KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI LABORATORIU LABORATORIUM M No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 1/1
Rumah Sakit Islam Malahayati Jl. P. Diponegoro Diponegoro No. 2 – 4 Medan Ditetapkan oleh STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Tanggal Terbit
(dr. Muhammad Fahdhy SpOG, MSc) Direktur RS
PENGERTIAN
Adal Adalah ah prog progra ram m keam keaman anan an yang ang akti aktiff di labo labora rato tori rium um deng dengan an tingkatan sesuai dengan risiko dan kemungkinan bahaya dalam laboratorium.
TUJUAN
1. Mengatur praktek keamanan keamanan dan dan langkah-langkah langkah-langkah pencegahan pencegahan bagi staf staf labo labora rato tori rium um,, staf staf lain lain dan dan pas pasie ien n apab apabil ilaa ber berad adaa di laboratorium.
KEBIJAKAN
1. SK Direktur Direktur No.66/SK/ No.66/SK/XI/R XI/RSIM/ SIM//201 /2014 4 tentang tentang Pemberla Pemberlakuan kuan Standar Prosedur Operasional Penyelenggaraan Pelayanan Medis Pada Pasien. 2. SK Direktur No. 031/SK/II /II/RSIM SIM/2015 ten tentang Pengkajian (assesme (assesmen) n) pasien pasien 3. SK Direkt Direktur ur No. No. 034/SK 034/SK/I /II/R I/RSI SIM/2 M/201 015 5 tentan tentang g Pengk Pengkaji ajian an Lanjutan 4. Rumah Rumah sakit sakit melakuk melakukan an proses proses Kesela Keselamata matan n dan Keseh Kesehatan atan Kerja Kerja di Laboratorium sesuai dengan SOP. 1.Prosedur Orientasi Petugas Laboratorium Setiap staf staf yang yang baru mulai bekerja di Laboratorium Laboratorium wajib mendapat mendapat orientas orientasii mengena mengenaii kesela keselamata matan n dan dan kesehat kesehatan an kerja kerja,, serta serta mengetah mengetahui ui ruang ruang lingkup lingkup pekerjaa pekerjaannya nnya.. Penyegar Penyegaran an juga hendaknya hendaknya dilakukan dilakukan secara secara berkala untuk staf staf yang sudah lama bekerja di Laboratorium . Materi yang diberikan adalah yang terk dengan keselamatan dan kesehatan kerja seperti : a. Pengena Pengenalan lan bahan bahan dan dan zat berbahay berbahayaa yang ada di di Laborator Laboratorium ium b. Peng Pengena enala lan n alat alat pelind pelindun ung g diri diri c. Cara Cara memb member ersih sihkan kan permu permuka kaan an d. MSDS bahan bahan berbahay berbahayaa Labor Laborato atorium rium Cara mengatasi tertusukny tertusuknyaa bagian tubuh oleh oleh bekas jarum pasien
PROSEDUR
2.Alat Pelindung Diri Petugas Laboratorium Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, seluruh staf medis dan non medis Laboratorium beresiko untuk terkontaminasi bahan biologis (spesimen) (spesimen) maupun zat kimia yang yang berbahaya berbahaya bagi bagi kesehatan dan keselamatan. Untuk itu bagi staf yang dalam pekerjaannya akan beresiko untuk kontak dengan spesimen maupun zat kimia, diwajibkan untuk memakai alat pelindung diri yang sesuai, antara lain : Google, Disposable Masker, Disposable cap, Disposable hand schoen, Disosabel apron. 3.Pengendalian Permukaan di Laboratorium Merupakan suatu tindakan untuk menjaga kebersihan permukaan benda-benda (saran/prasarana/peralatan) yang potensial menampung droplet dan mikroorganisme dan banyak berhubungan dengan
spesimen/pasien/penunggu/karyawan/pengunjung yang ada di Laburatorium. Petugas pelksana adalah petugas cleaning service dibantu karyawan lainnya. Pada dasarnya seluruh karyawan RS bertanggung jawab atas kebersihan ruangan yang menjadi tanggung jawabnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : a. Larutan chlorine 0,05% digunakan untuk membersihkan permukaan secara rutin, larutan chlorine 0,5% digunakan untuk membersihkan permukaan yang terkontaminasi cairan tubuh. b. Gunakan alat pelindung diri sebelum membersihkan permukaan c. Bila ada noda cairan tubuh, serap terlebih dahulu dengan tissue, baru kemudian dibersihkan dengan cairan chlorine 0,5%, dan selanjutnya bisa dibersihkan dengan cairan pembersih rumah tangga. d. Tissue bekas menyerap cairan tubuh dan chlorine 0,5% dibuang ketempat sampah infeksius (kantung sampah warna kuning) e. Untuk membersihkan tumpahan zat kimia berbahaya, gunakan tissue terlebih dahulu untuk menyerapnya, kemudian dibersihkan dengan cairan chlorine 0,5%, baru kemudian bisa dibersihkan dengan cairan pembersih rumah tangga. f. Tissue bekas menyerap zat kimia berbahaya dibuang ke tempat sampah sitotoksik (kantung plastik berwarna ungu) 4.Pengendalian Sampah Medis dan Non Medis Laboratorium Limbah padat medis di Laboratorium PA dapat berupa sisa spesimen jaringan tubuh, sampah benda tajam dan kertas tissue atau kertas yang terkena bahan toksik, Solid medical laboratory waste can be human tissue residual and sharp equipment a. Sisa spesimen jaringan yang telah disimpan selama satu bulan dimasukkan kedalam kantong plastic kuning, akan dimusnahkan oleh kontraktor pengelolaan limbah medis. b. Sampah benda tajam dikumpulkan dalam sharp box, setelah terisi penuh dua pertiganya, sampah dikumpulkan dimusnahkan oleh kontraktor pengelola limbah medis. c. Kertas tissue atau kertas yang terkena bahan toksik dikumpulkan dalam plastik warna ungu, kemudian dikumpulkan oleh kontraktor pengelola limbah medis Limbah berupa cairan tubuh maupun zat kimia dibuang ke saluran IPAL (Instalasi Pembuangan Air Limbah) RS Islam Malahayati Sampah domestik dimasukkan ke dalam kantung plastik hitam, kemudian dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS) RS Islam Malahayati. 5.Pemadaman kebakaran Setiap staf Laboratorium harus mengerti, memahami dan bisa mempraktekkan prosedur pemadaman kebakaran. Setiap staf harus bisa menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) Bila terjadi kebakaran, hal-hal yang perlu dilakukan adalah : a. APAR di Laboratorium Patologi Anatomi digerakkan ke titik api oleh petugas yang sudah ditetapkan (bila berhalangan bisa diganti oleh petugas yang lain) b. Hubungi pesawat 333 untuk melaporkan adanya red code mendapat bantuan dari petugas rumah sakit yang terkait c. Lakukan evakuasi pasien, serta barang berharga sesuai kode yang telah ditetapkan (stiker kotak warna putih untuk dokumen berharga, stiker kotak warna kuning untuk alat-alat medik yang portabel)
UNIT TERKAIT
1. Unit Laboratorium 2. Unit Pengelolaan limbah medis dan air limbah