Status Faali…. laporan praktikum fisiologi ternak PENDAHULUAN
Ilmu Fisiolog Fisiologii adalah adalah ilmu yang yang mempelaj mempelajari ari tentang tentang tata kerja kerja dari berbag berbagai ai sistem dan peran dari fungsi tubuh keseluruhannya. keseluruhannya. Ilmu fisiologi ternak secara khusus mempelajari fisiologi dari beberapa ternak, yaitu sapi, ayam, kambing, domba, kelinci, dan jenis burung melalui percobaan status faali, thermoregulasi , saccus pneumaticus , sel darah merah, sistem digesti, pembekuan darah, kadar haemoglobin dalam darah, tekanan darah, dan waktu pendarahan pada manusia. Perc Percoba obaan an statu status s faali faali bertu bertujua juan n untuk untuk menge mengetah tahui ui datadata-da data ta fisiol fisiolog ogii yaitu yaitu temperatur rektal, pulsus, dan frekuensi respirasi pada sapi, kambing, domba, kelinci, dan ayam. Percobaan Percobaan tersebut dapat digunakan digunakan untuk mengetahui mengetahui kondisi kesehatan kesehatan ternak. Hal tersebut dapat menguntungkan karena semakin dini diketahui kelainan pada seekor ternak maka penanggulangannya akan semakin mudah untuk diatasi. Selain melalui status faali, berdasarkan jumlah sel darah merah ternak, dapat diketahui kondisi kesehatannya dengan melihat mengamati dan mengukur jumlah sel darah merah dan membandingkannya dengan kisaran normal dari jenis ternak tertentu. Praktikum ini juga mempelajari dan mengetahui fungsi-fungsi dari suatu organ tubuh ternak yang penting untuk diketahui. !isalnya adalah sistem digesti yaitu mempelajari organ-or organ-organ gan tubuh tubuh ternak ternak yang yang membantu membantu proses proses digesti digesti dan kelenjar kelenjar pencern pencernaan aan ruminansia dan non ruminansia yang berfungsi dalam sistem pencernaaannya. "emikianlah sekilas tentang acara praktikum "asar Fisiologi #ernak, setiap acara akan dijelaskan dan diulas pada bab berikutnya.
ACARA I STATUS FAALI
Tinjauan Pustaka
Sistem faali yang meliputi respirasi, respirasi, pulsus, dan temperatur temperatur rektal merupakan merupakan suatu parameter yang digunakan untuk mengetahui kondisi atau keadaan kesehatan suatu ternak yang dapat dilakukan dengan percobaan langsung $%alem et. al., al., &'(&). *ondisi *ondisi status status faali faali ternak ternak merupaka merupakan n indikas indikasii dari dari kesehat kesehatan an dan adaptas adaptasii ternak ternak terhadap terhadap lingkungannya. lingkungannya. #ernak #ernak akan selalu beradaptasi beradaptasi dengan lingkungan tempat hidup hidupny nya, a, apab apabila ila lingk lingkung ungan an denga dengan n suhu suhu dan dan kelemb kelembapa apan n yang yang tingg tinggii dapat dapat menye menyebab babka kan n stres stress s $ceka $cekaman man)) kare karena na siste sistem m peng pengat atura uran n pana panas s tubuh tubuh deng dengan an lingkun lingkungann gannya ya menjadi menjadi tidak tidak seimbang seimbang.. #ernak domba domba termasu termasuk k hewan hewan homoitherm yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuhnya agar tetap stabil, sehingg sehingga a terjadi terjadi keseimba keseimbanga ngan n antara antara panas panas yang yang diprodu diproduksi ksi dengan dengan panas panas yang yang dikeluarkan kesekelilingnya $%ates et. al ., ., (+++). Respirasi
espirasi adalah suatu proses dimana pertukaran at metabolisme dan gas asam arang arang atau atau oksigen oksigen yang diambil diambil dari dari udara udara oleh parusampai parusampaipar paru u dan mengalam mengalamii proses proses kimia kimia dalam dalam jaringa jaringan n tubuh tubuh yang yang dilepask dilepaskan an dalam dalam bentuk bentuk karbon karbon dioksida dioksida $/&). espirasi memiliki dua proses, yaitu respirsi eksternal dan respirasi internal. #erjadinya pergerakan karbon dioksida ke dalam al0eolar ini disebut respirasi eksternal. espirasi internal dapat terjadi apabila oksigen berdifusi ke dalam darah $ampbell, &''(). espirasi espirasi berfungsi berfungsi sebagai sebagai parameter parameter yang dapat digunakan digunakan sebagai sebagai pedoman untuk untuk mengetah mengetahui ui fungsi fungsi organsa organsampai mpaiorg organ an tubuh tubuh bekerja bekerja secara secara normal. normal. Fungsi Fungsi utam utama a pada pada resp respir iras asii yaitu aitu meny menyed edia iaka kan n oksi oksige gen n bagi bagi dara darah h dan dan meng mengam ambi bill karbondioksida dari darah. Pengukuran terhadap parameter fisiologis bisa dilakukan dengan pengukuran respirasi, detak jantung dan temperatur tubuh $Schmidt, (++1). *isaran normal respirasi beberapa ternak dapat dilihat pada tabel (.( dibawah ini2 #abel (.(. *isaran normal respirasi beberapa ternak Spesies Kisaran respirasi (kali per menit) Sapi &3-3&
ACARA I STATUS FAALI
Tinjauan Pustaka
Sistem faali yang meliputi respirasi, respirasi, pulsus, dan temperatur temperatur rektal merupakan merupakan suatu parameter yang digunakan untuk mengetahui kondisi atau keadaan kesehatan suatu ternak yang dapat dilakukan dengan percobaan langsung $%alem et. al., al., &'(&). *ondisi *ondisi status status faali faali ternak ternak merupaka merupakan n indikas indikasii dari dari kesehat kesehatan an dan adaptas adaptasii ternak ternak terhadap terhadap lingkungannya. lingkungannya. #ernak #ernak akan selalu beradaptasi beradaptasi dengan lingkungan tempat hidup hidupny nya, a, apab apabila ila lingk lingkung ungan an denga dengan n suhu suhu dan dan kelemb kelembapa apan n yang yang tingg tinggii dapat dapat menye menyebab babka kan n stres stress s $ceka $cekaman man)) kare karena na siste sistem m peng pengat atura uran n pana panas s tubuh tubuh deng dengan an lingkun lingkungann gannya ya menjadi menjadi tidak tidak seimbang seimbang.. #ernak domba domba termasu termasuk k hewan hewan homoitherm yang memiliki kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuhnya agar tetap stabil, sehingg sehingga a terjadi terjadi keseimba keseimbanga ngan n antara antara panas panas yang yang diprodu diproduksi ksi dengan dengan panas panas yang yang dikeluarkan kesekelilingnya $%ates et. al ., ., (+++). Respirasi
espirasi adalah suatu proses dimana pertukaran at metabolisme dan gas asam arang arang atau atau oksigen oksigen yang diambil diambil dari dari udara udara oleh parusampai parusampaipar paru u dan mengalam mengalamii proses proses kimia kimia dalam dalam jaringa jaringan n tubuh tubuh yang yang dilepask dilepaskan an dalam dalam bentuk bentuk karbon karbon dioksida dioksida $/&). espirasi memiliki dua proses, yaitu respirsi eksternal dan respirasi internal. #erjadinya pergerakan karbon dioksida ke dalam al0eolar ini disebut respirasi eksternal. espirasi internal dapat terjadi apabila oksigen berdifusi ke dalam darah $ampbell, &''(). espirasi espirasi berfungsi berfungsi sebagai sebagai parameter parameter yang dapat digunakan digunakan sebagai sebagai pedoman untuk untuk mengetah mengetahui ui fungsi fungsi organsa organsampai mpaiorg organ an tubuh tubuh bekerja bekerja secara secara normal. normal. Fungsi Fungsi utam utama a pada pada resp respir iras asii yaitu aitu meny menyed edia iaka kan n oksi oksige gen n bagi bagi dara darah h dan dan meng mengam ambi bill karbondioksida dari darah. Pengukuran terhadap parameter fisiologis bisa dilakukan dengan pengukuran respirasi, detak jantung dan temperatur tubuh $Schmidt, (++1). *isaran normal respirasi beberapa ternak dapat dilihat pada tabel (.( dibawah ini2 #abel (.(. *isaran normal respirasi beberapa ternak Spesies Kisaran respirasi (kali per menit) Sapi &3-3&
*ambing "omba *elinci 4yam 4yam $Frandson, (++5).
&5-63 &5-7& &6-&1 (8-&7
Pulsus
Frekuensi Frekuensi pulsus atau denyut jantung dikendalikan dikendalikan oleh sistem organ jantung yang dipengaruhi oleh sistem saraf. 9antung merupakan dua pompa yang menerima darah dalam arteri dan memompakan darah dari 0entrikel menuju jaringan kemudian kembali lagi. Sistem ini bekerja dengan kombinasi tertentu dan fungsional. !isalnya saraf saraf efferen efferens, s, saraf saraf cardial cardial anhibit anhibitory ory,, dan saraf saraf acceler accelerate ate sedang sedangkan kan kecepa kecepatan tan denyut jantung dapat dipengaruhi oleh temperatur lingkungan, akti0itas tubuh, suhu tubuh, latak geografis, penyakit dan stress $"uke:s, (++6). Freku Frekuen ensi si deny denyut ut jantu jantung ng yang yang ekstr ekstrim im pada pada terna ternak k menan menandak dakan an kond kondisi isi fisiologis ternak pada saat itu tidak nyaman. Pada ternak besar seperti sapi, pulsus atau denyut jantung dapat dirasakan dari arteri fasial yang terdapat disekitar femur horiontal dari mandibula atau dapat juga dirasakan pada arteri caudalis . 4rteri femural pada sisi medial, mudah diraba untuk hewan ternak seperti kucing, domba, dan kambing. Pada ayam dan kelinci, pulsus dapat diraba disekitar dada $Frandson, (++5). *isaran normal pulus beberapa ternak dapat dilihat pada tabel (.& dibawah ini2
#abel (.&. *isaran denyut jantung normal untuk berbagai jenis ternak Spesies *uda ;abi *ambing *ucing Sapi "omba 4njing
*isaran denyut jantung $ kali per menit) &7-1' 66-85 1'-(76 (('-(3' 5'-1' 5'-(&' (''-(7' $Frandson, (++5).
Temperatur Rektal
#emperatur tubuh merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas dan pelepas panas tubuh. Indeks temperatur dalam tubuh hewan dapat dilakukan dengan memasukkan termometer rektal ke dalam rektum. Faktor-faktor yang mempengaruhi temperatur tubuh antara lain bangsa ternak, akti0itas ternak, kondisi kesehatan ternak, dan kondisi lingkungan ternak $Frandson, (++5). #emperatur domba berkisar antara 71,6 o sampai 3',6 o $;light, (+++). Pada domba temperatur rektal mulai naik di atas normal pada suhu udara 7& terengah-engah pada temperatur 3(
o
dan
o
$Swenson, (++1). #ernak dapat bergerak
karena kontraksi otot rangka, kontraksi otot terjadi akibat perubahan energi kimia yang menjadi energi mekanis. Hal ini menyebabkan pelepasan kalor tubuh sehingga terjadi peningkatan temperatur tubuh $%anong, &''7). Perbedaan temperatur tubuh disebabkan oleh kondisi eksternal dan akti0itas. *ita dapat memperkirakan atau mengatakan bahwa sebagian besar burung temperaturnya 3' < & o, eutherian mamals 78 < & o, manotherms 7( < & o. ;urung dengan ukuran kecil memiliki temperatur tubuh lebih tinggi daripada burung dengan ukuran tubuh lebih besar. #etapi ukuran mamalia tidak ada hubungannya dengan temperatur tubuh $Schmidt,(++1). #emperatur tubuh pada unggas berkisar antara 7+
o
sampai 3(
Pembuangan panas tubuh dilakukan ayam pada suhu kurang dari 8'
o
.
o
dengan
radiasi, kon0eksi, dan konduksi dari seluruh permukaan tubuh ayam. 4yam adalah hewan homoiterm yaitu hewan yang mempunyai pengatur panas tubuh konstant, meskipun hewan tersebut hidup pada temperatur lebih rendah atau lebih tinggi dari temperatur tubuhnnya, sebaliknya apabila penguapan air lewat saluran pernapasan yang dilakukan secara cepat $=uwanta, &'''). *isaran normal temperatur rektal beberapa ternak dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini2 #abel (.7. *isarannya normal temperatur rektal ternak Hewan *elinci *ambing Sapi perah Sapi potong 4yam $siang hari)
ata-irata temperatur $>) 7+,6 7+,3 78,5 78,7 3(,6
*isaran $>) 78,'-3',( 78,6-3',' 78,'-7+,' 75,1-7+,( 3',5-37,'
$Frandson, (++5)
ateri !an et"!e
ateri Alat . 4lat yang digunakan dalam praktikum status faali ini adalah termometer
rektal, termometer batang, stetoskop, counter , dan arloji. #a$an% bahan yang digunakan dalam praktikum status faali ini adalah ternak
sebagai probandus, diantaranya ialah ayam jantan, ayam betina, kelinci jantan, kelinci betina, domba jantan, domba betina, dan sapi jantan. et"!e Respirasi
Pengambilan data fisiologis berupa respirasi dilakukan dengan mendekatkan punggung tangan pada hidung ternak sehingga terasa hembusan napasnya, ini
dilakukan pada sapi dan domba. Pada kelinci dan ayam dilakukan dengan mengamati kembang kempis pada daerah perut. Perlakuan tersebut dilakukakn selama satu menit dan diulangi sebanyak tiga kali, kemudian data yang diperoleh dirata-ratakan. Pulsus
Pengukuran pulsus pada ayam dan kelinci dilakukan dengan meletakkan atau menempelkan stetoskop pada bagian dada sehingga terdengar detak jantungnya. Pada sapi, pengukuran pulsus dilakukan dengan meraba bagian pangkal ekornya sehingga terasa denyut arteri caudalisnya sedangkan pada kambing pengukuran pulsus dilakukan denga meraba bagian pangkal paha sehingga terasa denyut arteri femuralisnya. Perlakuan tersebut dilalkukan selama satu menit dan diulangi sebanyak tiga kali, hasil yang diperoleh kemudian dirata-ratakan. Temperatur rektal
Pengukuran temperatur rektal pada kelinci, sapi dan domba dilakukan dengan cara memasukan termometer rektal kedalam rektum hingga sepertiga bagiannya. Pada ayam pengukuran temperatur dilakukan dengan memasukkan termometer batang kedalam tektum. Perlakuan tersebut dilakukan selama satu menit dan diulangi sebanyak tiga kali, kemudian hasil yang diperoleh dirata-ratakan.
Hasil !an Pem&a$asan
Hasil
"ari percobaan yang telah dilakukan dan berdasarkan pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut2 Respirasi
Probandus rata Sapi jantan "omba jantan "omba betina *elinci jantan (7& *elinci betina (&+ 4yam jantan 4yam betina
#abel (.3. Hasil pengukuran respirasi Pengukuran $kali per menit) I II III ata ? 71 35 3& 3& (31 (3' (&& (75 5+ 57 1' 51 (3( (77 (&7 ('7 &5 75
&3 3&
(3( &7 77
(37 &3 71
Pulsus
Probandus rata Sapi jantan "omba jantan "omba betina *elinci jantan *elinci betina 4yam jantan 4yam betina Temperatur Rektal
#abel (.6. Hasil pengukuran pulsus Pengukuran $kali per menit) I II III 55 86 8+
8& 8' +( (5& +8
(37 (5+
(6& (5+
8' 83 ++ ((7 ('7 (35 (18
ata15 87 +7
(&5 ((3
(73 ('6 (31 (1&
#abel (.5. Hasil pengukuran temperatur rektal Probandus Sapi jantan "omba jantan "omba betina *elinci jantan 78,& *elinci betina 4yam jantan 4yam betina
Pengukuran $ o) I II III 7+,3 78,7 78,6 3',6 3',6 3',6 7+ 7+,& 7+,& 75,5 78
3' 3'
75,5 71 3' 3' 3' 3' Pem&a$asan
ata?rata 7+ 7+ 7+ 75,8 75,8
78,8 3' 3'
Respirasi
;erdasarkan percobaan dan pengamatan yang dilakukan pada praktikum status faali ini, diperoleh hasil pengukuran rata-rata respirasi pada sapi jantan adalah 3& kali per menit. !enurut Frandson $(++5), kisaran normal respirasi pada sapi adalah &3 sampai 3& kali per menit. ata-irata respirasi pada domba jantan adalah (75 kali per menit dan betina 5+ kali per menit. !enurut Fransond $(++5), kisaran respirasi normal pada domba &5 sampai 7& kali per menit. ata-rata respirasi pada kelinci jantan adalah (7& kali per menit dan betina (&+ kali per menit. !enurut Frandson $(++5), kisaran normal respirasi kelinci adalah &6 sampai &1 kali per menit. Hasil yang diperoleh dalam praktikum sangat jauh berbeda dengan kisaran normal, hal tersebut terjadi pada domba dan kelinci. Selanjutnya hasil rata-rata respirasi pada ayam jantan adalah &3 kali per menit dan betina 71 kali per menit. !enurut Frandson $(++5), kisaran normal respirasi pada ayam adalah (8 sampai &7 kali per menit.
Pada sapi, hasil percobaan dengan kisaran normal menunjukkan bahwa sapi dalam keadaan sehat. *emudian pada domba baik jantan maupun betina, hasil percobaan menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan dengan kisaran normal. Hal tersebut dikarenakan probandus dalam keadaan stress atau takut karena perlakuan dari praktikan. !enurut Frandson $(++5), kondisi lingkungan dan kesehatan ternak dapat mempengaruhi frekuensi denyut jantung dan pernapasan. 4pabila ternak berada dalam keadaan yang terancam atau tidak nyaman maka ternak akan beradaptasi dengan cepat atau akan mengalami stress. Hal yang sama juga terjadi pada kelinci dan ayam, pada saat pengambilan data, perlakuan terhadap probandus sedikit kasar karena adanya perlawanan. Perlakuan tersebut menyebabkan ternak terus bergerak dan dengan akti0itas tubuh yang demikian menyebabkan frekuensi respirasi meningkat. !enurut Frandson $(++5), besar kecilnya frekuensi denyut jantung, respirasi, dan temperatur rektal dipengaruhi oleh beberapa faktor eksteral, diantaranya ialah akti0itas tubuh, ukuran tubuh, spesies, dan kondisi kesehatan ternak. Pulsus
Pulsus merupakan denyut jantung, berdasarkan praktikum yang dilakukan diperoleh hasil pengukuran pulsus sapi jantan adalah 15 kali per menit. !enurut ;light $(+++), kisaran normal pulsus sapi adalah 5' sampai 1' kali per menit. Hasil pengamatan berbeda dengan kisaran normal, hal ini dikarenakan sapi dalam keadaan stress pada saat praktikan melakukan pengambilan data. *eadaan yang dirasa mengganggu bagi ternak dapat mengakibatkan stress atau kegelisahan $%anong, &''7). Pada domba jantan, hasil perhitungan pulsusnya adalah 87 kali per menit dan betina +7 kali per menit. !enurut ;light $(+++), kisaran normalnya adalah 5' sampai (&' kali per menit. Hasil percobaan menunjukkan kesesuaian dengan kisaran normal, hal ini menunjukkan bahwa baik domba jantan maupun domba betina dalam keadaan sehat atau normal. Pada kelinci, menurut ;light $(+++), kisaran normalnya adalah (&7 sampai 7'' kali per menit. !enurut hasil percobaan jumlah pulsus pada sapi jantan adalah (73 kali per menit dan betina ('6 kali per menit. "ari hasil tersebut dapat dilihat bahwa kelinci jantan dalam keadaan sehat atau normal sedangkan kelinci betina dalam kondisi tidak normal atau dalam keadaan stress karena perlakuan praktikan selama proses
pengambilan data. !enurut ;light $(+++), besar kecilnya pulsus, intensitas respirasi, dan temperatur rektal dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya ialah kegiatan fisik atau tubuh, kondisi kesehatan ternak, jenis ternak, dan ukuran dan berat tubuh. Pada ayam jantan diperoleh hasil perhitungan pulsus sebanyak (31 kali per menit dan betina (1& kali per menit. !enurut Frandson $(++5), kisaran pulsus ayam adalah &6' sampai 31' kali per menit. Hasil tersebut berada jauh di bawah kisaran normalnya, sehingga dapat dikatakan bahwa ayam jantan dan betina dalam keadaan sakit atau stress, hal ini dapat disebabkan karena kondisi lingkungan dan probandus merasa terganggu atau terancam dengan kehadiran serta perlakuan dari praktikan. *eadaan yang yang dirasa mengganggu bagi ternak dapat mengakibatkan stress atau kegelisahan $%anong, &''7). *irsaran pulsus pada hewan besar lebih kecil jika dibandingkan dengan kisaran pulsus pada hewan kecil, karena metabolisme pada hewan yang bertubuh kecil semakin tinggi. Faktor yang mempengaruhi pulsus adalah temperatur lingkungan, pakan, akti0itas latihan otot, dan tidur $%anong, &''7). Temperatur rektal
#emperatur rektal digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan yang dapat dilihat dari suhu tubuh probandus. !enurut "uke:s $(++6), bahwa kisaran normal temperatur rektal pada sapi adalah 71,& sampai 7+
o
. Sapi jantan dapat dikatakan
dalam keadaan sehat atau normal dengan hasil pengukuran suhu rektal 78,1 o yang masih berada dalam kisaran normal. Pada domba jantan dan betina, menurut "uke:s $(++6), kisaran normal temperaturnya adalah 78 sampai 3' o. "omba jantan memiliki temperatur rektal 7+,( o yang menunjukkan domba jantan dalam keadaan sehat atau normal sedangkan domba betina memiliki suhu rektal 3',6
o
yang memilki sedikit
perbedaan dengan kisaran normalnya, tetapi meskipun demikian diasumsikan domba betina dalam keadaan stress. Pada kelinci jantan suhunya adalah 71,(7 o dan betina 75,8 o. *eadaan ini menunjukkan bahwa kelinci jantan dan betina dalam keadaan kurang sehat atau stress, karena suhu hasil pengukuran berada di bawah kisaran normal. !enurut "uke:s $(++6), kisaran normalnya adalah 7+ sampai 3',7 ayam jantan kisaran normalnya adalah 3(,6 sampai 3(,+
o
. Pada
o
. Hasil percobaan
menunjukkan pada ayam jantan dan betina memiliki suhu rektal 3'
o
. Hasil
menunjukkan bahwa ayam jantan dan betina dalam keadaan stress, karena beberapa
faktor eksternal seperti kondisi lingkungan maupun faktor internal seperki kondisi kesehatan. !enurut "uke:s $(++6), bahwa temperatur rektal pada terbak dipengaruhi beberapa faktor yaitu temperatur lingkungan, akti0itas, pakan, minuman dan pencernaan. Produksi panas oleh tubuh secara tidak langsung tergantung pada makanan yang diperolehnya dan banyaknya persediaan makanan dalam saluran pencernaan. "alam percobaan yang dilakukan, suhu lingkungan ternak, kelembaban udara, dan tekanan dari praktikan memilki pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi ternak. Suhu dan kelembaban udara yang tinggi akan menyebabkan stress pada ternak sehingga suhu tubuh, respirasi, dan denyut jantung meningkat, serta konsumsi pakan menurun akhirnya produkti0itas ternak menurun. #ernak akan selalu beradaptasi dengan lingkungan tempat hidupnnya. 4pabila terjadi perubahan, maka ternak akan mengalami stress. 9adi, lingkungan sangat memegang peranan penting dalam hal kondisi kesehatan ternak $Swenson, (++1).
Kesimpulan
;erdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa setiap probandus memiliki kisaran data fisiologis berbeda meliputi jumlah respirasi, pulsus, dan temperatur rektal. Pengujian status faali memberi informasi sehingga keadaan ternak dapat diketahui apakah dalam kondisi sehat atau tidak. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain keadaan temperatur lingkungan, kelembaban, ketinggian tempat, stress dan penyakit. "ari data yang diperoleh, sapi jantan, domba jantan dan domba betina dalam keadaan sehat sedangkan kelinci jantan, kelinci betina, ayam jantan dan ayam betina dalam keadan stress atau sakit.
Da'tar Pustaka
;light, ".;., .4. !eece., and 4. #homas. (+++ . Animal and Sciences Aplication. 4lpha Publishing. o. alifornia. ampbell, @.4., A.%. !itchell, 9.;. eece.&''(. Biology. Singapore2 #he ;enyaminper ummings Publishing. o. alifornia. "uke:s. (++6. Phisology of Domestic Animal. amel2 omstok Publishing @ew =ork Bni0ersity ollage. Frandson, .". (++5. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Press.
=ogyakarta2 %adjah !ada Bni0ersity
%anong. &''7. Receive of ogical Phisology. alifornia2 Aarge !edical Publishing. %halem, S., @. *hebichat, *. @ekka. &'(&. The Physology of Animal Respiration! Study of Domestic Animal. 4rticle I" 171&1(, 8 pages. doi2 ((. ((77per&'(&per171&1&(. Schmict, *., and @eilsen. (++1 . Animal Phisology " th edition. ambridge Bni0ersity Press. Swenson. (++1. Duke#s Physology of Domestic Animal. omstok Publishing o. Anc Pert onectial. =uwanta, #. &'''. Dasar Ternak $nggas. =ogyakarta
ACARA II
THERREULASI
Tinjauan Pustaka
#hermoregulasi merupakan proses homestatis untuk menjaga agar suhu tubuh suatu hewan agar tetap dalam keadaan stabil dengan cara mengatur dan mengontrol keseimbangan antar banyak energi $panas) yang diproduksi dengan energi yang dilepaskan. !enurut pengaruh suhu pada lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan yaitu poikiloterm dan homoiterm. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan, sehingga suhu tubuhnya dapat berubah ? ubah. Hewan homoiterm memiliki suhu tubuh yang stabil dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan $"ukes, (++6). Pengaturan suhu tubuh dilakukan oleh system pengaturan suhu tubuh yang pada dasarnya tersusun atas 7 komponen yaitu thermoregulasi dan syaraf aferen, hypothalamus, syaraf aferen dan efektor thermoregulasi. Sistem mempunyai fungsi utama untuk menjaga supaya suhu selalu berada dalam ona thermoneutral dan hypothalamus sebagai pusat kontrolnya. *etika hypothalamus terganggu maka mekanisme pengaturan suhu tubuh juga akan terganggu dan mempengaruhi thermostat tubuh manusia $Frandson, (++&). *eseimbangan suhu tubuh dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang mempengaruhi produksi panas dan faktor yang mempengaruhi pengeluaran panas. Panas tersebut berasal dari akti0itas metabolik dengan jalan pemecahan karbohidrat, lemak dan protein. 4kti0itas otot juga merupakan salah satu usaha didalam penambahan produksi panas, dimana lebih dari 8'C panas tubuh diproduksi daidalam otot skelet selama terjadi akti0itas otot, tetapi gambaran tersebut jauh lebih rendah apabila sedang istirahat $Sturkie, (++&). Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil dan dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu ? suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya. Hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu. Hewan homoiterm dapat melakukan aktifitas pada suhu lingkungan yang berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm mempunyai 0ariasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang siang dan malam serta faktor makanan yang
dikonsumsi. ontoh hewan berdarah panas adalah bangsa burung atau a0es serta mamalia $Swenson, (++1). Hewan poikiloterm atau ektotermik adalah hewan berdarah dingin yang dapat menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu lingkungan. Hewan poikiloterm menaikkan suhu tubuhnya dengan cara menyerap panas dari sekelilingnya dan jumlah panas yang dihasilkan dari metabolisme. ontoh hewan poikiloterm adalah pisces, amphibi dan reptilian $ampbell, &''3). Suhu tubuh bergantung pada neraca keseimbangan antara panas
yang
diproduksi atau diabsorbsi dengan pans yang hilang. Panas yang hilang dapat berlangsung secara radiasi, kon0eksi, konduksi, dan e0aporasi. adiasi adalah transfer energi secara elektromagnetik ,tidak memerlukan medium untuk merambat dengan kecepatan cahaya. *onduksi merupakan transfer panas secara langsung antara dua materi padat yang berhubungan langsung tanpa ada transfer panas molekul. Panas yang menjalar dari suhu tinggi kebagian yang memiliki suhu yang lebih rendah. *on0eksi adalah suatu perambatan panas melalui aliran cairan atau gas. ;esarnya kon0eksi tergantung pada luas kontak dan perbedaan suhu. D0aporasi merupakan kon0eksi dari ar cair menjadi uap air ,besarnya laju kon0eksi kehilangan panas karena e0aporasi $!artini, (++8).
ateri !an et"!e
ateri
Alat . 4lat yang digunakan pada praktikum thermoregulasi adalah thermometer,
penjepit katak, arloji $stopwatch), kendi, beaker glass dan kapas. #a$an% ;ahan yang digunakan pada praktikum thermoregulasi adalah katak, air
es, air panas, dan probandus $manusia).
et"!e
Pen*ukuran Su$u Tu&u$ Pen*ukuran pa!a mulut% Pertama-tama skala thermometer diturunkan sampai ' o
, lalu ujung thermometer dibersihkan. *emudian dimasukkan kedalam mulut
diletakkan dibawah lidah dan mulut ditutup rapat. Setelah sepuluh menit skala dibaca dan dicatat. "engan cara yang sama dilakukan pada mulut terbuka. *emudian probandus berkumur dengan air es selama satu menit dan dengan cara yang sama dilakukan pengukuran seperti diatas. Pen*ukuran pa!a a+illaries% Pertama-tama skala thermometer diturunkan
sampai ' o, Bjung thermometer disisipkan pada fase a%illaris dengan pangkal lengan dihimpitkan, setelah sepuluh menit skala dibaca dan dicatat. Pr"ses Pelepasan Panas Pelepasan panas pa!a katak% Pertama katak direntangkan pada papan dan
diikat. Suhu tubuh katak diukur melalui oesofagus selama lima menit. *emudian katak dimasukkan kedalam air es selama lima menit dan diukur suhu tubuhnya melalui oesofagus. Selanjutnya katak dimasukkan kedalam air panas 3' o selama lima menit
dan diukur suhu tubuhnya. Pelepasan panas pa!a ken!i . "isiapkan dua kendi yang satu dicat dan yang
satu tidak. !asing-masing kendi diisi dengan air panas 1'
o
dengan jumlah yang
sama lalu diukur suhunya dengan thermometer tiap lima menit dicatat suhunya. Proses ini dilakukan sebanyak enam kali.
Hasil !an Pem&a$asan
Hasil
"ari percobaan yang telah dilakukan didapat hasil yang disajikan dalam tabel, sebagai berikut2 Pr"&an!us
@ama Sugeng prayogi Faras yulia
#abel &.(. @ama Probandus Bmur 9enis *elamin (8 Aaki-laki (8 perempuan
A% Pen*ukuran su$u ( "C) pa!a mulut !an a+illaris
#abel &.&. Hasil Pengukuran #emperatur $ o) pada !ulut dan A%illaris Perlakuan Probandus I Probandus II o !ulut tertutup 71,7 71,6 o !ulut terbuka 71,& o 71,3 o ;erkumur air es !ulut terbuka 75,6 o 71,7 o !ulut tertutup 71 o 71,( o 4Eillaris 71 o 71,6 o
#% Pen*ukuran su$u ( "C) tu&u$ katak #abel &.7. Hasil Pengukuran #emperatur $ o) #ubuh *atak
Suhu $ o) &+ o (& o 3' o
Perlakuan *eadaan biasa "alam air es "alam air panas
Suhu *atak $ o) &8 o &7 o 7& o
C% Pr"ses pelepasan panas men**unakan ken!i #abel &.3. Hasil Pengukuran #emperatur $ o) #ubuh *atak
*endi ;ercat #idak bercat
Suhu $o) 4wal
I
II
III
I
I
1' o 1' o
5' o 6+ o
61 o 66 o
63 o 67 o
6' o 38 o
38 o 31 o
31 o 36 o
Pem&a$asan
;erdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada kedua probandus memiliki hasil yang berbeda. Probandus I suhu didalam mulut yang tertutup adalah 71,7 mulut terbuka adalah 71,&
o
dan
o
, sedangkan untuk pronamdus II suhu didalam mulut
tertutup 71,6 o dan mulut terbuka 71,3 o . !ulut tertutup suhu yang tercatat lebih tinggi dibanding suhu tubuh saat mulut terbuka. Hal ini disebabkan karena tidak adanya sirkulasi udara pada mulut tertutup sehingga suhu yang terukur secara keeluruhan. Saat mulut terbuka, udara didalam tubuh suhunya menjadi tinggi karena metabolisme dalam tubuh akan bercampur dengan udara yang bersuhu rendah sehingga akan tercapai keseimbangan diluar maupun didalam $"ukes,(++6). Percobaan berikutnya probandus I dan II berkumur dengan air es dan dilakukan pengukuran suhu tubuh dengan mulut tertutup dan terbuka. Probandus I sihu untuk
mulut tertutup dan terbuka adalah 75,6
'
dan 71 o, sedangkan probandus II adalah
71,7 o dan 71 o. Perbedaan suhu yang terjadi dalam percobaan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor umur, kelamin, lingkungan, panjang waktu siang dan malam, makanan yang dikonsumsi serta akti0itas $Swenson, (++1) Percobaan aEillaris juga didapatkan hasil yang berbeda pada kedua probandus. Probandus I memiliki suhu aEillaris 71 o dan probandus II adalah 71,6 o. Perubahan suhu yang terjadi pada kedua probandus menujukkan bahwa manusia tergolong homoiterm atau berdarah panas yang mampu mengatur suhu tubuhnya agar tetap
konstan. &omoiterm mampu mempertahankan suhu tubuhnya agar tidak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar $Swenson, (++1). Percobaan yang dilakukan pada katak menujukkan hasil bahwa suhu tubuh pada katak akan berubah dan menyesuaikan suhu pada lingkungannya. *etika katak berada dalam suhu &+ o maka suhu tubuhnya menjadi &8 o dan suhu katak pada air es (7 o kemudian dalam air panas adalah 7&
o
. *atak merupakan hewan amphibi yang
tergolong dalam hewan poikilotherm atau hewan berdarah dingin. Hewan poikiloterm ini dapat menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu lingkungan yang berubah-ubah. Hewan poikilotherm menyesuaikan diri pada lingkungan dingin dengan menurunkan suhu tubuhnya. "emikian pula pada keadaan panas hewan pokilotherm akan meningkatkan suhu tubuhnya dengan melakukan akti0itas $"ukes, (++6) Percobaan proses pelepasan panas digunakan dua macam kendi yaitu bercat dan tidak bercat.percobaan menggunakan kendi bercat dan tidak bercat terdapat hasil yang berbeda. *endi yang bercat mampu mempertahankan panasnya lebih lama. Hal ini dikarenakan pada kendi yang bercat pori-pori tertutup oleh lapisan cat. Sedangkan pada kendi yang tidak bercat ,proses pelepasan panas terjadi dengan cepat. *endi yang tidak bercat ,pada lapisan dindingnya tidak tertutup oleh lapisan cat sehungga proses pel epasam panas terjadi tanpa adanya hambatan. at pada percobaan ini berfungsi sebagai isolator untuk mengahambat proses pelepasan panas. Proses pelepasan yang terjadi pada pecobaan tersebut terjadi secara kon0eksi dan e0aporasi. *on0eksi adalah suatu perambatan panas melalui cairan atau gas. D0aporasi atau penguapan merupakan kon0eksi dari at cair menjadi uap $!artini, (++8).
Kesimpulan
;erdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup dapat dibedakan menjadi poikilotherm dan homoitherm berdasarkan antara hubungan suhu tubuh dengan lingkungannya. Suhu tubuh pada makhluk hidup dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang siang dan malam, faktor makanan yang dikonsumsi serta akti0itas yang dilakukannya. Pengaturan suhu tubuh dilakukan oleh system pengaturan suhu tubuh yang pada dasarnya tersusun atas 7 komponen yaitu thermoregulasi dan syaraf aferen, hypothalamus, syaraf aferen dan efektor thermoregulasi. Suhu tubuh bergantung pada neraca keseimbangan antara panas yang diproduksi atau diabsorbsi dengan pans yang hilang. Panas yang hilang dapat berlangsung secara radiasi, kon0eksi, konduksi, dan e0aporasi.
Da'tar Pustaka
ampbell,@.4. 9ane.;.eece dan Aawrence.%.!itchell.&''3. 7.9akarta 2 Drlangga.
Biology . Ddisi . 9ilid
Frandson .", (++&, Anatomi dan Fisiologi Ternak , Ddisi I, %adjah !ada Bni0ersity Press 2 =ogyakarta. "uke, @.H. (++6. The physiologis of Domestic Animal . omstock Publishing2@ew =ork. !artini. (++8. Fundamentals of Anatomy and Physiology , 3thed. Prentice Hall International, Inc. @ew 9ersey. Sturkie, P."., (++& Avian Physiology , 7rd, Spingers-erlag @ew =ork, Heidelberg, ;erlin. Swenson, %. !. (++1. Dukes Physiology or Domestic Animals. Publishing o. Inc. BS4.
ACARA III SEL DARAH ERAH
Tinjauan pustaka 'rytrocyte atau sel darah merah membawa haemoglobin dalam sirkulasi sel darah
merah berbentuk piring yang biconca0e. Pada mamalia sel darah merah tidak bernukleus kecuali pada awal dan pada hewan-hewan tertentu. Sel darah merah pada unggas mempunyai nukleus dan berbentuk elips. Sel darah merah ini terdiri dari air $56C), Hb $77C), dan sisanya terdiri dari sel stroma, lemak, mineral, 0itamin, dan bahan organik lainnya dan ion * $*usumawati, &''3). Sel darah merah berwarna merah kekuningan. Garna merah itu berasal dari haemoglobin, sel darah merah dapat mengikat oksigen karena adanya haemoglobin. Sel darah merah mengkatalis reaksi antara / & dan air, karena S"! mengandung anhidrase karbonat dalam jumlahbesar. eaksi ini memungkinkan darah bereaksi dengan sejumlah besar / & dan mengangjutnya dari jaringan ke paru-paru $Pratiwi, &'''). "arah merupakan cairan yang berfungsi mengirimkan at-at nutrient dan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan mengambil limbah dari sel ke jaringan untuk dibuang melalui paru-paru dan ginjal $Soeharsono, &'('). Pada hewan 0olume darah sangat dipengaruhi oleh umur, ukuran fisik, derajat akti0itas fisik, kesehatan, makanan, laktasi, dan bunting dan faktor fisiologi seperti ketinggian tempat. "i dalam darah terdapat sistem pengaturan darah, yaitu oleh a
dengan air, konstanta, ion natrium dan keseimbangan antara plasma dengan cairan dalam ruang jaringan serta perubahan dari masa eritrosit yang disebabkan oleh aksi hormon eritroprotein dalam sumsum tulang belakang $%anong, (++8).
#abel 7.( *isaran normal jumlah sel darah merah pada beberapa spesies Spesies
Sapi *ambing *uda "omba ;abi
*isaran normal 9umlah S"!mm7.('5 1-8 8-(8 8-(3 8-(5 6-8
4pabila jumlah sel-sel darah merah yang fungsional atau jumlah hemoglobin berkurang jauh di bawah keadaan normal, maka dapat menyebabkan anemia. 4nemia terjadi karena pembentukan darah yang kurang memadai dar igii yang tidak baik. Selainitu juga, disebabkan hilangnya darah oleh karena pendarahan dari luka ataupun parasit cacing perut atau kutu. 4nemia juga terjadi apabila sel-sel darah merah mengalami hemolisis yang lebih cepat dibandingkan dengan pembentukannya yang baru, sedangkan bila jumlah sel-sel darah merah yang fungsional atau kadar hemoglobin melebihi jauh di atas normal maka dapat menyebabkan polisitemia. Polisitemia adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah sel darah merah akibat pembentukan seldarah merah yang berlebihan oleh sum-sum tulang $%anong, (++8).
ateri !an et"!e ateri Alat% 4lat yang digunakan pada praktikum ini antara lain mikroskop, pipet haemocytometer , kamar hitung @eubauer. #a$an% ;ahan yang digunakan pada praktikum ini anatara lain larutan hayem dan
darah.
et"!e
"isiapkan sampel darah yang akan dipakai atau diperiksa. "ihisap smpel darah dengan haemocytometer sampai skala ',6. "ibersihkan ujung pipet dengan kapas. "ihisap larutan hayem dengan pipet sampai skala ('(. "itutup ujung pipet dengan ujung jari, sedang ujung pipet lain dengan jari tengah, dikocok kurang lebih tiga menit. "ibuang cairan yang tidak mengandung S"! beberapa tetes. "iteteskan larutan S"! kedalam kamar hitung @eubauer yang sudah ada kaca penutupnya. *emudian diperiksa dengan mikroskop, perbesaran obyektif ('E, kemudian 3'E. ara untuk menghitung jumlah sel darah merah yaitu dengan rumus2 9umlah sel "arah !erah mm 7 adalah2 E. 3''8'. &''',( E. 6. &''' E. ('.'''mm 7 *eterangan 2 E
2 jumlah sel darah merah pada kelima bilik $kiri atas, kiri bawah, kanan atas, kanan bawah, dan tengah) 3'' 2 jumlah seluruh bilik kecil 8'
2 jumlah bilik kecil dari kelima bilik
&'' 2 pengenceran
',(
2 0olume bilik-bilik kecil $( mm E (mm E (mm)
Hasil !an Pem&a$asan
Hasil
;erdasarkan percobaaan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut2 #abel 7.&. Hasil perhitungan sel darah merah Aetak
;anyak S"! ;ilik kiri atas 71 ;ilik kanan atas (8 ;ilik kanan bawah 57 ;ilik kiri bawah 38 ;ilik tengah (5( 9umlah 7&1 7 9umlah sel darah merahmm adalah E.3''8'. &''',( E. 6. &''' E. ('''' mm 7 7&1. (''''mm 7 7&1'''' mm7
Pem&a$asan
!enurut %anong $(++8), jumlah S"! pada domba 8 sampai (5 juta mm 7. Pada percobaan kali ini menunjukkan hasil yang kecil, yaitu 7.&1'.''' mm 7. Hasil yang diperoleh ini berdasarkan percobaan pada sampel darah domba yang diamati dengan perbesaran 3'E(', terlihat sel darah pada setiap bilik.;erdasarkan hasil percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan domba yang menjadi sampel darah, jumlah sel darah merahnya berada dibawah kisaran normal. !enurut %uyton $(++3), kisaran normal jumlah sel darah merah pada domba sekitar 8-(5mm 7. *andungan sel darah merah dalam berbagai spesies sangat ber0ariasi. ;eberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu umur, jenis kelamin, keja otot, ketinggian tempat, makanan dan iklim $%anong, (++8). ;erdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa domba dalam keadaan kurang sehat, salah satu penyebabnya yaitu karena pakan yang belum maksimal, probandus domba berjenis kelamin jantan dan iklim yang menyebabkan domba membutuhkan kemampuan beradaptasi. *ondisi hewan ternak yang kurang sehat dapat disebabkan pemberian nutrisi yang kurang dan faktor lingkungan yang buruk. Sel darah merah yang kurang dari kisaran normal dapat menebabkan anemia, sedangkan kelebihan sel darah merah diatas kisaran normal disebut polisetamia. 4pabila terjadi anemia, maka jumlah oksigen dalam jaringan menjadi berkurang dan denyut jantung berkurang menyebabkan frekuensi pernapasan pun menjadi naik $Frandson, (++6). Drytrosite adalah sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen. "idalam sel darah merah terdapat hemoglobin. Hemoglobin dalam darah dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, pakan, keadaan fisik, cuaca dan penyakit. Hemoglobin mengikat / & secara maksimal yang dibawa dari paru-paru menuju jaringan tubuh, mengangkut / & dari jaringan tubuh ke paru-paru, menjaga keseimbangan asam, basa, dan merupakan sumber bilirubin $Pratiwi, &''').
Kesimpulan
;erdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahawa jumlah sel darah merah tiap mm 7 pada ternakberbeda-beda. 9umlh sel darah merah dipengaruhi oleh ketnggian tempat, latihan otot dan keadaan emosi, dan temperatur lingkungan yang meningkat. ;anyak atau sedikitnya sel darah merah yang terdapat dalam ternak akan mempengaruhi kesehatan ternak tersebut. 9ika jumlah sel darah merah dibawah kisaran normal, maka dapat menyebabkan penyakit anemia, sedangkan jika kelebihan sel darah merah disebut polisetamia. ;erdasarkan hasil yang diperoleh jumlah sel darah merah pada domba yaitu 7.&1'.'''mm 7. 9umlah ini menunjukkan bahwa sel darah merah pada domba dibawah kisaran normal, yaitu 8 sampai (5mm 7. (' 1. Hal ini disebabkan kondisi domba yang kurang sehat.
Da'tar Pustaka
%anong. GP. (++8. Revie( of )edical Physiologi . Aong !edical alifornia.
Publishing Aas 4tos.
*usumawati, "iah. &''3. Bersaha*at dengan &e(an +o*a. %adjah !ada Bni0ersity Press. =ogyakarta. Pratiwi, .4, Sriyanti P., dan budiarjo S. &'''. Biologi $mum . Drlangga. 9akarta. Soharsono. &'('. Fisiologi Ternak . Gidya Padjajaran. ;andung.
ACARA I, SISTE DIESTI
Tinjauan Pustaka
Hewan memakan suatu makanan mempunyai tujuan yaitu $() untuk mendapatkan energi, memelihara kehidupannya, mempertahankan proses hidup, kontraksi alat dan berbagai
proses
lain.
$&)
sebagai
material
kasar
untuk
membangun
dan
mempertahankan sel serta metabolisme alat-alat tubuh. $7) untuk tumbuh dan bereproduksi. Semua at yang berasal dari tumbuhan maupun hewan yang dimakan oleh seekor hewan tidak langsung dapat dimanfaatkan. ;ahan makanan tersebut harus mengalami pemecahan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil agar dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh $#illman, (++8). Sistem digesti pada ternak secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu monogastrik dan poligastrik. Saluran pencernaan hewan monogastrik meliputi mulut, oesophagus, stomach $lambung), small intestinum, coecum, large intestinum, rectum,
anus. Hewan poligastrik memiliki lambung dengan 3 bagian yaitu rumen, retikulum, omasum dan abomasum $Swenson, (++1). !enurut #ilman $(++8) hewan dapat dibedakan menjadi karni0ora, herbi0ora dan omni0ora berdasarkan jenis pakannya. Herbi0ora merupakan hewan pemakan tumbuhan, karni0ora pemakan daging dan omni0ora adalah pemakan segala. Sistem pencernaan $ tractus digestifus) terdiri atas suatu saluran muskulo membranosa yang terentang dari mulut sampai ke anus. Fungsinya adalah memasukkan
makanan,
menggiling,
mencerna,
dan
menyerap
makan,
serta
mengeluarkan buangannya yang berwujud padat. Sistem pencernaan mengubah atat hara yang terdapat dalam makan menjadi senyawa yang lebih sederhana hingga dapat diserap dan digunakan sebagai energi, membangun senyawa-senyawa lain untuk kepentingan metabolisme $Frandson, (++&). Aangkah-langkah dalam sistem meliputi mekanis, biologis, dan enimatis. Secara mekanis dilakukan dengan prehension, reinsalivasi , dan remastikasi serta redeglutisi . "idalam rumen terdapat mikroflora rumen yang berfungsi untuk mencerna selulose dan hemiselulose menjadi FH / & H3 energi panas. Fungsi lain dari organisme rumen adalah sebagai sumber energi, sumber asam amino, dan sintesis 0itamin ;. #erdapat pula kelenjar tambahan yang meliputi glandula sali0a, pankreas dan hati $#illman, (++8).
Sistem pencernaan pada ternak ruminansia dan non ruminansia sangatlah berbeda. #ernak ruminansia mempunyai lambung sejati yang disebut abomasum dan mempunyai lambung yang membesar yang mempunyai tiga ruangan, yaitu rumen, retikulum, omasum $#illman, (++8). !enurut Swenson $(++1) rumen dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu dorsal dan 0entral. ;agian dorsal mempunyai lubang kedepan yang berhubungan dengan oesophagus dan retikulum. ;agian dorsal dan 0entral dipisahkan oleh sekat cranial dan caudal yang merupakan ketinggian musculus yang kuat dari dinding rumen. ;agian 0entral pada rumen mempunyai tonjolan-tonjolan yang disebut papila rumen. etikulum terletak di belakang diafragma dan dihubungkan dengan omasum oleh lubang yang disebut orifium reticulo omasal. "inding dalam omasum mempunyai bentuk lembaran-lembaran dengan panjang yang tidak sama. 4bomasum merupakan perut kelenjar yang mempunyai bagian fundis $dinding berlipatlipat) dan bagian antrum pyloric yang berotot. Perut pada hewan non ruminansia terletak persis di belakangan sisi kiri diafragma $Frandson, (++&). Bnggas $non ruminansia) tidak memiliki gigi untuk mengunyah, tetapi memiliki lidah kaku yang dapat digunakan untuk menelan makanannya. Perut unggas mempunyai keistimewaan yaitu terdapat pencernaan mekanik yang dibantu oleh batu-batu kecil di giard $Swenson, (++1). Pola pencernaan pada unggas umumnya mengikuti sistem pencernaan pada non ruminansia. 4kan tetapi unggas memiliki usus besar yang sedikit dibandingkan hewan non ruminansia. "i usus besar terjadi akti0itas jasad renik tetapi sangat rendah dibandingkan dengan ternak non ruminansia lain $#illman, (++8). /rgan pencernaan pada unggas mempunyai sistem yang khas dengan adanya crop atau tembolok yang merupakan pembesaran oesophagus. +rop berfungsi untuk
menyimpan makanan sementara sebelum masuk ke proventriculus. Sistem pencernaan unggas juga memiliki bakteri aktif yang dapat menghasilkan asam organik yang berupa asam asetat dan asam laktat. Saluran pencernaan unggas terdiri dari mulut, oesophagus, crop, proventrikulus, giard , usus halus, coecum, usus besar, rectum,
dan cloaca. /rgan tambahan dalam pencernaan pada unggas adalah limpa, hati dan pankreas $Frandson, (++&).
*elinci memiliki sistem pencernaan yang amat rumit, dan mereka tidak dapat mencerna semua makanan dengan cara yang sama baiknya. *elinci dewasa menyerap protein $sampai +'C) di usus halus mereka, namun tergantung pada sumbernya. Protein dari alfalfa, sebagai contohnya, tidak dapat dicerna oleh kelinci. *elinci sangat sulit dalam hal mencerna selulosa $Fraga, (++') hal. "aya cerna yang lemah terhadap serat dan kecepatan pencernaan kelinci untuk menyingkirkan semua partikel yang sulit dicerna menyebabkan kelinci membutuhkan jumlah makanan yang besar $Sakaguchi (++&). *uda merupakan ternak non ruminansia. *uda memiliki kemampuan untuk memanfaatkan hijauan dalam jumlah yang cukup dengan proses fermentatif di bagian coecum. Saluran pencernaan kuda memiliki ciri khusus yaitu ukuran kapasitas saluran
pencernaan bagian belakang lebih besar di bandingkan bagian belakang. 4lat pencernaan adalah organ-organ yang langsung berhubungan dengan penerimaan, pencernaan bahan pakan dan pengeluaran sisa pencernaan atau metabolisme $;lakely, (++().
ateri !an et"!e
ateri Alat% 4lat yang digunakan dalam praktikum sistem digesti adalah mistar dan
meteran sebagai alat ukur. #a$an% ;ahan yang digunakan dalam praktikum sistem digesti adalah organ-
organ dalam sistem pencernaan kambing, domba, dan ayam yang lengkap.
et"!e
Sistem pencernaan pada domba kambing dan ayam diamati. Setiap organ pencernaan mulai dari mulut sampai anus atau cloaca diukur dengan mistar atau meteran. ;agian yang diukur adalah panjang dan lebar setiap organ. Hasil pengukuran ditulis pada lembar kerja yang telah disediakan.
Hasil !an Pem&a$asan
Hasil
"ari percobaan yang telah dilakukan dan berdasarkan pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut2 Sistem !i*esti ruminansia (Kam&in*)
#abel 3.(. ;agian-bagian dan ukuran organ digesti pada ruminansia. /rgan Pencernaan -esophagus Aambung 2 Rumen Retikulum • •
•
•
-masum A*omasum
Small ntestinum +oecum arge ntestinum Rectum 4nus
Bkuran Panjang $cm) 7(
Aebar $cm) (,6
7' (' + && ('8' (1 7(& (6 ('
&( (' 5 5 ( &,6 (,6 & (,6
Sistem !i*esti un**as (A-am)
#abel 3.&. ;agian-bagian dan ukuran organ digesti pada unggas. /rgan Pencernaan -esophagus +rop Proventrikulus /iard Small ntestinum +oecum +oecum kiri +oecum kanan • •
arge ntestinum Rectum +loaca
Bkuran Panjang $cm) (1 3 7,7 6,7 ('5,&
Aebar $cm) (,( 6 &,5 6 (
(7,5 ((,5 &,5 6 3
',1 ( ',+ (,6 (,7
Pem&a$asan Sistem !i*esti ruminansia
;erdasarkan
hasil
pengamatan
diatas
dapat
diketahui,
bahwa
saluran
pencernaan pada kambing adalah oesophagus dengan ukuran 7( cm, rumen 7' cm, reticulum (' cm, omasum + cm, abomasum && cm, usus halus ('8' cm, coecum (1 cm, usus besar 7(& cm, rectum (6 cm, dan anus (' cm. !enurut Pound $(++6), panjang small intestinum pada rumunansia kambing atau domba ialah &( cm, panjang, panjang coecum & cm, panjang colon dan rectum (' cm dan dengan panjang perut keseluruhan 51 cm. ;erdasarkan perbandingan antara hasil pengukuran dan literatur diperoleh hasil yang kurang sesuai. Bkuran dari setiap bagian dari saluran pencernaan berbeda-beda itu disebabkan karena beberapa faktor diantaranya ialah organ-organ tersebut sudah diawetkan sehingga mengalami pengerutan, umur ternak yang masih muda, penyambungan organ-organ pencernaan tersebut sudah ada yang putus. /rgan pertama dalam sistem pencernaan adalah mulut. Pencernaan yang terjadi didalam mulut adalah pencernaan secara mekanik yaitu dengan mengunyah makanan menjadi partikel yang lebih kecil dan mencampurnya dengan sali0a agar mudah ditelan. Sali0a dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar sali0a dalam mulut, yaitu $() kelenjar submaEillaris, $&) kelenjar parotis, dan $7) sublingualis $*amal, (++3). Frandson $(++&) menyatakan bahwa mulut yang digunakan untuk menggiling makanan dan mencampurnya dengan sali0a, tetapi juga dapat berperan dalam mekanisme prehensil dan juga sebagai defensif maupun ofensif. Peran rongga mulut serta struktur-struktur yang terkait meliputi prehensil, mastikasi, insali0asi dan pembentukan bolus. Proses memakan diawali dengan prehensi atau gerakan mengantarkan makanan masuk kedalam mulut. /rgan yang digunakan untuk prehensi pada setiap hewan berbeda-beda. !astikasi $pengunyahan) akan mengikuti proses prehensi. Setiap hewan mempunyai jenis gigi, susunan dan kebiasaan mengunyah yang berbeda-beda. Pengunyahan dapat dilakukan dikontrol sesuai 0olunter, tetapi akan menjadi gerakan refleks jika ada makanan didalam mulut. 4danya makanan juga dapat merangsang keluarnya sali0a. Sali0a pada ruminansia berfungsi untuk mempertahankan konsistensi
cairan dari isi rumen, membantu menetralkan asam-asam yang dibentuk oleh mikroorganisme dan dapat pula mencegah timbulnya buih $Frandson, (++&). !akanan dari mulut akan masuk ke faring yang akan didorong ke dalam oesophagus melalui kontraksi otot-otot faringeal. Faring merupakan saluran umum
sebagai saluran lewatnya udara maupun makanan, sedangkan oesophagus merupakan kelanjutan langsung dari faring yang berupa suatu saluran muskular yang merentang dari faring menuju ke kardia dan perut, persis pada posisi caudal dan diafragma. "inding muskular oesophagus terdiri dari & lapis yang melintas miring, kemudian spiral, dan membentuk suatu lapis sirkuler dalam. /tot oesophagus pada ruminansia berupa otot serat lintang $Frandson, (++&). Perut sejati pada ruminansia diawali oleh perut depan yang terdiri dari rumen, retikulum, dan omasum. umen berupa suatu kantong muskular yang besar. umen terlentang dari diafragma menuju pel0is dan hampir menempati sisi kiri ruang abdominal. umen dibagi menjadi kantong-kantong oleh pilar-pilar muskuler $Frandson, (++&). umen berisi air sebanyak 86-+7C dan sering terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian bawah yang cair dengan partikel-partikel pakan yang larut dan bagian atas yang masih mengandung partikel kasar $*amal, (++3). etikulum merupakan kompartemen perut yang paling kranial. ;agian dalam retikulum diselaputi membrana mukosa yang mengandung 0intersekting ridge# yang membagi permukaan retikulum seperti sarang lebah $Frandson, (++&). umen dan retikulum sering disebut fermentation vat karena didalamnya terdapat mikroorganisme yang dapat memecah selulosa dan hemiselulosa dalam keadaan anaerob menjadi FH H3 energi panas $Swenson, (++1). uminansia
melakukan
proses
ruminasi
yang
merupakan
proses
yang
memungkinkan seekor hewan merumput, makan tepat, dan kemudian mengunyahnya. Proses ruminasi menyangkut regurgitasi, remastikasi, reinsalivasi dan redeglutisi. Regurgitasi merupakan proses kembalinya makanan kedalam mulut. Remastikasi atau
penguyahan kembali berjalan lebih santai dibandingkan dengan penguyahan inisial. Reinsalivasi merupakan proses pencampuran kembali makanan dengan sali0a. ;olus
yang telah mengalami regurgitasi dan remastikasi akan ditelan kembali 1redeglutisi2
yang akan masuk kedalam rumen $Frandson, (++&). Proses regurgitasi diawali dari retikulum $Giwi, &''5). /masum merupakan bagian saluran pencernaan yang berisi lamina-lamina yang dikelilingi oleh membran mukosa $Swenson, (++1). /masum selalu hampir penuh dengan bahan hijauan yang agak kering. 4bomasum merupakan perut sejati yang akti0itasnya tergantung sampai batas tertentu pada isi duodenum $Frandson, (++&). Bsus halus dibagi menjadi 7 bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan illeum. "uodenum merupakan bagian pertama usus halus. "uktus yang berasal dari pankreas dan hati masuk kebagian pertama dari duodenum. 9ejunum dapat dipisahkan dengan duodenum. 4kan tetapi antara jejunum dan illeum tidak mempunyai batas yang jelas. Persambungan illeum dengan usus besar adalah pada osteon illale $Frandson, (++&). Bsus besar terdiri atas cecum yang merupakan kantung buntu dan kolon yang terdiri atas bagian-bagian yang naik, mendatar, dan turun. Bsus besar pada ruminansia terdiri atas coecum, kolon,dan rectum $Frandson, (++&). Rectum merupakan bagian dari usus besar yang mengembang dan menampung feses. 4nus merupakan tempat keluarnya feses $*amal, (++3). Setiap organ mempunyai ukuran yang berbeda-beda. ;erikut ini adalah tabel perbandingan sistem digesti pada ternak yang dinyatakan Pound $(++6).
#abel 3.7 Perbandingan kapasitas sistem digesti pada ternak Hewan
Sapi *ambing"omb a *uda
Perut
Bsus kecil
+' 51 +
7'
+oecum
*olon dan Rectum
Intestinal2 Panjang #ubuh
(8
7
8
&'2(
&(
& (5
(' 36 $Pound, (++6)
Sistem !i*esti un**as
&12( (&2(
;erdasarkan hasil pengukuran pada organ pencernaan unggas diperoleh hasil sebagai berikut, oesophagus pada unggas memiliki panjang (1 cm dan lebar (,( cm, crop memiliki panjang 3 cm dan lebar 6 cm. Panjang dan lebar proventrikulus pada
unggas masing-masing adalah 7,7 cm dan &,5 cm, /iard pada unggas memiliki panjang 6,7 cm dan lebar 6 cm. small ntestinum pada unggas memiliki panjang dan lebar masing-masing ('5,& cm dan ( cm. Bnggas memiliki dua coecum, yaitu bagian kiri dan bagian kanan. +oecum kiri memiliki panjang (7,5 cm dan lebar ',1 cm sedangkan coecum kanan memiliki panjang ((,5 cm dan lebar ( cm. Aarge ntestinum pada unggas memiliki panjang &,5 cm dan lebar ',+ cm, panjang Rectum pada unggas ialah 6 cm dan lebar (,6 cm. +loaca unggas memiliki panjang dan lebar masing-masing 3 cm dan (,7 cm. !enurut Swenson $(++7), panjang seluruh organ pencernaan pada ayam ialah 86 cm dengan panjang crop 1,6 cm, proventrikulus ((,6 cm, small intestinum 5( cm, coecum 6 cm serta rectum dan cloaca 3 cm.
;erdasarkan perbandingan antara hasil pengukuran dan literatur diperoleh hasil yang kurang sesuai. Bkuran dari setiap bagian dari saluran pencernaan berbeda-beda itu disebabkan karena beberapa faktor diantaranya ialah organ-organ tersebut sudah diawetkan sehingga mengalami pengerutan, umur ternak yang masih muda, penyambungan organ-organ pencernaan tersebut sudah ada yang putus. Sistem
digesti pada unggas diawali dengan mulut. !ulut unggas tidak
mempunyai bibir, pipi, dan gigi. !akanan yang telah berada dalam mulut langsung ditelan masuk menuju tembolok. #embolok merupakan pembesaran oesophagus. !akanan didalam crop disimpan sementara dan terjadinya pelunakan oleh bakteri $*amal, (++3). Pro0entrikulus merupakan lambung ayam yang didalamnya terdapat proses bercampurnya pakan dengan getah lambung. Pakan yang telah melewati pro0entrikulus kemudian masuk ke dalam giard. /iard menghancurkan pakan dengan kontraksi otot giard dan dengan bantuan grit $*amal, (++3). Bsus halus mempunyai gerakan peristaltik yang mendorong makanan menuju coecum dan rectum $#illman, (++&). +oecum merupakan usus buntu. Bnggas memiliki dua buah coecum $*amal,
(++3). Bsus besar unggas sangat pendek jika dibanding dengan yang lain. #erdapat akti0itas jasad renik dalam usus besar tetapi sangat rendah dibandingkan dengan
hewan non ruminansia lain $#illman, (++&). Dkskreta unggas dikeluarkan melalui cloaca.
Pengukuran yang diperoleh dalam mengukur organ pencernaan unggas tidak terlalu menyimpang. ;erikut ini adalah tabel panjang pencernaan ayam menurut Swenson $(++1). #abel 3.3 Panjang Saluran Pencernaan Pada 4yam /rgan Pencernaan Panjang seluruh saluran pencernaan +rop Proventrikulus Duodenum $seluruh usus kecil) leum dan 3e4unum +oecum Rectum dan cloaca
Pada umur &' hari $cm)
Pada umur (,6 th $cm)
86 1,6 ((,6 (&
&(' &' 76 &'
3+ 6 3
(&' (1,6 ((,&6 $Swenson, (++7)
Kesimpulan
*ambing atau domba yang merupaka hewan poligastrik dan tergolong ruminansia melakukan ruminasi pada sitem pencernaannya. Sistem pencernaan pada poligastrik terdiri dari mulut, oesophagus, rumen, retikulum, omasum, abomasum,
small
intestinum, coecum, large intestinum, rectum, anus. umen, retikulum, dan omasum
disebut sebagai perut depan, sedangkan abomasum disebut sebagai perut sejati. 4yam $Bnggas) merupakan monogastrik yang hanya memiliki satu bagian lambung. Brutan sistem digesti ayam $unggas) yang tergolong hewan monogastrik adalah mulut, oesophagsu, crop, proventrikulus, giard, small intestinum, coecum, large intestinum, rectum, dan cloaca . +loaca merupakan lubang pada unggas dalam
sistem pembuangan ekskreta, urin, sekaligus sistem reproduksi.
Da'tar Pustaka
;lakely, 9ames and "a0id H. ;ade. (++(. lmu Peternakan edisi 5 . =ogyakarta2 %adjah !ada Bni0ersity Press. Fraga, !. (++'. Dffect of type of fibre on the rate of passage and on the contribution of soft feces to nutrient intake of finishing rabbits. 9ournal of 4nimal Science 5+2(655-13. Frandson, .". (++&. Anatomi dan Fisiologi Ternak . =ogyakarta. %adjah !ada Bni0ersity Press. Isnaeni, wiwi. &''5. Fisiologi &e(an . =ogyakarta. %adjah !ada Bni0ersity Press. *amal, !uhammad. (++3. 6utrisi Ternak 7. 3urusan 6utrisi dan )akanan Ternak Fakultas Peternakan. =ogyakarta. %adjah !ada Bni0ersity Press. Pound, G.%. (++6. Basic Animal 6utrition and Feeding . 0iii 5(6 pp. hichester2 9ohn Giley J Sons $(++6). K(+.6' $paperback). IS;@ ' 31( 7'853 (. Sakaguchi, D. (++&. Fibre digestion and digesta retention from different physical forms of the feed in the rabbit. omparati0e ;iochemistry and Physiology ('&4, no. 72 66+-57 . Swenson, !.9. (++1 . Dukes Physiology of Domestic Animal . BS4. ornell Bni0ersity Press. #illman, 4.". Hartadi, Hari eksohadiprojo, Soedomo . (++8. lmu )akanan Ternak Dasar. =ogyakarta. %adjah !ada Bni0ersity Press.
ACARA , SACCUS PNEUMATICUS
Tinjauan Pustaka
40es merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, a0es atau burung memiliki ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang. *elas
a0es merupakan satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu. Salah satu contoh dari dari a0es a0es tersebut tersebut adalah +olum*a merupakan spesies hewan +olum*a livia. livia. +olum*ia +olum*ia livia livia merupakan bertulan bertulang g belakan belakang g $0erteb $0ertebrata rata)) dari dari kelas kelas a0es a0es yang yang mempuny mempunyai ai bulu dan dapat dapat terbang $ Soman et al., &''6). "ilihat "ilihat secara secara keseluru keseluruhan han bagian bagian ekstern eksternal al dari +olum*a memiliki iki tubuh tubuh +olum*a livia memil yang yang terdiri atas atas caput $kepala), cervi% $ leher), leher), truncus $badan 2, caudal $ekor), $ekor), dan $alat gerak). gerak). Selain itu, +olum*a memiliki bulu-bul bulu-bulu u dengan dengan bagianbagiane%trimitas $alat +olum*a livia memiliki bagiannya. Pada bagian caput +olum*a livia ini memiliki paruh paruh yang yang tidak bergigi bergigi yang dibentuk dibentuk oleh maEilla maEilla dan mandibu mandibula. la. Selain Selain itu juga terdapa terdapatt nares $lubang hidung), terdapat pada bagian lateral cera, organon visus, dan porus acusticus e%ternus. 6ares terdapat bagian n atas. atas. +era merupakan tonjolan kulit yang lemah pada basis rostrum rostrum bagia bagi bagian an atas atas.. -rganon dikelilingi ingi oleh kulit kulit yang yang berwarna berwarna kuning kemerah kemerah--rganon visus dikelil merahan, selain itu terdiri dari pupil dan membrane nicyitan yang terdapat pada sudut medi medial al mata. mata. Porus acusticus e%ternus terletak k disebela disebelah h dorsal-c dorsal-caud audal al mata dan e%ternus terleta membrane tympani terdapat di sebelah dalamnya berguna untuk menangkap getaran suara $ adiopoetra , (++6). Siste Sistema ma respir respirato atoria ria pada pada burun burung g terd terdiri iri dari dari luba lubang ng hidun hidung, g, nares posterior posterior $luba $lubang ng pada pada palatum palatum), ), glottis, $"uke:s, (++6). glottis, laryn%, trakhea , pulmo dan syri syrin% n% $"uke:s, !enu !enuru rutt Frad Fradso son n $(++ $(++&) &),, dua dua fung fungsi si utam utama a dari dari sist sistem em resp respir iras asii adal adalah ah untu untuk k menyediakan / & untuk darah dan mengambil / & dari dalam darah. Fungsi-fungsi yang bersifat sekunder meliputi membantu dalam regulasi keasaman cairan ekstraseluler ekstraseluler dalam tubuh, membantu pengendalian suhu, eliminasi air dan fonasi $pembentukan suara). Sistem respirasi terdiri dari paru dan saluran-saluran saluran-saluran yang memungkinkan atau meninggalkan meninggalkan paru-paru. Saluran tersebut tersebut mencakup nostril $lubang hidung), rongga hidung, faryn%, laryn% dan dan trachea. 4lat pernapasan pernapasan burung adalah paru-paru. paru-paru. Bkuran paru-paru paru-paru relatif kecil dibandingkan ukuran tubuh burung. Paru-paru burung terbentuk oleh bronkus primer, bronkus bronkus sekund sekunder er dan pembuluh pembuluh bronkio bronkiolus. lus. ;ronkus ;ronkus primer primer berhubu berhubunga ngan n dengan dengan mesobronkus. !esobronkus merupakan bronkiolus terbesar. !esobronkus bercabang menjadi dua set bronkus sekunder anterior dan posterior, yang disebut 0entrobronkus
dan darsobronkus. darsobronkus. entrobronkus entrobronkus dan darsobronkus darsobronkus dihubungkan dihubungkan oleh parabronkus parabronkus $Pratiwi, &''1). Paru Paru-pa -paru ru pada pada burun burung g mempu mempuny nyai ai hubun hubunga gan n denga dengan n kanton kantong g udara udara yang yang disebut saccus pneumaticus aitu sebu sebuah ah kant kanton ong g yang ang beri berisi si udar udara. a. Saccus pneumaticus, yaitu terjadi di kare karena na perlua perluasa san n atau atau dilata dilatasi si oleh oleh selap selaput ut mukosa Pneumaticus terja mukosa *ronkus *ronkus $adiopoetra, $adiopoetra, (++6). !enurut *ant $&''(), selain paru-paru, burung biasanya memiliki 3 pasang pasang perluasa perluasan n paru-pa paru-paru ru yang yang disebut disebut pundi-p pundi-pund undii hawa hawa atau atau kantung kantung udara 1saccus pneumaticus pneumaticus22 yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. *antung-
kantung udara ini terdapat pada pangkal leher $ saccus cervicalis), rongga dada 1saccus antara ra tula tulang ng sela selang ngka ka atau atau kora korako koid id $ saccus thoraca thoracalis lis anteri anterior or dan posteri posterior2 or2, anta interclavicularis), ketiak $ saccus a%illaris2, dan di antara lipatan usus atau rongga perut
$saccus a*dominalis ). *antung udara berhubungan dengan paru-paru, berselaput tipis, tetapi tetapi tidak tidak terjadi terjadi difusi difusi udara udara pernapa pernapasan san.. 4dany 4danya a kantung kantung udara udara mengakib mengakibatka atkan, n, pernapasan pada burung menjadi efisien. Pernafasan pada burung memiliki mekanisme yang dibedakan atas pernafasan pada pada waktu waktu istiraha istirahatt dan pernafas pernafasan an pada pada waktu waktu terbang terbang.. Pernafa Pernafasan san pada pada waktu waktu istirahat terdiri dari fase inspiratio dan eEpiratio. Pada fase inspiratio, costac bergerak ke arah cavum sehingga thoracalis membesar, pulmo mengembang dan udara masuk keda kedalam lam pulmo. pulmo. Pern Pernafa afasa san n pada pada waktu waktu terba terbang ng dipe dipenga ngaru ruhi hi oleh oleh fungs fungsii saccu saccus s pneumat pneumaticus icus yang yang berupa berupa saccus interclavic dan saccus a%illaris $adiopetra, interclavicularis ularis da (++6). Saccus pneumaticus merupakan suatu organ pada ungags yang berfungsi untuk
melindungi melindungi alat-alat dalam dengan rongga udara sehingga sehingga dapat bertahan pada suhu yang yang ding dingin, in, memba membantu ntu pern pernafa afasa san n teruta terutama ma pada pada saat saat burun burung g sedang sedang terba terbang, ng, mencegah mencegah hilangnya panas panas badan yang berlebihan, berlebihan, mempengaruhi berat jenis badan dengan mengembang kempiskan saccus pada burung yang terbang serta membantu memperkeras suara $syrinE) $Pratiwi, &''1). Hipot Hipotes esis is lain lain yang yang dapa dapatt diter diterima ima menge mengena naii fungs fungsii dari dari saccus pneumaticus adalah saccus pneumaticus dapa dapatt memba membant ntu u dalam dalam prose proses s masuk masuk dan dan kelua keluarny rnya a udara ketika proses inspirasi dimulai. #erdapat tekanan yang serentak terhadap udara agar masuk kedalam saccus cranial dan dan caudal , itu berarti berarti selama proses proses inspiras inspirasii
udara mengalir kedalam semua saccus namun tidak semua saccus diisi udara dari luar, selama tekanan uap udara mengalir maka keluar kembali $Schmidt dan @ielsen, (++1). Semua saccus terisi oleh udara pada waktu inspirasi. Saccus thoracalis posterior teri terisi si udar udara a yang ang bany banyak ak meng mengan andu dung ng oksi oksige gen n yang yang data datang ng dari dari *ronki utama, seda sedangk ngkan an saccus thoracalis thoracalis anterior anterior terisi udara yang sudah melewati kapiler dan paruparu-pa paru ru sehin sehingga gga kandu kandunga ngan n oksig oksigenn ennya ya rend rendah. ah. Bdar Bdara a dari dari saccus thoracalis akan kelua keluarr dari dari bronk bronkii utama utama pada pada saat saat respi respira rasi si dan dan udar udara a dari dari saccus anterior akan akan melew melewati ati kapil kapiler er paruparu-pa paru. ru. Setiap Setiap saccus pneumaticus thoracalis posterior akan pneumaticus dihubungkan dengan paru-paru dan hubungan ini merupakan bagian spesifik dari paruparu aves. 9adi baik saat saat inspiras inspirasii maupun maupun ekspira ekspirasi si paru-pa paru-paru ru aves disuplai dengan udara udara yang yang segar segar,, yaitu yaitu datang datang langsung langsung dari dari *ronki $saat inspirasi) dan datang dari $saat ekspirasi) $D0erelt and /lusonya, (++8). saccus thoracalis posterior $saat
ateri !an et"!e
ateri Alat . 4lat-alat yang digunakan adalah penjepit, selang, suntikan, dan pinset untuk
menunjukan bagian-bagian saccus pada preparat burung merpati. #a$an. ;ahan yang digunakan adalah preparat +olum*a livia .
et"!e
!etode praktikum yang dilakukan dilakukan adalah dengan melihat secara langsung langsung organorgan respirasi 1saccus pneumaticus2 yang dimiliki oleh burung merpati dan mekanisme pern pernafa afasan sanny nya, a, sehing sehingga ga prak praktik tikan an dapa dapatt meng mengeta etahu huii letak letak,, bentu bentuk, k, fungs fungsii dan dan mekanisme kerja dari masing-masing saccus pneumaticus.
Hasil !an pem&a$asan
Hasil yang diperoleh dari praktikum acara saccus pneumaticus adalah dapat diketahui berbagai macam bentuk, letak, dan fungsi saccus pneumaticus terutama pada burung +olum*a livia. Sacuus yang diamati adalah saccus cervicalis berjumlah sepasang dan terdapat dipangkal leher, saccus interclavicularis berjumlah tunggal dan terdapat diantara coracoid dan bercabang, saccus a%illaris berjumlah sepasang dan terdapat pada pangkal sayap, saccus thoracalis anterior berjumlah sepasang dan terdapat pada rongga dada depan, saccus thoracalis posterior berjumlah sepasang terdapat di rongga dada belakang, dan saccus a*dominlis berjumlah sepasang dan dikelilingi intestinum. !enurut "uke $+86), saccus pneumaticus pada itik, ayam, dan merpati memiliki sembilan bagian yang terdiri dari saccus cervicallis $sepasang), saccus interclavicularis $tunggal), saccus a%illaris $sepasang), saccus thoracalis anterior $sepasang), saccus thoracalis posterior $sepasang), saccus a*dominlis
$sepasang). Fungsi dari Saccus pneumaticus adalah untuk membantu pernapasan burung, terutama pada saat terbang. Pernafasan burung mempunyai mekanisme yang berbeda antara pernafasan waktu istirahat dan pernafasan pada waktu terbang. Pada waktu istirahat terdiri dari fase inspratio dan e%piratio. Pada waktu inspiratio costae bergerak kearah cranio 0entral sehingga cavum thora% mengembang, pulmo membesar dan
udara masuk ke pulmo. Inspirasi membutuhkan intercostalis e%ternus. Pada fase e%piratio costae kembali ke kedudukan semula. /tot yang bekerja yaitu intercostalis internus, o*li8uus a*dominis internus, m.rectus a*dominis, tranversus a*dominis
$Soewasono, &''1). Pada waktu terbang, inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantung-kantung udara. Gaktu sayap diangkat ke atas, kantung udara di ketiak mengembang, sedang kantung udara di tulang korakoid terjepit, sehingga terjadi inspirasi $/& pada tempat itu masuk ke paru-paru). ;ila sayap diturunkan, kantung udara di ketiak terjepit, sedang kantung udara di tulang korakoid mengembang, sehingga terjadi ekspirasi $/& pada tempat itu keluar). !akin tinggi burung terbang, makin cepat burung mengepakkan sayapnya untuk mendapatkan oksigen yang cukup banyak. Bdara luar yang masuk, sebagian kecil tetap berada di paru-paru, dan sebagian besar akan diteruskan ke kantung udara sebagai udara cadangan. Bdara pada kantung udara dimanfaatkan hanya pada saat udara $/&) di paru-paru berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. !enurut adiopoetra $(++6), pernafasan pada burung memiliki mekanisme yang dibedakan atas pernafasan pada waktu istirahat dan pernafasan pada waktu terbang. Pernafasan pada waktu istirahat terdiri dari fase inspiratio dan e%piratio. Pada fase inspiratio, costac bergerak ke arah carnio ventral cavum sehingga thoracalis membesar, pulmo mengembang dan udara
masuk ke dalam pulmo, sedangkan pernafasan pada waktu terbang dipengaruhi oleh fungsi saccus Pneumaticus yang berupa saccus interclavicularis dan saccus a%illaris. Fungsi selanjutnya yaitu untuk melindungi alat-alat dalam dari berbagai macam benturan, menjaga supaya kehilangan panas dari tubuh tidak berlebihan, memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh karena pada saat terbang saccus pneumaticus akan mengembang, sehingga berat jenis akan menjadi ringan, dan fungsi yang terakhir yaitu untuk memperbesar syrin% $memperkeras suara). !enurut %ibson $&''7), fungsi dari saccus pneumaticus antara lain membantu alat pernapasan $menampung udara pernapasan yang masuk pertama kali), mengatur pertukaran udara, mengatur suhu tubuh atau thermoregulator $kenaikan suhu karena gerakan otot ketika terbang), pendingin gonad $ saccus a*dominalis dekat dengan gonad), membantu proses spermatogenesis, menghasilkan suara, dan mengurangi gra0itasi pada waktu terbang.
%ambar 6.(. Sistema respiratoria pada burung $anonim, &'(') ;erdasarkan gambar diatas , dapat diketahui sistema respiratoria pada burung dimulai dari lubang hidung, nares pasteriores, glottis, laryn% , trakhea, pulmo dan syrin%. !enurut "uke:s $(++6), sistema respiratoria pada burung adalah lubang hidung, nares posterior $lubang pada palatum), glottis, laryn%, trakhea dan syrin%.
Systema respiratoria menurut D0erelt dan /lusonya $(++8) a0es terdiri dari 6ares anteriores 9 nares posteriors 9 laryn% 9 trakhea 9 syrink: Bronkus 9 pulmo. Nares anteriores. 6ares anteriores atau lubang hidung yang terletak dipangkal
rostun bagian dorsal. 9umlahnya sepasang. 6ares posteriores merupakan lubang pada palatum. Larynx % aryn% terdiri dari tulang rawan, ada yang membatasi dengan suatu
ruangan yang disebut glottis, sedangkan laryn% dihubungkan dengan mulut dengan celah perantara yang disebut Rima /lottidis. Trakhea. Trakhea berupa pipa ada cincing tulang rawan yang disebut annulus trakhealis yang tesusun sepanjang trakhea kearah percabangan *ifurcation trakhealis
yang memisahkan *ronchus menjadi dua yaitu deEter dan sinister.
Syrinx % Syrin% terdiri atas sepasang annulus trachealis caudal dan sepasang annulus *ronchialis cranial, terdapat pada *ifurcatio tracheae,membatasi ruangan yang
agak
melebar
2
tymphany. "alam
siring
terdapat
otot
sternotrakealis
yang
menghubungkan tulang dada dan trakea, serta berfungsi untuk menimbulkan suara. Selain itu terdapat juga otot siringialis yang menghubungkan siring dengan dinding trakhea sebelah dalam. "alam rongga siring terdapat selaput yang mudah bergetar.
%etaran selaput suara tergantung besar kecilnya ruangan siring yang diatur oleh otot sternotrakealis dan otot siringalis. Bronkus.
Bronkus
ekstrapulmonalis,
bronkus
intrapulmonalis
$bronkus
primer,mesobronkus), bronkus sekunder, brokus tersier atau parabronkus. Parabronkus berupa tabung - tabung kecil. "i parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga memungkinkan udara berdifusi, 0esikel udara $atria), kapiler udara. Pulmo. Pulmo Aetak dari pulmo ini biasanya di menempel pada dinding dorsal
thoak diantara costae, dan dibungkus oleh selaput yang dinamakn pleura. Pulmo ini sepasang dan berbentuk spons. Pada burung columbi0ia dan gallus pulmonya ini mempunyai
hubungan
dengan
kantong-kantong
hawa
yang
disebut
saccus
pneumaticus $D0erelt and /lusonya, (++8).
Paru-paru dan saccus pneumaticus tidak dapat dipisahkan pada sistem respirasi burung. Hubungan paru-paru $ pulmo) dengan saccus pneumaticus ada 3 macam yaitu inhalasi ( adalah proses ketika udara $/ &) masuk langsung ke trakhea lalu ke paruparu $ pulmo) lalu masuk ke saccus posterior dan terjadi proses Dkshalasi (. Dkshalasi ( adalah proses lanjut dari inhalasi ( yaitu dari saccus posterior menuju kembali ke pulmo. Selanjutnya adalah inhalasi & yaitu dari pulmo ke anterior. #erakhir adalah
ekshalasi & yaitu dari anterior udara keluar menuju trakhea lewat lubang hidung dan udara keluar. !enurut D0erelt and /lusonya $(++8), Semua saccus terisi oleh udara pada waktu inspirasi. Saccus thoracalis posterior terisi udara yang banyak mengandung oksigen yang datang dari *ronki utama, sedangkan saccus thoracalis anterior terisi udara yang sudah melewati kapiler dan paru-paru sehingga kandungan oksigennya rendah. Bdara dari saccus thoracalis anterior akan keluar dari bronki utama pada saat respirasi dan udara dari saccus thoracalis posterior akan melewati kapiler paru-paru. Setiap saccus pneumaticus dihubungkan dengan paru-paru dan hubungan ini
merupakan bagian spesifik dari paru-paru aves. 9adi baik saat inspirasi maupun ekspirasi paru-paru aves disuplai dengan udara yang segar, yaitu datang langsung dari *ronki $saat inspirasi) dan datang dari saccus thoracalis posterior $saat ekspirasi).
#idak semua hewan mempunya sistem pernafasan yang sama. Seperti yang diketahui bahwa di alam ini hewan terbagi menjadi beberapa jenis, seperti a0es, reptil, amfibi, mamalia, dan lain-lain. Semua hewan ini mempunya sistem pernafasan yang berbeda, berikut adalah alat pernafasan pada berbagai jenis hewan 2 Reptile% eptile bernafas dengan paru-paru udara masuk melalui hidung.
*emudian menuju batang tenggorokan, lalu ke paru-paru. "idalam paru-paru oksigen di serap sedangkan karbon dioksida dikeluarkan, reptile yang sering berkubang di air, misalnya buaya, lubang hidungnya dapat ditutup sewaktu menyelam. #ujuannya agar air tidak masuk ke dalam paru-paru. ontoh reptile adalah ular, buaya, kadal, cecak dan biawak $ Soman, &''6). Am'i&i% *atak dapat hidup di dua alam yaitu di darat dan di air. /leh karena itu,
katak disebut hewan amfibi. #ahap perkembangan katak dimulai dari telur, berudu $hidup di air), katak muda dan katak dewasa $hidup di darat). ;erudu bernafas dengan tiga pasang insang luar yang terdapat di kepala bagian belakang. Insang luar disebut terdiri dari lembaran-lembran kulit luar yang halus dan mengandung kapiler darah. Setelah umur + hari, berudu bernafas dengan insang dalam. Selanjunya berudu terus tumbuh menjadi katak muda. *emudian katak muda menjadi katak dewasa. *atak dewasa bernafas dengan paru-paru kanan dan paru-paru kiri. "i dalam paru-paru terdapat banyak gelembung udara. %elembung udara tersebut sangat tipis dan berselaput, penuh dengan kapiler darah. "i dalam gelembung udara terjadi pertukaran gas. %as oksigen diserap, sedangkan karbon dioksida di keluarkan. *atak juga bernafas dengan kulit. /leh karena itu kulit katak selalu basah. !elalui kulit yang basah itu katak mengikat oksigen $ Soman, &''6). Pis.es% Ikan bernafas dengan insang yang berjumlah 3 pasang. Insang yang
terletak di sebelah kanan dan kiri kepala. Insang dilindungi oleh tutup insang. Saat mulut terbuka, air masuk ke rongga mulut sementara tutup insang menutup, kemudian oksigen yang terkandung dalam air di ikat oleh kapiler darah. Sebaliknya karbon dioksida dikeluarkan melalui insang. Ikan memiliki gelembung renang. %elembung
renang itu berguna untuk menyimpan oksigen dan mengatur gerak naik-turun. Ikan yang hidup di tempt kurang air, misalnya lumpur mempunyai lipatan-lipatan pada insang. Aipatan-lipatan itu di sebut labirin. Aabirun juga mempunyai cadangan oksigen, jenis ikan yang biasa hidup di lumpur antara lain ikan betook,lele, gabus,dan gurami $ Soman, &''6). Seran**a% Serangga bernafas dengan #rakhea. #rakhea adalah pembulu ?
pembulu halus yang bercabang yang memenuhi seluruh bagian tubuh serangga dan bermuara pada stigma.stigma ialah lubang $corong) yang terletak di sisi tubuh bagian kanan dan kiri. Stigma berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara. /ksigen tidak diedarkan melalui darah, tetapi diedarkan melalui darah, tetapi diedarkan oleh sistim trakhea. *eluar dan masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot tubuh yang teratur. ontoh serangga adalah nyamuik, belalang,lalat, rayap dan kupu-kupu. $ Soman, &''6). amalia% Hewan yang termasuk hewan mamalia adalah hewan yang menyusui
anaknya. ontoh kucing,harimau ,sapi, kelinci tikus dan lumba-lumba. !amalia ada yang hidup di darat dan ada yang hidup di air. 4lat pernafasan mamalia sama dengan manusia. !amalia bernafas dengan paru-paru. !amalia air seperti paus dan lumbalumba, juga bernafas dengan paru-paru. Pada paus dan lumba-lumba, udara ke luar dan masuk melalui lubang hidung khusus terletak di atas kepala. Aubang itu akan membuka ketika mereka naik ke permukaan air dan menutup ketika menyelam. Saat lubang hidung membuka paus dan lumba-lumba menghembuskan udara lembab dan hangat dari paru-paru, kemudian mengisi kembali dengan oksigen . *etika paus menghembuskan udara hangat dari paru-par. #ampak seperti berbentuk air mencur di atas kepalanya. Sebenarnya air itu adalah udara hangat dari paru-paru yang bertemu dengan udara lautan yang dingin. Peristiwa itu disebut *ondensasi. Hal ini mirip saat kita bernafas pada saat udara dingin. #ampak keluar asap $kabut ) ketika kita menghembuskan nafas melalui hidung $ Soman, &''6).
Kesimpulan
;erdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada acara saccus pneumaticus ini dapat disimpulkan bahwa saccus pneumaticus pada +olum*a livia terdiri dari saccus cervicalis yang terletak pada pangkal leher, saccus interclavicularis terletak diantara
curacoid, saccus a%illaris terletak pada pangkal sayap, saccus thoracalis posterior dan saccus thoracalis anterior masing ? masing terletak pada rongga dada bagian depan
dan belakang, dan yang terakhir saccus a*dominalis yang dikelilingi oleh intestinum. 4dapun mekanisme kerja dari saccus pneumaticus yang selalu berkaitan dengan paruparu karena peran keduanya sangat penting.
Saccus juga mempunyai fungsi,
diantaranya untuk membantu pernapasan pada burung terutama pada saat terbang, melindungi alat-alat dalam, menjaga supaya kehilangan panas dalam tubuh tidak berlebihan, membantu memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh dan memperbesar syrin% $memperkeras suara).
Da'tar Pustaka
"uke:s, H.@. (++6. #he Physiology of Domestic Animals . omstock Publishing. o. =ork.
@ew
D0erelt, H.@ and /lusonya, S. (++8. Anatomi and Physiology of tropical Ddition. Aogman. Singapore Publisher. Pte ltd. Singapore.
First
ivestock.
Fradson, .". (++&. Anatomi dan Fisiologi Ternak. =ogyakarta. %adjah !ada Bni0ersity Press. %ibson, 9. &''7. Fisiologi dan Anatomi )odern edisi ;. 9akarta. Penerbit buku *edokteran D%. *ant, %. ., . *. arr.&''(. +omparative of the Anatomy 5erte*rates 6inth 'dition. !c %raw Hill ompanies Inc.@ew =ork. Pratiwi, ".4, dkk. &''1. ;iologi. 9akarta. Drlangga. adiopoetra. (++6. Petun4uk praktikum
Bni0ersitas %adjah mada
Soman, 4rya, #yson A. Hedrick and 4ndrew 4. ;iewener. &''6. Regional Patterns of Pectoralis.
ACARA ,I DARAH
/aktu Pen!ara$an Tinjauan Pustaka
"arah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup $kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan at-at dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap 0irus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa =unani haima yang berarti darah. "arah merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam jantung dan pembuluh darah. "arah terdiri dari unsur plasma, seperti air +(-+&C, protein, glukosa, enim, hormone, dan unsur seluler, seperti eritrosit, leukosit, dan trombosit $@urcahyo, (++8). Pada kebanyakan hewan mamalia sel darah merahnya tidak mempunyai inti, bentuknya bulan dan bikonkaf. Sel darah merah pada kebanyakan 0ertebrata yang lain berbentuk lonjong, berinti dan bikonfeks. Pada umumnya sel darah merah yang tak berinti mempunyai bentuk dan ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan sel darah merah yang berinti. Sel darah merah yang paling besar terdapat pada amphibia. "ari lahir sampai tua sel darah merah dibuat di sumsum tulang. 9umlah sumsum tulang pada tubuh manusia berkisar antara (,6 sampai 7,6 kg. 4da dua macam sumsum tulang yaitu sumsum tulang kuning dan sumsum tulang merah. Sumsum tulang kuning mengandung beberapa subtansi, diantaranya adalah sel lemak, pembuluh darah $@urcahyo, (++8). Sistem peredaran darah mempunyai fungsi mengangkut at makanan $nutrien) dari usus keseluruh jaringan tubuh, mengangkut at ampas dari jaringan tubuh ke alat
pembuangan, mengangkut / & dari paru-paru atau insang keseluruh jaringan tubuh, mengangkut / & dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru atau insang, mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke tempat saluran, mendistribusiksan dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh. "alam peredarannya, darah mempunyai banyak tekanan agar mampu dipompakan keseluruh tubuh. #ekanan tersebut ditentukan oleh 7 faktor, yaitu jumlah darah yang ada di dalam peredaran yang dapat membesarkan pembuluh darah, akti0itas memompa jantung yaitu mendorong darah sepanjang pembuluh darah dan tahanan terhadap aliran darah. airan darah atau sering disebut darah pada a0ertebrata mengandung sedikit dalam plasma darahnya. Bnsur seluler darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, trombosit $platelets) dan at-at terlarut lainnya, misal protein plasma $albumin, fibrinogen, dan globin) $@urcahyo, (++8). *eping darah $platelet) akan bereaksi jika terjadi luka pada pembuluh. "engan cara menempel pada dinding pembuluh yang terluka, platelet membentuk hereostatik plug, yang membentuk trombus dan akhirnya dapat menutup bukaan luka pada pembuluh tersebut. Gaktu pendarahan adalah waktu pada saat darah keluar hingga berhenti keluar. "arah yang keluar biasanya mempunyai selang waktu antara (6-&' detik. ;iasanya setelah terjadi pendarahan akan terjadi koagulasi darah, jadi waktu pendarahan sangat berkaitan dengan proses koagulasi darah $Swenson, (++1).
ateri !an et"!e ateri
Alat . 4lat yang digunakan pada praktikum waktu pendarahan antara lain lanset,
arloji $stopwatch), kertas filter, dan kapas. #a$an. ;ahan yang digunakan pada praktikum waktu pendarahan adalah alkohol
1'C.
et"!e
9ari dibersihkan dengan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol, kemudian jari ditusuk dengan lanset steril dan dicatat waktunya saat darah keluar. Setiap 7' detik, kertas filter ditempelkan pada darah yang keluar pada pembuluh darah, kertas filter tidak boleh mengenai luka. ;ila pendarahan telah berhenti, waktu dicatat. Gaktu pendarahan ditentukan saat darah keluar sampai pendarahan berhenti.
Hasil !an Pem&a$asan
Hasil
"ari percobaan yang telah dilakukan dan berdasarkan pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut2 #abel 5.(. Hasil Pengukuran Gaktu Pendarahan @ama Probandus Imran Satriadi esti
Bmur (8 (+
9enis *elamin Aaki-laki Perempuan
Gaktu Pendarahan 6( "etik 6( "etik
Pem&a$asan
;erdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut, waktu pendarahan probandus laki-laki berumur (8 tahun adalah 6( detik dan waktu pendarahan probandus perempuan berumur (+ tahun adalah 6( detik. *isaran waktu pendarahan normal adalah (6 sampai (&' detik. "alam hal ini, probandus laki-laki dan perempuan masih normal. Gaktu pendarahan adalah inter0al waktu mulai timbulnya tetes darah dari pembuluh darah yang luka sampai darah berhenti mengalir keluar dari pembuluh darah. Penghentian pembuluh darah ini disebabkan terbentuknya agregat yang menutupi celah pembuluh darah yang rusak. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pendarahan yaitu besar kecilnya luka, suhu, status kesehatan, umur, besarnya tubuh dan akti0itas kadar hemoglobin dalam darah. Faktor-faktor yang menyebabkan pendarahan antara lain pendarahan karena defisiensi 0itamin, hemofilia dan trombositopenia $Frandson, (++7).
Kesimpulan
Gaktu pendarahan adalah waktu pada saat darah keluar dari pembuluh darah sampai pendarahan berhenti. ;erdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa probandus dalam keadaan normal dengan waktu pendarahan diantara (6 sampai (&' detik.
Da'tar Pustaka
Frandson, . ". (++7. Anatomi dan Fisiologi Ternak 'disi =eempat . =ogyakarta 2 %adjah !ada Bni0ersity Press. @urcahyo, Heru. (++8. Anatomi dan Fisiologi &e(an . =ogyakarta 2 B@=. Swenson, !.9. (++1. Duke#s Physiology of Domestic Animal . Publ. o. Inc.
omstock. @ew =ork 2
Pem&ekuan Dara$ (K"a*ulasi Dara$) Tinjauan Pustaka
#eori koagulasi darah menurut !orowit adalah sebagai berikut terjadi kontak pada pembuluh darah sehingga rusak atau pecah. 9aringan yang robek ini menyebabkan trombosit pecah dan membebaskan tromboplastin dengan bantuan ion a akan mengaktifkan protrombin menjadi trombin. #rombin akan mempengaruhi
fibrinogen menjadi anyaman benang-benang fibrin sehingga akan menutup jaringan yang rusak dan darah akan terperangkap. Secara alamiah, trombin juga tidak ada dalam darah dalam bentuknya yang aktif atau wujud koagulasi $gumpalan) dalam sirkulasi yang normal. #rombin mempunyai bentuk prekursor di dalam darah yang disebut protrombin. Selama proses koagulasi protrombin dirangsang oleh suatu kompleks yang disebut akti0ator protrombin yang memecah atau memisahkan enim trombin dari protrombin. Gaktu koagulasi adalah lamanya waktu dari saat pengambilan darah sampai terjadinya koagulasi $Frandson, (++&). *oagulasi darah adalah suatu fungsi penting dari darah untuk mencegah banyaknya darah yang hilang dari pembuluh darah yang rusak $terluka). ;agian dari darah yang sangat berperan dalam proses koagulasi adalah trombosit atau keping darah. #rombosit berasal dari sistem sel di sumsum tulang yaitu mengakarosit yang berkembang menjadi trombosit $@urcahyo, (++8). 4dapun faktor dalam pembekuan darah meliputi ion a &, tromboplastin, akselator trombosit, kon0ertin, faktor anti hemofilik. Pembekuan atau penggumpalan darah disebut juga koagulasi darah. "ari situ akan terjadi suatu masa yang menyerupai jeli yang kemudian menjadi massa yang memadat dengan meninggalkan cairan jernih disebut serum $Poedjiadi, (++3).
ateri !an et"!e
ateri Alat . 4lat yang digunakan pada praktikum waktu pendarahan antara lain lanset,
arloji $stopwatch), kertas filter, dan kapas. #a$an. ;ahan yang digunakan pada praktikum waktu pendarahan adalah alkohol
1'C.
et"!e
9ari tempat pengambilan darah dibersihkan, kemudian diusap dengan kapas beralkohol. 9ari ditusuk dengan lanset yang steril, dan dicatat pada saat darah keluar. Satu sampai dua tetes darah dengan cepat dipindahkan ke dalam gelas arloji. "engan menggunakan kepala jarum pentul, ke dalam darah ditusukkan kemudian diangkat. "ilakukan setiap 7' detik sampai ada benang fibrin terlihat dan dicatat waktunya. Gaktu mulai darah keluar dan pembuluh darah sampai terbentuknya benang fibrin disebut dengan waktu beku darah.
Hasil !an Pem&a$asan Hasil
#abel 5.&. Hasil Pengukuran Gaktu ;eku "arah @ama Probandus Imran Satriadi esti
Bmur
9enis *elamin
Gaktu Pendarahan
(8 (+
Aaki-laki Perempuan
1 !enit 37 "etik + !enit 5 "etik
Pem&a$asan
;erdasarkan praktikum pembekuan darah yang telah dilakukan, diperoleh hasil waktu beku darah probandus laki-laki berumur (8 tahun adalah 1 menit 37 detik dan waktu beku darah probandus perempuan berumur (+ tahun adalah + menit 5 detik.
Bmumnya, koagulasi berakhir dalam waktu 6 menit, sehingga dapat dinyatakan tidak terserang defisiensi 0itamin *, penyebabnya adalah rendahnya penyerapan lemak dari dalam usus. *oagulasi juga dipengaruhi oleh cara atau teknik pengambilan darah sehingga di dapat 0ariasi dalam waktu beku darah $Frandson, (++7). !enurut Poedjiadi $(++3), mekanisme pembekuan darah yaitu pertama, jaringan mengalami cedera, trombosit yang mengalami lisis kemudian terjadi pelepasan prekursor tromboplastin bereaksi dengan faktor antihemofilik $plasma) dengan komponen tromboplastin membentuk tromboplastin. *edua, Prokon0ertin diubah menjadi kon0ertin oleh ion a. *etiga, protrombin dengan bantuan ion a, kon0ertin, dan tromboplastin akan diubah menjadi trombin. *eempat, akselerator globulin plasma in-aktif diaktifkan menjadi akselerator globulin serum aktif oleh trombin. *elima, protrombin diubah menjadi trombin. #erakhir, fibrinogen diubah menjadi fibrin dengan bantuan trombin. Hemoglobin$Hb) terdapat di dalam sel darah merah dan memiliki fungsi dalam pengangkutan / &. *adar hemoglobin di dalam darah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, pakan, dan kondisi kesehatan ternak. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembekuan darah antara lain 2 (. Faktor I Fibrinogen2 sebuah faktor koagulasi yang tinggi berat molekul protein plasma dan diubah menjadi fibrin melalui aksi trombin. *ekurangan faktor ini menyebabkan masalah pembekuan darah afi*rinogenemia atau hypofi*rinogenemia. &. Faktor II Prothrombin2 sebuah faktor koagulasi yang merupakan protein plasma dan diubah menjadi bentuk aktif trombin $faktor IIa) oleh pembelahan dengan mengaktifkan faktor L $La) di jalur umum dari pembekuan. Fibrinogen trombin kemudian memotong ke bentuk aktif fibrin. *ekurangan faktor menyebabkan hypoprothrom*inemia . 7. Faktor III 9aringan #romboplastin2 koagulasi faktor yang berasal dari beberapa sumber yang berbeda dalam tubuh, seperti otak dan paru-paruM 9aringan #romboplastin penting dalam pembentukan prothrombin ekstrinsik yang mengkon0ersi prinsip di 9alur koagulasi ekstrinsik. "isebut juga faktor jaringan. 3. Faktor I
*alsium2 sebuah faktor koagulasi diperlukan dalam berbagai fase pembekuan darah. 6. Faktor Proaccelerin2 sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan panas, yang hadir dalam plasma, tetapi tidak dalam serum, dan fungsi baik di intrinsik dan ekstrinsik koagulasi jalur. Proaccelerin mengkatalisis pembelahan protrombin trombin yang
aktif.
*ekurangan
faktor ini, sifat
resesif
autosomal,
mengarah pada
kecenderungan berdarah yang langka yang disebut parahemophilia, dengan berbagai derajat keparahan. "isebut juga akselerator globulin.
5. Faktor I Sebuah faktor koagulasi sebelumnya dianggap suatu bentuk aktif faktor , tetapi tidak lagi dianggap dalam skema hemostasis. 1. Faktor II Prokon0ertin2 sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan panas dan berpartisipasi dalam 9alur koagulasi ekstrinsik. Hal ini diaktifkan oleh kontak dengan kalsium, dan bersama dengan mengaktifkan faktor III itu faktor L. "efisiensi faktor prokon0ertin, yang mungkin herediter $autosomal resesif) atau diperoleh $yang berhubungan dengan kekurangan 0itamin *), hasil dalam kecenderungan perdarahan. "isebut juga serum protrombin kon0ersi faktor akselerator dan stabil. 8. Faktor III 4ntihemophilic faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif labil dan berpartisipasi dalam jalur intrinsik dari koagulasi, bertindak $dalam konser dengan faktor 0on Gillebrand) sebagai kofaktor dalam akti0asi faktor L. "efisiensi, sebuah resesif terkait-L sifat, penyebab hemofilia 4. "isebut juga antihemophilic globulin dan faktor antihemophilic 4. +. Faktor IL #romboplastin Plasma komponen, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan terlibat dalam jalur intrinsik dari pembekuan. Setelah akti0asi, diaktifkan "efisiensi faktor L. hasil di hemofilia ;. "isebut juga faktor @atal dan faktor antihemophilic ;. ('. Faktor L
Stuart faktor, sebuah faktor koagulasi penyimpanan yang relatif stabil dan berpartisipasi dalam baik intrinsik dan ekstrinsik jalur koagulasi, menyatukan mereka untuk memulai jalur umum dari pembekuan. Setelah diaktifkan, membentuk kompleks dengan kalsium, fosfolipid, dan faktor , yang disebut prothrombinaseM hal ini dapat membelah dan mengaktifkan prothrombin untuk trombin. *ekurangan faktor ini dapat menyebabkan gangguan koagulasi sistemik, disebut juga Pro(er Stuart -faktor. ;entuk yang diaktifkan disebut juga thrombokinase. ((. Faktor LI #romboplastin plasma yg di atas, faktor koagulasi yang stabil yang terlibat dalam jalur intrinsik dari koagulasiM sekali diaktifkan, itu mengaktifkan faktor IL. Aihat juga kekurangan faktor LI. "isebut juga faktor antihemophilic . (&. Faktor LII Hageman faktor2 faktor koagulasi yang stabil yang diaktifkan oleh kontak dengan kaca atau permukaan asing lainnya dan memulai jalur intrinsik dari koagulasi dengan mengaktifkan faktor LI. *ekurangan faktor ini menghasilkan kecenderungan trombosis. (7. Faktor LIII Fibrin-faktor yang menstabilkan, sebuah faktor koagulasi yang merubah fibrin monomer untuk polimer sehingga mereka menjadi stabil dan tidak larut dalam urea, fibrin yang memungkinkan untuk membentuk pembekuan darah. *ekurangan faktor ini memberikan kecenderungan seseorang hemorrhagic. "isebut juga fibrinase dan protransglutaminase. ;entuk yang diaktifkan juga disebut transglutaminase.
Kesimpulan
;erdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil waktu beku darah pada probandus laki-laki yaitu 1 menit 37 detik, dan pada probandus perempuan yaitu + menit 5 detik. Hasil tersebut jauh dari kisaran normal, yaitu sekitar 6 menit.
Da'tar Pustaka
Frandson, . ". (++&. Anatomi dan Fisiologi Ternak . Ddisi *eempat. =ogyakarta 2 %adjah !ada Bni0ersity Press. Frandson, . ". (++7. Anatomi dan Fisiologi Ternak 'disi =eempat . =ogyakarta 2 %adjah !ada Bni0ersity Press. @urcahyo, Heru. (++8. Anatomi dan Fisiologi &e(an . =ogyakarta 2 B@=. Poedjiadi, 4nna. (++3. Dasar 9 dasar Biokimia . 9akarta 2 Bni0ersitas Indonesia Press.
Ka!ar Hem"*l"&in !alam Dara$ (et"!e Sa$li)
Tinjauan Pustaka
Haemoglobin $Hb) tersusun atas protein globular. #iap rantai Hb terdiri atas empat rantai polipeptida, rantai ini terdiri dari dua rantai alfa. #iap rantai mengandung (3( asam amino, sedangkan pada rantai beta tiap rantainya mengandung asam amino sebanyak (35 $*imball, (++8). 4pabila jumlah Hb atau sel darah merah yang fungsional berkurang jauh di bawah normal maka akan terjadi anemia. Penyebab anemia antara lain defisiensi at besi, a, 0itamin dan asam amino dalam makanan, dan gii makanan kurang $"ukes, (++7). *elebihan haemoglobin disebut policitaemia. Penyebabnya karena kelebihan olahraga orang yang tinggal di daerah tinggi. Policitaemia mengakibatkan naiknya viscositas darah, terkadang sampai lima kali lipat dan memberatkan kerja jantung. "i dalam darah mamalia, haemoglo*in bertanggung jawab terhadap semua proses pengangkutan oksigen dalam darah dengan presentasi sel darah merah meningkat sekitar &' ml oksigen per ('' ml darah $Poedjiadi, (++3). Setiap atom Fe $ada empat Fe) pada haeme dapat mengikat oksigen secara re0ersabel. Hb teroksigenasi atau disebut Hb/ & $oksi Hb) mengandung empat mol oksigen, Hb juga dapat berikatan dengan karbondioksida pada gugus asam aminonya membentuk karbomino $Hb / &), juga dengan @a membentuk Hb. !et Hb dapat diproduksi menjadi Hb oleh dithionit $@a &@a&/3). !et Hb dapat beraksi dengan anion pada pH basa dan pada pH asam $@urcahyo, (++8).
ateri !an et"!e
ateri
Alat% 4lat yang digunakan pada praktikum kadar hemoglobin dalam darah antara
lain hemoglo*inometer Sahli dan kapas. #a$an. ;ahan yang digunakan dalam praktikum kadar hemoglobin dalam darah
adalah Hl ',( @, aNuadestilata, sampel darah ternak, dan alkohol 1'C.
et"!e
#abung Sahli diisi dengan Hl ',( @ sampai angka ('. Sampel darah disiapkan dan darah dihisap secara perlahan-lahan dengan menggunakan pipet Sahli dengan aspioratornya sampai batas ','& ml. Bjung pipet dibersihkan dan segera dimasukkan ke dalam tabung Sahli. #abung Sahli diletakkan antara kedua bagian standar warna dalam hemoglobinometer. "ibiarkan selama 7 menit sampai terbentuk asam hematin. "engan menggunakan pipet tetes, aNuadestilata ditambahkan ke dalam tabung setetes demi setetes sambil diaduk sampai warna sama dengan warna standar. #inggi permukaan cairan pada tabung Sahli dibaca dengan melihat skala jalur +6C, yang berarti banyaknya hemoglobin dalam gram per ('' ml darah. 9alur skala lainnya pada tabung Sahli, kalau ada penunjukkan hemoglobin terhadap nilai hemoglobin normal (6,5C atau nilai normal lainnya yang tertera pada alat hemoglo*inometer.
Hasil !an Pem&a$asan
Hasil A*solute Hb +onsentration
Perhitungan kadar Hb
2 (5,& gml 2 ('+,& g(''ml
Pem&a$asan
Pada praktikum pengukuran kadar hemoglobin dalam darah digunakan metode Sahli.
*euntungan
metode
Sahli
jika
dibandingakan
dengan
metode
cyanomethemoglo*in adalah metode Sahli lebih mudah dan murah, alat yang
digunakan sederhana, dan masih dapat digunakan di sarana kesehatan yang belum terdapat fotokalorimeter. @amun, hasil yang diperoleh jika menggunakan metode cyanomethemoglo*in akan lebih teliti daripada menggunakan metode Sahli. !enurut
hasil percobaan terhadap sampel darah ternak yaitu darah domba, diperoleh hasil 4bsolute Hb consentration adalah (5,& gdl dan perhitungan kadar Hb sebesar ('+,& g(''ml. !enurut Frandson $(++7), kadar hemoglobin normal pada domba sekitar (((7 g('' ml. 9adi, kadar hemoglobin sampel darah ternak $darah domba) tidak sesuai dengan kadar hemoglobin normal. !enurut Poedjiadi $(++3), kadar Hb normal pada manusia dewasa laki-laki (7,6 sampai (8,' gdl, perempuan ((,6 sampai (5,6 gdl $pada ibu hamil ((,' sampai (5,6 gdl), bayi (7,5 sampai (+,5 gdl, bayi 7 bulan +,6 sampai (&,6 gdl, balita satu tahun ((,' sampai (7,8 gdl, anak (' sampai (& tahun ((,6 sampai (3,8 gdl. Pada darah mamalia haemoglo*in bertanggung jawab terhadap semua proses pengangkutan oksigen dalam darah dengan presentasi sel darah merah meningkat sekitar &' ml oksigen per ('' ml darah.
Kesimpulan
"ari hasil percobaan dengan menggunakan sampel darah kambing dapat diketahui bahwa kadar hemoglobin yang terdapat dalam darah probandus yaitu ('+,& g(''ml.
Da'tar Pustaka
"ukes, H.@. (++7. The Physiology of Domestic Animal . @ew =ork 2 Bni0ersity ollege. *imball, 9.G. (++8. Biologi . Ddisi I. 9ilid (. 9akarta 2 Drlangga. @urcahyo, Heru. (++8. Anatomi Fisiologi &e(an . 9urusan =ogyakarta.
Pendidikan ;iologi B@=.
Poedjiadi, 4nna. (++3. Dasar 9 dasar Biokimia. 9akarta 2 Bni0ersitas Indonesia Press.
Pen*ukuran Tekanan Dara$ se.ara Ti!ak Lan*sun* Tinjauan Pustaka
9umlah darah didalam tubuh, sekurang-kurangnya adalah 1C dari berat badan dari segala keseluruhan. #ekanan darah dapat diartikan sebagai tekanan terhadap dinding pembuluh. #ekanan awal yang dihasilkan oleh konsentrasi 0entrikel jantung dan merupakan tekanan sistolik. "arah didorong masuk kedalam arteri besar yang bersifat elastis, merenggangkan dindingnya dan karena dindingnya mengalami dilatasi. *etika 0entrikel berada dalam keadaan relaks, tertutupnya katup-katup semilunar mencegah baliknya darah dari arteri ke jantung dan ateriol-ateriol kecil akan meneruskan aliran ke kapiler. #ekanan yang ditimbulkan oleh dinding arteri yang elastis itu digunakan untuk mempertahankan tekanan $tekanan diastolik) didalam arteri dan akan tetap mengalir
darah
dengan
lancar
kedalam
kapiler,
pada
saat
0entrikel
sedang
relaks
$Frandson,(++7). Faktor yang mempertahankan tekanan darah antara lain kekuatan memompa jantung, banyaknya darah yang beredar, 0iskositas $kekentalan) darah, elastisitas pembuluh darah dan tahanan tepi $D0elyn, (++6). !enurut Poedjiadi $(++3), diastole jantung terjadi selama pengisian bilik, hal ini dapat terjadi pada kedua bilik kanan dan kiri atau diastole 0entricular kanan atau kiri. Sistole menunjukkan kontraksi bilik jantung dalam proses pengosongan parsial bilik tersebut. Sehingga terjadi sistole atrial kanan atau kiri maupun sistole ventricular kanan atau kiri.
ateri !an et"!e
ateri Alat . 4lat yang digunakan pada praktikum pengukuran tekanan darah secara tidak
langsung antara lain spygnomanometer, stetoskop, arloji $stopwatch), dan probandus $manusia).
et"!e
!anset spynomanometer dililitkan pada lengan atas subyek di atas persendian siku. !anset dipasang lebih kurang setinggi jantung. Aengan subyek yang diperikasa harus diletakkan dengan baik dengan siku hampir lurus. Bdara dipompakan ke dalam manset dampai kira-kira (8'mmHg. *emudian tekanan diturunkan perlahan-lahan, darah yang mengalir melalui pembuluh darah yang terjepit dan dindingnya hampir
tertutup itu akan menimbulkan getaran-getaran pada dinding pembuluh, ini dapat terdengar melalui stetoskop yang terpasang pada arteri abrasialis di daerah fosa antekubital. "esiran-desiran mula-mula akan terdengar jika tekanan udara kantong manset mulai lebih rendah dari tekanan sistole $desiran korotkoff). Pada waktu aliran sudah menajdi kontinu, maka desiran terdengar dengan jelas dan sama sekali akan hilang jika tekanan dalam amnset lebih kecil dari tekanan diastole, dengan cara ini orang dapat membedakan tekanan sistole dan diastole.
Hasil !an Pem&a$asan
Hasil
#abel 5.7. Hasil Pengukuran #ekanan "arah Probandus Sujiyanto "ita 4."
Bmur 9enis *elamin Sistole $mmHg) "iastole $mmHg) (8 (+
Aaki-laki Perempuan
((' (('
8' +'
Pem&a$asan
;erdasarkan praktikum yang telah dilakukan, tekanan darah sistole probandus laki-laki berumur (+ tahun adalah ((' mmHg dan diastole 8' mmHg. #ekanan darah sistole probandus perempuan berumur (+ tahun adalah ((' mmHg dan diastole +' mmHg. #ekanan darah normal manusia adalah (&' mmHg untuk sistole dan 8' mmHg untuk diastole. !enurut Sherwood $&''&), siklus jantung terdiri dari periode sistol $kontraksi dan pengosongan isi) dan diastole $relaksasi dan pengisian jantung). 4trium dan 0entrikel mengalami siklus sistol dan diastole yang terpisah. *ontraksi terjadi akibat penyebaran
eksitasi ke seluruh jantung, sedangkan relaksasi timbul satelah repolarisasi otot jantung. Selama diastole 0entrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan diastole. *arena aliran darah masuk secara kontinu dari sistem 0ena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit melebihi tekanan 0entrikel walaupun kedua bilik tersebut melemas. *arena perbedaan tekanan ini, katup 4 terbuka, dan darah mengalir mengalir langsung dari atrium ke dalam 0entrikel selama diastole 0entrikel. 4kibatnya, 0olume 0entrikel perlahan-lahan meningkat bahkan sebelum atrium berkontraksi. Pada akhir diastol 0entrikel, nodus S4 mencapai ambang dan membentuk potensial aksi. Impuls menyebar keseluruh atrium. "epolarisasi atrium menimbulkan kontraksi atrium, yang memeras lebih banyak darah ke dalam 0entrikel, sehingga terjadi peningkatan kur0a tekanan atrium. Peningkatan tekanan 0entrikel yang menyertai berlangsung bersamaan dengan peningkatan tekanan atrium disebabkan oleh penambahan 0olume darah ke 0entrikel oleh kontraksi atrium. Selama kontraksi atrium, tekanan atrium tetap sedikit lebih tinggi daripada tekanan 0entrikel, sehingga katup 4 tetap terbuka. "iastol 0entrikel berakhir pada awal kontraksi 0entrikel. Pada saat ini, kontraksi atrium dan pengisian 0entrikel telah selesai $Sherwood, &''&). !enurut Sherwood $&''&), 0olume darah di 0entrikel pada akhir diastol dikenal sebagai 0olume diastolik akhir $end diastolic 0olume atau D"), yang besarnya sekitar (76 ml. Selama siklus ini tidak ada lagi darah yang ditambahkan ke 0entrikel. "engan demikian, 0olume diastolik akhir adalah jumlah darah maksimum yang akan dikandung 0entrikel selama siklus ini. Setelah eksitasi atrium, impuls berjalan melalui nodus 4 dan sistem penghantar khusus untuk merangsang 0entrikel. Secara simultan, terjadi kontraksi atrium. Pada saat pengaktifan 0entrikel terjadi, kontraksi atrium telah selesai. *etika kontraksi 0entrikel dimulai, tekanan 0entrikel segera melebihi tekanan atrium. Perbedaan yang terbalik ini mendorong katup 4 ini menutup. Setelah tekanan 0entrikel melebihi tekanan atrium dan katup 4 telah tertutup,tekanan 0entrikel harus terus meningkat sebelum tekanan tersebut dapat melebihi tekanan aorta. "engan demikian, terdapat periode waktu singkat antara penutupan katup 4 dan pembukaan katup aorta pada saat 0entrikel menjadi bilik tertutup. *arena semua katup tertutup, tidak ada darah yang masuk atau keluar 0entrikel selama waktu ini. Inter0al waktu ini disebut sebagai kontraksi 0entrikel iso0olumetrik $iso0olumetric berarti 0olume dan panjang konstan).
*arena tidak ada darah yang masuk atau keluar 0entrikel, 0olume bilik 0entrikel tetap dan panjang serat-serat otot juga tetap. Selama periode kontraksi 0entrikel iso0olumetrik, tekanan 0entrikel terus meningkat karena 0olume tetap. Pada saat tekanan 0entrikel melebihi tekanan aorta, katup aorta dipaksa membuka dan darah mulai menyemprot. *ur0a tekanan aorta meningkat darah dipaksa berpindah dari 0entrikel ke dalam aorta lebih cepat daripada darah mengalir pembuluh-pembuluh yang lebih kecil. olume 0entrikel berkurang secara drastis sewaktu darah dengan cepat dipompa keluar. Sistol 0entrikel mencakup periode kontraksi iso0olumetrik dan fase ejeksi $penyemprotan) 0entrikel. entrikel tidak mengosongkan diri secara sempurna selam penyemprotan. "alam keadaan normal hanya sekitar separuh dari jumlah darah yang terkandung di dalam 0entrikel pada akhir diastol dipompa keluar selama sistol. 9umlah darah yang tersisa di 0entrikel pada akhir sistol ketika fase ejeksi usai disebut 0olume sistolik akhir $end sistolik 0olume atau DS), yang jumlah besarnya sekitar 56 ml. Ini adalah jumlah darah paling sedikit yang terdapat di dalam 0entrikel selama siklus ini $Sherwood, &''&). 9umlah darah yang dipompa keluar dari setiap 0entrikel pada setiap kontraksi dikenal sebagai 0olume sekuncup $stroke 0olume atau S), S setara dengan 0olume diastolik akhir dikurangi 0olume sistolik akhirM dengan kata lain perbedaan antara 0olume darah di 0entrikel sebelum kontraksi dan setelah kontraksi adalah jumlah darah yang disemprotkan selama kontraksi. *etika 0entrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi, tekanan 0entrikel turun dibawah tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menimbulkan gangguan atau takik pada kur0a tekanan aorta yang dikenal sebagai takik dikrotik $dikrotik notch). #idak ada lagi darah yang keluar dari 0entrikel selama siklus ini karena katup aorta telah tertutup. @amun katup 4 belum terbuka karena tekanan 0entrikel masih lebih tinggi dari daripada tekanan atrium. "engan demikian semua katup sekali lagi tertutup dalam waktu singkat yang disebut relaksasi 0entrikel iso0olumetrik. Panjang serat otot dan 0olume bilik tidak berubah. #idak ada darah yang masuk atau keluar seiring dengan relaksasi 0entrikel dan tekanan terus turun. *etika tekanan 0entrikel turun dibawah tekanan atrium, katup 4 membuka dan pengisian 0entrikel terjadi kembali. "iastol 0entrikel mencakup periode ralaksasi iso0olumetrik dan fase pengisian 0entrikel $Sherwood, &''&).
epolarisasi atrium dan depolarisasi 0entrikel terjadi secara bersamaan, sehingga atrium berada dalam diastol sepanjang sistol 0entrikel. "arah terus mengalir dari 0ena pulmonalis ke dalam atrium kiri. *arena darah yang masuk ini terkumpul dalam atrium, tekanan atrium terus meningkat. *etika katup 4 terbuka pada akhir sisi 0entrikel, darah yang terkumpul di atrium selama sistol 0entrikel dengan cepat mengalir ke 0entrikel. "engan
demikian,
mula-mula
pengisian
0entrikel
berlangsung
cepat
karena
peningkatan tekanan atrium akibat penimbunan darah di atrium. *emudian pengisian 0entrikel melambat karena darah yang tertimbun tersebut telah disalurkan ke 0entrikel, dan tekanan atrium mulai turun. Selama periode penurunan pengisian ini, darah terus mengalir dari 0ena-0ena pulmonalis ke dalam atrium kiri dan melalui katup 4 yang terbuka ke dalam 0entrikel kiri. Selama diastol 0entrikel tahap akhir, sewaktu pengisian 0entrikel berlangsung lambat, nodus S4 kembali mengeluarkan potensial aksi dan siklus jantung dimulai kembali $Sherwood A, &''&).
%ambar 5.(.Siklus denyut jantung
!enurut Sherwood $&''&), kelainan pada sistem peredaran darah yaitu 2 •
• •
4rteriosklerosis, yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak $kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid $lemak). 4mbolus, yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak. 4nemia atau biasa disebut penyakit kurang darah, yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
• • •
• •
•
• • •
arises, yaitu pelebaran pembuluh darah di betis. #rombus, yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak. Hemofili, yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku $diturunkan secara hereditas). Aeukemia $kanker darah), yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali. Drithroblastosis fetalis, yaitu rusaknya eritrosit bayijanin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu. #halasemia, yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun. Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi akibat arteriosklerosis. Hemeroid $ambeien), yaitu pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur. 9antung koroner, yaitu penyakit yang menyerang pembuluh darah dan bisa menyebabkan serangan jantung. Hal ini diakibatkan oleh pembuluh arteri yang tersumbat sehingga menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung.
%ambar 5.&. Sistem kardio0askuler
Kesimpulan
;erdasarkan praktikum yang telah dilakukan, tekanan darah probandus dalam kondisi normal, yaitu ((' mmHg pada sistole dan 8' mmHg pada diastole $laki-laki), ((' mmHg pada sistole dan +' mmHg pada diastole $perempuan), karena tekanan darah normal pada kisaran (&' mmHg pada sistole dan 8' mmHg pada diastole.