MASTER CLASS CATATAN TUTORIAL OPTIMA
ILMU PSIKIATRI
OFFICE ADDRESS: Jl padang no 5, manggarai, setiabudi, jakarta selatan (belakang pasaraya manggarai) phone number : 021 8317064 pin BB 2A8E2925 WA 081380385694
Medan : Jl. Setiabudi no. 65 G, medan P Hone number : 061 8229229 Pin BB : 24BF7CD2 Www.Optimaprep.Com
www.optimaprep.com
Gangguan Neurotik •
Gg. Anxietas Fobik (F40) –
–
Kecemasan yang berlebih dan irasional terhadap suatu obyek/situasi yang sebenarnya secara umum tidak berbahaya sehingga subjek subjek menghindari atau atau menghadapi dengan perasaan terancam atau ‘panik’ Tdd: •
•
•
•
Agorafobia (F40.0) tempat ramai Fobia Sosial (F40.1) interaksi sosial Fobia Khas (F40.2) hal secara spesifik
Gg. Obsesif-Kompulsif Obsesif-Kompulsif (F42) –
–
: fobia pada
•
•
–
Intensitas anxietas lebih ringan, namun menyeluruh dan menetap. Bersifat free Anticipatory,, khawatir akan masa floating dan Anticipatory depan dan hal lain yang tidak pasti.
•
tindakan yang stereotipik, ritualistik, diulangulang, bertujuan untuk menghilangkan kecemasan yang muncul akibat pikiran obsesif
PTSD
: fobia akan suatu
Serangan anxietas berat berulang yang terjadi mendadak, berlangsung hanya beberapa menit dengan adanya gejala otonom yang hebat
gagasan, bayangan pikiran atau impuls tidak dikehendaki yang timbul dalam pikiran secara berulang dalam bentuk yang sama, dan mengganggu
Tindakan Kompulsif:
: fobia pada
Gg. Anxietas Menyeluruh (F41.1) –
Pikiran Obsesif: •
Gg. Panik (F41.0) –
•
•
gangguan muncul dalam waktu 1 bulan setelah kejadian traumatik berat (masa laten yang berkisar antara beberapa minggu sampai beberapa bulan, jarang sampai melampaui 6 bulan)
Gangguan Somatoform (F45) – –
–
Somato + Form Gejala somatik tanpa adanya penyakit medik umum Tdd: • •
Gg. Somatisasi (F45.0) Gg. Hipokondrik (F45.2) organ dan menetap
: gejala bervariasi : gejala pada satu
Gangguan Neurotik •
Gg. Anxietas Fobik (F40) –
–
Kecemasan yang berlebih dan irasional terhadap suatu obyek/situasi yang sebenarnya secara umum tidak berbahaya sehingga subjek subjek menghindari atau atau menghadapi dengan perasaan terancam atau ‘panik’ Tdd: •
•
•
•
Agorafobia (F40.0) tempat ramai Fobia Sosial (F40.1) interaksi sosial Fobia Khas (F40.2) hal secara spesifik
Gg. Obsesif-Kompulsif Obsesif-Kompulsif (F42) –
–
: fobia pada
•
•
–
Intensitas anxietas lebih ringan, namun menyeluruh dan menetap. Bersifat free Anticipatory,, khawatir akan masa floating dan Anticipatory depan dan hal lain yang tidak pasti.
•
tindakan yang stereotipik, ritualistik, diulangulang, bertujuan untuk menghilangkan kecemasan yang muncul akibat pikiran obsesif
PTSD
: fobia akan suatu
Serangan anxietas berat berulang yang terjadi mendadak, berlangsung hanya beberapa menit dengan adanya gejala otonom yang hebat
gagasan, bayangan pikiran atau impuls tidak dikehendaki yang timbul dalam pikiran secara berulang dalam bentuk yang sama, dan mengganggu
Tindakan Kompulsif:
: fobia pada
Gg. Anxietas Menyeluruh (F41.1) –
Pikiran Obsesif: •
Gg. Panik (F41.0) –
•
•
gangguan muncul dalam waktu 1 bulan setelah kejadian traumatik berat (masa laten yang berkisar antara beberapa minggu sampai beberapa bulan, jarang sampai melampaui 6 bulan)
Gangguan Somatoform (F45) – –
–
Somato + Form Gejala somatik tanpa adanya penyakit medik umum Tdd: • •
Gg. Somatisasi (F45.0) Gg. Hipokondrik (F45.2) organ dan menetap
: gejala bervariasi : gejala pada satu
Sindrom Anxietas •
•
Perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistik terhadap 2 atau lebih hal individu tidak mampu istirahat dengan tenang. Gejala: –
•
ketegangan motorik, hiperaktivitas otonomik, kewaspadaan berlebihan dan penangkapan berkurang.
Hendaya dalam fungsi kehidupan kehidupan sehari-hari
•
•
Sindrom anxietas: hiperaktivitas hiperaktivitas dari sitem limbik SSP yang terdiri dari “dopaminergic, noradenergic, n oradenergic, yang serotoninergic neurons” yang dikendalikan oleh GABA-ergic neurons. MOA Obat anti-anxietas benzodiazepine: bereaksi dengan benzodiazepine reseptor meng-reinforce “the inhibitory action of GABA-ergic neuron” hiperaktivitas hiperaktivitas mereda.
Anti-Anxietas •
Benzodiazepine : –
•
Non-Benzodiazepine : –
•
•
Diazepam, Chlordiazepoxide, Lorazepam, Clobazam, Bromazepam, Alprazolam
•
•
Sulpiride, Buspirone, Hydroxyzine
Pasien diharapkan mencapai “Steady state”: 5-7 hari (2-3 kali sehari) Efek klinis terlihat bila kadar obat dalam darah telah mencapai “steady state”
•
Dosis awal (dosis anjuran) dosis dinaikkan setiap 35 hari sampai dosis optimal Dosis tersebut dipertahankan 2-3 minggu dosis diturunkan 1/8x setiap 2-4 minggu hingga mencapai dosis minimal yang masih efektif (maintenance dose) Bila kambuh naikkan lagi dan jika efektif pertahankan 4-8 minggu tapering off
PEMILIHAN OBAT •
Diazepam/chlordiazepoxide: –
•
Nitrazepam/Flurazepam : –
•
lebih efektif sebagai anti-insomnia
Midazolam : –
•
“broadspectrum”
premedikasi tindakan operatif.
Bromazepam, lorazepam, clobazam: –
lebih efektif sebagai anti-anxietas.
Depresi •
•
Penyakit medis yang menyebabkan perasaan sedih yang menetap dan kehilangan minat. Juga dapat menyebabkan gejala fisik, berhubungan dengan rendahnya kadar serotonin Klinis –
– –
–
– –
– –
Minimal 5 dari gejala berikut telah muncul dalam waktu 2 minggu dan menggambarkan perubahan dari fungsi sebelumnya (sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya) hampir setiap hari dan terdapat adanya minimal 1 gejala berikut: 1) mood depresi atau 2) kehilangan minat atau kesenangan. Mood depresi sepanjang hari Kehilangan minat atau kesenangan pada semua atau sebagian besar aktivitas Kehilangan berat badan secara signifikan tanpa disengaja Insomnia atau tidur terlalu banyak Keterlambatan agitasi atau psikomotor yang disadari oleh orang lain Kelelahan atau kehilangan energi Merasa tidak berguna atau perasaan bersalah yang berlebihan
–
–
–
–
–
–
Kehilangan kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau tidak bisa memutuskan sesuatu Pemikiran mengenai kematian berulang kali (APA, 2000. P. 356) Gejala tidak masuk dalam kriteria episode campuran Gejala menyebabkan tekanan/penderitaan secara klinis yang signifikan atau gangguan fungsi sosial, pekerjaan, atau area penting lainnya. Gejala yang bukan dikarenakan oleh efek fisiologis langsung dari sebuah substansi (contoh: penyalahgunaan obat-obatan) atau kondisi medis umum (contoh: hipotiroidisme) Gejala sebaiknya tidak termasuk dalam bereavement (kehilangan), misal setelah kehilangan orang yang dicintai, gejala lebih dari 2 bulan, atau dikarakteristikan dengan gangguan fungsi yang nyata, preokupasi morbid dengan worthlessness
Penatalaksanaan Depresi •
Tatalaksana –
Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) •
–
Tricyclic Antidepresant (TCA) → Efek samping gangguan kardiovaskuler •
–
Contoh obat: amitriptilin dan imipramine.
Second Generation and Subsequent Agent •
–
Contoh obat: Fluoksetin.
Contoh obat: Amoksapin dan maprotilin.
Monoamine Oxidase (MAO)
Obat Antidepresi •
Trisiklik –
•
Moclobemide
SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor) –
•
Maprotiline, mianserin, amoxapine
•
•
MAOI-Reversible –
•
Amitriptilin, clomipramine, tianeptine
Tetrasiklik –
•
•
Sertaline, Fluoxetine
Atypical –
•
•
Efek samping Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang) Efek antikolinergik (mulut kering, retensi urin, penglihatan kabur, konstipasi, sinus takikardia) Efek antiadrenergik (hipotensi, perubahan ekg) Efek neurotoksis (tremor halus, gelisah, insomnia)
Trazodone, venflafaxine
Panduan Klinis Obat Psikotropik, Maslim R
Tentamen Suicide/Bunuh Diri Definisi tentamen Suicide: •
Bunuh diri merupakan kematian yang diperbuat oleh sang pelaku sendiri secara sengaja
(Harold I, Kaplan & Berjamin J. Sadock, 1998) •
Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan
(Budi Anna Kelihat, 1991)
Gangguan Bipolar •
•
Gangguan bipolar, atau disebut juga penyakit manik-depresi, dikarakteristikan dengan siklus perubahan mood – dari sangat tinggi (mania) hingga sangat rendah (depresi). Bipolar juga dapat dikarakteristikan dengan terjadinya minimal 1 episode manik atau episode manik campuran selama kehidupan pasien.
•
Klinis –
–
–
–
Bipolar I: Episode manik atau campuran yang berlangsung minimal 7 hari, atau gejala manik yang sangat parah sehingga orang tersebut harus segera dibawa ke rumah sakit Bipolar II: Satu atau lebih episode depresi dan minimal satu episode hipomanik, namun tidak terdapat full blown manic atau episode campuran Bipolar Not Otherwise Specified (BPNOS): Didiagnosis saat gejala dan penyakitnya muncul tapi tidak masuk ke dalam kriteria bipolar I atau II. Siklotimia: Orang-orang dengan siklotimia memiliki baik episode hipomania maupun depresi ringan untuk minimal selama 2 tahun.
OBAT ANTI-MANIA •
•
• •
Sinonim: mood modulator, mood stabilizer, antimanic Obat acuan: Lithium Carbonate MEKANISME KERJA Sindrom mania: –
•
tingginya kadar serotonin pada sistem limbik supersensitivitas reseptor dopamin.
Mekanisme Lithium Carbonate: –
meningkatkan aktivitas kolinergik-muskarinik dan menghambat cAMP mengurangi supersensitivitas reseptor dopamin.
•
Efek samping dini (Lithium serum 0,8-1,2 mEq/L): –
•
mulut kering, haus, GI distress, kelemahan otot, poliuri, tremor halus
lainnya: hipotiroid, peningkatan berat badan, edema tungkai, ‘metalic taste’, leukositosis, gangguan daya ingat dan konsentrasi
EFEK SAMPING •
Efek samping dini (Lithium serum 0,8-1,2 mEq/L): –
•
mulut kering, haus, GI distress, kelemahan otot, poliuri, tremor halus
lainnya: hipotiroid, peningkatan berat badan, edema tungkai, ‘metalic taste’, leukositosis, gangguan daya ingat dan konsentrasi
PEMILIHAN OBAT •
Mania akut: –
•
Gangguan afektif bipolar : –
–
•
Haloperidol (im) + Tab. Lithium Carbonate Lithium Carbonate sebagai profilaksis Obat alternatif: CBZ, valproic acid, Divalproex
Gangguan afektif unipolar (recurrent unipolar depression): –
SSRI
PENGATURAN DOSIS •
•
Onset efek primer: 7-10 hari Lithium Carbonate –
–
dosis awal: 250-500 mg/h (12x/hari) dosis optimal 1000-1500 mg/h (dipertahankan 2-3 bulan)
•
Sindrom mania akut: –
•
diteruskan sampai lebih dari 6 bulan, lalu tapering off
Gangguan afektif unipolar atau bipolar: –
diteruskan sampai beberapa tahun , penggunaan jangka panjang dengan dosis minimum
Skizofrenia •
Berhubungan dengan hipodopamin pada : –
–
•
Jaras mesolimbik overaktif gejala positif skizofrenia Gangguan fungsi jaras mesokortikal gejala negatif dan kognitif skizofrenia
•
Klinis: Gejala psikotik + kesadaran jernih –
–
•
•
Jenis Skizofrenia –
Skizofrenia paranoid (F20.0) •
–
•
–
Skizofrenia hebefrenik (F20.1) •
–
Waham (biasanya: paranoid) + halusinasi Disorganisasi afek, perilaku dan psikomotor
Skizofrenia Katatonik (F20.2) •
Gangguan psikomotor: stupor, gelisah, rigiditas, negativisme, dll
Halusinasi auditorik (commenting, commanding) Waham bizarre:
– –
–
–
Waham dikendalikan, dipengaruhi, passivity Thought echo, broadcasting, insertion, withdrawal Waham kejar, rujukan, kebesaran yang mustahil
Asosiasi longgar, inkoherensi, neologisme Perilaku katatonik Gejala-gejala negatif: menarik diri, malas, afek tumpul, hilang minat Gejala positif berlangsung minimal 1 bulan Biasanya ada fase prodromal
Tipe Disorganisasi (hebefrenik)
berpikir disorganisasi, senyum aneh, afek dangkal dan tidak sesuai, perilaku dungu dan regresif, manerisme, keluhan somatik yang sering kadang ada delusi dan halusinasi yang tidak terorganisasi dan transient. Hanya ditegakkan pada usia muda 15 – 25 Tahun
Tipe Katatonik
Subtipe Eksitasi : ditandai oleh aktivitas motorik berlebih, kadang kala kuat. Subtipe Withdrawn: ditandai oleh inhibisi umum, stupor, mutisme, negativism, fleksibilitas lilin, atau kadang kala status vegetative.
Tipe Paranoid
ditandai dengan delusi kadang kala hlusinasi atau religiositas berlebih. Pasien sering bersikap kasar dan agresif.
Tipe tidak tergolongkan
perilaku disorganisasi dengan delusi dan halusinasi yang menonjol.
Tipe Residual
pasien dengan tanda skizofren, sesudah suatu episod skizofren yang tidak lagi psikotik
Antipsikotik •
Antipsikotik generasi pertama (tipikal) – – –
–
•
antagonis reseptor dopamin D2 Contoh: haloperidol dan chlorpromazine Efek samping: gejala ekstrapiramidal, neuroleptic malignant syndrome Hanya digunakan pada episode psikotik akut
Antipsikotik generasi kedua (atipikal) –
– – – –
afinitas rendah terhadap reseptor D2, afinitas tinggi terhadap reseptor 5HT Contoh: risperidone, clozapine, dan olanzapine Efek samping neurologis (-) Efek samping metabolik (+) Obat pilihan pertama
Ego Defense Mechanism • •
• •
• •
Denial Menyangkal, menolak untuk mengakui sesuatu (yang tidak menyenangkan) telah terjadi. Contoh: Seorang anak memecahkan vas di depan semua orang dan dia berkata “aku tidak melakukannya”. Proyeksi Emosi negatif yang dirasakan seseorang ditekan dan diproyeksikan pada orang lain, seolah-olah menyalahkan orang lain tersebut Sublimasi Perasaan dan pemikiran yang kurang baik disalurkan menjadi yang baik
• •
• •
Introyeksi proses pengembangan superego dengan mengadopsi nilai-nilai orang tua >> Mekanisme pertahanan identifikasi Represi Represi didefinisikan sebagai upaya individu untuk menyingkirkan frustrasi, konflik batin, mimpi buruk, krisis keuangan dan sejenisnya yang menimbulkan kecemasan. Seolaholah melupakan hal tersebut
1) Denial ( pengingkaran )
Stages of Death and Dying •
Dr.Elisabeth Kublerr-Ross telah mengidentifikasi lima tahap berduka yang dapat terjadi pada pasien menjelang ajal
•
Dimulai ketika orang disadarkan bahwa ia akan meninggal dan dia tidak dapat menerima informasi ini sebagai kebenaran dan bahkan mungkin mengingkarinya
2) Anger ( Marah ) •
Terjadi ketika pasien tidak dapat lagi mengingkari kenyataan bahwa ia akan meninggal
3) Bergaining ( tawar-menawar ) •
Merupakan tahapan proses berduka dimana pasien mencoba menawar waktu untuk hidup
4) Depetion ( depresi ) •
Stage 4: Depression
Stage 5: Acceptance
Stage 3: Bargaining
Stage 2: Anger Stage 1: Shock and Denial
Tahap dimana pasien datang dengan kesadaran penuh bahwa ia akan segera mati. Ia sangat sedih karna memikirkan bahwa ia tidak akan lama lagi bersama keluarga dan teman-teman.
5) Acceptance ( penerimaan) •
•
Merupakan tahap selama pasien memahami dan menerima kenyataan bahwa ia akan meninggal. Ia akan berusaha keras untuk menyelesaikan tugas-tugasnya yang belum terselesaikan
Pervasive Developmental Disorder
Retardasi Mental
Gangguan Preferensi Seksual
Gangguan Preferensi Seksual Istilah
Keterangan
Sado-masokisme
Preferensi terhadap aktifitas seksual yang menimbulkan rasa sakit atau penghinaan. Pelaku disebut Sadism, Resipien disebut masokism
Fetihisme
Mengandalkan benda mati sebagai rangsangan untuk membangkitkan keinginan seksual dan kepuasan seksual. Contoh : pakaian dalam atau sepatu
Voyeurisme
Kecenderungan berulang atau menetap untuk melihat orang yang sedang berhubungan seksual atau berperilaku intim seperti sedang menanggalkan pakaian
Ekshibisionisme
Kecenderungan yang berulang atau menetap untuk memamerkan alat kelamin kepada asing (biasanya lawan jenis) atau pada orang banyak ditempat umum
Nekrofilia
Perilaku seksual terhadap mayat
Frotteurism
Sexually arousing fantasies, sexual urges, or behaviors involving touching and rubbing against a nonconsenting person.
Sexual Dysfunction •
Sexual desire disorders –
Hypoactive Sexual Desire Disorder (HSDD); Persistently or recurrently deficient (or absent) sexual fantasies and desire for sexual activity Sexual Aversion Disorder (SAD) Persistent or recurrent extreme aversion to, and avoidance of, all (or almost all) genital sexual contact with a sexual partner. •
–
•
•
Sexual arousal disorders –
Female Sexual Arousal Disorder (FSAD) Persistent or recurrent inability to attain, or to maintain until completion of the sexual activity, an adequate lubricationswelling response of sexual excitement. Male Erectile Disorder Persistent or recurrent inability to attain, or to maintain until completion of the sexual activity, an adequate erection. •
–
•
Sexual Dysfunction •
Orgasmic disorders –
–
–
•
Female Orgasmic Disorder (Inhibited Female Orgasm) Male Orgasmic Disorder (Inhibited Male Orgasm) : sometimes called inhibited orgasm or retarded ejaculation, a man achieves ejaculation during coitus with great difficulty
Premature Ejaculation
Sexual pain disorders –
–
Dyspareunia: recurrent or persistent genital pain associated with sexual intercourse. Vaginismus: involuntary muscle constriction of the outer third of the vagina that interferes with penile insertion and intercourse.
•
Sexual dysfunction due to general medical condition
•
Substance-Induced Sexual Dysfunction –
With impaired desire/With impaired arousal/With impaired orgasm/With sexual pain/With onset during intoxication
Disfungsi Seksual
Delirium dan Demensia • • • • • • •
Delirium Gangguan kesadaran dan perhatian Gangguan kognitif secara umum Gangguan psikomotor Gangguan siklus bangun-tidur Gangguan emosional Onset biasanya cepat, perjalanan penyakitnya hilang timbul sepanjang hari,dan keadaan tsb umumnya disebabkan adanya penyakit sistemik dan berlangsung < 6 bulan
• •
•
•
•
Demensia Sindrom neurodegeneratif yang timbul karena adanya kelainan yang bersifat kronis dan progresif disertai dengan gangguan fungsi luhur multipel seperti kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa, dan mengambil keputusan, tanpa adanya gangguan kesadaran. Demensia vaskular adalah bentuk demensia kedua terbanyak setelah penyakit Alzheimer, merupakan sindrom yang berhubungan dengan mekanisme vaskular yang berbeda. Demensia vaskular dapat dicegah dengan deteksi dini dan diagnosis yang tepat, pasien dengan riwayat stroke mempunyai resiko lebih tinggi untuk demensia vaskular. Lesi vaskular diduga telah memainkan peran dalam penyakit Alzheimer
Stadium Demensia
Diagnosis Demensia
Gangguan Kepribadian