PERSEPSI Oleh : Dr. H. Asyikin Noor, SpKJ, MAP Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
PERSEPSI • Istilah persepsi mengandung arti, sebagai berikut : a. Persepsi, dalam arti kata luas. Ini berarti pengertian, pemahaman dan tafsiran tentang sesuatu hal tertentu b. Persepsi, dalam arti sempit Ini berarti sama dengan persepsi panca indra yang berarti tangkapan rangsangan dari luar oleh panca indera.
ilusi Ilusi Ilusi ialah suatu persepsi panca – indra disebabkan adanya rangsangan panca-indra yang ditafsirkan salah. Dengan lain perkataan adanya interprestasi yang salah dari suatu rangsang pada panca indra. Ada 5 jenis ilusi : – Visuil – Akustik – Olfaktorik – Gustatorik dan – taktil
Halusinasi •
Halusinasi Halusinasi adalah persepsi panca –indra tanpa rangsang pada reseptor-reseptor panca-indra. Jadi halusinasi adalah persepsi tanpa obyek 1. Halusinasi Penglihatan ( Visuil ) 2. Halusinasi Pendengaran ( Akustik ) 3. Halusinasi Olfaktorik ( Pembauran ) 4. Halusinasi Gustaktorik ( Rasa-Lidah/Pengecap ) 5. Halusinasi Taktil ( perabaan ) 6. Halusinasi Haptik 7. Halusinasi Kinestik 8. Halusinasi Austokopi
II PROSES BERPIKIR Proses berfikir ialah suatu proses intra-psikik yang meliputi pengolahan dari berbagai fikiran dan faham dengan jalan membayangkan, mengkhayalkan, memahami, membandingkan dan menarik kesimpulan sehingga terjelma fikiran dan faham baru. Dalam memperhatikan proses berfikir seseorang, kita perhatikan : 1. Bentuk fikiran 2. Progresi/kelancaran/arus fikiran 3. Isi fikiran
• A. Gangguan Bentuk Fikiran Rangsang berfikir berasaldari berbagai sumber, termasuk dari alam tak sadar dan alam perasaan, tetapi dikoreksi oleh akal sehat, logika dan realitas. Berfikir secara autistik merupakan kebalikan dari berfikir secara realistik •
B. Gangguan Progresi Fikiran 1. Flight of ideas / fikiran yang berloncat-loncat 2. Retardasi 3. Perseverasi dan verbigerasi 4. Circumstantiality ( fikiran yang berputar-putar ) 5. Inkoherensi 6. Blocking ( terhalang )
C. Gangguan Isi Fikiran 1. Over determined idea atau over valued idea ( fikiran dengan tafsiran yang terlalu tinggi ) 2. Delusi/Waham/fikiran salah Jenis-jenis waham yang kita kenal : a. Waham kebesaran b. Waham berdosa c. Waham dikejar (Waham diancam ) d. Waham curiga (Waham sindiran ) e. Waham cemburu f. Waham rendah diri g. Waham hypochondri h. Waham magik-mistik i. Waham sistematis 3. O b s e s I 4. F o b i a
III KEADAAN AFEKTIF DAN REAKSI EMOSIONAL Pada umumnya pengertian tentang emosi dan afek ini, dicakup dalam arti “ alam perasaan”. Dalam pemeriksaan psikiatri penilaian dan pemastian tentang alam perasaan ini sangat penting. Oleh karenanya kita harus hati-hati, agar penderita dapat melahirkan segala apa yang ada dalam alam perasaannya.
Keadaan Afektif atau Suasana Perasaan Ini berarti adanya suatu corak perasaan yang sifatnya agak menetap ( konstant) dan biasanya berlangsung untuk waktu yang lama. Keadaan afektif ini seolah-olah menguasai seluruh bidang perasaan individu tersebut, walaupun masih dapat dipacu untuk beraksi secara lain pula. Reaksi Emosional Ini berarti suatu corak perasaan yang sifatnya dapat berkembang dan surut, serta dapat terjadi dalam waktu yang relatif pendek. Tak jarang corak perasaan ini dilahirkan secara keras, dan mengandung pula segi fisik, disamping bersifat psikik.
Macam-macam gangguan keadaan afektif : 1. Hyperthymia : a. euphoria b. eksaltasi c. ektase d. Maniakal/manie 1. Hypothymia 2. Poikilothymia 3. Parathymia 4. Tension 5. Anxiety ( cemas ) 6. Faniek 7. Ambivalensi 8. Depersonalisasi
Penilaian dari reaksi emosional : 1. Stabilitas 2. Pengendalian 3. Sungguh-sungguh atau tidak ( serius atau tidak ) 4. Dalam dan dangkalnya 5. Empati 6. Arus emosi
IV SIKAP DAN TINGKAH LAKU Dalam pemeriksaan psikiatri, kita harus memperhatikan sikap dan tingkah laku penderita, kita perhatikan selama wawancara berlangsung. Hal ini penting, oleh karena sikap dan tingkah laku penderita tak dapat lepas dari keseluruhan ekspresi penderita. Kita bedakan antara sikap dan tingkah laku : • Sikap ( attitude ) yang lebih menandaskan sesuatu keadaan yang statis jadi non dinamis, dalam arti kata bahwa gerakan-gerakan badan pada umumnya agak terbatas • tingkah laku ( behavior ) yang lebih bercorak gerak-gerik motorik dan aktivitas, terutama kaki dan tangan penderita.
Sikap Yang Diperlihatkan Penderita : 1.Indifferent 2. Apatik 3.Kooperatif 4.Negativisme pasif 5.Dependen 6.Infantil 7.Rigid
8. Curiga 9. Berubah- ubah 10. Tegang 11. Pasif 12. Aktif 13. Katalepsi 14. Bermusuhan
Tingkah laku yang Diperlihatkan oleh Penderita 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Hyperaktif 13. Echolalia Hypoaktif 14. Echopraxia Stupor 15. Befehls- automatie Gelisah 16. Negativisme aktif Berkoordinasi 17.Gerakan otomatis Tak berkoordinasi 18. Gerakan autochtoon Stereotipi 19. Gerakan paksaan atau kompulsif. 8. Manireren 20. Gerakan impulsif 9. Ambivalensi 21. Poriomanie 10. Agresif 22. Kleptomania 11. Perseverasi 23. Pyromania 12. Verbigerasi
V KESADARAN Kesadaran ialah keadaan fungsional dari pada individu untuk mengadakan relasi (hubungan) dan limitasi (implementasi hubungan ini) terhadap dunia sekelilingnya yang terdiri dari manusia, benda atau faham, seperti yang dapat tertangkap oleh panca inderanya. Secara klinis ada beberapa tingkatan kesadaran terlihat dari kewaspadaan seseorang terhadap lingkungan. Berturut-turut dari ringan sampai berat : 1.Keadaan bingung 2.Kesadaran berkabut 3.Delirium 4.Keadaan mimpi 5.Stupor
VI ORIENTASI Orientasi adalah suatu proses dimana seseorang dapat menangkap / mengerti keadaan sekitarnya, dan dapat melokalisir dirinya dalam hubungan dengan sekitarnya tersebut. Kita mengenal bermacam-macam orientasi : a.Orientasi personal ( Orientasi perorangan ) b.Orientasi temporal (Orientasi waktu ) c.Orientasi spasial (Orientasi tempat ) d.Orientasi situasional (Orientasi situasi )
VII KONTAK PSIKIK Kontak psikik adalah daya kemampuan individu untuk mengadakan hubungan mental dan emosional yang wajar dengan orang lain, dalam jangka waktu yang cukup dibutuhkan ini, hanya sanggup dijalankan apabila ia sanggup pula mencurahkan ( mencamtumkan ) perhatiannya yang cukup pula terhadap soal yang sedang diperbincangkan.
Maka dalam menilai kontak psikik berturutturut : 1. Adakah kemampuan untuk kontak psikik? 2.Sanggupkan melakukan hubungan mental-emosional secara wajar ? 3. Sanggupkah hubungan mental emosional ini berlangsung dalam jangka waktu yang cukup dibutuhkan ?
VIII PERHATIAN Kemampuan seseorang untuk memperhatikan keadaan di sekitarnya kita sebut perhatian Macam-macam gangguan perhatian : 1.Hypervigilitas : perhatian yang luar biasa dan berpindah-pindah obyek 2.Hypovigilitas : kurang perhatian terhadap sekitarnya 3. Autisme : hidup dalam alam fikiran sendiri, sehingga tidak ada perhatian terhadap sekitarnya.
IX DAYA INGATAN Daya ingatan adalah daya kemampuan individu untuk memproduksi ( menghasilkan kembali ) hal ikhwal tertentu yang telah terjadi di masa yang lampau Macam-macam gangguan peringatan : a.Hypermensia b. Amnesia c.Paramnesia d.Dementia
X INTELEK DAN INTELEGENSI Secara populer intelegensi sering disebut sebagai taraf kecerdasan individu, sedangkan intelek sering disebut taraf pendidikan individu Intelegensia dan intelek tak dapat ditinjau secara terpisah. Suatu faktor yang penting dalam soal intelegensi ialah kemampuan individu untuk mengambil manfaat dari pada problematik dan pengalaman yang terdahulu, bagi problematik yang timbul kemudian.
XI EKSPRESI, KARANGAN, TULISAN DAN GAMBARAN Ekspresi berarti segala manifestasi dan segala cara untuk melahirkan ( menyatakan ) proses-proses mental emosionil individu
XII INISIATIF Inisiatif adalah dorongan untuk melakukan perbuatan yang baru dan orisinil, jadi bukan perbuatan yang sifatnya sekedar mencontoh atau meniru.
XIII DAYA KONSENTRASI Daya konsentrasi adalah kemampuan seorang individu untuk memusatkan fikiran atau perhatiannya terhadap sesuatu hal, yang terdapat dalam kesadaran individu tersebut.
XIV PENDAPAT Pendapat adalah daya kemampuan individu untuk mengusahakan suatu identifikasi realistik ( pemastian yang berdasarkan kenyataan ) disertai suatu evaluasi realistik ( penilaian yang berdasarkan kenyataan ), dari pada berbagai faham dan peristiwa dengan berbagai variabelnya, serta mengusahakan adanya relasi dan limitasi antara faham dan fakta itu. Kita bedakan beberapa jenis pendapat : a.Pendapat global atau pendapat universal b.Pendapat khusus atau pendapat spesifik c.Pendapat pribadi atau pendapat personal
XV PENGERTIAN TENTANG DIRINYA SENDIRI Pengertian tentang dirinya sendiri atau pemahaman diskriminatif adalah daya kemampuan individu untuk menginsyafi dan menjelaskan asal usul dan perkembangan dari pada berbagai kelakuan, fikiran dan perasaannya beserta gangguangangguannya yang dialami atau diperlihatkannya pada waktu sekarang
XVI INSTINK DAN DORONGAN INSTINKTUIL Instink adalah sumber tenaga dari segala tingkah laku yang tak usah dipelajari secara khusus oleh individu. Kekuatannya yang ada di belakang tingkah laku serupa itu disebut dorongan instinktuil. Jenis-jenis antara lain : - Abulia -Stupor -Raptus - Amentia