BAB 1 PENDAHULUAN
Diare masih menjadi menjadi masalah kesehatan masyarakat masyarakat di negara berkembang berkembang termasuk di Indonesia, dan merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama terutama usia di bawah 5 tahun. tahun.1 Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas !""# di Indonesia diperoleh bahwa diare masih merupakan penyebab kematian bayi yang terbanyak yaitu $!% dibanding dengan pneumonia !$% untuk penyebab kematian usia " & 1! bulan dan sebanyak !'% untuk penyebab kematian usia 1$ tahun. ! Diare Diare merupa merupakan kan salah salah satu in)eks in)eksii oportu oportunis nistik tik yang yang sering sering dijump dijumpai ai pada pada anak anak dengan Human dengan Human Immunodeficiency Virus/Acquired Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HI*+ID-. HI* tidak hanya menyerang orang dewasa saja melainkan juga pada anak. /enularan ini dapat terjadi karena adanya transmisi 0irus pada kehamilan, pada saat melahirkan, maupun pada saat menyusui. -aat 0irus HI* menjangkiti tubuh, 0irus akan menyerang dan merusak selsel lim)osit 2D$ 3 sehingga kekebalan penderita rusak dan rentan terhadap berbagai penyakit in)eksi.$ danya 0irus HI* di dalam tubuh tidak hanya mempengaruhi sistem imun melainkan juga dapat mempengaruhi sistem sara) bahkan gastrointestinal (4I. 4angguan 4I terlihat pada 5"% pasien ID- di merika tara atau 6ropa dan sebesar '"% pada negara berkembang. -alah satu mani)estasi umum gangguan 4I pada pasien dengan HI*+IDadalah diare.$ Diare Diare adalah adalah de)eka de)ekasi si en7er en7er lebih lebih dari dari tiga tiga kali sehari, sehari, dengan dengan atau tanpa tanpa darah darah dan+atau lendir dalam tinja. Diare dapat dikelompokkan berdasarkan durasi dan gejalanya menjadi diare akut, persisten, dan kronik. /ada HI*+ID-, diare yang terjadi umumnya berupa diare persisten dan kronis atau diare yang terjadi berulang. Diare persisten adalah diare yang terjadi lebih dari 1$ hari sampai 1 bulan, sedangkan diare kronis adalah diare yang terjadi terjadi lebih dari 1 bulan. bulan. /enyeba /enyebab b diare diare pada pada pasien pasien dengan dengan HI*+IDHI*+ID- adalah adalah karena karena in)eksi proto8oa, bakteri, 0irus, helmintik, )ungi, maupun karena e)ek samping pengobatan dan malnut malnutrisi risi.. Diare Diare dapat dapat mengak mengakiba ibatka tkan n kematia kematian n atau kehilan kehilangan gan kemamp kemampuan uan anak anak apabila tidak didiagnosis dan ditangani dengan baik. 5
1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 HIV/AIDS HIV/AIDS Pada Pada Anak Anak ID- ( Acquired Acquired Immuno Deficiency Syndrome Syndrome adalah kumpul kumpulan an gejala gejala
penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh se7ara bertahap yang disebabkan oleh in)eksi HI* ( Human Immunodeficiency Virus Virus. . HI* ( Human Immunodeficiency Virus Virus adalah 0irus yang tergolong genus lentivirus, lentivirus, bagian dari )amili retroviridae. retroviridae.9 :enurut Centers Centers For Disease Control Control and Prevention Prevention (2D2, HI* ditransmisi melalui melalui kontak seksual seksual (0irus ditemukan ditemukan di 7airan semen, 0agina, 0agina, ser0iks, darah atau produk darah (pemakai narkoba suntik, tran)usi darah yang lolos tapis, semua produk punya potensi, petugas kesehatan kese hatan dan lab (tindakan dengan benda tajam taj am seperti suntik dan pisau bedah sebanyak ",%, se7ara 0ertikal (kehamilan 51"%, persalinan 1"!"% dan pemberian -I 1"!"%, 1"!"%, melalui 7airan tubuh lain namun belum terbukti terbukti seperti liur, liur, air mata, mata, kering keringat, at, urine urine sehing sehingga ga tetap tetap diperl diperlaku akukan kan sesuai sesuai kewasp kewaspada adaan an uni0ersal.9 In)eksi HI* menyerang dua komponen utama dalam badan manusia yaitu sistem imun imun dan sistem sara) sara) pusat. pusat. pabil pabilaa masuk masuk ke dalam dalam tubuh, tubuh, HI* akan akan berikat berikatan an dengan beberapa jenis sel darah putih terutama lim)osit helper. ;im)osit helper. ;im)osit helper akan akan diakti)kan dan mengkoordinasi sel lain dalam siste m imun. erdapat erdapat reseptor 2D$ 3 pada permukaan lim)osit yang menyebabkan HI* berikatan pada reseptor itu. HI* menyim menyimpan pan in)orm in)ormasi asi geneti genetikny knyaa sebaga sebagaii asam ribonu ribonukle kleat at (R<. (R<. pabil pabilaa telah telah berada di dalam lim)osit 2D$3, sejenis sejenis en8im en8im yang yang disebut disebut reverse reverse transcriptas transcriptasee digunakan oleh 0irus tersebut untuk membuat salinan R< nya ke dalam bentuk asam deok deoksir sirib ibon onuk ukle leat at (D< (D<. . HI* HI* muda mudah h berm bermut utasi asi pada pada wakt waktu u ini ini karen karenaa reverse transcriptase mudah melakukan kesalahan saat perubahan dari R< ke D<.9 D< 0irus 0irus tadi memasuki nukleus nukleus dan dengan bantuan en8im interase, interase, D< 0irus 0irus berint berinterg ergrasi rasi dengan dengan sel D<. D<. 4eneti 4enetik k lim)osi lim)ositt akan akan merepl mereplika ikasi si 0irus 0irus HI* tersebut yang akhirnya akan memusnahkan lim)osit. -etiap sel yang terin)eksi akan menghasilkan beribu 0irus baru dan dalam beberapa hari, di dalam darah dan 7airan genital akan mengandung banyak 0irus dan 2D$ 3 lim)osit akan menurun. Disebabkan jumlah 0irus yang banyak, orang yang baru terin)eksi dengan 0irus HI* dapat menyebarkan pada orang lain. 9 Tabel 1. Skenario peerik!aan HIV " Ka#e$ori
Te! %an$
T&'&an
Ak!i 2
=ayi sehat, ibu
diperl&kan ji *irologi
terin)eksi HI*
umur 9 minggu
=ayipajanan HI*
-erologi ibu atau
idak diketahui
bayi
:endiagnosis HI*
:ulai R* bila
ntuk identi)ikasi
terin)eksi HI* :emerlukan tes
atau memastikan
0irologi bila terpajan
pajanan HI*
HI* Hasil positi) harus diikuti dengan uji
=ayi sehat terpajan
-erologi pada
HI*, umur ' bulan
imunisasi ' bulan
ntuk
0irologi dan
mengidenti)ikasikan
pemantauan lanjut.
bayi yang masih
Hasil negati), harus
memiliki antibodi ibu
dianggap tidak
atau serore0ersi
terin)eksi, ulangi tes bila masih mendapat -I
=ayi atau anak dengan gejala dan tanda sugesti)
-erologi
:emastikan in)eksi
;akukan uji 0irologi bila umur > 1? bulan
in)eksi HI* =ila positi)
=ayi umur @ ' bulan > 1? bulan dengan uji serologi
terin)eksi segera ji 0irologi
:endiagnosis HI*
tatalaksana HI* dan
positi) langi uji (serologi =ayi yang sudah
atau 0irologi setelah
berhenti -I
berhenti minum -I 9 minggu
•
masuk ke
terapi R* nak > 5 tahun ntuk mengeksklusi
terin)eksi HI* harus
in)eksi HI* setelah
segera mendapat
pajanan dihentikan
tatalaksana HI* termasuk R*
:ulai kehamilan trimester ketiga, antibodi maternal ditrans)er se7ara pasi) kepada janin, termasuk antibodi terhadap HI*, yang dapat terdeteksi sampai umur anak 1? bulan. Aleh karena itu pada anak berumur > 1? bulan yang dilakukan uji antibodi HI* dan menunjukkan hasil reakti), tidak serta merta berarti anak tersebut terin)eksi HI*.#
3
•
ntuk memastikan diagnosis HI* pada anak dengan usia > 1? bulan, dibutuhkan uji 0irologi HI* yang dapat memeriksa 0irus atau komponennya. nak dengan hasil uji
•
0irologi HI* positi) pada usia berapapun, artinya terkena in)eksi HI*.# -I dapat mengandung 0irus HI* bebas atau sel yang terin)eksi HI*. Konsekuensi dari mendapat -I adalah adanya risiko terpajan HI*, sehingga penetapan in)eksi HI* baru dapat dilaksanakan bila pemeriksaan dilakukan diulang setelah -I dihentikan @ 9 minggu.#
(abar 1. Ba$an Dia$no!i! HIV pada Ba%i dan Anak ) 1* b&lan "
Tabel 2. S#adi& Klini! +H, &n#&k Ba%i dan Anak %an$ Terin-ek!i HIV " S#adi& Klini! 1 simtomatik 4
;im)adenopati generalisata persisten S#adi& Klini! 2 Hepa#o!plenoe$ali per!i!#en %an$ #idak dapa# di'ela!kan a Er&p!i pr&ri#ik pap&lar In-ek!i ir&! ar# l&a! An$&lar cheilitis 0ol&!k& kon#an$io!& l&a! Ul!era!i oral ber&lan$ Pebe!aran kelen'ar paro#i! per!i!#en %an$ #idak dapa# di'ela!kan Eri#ea $in$$ial lineal Herpe! o!#er In-ek!i !al&ran napa!a#a! kronik a#a& ber&lan$ o#i#i! edia3 o#orr4oea3 !in&!i#i!3 #on!ili#i!5 In-ek!i k&k& ole4 -&n$&! S#adi& Klini! 6 0alnri!i !edan$ %an$ #idak dapa# di'ela!kan3 #idak bere!pon! !e7ara adek&a# #er4adap #erapi !#andar a Diare per!i!#en %an$ #idak dapa# di'ela!kan 18 4ari a#a& lebi45 a Dea per!i!#en %an$ #idak dapa# di'ela!kan lebi4 dari 6"39 o: in#eri#en a#a& kon!#an3 ; 1 b&lan5 a Kandido!i! oral per!i!#en di l&ar !aa# < = * in$$& per#aa ke4id&pan5 Oral hairy leukoplakia Periodon#i#i!/$in$$ii#i! &l!era#i- nekro#ikan! ak TB kelen'ar TB par& Pne&onia bak#erial %an$ bera# dan ber&lan$ Pne&oni#i! in#er!#i#ial li-oid !i#oa#ik Pen%aki# par&>ber4&b&n$an den$an HIV %an$ kronik #era!&k bronkiek#a!i! Aneia %an$ #idak dapa# di'ela!kan ) * $/dl53 neropenia ) 9??/ 65 a#a& #robo!i#openia ) 9?.???/ 65 S#adi& Klini! 8b 0alnri!i3 a!#in$ dan stunting bera# %an$ #idak dapa# di'ela!kan dan #idak bere!pon! #er4adap #erapi !#andar a Pne&onia pne&o!i!#i! In-ek!i bak#erial bera# %an$ ber&lan$ i!aln%a epiea3 pioio!i#i!3 in-ek!i #&lan$ 5
dan !endi3 enin$i#i!3 ke7&ai pne&onia5 In-ek!i 4erpe! !iple kronik orolabial a#a& kane&! ; 1 b&lan a#a& i!erali! di loka!i anap&n5 TB ek!#rap&lonar Sarkoa Kapo!i Kandidia!i! e!o-a$&! a#a& #rakea3 bronk&!3 a#a& par&5 Tok!opla!o!i! !&!&nan !ara- p&!a# di l&ar a!a neona#&!5 En!e-alopa#i HIV In-ek!i 7i#oe$aloir&! :0V53 re#ini#i! a#a& in-ek!i :0V pada or$an lain3 den$an on!e# &&r ; 1 b&lan Krip#okoko!i! ek!#rap&lonar #era!&k enin$i#i! 0iko!i! endeik di!eina#a 4i!#opla!o!i!3 7o77idio%7o!i!5 Krip#o!poridio!i! kronik den$an diare5 I!o!poria!i! kronik In-ek!i ikobak#eria non>#&berk&lo!i! di!eina#a Kardioiopa#i a#a& ne-ropa#i %an$ di4&b&n$kan den$an HIV %an$ !i#oa#ik Li-oa !el B non>Hod$kin a#a& li-oa !erebral Progressive multifocal leukoencephalopathy :a#a#an@
a. Tidak dapa# di'ela!kan berar#i kondi!i #er!eb #idak dapa# dib&k#ikan ole4 !ebab %an$ lain. b. Beberapa kondi!i k4a! re$ional !eper#i Peni!ilio!i! dapa# di!er#akan pada ka#e$ori ini.
Klasi)ikasi in)eksi HI* pada anak berbeda dengan orang dewasa. Klasi)ikasi tersebut dibuat berdasarkan gejala dan beratnya imunosupresi yang terjadi pada anak. Klasi)ikasi in)eksi HI* sangat penting untuk mengetahui derajat beratnya penyakit HI*+ID- pada anak.? Tabel 6. Kla!i-ika!i In-ek!i HIV pada Anak * 6
Ka#e$ori/S#adi& N anpa gejala
Pen'ela!an nak tanpa gejala dan tanda in)eksi HI*, atau anak yang hanya
(BHACstadium 1
mempunyai satu dari gejala yang terdapat pada kategori stadium
A
4ejala ringan
klinis !. nak dengan dua gejala atau lebih dari gejala pada kategori
B
(BHACstadium ! 4ejala sedang
stadium klinis !. nak dengan gejala selain pada kategori stadium klinis ! atau $
:
(BHACstadium 4ejala berat
yang menambah gejala in)eksi HI*. nakanak yang memiliki salah satu gejala yang terdapat pada
(BHACstadium $
de)inisi kasus ID- untuk sur0eilans tahun 1'?#, ke7uali
lymphoid interstitial pneumonia (;I/. nak yang menderita penyakit HI* di negara yang sedang berkembang biasanya memperlihatkan tanda dan gejala tidak spesi)ik seperti gagal tumbuh, diare kronis, demam, batuk, dan in)eksi bakteri yang berulang.? BHA telah mengeluarkan petunjuk agar dapat mengenal in)eksi HI* pada anak. /etunjuk tersebut dapat digunakan bila petugas kesehatan men7urigai adanya in)eksi HI*, terutama bila tes laboratorium tidak tersedia, atau usia anak masih terlalu muda sehingga hasil tes laboratorium yang diperoleh meragukan. ? Tabel 8. De-ini!i Ka!&! Klini! AIDS pada Anak 0en&r +H, * (e'ala 0a%or
(e'ala 0inor
De-ini!i
-
Kehilangan berat badan atau pertumbuhan lambat Diare kronis lebih dari 1 bulan Demam yang lama lebih satu bulan ;im)adenopati generalisata Kandidiasis oro)aring In)eksi umum yang berulang =atuk persisten Dermatitis generalisata Ibu terbukti menderita HI* nak di7urigai menderita ID- bila ditemukan paling tidak ! gejala mayor disertai dengan ! gejala minor dengan atau tanpa diketahui penyebab terjadinya imunosupresi), seperti keganasan, malnutrisi atau
penyebab lain ujuan pengobatan antiretro0irus adalah untuk memperpanjang masa hidup penderita, menahan perkembangan penyakit, dan menjaga serta memperbaiki kualitas hidup penderita. atalaksana anak terin)eksi HI* saat ini sudah menggunakan obat antiretro0irus seperti 8ido0udin, yang merupakan pengobatan standar pada anak gejala yang jelas.? /ada tahun 1''$ dapat dbuktikan bahwa pemberian obat tunggal 8ido0udine sejak kehamilan 1$ minggu, selama persalinan dan dilanjutkan 9 minggu kepada bayi 7
dapat menurunkan transmisi 0ertikal sebanyak !+ kasus. ' ido0udine merupakan obat antiretro0irus golongan nucleoside analoues. Dosis 8ido0udin (+D*+retro0ir E, usia > 9 minggu $ mg+kg+dosis !F+hari, usia 9 minggu sampai 1 tahun 1?"!$" mg+m!+dosis !F+hari, dosis maksimumG usia 1 tahun "" mg+dosis !F+hari. ?
(abar 2. Ba$an Peberian Ko#riok!aol Pada Ba%i den$an Ib& HIV Po!i#i- "
Keluarga harus
diedukasi
bahwa
kotrimoksa8ol
tidak
mengobati
atau
menyembuhkan in)eksi HI*. Kotrimoksa8ol men7egah in)eksi yang umum terjadi pada bayi yang terpajan HI* dan anak imunokompromais, dengan tingkat mortalitas tinggi. :eminum kotrimoksa8ol harus teratur. Kotrimoksa8ol sirup disarankan untuk anak dengan berat badan > 1"1! kg. ntuk anak dengan berat badan 1"!5 kg diberikan 1 tablet kotrimoksa8ol, sedangkan untuk anak dengan berat badan @ !5 kg diberikan ! tablet kotrimoksa8ol.# 2.2 Diare Pada Anak Den$an HIV/AIDS 2.2.1 De-ini!i Diare adalah de)ekasi en7er lebih dari tiga kali sehari, dengan atau tanpa darah
dan+atau lendir dalam tinja. Diare dapat dikelompokkan berdasarkan durasi dan gejalanya menjadi diare akut, persisten, dan kronik. /ada HI*+ID-, diare yang terjadi umumnya berupa diare persisten, kronis, atau diare yang terjadi berulang. Diare 8
persisten adalah diare yang terjadi lebih dari 1$ hari sampai 1 bulan, sedangkan diare kronis adalah diare yang terjadi lebih dari 1 bulan. 5 2.2.2 E#iolo$i 1. Diare akibat jamur Di Indonesia, in)eksi jamur belum berhasil dibasmi se7ara tuntas, baik yang bersi)at endemik maupun oportunistik. Insidensi tertinggi in)eksi oportunistik jamur disebabkan oleh kandidiasis. amur tersebut merupakan )lora normal di saluran pen7ernaan, saluran urogenital, dan kulit.
9
komplikasi berupa neutropenia. Hal ini membuktikan bahwa netro)il berperan utama dalam mekanisme pertahanan pejamu terhadap jamur ini. amur dimor)ik histoplasmosis, Histoplasma capsulatum, dapat masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi menuju paru. /ada saat ini neutro)il dan )agosit berusaha untuk menghan7urkannya, dan yang berhasil lolos akan menuju nodus lim)atikus. ntuk selanjutnya sel tersensitisasi oleh antigen jamur yang mengakti0asi neutro)il dan makro)ag. Di jaringan mikroorganisme ini berubah menjadi yeast . -elain itu, jamur ini tetap menghasilkan substansi alkali seperti bikarbonat dan amonia di dalam makro)ag agar terhindar dari degradasi )agolisosom, mikroorganisme yang bertahan di dalam makro)ag menyebar luas se7ara hematogen yang bermani)estasi pada histoplasmosis diseminata, khususnya pada pasien dengan 2D$3 > 15" sel+mm. 4ejala yang tampak adalah demam, berkeringat malam, penurunan berat badan, na)su makan turun , dan kelemahan. !. Diare akibat 0irus Diare akibat in)eksi rota0irus atau 0irus lainnya relati) sering dan biasanya dapat sembuh sendiri ( self&limitin . /ada pasien HI* dengan 2D$3 > 5" sel+mm dapat menyebabkan kolitis, namun menurun se7ara drastis sejak era Hihly Active Antiretroviral !herapy (HR. Cytomealovirus (2:* ini se7ara histologik dapat menyebabkan badan inklusi pada sel epitel, endotel, dan otot polos. . Diare akibat bakteri /ada pasien HI*, toksin Clostridium difficile# Salmonella# Shiella# Campylo"acter , dan '.coli dapat menyebabkan diare. In)eksi bakteri ada yang bersi)at in0asi) dan nonin0asi). =akteri nonin0asi) mengeluarkan enterotoksin yang terikat pada mukosa usus halus 15" menit setelah diproduksi. -edangkan bakteri in0asi) seperti Salmonella dan Shiella merusak dinding usus sehingga nekrosis dan ulserasi. Aleh karena itu diare dapat disertai lendir dan darah. /ada pasien dengan 2D$3 > #5 sel+mm, maka terdapat kemungkinan penyebabnya adalah (. Avium comple) (:2 sehingga dilakukan pemeriksaan tinja atau kultur darah. -elain diare, :2 menyebabkan demam, anemia, berat badan turun, neutropenia, dan hepatosplenomegali. $. Diare akibat parasit /arasit penyebab diare tersering adalah Cryptosporidium, (icrosporidium, dan 'ntamoe"a histolytica. Cryptosoridium parvum menyebar luas di seluruh dunia 10
dan menular melalui air minum yang terkontaminasi kista pada tinja herbi0ora. /arasit ini dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan kadar ion di dalam tubuh. (icrosporidium adalah bakteri berspora seperti 'nterocyto*oon "ieneusi dan 'ncephalito*oon intestinal . Kemudian, '. Histolytica biasanya asimptomatik karena berkolonisasi. ika simptomatik, gejala yang mun7ul meliputi kram, nyeri perut, dan tinja berdarah. %iardia lam"lia tersebar di seluruh dunia dan ditransmisikan melalui air, )ekaloral. 4ejala yang timbul ber0ariasi mulai dari kram, diare, kembung, )latulens, dan penurunan berat badan. Keseluruhan parasit menyebabkan diare dengan merusak dinding usus. 5. Diare akibat e)ek samping pengobatan R* Diare yang terjadi dalam 9 bulan pertama pemberian R*. 2.2.6 Pa#o$ene!i! dan Pa#o-i!iolo$i /atogenesis diare persisten dan diare kronis melibatkan berbagai )aktor yang sangat kompleks. =eberapa literatur menjelaskan bahwa paparan berbagai )aktor predisposisi, baik in)eksi maupun non in)eksi akan menyebabkan rangkaian proses yang pada akhirnya memi7u kerusakan mukosa usus dan mengakibatkan diare persisten maupun kronis. 5
(abar 6. Kon!ep Pa#o$ene!i! Diare Per!i!#en dan Kroni! 9
11
(abar 8. Al&r Per'alanan Diare Ak 0en'adi Diare Per!i!#en 9
Jaktor seperti malnutrisi, de)isiensi imun, de)isiensi mikronutrien dan ketidaktepatan terapi diare menjadi )aktor risikonya terjadi diare berkepanjangan ( proloned diarrhea. /ada akhirnya proloned diarrhea akan menjadi diare persisten yang memiliki konsekuensi enteropati dan malabsorpsi nutrisi lebih lanjut. Dua )aktor utama mekanisme diare adalah (1 )aktor intralumen dan (! )aktor mukosal. Jaktor intralumen berkaitan dengan proses pen7ernaan dalam lumen, termasuk gangguan pankreas, hepar dan "rush "order mem"rane. Jaktor mukosal adalah )aktor yang mempengaruhi pen7ernaan dan penyerapan, sehingga berhubungan dengan gangguan pada )ungsi protein. /erubahan integritas membran mukosa usus dapat disebabkan oleh proses akibat in)eksi maupun non in)eksi. 5 Jaktor penyebab diare pada pasien dengan HI*+ID- umumnya jarang ditemui. Hal tersebut dapat terjadi karena diare dapat disebabkan oleh 0irus HI* itu sendiri. danya 0irus HI* di dalam tubuh dapat menyebabkan enteropati dan atro)i 0ili parsial hingga terjadi malabsorpsi dan diare. /ada saat terkena diare, epitel usus memerlukan waktu paling 7epat selama ! minggu untuk memperbaiki kerusakan yang dialaminya. danya enteropati 0irus HI* dapat menyebabkan perubahan patologi yang juga dapat mengakibatkan kerusakan pada proses perbaikan dan regenerasi epitel usus tersebut.5 -e7ara umum pato)isiologi diare kronis+persisten digambarkan se7ara jelas oleh 4hishan, dengan membagi menjadi lima mekanisme G (1 -ekretoris, (! Asmotik, ( 12
mutasi protein transpor membran apikal, ($ pengurangan luas permukaan anatomi,dan (5 perubahan motilitas usus. 5 1. -ekretoris /ada diare sekretoris, terjadi peningkatan sekresi 2l se7ara akti) dari sel kripta akibat mediator intraselluler seperti 7:/, 74:/, dan 2a!3. :ediator tersebut juga men7egah terjadinya perangkaian antar
yang berdampak meningkatnya jumlah 7:/ intraselluler, seperti pada mekanisme diare sekretorik. /erubahan gerakan usus pada diabetes mellitus terjadi akibat neuropati sara) otonom, misalnya sara) adrenergik yang pada kondisi normal berperan sebagai antisekretori dan+atau preabsorbti) 7airan usus, sehingga gangguan pada )ungsi sara) ini memi7u terjadinya diare. 2.2.8 Ta#alak!ana atalaksana diare dengan HI* sama seperti diare tanpa HI*. erlebih dahulu menentukan derajat dehidrasinya.1" KATE(,I
TANDA DAN (EJALA
Dehidrasi berat (Ren7ana erapi 2
Dua atau lebih tanda berikut G ;etargi atau penurunan kesadaran • :ata 7owong • idak bisa minum atau malas minum • 2ubitan kulit perut kembali dengan sangat lambat • ( ! detik
Dehidrasi tak berat (Ren7ana erapi =
Dua atau lebih tanda berikut G 4elisah • :ata 7owong • Kehausan atau sangat haus • 2ubitan kulit perut kembali dengan lambat •
anpa dehidrasi (Ren7ana erapi
idak ada tanda gejala yang 7ukup untuk mengelompokkan dalam dehidrasi berat atau tak berat
;ima lintas tatalaksana diare, yaitu 1 rehidrasi, ! dukungan nutrisi, suplemen 8in7, $ antibiotik selekti), 5 edukasi. 1" 1. Rehidrasi Rehidrasi sesuai derajat dehidrasi.1" a. Ren7ana erapi 1" ntuk mengobati penderita diare tanpa dehidrasi. 4unakan 7ara ini untuk mengajari ibuG 1 teruskan mengobati anak diare di rumah, ! berikan terapi awal bila terkena diare. =erikan anak lebih banyak 7airan daripada biasanya untuk men7egah dehidrasi. •
4unakan 7airan rumah tangga yang dianjurkan, seperti oralit, makanan yang 7air (seperti sup, air tajin dan kalau tidak ada air matang gunakan larutan oralit untuk anak, seperti dijelaskan dalam kotak di bawah (2atatanG jika anak berusia kurang dari 9 bulan dan belum makan makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang daripada makanan 7air. 14
•
=erikan larutan ini sebanyak anak mau, berikan jumlah larutan oralit seperti di bawah.
•
eruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti. =awa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam
hari atau menderita sebagai berikutG buang air besar 7air lebih sering, muntah terus menerus, rasa haus yang nyata, makan atau minum sedikit, demam, tinja berdarah. nak harus diberi oralit di rumah apabilaG setelah mendapat Ren7ana erapi = atau 2, tidak dapat kembali kepada petugas kesehatan bila diare memburuk, memberikan oralit kepada semua anak dengan diare yang datang ke petugas kesehatan merupakan kebijakan pemerintah. ika akan diberikan larutan oralit di rumah, maka perlu diperlukan oralit dengan )ormula baru. Jormula oralit baru yang berasal dari BHA dengan komposisi sebagai berikutG
G #5 mmol+;
Klorida
G 95 mmol+;
4lukosa, anhidrous G #5 mmol+; Kalium
G !" mmol+;
-itrat
G 1" mmol+;
otal Asmolaritas
G !$5 mmol+;
Ketentuan pemberian oralit )ormula baruG •
=eri ibu ! bungkus oralit )ormula baru.
•
;arutkan 1 bungkus oralit )ormula baru dalam 1 liter air matang, untuk persediaan !$ jam.
•
=erikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan ketentuan sebagai berikut G o
ntuk anak berumur kurang dari ! tahunG berikan 5" sampai 1"" ml tiap kali buang air besar.
o
ntuk anak berumur ! tahun atau lebihG berikan 1"" sampai !"" ml tiap kali buang air besar.
•
ika dalam waktu !$ jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan itu harus dibuang.
•
unjukkan kepada ibu 7ara memberikan oralit. 15
=erikan satu sendok teh tiap 1! menit untuk anak
o
dibawah umur ! tahun. =erikan beberapa teguk dari gelas untuk anak yang lebih
o
tua. =ila anak muntah, tunggulah 1" menit. Kemudian
o
berikan 7airan lebih lama (misalnya satu sendok tiap ! menit. =ila diare berlanjut setelah oralit habis, beritahu ibu
o
untuk memberikan 7airan lain seperti dijelaskan dalam 7ara pertama atau kembali kepada petugas kesehatan untuk mendapatkan tambahan oralit. b. Ren7ana erapi =1" ntuk mengobati penderita diare dengan dehidrasi tak berat. /ada dehidrasi tak berat, 7airan rehidrasi oral diberikan dengan pemantauan yang dilakukan di /ojok paya Rehidrasi Aral selama $9 jam. •
kur jumlah rehidrasi oral yang akan diberikan selama $ jam pertama mur
) 8 b&lan
$ & 1! bulan
1! bulan & ! tahun
! & 5 tahun
1" > 1! kg #"" '""
1! & 1' kg '"" 1$""
=erat badan > 9 kg 9 > 1" kg Dalam ml !"" & $"" $"" #"" ika anak minta minum lagi, berikan. •
unjukkan kepada orang tua bagaimana 7ara memberikan rehidrasi oral. o
=erikan minum sedikit demi sedikit.
o
ika anak muntah, tunggu 1" menit lalu lanjutkan kembali rehidrasi oral pelanpelan. ;anjutkan -I kapanpun anak meminta.
o
•
-etelah $ jam G o
o
entukan tatalaksana yang tepat untuk melanjutkan terapi.
o
:ulai beri makan anak di klinik.
7. Ren7ana erapi 21" ntuk mengobati penderita diare dengan dehidrasi berat. Ikuti arah anak panah. =ila jawaban dari pertanyaan adalah , teruskan ke kanan. =ila IDK, teruskan ke bawah.
16
!. Dukungan nutrisi a. /emberian suplemen 0itamin BHA merekomendasikan pemberian suplemen 0itamin untuk bayi dan anak yang terin)eksi maupun terpajan HI* pada usia 9 bulan sampai 5 tahun, dengan dosis yang diberikan setiap 9 bulan (1"".""" I untuk bayi usia 91! bulan dan !"".""" I untuk anak @ 1! bulan. b. =eri anak makanan untuk men7egah kurang gi8i. 1" •
eruskan -I.
•
=ila anak tidak mendapatkan -I berikan susu yang biasa diberikan. ntuk anak kurang dan 9 bulan atau belum mendapat makanan padat # dapat diberikan susu.
•
=ila anak 9 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padatG o
=erikan bubur, bila mungkin 7ampur dengan ka7angka7angan, sayur, daging, atau ikan. ambahkan 1 atau ! sendok minyak sayur tiap porsi.
o
•
=erikan sari buah atau pisang halus untuk menambahkan kalium.
=erikan makanan yang segar. :asak dan haluskan atau tumbuk makanan dengan baik.
•
=ujuklah anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 9 kali sehari.
17
•
=erikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan berikan porsi makanan
tambahan setiap hari selama ! minggu. 7. /emberian mikronutrien BHA merekomendasikan pemberian mikronutrien harian selama ! minggu untuk semua bayi dan anak yang terin)eksi maupun terpajan HI* dengan diare persisten. . -uplemen 8in71" Dosis 8in7 untuk anakanakG
•
o
nak di bawah umur 9 bulan G 1" mg(1+! tablet per hari
o
nak di atas umur 9 bulan G !" mg (1 tablet per hari
o
in7 diberikan selama 1" hari berturutturut, meskipun anak telah sembuh dari diare.
2ara pemberian tablet 8in7G
•
ntuk bayi, tablet 8in7 dapat dilarutkan dengan air
o
matang, -I, atau oralit. ntuk anakanak yang lebih besar, 8in7 dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang atau oralit. •
unjukkan 7ara penggunaan tablet 8in7 kepada orang tua atau wali anak dan meyakinkan bahwa pemberian tablet 8in7 harus diberikan selama 1" hari berturutturut meskipun anak sudah sembuh.
$. ntibiotik selekti) ,1" Indikasi pemberian
antibiotik
adalah
diare
berdarah.
2ipro)loFa7in
direkomendasikan selama hari dengan dosis oral 15 mg+kg untuk mengobati diare berdarah. /antau setelah ! hari pengobatan G demam, diare berkurang, darah dalam )eses, peningkatan na)su makan. :embaik hentikan antibiotik. • idak membaik hentikan pemberian antibiotik sebelumnya dan berikan •
•
antibiotik yang sensiti) terhadap shigella berdasarkan area. ika kedua jenis antibiotika tersebut di atas tidak memberikan perbaikan maka amati kembali adanya penyulit atau penyebab selain disentri. /asien rawat jalan dianjurkan pemberian se)alosporin generasi ketiga seperti
7e)iFim 5 mg+kg==+hari per oral. Kontrol jika tidak membaik atau bertambah berat, mun7ul tandatanda komplikasi (panas tinggi, kejang, penurunan kesadaran, tidak 18
mau makan dan menjadi lemah. kibat pemberian antibiotik irrasional yaitu memperpanjang lamanya diare, mengganggu keseimbangan )lora usus, Clostridium difficile tumbuh, memper7epat resistensi kuman terhadap antibiotik. 5. 6dukasi1" Kembali segera jikaG Demam. • inja berdarah. • :untah berulang. • :akan atau minum sedikit. • nak sangat haus. • Diare makin sering. • =elum membaik dalam hari. •
BAB 6 KESI0PULAN
1. Diare merupakan salah satu in)eksi oportunistik yang sering dijumpai pada anak dengan Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HI*+ID-.
19
!. /ada HI*+ID-, diare yang terjadi umumnya berupa diare persisten dan kronis atau diare yang terjadi berulang. Diare persisten adalah diare yang terjadi lebih dari 1$ hari sampai 1 bulan, sedangkan diare kronis adalah diare yang terjadi lebih dari 1 bulan. . /enyebab diare pada pasien dengan HI*+ID- adalah karena in)eksi proto8oa, bakteri, 0irus, helmintik, )ungi, maupun karena e)ek samping pengobatan dan malnutrisi. $. /atogenesis diare persisten dan diare kronis melibatkan berbagai )aktor yang sangat kompleks, baik in)eksi maupun non in)eksi akan menyebabkan rangkaian proses yang pada akhirnya memi7u kerusakan mukosa usus dan mengakibatkan diare persisten maupun kronis. 5. atalaksana diare dengan HI* sama seperti diare tanpa HI*. erlebih dahulu menentukan derajat dehidrasinya. ;ima lintas tatalaksana diare, yaitu 1 rehidrasi, ! dukungan nutrisi, suplemen 8in7, $ antibiotik selekti), 5 edukasi.
DATA PUSTAKA
1. -ubagyo =, -antoso <=. %astroenteroloi&Hepatoloi, Diare A-ut. akartaG IDIL !"1!. !. =adan /enelitian dan /engembangan Kesehatan. iset $esehatan Dasar. akartaG Departemen Kesehatan Republik IndonesiaL !""?.
20
. Borld Health Argani8ation. H0 ecommendations on !he (anaement of Diarrhoea And Pneumonia in HIV&Infected Infants and Children. 4ene0aG BHA ;ibrary 2ataloguingin/ubli7ation DataL !"1". $. :ahayani
21