LAPORAN KASUS VARISELA Disusun untuk memenuhi sebagian syarat kelulusan kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RST dr. Soedjono Magelang
disusun oleh: Aditya Edo Mulyono 01.210.0!
Pe"#i"#in$: d%. Pu$uh Santoso& S'.KK
KEPANI(ERAAN KLINIK ILMU KULI( )AN KELAMIN RS( )R. SOE)*ONO MA+ELAN+ UNIVERSI(AS ISLAM SUL(AN SUL(AN A+UN+ SEMARAN+ SEMARAN + 201,
LEM-AR PEN+ESAAN
LAPORAN KASUS VARISELA
Diajukan untuk memenuhi syarat Ujian Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kulit dan Kelamin RST Tingkat Tingkat II dr. Soedjono Magelang
Telah Telah disetujui dan dipresentasikan pada tanggal: uli !"#$
Disusun oleh: Aditya Edo Mulyono 01.210.0!
%embimbing&
d%. Pu$uh Santoso& S'.KK
-A- I PEN)AULUAN
'arisela adalah in(eksi akut primer oleh )irus 'arisela *oster +''*, yang menyerang kulit dan mukosa& klinis terdapat gejala konstitusi& kelainan kulit polimor(& terutama berlokasi dibagian sentral tubuh. 'arisela juga dikenal sebagai -a-ar air atau chicken pox. 'arisela merupakan penyakit yang tersebar luas diseluruh dunia menyerang terutama anakanak& namun dapat pula menyerang orang de/asa. 0pidemik )arisela terjadi pada musim dingin dan musim semi& ter-atat lebih dari 1 juta kasus& ##.""" ra/at inap& dan #"" kematian tiap tahunnya. Di Indonesia& insidennya -ukup tinggi dan terjadi se-ara sproradis sepanjang tahun. 'arisela merupakan penyakit serius dengan persentasi komplikasi dan angka kematian tinggi pada de/asa& serta orang imun yang terkompromi. %ada rumah tangga& presentasi penularan dari )irus ini berkisar 2$3423. ''* merupakan in(eksi yang sangat menular dan menyebar biasanya dari oral& udara atau sekresi respirasi dan terkadang melalui trans(er langsung dari lesi kulit melalui transmisi (etomaternal. 'irus 'arisela *oster +''*, merupakan anggota (amili herpes)iridae dan sub (amili al(a herpes. %enamaan )irus ini memberi pengertian bah/a in(eksi primer )irus ini menyebabkan )arisela& sedangkan reakti)asi menyebabkan herpes 5oster. Berdasarkan gejala klinisnya& )arisela memiliki tiga stadium yang terdiri dari: #. Stadium %rodromal Biasanya ! 6 7 hari dan ber)ariasi seperti demam yang tidak terlalu tinggi& malase& dan nyeri kepala& batuk& sakit tenggorokan& gatal ber)ariasi dari ringan hingga berat. !. Stadium 0rupsi %ada mulanya timbul erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam /aktu beberapa jam berubah menjadi )esikel. Bentuk )esikel ini berupa tetesan embun (tear drops) dan kemudian menjadi pustul dan krusta. Sementara proses ini berlangsung& timbul lagi )esikel)esikel
yang baru sehingga menimbulkan gambaran polimor(. %enyebarannya terutama didaerah badan& kemudian menyebar se-ara sentri(ugal ke /ajah dan ekstremitas& serta dapat menyerang selaput lendir mata& mulut& dan saluran napas bagian atas. 7. Stadium %enyembuhan Masa penyembuhan sekitar ! minggu dan pelepasan krusta ber)ariasi dalam ! hari sampai ! minggu. %emeriksaan penunjang dapat dilakukan pemeriksaan T5an-k dengan pe/arnaan 8iemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar )esikel dan akan didapati sel datia berinti banyak . %engobatan biasanya bersi(at simptomatik& dengan pemberian antipiretik dan analgesik. 9nti histamin oral dapat diberikan untuk menghilangkan rasa gatal& sedangkan pemberian anti )irus dapat memperpendek perjalanan penyakit. %rognosis penyakit ini ditentukan oleh pera/atan yang teliti dan komplikasi yang mungkin timbul& namun pada umumnya prognosisnya baik.
-A- II LAPORAN KASUS
ANAMNESIS A. Identitas Pasien
ama
: Sdr. B
enis Kelamin
: ;akilaki
Usia
: !" tahun
9gama
: Islam
%ekerjaan
: %elajar
9lamat
: Bungsrun !2<## Kri-ing& Se-ang& Kab.Magelang
Tanggal periksa
: Selasa&= uli !"#$
-. Keluhan uta"a ;enting lenting ke-il menyebar di seluruh badan /. Riayat 'enyait sea%an$
%asien datang ke %oli Kulit dan Kelamin RST Magelang dengan keluhan ;enting lenting ke-il di badan& keluhan ini dialami sejak > 7 hari yang lalu. 9/alnya timbul lenting kemerahan pada daerah dada yang kemudian keesokan harinya menyebar ke leher& /ajah& punggung& perut dan lengan. ;enting lenting merah kemudian berubah menjadi lepuh dan berisi -airan. %enderita juga mengeluh ada rasa sangat gatal pada daerah yang terdapat lepuh&sehingga pasien sulit tidur malam& rasa nyeri disangkal penderita. Selain itu pasien juga mengeluh badan meriang sepanjang hari dialami pasien sejak > ! hari yang lalu& dan disertai dengan rasa lemah badan&nyeri sendi sendi tangan dan kaki dan nyeri kepala. Menurut keterangan pasien& adik pasien menderita penyakit yang sama # minggu yang lalu dan sekarang sudah sembuh. %asien belum pernah berobat ke dokter ataupun mendapat pengobatan& di rumah hanya di beri bedak yang di beli di /arung&tetapi keluhan tidak mereda. Riayat 'enyait dahulu
%asien belum pernah mendapat sakit seperti ini.
Ri/ayat penyakit kulit yang parah di sangkal. Ri/ayat penyakit hati& ginjal& jantung& diabetes melitus disangkal oleh pasien.
). Riayat 'enyait elua%$a 9dik pasien menderita penyakit serupa # minggu yang lalu&dan sekarang sudah sembuh. E. Riayat Sosial Eono"i %asien merupakan anak pertama dari ! bersaudara& biaya pengobatan di tanggung oleh B%S non%BI . Riayat ale%$i :
Makanan
: Disangkal
?bat
: Disangkal
+. Riayat ato'i :
Bersin pagi hari ataupun karena debu disangkal Ri/ayat asma disangkal
. Riayat e#iasaan: %asien mandi ! kali sehari& memakai sabun batang& handuk dipakai sendiri& air
yang digunakan berasal dari air sumur dan pakaian dalam diganti ! kali sehari.
PEMERIKSAAN ISIK A. Status $ene%alisata Keadaan umum : Tampak lenting lenting melepuh dengan tepi kemerahan
Kesadaran
dan berisi -airan menyebar di seluruh tubuh. : @ompos mentis
Tanda )ital adi
: 4" A
%ernapasan
: !" A
Suhu
: sub(ebris
TD
: tidak dilakukan
Kepala ;eher
: tak ada kelainan
Thorak
: tak ada kelainan
9bdomen
: tak ada kelainan
0kstremitas
: tak ada kelainan
-. Status )e%"atolo$is
Regio (asialis et -oli et thorakalis et abdomen et skapularis: %apulae dengan dasar eritematous& )esikulae& pustulae& erosi +,& krusta +,.
Regio bra-hii et antebra-hii deAtra et sinistra : papula dengan dasar eritematous.
USULAN PEMERIKSAAN PENUN*AN+ o
T5an-k Test
)IA+NOSIS KER*A
'arisela
)IA+NOSIS -AN)IN+
'ariola< small poA
(A(ALAKSANA 1. Media"entosa
9nti)irus
: 9siklo)ir $ A 4"" mg
Roborantia
: %arasetamol 7 A $"" mg
Salep antibiotika : 8entamisin Sul(at @ream #3& oleskan !A
: Bedak salisil !3 pada lesi yang kering
Imunostimulan
: Imunos # A # tablet selama = hari
2. Non"edia"entosa a. Istirahat yang -ukup. b. ?bat di minum teratur -. Makan makanan yang bergi5i d. Menjaga kebersihan diri dengan tetap mandi /alaupun masih banyak
terlihat bintikbintik. e. Tidak menggaruk dan meme-ahkan lepuhlepuh tersebut karena dapat menimbulkan bekas luka garukan dikulit.
(. Tujuh hari kemudian datang kontrol ke poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin
untuk
dilakukan
penyakitnya. PRO+NOSIS o
Cuo ad )itam:
: ad bonam
o
Cuo ad (ungsionam
: ad bonam
o
Cuo ad sanasionam
: ad bonam
kontrol
terhadap
perkembangan
-A- III PEM-AASAN
Diagnosis )arisela pada kasus ini ditegakkan berdasarkan anamnesis& pemeriksaan (isik. Dari anamnesis didapatkan bah/a pasien adalah seorang laki laki berumur !" tahun. Berdasarkan kepustakaan yang ada disebutkan bah/a )arisela dapat juga menyerang orang de/asa. Keluhan utama pada pasien ini adalah lenting lenting ke-il di badan& keluhan ini dialami sejak > 7 hari yang lalu. 9/alnya timbul lenting kemerahan pada daerah dada yang kemudian keesokan harinya menyebar ke leher& /ajah& punggung& perut dan lengan. ;enting lenting merah kemudian berubah menjadi lepuh dan berisi -airan. Dari anamnesis ini diketahui bah/a penyebaran dari lesi terjadi dari sentral ke peri(er& yaitu dari daerah badan menyebar ke /ajah dan lengan dan lesi berbentuk khas seperti tetesan embun. al ini sesuai kepustakaan dimana disebutkan bah/a penyebaran lesi kulit dari )arisela pada umumnya pertama kali di daerah badan kemudian menyebar se-ara sentri(ugal ke /ajah dan ekstremitas& serta lesinya yang khas seperti tetesan embun +tear drops,. ;esi kulit dari )arisela dapat juga menyerang selaput lendir mata& mulut& dan saluran napas bagian atas. %enderita juga mengeluh ada rasa sangat gatal pada daerah yang terdapat lepuh&sehingga pasien sulit tidur malam& rasa nyeri disangkal penderita. Selain itu pasien juga mengeluh badan meriang sepanjang hari dialami pasien sejak > ! hari yang lalu& dan disertai dengan rasa lemah badan&nyeri sendi sendi tangan dan kaki dan nyeri kepala Berdasarkan kepustakaan disebutkan bah/a gejala prodromal dari )arisela biasanya berupa demam& nyeri kepala& dan malaise ringan& yang umumnya mun-ul sebelum pasien menyadari bila telah timbul erupsi kulit. Masa prodromal ini kemudian disusul oleh stadium erupsi. Dari anamnesis diketahui adanya ri/ayat kontak dengan pasien )arisela yang lain& yaitu adik pasien kurang lebih # minggu yang lalu. al ini sesuai dengan kepustakaan dimana dikatakan bah/a jalur penularan ''* bisa se-ara aerogen& kontak langsung& dan transplasental. Droplet le/at udara memegang
peranan penting dalam mekanisme transmisi& tapi in(eksi bisa juga disebabkan melalui kontak langsung. Krusta )arisela tidak in(eksius& dan lamanya in(ekti(itas dari droplet berisi )irus -ukup terbatas. Manusia merupakan satusatunya reser)oir& dan tidak ada )ektor lain yang berperan dalam jalur penularan. %ada pemeriksaan (isik didapati pada status generalis yang menunjukkan bah/a pasien dalam keadaan sub (ebris kemudian dari status dermatologis yang didapati pada /ajah& leher& dada& perut& dan punggung pasien tampak )esikel yang seperti tetesan embun dan papul dengan dasar kemerahan& pustul& erosi dan krusta. %ada lengan kiri dan kanan pasien tampak papul dengan dasar kemerahan. adi terdapat gambaran lesi kulit yang berma-amma-am. al ini sesuai kepustakaan dikatakan bah/a )arisela mempunyai bentuk )esikel yang khas yaitu seperti tetesan embun (tear drops) dan memiliki gambaran polimor( . Selain dari anamnesis dan pemeriksaan (isik& diagnosis )arisela juga ditegakkan berdasarkan pemeriksaan laboratorium. Berdasarkan kepustakaan pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan t5an-k& yaitu dengan -ara mengerok bagian dasar dari )esikel yang di/arnai dengan giemsa kemudian dapat ditemukan sel datia berinti banyak& dan serologi& misalnya flourescent antibody dan pemeriksaan antibodi dengan -ara 0;IS9. %ada kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan T5an-k. %asien ini tidak mengalami komplikasi. Ini dilihat dari hasil pemeriksaan (isik yang meliputi keadaan umum& tanda )ital dan pemeriksaan (isik lainnya yang masih dalam batas normal. %ada orang yang immunocompromised +leukemia& pemberian kortikosteroid dengan dosis tinggi dan lama& atau pasien 9IDS, bila terin(eksi ''* maka mani(estasi )arisela lebih berat +lesi lebih lebar& lebih dalam& berlangsung lebih lama& dan sering terjadi komplikasi,. 'arisela dapat didiagnosis banding dengan )ariola namun karena dari anamnesis pasien belum pernah mengalami sakit yang sama seperti ini sebelumnya dan dari pemeriksaan (isik pada status dermatologis ditemukan gambaran lesi kulit yang polimor(& tidak monomor(& dan penyebaran dari akral tubuh&yakni telapak tangan dan telapak kaki serta kasus )ariola jarang sekali di temukan ke-uali pada daerah endemi& maka )ariola dapat dieliminasi sebagai
diagnosis banding )arisela. Tujuan pengobatan pada pasien ini adalah untuk memperpendek perjalanan penyakit dan mengurangi gejala klinis yang ada& yaitu dengan pemberian anti )irus yaitu asiklo)ir $ A 4"" mg
-A- IV
(IN*AUAN PUS(AKA VARI/ELLA )EINISI
'ari-ella +@a-ar 9ir, adalah penyakit in(eksi yang umum yang biasanya terjadi pada anakanak dan merupakan akibat dari in(eksi primer 'irus 'ari-ella *oster. 'ari-ella pada anak& mempunyai tanda yang khas berupa masa prodromal yang pendek bahkan tidak ada dan dengan adanya ber-ak gatal disertai dengan papul& )esikel& pustula& dan pada akhirnya& -rusta& /alaupun banyak juga lesi kult yang tidak berkembang sampai )esikel. ormalnya pada anak& gejala sistemik biasanya ringan. Komplikasi yang serius biasanya terjadi pada de/asa dan pada anak dengan de(isiensi imunitas seluler& dimana penyakit dapat bermani(estasi klinis berupa& erupsi sangat luas& gejala konstitusional berat& dan pneumonia. Terdapat kemungkinan (atal jika tidak ada terapi anti)irus yang diberikan. 'aksin ;i)e 9ttenuated +?ka, mulai diberikan se-ara rutin pada anak yang sehat diatas umur # tahun #EE$. Setelah itu& insidensi )arisella dan komplikasinya mulai menurun di 9merika Serikat. Telah banyak negara bagian yang me/ajibkan )aksin ini diberikan sebagai syarat masuk sekolah. erpes *ooster disebabkan oleh reakti)asi dari 'irus 'arisela *ooster yang oleh penderita )arisela. erpes *ooster ini ditandai dengan lesi unilateral terlokalisasi yang mirip dengan -a-ar air dan terdistribusi pada syara( sensoris. Biasanya lebih dari satu syara( yang terkena dan pada beberapa pasien dengan penyebaran hematogen& terjadi lesi menyeluruh yang timbul setelah erupsi lokal. *oster biasanya terjadi pada pasien dengan immuno-ompromised& penyakit ini juga umum pada orang de/asa daripada anakanak. %ada de/asa lebih sering diikuti nyeri pada kulit. EPI)EMIOLO+I
Sebelum pengenalan )aksin pada tahun #EE$& )arisella merupakan penyakit in(eksi paling sering pada anakanak di US9. Kebanyakan anak terin(eksi pada umur #$ tahun& dengan persentasi diba/ah $3 pada orang de/asa. 0pidemik 'ari-ella terjadi pada musim dingin dan musim semi& ter-atat lebih dari 1 juta kasus& ##.""" ra/at inap& dan #"" kematian tiap tahunnya. 'ari-ella merupakan penyakit serius dengan persentasi komplikasi dan kematian tinggi pada balita& de/asa& dan dengan orang imun yang terkompromi. %ada rumah tangga& persentasi penularan dari )irus ini berkisar 2$3423. Manusia merupakan host alami yang diketahui untuk '*'& dimana dikaitkan dengan dua bentuk kesakitan yang bentuk primer sebagai )arisela +-hi-kenpoA, dan bentuk sekunder sebagai herpes 5oster. '*' merupakan in(eksi yang sangat menular dan menyebar biasanya dari oral udara atau sekresi respirasi atau terkadang melalui trans(er langsung dari lesi kulit melalui transmisi (etomaternal. Serangan sekunder meningkat pada kontak rumah yang rentan melebihi 4$3. %ada iklim temperatur& angka in(eksi enunjukkan )ariasi musiman yang ditandai& dengan epidemis pada musim dingin akhir dan a/al musim semi. Sebaliknya& tidak ada )ariasi musiman yang terlihat pada iklim tropis. 9lasan untuk perbedaan penandaan ini tidaklah jelas& meskipun telah didukung dengan pemanasan& dan kurangnya peningkatan paparan pada )irus dalam bulan musim hangat dapat menyebabkan beberapa perbedaan. Di india& disamping dekat dengan perbataan& angka rendah yang tidak terduga melalui transmisi antar rumah telah didokumentasikan sebesar 4"3. Di Singapura& )ari-ella timbul dalam dua epidemis besar yang terpisah selama !7 tahun. Meskipun in(eksi primer asimptomatik adalah jarang& studi serologis mendukung bah/a rein(eksi subklinis adalah sering. arangnya& pasien dengan imunokompeten dapat mengalami episode kedua dari )ari-ella. 'ari-ella dalam iklim temperatur lebih sering timbul pada usia sebelum sekolah dan anak usia sekolah kurang dari usia #" tahun dengan insidensi tertinggi pada kelompok usia
72 tahun. Disamping pre)alensi )arisela pada anakanak& beberapa orang pada iklim temperatur dapat menenai orang de/asa tanpa adanya paparan : sebuah studi rekrut militer di United States pada era pre)aksin menunjukkan bah/a 43 tentara yang direkrut adalah seronegati(& dengan peningkatn angka seronegati)e pada non kulit putih dan lebih tinggi angka seronegati)e pada tentara yang asalnya di luar United States. E(IOLO+I
'ari-ella disebabkan oleh 'ari-ella *ooster 'irus +'*', yang termasuk kelompok erpes 'irus dengan diameter kirakira #$" 6 !"" nm. Inti )irus disebut -apsid yang berbentuk i-osahedral& terdiri dari protein dan D9 yang mempunyai rantai ganda yaitu rantai pendek +S, dan rantai panjang +;, dan merupakan suatu garis dengan berat molekul #"" juta dan disusun dari #2! -apsomer. ;apisan ini bersi(at in(eksius. 'ari-ella *oster 'irus dapat menyebabkan )ari-ella dan herpes 5oster. Kontak pertama dengan )irus ini akan menyebabkan )ari-ella& oleh karena itu )ari-ella dikatakan in(eksi akut primer& sedangkan bila penderita )ari-ella sembuh atau dalam bentuk laten dan kemudian terjadi serangan kembali maka yang akan mun-ul adalah erpes *oster. PA(O+ENESIS
'irus 'ari-ella *ooster masuk dalam mukosa na(as atau oro(aring& kemudian replikasi )irus menyebar melalui pembuluh darah dan lim(e + )iremia pertama , kemudian berkembang biak di sel retikulo endhotellial setelah itu menyebar melalui pembuluh darah +)iremia ke dua, maka timbullah demam dan malaise. %ermulaan bentuk lesi pada kulit mungkin in(eksi dari kapiler endothelial pada lapisan papil dermis menyebar ke sel epitel pada epidermis& (olikel kulit dan glandula seba-ea dan terjadi pembengkakan. ;esi pertama ditandai dengan adanya makula yang berkembang -epat menjadi papula& )esikel da akhirnya menjadi
-rusta. arang lesi yang menetap dalam bentuk makula dan papula saja. 'esikel ini akan berada pada lapisan sel diba/ah kulit. Dan membentuk atap pada stratum korneum dan lusidum& sedangkan dasarnya adalah lapisan yang lebih dalam. Degenarasi sel akan diikuti dengan terbentuknya sel raksasa berinti banyak& dimana kebanyakan dari sel tersebut mengandung in-lusion body intranu-lear type 9 %enularan se-ara airborne droplet. 'irus dapat menetap dan laten pada sel syara(. ;alu dapat terjadi reakti)itas maka dapat terjadi herpes *ooster. +E*ALA KLINIS
8ejala mulai timbul dalam /aktu #"!# hari setelah terin(eksi pada anak anak yang berusia diatas #" tahun& gejala a/alnya berupa sakit kepala demam sedang dan rasa tidak enak badan& gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anakanak yang lebih musa. %ada permulaannya& penderita akan merasa sedikit demam& pilek& -epat merasa lelah& lesu& dan lemah. 8ejalagejala ini khas untuk in(eksi )irus. %ada kasus yang lebih berat& bisa didapatkan nyeri sendi& sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran ke-il yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan /ajah. Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi -airan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. ika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng +krusta, yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan ber-ak di kulit yang lebih gelap +hiperpigmentasi,. Ber-ak ini lama kelamaan
akan pudar sehingga beberapa
meninggalkan bekas lagi.
/aktu
kemudian
tidak
akan
8ambar #. 8ejala klinis )ari-ella 5oster ;ain halnya jika lenting -a-ar air tersebut dipe-ahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan in(eksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas -a-ar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah de/asa atau de/asa muda& bekas -a-ar air akan lebih sulit menghilang. %apula di mulut -epat pe-ah dan membentuk luka terbuka +ulkus,& yang sering menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga dapat ditemukan di kelopak mata& saluran pernapasan bagian atas& re-tum dan )agina. %apula pada pita suara dan saluran pernapasan atas kadang menyebabkan gangguan pada pernapasan. Bisa terjadi pembengkakan kelenjar getah bening dileher bagian samping. @a-ar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut& kalaupun ada hanya berupa lekukan ke-il di sekitar mata. ;uka -a-ar air bisa terin(eksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh staphylo-o--us. 9nakanak biasanya sembuh dari -a-ar air tanpa masalah. Tetapi pada orang de/asa maupun penderita gangguan sistem kekebalan& in(eksi ini bisa berat atau bahkan berakibat (atal. %ada anak sehat yang sebelumnya nirmal& penyakit ini se-ara umum dan biasanya jinak& dengan komplikasi yang paling sering adalah in(esi sekunder bakteri dari lesi kult. aringan parut merupakan komplikasi lain yang sering. Komplikasi neurologis meliputi en-ephalitis dan ataAia -erebellar akut. 'arisela
en-ephalitis dengan insiden " se-ara umum tampak mengalami nyeri kepala& kejang& pola pemikiran yang terganggu& dan muntah& dengan angka mortalitas sebear $ hingga !"3. 9taAia serebelar akut sedikit lebih jarang +"&"!$3 insidensi, dibandingkan ense(alitis dan se-ara umum tampak dalam # minggu ruam dengan ataAia& muntah& pembi-araan yang terganggu& )ertigo& dan atau tremor& dengan resolusi dalam ! hingga 1 minggu. %ada anak de(isiensi imun atau kurang gi5i yang tidak ditangani dengan asiklo)ir intra)ena& angka kematian berkisar antara #$ hingga #43. Kasus ini dikarakteristikan dengan penyebaran& dengan pneumonia& miokarditis& artritis& hepatitis& perdarahan& dan ense(alopaty +ataAia serebelar lebih sering,. Super in(eksi lesi kulit dengan Staphylo-o--us aureus atau Strepto-o--us pyogenes dapat menyebabkan pioderma& impetigo& erysipelas& nephritis& gangrene& atau sepsis. %ada tropis 9merika& )arisella pada anak usia muda& anak kekurangan gi5i dapat berkomplikasi menjadi diare berat. ?rang de/asa tampak mempunyai penyakit yang lebih berat dibandingkan dengan anakanak. Dengan peningkatan #$ kali lipat pada mortalitasnya. 'arisella onset de/asa lebih sering berkomplikasi dengan pneumonitis dan ense(alitis& dengan se-ara klinis pneumonitis lebih dari #$ 3 kasus. ?rang dari area tropis yang pindah ke area temperatur berada dalam resiko untuk )arisela onset de/asa& terutama jika kontak dengan anak usia muda. 'arisela ibu pada gestasi a/al menimbulkan se-ara jarang ke sindrom )arisela kongenital yang ditandai dengan de(ek kulit& atro(i ekstremitas& dan dis(ungsi sistem otonom. Maternal )arisela pada gestasi akhir dapat menimbulkan )arisela neonatus& dengan angka mortalitas sama tingginya dengan 7"3 pada bayi yang tidak diterapi. In(eksi '*' rekuren bermani(estasi sebagai herpes 5oster +shingles,& sebuah penyakit yang biasanya terlihat pada orang de/asa dengan usia lebih dari $" tahun. Data menunukkan perbedaan rasial dalam resiko timbulnya 5oster& dengan orang tua kulit putih lebih sering berada dalam resiko dibandingkan
dengan orang tua berkulit hitam. *oster juga dapat timbul jarang pada anakanak. *oster pada pasien imunno-ompromise dapat menjadi lebih berat. %eningkatan insidensi 5oster pada usia sama halnya dengan pasien imuno-ompromised dikarenakan penurunan anti'*' -ellmediated immunity. Menariknya& ada bukti bah/a paparan pada orang yang seropositi)e terhadap )arisela terlindungi dari perkembangan 5oster& tertama dengan menambah respon imunnya. Setelah in(eksi primer& '*' +seperti S', timbul pada keadaan latent dengan ganglia sara( kranial dan spinal. Stimuli non spesi(ik seperti stress& imunode(isiensi atau malignansi dapat mengakti)asi )irus laten dengan keterlibatan distribusi sara( yang disalurkan melalui ganglion yang terkena. erpes 5oster timbul setelah 7 to 1day gejala prodromal demam& lesu& dan gangguan gastrointestinal dan erupsi )esikular kutaneus yang nyerei pada distribusi dermatomal. Ruam biasanya unilateral dan sepanjang hanya satu dermatom. %ada kasus yang berat& erupsi dapat menjadi lebih umum dan )ariseli(orm. 'esikel sembuh dalam $ hari& tetapi postherpeti- neuralgia dapat saja ada. %ostherpeti- neuralgia& terlihat pada lebih dari $"3 pasien diatas $" tahun& dide(inisikan sebagai nyeri konstan atau intermiten lebih dari durasi satu bulan pada area yang melibatkan dermatom. In(eksi dari mata& erpes 5oster ophthalmi-usmerupakan kondisi yang serius karena dapat menyebabkan kebutaan. Sindroma Ramsay unt dide(inisikan sebagai keterlibatan trias dari meatus auditorius eksternal& hilangnya rasa pada lidah dan palsy (asialis ipsilateral. Keterlibatan dari medula spinalis dapat menyebabkan kelumpuhan atau palsy sara( kranial. Resiko dari ense(alitis meningkat pada orang tua dengan keterlibatan sara( kranial dan pada pasien 9IDS. %ost5oster ense(alitis dapat timbul dalam 7 bentuk
:
in(ark
yang
dikarenakan
)askulitis
leukoense(alopati multi(okal dan )entrikulitis.
pembuluh
darah
besar&
)IA+NOSIS
Diagnosis klinik )arisela pada anakanak& saat ini )ariola +smallpoA, telah dieradikasi& biasanya tidaklah sulit. Ruam mempunyai karakteristik dan jarangkali dibutuhkan untuk dibedakan dari eksantem entero)ral& in(eksi S. aureus& rekasi obat& dermatitis kontak dan penyebaran in(eksi S'#. Diagnosis dengan kultur dari -airan )esikel kurang sensiti( untuk S' atau @M' dan dapat membutuhkan /aktu = hari. Metode ini telah diganti dengan metode shell)ial sensiti)e dan ebih -epat& dimana hasilnya diberikan dalam /aktu #7 hari. Deteksi yang lebih -epat& sensiti(& dan spedi(ik dapat membentu sistem dasar kultur dimasa depan sebagaimana pe/arnaan %@R multiple menjadi lebih sering untuk digunakan. Mengambil dasar )esikel mungkin dapat menunjukkan sel raksasa multinukleasi& dimana
tidak
dapat
jelas
dibedakan
dari
S'.
Bagaimanapun&
immuno(luores-en-e pada kultur atau mengambil dengan menggunakan antibodi spesi(ik dapat membedakan antara S'#& S'!& dan '*'. Deteksi serologis IgM dan tingginya titer atau empatkali peningkatan Ig8 anti '*' antibodi dapat berguna dalam beberapa kasus. Deteksi dari IgM dapat meunjukkan in(eksi primer +-hi-ken poA,& dimana baik tinggi titernya atau empat kali peningkatan ig8 mengindikasikan rekurensi. Bagaimanapun& peningkatan IgM juga dapat terlihat pada rekurensi. Diagnosis klinis herpes 5oster )irus pada orang de/asa juga biasanya tidak sulit dalam memberikan karakteristik pola dermatom.
)IA+NOSIS -AN)IN+
Di((erensial diagnosis dari in(eksi )ari-ella sendiri termasuk in(eksi yang dapat menimbulkan )esikular eAanthema& seperti in(eksi herpes se-ara umum& hand(ootmouth in(e-tion dan eAanthema entero)iral lainnya. Dahulu& )ariola dan )a--inia merupakan di((erensial diagnosis yang penting namun in(eksi ini sudah
sangat jarang ditemukan. erpes simpleks dapat dibedakan dari pengelompokan )esikelnya& lokasi& dan tes immuno(lores-ent atau kultur& jika perlu. Tes T5an-k dapat membantu membedakan )ari-ella dengan entero)iral penyebab eAanthem lainnya dengan memperlihatkan multinu-leated giant -ell pada in(eksi erpes 5oster. Pe"e%isaan La#o%ato%iu"
a. %ada pemeriksaan darah tidak memberikan gambaran yang spesi(ik. b. Untuk pemeriksaan )ari-ella bahan diambil dari dasar )esikel dengan -ara kerokan an di-at dengan 8iemsa dan ematoksilin 0osin& maka akan terlihat selsel raksasa +giant -ell, yang mempunyai inti banyak dan epitel sel berisi 9-idophili- In-lusion Bodies atau dapat juga dilakukan penge-atan dengan pe/arnaan imuno(luoresen& sehingga terlihat antigen )irus intrasel. -. Isolasi )irus dapat dilakukan dengan menggunakan (ibroblast pada embrio manusia. Bahan diambil dari kerokan dasar )esikel& kadangkadang ada darah. d. 9ntibodi
terhadap
)ari-ella
dapat
dideteksi
dengan
pemeriksaan
@omplemen FiAation Test& euraili5ation Test& F9M9& I99& dan 0;IS9. (ERAPI
Meskipun )idarabine dan inter(eronG telah digunakan pada terapi in(eksi '*' yang berat& asiklo)ir tetaplah merupakan obat pilihan. 9siklo)ir lebih e(ekti( pada in(eksi '*' yang berat jika diberikan se-ara intra)ena dalam !1 jam setelah timbul ruam. Terapi asiklo)ir oral dari anak sehat dengan -hi-kenpoA sebaiknya dipertimbangkan & terutama pada remaja dan kontak dengan orang rumah se-ara sekunder& meskipun keuntunggannya tetap ada. Dikarenakan strain resisten asiklo)or pada pasiein dengan 9IDS& (os-aranet harus dipertimbangkan untuk in(eksi berat dalam keadaan ini. Untuk herpes 5oster& obat pilihan adalah (am-i-lo)ir dan )ala-y-lo)ir. Terapi a/al dari 5oster telah menunjukkan untuk memperpendek perjalan penyakit kutaneus dan menurunkan durasi serta keparahan post herpetil neuralgia.
Steorid topikal juga dapat berguna pada u)eitis herpetik dan keratitis. *oster yang sangat nyeri dapat diterapi dengan kompres basah dan analgesik yang menganduk kodein. 8abapentin& analog struktural neurotransmitter gammaaminobutyri- a-id& berguna dalam mengatasi postherpeti- neuralgia. 9ntihistamin dapat berguna untuk menyingkirkan rasa gatal )arisella pada anakanak. Untuk mengurangi rasa gatal dan men-egah penggarukan& sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskan losyen kalamin& antihistamin atau losyen lainnya yang mengandung mentol atau (enol. Untuk mengurangi resiko terjadinya in(eksi bakteri& sebaiknya: kulit di-u-i sesering mungkin dengan ait dan sabun& menjaga kebersihan tangan& kuku dipotong pendek& pakaian tetap kering dan bersih. Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal +antihistamin,. ika terjadi in(eksi bakteri& diberikan antibiotik. ika kasusnya berat& bisa diberikan obat anti )irus asiklo)ir. Untuk menurunkan demam& sebaiknya gunakan asetamino(en& jangan aspirin. Karena aspirin dapat memberikan e(ek samping yang buruk pada anak anak ?bat anti)irus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari ! tahun. 9siklo)ir biasanya diberikan kepada remaja& karena pada remaja penyakit ini lebih berat. 9sikloir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam /akatu !1 jam setelah mun-ulnya ruam yang pertama. KOMPLIKASI
9dapun komplikasi yang bisa ditemukan pada -a-ar air adalah: a. b. -. d. e. (.
%neumonia karena )irus %eradangan jantung %eradangan sendi %eradangan hati In(eksi bakteri +erisipelas& pioderma& impetigo bulosa, 0nse(alitis +in(eksi otak,.
PRO+NOSIS
a. Dengan pera/atan teliti dan memperhatikan higiene akan memberikan prognosis yang baik dan jaringan parut yang timbul akan menjadi sedikit. b. 9ngka kematian pada anak normal di 9merika $&1 6 =&$ dari #".""" kasus )ari-ella. -. %ada neonatus dan anak yang menderita leukimia& immunode(isiensi& sering menimbulkan komplikasi dan angka kematian yang meningkat. $ d. 9ngka kematian pada penderita yang mendapatkan pengobatan immunosupresi( tanpa mendapatkan )aksinasi dan pengobatan anti)irus antar = 6 !=3 dan sebagian besar penyebab kematian adalah akibat komplikasi pneumonitis dan ense(alitis.
PEN/E+AAN
Untuk men-egah -a-ar air diberikan suatu )aksin. Kepada orang yang belum pernah mendapatkan )aksinasi -a-ar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi +misalnya penderita gangguan sistem kekebalan,& bisa diberikan immunoglobulin 5oster atau immunoglobulin )ari-ella5oster. 'aksin )arisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia #!#4 bulan.
)A(AR PUS(AKA #. Djuanda& 9dhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keempat. Bab 'arisela. Fakultas Kedokteran Uni)ersitas Indonesia. akarta : !""=
!. Mehta& %arang. Varicella. 0medi-ine (rom HebMD. Sept !""=. Diambil dari http:<//.emedi-ine.-om
M.
@a-ar 9ir
+'ari-ella,.
Diambil
dari
Medi-astore.-om
http:<//.medi-astore.-om