SATUAN ACARA ACARA PENYULUHAN NUTRISI UNTUK IBU MENYUSUI DI RUANG MAWAR I RS Dr. MOEWARDI SURAKARTA
disusun guna memenuhi tugas Program Profesi Ners Stase Keperawatan Maternitas
oleh: I KADE SUPARIANTO
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN 2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan
: Pendidikan Kesehatan Gizi yang sesuai untuk Ibu Menyusui
Sasaran
: Ny.R dan Keluarga
Waktu
: 30 Menit
Hari/Tanggal
: Jumat, 2 Juni 2017
Tempat
: Di Ruang mawar I Rumah Sakit Dr. Moewardi
A. LATAR BELAKANG
Masa menyusui adalah masa yang sangat penting dan berharga bagi seorang ibu dan bayinya. Pada masa inilah hubungan emosional antara ibu dan anak akan terjalin, dengan periode yang cukup panjang, masa menyusui sangat baik bagi perkembangan mental dan psikis anak. Ketika air susu mengalir dari payudara ibu, si anak akan merasakan betapa besar curahan cinta, kasih sayang, dan kehangatan yang diberikan kepadanya (Arifin, 2004 dalam Nadimin, dkk. 2010). Zat gizi menyusui sangat penting karena berhubungan dengan kesehatan
ibu
dan
anak.
Selama
menyusui,
ibu
dianjurkan
untuk
meningkatkan asupan kalori, protein, kalsium, zat besi, asam folat, dan vitamin serta mineral lainnya untuk mencukupi kebutuhan zat gizi saat menyusui (Zalilah, 2006 dalam Nadimin, dkk. 2010). Agar ibu menghasilkan 1 liter ASI diperlukan pula makanan tambahan. Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapatkan tambahan makanan, tentu akan berakibat terjadinya kemunduran dalam pembuatan dan produksi ASI. Terlebih lagi jika pada masa kehamilan ibu juga mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang menyusui mutlak diperlukan (Mochtadi, 1994 dalam Nadimin, dkk. 2010). Status ibu menyusui disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah pola makan atau asupan zat gizi ibu. Pola makan yang
baik adalah pola makan yang seimbang, memenuhi kebutuhan gizi ibu baik dari jenis maupun jumlah. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang ditemukan ibu menyusui mengalami kekurangan asupan zat gizi akibat adanya pantangan makanan tertentu yang berkaitan dengan masalah budaya. Asupan zat gizi seseorang ditentukan oleh kebiasaan makan dan frekuensi makan (Nadimin, dkk. 2010). Masa menyusui adalah masa yang sangat penting dan berharga bagi seorang ibu dan bayinya. Pada masa inilah hubungan emosional antara ibu dan anak akan terjalin, dengan periode yang cukup panjang, masa menyusui sangat baik bagi perkembangan mental dan psikis anak. Ketika air susu mengalir dari payudara ibu, si anak akan merasakan betapa besar curahan cinta, kasih sayang, dan kehangatan yang diberikan kepadanya (Arifin, 2004 dalam Nadimin, dkk. 2010). Zat gizi menyusui sangat penting karena berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak. Selama menyusui, ibu dianjurkan untuk meningkatkan asupan kalori, protein, kalsium, zat besi, asam folat, dan vitamin serta mineral lainnya untuk mencukupi kebutuhan zat gizi saat menyusui (Zalilah, 2006 dalam Nadimin, dkk. 2010). Agar ibu menghasilkan 1 liter ASI diperlukan pula makanan tambahan. Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapatkan
tambahan
makanan,
tentu
akan
berakibat
terjadinya
kemunduran dalam pembuatan dan produksi ASI. Terlebih lagi jika pada masa kehamilan ibu juga mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang menyusui mutlak diperlukan (Mochtadi, 1994 dalam Nadimin, dkk. 2010). Status ibu menyusui disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah pola makan atau asupan zat gizi ibu. Pola makan yang baik adalah pola makan yang seimbang, memenuhi kebutuhan gizi ibu baik dari jenis maupun jumlah. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang ditemukan ibu menyusui mengalami kekurangan asupan zat gizi akibat adanya pantangan makanan tertentu yang berkaitan dengan masalah budaya. Asupan zat gizi
seseorang ditentukan oleh kebiasaan makan dan frekuensi makan (Nadimin, dkk. 2010). Setelah dilakukan pengkajian oleh mahasiswa Keperawatan Universitas Jember dari tanggal 19 Desember sampai dengan 21 Desember 2016 di ruang Teratai masih banyak ibu post partum yang belum memahami terkait nutrisi yang baik untuk dikonsumsi selama masa menyusui. Berdasarkan latar belakang tersebut kami tertarik untuk melakukan penyuluhan terkait gizi untuk ibu menyusui.
B. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan tentang Nutrisi untuk ibu menyusui diharapkan orang tua mampu menerapkan cara mengkonsumsi makanan yang baik buat ibu selama masa menyusui
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan tentang gizi untuk ibu menyusui selama 30 menit, orang tua anak diharapkanibu mengetahui dan mampu mejelaskan tentang : 1. Pengertian makanan bergizi 2. Macam-macam makanan bergizi buat ibu menyusui 3. Manfaat makanan bergizi buat ibu menyusui 4. Dampak tidak mengkonsumsi makanan bergizi buat ibu menyusui
D. MATERI
Terlampir
E. METODE
Ceramah dengan dan tanya jawab
F. MEDIA
1. Leaflet 2. Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
G. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN
No 1
2
Tindakan Kegiatan Penyuluh Pendahuluan/ a. Memberikan salam, Pembukaan memperkenalkan diri, dan membuka penyuluhan. b. Menjelaskan materi secara umum dan manfaat bagi peserta penyuluhan. c. Menjelaskan Tujuan umum dan tujuan Khusus Proses
Penyajian
Evaluasi
3
Penutup
1) Menjelaskan tentang konsep makanan bergizi untuk ibu menyusui a. Jenis makanan untuk ibu menyusui b. Kandungan gizi yang ada pada makanan c. Cara mengolah makanan untuk ibu menyusui Menanyakan kepada ibu tentang materi yang sudahdi jelaskan a. Menjelaskan kesimpulan dari materi penyuluhan b. Ucapan terimakasih c. Salam penutup
Waktu Kegiatan Peserta Memperhatikan dan menjawab salam
5 menit
Memperhatikan
Memperhatikan Memperhatikan
20 menit
Menjawab pertanyaan
2 menit
Memperhatikan
3 menit
H. EVALUASI
1. Jelaskan tentang nutrisi ibu menyusui ? 2. Sebutkan macam macam nutrisi untuk Ibu menyusui ? 3. Jelaskan dampak ibu menyusui yang kekurangan nutrisi ?
MATERI
Pentingnya Makanan Bergizi Diperlukan untuk Ibu Menyusui
Masa menyusui adalah masa yang sangat penting dan berharga bagi seorang ibu dan bayinya. Pada masa inilah hubungan emosional antara ibu dan anak akan terjalin, dengan periode yang cukup panjang, masa menyusui sangat baik bagi perkembangan mental dan psikis anak. Ketika air susu mengalir dari payudara ibu, si anak akan merasakan betapa besar curahan cinta, kasih sayang, dan kehangatan yang diberikan kepadanya (Arifin, 2004 dalam Nadimin, dkk. 2010). Makanan Bergizi Yaitu makanan yang di dalamnya mengandung zat dibutuhkan oleh tubuh . Zat gizi ibu menyusui sangat penting karena berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak. Selama menyusui, ibu dianjurkan untuk meningkatkan asupan kalori, protein, kalsium, zat besi, asam folat, dan vitamin serta mineral lainnya untuk mencukupi kebutuhan zat gizi saat menyusui (Zalilah, 2006 dalam Nadimin, dkk. 2010). Agar ibu menghasilkan 1 liter ASI diperlukan pula makanan tambahan. Apabila ibu yang sedang menyusui bayinya tidak mendapatkan tambahan makanan, tentu akan berakibat terjadinya kemunduran dalam pembuatan dan produksi ASI. Terlebih lagi jika pada masa kehamilan ibu juga mengalami kekurangan gizi. Karena itu tambahan makanan bagi seorang ibu yang sedang menyusui mutlak diperlukan (Mochtadi, 1994 dalam Nadimin, dkk. 2010). Status ibu menyusui disebabkan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah pola makan atau asupan zat gizi ibu. Pola makan yang baik adalah pola makan yang seimbang, memenuhi kebutuhan gizi ibu baik dari jenis maupun jumlah. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang ditemukan ibu menyusui mengalami kekurangan asupan zat gizi akibat adanya pantangan makanan tertentu yang berkaitan dengan masalah budaya. Asupan zat gizi seseorang ditentukan oleh kebiasaan makan dan frekuensi makan (Nadimin, dkk. 2010).
1. Kebutuhan Gizi Masa Nifas
Kebutuhan gizi pada masa nifas dan menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan kalori pada ibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari. Makanan yang dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu memenuhi syarat, seperti susunannya harus seimbang, posinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengandung alkohol, nikotin serta bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan yang seimbang mengandung unsur-unsur seperti sumber tenaga, pembangun, pengatur, dan pelindung.
2. Zat Gizi yang Diperlukan Pada Masa Nifas
Sumber tenaga (energi) : untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru, penghematan protein. Zat gizi sebagai sumber karbohidtar terdri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu, dan ubi. Sedangkan lemak dapat diperoleh dari hewani (lemak, mentega, keju) dan nabati (kelapa sawit, minyak sayur, minyak kelapa dan margarin). Makanan yang dianjurkan : 1) Sumber pembangun (protein) Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh darah vena portae. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani (ikan, udang, daging ayam, telur, kerang, kepiting, hati, susu, dan keju) dan protein nabati (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu, dan tempe). 2) Mineral a. Zat kapur Penting untuk pembentukan tulang, sumbenya yaitu susu, keju, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau.
b. Fosfor Dibutuhkan untuk pembentukan kerangka dan gigi anak, sumbernya : susu, keju, dan daging. c. Zat besi Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah (HB) sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. d. Yodium Sangat penting untuk mencegah timbulnya kelemahan metal dan kekerdilan fisik yang serius, sumbernya : minyak ikan, ikan laut, dan garam beryodium. e. Kalsium Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak, sumbernya : susu dan keju. 3) Vitamin A Pemberian Vitamin A pada ibu nifas, yang diberikan segera setelah bayi dilahirkan sampai usia bayi 60 bulan. Terbukti dapat menaikan status vitamin A bayi pada usia 2 bulan sampai bayi berusia enam bulan. Sehingga dengan pemberian suplementasi vitamin A pada ibu nifas dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan kesehatan akibat kekurangan Vitamin A, seperti buta senja. Selain berfungsi untuk kesehatan mata, Vitamin A juga berfungsi untuk kekebalan tubuh, sehingga dengan terpenuhinya Vitamin A pada ibu nifas dapat berdampak positif pada bayi yang dilahirkan, karena kemungkinan bayi akan mempunyai kekebalan tubuh yang berasal dari Vitamin A.
4) Vitamin B1 (Thiamin) Dibutuhkan
agar
kerja
sayaraf
dan
jantung
normal,
membantu
metabolisme karbohidrat secara tepat oleh tubuh, nafsu makan yang baik, membantu proses pencernaan makanan, meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mengurangi kelelahan. Sumbernya hati, kuning telur, susu, kacang-kacanganan, tomat, jeruk, nanas, dan kentang. 5) Vitamin B2 (Riboflavin) Dibutuhkan untuk pertumbuhan, vitalitas, nafsu makan, pencernaan, sistem urat syraf, jaringan kulit dan mata. Sumber : hati, kuning telur, susu, keju, kacang-kacangan, dan sayuran hijau. 6) Vitamin B3 (Niacin) Disebut juga Nitocine Acid, dibutuhkan dalam proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan syaraf dan pertumbuhan. Sumber : susu, kuning telur, daging, kaldu daging, hati ayam, kacang-kacangan, beras merah, jamur, dan tomat. 7) Vitamin B6 (Pyridoksin) Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah serta kesehatan gigi dan gusi. Sumber gandum, jagug, hati, dan daging. 8) Vitamin B12 (Cyanocobalamin) Dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan syaraf. Sumber : telur, daging, ahti, keju, ikan laut, dan kerang laut. 9) Folic Acid Untuk pertumbuhan pembentukan sel darah merah dan produksi inti sel. Sumber : hati, daging, ikan, jeroan, dan sayuran hijau. 10) Vitamin C Untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semu jaringan ikat (untuk penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi, serta memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumber : jeruk, tomat, melon, brokoli, jambu biji, mangga, pepaya dan sayuran.
11) Vitamin D Dibutuhkan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor, dan penyinaran kulit dengan sinar matahari pagi (sebelum pukul 09.00). 12) Vitamin K Untuk mencegah perdarahan agar proses pembentukan darah normal. Sumber vitamin K adalah kuning telur, hati, brokoli, dan bayam.
3. Pengaturan Makan Sehari Untuk Ibu Menyusui Bahan Makanan
Jumlah (Ukuran Rumah Tangga)
Nasi/ Penukar
4 ¾ gelas
Daging/ Penukar
2 ½ potong
Tempe/ Penukar
6 potong
Sayur
3 mangkuk
Buah
3 potong
Minyak/ Penukar
2 ½ sdm
Kacang hijau
2 ½ sdm
Tepung Saridele
4 sdm
Susu
2 ½ sdm
Gula
2 sdm
Sumber : Kemenkes RI. 2011. Nilai Gizi :
Energi : 2.435 kalori Protein : 90 gram Lemak : 65 gram Karbohidrat : 287 gram Vitamin C : 70 gram Zat besi : 31 gram
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Menjaga kesehatan ibu dengan makan cukup megikuti pola menu seimbang 2. Minum lebih dari 8 gelas sehari (tambahkan 3-4 gelas per hari dari biasanya) Contoh Menu Sehari Pagi
Siang
Malam
Nasi
Nasi
Nasi
Telur dadar
Ikan bakar
Daging bumbu balado
Tempe bumbu bali
Tempe kripik
Tahu goreng
Urap sayur
Sayur Asem
Capcay sayuran
Jam 10.00 (selingan)
Pepaya
Apel
Bubur kacang hijau
Jam 16.00 (selingan)
Jam 21.00 (selingan)
Kue talam
Susu
Jeruk
Sumber : Kemenkes RI. 2011.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. 2004. Gizi untuk Ibu Menyusui. www.menyusui.com/makanan-ibu. (diakses20 Desember 2016). Inayati, DA. 2006. Seputar Kasus Gizi Ibu Menyusui dan Pemberian ASI. www.wrm-indonesia.org (diakses 20 Desember 2016). Kementerian Kesehatan Indonesia. 2011. Makanan Sehat Ibu Menyusui. www.gizi.depkes.go.id (diakses 20 Desember 2016). Nadimin, dkk. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Menyusui Wilayah Kerja Puskesmas Moncobalang Kabupaten Gowa. Jurnal Media Gizi Pangan. Vol. IX. Edisi 1. Januari-Juni 2010. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Pancasakti, Makassar.