http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=kesadaran%20pekerjaan%20terhadap %20gizi %20balita&source=web&cd=14&cad=rja&ved=0CCsQFjADOAo&url=http%3A %2F%2Fwww.ut.ac.id%2Fhtml%2Fsuplemen %2Fpebi4424%2Fisi_4_1.doc&ei=KFmgUIXhNc2NrgetrIAg&usg=AFQjCNHf1Y K1SLfAK5SzbpK7bTCjGGJO2Q Penyebab Kekurangan Gizi Ada bebera beberapa pa faktor faktor penyeba penyebab b yang yang diduga diduga mengham menghambat bat masyar masyaraka akatt untuk untuk mengkonsumsi gizi. Ketiadaan bahan gizi murah merakyat dan yang paling disayangkan adalah adalah ketida ketidaktah ktahuan uan masyar masyaraka akatt akan akan gizi gizi dan peran peran penting pentingnya nya dalam dalam kehidu kehidupan pan manusia. Faktor kemiskinan seringkali diduga penyebab masyarakat kurang gizi. Pendapat ini ini tida tidak k sepe sepenuh nuhny nyaa benar benar.. Fakta Fakta yang yang lebi lebih h kuat kuat menya menyata takan kan bahwa bahwa tern ternya yata ta masyarakat kita belum sepenuhnya memahami gizi dengan benar. Ada kesan bahwa gizi itu barang mewah yang mahal dan orang miskin tidak akan mampu menyediakannya. Jelas ini adalah opini yang salah dan berakibat fatal. Salah satu penyebab terjadinya kekurangan gizi ini adalah perilaku masyarakat yang dapat membuat struktur keluarga terpecah (pekerja migrasi, perceraian dll) yang pada akhirnya membuat anak terlantar dan menj menjad adii kura kurang ng gizi gizi.. Fakt Faktor or lain lain yang yang juga juga cuku cukup p domi domina nan n adal adalah ah kura kurang ngny nyaa pengetahuan tentang gizi dan kesehatan para ibu atau keluarga yang mengasuh dan memelihara anak/balita tersebut, juga rapatnya jarak kehamilan dan kelahiran. Selain itu juga anak tidak mendapat cukup perhatian dan ASI, karena ibunya sangat sibuk mengur mengurusi usi anak yang yang banyak banyak serta serta asupan asupan makanan makanan yang kurang kurang atau atau anak anak sering sering sakit/terkena infeksi.
Beberapa faktor penyebab: 1. Tidak tersed tersedianya ianya makanan makanan secara secara adekuat adekuat terkait terkait langsung langsung dengan dengan kondisi kondisi sosial sosial ekonom ekonomi. i. Kadang Kadang-ka -kadang dang bencana bencana alam, alam, perang perang maupun maupun kebija kebijakan kan polit politik ik maup maupun un ekon ekonom omii yang yang memb member erat atka kan n raky rakyat at akan akan meny menyeb ebab abka kan n hal hal ini. ini. Kemi Kemisk skin inan an sang sangat at iden identi tik k deng dengan an ters tersedi edian anya ya makan makan yang yang adeku adekuat at.. Data Data Indonesia dan negara lain menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara kurang gizi dengan kemiskinan. Kemiskinan merupakan penyebab pokok atau akar masalah gizi buruk. Proporsi anak malnutrisi berbanding terbalik dengan pendapatan. Makin kecil pendapatan penduduk, makin tinggi persentasi anak yang yang kekur kekurang angan an gizi gizi.. Kemi Kemisk skin inan an seri sering ng ditu ditudi ding ng seba sebaga gaii bian biang g kela keladi di munculnya munculnya penyakit penyakit ini di negara-negar negara-negaraa berkembang. berkembang. Rendahnya Rendahnya pendapatan pendapatan masyarakat menyebabkan kebutuhan paling mendasar yaitu pangan pun sering tidak bisa terpenuhi. Laju pertambahan penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya ketersediaan bahan pangan akan menyebabkan krisis pangan. Inipun menjadi penyebab munculnya penyakit kurang gizi. 2. Anak tidak tidak cukup mendapat mendapat makanan makanan bergizi bergizi seimbang. seimbang. Makanan Makanan alamiah alamiah terbaik terbaik bagi bayi yaitu ASI, dan sesudah usia 6 bulan anak tidak mendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat, baik jumlah dan kualitasnya akan berakibat terhadap status gizi bayi. MP-ASI yang baik tidak hanya cukup mengandung energi dan protein, tetapi juga mengandung zat besi, vitamin A,
asam folat, vitamin B serta vitamin dan mineral lainnya. MP-ASI yang tepat dan baik dapat disiapkan sendiri di rumah. Pada keluarga dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah seringkali anaknya harus puas dengan makanan seadanya yang tidak memenuhi kebutuhan gizi balita karena ketidaktahuan. Faktor sosial: yang dimaksud disini adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi bagi pertumbuhan anak. Sehingga ban yak balita yang diberi makan ”sekedarnya” atau asal kenyang padahal miskin gizi. 3. Pola pengasuhan anak berpengaruh pada timbulnya gizi buruk. Anak yang diasuh ibunya sendiri dengan kasih sayang, apalagi ibunya berpendidikan, mengerti soal pentingnya ASI, manfaat posyandu dan kebersihan, meskipun sama-sama miskin, ternyata anaknya lebih sehat. Unsur pendidikan perempuan berpengaruh pada kualitas pengasuhan anak. Sebaliknya sebagian anak yang gizinya buruk ternyata diasuh oleh nenek atau pengasuh yang juga miskin dan tidak berpendidikan. Banyaknya perempuan yang meninggalkan desa untuk mencari kerja di kota bahkan menjadi TKI, kemungkinan juga dapat menyebabkan anak menderita gizi buruk. Kebiasaan, mitos ataupun kepercayaan/ adat istiadat masyarakat tertentu yang tidak benar dalam pemberian makan akan sangat merugikan anak. Misalnya kebiasaan memberi minum bayi hanya dengan air putih, memberikan makanan padat terlalu dini, berpantang pada makanan tertentu (misalnya tidak memberikan anak-anak daging, telur, santan dll), hal ini menghilangkan kesempatan anak untuk mendapatkan asupan lemak, protein maupun kalori yang cukup. Sering sakit menjadi penyebab terpenting kekurangan gizi, apalagi di negara-negara terbelakang dan yang sedang berkembang seperti Indonesia, dimana kesadaran akan kebersihan/personal hygine yang masih kurang, serta ancaman endemisitas penyakit tertentu, khususnya infeksi kronik seperti TBC masih sangat tinggi. Kaitan infeksi d an kurang gizi seperti layaknya lingkaran setan yang sukar diputuskan, karena keduanya saling terkait dan saling memperberat. Kondisi infeksi kronik akan menyebabkan kurang gizi dan kondisi malnutrisi sendiri akan memberikan dampak buruk pada sistem pertahanan sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Tak dapat dipungkiri memang ada hubungan erat antara infeksi dengan malnutrisi. Infeksi sekecil apapun berpengaruh pada tubuh. Sedangkan kondisi malnutrisi akan semakin memperlemah daya tahan tubuh yang pada giliran berikutnya akan mempermudah masuknya beragam penyakit.