Manual Rumah Sakit
LOGO
Rumah Sakit …
……..
NOMOR 01
PROSEDUR TETAP LABORATORIUM
NO.REVISI -
JUMLAH HALAMAN
Ditetapkan DIREKTUR RS ………
Tgl. Terbit :
………………………
1. OPERAN JAGA PENGERTIAN
Alih informasi yang diperlukan antara petugas jaga sebelum
dengan
petugas
jaga
pengganti
serta
pertanggungjawaban dan penyiapan sarana serta TUJUAN
perlengkapan dalam kondisi siap dan bersih. Terinformasikannya dengan baik hal-hal yang perlu
KEBIJAKAN
mendapat perhatian antar petugas jaga. Operan informasi/jaga dilakukan mulai 15 menit sebelum waktu tugas berakhir. Semua petugas jaga pengganti harus sudah datang 15 menit sebelum
PROSEDUR
waktu tugas dimulai. 1. Petugas jaga menjelang akhir waktu tugas, menyiapkan
bahan
informasi
yang
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
perlu
1
Manual Rumah Sakit disampaikan kepada petugas pengganti 2. Petugas
pengganti
mendapatkan
informasi
tersebut dari petugas jaga sebelumnya dan mencatat hal-hal yang diperlukan dan belum tercatat. 3. Petugas jaga dan petugas pengganti secara bersama-sama melakukan serah terima laporan ataupun
lembar
kontrol
ataupun
dokumen
rekam medis shift sebelumnya. 4. Petugas pengganti apabila belum ada pelayanan yang harus dilakukan melakukan pemeriksaan catatan dan bukti pendukung terbagi dari aspek: a.
Kelengkapan status
b.
Kelengkapan sensus harian
c.
Kesiapan berbagai formulir yang dibutuhkan
5. Petugas pengganti melakukan fungsi kebersihan ruang,
perlengkapan
kerja
dan
peralatan
sehingga dalam kondisi siap pakai dan bersih. 6. Setiap formulir atau catatan atau isian harus lengkap dan rinci sesuai dengan kolom isian yang tersedia. UNIT TERKAIT
2. PERSIAPAN PEMERIKSAAN PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tatacara mempersiapkan pemeriksaan Sebagai acuan langkah persiapan 1. Persiapan Penderita. Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
2
Manual Rumah Sakit 2. Pengambilan Bahan. 3. Penampungan Bahan. 4. Pengiriman.
1. Persiapan penderita a. Puasa : 8-10 jam : Gula darah ( U/PP ), Faal ginjal, faal hati 12-14 jam : Metabolisme lemak b. Formulir permintaan pemeriksaan yang diisi lengkap. c. Label yang dilengkapi identitas : Nama, Ruangan, Jenis tes, tanggal / jam. d. Alat pengambilan bahan. e. Botol penampungan dengan tutup. Pengambilan, Penampungan dan Pengiriman Bahan Pengambilan Darah Vena Persiapan : Semprit dan jarum -------- vol.
No. Jarum
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
3
Manual Rumah Sakit 2 ml
23 G
5 ml
22 G
10 ml
21 G
20 ml
20 G
Kapas alcohol Botol penampung tertutup
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan - Kekuatan pengisapan darah kedalam semprit jangan terlalu kuat. - Pembendungan jangan terlalu lama. - Jangan mengambil darah dari ekstremitas dimana terpasang infus. - Darah harus segera dikirim ke laboratorium.
UNIT TERKAIT
3. PENGGUNAAN MESIN HAEMATOLOGY ANALYSER PENGERTIAN
Langkah kerja pengoperasian mesin haematology Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
4
Manual Rumah Sakit
TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
analyzer Sebagai acuan penggunaan mesin 1. Tekan saklar untuk menyalakan instrument (terletak di bagian belakang) 2. Setelah alat menyala, pada display akan terdapat tulisan “please wait or press esc”. Tunggu selama kurang lebih 3 menit. Setelah itu alat akan melakukan start up/background count secara otomatis. 3. Jika nilai start up berada dalam range yang ditentukan, pada display akan tertera tulisan “main menu…”. 4. Jika hasil start up tidak sesuai range, pada display akan terdapat tulisan “start up failed, check reagent” (Nilai range start up lihat di buku operator manual) 5. Jika hal ini terjadi, lakukan pencucian otomatis dengan menekan “esc” kemudian cari menu “service” dan “autoclean”. Tunggu selama 8 menit. 6. Setelah selesai lakukan start up kembali dengan menekan tombol start up. Jika tetap terjadi hubungi costumer support produsen alat. 7. Untuk melakukan sampling, tekan tombol “ID”, kemudian masukan ID pasien sesuai dengan yang diinginkan dengan menekan tombol panah atas/bawah kemudian tekan tombol “enter” 2 Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
5
Manual Rumah Sakit kali. 8. Jarum sample akan turun, masukan botol sample ke dalam jarum kemudian tekan tombol “start” yang terletak di belakang jarum sample. 9. Setelah selesai alat akan mencetak hasil secara otmatis pada printer. 10.
Untuk melakukan sampling yang berikut,
lakukan sesuai prosedur 5 dan 6. 11.
Untuk mematikan alat, tekan tombol “stand
by”. Setelah itu alat akan melakukan shut down otomatis. 12.
Setelah selesai akan muncul massage “… any
keys to continue”. Tekan saklar di belakang alat untuk mematikan alat UNIT TERKAIT
4. PENGGUNAAN URINE ANALYSER PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Langkah kerja pengoperasian mesin Urine Analyser Sebagai acuan penggunaan mesin 1.
Hidupkan alat dengan menekan tombol on/of yang terdapat di bawah display. Tunggu hingga alat
selesai
melakukan
automatic
system
diagnostics test. 2.
Seteah selesai, pada bagian kiri atas display akan terlihat tulisan “Ready”
3.
Untuk melakukan sampling, tekan bagian pojok
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
6
Manual Rumah Sakit kanan
bawah
display
(pada
kotak
yang
bertuliskan “Strip Test”) 4.
Pada layer berikut akan muncul 2 pilihan operator.id. Jika operator sudah memasukkan id, maka pada kotak “Enter New Operator ID” untuk memasukkan nama operator. Pilih sesuai dengan yang akan digunakan.
5.
Jika kita hendak memasukkan nama operator lain, maka layer akan tampil huruf-huruf untuk memasukkan nama operator. Setelah selesai tekan “Enter”
6.
Jika
operator
tidak
memasukkan
nama
operator yang baru, layar berikut yang muncul adalah untuk memasukkan id pasien. 7.
Tekan kotak “Enter New Patient”. Kemudian masukkan nama dengan menekan box huruf pada display. Setelah selesai masukkan nomor pasien dengan menekan tombol angka pada bagian kiri atas display. Setelah itu display akan berubah tampilan menjadi angka-angka.
8.
Setelah id pasien selesai dimasukkan, display akan berubah. Bersihkan stik sample dari cairan
yang
berlebih,
kemudian
letakkan
sample pada sample tray. 9.
Tunggu beberapa saat, alat akan melakukan kalibrasi. Setelah selesai sample tray akan tertarik ke dalam untuk melakukan analisa. Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
7
Manual Rumah Sakit 10. Setelah selesai di layar akan tampil hasil, untuk mencetak hasil tekan kotak “Print”. Setelah selesai tekan kotak “Done”. 11. Untuk memastikan alat tekan tombol on/of beberapa saat, display akan mati dan sample tray akan tersimpan di dalam intrumen 12. UNIT TERKAIT
5. PENGGUNAAN ALAT KIMIA DARAH (RA – 50) PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Langkah kerja pengoperasian mesin Kimia Darah Sebagai acuan penggunaan mesin 1.
Tekan
saklar
di
belakang
alat
untuk
menyalakan instrument. 2.
Setelah menyala tunggu beberapa detik sampai muncul di layar “Press Test Key or Test Code Number”.
3.
Tekan
kode
yang
sesuai
dengan
jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan. 4.
Dilayar akan muncul perintah “Rinse”
5.
Siapkan aquadest di bawah selang penyedot sample,
kemudian
tekan
tombol
rRinse
beberapa saat. 6.
Dilayar akan muncul “Test Ready”
7.
Siapkan
sample
sesuai
dengan
ketentuan.
Tekan O jika sample tidak dikalibrasi.
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
8
Manual Rumah Sakit 8.
Untuk kalibrasi tekan 1, ikuti perintah dengan memasukkan
angka
standarisasi
dan
memasukkan sample dengan menekan tombol sample paling bawah. 9.
Hasil pemeriksaan akan muncul dilayar
10. Untuk mematikan alat tekan tombol of yang terletak di belakang alat. UNIT TERKAIT
6. CARA MENGUMPULKAN SPESIMEN PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tatacara mengumpulkan spesimen Sebagai acuan langkah kerja 1. jenis spesimen -
Darah untuk pemeriksaan hematology dapat diambil sebanyak 2cc dimasukan ke dalam botol EDTA supaya homogen.
-
Darah
untuk
pemeriksaan
kimia
klinik,
serologi dan ELISA darah tanpa anti kogulan dan
jumlahnya
tergantung
banyaknya
pemeriksaan. -
Darah
untuk
memakai
pemeriksaan
heparis
yang
telah
gas
darah
dimasukan
dalam spuit. Jumlah darah yang diambil, 9 bagian darah dan 1 bagian heparis. -
Urine : Urine segar
-
Feses : Feses segar
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
9
Manual Rumah Sakit -
Liquor serebrospinalis segar
-
Sputum : diambil pagi hari sebelum makan
-
Secret mata uretra / vagina diambil langsung dikirim
-
Sperma dikirim segera setelah dikeluarkan lebih dari 30 menit.
2. Waktu pengumpulan spesimen Laboratorium menerima spesimen selama 24 jam. Untuk permintaan cito dilakukan sesuai dengan prosedur permintaan cito. 3. Pengamanan spesimen -
darah sebelum
pemeriksaan
spesimen
disimpan
dalam tabung yang telah disediakan dalam rak
dan
diberikan
urutannya,
kemudian
pemeriksaannya untuk
nama
Bila
dengan
diidentifikasi
serta
diperiksa.
sesuai
jenis
kemungkinannya ada
kekurangan
misalnya spesimen kurang, darah hemolisis, maka
tabung
dipisahkan
untuk
diminta
spesimen ulang. -
urine sebelum
pemeriksaan
spesimen
disimpan
dalam tabung yang telah disediakan dalam rak
dan
urutannya,
diberikan
nama
kemudian
pemeriksaannya
serta
sesuai
dengan
diidentifikasi
jenis
kemungkinannya
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
10
Manual Rumah Sakit untuk
diperiksa.
Bila
ada
kekurangan
misalnya spesimen kurang, atau diragukan maka
tabung
dipisahkan
untuk
diminta
spesimen ulang. -
Feses / secret / skutum Spesimen diteliti apakah sudah memenuhi syarat, bila tidak memenuhi syarat maka diminta spesimen ulang. Spesimen
yang
dikirim
langsung
dibuat
preparat pada gelas objek. -
Sperma Spesimen
langsung
mungkin.
Bila
pemeriksaan
diperiksa
tidak
dilakukan
sesegera
bercampur secara
urine
prosedur.
Bilabercampur urine harus diminta spesimen ulang. Selama pemeriksaan masing-masing tabung spesimen dilengkapi tutup untuk menghindari terjadinya kontaminasi.
Sesudah pemeriksaan : Untuk
spesimen
darah,
urine
dan
feses
dibuang ke saluran air yang telah disediakan sedangkan untuk spesimen yang lain dalam kantong
plastik
Gunakan
kantong
untuk
sampah
plastik
hitam
medis. untuk
sampah medis dan kantong kuning untuk non medis. Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
11
Manual Rumah Sakit
UNIT TERKAIT
7. PERMINTAAN BAHAN DAN REAGENT PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tahapan permintaan bahan Sebagai pedoman permintaan bahan
1. Pengajuan dan pengambilan barang dengan membuat
surat
permintaan
barang
kebutuhan Laboratorium pada formulir yang tersedia. Dicantumkan tanggal, jumlah dan jenis barang yang diminta. Surat ini ditanda tangani
oleh
Koordinator
atau
penanggungjawab. Kemudian diserahkan ke unit barang untuk mendapat barang yang diminta atau diperlukan 2. Laporan pengambilan, pengeluaran dan stok barang Laboratorium setiap bulan disusun oleh
Koordinator
dan
diserahkan
kepada
Sekretariat. UNIT TERKAIT
8.PERMINTAAN DAN PENGAMBILAN HASIL PEMERIKSAAN PENGERTIAN TUJUAN
Aliran dokumen hasil pemeriksaan Acuan pengambilan hasil pemeriksaan
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
12
Manual Rumah Sakit KEBIJAKAN PROSEDUR
Prosedur
mengambil
hasil
pemeriksaan
laboratorium bagi pasien rawat inap. 1.
Bila hasil pemeriksaan Laboratorium sudah selesai
analis
menyerahkan
laporan
hasil
pemeriksaan kepada pasien yang terkait atau perawat. 2.
Bila
ada
hasil
yang
meragukan,
lakukan
pengulangan 3. Prosedur
melakukan
permintaan
pemeriksaan
laboratorium bagi pasien rawat jalan. 1.
Dokter
yang
bersangkutan
menuliskan
permintaan pemeriksaan Laboratorium. 2.
Pasien
menyerahkan
Laboratorium
kepada
formulir
permintaan
petugas
administrasi
Laboratorium. 3.
Petugas
meneliti
jenis
pemeriksaan
yang
diminta dan menuliskan tarif pada lembaran khusus, pasien dipersilahkan membayar ke kasir. 4.
Setelah
ada
bukti
pembayaran,
pasien
menyerahkan kepada petugas Laboratorium. Data
pasien
dicatat
pada
buku
khusus,
kemudian analis mengambil spesimen dari pasien tersebut. 5.
Bila ada pemeriksaan gula darah postprandial,
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
13
Manual Rumah Sakit pasien dipersilahkan makan terlebih dahulu dan
kembali
2
jam
kemudian.
dipersilahkan
menunggu
berlangsung
tidak
bila
Pasien
pemeriksaan
lama,
tetapi
bila
pemeriksaan cukup lama pasien dianjurkan untuk mengambil keesokan harinya.
Prosedur
mengambil
hasil
pemeriksaan
laboratorium bagi pasien rawat jalan. 1.
Bila hasil pemeriksaan Laboratorium sudah selesai
dan
telah
diteliti
maka
analis
menyerahkan formulir hasil kepada petugas administrasi mengambil
Laboratorium. hasil
Pasien
Laboratorium
dapat setelah
memperlihatkan kwitansi pembayaran. 4.
Prosedur melakukan permintaan pemeriksaan laboratorium bagi pasien rawat inap.
5.
Dokter
yang
bersangkutan
menuliskan
permintaan pemeriksaan laboratorium. 6.
Perawat mengambil spesimen dan langsung membawanya ke laboratorium.
UNIT TERKAIT
9. HEMATOLOGI PENGERTIAN TUJUAN
Tatacara pemeriksaan hematologi Sebagai acuan pemeriksaan hematology Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
tanpa 14
Manual Rumah Sakit mesin auto analyser KEBIJAKAN PROSEDUR
Prosedur Pemeriksaan Hematologi Metode Bahan Alat
: sianmethemoglobin. : darah EDTA darah kapiler. : fotometer 4010
Cara kerja : 1. Pipet darah 20 uL. 2. Masukan kedalam 5 mL larutan VKZ. 3. Kocok dan biarkan selama 3 menit. 4. Baca pada fotometer dengan panjang gelombang 546 mm dengan factor yang dihitung berdasarkan standar siap methemoglobin.
Prosedur Pemeriksaan Leukosit Metode
: hemositometri dan mikroskopik.
Bahan
: Darah EDTA kapiler.
Reagen
: Larutan Turk.
Alat
: Kamar hitung Neubauer dan
mikroskop.
Cara kerja : 1. Pipet darah 20 uL. 2. Masukan ke dalam larutan Turk sebanyak 0.2 mL.
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
15
Manual Rumah Sakit 1. Kocok dan masukan ke dalam kamar hitung. 2. Baca dengan mikroskop pada 16 kotak. Hasil dikalikan 100.
Prosedur Pemeriksaan Trombosit. Metode
: hemositometri dan mikroskopik.
Bahan
: Darah EDTA kapiler.
Reagen
: ammonium oksalat 1%.
Alat
: Kamar hitung Neubauer dan
mikroskop.
Cara kerja : 1. Pipet darah 20 uL. 2. Masukan ke dalam larutan ammonium oksalat 1% sebanyak 4 mL. 3. Kocok dan masukan kedalam kamar hitung, biarkan selama 15 menit. 4. Baca dengan mikroskop pada seluruh kotak kecil kamar hitung. Hasil dikalikan 1000.
Prosedur Pemeriksaan Erittrosit. Metode
: hemositometri dan mikroskopik.
Bahan
: Darah EDTA kapiler.
Reagen
: larutan formal sitrat 5%.
Alat
: Kamar hitung Neubauer dan
mikroskop.
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
16
Manual Rumah Sakit Cara kerja : 1. Pipet darah 20 uL. 2. Masukan ke dalam larutan formal sitrat 5% sebanyak 4 mL. 3. Kocok dan masukan kedalam kamar hitung, biarkan selama 15 menit. 4. Baca dengan mikroskop pada 5 kotak kecil kamar hitung. Hasil dikalikan 10.000.
Prosedur Pemeriksaan Hematokrit Metode Bahan Alat
: mikro. : Darah EDTA / kapiler. : sentrifus mikrohematokrit.
Cara kerja : 1. Kapiler diisi darah sampai ¾ tabung. 2. Tutup salah satu sisi dengan malam. 3. Masukan kapiler kedalam sentrifus. 4. Pusing selama 3 menit dengan 3000 RPM. 5. Baca nilai hematokrit berdasarkan skala. UNIT TERKAIT
10. PEMERIKSAAN LED PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan LED Sebagai acuan langkah kerja Metode
: westergren.
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
17
Manual Rumah Sakit Bahan
: Darah EDTA . Natrium sitrat 0.109 M.
Alat
: Pipet westergren dan rak. tutup karet. timer.
Cara Kerja : 1. Pipet 1 mL darah EDTA ke dalam botol berisi 0.25 mL larutan Na sitrat 0.109 M. 2. Kocok sampai homogen. 3. Isap dengan pipet westergren sampai skala 0. 4. Letakan tegak lurus pada rak westergren. 5. Hasil dibaca setelah 1 jam. UNIT TERKAIT
11. PEMERIKSAAN HITUNG LURUS PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Hitung Lurus Sebagai acuan langkah kerja 1. Teteskan darah pada gelas obyek yang bersih, kering dan bebas lemak. 2. Geser dengan menggunakan kaca penggeser. 3. Keringkan di udara. 4. Teteskan larutan Wright pada seluruh permukaan preparat secara merata biarkan selama 7-10 menit. 5. Teteskan aquades dengan perbandingan yang
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
18
Manual Rumah Sakit sama dengan larutan wright, biarkan selama 5 menit. 6. Cuci dengan air mengalir dan keringkan. 7. Dengan mikroskop hitung jenis leukosit daro 100 leukosit. UNIT TERKAIT
12. PEMERIKSAAN RETIKULOSIT PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja 1. Pipet 50 mL darah EDTA / kapiler. 2. Tambahkan ke dalam tabung reaksi BCB dengan jumlah yang sama. 3. Kocok dan inkubasi pada suhu 37° C selama 3045 menit. 4. Buat sediaan apus dan keringkan. 5. Dengan mikroskop hitung jumlah retikulosit dalam 1000 eritrosit.
UNIT TERKAIT
13. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Metoda
: slide
Prinsip
: reaksi antigen + antibody --- selutinasi
Alat
: gelas obyek
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
19
Manual Rumah Sakit Batang pengaduk Reagen
: anti sera A. B .AB
Cara kerja : 1. Teteskan darah EDTA / kapiler pada gelas obyek pada tiga tempat masing-masing 1 tetes. 2. Masing-masing tetesi dengan antisera A. B dan AB. 3. Aduk dengan batang pengaduk. 4. Lihat adanya aglutinasi. 5. Apabila :
darah + antisera A ada aglutinasi ------------ gol A
darah + antisera B ada aglutinasi ------------ gol B
darah + antisera AB ada aglutinasi ------------ gol AB
darah + antisera A. B. AB tidak ada aglutinasi ------------ gol O
UNIT TERKAIT
14. PEMERIKSAN WAKTU PEMBEKUAN PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Metode : slide
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
20
Manual Rumah Sakit Cara kerja : 1. Bersihkan ujung jari dengan kapas alcohol 70% 2. Tusuk ujung jari dengan blood lancet 3. Teteskan darah yang mengalir pada gelas obyek sambil menekan stop watch. 4. Setiap 30 detik angkat darah dengan blood lancet. 5. Catat waktu sampai terbentuk benang fibrin. UNIT TERKAIT
15. PEMERIKSAAN WAKTU PENDARAHAN PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Metode : Duke
Cara kerja : 1. Bersihkan cuping telinga dengan kapas alcohol 70% 2. Tusuk cuping telinga dengan blood lancet. 3. Jika terlihat darah mulai mengalir jalankan stop watch. 4. Isap darah yang keluar setiap 30 detik dengan tissue. 5. Hentikan stop watch pada waktu darah tidak
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
21
Manual Rumah Sakit mengalir lagi dan catat waktunya. UNIT TERKAIT
16. PEMERIKSAAN MALARIA PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja 1. Teteskan darah pada gelas obyek yang bersih, kering dan bebas lemak. 2. Geser dengan menggunakan kaca penggeser. 3. Keringkan di udara. 4. Teteskan larutan Giemsa pada seluruh permukaan preparat secara merata biarkan selama 15 menit. 5. Cuci dengan air mengalir dan keringkan. 6. Dengan mikroskop menggunakan lensa obyektif pembesaran 100 dicari adanya parasit malaria.
UNIT TERKAIT
17. HITUNG SEL LCS PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Metode
: hemositometri dan mikroskopik
Bahan
: LCS
Alat
: kamar hitung Rosenthal dan mikroskop Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
22
Manual Rumah Sakit Cara kerja : 1. Pipet LCS. 2. Masukan ke dalam kamar hitung. 3. Baca dengan mikroskop pada seluruj kotak. 4. jumlah yang didapat dilaporkan 3. UNIT TERKAIT
18. PEMERIKSAAN GLUKOSA PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja CARA I: Bahan
: 50 uL darah kapiler + 500 uL
urac Reagen Metode
: Glukosa dari BM : GOD PAP dengan deproteinisasi
Prinsip
: Glukosa + O2 + H2O COD asam glukonat + H2O
2H2O + 4 p-hidroksibenzoet + 4 aminoatipirin -------- kolorik kuinonik + 4 H2O Cara kerja : 1. Pusing tabung yang berisi darah dan urec selama 5 menit. 2000 RPM. 2. Siapkan 4 tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 1 mL reagen. 3. Tabung I
: sebagai blanks
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
23
Manual Rumah Sakit Tabung II
: + 50 uL standar
Tabung III
: + 50 uL kontrol
Tabung IV
: + 50 uL sample
4. Inkubasi pada 37°C selama 15 menit. 5. baca pada fotometer 4010 dengan panjang gelombang 546 nm denganfaktor 100. CARA II: 1. Siapkan lanset steril, alat baca dan stick, kapas beralkohol dan tissue 2. Bersihkan jari untuk pengambilan darah dengan kapas dan tissue. 3. Ambil darah dengan menggunakan lanset 4. Pindahkan
darah
baik
langsung
ataupun
menggunakan pipet ke dalam stick. 5. Tunggu beberapa saat hingga muncul angka pada alat baca. UNIT TERKAIT
19. PEMERIKSAAN UREUM PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Bahan
: Serum
Reagen
: Urea dari Bio Merieux
Metode Prinsip
: Berthelot :
Urea + H2O2 urease 2 Nh4 + Co2
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
24
Manual Rumah Sakit Amonia + Ketoglutarat + NADH ALDH ------- Lglutamat + NAD + H2o Penurunan absorben akibat pembentukan NAD dari NADH berbanding lurus dengan banyaknya urea dalam sample.
Cara kerja : 1. Pipet ke dalam tabung reaksi masing-masing 1mL R2+R3 Tabung I
R2 + R3
Tabung II
+ standar 20uL
Tabung III
+ sample 20 uL2.
2. Kocok dan inkubasi pada suhu 37°C selama 3 menit. 3. Tambahkan R4 sebanyak 200 uL dan Inkubasi pada 37°C selama 5 menit. 4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 578 nm dengan factor 50. UNIT TERKAIT
20. PEMERIKSAAN KREATININ PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Bahan : serum atau plasma Urine : pengeceran 1 49 aquabidest Reagen : Jafe – alkaline fosfat
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
25
Manual Rumah Sakit Metode
: creatinine dari randox
Prinsip :
kreatinin
direaksikan
dalam
suasana
denganasam
alkali pikrat
membentuk senyawa kompleks berwarna merah
yang
sebandingdenagn
kadar
kreatinin dalam sample. Cara kerja : Pipet kedalam tabung reaksi : Tabung I
Reagen 1mL
Tabung II
Reagen 1mL + standar 100 uL
Tabung III
Reagen 1mL + sample 100 uL
kocok dan baca absorban setelah 30 detik ( A1 ) absorban dibaca kembali setelah 2 menit ( A2 ) Perhitungan: A2 – A1 = A sample atau A standar A sample X 100 mg/dl A standar Panjang gelombang 492 nm. Factor 100 UNIT TERKAIT
21. PEMERIKSAAN CHOLESTEROL PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
26
Manual Rumah Sakit PROSEDUR
Bahan
: serum
Metode
: CHOD - PAP
Reagen
: Cholesterol Biomerieux
Prinsip
CHE : Cholesterol + H2O ______cholesterol + Farty acid CHO Cholesterol + O2 _______ cholesterol-3ons + H2O2 2H2O2 + 4 amino antipirin + fenol ---------quinone mine + 4 H2O warna yang terbentuk sebanding dengan kadar kolesterol dalam semple
Cara kerja : 1. Pipet kedalam tabung reaksi masing-masing 1 mL reagen. 2. Tabung I
reagen sebagai blanko
3. Tabung II
+ standar 10 uL
4. Tabung III
+ sample 10 uL
5. kocok dan inkubasi selama 10 menit pada suhu 37°C Baca pada
fotometer 4010
dengan panjang
gelombang 546 nm dan factor 200. UNIT TERKAIT
22. PEMERIKSAAN HDL KOLESTEROL Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
27
Manual Rumah Sakit
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Bahan
: serum
Metode
: CHOD - PAP
Reagen
: HDL cholesterol biomerieux
Prinsip
: VLDL dan LDL yang terkandung di
dalam sample diendapkan dengan fosfotungstat yang
mengandung
ion
magnesium
supernatan
didapat setelah proses sentrifugasi mengandung HDL yang mana kolesterol dan fosfolipid dapat diperiksa
dengan
reagen
kolesterol
ensimatik-
ensimatik fosfolipid.
Cara kerja : 1. Presipitasi Serum 200 uL Presipitat 20 uL 2. Kocok dan biarkan 10 menit, lalu sentrifus selama 15 menit 2000 RPM. 3. Pemeriksaan kadar HDL Pipet
ke
dalam
tabung
reaksi
reagen
kolesterol masing-masing 1 mL. Tabung I
reagen sebagai blanko
Tabung II
+ standar 50 uL
Tabung III
+ presipitat 50 uL
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
28
Manual Rumah Sakit UNIT TERKAIT
23. PEMERIKSAAN TOTAL PROTEIN PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Bahan
: serum
Metode
: Biuret
Reagen
: total protein biomerieux
Prinsip
: test warna dari total protein
dalam
serum berdasarkan pada reaksi Biuret ( garam kupri dalam suasana alkali ). Protein + Cuso4 ________ kuproteinat kompleks
Cara kerja : 1. Pipet ke dalam tabung reaksi masing-masing reagen 5 mL. 2. Tabung I
reagen sebagai blanko
Tabung II
+ standar 100 uL
Tabung III
+ sample 100 uL
3. Kocok dan biarkan pada suhu kamar selama 5 menit. Baca dengan fotometer
4010 pada panjang
gelombang 546 nm faktor 10. UNIT TERKAIT
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
29
Manual Rumah Sakit
24. PEMERIKSAAN ALBUMIN PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Bahan Metode
: serum : BCG
Reagen
: Albumin biomerieux
Prinsip
: Albumin dengan BCG di dalam
bufer sitrat membentuk warna kompleks.
Cara kerja : 1. Pipet ke dalam tabung reaksi masing-masing reagen 5 mL. 2. Tabung I
sebagai blanko
Tabung II
+ standar 20 uL
Tabung III
+ sample 20 uL
3. Kocok dan inkubasi pada suhu kamar selama 5 menit. 4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 546 nm faktor UNIT TERKAIT
25. PEMERIKSAAN SGOT PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
30
Manual Rumah Sakit Bahan
: serum
Metode
: IFCC tanpa piridoksal fosfat
Reagen
: SGOT dari Sigma AST
Prinsip
: L asparat + a ketoglutarat
--------- oksaloasetat L glutamat MD Oksaloasetat + NADH --------- L malat + NAD
Cara kerja : 1. Pipet ke dalam tabung reaksi reagen masingmasing 1 mL. 2. Tabung I
+
sample 100 uL
3. Kocok dan biarkan pada suhu 30°C selama 1 menit. 4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 340 nm factor 1768. UNIT TERKAIT
26. PEMERIKSAAN SGPT PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja
Bahan Metode
: serum : IFCC tanpa piridoksal fosfat
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
31
Manual Rumah Sakit Reagen
: SGPT sigma
Prinsip : ADT L alanin + a ketoglutarat -------- pirufat + L glutamat LD Pirufat + NADH --------- laktat + NAD
Cara kerja : 1. Pipet ke dalam tabung reaksi reagen masingmasing 1 mL. 2. Tabung I
+
sample 100 uL
3. Kocok dan biarkan pada suhu 30°C selama 30 detik. 4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 340 nm faktor 1768. UNIT TERKAIT
27. PEMERIKSAAN GAMMA GT PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja
Metode Prinsip
: Kinetik :
L gamma glutamil – p- + glisilolisin -------L-gamma- gammaglutamilglisin + p nitranilin.
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
32
Manual Rumah Sakit Cara kerja : 1. Pipet ke dalam tabung reaksi reagen masingmasing 1 mL. 2. Tabung I
+
sample 100 uL
3. Kocok dan biarkan pada suhu 37°C selama 1 menit. 4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 405 nm faktor 1111. UNIT TERKAIT
28. PEMERIKSAAN ALKALI FOSFATASE PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja
Metode
: kinetik
Prinsip
:
p-nitrofenilfosfat PNPPP -------- fosfat + pnitrofenol warna yang terbentuk sebanding dengan kadar alkali fosfatase dalam serum
Cara kerja : 1. Pipet ke dalam tabung reaksi reagen masingmasing 1 mL. 2. Tabung I
+
sample 20 uL
3. Kocok dan biarkan pada suhu 37°C selama 1
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
33
Manual Rumah Sakit menit. 4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 340 nm faktor 2754. UNIT TERKAIT
29. PEMERIKSAAN KALSIUM PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Metode
: MTB
Prinsip
:
Kalsium dibentuk dengan metiltimol dalam larutan alcohol yang sebanding dengan jumlah ohelat
biru.
Magnesium
dilapisi
dengan
8
hidroksikuinnolin. Konsentrasi dari warna chelat dapat ditentukan dengan mengukur absorban pada panjang gelombang diantara 570-630 nm.
Cara kerja : 1. Pipet ke dalam tabung reaksi reagen masingmasing 1 mL. 2. Tabung I Tabung II
blanko reagen +
standar 10 uL
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
34
Manual Rumah Sakit Tabung III
+
sample 10 uL
3. Kocok dan inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit. 4. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 578 nm faktor 10. UNIT TERKAIT
30. PEMERIKSAAN PROTEIN LIQUOR
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Bahan
: LCS
Metode
: Biuret
Reagen : Protein liquor biomereux Prinsip
: Test warna dari total protein dalam
serum berdasarkan pada reaksi biuret ( gram kupri dalam suasana alkali ) protein + Cuso _______ kuproteinat kompleks.
Cara kerja : 1. Tabung I
aquades sebagai blanko
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
35
Manual Rumah Sakit Tabung II
+
sample 1000 uL + reagen
100 uL 2. Kocok dan biarkan pada suhu kamar selama 30 menit. 3. Baca pada fotometer 4010 pada panjang gelombang 546 nm faktor 400. UNIT TERKAIT
31. PEMERIKSAAN GLUKOSA LIQUOR
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Bahan
: LCS
Reagen : Glukosa dari BM Metode
: GOD PAP tanpa deproteinnisasi
Prinsip
: Glukosa + O2 + H2O + 30D
asam
glukonat + H2O 2H2O
+
4
p-hidroksibenzoat
+
4
amincantipirin ---------- kolorik kuinonik + 4 H2O Cara kerja :
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
36
Manual Rumah Sakit 1. Tabung I Tabung II
: reagen 1000 uL sebagai blanko : + 10 uL standar + reagen 1000
uL Tabung III
: + 10 uL sample + reagen 1000
uL 2. Inkubasi pada 37°C selama 10 menit. Baca pada
fotometer 4010
dengan panjang
gelombang 546 nm dengan faktor 100. UNIT TERKAIT
32. PEMERIKSAAN KLORIDA
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Reagen : Klorida dari Human Cara kerja : 1. Netralkan
sample
dan
standar
dengan
aquades 2. Tabung I
blanko reagen
Tabung II
reagen + 100 uL + standar 20 uL
Tabung III
reagen + 100 uL + sample 20 uL
3. Inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit. 4. Baca
dengan
fotometer
pada
panjang
gelombang 578 nm dan faktor 100.
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
37
Manual Rumah Sakit
UNIT TERKAIT
33. PEMERIKSAAN GAS DARAH
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Alat
: ABL 30
Bahan
: darah arteri dengan antikoagulan
heparin Cara kerja : 1. Masukan
sample ke dalam alat bila posisi
sudah stand by. 2. Baca hasil yang keluar dari printer. Untuk kontrol alat digunakan Qualichek yang dilakukan sebulan sekali.
UNIT TERKAIT
34. PEMERIKSAAN URIN
PENGERTIAN TUJUAN
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
38
Manual Rumah Sakit KEBIJAKAN PROSEDUR
1. Urin rutin Digunakan combur 3 yang mempunyai 3 parameter yaitu pH glukosa dan protein. Pemeriksaan urin rutin meliputi : - Mikroskopis
: Warna, kekeruhan
- Mikroskopis
: pemeriksaan sedimen
- kimia menggunakan combur 3 2. Urin lengkap ( profil ) Digunakan combur 9 RL dan dibaca dengan alat Urotron 9 RL yang dapat memeriksa secara kuantitatif. Parameter yang dapat diperiksa : leukosit, nitrit,
pH,
protein,
glukosa,
keton,
urobilinogen, bilirubin, eritrosit. Setelah dibaca dengan urotron. Dilanjutkan dengan pemeriksaan sedimen yang meliputi eritrosit, leukosit, silinder, kristal, epitel, dan bakteri.
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
39
Manual Rumah Sakit UNIT TERKAIT
35. PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Metode
: aglutinasi
Cara kerja : 1. Teteskan urin dengan pipet tetes pada slide. 2. Teteskan reagen pada urin tersebut. 3. Aduk rata dan digoyang perlahan. 4. Lihat adanya aglutinasi. UNIT TERKAIT
36. PEMERIKSAAN FESES
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja
1. Makroskopis : Konsistensi, warna, bau, sisa
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
40
Manual Rumah Sakit makanan, pus darah, lendir dan parasit. 2. Mikroskopis : Telur cacing, amuba, eritrosit, leukosit dan sisa makanan.
UNIT TERKAIT
37. PEMERIKSAAN SPERMA
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja
1. Makroskopis:
Volume,
pH,
warna,
bau,
konsistensi. 2. Mikroskopis
:
Motilitas,
morfologi,
jumlah sperma, eritrosit, leukosit dan epitel.
UNIT TERKAIT
38. PEWARNAAN BTA
PENGERTIAN TUJUAN
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
41
Manual Rumah Sakit KEBIJAKAN PROSEDUR
Metode
: Kinyoun Gabbet
Cara kerja : 1. Usapkan
sample
pada
gelas
obyek
yang
bersih, kering dan bebas lemak dan fiksasi. 2. Teteskan
larutan
kinyoun
pada
seluruh
pemukaan preparat secara merata biarkan selama 1 menit. 3. Cuci dengan air mengalir. 4. teteskan
larutan
gebbet
pada
seluruh
permukaan preparat secara merata biarkan selama 3 menit. 5. Cuci dan keringkan di udara. 6. Dengan
mikroskop
menggunakan
lensa
obyektif pembesaran 100 dicari adanya BTA. UNIT TERKAIT
39. PEWARNAAN GRAM
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Metode
: Gram
Cara kerja :
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
42
Manual Rumah Sakit 1. Usapkan
sample
pada
gelas
obyek
yang
bersih, kering dan bebas lemak dan fiksasi. 2. Teteskan larutan Gentian fiolet pada seluruh pemukaan preparat secara merata biarkan selama 3 menit. 3. Buang larutan kemudian teteskan larutan lugol sampai gentian violet larut. 4. Cuci dengan air mengalir. 5. Teteskan larutan Fuchsin selama 2 menit. 6. Cuci dan keringkan di udara. Dengan mikroskop menggunakan lensa obyektif pembesaran 100 dicari adanya bakteri Gram positif dan gram negatif. UNIT TERKAIT
40. PEMERIKSAAN VDRL
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Metode
: aglutinasi
Cara kerja : 1. Teteskan serum dengan pipet tetes pada slide. 2. Teteskan reagen pada serum tersebut. 3. Aduk rata dan digoyang dengan vortex selama 8 menit.
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
43
Manual Rumah Sakit 4. Lihat adanya aglutinasi. UNIT TERKAIT
41. PEMERIKSAAN TPHA
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Metode
: Hemaglutinasi indirek
Cara kerja : 1. Encerkan serum 1/40 , 1/80 dan 1/160 2. Pengenceran 1/80 ditambahkan kontrol cell 1 tetes. 3. Pengenceran 1/160 ditambahkan test cell 1 tetes. 4. Goyang perlahan. 5. Inkubasi selama 1 jam. 6. Lihat adanya aglutinasi. UNIT TERKAIT
42. PEMERIKSAAN CRP
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
44
Manual Rumah Sakit
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Metode
: slide
Cara kerja : 1. Teteskan serum dengan pipet tetes pada slide. 2. Teteskan reagen pada serum tersebut. 3. Aduk rata dan digoyang dengan vortex selama 2 menit. 4. Lihat adanya aglutinasi. UNIT TERKAIT
43. PEMERIKSAAN ASTO
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Metode
: slide
Cara kerja : 1. Teteskan serum dengan pipet tetes pada slide. 2. Teteskan reagen pada serum tersebut. 3. Aduk rata dan digoyang dengan vortex selama 2 menit. 4. Lihat adanya aglutinasi.
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
45
Manual Rumah Sakit
UNIT TERKAIT
44. PEMERIKSAAN RAF
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Metode
: slide
Cara kerja : 1. Teteskan serum dengan pipet tetes pada slide. 2. Teteskan reagen pada serum tersebut. 3. Aduk rata dan digoyang dengan vortex selama 2 menit. 4. Lihat adanya aglutinasi. Prosedur Pemeriksaan HBsAg LATEKS Metode
: aglutinasi lateks
Cara kerja : 1. Teteskan serum dengan pipet tetes pada slide. 2. Teteskan reagen pada serum tersebut. 3. Aduk rata dan digoyang dengan vortex selama 5 menit. 4. Lihat adanya aglutinasi.
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
46
Manual Rumah Sakit UNIT TERKAIT
45. PEMERIKSAAN HBsAg ELISA
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Metode
: mikroelisa
Cara kerja : 1. Pipet ke dalam sumur I kontrol negatif, sumur II kontrol negatif, sumur III kontrol positif, sumur IV dan seterusnya sample. 2. Goyang lalu inkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam. 3. Cuci dengan bufer. 4. Tambahkan pada masing-masing sumur 100 uL substrat. 5. Inkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. 6. Tambahkan H2S04 4 N pada masing-masing sumur. 7. Baca absorban dengan alat reader 100.
Prosedur Pemeriksaan Anti HBs ELISA Metode
: mikroelisa
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
47
Manual Rumah Sakit Cara kerja : 1. Pipet ke dalam sumur I kontrol negatif, sumur II kontrol positif lemah, sumur III kontrol positif kuat, sumur IV dan seterusnya sample. 2. Goyang lalu inkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam. 3. Cuci dengan bufer. 4. Tambahkan pada masing-masing sumur 100 uL konjugat. 5. Inkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam. 6. Cuci dengan bufer. 7. Tambahkan pada masing-masing sumur 100 uL substrat. 8. Inkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. 9. Tambahkan H2S04 4 N pada masing-masing sumur. 10.
Baca absorban dengan alat reader 100.
UNIT TERKAIT
46. PEMERIKSAAN TOXOPLASMA lgG/lgM ELISA
PENGERTIAN TUJUAN
Tata cara pemeriksaan Sebagai acuan langkah kerja Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
48
Manual Rumah Sakit KEBIJAKAN PROSEDUR
Metode
: mikroelisa
Cara kerja : 1. Pipet ke dalam sumur I kontrol negatif, sumur II kontrol positif lemah, sumur III kontrol positif kuat, sumur IV dan seterusnya sample. Pengeceran dengan bufer, sample 1 : 101 . kontrol 90 : 10 2. Goyang lalu inkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam. 3. Cuci dengan bufer. 4. Tambahkan pada masing-masing sumur 100 uL konjugat. 5. Inkubasi pada suhu 37°C selama 1 jam. 6. Cuci dengan bufer. 7. Tambahkan pada masing-masing sumur 100 uL substrat. 8. Inkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. 9. Tambahkan H2S04 4 N pada masing-masing sumur. 10.
Baca absorban dengan alat reader 100.
UNIT TERKAIT
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
49
Manual Rumah Sakit
Prosedur Teknis/Tetap Laboratorium hal
50