Shinta Shinta Ellis Ellis a Fauzi Fauzia/105 a/1051305 13052 2
REVIEW TATA NAMA SENYAWA ORGANIK MENURUT ATURAN IUPAC
Alkana
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon dengan ikatan t unggal. Aturan penamaan senyawa alkana : 1. Alkana memiliki akhiran "-ana" dan diberikan awalan tergantung pada jumlah atom dalam rantai tersebut mengikuti aturan imbuhan aturan imbuhan pengganda IUPAC.
2. 3. 4. 5. 6.
Jumlah karbon
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Awalan
Met-
Et-
Prop-
But-
Pent-
Heks-
Hept-
Okt-
Non-
Dek-
Menentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang. Penomoran rantai induk dimulai dari ujung terdekat cabang. Menentukan nomor cabang pada rantai induk. Memberi nama cabang yang merupakan gugus alkil. Urutan penamaan alkana : a. Untuk rantai lurus (tidak bercabang) – ) Nama alkana alkana diberi awalan awalan n – (normal (normal – Contoh :
n-Pentana
b. Untuk rantai bercabang bercabang 1) Jika terdapat lebih dari satu alkil sejenis, urutan penamaan: penamaan: nomor alkil - jumlah alkil sejenis (di (di,, tri, tri, tentra, tentra, dst.) - nama alkil – nama nama alkana rantai induk. Contoh :
3
4
5
6
2 1
2) Jika terdapat lebih dari satu jenis alkil, urutan penamaan : nomor alkil - jumlah alkil sejenis (di (di,, tri, tri, tentra, tentra, dst.) - nama alkil (menurut abjad) – nama alkana rantai induk.
Contoh :
3
4
5
6
2 1
Alkena
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap dua. Aturan penamaan senyawa alkana : 1. Penamaan Penamaan rantai induk i nduk sama seperti alkana, akan tetapi pada alkena berakhiran – ena. ena. 2. Penentuan rantai induk yaitu rantai karbon terpanjang yang memiliki ikatan rangkap dua. 3. Penomoran rantai induk dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap. 4. Penamaan Penamaan alkil sama seperti alkana, tetapi pada penomoran penomoran lebih didahulukan ikatan rangkap. 5. Urutan penamaan alkena : a. Untuk rantai lurus (tidak bercabang) Nomor ikatan rangkap rangkap – nama nama alkena Contoh :
b. Untuk rantai bercabang bercabang Nomor alkil pada rantai induk - jumlah jumlah alkil (untuk lebih dari dari satu alkil sejenis sejenis (di (di,, tri, tri, tentra, tentra, dst.) – nama nama alkil (menurut abjad untuk lebih dari satu jenis alkil) – nomor nomor atom C ikatan rangkap – nama nama alkena rantai induk Contoh :
Jika terdapat lebih dari satu ikatan rangkap penamaan rantai induk :
Nomor ikatan rangkap rangkap - nama nama rantai menurut menurut aturan imbuhan aturan imbuhan pengganda IUPAC – jumlah ikatan ranngkap ranngkap (di (di,, tri, tri, tentra, tentra, dst.) – ena. ena. Contoh :
Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap tiga.
Aturan penamaan sama seperti alkena hanya saja akhiran – ena ena diganti dengan – una una
Contoh :
3-etil 4-metil 1-pentuna
Senyawa Aromatis
Senyawa aromatis adalah senyawa yang mengandung cincin benzene. Benzene (C 6H6) memiliki enam karbon yang terikat dengan satu atom hydrogen. - Tata nama senyawa turunan benzena b enzena dengan satu substituen yang terikat pada cincin Benzena :
Senyawa turunan benzena dengan dua substituen yang terikat pada cincin benzene, maka posisi substituen dapat dinyatakan dengan awalan o (orto), m (meta), p (meta), p (para) atau dengan menggunakan angka.
orto
meta para
Urutan prioritas penomoran untuk beberapa substituent yang umum :
Arah tanda panah menunjukkan menunjukkan substituen yang semakin prioritas, maka penomorannya dengan nomor yang semakin kecil. Contoh :
meta-nitro toluena
orto-kloro fenol
Alkohol
Gugus fungsi :
– OH Struktur : R OH
Rumus molekul : CnH2n+2O
Tata nama alkohol : 1. Tentukan rantai utama yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung gugus OH. 2. Penomoran pada rantai utama utama dimulai dari ujung yang terdekat dengan gugus OH. 3. Urutan penamaan alkohol : Nomor cabang cabang – nama nama alkil – nomor nomor gugus OH – nama nama rantai utama 4. Jika terdapat lebih dari satu gugus OH pada molekul yang sama (polihidroksil alkohol), gunakan akhiran – diol, diol, – triol triol , dst.
Contoh :
H3C –CH2 –OH etanol 1,2-etanadiol (etilena glikol)
Eter (Alkoksi Alkana)
Gugus fungsi :
– O – R Struktur : R R ’
Rumus molekul : CnH2n+2O
Tata nama eter menurut IUPAC dilakukan dengan menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai alkoksi dan alkil yang lebih besar sebagai sebagai alkana.
Contoh : metoksi etana 4-etoksi-2-metilheksana
Aldehid (Alkanal)
Gugus fungsi :
O =
– C – H Struktur : R
Rumus molekul : CnH2nO
Tata nama aldehida berdasarkan sistem IUPAC diturunkan dari nama alkana induknya dengan mengubah huruf terakhir – a pada alkana dengan huruf – al al untuk aldehid. 1. Tentukan rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi. 2. Penomoran selalu dari atom C pada gugus fungsi sehingga atom karbon pada gugus – CHO CHO selalu memiliki nomor 1.
Contoh :
Keton (Alkanon)
Gugus fungsi :
O =
– C – R Struktur : R R ’
Rumus molekul : CnH2nO
Tata nama untuk keton menurut sistem IUPAC yaitu dengan mengubah akhiran -a -a pada pada alkana alkana dengan huruf -on -on.. 1. Tentukan rantai terpanjang yang melewati gugus fungsi – CO CO – . 2. Penomoran dimulai dari ujung terdekat gugus fungsi.
Contoh : propanon (aseton)
2-butanon
Asam Karboksilat (Asam Alkanoat)
Gugus fungsi :
O =
– C – OH Struktur : R OH
Rumus molekul : CnH2nO2
Tata nama asam karboksilat berdasarkan sistem IUPAC diturunkan dari nama alkana induknya dengan memberi awalan asam dan mengubah akhiran -a -a pada pada alkana alkana dengan -oat . 1. Tentukan rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi. 2. Penomoran selalu dari atom C gugus fungsi sehingga atom karbon pada gugus – COOH COOH selalu memiliki nomor 1.
Contoh :
Ester (Alkil Alkanoat)
Gugus fungsi :
O =
– C – OR Struktur : R OR ’
Rumus molekul : CnH2nO2
alkil alkanoat
Ester merupakan senyawa yang diturunkan dari asam karboksilat dengan mengganti hidrogen pada gugus hidroksilnya dengan gugus hidrokarbon. Penamaan ester menurut IUPAC dilakukan dengan menyebutkan terlebih dahulu alkil yang melekat pada gugus karbonil kemudian nama karboksilatnya.
Contoh :
metil
etil etanoat
Haloalkana
Haloalkana terbentuk karena reaksi senyawa alkana dengan unsur golongan halogen (F, Cl, Br, dan I). Urutan penamaan haloalkana menurut IUPAC : nomor cabang halogen – nama halogen – alkana alkana Contoh :
2-bromo pentana
Amina
Amina adalah senyawa yang mengandung gugus NH 2. Struktur : R – NH2
Jenis : Amina o primer (1 )
Amina o sekunder (2 )
Amina o tersier (3 )
Tata nama senyawa amina :
Amina alifatik sederhana dinamakan dinamakan dengan gugus alkil yang terikat pada atom N dan diberi akhiran amin. Contoh :
Dalam sistem IUPAC, bila gugus NH2 sebagai substituen, maka dinamakan gugus amino. Contoh :
Amida
Amida memiliki rumus molekul RCONH2, RCONHR , atau RCONR R ’
’
’’ ’’
Daftar Pustaka
Rahayu, Iman. 2009. Praktis 2009. Praktis Belajar Kimia 1 : Untuk Kelas Kelas X Sekolah Sekolah Menengah Atas/Madrasah Atas/Madrasah Aliyah. Aliyah. Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional. Solomon, T.W.G. dan C.B. Fryhle. 2011. Organic Chemistry, Chemistry, 10th edition. John Wiley and Sons (Asia), Wiley International Students Version. Sukmanawati, Wening. 2009. Sukmanawati, 2009. Kimia Kimia 3 : untuk SMA dan MA Kelas XII XII . Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Departem en Pendidikan Nasional. http://vinarachmaya.files.wordpr http://vinarachmaya.files.wordpress.com/2013 ess.com/2013/05/amina-ppt.ppt /05/amina-ppt.ppt id.wikipedia.org kimia.upi.edu www.chem-is-try.org