PSIKIATRI KOMUNITAS Suryo & Vita Latar Belakang
Saat ini, hampir di seluruh bagian dunia mengembangkan program kesehatan mental. Survei WHO mengungkapkan bahwa beban sosial ekonomi yang disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa menempati urutan ke 4
DALY.. Survei lain DALY
mengungkapkan bahwa 20-30% pasien yang berkunjung ke Pelayanan Kesehatan Primer memperlihatkan gejala-gejala gangguan mental. Berdasarkan hasil penelitian, prevalensi gangguan mental yang lazim ditemui di masyarakat, yaitu Depresi dan Anxietas cukup tinggi (10-20%), sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat seperti Psikosis, Bipolar, dan Demensia berkisar antara 3-5%. Sebagian besar dari penderita ganggua gangguan n jiwa tersebut tersebut hidup hidup di masyara masyarakat. kat. Sebagian Sebagian besar dari mereka datang datang berobat ke dokter umum atau ke pelayanan kesehatan primer, baik untuk alasan keluhan somatis ataupun karena gejala-gejala gangguan jiwa. Secara garis besar kasus psikiatri yang datang ke pelayanan primer dapat dibedakan atas dua golongan besar, yaitu: 1. Gangguan jiwa yang lazim ( Common Mental Disorders) Disebut Disebut ganggua gangguan n jiwa yang lazim karena karena merupak merupakan an ganggua gangguan n yang paling sering dijumpai dalam praktek umum. Lebih dari 75% kasus berobat ke Pelayanan Primer dan hanya kurang dari 10% yang berobat ke Psikiater. 2. Gangguan jiwa yang berat ( Severe Mental Disorders) Meliputi Meliputi kelomp kelompok ok gangguan gangguan jiwa dengan dengan gejala gejala klinis klinis serius serius dan disabili disabilitas tas psikososial yang berat. Sebagian besar dari mereka membutuhkan layanan kesehatan jiwa yang bersifat komprehensif dan berkesinambungan Dalam bidang kesehatan mental, terjadi beberapa beberapa perubahan perubahan paradigma, di antaranya: 1. perubah perubahan an dari dari rumah rumah sakit yang berdiri berdiri sendiri dan pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan jiwa komunitas yang bersifat terpisah menjadi pelayanan kesehatan jiwa yang
terintegrasi secara administratif maupun klinis. Kombinasi pelayanan akut maupun rehabilitasi dengan pelayanan 24 jam yang berbasis rumah sakit dan di komunitas. 2. perubahan perubahan titik berat pelayanan pelayanan kesehatan jiwa untuk orang-orang dengan gangguan jiwa berat dan kronis dari rumah sakit ke komunitas 3. perubah perubahan an fokus fokus penatala penatalaksan ksanaan aan gejala gejala biologi biologi dan implikasi implikasi patologi patologinya nya ke interve intervensi nsi spesifik spesifik untuk untuk mengat mengatasi asi spektrum spektrum dari sekuele sekuele biologi biologi,, psikolog psikologi, i, sosial, dan kultural akibat gangguan jiwa berat 4. pergeseran pergeseran fokus pada kebutuhan kebutuhan dan prioritas individual, individual, dengan rencana rehabilitasi yang dirancang khusus, dan bukan program yang bersifat mengeneralisasi 5. lebih lebih meni menitik tik berat beratkan kan pada pada dete deteksi ksi,, memb membent entuk uk,, mengu menguku kurr dan mela melakuk kukan an sesuatu terhadap potensi individu, serta tidak memfokuskan lagi pada ketidakmampuan (disabilitas) 6. pergeser pergeseran an dari program program komunit komunitas as yang terpisah, terpisah, yang rentan rentan untuk untuk menjadi menjadi terisolasi, yang memisahkan individu dari komunitas dan integrasi sosial, dengan memanfaatkan fasilitas komunitas lokal bersama dengan anggota komunitas yang lain, dengan tujuan mengembalikan fungsi sosial individu di komunitas tersebut 7. pergeseran pergeseran dari fasilitas fasilitas yang sepenuhnya sepenuhnya dijalankan dijalankan oleh profesional profesional ke fasilitas fasilitas kelompok bantu diri dengan program yang terkontrol
Definisi
Upaya pelayanan kesehatan jiwa komunitas merupakan jejaring pelayanan kesehatan jiwa yang menyediakan pengobatan berkelanjutan, akomodasi, okupasi, dan dukungan sosial bagi mereka yang mengalami problem kesehatan jiwa untuk dapat kembali kembali pulih pulih pada fungsi fungsi psikosos psikosososia osiall yang optimal optimal.. Tujuann Tujuannya ya adalah adalah untuk untuk mengurangi masa perawatan penderita di rumah sakit dan memulihkan kemampuan psikososial penderita dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Upaya pelayanan
kesehatan ini bersifat inklusif, mengintegrasikan pelayanannya dalam kegiatan yang sudah ada di masyarakat. Dokter di pelayanan primer merupakan bagian penting dari jejaring pelayanan kesehatan ini.
Prinsip-prinsip:
Beberapa prinsip dan penekanan dalam psikiatri komunitas di antaranya: a. penekanan penekanan pada pada praktik praktik di di dalam dalam masyaraka masyarakatt b. peneka penekanan nannya nya lebih lebih pada masyara masyarakat kat atau populasi populasi secara secara keseluru keseluruhan han dibandingkan individu c. penekanan penekanan terutama terutama pada pelayanan pelayanan yang bersifat preventi preventif f d. penekanan penekanan pada proses proses pelayanan pelayanan yang berkesinambunga berkesinambungan n dan komprehensif komprehensif e. penekan penekanan an pada pada sistem sistem pelayan pelayanan an yang tidak langsung langsung (bersifat (bersifat konsult konsultasi, asi, edukasi, capacity building) f. penekanan penekanan pada pada psikoterap psikoterapii singkat singkat dan krisis intervensi intervensi Dasar Dasar pelaksan pelaksanaan aan untuk untuk menyedi menyediakan akan suatu suatu pelayana pelayanan n kesehata kesehatan n mental mental yang dibutuhkan oleh suatu populasi ditentukan dengan cara menetapkan population based based needs needs dalam dalam hal pengoba pengobatan tan dan perawata perawatan. n. Dengan Dengan demiki demikian an diharapk diharapkan an
sistem pelayanan tersebut dapat mencakup sumber yang luas dengan kapasitas yang adekuat, dijalankan di lokasi yang mudah dijangkau, serta mengedepankan evidence based dalam melakukan penatalaksanaan.
Sehingga pada akhirnya tujuan psikiatri komunitas untuk meningkatkan meningkatkan kualitas hidup orang dengan gangguan jiwa dapat tercapai melalui penyediaan klinik perawata perawatan n yang berkual berkualitas itas,, pendidik pendidikan an bagi bagi semua semua pihak pihak yang yang terliba terlibat, t, dan ikut berparti berpartisipa sipasi si dalam dalam peneliti penelitian an untuk untuk peningk peningkatan atan keuntun keuntungan gan bagi bagi orang orang dengan dengan gangguan jiwa.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan upaya pelayanan kesehatan jiwa komunitas, meliputi:
•
Upaya Upaya preve prevensi nsi dan promosi promosi Kesehat Kesehatan an Jiwa
•
Upaya Upaya dete deteksi ksi dini & pengoba pengobatan tan segera segera
•
Upaya Upaya rujukan rujukan dan perawat perawatan an lanjutan lanjutan
•
Upaya Upaya rehabil rehabilitas itasii dan resosial resosialisas isasii Upaya Upaya pelayan pelayanan an kesehata kesehatan n jiwa ini dilakuk dilakukan an oleh sebuah Tim Terpadu Terpadu
Multidisiplin, antara lain: psikiater, psikolog, pekerja sosial, dokter umum ( dengan minat khusus Psikiatri), perawat jiwa ( Psychiatric Nurse), dan ahli terapi okupasi (Occupational therapist )
Komponen kegiatan pelayanan kesehatan jiwa komunitas, yaitu: •
Crisis assesssment & treatment
•
Consultation & continuing care
Fasilitas layanan ini dapat diberikan di rumah sakit, atau di komunitas, baik oleh terapis maupun perawat. Layanan diberikan dalam bentuk layanan untuk program rehabilitasi, kebutuhan khusus, dukungan klinis, nasihat, atau transportasi khusus. Tidak semua kasus perlu menjalani perawatan dalam waktu lama. Dokter bertugas untuk memutuskan perlu tidaknya perawatan tersebut melalui kerjasama dengan tenaga kesehatan laian atau petugas perawatan. Contoh kasus yang memerlukan perawata perawatan n dalam dalam waktu waktu lama lama adalah adalah pasien pasien demensi demensiaa dengan dengan hiperakt hiperaktivit ivitas as motorik namun kondisi rumah tidak menunjang menunjang untuk perawatan, perawatan, malahan malahan berisiko tinggi untuk terjadinya kecelakaan. Layanan kesehatan ini diharapkan dapat melibatkan berbagai layanan sosial dan organisasi lain untuk menghindari adanya kesenjangan dalam memberikan pelayanan. •
Case management
Dalam sektor kesehatan mental masyarakat, case management mempromosikan akses atau melanjutkan perawatan yang berbasis komunitas bagi para penderita gangguan mental. Model case management terdiri dari sedikitnya 5 fungsi utama
(penilaian, perencanaan, advokasi, membentuk jaringan, dan monitoring). Seorang case manager (pengelola kasus) memiliki peran dan tugas: 1. menjamin kasus mendapat pelayanan yang benar dan memadai 2. membantu kasus mengakses berbagai pelayanan secara terintegrasi 3. melakukan penilaian kebutuhan dan masalah kasus 4. merencanakan pengelolaan kasus sesuai masalah dan kebutuhannya 5. mengkoo mengkoordin rdinasik asikan an berbaga berbagaii bentuk bentuk layanan layanan yang yang dibutuh dibutuhkan kan kasus kasus dan memantau pelaksanaannya •
Day and evening care
Fasilitas terdiri dari perawatan medis dengan penambahan beberapa aktivitas yang bersifat rekreasional, vokasional, keterampilan hidup, dan sosial untuk mereka yang memerlukan dukungan intensif dalam jangka waktu yang singkat. Dapat berfungsi sebagai alternatif atau mekanisme follow-up untuk pasien rawat jalan. •
Home care
Merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan di rumah untuk pasien setelah dirawat di rumah sakit atau untuk masyarakat umum. Berupa layanan pemeriksaan, pengobatan maupun keperawatan terutama bagi pasien yang sulit untuk datang ke rumah sakit, atau pasien yang memerlukan latihan keterampilan hidup di rumah. Manfaat layanan berhubungan dengan semakin tingginya partisipasi keluarga, hemat waktu dan biaya untuk datang dan menjalani perawatan di rumah sakit. •
Residential care
Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, pasien gangguan jiwa berat seringkali memerlukan supportive housing. Meraka kadang-kadang dapat tinggal kembali bersama keluarga, tetapi tidak jarang mereka memerlukan sebuah rumah permanen tersendiri. Kebutuhan ini semakin meningkat dengan adanya penolakan dari keluarga atau lingkungan sekitar. Berlanjut dari perawatan di rumah sakit, pasien ditempatkan dalam sebuah program housing dimulai dari program dengan
pengawasan, tersupervisi, menggunakan seting rawat inap hingga bergerak maju ke program yang lebih sesuai dengan seting rumah, lebih longgar dalam pengawasan. residential care disesuaikan Bentuk residential disesuaikan dengan level kebutuhan kebutuhan supervisi, supervisi,
lama tinggal, jumlah penghuni, dan jenis layanan lain yang diperlukan (rehabilitasi vokasional atau aktivitas rekreasi).
Peran dokter umum di pelayanan kesehatan primer
Mengingat sebagian besar kasus gangguan jiwa di masyarakat datang ke Pelayanan Primer, maka dokter umum justru menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan jiwa masyarakat. Pelayanan Primer seyogyanya mampu memberikan pelayanan kesehatan jiwa dasar, meliputi: deteksi dini masalah kesehatan jiwa, pengobatan gangguan jiwa yang lazim, konseling dan psikoedukasi, serta melakukan rujukan kasus spesialistik. Pelayanan Primer (+Keswa) dapat menjadi pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan jiwa. Mengembangkan “Posyandu (+Keswa)”, dan kegiata kegiatan n promoti promotif/pr f/preven eventif tif lainnya lainnya.. Di daerah daerah yang jauh dari fasilita fasilitass pelayan pelayanan an kesehatan jiwa, maka Pelayanan Primer diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehata kesehatan n jiwa dasar dasar dan pemelih pemelihara araan an kesehat kesehatan an jiwa berkelan berkelanjuta jutan n ( continuing care).
Pelayanan Primer (+Keswa), mampu memberikan pelayanan kesehatan jiwa secara relatif komprehensif, dengan supervisi yang memadai dari tenaga ahli (Psikiater) dari Pusat Kesehatan Jiwa yang ditunjuk sebagai “induknya”. Pelayanan Primer (+Keswa), dapat membentuk Tim Kesehatan Jiwa yang terdiri dari dokter umum umum terlatih terlatih,, perawat perawat keseha kesehatan tan jiwa, jiwa, dan tenaga lapangan lapangan ( outreach). Tim ini diharapkan mampu memberikan pelayanan: - Crisis assesssment & treatment - Consultation & continuing care - Case management
Di daerah-daerah yang rawan, seperti: daerah bencana, daerah konflik, kamp pengungsian, dan sebagainya, Pelayanan Primer (+Keswa) perlu dikembangkan agar mampu melayani kebutuhan kesehatan jiwa masyarakat secara memadai
Daftar Pustaka
1. McArthur-Miller D, Jacques Daniel Revised: March 7, 2006 2. The American Heritage ® Stedman's Medical Dictionary, 2nd Edition Copyright 2004 by Houghton Mifflin Company. Published by Houghton Mifflin Company. Company .
©
3. Calderon Narvaez G. Community psychiatry. In Neurol Neurocir Psiquiatr. 1975;16(1):49-58. 4. Tornicof, et al; Textbook of Community Psychiatry 5. Kaplan HI, Sadock: Comprehensive text book of Psychiatry