Resume Penelitian tindakan kelas Click to edit Master subtitle style
By : DIANA PUSPITA SARI 2008 133 089
5/6/12
BAB I HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS
By : DIANA PUSPITA SARI
5/6/12
BAB I HAKIKAT HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Kata Penelitian, yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris : research. Penelitian Tindakan Kelas merupakan
satu
penelitian
pula,
yang
dengan
sendirinya mempunyai berbagai aturan dan langkah yang
harus
diikuti.
Penelitian
Tindakan
Kelas
merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu satu action research yang dilakukan di kelas.
5/6/12
Menurut Mills ( 2000 ), Penelitian tindakan sebagai systematic inquiry yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi
tentang
berbagai
dilakukannya.
Informasi
meningkatkan
persepsi
ini serta
praktek
yang
digunakan
untuk
mengembangkan
reflective practice yang berdampak positif dalam berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melelui refleksi 5/6/12
diri,
dengan
tujuan
untuk
memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
B. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas 1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu di selesaikan. Dengan kata lain, guru merasa bahwa ada yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya selama ini, dan perbaikan tersebut diprakasai dari dalam diri guru sendiri ( an inquiry of practice from within ). 2. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan cirri PTK yang paling esensial. 5/6/12
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga focus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi. 4.
Penelitian
untuk
tindakan
memperbaiki
kelas
bertujuan
pembelajaran.
Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan. 5/6/12
C. Posisi Penelitian Tindakan Kelas No.
1 2.
Aspek
Penelitian Tindakan Kelas
Peneliti Guru Rencana penelitian Oleh guru
(mungkin
dibantu
Penelitian Kelas Non PTK
Orang luar orangOleh peneliti
3.
Munculnya
luar) Dirasakan oleh guru mungkin denganDiraskan oleh orang luar
4.
masalah Cirri utama
dorongan orang luar ) Ada tindakan untuk berulang sebagaiBelum tentu ada
5.
Peran guru
guru dan peneliti Sebagai guru dan peneliti
6. 7.
Tempat penelitian Kelas Kelas Proses Oleh guru sendiri atau bantuan orangOleh peneliti
Sebagai guru ( objek penelitian)
pengumpulan data lain 8.
Hasil penelitian
Langsung dimanfaatkan oleh guru, dan Menjadi milik peneliti, belum dirasakan oleh kelas
5/6/12
tentu dimanfaatkan guru
D. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas 1. Manfaat PTK bagi Guru a.
PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran
yang
dikelolanya
karena
memang
sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. Perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru karena
ia
sudah
melakukan
sesuatu
untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya. b.
Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara professional karena tidak dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
5/6/12
c.
PTK membuat guru lebih percaya diri. Jika PTK mampu
membuat guru berkembang sebgai pekerja professional, maka sebgai konsekuensinya, PTK juga mampu membuat guru lebih percaya diri. d. Melalui PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif
mengembangkan
pengetahuan
dan
keterampilan
sendiri. Guru tidak hanya menerima hasil perbaikan yang ditemukan orang lain, namun ia sendiri adalah pernacang dan pelaku perbaikan tersebut, yang menghasilkan dalam perbaikan pembelajaran.
5/6/12
teori
2. Manfaat PTK bagi Pembelajaran / Siswa Dengan
adanya
PTK
kesalahan
dalam
proses
pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki, hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat. Maka guru akan mengajar dengan cara yang sama sehingga hasil belajar siswa pun tetap sama . bahkan munkin menurun. Dengan demikian
ada
timbal
balik
antara
pembelajaran
dan
perbaikan hasil belajar siswa. 3. Manfaat PTK bagi Sekolah PTK memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan
sekolah,
yang
tercermin
dari
peningkatan
kemampuan professional guru, perbaikan proses dan hasil 5/6/12belajar siswa, serta kondusifnya iklim pendidikan sekolah
E. Keterbatasan dalam Perbatasan yang Diperlukan dalam Penelitian Tindakan Kelas
1. Validitas PTK Validitas atau kesahihan PTK sebagai penelitian ilmiah masih sering dipertanyakan. Metodologi yang agak longgar yang bersifat lebih informal meskipun dijaga keojektifannya masih menimbulkan keraguan. Apakah kaidah-kaidah penelitian ilmiah dapat dijaga selama pengumpulan data. Apakah tidak ada manipulasi yang dilakukan oleh guru maupun oleh siswa karena perintah guru? Tetapi, jika kita mau jujur, guru tentu tidak mungkin memanipulasi karena tidak ada pamrih apaapa. Guru hanya ingin melakukan sesuatu untuk memperbaiki 5/6/12hasil belajar siswa.
2. Generalisasi Sejalan dengan masalah validitas, hasil PTK tidak dapat digeneralisasikan karena memang hasil tersebut hanya terkait dengan siswa dalam kelas tertentu. Kita dapat menyimpulkan
bahwa
satu
teknik
efektif
untuk
meningkatkan motivasi siswa karena sampel penelitian hanya satu kelas, yang merupakan kasus khusus. PTK memang
merupakan
penelitian
yang
dilakukan
guru
dikelasnya sendiri untuk memperbaiki aspek pembelajaran tertentu yang terjadi di kelas tersebut. Meskipun demikian, hasil penelitian tersebut tentu dapat dicobakan oleh guru lain dengan mempertimbangkan berbagai modifikasi sesuai dengan kondisi kelasnya. 5/6/12
BAB 2 LANGKAH- LANGKAH PTK
By : DIANA PUSPITA SARI
5/6/12
BAB 2 LANGKAH- LANGKAH PTK A.
CARA-CARA MENGIDENTIFIKASI MASALAH Untuk
mengidentifikasi
masalah,
guru
dapat
mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri. Apa saja yang sedang terjadi di kelas saya ?
v.
Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?
v.
Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?
v.
Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya
v.
biarkan? v.Apa 5/6/12
yang
dapat
saya
lakukan
untuk
mengatasi
Jika masalah sudah teridentifikasi, mungkin muncul pertanyaan, masalah mana yang dimunculkan melalui PTK? Apakah semua masalah layak dipecahkan melalui PTK? Untuk menjawab pertanyaan ini, rambu-rambu berikut dapat dijadikan pegangan. Bidang yang layak dijadikan focus PTK adalah yang:
v
Melibatkan kegiatan belajar mengajar,
v
Mungkin ditangani oleh guru,
v
Sangat menarik minat guru,serta
v
Ingin diubah atau diperbaiki oleh guru.
v
5/6/12
B. LANGKAH - LANGKAH UNTUK MERENCANAKAN PERBAIKAN 1. Rumuskan Cara Perbaikan yang Akan Ditempuh dalam Bentuk Hipotesis Tindakan Ø
Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah.
2. Analisis Kelayakan Hipotesis Tindakan Ø
Setelah menetapkan alternative hipotesis yang terbaik, hipotesis ini masih perlu dikaji kembali kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaannya. Dengan perkataan lain, guru harus bertanya, mungkinkah rencana
5/6/12 tindakan kelas tersebut dilaksanakan.
c. Langkah-langkah dalam Melaksanakan PTK 1. Menyiapkan Pelaksanaan
Ada beberapa langkah yang perlu kita siapkan sebelum merealisasikan rencana tindakan kita. Membuat rencana pembelajaran beserta scenario tindakan
v
yang
akan
dilaksanakan.
Scenario
mencakup
langkah-
langkah yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan tindakan atau perbaikan.
5/6/12
v
Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang
diperlukan,
misalnya
gambar-gambar,
meja
tempat
mengumpulkan tugas, atau saran lain yang terkait. Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang
v
berkaitan dengan proses hasil perbaikan. v
Jika perlu, untuk menetpakan keyakinan diri, guru perlu
mensimulasikan pelaksanaan tindakan. Dalam hal ini, guru dapat
bekerja
sama
dengan
berkolaborasi dengan dosen LPTK.
5/6/12
teman
sejawat
atau
2. Melaksanakan Tindakan Setelah persiapan selesai, kini tiba saatnya guru melaksanakan tindakan dalam kelas yang sebenarnya. Agar pelaksanaan ini dapat berlangsung secara terarah, guru perlu memperhatikan beberapa prinsip, yang oleh Hopkins
(1993)
disebut
sebagai
criteria
PTK yang
dilakukan oleh guru. Pekerjaan utama guru adalah mengajar. Oleh karena itu,
v
metodologi penelitian yang sedang dilaksanakan tidak boleh mengganggu komitmen guru dalam mengajar. Ini berarti, guru tidak boleh mengorbankan siswa demi penelitian yang sedang dilaksanakannya. 5/6/12
v
Cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu guru sampai kehabisan napas. Esensi pelaksanaan PTK memang harus disertai dengan observasi dan interpretasi , dan pengumpul data yang paling baik adalah guru.
v
Metodologi yang diterapkan haruslah reliable atau handal, sehingga memungkinkan guru mengembangkan strategi
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
situasi
kelasnya. v
Masalah
yang
ditangani
haruslah
sesuai
dengan
kemampuan dan komitmen guru sebagaiman yang sudah pernah diulasdi depan. 5/6/12
v
Sebagai peneliti, guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang terkait dengan tugas-tugasnya. Misalnya
menyampaikan
kepada
kepala
sekolah
tentang rencana tindakan yang akan dilakukan, atau menginformasikan kepada orang tua siswa jika selama pelaksanaan PTK, siswa diwajibkan melakukan sesuatu di luar kebiasaan rutin. v
Akhirnya, seperti yang sudah pernah disinggung pada Modul 1, PTK harus mendapat dukungan dari seluruh personil sekolah. Artinya, semua personil sekolah harus punya persepsi yang benar tentang PTK, dan apa yang ingin dicapai melalui PTK.
5/6/12
d. KAIDAH DAN TEKNIK UNTUK MENGUMPULKAN DAN MENGANALISI DATA DATA 1. Pengumpulan Data a. Observasi dan Interpretasi
DalaM
KB
I
sudah
ditekankan
bahwa
pelaksanaan
tindakan disertai dengan observasi atau pengamatan dan sekaligus interpretasi terhadap data tentang proses dan hasil tindakan, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan tindakan dan observasi/interpretasi berlangsung simultan. Artinya, data yang
diamati
tersebut
langsung
diinterpretasikan,
tidak
sekadar direkam. Misalnya, jika guru memberi pujian kepada siswa, yang direkam bukan hanya jenis pujian yang diberikan, 5/6/12
b.
Catatan
Harian,
Rekaman,
Angket,
dan
Wawancara
Di samping data yang dikumpulkan dengan observasi, masih banyak data pembelajaran yang dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik lain, seperti catatan harian guru, catatan harian siswa, rekaman dengan tape-recorder, angket, wawancara, dan berbagai dokumen yang terkait dengan siswa. Catatan harian guru atau yang disebut field note, dibuat Oleh guru segera setelah pembelajaran
selesai. Guru dapat mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam
pembelajaran,
dianggap 5/6/12
istimewa,
seperti reaksi
partisipasi
guru
yang
siswa
yang
menimbulkan
berbagai respons dari siswa, atau kesalahan yang dibuat
Di samping itu. catatan harian guru dapat merupakan rekaman
perkembangan
guru
dalam
melaksanakan
tugas
sebagai guru. 1. Analisis Data Dan Refleksi a. Analisis Data
Analisis data pada tahap ini agak berbeda dengan interpretasi yang dilakukan pada tahap observasi. Jika interpretasi dilakukan pada setup saat observasi dan pada pertemuan/diskusi balikan, maka analisis data dilakukan setelah satu paket perbaikan selesai diimplementasikan secara keseluruhan. Misalnya, jika perbaikan ini direncanakan untuk enam kali pembelajaran, maka analisis data dilakukan setelah keenam pembelajaran tuntas 5/6/12
b. Refleksi Melakukan refleksi tidak ubahnya seperti berdiri di depan cermin untuk melihat kembali bayangan kita atau memantulkan kembali kejadian yang perlu kita kaji. Dengan dibantu oleh hasil analisis data, guru mencoba merenungkan mengapa satu kejadian berlangsung dan mengapa
seperti
itu
jadinya.
la
juga
mencoba
merenungkan mengapa satu usaha perbaikan hasil dan mengapa yang lain gagal. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. 5/6/12
E. LANGKAH-LANGKAH DALAM MERANCANG TINDAK LANJUT setelah melakukan refleksi digunakan untuk membuat rencana
tindak lanjut. Jika ternyata tindakan perbaikan belum berhasil menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, maka hasil analisis data dan refleksi cligunakan untuk merencanakan kembali tindakan perbaikan, bahkan bila perlu dibuat rencana baru. Jika ini terjadi maka akan terdapat siklus 2 PTK yang langkah-langkahnva tetap sama, yaitu perumusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, Berta analisis data dan refleksi. Siklus ini akan berulang kembali jika pada siklus 2, tindakan perbaikan masih belum berhasil menjawab masalah yang menjadi kerisauan guru, atau dengan perkataan lain 5/6/12
BAB 3 MERANCANG PTK
By : DIANA PUSPITA SARI
5/6/12
BAB 3 MERANCANG PTK A.
Langkah-langkah Untuk Menemukan Masalah
Beberapa contoh masalah yang mungkin Anda hadapi sehari-hari antara lain seperti berikut. 1. Dalam Interaksi Pembelajaran
Siswa kurang aktif dalam diskusi kelas.
v.
Bila diberikan pertanyaan, siswa malas mengangkat tangan untuk
v.
menjawab. v. Jika ada siswa yang terpaksa menjawab, jawabannya sering
5/6/12 menyimpang.
2. Berkaitan dengan Prestasi Belajar
Nilai yang dicapai siswa dalam mata pelajaran Anda
v
kurang memuaskan (di bawah rata-rata). Nilai EHB rata-rata kurang dari 50.
v
Siswa pintar sering mendapat nilai rendah bila diberikan
v
ujian objektif. Sebagian besar siswa selalu salah dalam mengucapkan
v
kata-kata bahasa Inggris. Siswa kurang mampu menerapkan rumus matematika.
v
v Jika diberikan pertanyaan yang menuntut siswa berpikir,
5/6/12
pertanyaan sering tidak terjawab
3. Disiplin Belajar Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas atau PR.
v
Siswa tidak memperhatikan pelajaran.
v
Selama
v
pelajaran
berlangsung,
banyak
siswa
yang
mengantuk. Siswa banyak yang saling mencontoh ketika diberikan
v
tugas di kelas. Masalah tersebut dapat saja berawal dari guru, misalnya
v
"Anda tidak puas dengan diskusi hari ini karena diskusinya kurang hidup", kemudian "Anda merasa apakah siswa Anda dapat memahami penjelasan Anda 5/6/12
Gunakan kriteria berikut untuk menguji apakah masalah yang Anda temukan layak untuk diatasi melalui PTK. v Jangan memilih masalah yang tidak Anda kuasai
Ambillah topik yang skalanya kecil dan relatif terbatas
v
Pilih masalah yang dirasakan paling penting bagi Anda dan
v
siswa Anda Usahakan dapat dikerjakan secara kolaboratif
v
Kaitkan
v
masalah
PTK
dengan
prioritas
rencana
pengembangan sekolah. Berdasarkan
kriteria
tersebut,
Anda
pasti
sudah
menemukan masalah yang memenuhi persyaratan untuk 5/6/12
B. Menganalisis Penyebab Munculnya Masalah
Untuk melakukan analisis, ada berbagai cara yang dapat
Anda
lakukan.
Pertama,
merenungkan kembali
masalah tersebut, dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan yang harus Anda jawab sendiri. Renungan dengan tujuan untuk melihat kepada diri kita sendiri disebut instrospeksi.
Dalam
melakukan
introspeksi
ajukanlah
pertanyaan seperti berikut pada diri Anda sendiri. Apakah dalam menjelaskan materi, saya menggunakan
v
bahasa yang cukup jelas? Apakah saya
v
menggunakan istilah-istilah yang
dimengerti siswa? 5/6/12
sulit
Kedua, Anda juga dapat bertanya kepada siswa Anda, apa
v
yang terjadi sehingga nilai Ulangan/Ujian mereka selalu rendah, atau menyapa mereka tidak tertarik kepada pelajaran tersebut? Anda dapat
v
bertanya langsung kepada siswa, baik dengan wawancara maupun dengan menggunakan kusioner. Beberapa contoh pertanyaan yang dapat Anda ajukan adalah seperti berikut. Mengapa nilai ulangannya kurang bagus?
v
Apakah kamu mengerti apa yang dijelaskan oleh guru?
v
Apa yang sukar ditangkap dari penjelasan guru?
v
5/6/12
Cara ketiga, Anda dapat menelaah berbagai dokumen
v
yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Misalnya, Anda dapat menelaah tugas/pekerjaan rumah yang dikerjakan oleh siswa, menelaah hasil mereka atau melihat ulang tugas/soal yang Anda berikan.
5/6/12
C. Merumuskan Masalah
Setelah melakukan analisis masalah dan menemukan penyebab atau akar masalah, tiba saatnya kita merumuskan masalah pembelajaran yang kita hadapi, dalam bentuk masalah penelitian. Masalah yang akan dirumuskan tersebut merupakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, rumusan masalah haruslah memandu guru untuk melakukan tindakan perbaikan.
5/6/12
Contoh Masalah :
Akar/penyebab masalah: Karangan siswa tidak pernah dibahas dan diberi
v
masukan/saran perbaikan. Siswa langsung disuruh mengarang dan hasilnya
v
dikumpulkan, tanpa menerapkan langkah-langkah tahapan dalam menulis. Rumusan Masalah: Bagaimana cara menerapkan langkah-langkah menulis agar
v
dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMA? 5/6/12
D. Mengembangkan Alternative Tindakan
Dalam mengembangkan alternatif tindakan, kita dapat
v
melakukan hal-hal berikut. Mengkaji berbagai teori dan hasil penelitian yang terkait
v
dengan masalah yang kita hadapi. Berdiskusi dengan teman sejawat dari pakar bidang ilmu
v
yang relevan. Mengingat kembali pengalaman kita dalam menangani
v
masalah serupa. Setelah melakukan hal tersebut, kita dapat
v
mengembangkan alternatif tindakan yang akan diterapkan 5/6/12
E. Menyusun Rencana Perbaikan
Menuangkan alternatif perbaikan menjadi sebuah rencana yang
siap
untuk
dilaksanakan
menuntut
guru
mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat. Rencana perlu
kita
tuangkan
memungkinkan
kita
dalam membuat
sebuah
format,
perencanaan
yang secara
sistematis. Format Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya sama dengan format rencana pembelajaran sehari-hari dengan tambahan komponen-komponen yang terkait dengan perbaikan
5/6/12
F. Mensimulasikan Rencana Perbaikan
Anda dapat mengundang beberapa teman guru Yang ikut
v
tutorial berperan sebagai siswa. Dengan meminta kolega tutorial
sebagai
siswa,
simulasi
akan
menjadi
lebih
bermanfaat karena para guru ini akan dapat memberikan masukan setelah selesai simulasi. G. Menentukan dan Mempersiapkan Prosedur dan Instrumen Pengumpul Data v jika guru guru merasa merasa terlalu terlalu sibuk sibuk untuk untuk mengu mengumpu mpulka lkan n data
sendiri,dapat
meminta
teman
sebagai pengamat, bahkan
sejawat
untuk
berperan
menggunakan alat perekam perekam
seperti tape-recorder atau video-camera. PTK ini Anda lakukan dalam bentuk kolaborasi, yaitu bersama rekan atau 5/6/12
H. Menyusun Proposal PTK 1. Hakikat Proposal PTK
Proposal ini diajukan oleh guru atau satu tim (yang terdiri dari doses LPTK yang berkolaborasi dengan guru) untuk memenuhi satu persyaratan yang dikeluarkan oleh sponsor. Misalnya, jika dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional,
Dinas
pendidikan
di
wilayah
Anda
menyelenggarakan perlombaan melakukan PTK bagi Para guru SD, SMP, dan SMA
5/6/12
Format Proposal PTK
v
SISTEMATIKA USULAN PTK
v
v JUDUL PENELITIAN
BIDANG KAJIAN
v
PENDAHULUAN
v
PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
v
v TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT HASIL PENELITIAN
v
KAJIAN PUSTAKA
v
5/6/12
RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
v
v JADWAL PENELITIAN
BIAYA PENELITIAN
v
PERSONALIA PENELITIAN
v
DAFTAR PUSTAKA
v
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
v
1. Instrumen Penelitian 2. Curriculum Vitae semua peneliti 3. Surat Keterangan Ketua Lemlit 5/6/12
BAB 4 MELAKSANAKAN PERBAIKAN DALAM PEMBELAJARAN BY : DIANA PUSPITA SARI 2008 133 089
5/6/12
BAB 4 MELAKSANAKAN PERBAIKAN DALAM PEMBELAJARAN A. Membedakan peran guru sebagai pengajar dan peneliti
Dengan memahami tugas seorang guru dan memahami tugas seorang peneliti, anda akan mampu merumuskan tugas seorang pengajar (guru) yang berperan sebagai peneliti dalam kelasnya. Tahap kegiatan pembelajaran , baik sebagai pengajar maupun sebagai pengajar dan peneliti . 1. Tahap Persiapan
Sebelum mengajar, seorang guru seyogyanya membuat 5/6/12 persiapan, baik
mengajar
rutin
Persiapan yang anda buat tentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku, dan berfokus pada kompetensi yang akan dicapai. Persiapan yang dibuat oleh guru pada umumnya dalam bentuk rencana pembelajaran (RP) baik yang dibuat oleh guru yang mengajar secara rutin maupun oleh guru yang akan melaksanakan PTK .karena adanya kebutuhan yang berbeda, tentu RP yang dibuat berbeda pula. RP untuk pelaksanaan PTK lebih rinci dan pada RP untuk pembelajaran rutin . perbedaan lengkap untuk setiap komponen dapat anda kaji dalam uraian berikut : a. Tujuan
5/6/12
yang melaksanakan PTK, dalam RP harus ditambahkan tujuan perbaaikan, yang sesuai dengan focus masalah yang ingin diatasi. Ini penting agar dalam proses pembelajaran, tujuan tersebut menjadi focus perhatian guru. b. Materi
Biasanya bahan pembelajaran yang ditulis dalam RP terbatas bahkan sering hanya ditulis pokok bahasa saja. Dalam RP untuk pelaksanaan PTK, materi harus dirinci, missal berupa outline, sehingga guru tahu pasti apa yang akan dibahas di dalam kelas. Jika perlu materi ini ditulis pada kertas tersendiri. c. Media dan Sumber
5/6/12
d. Kegiatan Pembelajaran
Dalam RP untuk melaksanakan PTK, langakah – langkah pembelajaran harus dibuat secara rinci, lengkap dengan pertanyaan yang diajukan, bahkan bila perlu dengan scenario yang sangat rinci. Hal ini sangat penting karena perbaikan pembelajaran menuntut guru memilih dan menetapkan langkah – langkah pembelajaran sesuai dengan tujuan perbaikan. e. Evaluasi
Setiap RP dilengkapi dengan prosedur dan alat evaluasi. Namun biasanya, dalam RP untuk pembelajaran rutin hanya dicantumkan deskripsi secara singkat.seperti tes objektif atau 5/6/12soal uraian.
2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, peran guru pelaksana PTK sangat berbeda dari peran guru yang hanya bertugas
mengajar
memfokuskan
diri
.
jika
pada
guru
mengajar
pembelajaran,
maka
hanya guru
melaksanakan PTK mempunyai peran lain yaitu sebagai peneliti. Sebagai pengajar ia juga harus memfokuskan diri pada pembelajaran dan kemudian sebagai peneliti ia juga harus memfokuskan diri pada pengumpulan data. Jika dia tidak mampu mengumpulkan data sendiri, maka dia dapat meminta bantuan teman sejawat atau menggunakan alat perekam yang memnungkinkan ia mendapat data yang diinginkan. 5/6/12
Aspek yang perlu menjadi perhatian guru pelaksana PTK, antara lain : a. kegiatan awal Kegiatan pembelajaran dimulai dengan apersepsi yang maksudnya menarik perhatian dan minat peserta didik menghadapi pelajaran yang akan disajikan. Bilamana guru berhasil
menarik
perhatian
peserta
didik,
proses
pembelajaran akan berjalan lancer, peserta didik akan bersemangat
untuk
keterampilan
baru
mendapatkan dan
juga
ilmu
nilai
disampaikan akan tumbuh dengan baik.
5/6/12
sikap
pengetahuan, yang
akan
b. Kegiatan inti Kegiatan inti pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mencapai kompetensi / TIK yang dirancang di dalam RP. Agar kegiatan ini benar – benar terarah, guru seyogyanya merancang dengan cermat dan rinci urutan kegiatan, mulai dari kegiatan untuk mencapai TIK yang paling mudah dan mendasar sampai dengan paling sukar. Oleh karena itu, ketika melaksanakan pembelajaran, guru harus mengingat dan
mengumpulkan
diinginkannya.
5/6/12
data
tentang
perbaikan
yang
c. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup bertujuan untuk memeriksa pemahaman siswa dan menindaklanjuti hasil belajar. Oleh karena itu, anda pasti ingat bahwa kegiatan penutup biasanya diisi dengan merangkum, member tes, dan member tindak lanjut. Sambil melaksanakan kegiatan penutup, guru harus mengingat kegiatan apa yang ia lakukan dan bagaimana respons siswa. 3. Tahap Pasca Pembelajaran
Setelah pembelajaran usai, guru yang bertugas hanya mengajar mungkin segera dapat beristirahat, namun guru yang melaksanakan PTK masih punya tugas yang harus 5/6/12
Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh guru
pelaksana
PTK,
segera
setelah
pelajaran
selesai : a. menghimpun / merangkum catatan yang dibuat selama pembelajaran b. berdialog dengan siswa jika diperlukan c. berdiskusi dengan teman sejawat untuk membahas data yang dikumpulkan d. melakukan refleksi, untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas, mengapa peristiwa tersebut terjadi, dan apa dampaknya bagi siswa. e. merangkum hasil perbaikan pembelajaran yang 5/6/12
B. Membangun kolaborasi dengan teman sejawat
Kolaborasi atau kerja sama sangat penting dalam PTK. Tentu
v
saja
dalam
upaya
perbaikan
pembelajaran,
guru
memerlukan bantuan dari berbagai pihak, terutama dari teman sejawatnya, disamping mungkin dari para pendidik lain, seperti dosen LPTK yang mungkin membantunya dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah,serta dalam merencanakan tindakan perbaikan. Kolaborasi dapat dibangun melalui berbagai cara, seperti
v
kerja sama sekolah dengan LPTK, membentuk kelompok kerja seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) serta kelompok kerja guru (KKG) pusat kerja guru (PKG), rapat – rapat rutin sekolah yang membahas upaya perbaikan 5/6/12
C. Melaksanakan perbaikan perdaur / siklus A. Melaksanakan Perbaikan Pembelajaran Daur 1 1. Persiapan Sebelum
v
melaksanakan
perbaikan
pembelajaran,
harus membuat persiapan pelaksanaan. Persiapan tersebut
merupakan
persiapan
akhir
sebelum
melaksanakan perbaikan. Hal – hal yang harus dilakukan guru sebelum benar –
v
benar bahasa
melaksanakan inggris
tindakan
kegiatan
perbaikan.
tersebut
dinamai
Dalam “last
minutes checking” atau persiapan akhir. Langkah – langkah 5/6/12
yang
perlu
dilakukan
guru
menjelang
f. periksa ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi yang telah anda sepakati dengan teman sejawat yang akan membantu anda. g. terakhir, yakinkan bahwa teman sejawat yang akan membantu sudah siap di kelas ketika pembelajaran akan dimulai.
2. Melaksanakan Tindakan Perbaikan Daur 1
Setelah kelompok selesai berdiskusi, satu kelompok diminta membacakan hsailnya ke depan kelas. Kelompok lain mencocokkan hasilnya dengan laporan tersebut dan member tanggapan. Tidak ada kelompok yang bertanya atau 5/6/12
3. melakukan refleksi Berdasarkan
data
yang
terkumpul
tersebut,
guru
melakukan penelaahan dan mencoba menyimpulkan hasil
tindakan
Kemudian
perbaikan
melakukan
yang
refleksi
telah dengan
dilakukannya. mengajukan
pertanyaan berikut kepada dirinya sendiri. a. mengapa saya tidak dapat menyebarkan pertanyaan kepada minimal 10 siswa ? b. apakah saya terpaku kepada anak – anak yang duduk di depan dan paling belakang saja ? c. mengapa saya tidak member kesempatan kepada anak – anak untuk membandingkan gambarnya dengan yang ada di papan tulis ? 5/6/12
B. Melaksanakan Perbaikan Daur 2 1. Persiapan Setelah
mengakomodasi
masukan
daur
rencana
perbaikan
2,
bersiap
daur
guru
1
dalam –
siap
melaksanakan perbaikan daur 2. Tujuan perbaikan kini terfokus pada dua hal yaitu : a. mampu mengelola kegiatan kelompok b. menyebabkan pertanyaan minimal kepada 10 siswa. Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan , guru melakukan persiapan berikut: a. memeriksa pertanyaan yang akan diajukannya pada 5/6/12
2. Tindakan perbaikan daur 2
Guru melakukan kegiatan pembelajaran lalu teman sejawat mengamati kagiatan yang kita lakukan. Lalu teman sejawat tersebut mmepelihatkan hasil observasinya.
3. Refleksi daur 2
Tindakan perbaikan yang dilakukan guru ternyata berhasil. Pertanyaan telah disebarkan kepada siswa. Kerja kelompok sudah berlangsung dengan lancer dan menyenangkan dan yang lebih menggembirakan lagi, hasil ulangan siswa menunjukkan peningkatan. Namun demikian, guru masih ingin lebih baik lagi. 5/6/12
D. Melakukan refleksi Dari potret tindakan perbaikan dalam dua daur diatas, paling tidak, kita dapat menemukan butir – butir berikut. 1. tindakan perbaikan sangat bergantun dari rencana perbaikan yang telah dirancang sebelumnya. 2.
sebelum
pelaksanaan
melakukan
persiapan
mencakup:
pemeriksaan
digunakan
termasuk
tindakan,
akhir, alat
mencoba
yang peraga
guru antara yang
harus lain akan
mempergunakannya,
kesiap – pakaian lembar observasi dan instrument lain yang diperlukan, urutan kegiatan, daftar pertanyaan 5/6/12
5. peran kolega / teman sejawat sangat penting dalam membuat guru lebih percaya diri. 6. kejujuran guru dalam melihat dirinya sendiri ketika melakukan refleksi sangat menentukan kualitas perbaikan pembelajaran yang telah diupayakan. 7. kemampuan guru menyimpulkan hasil perbaikan sanagt ditentukan oleh data yang terkumpul, baik yang dikumpulkan oleh guru sendiri maupun yang dikumpulkan dengan bantuan koleganya 8. hasil pengolahan data serta refleksi yang dilakukan guru akan
menjadi
berikutnya. 5/6/12
masukan
bagi
rencana
perbaikan
daur
Refleksi dilakukan setelah data pembelajaran diolah, atau
setelah
guru
mempunyai
gambaran
tentang
keberhasilan /kegagalan atau kekuatan/kelemahan tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Kekuatan ingatan dan kejujuran dalam melakukan refleksi akan sangat membantu guru
menemukan
kekuatan
dan
kelemahan
tindakan
perbaikan yang telah dilakukan, sehingga dapat dihasilkan masikan yang bermakna bagi perencanaan daur berikutnya.
5/6/12
BAB 5 MENGANALISIS DAN MENGINTERPRETASIKAN DATA SERTA MENINDAKLANJUTI HASIL PTK
By : DIANA PUSPITA SARI 2008133089
5/6/12
BAB 5 MENGANALISIS DAN MENGINTERPRETASIKAN DATA SERTA MENINDAKLANJUTI HASIL PTK A.
Menganalisis data ptk
Mills
mendefinisikan
analisis
data
adalah
upaya
yang
dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar. Selanjutnya, interpretasi data adalah upaya peneliti untuk menemukan makna
dari
data
yang
dikumpulkan
untuk
menjawab
pertanyaan penelitian. Tujuan perbaikan sebagai criteria keberhasilan yang direncanakan oleh guru.
Bedasarkan
masalah yang ingin diteliti dan tujuan perbaikan tersebut. 5/6/12Kegiatan analisis adalah mengolah data, agar lebih mudah
Definisi dari istilah analisis data : “merangkum data dengan
cara
yang
akurat
dan
dapat
dipertanggunggajawabkan sehingga mampu memberikan makna”. Mengapa guru peneliti harus menganalisis, menyajikan hasil analisis dan menginterpretasikan hasil analisis. Analisis, penyajian dan interpretasi hasil analisis sangat perlu dilakukan agar: 1. data dapat dibaca dengan mudah
v
2. peneliti dapat memaknai data tersebut
v
3. data dapat diinterpretasikan serta
v
4. pertanyaan penelitian dapat dijawab.
v
5/6/12
B. Menyajikan data ptk
Data
v
yang
dikumpulkan
dalam
PTK
lebih
cenderung
merupakan data kualitatif. Oleh karena itu, analisis data dilakukan secara kualitatif – deskriftif. Dari hasil analisis dapat memperkirakan tingakt keberhasilan guru. Data skor latihan dianalisis dengan memuat tabulasi dan
v
persentase. Data skor diolah dengan mengelompokkan / menghitung jumlah nilai yang sama, persentase dan skor ratarata. Hasil analisis dapat disajikan dalam bentuk tabel. Selanjutnya data hasil observasi tentang penggunaan alat
v
peraga dan catatan guru dapat dipilah, dikelompokkan dan di tafsirkan. Hasil analsis data adalah sebagai berikut : 5/6/12
1. guru menggunakan alat peraga dengan bantuan dua orang siswa. 2. ketika selama peragaan diadakan Tanya jawab, siswa yang terlibat dalam peragaan tidak memperhatikan pertanyaan. 3. ketika melakukan peragaan, anak – anak berdiri, sehingga anak yang di belakang tidak dapat melihat peragaan tersebut, namun dibiarkan oleh guru. 4. peragaan di dalam kelompok menarik minat anak. 5. selama peragaan dalam kelompok, guru berkeliling 6. meski pada umumnya anak – anak sangat tertarik pada peragaan dan melakukan peragaan dalam kelompok, masih 5/6/12ada anak yang bermain – main.Itulah kurang lebih hasil
C. Menginterpretasikan hasil analisis
Setelah menyajikan hasil analisis serta hasil analisis data dari pengamat dan catatan guru, coba sekarang kita interpretasikan / tafsirkan data tersebut. Bagaimana dengan hasil interpretasi anda ? sama atau berbeda. Dengan cara seperti itu, anda akan mampu membuat interpretasi yang tepat, sehingga kesimpulan yang anda nanti akan sesuai dengan apa yang terjadi.
Ini semua tergantung dari cara
penyajian data. Dengan demikian, data yang disajikan akan memandu anda untuk membuat tafsiran yang paling tepat.
5/6/12
D. Menyimpulkan hasil analisis
1. Pengertian Kata “menyimpulkan “ merupakan kata yang sangat biasa anda dengar. Kesimpulan itu tidak muncul tiba – tiba , tetapi
dibuat
dengan
berpegang
teguh
pada
uraian
sebelumnya. Ttidak ada kesimpulan jika tidak ada uraian. Uraian tersebut mungkin diberikan secara lisan seperti dalam pidato atau ceramah dan mungkin pula diberikan secara tertulis dalam sebuah karangan, misalnya dalam artikel, laporan tersebut.
5/6/12
2. cirri – cirri sebuah kesimpulan Cirri – cirri yang harus tercermin dalam sebuah kesimpulan. Sebuah kesimpulan seyogyanya memenuhi cirri – cirii berikut : a. singkat, padat, jelas. Sesuai dengan pengertian bahwa kesimpulan itu merupakan intisari atau ikhtisar. Maka sebuah kesimpulan haruslah lebih singkat dari uraian. b. kesimpulan harus sesuai dengan uraian. Tidak jarang terjadi, kesimpulan tidak mengiktisarkan atau membuat saripati dari uraian, tetapi melenceng dari uraian , bahkan seperti membuat uraian baru c.
kesimpulan
harus
dibuat
sesuai
dengan
tujuan
perbaikan atau pertanyaan penelitian. Dengan cara ini, 5/6/12
3. langkah – langkah pembuatan kesimpulan
v
Langkah –langakh tertentu, yang antara lain dapat
v
digambarkan sebagai berikut: a. cermati tujuan perbaikan atau pertanyaan penelitian
v
satu persatu sehingga anda paham benar apa yang dicari dalam penelitian ini. b. cari temuan atau deskripsi temuan (yang dibuat
v
berdasarkan hasil analisis data). Pasangkan setiap pertanyan penelitian atau tujuan perbaikan dengan deskripsi temuan. c. cermati uraian pada deskripsi temuan pertanyaan
v
penelitian / tujuan perbaikan, kemudian buat saripati
5/6/12 atau
iktisar
dari
uraian
tersebut
dengan
cara
E. Menindaklanjuti hasil ptk
1. Pengertian Saran dimaknai sebagai : pendpat (usul, anjuran, citacita) yang dikemukan untuk dipertimbangkan. Saran bukan merupakan tugas atau perintah yang harus dilaksanakan, tetapi merupakan anjuran yang perlu dipertimbangkan. Tentu Tentu saja pembuat pembuat atau pemberi pemberi saran menging mengingink inkan an agar saran tersebut diterima dan ditindaklanjuti . Oleh karena itu , saran harus dibuat dengan landasan yang kokoh, penuh pertimbangan, dan mungkin dilaksanakan.
5/6/12
2. Rambu – rambu pembutan saran Saran yang merupakan pendapat yang diajukan untuk dipertimbangkan
haruslah
memenuhi
seperangkat
rambu – rambu, yang antara lain dapat dirumuskan sebagai berikut. a. saran harus sesuai dengan kesimpulan dan hakikat penelitian yang kita lakukan. Dengan perkataan lain, saran lahir dari kesimpulan tentang hasil penelitian. b.
saran
harus
mempunyai
sasaran
yang
jelas.
Artinya, pembaca harus tahu kepada siapa saran ini ditujukan. Dalam penelitian nonPTK, saran dapat ditujukan
kepada
berbagai
pihak
seperti
guru,
sekolah, LPTK, orang tua siswa, namun dalam PTK 5/6/12
c. saran untuk menindaklanjuti hasil PTK sebaiknya bersifat kongkret dan operasional, sehingga mudah dilaksanakan atau diterapkan. d. saran harus juga mempertimbangkan metodelogi atau prosedur penelitian yang dilaksanaka serta bidang
studi
yang
diajarkan.
Saran
seperti
ini
biasanya ditujukan kepada guru sebagai peneliti agar melakukan replikasi (pengulangan penelitian yang sama) dengan bidang studi atau kelas yang berbeda. e. saran yang dibuat haruslah merupakan pemikiran yang
cukup
penting
untuk
memperbaiki
5/6/12pembelajaran. Saran yang dibuat secara asal –
3. Langkah – langkah membuat saran tindak lanjut Sebagaimana halnya membuat kesimpulan, saran tindak lanjuti juga dibuat dengan prosedur yang sistematika, yang dapat digambarkan dalam langkah – langkah berikut: a. cermati kesimpulan yang sudah dibuat. Pikirkan apa implikasinya
bagi pembelajaran yang akan dating ,
baik yang akan dikelola sendiri, maupun yang akan dikelola oleh guru lain. b. pikirkan apa yang dapat ditindak lanjuti dari kesimpulan yang sudah dibuat. c.
tentukan
kepada
siapa
saran
akan
ditujukan.
5/6/12Meskipun pada umumnya saran tindaklanjut hasil PTK
BAB 6 LAPORAN PTK
By : DIANA PUSPITA SARI 2008133089
5/6/12
BAB 6 LAPORAN PTK
A. Menjelaskan hakikat laporan ptk
1. Pengertian Laporan berasal dari kata lapor yang berarti segala sesuatu yang dilaporkan, sedangkan laporan penelitian dimaknai sebagai laporan berdasarkan penelitian terhadap suatu gejala. Beranjak dari pengertian tersbut, maka laporan penelitian tindakan kelas (laporan PTK) kita maknai sebagai laporan yang disusun berdasarkan penelitian yang dilakukan 5/6/12
2. Manfaat laporan PTK Laporan merupakan satu persyratan yang harus dipenuhi oleh peneliti, lebih – lebih jika penelitian tersebut dilakukan berdasarkan misi tertentu atau pesanan dari satu lembaga. Laporan
penelitian
,
termasuk
laporan
PTK
menggambarkan mengapa satu penelitian dilakukan, apa landasan
teorinya,
bagaimana
cara
melakukannya
dan
bagaimana hasilnya. Laporan penelitian , merupakan media yang sangat penting untuk mendiseminasikan hasil – hasil yang diperoleh dari penelitian, sehingga masyarakat luas dapat mengetahuinya dan jika perlu menindaklajuti hasil penelitian tersebut. Hasil penelitian ini memacu kita untuk 5/6/12terus berkreasi.
B. Menetapkan sistematika laporan ptk
Sistematika laporan adalah penataan isi laporan berdasarkan komponen / bagian – bagian urutan antar komponen laporan tersebu sehingga membentuk satu keutuhan yang baik. Pada dasarnya , sistematika sebuah laporan penelitian terdiri dari komponen – komponen berikut: a. BAB I: Pendahuluan: yang menggambarkan latar belakang dilakukannya penelitain, masalah penelitian, tujuan penelitian, landasan teori, dan manfaat penelitian b. BAB II: Tinjauan Pustaka , yang memuat berbagai teori / konsep atau hasil – hasil penelitian yang terkait dengan penelitian yang dilakukan 5/6/12
d. BAB IV: Temuan dan Pembahasan yang menyajikan hasil analisis data, temuan yang didasarkan pada hasil analisis tersebut, serta pembahasan mengapa hasilnya seperti itu. e. BAB V: Kesimpulan dan Saran, yang memuat kesimpulan hasil penelitian serta saran yang dibuat berdasarkan kesimpulan tersebut.
Sistematika Direktorat
laporan
PTK
yang
oleh
Jenderal Pendidikan Tinggi tahun 2004 ,
halaman 14 adalah sebagai berikut.
5/6/12
dikeluarkan
Deskripsi singkat setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut: 1.
abstrak,
menyajikan
saripati
penelitian
yang
mencakup:latar belakang, tujuan prosedur dan hasil 2. Pendahuluan, memuat: a. latar belakang
(adanya masalah yang mendorong
dilakukannya penelitian, data awal tentang akar masalah, deskripsi lokasi dan waktu serta pentingnya masalah dipecahkan / diatasi) b. rumusan masalah c. tujuan 5/6/12
3. kajian teori / pustaka , menyajikan a. teori – teori terkait dan atau hasil penelitian terdahulu, yang member arah terhadap pelaksanaan penelitian. b. upaya penulis membangun argument teoritik terhadap tindakan yang mungkin dapat meningkatkan mutu pembelajaran serta c. pertanyaan penelitian dan hipotesis tindakan, jika diperlukan’ 4.Pelaksana Penelitian menyajikan a. uraian tentang tempat, waktu , mata pelajaran, dan karakteristik siswa di sekolah sebagai subjek penerlitian 5/6/12
5. Hasil penelitian dan pembahasan yang menyajikan : a. uraian setiap siklus dengan data lengkap b. perubahan yang terjadi serta c. tabel / grafik untuk mendukung penyajian data 6. kesimpulan dan saran menyajikan a. simpulan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian serta b. saran tindak lanjut hasil penelitian 7. daftar pustaka, memuat semua sumber yang digunakan peneliti sebagai acuan (buku, jadwal,hasil penelitianyang 5/6/12relevan) disusun secara alfabetis
8. lampiran, memuat: a. instrument penelitian b. personalia tenaga peneliti riwayat hidup masing – masing peneliti c. data penelitian serta d.
bukti
lain
yang
dikumpulkan
selama
pelaksanaan
penelitian Sistematika laporan PTK yang diterbitkan oelh Ditjen Dikti tersebut ditujukan bagi para dosen / guru yang ikut dalam program hibah kompetisi PTK, 5/6/12
Setelah kita mengkaji sistematika laporan penelitian formal dan laporan PTK dari Ditjen Dikti (untuk penelitian hibah
bersaing),
maka
tiba
saatnya
kita
mengkaji
sistematika laporan PTK yang merupakan unsur penting dalam
mata
kulia
ini.
Contoh
sistematika
penelitian: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Halaman Judul Lembar pengesahan Abstrak Daftar isi 5/6/12
laporan
a. Latar Belakang Masalah b. Rumusan Masalah c. Tujuan Penelitian d. Manfaat penelitian B. Kajian Pustaka C. Pelaksana Penelitian a. Subjek Penelitian b. Deskripsi per siklus
5/6/12
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Deskripsi persiklus , keberhasilan dan kegagalan, lengkap dengan data b. Pembahasan dari setiap siklus E. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan b. Saran Daftar pustaka Lampiran
5/6/12
Judul harus mencerminkan apa yang akan disajikan, sehingga dengan membaca judul, orang akan mengetahui apa yang ditemuinya dalam laporan tersebut. Dalam mencari
judul
laporan
PTK
yang
tepat,
kita
perlu
memperhatikan rambu – rambu, yang antara lain (1) singkat dan padat (2) menggambarkan upaya untuk perbaikan pembelajaran dan (3) merupakan tindakan yang paling penting dalam upaya tersebut. 2. Abstrak Abstrak menayajikan saripati dari unsur - unsur penelitian, mulai dari permasalahan, tujuan, prosedur pelaksanaan penelitian,
hasil
dan
5/6/12kesimpulan dan saran.
pembahasan,
sampai
dengan
3. Pendahuluan Dalam pendahuluan dimuat : a. Latar Belakang Bagian ini menjelaskan secara singkat mengapa anda melakukan penelitian ini. Alasan ini terutama dikaitkan dengan
kepedulian
anda
terhadap
kualitas
pembelajaran yang anda kelola. Misalnya, anda merasa risau karena akhir – akhir ini, hasil belajar siswa anda dalam mata pelajaran tertentu merosot terus. Ini merupakan
langkah
awal
dalam
mengidentifikasi
adanya masalah. Agar latar belakang ini menjadi lebih komprehensif dan 5/6/12
b. Perumusan Masalah Hasil analisis yang telah anda lakukan akan menjurus kepada perumusan masalah yang ingin anda atasi melalui penelitian tersebut. Dengan demikian, dalam bagian ini anda mencantumkan rumusan, yang akan membantu anda menulis tujuan penelitian / tujuan perbaikan. c. Tujuan penelitian Tujuan
penelitian
misalnya:untuk
terkait
menemukan
dengan apakah
tujuan
perbaikan,
penggunaan
alat
peraga dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep abstrak , atau apakah penerapan kerja kelompok dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa. 5/6/12
d. manfaat penelitian Analisis masalah dan rencana perbaikan dilakukan dengan mengacu kepada teori yang relevan, pengalaman nyata, hasil penelitian, atau pendapat para pakar. Hal – hal inilah yang kita deskripsikan dalam kajian pustaka ini. Kajian
pustaka
merupakan
landasan
bagi
kita
dalam
merencanakan tindakan perbaikan, dan menjadi rujukan dalam membahas hasil penelitian. Tentu saja ulasan yang paling
mendalam
terletak
pada
merupakan focus penelitian ini. 5/6/12
aspek
yang
memang
4. Pelaksanaan Penelitian Bagian
ini
dimulai
dengan
subjek
penelitian
yang
mencatumkan tempat (dimana penelitian ini diadakan) waktu, mata pelajaran dan karakteristik siswa. Setelah subjek penelitian, selanjutnya dicantumkan prosedur setiap siklus perbaikan, mulai dari perencanaan , pelaksanaan, termasuk pengumpualn data, dan refleksi. Uraian sebaiknya dilengkapi
dengan
bagan
alur,
sehingga
gambaran
pelaksanaan penelitian menjadi kelas. Dalam bab III ini yang disajikan adalah cerita tentang pelaksanaan penelitian, belum menyangkut hasil.
5/6/12
5. Hasil penelitian dan pembahasan Dalam bagian ini disajikan hasil penelitain sesuai dengan urutan sesuai dengan tujuan perbaikan / tujuan penelitian. Untuk
setiap
tujuan
penelitian
dipaparkan
hasil
(keberhasilan dan kegagalan / kelemahan) untuk setiap siklus penelitian, disertai dengan sajian data, baik dalam bentuk tabel, grafik, maupun paparan. Setiap
sajian
hasil
dapat
langsung
disertai
dengan
pembahasan yang merupakan alas an mengapa hasilnya seperti itu. Pembahasan ini harus dikaitkan dengan teori, pengalaman prkatis atau hasil penelitian yang terdapat dalam kajian pustaka. Pada umumnya pembahasan ini 5/6/12merupakan hasil refleksi yang dikaitkan dengan berbagai
6. Kesimpulan dan Saran Cara mengembangkan serta menyajikan kesimpulan dan saran sudah kita kaji. Bahwa saran haruslah merujuk kepada kesimpulan, tidak ada saran yang lepas atau yang berdiri sendiri. Selanjutnya, kesimpulan dan saran disajikan sesuai dengan urutan tujuan penelitian.
7. Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat semua sumber yang anda gunakan dalam menyusun laporan, termasuk surat keputusan atau undang – undang, jika itu memang anda jadikan rujukan. Cara penulisan daftar pustaka mengikuti salah satu gaya 5/6/12penulisan , misalnya yang alzim digunakan adalah gaya
8. Lampiran Dalam lampiran anda dapat mencantumkan berbagai hal yang terkait denagn laporan ini, seperti lembar observasi, data lengkap catatan guru, gambar – gambar atau dokumen lain yang dianggap perlu. Data tersebut dicantumkan sebagai
lampiran
karena
data
itu
merupakan
data
penunnjang yang penting, namun jika dicantumkan dalam lampiran.
D. Menerapkan berbagai ketentuan dalam menulis laporan ptk
Dalam menulis laporan Penelitian, paling tidak kita harus 5/6/12memperhatikan tiga ketentuan yaitu :
komponen yang perlu diperhatikan yang semuanya berkaitan dengan hak, kewajiban dan tanggung jawab, serta merupakan aturan yang harus diikuti oleh para penulis karya ilmiah / laporan penelitian. Di antara komponen etika penulisan karay ilmian yang tentu saja berlaku juga bagi penulis laporan penelitian.ketiga butir tersebut adalah : a. Kejujuran Kejujuran merupakan modal awal dalam mengerjakan atau mencapai sesuatu termasuk dalam menulis karya ilmiah, dalam hal ini laporan penelitian. Informasi atau data yang disampaikan dalam laporan 5/6/12
b. objektivitas Objektivitas sangat berkaitan erat dengan kejujuran. Data yang anda kumpulkan harus didefinisikan secara objektif tanpa mempertimbangkan tingkat keberhasilan penelitian. Seperti yang diuraiakan di atas. Objektivitas yang tinggi akan mencerminkan hasil penelitian yang benar – benar sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. c. Pengutipan Kejujuran juga tercermin dalam cara mengutip pendapat orang lain. Jika anda mengutip pendapat orang lain baik dalam bentuk kutipan langsung atau hanya mengambul intisari dari pendapat yang disajikan, maka sumber kutipan 5/6/12
2. Penggunaan Bahasa Tulis
Dalam
sebuah
laporan,
kaidah
–
kaidah
yang
perlu
dilakukan adalah : a. Pilihan Kata Perasaan
atau
pikiran
yang
ingin
kita
ungkapkan,
disampaikan melalui kata / istilah. Kata atau istilah yang kita gunakan tidak mampu mewakili pikiran, pendapt, perasaan atau maksud yang kita inginkan. b. Struktur kalimat Struktur
atau
pemahaman
susunan
orang
yang
kalimat
sangat
membaca
menentukan
kalimat
tersebut.
5/6/12Upayakan agar struktur kalimat anda mengikuti kaidah
c. Pengembangan paragraph Paragraf merupakan ungkapan satu kesatuan ide, gagasan, atau pikiran yang padu. Ungkapan ini dapat terdiri dari satu sampai beberapa kalimat tergantung dari luas sempatnya ide, gagasan atau pikiran yang diungkapkan. Paragraf bukan kumpulan kalimat, tetapi susunan kalimat yang sangat padu yang masing – masing mempunyai peran atau fungsi dalam membentuk keutuhan ide, gagasan atau pikiran yang diungkapkan. d. Ejaan Ejaan yang disempurnakan (EYD) sudah diperkenalkan lebih dari 30 tahun. Namun, anda pasti dapat melihat belum semua penulis menerapkannya secara benar. Masih banyak 5/6/12
Kesalahan penulisan yang masih sering ditemukan antara lain sebagai berikut. 1. Membedakan penulisan kata depan dan awalan 2. menuliskan kata majemuk yang mendapat awalan dan akhiran 3. memulihkan kata – kata serapan ditulis sesuai dengan aturan bahasa yang menjadi sumber serapan.
3. Ketentuan teknis
Dalam menulis laporan harus mengikuti berbagai ketentuan teknis, yang akan membuat laporan tersebut semakin 5/6/12
Ketentuan teknis tersebut tentu banyak sekali, namun dalam hal ini kita hanya akan membahas tiga hal, yaitu : a. sistematika penomoran Satu tulisan atau penomoran akan lebih mudah kita cerna jika jelas urutannya atau alurnya. Hubungan atau alur ini dapat digaambarkan dengan berbagai cara seperti dengan menggunakan subtopik, kata penghubung atau kalimat pengantar. Semua penanda ini akan menjadi efektif jika tulisan tersebut tidak terlampau panjang. Ada beberapa cara penomoran yang digunakan oleh penulis untuk menunjukkan hubungan bagian – bagian 5/6/12
Ketentuan teknis tersebut tentu banyak sekali, namun dalam hal ini kita hanya akan membahas tiga hal, yaitu : a. sistematika penomoran Satu tulisan atau penomoran akan lebih mudah kita cerna jika jelas urutannya atau alurnya. Hubungan atau alur ini dapat digaambarkan dengan berbagai cara seperti
dengan
menggunakan
subtopik,
kata
penghubung atau kalimat pengantar. Semua penanda ini akan menjadi efektif jika tulisan tersebut tidak terlampau panjang. Ada beberapa cara penomoran yang digunakan oleh penulis untuk menunjukkan hubungan bagian – bagian 5/6/12
c. Huruf, margin dan spasi Demikian pula jarak (margin) kiri kanan sangat berpengaruh terhadap
penampilan
satu
tulisan.
Oleh
karena
itu,
sebaiknya kita gunakan aturan standar. Huruf yang biasa digunakan adalah Times New Roman atau Arial dengan font size sebesar 12. Jarak dari pinggir kertas (margin) yaitu margin kiri sekitar 4 cm, margin kanan 3 cm, margin atas 4 cm, margin bawah 3 cm sedangkan spasi yang digunakan adalah 1,5.
5/6/12
E. Menjelaskan hakikat didesiminasikan laporan ptk Diseminasi
yang
arti
harfiahnya
adalah
menyebarluaskan. Yang disebarluaskan tersebut terkait dengan informasi lain merupakan berita, hasil penelitian pengumuman atau jenis informasi lain yang dianggap penting dan hangat. Tujuan
diseminasi
antara
lain
agar
apa
yang
disebarluaskan tersebut diketahui orang banyak , terutama oleh
mereka
yang
memerlukannya.
Diseminasi
tidak
berhenti dengan sudah tersebarluaskannya informasi. Sasaran diseminasi pada umumnya terbatas pada guru dan pihak – pihak yang terkait dengan pendidikan. 5/6/12
F. Menjelaskan cara mendesiminasikan laporan ptk
Laporan PTK dapat diseminasikan malalui berbagai cara, antara lain melalui media cetak dan pertemuan tatap muka. Penyebarluasan
melalui
media
cetak
dapat
dilakukan
misalnya dengan mengubah laporan PTK menjadi artikel yang dapat dikirim ke jurnal ilmiah atau jurnal lain yang banyak dibaca oleh guru. Penyebarluasan laporan PTK melalui pertemuan tatap muka dapat dilakukan secara terbatas dan secara luas .
5/6/12
BAB 7 JENIS-JENIS PTK By : DIANA PUSPITA SARI 2008 133 089
5/6/12
BAB 7 JENIS-JENIS PTK PTK dapat dikategorikan sebagai jenis penelitian kualitatif dan eksperimen. PTK dikatagorikan sebagai penelitian kualitatif karena pada saat data dianalisis digunakan pendekatan kualitatif, tanpa ada perhitungan statistik.
Dikatakan
sebagai
penelitian
eksperimen,
karena penelitian ini diawali dengan perencanaan, adanya
perlakuan
terhadap
subjek
penelitian,
dan
adanya evaluasi terhadap hasil yang dicapai sesudah adanya perlakuan.
5/6/12
1. PTK Diagnostik v Yang dimaksud dengan PTK diagnostik ialah penelitian
yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan.
Dalam
hal
ini
peneliti
mendiagnosia
dan
memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian. Sebagai
v
contohnya
menangani
ialah
perselisihan,
apabila
peneliti
pertengkaran,
berupaya
konflik
yang
dilakukan antar siswa yang terdapat di suatu sekolah atau kelas.
5/6/12
2. PTK Partisipan Suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan ialah
v
apabila orang yang akan melaksanakan penelian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian, sejak penencanan panelitian peneliti
v
senantiasa
terlibat,
selanjutnya
peneliti
memantau,
mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil panelitiannya. PTK partisipasi dapat juga dilakukan di sekolah seperti halnya contoh pada butir a di atas. Hanya saja, di sini peneliti dituntut
keterlibatannya
secara
langsung
menerus sejak awal sampai berakhir penelitian. 5/6/12
dan
terus-
3. PTK Empiris v Yang dimaksud dengan PTK empiris ialah apabila peneliti
berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung. Pada
v
prinsipnya
penyimpanan
proses
catatan
penelitinya
dan
berkenan
pengumpulan
dengan
pengalaman
penelti dalam pekerjaan sehari-hari. 4. PTK Eksperimental v Yang dikategorikan sebagai PTK eksperimental ialah apabila
PTK
diselenggarakan
dengan
berupaya
menerapkan
berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien di 5/6/12dalam suatu kegiatam belajar-mengajar.
BAB 8 MODEL-MODEL PTK
BY : DIANA PUSPITA SARI
5/6/12
2. Desain PTK Model Kemmis & McTaggart Desain ini merupakan pengembangan konsep dasar dari K.
v
Lewin,
hanya
saja
komponen
tindakan
(acting)
dan
pengamatan (observing) sebagai satu kesatuan. Karena kenyataannya antara implementasi “acting” dan “observing” merupakan
dua
kegiatan
yang
tak
terpisahkan,
yaitu
dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu “acting” maka “observing” harus dilaksanakan. v Jadi merupakan satu perangkat atau untaian yang setiap
perangkat berisi empat komponen sebagai siklus atau putaran kegiatan yang terdiri dari: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Jumlah siklusnya bergantung permasalahan yang perlu dipecahkan. 5/6/12
BAB 8 MODEL-MODEL PTK 1. Desain PTK Model Kurt Lewin Model ini merupakan dasar atau acuan pokok dari adanya
v
berbagai model penelitian tindakan lainnya, khususnya PTK. Kurt Lewin adalah orang yang pertama kali memperkenalkan AR. Konsep pokok penelitiannya terdiri dari empat komponen, yaitu: (a). Perencanaan /planning, (b). Tindakan/acting, (c). Pengamatan/observing, dan 5/6/12
3. Desain PTK Model John Elliot Desain ini pun merupakan pengembangan dari konsep
v
dasar model K. Lewin. Di sini bahwa dalam satu “tindakan” terdiri dari beberapa langkah (step), yaitu langkah tindakan 1, 2, dan langkah tindakan 3. Dengan dasar pemikiran bahwa dalam suatu mata pelajaran terdiri dari beberapa pokok bahasan (PB) dan setiap PB terdiri dari beberapa materi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali tindakan di dalam suatu KBM.
5/6/12
4. Desain PTK Model Hopkins Desain
v
ini
berpijak
pada
desain
model
PTK
pendahulunya. Selanjutnya Hopkins (1993: 191) menyususn desain tersendiri sebagai berikut: mengambil start – audit – perencanaan konstruk –
v
perencanaan
tindakan
(target,
tugas,
kriteria
keberhasilan) – implementasi dan evaluasi: implementasi (menopang komitmen: cek kemajuan;
v
mengatasi problem) – cek hasil – pengambilan stok – audit dan pelaporan. Dari beberapa desain model PTK yang ada, maka
v
5/6/12 desain
yang
paling
mudah
dipahami
dan
PENGEMBANGAN DESAIN PTK
Desain atau model-model PTK tersebut, dapat dilakukan untuk semua mata pelajaran, terutama yang didalamnya terdapat praktek. Pemilihan desain atau model yang akan digunakan bergantung kepada permasalahan yang dihadapi praktisi di lapangan serta pemahaman dan kemampuannya terhadap suatu model PTK. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dan diikuti guru kaitannya dengan penerapan suatu model PTK adalah: 1. Ide awal 5/6/12
2. Pra-survei/temuan awal v Yaitu untuk mengetahui secara detail kondisi yang terdapat
di suatu kelas yang akan diteliti (kemajuan belajar, sarana, sikap siswa). 3. Diagnosis v Yaitu
biasanya
dilakukan
oleh
peneliti
dari
“luar”
lingkungan sekolah atau kelas yang menjadi sasaran penelitian. 4. Perencanaan v Yaitu terkait dengan pendekatan, metode, teknik atau
strategi
pembelajaran,
5/6/12 pembelajaran, dsb.
dan
media
atau
materi
6. Observasi (monitoring) v Yaitu harus mencatat semua peristiwa atau hal yang
terjadi di kelas penelitian (misalnya, kinerja guru, situasi kelas, perilaku siswa, penyerapan terhadap materi, dsb). 7. Refleksi atau evaluasi v Yaitu dilakukan oleh kolaborator atau dengan partisipan
yang terkait suatu PTK. Berdasarkan refleksi suatu perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya ditentukan. 8. Penyusunan Laporan v Yaitu setelah penelitian berakhir, maka tindakan
selanjutnya penyusunan laporan. 5/6/12
DAFTAR PUSTAKA Igak Wardhani, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. http://www. Penelitian Tindakan Kelas (Part II) « KUMPULAN MAKALAH & BANTUAN BAHAN MAKALAH PENDIDIKAN.html http ://www.rosyid.info/2009/09/melaksanakan-perbaikan-dalam.html http://www.rosyid.info/2009/09/menganalisis-dan menginterpretasik
5/6/12