REFLEKSI KASUS STASE KOMPREHENSIF Swastika Sekar Astri - 20110310103
1. Rangkuman Kasus Kelompok dokter muda komprehensif UMY datang mengunjungi dusun Grubug Nanggulan untuk melakukan penyuluhan mengenai Cuci Tangan 6 Langkah untuk meningkatkan kebiasaan PHBS di masyarakat setempat. Kegiatan penyuluhan dilakukan bersamaan dengan Posyandu Lansia dan Balita, diikuti oleh 34 Lansia dan 15 balita. Dokter muda melakukan penyuluhan dengan membagikan leaflet mengenai pentingnya mencuci tangan dan langkah-langkahnya. Kemudian dokter muda melakukan demonstrasi cuci tangan, diikuti oleh semua peserta. Demonstrasi dengan panduan dilakukan 3 kali, kemudian seluruh peserta diminta untuk mengulang tanpa panduan. 2 orang peserta diminta maju ke depan dan mempraktekkan langkah cuci tangan yang benar. Semua peserta tampak antusias, dan hampir semuanya dapat melakukan cuci tangan dengan benar tanpa panduan. Peserta juga tampak senang dengan adanya leaflet yang dapat dibawa pulang sehingga dapat dibaca di rumah dan dapat dipraktekkan di keluarga.
2. Perasaan terhadap Pengalaman Saya merasa senang dengan antusiasme peserta penyuluhan. Semua tampak antusias dan dapat mempraktekkan langkah mencuci tangan d engan benar. 3. Evaluasi Metode dan media promosi kesehatan yang tepat dapat menarik antusiasme dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan hidup sehat. Metode demonstrasi dan media promosi leaflet bermanfaat dalam penyuluhan dengan peserta massa dan konten yang berhubungan dengan prosedur suatu hal.
4. Analisis Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau ind ividu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut pada akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain dengan adanya promosi kesehtan tersebut diharapkan dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku kesehatan dari sasaran. Promosi/pendidikan kesehatan juga sebagau suatu proses dimana proses tersebut mempaunyai masukan (input) dan keluaran (output). Di dalam suatu proses pendidikan kesehayan yang menuju tercapainya tujuan promosi, yakni perubahan perilaku, dipegaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping faktor masukannya sendiri juga metode, faktor materi aytau pesanya, pendidik atau petugas yang melakukannya, dan alat-alat bantu media yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Agar dicapai suatu hasil yang optimal, maka
faktor-faktor tersebut harus bekerja sama secara harmonis. Hal ini berarti bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan) tertentu harus menggunakan cara tertentu pula. Materi juga harus disesuaikan dengan sasaran. Demikian juga lat bentu pendidikan disesuaikan. Untuksasaran kelompok, maka metodenya harus berbeda dengan sasaran media massa dan sasaran individual. Untuk sasaran masssa pun harus berbeda dengan sasaran individual dan sebagainya. Umumnya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat agar merubah perilakunya, yaitu : (i) Fasilitasi, yaitu bila perilaku yang baru membuat hidup masyarakat yang melakukannya menjadi lebih mudah, misalnya adanya sumber air bersih yang lebih dekat; (ii) Pengertian yaitu bila perilaku yang baru masuk akal bagi masyarakat dalam konteks pengetahuan lokal, (iii) Persetujuan, yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama dan tokoh agama) setempat menyetujui dan mempraktekkan perilaku yang di anjurkan dan (iv) Kesanggupan untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya kemampuan untuk membangun jamban dengan teknologi murah namun tepat guna sesuai dengan potensi yang di miliki. Seseorang belajar melalui panca inderanya. Setiap indera ternyata berbeda pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang. Oleh karena itu seseorang dapat mempelajari sesuatu dengan baik apabila ia menggunakan lebih dari satu indera. Apa yang bisa kita ingat adalah : 10% dari yang kita baca 20% dari yang kita dengar 30% dari yang kita lihat 50% dari yang kita lihat dan dengar 80% dari yang kita ucapkan 90% dari yang kita ucapkan dan lakukan
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan. Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan (Effendy, 1998). Penyuluhan kesehatan yang bertujuan mengubah perilaku hidup sehat masyarakat tidak mudah dilakukan. Mengubah perilaku memerlukan kesadaran, dan memerlukan proses panjang. Oleh karena itu, tenaga kesehatan di lapangan tidak boleh bosan apalagi putus asa melakukan penyuluhan kesehatan. Dampaknya akan menyadarkan
masyarakat tentang hidup sehat, sehingga mereka akan berperan-serta dalam proses pembangunan kesehatan. Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah ( Notoatmodjo, 2002 ) : 1) Metode Ceramah Adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan. 2) Metode Diskusi Kelompok Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk. 3) Metode Curah Pendapat Adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing masing peserta, dan evaluasi atas pendapat pendapat tadi dilakukan kemudian. 4) Metode Panel Adalah pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis dengan seorang pemimpin. 5) Metode Bermain peran Adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh kelompok. 6) Metode Demonstrasi Adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya. 7) Metode Simposium Adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai 5 orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat. 8) Metode Seminar Adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya. –
–
–
Media dalam Promosi Kesehatan Pengertian Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi.
Kegunaan Biasanya alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan photo dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu: Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran. Alat peraga yang digunakan secara baik memberikan keuntungan-keuntungan : Dapat menghindari salah pengertian/pemahaman atau salah tafsir. Dengan contoh yang telah disebutkan pada bagian atas dapat dilihat bahwa salah tafsir atau salah pengertian tentang bentuk plengsengan dapat dihindari. Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap. Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang mengesankan. Dapat menarik serta memusatkan perhatian. Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan. •
•
•
•
•
•
•
Leaflet Leaflet atau sering juga disebut pamphlet merupakan selembar kerta yang berisi tulisan cetak tentang sesuatu masalah khusus untuk suatu sasaran dan tujuan tertentu. Ukuran leaflet biasanya 20 x 30 cm, berisi tulisan 200 400 kata. Isi harus bisa ditangkap dengan sekali baca. Misal leaflets tentang diare untuk orang-orang yang tinggal di bantaran sungai dan buang buang air besar sembarangan. –
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan leaflet adalah: Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai Tuliskan apa tujuannya Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam leaflets Kumpulkan tentang subyek yang akan disampaikan Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk didalamnya bagaimana bentuk tulisan gambar serta tata letaknya Buatkan konsepnya Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yang hamper sama dengan kelompok sasaran. Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi •
•
•
•
•
•
•
•
Tujuan penggunaan leaflet: Untuk mengingat kembali tentang hal-hal yang telah diajarkan atau dikomunikasikan. Diberikan sewaktu kampanye untuk memperkuat ide yang telah disampaikan Untuk memperkenalkan ide-ide baru kepada orang banyak •
•
•
Keuntungan leaflet: Dapat disimpan lama Sebagai refensi •
•
•
•
•
Jangkauan dapat jauh Membantu media lain Isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai bahan diskusi
5. Kesimpulan Promosi/pendidikan kesehatan juga sebagau suatu proses dimana proses tersebut mempaunyai masukan (input) dan keluaran (output). Di dalam suatu proses pendidikan kesehayan yang menuju tercapainya tujuan promosi, yakni perubahan perilaku, dipegaruhi oleh banyak faktor. Seseorang belajar melalui panca inderanya. Setiap indera ternyata berbeda pengaruhnya terhadap hasil belajar seseorang. Oleh karena itu seseorang dapat mempelajari sesuatu dengan baik apabila ia menggunakan lebih dari satu indera. Metode Demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Leaflet atau sering juga disebut pamphlet merupakan selembar kerta yang berisi tulisan cetak tentang sesuatu masalah khusus untuk suatu sasaran dan tujuan untuk mengingat kembali tentang hal-hal yang telah diajarkan atau dikomunikasikan. Keuntungan leaflet yaitu di antaranya dapat disimpan lama, digunakan sebagai referensi, dan dapat dicetak kembali sebagai bahan diskusi. Dalam hal ini metode demonstrasi cocok untuk dilakukan dalam penyuluhan dengan konten prosedur, yaitu langkah mencuci tangan yang baik dan benar. Metode ini memberikan kesempatan pada peserta untuk melihat langsung dan melakukan dengan bimbingan. Media cetak leaflet merupakan media yang paktis dan dapat dibawa pulang oleh peserta, sehingga peserta bisa membaca lagi suatu saat atau dapat dibagikan ke anggota keluarganya.
6. Referensi Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan, Dalam Pencapaian PHBS, Jakarta 2008 Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi Kesehatan, Panduan Pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku, Untuk KIBBLA, Jakarta 2008