada client yang pernah dengan dengan kami. c. Modal yang Terbatas Dengan mengajukan pinjaman kepada bank atau pun teman kami. Selain itu melakukan efisiensi dalam segala bidang.