UJI KOMPETENSI MATERI PELAJARAN SEJARAH DENGAN MENDESKRIPSIKA MENDESKRIPSIKAN N DI KELAS X SMA NEGERI 1 BANDUNG
Oleh :
Dra. Helena Asri Sinawang., MH NIP : 130 414 954
DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANDUNG Jl : Ir.H. JUANDA No 93 BANDUNG 2007
1
Lembar Pengesahan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research) 1. Judul Penelitian : Uji Kompetensi Materi Pelajaran Sejarah dengan Mendeskripsikan di Kelas X SMA
Negeri 1 Bandung. 2.
Ketua Peneliti :
a. Nama Lengkap
: Dra. Helena Asri Sinawang., MH
b. Jenis Kelamin
: Perempuan
c. Pangkat/ Golongan
: Pembina Tk 1/ Ivb
NIP
: 130 414 954
d. Sekolah
: SMA Negeri 1 Bandung
e. Alamat Sekolah
: Jl. Ir. H. Juanda No. 93 Bandung
f. Alamat Rumah
: Jl. Awibitung No 33ª Rt 05 / Rt 02 Bandung 40121
3. Nama Teman Sejawat
: Drs. Didi Mardia
4. Lama Penelitian
: 3 bulan, dari Bulan Oktober sampai dengan Desember Tahun 2007
5. Besarnya Dana
: Mandiri
Mengetahui dan Menyetujui Pendamping
Bandung, November 2007 Peneliti
Rikki. M. Ramdhani S.Pd NIP : 131 841 191
Dra. Helena Asri Sinawang. MH NIP : 130 414 954 Mengetahui : Kepala SMA Negeri 1 Bandung
Drs. H. Djedje Djaenudin Pembina Tk. I NIP : 131 410 273
2
ABSTRAK
Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah asal-usul, dan perkembangan, dan peranan masyarakat di masa lampau berdasarkan metode dan metodologi tertentu. Tujuan pelajaran sejarah adalah membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat sebagai sebuah proses dari masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang. Menumbuhkan kesadaran diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan, baik nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa perlu mengikuti kegiatan belajar dan mengajar yang memadai. Dari proses belajar mengajar diharapkan terjadi perubahan yang relatif permanen terthadap kemampuan, ketrampilan, sikap dan perilaku siswa sebagai akibat dari pengalaman atau pelatihan dalam kegiatan belajar. Agar proses belajar dan mengajar dapat mencapai hasil yang optimal maka perlu adanya perbaikan-perbaikan secara serius, yaitu dengan menguji materi dengan deskriptif deskr iptif.. Namun upaya bagi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bandung untuk uji kompetensi secara deskriptif mengalami beberapa hambatan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkan dibutuhkan perhatian serta tindakan khusus dalam proses pe mbelajaran khususnya pelajaran sejarah. Melalui penelitian tindakan kelas teridentifikasi beberapa masalah yang menghambat ketidak berhasilan siswa mendeskriptifkan materi; yaitu pertama banyaknya materi, kedua kurangnya waktu dalam PBM , ketiga kurangnya motivasi dalam mempelajari sejarah baik secara internal maupun eksternal. Demikian dengan adanya penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memperbaiki semua hambatan-hambatan yang ada. Namun hal ini tak mungkin dapat diperbaiki jika hanya oleh pengajar dan siswa saja tapi banyak pihak-pihak yang terkait.
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberi kekuatan, ketabahan dan perlindungan serta kesehatan dan kemudahan dalam menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas. Laporan ini disusun sebagai hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang merupakan kerjasama dengan teman sejawat di lingkungan SMA Negeri 1 Bandung. Penelitian Tindakan Kelas telah dilaksanakan ini judul ´Uji Kompetensi Materi Pelajaran Sejarah dengan Mendeskripsikan di Kelas X SMA Negeri 1 Bandung ´.
Dengan melaksanaka Penelitian Tindakan Kelas banyak sekali yang dapat dijadikan sebagai evaluasi diri dalam setiap proses pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga dapat selalu meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik. Demikian melalui kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih sebesar-besarnya pada rekan-rekan guru, kepala sekolah, pendamping adalah Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bandung
Urusan Kururikulum yang telah banyak membantu membantu terselenggaranya Penelitian
Tindakan Kelas ini. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik konstruktif sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan laporan bermanfaat bagi kepentingan pendidikan.
Bandung, November 2007 Penulis
4
DAFTAR ISI
JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belakang Belakang ...........................................................................
1
B. Rumusan Masalah «««««««««««««« «««««««««««««««««. «««. ..
2
C. Tujuan Tujuan Penelitian Penelitian .........................................................................
2
D. Manfaat Manfaat Hasil Hasil Penelitian Penelitian .............................................................
2
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1.Kajian 2.1.Kajian Teori................................................................................. .
4
2.2. Kerangka Pemikiran««««««««««« Pemikiran«««««««««««««««««... ««««««...
5
2.3. Hipotesi Hipotesiss Tindakan Tindakan ..................................................................... .
8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Prosedur Prosedur Penelitian Penelitian ...................................................................... ..
9
B. Desain Penelitian Tindakan Kelas ............. ....... ............ ............ ............ ............ ............ ........... ..... . 11 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. .Hasil Penelitian .......................................................................... ... 13 B. Pembahasan « «««««««««««««««« ««««««««««««««««««......... ««......... 18 BAB V SIMPULAN DAN DAN SARAN
A. Simpulan Simpulan .................................................................................... ... ... 22 B. Saran««««««««««« Saran«««««««««««««««««««««« «««««««««««««. ««. 22 DAFTAR PUSTAKA ««««««««««««««««..««««....... 23 LAMPIRAN
5
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap mata pelajaran mempunyai Karakteristik yang khas. Demikian juga halnya dengan mata pelajaran sejarah. Adapun Karakteristik mata pelajaran sejarah diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sejarah terkait dengan masa lampau 2. Sejarah bersifat kronologis 3. Dalam sejarah ada tiga unsur penting, yakni manusia, ruang dan waktu 4. Dalam sejarah ada prinsip sebab akibat 5. Sejarah pada hakikatnya adalah suatu peristiwa dan perkembangan masyarakat yang menyangkut berbagai aspek atau dimensi kehidupan (seperti politik, ekonomi, social, budaya, agama dan keyakinan) 6. Pelajaran sejarah di SMA adalah mata pelajaran yang mengkaji permasalahan dan perkembangan masyarakat dari masa lampau sampai masa kini, baik di Indonesia maupun di luar Indonesia. Dengan Karakteristik tersebut, menandakan bahwa betapa pentingnya belajar sejarah, namun sangat dirasakan kurang berhasilnya siswa memahami tentang materi sejarah dengan baik khususnya siswa-siswi SMA Negeri 1 Bandung, hal ini diketahui dari hasil uji kompetensi secara deskriptif sesuai dengan standar standar kompetensi yang yang ada pada silabus
baik sejarah sejarah Indonesia
maupun sejarah Dunia. Untuk hal tersebut maka perlu diadakan penelitian secara umum dengan Penelitian Tindakan Kelas. Untuk mengetahui dimana letak kesahannya sehingga dengan Penelitian Tindakan Kelas maka dapat diperbaiki letak dari kesalahan tersebut.
6
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan di atas maka perumusan masalahnya sebagai berikut : 1.
Mengapa siswa-siswi kelas X di SMA Negeri I Bandung mengalami kesulitan untuk (test) uji kompetensi dengan mendeskripsikan mendeskripsikan materi sejarah.
2.
Upaya apakah yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan materi sejarah dalam uji kompetensi.
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelian ini adalah sebagai berikut : 1. Ingin meningkatkan kemampuan siswa-siswi SMA Negeri 1 Bandung khususnya kelas X untuk dapat melakukan uji ko mpetensi materi sejarah dengan cara deskriptif. 2. Ingin mengupayakan bagaimana cara memecahkan kesulitan yang diahadapi siswa dan memberi solusi solusi apa yang harus dilakukan agar dapat menjawab uji kompetensi dengan cara deskriptif.
D. MANFAAT HASIL PENELITIAN Bagi
siswa :
Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi siswa yang memiliki masalah yaitu kesulitan dalam menjawab uji kompetensi materi sejarah dengan cara mendeskripsi. Dengan penelitian tindakan kelas dalam siklus-siklus yang dilalui dapat diketahui apa dan bagaimana yang seharus dilakukan oleh siswa,
sehingga dapat mencapai mencapai hasil yang optimal dalam
melaksanakan uji kompetensi dengan cara deskriptif.
7
Bagi
Guru :
Dengan dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai bahan introspeksi dalam meningkatkan kemampuan mengajar dengan mengoptimalisasikan terutama dalam keberhasilan uji kompetensi materi dengan cara deskriptif.
8
pembelajaran sejarah
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Kajian Teori
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pengertian uji adalah percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu kecakapan , sedangkan pengertian kompetensi adalah persaingan di antara para siswa harus diciptakan suasana yang sehat dalam belajar. Medeskripsikan adalah pemaparan atau menggambarkan dengan kata-kata secara jelas dan terperinci, menguraikan. Kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan peserta didik yang mencakup pengetahuan, ketrampilan dan perilaku. Standar adalah arahahan atau acuan bagi pendidik tentang kemampuan dan keterampilan yang menjadi fokus proses pembelajaran dan penilaian (Harris, Guthrie, Hobart & Lundberg, 1997). Jadi standar kompetensi adalah batas dan arah kemampuan yang harus dimiliki dan dapat dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata pelajaran tertentu. Cakupan materi yang terkandung pada setiap standar kompetensi cukup luas terkait dengan konsep yang ada dalam suatu mata pelajaran Sesuai dengan Penelitian Tindakan Kelas tentang Uji Kompetensi Materi Pelajaran Sejarah dengan Mendeskripsikan. Mendeskripsikan. Proses penilaian penididikan menurut R. Thorndike dan R.L.Ebel bahwa hakikat penilaian dalam melaksanakan proses penilaian pengukuran dipandang sebagai suatu kegiatan yang ilmiah dan dapat diterapkan dalam berbagai bidang persoalan termasuk ke dalamnya bidang pendidikan, jika tanpa pengukuran tidak akan ada penilaian. Ini tentu akan membawa kita kepada pertanyaan tentang apa yang di maksud dengan pengukuran .
9
Tujuan Pembelajaran Sejarah Nasional dan Sejarah Umum adalah untuk memberikan pemahaman
tentang
perkembangan
masyarakat
masa
lampau
hingga
masa
kini,
menumbuhkan kebangsaan dan kecintaan terhadap tanah air dan kebanggaan sebagai warga bangsa Indonesia dan memperluas wawasan hubungan masyarakat atar bangsa. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut di atas para siswa secara khusus diharapkan memiliki kemampuan : a. Memahami wawasan (perspektif) sejarah baik masa lampau masa kini dan masa yang akan datang. b. Menentukan masalah, mencari sumber informasi, menemukan dan menunjukkan bukti-bukti dan menemukan faktor-faktor menguji kebenaran fakta, mencari hubungan kausal antara yang satu dengan yang lain serta mensitesakan rangkaian hubungan fakta atau peristiwa menjadi satu deskripsi tentang sejarah yag jelas dan bulat Untuk mengetahui tercapai tidaknya kemampuan yang ingin dicapai dalam mata pelajaran sejarah, perlu penilaian. Untuk hal ini maka diadakan penilaian dengan uji kompetensi dengan cara mendeskripsikan materi yang sudah diajarkan.
2.2
Kerangka Pemikiran
Interaksi edukatif adalah hubungan timbal balik antara guru (pendidik) dan peserta didik (murid), dalam suatu sistem pengajaran. Interaksi edukatif merupakan faktor penting dalam usaha mencapai terwujudnya situasi belajar dan mengajar yang baik dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Tercapainya tujuan proses mengajar dan belajar yang baik dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran, memerlukan usaha terciptanya interaksi yang baik pula antara guru (pendidik) yang mengajar dan peserta didik (murid) yang be lajar. 10
Kegiatan pendidikan dan pengajaran terdidari aspek pokok, yaitu : a. Komponen dasar dalam interaksi edukatif b. Pengembangan sistem instruksional dari suatu mata pelajaran dalam proses interaksi tersebut. c. Bagaimana guru harus berbuat dalam kegiatan pengajaran dan pendidikan Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dengan berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman sikap, dan tingkah laku, ketrampilan kecakapan dan kemampuannya serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar (Nana Sudjana, 1988:17) Dalam proses belajar mengajar, keaktifan siswa untuk melakukan kegiatan belajar merupakan tuntutan logis. Hampir tidak pernah terjadi proses belajar tanpa keaktifan belajar siswa. Pembelajaran aktif adalah suatu proses kegiatan belajar yang subjek didiknya terlibat secara intelektual, sosial dan emosional. Sehingga subyek didik betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar mengajar (Nana Sud jana 1988:32) Dalam setiap interaksi belajar mengajar ditandai sejumlah unsur yaitu yaitu : a. Tujuan yang hendak dicapai b. Siswa dan guru c. Bahan pelajaran d. Metode yang digunakan untuk menciptakan situasi belajar mengajar e. Penilaian yang fungsinya untuk menetapkan seberapa jauh ketercapaiannya. Suatu proses belajar mengajar mengajar
dapat berjalan efektif bila seluruh komponen komponen yang
berpengaruh dalam proses belajar mengajar saing mendukung dalam rangka mencapai tujuan. Misalnya : siswanya termotivasi, materinya menarik, tujuannya jelas dan hasilnya dapat dirasakan manfaatnya. 11
Komponen-komponen yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar bila digambarkan dalam bentuk skema adalah sebagai berikut :
Guru, Metode, Kurikulum, Sarana
Siswa
Proses Belajar Mengajar
Siswa an berhasil
Lingkungan, Alam, Sosial, Budaya
Skema di atas menggambarkan bahwa hasil belajar siswa akan tergantung pada komponen 1. Siswa : Faktor diri siswa yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar adalah bakat, minat, kemampuan, dan motivasi motivasi untuk belajar. Siswa Siswa merupakan masukan mentah mentah (raw input). 2. Kurikulum : Kurikulum mencakup Landasan Program dan Pengembangan GBPP dan Pedoman GBPP berisi materi atau bahan kajian yang t elah disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. 3. Guru : Guru bertugas membimbing dan mengarahkan cara belajar siswa agar mencapai hasil optimal. Besar kecilnya peranan guru akan tergantung pada tingkat penguasaan materi
12
metodologi, dan pendekatannya. 4. Metode : Penggunaan metode yng tepat akan turut menentukan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar. 5. Sarana Prasarana : Yang dimaksud dengan sarana prasarana antara lain buku pelajaran, alat praktek, ruang belajar, laboratorium dan perpustakaan. Kurikulum, guru, metode dan sarana prasarana perupakan instrumental yang berpengaruh dalam proses belajar. 6. Lingkungan : Lingkungan yang mencakup lingkungan sosial , lingkungan budaya dan juga lingkungan alam, merupakan sumber belajar sekaligus masukan lingkungan . Pengaruh lingkungan sangat besar dalam proses belajar.
2.3.
Hipotesis Tindakan
Berdasakan kerangka teoritik diatas maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut: ´Siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1Bandung mengalami kesulitan dalam uji kompetesi materi sejarah secara deskriptif disebabkan oleh kurangnya waktu dalam mengerjakan sedangkan materi begitu banyak , sementara siswa sendiri kurang termotivasi secara internal maupun eksternal ´
13
BAB III METODOLOGI PENDIDIKAN
A. PROSEDUR PENELITIAN
Secara rinci prosedur penelitian tindakan untuk siklus pertama dapat dijabarkan sebagai berikut : I. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut : a. Membuat skenario pembelajaran dengan strategi tradisi sejarah masyarakat Indonesia. b. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi pembelajaran yang terjadi antara interaksi guru dan siswa di kelas ketika pembelajaran tradisi sejarah masyarakat Indonesia. c. Menggunakan alat bantu mengajar sebagai media pewmbelajaran yaitu gambargambar yang berhubungan dengan materi. d. Mendesain alat evaluasi untuk mengukur sejauh mana peningkatan keberhasilan siswa dalam mendeskripsikan.
II. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang lebih direncanakan dengan mengkondisikan siswa dalam pembelajaran.
14
III. Observasi Anggota peneliti yang membantu menjadi pengamat melaksanakan tugasnya proses pembelajaran dengan mengobservasi pelaksanaan tindakan di pandu lembar observasi yang telah dibuat. Selain itu pengamat juga membuat catatan-catatan diluar instrumen observasi karena ada hal-hal yang terjadi pada waktu pelaksanaan tindakan. Seperti pada waktu siswa mengerjakan mengerjakan dan mendeskripsikan soal uji kompetensi materi materi sejarah, kelas menjadi gaduh karena siswa mengalami kesulitan untuk memulainya karena banyaknya materi yang harus d ipelajari. ipelajari.
IV. Refleksi Hasil yang didapatkan dari oengamat berdasarkan lembar obsevasi yang dibuat untuk guru menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan tindakan , guru masih memusatkan perhatian pada materi yang begitu banyak sedangkan waktu hanya 45 menit, sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan uji kompetensi materi sejarah secara deskritiptf dengan optimal. Setelah didiskusikan dengan peneliti, pengamat dan pendamping, untuk siklus berikutnya yang harus di tingkatkan adalah untuk guru hendaknya memilh materi yang sesuai dengan waktu yaitu 45 menit. Sedangkan untuk siswa diusahakan untuk dapat mendeskripsikan materi yang sudah dipelajari sebelumnya.
15
B. DISAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Refleksi Awal
Perencanaan Tindakan I
Revisi Tindakan I (Perencanaan Tindakan II)
Revisi Tindakan II (Perencanaan Tindakan III)
Pelaksanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan II
Pelaksanaan Tndakan III
Observasi, Refleksi, Evaluasi
Observasi, Refleksi, Evaluasi
SOLUSI yang telah direvisi kondisinya dalam implementasi dan dampaknya
Waktu dan Tempat Penelitian : Penelitian tindakan kelas dalam Uji Kompetensi Materi Pelajaran Sejarah dengan Mendeskripsikan di Kelas X SMA Negeri 1 Bandung. Ba ndung. Waktu pelaksanaan adalah sebagai berikut : Siklus I
dilaksanakan pada minggu ke-4 bulan Oktober 2007
Siklus II
dilaksanakan pada minggu ke-3 bulan November 2007
16
Siklus III
Dilaksanakan pada minggu ke-1 bulan Desember 2007
Tempat Penelitian : Di kelas X.3 SMA Negeri 1 Bandung Yang terdi dari :
Jumlah
Laki-laki
20
Perempuan
20
:
40
Kecamatan Coblong Dinas Pendidikan Kota Bandung Anggota Peneliti 1 orang Dibimbing oleh 1 orang pendamping
17
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siklus 1, telah dibicarakan antara Peneliti dan Pengamat. Setelah melalui refleksi maka data yang diperoleh dari hasil pengamatan pada waktu pelaksanaan tindakan hasil penilaian test siswa serta proses pelaksanaan tindakan di dalam kelas tidak lepas dari pengamatan. Seperti ketika guru sedang melakukan interaksi ada beberapa catatan dari pengamat sebagai bahan refleksi untuk siklus selanjutnya. Antara lain guru memotong pertanyaan siswa sebelum siswa selesai mengucapkan pertanyaan. Serta terkesan ingin cepat selesai . Dalam siklus ini siswa terlihat kurang antusias dalam menanggapi materi yang diberikan, sehingga banyak siswa yang hanya duduk diam dan dengar. Pada saat Pengamat masuk ruangan kelas siswa terlihat terpengaruh dengan k eberadaannya. Namun hal itu hanya sebentar kemudian siswa kembali konsentrasi pada pembelajaran. Hal di atas dicatat dengan seksama oleh pengamat sebagai refleksi untuk bahan perbaikan pada siklus selanjutnya. Pada lembar pengamatan yang telah disiapkan sebagai bahan untuk didiskusikan oleh Pengamat dan Peneliti setelah diamati mendapat data-data sebagai berikut :
18
Lembar Pengamatan untuk Guru pada Siklus I
No
Aspek yang diamati
Kriteria Nilai
Score
1
Memberikan motivasi pada siswa
Baik
80
2
Menyampaikan materi pembelajaran
Baik
80
3
Memberikan penguatan pada siswa
Baik
80
4
Penggunaan metode
Cukup
70
5
Penggunaan alat peraga
Kurang
60
6
Pengolahan kelas
Baik
80
7
Melakukan penilaian
Baik
80
8
Penggunaan waktu
Cukup
70
Jumlah
600
Dari data yang yang diperoleh maka hasil pengamatan terhadap guru memiliki memiliki ni rata-rata 75
Lembar pengamatan untuk siswa No
Aspek yang diamati
1
Respon siswa dalam pembelajaran
2
Ekspresi siswa dalam menjawab /menanggapi
Kriteria Nilai
Score
Cukup
70
Baik
80
Baik
80
pertanyaan 3
Perhatian siswa waktu pembelajaran
4
Bahasa yang digunakan
Cukup
70
5
Pemahan materi yang ditangkap
Kurang
60
6
Kooperatif dalam kelompok
Baik
80
7
Penggunaan waktu yang tersedia
Kurang
60
Jumlah
500
Hasil pengamatan terhadap siswa dari data yang diperoleh menunjukkan nilai rata-rata 71, 42
19
Selain hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamatan terhadap guru dan siswa. Diadakan tes bagi siswa berupa tes lisan. lisan. Hasil penilaian dari tes lisan memiliki memiliki nilai rata-rata 70. Setelah melihat data-data yang diperoleh pada siklus I refleksi antara peneliti dan pengamat maka rencana perbaikan pada siklus selanjutnya dengan focus perbaikan untuk guru. Pada metode pembelajaran yang lebih optimal dan penggunaan alat peraga serta waktu yang masih kurang. Sedangkan perbaikan pada siswa terfocus pada respon, materi yang harus sesuai dengan waktu yang tersedia dan bahasa yang digunakan.Waktu merupakan hal yang memberatkan sehingga perlu adanya penambahan waktu. Maka dengan hasil pengamatan yang dilaksanakan pada silkus 2 terhadap guru adalah :
Lembar Pengamatan untuk guru pada siklus 2 No
Aspek yang diamati
Kriteria Nilai
Score
1
Memberikan motivasi pada siswa
Baik
85
2
Menyampaikan materi pembelajaran
Baik
85
3
Memberikan penguatan pada siswa
Baik
85
4
Penggunaan metode
Cukup
70
5
Penggunaan alat peraga
Cukup
70
6
Pengolahan kelas
Baik
85
7
Melakukan penilaian
Baik
85
8
Penggunaan waktu
Cukup
70
Jumlah
635
Dari hasil pengamatan terhadap guru mempunyai perolahan nilai rata-rata 79,37
20
Lembar Pengamatan untuk siswa No
Aspek yang diamati
Kriteria Nilai
Score
1
Respon siswa dalam pembelajaran
Baik
80
2
Ekspresi siswa dalam menjawab /menanggapi
Baik
80
Baik
80
pertanyaan 3
Perhatian siswa waktu pembelajaran
4
Bahasa yang digunakan
Cukup
70
5
Pemahan materi yang ditangkap
Cukup
70
6
Kooperatif dalam kelompok
Baik
80
7
Penggunaan waktu yang tersedia
Kurang
60
Jumlah
520
Perolehan nilai rata-rata adalah 74,28 dari hasil lembar pengamatan siswa berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus ke 2. Adapun penilaian dari hasil tes lisan yang diperoleh nilai rata-rata adalah ada lah 75. Setelah melihat data-data yang diperoleh pada siklus 2 refleksi antara peneliti dan pengamat maka rencana perbaikan pada siklus selanjutnya dengan focus perbaikan untuk guru. Pada metode pembelajaran yang lebih optimal dan penggunaan alat peraga dan waktu yang masih belum memperoleh hasil yang maksimal. Sedangkan perbaikan pada siswa terfocus pada materi yang belum tepat dengan waktu yang tersedia dan penggunaan bahasa yang masih belum mencapai hasil yang maksimal.Waktu merupakan hal yang memberatkan sehingga perlu adanya penambahan waktu. Maka dengan hasil pengamatan yang dilaksanakan pada silkus 3 terhadap guru adalah :
21
Lembar Pengamatan untuk guru pada siklus 3
No
Aspek yang diamati
Kriteria Nilai
Score
1
Memberikan motivasi pada siswa
Baik
85
2
Menyampaikan materi pembelajaran
Baik
85
3
Memberikan penguatan pada siswa
Baik
85
4
Penggunaan metode
Baik
80
5
Penggunaan alat peraga
Baik
80
6
Pengolahan kelas
Baik
85
7
Melakukan penilaian
Baik
85
8
Penggunaan waktu
Cukup
70
Jumlah
655
Dari hasil pengamatan terhadap guru mempunyai perolahan nilai rata-rata 81,87
Lembar Pengamatan untuk siswa No
Aspek yang diamati
Kriteria Nilai
Score
1
Respon siswa dalam pembelajaran
Baik
85
2
Ekspresi siswa dalam menjawab /menanggapi
Baik
85
pertanyaan 3
Perhatian siswa waktu pembelajaran
Baik
85
4
Bahasa yang digunakan
Baik
80
5
Pemahan materi yang ditangkap
Cukup
70
6
Kooperatif dalam kelompok
Baik
85
7
Penggunaan waktu yang tersedia
Kurang
60
Jumlah
550
Perolehan nilai rata-rata adalah 78,57 dari hasil lembar pengamatan siswa berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus ke 3. Adapun penilaian dari hasil tes lisan yang diperoleh nilai rata-rata adalah ada lah 78.
22
B. Pembahasan
Melihat pengamatan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus 1 dan mengadakan refleksi antara pengamat dan peneliti sehingga ditemukan adanya permasalah baik pada guru maupun siswa . Pada guru terdapat permasalah pada metode, waktu, dan alat peraga, demikian pula pada siswa yaitu pada respon terhadap pembelajaran sejarah, penggunaan bahasa, materi yang belum difahami, serta waktu yang kurang. Dengan adanya permasalahan tersebut maka dilakukan perbaikan pada siklus 2. Melihat pengamatan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus 2 dan mengadakan refleksi antara pengamat dan peneliti sehingga ditemukan adanya permasalah baik pada guru maupun siswa . Pada guru terdapat permasalah pada metode, waktu, dan alat peraga, demikian pula pada siswa yaitu pada, penggunaan bahasa, materi yang belum difahami, serta waktu yang kurang. Dengan adanya permasalahan tersebut maka dilakukan perbaikan pada siklus 3. Melihat pengamatan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus 2 dan mengadakan refleksi antara pengamat dan peneliti sehingga ditemukan adanya permasalah baik pada guru maupun siswa . Pada guru terdapat permasalah pada waktu, demikian pula pada siswa yaitu pada materi masih sedikit belum optimal, serta waktu yang benar-benar menjadi hambatan. Karena permasalahan yang muncul pada pembelajaran sudah terjawab melalui perbaikan-perbaikan serta hasil peningkatan dalam perolehan prosentase baik dari pengamatan maupun dari penilaian tes siswa. Dalam siklu1 nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap guru 75, pada siklus ke 2 mendapat skor rata-rata 79, 37 dan pada siklus ke 3 mendapat skor rata-rayta 81,87 sehingga selisih angka kenaikan dari siklus 1 ke siklus 3 adalah 6, 87 jadi jadi sekitar 9,16 % Pada siswa, dengan melakukan 3 siklus tindakan pada pengamatan yang dilaksanakan selama melakukan melakukan obsercasi perolehan skor skor rata-rata pada siklus ke 1 adalah 23
71,42, pada siklus ke 2 diperoleh skor rata-rata 74,28 dan pada siklus ke 3 diperoleh skor ratarata 78,51 sehingga selisih angka kenaikan dari siklus 1 ke siklus 3 adalah 7,15 jadi sekitar 9,93 % Sedangkan kenaikan nilai rata-rata perolehan pada penilaian tes lisan pada siklus 1 adalah 70, pada siklus siklus 2 adalah 75 dan pada siklus siklus 3 memperoleh nilai rata-rata 78 maka terlihat kenaikan dari siklus ke 1 ke siklus ke 3 adalah 8 jadi kenaikan sekitar 11,14 %
Maka grafik kenaikan nilai dari siklus ke 1 sampai 3 sebagai berikut : Pengamatan terhadap guru : 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
24
Pengamatan terhadap siswa : 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
Siklus 2
Siklus 3
Tes lisan siswa : 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Siklus 1
25
Adapun secara rinci hasil tes lisan siswa terdiri dari 4 aspek yang digambarkan dengan gra fik sebagai berikut : Ketepatan
Kejelasan
Ekspresi
Keberanian
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 S1
S2
S3
S1
S2
S3
S1
S2
S3
S1
S2
S3
Dari hasil penilaian tes di atas dapat disimpulkan dari setiap aspek mengalami kenaikan dari siklus 1 sampai ke 3, walaupun wa laupun tidak signifikan
26
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan yang telah penulis uraikan, setelah dibahas dan diinterpretasikan yaitu dapat disimpulkan bahwa siswa-siswi kelas X di SMA Negeri 1 Bandung mengalami kesulitan untuk menjawab tes (uji) kompetensi dengan cara mendeskripsikan materi sejarah sebagai penyebab utama adalah kurangnya waktu jam pembelajaran (1x45 menit) . Sangat tidak cukup waktu untuk menjawab soal dengan cara mendeskripsikan jika jika hanya 45 menit,
jadi minimal 2 x 45 menit kemungkinan baru dapat
mengerjakan uji kompetensi dengan cara mendeskripsikan dengan leluasa sehingga siswa ada kesempatan untuk berfikir. Suasana yang ada pada saat ini adalah adanya waktu yang hanya 45 menit dalam satu satu kali tatap muka dalam seminggu sementara begitu banyak materi yang harus di fahami. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengurangi materi yaitu dengan memilihmilih materi mana yang harus dibahas, selain itu memberi tugas tambahan pada siswa agar selalu setia untuk membaca buku sejarah khususnya materi yang diperlukan sehingga ketika diadakan uji kompetensi siswa sudah dapat mengerjakan dengan benar dan tepat.
B. SARAN
Sebaiknya waktu untuk pembelajaran sejarah akan lebih baik jika ditambah agar siswapun leluasa dalam memahami materi dan kemungkinan besar untuk mengerjakan uji kompetensi secara deskriptif akan mencapai hasil yang maksimal. maksimal.
27
DAFTAR PUSTAKA
B. Suryosubroto, P roses roses Belajar Mengajar Di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta, 2002. E. Juhana Wijaya, Sejarah Nasional dan sejarah Umum SMA, Armico, Bandung , 2000. H. Muhammad Ali, Guru Dalam P roses roses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algensindo, Bandung 2002. Herawati Susilo, Implemntasi Tindakan Kelas, Internet, 2006 Magdalia Alfian dkk, Sejarah untuk SMA kelas X,Esis, X,Esis, Jakarta, 2007 Nana Sudjana, P enelitian enelitian dan P enilaian enilaian P endidikan, endidikan, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2004 Rustam Mundilarto, P eenelitian nelitian tindakan Kelas, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional ,2004 Supriyadi, P enelitian enelitian tindakan Kelas, (Classroom Action Research), Internet, 2006 Zamroni, P edoman edoman Khusus Model 3 Sejarah, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum, Jakarta, 2002
28
CURRICULUM VITAE
Nama
: Dra. Helena Asri Sinawang.,MH
Tempat/tanggal lahir
: Sukabumi / 13 Agustus 1954
Status
: Kawin
Pendidikan terakhir
: Pasca Sarjana
Pekerjaan Pegawai
: Negeri Sipil
Jabatan
: Guru SMA Negeri 1 Bandung
Pangkat /Golongan
: Pembina Tk1 / IV b
Masa Kerja
: 33 tahun
Pengalaman mengajar
:-
Tahun 1974 ± 1980 di SD Selabintana Sukabumi
-
Tahun 1980 ± 1987 di SD Ciumbuleuit 3 Bandung
-
Tahun 1987 ± 1988 di SD Setiabudi 2 Bandung
-
Tahun 1988 ± 1992 di SMA Ujung Berung 2 Bandung
-
Tahun 1992 - 2007 di SMA Negeri 1 Bandung
29
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:
Drs. H. Djedje Djaenudin
NIP
:
131 410 273
Jabatan
:
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bandung
Alamat Kantor
:
Jl. Ir H. Juanda No. 93 Bandung
Memberikan izin untuk mengadakan Penelian Tindakan Kelas Kepada : Nama
:
Dra. Helena Asri Sinawang., MH
NIP
:
130 414 954
Jabatan
:
Guru SMA Negeri 1 Bandung
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan dengan semestinya.
Bandung, Desember 2007 Kepala Sekolah
Drs. H. Djedje Djaenudin NIP : 131 410 273
30
FOTO-FOTO KEGIATAN KEGIATAN PADA KEGIATAN PTK PTK
31
32
33