1
NAMA NIM PROGRAM STUDI
: FARIDA : 157.01.12.052 : SI KEPERAWATAN NURUL JADID
JUDUL
PROBOLINGGO : HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERAN PERAWAT SEBAGAI CARE GIVER DALAM PENANGANAN PERTAMA PADA KASUS FRAKTUR POST KECELAKAAN LALU LINTAS DI UGD PUSKESMAS PUJER KABUPATEN BONDOWOSO
2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan suatu Negara yang terletak dalam pertemuan 5 lempeng dunia,selain itu Indonesia juga terletak direntetan gunung berapi mulai aceh hingga ke maluku.Akhir-akhir ini berbagai bencana sepertinya belum bisa lepas dari Negara kita mulai dari kebakaran,banjir,tanah longsor,serta gempa bumi.Hal ini menggambarkan bahwa masih rentannya masyarakat menjadi korban bencana. Bencana ada dua macam yaitu bencana yang bersifat umum (menyangkut orang banyak) dan bencana yang hanya terjadi pada satu atau beberapa orang saja atau disebut kecelakaan.Tidak seorangpun dapat memprediksikan akan terjadi kecelakaan,dan pada umumnya kecelakaan terjadi secara mendadak dan seringnya kita sebagai tenaga kesehatan tidak cukup siap untuk menolong korban (Musliha,2010)1 Dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna kendaraaan bermotor baik roda empat maupun roda dua membuat angka kecelakaaan setiap tahunnya semakin meningkat.faktor kelalaian manusia (human error) memiliki kontribusi paling tinggi yaitu mencapai 80-90 %,dibandingkan faktor ketidaklayakan sarana kendaraaan yang berkisar antara 5-10 %,maupun akibat kerusakan infrastruktur jalan antara 10-20 % (hubdat,2013)2. 1
Musliha,S.Kep.,Ns,2010,Keperawatan Gawat Darurat,Yogyakarta,Nuha Medika;1. 2
http//hubdat.dephut.go.id/berita/684-kecelakaan-jalan-raya-di-indonesia
1
3
Hingga saat ini kecelakaan dijalan raya masih memegang predikat “pembunuh” ketiga didunia setelah penyakit jantung dan TBC. Data Kepolisian RI tahun 2009 menyebutkan,sepanjang tahun itu terjadi sedikit-nya 57.726 kasus kecelakaan di jalan raya.Artinya,dalam setiap 9,1 menit sekali terjadi satu kasus kecelakaaan (hubdat,2013)3 Sepanjang tahun 2012 angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 7.817 kasus dengan kematian mencapai 901 orang,5.974 luka ringan (metro,2013)4. Di Provinsi Jawa Timur sendiri jumlah kecelakaan lalu lintas tahun 2012 mencapai 941 kasus dimana korban meninggal sebanyak 142 orang,145 orang luka berat dan 1319 luka ringan (infopoljatim,2013) 5.Sedangkan angka kejadian kecelakaan di Puskesmas Pujer Kabupaten Bondowoso tercatat sebanyak 36 kasus terhitung dari bulan januari sampai Agustus 2013 dimana 70 persennya mengalami fraktur. Komplikasi awal yang sering terjadi pada fraktur adalah syok,biasanya berakibat fatal dalam beberapa jam setelah cedera;emboli lemak,yang dapat terjadi dalam 48 jam atau lebih;dan sindrom kompartemen,yang berakibat kehilangan fungsi eksteremitas permanen jika tidak ditangani segera .Komplikasi lainnya yang berhubungan dengan fraktur adalah infeksi,tromboemboli,(emboli paru) yang dapat menyebabkan kematian beberapa minggu setelah cedera;dan koagulopati intravaskuler diseminata (KID) (Suzanne C.Smeltzer,2001)6
3
http://hubdat.dephut.go.id/berita/684-kecelakaan-jalan-raya-di-indonesia
4
http:P//metro.sindonews.com/read/2012/catatan kecelakaan tahun 2012
5
infopoljatim.com
6
Suzanne C.Smeltzer,2001,Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8,Jakarta,EGC;2365.
4
Dengan perubahan dan tantangan yang digambarkan diatas membuat perawat wajib meningkatkan pengetahuan tentang masalah yang dihadapi pasien dan keluarganya selama dan setelah perawatan,serta memiliki keterampilan berpikir kritis yang mendukung pemeriksaan masalah yang dijumpai selama memnberikan praktek asuhan keperawatan profesional. Salah satu tempat praktek keperawatan profesional adalah unit gawat darurat yang membantu klien dalam memberikan pelayanan kegawatdaruratan untuk mempertahankan hidup, mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih parah,meningkatkan pemulihan dan terselamatkan dari maut.Dalam keadaaan tersebut disinilah perawat dituntut untuk melakukan peran yang sepatutnya dilakukan untuk mengedepankan tindakan keperawatan dibandingkan dengan tindakan medik yang bukan merupakan kewajiban perawat.Banyak perawat yang tidak memahami akan hal itu sehingga perawat masih bingung dengan tindakan yang akan mereka lakukan terutama di unit gawat darurat yang membutuhkan tindakan cepat,tepat dan cermat baik itu perawat maupun tim kesehatan yang lain sesuai dengan peran masing-masing.Tetapi yang kita dapat dilapangan berbeda dengan teori yang sudah ada.Dilapangan kebanyakan peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan terutama di unit gawat darurat tidak berpikir ke arah tindakan keperawatan,tetapi lebih berpikir ke arah pengobatan sehingga terjadi kerancuan peran yang dimiliki perawat dengan tenaga kesehatan lain. Bantuan kegawat daruratan di unit gawat darurat ini mencakup banyak organ penting antara lain sistem muskuloksletal dimana masih tingginya angka kematian akibat trauma ini yang penyebab utamanya adalah Kecelakaan Lalu Lintas.
5
Dengan adanya Kasus Gawat Darurat dan tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan gawat darurat oleh perawat sebagai care giver maka seriap perawat seharusnya
terlatih
dalam
pemberian
pertolongan
pertama
termasuk
kegawatdaruratan patah tulang.Pengenalan akan sifat kecelakaan serta teknik – teknik pertolongannya mungkin akan dapat menyelamatkan jiwa para korban, Tindakan paling penting untuk mengatasi korban kecelakaan tidak hanya menyelamatkan harapan hidup korban namun juga menanggulangi resiko kecacatan yang mungkin terjadi pada korban.Sebaliknya teknik pertolongan pertama yang tidak tepat akan meningkatkan resiko kecacatan pada korban bahkan akan mengakibatkan kematian. Dari uraian tersebut peneliti merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang Pengetahuan dan Peran perawat dalam pertolongan pertama kecelakaan pada kasus Fraktur terutama bagi perawat yang bekerja pada Unit Gawat Darurat di Puskesmas untuk dapat mewujudkan pelayanan yang bermutu dan pelayanan keperawatan yang lebih Profesional dimasa mendatang.
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dikemukakan pada awal tulisan ini timbul beberapa problematika, yaitu: 1. Sejauhmana pengetahuan perawat tentang pertolongan pertama kecelakaan pada kasus cedera 2. Sejauhmana peran perawat sebagai pelaksana dalam penanganan pertama kecelakaan pada kasus cedera
6
3. Apakah ada hubungan pengetahuan dan peran perawat dalam pertolongan pertama kecelakaan pada kasus cedera.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.2
Tujuan umum Menganalisis hubungan pengetahuan dan peran perawat sebagai pelaksana dalam pertolongan pertama kecelakaan pada kasus cedera di UGD Puskesmas Pujer.
1.3.2
Tujuan Khusus 1. Mengukur tingkat pengetahuan perawat dalam penanganan pertama kecelakaan pada kasus cedera di UGD Puskesmas Pujer 2. Mengidentifikasi peran perawat sebagai pelaksana dalam penanganan pertama kecelakaan pada kasus cedera 3. Menganalisis apakah ada hubungan pengetahuan dan peran perawat dalam penanganan pertama kecelakaan pada kasus cedera.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Menembah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu keperawatan dasar, dan wawasan dalam peran perawat gawat darurat.
7
2. Bagi Profesi Menjadi bahan masukan dalam menambah khasanah ilmu keperawatan terutama mengenai peran perawat yang bekerja di UGD 3. Bagi Institusi Hasil penelitian dapat memberi gambaran atau informasi bagi institusi terutama tentang hubungan pengetahuan dan peran perawat dalam pertolongan pertama kecelakaan pada kasus cedera. 4. Bagi Pasien Memberikan suatu pelayanan yang lebih komprehensif dan profesional untuk memberikan kepuasan kepada konsumen kesehatan.