Universitas Kristen Krida Wacana
SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Referat Urtikaria
Oleh:
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta, Novemer !"#$
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Urtikaria atau dikenal %u&a den&an 'hives( adalah kondisi kelainan kulit erupa reaksi vaskular terhadap ermacam)macam sea, iasanya diseaka oleh suatu reaks aler&i, yan& mempunyai karakteristik &amaran kulit kemerahan *eritema+ den&an sedikit udem atau penon%olan *elevasi+ kulit eratas te&as yan& timul secara cepat setelah dicetuskan oleh 1
aktor presipitasi dan men&hilan& perlahan )lahan- .alam istilah a/am leih dikenal den&an istilah 'kali&ata( atau 'iduran(- 0eskipun pada umumnya penyea urtikaria diketahui karena reaksi aler&i terhadap aler&en tertentu, tetapi pada kondisi lain dimana tidak diketahui penyeanya secara si&niikan, maka dikenal den&an istilah urtikaria idiopatikWalaupun pato&enesis dan penyea yan& dicuri&ai telah diketahui, ternyata pen&oatan yan& dierikan kadan&)kadan& tidak memerikan hasil seperti yan& diharapkanIni diseakan mun&kin oleh kesalahan dalam menentukan penyea dari urtikaria terseut1eperti yan& kita ketahui ah/a anyak sekali aktor)aktor yan& dapat menyeakan urtikaria- Baik aktor dari dalam tuuh erupa reaksi imunitas yan& erleihan ataupun aktor dari luar erupa pen&&unaan oat)oatan, makanan, otosensiti2er, &i&itan seran&&a dan anyak la&i yan& lainnya1elain hal)hal diatas san&at pentin& diketahui mekanisme ter%adinya urtikaria, karena hal ini dapat memantu pemeriksaan yan& rasional- Bera/al dari permasalahan)permasalahan ini penulis akan mencoa men&uraikan penyakit urtikaria ini mulai dari penyea, patoisiolo&i dan yan& terpentin& adalah klasiikasi untuk dapat men&etahui pen&oatan yan& tepat a&i penderita penyakit urtikaria-
BAB II URTIKARIA
Definisi Urtikaria ialah reaksi vaskular di kulit akiat ermacam)macam sea, iasanya ditandai den&an edema setempat yan& cepat timul dan men&hilan& perlahan)lahan, er/arna pucat dan kemerahan, menin&&i di permukaan kulit sekitarnya dapat dikelilin&i halo2
Urtikaria ialah kelompok penyakit yan& ditandai oleh pemen&kakan *edema+ sementara kulit, mulut, dan &enitalia akiat keluarnya plasma dari pemuluh darah kecil ke dalam %arin&an ikat sekitarny a- Pemen&kakan dermis superisial diseut wheal and flare
reaction. Urtika iasanya &atal dan a&ian ten&ah a/alnya pucat karena edema intens, selan%utnya men%adi plakat superisial er/arna merah %amu yan& dalam eerapa %am *sampai !$ %am+ akan men&alami resolusi tanpa menin&&alkan ekas- 3ampak ruam kemerahan disekitar urtika akiat relek akson- Pemen&kakan dermis leih dalam dari %arin&an sukutan dan sumukosa dinamai an&ioedema, %u&a dapat men&enai saluran napas, saluran cerna dan or&an kardiovaskular- 4n&ioedema umumnya leih terasa sakit daripada &atal, dan ertahan leih lama diandin&kan urtikaria- Urtikaria dan an&ioedema serin& timul ersamaan-
EpidemiologiUrtikaria serin& di%umpai pada semua umur, oran& de/asa leih anyak men&alami urtikaria diandin&kan den&an usia muda- 1567.ON menyatakan ah/a umur rata)rata penderita urtikaria ialah 89 tahun, %aran& di%umpai pada umur kuran& dari #" tahun atau leih dari " tahun.itemukan $"; entuk urtikaria sa%a, $<; urtikaria ersama an&ioedema, ##; an&ioedema sa%a- .i 4merika kira)kira sekitar #9)!"; populasi penduduk pernah menderita urtikaria- Untuk di Indonesia elum ada data yan& pasti tentan& populasi penduduk yan& menderita urtikaria- 1edan&kan untuk internasional hampir sama den&an keadaan di 4merika yaitu sekitar #9)!";Penderita atopi leih mudah men&alami urtikaria diandin&kan den&an oran& normal, mun&kin diseakan karena aktor sensitivitas terhadap anti&en yan& leih tin&&i diandin&kan oran& normal- 3id ak ada peredaan rekuensi %enis kelamin aik laki)laki maupun perempuan- Umur, %aatan atau peker%aan, letak &eo&rais dan peruahan musim dapat mempen&aruhi hipersensitiitas seseoran& terhadap anti&en yan& dapat menyeakan urtikaria yan& diperankan oleh I&6- Penicillin tercatat sea&ai oat yan& leih serin& menimulkan urtikaria-
Etiologi
3
Pada penyelidikan ternyata hampir ="; tidak diketahui penyeanya- .idu&a penyea urtikaria ermacam)macam, di antaranya : a- Oat Bermacam)macam oat dapat menimulkan urtika, aik secara imuolo&ik maupun non imunolo&ik- 5ampir semua oat sistemik menimulkan urtikaria secara imunolo&ik tipe I atau II- >ontohnya ialah oat)oat &olon&an penisilin, sulonamid, anal&esik, pencahar, hormon dan diuretik4dapula oat yan& secara nonimunolo&ik lan&sun& meran&san& sel mast untuk melepaskan histamin, misalnya kodein, opium dan 2at kontras- 4spirin menimulkan urtikaria karena men&hamat sintesis prosta&landin dari asam arakidonat- 0akanan Peranan makanan ternyata leih pentin& pada urtikaria yan& akut, umumnya akiat reaksi imunolo&ik- 0akanan erupa protein atau ahan lain yan& dicampurkan ke dalamnya seperti 2at /arna, penyedap rasa atau ahan pen&a/et, serin& menimulkan urtikaria aler&ika- >ontoh makanan yan& serin& menimulkan urtikaria ialah telur, ikan, kacan&, udan&, coklat, tomat, arei, ai, ke%u, a/an& dan seman&ka? ahan yan& dicampurkan seperti asam nitrat, asam en2oat, ra&i, salisilat dan penisilin- >540PION #<< melaporkan @ !; urtikaria kronik diseakan sensitisasi terhadap makanan-
c- Ai&itansen&atan seran&&aAi&itansen&atan seran&&a dapat menimulka urtikaria setempat, a&aknya hal ini leih anyak diperantarai oleh I&6 *tipe I+ dan tipe selular *tipe IC+- 3etapi venom dan toksin akteri, iasanya dapat pula men&aktikan komplemen- Nyamuk, kepindin&, dan seran&&a lainnya, menimulkan urtika entuk papular di sekitar tempat &i&itan, iasanya semuh den&an sendirinya setelah eerapa hari, min&&u atau uland- Bahan otosensiti2er
4
Bahan semacam ini, misalnya &riseoulvin, enotia2in, sulonamid, ahan kosmetik dan saun &ermisid serin& menimulkan urtikariae- Inhalan Inhalan erupa seruk sari un&a *pollen+, spora %amur, deu, ulu intan&, dan aerosol, umumny leih mudah menimulkan urtikaria aler&ik *tipe I+- Deaksi ini serin& di%umpai pada penderita atopi dan disertai &an&&uan napas-
Kontaktan Kontaktan yan& serin& menimulkan urtikaria adalah kutu inatan&, tumuh) tumuhan, uah)uahan, ahan kimia, misalnya insect rapelent *penan&kis seran&&a+, dan ahan kosmetik- Keadaan ini diseakan ahan terseut menemus kulit dan menimulkan urtikaria- Urtikaria akiat kontak den&an klorida koal, indikator /arna pada tes provokasi kerin&at, telah dilaporkan oleh 10I35 *#
&- 3rauma isik 3rauma isik dapat diakiatkan oleh trauma din&in, yakni erenan& atau meme&an& enda din&in? aktor panas, misalnya sinar matahari, sinar UC, radiasi dan panas pemakaran? aktor tekanan yaitu &oresan, pakaian ketat, ikat pin&&an& , air yan& menetes atau semprotan air, virasi atau tekanan yan& erulan&)ulan&, contohnya pi%atan, kerin&at, peker%aan erat, demam dan emosi menyeakan urtikaria isik, aik secara imunolo&ik maupun non imunolo&ik- Klinis iasanya ter%adi di tempat yan& mudah terkena trauma- .apat timul urtika setelah &oresan den&an enda tumpul eerapa menit sampai eerapa %am kemudian- Fenomena ini diseut demo&raisme atau enomena .arielh- Ineksi dan inestasi Bermacam)macam ineksi dapat menimulkan urtikaria, misalnya ineksi akteri, virus, %amur, maupun inestasi parasit- Ineksi oleh akteri, contohnya pada ineksi tonsil, ineksi &i&i dan sinusitis- 0asih merupakan pertanyaan, apakah urtikaria timul karena toksin akteri atau oleh sensitisasiIneksi virus hepatitis, mononukleosis dan ineksi virus Coxsackie pernah dilaporkan sea&ai aktor penyea- Karena itu pada urtikaria yan& idiopatik perlu
5
dipikirkan kemun&kinan ineksi virus suklinis- Ineksi %amur kandida dan dermatoit serin& dilaporkan sea&ai penyea urtikaria- Inestasi cacin& pita, cacin& taman&, cacin& &elan& %u&a Schitostoma atau Echinococcus dapat menyeakan urtikariai-
Psikis 3ekanan %i/a dapat memacu sel mast atau dapat lan&sun& menyeakan penin&katan dan permeailitas dan vasodilatasi kapiler- 3ernyata hampir ##,9; penderita urtikaria menun%ukan &an&&uan psikis- Penyelidikan memperlihatkan ah/a hipnosis dapat men&hamat eritema dan urtika- Pada percoaan induksi psikis, ternyata suhu kulit dan aman& ran&san& eritema menin&kat-
%-
Aenetik Faktor &enetik ternyata erperan pentin& pada urtikaria dan an&ioedema, /alaupun %aran& menun%ukkan penurunan autosomal dominan.iantaranya ialah an&ioneuritik edema herediter, amilial cold urticaria, amilial locali2ed hot urticaria, viratory an&ioedema, heredo)amilial syndrome o urticaria deaness and amyloidosis dan erythropoietic protophorpyria-
k- Penyakit sistemik Beerapa penyakit kola&en dan ke&anasan dapat menimulkan urtikaria, reaksi leih serin& diseakan reaksi kompleks anti&en)antiodi- Penyakit vesiko) ulosa, misalnya pemi&us dan dermatitis herpetiomis .uhrin&, serin& menimulkan urtikaria- 1e%umlah E)<; penderita lupus eritematosus sistemik dapat men&alami urtikaria- Beerapa penyakit sistemik yan& serin& disertai urtikaria antara lain limoma, hipertiroid, hepatitis, urtikaria pi&mentosa, arthritis pada demam reumatik, dan artritis reumatoid %uvenilis-
Klasifikasi 3erdapat ermacam)macam paham pen&&olon&an urtikaria#- Berdasarkan lamanya seran&an erlan&sun&Urtikaria akut, ila seran&an erlan&sun& kuran& dari min&&u, atau • erlan&sun& selama $ min&&u tetapi timul setiap hari- 7eih serin& ter%adi
6
pada anak muda, umumnya laki)laki leih serin& daripada perempuan•
Penyeanya leih mudah diketahuiUrtikaria kronik, ila seran&an leih dari min&&u- 7eih serin& pada /anita usia perten&ahan- Penyeanya leih sulit ditemukan-
4da kecendrun&an urtikaria leih serin& diderita oleh penderita atopik!- Berdasarkan morolo&i klinis, urtikaria diedakan menurut entuknyaUrtikaria papular ila erentuk papul• Urtikaria &utata ila esarnya seesar tetesan air• Urtikaria &irata ila ukurannya esar)esar• Urtikaria anular• Urtikaria arsinar• 8- Berdasarkan luas dan dalamnya %arin&an terkenaUrtikaria lokal• Urtikaria &eneralisata• 4n&ioedema• $- Berdasarkan penyea urtikaria dan mekanisme ter%adinyaUrtikaria imunolo&ik • 4- Ber&antun& pada I&6 *reaksi aler&ik tipe I+ #+ Pada atopi !+ 4nti&en spesiik *polen, oat, venom+
•
B- Ikut sertanya komplemen #+ Pada reaksi sitotoksik *reaksi aler&i tipe II+ !+ Pada reaksi kompleks imun *reaksi aler&i tipe III+ 8+ .eisensi > # esterase inhibitor *&enetik+ >- Deaksi aler&i tipe IC *urtikaria kontak+ Urtikaria atas dasar non imunolo&ik 4- 7an&sun& memacu sel mast, sehin&&a ter%adi pelepasan mediator *misalnya oat &olon&an opiat dan ahan kontras+ B- Bahan yan& menyeakan peruahan mekanisme arakidonat *misalnya aspirin, oat anti)inlamasi non)steroid, &olon&an azodyes+ >- 3rauma isik, misalnya dermo&raisme, ran&san&an din&in, panas atau
•
sinar, dan ahan koliner&ikUrtikaria idiopatik : Urtikaria yan& tidak %elas penyea dan mekanismenya-
Patofisiologi 1an&at pentin& sekali diketahui mekanisme ter%adinya urtikaria, karena hal ini akan dapat memantu pemeriksaan yan& rasional- 5al yan& mendasari ter%adinya urtikaria adalah triple respons dari 7e/is, yaitu eritema akiat dilatasi dari kapiler, timulnya lare akiat
7
dilatasi yan& diperantarai releks akson sara dan timulnya /heal akiat ekstravasasi cairan akiat menin&katnya permeailitas vaskuler1ecara histolo&is urtikaria menun%ukkan adanya dilatasi pemuluh darah dermal di a/ah kulit dan edema *pemen&kakan+ den&an sedikit iniltrasi sel perivaskuler, diantaranya yan& palin& dominan adalah eosinoil- Kelainan ini diseakan oleh mediator yan& lepas, terutama histamin, akiat de&ranulasi sel mast kutan dan sukutan dan leukotrien %u&a dapat erperan5istamin akan menyeakan dilatasi pemuluh darah di a/ah kulit sehin&&a kulit er/arna merah *eritema+- 5istamin %u&a menyeakan penin&katan permeailitas pemuluh darah sehin&&a cairan dan sel, terutama eosinoil, keluar dari pemuluh darah dan men&akiatkan pemen&kakan kulit lokal, cairan serta sel yan& keluar akan meran&san& u%un& sara perier kulit sehinn&a timul rasa &atal- 3er%adilah entol merah yan& &atalUrtikaria diseakan karena adanya de&ranulasi sel mast yan& dapat ter%adi melalui mekanisme imun atau non imun5istamin adalah mediator terpentin& pada reaksi aler&i ase cepat yan& diperantarai I&6 pada penyakit atopik- 5istamin terikat pada reseptor histamin yan& ereda)eda3erdapat $ %enis reseptor histamin, yaitu reseptor 5#, 5!, 58 dan 5$, masin&)masin& memiliki eek isiolo&i yan& ereda-
Mekanisme imun .e&ranulasi sel mast dikatakan melalui mekanisme imun ila terdapat anti&en den&an pementukan atau adanya yan& tersensitisasi- .e&ranulasi sel mast melalui mekanisme imun dapat melalui reaksi hipersensitivitas tipe I atau melalui aktivasi komplemen %alur klasik-
Reaksi hipersensitivitas tipe I Deaksi ini dinamakan %u&a reaksi tipe cepat dan teranyak terlihat pada urtikaria akut4ler&en yan&
masuk ke dalam tuu h menimulkan respons imun erupa produksi I&6-
Urutan ke%adian reaksi tipe I adalah sea&ai erikut : #- Fase sensitisasi yaitu /aktu yan& diu tuhkan untuk pementukan I&6 sampai diikat silan& oleh reseptor spesiik *Fc ɛ)D+ pada permukaan sel mastasoil-
8
!- Fase aktivasi yaitu /aktu yan& diperlukan antara pa%anan ulan& den&an anti&en yan& spesiik dan sel mastasoil melepas isinya yan& erisikan &ranul yan& menimulkan reaksi- 5al ini ter%adi oleh ikatan silan& antara anti&en dan I&68- Fase eektor yaitu /aktu ter%a di respons yan& kom pleks *anai laksis+ sea &ai eek mediator)mediator yan& dilepas sel mastasoil den&an aktivitas armakolo&ikPa%anan den&an anti&en men&aktikan sel 3h! yan& meran&san& sel B erkeman& men%adi sel plasma yan & memproduksi I&6- 0olekul I&6 yan& dilepas diikat oleh Fc ɛDI pada sel mast dan aso il *anyak molekul I&6 den&an era&ai spesiitas dapat diika t Fc ɛDI+Pa%anan kedua den&an aler&en menimulkan ikatan silan& antara anti&en dan I&6 yan& diikat sel mast, memacu pen&lepasan mediator armakolo&is akti *amin vasoakti+ dari sel mast dan asoil antara lain histamin, 73 dan PA, serta era&ai sitokinPuncak reaksi tipe I ter%adi dalam #")#9 menit- Pada ase aktivasi ter%adi peruahan dalam memran sel mast akiat metilasi osolipid yan& diikuti inluks >a
yan&
menimulkan aktivasi osolipase- .alam ase ini ener&i dilepas akiat &likolosos dan eerapa en2im diaktikan dan men&&erakkan &ranul)&ranul ke permukaan sel- Kadar c40P dan cA0P dalam sel erpen&aruh terhadap de&ranulasi- Penin&katan c40P akan mence&ah, sedan& penin&katan cA0P memacu de&ranulasi- Pen&lepasan &ranul adalah isiolo&ik dan tidak menimulkan lisis atau matiny a sel- .e&ran ulasi sel mast dapat pula ter%adi atas pen&aruh anailatoksin, >8a dan >9a5istamin merupakan komponen utama &ranul sel mast dan sekitar #"; dari erat &ranul- 5istamin yan& merupakan mediator primer yan& dilepas akan diikat oleh reseptornya4da $ reseptor histamin den&an distriusi yan& ereda dalam %arin&an dan ila erikatan den&an histamin, menun%ukkan era&ai eek 5# : ditemukan terutama pada otot polos saluran napas dan sistem vaskular-
.en&an
eek permeailitas vaskular menin&kat, vasodilatasi, kontraksi otot
polos 5! : ditemukan di sel parietal lamun&, den&an eek sekresi mukosa &aster 58 : ditemuka terutama pada terminal sara 5$ : eosinoil
Pada sel endotel kapiler, ikatan histamin menyeakan kontraksi sel endotel yan& men&akiatkan
keluarnya
plasma
darah
ke %arin&an
perivaskular- 5istamin
%u&a
menyeakan sel endotel memproduksi relaksan otot polos seperti prostasiklin dan oksida
9
nitrat yan& men&akiatkan vasodilatasi- 4ktivitas histamin ini menimulkan wheal and flare
response yaitu edema, lushin& dan pruritus *triple respons of Lewis +.isampin& histamin, mediator lain seperti PA dan 73 *dulu 1D1)4+ yan& dihasilkan dari metaolisme asam arakidonat serta era&ai sitokin erperan pada ase lamat reaksi 3ipe I- Fase lamat serin& timul setelah ase cepat hilan& yaitu antara )= %am- PA dan 73 merupakan mediator sekunder yan& kemudian dientuk dari metaolisme asam arakidonat atas pen&aruh osolipas e 4!- 6ek iolo&isnya timul leih lamat, namun leih menon%ol da erlan&sun& leih lama diandin& histamin- 73 erperan pada ronkokonstriksi, penin&katan permeailitas vaskular dan produksi mukus- In%eksi intracutan dari sustansi ini menimulkan rasa terakar, erithematous wheal & flare reaction yan& dapat erlan&sun& sampai $ %am- 0ikroskopis tampak edema kulit, dilatasi venula dan kapiler dan aktivasi sel endotel-
Aamar 8- 4ller&ic >ascade
Aktivasi komplemen jalur klasik
4danya kompleks imun dapat men&aktivasi komplemen melalui %alur klasik dan akan men&hasilkan peptide >8a serta >9a yan& dinamakan anailatoks in- 4nailatoksin dapat lan&sun& men&induksi de&ranulasi sel mast melalui ikatan lan&sun& den&an reseptor pada
10
memran sel mast- 4kiat de&ranulasi ter%adilah pelepasan histamin sehin&&a terentuk urtikaria4ktivasi komplemen melalui %alur klasik dapat diakiatkan oleh reaksi tipe II dan III, misalnya pada reaksi transuse darah, penyakit sistemik ke&anasan *limoma+, lupus eritomatosus sistemik, hepatitis dan sea&ainya- Pelepasan histamin melalui aktivasi komplemen ini serin& dikaitkan den&an patoisiolo&i urtikaria kronik- Belum %elas apakah semua penderita yan& men&alami aktivasi komplemen akan menun%ukkan &e%ala urtikaria-
Delayed Type Hypersensitivity Tipe IV Urtikaria akiat kontak dapat %u&a ter%adi, misalnya setelah pemakaian ahan penan&kis seran&&a, ahan kosmetik dan sealosporin- Perkeman&an reaksi .35 men&uah akiat pa%anan ulan& terhadap aler&en kontak- =")<"; masyarakat 4merika menun%ukkan reaksi terhadap urushiol dalam poison ivy yan& menemus kulit dan erikatan den&an sel protein yan& selan%utnya ditelan sel 7an&erhans *17+17 mempresentasikan hapten G urushiol ke sel .35 yan& melepas era&ai sitokin1ekitar $=)E! %am setelah pa%anan, makroa& terkumpul di tempat kontak dan melepas en2im litik dan menimulkan ruam dan pustula spesiik- 1etelah kontak den&an anti&en, sel 3h disensitasi, erprolierasi dan erdierensiasi men%adi sel .35- Bila sel .35 yan& disentisasi terpa%an ulan& den&an anti&en yan& sama, akan melepas sitokin, menarik dan men&aktikan makroa& yan& erun&si sea&ai sel eektor dalam reaksi hipersensitivitas-
Mekanisme Non Imun Liberator Histamin Beerapa macam oat, makanan, atau 2at kimia dapat men&induksi de&ranulasi sel mast- Hat ini dinamakan lierator histamin, contohnya kodein, morin, polimiksin, 2at kimia, tiamin, uah murei, tomat dan lain)lain- 1ampai saat ini elum %elas men&apa 2at terseut meran&san& de&ranulasi sel mast hanya pada sea&ian oran& sa%a-
Faktor fisik Faktor isik seperti cahaya *urtikaria solar+, din&in *urtikaria din&in+, &esekan atau tekanan *dermo&raisme+, panas *urtikaria panas+ dan &etaran *virasi+ dapat lan&sun& men&induksi de&ranulasi sel mast11
Latihan jasmani 7atihan %asmani pada seseoran& dapat menimulkan urtikaria yan& dinamakan %u&a urtikaria koliner&ik- Bentuknya khas, kecil)kecil den&an diameter #)! mm dan sekitarnya er/arna merah, terdapat di tempat yan& erkerin&at- .iperkirakan yan& meme&an& peranan adalah asetilkoli n yan& terentuk yan& ersiat lan&sun& dapat men&induksi de&ranulasi sel mast-
Zat penhambat siklooksienase Hat pen&hamat en2im siklooksi&enase akan men&hamat metaolisme asam arakhidonat melalui %alur siklooksi&enase, sehin&&a metaolisme hanya melalui %alur lipooksi&enase yan& akan men&hasilkan leukotrien yan& ersiat sama seperti histamin- Hat terseut antara lain aspirin, oat antiinlamasi nonsteroid, 2at /arna tartra2in dan 2at pen&a/et sodium en2oat- Pada skema di a/ah ini dapat dilihat %alur metaolisme asam arakhidonat-
12
Aamar $- Jalur metaolisme asam arakhidonat-
Anafilatoksin Fra&men komplemen anailatoksin *>8a, >9a+ yan& terentuk melalui aktivasi komplemen %alur alternative, misalnya oleh endotoksin dapat lan&sun& meran&san& de&ranulasi sel mast- 0un&kin inilah seanya men&apa penderita &in&ivitis ataupun tonsilitis dapat disertai urtikaria-
13
Gejala Klinis Keluhan suyekti iasanya &atal, rasa terakar atau tertusuk- Klinis tampak eritema dan edema setempat eratas te&as, kadan&)kadan& a&ian ten&ah tampak leih pucat6ritema atau kemerahan ila ditekan akan memutih- Bentuknya dapat papular seperti pada urtikaria sen&atan seran&&a, esarnya dapat lentikular, numular, sampai plakat- Bila men&enai %arin&an yan& leih dalam sampai dermis dan %arin&an sumukosa atau sukutan, %u&a eerapa alat dalam misalnya saluran cerna dan napas diseut an&ioedema- Pada keadaan ini %arin&an yan& yan& leih serin& terkena adalah muka, disertai sesak naas, serak dan rinitisUrtikaria dapat ermaniestasi sea&ai keadaan)keadaan dia/ah ini :
A. Immunoloi! IE" dan IE Re!e#tor$%e#endent Urti!aria&Anioedema
'( URTIKARIA )ANG %ISEBABKAN *LE+ ANT IGEN S,ESIFIK
>ontoh)contoh umum dari anti&en spesiik yan& dapat memprovokasi timulnya urtikaria an&ioedema misalnya makanan, seperti keran&, kacan&)kacan&an, dan cokelat oat)oatan dan a&en terapeutik, misalnya penisilin? aeroaller&en? dan 5ymenoptera venom.
( AT*,I/ %IAT+ESIS
6pisode akut urtikariaan&ioedema yan& ter%adi pada pasien)pasien den&an ri/ayat priadi atau keluar&a den&an asma, rhinitis, atau ec2ema didu&a merupakan I&6) dependent. .alam praktik klinik, urtikariaan&ioedema %aran& disertai eksaserasi asma, rhinitis, atau ec2ema . Prevalensi urticariaan&ioedema kronik tidak menin&kat pada pasien)pasien atopik-
0( ,+)SI/AL URTI/ARIA 1URTIKARIA FISIK( •
%ermora#hism
.ermo&raphism merupakan entuk palin& serin& dari physical urticaria- Ia tampak sea&ai &aris iduran *linear /heal+- 3ransient /heal atau iduran yan& sementara muncul secara cepat dan iasanya memudar dalam 8" menit? akan tetapi, kulit iasanya men&alami pruritus sehin&&a ekas &arukan dapat muncul- Ia tidak
14
erhuun&an den&an atopi- Despon dermo&raphic secara pasi ditranser ke kulit normal den&an serum atau I& 6-
Gambar 5. Dermographisme. Tampak urtikaria dengan inear !hea
•
%ela2ed dermora#hism
.elayed dermo&raphism ter%adi 8) %am setelah stimulasi, aik den&an atau tanpa rekasi immediate, dan erlan&sun& sampai !$)$= %am- 6rupsi terdiri dari nodul eritema linier- Kondisi ini mun&kin erhuun&an den&an delayed pressure urticaria- >old)dependent dermo&raphism adalah kondisi yan& ter%adi hanya setelah ter%adi paparan din&in- >holiner&ic dermo&raphism adalah entuk yan& %aran& yan& ter%adi sea&i iduran punctata *punctate /heals+ pada pasien den&an choliner&ic urticaria-
•
,ressure urti!aria
.elayed pressure urticaria tampak sea&ai lesi erythematous, oedem local, serin& disertai nyeri, yan& timul dalam ",9) %am setelah ter%adi tekanan terhadap kulit- 6pisode spontan ter%adi setelah duduk pada kursi yan& keras, di a/ah sauk pen&aman, pada kaki setelah erlari, dan pada tan&an setelah men&er%akan peker%aan den&an tan&an- .elayed pressure urticaria dapat erhuun&an den&an demam, men&&i&il, arthral&ia, dan myal&ia, %u&a den&an penin&katan 76. dan leukositosis- Immediate pressure urticaria adalah kelainan idiopatik yan& %aran&Ia telah diketahui erhuun&an den&an pasien sindroma hipereosinoilik-
•
3i4rator2 anioedema
Ciratory an&ioedem a dapat ter%adi sea&ai kelainan idiopatik didapat, dapat erhuun&an den&an choliner&ic urticaria, atau setelah eerapa tahun karena paparan virasi okupasional- Ia dapat sea&ai kelaianan autosomal dominan yan& diturunkan dalam keluar&a- Bentuk keturunan serin& disertai den&an lushin& pada /a%ah- Penin&katan kadar plasma histamin ditemukan dalam 15
seran&an pada pasien dne&an entuk keturunan herediter dan pada pasien den&an penyakit yan& didapat-
•
/old urti!aria
3erdapat entuk didapat *acuired+ dan diturunkan *herediter+ dari cold urticariaan&ioedema- Bentuk yan& didapat leih serin& di%umpai- Idiopathic atau primary acuired cold urticaria mun&kin erhuun&an den&an sakit kepala, hipotensi, sinkop, /hee2in&, shortness o reath, palpitasi, nausea, vomitin&, dan diare- 1eran&an ter%adi dalam hitun&an menit setelah paparan yan& meliputi peruahan dalam temperatur lin&kun&an dan kontak lan&sun& den&an o%ek din&in- Biduran dapat timul setelah dilakukan kontak kulit den&an es yan& diseut den&an dia&nostic cold contact test- Jika seluruh tuuh din&in, seperti dalam keadaan erenan&, hipotensi dan sinkop, yan& erpotensi mematikan dapat ter%adi- Bentuk yan& %aran& dari acuired cold urticaria yan& telah dilaporkan pada eerapa kasus di antaranya systemic cold urticaria, locali2ed cold urticaria, cold) induced choliner&ic urticaria, cold)dependent dermo&raphism, dan locali2ed cold rele urticaria- .ua entuk dominan dari inherited cold urticaria telah dideskripsikan- Familial cold urticaria, yan& %u&a diseut den&an amilial cold autoinlammatory syndrome merupakan kelainan autosomal dominan den&an &enetic linka&e terhadap kromosom #$$- 6rupsi muncul sea&ai macula eritematous disertai rasa panas seperti terakar dan pruritus dan %aran& den&an iduran- .emam, nyeri kepala, con%unctivitis, arthral&ia, dan neutrophilic leukocytosis merupakan &amaran dari seran&an- Jarak antara paparan din&in dan onset munculnya &e%ala adalah kuran& leih !,9 %am, dan rata)rata durasi episode adalah #! %am- Biopsi kulit specimen menun%ukkan de&ranulasi sel mast dan iniltrasi neutroil- .elayed cold urticaria ter%adi sea&ai lesi eritematous, oedematous, dan pemen&kakan leih dalam yan& muncul <)#= %am setelah paparan din&in- Biopsi kulit specimen menun%ukkan adanya oedem den&an sedikit %umlah sel mononuclear? sel)sel mast tidak men&alami de&ranulasi? dan protein komplemen, immuno&loulin, dan irin tidak ditemukan-
16
Aamar - >old urticaria
•
/holineri! urti!aria
>holiner&ic urticaria ter%adi setelah penin&katan suhu inti tuuh, seperti selama mandi den&an air han&at, olahra&a, atau episode demam- Prevalensi tertin&&i adalah pada usia !8)!= tahun- 6rupsi tampak den&an iduran entuk papular, ulat, ukuran kecil kira)kira !)$ mm yan& dikelilin&i oleh lare eritema sedikit atau luas merupakan &amaran yan& khas dari urtikaria %enis ini? kadan&) kadan&, lesi dapat men%adi konluen, atau an&ioedema dapat ter%adi- Aamaran sistemik termasuk pusin&, nyeri kepala, sinkop, lushin&, /hee2in&, shortness o reath sesak naas, nausea, vomitin&, dan diare- Penin&katan prevalensi pada pasien atopi telah dilaporkan- In%eksi intrakutaneus a&en koliner&ik, seperti methacholine chloride, men&hasilkan iduran secara local pada kira)kira #8 pasien- Peruahan dalam un&si pulmonal telah didokumentasikan selama percoaan eercise challen&e atau setelah inhalasi acetylcholine- Kasus)kasus amilial telah dilaporkan hanya pada laki)laki dalam empat keluar&a- Pen&amatan ini menun%ukkan kecenderun&an adanya kelainan autosomal dominan inheritance1etelah eercise challen&e, histamin dan aktor kemotaktik untuk eosinoil dan neutroil dilepaskan ke dalam sirkulasi-
Aamar E- >holiner&ic urticaria-
17
•
Lo!al heat urti!aria
7ocal heat urticaria adalah entuk yan& %aran& dimana iduran ter%adi dalam eerapa menit setelah paparan den&an panas secara lokal- Penin&katan insidensi pada pasien atopi telah dilaporkan- 5istamin, neutrophil aktivitas chemotactic, dan PA. ! ditemukan dalam sirkulasi pada penelitian eperimentalBentuk amilial delayed dari local heat urticaria dimana urtikaria ter%adi #)! %am setelah u%i tantan&anchallen&e dan erlan&sun& sampai den&an #" %am-
•
Solar urti!aria
1olar urticaria timul sea&ai iduran eritema den&an pruritus, dan kadan&)kadan& an&ioedema dapat ter%adi dalam eerapa menit setelah paparan den&an sinar matahari atau sumer cahaya uatan- Nyeri kepala, sinkop, pusin&, /hee2in&, dan nausea merupakan &amaran sistemik- 6mpat puluh delapan persen pasien mempunyai ri/ayat atopi- 0eskipun solar urtikaria dapat erhuun&an den&an systemic lupus erythematosus *176+ dan polymorphous li&ht eruption, tetapi iasanya idiopatik- Perkeman&an lesi kulit di a/ah lin&kun&an eperiment dalam respon terhadap pan%an& &eloman& spesiik diklasiikasikan ke dalam enam sutipe? akan tetapi, seseoran& dapat merespon leih dari satu a&ian dari spectrum cahaya- Pada tipe I, didapatkan den&an pan%an& &eloman& !=9)8!" nm, dan pada tipe II, pan%an& &eloman& $"")9"" nm- 3ipe CI, ter%adi pada erythropoietic protoporphyria dan yan& dikarenakan deisiensi errochelatase telah dilaporkan pada satu pasien5istamin dan aktor kemotaktik untuk eosinoil dan neutroil dapat ditemukan dalam darah setelah paparan den&an sinar ultraviolet 4 *UC4+, UCB, dan sinarcahaya yan& terlihat-
•
E5er!ise"indu!ed ana#h2la5is
6ercise)induced anaphylais adalah &e%ala klinis yan& kompleks terdiri dari pruritus, urtikaria, an&ioedema *kutaneus, larin&eal, dan intestinal+, dan sinkop yan& ereda dari choliner&ic urticaria- Pada keanyakan pasien, iduran tidak mempunyai punctate tetapi den&an ukuran yan & normal- Cariasi tipe dari sindroma ini telah dideskripsikan, termasuk diantaranya eercise)induced anaphylais memerlukan olahra&aeercise sendirian sea&ai stimulusnya, ood) 18
dependent eercise)induced anaphylais memerlukan aik eercise dan makanan sea&ai stimulus, dan entuk varian dimana iduran punctata timul setelah eercise- Pemerian aspirin seelum makan makanan aller&en men&induksi urtikaria
pada eerapa
pasien
den&an
ood)dependent
eercise)induced
anaphylais- Pada eercise)induced anaphylais, tes un&si paru normal, iopsy specimen menun%ukkan de&ranulasi sel mast, dan pelepasan histamin dan tryptase ke dalam sirkulasi-
•
Adreneri! urti!aria
4drener&ic urticaria timul sea&ai iduran dikelilinn&i oleh /hite halo yan& ter%adi selama stress emosional- 7esi dapat ditemukan den&an in%eksi norepinerin intrakutaneus-
•
A6uaeni! urti!aria and a6uaeni! #ruritus
Kontak kulit den&an air pada temperature erapapun dapat men&hasilkan pruritus sendirian atau, leih- 6rupsi terdiri dari iduran)iduran kecil yan& mirip den&an choliner&ic urticaria- 4ua&enic pruritus tanpa urtikaria iasanya idiopatik tetapi %u&a ter%adi pada oran&)oran& tua den&an kulit yan& kerin& dan pada pasien den&an polycythemia vera, 5od&kins disease, sindroma myelodysplastic, dan sindroma hipereosinophilic- Pasien)pasien den&an aua&enic pruritus seaiknya dievaluasi untuk menyin&kirkan kelainan hematolo&ik- 1etelah tes eperimental challen&e, kadar histamin darah akan menin&kat pada pasien den&an aua&enic pruritus dan den&an aua&enic urticaria- .e&ranulasi sel mast tampak pada lesi %arin&an-
7( URTIKARIA K*N TAK
Urtikaria dapat ter%adi setelah kontak lan&sun& den&an eerapa sustansi- Ia dapat diseakan aktor immunolo&ik yan& dimediasi I&6 atau nonimmunolo&ik3ransient eruption muncul dalam eerapa menit ketika dimediasi oleh I&6- Protein dari produk)produk late adalah penyea serin& dari urtikaria kontak yan& dimediasi I&6Protein)protein late
%u&a dapat men%adi aller&en airorne- Pasien )pasien ini dapat
ermaniestasi secara cross)reactivity terhadap uah)uahan, seperti pisan&, alpukat, dan ki/i- 0aniestasi lainnya yan& %u&a erhuun&an termasuk rhinitis, con%unctivitis,
19
dyspnea, dan syok- Kelompok risiko didominasi oleh peker%a iomedis dan oran&)oran& den&an rekuensi kontak den&an late yan& serin&- 4&en)a&en seperti ulu)ulu arthropoda, dan ahan)ahan kimia dapat melepaskan histamin secara lan&sun& dari sel) sel mast- Papular urtikaria ter%adi sea&ai lesi papular urtikaria den&an diameter 8)#" mm, distriusi simetris, seran&an episodik yan& erasal dari reaksi hipersensiti terhadap &i&itan seran&&a, seperti nyamuk, kutu, dan edu&s- Kondisi ini muncul terutama pada anak)anak- 7esi cenderun& muncul pada kelompok area yan& terekspose, seperti aspek ekstensor dari ekstremitasPada /anita hamil dapat muncul erupsi papular urtikaria dan plak disertai &atal yan& sikenal den&an 'Pruritic Urticarial Papules and Pla ues o Pre&nancy( *PUPP+, den&an insidensi kira)kira # dari #" kehamilan- 1erin& muncul pada primi&ravida pada trimester III akhir atau se&era dalam periode post partum- 6rupsi muncul secara tia)tia den&an <"; di adomen, dan dalam eerapa hari dapat menyear secara simetris den&an tidak meliatkan /a%ah- 3idak seperti urtikaria pada umumnya, erupsi menetap dan intensitasnya dapat menin&kat, hilan& pada keanyakan kasus seelum atau dalam # min&&u post partum- .idu&a diseakan reaksi terhadap distensi adomen- Dasa &atal dapat diredakan den&an pemerian topikal steroid sedan& dan antihistamin- Prednisone *$" m&hari+ mun&kin diperlukan %ika pruritus sukar hilan&-
Aamar =- PUPP
8( URTIKARIA AUT*IMUN
1irkulasi autoantiodi telah diketahui erada di dalam serum pada eerapa pasien den&an urtikaria idiopatik kronik, menyeakan autoimmune urticaria- 4ntiodi)antiodi ini diperkirakan ada pada sedikitnya 89)$" persen dari pasien den&an urtikaria idiopatik kronik- Positi autolo&ous serum skin test dideinisikan sea&ai ulir kemerahan den&an diameter #-9 mm leih esar daripada saline)induced respons dalam 8" menit- Pasien) pasien den&an autoantiodi mempunyai %umlah iduran yan& leih anyak den&an 20
distriusi yan& leih luas, pruritus leih erat, dan &amaran sistemik dari nausea, nyeri adomen, diare, dan lushin&-
B.
Urti!aria&Anioedema )an %imediasi oleh Sistem Kom#lemen dan Sistem Efektor ,lasma Lainn2a
'( ANGI*E%EMA +ERE%ITER %AN %I%A,AT
4n&ioedema herediter merupakan kelainan yan& diturunkan secara dominan yan& ditandai den&an seran&an erulan&rekuren an&ioedema yan& meliatkan kulit dan memran mucus saluran respirasi dan &astrointestinal- 3erdapat deisiensi un&sional dari inhiitor komponen irst activated dari sistem komplemen *>#IN5+- 4n&ioedema didapat den&an deplesi >#IN5 mempunyai dua entuk- 1atu erhuun&an den&an ke&anasan, yaitu limoma sel B dan autoantiodi terhadap protein- Bentuk yan& lain erhuun&an den&an autoantiodi secara lan&sun& mela/an molekul >#IN5- Kompleks &e%ala klinis yan& mirip den&an an&ioedema herediter dan mempunyai &amaran L)linked inheritance telah dilaporkan pada anyak /anita den&an an&ioedema tanpa urtikaria dan den&an oedem larin& dan nyeri adomen- Kadar dan un&s i >$ dan >#IN5 adalah norma lBentuk estro&en)dependent dari an&ioedema yan& mirip den&an an&ioedema herediter telah dilaporkan pada satu keluar&a den&an tu%uh an&&ota keluar&a yan& terkena dalam ti&a &enerasi, menun%ukkan &amaran autosomal dominant inheritance- Aamaran klinis diantaranya an&ioedema tanpa urtikaria, oedem larin&, dan nyeri adomen den&an muntah)muntah- 1eran&an dapat ter%adi selama kehamilan dan den&an pemerian estro&en ekso&en-
Aamar <- 4n&ioedema herediter3ampak /a%ah penderita yan& san&at kontras saat dalam seran&an dan di luer seran&an-
!+ 3AS/ULITIS URTIKARIA Urtikaria kronik dan an&ioedema dapat sea&ai maniestasi dari cutaneous necroti2in& venulitis, yan& dikenal sea&ai urticarial venulitis- Aamaran klinis lainnya 21
diantaranya demam, malaise, arthral&ia, nyeri adomen, dan leih %aran&, kon%un&tivitis, uveitis, diuse &lomerulonephritis, penyakit paru ostrukti dan restrikti, hipertensi intracranial eni&na- 4normalitas komplemen serum telah dilaporkan pada eerapa pasien den&an kelainan ini- Istilah hypocomplementemic urticarial vasculitis syndrome di&unakan pada pasien)pasien den&an &e%ala klinis yan& leih erat dari urticarial venulitis den&an hypocomplementemia dan lo/)molecular)/ei&ht E1 >#)precipitin yan& telah diidentiikasi sea&ai autoantiody I&A secara lan&sun& mela/an colla&en)like re&ion dari >#- Urticarial venulitis %u&a dapat ter%adi pada pasien)pasien den&an serum sickness, kelainan %arin&an penyamun&, ke&anasan darah, dan ineksi serta sea&ai kelainan idiopatik-
Aamar #"- Casculitis urticaria- Purpura muncul setelah urtikaria hilan&
0( URTIKARIA AKIBAT SERUM SI/KNESS
1erum sickness, adalah rekasi uruk atau eek sampin& yan& diseakan oleh pemerian serum heterolo&us kepada manusia, dapat ter%adi setelah pemerian oat) oatan- 1erum sickness ter%adi E)!# hari setelah pemerian serum heterolo& terseut *transusi darah, plasma+ dan ditandai den&an demam, urtikaria, limadenopati, myal&ia, arthral&ia, dan arthritis- Ae%ala iasanya sel)limited dan erlan&sun& sampai $)9 hari7eih dari E"; pasien den&an serum sickness men&alami urtikaria, yan& dapat men&alami pruritus atau nyeri-
7( URTIKARIA AKIBAT REAKSI TRANSFUSI ,R*%UK %ARA +
Urtikariaan&ioedema dapat ter%adi setelah pemerian produk darah *transusi+- Ini iasanya diakiatkan oleh pementukan kompleks imun yan& dientuk dari anti&en dalam produk darah dari donor erupa I&4 yan& ereaksi den&an antiodi)antiodi dalam tuuhn resipien dan aktivasi komplemen yan& menyeakan peruahan vaskular dan otot polos secara lan&sun& atau tidak lan&sun&, via anailatoksin, atau den&an pelepasan mediator)mediator sel mast22
8( URTIKARIA AKIBAT INFEKSI
6pisode dari urtikaria akut dapat erhuun&an dne&an ineksi virus saluran naas atas, palin& serin& ter%adi pada anak)anak- Urtikaria akut hilan& dalam 8 min&&u-
+ URTIKARIA )ANG BER+UBUNGAN %ENGAN TERA,I ANGI*TENSIN" /*N3ERTING EN9)ME 1A/E( IN+IBIT*R
4n&ioedema diketahui %u&a dapat erhuun&an den&an pemerian oat an&iotensin)convertin& en2yme *4>6+ inhiitor- Frekuensi an&ioedema ter%adi setelah terapi 4>6 inhiitor adalah sekitar "-# to "-E ;- 4n&ioedema ter%adi selama min&&u pertama terapi pada E! ; pasien dan iasanya men&enai kepala dan leher, termasuk mulut, lidah, arin&, dan larin&- Urtikaria %aran& ter%adi sendirian- Batuk dan an&ioedema pada saluran cerna merupakan &amaran klinis yan& serin&- Ini menun%ukkan ah/a terapi 4>6 inhiitor dikontraindikasikan pada pasien)pasien den&an ri/ayat seelumnya an&ioedema idiopatik, herediter, dan didapat deisiensi >#IN5- 5ipotesis mekanismenya ah/a radikinin, yan& secara normal dide&radasi sea&ian oleh 4>6, terakumulasi dalam %arin&an ketika 4>6 inhiitor dierikan-
/.
Urtikaria&Anioedema Idio#atik
1edikitnya E"; dari pasien)pasien den&an urtikariaan&ioedema idiopatik kronik , penyeanya tidak diketahui- 0eskipun ineksi, kelainan metaolic, dan hormonal, ke&anasan, dan aktor emosi telah diklaim sea&ai penyea, tetapi ukti dari etiolo&inya serin&kali tidak memuaskan- .alam meta)analysis pada huun&an urtikaria idiopatik kronik dan ineksi H.pylori peraikan dari urtikaria empat kali leih tin&&i %ika ineksi H.pylori erhasil dieradikasi den&an terapi antiiotik- 4kan tetapi, hanya #8 pasien den&an urtikaria idiopatik akan men&alami remisi den&an eradikasi ineksi yan& erhasil- 0eskipun urtikariaan&ioedem idiopati k adalah entuk yan& palin& serin&, tetapi pene&akkan dia&nosis tetap den&an eksklusi- >yclic episodic an&ioedema den&an urticariaan&ioedema erhuun&an den&an demam, pertamahan erat adan, tidak adanya kerusakan or&an dalam, per%alanan klinis yan& eni&na, dan eosinoilia- Biopsi specimen %arin&an menun%ukkan penin&katan kadar eosinophils, eosinophil &ranule proteins, dan >.$ lymphocytes ehiitin& 574).D, I7)#, solule I7)! receptor, dan I7)9-
23
Diagnosis 4namnesis Inormasi men&enai ri/ayat urtikaria seelumnya dan durasi rash ruam serta
&atal dapat ermanaat untuk men&kate&orikan urtikaria sea&ai akut, rekuren atau kronik- Untuk urtikaria kronik atau rekuren, pentin& untuk mempertiman&kan aktor) aktor penyea seelumnya dan keeektian era&ai pilihan terapi) 3anyakan tentan& aktor presipitan : panas, din&in, tekanan, aktivitas erat, cahaya matahari, stress emosional atau penyakit kronik *misalnya hipertiroidisme, rheumatoid arthritis, 176, polimiositis, amiloidosis, polisitemia vera, karsinoma, )
limoma+3anyakan tentan& penyakit lain yan& dapat menyeakan pruritus, seperti diaetes mellitus *.0+, insuisiensi &in%al kronik, sirosis ilier primer, atau kelainan kulit
)
non urtikaria lainnya *misalnya ec2ema, dermatitis kontak+3anyakan tentan& ri/ayat an&ioedema pada keluar&a dan priadi, dimana urtikaria pada %arin&an yan& leih dalam dan dapat men&ancam nya/a %ika men&enai larin& dan pita suara- Penyea spesiik an&ioedema diantaranya hereditari an!ioedema *deisiensi >#)inhiitors+ dan
ac"uired an!ioedema *erhuun&an den&an
an&iotensin)convertin& en2yme M4>6 inhiitor dan an&iotensin receptor locker M4DBs+- Karakteristik dari an&ioedema meliputi di a/ah ini : o Casodilatasi dan eksudasi plasma ke %arin&an yan& leih dalam daripada
o
yan& tampak pada urtikariaPemen&kakan yan& nonpittin& dan non pruritic dan iasanya ter%adi pada permukaan mukosa dari saluran naas *iir, lidah, uvula, palatum molle dan larin&+ dan saluran cerna *pemen&kakan usus menyeakan nyeri
o
adomen erat+1uara serak, merupakan tanda palin& a/al dari oedem larin& *tanyakan pasien ila ia men&alami peruahan suara serak+-
Untuk urtikaria akut, tanyakan tentan& kemun&kinan pencetuspresipitan, seperti di a/ah ini : )
Penyakit sekaran& *demam, nyeri ten&&orokan, atuk, pilek, muntah, diare, nyeri
)
kepala+Pemakaian
oat)oatan
meliputi
penisilin,
sealosporin,
sula,
diuretik,
nonsteroidal anti)inlammatory dru&s *N14I.s+, iodida, romida, uinidin, )
chlorouin, vancomycin, isonia2id, antiepileptic a&ents, dllIntravenous media radiokontras24
) ) ) ) )
Di/ayat erper&ian *ameiasis, ascariasis, stron&yloidiasis, trichinosis, malaria+0akanan *keran&, ikan, telur, ke%u, coklat, kacan&, tomat+Pemakaian parum, pen&erin& ramut, deter&en, lotion, krim atau pakaianKontak den&an he/an peliharaan, deu, ahan kimia atau tanamanKehamilan *iasanya ter%adi pada tri mester keti&a dan iasanya semuh spontan se&era setelah melahirkan+-
) ) )
Kontak den&an ahan nikel *perhiasan, kancin& celana %eans+, karet *sarun& tan&an karet, elastik and+, late dan ahan)ahan industriPaparan panas atau sinar matahari4ktivitas erat-
Pemeriksaan Fisik Urtikaria mempunyai karakteristik ruam kulit pucat kemerahan den&an elevasi
kulit, dapat linier, annular *circular+, atau arcuate *serpi&inosa+- 7esi ini dapat ter%adi pada daerah kulit manapun dan iasanya sementara dan dapat erpindah) .ermo&raphisme dapat ter%adi *lesi u rtikaria yan& erasal dari &oresan rin&an+) Pemeriksaan isik seaiknya terokus pada keadaan yan& memun&kinkan men%adi presipitasi urtikaria atau dapat erpotensi men&ancam nya/a- .iantaranya : Farin&itis atau ineksi saluran naas atas, khususnya pada anak)anako o 4n&ioedema pada iir, lidah atau larin&o 1klera ikterik, pemesaran hati atau nyeri yan& men&indikasikan adanya
o o o
hepatitis atau penyakit kolestatik hatiPemesaran kelen%ar tyroid7ymphadenopati atau splenome&ali yan& dicuri&ai limomaPemeriksaan sendi untuk mencari ukti adanya penyakit %arin&an penyamun&, rheumatoid arthritis atau systemic lupus erythematosus *176+-
o
o
Pemeriksaan pulmonal untuk mencari pneumonia atau ronchospasm *asthma+6tremitas untuk mencari adanya ineksi kulit akteri atau %amur-
Walaupun melalui anamnesis yan& teliti dan pemeriksaan klinis mudah dite&akkan dia&nosis urtikaria, eerapa pemeriksaan diperlukan untuk memuktikan penyeanya : #- Pemeriksaan darah, urin dan eses rutin untuk menilai ada tidaknya ineksi yan& tersemunyi atau kelaianan pada alat dalam- Cryo!lobulin dan cold hemolysin perlu diperiksa pada du&aan urtikaria din&in!- Pemeriksaan &i&i, telin&a)hidun&)ten&&orok, serta usapan va&ina perlu untuk menyin&kirkan ineksi okal8- Pemeriksaan kadar I&6, eosinoil, dan komplemen-
25
$- 3es kulit, meskipun teratas ke&un aannya dapat diper&unankan untuk memantu dia&nosis- U%i &ores *scratch test+ dan u%i tusuk *prick test+, serta tes intradermal dapat diper&unakan untuk mencari aler&en inhalan, makanan dermatoit dan kandida9- 3es eliminasi makanan den&an cara men&hentikan semu a makanan yan& dicuri&ai untuk eerapa /aktu, lalu mencoanya kemali satu demi satu- Pemeriksaan histopatolo&ik, /alaupun tidak selalu diperlukan, dapat memantu dia&nosis- Biasanya terdapat kelainan erupa pelearan kapilar di papila dermis, &eli&i epidermis mendatar, dan serat kola&en memen&kak- Pada tin&kat permulaan tidak tampak iniltrasi selular dan pada tin&kat lan%ut terdapat iniltrasi leukosit, terutama di sekitar pemuluh darahE- Pada urtikaria isik akiat sinar dapat dilakukan tes oto tempel=- 1untikan mecholyl intradermal dapat di&unakan pada dia&nosis urtikaria koliner&ik<- 3es den&an es *ice cue test+#"- 3es den&an air han&at-
Diagnosis Banding #- 4n&ioedema 4n&ioedema adalah pemen&kakan yan& diseakan oleh menin&katnya permeailitas vaskular pada %arin&an sukutan kulit, lapisan mukosa dan lapisan sumukosa yan& ter%adi pada saluran napas dan saluran cerna- 4n&ioedema dapat diseakan oleh mekanisme patolo&i yan& sama den&an urtikaria, namun pada an&ioedema men&enai lapisan dermis yan& leih dalam dan %arin&an sukutaneusKarakterisktik dari an&ioedema meliputi vasodilatasi dan eksudasi plasma ke %arin&an yan& leih dalam daripada yan& tampak pada urtikaria, pemen&kakan yan&
nonpittin! dan nonpruritic dan iasanya ter%adi pada permukaan mukosa dari saluran naas dan saluran cerna *pemen&kakan usus menyeakan nyeri adomen erat+, serta suara serak yan& meupakan tanda palin& a/al dari edema larin&!- Pitiriasis rosea Pitiriasis rosea adalah erupsi papuloskuamosa akut yan& a&ak serin& di%umpai0orolo&i khas erupa makula eritematosa lon%on& den&an diameter terpan%an& sesuai den&an lipatan kulit serta ditutupi oleh skuama halus- 7okalisasinya dapat tersear di seluruh tuuh, terutama pada tempat yan& tertutup pakaian- 6loresensi erupa makula eritroskuamosa anular dan solitar, entuk lon%on& den&an tepi hampir tidak nyata menin&&i dan a&ian sentral ersisik, a&ak erkerin&at- 1umu pan%an& lesi sesuai den&an &aris lipat kulit dan kadan&)kadan& menyerupai &amar pohon cemara-
26
7esi inisial * herald patch medallion+ iasanya solitary, entuk oval, anular, erdiameter !) cm- Jaran& terdapat leih dari # herald patch. 8- .ermatitis atopic .ermatitis atopic adalah dermatitis yan& timul pada individu den&an ri/ayat atopi pada dirinya sendiri ataupun keluar&anya, yaitu ri/ayat asma ronchial, rhinitis aler&ika, dan reaksi aler&i terhadap seruk)seruk tanaman- Penyea yan& pasti elum diketahui, tetaoi aktor turunan merupakan dasar pertama untuk timulnya penyakit- Ae%ala utama dermatitis atopik adalah pruritus, dapat hilan& timul sepan%an& hari, tetapi umumnya leih heat pada malam hari- 4kiatnya penderita akan men&&aruk sehin&&a timul papul, likeniikasi, eritema, erosi, ekskoriasi, eksudasi dan krusta- .ia&nosis dermatitis atopi harus mempunyai 8 kriteria mayor dan 8 kriteria minor dari 5aniin dan Da%ka-
Penatalaksanaan Pen&oatan yan& palin& ideal tentu sa%a men&oati penyea atau ila mun&kin men&hindari penyea yan& dicuri&ai- Bila tidak mun&kin palin& tidak mencoa men&uran&i penyea terseut, sedikit)dikitnya tidak men&&unakan dan tidak erkontak den&an penyeanyaPen&oatan den&an antihistamin pada urtikaria san&at ermanaat-
Antihistamin 4ntihistamin dalam dosis terapi, eekti untuk men&oati edema, eritem dan pruritus, tetapi tidak dapat mela/an eek hipersekresi asam lamun& akiat histamin- 4ntihistamin terseut di&olon&kan dalam antihistamin pen&hamat reseptor 5 # *45 #+- 1etelah tahun #
5istamin sudah lama dikenal karena merupakan mediator utama timulnya peradan&an dan &e%ala aler&i- 0ekanisme ker%a oat antihistamin dalam men&hilan&kan &e%ala)&e%ala aler&i erlan&sun& melalui kompetisi den&an men&hamat histamin erikatan 27
den&an reseptor 5 # atau 5
!
di or&an sasaran- 5istamin yan& kadarnya tin&&i akan
memunculkan leih anyak reseptor 5 #- Deseptor yan& aru terseut akan diisi oleh antihistamin- Peristi/a molekular ini akan mence&ah untuk sementara timulnya reaksi aler&i-
Aamar ##- 4ntihistaminDeseptor 5 # diketahui terdapat di otak, retina, medula adrenal, hati, sel endotel, pemuluh darah otak, limosit, otot polos saluran naas, saluran cerna, saluran &enitourinarius dan %arin&an vaskular- Deseptor 5
!
terdapat di saluran cerna da dalam %antun&- 1edan&kan
reseptor 58 terdapat di korteks sereri dan otot polos ronkus- .i kulit %u&a terdapat reseptor 58 yan& merupakan autoreseptor, men&atur pelepasan dan sintesis histamin- Namun, peranan dalam menimulkan &atal dan inlamasi masih elum %elasMa!am"ma!am o4at antihistamin 4ntihistamin &enerasi pertama
4ntihistamin ini mudah didapat, aik sea&ai oat tun&&al atau dalam entuk kominasi den&an oat dekon&estan, misalnya untuk pen&oatan inluen2a- Kelas ini mencakup kloreniramin, dienhidramin, prometa2in, hidroksisin dan lain)lainPada umumnya oat antihistamin &enerasi pertama ini mempunyai eektivitas yan& serupa ila di&unakan menurut dosis yan& dian%urkan dan dapat diedakan satu sama lain menurut &amaran eek sampin&nya- Namun, eek yan& tidak diin&inkan 28
oat ini adalah menimulkan rasa men&antuk sehin&&a men&&an&&u aktivitas dalam peker%aan, harus erhati)hati /aktu men&endarai kendaraan, men&emudikan pesa/at teran& dan men&operasikan mesin)mesih mesin)mesin erat- 6ek sedati ini diakiatkan oleh karena antihistamin &enerasi pertama ini memiliki siat lipoilik yan& dapat menemus sa/ar darah otak sehin&&a dapat menempe l pada reseptor 5 # di sel otak, ke/aspadaan menurun dan timul rasa n&antuk- 1elain itu, eek sedati dipererat pada pemakaian alkohol dan oat antidepresan misalnya minor tranuilli2ers- Karena itu, pen&&unaan oat ini harus erhati)hati.i sampin& itu, eerapa antihistamin mempunyai
eek
sampin&
antikoliner&ik seperti mulut men%adi kerin&, dilatasi pupil, pen&lihatan erkaut, retensi urin, konstipasi dan impotensia-
Aamar #!- Aolon&an 4ntihistamin 5# 4ntihistamin &enerasi kedua
Aolon&an ini diasorsi leih cepat dan mencapai kadar puncak dalam /aktu #)$ %am- 0asa a/itan leih lamat dan mencapai eek maksimal dalam /aktu $ %am *misalnya terenadin+, sedan&kan a2temi2ol dalam /aktu < %am setelah pemerian oral- 6ektivitasnya erlan&sun& leih lama diandin&kan den&an 45
#
yan& klasik,
ahkan astemi2ol masih eekti !# hari setelah pemerian dosis tun&&al secara oralAolon&an ini %u&a dikenal sehari)hari sea&ai antihistamin yan& lon! actin!Keun&&ulan lain 45 # non klasik adalah tidak mempunyai eek sedasi karena memiliki siat lipoilik yan& leih rendah sehin&&a sulit menemus sa/ar darah otak.i sampin& itu, &olon&an ini tidak menimulkan potensiasi den&an alkohol, dan tidak terdapat penekanan pada 11P serta relati non toksikan& di&olon&kan dalam antihistamin &enerasi kedua yaitu : #- 3erenadin 4ntihistamin pertama yan& tidak mempunyai eek sedasi• 3ahun #<= pada keadaan tertentu dilaporkan ter%adinya aritmia ventrikel, • &an&&uan ritme %antun& yan& erahaya, pin&san dan kematian mendadak29
•
Beerapa aktor seperti hipokalemia, hipoma&nesemia, radikardi, sirosis atau kelainan hati
lainnya atau pemerian ersa maan den&an %uice an&&ur,
antiiotika makrolide, oat anti %amur erahaya karena dapat memperpan%an& •
interval Q33ahun #<
!- 4stemi2ol 4ntihistamin kedua yan& tidak menyeakan sedasi• .iasorsi secara cepat dan sempurna setelah pemerian secara oral, tetapi • astemi2ol dan metaolitnya san&at anyak distriusinya dan men&alami •
metaolisme san&at lamat.apat menyeakan aritmia %antun& da kematian mendadak pada keadaan
yan& serupa den&an terenadin8- 7oratadin Farmakokinetik serupa den&an terenadin, dalam hal mulai eker%anya dan • lamanya•
•
Oat ini mula)mula men&alami metaolisme men%adi metaolit akti deskaroetoksi loratadin *.>7+ dan selan%utnya men&alami metaolisme leih lan%ut7oratadin ditoleransi den&an aik, tanpa eek sedasi, serta tidak mempunyai eek terhadap susunan sara pusat dan tidak pernah dilaporkan ter%adinya
kematian mendadak se%ak oat ini diperolehkan eredar pada tahun #<<8$- >etiri2in 0etaolit karoksilat dari antihistamin &enerasi pertama hidroksi2in, •
•
diperkenalkan sea&ai antihistamin yan& tidak mempunyai eek sedasiOat ini tidak men&alami metaolisme, mulai ker%anya leih cepat daripada
•
oat yan& se%enis dan leih eekti dalam pen&oatan urtikaria kronik0en&hamat un&si eosinoil, men&hamat pelepasan histamin
•
prosta&landin .!3idak menyeakan aritmia %antun&, namun mempunyai sedikit eek sedasi-
dan
4ntihistamin &enerasi keti&a
an& termasuk antihistamin &enerasi keti&a yaitu eksoenadin, norastemi2ole dan deskaroetoksi loratadin *.>7+, keti&anya merupakan metaolit antihistamin &enerasi kedua- 3u%uan men&eman&kan antihistamin &enerasi keti&a adalah untuk menyederhanakan armakokinetik dan metaolismenya, serta men&hindari eek sampin& yan& erkaitan den&an oat seelumnya#- Feksoenadin 0erupakan metaolit karoksilat dari antihistamin &enerasi kedua terenadin dan dii%inkan untuk dipasarkan oleh F.4 pada %uli #<<- 1etelah 30
diketahui
ah/a
eksoenadin
tidak
erpen&aruh
uruk
terhadap
elektroisiolo&i %antun& dan mempunyai eektivitas sama seperti teranadin maka eksoenadin men&&antikan terenadin dan telah dipasarkan di Indonesia den&an nama da&an& 3elast1iat)siat kimia eksoenadin adalah : secara oral cepat diasorpsi, hanya sekitar 9; men&alami metaoli sme, sisanya diekskresi dalam urin dan eses tanpa men&alami peruahan- 5asil ini tidak dipen&aruhi oleh adanya &an&&uan pada un&si hati atau &in%al- Pada penderita usia lan%ut atau penderita den&an &an&&uan un&si &in%al, kadar eksoenadine dalam plasma darah dapat menin&kat ! kali dari normal- Namun hal ini tidak perlu dikha/atirkan, karena indeks terapi oat ini relati tin&&i- Feksoenadin tidak erpen&aruh pada interval Q3 pada percoaan inatan& atau pada manusia yan& dieri #" kali lipat dosis standar " m& ! kali sehari- Feksoenadin tidak menemus sa/ar darah otak sehin&&a tidak mempunyai eek sampin& terhadap susunan sara pusatFeksoenadin merupakan antihistami n non sedati, yan& sama den&an terenadin tetapi tidak ersiat kardiotoksik- Pada penderita penyakit hati tidak diperlukan penyesuaian dosis, demikia %u&a untuk penderita &an&&uan un&si &in%al- .osis yan& dian%urkan adalah dosis tun&&al " m&hari!- Norastemi2ole 0empunyai eerapa keleihan diandin& den&an astemi2ole, dan menurut 0c>ullo&h dkk norastemi2ole men&hamat reseptor 5 # #8 sampai # kali leih kuat0ulai
ker%a
norastemi2ol
leih
cepat
diandin&
astemi2ole-
Norastemi2ole tidak men&alami metaolisme, diekskresi dalam urin dalam entuk tidak eruah, /aktu paruh plasma sekitar satu min&&u- .alam percoaan pada tikus, oat ini tidak menaikkan erat adan- 3erhadap %antun&, pen&aruhnya relati leih aman meskipun dalam kominasi den&an oat lainnya, tidak menin&katkan interval Q3 setelah pemerian per pasien den&an dosis tun&&al #"" m&- Oat ini elum dipasarkan di Indonesia-
8- .>7 *.eskaroetoksi 7oratadin+ 31
7eih kuat dari pada loratadin terhadap reseptor 5
#
- Ju&a diketahui
ah/a oat ini men&amat reseptor muskarinik 0 # dan 0
8
sehin&&a
menin&katkan eek dalam pen&oatan asma ronkiale- .>7 mula ker%anya leih lamat dan mempunyai /aktu paruh dalam plasma leih pan%an& diandin&kan den&an loratadin- .alam percoaan inatan& den&an dosis yan& tin&&i ternyata tidak erpen&aruh terhadap interval Q3 dan denyut %antun& meskipun den&an dosis sampai #"" m&k&BB-
Kortikosteroid .alam eerapa kasus urtikaria akut atau kronik, antihistamin mun&kin &a&al, ahkan pada dosis tin&&i, atau mun&kin eek sampin& ermasalah- .alam situasi seperti itu, terapi urtikaria seharusnya respon den&an men&&unakan kortikosteroid- Jika tidak erespon, maka pertiman&kan kemun&kinan proses penyakit lain *misalnya, ke&anasan, mastocystosis vaskulitis+- Kortiko steroid %u&a dapat di&unakan dalam urticarial vasculitis, yan& iasanya tidak erespon terhadap antihistamin- Kortikosteroid harus dihindari pada pen&&unaan %an&ka pan%an&
pen&oatan
urtikaria
kronis
karena
eek
sampin&
kortikosteroid
seperti
hiper&likemia, osteoporosis, ulkus peptikum, dan hipertensi>ontoh oat kortikosteroid adalah prednison prednisolone methylprednisolone dan
triamcinolone. #rednisone harus diuah men%adi prednisolone untuk men&hasilkan eek yaitu men&uran&i permeailitas kapiler, dapat dierikan den&an dosis de/asa $")" m&hari PO dia&i dalam #)! dosishari dan dosis anak)anak ",9)! m&k&BBhari PO dia&i men%adi #)$ dosishari- $ethylprednisolone dapat memalikkan penin&katan permeailitas kapiler, dosis de/asa $)$= m&hari PO dan dosis anak)anak ",#)",= m&k&BB hari dia&i dalam ! dosis dan $ dosis-
Leukotrien Re!e#tor Antaonis 4ntileukotrien dapat dierikan sea&ai terapi tamahan den&an 4ntihistamin 5 # untuk urtikaria yan& tidak terkontrol, namun hanya sedikit ukti pen&&unaan leukotrien sea&ai monoterapi- 7eukotrien receptor anta&onist seperti montelukast, 2airlukast dan 2ileuton menun%ukkan keun&&ulan yan& leih diandin&kan den&an plaseo dalam pera/atan pasien den&an urtikaria kronik-
Immunomodulator2 Aents 32
Beerapa penelitian menun%ukkan ah/a cyclosporine eekti dalam men&oati pasien den&an urtikaria kronik yan& rerakter- Cyclosporine den&an dosis 8)9 m&k&BBhari menun%ukkan manaat pada dua perti&a pasien den&an urtikaria kronik yan& tidak erespon terhadap antihistamin- %acrolimus den&an dosis !"R&m7 setiap hari dapat men&oati pasien den&an corticosteroid dependent urticaria.
ntravenous mmuno!lobulin *ICIA+ tampak eekti dalam mana%emen pasien den&an urtikaria autoimun kronik yan& parah- 0eskipun mekanisme yan& terliat tidak %elas, namun telah diusulkan ah/a ICIA mun& kin erisi anti'idiotypic antibody yan& ersain& den&an I&A endo&en untuk reseptor 5# dan memlok pelepasan histamin atau memperanyak klirens I&A endo&en-
%esensitisasi Pen&oatan den&an cara desensitisasi, misalnya dilakukan pada urtikaria din&in den&an melakukan sensitisasi air pada suhu #" o> *#)! menit+ ! kali sehari selama !)8 min&&u- Pada aler&i deu, seruk sari un&a dan %amur, desensitisasi mula)mula den&an aler&en dosis kecil # min&&u !? dosis dinaikkan dan di%aran&kan perlahan)lahan sampai atas yan& dapat ditoleransi oleh penderitaBila pen&oatan den&an satu %enis antihistamin &a&al hendaknya diper&nakan anthihistamin &rup lain- 5idroksi2in ternyata leih eekti daripada antihistamin lain untuk mence&ah urtikaria, dermo&raisme dan urtikaria koliner&ik- Pada urtikaria karena din&in ternyata siproheptadin leih eekti- Kadan&)kadan& &olon&an eta adrener&ik seperti epinerin atau eedrin eekti untuk urtikaria yan& kronik-
33
Aamar #8- 4l&oritme pen&oatan untuk urtikaria kronik Pen&oatan lokal di kulit dapat dierikan secara simtomatik, misalnya antipruritus di dalam edak atau edak kocok-
Prognosis Urtikaria akut pro&nosisnya leih aik karena penyeanya cepat dapat diatasi, urtikaria kronik leih sulit diatasi karena penyeanya sulit dicari-
34
BAB III KESIMPULAN Urtikaria merupakan penyakit yan& serin& di%umpai- Urtikaria dapat timul akiat era&ai macam penyea, didu&a penyea urtikaria adalah oat, makanan, &i&itan atau sen&atan seran&&a, otosensiti2er, inhalan, kontaktan, trauma isik, ineksi dan inestasi parasit, psikis, &enetik dan penyakit sistemik- Urtikaria timul didasari oleh triple respons dari 7e/is, yaitu eritema akiat dilatasi dari kapiler, timulnya /heal akiat ekstravasasi cairan akiat menin&katnya permeailitas vaskuler1ecara umum urtikaria ter%adi akiat adanya de&ranulasi sel mast yan& akan menyeakan pen&eluaran)pen&eluaran mediator terutama histamine ataupun leukotrien.e&ranulasi sel mast ini isa ter%adi karena reaksi imun, non imun ataupun leukotrien.e&ranulasi sel mast ini isa ter%ad i karena reaksi imun, non imun ataupun idiopatik1ehin&&a untuk mene&akkan dia&nosa diutuhkan eerapa pemeriksaan yan& mendukun& contohnya pemeriksaan reaksi hipersensitiitasPenatalaksanaan urtikaria isa dipercayakan kepada pen&oatan simptomatik erupa pemerian preparat antihistamin, kortikosteroid ataupun preparat &olon&an adrener&ik yan& ermanaat a&i urtikaria kronik- Walalupun demikian tetap sa%a pen&oatan etiolo&i leih aik atau men&hindari penyea contohnya pada urtikaria karena aler&i-
35
DAFTAR PUSTAKA
#- .%uanda 4, Buku 4 %ar Ilmu Pen yakit Kulit dan Kela min, Jakarta : Balai Penerit FKUI,!""E: #<)#EE !- Won&, 5- K- 4cute Urticaria- !""<- .iakses # Novemer !"#$- 4vailale rom :http:///-emedicine-medscape-comarticle#"$<=9=)derm8- Poona/alla, 3-, Kelly, B- !""<- Urticaria G a revie/- (m ) clin *ermatol+ ,-,/: <)!#$- Wol K, Ao ldsmith 7 4, Kat2 1, et al l. Urticaria and 4n&ioedema- Fit2patrickSs .ermatolo&y in Aeneral 0edicine, Eth 6dition- 0cAra/ 5ill, !""=- 88#)8$8 p9- Arattan and 5umphreys F- Auideline or evaluation and mana&ement o urticaria in adults and children- British Journal o .ermatolo&y- !""E? #9E:###)!8- Kanani 4, 1chellener& D, Warrin&ton D- Urticaria and 4n&ioedema- 4ller&y, 4sthma and >linical Immunolo&y- !"##?E*1uppl #+:1
36