BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Urtika Urtikaria ria (bidura (biduran) n) adalah adalah lesi lesi kult kult yang yang banya banyak k diken dikenal, al, yang yang menyerang setidaknya 25% populasi. Urtikaria merupakan respon kulit dengan dengan batas batas yang yang tegas, tegas, terjad terjadii pada pada epider epidermis mis superf superfisi isial, al, berupa berupa urtika, yaitu lesi eritematous dan menonjol (1( 1- 2 mm sampai beberapa m) yang timbul dan hilang dalam beberapa jam disertai rasa gatal yang hebat (!abulrahman, 2""2). #ata dari $ rumah sakit di 5 kota besar di ndonesia pada tahun 2""" 2""" dida didapa patk tkan an $ % pend pender erit ita a urti urtika kari ria a dari dari $.&' $.&' kunj kunjun unga gan n baru baru (unda (undaru, ru, 2""1)) 2""1)).. Urtika Urtikaria ria merupa merupakan kan kelain kelainan an yang yang sering sering dijump dijumpai ai bahkan faktor yang dapat mempengaruhinya bermaam-maam. Urtikaria akut akut berlan berlangsu gsung ng selam selama a kurang kurang dari dari & minggu minggu,, sedang sedangkan kan urtika urtikaria ria kronik berlangsung lebih dari atau sama dengan & minggu, tetapi ada yang lebih dari satu tahun bahkan beberapa indi*idu mengalami gejala yang mengganggu seperti gatal selama berpuluh+puluh tahun (iboo, 2""&). Urtik rtikar aria ia
baik
aku akut
maup maupu un
kro kronik nik
yang ang
diseb iseba abkan bkan
dan dan
dipengaruhi oleh banyak faktor memiliki angka kejadian yang ukup tinggi. asien dengan urtikaria akut dan kronik mengalami penurunan kualitas hidup hidup pasien pasien akibat akibat gatal gatal yang yang berula berulang, ng, kurang kurang tidur tidur,, allerg allergen en dan dan kerugian dari segi estetika. angat penting bagi peran apoteker dalam memantau terapi pengobatan pasien urtikaria untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan melakukan penegahan penyakit urtikaria.
1
1.2Tujuan 1. /emahami alur pengobatan penyakit urtikaria 2. /engkaji resep yang diberikan terhadap pasien urtikaria '. /enj /enjam amin in peng penggu guna naan an obat obat yang yang tepa tepat, t, aman aman dan dan rasi rasion onal al sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
2
1.2Tujuan 1. /emahami alur pengobatan penyakit urtikaria 2. /engkaji resep yang diberikan terhadap pasien urtikaria '. /enj /enjam amin in peng penggu guna naan an obat obat yang yang tepa tepat, t, aman aman dan dan rasi rasion onal al sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
2
BAB II MATERI PENYAKIT
2.1Definii Urtikaria Urtikaria ialah kelompok penyakit yang ditandai oleh pembengkakan pembengkakan (edema) sementara kulit, mulut, dan genitalia akibat keluarnya plasma dari pembuluh darah keil ke dalam jaringan ikat sekitarnya. embengkakan dermis dermis superfisia superfisiall disebut disebut wheal 0 weal 0 urtika. Urtika biasanya gatal dan bagian tengah aalnya puat karena edema intens, selanjutnya menjadi plakat plakat superf superfisia isiall bera berarna rna merah merah jambu jambu yang yang dalam dalam bebera beberapa pa jam (sampai 2 jam) akan mengalami resolusi tanpa meninggalkan bekas. ampa mpak
rua ruam
keme kemera raha han n
di
sekit ekitar ar
urtik rtika a
akiba kibatt
refl reflek ek akso akson. n.
embengkakan dermis lebih dalam, jaringan subkutan dan submukosa dinamai dinamai angioede angioedema. ma. 3ngioedema 3ngioedema umumnya lebih terasa sakit daripada daripada gata gatal, l, dan dan
bert bertah ahan an lebi lebih h
lama lama diba diband ndin ingk gkan an urti urtika ka..
Urti Urtika ka dan dan
angioedema sering timbul bersamaan (4rattan, abroe, 4rea*es 2""2).(&)
2.2Klaifikai Urtikaria !lasifikasi klinis urtikaria pada ab abel el 1. membedakan kelompok besar urtikaria, ordinary urticaria, urticaria, urtikaria fisik, urtikaria kontak, kontak, dan dan urtikaria *askulitis. *askulitis. uberbier, /aurer (2""5) (2""5)$ menggunakan istilah spontaneous urticaria untuk urticaria untuk ordinary urticaria. urticaria. 6erdasarkan lamanya serangan berlangsung(1-5) •
Urtikaria akut, bila serangan berlangsung kurang dari & minggu, atau berlangsung selama minggu tetapi timbul setiap hari.
•
Urtikaria kronik, bila serangan lebih dari & minggu.
6erdasarkan morfologi klinis(1) •
Urtikaria papular bila berbentuk papul.
•
Urtikaria gutata bila besarnya sebesar tetesan air.
3
•
Urtikaria girata bila ukuran besar.
6erdasarkan luas dan dalamnya jaringan terkena (1,) •
Urtikaria lokal
•
Urtikaria generalisata
•
3ngioedema
6erdasarkan penyebab dan mekanisme terjadi urtikaria (1,2,,&,) •
Urtikaria imunologik 1. 6ergantung pada g7 (reaksi alergik tipe ) 2. kut sertanya komplemen '. 8eaksi alergi tipe 9
•
Urtikaria nonimunologik 1. :angsung memau sel mas, sehingga terjadi pelepasan mediator. (misalnya obat golongan opiat dan bahan kontras) 2. 6ahan yang menyebabkan perubahan metabolisme asam arakidonat (misalnya aspirin, obat anti inflamasi non-steroid) '. rauma fisik, misalnya dermografisme, rangsangan dingin, panas atau sinar, dan bahan kolinergik. •
Urtikaria diopatik ; Urtikaria yang tidak jelas penyebab dan mekanismenya.
Ta!el 1.1 Klaifikai klini urtikaria "engan#tan$a angi%e"e&a. 'r"inar( urti)aria Urtikaria akut (berlangsung kurang dari & minggu) Urtikaria kronik (tiap hari0 minimal 2 hari0minggu berlangsung & • •
minggu atau lebih) Urtikaria episodik0 intermiten Urtikaria fiik (timbul akibat stimulus fisik) •
• • • • • •
Urtikaria akuagenik Urtikaria kolinergik Urtikaria dingin Urtikaria delayed pressure #ermografisme Urtikaria loali
4
Urtikaria solaris 3ngioedema *ibratory Urtikaria k%ntak (diinduksi oleh kontak bahan kimia0biologis pada •
kulit) Urtikaria *akuliti (terdapat *askulitis pada pemeriksaan biopsi kulit). umber; 4833= >, ?7:: , 3=# @U/@87A B. /anagement and
diagnosti guidelines for urtiaria and angio-oedema. 6rit C
#ermatol 2""1D 1; $"-$1.
4ambar 1.1 skema klasifikasi urtikaria berdasarkan etiologi. Ta!el 1.2 !lasifikasi etiologis urtikaria dan angioedema. I"i%$atik I&un%l%gik •
• • •
3utoimun (otoantibodi terhadap BE8 atau g7 pada urtikaria otoimun) g7-dependent (reaksi hipersensiti*itas tipe ) !omplek imun (urtikaria *askulitis, serum sikness) Complement-dependent (defisiensi inhibitor >1 esterase)
N%n+i&un%l%gik • •
Direct mast cell releasing agents (opiat, media kontras) 3spirin, nonsteroidal anti-inflammatories (metabolisme
5
as.
•
3rakidonat) dan pseudoalergen dalam diet 3ngiotensin-on*erting en
umber; 4rattan,
oell, @umphreys (2""1), dalam 6rit C #ermatol
1;$"-$1
2., Eti%l%gi ada penyelidikan ternyata hampir "% tidak diketahui penyebabnya (1). #iduga penyebab urtikaria bermaam-maam, antara lain ; 1. ?bat 6ermaam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik seara imunologik maupun non-imunologik. @ampir semua obat sistemik menimbulkan urtikaria, seara imunologik terdapat 2 tipe, yaitu tipe atau . >ontohnya ialah aspirin, obat anti inflamasi non steroid, penisilin, sepalosporin, diuretik, dan alkohol. edangkan obat yang seara nonimunologik langsung merangsang sel mast untuk melepaskan histamin, misalnya opium dan
6
paling sering yaitu, susu dan produk susu, telur, tepung, dan buah-buah sitrus (jeruk).(1,2,5,) '. 4igitan atau sengatan serangga 4igitan atau sengatan serangga dapat menimbulkan urtika setempat, agaknya hal ini lebih banyak diperantarai oleh g7 (tipe ) dan tipe seluler (tipe 9). etapi *enom dan toksin bakteri, biasanya dapat pula mengaktifkan komplemen. =yamuk, kepinding, dan serangga lainnya menimbulkan urtika bentuk papular di sekitar tempat gigitan, biasanya sembuh sendiri setelah beberapa hari, minggu, atau bulan. (1.) . 6ahan fotosen
Baktor dingin, yakni berenang atau memegang benda dingin.
7
•
Baktor panas, misalnya
sinar
matahari,
radiasi, dan
panas
pembakaran. •
Baktor tekanan, yaitu goresan, pakaian ketat, ikat pinggang, air yang menetes atau semprotan air. Benomena ini disebut dermografisme atau fenomena darier.(1)
. nfeksi dan infestasi 6ermaam-maam infeksi dapat menimbulkan urtikaria, misalnya infeksi bakteri, *irus, jamur, maupun infeksi parasit. •
nfeksi oleh bakteri ontohnya pada infeksi tonsil, infeksi gigi dan
•
sinusitis. nfeksi *irus hepatitis, mononukleosis dan infeksi *irus oFsakie pernah dilaporkan sebagai faktor penyebab. !arena itu pada urtikaria yang idiopatik perlu dipikirkan kemungkinan infeksi *irus
•
subklinis. nfeksi jamur kandida dan dermatofit sering dilaporkan sebagai penyebab urtikaria. nfeksi aing pita, aing tambang, aing gelang juga histosoma atau 7hinoous dapat menyebabkan urtikaria. nfeksi parasit biasanya paling sering pada daerah beriklim tropis.(1)
G. sikis ekanan jia dapat memau sel mast atau langsung menyebabkan peningkatan permeabilitas
dan *asodilatasi kapiler. enyelidikan
memperlihatkan baha hipnosis menghambat eritema dan urtika, pada perobaan induksi psikis, ternyata suhu kulit dan ambang rangsang eritema meningkat.(1) 1". 4enetik Baktor genetik juga berperan penting pada urtikaria, alaupun jarang menunjukkan penurunan autosomal dominan. (1) 11. enyakit sistemik
8
6eberapa penyakit kolagen dan keganasan dapat menimbulkan urtikaria, reaksi lebih sering disebabkan reaksi kompleks antigenantibodi. >ontoh penyakit sistemik yang sering menyebabkan urtikaria yaitu, sistemik lupus eritematosa (:7), penyakit serum, hipetiroid, penyakit tiroid autoimun, karsinoma, limfoma, penyakit rheumatoid arthritis, leukositoklast *askulitis, polisitemia *era (urtikaria akneurtikaria papul melebihi *esikel), demam reumatik, dan reaksi transfusi darah. (1) 2.- Pat%fii%l%gi elepasan histamin akibat degranulasi mastosit oleh berbagai stimulus
menyebabkan
timbul
weal dan
angioedema.
/ediator
proinflamasi, sitokin (di antaranya tumor necrosis factor 0 =B) dan protease dilepas mastosit pada saat degranulasi. @istamin adalah mediator preformed terpenting, sedangkan mediator newly synthesized , lekotriens (:>, # dan 7'), prostaglandin #2, dan platelet-activating factor (3B) berperan pada proses peradangan susulan. 8eakti*itas imunologis sel endotel terhadap =B meningkatkan respon radang dengan meng up-regulate molekul adesi *askuler. el basofil yang bermigrasi ke dalam lesi akan memperpanjang durasi lesi urtika. ada U?, pelepasan histamin terjadi akibat ikatan otoantibodi fungsional (g4) pada rantai H reseptor g7 berafinitas tinggi atau terhadap molekul g7 pada permukaan mastosit kulit dan sel basofil. (2) ada urtikaria, maka gejala yang akan terjadi dapat meliputi merah, gatal dan sedikit ada benjolan pada permukaan kulit, yang menyebabkan hal itu terjadi yaitu, pada dasarnya sel mast ini sendiri terletak didekat saraf perifer, dan pembuluh darah. !emerahan dan bengkak yang terjadi karena histamin yang dikeluarkan sel mast itu menyerang pembuluh darah yang menyebabkan *asodilatasi dan peningkatan permeabilitas. 4atal yang terjadi juga diakibatkan karena histamin menyentuh saraf perifer (1)
9
2. /akt%r Reik% elama ini penderita menganggap baha penyebab urtikaria adalah udara dingin dan debu. adahal udara dingin hanya sebagai faktor yang memperberat. edangkan debu bisa mengganggu kulit dengan bentuk
yang
berbeda,
bila penyebabnya debu hanya timbul 2-&
jam
setelah itu menghilang. #ebu sebagai penyebab hanya dalam jumlah banyak seperti rumah yang tidak ditinggali lebih dari seminggu, bila bongkar-bongkar kamar, bila terdapat karpet tebal yang permanen bila masuk gudang, boneka atau baju yang lama disimpan dalam gudang atau lemari. Baktor 8esiko Aang memperberat Urtikaria ; •
•
nfeksi (anas, 6atuk, ilek) 3ktifitas /eningkat (/enangis, 6erlari, ertaa !eras)
•
Udara #ingin
•
Udara anas
•
tres
•
4angguan @ormonal; (kehamilan, menstruasi) Baktor pemiu tidak akan berpengaruh bila penyebab utama alergi
tidak ada. 3rtinya, bila penyebabnya alergi makanan tidak ada atau dikendalikan maka udara dingin, udara panas, stres, infeksi *irus, dan lain sebagainya tidak akan berpengaruh. Cadi, udara dingin dan fator pemiu lainnya hanya memperberat bukan penyebab utama. 2.0 ejala Klinik •
!linis tampak bentol (plaIues edemateus) multiple yang berbatas tegas, berarna merah dan gatal. 6entol dapat pula berarna putih di tengah yang dikelilingi arna merah. arna merah bila ditekan akan memutih. Ukuran tiap lesi ber*ariasi dari diameter beberapa milimeter sampai beberapa entimeter, berbentuk sirkular atau sepiginosa (merambat)
10
•
iap lesi akan menghilang setelah 1 sampai jam, tetapi dapat timbul lesi baru.
•
ada
dermografisme
lesi
sering
berbentuk
linear,
pada
urtikaria solar lesi terdapat pada bagian tubuh yang terbuka. ada urtikaria dingin dan panas lesi akan terlihat pada daerah yang terkena dingin atau panas. :esi urtikaria kolinergik adalah keilkeil dengan diameter 1-' milimeter dikelilingi daerah arna merah dan terdapat di daerah yang berkeringat. eara klinis urtikaria kadang-kadang disertai angioedema yaitu pembengkakan difus yang tidak gatal dan tidak pitting dengan predileksi di muka, daerah periorbita dan perioral, kadang-kadang di genitalia. !adang-kadang pembengkakan dapat juga terjadi di faring atau laring sehingga dapat menganam jia.
2. Diagn%i314245 #iagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis, gejala, dan pemeriksaan fisik ; 1. 3namnesa 6erdasarkan dari anamnesa pasien, keluhan subyektif biasanya gatal, rasa terbakar, atau tertusuk pada daerah lesi. elain itu, pasien memiliki alergi terhadap obat dan makanan tertentu, atau pernah mengalami suatu pengalaman yang merupakan salah satu penyebab urtikaria, misalnya pernah mengalami suatu penyakit sistemik atau mengalami trauma psikis kejiaan atau fisik yang berhubungan dengan suhu maupun tekanan. 2. emeriksaan klinik ada pemeriksaan kulit ditemukan ; 1.
:okalisasi ; ada badan, tapi dapat juga mengenai ekstremitas, kepala dan leher.
11
2.
7floresensi ; 7ritema dan edema setempat berbatas tegas, kadangkadang bagian tengah tampak puat. 6entuknya dapat papular. 7pidermis di sekitar urtikaria normal.
'.
Ukurannya dari beberapa milimeter hingga sentimeter, dapat berbentuk dari lentikular, numular, sampai plakat. !arakteristik lesi berarna kemerahan dan terasa gatal.
#alam membantu diagnosis, perlu pula dilakukan pemeriksaan untuk membuktikan penyebab urtikaria, misalnya; •
emeriksaan darah, urin, dan feses rutin untuk menilai ada tidaknya infeksi yang tersembunyi atau kelainan pada organ dalam.
•
emeriksaan gigi, telinga-hidung-tenggorok serta usapan *agina perlu untuk menyingkirkan adanya infeksi lokal.
•
emeriksaan kadar g7, eosinofil, dan komplemen.
•
es kulit, meskipun terbatas kegunaannya dapat dipergunakan untuk membantu diagnosis. Uji gores (srath test) dan uji tusuk (prik test) serta tes intradermal.
•
es eliminasi makanan
•
emeriksaan histopatologik
•
es dengan es (ie ube test) dan air hangat.
•
ada urtikaria fisik akibat sinar dapat dilakukan tes foto tempel.
•
untikan meholyl intradermal dapat digunakan pada diagnosa urtikaria kolinergik.
2.6 K%&$likai
12
Urtikaria dapat sangat berdampak pada hidup penderitanya terutama yang mengalaminya dalam jangka panjang. Cika tidak ditangani sama sekali, ruam urtikaria yang sering menyebar ke seluruh tubuh dan terasa sangat gatal akan mengganggu akti*itas sehari-hari penderitanya dan bahkan berujung pada berbagai komplikasi. Angi%e"e&a enderita urtikaria kronis atau akut bisa mengalami angioedema. 3ngioedema adalah pembengkakan pada lapisan kulit manusia di bagian yang lebih dalam. edangkan pada urtikaria, pembengkakan terjadi pada lapisan kulit yang lebih luar. 6agian yang biasanya terpengaruh oleh angioedema adalah kelopak mata, bibir, tangan, kaki, dan sekitar alat kelamin. !ondisi ini dapat bertahan kurang lebih tiga hari. 4ejala yang munul lebih parah daripada biduran biasa. alah satu penyebab kondisi ini adalah obat antihipertensi yaitu penghambat 3>7. Untuk mengatasi angioedema,antihistamin dan steroid bisa digunakan. Anafilaki 3nafilaksis adalah reaksi alergi yang parah dan terjadi seara tiba-tiba. !ondisi ini bisa berakibat fatal karena gejalanya yang ekstrem. 3nafilaksis menyebabkan penurunan tekanan darah sehingga orang yang mengalami bisa langsung pingsan. elain itu, pembengkakan akan langsung terjadi khususnya pada bagian ajah dan tenggorokan atau leher sehingga penderita akan sulit bernapas. 4ejala-gejala anafilaksis yang lain adalah; •
6engkak pada kelopak mata, bibir, tangan, kaki
•
akit atau mual pada bagian perut
•
#etak jantung yang epat
•
using
•
/untah-muntah
atu-satunya pengobatan yang digunakan untuk anafilaksis adalah dengan
memakai suntikan
epinephrine.
?bat
ini
berfungsi
untuk
membalikkan reaksi gejala yang terjadi pada anafilaksis. erlu diingat
13
baha ini adalah kondisi darurat, jika 3nda menurigai adanya gejala anafilaksis, segera ke rumah sakit terdekat. 2.7 Penatalakanaan erapi terbaik untuk urtikaria adalah mengobati penyebabnya dan jika memungkinkan menghindari penyebab yang diurigai. ?bat lini pertama untuk urtikaria adalah antihistamin antagonis reseptor @1. ?bat ini berfungsi untuk mengurangi rasa gatal, serta memendekkan durasi terjadinya eritema dan pembengkakan.() engobatan dengan antihistamin pada urtikaria sangat bermanfaat. >ara kerja antihistamin telah diketahui dengan jelas, yaitu menghambat histamin
pada
reseptor-reseptornya.
6erdasarkan
reseptor
yang
dihambat, antihistamin dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu antagonis reseptor @1 dan @2. eara klinis dasar pengobatan pada urtikaria difokuskan pada efek antagonis terhadap histamin pada reseptor @1 namun efekti*itas tersebut aapkali berkaitan dengan efek samping farmakologik,
yaitu
sedasi.
#alam
perkembangannya
terdapat
antihistamin baru yang berkhasiat terhadap reseptor @1 tetapi nonsedatif, golongan ini disebut antihistamin nonklasik. 3ntihistamin !lasik sebaiknya tidak digunakan sebagai monoterapi tetapi sebaiknya dikombinasikan dengan antihistamin nonklasik. 6iasanya antihistamin nonklasik diberikan pada siang hari dan klasik antihistamin diberikan pada malam hari. 3ntihistamin antagonis reseptor @1 klasik dengan kerja singkat seperti hidroksi
14
diberikan dengan dosis 25-5" mg perhari dan dosis pada anak 5 mg0kg66 perhari dengan dosis maksimal '"" mg perhari. asien U? aalnya diobati seperti halnya pasien U! tanpa otoantibodi, yaitu menggunakan antihistamin @ 1 non-sedatif dengan dosis sesuai dengan anjuran pabrik. aktu pemberian antihistamin masingmasing pasien bersifat indi*idualistik, artinya pemberian diberikan pada saat
gejala
menapai
maksimal.
!adangkala
perlu
ditambahkan
antihistamin @1 sedatif, bila gatal maksimum aktu malam. erapi farmakologis
harus
disertai
dengan
terapi
non-farmakologis
yaitu
mengindari faktor penetus dan pemiu, dan nasehat kebiasaan hidup (life style), meliputi menghindari kelelahan berlebih, pakaian ketat, kebiasaan minum alkohol, menghindari obat anti-radang non-steroid dan aspirin, kodein dan morfin, dan inhibitor angiotensin converting enzyme (3>7) bila terdapat angioedema.
engobatan di atas seringkali
mengalami kegagalan, sehingga perlu diberikan antihistamin non-sedatif dengan dosis di atas dosis yang disarankan pabrik. ?bat yang disarankan adalah feksofenadin 1&" mg0hari pada pagi hari, dan bila diperlukan, dapat ditambah antihistamin @1 sedatif malam hari. idak jarang, pasien yang telah terkontrol baik dengan pengobatan di atas,
mengalami
kekambuhan akibat (paling sering) faktor pribadi, pekerjaan, atau faktor ekonomi, atau akibat faktor penetus0pemiu yang dijelaskan di atas. !ekambuhan tersebut, terbaik dikontrol dengan pemberian steroid oral jangka pendek, yaitu prednisolon '" mg0hari selama 5 hari, selanjutnya diturunkan dalam 5 + & hari. Umumnya pengobatan tersebut efektif, dan pasien dapat melanjutkan antihistamin seara reguler. ebagian pasien tidak responsif dengan pengobatan di atas. asien dengan gangguan kualitas hidup parah dan pengobatan konser*atif gagal, dipertimbangkan untuk diobati
dengan
pemberian
imunomodulator.
iklosporin oral merupakan imunomodulator pertama yang dianjurkan. #osis 2.5 + 5 mg0kg0hari meredakan keluhan gatal dalam beberapa hari, dan efektif menekan pembentukan urtika.
15
emberian siklosporin
dilanjutkan sampai
'
+
bulan
bersamaan dengan
pemberian
antihistamin. ada penghentian siklosporin, '"% pasien tetap dalam keadaan remisi, '"% pasien kambuh tetapi dapat diatasi dengan antihistamin dosis kon*ensional, dan sisanya terjadi kekambuhan yang memerlukan pemberian ulang siklosporin. iklosporin diberikan pada pasien yang tidak mengalami gangguan ginjal, hipertensi, dan kelainan lipid serum. ?bat tidak ook untuk pasien dengan riayat keganasan atau pre-cancer . ebagai pengganti siklosporin, imunomodulator lain yang disarankan berturut-turut adalah pemberian imunoglobulin intra*ena dengan dosis ". g0kg0hari selama 5 hari, plasmaferesis, dan metotreksat. (,$)
BAB III ANALI8I8 RE8EP
8esep
16
8krining Per(aratan a"&initratif
9ek
Per&aala:an
lit 1. #okter =ama dokter =omor 3lamat dokter 2. anggal dan •
P
•
P
•
penulisan resep
'. anda tangan dan penulisan resep . asien =ama 3lamat
P P
P
P
• •
Umur 66 Cenis kelamin 5. ?bat =ama otensi #osis Cumlah yang • • •
P
P
-
•
•
P
• •
diminta &. >ara pemakaian yang
P P
jelas $. nformasi lainnya P P
Keeuaian far&aetika
17
8%lui
1. 2. '. . 5.
6entuk sediaan #osis otensi tabilitas nkompatibilitas
P P P
&. >ara dan lama pemberian Perti&!angan klini 1. 3danya alergi
P
-
asien tidak meiliki riayat terhadap alergi obat yang diresepkan
2. ndikasi
P
engobatan
'. 7fek samping
P
urtikaria 7fek samping ; 8hinos; 4angguan saluran erna,
. nteraksi obat
-
5. !ontraindikasi
P
mual, muntah, mulut kering
@ipersensiti*itas
18
Drug Related Problem
N%
Ti$e DRP
Hail
1
ndikasi tidak diberi terapi
-
idak #apat #iamati
2
emilihan obat tidak tepat
-
idak #apat #iamati
'
#osis subterapeutik
-
#osis esuai
#osis berlebihan
-
#osis esuai
5
asien tidak memperoleh
-
idak #apat #iamati
&
obat 8eaksi
P
Cika terjadi
?bat
idak
#ikehendaki (8?#)
Keterangan
saluran
gangguan pada
penernaan
seperti
mual dan muntah, gunakan obat antiemetik. Cika terjadi nyeri
kepala,
gunakan obat
$
nteraksi ?bat
-
analgetik idak 3da nteraksi
asien memperoleh obat
-
idak #apat #iamati
tanpa indikasi
Medication Error
N% 1.
Me"i)ati%n err%r resribing
Hail
a. norret diagnosis
-
b. /isalulation dose
-
. resribing eror
-
19
2.
#ispensing a. oor drug distribution
-
pratie b. #rug and drug de*ie '.
-
related problem 3dministration a. norret drug
-
administration b. Bailed ommuniation
-
. :ak of patient eduation
-
8esep
20
8krining
Per(aratan a"&initratif
9ek
Per&aala:an
8%lui
lit 1. #okter =ama dokter =omor •
P
•
-
•
3lamat dokter
-
idak terdapat no
@arus ada no
dan alamat
dan
dokter
alamat dokter
2. anggal dan penulisan
sebagai syarat
resep '. anda tangan dan
kelengkapan
penulisan resep . asien =ama 3lamat •
administratif
P
resep
P
•
• • •
Umur 66 Cenis kelamin
P
-
•
5. ?bat =ama otensi #osis Cumlah yang
/enanyakan idak terdapat
alamat pasien
alamat pasien
ketika pasien
-
menebus
•
• • •
diminta &. >ara pemakaian yang jelas $. nformasi lainnya
resep tersebut -
P
P P
21
P
Keeuaian far&aetika 6entuk sediaan
P
#osis
P
otensi tabilitas nkompatibilitas >ara dan lama pemberian Perti&!angan klini 3danya alergi
P P
P
-
asien tidak meiliki riayat terhadap alergi obat yang diresepkan
ndikasi
engobatan
22
P
7fek samping
P
urtikaria 7fek samping ; Cetirizin ; akit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, gangguan penernaan, reaksi hipersensiti*itas Prednox ; J4angguan airan elektrolit, hipertensi, otot
nteraksi obat !ontraindikasi
P
lemas, kehilangan masa otot, tukak lambung dan duodenum, pankreatitis
@ipersensiti*itas
Drug Related Problem
N%
Ti$e DRP
Hail
1
ndikasi tidak diberi terapi
-
idak #apat #iamati
2
emilihan obat tidak tepat
-
idak #apat #iamati
'
#osis subterapeutik
-
#osis esuai
23
Keterangan
#osis berlebihan
-
#osis esuai
5
asien tidak memperoleh
-
idak #apat #iamati
&
obat 8eaksi
P
?bat
idak
•
#ikehendaki (8?#)
@indari penggunaan metil prednisolon
dalam
dosis
besar dan jangka aktu •
lama. 7fek samping etiri
$
nteraksi ?bat
-
atau obat-obat penernaan idak 3da nteraksi
asien memperoleh obat
-
idak #apat #iamati
tanpa indikasi
Medication Error
N% 1.
2.
Me"i)ati%n err%r resribing
Hail
a. norret diagnosis
-
b. /isalulation dose
-
. resribing eror #ispensing
-
. oor drug distribution
-
pratie d. #rug and drug de*ie '.
-
related problem 3dministration b. norret drug
-
administration b. Bailed ommuniation
24
-
. :ak of patient eduation
-
8esep
8krining
Per(aratan a"&initratif
9e
Per&aala:an
k
25
8%lui
lit #okter •
=ama dokter =omor
•
3lamat dokter
•
anggal dan penulisan
P
resep anda tangan dan penulisan
idak terdapat
@arus ada nama
nama dokter, no
dokter, no dan
dan alamat
alamat dokter
dokter
sebagai syarat kelengkapan
-
administratif resep
resep asien • •
• • •
=ama 3lamat Umur 66 Cenis kelamin
-
idak terdapat
/enanyakan nama,
nama, umur, dan
umur, dan alamat
P
alamat pasien
pasien ketika pasien
?bat • • • •
=ama otensi #osis Cumlah yang diminta
-
menebus resep
P
tersebut P
>ara pemakaian yang jelas -
nformasi lainnya
>ara pakai kurang
aat penyerahan
jelas
diberikan informasi obat
Keeuaian far&aetika 6entuk sediaan
P
#osis
P
otensi tabilitas
P P
-
26
P
nkompatibilitas >ara dan lama pemberian Perti&!angan klini 3danya alergi
-
asien tidak meiliki riayat terhadap alergi obat yang
P
ndikasi
P
diresepkan engobatan urtikaria
7fek samping
7fek samping ; 9etiri;in ; /ulut !ering, mengantuk, pandangan kabur. De
27
atrofi kulit, striae, rasa
gatal,
dan
rasa panas 'te%)al = + P
nteraksi obat
•
nteraksi antara
#ilakukan monitor
>etiri
seara lebih lanjut
#eFteem plus ; bersifat sinergis namun dapat menimbulkan •
hiperkalemia nteraksi antara >etiriream ;
P
@arus dimonitor seara lebih lanjut
efek dari atofar akan meningkat bila diberikan bersama dengan letonal @ipersensiti*itas
!ontraindikasi
Drug Related Problem
N%
Ti$e DRP
Hail
1
ndikasi tidak diberi terapi
-
idak #apat #iamati
2
emilihan obat tidak tepat
-
idak #apat #iamati
'
#osis subterapeutik
-
#osis esuai
28
Keterangan
#osis berlebihan
-
#osis esuai
5
asien tidak memperoleh
-
idak #apat #iamati
&
obat 8eaksi
P
?bat
idak
•
#ikehendaki (8?#)
enderita menggunakan
yang obat
sebaiknya mengandarai
ini tidak
kendaraan
bermotor atau menjalankan mesin $
nteraksi ?bat
P
•
nteraksi antara >etiri
•
asien memperoleh obat
-
menimbulkan hiperkalemia nteraksi antara >etiri
dan nerson >ream ; efek dari atofar akan meningkat bila diberikan bersama dengan letonal idak #apat #iamati
tanpa indikasi
Medication Error
N% 1.
2.
Me"i)ati%n err%r resribing
Hail
a. norret diagnosis
-
b. /isalulation dose
-
. resribing eror #ispensing
-
e. oor drug distribution
-
pratie
29
f. #rug and drug de*ie '.
-
related problem 3dministration . norret drug
-
administration b. Bailed ommuniation
-
. :ak of patient eduation
-
BAB I> PEMBAHA8AN DAN KE8IMPULAN 30
-.1.
Pe&!a:aan 8esep pertama terdiri dari urbeF- tablet, 3erius tablet, dan
8hinos tablet. •
urbeF- tablet ; tablet, 9it 7 '" iu, *it > $5" mg, foli aid "" mg, *it 61 15 mg, *it 62 15 mg, niain 1"" mg, *it 6& 2" mg, *it 612 12 mg,
• •
pantotheni aid 2" mg, n 22.5 mg 3erius tablet ; #esloratadine 5 mg 8hinos tablet; :oratadine 5 mg, pseudoephedrine @>l &" mg immediate release, pseudoephedrine @>l &" mg sustained release 8esep urtikaria yang kedua terdiri dari >etiri
tablet, dan >aladin lotio. !omposisi dari tiap obat terdiri atas; •
>etirialadine lotion mengandung difenhdidramin @>l, alamin, dan seng
•
oksida rednoF tablet mengandung metil prednisolon
•
8esep urtikaria yang ketiga terdiri dari >etirialadin lotio. !omposisi dari tiap obat terdiri atas; • •
• •
>etiri
maleat
2
mg0
deksametason mironised ",5 mg nerson >ream mengandung #esoksimetason 2,5 mg ?steoal mengandung !alsium karbonat 12"mg, *it # 2"" U, magnesium "mg, mangan 2mg,
dahulu yang terdiri dari skrining administrasi, skrining farmasetika, dan skrining farmakologinya. #ari segi administrasi, nama, nomor dan alamat dokter diperlukan sebagai tanda keabsahan baha resep tersebut memang dari dokter. #ata pasien seperti nama, alamat pasien, umur pasien, berat badan, serta jenis kelamin pasien juga diperlukan untuk melihat kesesuaian jenis, dosis, dan jumlah obat yang digunakan. =ama pasien harus ada sebagai identitas resep sehingga saat obat diserahkan,
31
benar adanya baha obat memang milik pasien tersebut. #ari segi farmasetika semuanya memenuhi persyaratan menakup bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, ara dan lama pemberian. #ari segi farmakologi, indikasinya mengau kepada pengobatan urtikaria. asien juga tidak memiliki alergi, namun ada satu resep yang terdapat interaksi obat. ada resep pertama, aerius tablet berfungsi sebagai meringankan gejala nasal K non-nasal rinitis alergi (musiman K perenial). erapi simptomatik pruritus, mengurangi jumlah K besarnya lesi pd pasien urtikaria idiopatik. 8hinos tablet digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat, bersin, rinore K lakrimasi yg menyertai flu atau selesma, rinitis alergika K rinitis *asomotor. !emudian ditambah urbeF- tablet sebagai *itamin untuk daya tahan tubuh. !etiga obat tersebut menjalankan mekansme kerjanya masing masing dalam mengobati urtikaria. 8esep yang kedua terdiri dari ' jenis yang memberikan efek yang berbeda-beda.
>etiri
antihistamin selektif,
antagonis
reseptor-@1 perifer yang mempunyai efek sedatif yang rendah pada dosis aktif dan mempunyai sifat tambahan sebagai anti alergi. >etiri
kompetitif
reseptor
terhadap
efek
@1. #ifenhidramin histamin
pada
bersifat saluran
gastrointestinal, uterus, pembuluh darah besar, dan otot bronkial. enghambatan reseptor @1 juga menekan pembentukan edema, panas dan gatal yang disebabkan oleh histamin. >alamin dalam aladin lotio berfungsi untuk mengatasi bengkak, alergi, gatal dan juga mempunyai efek yang menyejukkan. ink oksida dalam aladin lotio berfungsi sebagai astringent bagi kulit, yang mempunyai efek protektif pada kasus dermatitis0eksim. 4lukokortikoid menurunkan atau menegah respon jaringan terhadap proses inflamasi, karena itu menurunkan gejala inflamasi tanpa dipengaruhi penyebabnya. /etilprednisolon bekerja
32
sebagai glukokortikoid menghambat akumulasi sel inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada lokasi inflamasi. /etilprednisolon juga menghambat fagositosis, pelepasan en
atau dilatasi permeabilitas
kapiler
yang
terinflamasi dan
mengurangi lekatan leukosit pada endotelium kapiler, menghambat pembentukan edema dan migrasi leukositD dan meningkatkan sintesis lipomodulin
(maroortin),
suatu
inhibitor
fosfolipase
32-mediasi
pelepasan asam arakhidonat dari membran fosfolipid, dan hambatan selanjutnya terhadap sintesis asam arakhidonat-mediator inflamasi deri*at (prostaglandin, tromboksan dan leukotrien). ?bat-obat pada resep ketiga memiliki kesamaan pada resep kedua, yaitu adanya etiri
33
tidak berlebihan dan tidak kekurangan pula. 3danya ada interaksi obat antara
etir
dengan
deFteem
plus
yang
dapat
menyebabkan
hiperkalemia. @al tersebut dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat untuk menurunkan kadar kalium. elain itu perlu dilakukan monitoring terhadap pasien. ada kategori reaksi obat yang merugikan, perlu diperhatikan efek samping dari tiap obat. >etiri
reaksi
hipersensiti*itas.
edangkan
metil
prednisolon
merupakan golongan kortikosteroid dengan efek samping gangguan airan elektrolit, hipertensi, otot lemas, kehilangan masa otot, tukak lambung dan duodenum, pankreatitis. Cika terjadi efek samping pada etiri
/enjelaskan kepada pasien tentang perjalanan penyakit urtikaria yang kambuh-kambuhan dan tidak menganam nyaa, namun belum ditemukan terapi adekuat karena terhalang oleh penyebab urtikaria
b.
/enghindari faktor-faktor yang memperparah seperti demam, stress, alkohol dan agen fisik
.
/enghindari penggunaan asam asetilsalisilat, =3#, dan 3>7
d.
/enghindari agen lain yang diperkirakan dapat menyebabkan urtikaria
e.
enghentian terapi apabila terjadi reaksi hipersensiti*as etiri
34
f.
:angkah-langkah penanganan 8?6 agar pasien tidak begitu saja menyetop terapi setelah mengalami 8?6 seperti ; istirahat yang ukup karena efek samping obat adalah mengantuk serta memperbanyak mengkonsumsi air putih untuk mengatasi efek samping etiri
meningkatkan kepatuhan pasien dilakukan dengan ; 1. 7dukasi dan mendapatkan persetujuan pasien untuk setiap tindakan0penanganan yang akan dilakukan. Celaskan sepenuhnya kegiatan tersebut dan manfaat yang dapat dirasakan pasien 2. indak
lanjut
(follow-up).
etiap
kunjungan,
menilai
ulang
penanganan yang diberikan dan bagaimana pasien melakukannya. 6ila mungkin kaitkan dengan perbaikan yang dialami pasien (gejala dan faal paru). '. /enetapkan renana pengobatan bersama-sama dengan pasien. . dentifikasi dan atasi hambatan yang terjadi atau yang dirasakan pasien, sehingga pasien merasakan manfaat penatalaksanaan urtikaria seara konkret. 5. /enanyakan kembali tentang renana penganan yang disetujui bersama dan yang akan dilakukan, pada setiap kunjungan
M%nit%ring '!at a. /onitoring efekti*itas terapi meliputi; /onitoring terapi obat pada kasus urtikaria dilakukan dengan memantau tanda *ital seperti suhu tubuh dan rasa nyeri. erapi yang efektif tentunya akan menurunkan suhu tubuh. elain itu, parameter klinik dapat dijadikan tanda kesuksesan terapi seperti frekuensi hilang dan timbulnya ruam atau
35
lesi kulit yang kemerahan setiap 2 jam, rasa gatal yang ringan, berkurangnya penyebaran lokasi lesi dari urtikaria.
b. /onitoring 8eaksi ?bat 6erlaanan (8?6) meliputi efek samping obat, alergi, interaksi obat. •
4angguan saluran erna seperti mual, diare, tukak lambung dan duodenum
•
7fek samping etiri
elaksanaan monitoring terapi obat bagi pasien di apotek memiliki keterbatasan bila dibandingkan dengan di rumah sakit, antara lain kesulitan untuk mengikuti perkembangan pasien setelah keluar dari apotek. /etode yang paling tepat digunakan adalah monitoring melalui telepon baik 3poteker telepon kepada pasien maupun sebaliknya. elain itu pasien dihimbau untuk melaporkan kejadian yang diurigai 8?6 kepada 3poteker. elanjutnya 3poteker dapat menyusun rekomendasi terkait 8?6 tersebut.
36
-.2.
Kei&$ulan engobatan urtikaria dilakukan dengan pemberian antihistamin sebagai terapi utama dan digunakan >etirialadine :otion dan urbeF .
37
BAB > DA/TAR PU8TAKA
1. #juanda 3, @am
empat.
ndonesia;
6alai
enerbit
B!U
CakartaD
2""$.p.1&G-1 2. 6arataidjaja !. Imunologi Dasar. ndonesia; 6alai enerbitan Bakultas !edokteran Uni*ersitas ndonesiaD 2"".p.&- '. 6askoro 3, oegiarto 4, 7ffendi >, !onthen 4. "rtiaria dan #ngioedema dalam ; 6uku 3jar lmu enyakit #alam. Cakarta; B!UD 2""&.p.25$-&1. . 6ron 8 4, 6urns . $erbagai !elainan %ritematous dan Papulosuamosa serta Penyait !ulit aibat &inar 'atahari dalam ; :eture notes dermatologi edisi terjemahan. Cakarta; enerbit 7rlanggaD2""&.p.151-5'. 5. 3nonim, diakses tanggal 1& maret 2"15 dari www.allergycliniconline.com &. uberbier , /aurer /. "rticaria( current opinions about etiology) diagnosis and therapy . 3ta #erm 9enereol. 2""$D$(');1G&-2"5. $. >hang , >arr . "rticarial vasculitis. #llergy #sthma Proc . CanBeb 2""$D2(1);G$-1"". . 3nonim, diakses tanggal 1& maret 2"15 dari http(**www.alodoter.com
38