BAB III PERHITUNGAN KONSTRUKSI 3.1 Perhitungan Alinyemen Horizontal -
Koordinat A (937,838 ; 2219,726) PI1 (1652,002 ; 1903,774) PI2 (2450,444 ; 1688,597)
PI3 (2899,445 ; 1080,128) B (3473,486 ; 685,550)
a. Perhitungan Trase Jalan √ √
√ √
√ √
√ √
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 1
b. Sudut Tikungan (Sudut Bearing) -
Sudut Azimut
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 2
-
Sudut Bearing (Sudut Tikungan)
c. Alinyemen Tikungan 1) Alinyemen PI1 → Full Circle Data tikungan : Kecepatan rencana
= 60 km/jam
en
= 2%
emax
= 10%
sudut bearing (Δ)
=
R
= 850 m
e
= 2,7% (tabel Bina Marga)
Ls
= 40 m (tabel Bina Marga)
fm
= 0,192 – (0,000625*60) = 0,155
-
Menentukan Nilai Rmin, Dmax, D:
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 3
Menentukan Kemiringan Tikungan (e): ( (
)
( )
) (
)
Ambil e = 2,4%
Menentukan Lengkung Peralihan Fiktif (L’s):
Tabel Bina Marga, L’s = 40 m, ambil L’s = 40 m
Menentukan Nilai Lc, Tc, dan Ec:
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 4
Check Ec ->
Tikungan Full Circle PI = STA
Lc = 130,259 m
(d2 = 826,929 m) – (d1 = 780,933 m)
Tc = 65,270 m
Vr = 60 km/jam
Ec = 2,502 m
e = 2,4%
∆=
R = 850 m
b’ = 7 m
Menentukan Nilai Pelebaran Jalan (B) Supaya kendaraan yang melintas bisa aman, maka perlu diadakan penambahan lebar perkerasan pada tikungan tersebut. Lebar tambahan untuk mengimbangi off tracking dapat dihitung : √ √
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 5
Untuk Pengaruh tonjolan bagian depan kendaraan saat membelok, dihitung dengan : Td = √
-R
=√ = 0,0095 m Untuk Mengimbangi koefisien gesek yang timbul, perlu diadakan penambahan perkerasan sebesar Z yang dihitung: Z = 0,105 = 0,105
√
√
= 0,2161 m Dari perhitungan diatas, maka lebar perkerasan yang diperlukan pada tikungan : B = n (b’ + c ) + ( n – 1 ). Td + Z = 2 (3,522 + 0,8 m) + ( 2 – 1 ). 0,0095 m + 0,2161 m = 8,870 m Menentukan Nilai Kebebasan Samping Jalan Lc = 130,259 m dan Jh (jarak pandang henti) pada kecepatan 60km/jam sebesar 75 m maka syarat nilai kebebasan samping jalan dipakai jarak pandang lebih kecil dari panjang tikungan ( Jh > Lc ) : m = R . ( 1 - Cos. = 850.( 1 - Cos.
)+1/2.(Jh-Lc).Sin. )+ 1/2.(75-130,259).Sin.
= 2,250 m
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 6
2) Alinyemen PI2 → Spiral - Spiral Data tikungan : Kecepatan rencana
= 60 km/jam
en
= 2%
emax
= 10%
sudut bearing (Δ)
=
R
= 160 m
e
= 9,1 % (tabel Bina Marga)
Ls
= 70 m (tabel Bina Marga)
fm
= 0,192 – (0,000625*60) = 0,155
-
Menentukan Nilai Rmin, Dmax, D:
Menentukan Kemiringan Tikungan (e): ( (
)
( )
) (
)
Ambil e = 9,1%
Menentukan Lengkung Peralihan Fiktif (L’s):
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 7
Tabel Bina Marga, L’s = 70 m, ambil L’s = 70 m
Menentukan Nilai
Menentukan K, P, L, Ts, dan Es
dan Kontrol Panjang Ls (Ls*>Ls)
Berdasarkan tabel J. Barnett dengan θs = 19,247, didapat harga X*, Y*, K*, dan P* sebagai berikut: X*
= 0,98860
K*
= 0,49809
Y*
= 0,11194
P*
= 0,02810
K
= K* x Ls
P
= P* x Ls
= 0,49809 x 70 m
= 0,02810 x 70 m
= 34,866
= 1,967
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 8
L
= 2 x Ls = 2 x 70 m = 140 m
Tikungan Spiral - Spiral PI = STA
R = 160 m
(d3 = 756,199 m) – (d2 =826,929 m)
Ls = 70 m
V = 60 km/jam
Ts = 91,122 m
e = 9,1%
Es = 11,555 m
∆=
L = 140 m
Θs = 19,247
b’ = 7 m
Menentukan Nilai Pelebaran Jalan (B) Supaya kendaraan yang melintas bisa aman, maka perlu diadakan penambahan lebar perkerasan pada tikungan tersebut. Lebar tambahan untuk mengimbangi off tracking dapat dihitung : √ √
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 9
Untuk Pengaruh tonjolan bagian depan kendaraan saat membelok, dihitung dengan : Td = √
-R
=√ = 0,050 m Untuk Mengimbangi koefisien gesek yang timbul, perlu diadakan penambahan perkerasan sebesar Z yang dihitung: Z = 0,105 = 0,105
√
√
= 0,498 m Dari perhitungan diatas, maka lebar perkerasan yang diperlukan pada tikungan : B = n (b’ + c ) + ( n – 1 ). Td + Z = 2 (3,616 + 0,8 m) + ( 2 – 1 ). 0,050 m + 0,498 m = 9,380 m Menentukan Nilai Kebebasan Samping Jalan L = 140 m dan Jh (jarak pandang henti) pada kecepatan 60km/jam sebesar 75 m maka syarat nilai kebebasan samping jalan dipakai jarak pandang lebih kecil dari panjang tikungan ( Jh > Lc ) :
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 10
3) Alinyemen PI3 → Spral – Circle - Spiral Data tikungan : Kecepatan rencana
= 60 km/jam
en
= 2%
emax
= 10%
sudut bearing (Δ)
=
R
= 350 m
e
= 5,3 % (tabel Bina Marga)
Ls
=40 m (tabel Bina Marga)
fm
= 0,192 – (0,000625*60) = 0,155
-
Menentukan Nilai Rmin, Dmax, D:
Menentukan Kemiringan Tikungan (e): ( (
)
( )
) (
)
Ambil e = 5,3%
Menentukan Lengkung Peralihan Fiktif (L’s):
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 11
Tabel Bina Marga, L’s = 40 m, ambil L’s = 40 m
Menentukan Nilai
Menentukan K, P, Lc, L, Ts, dan Es
dan Kontrol Panjang Ls (Ls*>Ls)
Berdasarkan tabel J. Barnett dengan θs = 19,247, didapat harga X*, Y*, K*, dan P* sebagai berikut: X*
= 0,99965
K*
= 0,49994
Y*
= 0,01978
P*
= 0,00494
K
= K* x Ls
P
= P* x Ls
= 0,49994 x 40 m
= 0,00494 x 40 m
= 19,998
= 0,198
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 12
L
= 2Ls + Lc = (2 x40) + = 176,492 m
Tikungan Spiral – Circle - Spiral PI = STA
R = 350 m
(d4 = 696,574m) – (d3 = 756,574)
Θs =
V = 60 km/jam
Ts =
e max = 10%
Es =
e = 5,3%
L = 176,492 m
∆=
Lc = b’ = 7 m
Menentukan Nilai Pelebaran Jalan (B) Supaya kendaraan yang melintas bisa aman, maka perlu diadakan penambahan lebar perkerasan pada tikungan tersebut. Lebar tambahan untuk mengimbangi off tracking dapat dihitung : √
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 13
√
Untuk Pengaruh tonjolan bagian depan kendaraan saat membelok, dihitung dengan : Td = √
-R
=√ = 0,023 m Untuk Mengimbangi koefisien gesek yang timbul, perlu diadakan penambahan perkerasan sebesar Z yang dihitung: Z = 0,105 = 0,105
√
√
= 0,337 m Dari perhitungan diatas, maka lebar perkerasan yang diperlukan pada tikungan : B = n (b’ + c ) + ( n – 1 ). Td + Z = 2 (3,553 + 0,8 m) + ( 2 – 1 ). 0,023 m + 0,337 m = 10,02 m Menentukan Nilai Kebebasan Samping Jalan L = 176,492 m dan Jh (jarak pandang henti) pada kecepatan 60km/jam sebesar 75 m maka syarat nilai kebebasan samping jalan dipakai jarak pandang lebih kecil dari panjang tikungan ( Jh > Lc ) :
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 14
Menentukan Stationing STA A (Titik Awal Proyek) STA A
= 0 + 000
STA TC
= d1 – Tc =780,933 m – 65,270 m = 0 + 715,663 m
STA CT
=STA TC + Lc = 0 + 715,663 + 130,259ss = 0 + 845,922
STA TS
= STA CT + (d2 – Tc – Ts) = 0 + 845,922 + (826,929 – 65,270 – 91,122) = 1 + 516,459
STA ST
= STA TS + 2.Ls = 1 + 516,459 + 2.70 = 1+656,459
STA TS
= STA ST + (d3 – Ts – Ts) - 91,122 – 78,830)
= 1+656,459 + ( = 2 + 242,706 STA SC
= STA TS + Ls = 2 + 242,706 + 40 = 2+ 282,706
STA CS
= STA SC + Lc = 2+ 282,706 + 96,492 = 2 + 379,198
STA ST
= STA CS + Ls
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 15
= 2 + 379,198 + 40 = 2 + 419,198 STA B
= STA ST + (d4 – Ts) = 2 + 419,198 +
- 78,830)
= 3 + 036,942 Kontrol Overlapping Titik Awal proyek (A) dengan lengkung pertama (FC) Tc + 30 m < d1 65,270 m + 30 m < 780,933 m 95,270 m < 780,933 m .. Ok! Lengkung pertama (F-C) dengan lengkung kedua (S-C-S) (F-C) → (S-C-S) Ts + Tc + ¾ L’s + 30 m < d2 91,122 m + 65,270 m + ¾.40 m + 30 m < 826,929 m 216,392 m < 826,929 m .. Ok! Lengkung kedua (S-C-S) dengan lengkung ketiga (S-S) (S-C-S) → (S-S) Ts1 + Ts2 +30 m < d3 91,122 m + 78,830 m + 30 m < 756,199 m 199,952 m < 756,199 m .. Ok! Lengkung ketiga (S-S) dengan titik akhir proyek (B) Ts + 30 m < d4 78,830 m + 30 m < 696,574 m 108,830 m < 696,574 m .. Ok!
Perencanaaan Geometrik Jalan Raya | 16