Pemeriksaan Diare pada Anak.
1.
Pemeriksaan Fisik.
A. Pengukuran panjang badan : berat badan menurun, lingkar lengan mengecil, lingkar kepala, lingkar abdomen membesar. B.
Keadaan umum : pasien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.
C.
Kepala : ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1 tahun lebih.
D. Mata : cekung, kering, sangat cekung. E.
Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, gerak peristaltik meningkat > 35 x/menit, nafsu makan menurun, mual, muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap dan kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum.
F.
Sistem Pernafasan : dispnea, pernafasan cepat > 40 x/menit karena asidosis metabolic (kontraksi otot pernafasan).
G. Sistem Kardiovaskuler : nadi cepat > 120 x/menit dan lemah, tensi menurun pada diare sedang. 0
H. Kulit : warna kulit pucat, turgor menurun > 2 detik, suhu meningkat > 37 C, Capillary Refill Time memanjang > 2 detik, kemerahan pada daerah perianal. Definisi dari Capillary Refill Time adalah tingkat/ waktu yang diperlukan darah untuk mengisi kapiler yang kosong. CRT dapat diukur dengan cara menekan salah satu kuku jari tangan sampai berwarna putih dan perhatikan waktu yang diperlukan untuk kembali ke warna semula. Normalya nilai CRT adalah kurang dari 3 detik. I.
.
Sistem Saluran Kemih : produksi urin oliguria sampai anuria ( 200-400 ml/ 24 jam ), frekuensi berkurang dari sebelum sakit.
2. Pemeriksaan Penunjang. A. Pemeriksaan Tinja.
Pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis tinja. PH dan kadar glukosa dalam tinja diuji dengan kertas lakmus dan tablet clinitest, apabila terdapat intoleransi glukosa. Kultur dan uji resistensi.
B. Pemeriksaan BGA : Mengetahui ada atau tidak gangguan keseimbangan asam-basa dalam darah. Tanda diare : asidosis metabolik ( PH menurun, pO2 meningkat, pCO2 meningkat, HCO3 menurun ). C. Pemeriksaan faal ginjal : kadar ureum dan kreatinin. Tanda diare : Kadar Ureum dan Creatinin meningkat.
D. Pemeriksaan elektrolit : Kadar natrium, kalium, kalsium, dan fosfor dalam serum. Tanda diare : Hiponatremi, Hipernatremi, hipokalemi. Derajat Dehidrasi. A. Penentuan derajat dehidrasi. Untuk menilai derajat Dehidrasi (kekurangan cairan) dapat digunakan skor WHO dibawah ini:
Keadaan umum
Baik
SKOR 2 Lesu/haus
Mata Mulut Pernapasan Turgor Nadi
Biasa Biasa < 30 x/menit Baik < 120 x/menit
Cekung Kering 30-40 x/menit Kurang 120-140 x/menit
Yang dinilai
Skor :
6 7 – 12 ≥ 13
1
: tanpa dehidrasi. : dehidrasi ringan-sedang. : dehidrasi berat.
3 Gelisah, lemas, mengantuk hingga syok Sangat cekung Sangat kering > 40 x/menit Jelek > 140 x/menit
B. Macam-Macam Dehidrasi. 1. Dehidrasi Ringan. Ciri-ciri:
Tanda muka memerah. Rasa yang sangat haus. Kulit kering dan pecah-pecah. Volume urin berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya. Pusing dan lemah. Kram otot terutama pada kaki dan tangan. Kelenjar air mata berkurang kelembabannya. Sering mengantuk. Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang.
2. Dehidrasi Sedang. Ciri-ciri:
Penurunan tekanan darah. Dalam kondisi tertentu gampang sekali pingsan. Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung. Kejang. Perut kembung. Gagal jantung. Ubun-ubun cekung. Denyut nadi cepat dan lemah.
3. Dehidrasi Berat. Dehidrasi pada tingkatan ini sangatlah berbahaya jika tidak segera dilakukan pertolongan dan penanganan karena jenis dehidrasi ini bisa mengakibatkan kematian. Ciri-ciri :
Kesadaran berkurang. Tidak buang air kecil. Tangan dan kaki dingin serta lembab. Denyut nadi semakin cepat dan lemah sehingga tidak teraba. Tekanan darah turun drastis sehingga tidak dapat diukur. Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan.