METODELOGI PENELITIAN (EKA 400/F2) RMK SAP 12 “LAPORAN DAN TEKNIK PRESENTASI”
Oleh :
KELOMPOK 8 Ni Made Ayu Ayu Maya Maya Puspita
1415351121/9
Ni Made Ayu Ayu Nirmalasari Nirmalasari Putri Erawan
1415351193/15
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIERSITAS UDA!ANA TA"UN TA"UN A#ARAN 201$/201%
I.
Tujuan Penyusunan Laporan
Langkah terakhir dari suatu kegiatan penelitian adalah menyusun laporan.
Bagaimanapun
baiknya
pelaksanaan
suatu
penelitian,
bagaimanapun bermutunya model-model yang sudah dibangun dari penelitian tersebut, belumlah dianggap benar-benar berhasil jika laporan penelitian belum dibuat. Hasil kegiatan harus ditulis dan dilaporkan, karena laporan merupakan media komunikasi antara penyusun/lembaga pelaksanaan
kegiatan
dengan
badan-badan
atau
pihak
lain
yang
berkepentingan dengan laporan tersebut. Lebih-lebih laporan tersebut merupakan hasil evaluasi, baik terhadap input, proses, output, atau dampak dari suatu kegiatan, sehingga akan sangat bermanfaat bagi pihak yang berwenangan untuk dijadikan dasar pengambilan kebijakan. Tanpa ada laporan penelitian akan sulit untuk diketahui apakah suatu kegiatan penelitian telah sesuai dengan apa yang ingin dituju. pabila telah sesuai, faktor-faktor kekuatan apa yang mendukung keberhasilan kegiatan tersebut, apabila tidak sesuai di bagian mana/faktor-faktor apa yang menyebabkan kegiatan tersebut tidak men!apai sasaran. "esemua ini tidak hanya perlu diketahui oleh para penyelenggara kegiatan, tetapi juga pengambil kebijakan sehingga segera dapat diambil langkah-langkah
perbaikan.
#enyusunan
laporan
penelitian
lebih
merupakan sent, sehingga pengalaman penulis lebih banyak berperan dalam menambah keindahan penulisan. Bentuk laporan penelitian sangat tergantung pada siapa pemba!a yang ditargetkan, apakah masyarakat luas, akademisi, atasan sendiri atau lainnya. bahasa yang digunakan, gaya bahasa yang dipakai serta istilah-istilah yang dipilih dimaksudkan supaya pemba!a dapat men!erna isi laporan tersebut dan dapat memahami penemuan-penemuan yang disepakati. "arena itu sistematika penyusunan laporan, !ara penyampaian temuan, alat-alat yang digunakan serta penafsiran yang diberikan harus menemui sasaran. $alaupun pekerjaan penulisan laporan penelitian seringkali kurang mengasikkan, tetapi laporan harus dibuat, karena segala
kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan, lebih-lebih melibatkan dana masyarakat, harus dipertanggung jawabkan. #enulisan laporan harus menyadari bahwa laporan yang dibuatnya mengemban fungsi komunikasi. Laporan penelitian yang dibuat bukan hanya bagi dirinya sendiri, tetapi sebagai alat komunikasi dengan orang lain. %leh karena itu pemba!a yang dituju sangat menentukan !orak laporan penelitian yang dibuat. Laporan penelitian yang dibuat untuk kalangan ilmuan akan sangat berbeda dengan laporan yang ingin disampaikan pada pembuat keputusan. Laporan juga akan berbeda dalam bentuk dan !ara pengungkapannya jika laporan tersebut ditujukan kepada masyrakat awam.
II.
Format Laporan Penelitian &alam
penyusuanan
laporan,
'ugiyono
()***+
menyarankan
sebaiknya peneliti berperan sebagai pemba!a, sehingga laporan yang disajikan dapat dinilai apakah sudah baik atau belum. Laporan penelitian sebaiknya dibuat bertahap, tahap pertama berupa laporan pendahuluan, dan tahap kedua berupa laporan akhir. Laporan pendahuluan sifatnya adalah draft yang masih perlu disempurnakan.
#enyempurnaan
dapat
dilakukan
dengan
!ara
menyeminarkan hasil penelitian, atau mengkonsultasikannya dengan dosen
pembimbing.
elalui
seminar
dan
konsultasi
kekurangan-
kekurangan akan dapat diperbaiki. Laporan penelitian adalah merupakan laporan ilmiah, untuk itu maka harus dibuat se!ara sistematis dan logis pada setiap bagian sehingga pemba!a
mudah
memahami langkah-langkah
yang telah
ditempuh dalam penelitian dan hasilnya. "arena sifatnya alamiah, maka harus repli!able, yaitu harus bisa diulangi oleh orang lain yang akan membuktikan hasil atau temuan dalam penelitian itu. Titik tolak dalam penyusunan laporan penelitian adalah ran!angan penelitian yang telah dibuat. &alam hal tersebut kedudukan ran!angan penelitian menjadi sangat penting. "alau dalam ran!angan penelitian
berisi tentang langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian, maka dalam laporan penelitian berisi laporan pelaksanaan dari hasil ran!angan penelitian. Laporan umumnya terdiri dari tiga (+ bagian besar yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir . Bab-bab pada bagian utama laporan dalam pembahasan mengenai etika penelitian bisnis telah disampaikan bahwa salah satu fungsi dari ran!angan penelitian adalah sebagai alat evaluasi keberhasilan penelitian, hubungan yang erat satu dengan lainnya, bahkan bab-bab berikutnya merupakan jawaban pada bab-bab sebelumnya.
Bagian Awal #ada umumnya bagian awal berisikan ). udul kegiatan, ditulis dengan kalimat yang jelas dan padat 0. #rakata, berisi pernyataan-pernyataan tentang tujuan penulisan laporan, hubungan dengan sponsor (bila ada+, dan u!apan terima kasih . &aftar isi, diperlukan agar pemba!a dapat mengetahui bagianbagian dari laporan dan dapat melihat hubungan yang terjadi antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. &aftar isi berisi judul judul masing-masing bab, bagian, sub bagian, dan seterusnya. 1. &aftar tabel, diperlukan apabila dalam teks terdapat !ukup banyak tabel
(lima
tabel/lebih+.
&aftar
tabel
memudahkan
menemukan tabel-tabel tertentu yang diperlukan.
pemba!a
2. &aftar gambar, penyediaan daftar gambar tersendiri dalam satu halaman memudahkan pemba!a menemukan di halaman mana gambar tersebut ada.
Bagian Utama Tidak ada standar tertentu untuk bagian utama. #ada umumnya bagian utama terdiri atas beberapa bagian yaitu sebagai berikut ini ). #endahuluan,
antara
lain
berisi
latar
belakang
penelitian,
permasalahan, tujuan, dan manfaat penelitian. 0. "ajian pustaka, memuat landasan teori yaitu teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan variabel yang diteliti dan sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap
rumusan
masalah
yang
diajukan
(hipotesis+,
dan
penyusunan instrument. &isini juga diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang diteliti. 'etelah dibuat landasan teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu, selanjutnya direkonstruksi ke dalam kerangka pemikiran. "erangka pemikiran ini dapat dijadikan tuntunan dalam perumusan hipotesis berdasarkan atas kajian pustaka yang telah disusun. . etode penelitian, meliputi hipotesis dan ran!angan penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang telah
dirumuskan.
3an!angan
penelitian
meliputi
identi4kasi
variabel, de4nisi operasional variabel, penentuan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknis analisis data. 1. Hasil penelitian, berisi analisis data penelitian dan pembahasan. nalisis data dan pembahasan bersifat terpadu, dan penyajiannya dapat disertai label, gra4k, atau bentuk lain. #embahasan tentang hasil
yang diperoleh berupa penjelasan teoritis,
baik se!ara
kualitatif, kuantitatif, maupun statistik. Hasil penelitian sebaiknya dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang relevan. nalisis data mengambil proporsi yang paling besar dibandingkan dengan bagian-bagian lainnya. analisis data dapat dilakukan melalui
dua (0+ tahap yaitu tahap pertama analisis deskriptif, dan kedua analisis statisti! infrensial yang tertuju pada pengujian hipoteis penelitian. 2. "esimpulan, berisikan kesimpulan dan saran. "esimpulan penelitian merupakan jawaban dari tujuan penelitian. "esimpulan dibuat berdasarkan hasil pengujian hipotesis. 'aran yang diberikan pada laporan harus didasarkan pada data hasil penelitian, dan didasarkan pada kesimpulan.
Bagian Akhir #ada bagian akhir laporan biasanya berisikan daftar ba!aan, serta lampiran-lampiran dan lainnya bila ada.
III.
Jenis-Jenis Laporan da beberapa jenis laporan penelitian diantaranya adalah laporan
ringkas atau sumir (summary report), laporan lengkap atau monograf, dan laporan untuk pengambil kebijakan. 'e!ara ringkas masing-masing laporan tersebut dijelaskan sebagai berikut
Laporan Ringkas (Summary Report) Laporan ringkas diarahkan pada temuan-temuan utama saja, tanpa memasukkan
desain
dan
metode
yang dipakai
dalam
melakukan
penelitian. Laporan penelitian ringkas dibuat sekitar lima halaman. #ada bagian awal harus terdapat pernyataan singkat tentang pentingnya penelitian,
masalah
yang
dipelajari,
dan
luas
serta
kedalaman
pembahasan. "emudian ditulis kesimpulan dan rekomendasi yang diusul oleh temuan yang mendukungnya. &alam laporan ringkas dihindarkan penggunaan istilah-istilah teknis.
Laporan Lengkap (Monograf) atau Laporan Panjang
Laporan dalam bentuk monograf perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini ). Laporan harus berisi proses kegiatan se!ara menyeluruh dengan mengutarakan semua teknik dan pengalaman yang diperoleh selama melakukan penelitian. 0. #enulisan laporan harus sesuai dengan kelompok target pemba!a laporan. ateri serta keterangan yang diberikan harus disampaikan se!ara integratif, dimana kesinambungan antara satu diskusi dengan diskusi lainnya, ataupun antara satu materi dengan materi lainnya yang tidak terputus-putus. . Laporan harus menjelaskan hal-hal yang sebenarnya terjadi di setiap tingkatan
analisa.
lternatif-alternatif
peme!ahan yang
dilakukan perlu disampaikan dengan jelas. anganlah dilaporkan perasaan-perasaan penulis atau hayalan-hayalan penulis tentang apa yang akan terjadi, ke!uali ramalan-ramalan tersebut didasarkan fakta-fakta. &engan kata lain laporan harus berisi ren!ana-ren!ana yang telah dibuat se!ara logis, bukti-bukti yang ditemukan, dan pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan selama masa itu. 1. ika diperoleh pengalaman-pengalaman atau penemuan-penemuan yang tidak ada hubungan dengan tujuan kegiatan, janganlah temuan tersebut dibuang, sebab ada kemungkinan hasil penemuan tersebut dapat merupakan kata kun!i dalam memberi makna kegiatan lain di kemudian hari. 2. &alam laporan juga harus disampaikan kegagalan-kegagalan serta keterbatasan-keterbatasan yang dialami disamping sukses yang diperoleh. &engan melaporkan kegagalan dan alasan-alasan kuat mengapa kegagalan tersebut terjadi akan amat berguna bagi pengambil kebijakan dalam mewaspadakan terhadap kegagalan tersebut.
5. 'ebelum penulisan laporan penelitian, terlebih dahulu perlu dibuat outline (kerangka+ laporan dan baru kemudian outline tersebut dikembangkan menjadi laporan yang terperin!i. 6. Laporan penelitian harus dibagi dalam bab-bab, atau bagian-bagian, sub-sub bagian dengan judul-judul yang padat, sehingga pemba!a dapat lebih mudah memilih materi yang relevan baginya.
Laporan untuk Manajemen atau Pembuat eputusan Laporan penelitian yang disampaikan kepada manajemen atau pengambil kebijakan disebabkan penelitian yang disusun laporannya berkenaan
dengan
implikasi
yang
diperlukan
dalam
pengambilan
kebijakan. tau dapat juga penelitian yang dilakukan disponsori oleh badan-badan tertentu yang berkehendak untuk mengadakan diagnosa terhadap situasi ataupun dalam rangka mengadakan evaluasi terhadap suatu program kegiatan. Laporan
yang
ditujukan
untuk
pengambilan
kebijakan
harus
mempunyai bentuk tersendiri. Laporan yang dibuat tidak perlu dalam bentuk lengkap, karena pembuat kebijakan tidak memerlukan laporan demikian. #rogram kegiatan berkehendak
meme!ahkan masalah-masalah
yang sangat menarik perhatian pembuat kebijakan berdasarkan tujuan kegiatan yang telah mereka gariskan. "arena itu laporan harus diarahkan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan usulan kegiatan yang telah disetujui bersama. 7ang diperlukan dalam laporan tersebut adalah penjelasan serta diagnosa terhadap masalah. 3ekomendasi ini akan dipergunakan, baik untuk meneruskan program-program yang ada, ataupun dalam rangka mengadakan beberapa perubahan, sehingga kegiatan yang akan datang dapat dilaksanakan se!ara baik.
8aya laporan untuk manajemen atau pengambil kebijakan harus mendorong memba!a !epat, pemahaman menyeluruh atas temuantemuan utama dengan !epat, dan pemahaman yang tepat tentang implikasi dan kesimpulan. 9ada laporan bersifat jurnalistik dan harus akurat. udul-judul besar dan garis bawah untuk penekanan sangat membantu. 8ambar-gambar dan gra4k-gra4k seringkali digunakan untuk menggantikan
tabel.
"alimat-kalimat
dan paragraph-paragraf
harus
pendek-pendek dan langsung. Laporan penelitian untuk manajemen atau pengambil kebijakan biasanya terdiri atas dua bagian yaitu a. :raian mengenai latar belakang penelitian, masalah-masalah yang timbul, tujuan penelitian sesuai dengan usulan penelitian, serta ringkasan dari penemuan dengan rekomendasi-rekomendasi. b. 3in!ian dari pelaksanaan penelitian, sumber-sumber keterangan, prosedur-prosedur yang digunakan serta rekomendasi-rekomendasi. Hal-hal yang bersifat teknis dapat dilampirkan pada bagian kedua laporan.
#embagian laporan menjadi dua tersebut amat diperlakukan agar sasaran yang ingin dituju dapat di!apai dengan baik. #ihak manajemen atau pengambil keputusan biasanya hanya memba!a bagian pertama dari laporan, sedangkan bagian kedua yang berisi laporan yang lebih lengkap diba!a oleh staf bawahannya. Laporan untuk pembuat kebijakan perlu ditulis dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh mereka. ;stilah-istilah teknis jika digunakan haruslah yang sesuai dengan penerapan di lapangan. "ata-kata yang digunakan hendaknya jangan membuat para pembuat keputusan tersebut menjadi tersinggung atau merasa tersudut. 3ekomendasi yang diberikan haruslah berdasarkan studi yang !ermat, jangan sekali-sekali memasukkan rekomendasi yang didasarkan pada pemikiran-pemikiran tanpa dasar fakta.
'ebelum laporan dibuat, penulis laporan perlu mengadakan diskusi terlebih dahulu dengan pembuat keputusan tersebut. &engan begitu sebelum memberikan rekomendasi penyusun laporan telah mempunyai kesempatan
untuk
memperoleh
penimbang
terhadap
rekomendasi-
rekomendasi yang akan diberikan dalam laporan.
IV.
Aturan Penulisan
Terkait
dengan
aturan
penulisan,
beberapa
hal
yang
perlu
diperhatikan dalam penulisan laporan adalah sebagai berikut
!okus Laporan, 'ebuah laporan harus didasarkan pada satu/dua pertanyaan pokok, bukan serangkaian pertanyaan, ada ke!enderungan bahwa para penyusun laporan ingin melaporkan semua hasil kegiatannya seperti juga ingin memasukkan semua tabel yang dimiliki serta data sebanyak-banyaknya, termasuk data yang tidak dibutuhkan untuk topik yang sedang dibahas.
Alinea (Paragraf) #ada dasarnya sebuah laporan penelitian merupakan kumpulan alinea.alinea berperan penting karena alinea menunjukkan organisasi, pikiran dan gaya pelaporan seseorang. linea yang baik dan efektif hanya mengandung satu tema dan harus pula memenuhi syarat kesatuan pikiran dan kesatuan susunan. "alimat-kalimat dalam alinea harus berkaitan satu sama lain, dan bersama-sama membentuk suatu bagian yang berpautan. linea yang baik harus menenuhi tiga syarat utama yaitu sebagai berikut a. linea harus memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau suatu tema tertentu. aksud atau tema itu biasanya didukung oleh sebuah kalimat pokok atau kalimat topik. b. Hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain harus kompak
(koheren+.
'uatu
alinea
yang
tidak
koheren
akan
menghadapkan pemba!a dengan lon!atan-lon!atan pikiran yang membingungkan, urut-urutan waktu dan fakta-fakta yang tidak
teratur, atau perkembangan pokok-pokok tambahan tidak lagi berorientasi pada topi! utama. !. 'etelah meletakan inti alinea dalam kalimat topi!, ide pokok itu harus dijelaskan lebih lanjut/dikembangkan dengan mengajukan !ontoh-!ontoh dan perin!ian untuk mengonkritkannya. "egagalan dalam
mengembangkan
alinea
akan
menghasilkan
fragmen-
fragmen yang pendek. 'e!ara umum ada tiga (+ jenis alinea, yaitu ). Alinea deskriptif , merupakan alinea yang berisi deskripsi atas suatu hal
yang
dibi!arakan.
linea
diskripsi
hanya
bersifat
mendeskripsikan agar pemba!a menjadi lebih jelas informasi yang disampaikan.
gedung,
pramuniaga,
dan
pekerjaan-pekerjaan
se!retariat. #ekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, seperti operator dan teknisi, !enderung dikuasai ole laki-laki. eskipun demikian, pergeseran sedang terjadi dalam bidang tertentu yang menunjukkan bahwa wanita semakin memiliki akses untuk terlibat dalam pekerjaan yang semua dimonopoli oleh lakilaki. 0. Alinea induktif , merupakan alinea yang dimulai dengan paparan data atau deskripsi dan diakhiri dengan kesimpulan/abstraksi. "esimpulan yang dibuat dalam alinea induksi dapat pula berupa tipologi yang dihasilkan dari drskripsi pada bagian awal alinea.
. Alinea deduktif, alinea yang dimulai dengan pernyatan umum atau dimulai dengan konsep dan diikuti dengan kalimat-kalimat yang berisi penjelasan atau penjabaran dari konsep tersebut. #enjelasan selanjutnya
dalam
kalimat
dapat
berupa
argumen
untuk
memperkuat pernyataan yang disampaikan pada bagian awal alinea, dapat juga merupakan kategori yang menjelaskan maksud.
kesempatan
pelatihan,
dan
promosi
jabatan.
$anita
!enderung mendapat upah yang lebih rendah dibandingkan dengan pekerja laki-laki untuk pekerjaan yang sama. &alam banyak kasus, kaum wanita juga !enderung memiliki kesempatan yang terbatas dalam pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kapasitasnya sebagai pekerja. "eterbatasan akses sema!am ini menyebabkan prospek pekerja wanita untuk dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi terbatas.
V.
Teknik Presentasi
Pengertian #resentasi dapat dipahami sebagai sebuah kegiatan penyampaian informasi kepada publi! melalui sebuah orasi, baik se!ara langsung (fa!e to fa!e+ ataupun melalui media. #resentasi memiliki dua (0+ tujuan yaitu )+ Presentasi informatif, bertujuan untuk memperkenalkan hal baru pada khalayak. #resentasi ini lebih ditujukan pada aspek kognisi khalayak. #roses ini lebih dikenal sebagai sosialisasi. 0+ Presentasi persuasif, ditujukan untuk mempengaruhi sikap (attitude+ dan prilaku (behavior+ khalayak sebagaimana yang diinginkan presenter. &alam komunikasi, ada lima (2+ unsur yang harus diperhatikan. "elima unsure tersebut adalah sebagai berikut ini a+ #engirim pesan (sender+ b+ #esan yang dikirimkan (massage+
!+ Bagaimana pesab tersebut dikirimkan (delivery !hannel medium+ d+ #enerima pesan (re!eiver+ e+ :mpan balik (feedba!k+
"ukum omunikasi Lima (2+ komunikasi yang efektif (The 2 ;nevitable Laws of >?ektive mpaty juga bisa berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik dengan sikap yang positif. !+ Audible, dapar didengarkan atau dimengerti dengan baik d+ larity, kejelasan dari pesan yang akan disampaikan sehingga tidak membingungkan si penerima pesan e+ !ikap rendah hati, yaitu untuk membangun rasa menghargai orang lain.
Persiapan Hal yang terpenting dalam persiapan presentasi adalah membangun rasa per!aya diri dan mengendalikan rasa takut dan emosi kita, kualitas suara, bahasa dan kata-kata yang digunakan, dan komunikasi non-verbal, yaitu kontak mata, ekspresi wajah, penampilan 4sik, nada suara, gerakan tubuh, pakaian dan aksesoris yang digunakan akan memberikan efek atau pengaruh yang !ukup besar terhadap penyampaian pesan. &alam komunikasi perlu dipegang beberapa prinsip khususnya dalam persiapan mental yaitu sebagai berikut a. Berbi!ara di depan publi! bukanlah hal yang sangat menegangkan. b. "ita tidak perlu menjadi orang yang sempurna, !erdas ataupun brilian untuk tampil di depan publik. !. 'iapkan 0- poin pembi!araan/pertanyaan, karena audien akan sulit untuk mengingat lebih dari tiga hal dalam suatu waktu.
d. "ita harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan terarah. e. "ita tak perlu menganggap diri kita adalah seorang pembi!ara publik. f. "ita tidak perlu harus dapat sepenuhnya menguasai seluruh hadirin g. "ita harus ingat bahwa sebagian besar hadirin menginginkan kita berhasil dalam presentasi atau penyampaian pesan kita. Beberapa hal penting lain yang perlu dipersiapan yaitu sebagai berikut ini ". $. %.
#urasi, yaitu panjangnya sebuah presentasi Analisis khalayak, yaitu mengenali komunikan Perencanaan presentasi, yaitu bagaimana mengorganisasi pesan dan informasi yang akan disampaikan. isalnya diawali dengan
&.
persoalan dan diakhiri dengan penyampaian solusi terbaik. Penggunaan alat bantu 'isual, yaitu dengan prinsip mudah diba!a, memberikan penekanan dan kejelasan, dan sederhana. Beberapa alat bantu yang dapat dipakai anatara lain papan tulis,
@lip
Penyampaian Beberapa pertimbangan dalam penyampaian presentasi
"omunikasi verbal, terkait dengan penggunaan bahasa yang tepat, suara, dan ke!epatan dalam penyampaian presentasi dengan
mempertimbangkan daya tangkap khalayak. "omunikasi non-verbal, aspek penampilan
non-verbal
perlu
mendapat perhatian. "ontak mata, ekpresi wajah, postur, dan gerakan tubuh sedapat mungkin menunjang proses presentasi
3efrensi
http//meweks.blogspot.!om/0A)0/A2/normal-A-false-false-false-en-us-none.html