5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Defi Defini nissi Tuberculosis (TB (TB Paru Paru)) adal adalah ah peny penyak akit it infe infeks ksiu iuss yang ang teru teruta tama ma
menyer menyerang ang parenkim parenkim paru paru yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyaki Penyakitt ini juga juga dapat dapat ditula ditularka rkan n ke bagian bagian tubuh tubuh lainny lainnyaa seperti seperti mening meninges, es, ginjal, dan nodus limfe (Soemantri, I, 200)! B. Kons Konsep ep Oks Oksig igen enas asii Berdasarkan mekanisme pernapasan, udara memiliki sifat mengalir dari
tempat dengan tekanan tinggi menuju ke tempat dengan tekanan lebih rendah yaitu menuruni gradien tekanan! "dara mengalir masuk dan keluar paru selama tindakan tindakan bernapas bernapas karena karena berpindah berpindah mengkikuti mengkikuti gradien tekanan tekanan antara al#eolus dan atmosfer yang berbalik arah se$ara bergantian dan ditimbulkan oleh akti#itas siklik siklik otot otot pernap pernapasan asan!! Terdap erdapat at tiga tiga tekana tekanan n yang yang berper berperan an dalam dalam #entila #entilasi, si, meliputi %) Tekanan atmosfer (barometik) dengan nilai &0mm'g, 2) Tekanan intra intraa al# l#eo eolu luss yang yang juga juga dike dikena nall sebag sebagai ai tekan tekanan an intr intrap aparu aru,, ) Tekana kanan n intrapl intrapleura eura,, yaitu yaitu tekana tekanan n di dalam dalam kantun kantung g pleura pleura,, tekana tekanan n ini juga juga dikenal dikenal sebagai tekanan intrathora*! Pada proses pernapasan saat inspirasi rongga thora* mengembang dan mengakibatkan terjadinya tekanan negatif pada paru, pada saat terjadi tekanan negatif maka udara dari atmosfer akan masuk ke dalam paru! Pada saat inspirasi, rongga thora* mengempis yang mengakibatkan terjadinya tekanan positif pada paru dan menyebabkan keluarnya udara dari dalam paru ke atmosfer (Sheer+ood, , 20%2)! "dara dari atmosfer masuk ke dalam al#eoli melalui saluran pernapasan yaitu mulai dari nasalfaringlaringtrakeabronkusbronkiolus nasalfaringlaringtrakeabronkusbronkiolus terminalis! Proses ini dinamakan proses #entilasi! -gar -gar aliran udara dapat masuk dan keluar keluar bagian bagian paru tempat pertukaran berlangsung, saluran napas penghantar dari pintu masuk melalui bronkiolus terminalis hingga al#eolus harus tetap terbuka! Setelah proses #entilasi terjadi, maka oksigen yang dihirup akan disuplai ke dalam darah melalui al#eoli dan akan ditukar dengan gas karbondioksida melalui proses difusi, proses ini dinamakan proses pertukaran gas! Setelah terjadi pertukaran gas maka oksigen
6
akan diikat oleh 'b dan disuplai ke seluruh tubuh, sedangkan karbondioksida sisa metabolisme dari tubuh akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui pernapasan saat ekspirasi (Sheer+ood, , 20%2)! C. Patofi Patofisio siolog logii Ok Oksig sigena enasi si Tuberculosis (TB) Paru Bakteri .y$oba$terium tuber$ulosis bisa masuk melalui tiga tempat yaitu
saluran pernapasan, saluran pen$ernaan dan adanya luka yang terbuka pada kulit! Penularan tuberkulosis paru terjadi karena kuman diebrinkan atau dibatukkan dan mengel mengeluar uarkan kan drople droplett nu$lei nu$lei dalam dalam udara! udara! Partik Partikel el infeksi infeksi ini dapat dapat menetap menetap dalam udara bebas selama %2 jam, tergantung pada ada tidaknya sinar ultra#iolet, #entilasi yang buruk dan kelembaban (I$ksan (I $ksan / eny, 2001) Saat Saat saluran saluran pernap pernapasan asan terinf terinfeks eksii bakteri bakteri Mycobacterium tuberculosis, bakteri dipindahkan dari saluran pernapasan ke al#eoli, tempat di mana bakteri tersebut terkumpul dan mulai memperbanyak diri! Basil juga dipindahkan melalui sistem sistem limfe limfe dan aliran aliran darah darah kebagi kebagian an tubuh tubuh lainny lainnyaa (ginja (ginjal, l, tulang tulang,, kortek kortekss serebri) dan area paru lainnya utamanya di bagian lobus atas yang mana bagian lobus atas memiliki kandungan oksigen yang tinggi dan bakteri Mycobacterium tuberculosis adal adalah ah jeni jeniss bakt bakter erii aero aerob b yang ang hidu hidupn pny ya di temp tempat at deng dengan an konsentrasi oksigen yang tinggi (Smelter / Bare, 2002)! Sistem imun tubuh berespon berespon dengan dengan melakukan melakukan reaksi inflamasi! inflamasi! 3agosit (neutrofil dan makrofag) menelan banyak bakteri4 limfosit spesifik tuberkulosis meli melisis sis (men (mengh ghan an$u $urk rkan an)) basil basil dan dan jarin jaringa gan n norm normal! al! eak eaksi si jarin jaringa gan n ini ini mengakibatkan penumpukan eksudat dalam al#eoli yang menyebabkan terjadinya penebalan membran al#eolar kapiler dan kolaps pada al#eoli sehingga menyebabkan terjadinya gangguan pertukaran gas (Smelter / Bare, 2002)! Pada saat terjadi infeksi infeksi bakteri Mycobacterium bakteri Mycobacterium tuberculosis, tuberculosis, maka proses inflamasi yang terjadi pada rongga al#eoli akan menyebabkan rongga al#eoli mengha menghasil silkan kan banyak banyak sputum sputum yang yang menye menyebab babkan kan konsol konsolidas idasii paru paru dan akan akan berdampak pada proses difusi dan juga pertukaran gas yang tidak maksimal! -kibat -kibat adanya adanya ganggu gangguan an tersebu tersebut, t, maka maka akan akan mun$ul mun$ul masalah masalah kepera+ kepera+ata atan n 5angguan Pertukaran 5as! Saat terjadi gangguan pertukaran gas maka suplai oksigen ke seluruh tubuh juga akan mengalami penurunan, hal ini akan ditandai
7
dengan adanya peningkatan frekuensi pernapasan, penurunan saturasi oksigen, sianosis pada bibir dan Clubbing finger (Soemantri, (Soemantri, I, 200)! Berpangkal dari kompleks primer, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh melalu melaluii berbag berbagai ai jalan, jalan, salah salah satuny satunyaa adalah adalah melalui melalui per$ab per$abang angan an bronku bronkus, s, penyebaran infeksi melalui per$abangan bronkus dapat mengenai area paru atau melalui sputum menyebar ke area laring yang dapat menyebabkan Ulserasi laring, kondis kondisii ini akan akan menyeb menyebabk abkan an terjadi terjadinya nya sumbata sumbatan n pada pada jalan jalan napas napas akibat akibat adanya penumpukan sekret (.utta6in, 2001)! 7eadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah yang pe$ah! 7ebanyakan 7ebanyakan batuk darah pada tuberkulosis terjadi pada ka#itas, tetapi juga dapat terjadi pada ulkus dinding bronkus yang menyebabkan adanya gangguan bersihan jalan napas! Biasanya akan terdengar suara ronchi pada ronchi pada saat dilakukan auskultasi (Bahar, -, 200%)!
D. Pat!a" !a"
In#asi bakteri tuberculosis #ia inhalasi
8
Penyebaran bakteri Se$ara bronkogen, imfogen, hematogen Infeksi pas$a primer (reakti#asi)
Infeksi Primer
Sembuh
Sembuh dengan fo$us ghon Bakteri dorman
Sembuh dengan fibrotik
Bakteri mun$ul beberapa tahun kemudian eaksi infeksi8inflamasi, membentuk ka#itas dan merusak parenkim paru
:dema trakeal8faringeal Peningkatan produksi sekret Pe$ahnya Pe$ahnya pembuluh pembuluh darah rah jalan napa apas jalan napas
Batuk produktif Batuk darah Sesak napas Penurunan kemampuan batuk efektif
Penurunan jaringan efektif paru, atelektasis, kerusakan memb membran ranee al#e al#eol olar ark kap apile ilerr merusak pleura dan $airan intrapleura
eaksi sistemis 9 anoreksia, mual, dema demam, m, penu penuru runa nan n berat badan, kele mahan
7omplikasi 7omplikasi TB Paru9 :f :fusi pleura Pneumothoraks
Sesak napas
5angguan pertukaran gas
7etidakefektifan bersihan jalan napas
(.utta6in, 2001) 5ambar 2!% Path+ay TB Paru
D. Klas Klasif ifik ikas asii .enuru .enurutt American Thoracic Society dalam Bahar, - (200%), klasifikasi
tuberkulosis berdasarkan aspek kesehatan masyarakat meliputi9
9
%! 7ategori 7ategori 0 9 Tidak Tidak pernah pernah terpajan, terpajan, dan tidak tidak terinfeksi, terinfeksi, ri+ayat ri+ayat kontak kontak negatif, negatif, dan tes tuberkulin negatif! 2! 7ateg 7ategori ori I 9 Terpaj rpajan an tube tuberk rkul ulos osis, is, tapi tida tidak k terb terbuk ukti ti ada ada infe infeks ksi! i! ;i sini sini ri+ayat kontak positif, tes tuberkulin negatif! ! 7ategori 7ategori II 9 Terin Terinfeksi feksi tuberkul tuberkulosis, osis, tes tuberku tuberkulin lin positif positif tetapi pemeriks pemeriksaan aan radiologis dan sputum negatif!
#. $ani $anife fest stas asii Klinis Klinis .enurut Bahar, - (200%), manifestasi klinis pada penderita TB paru yang
sering mun$ul adalah9 %! ;emam Biasanya subfebril menyerupai demam influena! Tetapi kadangkadang panas badan dapat men$apai <0<% derajat $el$ius! Serangan demam pertama dapat dapat sembuh sembuh sebenta sebentar, r, tetapi tetapi kemudi kemudian an dapat dapat timbul timbul kembal kembali! i! Begitu Begitulah lah seterusn seterusnya ya hilang hilang timbul timbulny nyaa demam demam influe influena na ini, ini, sehing sehingga ga pasien pasien merasa merasa tidak tidak pernah pernah terbeb terbebas as dari dari seranga serangan n demam demam influe influena! na! 7eadaa 7eadaan n ini sangat sangat dipe dipeng ngaru aruhi hi oleh oleh daya daya taha tahan n tubu tubuh h pasie pasien n dan dan bera beratt ringa ringann nnya ya kuma kuman n tuberkulosis yang masuk! 2! Batu Batuk8 k8ba batu tuk k dar darah ah 5ejala ini banyak ditemukan! Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus! Batuk ini diperlukan untuk membuang produkprodik radang r adang keluar! 7arena terlibatnya bronkus pada setiap penyakit tidak sama, mungkin saja batuk baru ada setelah penyakit berkembang berke mbang dalam jaringan paru yakni setelah bermingguminggu atau berbulanbulan peradangan bermula! Sifat batuk dimulai dari batuk kering (non produktif) kemudian setelah peradangan timbul menjadi produktif (menghasilkan sputum)! 7eadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah yang pe$ah! 7ebanyakan batuk darah pada tuberkulosis terjadi pada ka#itas, tetapi juga dapat terjadi pada ulkus dinding bronkus! ! Sesak sak napas
10
Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak napas! Sesa Sesak k napa napass akan akan dite ditem mukan ukan pada pada peny penyak akit it yang yang suda sudah h lanj lanjut ut,, yang yang infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru!
%. Pengo& ngo&a atan
Tabel 2!% >bat -nti Tuberkulosis (>-T) -gens Isoniasid (I=')
:fek samping yang paling umum 00 mg mg =euritis perifer, ;osis de+asa
Interaksi obat 3enitoinsinergistik -ntabuse
7eterangan Bakterisid Piridoksin sebagai profilaktik
11
ifampin (I3)
Strepto misin (S.)
Pirasina mid (P@-)
:tambu tol (:.B)
hepatitis, hipersensiti#ita s &00 mg 'epatit titis, reaksi febris, purpura, mual, muntah
-lkohol
terhadap neuritis9 pantau S5>T (-ST) dan S5PT (-T)
ifampin meningkatkan Bakterisid! "rine dan sekresi metabolisme, tubuh lainnya akan ber+arna kontraseptif oral, oranye! Perubahan +arna pada 6uinidin, kortikosteroid, lensa kontak! Pantau S5>T obatobat koumarin dan (-ST) dan S5PT (-T) metadon, digoksin, hipoglikemik oral4 P-S dapat mengganggu penyerapn rifampin %? 7erusakan -gens penyekat neuro Bakterisid dalam p' alkali (basa)! mg8kg saraf kranial muskular dapat 5unakan dengan hatihati pada (maksi ke1 (dapat menguatkan sehingga lansia dan yang mempunyai mum % mengarah pada menyebabkan paralisis penyakit ginjal! Pantau fungsi gr) ketulian), berkepanjangan #estibular, audiogram, nefrotoksisitas B"=8kreatinin! 2? 'iperurisemia, Bakterisid! Pantau asam urat, mg8kg hepatotoksisita S5>T (-ST) dan S5PT (-T) (maksi s, ruam kulit, mum artralgia, 2,? gr) distress 5I %? =euritis optik Bakteriostatik! 5unakan dengan mg8kg (dapat hatihati pada penderita penyakit (maksi mengarah pada ginjal atau bila pemeriksaan mata mal 2,? kebutaan), tidak memungkinkan! Pantau gr) ruam kulit ketajaman pengelihatan, diskriinasi +arna!
Sumber 9 Brunner / Suddarth, (2002)
'. Terapi rapi Oksig Oksigen en Terapi rapi oksi oksige gen n meru merupa paka kan n salah salah satu satu dari dari terap terapii pern pernap apasa asan n dalam dalam
mempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuat! Se$ara klinis tujuan utama pemberian oksigen adalah untuk mengatasi keadaan hipoksemia sesuai dengan hasil -nalisa 5as ;arah dan untuk menurunkan kerja nafas dan menurunkan kerja miokard ('arahap, I, -, 200<)! %! Syaratsyarat Syaratsyarat pemberi pemberian an oksigen oksigen ('arahap ('arahap,, I, -, 200<) 200<) meliputi meliputi a! 7onsent 7onsentrasi rasi udar udaraa saat inspira inspirasi si dapat dapat terkont terkontrol rol!!
12
b! $! d! e!
Tidak terjadi penumpukan penumpukan karbondioksida! .empun .empunya yaii tahanan tahanan jalan jalan napas napas yang yang renda rendah! h! :fisi :fisien en dan dan eko ekono nomi mis! s! =yam =yaman an untu untuk k kli klien en!! ;alam pemberian terapi oksigen perlu memperhatikan Humidification memperhatikan Humidification!! 'al ini perlu diperhatikan karena udara normal yang kita hirup dari atmosfer adalah oksigen yang telah terhumidifikasi, sedangkan udara yang yang diperoleh dari tabung oksigen merupakan udara kering yang belum terhumidifikasi, maka dari itu humidifikasi sangat penting untuk men$egah komplikasi pada pernapasan!
2! Indikasi Indikasi pemberian pemberian terapi oksigen oksigen ('arahap, ('arahap, I, -, 200<)! 200<)! a! 7lien dengan dengan kadar kadar oksigen oksigen arteri rendah dari hasil hasil analisa analisa gas darah arteri! arteri! b! 7lien dengan peningkatan kerja napas! $! 7lien 7lien deng dengan an penin peningka gkatan tan kerja kerja mioka miokard! rd! ! 7ontrai 7ontraindi ndikasi kasi ('ar ('araha ahap, p, I, -, -, 200<)! 200<)! a! =asal =asal kanu kanull 9 jika jika ada ada obstr obstruks uksii nasal! nasal! b! ebreathing .asker 9 klien dengan PaA>2 tinggi! $! 7lien 7lien dengan dengan keterbata keterbatasan san jalan jalan napas yang yang berat dengan dengan keluhan keluhan utama utama dysp dyspne neaa tetap tetapii Pa> Pa>2 leb lebih atau atau sam sama deng dengan an &0 mm'g dan dan tida tidak k mempunyai hipoksia kronik! ksigen >ksigen ('arah ('arahap, ap, I, -, -, 200<) 200<) a! Sist Sistem em -lira liran n end endah ah Teknik sistem aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan! Teknik Teknik ini menghasilkan 3i> 2 yang ber#ariasi tergantung pada tipe pernapasan dengan patokan #olume tidal klien! Pemberian oksigen sistem aliran rendah ini ditujukan untuk klien yang memerlukan oksigen tetapi masih mampu bernapas dengan pola pernapasan normal, misalnya klien dengan #olume tidal ?00 ml dengan ke$epatan %&20 kali permenit! Aontoh sistem aliran rendah ini adalah nasal kanul, masker sederhana, sederhana, Rebreathing Rebreathing masker, Nonrebr masker, Nonrebreathing eathing masker! masker! %) =asal asal kanul anul -liran -liran oksige oksigen n yang yang dapat dapat diberi diberikan kan melalui melalui nasal nasal kanul kanul yaitu yaitu %& 8menit dengan konsentrasi 2<<<! 2) .ask .asker er sed seder erha hana na -liran oksigen yang diberikan dari masker sederhana s ederhana yaitu sebanyak ?1 8menit dengan konsentrasi <0&0! ) Rebreathing masker masker
13
-liran oksigen yang dapat diberikan melalui Rebreathing melalui Rebreathing masker masker adalah sebanyak 1%2 8menit dengan konsentrasi &010! <) Nonrebreathing masker masker -liran oksigen oksigen yang diberikan diberikan melalui Nonrebreathing Nonrebreathing masker adalah sebanyak 1%2 8menit dengan konsentrasi men$apai %00! b! Sistem -liran -liran Tinggi Tinggi Suat Suatu u tekni teknik k pembe pemberia rian n oksig oksigen en dima dimana na 3i> 3i> 2 lebih lebih stab stabil il dan dan tida tidak k dipe dipeng ngaru aruhi hi oleh oleh tipe tipe pern pernap apasa asan, n, sehin sehingg ggaa deng dengan an tekn teknik ik ini ini dapa dapatt menambahka menambahkan n konsentrasi konsentrasi oksigen oksigen yang lebih tepat dan teratur! teratur! Aontoh Aontoh teknik sistem aliran tinggi yaitu sungkup muka dengan #entury! Prinsip pemberian oksigen dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai oksige oksigen n sehing sehingga ga ter$ipt ter$iptaa tekana tekanan n negatif negatif,, akibat akibatny nyaa udara udara luar luar dapat dapat dihisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak yaitu <%< liter8menit dengan konsentrasi 0??!
?! ;osis Pemberian Pemberian >ksigen >ksigen ('arahap ('arahap,, I, -, 200<) 200<) .C D CT * 7eterangan9 .C 9 .inute Centilation, Centilation, udara yang masuk ke sistem pernapasan setiap menit CT 9 Co Colume Tidal, &1 ml87g BB 9 espiratory ate
.isalnya 9 Berat Badan ?0 7g, 0*8menit .C
D CT* D (?0 * (&1)) * 0 D E000%2000 ml8menit D E%2 8menit
&! Penghe Penghenti ntian an Terapi erapi >ksig >ksigen en
14
Penghe Penghenti ntian an terapi terapi oksige oksigen n dilaku dilakukan kan dengan dengan $ara melakuk melakukan an obser# obser#asi asi terlebi terlebih h dahulu dahulu mengen mengenai ai kondis kondisii klinis klinis klien klien (Pamun (Pamungk gkas, as, =, P, 20%?)! 20%?)! .eliputi 9 a! >bser >bser#a #asi si +arn +arnaa kulit kulit,, bibi bibirr dan dan kuku kuku,, apak apakah ah masih masih ada tand tandat atan anda da hipoks hipoksia ia atau tidak! tidak! Fika Fika sudah sudah tidak tidak ada tandat tandatand andaa hipoks hipoksia ia maka maka pemberian terapi oksigen bisa dihentikan! b! 7aji frekuensi pernapasan, jika frekuensi pernapasan sudah dalam rentang %& sampai dengan 20 kali8menit maka pemberian terapi oksigen sudah bisa dihentikan! $! 7aji 7aji nila nilaii satu satura rasi si oksi oksige gen, n, jika jika satu satura rasi si oksi oksige gen n suda sudah h masu masuk k dala dalam m rentang E& sampai dengan %00!
. ASUAN K#P#A K#P#A* *ATAN +. Peng Pengka ka,i ,ian an a! -namnesis %) 7elu eluhan han uta utama ma 7eluhan 7eluhan yang sering mun$ul pada penyakit Tuberculosis Tuberculosis (TB)
paru dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi berupa keluhan keluhan respiratoris respiratoris seperti seperti
batuk darah! darah! 7eluhan 7eluhan batuk merupakan merupakan
gang ganggu guan an a+al a+al yang ang pali paling ng seri sering ng dike dikelu luhk hkan an!! Pera Pera+a +att haru haruss mena menany nyak akan an
apak apakah ah
batu batuk k
bersi bersifat fat
prod produk ukti tif8n f8non onpr prod oduk uktif tif
atau atau
ber$ampur dengan darah! Fika klien mengeluhkan batuk darah, maka pera+at harus menanyakan seberapa banyak darah yang keluar atau hany anya beru erupa blood blood stea stea , beru berupa pa gari gariss atau atau ber$a ber$akb kber$ er$ak ak dara darah h (.utta6in, -, 2001)! 7eluhan respiratoris lain yang s ering mun$ul yaitu sesak napas! Sesak napas ditandai dengan adanya peningkatan frekuensi pernapasan G0 kali8menit, adanya otat bantu tambahan saat bernapas, sianosis dan penurunan nilai saturasi oksigen (Sa> 2) HE?! Pera+at perlu mengkaji berapa frekuensi pernapasan dalam satu menit,
15
mengamati adanya otot tambahan pernapasan seperti retraksi inter$osta, retraksi retraksi otot supra$la#i$ula supra$la#i$ula dan pernapasan pernapasan $uping $uping hidung! hidung! Pera+at Pera+at juga perlu mengamati adanya sianosis pada bibir dan mengukur nilai saturasi oksigen (Sa>2) (Soemantri, I 200)! 2) i+aya i+ayatt kepe kepera+a ra+atan tan sekaran sekarang g Pengkajian ini dilakukan untuk mendukung keluhan utama, jika keluhan utama adalah batuk maka pera+at harus menanyakan berapa lama keluhan tersebut mun$ul! 7eluhan batuk timbul paling a+al dan yang yang paling paling sering sering dikelu dikeluhka hkan, n, mulam mulamula ula non produk produktif tif kemudi kemudian an lama lama kelam kelamaan aan prod produk ukti tiff dan dan ber$ ber$am ampu purr dara darah h bila bila suda sudah h terja terjadi di kerusakan jaringan! Tanyakan selama batuk apakah ada keluhan yang menyertai seperti demam, keringat malam atau menggigil yang mirip dengan demam influena karena demam dan batuk merupakan gejala a+al dari TB Paru! Selain itu juga tanyakan sejak kapan gejala tersebut mun$ul, tindakan apa yang sudah dilakukan dan hasil yang didapatkan dari tindakan yang dilakukan (.utta6in, -, 2001)! ) i+aya i+ayatt kepera+ kepera+ata atan n dahulu dahulu Pengkajian yang mendukung adalah dengan mengkaji apakah klien pernah menderita TB Paru sebelumnya, keluhan batuk pada masa ke$il, dan penyakit lain yang memperberat TB paru seperti !iabetes Melitus! Melitus! Tanyakan pada klien mengenai obatobat yang bisa diminum oleh klien di masa lalu yang masih rele#an, obatobat ini meliputi obat >-T dan antitusif! Aatat adanya efek samping yang terjadi di masa lalu! -danya alergi obat juga harus ditanyakan serta reaksi alergi yang timbul! 7aji lebih mendalam seberapa besar penurunan berat badan selama enam bulan terakhir! Penurunan berat badan pada klien TB Paru berhubungan erat dengan proses penyembuhan penyakit serta adanya anoreksia dan mual yang disebabkan karena minum >-T! <) i+aya i+ayatt kepe kepera+a ra+atan tan keluar keluarga ga Se$ara patologi TB Paru tidak diturunkan, namun pera+at perlu mengka mengkaji ji apakah apakah penyaki penyakitt ini pernah pernah dialami dialami oleh oleh anggot anggotaa keluar keluarga ga yang lainnya sebagai faktor predisposisi penularan di dalam rumah! b! Pemeriksaan Penunjang
16
%) Pemeriksaan Pemeriksaan adiologi adiologiss dengan ontgent ontgent Thora* Thora* Pada hasil pemeriksaan ontgent thora* sering didapatkan hasil adanya suatu lesi sebelum ditemukan adanya gejala subjektif a+al dan sebelum pemeriksaan fisik menemukan kelainan pada paru! Bila pemeriksaan ont ontge gent nt menem menemuk ukan an suat suatu u kelai kelaina nan, n, tida tidak k ada ada gambar gambaran an khus khusus us mengenai TB Paru a+al ke$uali lokasi di lobus ba+ah dan iasanya berada di sekitar hilus! 7arakteristik kelainan ini terlihat tampak bergarisgaris o"a#ue yang yang ukuran ukurannya nya ber#ar ber#ariasi iasi dengan dengan batas batas lesi yang yang tidak tidak jelas! jelas! 7riteri 7riteriaa yang yang kabur kabur dan gambar gambar yang yang kurang kurang jelas jelas ini sering sering diduga diduga sebagai pneumonia atau suatu proses eksudatif, yang akan tampak lebih jelas dengan pemberian kontras, sebagaimana gambaran dari penyakit fibrotik kronis! Tidak jarang kelainan ini tampak kurang jelas di bagian atas atas maupun maupun ba+ah, ba+ah, memanja memanjang ng di daerah daerah kla#ik kla#ikula ula atau satu bagian bagian lengan atas hingga apek paru (.utta6in, 2001)! 2) Pemeriksaan Pemeriksaan aboratoriu aboratorium m a) 7ultu 7ulturr BT BTPemerik Pemeriksaan saan ini dituju ditujukan kan untuk untuk pemeri pemeriksaa ksaan n mikrob mikrobiol iologi ogi melalu melaluii isolas isolasii bakteri bakteri!! "ntuk "ntuk membed membedaka akan n spesies spesies Mycobacterium antara yang satu dengan yang lainnya! Selain itu juga digunakannya sput sputum um
untu untuk k
peme pemeri riks ksaa aan n
BTBT- untu untuk k
mema memast stik ikan an
diag diagno nosi siss
tuberk tuberkulo ulosis sis paru! paru! ;isamp ;isamping ing itu juga juga dapat dapat memberi memberikan kan e#alua e#aluasi si terhadap pengobatan yang diberikan! ;alam hal ini klien dianjurkan satu hari sebelum pemeriksaan sputum sputum untuk minum sebanyak sebanyak dua liter dan dianjurkan melakukan batuk efektif! ;apat juga diberikan obatobatan mukolitik ekspektoran atau ata u den dengan gan inh inhalas alasii lar laruta utan n gar garam am hip hiperto ertonik nik sela selama ma 20 200 0 men menit! it! -pabila masih sulit untuk mendapatkan sputum dapat diperoleh dengan bronkoskopi! 7riteria sputum BT- positif adalah bila sekurang kurangnya ditemukan tiga kuman BT- pada sedian! ;engan kata lain dipe di perl rluk ukan an ?0 ?0!0 !000 00 ku kuma man n da dalam lam % ml sp sput utum um!! Pa Pada da pem pemeri eriks ksaa aan n dengan deng an biakan biakan,, setelah <& mingg minggu u penan penanaman aman sputum dalam mediu medium m biakan, koloni kuman tuberkulosis mulai tampak! Bila setelah delapan
17
minggu ming gu penana penanaman, man, koloni tidak tampak, biakan dinyatakan dinyatakan negat negatif if (-min / Bahar, 200&)! b) Te Tess Tuberkulin Tuberkulin Padaa tes tub Pad tuberk erkuli ulin n biasany biasanyaa dig diguna unakan kan $ara man mantou tou*, *, yai yaitu tu dengan enyuntikkan 0,% $$ Tuberkulin $urified $rotein !eri%ate (PP;) !eri%ate (PP;) intra cutan cutan (IA) ? T" (interm ( intermediate ediate stre strength ngth)! )! Se Sete tela lah h <1 <1 2 2 ja jam m tuberkulin disuntikkan akan timbul reaksi berupa indurasi kemerahan yang terdiri dari infiltrat limfosit yakni senya+a antara antibodi dan antigen tuberkulin! .enurut Soedarto (200E) hasil tes mantou* dibagi menjadi < yakni9 9 hasil negatif • I ndura si ber dia mete r 0? mm Indura urasi si ber berdia diamet meter er &E mm 9 has hasil il mera meraguk gukan an • Ind 9 hasil mantou* positif • Indurasi berdiameter %0%? mm • Indurasi berdiameter lebih dari %& mm 9 hasil mantou* positif kuat 'al yang menyebabkan reaksi tuberkulin berkurang (-min / Bahar, 200&)! ;iantaranya 9
•
Penderita yang baru 2%0 minggu terpapar tuberkulosis -lergi, penyakit sistemik berat (Sar$oidosis, !:) Penyakit &'anthematous Penyakit &'anthematous dengan dengan panas yang akut (morbili, $a$ar air
•
dan poliomyelitis) eak e aksi si hi hipe perse rsens nsit itifi ifita tass me menu nuru run n pa pada da pe peny nyaki akitt lim limfo foret retik ikule uler r
•
( Hodgin) Hodgin) Pemberian kortikosteroid yang lama, pemberian obat imunosupresi
• •
lainnya $) -nal -nalisa isa gas gas dara darah h art arteri eri Pemeri Pemeriksaa ksaan n analisa analisa gas darah darah arteri arteri dituju ditujukan kan untuk untuk menget mengetahu ahuii adanya gangguan pertukaran gas yang dalam hal ini ada tiga indikator untuk untuk memasti memastikan kanny nya, a, yaitu yaitu Sa>2, Sa>2, Pa>2 dan PaA> PaA>2! =ilai =ilai normal normal saturasi oksigen (Sa>2) adalah E?%00, Pa> 2 E? mm'g%00 mm'g, PaA>2 ? mm'g mm'g! mm'g! Pada klien klien dengan dengan TB paru mengalami mengalami penurunan nilai saturasi oksigen (Sa>2) HE?, Pa> 2 HE? mm'g, dan mengalami peningkatan PaA> 2 H mm'g! d) >ksim >ksimetri etri nadi nadi
18
>ksim >ksimetri etri nadi nadi merupa merupakan kan metode metode pemant pemantaua auan n non in#asif in#asif se$ara se$ara kontinu terhadap saturasi oksigen (Sa> 2)! =ilai normal saturasi oksigen adalah E?%00! E?%00! Fika nilai saturasi saturasi oksigen (Sa>2) kurang dari 1? maka jaringan tidak mendapat $ukup okigen dan klien membutuhkan e#aluasi lebih jauh!
e) Pemeri Pemeriksaa ksaan n darah darah Pada Pada kasu kasuss TB Paru Paru peme pemeri riks ksaan aan dara darah h dila dilaku kuka kan n untu untuk k meni menila laii leukosit dan aju :ndap ;arah (:;)! eukosit akan meningkat karen adan adany ya pros proses es infe infeks ksi, i, norm normal alny nyaa leuk leukos osit it pada pada oran orang g de+a de+asa sa rentangnya
-. Diagno Diagnosa sa Kepera!a Kepera!atan tan
.asalahmasalah yang sering mun$ul dalam tuberkolusis paru dengan masalah pemenuhan kebutuhan oksigenasi menurut =-=;- =IA=>A (20%?) adalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan akumulasi sekret dalam dalam jumlah jumlah yang yang berlebi berlebihan han dan ganggu gangguan an pertuk pertukaran aran gas berhu berhubun bungan gan dengan perubahan membran al#eolar kapiler!
. Inter/ensi Inter#ensi yang sering dilakukan menurut =urarif / 7usuma (20%?)
pada pasien TB Paru untuk mengatasi diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan napa napass antar antaraa lain lain deng dengan an melak melakuk ukan an ausk auskul ulta tasi si suar suaraa napa napas, s, mela melaku kuka kan n fisioter fisioterapi api dada, dada, postur postural al draina drainage, ge, ajarkan ajarkan batuk batuk efektif efektif dan kolabo kolaborasi rasi pemberian obat mukolitik! Sedangkan menurut Soemantri, I (200) inter#ensi yang dilakukan untuk diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan napas meliputi
19
kaji kaji kema kemamp mpua uan n
klie klien n
untu untuk k
meng mengel elua uark rkan an sekr sekret et8b 8bat atuk uk efek efekti tiff
dan dan
memberikan minum hangat! "ntuk diagnosa gangguan pertukaran gas menurut =urarif / 7usuma (20%?) antara lain monitor ratarata, rata rata, kedalaman, irama ira ma dan usaha respirasi, $atat pergerakan dada, amati kesimetrisan pergerakan dada kanan dan kiri, amati adanya penggunaan otot tambahan retraksi inter$osta dan supra$la#i$ular, monitor pola napas, monitor suara napas dan monitor status respirasi dan oksigen! Sedangkan inter#ensi untuk gangguan pertukaran gas menurut .utta6in (2001) meliputi $atat adanya sianosis dan perubahan +arna kulit, kulit, kolabo kolaborasi rasi pemerik pemeriksaan saan analisa analisa gas gas darah darah arteri arteri dan berika berikan n terapi terapi oksigen sesuai kebutuhan! 'asil laporan kasus .ujtaba, -, ' (20%?) inter#ensi yang dilakukan pada diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan napas meliputi kaji suara napas, lakukan lakukan fisioterapi fisioterapi dada, dan pemberian pemberian obat mukolitik! mukolitik! ;an inter#ensi inter#ensi untuk untuk diagnosa diagnosa gangguan gangguan pertukaran gas berdasarkan berdasarkan hasil laporan laporan kasus =ajib, ., - (20%<) meliputi kaji status respirasi dan oksigen, monitor ratarata, kedalaman, irama dan usaha respirasi, $atat pergerakan dada, amati kesimetrisan pergerakan dada kanan dan kiri, kolaborasi pemeriksaan analisa gas darah arteri, amati adanya sianosis dan perubahan +arna kulit dan berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan! 0. I1pl I1ple1 e1en enta tasi si Implementasi Implementasi merupakan kategori dari perilaku perilaku kepera+atan kepera+atan dimana
tindakan yang diperlukan untuk men$apai tujuan dan hasil yang diperlukan untuk men$api tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan kepera+atan dila dilak kukan ukan dan dise disele lesa saik ikan an (Po (Potter tter / Perry erry,, 200&) 00&)!!
'asi 'asill lapo lapora ran n kasu kasuss
.ujtab .ujtaba, a, -, ' (20%?) (20%?) melaku melakukan kan tindak tindakan an kepera+ kepera+ata atan n untuk untuk diagno diagnosa sa ketid ketidak akef efekt ektif ifan an bersi bersiha han n jalan jalan napa napass melip meliput utii meng mengka kaji ji suar suaraa napa napas, s, melak melakuk ukan an fisio fisiote tera rapi pi dada dada dan dan melak melakuk ukan an kola kolabo boras rasii pember pemberia ian n obat obat mukoli mukolitik tik!! "ntuk "ntuk diagno diagnosa sa ganggu gangguan an pertuk pertukaran aran gas, implem implementa entasi si yang yang dilakukan =ajib, ., - (20%<) (20%<) antara lain mengkaji status respirasi respiras i dan oksigen, memon memonit itor or ratar ratarata ata,, keda kedalam laman, an, iram iramaa dan dan usah usahaa respi respira rasi, si, men$ men$ata atatt pergerakan dada, amati kesimetrisan pergerakan dada kanan dan kiri, melakukan kolaborasi pemeriksaan analisa gas darah arteri, mengamati adanya
20
sianosi sianosiss dan peruba perubahan han +arna +arna kulit kulit dan memberi memberikan kan terapi terapi oksig oksigen en sesuai sesuai kebutuhan! kebutuhan! Implementasi Implementasi kepera+atan kepera+atan dilakukan dilakukan berdasarkan berdasarkan inter#ensi inter#ensi yang telah telah disu disusu sun, n, namun namun dalam dalam melak melaksan sanak akan an impl implem ement entas asii kepe kepera+ ra+ata atan n tergantung pada keadaan klien dan sarana pra sarana yang ada di rumah sakit!
2. #/aluasi
:#aluasi merupakan langkah terakhir dari proses kepera+atan! Semua tahap tahap kepera kepera+ata +atan n harus harus die#al die#aluas uasi, i, dengan dengan melibat melibatkan kan klien, klien, pera+a pera+atan, tan, anggot anggotaa tim keseha kesehatan tan lainny lainnyaa dan bertuj bertujuan uan untuk untuk menila menilaii apakah apakah tujuan tujuan dalam peren$anan ter$apai atau tidak untuk melakukan pengkajian ulang dalam peren$anaan ter$apai atau tidak atau untuk melakukan pengkajian ulang jika tindakan belum berhasil (Potter / Perry,200&)! Perry,200&)! :#alu aluasi asi yang ang dih diharap arapka kan n dala dalam m kasus asus ini ini adal adalah ah klien lien dapa dapatt mempertahankan jalan napas paten dengan mengatasi sekresi dengan masukan air, postural drainage, batuk efektif dan terpenuhinya kebutuhan oksigenasi!