STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR SISWA (Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa yang Berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek)
SKRIPSI
Oleh: Alif Dyah Yunitasari 06110054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG April, 2010
STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR SISWA (Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa yang Berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Tarbiyah Universitas Islam Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Malang Untuk Memenuhi Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Guna Memperoleh Gelar Gelar Strata Satu Sarjana Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh: Alif Dyah Yunitasari 06110054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG April, 2010
HALAMAN PERSETUJUAN
STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR SISWA (Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa yang Berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek)
Oleh: Alif Dyah Yunitasari 06110054
Telah Disetujui Disetujui pada Tanggal Tanggal 29 Maret 2010 Dosen Pembimbing,
Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I NIP. 196512051994031003 196512051994031003
Mengetahui, Ketua Jurusan Jurusan Pendidikan Pendidikan Agama Agama Islam (PAI),
Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I NIP. 196512051994031003 196512051994031003
HALAMAN PENGESAHAN STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR SISWA (Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa yang Berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek) SKRIPSI Dipersiapkan dan disusun oleh Alif Dyah Yunitasari (06110054) telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 19 April 2010 dengan nilai A dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memeperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada tanggal 24 April 2010.
Panitia Ujian
Tanda Tangan
Ketua Sidang Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I NIP. 196512051994031003 196512051994031003
:
Sekretaris Sidang Drs. H. A. Fatah Yasin, M.Ag NIP. 196712201998031002 196712201998031002
:
Penguji Utama Dr. H. M. Samsul Hady, M.A NIP. 196608251994031002 196608251994031002
:
Mengesahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
Dr. H. M. Zainuddin, MA NIP. 19620507 196205071995 19950310 031001 01
Syukur Alhamdulillah hamba panjatkan kepada Allah SWT atas terselesaikannya Skripsi ini tepat Waktu Karya ini saya persembahkan kepada Ayah dan Ibu tercinta (Drs. H. Kuwat M. Turkan dan Hj. Subekti, S.Pd) Yang telah sabar, mendidik dan menyayangi dengan penuh kasih sayang Adikku tersayang Muhamad Nizar Zulmi yang selalu memberiku memberi ku semangat, dukungan dukun gan dan menemaniku disaat suka maupun duka Para Guru dan Dosen yang telah mendidikku Sahabat-sahabatku PAI Angkatan 2006 Dan para pecinta ilmu pengetahuan dimanapun berada
HALAMAN MOTTO
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku bers uku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal . Mengenal . (Q.S. Al-Hujurat: 1 13).
1
Al-Qur’an dan Terjemahnya (Wakaf Dari Pelayan Dua Tanah Suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz Ali Sa’ud Tidak Diperjualbelikan), hlm.847
Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang NOTA DINAS PEMBIMBING Hal : Skripsi Alif Dyah Yunitasari Lamp. Lamp. : 6 (enam) (enam) Eksem Eksempla plar r
Malang, 24 Maret 2010
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang di Malang Assalamu’alaikum Wr. Wb Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa, maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini: Nama : Alif Dyah Yunitasari NIM : 06110054 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judu Judull Skri Skrips psii : STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR SISWA (Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa yang Berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek) maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing,
Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I NIP. 196512051994031003 196512051994031003
SURAT SURAT PERNYATAA PERNYATAAN N
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.
Malang, Malang, 30 Maret 2010 2010
Alif Dyah Yunitasari
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya berkat rahmat dan petunjuknya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi skripsi ini tepat waktu. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muha mad SAW yang telah membawa petunjuk kebenaran seluruh umat manusia yaitu Agama Islam yang kita harapkan syafaatnya di Dunia dan di Akhirat. Suatu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi penulis karena dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.
Oleh
karena
itu
dengan
segala
kerendahan
hati
penulis
ingin
menyampaikan rasa hormat, ucapan terimakasih, serta penghargaan setinggitingginya kepada: 1. Ayah dan dan Ibu tercinta tercinta (Drs. H. H. Kuwat M. Turkan Turkan dan Hj. Hj. Subekti, Subekti, S.Pd) S.Pd) yang sangat penulis hormati dan sayangi, karena limpahan kasih sayang dan doanya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adikku tersayang (Muhamad Nizar Zulmi) yang selalu memberikan motivasi agar penulisan skripsi ini cepat selesai. selesai. Dan seluruh seluruh keluarga keluarga besar di Trenggalek Trenggalek yang selalu memberikan semangat agar cepat lulus dari Program S1 ini dengan nilai yang bail. 2. Prof. Dr. Dr. H. Imam Imam Suprayogo Suprayogo,, selaku selaku rektor rektor Universitas Universitas Islam Islam Negeri Negeri (UIN) (UIN)
Maulan Maulanaa
Malik Malik
Ibrahi Ibrahim m
Malang Malang
yang yang
telah telah
memb memberik erikan an
kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 3. Dr. H. H. M. Zainu Zainuddi ddin, n, MA, MA, selaku selaku Deka Dekan n Fakult Fakultas as Tarbiy Tarbiyah ah yang yang telah telah mengizinkan menimba ilmu di Fakultas Tarbiyah. 4. Drs. H. Moh. Moh. Padil Padil,, M.Pd.I M.Pd.I,, selaku selaku Ketu Ketuaa Jurusa Jurusan n Pendid Pendidika ikan n Agama Agama Islam sekaligus sebagai dosen pembimbing yang senantiasa memberikan wawasan keilmuan, saran, kritik, motivasi, arahan dan bimbingan yang bermakna dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Seluruh Seluruh Dosen Dosen Pendi Pendidik dikan an Agama Agama Islam, Islam, Fakult Fakultas as Tarbiya Tarbiyah h Univer Universita sitass Islam Negeri (UIN) Maulana Maulana Malik Malik Ibrahim Ibrahim Malang yang yang telah telah memberikan wawasan keilmuan selama menempuh program S1 ini. 6. Semua Guru TK Idhata Idhata Ngetal Ngetal II, SDN Ngetal Ngetal II, MTsN Model Trenggalek dan SMAN 1 Trenggalek yang telah memberikan ilmunya selama ini. 7. Seluruh Seluruh Guru dan Siswa Siswa SMP Negeri Negeri 1 Pogalan Pogalan yang telah mengizink mengizinkan an dan membantu dalam penelitian sehingga terselesaikannya skripsi ini tepat waktu. 8. Seluruh Seluruh Tata Tata Usaha Fakultas Fakultas Tarbiyah Tarbiyah yang yang senantiasa senantiasa memberikan memberikan layanan administrasi yang baik selama penyelesaian program S1 ini. 9. Seluruh Seluruh
teman-teman teman-teman Jurusan Jurusan
PAI angkatan angkatan
2006 2006
yang yang
senasib senasib
seperju seperjuang angan, an, (Milad (Miladus us Sholih Sholihan, an, Lailat Lailatul ul Faizah, Faizah, Nuriya Nuriyah h Ula Masluhi Masluhi,, Faizatul Husniyah, Nur Asyiah Sholihah, Nur Shodicoh, Amirotun Nahdliyah, Diana Wijayanti dan teman-teman lain yang tidak bisa
disebutkan satu-persatu), semoga persahabatan kita tidak terpisahkan oleh jarak. 10. Teman-teman kos Sumbersari Sumbersari IA 51 (Qarid, Leli, Tutus, Hanifa, Ulfa, Afi, Tatik, Maul, Evi, Shofi, Hartin, Faiza, Yuli, Aida, Didin, Hilmi, ifa, Nia, Mbak Dewi), Dewi), yang yang selalu selalu memberikan memberikan semang semangat at dalam penyeles penyelesaian aian skripsi ini. 11. Semua pihak yang ikut membantu penulis baik baik dalam hal moril, materil, ataupun spiritual, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi terwujudnya karya yang lebih baik untuk untuk masa yang akan datang. Sebagai ucapan terimakasih semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Malang, Malang, 28 Maret 2010 2010
Penulis
DAFTAR TABEL
2.1 Stuk Stuktur tur kurik kurikulu ulum m SD/MI SD/MI (model (model 1) ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
51
2.2 Stuktu Stukturr kuriku kurikulum lum SD/MI SD/MI (mod (model el 2) 2) ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
51
2.3 Struktu Strukturr Kuriku Kurikulum lum SMP/MTs SMP/MTs ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
52
4.1 Strukt Struktur ur Organ Organisas isasii di SMP Nege Negeri ri 1 Pogala Pogalan... n...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...
70
4.2 4.2 Kuali Kualifik fikasi asi Pen Pendi didi dika kan, n, Stat Status us,, Jenis Jenis Kela Kelami min, n, dan dan Juml Jumlah ah Gur Guru u .... ...... .... .... ....
71
4.3 Dafta Daftarr Guru Guru SMP Nege Negeri ri 1 Pogala Pogalan n ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...
71
4.4 Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian) (keahlian) .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ........ ...
73
4.5 Pengemba Pengembanga ngan n kompet kompetens ensi/p i/prof rofesio esional nalism ismee guru..... guru........ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
73
4.6 Prestasi guru............. guru.................. .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... ......... ....
74
4.7 Guru Guru Billin Billingua guall (RSBI) (RSBI) ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
74
4.8 Pengem Pengemban bangan gan kompet kompetens ensi/p i/prof rofesio esional nalism ismee guru guru Billin Billingua gual..... l........ ...... ...... ...... ...... ...
74
4.9 Tenaga Tenaga Pendukung Pendukung ......... .............. .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .....
75
4.10 4.10 Data Data Siswa Siswa (emp (empat at tahu tahun n terak terakhir hir)) siswa siswa regul reguler er ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...
75
4.11 4.11 Data Data Sisw Siswaa (empa (empatt tahun tahun tera terakh khir ir)) sisw siswaa Billi Billing ngua uall (RSBI (RSBI)) .... ...... .... .... .... .... .... .... ..
76
4.12 Prestasi Akademik: Akademik: NUAN............. NUAN.................. .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ....... ..
76
4.13 Prestasi Akademik: Akademik: Peringkat Peringkat rerata NUAN..... NUAN.......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .....
76
4.14 4.14 Prestas Prestasii Akadem Akademik: ik: Nilai Nilai Ujian Ujian Sekolah Sekolah (US) (US) ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .....
76
4.15 4.15 Angka Angka Kelulu Kelulusan san dan Melanjutk Melanjutkan.... an....... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...
77
4.16 4.16 Peroleh Perolehan an Kejuar Kejuaraan aan/Pr /Presta estasi si Akadem Akademik: ik: LombaLomba-lom lomba ba ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...
77
4.17 4.17 Peroleh Perolehan an Kejuar Kejuaraan aan/Pre /Prestas stasii Non Akad Akademi emik k ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
78
4.18 Jumlah dan prosentase siswa drop-out ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
78
4.19 Jumlah dan prosentase siswa yang terancam drop-out .. drop-out .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..
78
4.20 4.20 Alasan Alasan lulusa lulusan n SMP SMP tidak tidak melan melanjut jutkan kan ke ke SMA/S SMA/SMK/ MK/sed sederaj erajat... at...... ...... ...... ...
78
4.21 Pekerjaan Pekerjaan orangtua/wa orangtua/wali li siswa .......... ............... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......
79
4.22 4.22 Pengha Penghasila silan n orangtu orangtua/wa a/wali li (gabun (gabungan gan kedu keduaa orangtu orangtua) a) siswa..... siswa........ ...... ...... ...... ...
79
4.23 Tingkat Tingkat kesejahteraan kesejahteraan orangtua/wa orangtua/wali li siswa......... siswa.............. .......... .......... .......... .......... .......... .......... ....... ..
79
4.24 4.24 Data Ruang Ruang Belajar Belajar (Kelas) (Kelas) ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
80
4.25 4.25 Keteran Keterangan gan kondis kondisi: i: ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
81
4.26 Data Ruang Belajar Lainnya Lainnya .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... ......... ....
81
4.27 Data Ruang Kantor...... Kantor........... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... ......... ....
81
4.28 Data Ruang Penunjang....... Penunjang............ .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......
81
4.29 Lapangan Lapangan Olahraga Olahraga dan Upacara Upacara ......... .............. .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ....... ..
82
4.30 Perabot Perabot ruang kelas (belajar) (belajar) .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ....... ..
83
4.31 Perabot Perabot ruang belajar lainnya........ lainnya............. .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .....
83
4.32 Perabot Perabot Ruang Kantor Kantor .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... ......... ....
84
4.33 Perabot Perabot Ruang Penunjang Penunjang ......... .............. .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... ......... ....
84
4.34 Koleksi Koleksi Buku Perpustakaan Perpustakaan .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .....
85
4.35 Fasilitas Fasilitas Penunjang Penunjang Perpustakaan Perpustakaan .......... ............... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......
85
4.36 4.36 Alat/ Alat/Bah Bahan an di Labo Laborato ratoriu rium/R m/Ruan uang g Keter Keteramp ampilan ilan/Ru /Ruang ang Multim Multimedi ediaa ...
85
4.37 Sumber Sumber Dana 2 (dua) tahun terakhir terakhir .......... .............. ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ....... ..
86
4.38 Alokasi Alokasi Dana 2 (dua) tahun terakhir terakhir .......... .............. ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ....... ..
86
4.39 4.39 Daftar Daftar Nilai Nilai Siswa Siswa yang yang berasal berasal dari Sekola Sekolah h Dasar Dasar (SD) (SD) ...... ......... ...... ...... ...... ...... .....
87
4.40 4.40 Daftar Daftar nilai nilai akhlak akhlak dan keprib kepribadi adian an sisw siswaa yang yang berasal berasal dari dari SD..... SD........ ...... ..... ..
88
4.41 4.41 Daftar Daftar Nilai Nilai Sisw Siswaa yang yang berasal berasal dari dari Madr Madrasah asah Ibtida Ibtidaiya iyah h (MI) ...... ......... ...... ...
90
4.42 4.42 Daftar Daftar nilai nilai akhl akhlak ak dan keprib kepribadi adian an siswa siswa yang yang berasal berasal dari dari MI MI ...... ......... ...... ...
91
4.43 Penyajian Penyajian Data .......... ............... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... ......... ....
92
4.45 Histogram Histogram .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......
93
5.1 Uji Normalitas Normalitas .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .....
91
5.2 Uji Homogenita Homogenitass .......... ............... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ....... ..
92
5.3 Nilai Siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah (MI) ......... .............. .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ........ ...
92
5.4 Perbandingan nilai akhlak akhlak dan kepribadian siswa yang berasal dari SD dan MI............ MI................. .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .....
99
5.5 Uji Validitas Validitas ......... .............. .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......
101
5.6 Uji Reliabilitas Reliabilitas .......... ............... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ....... ..
102
DAFTAR GAMBAR
Foto 1. SMP Negeri 1 Pogalan Foto 2. Foto dengan Bapak Siswoyo, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pogalan Foto 3. Foto dengan Ibu Maelah, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Sekolah SMP Negeri 1 Pogalan Foto Foto 4. 4. Foto Foto dengan dengan siswa siswa kelas kelas VII E pada pada waktu waktu mengis mengisii angket angket di Laboratorium Komputer Foto 5. Foto dengan Bapak Nurudin, BA selaku Guru Pendidikan Agama Islam Kelas VII A,B,C,D,E pada waktu wawancara Foto 6. Foto dengan Bapak Kusnan, S.Pd.I selaku Guru Pendidikan Agama Islam Kelas VII F, G pada waktu wawancara. Foto 7. Foto dengan Bapak Drs. Jausan selaku Guru Pendidikan Agama Islam Kelas VII H pada waktu wawancara Foto 8. Foto dengan perwakilan siswa kelas VII H pada waktu wawancara.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Instrumen Penelitian
Lampiran II
Uji Normalitas dan Homogenitas
Lampiran III
Uji T
Lampiran IV
Angket
Lampiran V
Hasil Angket
Lampiran VI
Uji Validitas
Lampiran VII
Angket yang Valid
Lampiran VIII
Hasil Angket yang Valid
Lampiran IX
Uji Reliabilitas
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN HALAMAN PERSETUJU PERSETUJUAN AN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN NOTA DINAS HALAMAN PERNYATAAN KATA KATA PENGA PENGANTA NTAR R ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...
i
DAFTAR TABEL .......................................... ................................................................ ............................................ ........................... .....
iv
DAFTAR GAMBAR ............................................ .................................................................. .......................................... ....................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................... ............................................................... .......................................... ....................
viii
DAFTAR DAFTAR ISI ......... .............. .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......
ix
ABSTRAK ABSTRAK .............. ................... ......... ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .....
xii
BAB
I
PENDAHULUAN A. Latar Latar Bel Belak akan ang g Masal Masalah. ah... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..
1
B. Rumu Rumusan san Masal Masalah ah .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..
8
C. Tuju Tujuan an Pen Peneli elitia tian n .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..
9
D. Kegu Keguna naan an Peneli Penelitia tian n .... ...... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..
9
E. Hipote Hipotesis sis Penelit Penelitian ian ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
10
F. Ruan Ruang g Ling Lingku kup p dan dan Keter Keterba batas tasan an Pene Peneli litia tian n ...... ........ .... .... .... .... .... .... ..
10
BAB
BAB
BAB
II
III
IV
G. Defini Definisi si Operasi Operasiona onall ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .....
11
H. Sistem Sistematik atikaa Pembah Pembahasan asan ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...
12
KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Prestasi Belajar .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......
14
1. Penger Pengertian tian Prestas Prestasii Belajar Belajar ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .....
14
2. Fak Fakto torr-fak fakto torr yang yang Mempe Mempeng ngaru aruhi hi Pres Prestas tasii Belaj Belajar ar ..... .......
17
3. Faktor-faktor yang Menyebabkan Prestasi Belajar Turun
29
4. Upaya Upaya untuk untuk Mening Meningkatk katkan an Prestas Prestasii Belaj Belajar ar .... ....... ...... ...... ...... .....
34
B. Tinjau Tinjauan an Tentan Tentang g Sekolah Sekolah ..... ........ ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .....
45
1. Sekol Sekolah ah Dasar Dasar (SD) (SD) ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .....
45
2. Madrasa Madrasah h Ibtidai Ibtidaiyah yah (MI) (MI) ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .....
46
3. Sekola Sekolah h Mene Menenga ngah h Perta Pertama ma (SMP (SMP)) ....... .......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...
47
C. Kuri Kuriku kulu lum m Pend Pendid idik ikan an Aga Agama ma Isl Islam am ..... ....... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ....
47
METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Lokasi Penelit Penelitian ian ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
54
B. Jenis Jenis Penelit Penelitian ian ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...
54
C. Data Data dan Sumber Sumber Data ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
55
D. Popula Populasi si dan Sampel Sampel ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...
56
E. Instru Instrumen men Penelit Penelitian ian ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .....
57
F. Pengum Pengumpu pulan lan Data ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...
59
G. Analisi Analisiss Data ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
61
PEMAPARAN DATA A. Deskri Deskripsi psi Data Data ...... ......... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... ..
65
a. Latar Latar Bela Belaka kang ng Objek Objek ..... ....... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... ..
65
1. Seja Sejara rah h Ber Berdi diri riny nyaa SMP SMP Nege Negeri ri 1 Pog Pogal alan an .... ...... ..
65
2. Visi Visi,, Misi Misi dan dan Tuju Tujuan an SMP SMP Neg Neger erii 1 Poga Pogala lan n.
67
3. Struktur Struktur Organisasi Organisasi di SMP Negeri 1 Pogalan Pogalan
70
4. Keadaan Keadaan Guru Guru dan Tenaga Tenaga Penduk Pendukung ung di SMP Negeri 1 Pogalan ......................................... .............................................. .....
71
5. Keada adaan Siswa di SM SMP Ne Negeri 1 Po Pogalan lan .......
75
6. Sara Sarana na Pras Prasar aran anaa di di SMP SMP Nege Negeri ri 1 Poga Pogala lan n .... ......
80
b. Prestasi Belajar Siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan ........................................... ................................................... ........ BAB
V
ANALISIS DATA A. Penguj Pengujian ian Hipote Hipotesis.. sis..... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ...... .....
BAB
VI
87
94
PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... ....... ..
109
B. Saran....... Saran............ .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... .......... ....... ..
110
DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
Yunitasari, Alif Dyah. STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR SISWA (Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa yang Berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek). Trenggalek). Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat, serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, Warga Negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Sehingga pendidikan dasar sangat diperhatikan karena Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah menggalakkan Wajib belajar 9 (Sembilan) tahun. Kurikulum Kurikulum Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah (MI) sama dengan dengan kurikulum kurikulum Sekolah Sekolah Dasar (SD), hanya hanya saja pada pada Madrasah Ibtidaiy Ibtidaiyah ah (MI) terdapat terdapat porsi lebih lebih banyak mengenai Pendidikan Agama Islam. Selain mengajarkan mata pelajaran sebagaimana Sekolah Dasar (SD), juga ditambah dengan pelajaran-pelajaran seperti: seperti: Alquran Hadits, Aqidah Aqidah Akhlak, Fiqih, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab. Materi/bahan kajian mata pelajaran pendidikan Agama Islam antara siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dengan siswa yang berasal dari Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah (MI) sangat sangat berbeda berbeda dalam dalam hal hal keluasan keluasan maupun maupun kedalamannya. Madrasah lebih unggul dalam bidang agamanya, namun dari segi kualitas kualitas Madrasah masih rendah rendah dibandingka dibandingkan n Sekolah Umum. Umum. Hal itu karena jumlah terbesar dari lembaga pendidikan Madrasah berstatus sebagai Madrasah Swasta. Berdasarkan Berdasarkan latar belakang belakang tersebut tersebut maka maka penulis penulis tertarik untuk untuk melakukan penelitian yang berjudul “STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR SISWA (Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa yang Berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek)”. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan prestasi belajar siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek. Penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan Kuantitatif Kuantitatif dengan jenis penelitian Non penelitian Non Eksperimen, Eksperimen, Rancangan yang dipakai adalah Ekpose adalah Ekpose Fakto dengan bentuk Causa bentuk Causall Comparativ Comparativee Studies. Studies. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, angket dan wawancara. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik komparasi Uji Beda (t-test ( t-test ) T-test sampel bebas
( Independent Independent Sample Test ). ). Namun sebelumnya data diuji normalitas, homogenitas, validitas, dan reliabilitas terlebih dahulu. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa rata-rata prestasi belajar siswa yang berasal berasal dari Sekolah Sekolah Dasar (SD) pada Mata Pelajaran Pelajaran Pendidikan Pendidikan Agama Agama Islam Kelas VII di SMP SMP Negeri 1 Pogalan Pogalan Trenggalek adalah 75,93. Sedangkan siswa yang berasal berasal dari Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah (MI) adalah 78,03. Nilai keduanya keduanya sama-sama tergolong cukup baik karena di atas nilai KKM yaitu 70. Setelah di analisis analisis menggun menggunakan akan uji-t juga menyimpulk menyimpulkan an bahwa (2,004), (2,004), maka diterima. diterima. Jadi tidak ada perbedaan perbedaan yang yang significan significan antara prestasi belajar siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan. Sedangkan perbandingan akhlak dan kepribadian antara siswa yang berasal dari Sekolah Dasar Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah tidak ada perbedaan yang significant pula. Untuk mengetahui factor-faktor yang menyebabkan prestasi belajar keduanya tidak ada perbedaan, peneliti menggunakan angket dan dikuatkan dengan wawancara. Hasilnya adalah Guru Pendidikan Pendidikan Agama Islam sudah tepat dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang mempunyai latar belakang sekolah berbeda, Guru paham tentang karakter masing-masing siswa, Siswa bersemangat bersemangat rajin belajar belajar di rumah, rumah, Siswa mendapatkan mendapatkan pelajaran pelajaran agama tambahan tambahan dengan dengan mengikut mengikutii TPA/TPQ/Mad TPA/TPQ/Madrasah rasah Diniyah, Diniyah, Siswa ada yang yang tinggal di lingkungan Pondok Pesantren atau Masjid dan Siswa mendapat bimbingan dari orangtua di rumah. Jika ada factor lain yang belum disebutkan penulis, maka hal itu dapat dijadikan sebagai masukan atau at au tambahan agar skripsi ini terus berkembang dan tidak berhenti sampai disini. Kata Kunci
: Komparasi, Prestasi Belajar, Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI)
BIODATA MAHASISWA
Nama
: Alif Dyah Yunitasari
NIM
: 06110054
Tempat Ta Tanggal La Lahir
: Tr Trenggalek, 23 Juni 19 1988
Fak./Jur./Prog. St Studi
: Ta Tarbiyah/Pendidikan Ag Agama Is Islam
Tahun Masuk
: 2006
Alamat Rumah
: RT/RW I/I, Dusun Grojogan, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur
Alamat Malang
: Sumbersari IA 51
No Telp. Rumah/HP
: (0355)797012/ 085736005462 085736005462
Pendidikan
: SDN Ngetal II MTsN Model Trenggalek SMAN I Trenggalek
Malang, Malang, 30 Maret 2010 2010 Mahasiswa
(Alif Dyah Yunitasari)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Bela Belakan kang g Masal Masalah ah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Pasal 1 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional). Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Lingkungan Lingkungan yang sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut disebut lembaga pendidikan atau satuan pendidikan. 1 Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Pendidikan formal terdiri dari pendidikan
dasar,
pendidikan
menengah
dan
pendidikan
tinggi.
Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, Warga Negara dan anggota umat manusia 1
Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), hlm. 16
1
2
serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah (pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Dasar).2 Siswa yang telah lulus dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) harus melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs), karena Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) telah menggalakkan Wajib belajar
9 (Sembilan)
tahun. Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan Pemerintah Daerah (Pasal 1 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional). Program ini mewajibkan setiap warga negara Indonesia untuk bersekolah selama 9 (sembilan) tahun pada jenjang pendidikan dasar, yaitu dari tingkat kelas I Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga kelas IX Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs). Angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs terkait dengan sejumlah faktor. Pertama, adanya kesadaran dari siswa lulusan SD/MI maupun orangtuanya akan pentingnya pendidikan di tingkat SMP/MTs. Kedua, adanya SMP/MTs yang bisa dijangkau dari tempat tinggalnya. Ketiga, secara ekonomi mereka tidak kesulitan mendapatkan biaya sekolah. Keempat, anak-anak tidak terhambat oleh budaya setempat untuk melanjutkan ke SMP/MTs. Empat faktor ini perlu mendapat perhatian 2
Hamid Syarif, Pengenalan Syarif, Pengenalan Kurikulum Sekolah dan Madrasah (Bandung: Citra Umbara, 1995), hlm. 6
3
serius dalam rangka mendorong anak-anak lulusan SD/MI melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs, sehingga pada gilirannya mendorong suksesnya program Wajib Belajar Sembilan Tahun.3 Oleh karena itu siswa di SMP/MTs berasal dari lulusan SD/MI. Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan Sekolah Dasar, yang pengelolaannya dilakukan oleh oleh Departemen Agama. Kurikulum Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah (MI) sama dengan dengan kurikulum kurikulum Sekolah Dasar Dasar (SD), hanya hanya saja pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) terdapat porsi lebih banyak mengenai Pendidikan Agama Islam. Selain mengajarkan mata pelajaran sebagaimana Sekolah Dasar (SD), juga ditambah dengan pelajaran-pelajaran seperti: Alquran Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab. Sesuai ketetapan SKB 3 Menteri 1975, bahwa Madrasah dengan beban kurikulum 70% umum dan 30% agama. Posisi ini kemudian dikukuhkan oleh ketentuan UU No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengharuskan kurikulum Madrasah sama dengan kurikulum Sekolah Umum biasanya. Artinya Madrasah adalah Sekolah Umum, hanya berciri khas Agama Islam saja. Dengan keharusan itu maka beda antara Madrasah dengan Sekolah Umum hanyalah pada jumlah pelajaran agama yang menjadikannya sebagai ciri khas.4
3
Saiful Anam, Indra Djati Sidi dari ITB untuk Pembaruan Pendidikan (Bandung: Teraju, 2005) hlm. 200-201 4
Choirul Fuad Yusuf, Revitalisasi Madrasah, Madrasah, (Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, 2006), hlm. 3
4
Fakta bahwa pembelajaran agama di Sekolah Umum (juga Madrasah) yang hanya sebagian kecil (2 jam dari sekitar 48 jam seminggu). Sementara ajaran islam meliputi 30 juz kitab Al-Qur’an dan 23 tahun sejarah kenabian, masih ditambah seluruh sejarah kehidupan pemeluk islam di dunia. Karena itu bagaikan “besar pasak daripada tiang” jika mengharapkan 2 jam pembelajaran agama harus mewarnai 46 jam lainnya.5 Menurut catatan Balitbang Dediknas (2000) dari 171.651 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah maka 21.454 atau 12% di antaranya adalah Madrasah. Dari 30.716 Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah maka 9.850 atau 32% diantaranya adalah Madrasah. 6 Madrasah
menyumbangkan
angka
yang
signifikan
dalam
pendidikan, maka dengan mudah dibaca kualitas pendidikan Madrasah akan memberikan konstribusi yang signifikan pula bagi kualitas sumberdaya manusia ke depan. Namun jumlah terbesar dari lembaga pendidikan Madrasah berstatus sebagai Madrasah Swasta. Sebagai contoh, Sekolah Dasar yang ada 92,5% nya adalah Negeri sementara yang berstatus Sekolah Dasar Swasta hanya 7,5%. Kebalikan dengan ini Madrasah Ibtidaiyah justru 93,9 nya swasta dan hanya 6,1% yang berstatus
5
6
Ibid ., ., hlm. 60
Choirul Fuad Yusuf, Potret Madrasah dalam Media Massa (Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan dan Keagamaan, 2006), 2006), hlm. 89
5
Madrasah Ibtidaiyah Negeri. Ini berarti Madrasah tampak sekali sebagai korban diskriminasi pendidikan. 7 Apabila dilihat dari sisi persekolahan yang diselenggarakan secara klasikal, maka rata-rata siswa pada Madrasah Ibtidaiyah swasta antara 80100 siswa dengan rata-rata siswa setiap kelas antara 18-20 siswa, pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri antara 300-530 siswa dengan rata-rata siswa setiap kelasnya antara 38-40 siswa dengan kelas paralel antara 2-3 kelas.8 Meskipun demikian kehadiran Madrasah Swasta merupakan satusatunya pilihan masyarakat yang rendah daya dukung ekonominya, di tengah mahalnya biaya pendidikan. Hal ini karena secara geografis, penyebaran Madrasah Madrasa h lebih banyak di pedesaan dan kalangan masyarakat miskin. Kebanyakan orangtua siswa Madrasah adalah petani yang hidup secara tradisional, berpendidikan rendah dan kebanyakan hidup didaerah pedesaan atau di pinggiran kota. Sarana prasarana Madrasah masih sangat sederhana, perlengkapan seadanya, kemampuan manajemen rendah dan tenaga guru kebanyakan dilatar belakangi oleh semangat ibadah yang sangat tidak selektif terhadap persyaratan yang diperlukan. Keadaan demikian mengakibatkan Madrasah sulit berkembang dan tidak mapu bersaing dengan sekolah lainnya. 9
7
Ibid ., ., hlm. 14 Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa Visi, Misi dan Aksi (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2004), hlm.28 8
9
Ibid ., ., hlm.27
6
Masyarakat yang memilih Madrasah lebih didorong oleh motif praktis, yakni selain biayanya murah, juga mengajarkan ilmu-ilmu akademik dasar, seperti baca, tulis dan hitung. Di samping itu juga bisa memenuhi kebutuhan dasar masyarakat di bidang pengetahuan dan ketrampilan praktis keagamaan.10 Berdasarkan hal tersebut diatas maka jelaslah bahwa materi/bahan kajian mata pelajaran pendidikan Agama Islam antara siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dengan siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) sangat berbeda dalam hal keluasan maupun kedalamannya. Madrasah lebih unggul dalam bidang agamanya, namun dari segi kualitas Madrasah masih rendah dibandingkan Sekolah Umum. Pada tahun 2005 Munfaridatun Nurul H melakukan penelitian dengan judul “Studi Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang berasal dari Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di MTs Negeri Mojoroto Kediri”. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa rata-rata nilai Pendidikan Agama Islam siswa yang dari Sekolah Dasar adalah 71,99 sedangkan rata-rata nilai Pendidikan Agama Islam siswa yang dari Madrasah Ibtidaiyah adalah 71,45 sama-sama tergolong cukup baik. Jadi tidak ada perbedaan yang significant significa nt antara siswa yang berasal beras al
10
Ibid .. ..
7
dari Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di MTs Negeri Mojoroto Kediri.11 Adapun penelitian sekarang dilakukan di SMP Negeri 1 Pogalan yang merupakan salah satu sekolah terfavorit di Trenggalek. Buktinya sekarang SMP Negeri 1 Pogalan telah menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Berdasarkan pengamatan, siswa SMP Negeri 1 Pogalan dari segi kuantitas menurun, namun dari segi kualitas meningkat. Hal ini disebabkan karena jumlah siswa dalam kelas diperkecil dari 36 siswa perkelas menjadi 24 siswa perkelas untuk kelas Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Dengan jumlah siswa yang sedikit maka proses belajar mengajar akan lebih efektif apabila dibandingkan dengan jumlah yang besar. Sehingga dengan jumlah guru yang sekian mampu melayani dengan baik, sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di SMP Negeri 1 Pogalan. Namun di Kabupaten Trenggalek ini hampir seluruh Madrasah Ibtidaiyah berstatus Swasta, dan hampir seluruh Sekolah Dasar berstatus Negeri. Sehingga siswa di SMP Negeri 1 Pogalan berasal dari Mayoritas Sekolah Dasar Negeri dan Madrasah Swasta. Perbedaan latar belakang darimana siswa berasal kemungkinan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Walaupun berasal dari Madrasah namun untuk prestasi belajar
11
Munfaridatun Nurul H, “Studi Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang berasal berasal dari Sekolah Dasar dan dan Madrasah Ibtidaiyah di MTs Negeri Negeri Mojoroto Kediri”, Skripsi, Skripsi, Fakultas Tarbiyah UIN Malang, 2005, hlm. 61
8
Pendidikan Agama Islam, belum tentu siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah nilainya lebih tinggi dari siswa Sekolah Dasar. Pada saat peneliti melakukan observasi di SMP Negeri 1 Pogalan, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pogalan menjelaskan bahwa sebenarnya nilai siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) tidak layak untuk diteliti.12 Hal ini berarti berarti bahwa bahwa nilai siswa yang yang berasal dari dari Madrasah Madrasah Ibtidaiyah (MI) lebih rendah dari pada siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD). Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR SISWA (Analisis Komparatif Prestasi Belajar Siswa yang Berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan Trenggalek)”. Trenggalek)” . B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai sebagai berikut: berikut: 1. Apakah Apakah ada ada perbedaan perbedaan prestasi prestasi belajar belajar siswa siswa yang berasal dari Sekolah Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan?
12
Wawancara dengan Siswoyo, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pogalan, tanggal 21 Desember 2009
9
C. Tuj Tujuan uan Peneli Penelitia tian n
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui mengetahui ada atau atau tidak tidak perbedaa perbedaan n prestasi prestasi belajar belajar siswa siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan. D. Ke Kegu guna naan an Pene Penelit litia ian: n:
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Bagi lembag lembagaa SMP SMP Neger Negerii 1 Poga Pogalan lan:: Untuk mengetahui karakter setiap murid dengan memperhatikan dari mana mereka berasal (Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah), sehingga dapat menentukan metode belajar yang cocok, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan meningkatkan kualitas sebagai pendidik. 2. Bagi agi pen penel elit iti: i: Sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk menambah dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta kreativitas berfikir dalam penulisan karya ilmiah.
10
3. Bagi Bagi lembaga lembaga UIN UIN Maulan Maulanaa Malik Malik Ibrahi Ibrahim m Malang: Malang: Sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya dalam bidang yang sama,
sekaligus
diharapkan
hasil
penelitian
berikutnya
lebih
sempurna. E. Hipote Hipotesis sis Peneli Penelitia tian n
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Ha = Ada perbedaan prestasi belajar siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan. H0 = Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan. F. Ruang Lingkup Lingkup dan dan Ket Keterba erbatasa tasan n Peneliti Penelitian an
Ruang lingkup penelitian ini digunakan sebagai pembatasan masalah
yang
diteliti
sehingga
penelitian
yang
dilakukan
tidak
menyimpang dari tujuan. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada: 1. Siswa kelas VII VII di SMP Negeri Negeri 1 Pogalan Pogalan yang yang terdiri terdiri dari 30 siswa siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan 30 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI). 2. Prestasi Prestasi belajar belajar Pendidikan Pendidikan Agama Islam Islam kelas kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan. Prestasi belajar diperoleh dari nilai rapor Pendidikan Agama
11
Islam kelas VII Semester I di SMP Negeri 1 Pogalan pada tahun 2009/2010. G. Defini Definisi si Opera Operasio sional nal
Untuk mempermudah pemahaman dan kejelasan tentang arah penulisan skripsi ini, maka penulis memaparkan definisi yang tertera di dalam judul penulisan ini yaitu: Studi adalah pelajaran, penggunaan waktu dan pikiran untuk memperoleh
ilmu pengetahuan. 13 Komparasi perbandingan sebagai penjelasan.
14
Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa
dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau ketrampilan yang dinyatakan sesudah hasil penelitian.15 Analisis
adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,
perbuatan, dll) untuk mengetahui me ngetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkara, dsb). 16 Komparatif adalah berkenaan atau berdasarkan perbandingan.
17
13
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1982), hlm. 965 14
M. Dahlan dkk, Kamus dkk, Kamus Induk Istilah Ilmiah (Surabaya: Target Press, 2003), hlm. 903
15
Syaiful Bakhri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), hlm. 24 16
Depdikbud, Kamus Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hlm. 32 Ibid ., ., hlm. 453
17
12
Sekola Sek olah h Dasar Dasar (SD) (SD) adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan enam tahun, yang merupakan bagian dari pendidikan dasar.18 Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan
formal
di
Indonesia,
setara
dengan
Sekolah
Dasar,
yang
pengelolaannya dilakukan oleh Departemen Agama.19 Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah jenjang pendidikan dasar
pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (atau sederajat).20 H. Siste Sistemat matika ika Pembaha Pembahasan san
Supaya pembahasan dalam skripsi nanti terdapat kesinambungan dan sistematis, maka dalam penulisannya ini mencangkup VI BAB, berdasarkan pembahasan sebagai berikut: BAB I
: Pe P endahuluan
Berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Hipotesis, Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian, Definisi Operasional, dan Sistematika Pembahasan.
18
Ibrahim Bafadal, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 3 19
Wikipedia, Madrasah Ibtidaiyah (http://id.wikipedia.org/wiki/Madrasah_Ibtidaiyah, di Akses 21 november 2009 20
Wikipedia, Sekolah Menengah Pertama (http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Menengah_Pertama,, di Akses 21 November 2009) (http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Menengah_Pertama
13
BAB II
: K Ka ajian Pustaka
Berisi tentang Pengertian Prestasi Belajar, Tinjauan Tentang Sekolah, dan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. BAB III
: Metode Penelitian
Berisi tentang Lokasi Penelitian, Pendekatan dan Jenis Penelitian, Data dan Sumber Data, Populasi dan Sampel, Instrument Penelitian, Pengumpulan Data, dan Analisis Data. BAB IV
: Hasil Penelitian
Berisi tentang Diskripsi Data, Latar Belakang SMP Negeri 1 Pogalan dan Pemaparan data Prestasi Belajar Siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah
(MI)
Pada
Mata
Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan BAB V
: Pembahasan Hasil Penelitian
Berisi tentang Pengujian Hipotesis dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa. BAB VI
: Penutup
Berisi tentang Kesimpulan dan Saran
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pres Presta tasi si Bela Belaja jarr
Prestasi belajar terdiri dari dua kata yang mempunyai pengertian sendiri-sendiri yakni prestasi dan belajar, tetapi dalam pembahasan ini kedua kata tersebut sangat berhubungan. 1. Penger Pengertia tian n Pres Prestas tasii Bela Belajar jar
Dalam Tesaurus Bahasa Indonesia Prestasi adalah hasil, kinerja.21 Adapun pengertian prestasi menurut WJS. Poerdaminta adalah
hasil
yang
telah
dicapai
(dilakukan,
dikerjakan,
dan
sebagainya) dan menurut Mas’ud Khasan Abdul Qohar dalam kamus ilmiah populer, prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja.22 Sedangkan Belajar dalam Tesaurus Bahasa Indonesia adalah menuntut ilmu, bersekolah, berlatih. Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan belajar disini dipaparkan pengertian belajar: 23
21
Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2007), hlm.
317 22
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Baha sa Indonesia (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1982), hlm. 768 23
Muhaimin, dkk, Strategi belajar Mengajar (Surabaya: Mengajar (Surabaya: CV Citra Media 1996) hlm. 37
15
a. Belajar adalah suatu perubahan tingkah tingkah laku manusia sebagai hasil hasil dari
pengalaman,
tingkah
laku
dapat
bersifat
jasmaniah
(kelihatan) dapat juga bersifat intelektualatau merupakan suatu sikap sehingga tidak dapat dilihat. b. Belajar merupakan suatu proses timbulnya atau berubahnya tingkah laku melalui latihan (pendidikan) yang yang membedakan dari perubahan oleh faktor-faktor yang tidak dapat digolongkan dalam latihan (pendidikan) c. Belajar adalah adalah suatu proses dimana dimana suatu organisme organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Jadi belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman dan proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. 24 Dalam Q.S. Al-Nahl: 78 Allah berfirman:
dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, hati, agar kamu bersyukur.
24
Oemar Hamalik, Proses Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 27-28
16
Prestasi belajar merupakan simbol dari keberhasilan seorang siswa dalam studinya. Menurut Bloom salah satu tokoh Humanistik menyebutkan bahwa prestasi belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku meliputi tiga ranah yang disebut Taksonomi. Tiga ranah dalam Taksonomi Bloom adalah: 25 a. Domain kognitif, kognitif, terdiri terdiri atas enam tingkatan: tingkatan: Pengetahuan, Pengetahuan, Pemahaman, Aplikasi, Analisis, Sintesis, Evaluasi b. Domain psikomotor, terdiri atas
lima tingkatan: Peniruan,
Penggunaan, Ketepatan, Perangkaian, Naturalisasi c. Domain afektif terdiri atas lima tingkatan: Pengenalan, Pengenalan, Merespon, Penghargaan, Pengorganisasian, Pengamalan Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor Kognitif, Afektif dan Psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau ketrampilan
yang dinyatakan sesudah hasil
penelitian.26 Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun 25
Asri Budiningsih, Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm.75 26
Syaiful Bakhri Djamarah, op.cit ., ., hlm. 24
17
kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu.27 Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat berbentuk ulangan harian, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester bahkan Ujian Akhir Nasional dan ujian-ujian masuk Perguruan Tinggi. Tinggi. Dalam Q.S. Al-Hujurat: 13 Allah Berfirman:
”Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu kamu berbangsa berbangsa bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Maha Mengenal.”
2. Faktor-F Faktor-Fakto aktorr Yang Mempe Mempengar ngaruhi uhi Prestas Prestasii Belajar Belajar Siswa Siswa
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut: a. Faktor Faktor yang yang beras berasal al dari dari diri diri send sendiri iri ( Internal Internal ), ), terdiri dari factor fisiologis, psikologis dan kematangan.
27
Sunarto, Pengertian Sunarto, Pengertian Prestasi Belajar (http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/ http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/,, diakses 21 Oktober 2009)
18
1) Fakt Faktor or jas jasma mani niah ah ( fisiologis) fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh (kesehatan). Kondisi tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajari kurang dipahami. Untuk mempertahankan jasmani yang sehat maka siswa dianjurkan dianjurkan untuk untuk mengkonsums mengkonsumsii makanan dan minuman minuman yang bergizi. Selain itu siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat dan olah raga ringan yang berkesinambungan. Tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat juga mempengaruhi siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Untuk mengatasi kemungkinan timbulnya masalah mata dan telinga, maka sebaiknya guru bekerjasama dengan sekolah untuk memperoleh bantuan pemeriksaan rutin dari dinas kesehatan.
Kiat
lain
adalah
menempatkan
siswa
yang
penglihatan dan penglihatan dan pendengarannya kurang sempurna di deretan bangku terdepan secara bijaksana. 28 2) Faktor Faktor psikolog psikologis, is, baik yang yang bersifat bersifat bawaan maupun maupun yang diperoleh (intelegensi, perhatian, sikap siswa, bakat, minat, motivasi) a) Inteleg legensi Menu Menuru rutt
Wil Willia liam m
Stern Stern,,
Int Intele elege gens nsii
ada adalah lah
kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan 28
145-146
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm.
19
baru, dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuannya. 29 Tingkat intelegensi siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa maka semakin besar peluangnya meraih sukses, demikian pula sebaliknya. b) Perhatian Gazali dalam slameto (1991) menyatakan bahwa perhatian merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun itupun semata-mata tertuju tertuju kepada suatu suatu objek atau bendabenda benda atau sekumpulan objek. Untuk memperoleh hasil belajar yang baik maka guru harus mengusahakan bahan pelajaran yang menarik perhatian sesuai dengan hobi dan bakatnya. Proses timbulnya perhatian ada dua cara, yaitu perhatian yang timbul dari keinginan (volitional attention) attention) dan bukan dari keinginan atau tanpa kesadaran kehendak (nonvolitional attention). attention ).30 c) Sikap Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang,
29
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007),
hlm. 52 30
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Integrasi Dan Kompetensi (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 129-130
20
barang dan sebagainya baik secara positif maupun negative. Untuk mengantisipasi sikap negative guru dituntut untuk lebih menunjukkan sikap positif terhadap dirinya sendiri dan mata pelajarannya. Selain menguasai bahan-bahan yang terdapat terdapat dalam bidang bidang studiny studinya, a, tetapi tetapi juga meyakin meyakinkan kan siswa akan manfaat bidang studi itu bagi kehidupan mereka. Sehingga siswa merasa membutuhkannya, dan muncullah sikap positif itu. d) Bakat Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Hendaknya orangtua tidak memaksakan anaknya untuk menyekolahkan anaknya ke jurusan tertentu tanpa mengetahui bakat yang dimiliki anaknya. Siswa yang tidak mengetahui bakatnya, sehingga memilih jurusan yang bukan bakatnya akan berpengaruh buruk terhadap kinerja akademik atau prestasi belajarnya.31 e) Minat Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Siswa yang
menaruh
minat
besar
terhadap
kesenian
akan
memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada yang lain. 31
Muhibbin Syah , op. cit ., ., hlm. 150
21
Pemusatan perhatian itu memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat dan mencapai prestasi yang diinginkan. 32 f) Motivasi Motivasi
belajar
merupakan
kekuatan,
daya
pendorong, atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri siswa untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Motivasi ada dua jenis, intrinsic dan ekstrinsik. ekstrinsik. Motivasi Motivasi intrinsic intrinsic adalah motivasi motivasi yang datang datang secara alamiah dari diri siswa itu sendiri sebagai wujud adanya kesadaran diri dari lubuk hati paling dalam. Motivasi
ekstrinsik
adalah
motivasi
yang
datangnya
disebabkan factor-faktor di luar diri peserta didik, seperti adanya adanya pemberian pemberian nasihat dari gurunya, gurunya, hadiah, hadiah, kompetisi kompetisi sehat antarpeserta didik, hukuman dsb. 33
32
E. Mulyasa, Implementasi Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 194 33
Nanang Hanafiah, dkk, Konsep Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), hlm. 26-27
22
3) Faktor Faktor kematangan kematangan fisik maupun maupun psikis (kesiapan, (kesiapan, kelelahan kelelahan))34 a) Kemat emataangan Kematangan merupakan suatu tingkatan atau fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana seluruh organ-organ biologisnya sudah siap untuk melakukan kecakapan baru. Anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajar akan lebih berhasil apabila anak sudah siap (matang) untuk belajar. Dalam konteks proses pembelajaran kesiapan untuk belajar sangat menentukan aktivitas belajar siswa. b) Kesiapan Kesiapan atau readiness merupakan kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi. Kesediaan itu datang dari dalam diri siswa dan juga berhubungan dengan kematangan. Kesiapan amat perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dengan kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. c) Kelelahan Kelelahan ada dua macam, yaitu kelelahan jasmani (fisik) dan kelelahan rohani (psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan muncul kecenderungan untuk membaringkan tubuh (beristirahat). 34
Tohirin , op. cit., hlm. 135-137
23
Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk berbuat sesuatu termasuk belajar menjadi hilang. b. Faktor yang berasal dari luar (eksternal (eksternal ) diantaranya: 1) Faktor Faktor social social yang yang terdir terdirii atas: atas:35 a) Ling Lingku kung ngan an sekol sekolah ah Lingkungan social sekolah meliputi guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Guru yang menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. b) Lingkungan masyarakat Lingkungan Lingkungan masyaraka masyarakatt adalah tetangga dan temanteman sepermainan disekitar perkampungan siswa. Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan banyak pengangguran akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Paling tidak siswa akan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
35
Muhibbin Syah, op. cit ., ., hlm. 152-153
24
c) Ling Lingku kung ngan an kelu keluar arga ga Lingkungan keluarga adalah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orangtua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, letak rumah, semuanya dapat memberi dampak baik dan buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa. 2) Fact Factor or non non soci social al Factor-faktor yang termasuk lingkungan non social adalah gedung sekolah, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letak-letakny letak-letaknya, a, alat-alat belajar, belajar, keadaan cuaca, cuaca, dan waktu belajar yang digunakan siswa. Factor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan siswa.36 c. Pend Pendek ekata atan n dan dan Meto Metode de Bela Belajar jar 1) Pend Pendek ekat atan an Belaj Belajar ar Banyak pendekatan belajar yang dapat diajarkan kepada siswa untuk mempelajari materi pelajaran yang sedang mereka tekuni. Pendekatan belajar yang dianggap mampu mewakili yang klasik dan modern adalah: 37 a) Pend Pendek ekat atan an hoku hokum m Jos Jostt Menurut Reber (1988) yang mendasari hokum Jost ( Jost’s Jost’s
36
Ibid ., ., hlm. 153-155
37
Ibid., Ibid.,.,hlm. .,hlm. 127-129
in
law) law)
adalah
siswa
yang
lebih
sering
25
mempratekkan
materi
pelajaran
akan
lebih
mudah
memanggil kembali memori lama yang berhubungan dengan materi yang sedang dia tekuni. Menurut hokum ini belajar dengan kiat 3 x 5 lebih baik dari 5 x 3, walaupun hasil perkalian keduanya sama. Mempelajari materi dengan alokasi waktu 3 jam perhari selama 5 hari lebih efektif daripada 5 jam sehari tetapi hanya selama 3 hari. Pendekatan belajar dengan mencicil ini masih dipandang cukup berhasil terutama untuk materi yang bersifat hafalan. b) Pendekatan Ballard dan Clanchy Menurut Ballard dan Clanchy (1990), pendekatan belajar siswa pada umumnya dipengaruhi oleh sikap terhadap ilmu pengetahuan. Ada dua macam siswa dalam menyikapi ilmu pengetahuan, yaitu: (1) Sikap melestarik melestarikan an apa yang sudah sudah ada (conserving (conserving ) Pada umumnya siswa yang bersifat conserving menggunakan pendekatan belajar “reproduktif” (bersifat menghasilkan kembali fakta dan informasi). (2) Sikap Sikap memper memperlua luass (extending (extending ) Siswa menggunakan
yang
bersikap
pendekatan
extending biasanya belajar
“analistis”
(berdasarkan pemilahan dan interpretasi fakta dan
26
informasi). Bahkan banyak juga yang menggunakan pendekatan belajar yang lebih ideal yaitu spekulatif (berdasarkan pemikiran mendalam), yang bukan saja bertujuan
menyerap
pengetahuan
melainkan
juga
mengembangkannya. c) Pend Pendek ekat atan an Bigg Biggss Menurut hasil penelitian Biggs (1991), pendekatan belajar siswa dapat dikelompokkan ke dalam tiga bentuk dasar, yaitu: (1) Pendek Pendekatan atan surface surface (permukaan/bersifat lahiriah) Siswa yang menggunakan pendekatan surface, misalnya mau belajar karena dorongan dari luar (ekstrinsik)
antara
lain
takut
tidak
lulus
yang
mengakibatkan dia malu. Gaya belajarnya santai, asal hafal, dan tidak mementingkan pemahaman yang mendalam. (2) Pendek Pendekatan atan deep (mendalam) Siswa yang menggunakan pendekatan deep biasanya mempelajari materi karena memang dia tertarik dan merasa membutuhkannya (intrinsic). Gaya belajarnya serius dan berusaha memahami materi secara
mendalam
serta
memikirkan
cara
mengaplikasikannya. Baginya lulus dengan nilai baik
27
penting, namun lebih penting memiliki pengetahuan yang cukup banyak dan bermanfaat bagi kehidupannya. (3) Pendek Pendekatan atan achieving (pencapaian achieving (pencapaian prestasi tinggi) Siswa yang menggunakan pendekatan achieving pada umumnya dilandasi oleh motif ekstrinsik yang berciri khusus, disebut ego-enhancement . Yaitu ambisi pribadi yang besar dalam meningkatkan prestasi keakuan dirinya dengan cara meraih prestasi setinggitingginya. Gaya belajar ini lebih serius dari pada yang menggunakan
pendekatan
lain.
Dia
memiliki
ketrampilan belajar ( study study skill ) dalam arti sangat cerdik dan efisien dalam mengatur waktu belajarnya. Baginya berkompetisi dengan teman-teman dalam meraih nilai tertinggi adalah penting, sehingga dia sangat disiplin, rapi dan sistematis serta berencana maju ke depan ( plans plans ahead ). ). 2) Meto Metode de Bela Belaja jar r a) Metod tode SQ SQ3R Metode SQ3R dikembangkan oleh Francis P. Robinson di Universitas Negeri Ohio Amerika Serikat. Metode tersebut bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar. SQ3R pada prinsipnya
28
merupakan singkatan langkah-langkah mempelajari teks yang meliputi:38 (1) Survey, Survey,
adalah
memeriksa,
meneliti
atau
mengidentifikasi seluruh teks; (2) Question, Question, adalah menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks; (3) Read (3) Read , adalah membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban
atas
pertanyaan-pertanyaan
yang
telah
tersusun; (4) Recite (4) Recite,, adalah menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan; (5) Review (5) Review,, adalah meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada langkah kedua dan ketiga. b) Metode PQ4R Metode PQ4R adalah ciptaan Thomas dan Robinson (1972) yang dapat meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi teks. Menurut Anderson (1990) langkah-langkah PQ4R adalah: (1) Preview (1) Preview,, adalah menentukan topic umum dalam Bab yang
akan
dipelajari
kemudian
diidentifikasi
subbabnya; 38
126-130
Muhibbin Syah, Psikologi Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Belajar (Jakarta: PT Raja LOGOS Wacana Ilmu, 1999), hlm.
29
(2) Question, Question, adalah menyusun pertanyaan yang relevan dengan subbab; (3) Read (3) Read , adalah membaca dengan cermat sambil mencari jawaban untuk pertanyaan yang telah disusun tadi; (4) Reflect (4) Reflect ,
adalah
memahami
isi
bacaan
dan
menghubungkan dengan pengetahuan yang dimilikinya; (5) Recite (5) Recite,, adalah mengingat informasi dalam bacaan, kalau ada jawaban yang kurang memuaskan hendaknya dibaca lagi; (6) Review (6) Review,, adalah menanamkan materi Bab dalam memori dengan mengingat intisarinya. Kemudian jawab lagi seluruh pertanyaan yang berhubungan dengan subbab dari Bab tersebut.
3. Factor-f Factor-fakto aktorr Yang Menyeb Menyebabka abkan n Prestasi Prestasi Belajar Belajar Siswa Siswa Turun Turun
Adapun factor-faktor yang menyebabkan prestasi belajar siswa turun adalah: a. Kurang Kurangnya nya minat minat dan dan motiv motivasi asi dalam dalam belajar belajar Siswa kadang mengalami situasi ingin terus santai, malasmalasan dan tidak tidak mempunyai mempunyai gairah gairah untuk untuk belajar. belajar. Semua Semua ini mengakibatkan menumpuknya materi pelajaran yang belum dikuasai sehingga menambah rasa malas untuk belajar dan keputusasaan yang
30
akhirnya
akan
menjerumuskan
siswa
dalam
kegagalan
atau
setidaknya tidak berprestasi. b. Sulit memahami materi pelajaran Sebagian siswa mengalami kesulitan dalam memahami sebagian materi materi
dan
ada
pelajaran. Ada yang disebabkan oleh sulitnya pula
karena
ketidakmampuan
guru
dalam
menyampaikan materi kepada siswa dengan gaya bahasa yang mudah dan sederhana. Selanjutnya bisa juga karena rendahnya kadar kecerdasan siswa atau kebencian siswa terhadap suatu mata pelajaran. c. Hubung Hubungan an kura kurang ng baik baik deng dengan an guru guru Terkadang hubungan siswa dengan guru menjadi buruk karena beraneka ragamnya masalah yang mengakibatkan situasi tidak akrab antara keduanya. Situasi ini memuncak jika siswa tidak menghadiri proses belajar mengajar atau tidak mampu memahami pelajaran yang mungkin karena perlakuan keras sang guru pada siswanya, ketika membentak siswa tersebut dihadapan temantemannya.39
39
Husein Syahatah, Kiat Syahatah, Kiat Islami Meraih Prestasi (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm. 62-75
31
d. Peris Peristiw tiwaa lupa lupa dala dalam m belaj belajar ar Lupa adalah hilangnya kemampuan untuk menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah dipelajari. Factor-faktor penyebab lupa adalah: 40 1) Adanya Adanya gangguan gangguan konflik konflik antara antara item-item item-item informasi informasi atau materi yang ada dalam system memori siswa, misalnya materi lama yang sudah tersimpan di akal mengganggu masuknya materi pelajaran baru 2) Adanya Adanya tekanan tekanan terhadap terhadap item yang telah ada ada baik sengaja sengaja atau atau tidak, misalnya informasi kurang menyenangkan sehingga dengan sengaja menekannya hingga ke alam bawah sadar 3) Perubahan Perubahan lingkungan lingkungan antara waktu belajar dan
waktu waktu
mengingat kembali 4) Adanya Adanya perubahan perubahan sikap dan dan minat minat siswa siswa terhadap terhadap proses proses dan situasi belajar tertentu 5) Materi yang yang telah dikuasai dikuasai tidak tidak pernah pernah digun digunakan akan atau atau dihafalkan siswa 6) Perubahan Perubahan urat urat syaraf syaraf otak, misalny misalnyaa kecanduan kecanduan alcohol, alcohol, gegar otak dsb. Pada prinsipnya apabila materi pelajaran yang disajikan kepada siswa dapat diserap, diproses dan disimpan dengan baik oleh system memori mereka, maka peristiwa lupa mungkin tidak terjadi. 40
Muhibbin Syah, op. cit ., ., hlm. 169-172
32
Kiat
terbaik
untuk
mengurangi
lupa
adalah
dengan
cara
meningkatkan daya ingat akal siswa. e. Jenu Jenuh h dal dalam am bela belaja jar r Jenuh adalah padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apapun dan jemu atau bosan. Seorang siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang diperolehnya dari hasil belajar tidak ada kemajuan. Kejenuhan belajar dapat melanda siswa yang kehilangan motivasi, keletihan, bosan dan konsolidasi salah satu tingkat ketrampilan tertentu sebelum sampai pada tingkat ketrampilan berikutnya. Upaya mengatasi atau menghilangkan kejenuhan adalah dengan terlebih dahulu mencari penyebab timbulnya kejenuhan, barulah selanjutnya memberikan solusi terhadap kejenuhan itu. 41 f. Kesu Kesuli lita tan n bela belaja jar r Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Factor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri dari:42 1) Factor intern yaitu yaitu hal-hal hal-hal atau atau keadaan-ke keadaan-keadaan adaan yang yang muncul muncul dari
dalam
diri
siswa
sendiri.
Meliputi
kekurangmampuan psiko-fisik siswa, yaitu:
41
Tohirin, op. cit ., ., hlm. 140-142
42
Muhibin, op. cit., cit., hlm. 181-186
gangguan
atau
33
a) Yang bersifat bersifat kognitif kognitif seperti seperti rendahn rendahnya ya kapasitas kapasitas intelege intelegensi nsi siswa b) Yang bersifat afektif seperti labilnya emosi dan sikap c) Yang bersifat bersifat psikomot psikomotor or seperti seperti tergang tergangguny gunyaa alat indera penglihat dan pendengar 2) Factor ekstern yaitu yaitu segala segala keadaan keadaan yang yang datang datang dari dari luar diri siswa. Meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa, yaitu: a) Lingkungan Lingkungan
keluarga, keluarga,
contoh contohnya nya
ketidakharmo ketidakharmonisan nisan
orangtua b) Lingkungan masyarakat, contohnya contohnya lingkungan kumuh c) Lingkungan Lingkungan sekolah, sekolah, contohny contohnyaa letak sekolah yang dekat pasar g. Mala Malass bela belaja jar r Menurut Sarwono S.W, factor-faktor yang menyebabkan anak malas belajar adalah tidak mempunyai kebiasaan belajar yang teratur, tidak mempunyai catatan pelajaran yang lengkap, tidak membuat PR, sering membolos sekolah maupun les, sering mengharap soal bocoran ujian dan menyontek untuk mendapatkan nilai yang bagus. 43
43
Nanang Hanafiah, op. cit ., ., hlm. 10-11
34
h. Frustasi Frustasi
(kecewa)
adalah
keadaan
batin
seseorang,
ketidakseimbangan dalam jiwa, suatu perasaan tidak puas karena hasrat/dorongan yang tidak dapat terpenuhi. Menurut Woodworth ada 4 hal yang menyebabkan frustasi: 44 1) Yang disebabkan disebabkan bukan bukan manusia, manusia, misalnya misalnya kereta kereta yang telat telat datang. 2) Yang Yang diseb disebabk abkan an oran orang g lain, lain, misal misalnya nya teman teman yang yang menghi menghina na nilainya. 3) Pertentangan Pertentangan antara motif motif positif positif dengan dengan motif motif positif. positif. Misalny Misalnyaa seorang ibu yang tidak ingin anaknya pergi ke pesta padahal dia sebenarnya dia ingin membahagiakan anaknya. 4) Pertentangan Pertentangan antara motif motif positif positif dengan dengan motif motif negative negative yang yang terdapat dalam diri orang itu. Misalnya dia ingin menjadi juara kelas tapi sangat malas belajar.
4. Upaya Upaya Untuk Untuk Meningka Meningkatkan tkan Prestasi Prestasi Belajar Belajar Siswa
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan prestasi belajar: a. Mening Meningkat katkan kan pema pemaham haman an siswa siswa deng dengan an cara: cara:45 1) Menambah Menambah waktu waktu khusus khusus untuk untuk mempelajari mempelajari materi-m materi-materi ateri yang yang sulit 44
Ngalim Purwanto, op. cit., cit. , hlm. 127-129
45
Husein Syahatah, op. cit ., ., hlm. 68-69
35
2) Meminta Meminta bantuan bantuan teman untuk untuk bekerjasama bekerjasama dalam memaham memahamii pelajaran yang sulit atau belajar bersama 3) Meminta Meminta bantuan bantuan guru guru sekalipu sekalipun n dalam dalam meminta meminta tambahan tambahan penjelasan atau privat 4) Belajar ditempat ditempat yang yang jauh dari keramaian, keramaian, tempat tempat bermain, bermain, tempat berlalu-lalang dll. b. Membina hubungan baik antara guru dan siswa, dengan cara: 46 1) Menghentika Menghentikan n perselisihan perselisihan dan pertenta pertentangan ngan antara antara guru guru dan siswa 2) Siswa meminta meminta maaf jika jika bersalah dan mendeng mendengarkan arkan dari dari sudut sudut pandang sang guru, selanjutnya selanjutn ya keduanya berupaya untuk saling mengerti. 3) Hendaknya Hendaknya siswa meyakin meyakinii bahwa guru guru mempuny mempunyai ai keduduk kedudukan an dan posisi berharga yang sifatnya simbolis. c. Memban Membangki gkitka tkan n motiva motivasi si belajar belajar siswa siswa dengan dengan cara: cara:47 1) Siswa memperoleh memperoleh pemahaman pemahaman yang yang jelas jelas mengena mengenaii proses proses pembelajaran 2) Siswa memperoleh memperoleh kesadaran kesadaran diri diri terhadap terhadap pembelajaran pembelajaran 3) Menyesuaika Menyesuaikan n tujuan tujuan pembelajaran pembelajaran dengan kebutuhan kebutuhan peserta peserta didik secara link and match. 4) Memberikan Memberikan sentuhan sentuhan lembut lembut,, hadiah, hadiah, pujian dan penghorm penghormatan atan
46
Ibid ., ., hlm. 75
47
Nanang Hanafiah, op.cit ., . , hlm. hlm. 28 28
36
5) Siswa Siswa menget mengetahu ahuii prestasi prestasi belaj belajarn arnya ya 6) Adanya Adanya iklim iklim belajarny belajarnyaa yang yang kompet kompetitif itif secara secara sehat sehat 7) Belajar menggunaka menggunakan n multimed multimedia ia dan dan multi multi metode metode 8) Guru Guru yang yang komp kompeten eten dan humori humoriss 9) Suasan Suasanaa lingkun lingkungan gan seko sekolah lah yang yang sehat sehat d. Kiat mengur mengurang angii lupa lupa dalam dalam belajar belajar Kiat terbaik untuk mengurangi lupa adalah dengan cara meningkatkan daya ingat akal siswa. Banyak ragam kiat yang dapat dicoba siswa dalam meningkatkan daya ingatannya, antara lain menurut Barlow (1985), Reber (1988), dan Anderson (1990), adalah:48 1) Over learning Over learning (belajar learning (belajar lebih) artinya upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu. Contohnya pembacaan teks Pancasila setiap hari senin memungkinkan ingatan siswa terhadap materi PPKN lebih kuat. 2) Extra studi time Extra studi time (tambahan waktu belajar) adalah upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi aktivitas belajar.
48
Muhibin Syah, op. cit ., ., hlm. 172-178
37
3) Mnemonic device Mnemonic device (muslihat memori) adalah kiat khusus yang dijadikan alat pengait mental untuk memasukkan item-item informasi informasi ke dalam system system akal siswa. Ragam Ragam muslihat muslihat memori antara lain: a) Rima Rhyme adalah sajak yang dibuat isinya terdiri atas kata dan istilah yang harus diingat siswa. b) Singkatan Singkatan terdiri atas huruf awal nama atau istilah yang harus diingat siswa. c) Syst System em kata kata pasa pasak k System kata pasak ( Peg word system) system) menggunakan komponen yang sebelumnya telah dikuasai sebagai pasak (paku) pengait memori baru. d) Meto Metod de lo losai sai Metode losai ( Method of loci) loci) menggunakan tempat-tempat khusus dan terkenal sebagai sarana penempatan kata dan istilah tertentu yang harus diingat siswa. e) Syst System em kata kata kunc kuncii System kata kunci (Key word system) system) biasanya direkayasa secara khusus untuk mempelajari kata dan istilah asing dan cukup efektif untuk pengajaran bahasa asing.
38
4) Peng Pengel elom ompo poka kan n Pengelompo Pengelompoan an adalah menata menata ulang item-item item-item materi materi menjadi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikasi dan lafal yang sama atau sangat mirip. 5) Lati Latiha han n ter terba bagi gi Lawan latihan terbagi (distributed (distributed practice) practice) adalah latihan terkumpul yang sudah dianggap tidak efektif karena mendorong siswa melakukan cramming (penumpukan cramming (penumpukan pelajaran). 6) Pengar Pengaruh uh letak letak bersamb bersambung ung Untuk memperoleh efek positif dari pengaruh letak bersambung (the serial position effect ), ), siswa dianjurkan menyusun daftar kata-kata yang diawali dan diakhiri dengan kata-kata yang harus diingat. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh guru dalam menanggulangi kemungkinan terlupakannya materi yang telah disajikan kepada mereka, yaitu: 1) Tingkatkan Tingkatkan motivasi motivasi belajar belajar siswa dengan menjelaskan menjelaskan manfaat manfaat materi pelajaran bagi kehidupan mereka. 2) Demonstrasi Demonstrasi dengan alat peraga peraga atau memberi memberi tanda tanda khusus khusus pada pada istilah yang penting.
39
3) Menyajikan Menyajikan materi yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan sebelumnya sebelumnya,, karena karena kesinambungan antar pokok bahasan mempermudah proses pengolahan materi dalam system akal siswa. 4) Memberi Memberi pertanyaan pertanyaan yang berhubung berhubungan an dengan dengan materi materi yang telah disajikan kepada siswa. e. Kiat mengat mengatasi asi kejen kejenuha uhan n dalam dalam belajar belajar Keletihan mental yang menyebabkan munculnya kejenuhan belajar itu lazimnya dapat diatasi dengan menggunakan kiat-kiat sebagai berikut:49 1) Melakukan Melakukan istirahat istirahat dan mengko mengkonsums nsumsii makanan makanan dan minuman minuman yang bergizi dengan takaran yang cukup c ukup banyak 2) Pengubahan Pengubahan atau penjadw penjadwalan alan kembali kembali jam-jam dari hari-hari hari-hari belajar yang dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat 3) Pengubahan Pengubahan atau penataan penataan kembali kembali lingkungan lingkungan belajar siswa (meja tulis, lemari, rak buku, perlengkapan belajar dsb) yang memungkinkan siswa merasa berada di sebuah kamar baru yang lebih menyenangkan untuk belajar. 4) Memberikan Memberikan motivasi motivasi dan stimulasi stimulasi baru agar siswa siswa merasa merasa terdorong untuk belajar lebih giat. 5) Siswa jangan pantang pantang menyerah, menyerah, dengan cara mencoba mencoba belajar belajar dan belajar lagi. 49
Ibid ., ., hlm.181
40
f. Kiat mengat mengatasi asi kesuli kesulitan tan dalam dalam belajar belajar Sebelum
menetapkan
alternative
pemecahan
masalah
kesulitan belajar siswa, guru dianjurkan terlebih dahulu untuk mengidentifikasi fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda siswa. Dalam melakukan diagnosis kesulitan belajar siswa, perlu ditempuh langkah-langkah berikut: 1) Melakuk Melakukan an observ observasi asi kelas kelas untuk untuk meliha melihatt perilaku perilaku menyimp menyimpang ang siswa ketika mengikuti pelajaran 2) Memeriksa Memeriksa penglihatan penglihatan dan dan pendeng pendengaran aran siswa siswa khususnya khususnya yang yang diduga mengalami kesulitan belajar 3) Mewawancarai Mewawancarai orangtu orangtuaa siswa untuk untuk mengetah mengetahui ui hal-hal hal-hal dalam keluarga siswa yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar 4) Memberikan Memberikan tes tes diagnostic diagnostic bidang bidang kecakapa kecakapan n tertentu tertentu untuk untuk mengetahui hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa 5) Memberikan Memberikan tes IQ khususnya khususnya kepada kepada siswa yang yang diduga diduga mengalami kesulitan belajar Jadi alternative untuk memecahkan kesulitan belajar siswa adalah dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 50 1) Menganalisis Menganalisis hasil hasil diagnosi diagnosis, s, yaitu yaitu menelaah menelaah bagian-bagia bagian-bagian n masalah dan hubungan antar bagian tersebut untuk memperoleh pengertian yang benar tentang kesulitan belajar yang dihadapi siswa. 50
Ibid ., ., 186-191
41
2) Mengidentifik Mengidentifikasi asi dan menetukan menetukan bidang bidang kecakapan kecakapan tertentu tertentu yang memerlukan perbaikan. Ada yang bisa ditangani guru, orang tua dan bahkan tidak keduanya. 3) Menyusun Menyusun program program perbaikan, perbaikan, khusu khususnya snya progra program m remedial remedial teaching 4) Melaksa Melaksanak nakan an prog program ram perb perbaik aikan. an. g. Memper Mempertin tinggi ggi kecepat kecepatan an memb membaca aca sisw siswaa Siswa harus sanggup memahami isi dari berbagai macam buku dalam waktu yang singkat. Schwartz (1999) mengungkapkan lima hal penting yang harus disiapkan sebelum membaca yaitu: 51 1) Memaha Memahami mi tema pokok pokok pelajar pelajaran an 2) Memahami Memahami banyakn banyaknya ya informasi informasi yang ada dalam dalam pelajaran pelajaran 3) Memahami Memahami apa apa yang harus diingat diingat dari setiap pelajaran pelajaran 4) Memaha Memahami mi banyak banyaknya nya materi materi yang yang diajar diajarkan kan 5) Mengetahui Mengetahui dimana dimana informa informasi si dapat ditemukan ditemukan Schwartz juga mengungkapkan lima cara meningkatkan kemampuan membaca yang harus diperhatikan guru, yaitu: 1) Siswa Siswa tidak bole boleh h membaca membaca denga dengan n menggu menggunak nakan an pensil pensil atau atau tangan untuk menunjuk kata-kata yang dibaca, karena akan memperlambat proses membaca. Membaca cukup dengan mata saja.
51
E. Mulyasa, op. cit., cit., hlm. 196-197
42
2) Siswa tidak tidak boleh boleh mengger menggerakkan akkan bibir, mulut mulut dan kepala kepala pada pada saat membaca. 3) Siswa Siswa diaja diajarka rkan n cara cara memb membaca aca cepa cepatt ( skimming skimming ), ), yang agresif dan aktif h. Mening Meningkat katkan kan kemam kemampua puan n siswa siswa dalam menu menulis lis Catatan merupakan outline atau rangkuman yang memberi gambaran tentang garis-garis besar dari pelajaran itu. Catatan itu sangat penting jika hendak mengulanginya kelak. Schwartz mengemukakan tiga cara meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis, yaitu: Mengecek tugas yang baru diselesaikan untuk mendeteksi kesalahan tulisan, memperbaiki kesalahan tersebut dengan melatih mengerjakan secara benar, dan mengecek kembali setiap malam terhadap pekerjaan yang telah dikerjakan. i.
Cegah cramming Kesalahan yang banyak dilakukan pelajar adalah menumpuk pelajaran sampai saat akhir ulangan atau ujian sudah s udah dekat, sehingga mereka diburu waktu. Padahal memerlukan waktu yang cukup untuk memperoleh
pengertian
mendalam.
Siswa
harus
dibiasakan
membaca secara teratur setiap hari dan mengingat yang telah dibaca dengan cara melihat kembali yang telah dibaca, menanyakan isi bacaan, membaca secara rinci, menggunakan apa yang telah dibaca dalam bekerja (mengerjakan tugas)52
52
Ibid .. ..
43
j.
Untuk melancarkan belajar, dan meningkatkan prestasi belajar halhal yang perlu diperhatikan adalah: 53 1) Membentuk Membentuk kelompok kelompok belajar. belajar. Dengan Dengan belajar bersama, bersama, siswa yang kurang paham dapat diberitahu oleh siswa yang sudah paham dan siswa yang sudah paham karena menerangkan kepada temannya menjadi lebih menguasai. 2) Semua pekerjaan pekerjaan dan dan latihan latihan yang yang diberik diberikan an oleh oleh guru guru hendaknya dikerjakan dengan segera dan sebaik-baiknya. Maksud Maksud guru guru memberi memberi tugas adalah untuk untuk latihan latihan ekspresi, ekspresi, karena ini adalah cara terbaik untuk penguasaan ilmu/kecakapan. 3) Mengesampin Mengesampingkan gkan perasaan negative negative dalam dalam membahas membahas atau atau berdebat mengenai suatu masalah atau pelajaran. Karena perasaan negative dapat menghambat ekspresi dan mengurangi kejernihaan pikiran. 4) Rajin membaca membaca pelajaran.
buku/ma buku/majalah jalah
Dengan
banyak
yang yang
bersang bersangkutan kutan dengan dengan
membaca,
maka
pemahaman
mengenai suatu pelajaran akan lebih luas dan dalam. 5) Berusaha Berusaha melengka melengkapi pi dan merawat dengan baik alat alat belajar. belajar. Alat-alat yang tidak lengkap dan tidak baik dapat mengganggu belajar. 6) Selalu menjaga menjaga kesehatan kesehatan agar agar dapat dapat belajar belajar dengan dengan baik, baik, tidur tidur teratur dan makan bergizi serta cukup istirahat. 53
Ibid ., ., hlm. 197-198
44
7) Waktu
rekreasi
gunakan gunakan
sebaik-b sebaik-baikny aiknya, a,
terutama terutama
untuk untuk
menghilangkan kelelahan. 8) Persiapan Persiapan mengikut mengikutii ujian minimal minimal seminggu seminggu sebelum sebelum ujian ujian berlangsung. Persiapan matang menguasai isi pelajaran, jenis je nis tes te s yang akan ditanyakan dan berlatih mengkombinasikan isi dan bentuk tes. k. Pendekatan/st Pendekatan/strategi/M rategi/Metode etode belajar yang digunakan digunakan lebih lebih variatif. variatif. Misalnya: 1) Menggunak Menggunakan an
metode metode
ceramah ceramah,,
penugasan,
demonstrasi,
diskusi, diskusi,
sosiodrama,
Tanya
jawab,
bermain
peran,
karyawisata, mengajar beregu dan metode proyek (unit). 2) Berdasarkan Berdasarkan pendekatan pendekatan pengajaran pengajaran ada metode metode Problem Solving, Inquiry Discovery, Discovery, teknik klasifikasi nilai, Ekspository, nilai, Ekspository, Role Playing dan Playing dan simulasi.54 3) Menerap Menerapkan kan pembel pembelajar ajaran an aktif aktif ( Active Active Learning ), ), seperti: Card Sort, The Power Of Two, Snow Balling, Jigsaw, Everyone Is Teacher Here, Learning Start With Question, Question , Synergetic Teaching , Peta Konsep, dll. 55
54
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas Tarbiyah MKDK (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm. 53-87 55
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif (Jogjakarta: Aktif (Jogjakarta: CTSD, 2004), hlm. 35-63
45
4) Menggu Menggunak nakan an pembel pembelajar ajaran an Quantum Teaching and Learning (QTL) yang azas utamanya “Bawalah dunia mereka ke dunia kita, kemudian hantarkanlah dunia kita ke dunia mereka”. 56 5) Menggu Menggunak nakan an
pembel pembelajar ajaran an
Contekstual
Teaching
and
Learning (CTL) yaitu yaitu dimana dimana guru menghadirka menghadirkan n dunia nyata nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan
yang
dimiliki
dengan
penerapannya
dalam
kehidupan sehari-hari. 6) Menerapkan Menerapkan PAKEM PAKEM yaitu yaitu Pembelaja Pembelajaran ran Aktif, Aktif, Kreatif, Kreatif, Efektif, Efektif, dan Menyenangkan. 57
B. Tinjau Tinjauan an Tenta Tentang ng Seko Sekolah lah
Pendidikan dasar merupakan pendidikan Sembilan tahun yang terdiri atas program pendidikan enam tahun di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau yang sederajat dan program pendidikan tiga tahun di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau yang sederajat. 1. Sekol ekola ah Das Dasar ar
Sekolah Dasar (disingkat SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah Dasar ditempuh dalam waktu
56
Bobby DePorter dkk, Quantum Quantum Teaching; Teaching; Mempraktik Mempraktikkan kan Quantum Quantum Learning Learning di Ruang-Ruang Kelas, terj., Ary Nilandari (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2000), hlm..88-93 57
Marno Nurullah, “Metodologi Pembelajaran”, Bahan Ajar , Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2009
46
6 tahun, mulai dari Kelas 1 sampai Kelas 6. Saat ini murid Kelas 6 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang mempengaruhi kelulusan siswa. Lulusan Sekolah Dasar dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat).58 2. Madr Madras asah ah Ibti Ibtida daiy iyah ah
Madrasah Ibtidaiyah (disingkat MI) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan Sekolah Dasar, yang yang pengelola pengelolaannya annya dilaku dilakukan kan oleh oleh Departemen Departemen Agama. Agama. Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari Kelas 1 sampai Kelas 6. Lulusan Madrasah Ibtidaiyah dapat melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah atau Sekolah Menengah Pertama. Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah sama dengan kurikulum Sekolah Dasar, hanya saja pada MI terdapat porsi lebih banyak mengenai Pendidikan Agama Islam. Selain mengajarkan mata pelajaran sebagaimana
Sekolah Dasar, juga ditambah dengan
pelajaran-pelajaran seperti: Alquran Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebuday Kebudayaan aan Islam dan Bahasa Arab. Arab.59
58
Wikipedia, Sekolah Dasar (http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Dasar , di Akses 21 november 2009) 59
Wikipedia, Madrasah Ibtidaiyah (http://id.wikipedia.org/wiki/Madrasah_Ibtidaiyah, di Akses 21 november 2009)
47
3. Sek Sekola olah h Menen Menengah gah Perta Pertama ma
Sekolah Menengah Pertama (disingkat SMP), adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (atau sederajat). Sekolah Menengah Pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari Kelas 7 sampai Kelas 9. Pada tahun ajaran 1994/1995 hingga 2003/2004, sekolah ini pernah disebut Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). 60
C. Kurikulum Kurikulum Pendidika Pendidikan n Agama Agama Islam Islam
Pendidikan Agama Islam di dalam GBPP PAI adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani ajaran agama Islam dengan disertai dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud persatuan dan kesatuan bangsa.61 Jadi Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atas pelatihan yang telah ditentukan untuk
60
Wikipedia, Sekolah Menengah Pertama (http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Menengah_Pertama http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Menengah_Pertama,, di Akses 21 November 2009) 61
Muhaimin, dkk, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm.75
48
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam Q.S Al-Mujadilah:11 Allah berfirman:
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dari pengertian tersebut dapat ditemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, yaitu sebagai berikut:62 1. Pendidikan Pendidikan Agama Islam Islam sebagai sebagai usaha usaha sadar, sadar, yakni yakni suatu kegiatan kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai. 2. Peserta didik yang yang hendak hendak disiapkan disiapkan untuk untuk mencapai mencapai tujuan, tujuan, dalam arti ada yang dibimbing, diajari dan dilatih dalam peningkatan
62
Ibid , hlm. 76
49
keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengmalan terhadap ajaran agama Islam. 3. Pendidik Pendidik pendid pendidikan ikan agama agama Islam Islam (GPAI) (GPAI) yang yang melakukan melakukan kegiatan kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan agama Isla m. 4. Pembelajaran Pembelajaran pendidikan pendidikan agama agama Islam Islam diarahkan diarahkan untuk meningkatkan meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam dari peserta didik, yang disamping untuk membentuk kesalehan atau kualitas pribadi, juga sekaligus untuk membentuk kesalehan sosial.
Dalam
arti
kesalehan
pribadi
itu
diharapkan
mampu
memancarkan ke luar dalam hubungan keseharian dengan manusia lain baik seagama ataupun yang tidak seagama, serta dalam berbangsa dan bernegara sehingga dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional dan bahkan ukhuwah Islamiah. Pendidikan Agama Islam dijenjang pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik tentang agama Islam untuk mengembangkan kehidupan beragama, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia. Mengingat akan peranannya yang sangat penting serta kedudukannya yang kuat, maka pelaksanaan Pendidikan Agama Islam harus mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak, karena merupakan
50
dasar pembinaan pribadi anak. Seperti yang dijelaskan dalam QS. AlBaqarah: 132:
“Dan Ibrahim telah Mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! S esungguhnya Allah telah tel ah memilih agama ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". Salah satu komponen operasional pendidikan islam sebagai suatu system adalah materi. Materi pendidikan islam adalah semua bahan pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik dalam suatu system institusional pendidikan. Materi pendidikan ini lebih dikenal dengan istilah kurikulum.
Sedangkan
kurikulum
menunjuk
kepada
materi
yang
sebelumnya telah disusun secara sistematis guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.63
63
Nur Uhbiyati, Ilmu Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm. 161
51
2.1 Stuktur kurikulum SD/MI (model 1) Komponen A. Mata Mata Pela Pelaja jara ran n 1. Pe P endidikan Agama Islam 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Arab 5. Matematika 6. IIllmu Pengetahuan Alam 7. Il Ilmu Pengetahuan Sosial 8. Seni Budaya dan Keterampilan 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga & Kesehatan B. Muatan Lokal*) C. Pengembangan Diri**) Jumlah
Kelas dan Alokasi Waktu I II II I IV, V&VI
T E M A T I K
29
30
31
(3) 6 2 5 2*) (5) 6 (4) 5 3 4 4 2 2**) 39
2.2 Stuktur kurikulum SD/MI (model 2) Komponen A. Mata Mata Pel Pelaj ajar aran an 1. Pend Pendid idik ikan an Agam Agamaa Isl Islam am a. Al-Qur’an Hadist b. Akidah dan Akhlak c. Fiqih d. SKI 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Arab 5. Matematika 6. Ilmu Pengetahuan Alam 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8. Seni Budaya dan Keterampilan 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga & Kesehatan B. Muatan Lokal*) C. Pengembangan Diri**) Jumlah
Kelas dan Alokasi Waktu I II III IV,V,&VI
2 2 2 0 2 4 0 4 2 2 3 4 2 2*) 29
2 2 2 0 2 4 0 4 2 3 3 4 2 2*) 30
2 2 2 0 2 4 0 4 3 3 3 4 2 2*) 31
2 1 2 1 2 5 2*) (5) 6 (4) 5 3 4 4 2 2*) 39
Ketuntasan belajar peserta didik ditetapkan oleh musyawarah guru bidang studi berdasarkan acuan yang ditetapkan oleh SD/MI masingmasing. Penetapan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) atau
52
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SD/MI pada tiap mata pelajaran berbeda-beda setelah diperhitungkan tingkat kompleksitas, daya dukung dan intake (kemampuan rata-rata peserta didik).64 2.3 Struktur Kurikulum SMP/MTs Komponen A. Mata Mata Pel Pelaj ajar aran an 1. Pe Pendidikan Agama Islam 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Ilmu Pengetahuan Alam 7. Il Ilmu Pengetahuan Sosial 8. Seni Budaya 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga & Kesehatan 10. Keterampilan/Teknologi Informasi & Komunikasi B. Muatan Lokal*) C. Pe Pengembangan Diri**) Jumlah
Kelas dan Alokasi Waktu V II V II I IX 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2*) 32
2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2*) 32
2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2*) 32
Keterangan:65 1. PAI di MI terdiri terdiri atas: Al-Qur’an Al-Qur’an Hadist, Hadist, Akidah Akidah Akhlak Akhlak,, Fiqih, Fiqih, SKI 2. *) Bahas Bahasaa Arab Arab merupa merupakan kan ciri ciri khas khas madr madrasah asah 3. **) = Ekuiv Ekuivalen alen 2 jam jam pemb pembelaj elajaran aran 4. ( ) = Angka Angka di dalam dalam kuru kurung ng meru merupak pakan an beban beban belajar belajar yang yang tercant tercantum um dalam Permendiknas, sedangkan angka di luar kurung merupakan beban belajar tambahan karena hendak mencapai keunggulan-keunggulan
64
Muhaimin, dkk, Pengembangan dkk, Pengembangan Model KTSP pada Sekolah & Madrasah ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 249-252 65
Wina Sanjaya, Kurikulum Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan KTSP (Jakarta: Prenada Media Group, 2009), hlm. 182
53
tertentu
sebagaimana
terkandung
dalam
Visi,
Misi,
dan
Tujuan
Sekolah/Madrasah sebagai berikut: misalnya unggul dalam pembinaan keagamaan Islam, prestasi UNAS.
54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Lokasi Peneli Penelitia tian n
SMP Negeri 1 Pogalan Pogalan terletak di di
Jalan Raya Tulung Agung–
Trenggalek, Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Telp./HP (0355) 791454/081335160500, Email/Website
[email protected]. B. Jeni Jeniss Pen Penel elit itia ian n
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
Kuantitatif.
Pada
pendekatan ini penelitian dimulai dari masalah ( problem) problem) dan landasan teori. Dari masalah tersebut dibuat rumusan hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis selanjutnya dilakukan verifikasi dengan data atau fakta melalui observasi.
Fakta
dikumpulkan
secara
sistematis
sesuai
dengan
perencanaan, selanjutnya dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan. Jenis penelitian ini adalah Non Eksperimen, Eksperimen, dengan rancangan Ekpose Fakto. Fakto. Rancangan ini dipakai apabila keinginan untuk menentukan hubungan hubungan antar variable variable tidak dapat dilakukan dilakukan dengan cara eksperimen, eksperimen, karena variable bebas telah bekerja dan telah menimbulkan pengaruh terhadap variable tergantung (akibat). Bentuk rancangan yang dipakai adalah Causal Comparative Studies, Studies , rancangan penelitian ini sederhana. Peneliti memilih dua kelompok subjek yang berbeda dalam variable bebas,
55
mengukur untuk variable tergantung pada semua subyek dalam kedua kelompok tersebut.66 C. Data Data dan dan Sumbe Sumberr Data Data
Data primer yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh peneliti dari sumber pertama. Dalam penelitian ini data primer berasal dari angket (kuesioner) yang diisi oleh 60 responden siswa SMP Negeri 1 Pogalan kelas VII, yang terdiri dari 30 siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Hasil angket dikuatkan dengan wawancara yang dilakukan kepada Guru Pendidikan Agama Islam dan Siswa kelas VII. Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi atau jurnal. 67 Data sekunder sekunder dalam penelitian penelitian ini adalah adalah Nilai Rapor Rapor semester I (Laporan (Laporan Penilaian Hasil Belajar) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan, literature dan data penunjang. Variable pada penelitian ini terdiri dari Variable bebas adalah siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan variable terikat adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan.
66
Yuswianto, Paradigma Positivistik . Makalah disampaikan dalam Pelatihan Penelitian Tahun 2007 Bagi Dosen PTAI se-Jawa Timur, Lembaga Penelitian dan Pengembangan UIN Malang. Malang, 28 Oktober s/d 8 Desember 2007. 67
M. Zainuddin dan Muhammad Walid, Pedoman Penulisan Skripsi (Malang: Fakultas Tarbiyah, 2008), hlm.20
56
D. Popula Populasi si dan Sampel Sampel
1. Populasi Populasi adalah sekelompok orang yang menjadi sasaran studi.68 Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan, yaitu 243 siswa. Dengan rincian 208 siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan 35 siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI). 2. Sampel Sedangkan
sampel
adalah
bagian
dari
populasi.
Cara
mengambil sampel dalam penelitian ini adalah dengan sampling acak strata (Stratified (Stratified Random Sampling ). ). Cara ini digunakan jika populasi heterogen, dalam populasi heterogen tersebut ternyata ada strata-strata yang homogen. 69 Jadi dari populasi tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu siswa yang yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), kemudian dari masing-masing kelompok diambil sampel. 3. Besar esarn nya sam sampe pell Menurut L. R. Gay, jumlah sampel terkecil yang dapat diterima tergantung jenis riset. Riset kausal-komparatif adalah 30 subjek perkelompok. 70 Pada umumnya orang berpendapat bahwa 30
68
Ibid .. .. Ibid .. ..
69
70
Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Yogyakarta: Andi Offset, 1990), hlm. 28
57
subjek penelitian merupakan batas antara sampel kecil dengan sampel besar. Tiga puluh atau kurang bisa dikatakan sebagai sampel kecil sedangkan lebih besar dari 30 merupakan sampel besar. Adapun penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Roscoe dalam sugiyono (2005;102). Ukuran sampel untuk penelitian adalah antara 30 sampai 500 orang, apabila sampel didasarkan dari kategori seperti pria wanita, kota desa, maka jumlah anggota setiap kategori minimal 30 orang.71 Jika peneliti mempunyai beberapa ratus subjek dalam populasi, mereka dapat menentukan kurang lebih 25-30% dari jumlah subjek tersebut. Jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100 hingga 150 orang, hendaknya di ambil semua. 72 25% dari populasi 243 siswa adalah 61 sampel siswa. Tetapi agar masingmasing kelompok jumlah sampelnya sama, maka sampelnya 60 siswa. Dengan demikian sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 30 siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan 30 siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI). E. Instr Instrume ument nt Penel Peneliti itian an
Instrument penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
71
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif) (Jakarta: GP Press, 2009), hlm. 75 72
Suharsimi Arikunto, Manajemen Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 94-95
58
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. 73 Instrument yang dipakai dalam penelitian ini adalah: pertama, pertama, adalah pedoman observasi ketika melakukan pengamatan di SMP Negeri 1 Pogalan. Kedua, Kedua, adalah daftar dokumen ketika melakukan dokumentasi. Ketiga adalah tes hasil belajar disebut tes prestasi belajar, mengukur hasil belajar yang dicapai siswa dalam kurun waktu tertentu.
74
Instrument yang dipakai disini yaitu tes
Ulangan Harian, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester (UAS). Karena Nilai Rapor diperoleh diperoleh dari: dari: NR = Sedangkan Nilai Harian diperoleh dari: NH = Keempat , adalah angket atau kuesioner yaitu daftar pertanyaan untuk diisi responden di bawah pengawasan peneliti. Responden ditentukan berdasarkan teknik sampling. Angket yang dipakai adalah kuesioner tertutup yaitu peneliti menyediakan jawaban-jawaban yang dapat dipilih oleh responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Kelima adalah pedoman wawancara. Untuk menguatkan hasil angket peneliti juga melakukan wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam dan Siswa kelas VII.
73
Ibid .. ..
74
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm.223
59
F. Peng Pengum umpu pula lan n Data Data
Tehnik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Observasi Adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Jenis observasi yang dipakai adalah observasi tak terstruktur. Dalam hal ini peneliti tidak mempersiapkan catatan tentang tingkah laku tertentu apa saja yang harus diamati. Peneliti mengamati arus peristiwa dan mencatatnya atau meringkasnya untuk kemudian dianalisis. 75 Peneliti mengamati kondisi (gedung, kelas, lingkungan, sarana-prasarana, prestasi, dll) di SMP Negeri 1 Pogalan. Peneliti mulai melakukan observasi pada tanggal 20 Desember 2009.
b.
Angket Angket
atau
kuesioner
adalah
daftar
pertanyaan
yang
didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti. Responden ditentukan berdasarkan teknik sampling. Angket yang dipakai adalah kuesioner tertutup yaitu peneliti menyediakan jawaban-jawaban yang dapat dipilih oleh responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. 76
75
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian Petunujuk Praktis Untuk Peneliti Pemula (Yogyakarta: UGM Press, 2006), hlm. 74 76
Yuswianto, loc. Cit.
60
Angket pada penelitian ini untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Penyebaran angket dilakukan pada hari senin 8 maret 2010 setelah upacara bendera. Angket dibagikan sendiri oleh peneliti kepada 60 siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Responden terdiri dari 30 siswa yang berasal dari SD dan 30 siswa yang berasal dari MI. Jenis angket yang dipakai adalah angket tertutup. Peneliti sudah menyediakan jawaban yang dapat dipilih oleh responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Peneliti menggunakan skala Guttman, yaitu menggunakan dua jawaban yang tegas dan konsisten, ya-tidak, benar-salah, setuju-tidak setuju. Disini pilihan jawaban yang disediakan adalah iya dan tidak. Skor untuk jawaban iya adalah 2 dan tidak 1. 77 c.
Dokumentasi. Merupakan
suatu
teknik
pengumpulan
data
dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen baik tertulis, gambar maupun elektronik. 78 Dalam penelitian ini mengambil dokumentasi Daftar nilai Rapor Rapor semester I (Laporan Penilaian Hasil Hasil Belajar) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, yang dapat diperoleh dari Guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 1 Pogalan pada tanggal 4
77
78
Iskandar, op. cit . hlm. 83
Nana Syaodih Sukma, op.cit., op.cit., hlm. 221
61
Februari 2010. Selain itu juga mengambil data tentang sejarah berdirinya SMP Negeri 1 Pogalan, profil sekolah, struktur organisasi, jumlah siswa, jumlah guru dan sarana prasarana pada tanggal 22 Februari 2010. d.
Wawancara Wawancara adalah adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Wawancara penelitian ini hanya sebagai penguat hasil angket. Penelitian ini menggunakan pedoman wawancara terstruktur.
Yaitu
pedoman
wawancara
yang
pertanyaan
dan
alternative jawaban yang diberikan kepada subjek telah ditetapkan terlebih dahulu oleh pewawancara, agar jawabannya dapat dengan mudah
dikelompokkan
dan
dianalisis. 79
Peneliti
melakukan
wawancara kepada 3 Guru Pendidikan Agama Agama Islam kelas VII pada tanggal 24 dan 25 Februari 2010. Sedangkan wawancara dengan 2 perwakilan siswa kelas VII yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada tanggal 15 maret 2009. G. Anal Analis isis is Data Data
Persyaratan analisis statistic parametric adalah di uji normalitas dan homogenitas. 1. Uji Norma ormali lita tass
79
Donald Ary, dkk, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Pendidikan , terj., Arief Furchan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hlm. 248
62
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data yang didapatkan mengikuti atau mendekati hokum sebaran normal baku dari Gauss. Disini peneliti menggunakan uji kolmogorov-smirnov satu sampel dengan SPSS SPSS 16.0 16.0 for for win windo dows ws,, untuk menguji normalitas. 2. Uji Uji Homo Homoge geni nita tass Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah variansi antara kelompok yang diuji berbeda atau tidak, variansinya homogeny atau heterogen. Data yang diharapkan adalah homogeny. Dalam penelitian ini data di uji homogenitas menggunakan One-Way ANOVA dengan SPSS 16.0 for for windows windows..80 3. Uji TT-Test Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan statistic inferensial . Pada statistic inferensial mempunyai dua fungsi, yaitu: untuk estimasi dan menguji
hipotesis.
Berdasarkan
distribusi
dan
skala
datanya,
penelitian ini menggunakan statistic menggunakan statistic parametric. parametric. Karena skala datanya adalah
inter interva val. l. Stat Statist istic ic para parame metr tric ic ini menggunakan teknik
komparasi Uji Beda ( t-test) T-test sampel bebas ( Independent Sample Test ). ).81 Ada dua bentuk formulasi uji-t untuk sampel bebas, namun terlebih dahulu diuji Homogenitas Populasi dengan Uji F.
80
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern Untuk Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), hlm. 91-103 81
Yuswianto, loc.cit.
63
F= Populasi homogen jika nilai Populasi heterogen jika nilai a) Varian Homogen (
=
.
)
t=
b) Varian Heterogen (
)
t=
Namun karena sebelum uji t sudah di uji homogenitas, maka variannya adalah homogeny. Uji hipotesis pihak kanan: Ho : Ha : Ho diterima jika Ha diterima jika db = n1 + n2 n2 – 2 Untuk mendapatkan data yang akurat maka instrument i nstrument angket yang dipakai harus diuji validitas dan reliabilitas. 4. Uji Valid alidit itas as Uji validitas yang dipakai adalah validitas internal. Untuk menguji validitas tiap item instrument adalah dengan mengkorelasikan
64
antara skor-skor tiap item dengan skor total keseluruhan instrument. Item dikatakan valid, jika
dan sebaliknya.82 Untuk
mengetahui validitas instrument pada penelitian ini, digunakan program SPSS 16.0 for windows. 5. Uji Uji Reli Reliab abil ilit itas as Uji reliabilitas yang dipakai adalah reliabilitas internal, yaitu menganalisis data dari satu kali hasil uji. Tehnik yang dipakai antara lain adalah tehnik belah dua ( split-half-method ) dengan rumus Spearman-Brown: = Caranya terlebih dahulu angket dibagi menjadi dua bagian, misalnya ganjil dan genap. 83 Setelah itu dilakukan dilakukan perhitungan perhitungan dengan SPSS 16.0 for windows.
82
Anas Sudijono, Statistik Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1987), hlm.
190-195 83
Gunawan Sudarmanto, Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), hlm. 89-99
65
BAB IV PEMAPARAN DATA
A. Desk Deskri rips psii Dat Data a 1. Lata Latarr Bel Belak akan ang g Obj Objek ek a. Sejarah Sejarah Berd Berdiriny irinya a SMP SMP Negeri Negeri 1 Pogalan Pogalan
SMP Negeri 1 Pogalan terletak di Agung–Trenggalek,
Desa
Bendorejo,
Jalan Raya Tulung
Kecamatan
Pogalan,
Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Telp./HP (0355) 791454/ 081335160500, 081335160500, Email/Website Email/We bsite
[email protected] [email protected].. SMP Negeri 1 Pogalan berdiri pertama kali pada Tahun 1978 dan merupakan Filial dari SMP Negeri 1 Trenggalek dengan Kepala
Sekolah
Bpk.
Soeprapto
(Kepala
SMP
Negeri
1
Trenggalek). Pada Tahun 1978 itu gedung SMP Negeri 1 Pogalan belum jadi tapi sudah menerima siswa baru sebanyak 3 kelas dengan lokasi meminjam SD Negeri IV Bendorejo yang jaraknya dari SMP Negeri Negeri 1 Pogalan sekitar sekitar 2 Km. Saat itu namanya namanya SMP Negeri Pogalan belum ada tambahan 1 (satu). Baru pada tahun 1980 gedung SMP Negeri 1 Pogalan sudah jadi dengan jumlah ruang belajar sebanyak 10 lokal, 1 Kantor, 1 ruang Guru, 1 ruang Laboratorium, 2 Kamar Mandi/WC, 1 ruang Perpustakaan dan 1 ruang Ketrampilan. Jumlah penerimaan siswa baru dari tahun ketahun terus bertambah disesuaikan dengan ruang
66
kelas yang ada dan Pagu. Dengan diresmikannya gedung SMP Negeri Pogalan oleh Bupati Trenggalek yaitu Bpk. Soedarso pada tanggal 6 Desember 1980, maka Kepala Sekolahnya juga sudah definitif yaitu Bpk. Soesanto dari Kediri dan tempat belajarnya pindah ke gedung yang yang baru. Jumlah guru pertama di SMP Negeri Pogalan hanya 16 orang, Karyawan/pegawai 2 orang, sehingga banyak guru yang mengajar lebih dari 1 mata pelajaran. Dari tahun ketahun jumlah guru dan Karyawan semakin bertambah sehingga mencukupi kebutuhan yang ada. Tentang jumlah siswa/kelas pernah SMP Negeri Pogalan menerima sebanyak 10 kelas kela s untuk masing–masing tingkat sehingga semua berjumlah 30 kelas, yaitu sekitar tahun 1992. Hal ini tidak berlangsung lama karena berdiri SMP Negeri 2 Pogalan jumlah penerimaan siswa menjadi 8 kelas pertingkat hingga sekarang ini. Sebelum SMP Negeri 2 Pogalan berdiri, SMP Negeri Pogalan merubah namanya menjadi SMP Negeri Negeri 1 Pogalan. Pada tahun 2004 sampai 2007 SMP Negeri 1 Pogalan adalah Sekolah Standar Nasional (SSN) dan pada tahun 2007 sampai
2009
adalah
persiapan
Rintisan
Sekolah
Bertaraf
Internasional (RSBI). Sedangkan mulai tahun ajaran 2009/2010 SMP Negeri 1 Pogalan menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). (RSBI). Berdasarkan pengamatan, siswa SMP Negeri 1 Pogalan dari segi kuantitas menurun, namun dari segi kualitas
67
meningkat. meningkat. Hal Hal ini disebabkan disebabkan karena karena jumlah siswa dalam kelas kelas diperkecil dari 36 siswa perkelas menjadi 24 siswa perkelas untuk kelas Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Dengan jumlah siswa yang sedikit maka proses belajar mengajar akan lebih efektif apabila dibandingkan dengan jumlah yang besar. Sehingga dengan jumlah guru yang sekian mampu melayani dengan baik, sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di SMP SMP Negeri 1 Pogalan.
b. Visi, Misi dan Tujua Tujuan n SMP SMP Negeri Negeri 1 Pogalan Pogalan Visi :
Mewujudkan Prestasi yang Cemerlang, Berkepribadian, Cinta Lingkungan, serta berwawasan Local, Nasional dan Internasional. Misi :
1) Mewujudkan Mewujudkan Kurikulum Kurikulum Tingka Tingkatt Satuan Satuan Pendidik Pendidikan an yang yang berstandar Nasional dan Internasional 2) Mewujudkan Mewujudkan proses belajar yang yang berstandar berstandar nasional nasional dan internasional 3) Mewujudkan Mewujudkan Standar Standar Kompetensi Kompetensi Lulusan Lulusan yang yang berstand berstandar ar Nasional dan Internasional 4) Menyediakan Menyediakan
pendidik pendidik
dan dan
tenaga tenaga
kependi kependidikan dikan
yang
memiliki kompetensi dan kualifikasi yang sesuai untuk mengelola Sekolah Bertaraf Internasional
68
5) Memenuhi Memenuhi sarana sarana dan prasarana prasarana pendidikan pendidikan yang yang berstandar berstandar internasional 6) Mewujudkan Mewujudkan pengelolaan pengelolaan sekolah sekolah yang menerapkan menerapkan MBSA MBSA dan berstandar internasional 7) Memenuhi Memenuhi biaya biaya operasio operasional nal sekolah sekolah interna internasional sional yang berstandar 8) Mewujudkan Mewujudkan standar standar penilaian penilaian yang yang berstand berstandar ar nasional nasional dan internasional 9) Mencapai Mencapai prestasi prestasi akademi akademik k maupun maupun non akademik akademik secara secara nasional dan internasional. Tujuan :
1) Sekolah Sekolah mampu mampu memenuhi/me memenuhi/menghas nghasilkan ilkan Standar Standar Kompetensi Kompetensi Lulusan bertaraf international meliputi bidang akademik dan non akademik 2) Sekolah Sekolah mampu mampu memenuhi memenuhi/mengh /menghasilkan asilkan silabus silabus semua mata mata pelajaran
bertaraf
internasional
dan
untuk
semua
jenjang/kelas/tingkatan 3) Sekolah Sekolah mampu mampu memenuh memenuhi/meng i/menghasilk hasilkan an pemetaan pemetaan SK, SK, KD, Indikator bertaraf internasional untuk kelas 7-9 semua mata pelajaran 4) Sekolah Sekolah
mampu mampu
memenuhi/men memenuhi/menghasil ghasilkan kan
RPP
internasional untuk kelas VII-IX semua mata pelajaran
bertaraf
69
5) Sekolah Sekolah mampu mampu memenuh memenuhi/meng i/menghasilka hasilkan n standar standar isi isi bertaraf bertaraf internasional
(kurikulum
satuan
pendidikan,
meliputi:
tercapai/telah dibuat kurikulum satuan, silabus lengkap, model/system penilaian lengkap, RPP lengkap) 6) Sekolah Sekolah
mampu mampu memenuhi/men memenuhi/menghasil ghasilkan kan
standar standar proses
pembelajaran bertaraf internasional meliputi: tercapai/telah dibuat/ditetapkan
melaksanakan
pembelajaran
dengan
strategi/metode: CTL, belajar tuntas, pembelajaran dll secara lengkap termasuk pembelajaran diluar kelas/sekolah 7) Sekolah Sekolah mampu mampu memenuhi/me memenuhi/menghas nghasilkan ilkan tenaga pendid pendidik ik dan kependidikan bertaraf internasional meliputi: semua guru berkualifikasi minimal S1, telah mengikuti PTBK, semua mengajar sesuai bidangnya, mampu berbahasa inggris, mampu menggunakan perangkat TIK 8) Sekolah Sekolah
mampu
memenuhi/m memenuhi/menghas enghasilkan ilkan
standar
sarpras/fasilitas sekolah bertaraf internasional meliputi: semua sarpras,
fasilitas,
peralatan
dan
perawatan
bertaraf
internasional 9) Sekolah Sekolah mampu mampu memenuh memenuhi/meng i/menghasilk hasilkan an standar standar pengelola pengelolaan an sekolah bertaraf internasional meliputi: standar pengelolaan, pembelajaran, kurikulum, sarana prasarana, SDM, kesiswaan, administrasi secara lengkap, memenuhi standar ISO 9001, berbasis TIK
70
10) Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar penilaian pendidikan yang relevan dan bertaraf internasional 11) Sekolah
mampu
memenuhi/menghasilkan
pengembangan
budaya mutu sekolah yang memadai memadai 12) Sekolah mampu mewujudkan mewujudkan lingkungan sekolah dengan menerapkan 6 K secara lengkap.
c. Stru Struktur ktur Organisas Organisasii di SMP Negeri Negeri 1 Pogalan Pogalan
4.1 Struktur Organisasi
71
d. Keadaa Keadaan n Guru Guru di SMP SMP Negeri Negeri 1 Poga Pogalan lan
4.2 Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah Guru N o.
Tingkat Pendidikan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
S3/S2 S1 D-4 D3/Sarmud D2 D1 Jumlah
Jumlah dan Status Guru GT/PNS GTT/Guru Bantu L P L P 1 33 28 1 1 4 1 39 30 -
Jumlah
1 60 1 1 5 68
4.3 Daftar Guru SMP Negeri 1 Pogalan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Drs. Jausan Kusnan, S.Pdi Nurudin, BA Suprayitno, S.Pd Anik Ahniati, S.Pd Endang S, S.Pd Siswoyo, S.Pd Imam Choirudin, S.Pd Siti Masruroh, S.Pd Talkah Harianto, S.Pd Endah Suyuti, S.Pd Fahrudin, S.Pd Siti Khatmimah, S.Pd Suwarno, S.Pd Suratman, S.Pd Lilik Suryani, S.Pd Widiyanto, S.Pd Moh. Ghozali, S.Pd Dra. Siami Nurwiyah Didik Haryono, S.Pd Siswanto, S.Pd Dwi Astuti, S.Pd Pancaningtyas, S.Pd Rahayu Dwi P, S.Pd Dra. Endang Mayawati Endah Sutjiati, S.Pd Drs. Suratno
Guru Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam PKn + PLH PKn + PLH PKn + BP/BK Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa Inggris IP S IP S IP S IP S IP S IP S IP S
72
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68
Armono P, S.Pd Dra. Tri Rahayuningsih Ja Jaini, S.Pd Endri Tri W, S.Pd Ngaini, S.Pd Jarwoto, S.Pd Tarwiyah, S.Pd Maelah, S.Pd Sulastri, S.Pd Supriyanto, S.Pd Anik Kusmiarsih, S.Pd Ahmad Afifudin, S.Pd Mukarni, S.Pd Drs. Drs. Supr Supriy iyad adii Setyowati, S.Pd Hj. Rasdiana, S.Pd Zahro’ Rohanah, S.Pd Eni Sumartin, S.Pd Imam Susanto, S.Pd Drs. Drs. Much Muchol olid id Jarot Wicaksono Wakidi, S.Pd Agus Agus Muka Mukarw rwan anto to Sudibyo, S.Pd Bambang Dwiyanto, S.Pd Hery Sumanto, S.Pd Setiyadi, S.Pd Subekti, S.Pd Titis Anggraini, S.ST Drs. Kuwat Islani Drs. Sudiatmanto Mardianto, S.Pd Maryati, S.Pd Hadi Waluyo Sutrisno, S.Pd Wentin Suhartatik, S.Pd Sulist yani, S.Pd Wiwik Mistiati, S.Pd Sri Oetaminingjatik, S.Pd Suba Subakt ktii
IP S IP S IPA IPA IPA IPA IPA IPA IPA IPA IPA Matematika Matematika Mate Matem matik atikaa Matematika Matematika Matematika Matematika Matematika Mate Matem matik atikaa Kertakes Kertakes + PLH Kert Kertak akes es + PLH PLH Penjaskes Penjaskes Penjaskes Penjaskes TIK TIK TIK TIK Bahasa Daerah Bahasa Daerah Ket. Jasa + BP Ket. Jasa + PLH Ket. Jasa + PLH BP/BK BP/BK BP/BK BP/BK Di Perp erpusta ustak kaan aan
73
4.4 Jumlah guru dengan dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian) No
Guru
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas mengajar
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang TIDAK sesuai dengan tugas mengajar D1/D2 D3/ S1/D4 S2/S3 D1/D2 D3/ S1/D4 1/D4 S2/S S2/S3 3 Sarmud Sarmud
1. PA 2. atematika 3. ahasa ndonesia 4. ahasa nggris 5. endidikan gama 6. PS 7. enjaskes 8. Seni Budaya 9 . Kn 10. 10. TIK/ TIK/Ke Keter teraa pilan 11. K 12. ainnya: hs Jawa Jumlah
9 9 8
9 9 10
1
5
5
3
3
9 4 1 3 5
9 4 3 3 7
1
4 1
1
4 3
1
61
1
69
2 2
4
Jumlah
1
4.5 Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru N o.
Jenis Pengembangan Kompetensi
1. Pe Penataran KTSP 2. Penat enatar aran an Meto Metod de Pembelajaran (termasuk CTL) 3. Penataran PTK 4. Penataran Karya Tulis Ilmiah 5. Sertifikasi Profesi/Kompetensi 6. Penataran PTBK 7. Penataran Profesi guru Matpel 8. Penatar Penataran an lainnya lainnya:: ...... ......... ...... ..... .. -Penataran Tutor Guru SLTP -Penataran PAKEM
Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi/profesionalisme Laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah 15 15 13 13 14 14 13 13 10 3 25 12 16
10 3 25 12 16
8 5 22 8 14
8 5 22 8 14
3 12
3 12
3 10
3 12
74
4.6 Prestas Prestasii guru No.
1.
2.
3.
4.
Jenis lomba
Perolehan kejuaraan 1 sampai 3 dalam 3 tahun terakhir Tingkat Jumlah Guru Lo Lomba PTK Nasional Provinsi Kab/Kota Lomb Lombaa Kary Karyaa tulis tulis Inov Inovasi asi Nasional Pembelajaran Provinsi Kab/Kota Lomba Guru Berprestasi Nasional Provinsi Kab/Kota 2 Lomba lainnya: ............................... Nasional Provinsi 1 Kab/Kota 4.7 Guru Guru Billin Billingua guall (RSBI) (RSBI) Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
No Tingkat Pendidikan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
S3/S2 S1 D-4 D3/Sarmud D2 D1 ≤ SMA/sederajat Jumlah
Jumlah dan Status Guru GT/PNS GTT/Guru Bantu L P L P 1 4 1 4 -
Jumlah 5 5
4.8 Pengembang Pengembangan an kompetensi/profe kompetensi/profesional sionalisme isme guru Billingual Billingual No .
Jenis Pengembangan Kompetensi
1. Pe Penataran KBK/KTSP 3. Pena Penata tara ran n Met Metod odee Pembelajaran (termasuk CTL) 4. Penataran PTK 5. Sertifikasi Profesi/Kompetensi 6. Pelatihan Billingual 7. Penatar Penataran an lainnya lainnya:: ...... ......... ...... ..... ..
Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi/profesionalisme Laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah 1
1
4
4
75
4.9 Tenaga Tenaga Penduku Pendukung ng o
Tenaga pendukung
1. Tata Usaha 2. Perpustakaan 3. Laboran ran lab lab. IPA 4. Teknisi isi lab. ab. Komputer 5. Laboran ran lab lab. Bahasa 6. PTD (Pend Tek. Dasar) 7. Kantin 8. Penjaga Sekolah 9. Tukang Kebun 10. Keamanan 11. Lainnya: Jumlah
Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya
Jumlah tenaga Jumlah pendukung Berdasarkan Status dan Jenis Kelamin ≤ SMP SMA D1 D2 D3 S1 PNS Honorer L P L P 4 1 1
1
3
1 1
1 1
5 1 1
1
1
2
2
1
1
2
2
1 2
9
1 1
7
2
1
1 2
12
e. Keadaa Keadaan n Siswa Siswa di SMP SMP Nege Negeri ri 1 Poga Pogalan lan
4.10 4.10 Th. Pelajaran
2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010
Data Data Sisw Siswaa (em (empa patt tahu tahun n tera terakh khir) ir) siswa siswa regu reguler ler :
Jml Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Pendaftar (Kls. VII + VIII (Cln Siswa + IX) Baru) Jml Jumlah Jml Jumlah Jml Jumlah Sisw Siswaa Romb ombel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel 514 318 8 335 8 360 8 1.013 24 628 287 8 318 8 332 8 937 24 630 280 8 288 8 316 8 884 24 558 243 8 279 8 285 8 807 24
76
4.11 4.11
Data Data Sisw Siswaa (empa (empatt tahun tahun tera terakh khir) ir) siswa siswa Bill Billin ingu gual al (RSBI (RSBI))
Th. Jml Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Pelajaran Pendaftar (Kls. VII + VIII (Calon + IX) Siswa Jml Jumlah Jml Jumlah Jml Jumlah Siswa Rombel Baru) Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel 2007/2008 2008/2009 2009/2010 60 40 2 40 2 Prestasi sekolah/siswa dua (2) tahun terakhir 4.12 Prestasi Akademik: NUAN No .
Tahun Pelajaran
Rata-rata NUAN Matematika Bahasa Jumlah Inggris
Bhs Indonesia
IPA
1. 2007/2008
7,94
8,17
7,84
7,74
31,69
Rata-rata semua mapel 7,92
2. 2008/2009
8,57
8,19
8,54
8,02
33,32
8,33
4.13 Prestasi Akademik: Peringkat rerata NUAN No
Tahun Pelajaran
Peringkat Tingkat Kab/Kota
Tingkat Kecamatan Tingkat Propinsi (Rayon) Sek. Sek. Sek. Sek. Sek. Sek. Sek. Sek. Sek. Negeri Swasta Negeri Negeri Swasta Negeri Negeri Swasta Negeri dan dan dan Swasta Swasta Swasta 1. 2007/2008 1 1 2 4 301 415 2. 2008/2009 1 1 5 6 316 308
4.14 Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (US) No
1 2 3 4 5 6
Mata Pelajaran
Pendidikan Agama PKn IPA IP S Kertakes/Seni Budaya Penjaskes
Rata-rata Nilai US Tahun 20 2007/2008 2008/2009 8,45 8.55 7,00 7,80 7,70
8,60 8,71 7.75 8,10 7,85
77
7 8 9 10 11
Bahasa Jawa Elektronika Pembukuan TIK
8,50 7,60 7,45
4.15 4.15 No
Tahun Ajaran
4.16 4.16 No
Angk Angkaa Kelu Kelulu lusa san n dan dan Mela Melanj njut utka kan n
Jumlah Peserta Ujian
1. 2007/2008 2. 2008/2009
8,60 7,65 7,55
332 316
Jumlah Kelulusan dan Kelanjutan Studi Jumlah % % Lulusan % Lulusan Lulus Kelulusan yang yang TIDAK Melanjutkan Melanjutkan Pendidikan Pendidikan 332 100% 99,81% 0,19% 315 99,55% 99,82% 0,18%
Pero Peroleh lehan an Keju Kejuara araan an/P /Pres restas tasii Akade Akademi mik: k: Lomb Lomba-l a-lom omba ba
Nama Lomba
Tahun 2007/2008 Tahun 2008/2009 Juara ke:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Bintang Pintar Ultra Pelajar teladan Story retelling Mapel IPS Game show matematika Mapel matematika Mapel IPA Mapel bhs Indonesia Story trllied Speac contes
Tingkat Kab/ Pro- Nasio Kota pinsi -nal
I
V
I II
V
I, I I VIII
V V
I II
V
Juara ke:
Tingkat Kab/ Pro- Nasio Kota pinsi -nal
Finalis I,II
V
II
V
V
78
4.17 Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik N o
Nama Lomba
Tahun 2007/2008 Juara ke:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Paskibraka Paduan Suara Parade Band Roket Air Baca Puisi Vokal Group Pramu amuka/g a/galang ang tangkas Solo vokal Cheerl leader 4.18 4.18
N o 1 2 3
Kelas VII V II I IX Total (%) 4.19 4.19
N o 1 2 3
Kelas VII V II I IX Total (%) 4.20 4.20
No
1 2
Tahun 2008/2009 2008/2009
Tingkat Kab/ Pro- Nasio Kota pinsi -nal
II
V
I II
V
Juara ke:
Tingkat Kab/ Pro- Nasio Kota pinsi -nal I
V
Juml Jumlah ah dan prose rosen ntase tase sisw siswaa drop-out
Jumlah dan prosentase siswa drop-out 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 Juml Jumlah ah dan dan pro prose sent ntas asee sisw siswaa yan yang g tera teranc ncam am drop-out Jumlah dan prosentase siswa terancam drop-out 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 -
Alasa Alasan n lulu lulusa san n SMP SMP tidak tidak mela melanj njut utka kan n ke SMA SMA/S /SMK MK/s /sed edera erajat jat Alasan tak melanjutkan
SMA/ SMA/SM SMK K/sed /seder eraj ajat at yang ang ada ada terl terlal alu u jauh/tak terjangkau Tidak mampu membiayai
Urutan alasan dari yang paling utama dengan memberi nomor 1 s.d. 9*) 6 1
79
3 4 5 6 7 8 9
Transportasi sulit/mahal Kondisi geografis (medan sulit) Daerahnya terpencil Pendidikan dipandang kurang penting Bekerja Menikah Lain-lain, sebutkan:
4 8 7 3 2 5 9
Latar Belakang Sosial Ekonomi Orangtua Siswa 4.21 Pekerjaan orangtua/wali siswa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. ...
Pekerjaan
Prosentase 8% 1% 40% 38% 1% 1% 2% 7% ...
PNS TNI/POLRI Pe Petani Swasta Nelayan Politisi (misalnya anggota DPR) Perangkat Desa Pedagang ...
4.22 Penghasilan orangtua/wali (gabungan kedua orangtua) siswa No. 1. 2. 3. 4. 5.
Penghasilan Kurang dari Rp.500.000,Antara Rp.500.000,- s.d. Rp.1.000.000,Antara Rp.1.000.000,- s.d. Rp.1.500.000,Antara Rp.1.500.000,- s.d. Rp.2.000.000,Lebih dari Rp.2.000.000,-
Prosentase 15% 40% 35% 8% 2%
4.23 Tingkat kesejahteraan orangtua/wali siswa No. 1. 2. 3. 4.
Tingkat kesejahteraan Pra sejahtera Sejahtera I Sejahtera II Purna sejahtera
Prosentase 20% 40% 30% 10%
80
f. Sarana Sarana Prasar Prasarana ana di SMP SMP Nege Negeri ri 1 Poga Pogalan lan
SMP Negeri 1 Pogalan memiliki 24 Ruang Kelas, 2 Laboratorium IPA, 1 Laboratorium Bahasa, 2 Laboratorium Komputer, 1 Ruang Multimedia, 1 Ruang Media, 1 Ruang Perpustakaan, 1 Ruang Guru, 1 Ruang KTU, 1 Ruang TU, 1 Ruang Kepala Sekolah, 1 Ruang Wakil Kepala Sekolah, 1 Ruang Kurikulum, 1 Ruang Tamu, 1 Ruang BK, 1 Koperasi, 1 Lapangan Basket, 1 Lapangan Voli, 1 Aula, 1 Masjid, 1 Panggung, 2 Kamar Mandi Guru, 12 Kamar Mandi Siswa, 5 Gudang, 3 Tempat Parkir, 1 Ruang UKS, 1 Ruang OSIS, 1 Sanggar, 2 Ruang Ganti, Dapur dan 2 Kantin. SMP ini mempunyai kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Seni Musik, Seni Rupa, Tata Boga, Drum band, dan Olahraga Tenis Meja, Sepak Takraw, Bola Voli, Bola Basket. 1) Data Data Ruang-r Ruang-ruan uang g di SMP SMP Negeri Negeri 1 Pogal Pogalan an 4.24 Data Ruang Belajar (Kelas) Kondisi
Jumlah dan ukuran Ukuran 7x9 m2 (a)
aik sk ringan sk sedang sk Berat sk Total
7 17
24
Ukuran > 63m2 (b)
Jml. ruang Jumlah ruang lainnya yg digunakan Ukuran Jumlah (d) < 63 m2 =(a+b+c) yg digunakan u. R. Kelas untuk r. Kelas (f)=(d+e) (c) (e) 7 ............. ruang, 24 yaitu: ……… 17
24
81
4.25 Keterangan kondisi: Baik Rusak ringan Rusak sedang Rusak berat Rusak total
Kerusakan < 15% 15% - < 30% 30% - < 45% 45% - 65% >65% 4.26 Data Ruang Belajar Lainnya
Jenis Ruang angan
Jum Jumlah (buah) 1
1. Perpustakaan
Ukuran Kondisi isi*) Jen Jenis Rua Ruangan Jumlah lah Ukuran Kondisi (pxl) (buah) (pxl) 14x8,5 baik 6. Lab. Bahasa 1 12x7,9 baik
. Lab. IPA
1
14x8,5
baik
. Ketrampilan
-
-
baik
. Multimedia
1
7x9
baik
1
12x7,9
baik
5. Kesenian
7. Lab. Komputer 8. PTD
2
7x9
baik
-
-
9. Serbaguna/ aula 10.Ruang Media
1
7x30
baik
1
8x12
baik
-
4.27 Data Ruang Kantor Jenis Ruangan
Jumlah (buah) 1
Ukuran (pxl) 7x5
Kondisi*)
1
3x3,5
baik
1
7x10
baik
4. Tata Usaha
1
7x4
baik
5. Tamu
1
7x3
baik
6. Kurikulum
1
5x3
baik
7.KTU
1
3x3
baik
1. Kepala Sekolah 2. Wakil Sekolah 3. Guru
Kepala
baik
4.28 Data Ruang Penunjang Jeni Jeniss Ruan Ruanga gan n 1. Gudang
Juml Jumlah ah Ukuran Kondisi*) Jenis Ru Ruangan (buah) (pxl) 5 3x4 baik 12. Ibadah
Jumlah Ukuran Kondisi (buah) (pxl) 1 8x7,5 Baik
2. Dapur
1
13. Ganti
2
3x4
Baik
14. Koperasi
1
7x8
Baik
3. Reproduksi
3x3,5
baik
82
4. KM/WC Guru 5. KM/WC Siswa 6. BK
2
3x2
baik
15. Hall/lobi
1
4x5
Baik
12
1x1,5
Baik
16. Kantin
2
5x9
Baik
1
4x4,5
Baik
1
1x1
Baik
1
4x4,5
Baik
3
8x7,5
Baik
8. 1 PMR/Pramuka 9. OSIS 1
4x4,5
Baik
-
-
-
4x4,5
baik
17. Rumah Pompa/ Menara Air 18. Bangsal Kendaraan 19. Rumah Penjaga 20. Pos Jaga
7. UKS
-
-
-
1
3x2,5
Baik
21. Ruang Stensil 1
3x4
baik
1
7x5
baik
22.Alat Olahraga 1
6x4
baik
10.Bak Sampah 11.Green House
4.29 Lapangan Olahraga dan Upacara Lapangan
Jumlah (buah)
Ukuran (pxl)
Kondisi
1. Lapangan Olahraga a. bola basket b. bola volly c. bulu tangkis d. tenis meja e. lompat jauh/tinggi
1 2 1 2 1
20x35 6x18 10x15 3x1,5 7x3
Baik Baik Baik Baik baik
2. Lapangan Upacara
1
25x25
baik
2) Kepemilikan Tanah
Keterangan
Kepemilikan Tanah :
Pemerintah/yayasan/pribadi/menyewa/menumpang*) Status Tanah
: SHM/HGB/Hak SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Pakai/Akte Jual Beli/Hibah* Beli/Hibah*))
Luas Lahan/Tanah
: 11.750 m 2
Luas Tanah Terbangun
: 5.216 m 2
Luas Tanah Siap Bangun
: 1.000 m 2
83
Luas Luas Lantai Lantai Atas Atas Siap Siap Bang Bangun un : ……………………………………......………................................ ……………………………………......……….......... ................................ .......... m 2 *) Coret yang tidak perlu Lampirkan rencana tapak ( site plan) plan) sekolah skalatis (berskala) dengan ukuran kertas minimal A4.
3)
Perabot (furniture) utama 4.30 Perabot ruang kelas (belajar)
N Jumlah Perabot o. ruang Jumlah dan kondisi Jumlah dan kondisi Almari + rak kelas meja siswa kursi siswa buku/alat . n . t a k l k l a i k g r m s n s e a m J B R i R B J R
1
24
510 v
Papan tulis
. n . t . n . t . n . t a k a k a k l k l k k a a a i k g i k g i k g r r r s n s e m a s n s e m a s n s e a J J B R i R B B R i R B B R i R B R R R
1020 V
9
v
48
v
4.31 Perabot ruang belajar lainnya o.
Ruang
Perabot Kursi Almari + rak buku/alat
Meja n a g n l k i i m a J B R . k s R
1. erpusta stakaan 2. ab. IPA 3. etrampilan 4. ultimedia 5. ab. bahasa 6. ab. omputer 7. Serb Serbag agun unaa 8. esenian 9. TD 10 ainnya: .
t a r e l k B m i a . J B k s R
n a g n i R . k s R
t a r e l k B m i a . J B k s R
n a g n i R . k s R
Lainnya
t a r e l k B m i a . J B k s R
6
V
55
V
8
V
12
V
12
V
55
V
6
V
27
V
21
V
21
V
2
V
46
V
46
V
1
V
3
V
46
V
46
V
2
V
46
V
1
V
2
V
1
V
4
V
1
V
n a g n i R . k s R
t a r e B . k s R
84
4.32 Perabot Ruang Kantor o. Ruang
Perabot Kursi Almari + rak buku/alat
Meja n a g n l k i i m a R J . B k s R
1. Kepala Sekolah 2. Wakil Kepala Sekolah 1. Guru 2. Tata Usaha 3. Tamu 4. Lainnya: …..
t a r e l k B m i a . J B k s R
n a g n i R . k s R
t a r e l k B m i a . J B k s R
n a g n i R . k s R
Lainnya
t a r e l k B m i a . J B k s R
2
V
6
V
2
V
13 V
3
V
4
V
2
V
7
77 V 9 V
10 V 10 V
16 V 23 V
1
4
3
9
V
V
t a r e B . k s R
V
40 V 8 V V
n a g n i R . k s R
V
4.33 Perabot Ruang Penunjang o.
Ruang
Perabot Kursi Almari + rak buku/alat
Meja
1. BK 2. UKS 3. PMR /Pramuka 4. OSIS 5. Gudang 6. Ibadah 7. Koperasi 8. Hall/lobi 9. Ka Kantin 10 Pos jaga 11 Repr Reprod oduk uksi si 12 Lain Lainn nya: ya:
l m J
n a g n k i i a R . B k s R
2 2 3
V V V
12 V 1 V 2 V
3 1 1
V V V
3 V 9 V 105 V
1
V
12 V
3
V
45 V
3 1 4 1
V V
3 1
4
V
5 1
V V
t a r e l k B m i a . J B k s R
V V
n a g n i R . k s R
t a r e l k B m i a . J B k s R
n a g n i R . k s R
Lainnya
t a r e l k B m i a . J B k s R
V V
n a g n i R . k s R
t a r e B . k s R
85
4.34 Koleksi Buku Perpustakaan No.
Jenis
Jumlah
1. Buku siswa/pelajaran (semua mata pelajaran) 2. Buku Buku bacaa bacaan n (misal (misalnya nya novel, novel, buku buku ilmu ilmu pengetahuan dan teknologi, dsb.) dsb.) 3. Buku Buku referen referensi si (misal (misalnya nya kamu kamus, s, ensik ensiklop lopedi edia, a, dsb.) 5. Jurnal 6. Majalah 7. Surat kabar 8. Lain Lainny nya: a: Tabl Tabloi oitt Bol Bolaa Tabloit Teen Total
18.870 1.250
Kondisi Rusak Baik V V V
65
V
22 25
V V
V
20.242
4.35 Fasilitas Penunjang Perpustakaan No. 1. 2. 4. 5. 6. 7.
Jenis
Jumlah / Ukuran/ Spesifikasi 1/p3 1/36m 1/29”/Toshiba 1/Thoshiba 1
Komputer Ruang baca TV LCD VCD/DVD player La L ainnya: Parabola
4.36 Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia o. Alat/bahan
Jumlah, kualitas, dan kondisi alat/bahan*) Jumlah Kualitas
Kondisi
Kurang 25%- 50%- 75%- Kurang Cukup Baik Sangat Rusak Rusak Baik dari 25% 50% 75% 100% baik berat ringan dr keb. dr dr dr keb. keb. keb.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
ab. IPA ab. bahasa ab. omputer etrampilan TD esenian ultimedia
V V V
V V
V V V
V V V
V V
*) Lampirkan daftar alat pada laboratorium/ruang dengan spesifikasi teknisnya.
V V
86
4)
Dana 4.37 4.37
N o 1. Rutin
Sumb Sumber er Dana Dana 2 (du (dua) a) tahu tahun n ter terak akhi hir r
Sumber Dana
2. APBD Kab/Kota 3. APBD Propinsi 4. BOS 5. Komi Komite te Seko Sekola lah/ h/Or Oran ang g tua tua siswa siswa (jumlah keseluruhan iuran bulanan dan sumbangan pendidikan bagi siswa baru) 6. School Grant 7. Grant Pendidikan Kecakapan Hidup 8. Su Subsidi Imbal Swadaya Lain-lain: ........................... Jumlah
4.38 4.38 No 1. 2.
Jenis pembiayaan Investasi Operasional
3.
Personal Jumlah
Tahun 2007/2008
Tahun 2008/2009
Rp. 2.380.022.482,Rp. 83.987.500,0, Rp. 332.052.000,Rp. 73.304.000,-
Rp. 2.836.012.475,Rp. 80.987.500,0,Rp. 482.790.000,Rp. 96.600.000,-
Rp. 2.919.365.982,-
Rp. 3.796.689.975,-
Alok Alokas asii Dan Danaa 2 (dua (dua)) tah tahun un tera terakh khir ir Tahun 2007/2008 2007/2008 (Rupiah) Rp. 2.919.265.982,Rp. 2.919.365.982,-
Tahun 2008/2009(Rupiah) 2008/2009(Rupiah) Rp. 3.796.689.975,Rp. 3.796.689.975,-
87
2. Prestasi Prestasi Belaj Belajar ar Siswa Siswa yang berasa berasall dari Sekolah Sekolah Dasar Dasar (SD) (SD) dan dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan
4.39 Daftar Nilai Siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Hasti Nurdiyah Triya Yuliana Umi Nurul Laelatul’zah Wiji Saputri Lingling Puspitaningrum Muh. Alvin Nur Aziz Nafi’us Sania Nurul Novitasari Taufik Rohman Baharudin Ujang Lukman Hakim Desy Akhlusmasari Fajar Fuadii Singgih Wahyu Purnomo Vicky Ashar Dwi Gantara Etik Sundari Lia Elisa Meilynda Kurniasari Muh. Faizal Muttaqi Olivia Very Noorlinda Yuniar Dwi Puspitasari Adib Syaiful Muslim Fitri Wulandari Bayu Trisna Putra Anggara Ngizuddin Masro’i Yunanda Ni’matun Alfinah Dhimas Kurnia Illahi Firman Heryansyah Heru Subagyo Sandy Fakhurrohman Irwanda Vida Ma’rifatun Nur Azizah
Asal Sekolah SDN I Gembleb SDN II Pogalan SDN I Kedunglurah SDN I Pogalan SDN III Sukorame SDN II Karanganyar SDN III Ngadirejo SDN II Ngadirenggo SDN Ngulanwetan SDN V Bendorejo SDN II Bendorejo SDN Melis SDN I Ngulankulon SDN I Ngetal SDN Krandegan SDN II Pogalan SDN II Ngadirejo SDN II Kedunglurah SDN II Surondakan SDN II Ngetal SDN I Wonocoyo SDN IV Bendorejo SDN I Ngulankulon SDN III Ngadirejo SDN I Widoro SDN I Ngadirenggo SDN II Ngulankulon SDN II Bendorejo SDN V Bendorejo SDN II Karanganyar
Nilai 75 75 70 70 75 74 75 75 70 70 70 75 70 70 80 82 80 81 80 82 90 85 80 81 83 70 70 70 70 80 2278 75,93
88
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 30 siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD), rata-rata nilai Pendidikan Agama Islam adalah 75,93. Nilai tersebut termasuk kategori cukup baik karena di atas nilai KKM yaitu 70. 4.40 Daftar nilai Akhlak dan Kepribadian siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Hasti Nurdiyah Triya Yuliana Umi Nurul Laelatul’zah Wiji Saputri Lingling Puspitaningrum Muh. Alvin Nur Aziz Nafi’us Sania Nurul Novitasari Taufik Rohman Baharudin Ujang Lukman Hakim Desy Akhlusmasari Fajar Fuadii Singgih Wahyu Purnomo Vicky Ashar Dwi Gantara Etik Sundari Lia Elisa Meilynda Kurniasari Muh. Faizal Muttaqi Olivia Very Noorlinda Yuniar Dwi Puspitasari Adib Syaiful Muslim Fitri Wulandari Bayu Trisna Putra Anggara Ngizuddin Masro’i Yunanda Ni’matun Alfinah Dhimas Kurnia Illahi Firman Heryansyah Heru Subagyo Sandy Fakhurrohman Irwanda Vida Ma’rifatun Nur Azizah
Akhlak A B A B B A A A A A B B B B B B B B B B A A A A A A B A A A
Kepribadian B B B B B B B A B B B B B B B B B B B B B B B B B B C B B B
89
Keterangan nilai kualitatif untuk penilaian perilaku: A = Sangat Baik B = Baik C = Cukup D = Kurang E = Sangat Kurang Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa 53,3% atau 16 siswa dari Sekolah Dasar (SD) berakhlak sangat baik, dan 46,67% atau 14 siswa berakhlak baik. Sedangkan kepribadiannya 3,3% atau 1 siswa berkepribadian sangat baik, 93,3 atau 28 siswa berkepribadian baik, dan 3,3% atau 1 siswa berkepribadian cukup. cukup.
90
4.41 Daftar Nilai Siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Ika Fadhilatun Nisa’ Tanti Suciati Wahyu Tri Widodo Yusuf Bahtiyar Linda Sari Milla Minhatul Maula Nursahid Muh. Mukhitur Rusdah Tomi Valen Fabio Denhaz Deni Wardana Erlin Fatmawati Mia Nurrohmah Muh. Marbiansyah Chakim Eko Prasetyo Emi Tarif Triwahyuni Fera Eka Aprelia Suli Anjarwati Nadhirotul Munawaroh Ulfa Dwi Riyanti Achmad Saiful Chakim Ery Prasetyo Febrian Nasrul Ulumun Nafik Muh. Rizal Fatoni Muh. Shafiyyudin Ismail Dwi Ratnawati Intan Alfiana ‘Azizah Rika Oktavia Rizka Awalul Lailiyah Yanti Tri Rahayu
Asal Sekolah MI Nuruzh Zhalam Krandegan 2 MI Jami’atul Ulum Ngetal MI Riyadlatul Ulum Wonocoyo MI Riyadlatul Ulum Wonocoyo MI Nuruzh Zhalam Krandegan 2 MI Jamiatul Ulum Ngetal MI Riyadlatul Ulum Wonocoyo MI Krandegan I MI Krandegan I MI Hidayatul Mubtadi’in Sukorame MI Yapendawa MI Krandegan I MI Nuruzh Zhalam Krandegan 2 MI Hasyim Ash’ari MI Riyadlatul Ulum Wonocoyo MI Hidayatul Mubtadi’in Sukorame MI Riyadlatul Ulum Wonocoyo MI Nuruzh Zhalam MI Yapendawa MI Jamiatul Ulum I Ngetal MI I Krandegan MI Riyadlatul Ulum Wonocoyo MI Ma’dinatul ‘Ulum Bandung MI II Krandegan MI Riyadlatul Ulum Wonocoyo MI Riyadlatul Ulum Wonocoyo MI Nuruzh Zhalam Krandegan 2 MI Yapendawa MI Nuruzh Zhalam Krandegan 2 MI Krandegan I
NR 75 70 75 70 75 85 80 75 70 75 70 70 80 70 80 85 91 85 81 81 80 81 80 80 90 79 83 70 85 70 2341 78,03
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 30 30 siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), rata-rata nilai Pendidikan Agama Islam adalah 78,03. Nilai tersebut termasuk kategori cukup baik karena di atas nilai KKM yaitu 70. Dibandingkan dengan nilai
91
rata-rata siswa yang dari SD hanya selisih 2,1 lebih bagus nilai ratarata siswa yang berasal dari MI. 4.42 Daftar nilai Akhlak dan Kepribadian siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Ika Fadhilatun Nisa’ Tanti Suciati Wahyu Tri Widodo Yusuf Bahtiyar Linda Sari Milla Minhatul Maula Nursahid Muh. Mukhitur Rusdah Tomi Valen Fabio Denhaz Deni Wardana Erlin Fatmawati Mia Nurrohmah Muh. Marbiansyah Chakim Eko Prasetyo Emi Tarif Triwahyuni Fera Eka Aprelia Muh. Zaenal Abidin Nadhirotul Munawaroh Ulfa Dwi Riyanti Achmad Saiful Chakim Ery Prasetyo Febrian Nasrul Ulumun Nafik Muh. Rizal Fatoni Muh. Shafiyyudin Ismail Dwi Ratnawati Intan Alfiana ‘Azizah Rika Oktavia Rizka Awalul Lailiyah Yanti Tri Rahayu
Akhlak B A B B B A B A B B B A B B B B B B B B A A A A A A A A A A
Kepribadian B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa 46,67% atau 14 siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) berakhlak sangat
92
baik, dan 53,3% atau 16 siswa berakhlak baik. Sedangkan kepribadiannya 100% atau 30 siswa berkepribadian baik. Berdasarkan
Hasil
wawancara
dengan
Kusnan
Guru
Pendidikan Agama Islam kelas VII F, G mengatakan bahwa: “Keseluruhan nilai Pendidikan Agama Islam mencakup aspek Afektif, Kognitif dan Psikomotorik. Afektif adalah iman yaitu misalnya perilaku orang yang beriman. Kognitif adalah islam yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa, haji. Sedangkan psikomotorik adalah ihsan yaitu berbuat baik. Jadi tidak ada siswa yang nilainya kurang dari KKM, karena walaupun mereka nilainya jelek dalam ulangan, tapi bisa syahadat itu sudah mencakup nilai dari aspek kognitif.” 84 Hasil wawancara dengan Nurudin Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII A, B, C, D, E mengatakan bahwa: “Kelas VII ditekankan pada nilai individual dan ibadah yaitu praktek shalat dan baca tulis Al-Qur’an, karena siswa yang baca tulis AlQur’annya bagus, shalatnya juga bagus. Jadi apabila siswa tersebut belum bagus ibadahnya maka nilai KKM-nya tidak akan tercapai. Sehingga siswa akan termotivasi untuk meningkatkan ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Nilai Rapor diperoleh dari: NR = Sehingga siswa yang nilainya kurang dari KKM harus mengikuti remidi”.85 4.41 Penyajian data Interval Nilai 70-73 74-77 78-81 82-85 86-89 90-93
Frekuensi siswa dari SD 11 7 7 4 0 1
Frekuensi siswa dari MI 8 5 10 5 0 2
84
Wawancara dengan Kusnan, Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII F, G, tanggal 24 Februari 2010 85
Wawancara dengan Nurudin, Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII A, B, C, D, E, tanggal 24 Februari 2010
93
4.42 Histogram
Dari tabel di atas dapat dilihat dilihat bahwa nilai nilai tinggi (78-93) (78-93) lebih banyak diraih oleh siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) dibandingkan siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD). Sedangkan nilai rendah (70-77) lebih banyak diperoleh siswa yang berasal dari Sekolah Sekolah Dasar Dasar (SD) (SD) daripada daripada siswa yang yang berasal dari Madrasah Madrasah Ibtidaiyah (MI).
94
BAB V ANALISIS DATA
B. Penguj Pengujian ian Hipot Hipotesi esiss
Berdasarkan pemaparan data pada BAB IV, maka nilai siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) diuji hipotesis menggunakan teknik komparasi Uji Beda ( t-test) T-test sampel bebas ( Independent Independent Sample Test ). ). Tetapi sebelum di uji t, persyaratan analisis statistic parametric adalah di uji normalitas dan homogenitas. Disini peneliti menggunakan uji kolmogorov-smirnov satu sampel dengan SPSS 16.0 for windows windows,, untuk menguji normalitas. 5.1 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test NILAI N Normal Mean a Parameters Std. Deviation Most Absolute Extreme Positive Differences Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
60 76.9833 6.02675 .193 .193 -.158 1.498 .022
Data normal bila nilai sig (p) > 0,05. Jadi data nilai siswa dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) tersebut adalah normal, karena 0,22 > 0,05. Kemudian data di uji homogenitas menggunakan OneWay ANOVA dengan SPSS 16.0 for windows windows..
95
5.2 Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances NILAI Levene Statistic .322
df1
df2 1
Sig. 58
.573
Data homogeny bila nilai nilai sig (p) > 0,05. 0,05. Jadi data nilai siswa dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) tersebut adalah homogen, karena 0,573 > 0,05. Setelah data di uji normalitas dan homogenitas, maka data tersebut di uji t ( Independent Sample Test ). ). 5.3 Nilai siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
x1 (SD)
x2 (MI)
75 75 70 70 75 74 75 75 70 70 70 75 70 70 80 82 80 81 80 82 90 85
75 70 75 70 75 85 80 75 70 75 70 70 80 70 80 85 91 85 81 81 80 81
x12 5625 5625 4900 4900 5625 5476 5625 5625 4900 4900 4900 5625 4900 4900 6400 6724 6400 6561 6400 6724 8100 7225
x22 5625 4900 5625 4900 5625 7225 6400 5625 4900 5625 4900 4900 6400 4900 6400 7225 8281 7225 6561 6561 6400 6561
96
80 81 83 70 70 70 70 80 2278
23 24 25 26 27 28 29 30
80 80 90 79 83 70 85 70 2341
Hipotesis statistic: Uji hipotesis pihak kanan: Ho : Ha : Ho diterima jika Ha diterima jika db = n1 n1 + n2 – 2 Tingkat kemaknaan (level (level of significance) significance) Penyelesaian:
03
6400 6561 6889 4900 4900 4900 4900 6400
6400 6400 8100 6241 6889 4900 7225 4900
173910
183819
97
Varian =
98
=
= 77,44
=
= 79,62
Uji Homogenitas Populasi dengan Uji F: F= F=
=
= 1,028
Populasi homogen jika nilai Populasi heterogen jika nilai v1 = n1 – 1 = 30 30 – 1 = 29 29 v2 = n2 n2 – 1 = 30 – 1 = 29 29 Dengan
maka
= 1,84 (1,84), Kesimpulannya adalah varian kedua
kelompok homogeny, maka uji beda menggunakan rumus: t=
t=
t=
t=
99
t=
t= t= t = -0,92 dengan db = n1 n1 + n2 – 2 = 30 + 30 – 2 = 58 dan 2,004 Ternyata
(2,004), maka
diterima. Jadi
tidak ada perbedaan yang significan antara prestasi belajar siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan. Sedangkan perbandingan akhlak dan kepribadian antara siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan, adalah: 5.4 Perbandingan akhlak dan kepribadian antara siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Asal Sekolah SD
MI
Nilai A B C A B C
16 14 0 14 16 0
Akhlak Kepribadian Jumlah siswa 1 28 1 0 30 0
100
Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa 53,3% atau 16 siswa dari Sekolah Dasar (SD) berakhlak sangat baik, dan 46,67% atau 14 siswa berakhlak
baik.
Sedangkan
kepribadiannya
3,3%
atau
1
siswa
berkepribadian sangat baik, 93,3 atau 28 siswa berkepribadian baik, dan 3,3% atau 1 siswa berkepribadian cukup. Untuk siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) 46,67% atau 14 siswa berakhlak sangat baik, dan 53,3% atau 16 siswa berakhlak baik. Sedangkan kepribadiannya 100% atau 30 siswa berkepribadian baik. Jadi tidak ada perbedaan yang significant akhlak dan kepribadian antara siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang berasal dari SD dan MI, peneliti menggunakan angket dan wawancara. Namun terlebih dahulu item pertanyaan pada angket diuji validitas dan reliabilitas sebelum digunakan untuk mengumpulkan data. Sedangkan wawancara dilakukan dengan dengan 3 Guru Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII dan 2 perwakilan siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Uji Validitas Setiap variable dikatakan valid jika:
101
df = Derajat bebas N = Jumlah sampel nr = item yang dikorelasikan, biasanya selalu 2 df = 60 – 2 = 58 58 = 0,215, jadi r dikatakan valid jika r 5.5 Tabel Uji Validitas Item Pertanyaan X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X110 X111 X112 X113 X114 X115 X116 X117 X118 X119 X120 X121 X122 X123 X124
Harga Koefisien r 0,322 0,278 0,050 0,259 0,385 0,253 0,312 0,314 0,26 0,277 0,166 0,420 0,374 0,331 0,1 0,397 0,252 0,401 -0,034 0,166 0,395 0,308 0,380
Simpulan Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid
Dari 24 item soal, setelah di uji validitas dengan program SPSS 16.0 for Windows ada 6 item soal yang tidak valid. Sehingga dalam
102
penelitian ini hanya 18 item soal yang dipakai. (Angket bisa dilihat di lampiran).
Uji reliabilitas Setelah instrument diuji validitas, maka selanjutnya item soal yang valid diuji reliabilitas. Teknik yang dipakai adalah teknik belah dua ( split( splithalf-method ) dengan SPSS 16.0 for windows. windows .
Cronbach's Alpha .865
5.6 Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based N of Items on Standardized Items .882 3
Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukkan bahwa harga koefisien alfa hitung untuk variable x1 > 0,215, yaitu 0,865 > 0,215. Maka dapat disimpulkan bahwa angket ini reliable. Dengan demikian semua pertanyaan untuk variable x1 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Dari hasil angket 18 item soal yang valid diperoleh data sebagai berikut: 1. 83,3% 83,3% siswa siswa atau 25 siswa siswa yang berasal dari dari SD merasa bahwa materi materi Pendidikan Agama Islam di SD berbeda dengan materi Pendidikan Agama Islam di SMP, namun 53,3% siswa atau 16 siswa mengatakan bahwa pelajaran Pendidikan Agama Islam itu mudah. Jadi ada 43,3% atau 13 siswa yang tidak mengalami kesulitan belajar. Sedangkan siswa dari MI yang mengatakan bahwa materi Pendidikan Agama
103
Islam (yang tercakup dalam: Aqidah Akhlak, Al-Qur’an Hadist, Fiqih, SKI dan Bahasa Arab) di MI berbeda dengan materi di SMP ada 53,3% atau 16 siswa, namun 76,7% siswa atau 23 siswa mengatakan bahwa pelajaran Pendidikan Agama Islam mudah. Jadi ada 70% atau 21 siswa yang tidak mengalami kesulitan belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang berasal dari SD dan MI sama-sama merasa bahwa materi Pendidikan Agama Islam di SD/MI dulu berbeda dengan materi Pendidikan Agama Islam di SMP, dan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam itu mudah, sehingga tidak mengalami kesulitan belajar. 2. 63,3% 63,3% atau 19 siswa siswa yang berasal dari SD mengul mengulang ang pelajaran pelajaran di rumah meskipun tidak ada ujian, sedangkan siswa yang dari MI hanya 56,7% atau 17 siswa. Siswa dari SD yang menyempatkan diri membaca setiap hari hanya 80% atau 24 siswa dan siswa yang dari MI ada 93,3% atau 28 siswa. Maka Maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang berasal dari SD dan MI sama-sama mengulang pelajaran di rumah meskipun tidak ada ujian dan juga menyempatkan diri membaca setiap hari. 3. Siswa dari dari SD dan MI yang mengikuti mengikuti TPA/TPQ/ TPA/TPQ/Madras Madrasah ah Diniyah Diniyah sama-sama ada 73,3% atau 22 siswa. Jadi siswa yang berasal dari SD dan MI sama-sama mengikuti TPA/TPQ/Madrasah Diniyah. 4. Siswa dari dari SD yang yang tinggal tinggal di lingkun lingkungan gan Masjid/P Masjid/Pondo ondok k Pesantren Pesantren hanya 6,7% atau 2 siswa, lebih banyak siswa dari MI yaitu 33,3% atau
104
10 siswa. Jadi siswa dari MI yang banyak tinggal di lingkungan Masjid/Pondok Pesantren 5. 83,3% 83,3% – 96,67% 96,67% siswa siswa atau atau 25-29 25-29 siswa siswa menga mengatak takan an bahw bahwaa guru guru menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar sehingga pelajarannya menyenangkan dan mudah dipahami. Namun guru yang sering menggunakan alat peraga/OHP, LCD, Tape Recorder hanya guru kelas F dan G. Sedangkan Guru yang dapat dijadikan curhat jika ada masalah menurut siswa hanya ada 25% atau 15 siswa yang mengatakan iya. Dan guru yang memberi hukuman atau teguran kepada siswa yang melanggar peraturan/tidak mengerjakan tugas menurut siswa ada 91,67% atau 56 siswa yang mengatakan iya. 6. 40% atau 12 12 siswa yang yang berasal dari dari SD mengatakan mengatakan bahwa Guru Guru paham tentang karakter masing-masing siswa dan 70% atau 21 siswa mengatakan bahwa guru tidak membeda-bedakan siswa dari segi fisik. Sedangkan menurut siswa yang berasal dari MI ada 63,3% atau 19 siswa mengatakan bahwa Guru paham tentang karakter masingmasing siswa dan 83,3% atau 25 siswa mengatakan bahwa guru tidak membeda-bedakan siswa dari segi fisik. Jadi guru bisa dikatakan cukup paham dengan karakter masing-masing siswa, namun tidak membeda-bedakannya dari segi fisik. 7. 66,7% 66,7% atau 20 orangtua orangtua siswa yang yang berasal berasal dari SD selalu bertanya bertanya tentang pelajaran anaknya di sekolah. Dan 50% atau 15 orangtua mereka juga menemani mereka ketika belajar di rumah. Hal ini
105
membuktikan bahwa orangtua dirumah sangat membimbing siswa. Sedangkan siswa dari MI yang mendapat bimbingan orangtua hanya 53,3% atau 16 siswa yang orangtuanya sering bertanya tentang tugas sekolah dan hanya 36% atau 11 siswa yang orangtuanya biasa menemani anaknya belajar. Jadi siswa yang berasal dari SD lebih banyak mendapat bimbingan orangtua orangtua di rumah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa walaupun berasal dari Sekolah Dasar
(SD)
yang
porsi
Pendidikan
Agama
Islam
lebih
sedikit
dibandingkan Madrasah Ibtidaiyah (MI), namun prestasi belajar antara keduanya tidak ada perbedaan yang significant. Factor-faktor yang menyebabkannya antara lain adalah sebagai berikut: 1) Guru Pendidikan Pendidikan Agama Islam Islam sudah sudah tepat tepat dalam menyam menyampaikan paikan materi pelajaran kepada siswa yang mempunyai latar belakang sekolah berbeda. Guru yang menggunakan multimedia dan multi metode dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. Hal ini juga dikuatkan hasil wawancara dengan Nurudin Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII A, B, C, D, E mengatakan bahwa: “Metode mengajar yang di gunakan bervariasi dan fleksibel tergantung materinya, seperti ceramah, diskusi, pemberian tugas, dan Tanya jawab, dll.” 86 2) Guru paham tentang tentang karakter karakter masing-m masing-masing asing siswa dan dan tidak tidak membeda-bedakan siswa dari segi fisik. Hal ini karena Lingkungan social sekolah yang meliputi guru dapat mempengaruhi semangat 86
Wawancara dengan Nurudin, Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII A, B, C, D, E, tanggal 24 Februari 2010
106
belajar siswa. Guru yang menunjukkan sikap, perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri tauladan yang baik, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Hal ini juga dikuatkan hasil wawancara dengan Jausan Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII H mengatakan bahwa: “Kebanyakan guru tidak mengetahui darimana siswa itu berasal, SD atau MI karena menambah beban guru untuk mencari tahu latar belakang siswanya. Tapi biasanya siswa SD dan MI itu berbeda pemahamannya pada segi tajwid dan membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, untuk Akhlak, Fiqih, Sejarah rata-rata sama. Guru dapat membagi siswa menjadi tiga tingkatan berdasarkan prestasi belajaranya. Pertama, Pertama, untuk siswa dalam kategori nilai tinggi, maka guru perlu mengembangkan tugasnya agar dapat menunjang keberhasilannya lebih baik lagi. Kedua, Kedua, untuk siswa dalam kategori nilai sedang, maka dicari penyebab nilainya bisa seperti itu. Materi perlu di ulang atau cukup ditambah latihan saja. Ketiga, Ketiga, untuk siswa yang termasuk kategori nilainya rendah maka diadakan remidi dan tugas-tugas agar siswa terlatih dan dapat mencapai SKL. Selain itu diperlukan catatan dari Guru, misalnya Guru kelas VII mengetahui salah satu siswanya belum bisa baca Al-Qur’an dengan baik, maka ketika siswa tersebut naik kelas VIII sebaiknya Guru kelas VII memberi catatan khusus kepada Guru kelas VIII bahwa siswa tersebut perlu bimbingan khusus karena belum bisa baca Al-Qur’an dengan baik.”87
3) Siswa berseman bersemangat gat rajin rajin belajar di rumah, rumah, sehingga sehingga tidak tidak mengalami mengalami kesulitan belajar. Hal ini karena siswa yang mempunyai perhatian, bakat, minat dan motivasi dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam akan memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat dan mencapai prestasi yang diinginkan. Hal ini juga dikuatkan hasil
87
Wawancara dengan Jausan, Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII H, tanggal 25 Februari 2010
107
wawancara dengan Nihayatul Khusniyah, siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD), mengatakan bahwa: “Materi Pendidikan Agama Islam di SD berbeda dengan di SMP, namun dengan rajin belajar, memperhatikan ketika Guru menjelaskan dan bertanya jika kurang paham akan menjadikan mudah menerima pelajaran, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Kemudian selain mengikuti TPA/TPQ/Madrasah Diniyah, Orangtua di rumah juga sangat membimbing dalam belajar dan beribadah.”88 4) Siswa mendap mendapatkan atkan pelajaran pelajaran agama agama tambahan tambahan dengan dengan mengikuti mengikuti TPA/ TPQ /Madrasah Diniyah. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan Agama Islam, siswa memang perlu jam tambahan dengan mengikuti TPA/TPQ/Madrasah Diniyah.
Siswa
yang
mengikuti
TPA/TPQ/Madrasah
Diniyah
biasanya rutin masuk 6 hari dalam seminggu dengan libur pada hari jum’at. Sehingga siswa ini sama dengan mempratekkan hokum Jost ( Jost’s Jost’s in law). law). Menurut Menurut hokum hokum ini belajar belajar dengan dengan alokasi waktu waktu 3 jam perhari selama 5 hari lebih efektif daripada 5 jam sehari tetapi hanya selama 3 hari, walaupun hasil perkalian keduanya sama. Hal ini juga dikuatkan hasil wawancara dengan Rizka Awalul Lailiyah, siswa yang berasal dari Madrasah ibtidaiyah (MI), mengatakan bahwa: “Rata-rata siswa dari MI tinggal di lingkungan Pondok Pesantren dan Masjid, sehingga mereka rajin beribadah ke masjid dan juga rajin mengikuti TPA/TPQ/Madrasah Diniyah. 89 5) Sisw Siswaa tingg tinggal al di di lingk lingkun unga gan n Pond Pondok ok Pes Pesan antre tren n atau atau Masjid Masjid.. Lingkungan masyarakat sekitar Pondok Pesantren dan Masjid akan 88
Wawancara dengan Nihayatul Khusniyah, Siswa kelas VII H, tanggal 15 Maret 2010
89
Wawancara dengan Rizka Awalul Lailiyah, Siswa kelas VII H, tanggal 15 Maret 2010
108
mempengaruhi aktivitas belajar siswa menjadi lebih religius. Hal ini juga dikuatkan hasil wawancara dengan Kusnan Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII F, G mengatakan bahwa: “Jika tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan, maka Guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar (SD) sudah tepat tepat dalam memberikan memberikan pelajaran pelajaran kepada kepada siswanya. siswanya. Karena Karena Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar (SD) hanya 2 jam pelajaran, lebih sedikit dibandingkan dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Lingkungan keluarga, masyarakat juga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa Sekolah Dasar (SD) yang rumahnya dekat Madrasah/Masjid/Pondok Pesantren prestasinya juga bisa bagus seperti siswa yang yang dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), karena lingkungan lingkungan 90 berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.” 6) Siswa Siswa mend mendapat apat bimbin bimbingan gan dari dari orangt orangtua ua di di rumah. rumah. Ling Lingkun kunga gan n keluarga termasuk orangtua dapat memberi dampak baik dan buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa. Orangtua yang perhatian terhadap kegiatan belajar siswa, akan membuat siswa rajin belajar. Sehingga selain peran guru agama di sekolah, peran orangtua juga sangat penting. Hal ini juga dikuatkan hasil wawancara dengan Rizka Awalul Lailiyah, siswa yang berasal dari Madrasah ibtidaiyah (MI), mengatakan bahwa: “Materi Pendidikan Agama Islam (yang tercakup dalam Aqidah Akhlah, Al-Qur’an Hadist, Fiqih, SKI, Bahasa Arab) di MI tidak berbeda dengan di SMP, hanya lebih berkembang materinya. Sehingga tidak merasa kesulitan dalam menerima pelajaran. Orangtua juga mendukung dalam belajar belajar dan beribadah.” 91
90
Wawancara dengan Kusnan, Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII F, G, tanggal 24 Februari 2010 91
Wawancara dengan Rizka Awalul Lailiyah, Siswa kelas VII H, tanggal 15 Maret 2010
109
BAB VI PENUTUP
A. Ke Kesi simp mpul ulan an
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah. Adapun kesimpulannya menyatakan bahwa rata-rata nilai Pendidikan Agama Islam dari 30 siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD), adalah 75,93. Sedangkan rata-rata nilai Pendidikan Agama Islam dari 30 siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), adalah 78,03. Kedua nilai tersebut termasuk kategori cukup baik karena di atas nilai KKM yaitu 70. Dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa yang dari Sekolah Dasar (SD) hanya selisih 2,1 lebih bagus siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI). Setelah nilai siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) diuji hipotesis menggunakan teknik komparasi Uji Beda T-test sampel bebas ( Independent Independent Sample Test ), ), ternyata (2,004), maka
diterima. Jadi tidak ada perbedaan yang
110
significant antara prestasi belajar siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan. Sedangkan perbandingan akhlak dan kepribadian antara siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah tidak ada perbedaan yang significant pula. Dari hasil angket dan wawancara diperoleh sebab-sebab tidak adanya perbedaan yang significant antara prestasi belajar siswa yang berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah Guru Pendidikan Agama Islam sudah tepat dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang mempunyai latar belakang sekolah berbeda, Guru paham tentang karakter masing-masing siswa, Siswa bersemangat rajin belajar di rumah, Siswa mendapatkan pelajaran agama tambahan dengan mengikuti TPA/TPQ/Madrasah Diniyah, Siswa ada yang tinggal di lingkungan Pondok Pesantren atau Masjid dan Siswa mendapat bimbingan dari orangtua di rumah. B. Saran
Dari pembahasan hasil penelitian diatas, yang dapat peneliti berikan kepada pembaca adalah: 1. Dalam mendidik mendidik siswa siswa memang memang perlu perlu mengeta mengetahui hui latar latar belakang belakang asal asal sekolah
siswa,
namun
tidak
sepenuhnya
latar
belakang
itu
111
berpengaruh terhadap prestasi prest asi belajar belaja r siswa. Banyak factor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. 2. Dalam penelitian penelitian ini ini menunjuk menunjukkan kan bahwa bahwa rendahn rendahnya ya kualitas kualitas madrasah swasta tidak menjadikan output nya nya lebih rendah daripada sekolah negeri, karena perbandingan output keduanya output keduanya sama. 3. Pendidik Pendidik harus harus menentu menentukan kan metode metode mengajar mengajar yang yang cocok agar siswa siswa dengan latar belakang sekolah berbeda, bisa saling menerima dan memahami pelajaran dengan baik. 4. Agar prestasi prestasi belajar belajar siswa siswa meningka meningkatt selain diperlukan diperlukan rajin rajin belajar, belajar, jam belajar bela jar tambahan, ta mbahan, lingkungan yang mendukung juga sangat perlu bimbingan orangtua di rumah. Jadi Guru dan Orangtua berperan penuh dalam kegiatan belajar siswa. 5. Perlu diadaka diadakan n penelitian penelitian lanjut lanjut tentang tentang perband perbandingan ingan prestasi belajar untuk mengetahui factor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar.
112
DAFTAR RUJUKAN
Ahmadi, Abu dan Prasetyo, Joko Tri. 1997. Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas Tarbiyah MKDK . Bandung: Pustaka Setia. Anam, Saiful. 2005. Indra Djati Sidi dari ITB untuk Pembaruan Pendidikan. Pendidikan . Bandung: Teraju. Ary, Donald, dkk. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Pendidikan. terj., Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional. Bafadal, Ibrahim. 2006. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi. Desentralisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Budiningsih, Asri. 2005. Belajar 2005. Belajar dan Pembelajaran. Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Dahlan dkk, M. 2003. Kamus 2003. Kamus Induk Istilah Ilmiah. Ilmiah. Surabaya: Target Press. DePorter, Bobby, dkk. 2000. Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas, terj., Ary Nilandari. Bandung: PT Mizan Pustaka. Djamarah, Syaiful Bakhri, 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Depdikbud. 1989. Kamus 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia Indonesia.. Jakarta: Balai Pustaka. Endarmoko, Eko. 2007. Tesaurus Bahasa Indonesia. Indonesia . Jakarta: Gramedia Pustaka. Hamalik, Oemar. 2007. Proses 2007. Proses Belajar Mengajar . Jakarta: Bumi Aksara. Hanafiah, Nanang, dkk. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama. Ihsan, Fuad. 1995. Dasar-Dasar 1995. Dasar-Dasar Kependidikan. Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Iskandar, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: GP Press. Muhaimin, dkk. 1996. Strategi Belajar Mengajar . Surabaya: CV Citra Media.
113
-------. 2004. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. -------. 2008. Pengembangan 2008. Pengembangan Model Model KTSP pada Sekolah & Madrasah Madrasah . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mulyasa, E. 2004. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK . Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nisfiannoor, Muhammad. 2009. Pendekatan Statistik Modern Untuk Ilmu Sosial . Jakarta: Salemba Humanika. Nurullah, Marno. 2009. “Metodologi Pembelajaran”, Bahan Ajar , Fakultas Tarbiyah Tarbiyah UIN Maulana Maulana Malik Ibrahim Malang. Malang. Nurul H, Munfaridatun. 2005. Skripsi, Skripsi, “Studi Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa yang berasal dari Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di MTs Negeri Mojoroto Kediri”, Fakultas Tarbiyah UIN Malang. Poerwadarminta, W.J.S, 1982, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka. Purwanto, Ngalim. Rosdakarya.
2007. Psikologi
Pendidikan. Pendidikan.
Bandung:
PT
PN
Remaja
Sanjaya, Wina. Kurikulum Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan KTSP . Jakarta: Prenada Media Group. Shaleh, Abdul Rachman. 2004. Madrasah 2004. Madrasah dan Pendidikan Pendidikan Anak Bangsa Visi, Misi dan Aksi. Aksi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS . Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudijono, Anas. 1987. Statistik Pendidikan. Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen 2005. Manajemen Penelitian. Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sukandarrumidi. 2004. Metodologi Penelitian Petunujuk Praktis Untuk Peneliti Pemula. Pemula. Yogyakarta: UGM Press. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
114
Sumanto, 1990. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Pendidikan . Yogyakarta: Andi Offset. Sunarto, Pengertian Sunarto, Pengertian Prestasi Belajar (http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/ http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/,, diakses 21 Oktober 2009) Syah, Muhibbin. 1999. Psikologi 1999. Psikologi Belajar . Jakarta: PT Raja LOGOS Wacana Ilmu. -------. 2005. Psikologi 2005. Psikologi Belajar . Jakarta: PT Raja Raja Grafindo Grafindo Persada. Persada. Syahatah, Husein. 2004. Kiat 2004. Kiat Islami Meraih Prestasi. Prestasi. Jakarta: Gema Insani. Syarif, Hamid. 1995. Pengenalan Kurikulum Sekolah dan Madrasah. Bandung: Citra Umbara. Tohirin. 2005. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Integrasi Dan Kompetensi. Kompetensi. Jakarta, PT Raja Grafindo Persada. Uhbiyati, Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Islam. Bandung: Pustaka Setia. Wikipedia, Madrasah Wikipedia, Madrasah Ibtidaiyah (http://id.wikipedia.org/wiki/Madrasah_Ibtidaiyah, di Akses 21 november 2009 Wikipedia, Sekolah Dasar (http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Dasar , di Akses 21 november 2009) Wikipedia, Sekolah Menengah Pertama (http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Menengah_Pertama http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Menengah_Pertama,, November 2009)
di
Akses
21
Yusuf, Choirul Fuad. 2006. “ Potret “ Potret Madrasah dalam Media Massa”. Massa” . Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan. -------. 2006. Revitalisasi Madrasah. Madrasah. Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan. Yuswianto. Paradigma Yuswianto. Paradigma Positivistik . Makalah Pelatihan Penelitian Dosen PTAI seJawa Timur, UIN Malang. 28 Oktober s/d 8 Desember 2007 Zaini, Hisyam, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif . Aktif . Jogjakarta: CTSD. Zainuddin, M. dan Walid, Muhammad. 2008. Pedoman Penulisan Skripsi. Malang: Fakultas Tarbiyah.