TINJAUAN PUSTAKA
Nama Penyakit
Varicella ( Chickenpox atau Cacar Air )
Definisi Penyakit
Varicella ( Chickenpox atau Cacar Air ) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus ditandai erupsi yang khas pada kulit dan mukosa.
Identifikasi
Patogenesis
Infeksi virus masuk bersama airborne droplet masuk ke traktus respiratorius, tidak tertutup kemungkinan penularan juga lewat lesi kulit tapi penyebaran paling efektif melalui sistem respirasi. Selanjutnya virus akan berkembang di dalam sistem retikuloendotelial, kemudian akan terjadi virema disertai gejala konstitusi yang diikuti dengan munculnya lesi di permukaan virus.
Jalur transmisi varicella melalui inhalasi/droplet infection, yang dianggap mulai infeksius sejak 2 hari sebelum lesi kulit muncul. Kemungkinan lain penularan terjadi melalui lesi di kulit. Lesi di kulit dianggap tidak infeksius setelah semua menjadi krusta, dengan kemungkinan penularan terjadi sampai 10-21 hari (rata-rata 15 hari, sejak awal muncul lesi kulit).
Tanda awal varicella mungkin mirip gejala flu, dengan malaise dan demam, diikuti munculnya lesi kulit yang khas. Pada suatu periode waktu didapatkan lesi berupa makula, papula, vesikel/pustula, dan krusta, dengan lokasi tersebar/tidak berkelompok.
Penyebarannya :
Biasanya mulai dari badan (dada), menyebar ke wajah dan ekstremitas.
Bentuk makula, papula vesikuladan krusta dapat terjadi pada waktu yang sama.
Bila terjadi infeksi skunder, cairan vesikula yang jernih akan berubah menjadi nanah lymfodenopati.
Manifestasi klinis
Manifestasi klinis Varicella terdiri dari atas 2 stadium yaitu Stadium Prodromal, dan stadium erupsi.
Stadium Prodromal
Stadium prodromal timbul 10 – 21 hari dimana individu demam, malaise, anoreksia, dan sakit kepala.
Stadium Erupsi
Stadium erupsi berlangsung 1 – 2 hari. Munculnya makula (bintik merah datar), papula (lesi yang menonjol), dan vesikel (lesi berisi cairan), serta Krusta dalam waktu bersamaan disertai rasa gatal. Kemudian Krusta akan lepas dalam 1 – 3 minggu tergantung kedalaman lapisan kulit atau membrane mukosa yang mengalami erupsi tanpa meninggalkan jaringan parut, walaupun lesi hyper-hypo pigmentasi mungkin menetap beberapa bulan. Lesi berjumlah 50 – 500 buah. Predileksi ruam tersebut adalah wajah, leher, punggung, dada, perut, muka, extremitas, dan ketiak, bersifat sentripetal.
Penegakan Diagnosis
Pemeriksaan Klinis
Ditemukannya lesi berupa macula, papula, dan vesikel pada kulit dan membrane mukosa dengan predileksi pada wajah, leher, punggung, dada, perut, muka, extremitas, dan ketiak, bersifat sentripetal.
Pemeriksaan Laboratorium
Serologi IgM varicella zoster muncul pada minggu ke 2 melalui pemeriksaan ELISA atau CFT
Pemeriksaan kerokan pada lesi sesudah diwarnai dengan methyl violet untuk menemukan elementary bodies.
Pemeriksaan biakan virus / cultur
Penyebab Infeksi
Varicella disebabkan oleh virus golongan Herpes Virus, yaitu Varicella Zoster Virus (VZV). Pada kontak pertama virus ini menyebabkan varicella (cacar air), dan pada reaktivasi infeksi, virus ini menyebabkan penyakit Herpes Zoster.
Cara Penularan
Varicella dapat ditularkan secara langsung. Secara langsung VZV masuk melalui saluran pernafasan, atau melalui percikan ludah (droplet) dan cairan vesikel yang masuk melalui membrane mukosa, atau bisa juga melalui transplasental pada neonatus.
Masa Inkubasi
Masa inkubasi Varicella berkisar antara 10 – 21 hari.
Masa Penularan
Terjadi pada 1 – 2 hari sebelum lesi kulit timbul sampai 5 hari setelah lesi menjadi krusta.
Kerentanan dan Kekebalan
Kerentanan
Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa terkena penyakit ini kalau daya tahan tubuh menurun. Ibu hamil merupakan salah satu dalam kelompok orang dewasa yang rentan terhadap penyakit ini, apabila pada masa mudanya tidak atau belum pernah terkena penyakit cacar air ini. Pada usia kehamilan 1-3 bulan bisa terjadi komplikasi terhadap janin bayi, seperti keguguran, kelahiran mati atau bahkan bayinya terkena sindrom congenital varicella atau infeksi pada janin bulan pertama yang cukup berbahaya baik bagi sang janin maupun si ibunya tersebut. Namun, prevelensi ibu hamil penderita cacar air ini yang mendapat komplikasi ini masih rendah.
Kekebalan
Kontak pertama dengan virus akan menimbulkan kekebalan yang permanen kecuali pada anak dengan immunodeficiency atau pada anak yang mendapatkan pengobatan immunosupresif (hipostatiska). Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak perlu divaksin lagi.
Sedangkan yang pernah divaksin cacar lamanya perlindungan dari vaksin ini belum dapat diketahui secara pasti. Tapi biasanya, vaksinasi ulangan diberikan setelah 4-6 tahun. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur didalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.
Reservoir
Sumber penularan adalah penderita varicella itu sendiri, dimana penderita menjadi sangat infektif pada 1 – 2 hari sebelum lesi kulit timbul sampai lesi menjadi krusta sekitar 5 hari.
Distribusi Penyakit
Distribusi dan frekuensi varicella menurut orang, tempat dan waktu :
Orang
Varicella terjadi pada semua jenis kelamin dan ras. Sekitar 50% kasus terjadi pada anak-anak usia 5-9 tahun.
Tempat
Berdasarkan tempat penyakit varicella dapat terjadi dimana saja baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan serta baik negara berkembang maupun negara maju.
Waktu
Kejadian varicella tidak memiliki waktu yang tetap kapan perkembangan ataupun kapan melonjaknya penderita varicella dapat terjadi pada waktu kapan saja baik musim kemarau mapun penghujan.
Determinan Varicella
Host (Pejamu)
Host adalah faktor-faktor intrinsik yang dapat mempengaruhi kerentanan host tersebut terhadap faktor agent.
Umur
Varicella umumnya terjadi pada anak usia 5-9 tahun, namun ada juga pada usia 1-4 tahun dan 10-14 tahun.
Jenis kelamin
Jenis kelamin laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama mengalami varicella
Pendidikan
Tingkat pendidikan dan pengetahuan seseorang akan mempengaruhi proses penyembuhan dan pencegahan penularan varicella.
Status Gizi
Status gizi akan mempengaruhi tingkat kerentanan kejadian varicella karena dengan status gizi yang buruk akan mempercepat penularan varicella.
Imunisasi
Imunisasi dengan immunoglobulin varicella zoster (VZIG) dapat mencegah penyakit dikalangan orang yang menghadapi resiko tinggi komplikasi. Imunisasi ini harus diberikan dalam waktu 96 jam setelah eksposure terhadap virus supaya efektif. Orang yang menghadapi resiko tinggi komplikasi setelah eksposure termasuk wanita hamil yang belum menderita dan belum diimunisasi, bayi baru lahir, dan sebagian pasien yang mengalami imunosupresi.
Imunitas
Varicella dapat membahayakan dan menimbulkan kematian pada penderita kanker dan orang yang mengalami defisiensi system imun (penurunan fungsi system imunitas/kekebalan tubuh). Turunnya fungsi system imunitas tubuh tersebut menyebabkan tidak mempunyai kekebalan dan system pertahanan untuk melawan serangan virus penyebab varicella, sehingga kondisi penderita melemah yang pada akhirnya dapat mengakibatkan komplikasi yang fatal.
Agent
Agent dari varicella (cacar air) adalah varicella zoster virus (VZV). Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lesi. Virus ini dapat menetap dalam tubuh dan bersifat dormant dan sewaktu-waktu muncul sebagai penyakit Herpes.
Environment
Varicella dapat berada pada lingkungan dimana saja baik perkotaan maupun pedesaan, tetapi penderita cacar air lebih dominan di lingkungan yang tidak bersih dan padat penduduk.
Perawatan Penderita
Perawatan pada penderita varicella biasanya bersifat suportif dan simptomatik
Menjaga Personal hygiene
Mengurangi aktifitas / Istirahat
Makan makanan bergizi
Membatasi kontak dengan orang disekitar
Pengobatan
Obat antipiretik untuk mengatasi demam
Obat antihistamin untuk mengurangi gatal
Obat antibiotic untuk infeksi sekunder
Obat anviral (asiklovir) diberikan pada penderita dewasa
Upaya pencegahan
Imunisasi (vaksinasi) varicella tersedia bagi anak-anak berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi varicella diberikan sebanyak 2 kali dengan selang penyuntikan 1-2 bulan. Imunisasi (vaksinasi) varicella dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan. Penyakit varicella erat kaitannya dengan kekebalan tubuh
Melakukan pengamatan terhadap kejadian varicella (surveillance epidemiologi)
Survey kontak
Membatasi kontak/interaksi dengan penderita
Penanggulangan KLB
Varicella dapat menular dengan cepat dan memiliki berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Oleh karena itu kegiatan Surveilance harus dilakukan secara aktif untuk memantau penyakit yang berpotensi wabah.
DAFTAR PUSTAKA
Azrul Azwar (1999) : Pengantar Epidemiologi, Bina Rupa Aksara, Jakarta
Soedarto (1990) ; Penyakit-Penyakit Infeksi di Indonesia, Widya Medika, Jakarta
John Rendle (1994) ; Ikhtisar Penyakit Anak, Bina Rupa Aksara, Jakarta
http://referensikedokteran.blogspot.com/2010/07/varicella.html diakses 29-12-2014 06.00
https://adhienbinongko.wordpress.com/2012/11/27/cacar-air-epidemiologi-penyakit-menular/ diakses tgl 29-12-2014 06.00
7