SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan Sub Poko Pokokk Baha Bahasa sa
: Promosi Kesehatan : Pen Penga gatu tura rann Po Posisi sisi Men Meneran eran dan Tekn eknik Bern Bernaf afas as Saat Saat Bersalin Sasaran : Ibu Hamil TM III Tempat pe penyuluhan : Po Poltekkes Ke Kemenkes Ja Jakarta I Hari, tanggal tanggal penyulu penyuluhan han : Selasa, Selasa, ! "ktober "ktober #!$ #!$ %aktu penyuluhan : Pukul &' ( )' *ib Penyuluh : Mahasis*a Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta I !' "lsh lsha +e +eii -ia -iant ntii .P' .P' !/ !/!#0 !#0!# !## #$1 $1 #' -etno Budiyanti .P' !/!#0!##/1
I.
Tujuan Instruksional I.1 Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang 2Pengaturan Posisi Meneran dan Teknik Bernafas Saat Bersalin3 selama $ menit ibu hamil dapat mengetahui ragam posisi meneran dan teknik bernafas saat melahirkan ' I.2 Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan penyuluhan selama $ menit ibu ibu hamil mampu : a' Memperagakan Memperagakan ma4am ma4am ( ma4am posisi posisi meneran dengan dengan baik tanpa tanpa dibantu dibantu b' Men5elaskan # dari 6 manfaat posisi meneran dengan benar tanpa melihat 4atatan 4' Memperagakan Memperagakan teknik teknik bernafas bernafas dalam persalinan persalinan dengan dengan benar' benar' d' Men5elaskan Men5elaskan manfaat manfaat dari teknik bernafas bernafas yang tepat saat proses proses persalinan persalinan II. II.
at! at!ri ri P!m" P!m"!l !laj ajar aran an # t!rl t!rlam am$i $irr %
a' b' 4' d'
Pengertian po posisi me meneran Ma4am7ma4am posisi meneran Kele Kelebbihan ihan dan Kel Kelem emah ahan an dari dari setia etiapp po posisi sisi mene menera rann Teknik Be Bernafas da dalam Pe Persalinan
!
e'
III.
Manfaat Teknik Bernafas dalam bersalin
K!&iatan $!m"!lajaran
8o ' !' • •
•
•
#' •
•
•
$' •
•
•
•
I'.
%aktu
Tahap tahap
Kegiatan 9udien4e
Pembukaan Salam Perkenalan diri
Men5a*ab Salam Menyimak
Kontrak *aktu
Menyepakati
9persepsi Pelaksanaan Pengertian posisi meneran Ma4am7ma4am posisi meneran Kelebihan dan kelemahan dari setiap posisi meneran' Teknik bernafas dalam persalinan Penutup aluasi
Menyimpulkan materi Menekankan pentingnya materi Salam
Penyuluh • • •
•
Menyimak
Memberi salam Memperkenalkan diri Memberitahu lamanya 6 menit penyuluhan Memfokuskan audien4e
Menyampaikan materi penyuluhan: !' Pengertian posisi meneran
Menyimak Menyimak
#' Ma4am7ma4am meneran
Menyimak
posisi #6 menit
$' Kelebihan dan kelemahan posisi meneran Teknik bernafas dalam persalinan
Menyimak
Bertanya dan atau Mempersilakan men5a*ab bertanya dan memberi pertanyaan pertanyaan Menyimak Memberi kesimpulan Menyimak
Mengulang inti materi
Men5a*ab salam
Memberi salam
Alat "antu $!m"!lajaran
a' Kursi
#
!6 menit
b' 4' d' e' '.
Matras ;<+ ;aptop ;ayar
!(ia P!m"!lajaran
a' ;eaflet b' =lip
Sum"!r $!m"!lajaran •
•
• •
Sumarah SsiT, >ani *idyastuti, SsiT, 8ining %iyati, S'Pd, 9PP, M'Kes' #)' P!ra)atan I"u *!rsalin. >ogyakarta : Penerbit fitramaya' Sulistya*ati, ari'esti nugraheny' #!' Asuhan K!"i(anan $a(a I"u *!rsalin' Jakarata: Salemba Medika ***'baby4enter'4om ***'bidankita'4om
'II. P!n&!m"an&an alat !+aluasi
a' +aftar pertanyaan b' +aftar 4he4k list
a. PERTANYAAN
!' #'
9pakah pengertian posisi meneran? Sebutkan dua dari lima posisi meneran yang ibu ketahui?
$'
Jelaskan salah satu manfaat dari posisi meneran yang ibu ketahui?
,A-A*AN
!' Posisi meneran adalah posisi7posisi yang dipilih ibu dalam menghadapi meneran untuk memudahkan proses pengeluaran bayi yang mengutamakan kenyamanan ibu' #' Jongkok, setengah duduk, berdiri, merangkak, dan miring ke kiri' $' Manfaat dari posisi meneran ialah: Pada posisi ber5ongkok bisa mengurangi rasa sakit punggung bagi ibu Pada posisi setengah duduk, membantu dalam penurunan 5anin dengan ker5a grafitasi, menurunkan 5anin ke panggul dan terus ke dasar panggul' •
•
$
•
•
•
Pada posisi berdiri, Pasien bisa lebih mudah mengosongkan kandung kemihnya, dan kandung kemih yang kosong akan memudahkan penurunan kepala' Pada posisi merangkak, baik untuk meneran dengan punggung yang sakit' Pada posisi miring ke kiri, oksigenasi 5anin maksimal kerena dengan miring kiri sirkulasi darah ibu ke 5anin lebih lan4ar dan Memberi rasa santai pada ibu yang letih'
". /A0TAR CHECK LIST
8o'
P-8>9T998
ST@J@ >9
!' #' $' 0' 6' ' /'
&'
Meneran sebenarnya merupakan proses yang normal Posisi terlentang merupakan posisi yang paling aman Posisi meneran harus di tentukan oleh Bidan Ibu harus di buat senyaman mungkin dalam posisi meneran Mengetahui posisi meneran hal yang tidak penting Sebaiknya 5ika ibu merasakan kontraksi kuat ibu melakukan pernafasan 2slo* breathing3 Jika ibu sudah merasa ingin menge5an akan tetapi pembukaan belum lengkap sebaiknya bisa dilakukan dengan teknik hee hee huu dan bernafas dalam Jika ibu baru mulai merasakan kontraksi sebaiknya ibu menggunakan pernafasan34leansing breath3
TI+9K
A A A A A A A
A
UPAN *ALIK
Setiap 5a*aban yang benar mendapat atau diberi skor ! dan yang salah mendapat skor '
0
Jumlah skor yang diperoleh Jumlah keseluruhan soal Keterangan : E & D D 7 & D G D
C !D F berhasil F 4ukup berhasil F kurang berhasil PSISI ENERAN
Meneran merupakan suatu peristi*a fisiologis tanpa di sadari dan terus berlangsungprogresif' Penolong meneran dapat membantu ibu agar tetap tenang dan rileks, maka penolong meneran tidak boleh mengatur posisi meneran' Posisi meneran adalah posisi7posisi yang dipilih ibu dalam menghadapi persalinan untuk memudahkan proses pengeluaran bayi yang mengutamakan kenyamanan ibu' Penolong persalinan harus memfasilitasi ibu dalam memilih sendiri posisi meneran dan men5elaskan alternatif7alternatif posisi meneran bila posisi yang di pilih ibu tidak efektif' 9dapun ma4am7ma4am posisi meneran adalah : 1.
Posisi t!rl!ntan& #su$in!%
Ibu terlentang di tempat tidur bersalin dengan menggantung kedua pahanya pada penopang kursi khusus untuk bersalin' +apat menyebabkan hipotensi karena bobot uterus dan isinya menekan aorta, ena 4aa inferior serta pembuluh7pembuluh darah lain sehingga menyebabkan suplai darah ke 5anin men5adi berkurang, dimana akhirnya ibu dapat pingsan dan bayi mengalami fetal distress ataupun anoksia 5anin' Posisi ini 5uga menyebabkan *aktu meneran men5adi lebih lama, besar kemungkinan ter5adinya laserasi perineum dan dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan punggung' Kelebihan: Bidan bisa lebih leluasa membantu proses meneran' Jalan lahir pun menghadap ke depan, sehingga bidan dapat lebih mudah mengukur perkembangan pembukaan dan *aktu meneran pun bisa diprediksi se4ara lebih akurat' Kepala bayi lebih mudah dipegang dan diarahkan' Sehingga apabila ter5adi perubahan posisi kepala bayi, maka bidan langsung bisa mengarahkan pada posisi yang seharusnya'
6
Kelemahan: Posisi berbaring membuat ibu sulit untuk menge5an' Hal ini karena gaya berat tubuh ibu yang berada di ba*ah dan se5a5ar dengan posisi bayi' Posisi ini pun diduga bisa mengakibatkan perineum .daerah di antara anus dan agina1 meregang sedemikian rupa sehingga menyulitkan meneran' Pengiriman oksigen melalui darah yang mengalir dari si ibu ke 5anin melalui plasenta pun 5adi relatif berkurang' Hal ini karena letak pembuluh besar berada di ba*ah posisi bayi dan tertekan oleh massaberat badan bayi' 9palagi 5ika letak ari7ari 5uga berada di ba*ah si bayi' 9kibatnya, tekanan pada pembuluh darah bisa meninggi dan menimbulkan perlambatan peredaran darah balik ibu' 2.
Posisi "!rjon&kok
Biasanya ibu ber5ongkok di atas bantalan empuk yang berguna menahan kepala dan tubuh bayi' 9kan meningkatkan oksigenisasi bagi bayi dan bisa mengurangi rasa sakit punggung bagi ibu, memudahkan penurunan kepala 5anin, memperluas panggul sebesar #&D lebih besar pada pintu ba*ah panggul, memperkuat dorongan meneran' 8amun posisi ini beresiko ter5adinya laserasi .perlukaan 5alan lahir1' Kelebihan: Merupakan posisi melahirkan yang alami karena memanfaatkan gaya graitasi bumi, sehingga ibu tidak usah terlalu kuat menge5an' Kelemahan Selain berpeluang membuat 4edera kepala bayi, posisi ini dinilai kurang menguntungkan karena menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan dan tindakan7tindakan meneran lainnya, semisal episiotomi'
.
S!t!n&ah (u(uk
Pada posisi ini, ibu duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah samping' Posisi ini 4ukup membuat ibu nyaman' 9kan membantu dalam penurunan 5anin dengan bantuan graitasi bumi untuk menurunkan 5anin kedalam panggul dan terus turun kedasar panggul' Posisi ber5ongkok akan memaksimumkan sudut dalam lengkungan
3.
*!r(iri
/
Pasien bisa lebih mudah mengosongkan kandung kemihnya, dan kandung kemih yang kosong akan memudahkan penurunan kepala' Memperbesar ukuran panggul, menambah #&D ruang outletnya' Kelebihan Posisi ini selaras dengan graitasi bumi sehingga kekuatan menge5an ibu 5auh lebih kuat' Memang pada posisi berdiri, 5alan langsung lurus dengan tanah seolah7 olah ibu menekan tanah dengan seluruh kekuatan tubuhnya' Sehingga di butuhkan kesiapan semua pihak yang membantu meneran 5angan sampai bayi melun4ur terlalu 4epat sehingga 4edera' 9gar hal ini tidak ter5adi, biasanya sudah disiapkan bantalan yang empuk dan steril untuk menahan kepala dan tubuh bayi' Kelemahan Bidan sedikit sulit bila harus membantu meneran melalui episiotomy atau memantau perkembangan pembukaan'
4.
Posisi m!ran&kak
+apat membantu penurunan kepala 5anin lebih dalam ke panggul' Kelebihan Bagus untuk membantu mendapatkan istirahat dari intensitas kontraksi 5uga berfungsi untuk merubah posisi bayi dari posisi belakang men5adi posisi depan'
&
Kekurangan
5.
irin& k! kiri
Ibu berbaring miring ke kiri atau ke kanan dengan salah satu kaki diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus' Posisi ini umumnya dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepat' "ksigenasi 5anin maksimal kerena dengan miring kiri sirkulasi darah ibu ke 5anin lebih lan4er' Memberi rasa santai pada ibu yang letih' Men4egah ter5adinya laserasi' Kelebihan: Selain peredaran darah balik ibu bisa mengalir lan4ar, pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke 5anin melalui plasenta 5uga tidak terganggu' Sehingga proses pembukaan akan berlangsung se4ara perlahan7lahan sehingga meneran berlangsung lebih nyaman' Kelemahan: Posisi miring ini menyulitkan bidan untuk membantu proses meneran karena letal kepala bayi susah dimonitor, dipegang, maupun diarahkan' Bidan pun akan mengalami kesulitan saat melakukan tindakan episiotomi'
)
TEKNIK *ERNA0AS
9da dua pernafasan dasar untuk persalinan, yaitu pernafasan lambat dan pernafasan ringan' -en4anakan untuk menggunakan selama persalinan guna membantu relaksasi, men5amin pasokan oksigen yang memadai, dan memungkinkan ibu mengubah pernafasan sebagai respons terhadap intensitas kontraksi' 9kan sangat nyaman bila memulai dengan pernafasan lambat 5ika diperlukan pada a*al persalinan dan menggunakannya selama persalinan sepan5ang hal itu membantu' Selan5utnya ibu mungkin ingin menggantinya dengan pernafasan ringan atau salah satu ariasi yang paling enak bagi ibu' Beberapa *anita menggunakan pernafasan lambat selama persalinan' ;ainnya menggunakan ringan atau lambat sa5a' 9pa yang anda gunakan tergantung keinginan ibu saat itu dan intensitas persalinan'pernafasan Kami mengan5urkan para ibu bela5ar pernafasan lambat maupun ringan' Hal terpenting disini adalah menguasai kedua pola dasar sehingga membantu 9nda rileks dan mengalihkan perhatian selama persalinan' Ibu dapat mengadaptasikannya sesuai kebutuhan' A. P!rna6asan Lam"at
unakan pernafasan lambat .tingkat pertama dari pernafasan terpola1 se*aktu ibu men4apai satu titik pada persalinan saat kontraksi 4ukup kuat sehingga anda tidak dapat lagi ber5alan atau berbi4ara tanpa berhenti se5enak' unakan pernafasan lambat selama hal itu membantu , biasanya sampai 9nda ke kala satu persalinan' Bergantilah kepernafasan ringan atau ariasinya 5ika 9nda men5adi tegang dan tidak rileks selama kontraksa' Beberapa *anita hanya menggunakan pernafasan lambat sepan5ang kala satu persalinan lainnya menggunakan semua pola dan ariasi yang diuraikan disini' Pernafasan lambat dapat berupa pernafasan dada maupun perut, yang lebih penting dari pada apakah itu pernafasan dada atau perut adalah bah*a pernafasan ini membantu ibu rileks' Im$l!m!ntasi Saat P!rsalinan
!
!' Segera setelah kontraksi dimulai, ambil nafas yang banyak, dan hembuskan nafas dengan kuat' Ini dapat digunakan sebagai pernafasan pengatur atau sinyal pada pasangan' ;epaskan semua ketegangan se*aktu 9nda mengeluarkan nafas, dan kendurkan semua otot dari kepala sampai u5ung kaki' #' Pusatkan perhatian $' +engan perlahan hirup nafas melalui hidung .atau mulut 5ika hidung 9nda tersumbat1 dan keluarkan melalui mulut, dengan membiarkan semua udara mengalir keluar' Berhenti se5enak sampai udara seolah7olah ingin masuk kembali' Bernafaslah enam sampai sepuluh tarikan per menit .kira7kira separuh dari ke4epatan pernafasan normal1' 0' Tarik nafas dengan 4epat, tetapi keluarkan nafas dengan bersuara .dapat didengar oleh mereka yang dekat dengan 9nda1, dengan mulut sedikit terbuka dan rileks' Bunyi yang terdengar se*aktu mengeluarkan nafas adalah seperti desah lega' Pada saat persalinan, 9nda boleh berteriak atau bergumam *aktu mengeluarkan nafas' 6' Jaga bahu dalam posisi keba*ah dan rileks' -elaksasikan dada dan perut sehingga keduanya mengembung *aktu 9nda menarik nafas dan kembali normal *aktu 9nda mengeluarkan nafas' ' Saat kontraksi berakhir, beri sinyal pada pasangan bah*a kontraksi sudah berlalu atau ambil nafas yang dalam dan rileks, diakhiri dengan desahan ' /' -ilekskan seluruh tubuh, ganti posisi, minum, dst'
Pernafasan ringan sangat bermanfaat, saat 9nda menemukan bah*a 9nda tidak lagi dapat relaks selama kontraksi, kontraksi terlalu sakit untuk pernafasan lambat, atau 9nda se4ara naluriah memper4epat pernafasan' Sebagaian besar *anita meskipun tidak semuanya, merasa perlu berpindah kepernafasan ringan pada saat tertentu selama dalam masa persalinan aktif7
!!
khususnya 5ika kontraksi 5araknya sangat dekat dan sangat kuat' Biarkan insensitas kontraksi membimbing 9nda dalam memutuskan kapan menggunakan pernafasan ringan' @ntuk melakukan pernafasan ringan, tarik dan keluarkan pernafasan dengan 4epat dan ringan melalui mulut7kira7kira satu tarikan nafas setiap satu atau dua detik' Jaga pernafasan 9nda tetap dangkal dan ringan' Tarik nafas dengan tenang, tetapi keluarkan dengan bersuara baik berupa desahan pendek atau bunyi ringan' Tarikan nafas yang tenang membantu 9nda memastikan bah*a tidak mengambil nafas berlebihan atau hiperentilasi' Pola ini tidak mudah dikusai seperti pernafasan lambat' Bersabarlah dan berikan 4ukup *aktu bagi diri 9nda untuk mempela5arinya perlahan7lahan' Mulailah mempela5ari pernafasan ringan dengan berlatih pada ke4epatan antara satu tarikan nafas per detik dan satu setiap dua detik'
•
•
•
Se*aktu 9nda menarik nafas, sentuhkan u5ung lidah pada langit7langit tepat dibelakang gigi'
!#