KEKURANGAN KALORI PROTEIN I. DEFINISI Kekurangan kalori protein adalah defsiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapat masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan protein kurang dalam waktu yang cukup lama (Ngastiyah, 1997! Kurang kalori protein (KK" adalah suatu penyakit gangguan gizi yang dikarenakan adanya defsiensi kalori dan protein dengan tekanan yang ber#ariasi pada defsiensi protein maupun energi ($ediatoema, 1999!
II. KLASIFIKASI KKP %erdasarkan %erdasarkan berat dan tidaknya, KK" dibagi menjadi& KK" ringan'sedang disebut juga sebagai gizi kurang ( undernutrition ditandai
oleh adanya hambatan pertumbuhan! KK" berat, meliputi& Kwashiorkor arasmus arasmik)kwashiorkor!
1. Kwashiorkor a. Pengertian *dalah bentuk kekurangan kalori protein yang berat, yang amat sering
terjadi pada anak kecil umur 1 dan + tahun (elli-e, 199.! Kwashiorkor adalah suatu sindroma klinik yang timbul sebagai suatu
akibat adanya kekurangan protein yang parah dan pemasukan kalori yang kurang dari yang dibutuhkan (%ehrman dan /aughan, 199.! Kwashiorkor adalah penyakit gangguan metabolik dan perubahan sel
yang yang
meny menyeb ebab abk kan
perl perlem emah ahan an
hati hati
yang yang
dise diseba babk bkan an
kar karena ena
kek kekuran uranga gan n asup asupan an kalo kalori ri dan dan prot protei ein n dala dalam m wakt waktu u yang yang lama lama (Ngastiyah, 1997!
b. Etioogi "enyebab "enyebab utama dari kwashiork kwashiorkor or adalah adalah makanan makanan yang sangat sangat sedi sediki kitt
meng mengan andu dung ng prot protei ein n
(ter (terut utam ama a
prot protei ein n
hewa hewani ni, ,
kebia ebiasa saan an
memakan memakan makanan makanan berpati berpati terus)men terus)menerus erus,, kebias kebiasaan aan makan makan sayuran sayuran yang mengandung karbohidrat! "enyebab kwashiorkor yang lain yaitu& *danya pemberian makanan yang buruk yang mungkin diberikan oleh
ibu karena alasan& miskin, kurang pengetahuan, dan adanya pendapat yang salah tentang makanan! *danya in0eksi, misalnya&
) iare akan mengganggu penyerapan makanan! ) 2n0eksi pernapasan (termasuk 3%4 dan batuk rejan yang menambah kebut kebutuha uhan n tubuh tubuh akan akan prote protein in dan dan dapat dapat mempen mempengar garuh uhii na0su na0su makan! Kekurangan *$2!
!. "ani#estasi Kinik 3anda)tanda 3anda)tanda Klinik kwashiorkor kwashiorkor berbeda pada masing)masing anak di berbagai negara, dan dibedakan menjadi +, yaitu& 1 $elalu ada 5ejala 5ejala ini selalu ada dan seluruhn seluruhnya ya membutuhk membutuhkan an diagnosa diagnosa pada anak umur 1)+ tahun karena kemungkinan telah mendapat makanan yang mengandung banyak karbohidrat! karbohidrat!
Kegagalan pertumbuhan!
6edema pada tungkai bawah dan kaki, tangan, punggung bawah, kadang)kadang muka!
6tot)otot menyusut tetapi lemak di bawah kulit disimpan!
Kesengsaraan $ukar diukur, dengan gejala awal anak menjadi rewel diikuti dengan perhatian yang kurang!
%iasanya ada $atu atau lebih dari tanda ini biasanya muncul, tetapi tidak satupun yang betul)betul memerlukan diagnosis!
"erubahan rambut 8arnanya lebih muda (coklat, kemerah)merahan, mendekati putih, lurus, jarang halus, mudah lepas bila ditarik!
8arna kulit lebih muda 3inja lebih lebih encer *kibat gangguan penyerapan makanan, terutama gula!
*nemia yang tidak berat ika berat biasanya biasanya ada kemungkinan kemungkinan in0eksi in0eksi cacing atau malaria!
+ Kadang)kadang ada $atu atau lebih dari gejala berikut kadang)kadang muncul, tetapi tidak ada satupun yang betul)betul membentuk diagnosis! ) uam'bercak)bercak berserpih! ) :lkus dan retakan! ) 3anda)tanda #itamin
isalnya luka di sudut mulut, lidah berwarna merah terang karena kekurangan ribo;a#in! ) "embesaran hati *kibat perlemahan hati! (enurut elli-e, 199. 3anda)tanda yang lain yaitu& ) $ecara umum anak nampak sembab, letargik, cengeng, dan mudah terserang! "ada tahap lanjut anak menjadi apatik, sopor atau koma! ) "ertumbuhan yang terhambat, berat badan dan tinggi badan lebih rendah dibandingkan dengan berat badan baku! ika ada edema anasarka maka penurunan berat badan tidak begitu mencolok! )
$. Pato%sioogi efsiensi protein
5angguan metabolik
*sam amino esensial
"roduksi insulin
*sam amino dalam serum
=epar
"roduksi albumin
5angguan pembentukan beta)lipoprotein
3imbunan lemak
&. "aras'(s a. Pengertian arasmus adalah penyakit yang timbul karena kekurangan energi
(kalori sedangkan kebutuhan protein relati0 cukup (Ngastiyah, 1997!
arasmus merupakan gambaran KK" dengan defsiensi energi yang
ekstrem ($ediaoetama, 1999!
b. Etioogi "enyebab marasmus yang paling utama adalah karena kelaparan! Kelaparan biasanya terjadi pada kegagalan menyusui, kelaparan karena pengobatan, kegagalan memberikan makanan tambahan!
!. "ani#estasi Kinik 3anda)tanda marasmus dibedakan menjadi , yaitu& 1 $elalu ada 3anda)tanda ini selalu ada dan seluruhnya membutuhkan diagnosa& ) 5angguan perkembangan ) =ilangnya lemak di otot dan di bawah kulit! Kadang)kadang ada ) encret'diare atau konstipasi! ) "erubahan pada rambut, seperti pada kwashiorkor! ) 3anda)tanda dari defsiensi #itamin! ) ehidrasi! (elli-e, 199. 3anda dan 5ejala yang lain yaitu& a *nak menjadi cengeng, sering bangun tengah malam! b 3urgor kulit rendah dan kulitnya nampak keriput! c "ipi terlihat kempot! d /ena superfsialis tampak lebih jelas!
e :bun)ubun besar cekung! 0 3ulang dagu dan pipi kelihatan menonjol! g ata tampak besar dan dalam! h $ianosis! i
$. Pato%sioogi efsiensi kalori
"emenu
han kebutuhan kurang
$intesis glukosa
etabolit esensial 4adangan protein *sam amino
=omeostatik
). "aras'ik * Kwashiorkor a. Pengertian arasmik > kwashiorkor merupakan kelainan gizi yang menunjukkan
gejala klinis campuran antara marasmus dan kwashiorkor! (arkum, 199? arasmik > kwashiorkor merupakan malnutrisi pada pasien yang telah
mengalami kehilangan berat badan lebih dari 1@A, penurunan cadangan lemak dan protein serta kemunduran 0ungsi fsiologi! (5raham B! =ill, @@@! arasmik > kwashiorkor merupaan satu kondisi terjadinya defsiensi,
baik kalori, maupun protein! 4iri)cirinya adalah dengan penyusutan jaringan yang hebat, hilangnya lemak subkutan dan dehidrasi! (http!www!yahoo!com! $earch engine by keywords& malnutrisi pada anak
b. Etioogi "enyebab dari marasmik > kwashiorkor sama pada marasmus dan kwashiorkor!
!. Pato%sioogi "erubahan cairan tubuh, lemak, mineral dan
protein "ertumbuhan terhenti %erat badan turun 4airan tubuh meningkat
$istem hemotopatik
ukosa usus $elasiner =ati
6tak
Edema
*patis
III. ETIOLOGI
"enyebab langsung dari KK" adalah defsiensi kalori protein dengan berbagai tekanan, sehingga terjadi spektrum gejala)gejala dengan berbagai nuansa dan melahirkan klasifkasi klinik (kwashiorkor, marasmus, marasmus kwashiorkor! "enyebab tak langsung dari KK" sangat banyak sehingga penyakit ini disebut sebagai penyakit dengan causa multi0actoral!
%erikut ini merupakan sistem holistik penyebab multi0actoral menuju ke arah terjadinya KK"!
"endidikan umum kurang
"roduksi bahan pangan rendah =ygiene rendah "ekerjaan rendah
"asca panen kurang baik $istem perdagangan dan distribusi tidak lancar aya beli rendah
"ersediaan pangan kurang "enyakit in0eksi dan in#estasi cacing Konsumsi kurang
*bsorpsi terganggu
:tilisasi terganggu
KK"
"engetahuan gizi kurang
*nak terlalu banyak Kwashiorkor arasmus arasmic > kwashiorkor
($ediaoetoma, *! jaeni, 1999
I+. "ANIFESTASI KLINIK 3anda)tanda dari KK" dibagi menjadi macam yaitu&
1! KK" ingan ) "ertumbuhan linear terganggu! ) "eningkatan berat badan berkurang, terhenti, bahkan turun! ) :kuran lingkar lengan atas menurun! ) aturasi tulang terlambat! ) atio berat terhadap tinggi normal atau cenderung menurun! ) *nemia ringan atau pucat! ) *ktiftas berkurang! ) Kelainan kulit (kering, kusam! ) ambut kemerahan! 1! KK" %erat ) 5angguan pertumbuhan! ) udah sakit! ) Kurang cerdas! ) ika berkelanjutan menimbulkan kematian ("udjiadi, 199@
+. EPIDE"IOLOGI
"enyakit KK" merupakan bentuk malnutrisi yang terdapat terutama pada anak)anak dibawah umur C tahun dan kebanyakan di negara)negara yang sedang berkembang! %erdasarkan hasil penyelidikan di C. desa di seluruh 2ndonesia, 3arwotjo, dkk (1999, memperkirakan bahwa +@ A atau 9 juta diantara anak)anak balita menderita gizi kurang, sedangkan +A atau @,9 juta diantara anak)anak balita menderita gizi buruk! %erdasarkan Dekapitulasi ata asar esa %aru :"5K 19E'19E+F menunjukkan bahwa pre#alensi penderita KK" di 2ndonesia belum menurun! =asil pengukuran secara antropometri pada anak)anak balita dari ?. desa menunjukkan angka)angka sebagai berikut& diantara 119!.?+ anak balita yang diukur, terdapat status gizi baik C7,1A, gizi kurang +C,9A, dan gizi buruk C,9A! 3ingginya pre#alensi penyakit KK" disebabkan pula oleh 0aktor tingginya angka kelahiran! enurun orley (19?E dalam studinya di Nigeria, insidensi kwashiorkor meninggi pada keluarga dengan 7 anak atau lebih! $tudi lapangan yang dilakukan oleh 5opalan (19?. pada 1.@@ anak prasekolah menunjukkan bahwa +A diantara anak)anak yang dilahirkan sebagai anak keempat dan berikutnya memperlihatkan tanda)tanda KK" yang jelas, sedangkan anak)anak yang dilahirkan terlebih dahulu hanya 17A memperlihatkan gejala KK"! 2a berkesimpulan bahwa ?A dari semua kasus kekurangan gizi pada anak prasekolah terdapat pada anak)anak keempat dan berikutnya! ortalitas KK" berat dimana)mana dilaporkan tinggi! =asil penyelidikan yang dilakukan pada tahun 19CC'19C? ("oey, 19C7 menunjukkan angka kematian sebanyak CCA, +CA diantara mereka meninggal dalam perawatan minggu pertama, dan @A sesudahnya!
enurut 8=6, 1C@ juga anak berumur di bawah C tahun menderita KK" dan .9A dari 1@,. juga anak berumur di bawah C tahun meninggal karena KK" yang kebanyakan terjadi di negara)negara yang sedang berkembang!
+I. KO"PLIKASI 1! efsiensi #itamin * (Gerophtalmia /itamin * ber0ungsi pada penglihatan (membantu regenerasi #isual purple bila mata terkena cahaya! ika tidak segera teratasi ini akan berlanjut menjadi keratomalasia (menjadi buta! ! efsiensi /itamin %1 (tiamin disebut *tiaminosis! 3iamin ber0ungsi sebagai ko)enzim dalam metabolisme karbohidrat! efsiensi #itamin %1 menyebabkan penyakit beri)beri dan mengakibatkan kelainan sara0, mental dan jantung! +! efsiensi /itamin % (*ribo;a#inosis /itamin %'ribo;a#in ber0ungsi sebagai ko)enzim pernapasan! Kekurangan #itamin % menyebabkan stomatitis angularis (retak)retak pada sudut mulut, glositis, kelainan kulit dan mata! .! efsiensi #itamin %? yang berperan dalam 0ungsi sara0! C! efsiensi /itamin %1 ianggap sebagai 0aktor anti anemia dalam 0aktor ekstrinsik! Kekurangan #itamin %1 dapat menyebabkan anemia pernisiosa! ?! efsit *sam Holat
enyebabkan timbulnya anemia makrositik, megaloblastik, granulositopenia, trombositopenia! 7! efsiensi /itamin 4 enyebabkan skorbut (scur#y, mengganggu integrasi dinding kapiler! /itamin 4 diperlukan untuk pembentukan jaringan kolagen oleh fbroblas karena merupakan bagian dalam pembentukan zat intersel, pada proses pematangan eritrosit, pembentukan tulang dan dentin! E! efsiensi ineral seperti Kalsium, Hos0or, agnesium, %esi, Iodium Kekurangan yodium dapat menyebabkan gondok (goiter yang dapat merugikan tumbuh kembang anak! 9! 3uberkulosis paru dan bronkopneumonia! 1@! Noma sebagai komplikasi pada K<" berat Noma atau stomatitis merupakan pembusukan mukosa mulut yang bersi0at progresi0 sehingga dapat menembus pipi, bibir dan dagu! Noma terjadi bila daya tahan tubuh sedang menurun! %au busuk yang khas merupakan tanda khas pada gejala ini!
+II. PENATALAKSANAAN "rinsip pengobatan <" adalah& 1 emberikan makanan yang mengandung banyak protein bernilai biologik tinggi, tinggi kalori, cukup cairan, #itamin dan mineral! akanan harus dihidangkan dalam bentuk yang mudah dicerna dan diserap!
+ akanan diberikan secara bertahap, karena toleransi terhadap makanan sangat rendah! "rotein yang diperlukan +). gr'kg'hari, dan kalori 1?@)17C kalori! . *ntibiotik diberikan jika anak terdapat penyakit penyerta! C 3indak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan gizi terhadap keluarga! alam keadaan dehidrasi dan asidosis pedoman pemberian cairan parenteral adalah sebagai berikut& 1 umlah cairan adalah @@ ml'kg%%'hari untuk kwashiorkor atau marasmus kwashiorkor, dan C@ ml'kg %%'hari untuk marasmus! enis cairan yang dipilah adalah arrow)glukosa aa dengan kadar glukosa dinaikkan menjadi 1@A bila terdapat hipoglikemia! + 4ara pemberiannya adalah sebanyak ?@ ml'kg %% diberikan dalam .)E jam pertama, kemudian sisanya diberikan dalam waktu 1?)@ jam berikutnya! akanan tinggi energi tinggi protein (3<3" diolah dengan kandungan protein yang dianjurkan adalah +,@)C,@ gr'kg %% dan jumlah kalori 1C@)@@ kkal'kg %% sehari! *sam 0olat diberikan per oral dengan #ariasi dosis antara +JC mg'hari pada anak kecil dan +J1C mg'hari pada anak besar! Kebutuhan kalium dipenuhi dengan pemberian K4B oral sebanyak 7C)1C@mg'kg %%'hari (ekui#alen dengan 1) m<'kg %%'hariL bila terdapat tanda hipokalemia diberikan K4l secara intra#ena dengan dosis intramuskular atau intra#ena dalam bentuk larutan 5) sul0at C@A sebanyak @,.)@,C m<'kg%%'hari selama .)C hari pertama perawatan!
ASU,AN KEPERA-ATAN PADA PASIEN DENGAN KEKURANGAN KALORI PROTEIN KKP/ I. PENGKA0IAN 1! "emeriksaan Hisik 1 Kaji tanda)tanda #ital! Kaji perubahan status mental anak, apakah anak nampak cengeng atau apatis! + "engamatan timbulnya gangguan gastrointestinal, untuk menentukan kerusakan 0ungsi hati, pankreas dan usus! . enilai secara berkelanjutan adanya perubahan warna rambut dan keelastisan kulit dan membran mukosa! C "engamatan pada output urine! ? "enilaian keperawatan secara berkelanjutan pada proses perkembangan anak! 7 Kaji perubahan pola eliminasi! 5ejala & diare, perubahan 0rekuensi %*%! 3anda & lemas, konsistensi %*% cair! E Kaji secara berkelanjutan asupan makanan tiap hari! 5ejala & mual, muntah! 3anda & penurunan berat badan!
9 "engkajian pergerakan anggota gerak'akti#itas anak dengan mengamati tingkah laku anak melalui rangsang! ! "emeriksaan "enunjang 1 "emeriksaan Baboratorium ) "emeriksaan darah tepi memperlihatkan anemia ringan sampai sedang, umumnya berupa anemia hipokronik atau normokromik! ) "ada uji 0aal hati tampak nilai albumin sedikit atau amat rendah, trigliserida normal, dan kolesterol normal atau merendah! ) Kadar elektrolit K rendah, kadar Na, Mn dan 4u bisa normal atau menurun! ) Kadar gula darah umumnya rendah! ) *sam lemak bebas normal atau meninggi! ) Nilai beta lipoprotein tidak menentu, dapat merendah atau meninggi! ) Kadar hormon insulin menurun, tetapi hormon pertumbuhan dapat normal, merendah maupun meninggi! ) *nalisis asam amino dalam urine menunjukkan kadar +)metil histidin meningkat dan indeks hidroksiprolin menurun! ) "ada biopsi hati hanya tampak perlemakan yang ringan, jarang dijumpai dengan kasus perlemakan berat! ) Kadar imunoglobulin serum normal, bahkan dapat meningkat! ) Kadar imunoglobulin * sekretori rendah!
) "enurunan kadar berbagai enzim dalam serum seperti amilase, esterase, kolin esterase, transaminase dan 0os0atase alkali! *ktiftas enzim pankreas dan Gantin oksidase berkurang! ) efsiensi asam 0olat, protein, besi! ) Nilai enzim urea siklase dalam hati merendah, tetapi kadar enzim pembentuk asam amino meningkat! "emeriksaan adiologik "ada pemeriksaan radiologik tulang memperlihatkan osteoporosis ringan!
II. DIAGNOSA KEPERA-ATAN 1! 5angguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan inadekuatnya intake makanan! 2nter#ensi& ) Kaji status nutrisi secara kontinu, selama perawatan setiap hari! Rasional: emberikan kesempatan untuk mengobser#asi penyimpangan dari normal! ) %erikan makanan sedikit)sedikit dan makanan kecil tambahan yang tepat! Rasional: eningkatkan na0su makan dan memampukan pasien untuk mempunyai pilihan terhadap makanan yang dapat dinikmati! ) 3imbang berat badan anak tiap hari! Rasional: "engawasan kehilangan nutrisi dan alat pengkajian kebutuhan nutrisi!
) okumentasikan masukan oral selama . jam, riwayat makanan, jumlah kalori dengan tepat! Rasional: engidentifkasi ketidakseimbangan antara perkiraan kebutuhan nutrisi dan masukan! ) %erikan terapi nutrisi dalam program pengobatan rumah sakit sesuai indikasi! Rasional: "erawatan di rumah sakit memberikan kontrol lingkungan dimana masukan makanan dapat dipantau! ! esiko tinggi kekurangan #olume cairan berhubungan dengan inadekuatnya asupan cairan! 2nter#ensi& ) 4atat karakteristik muntah ) *wasi tanda #ital, status membran mukosa, turgor kulit! Rasional: $ebagai indikator inadekuatan #olume sirkulasi! ) *wasi masukan dan haluaran dan hubungkan dengan perubahan berat badan! Rasional: emberikan pedoman dalam pemberian cairan! ) *wasi jumlah dan tipe masukan cairan, ukur haluaran urine dengan akurat! Rasional: engganti cairan untuk masukan kalori yang berdampak pada keseimbangan elektrolit! ) 2dentifkasi rencana untuk meningkatkan atau mempertahankan keseimbangan cairan optimal, misalnya& jadwal masukan cairan!
Rasional: :ntuk memperbaiki ketidakseimbangan cairan! ) %eriakan cairan parenteral sesuai indikasi! Rasional: :ntuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh! +! Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status metabolik! 2nter#ensi& ) 6ber#asi adanya kemerahan, pucat, ekskoriasi! ) 5unakan krim kulit kali sehari setelah mandi, pijat kulit, khususnya di daerah di atas penonjolan tulang! Rasional: elicinkan kulit dan menurunkan gatal! "emijatan sirkulasi pada kulit, dapat meningkatkan tonus kulit! ) "entingnya perubahan posisi sering, perlu untuk mempertahankan akti#itas! Rasional: eningkatkan sirkulasi dan per0usi kulit dengan mencegah tekanan lama pada jaringan! ) 3ekankan pentingnya masukan nutrisi'cairan adekuat! Rasional: "erbaikan nutrisi dan hidrasi akan memperbaiki kondisi kulit! .! esiko tinggi terhadap in0eksi berhubungan dengan malnutrisi! 2nter#ensi& ) "antau #ital sign, perhatikan peningkatan suhu, takikardia dengan atau tanpa demam! Rasional: "eningkatan suhu tubuh, menandakan adanya proses in;amasi atau in0eksi, oleh karena itu, membutuhkan e#aluasi atau pengobatan lebih lanjut!
) *mati adanya eritema atau cairan luka! Rasional: 2ndikator in0eksi lokal! ) %erikan antiseptik, antibiotik sistemik! Rasional: enurunkan proses in0eksi lokal!
III. E+ALUASI 1! asukan kalori, protein adekuat ditandai dengan peningkatan berat badan dan na0su makan meningkat! ! =aluaran urine adekuat! +! embran mukosa lembab, turgor kulit baik, tidak menunjukkan adanya edema! .! Kulit halus, elastisitas baik, rasa gatal hilang! C! $uhu tubuh turun! ?! "ertumbuhan tidak terhambat, tidak ada perubahan pigmen pada rambut atau kulit! 7! *nak ceria, tidak apatis dan tidak cengeng!
DAFTAR PUSTAKA 4atzel, "incus! 199@! Kapita Selekta Pediatri, Edisi II! akarta& <54! =ill, 5raham B! @@@! Buku Ajar Nutrisi Bedah ! akarta& Harmamedia! elli-e, %! 199.! Kesehatan Anak di Daerah Tropis, Edisi IV ! akarta& %umi *ksara! arkum! 199?! Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, ilid I ! akarta& HK:2! Ngastiyah! 1997! Pera!atan Anak Sakit ! akarta& <54!
"udjiadi, $olihin! @@@! Ilmu "i#i Klinis pada Anak, Edisi IV ! akarta& HK:2! $acharin, osa ! 199?! Prinsip Kepera!atan Pediatrik, Edisi $ ! akarta& <54! $andra ! 199@! Nursin% &are o' &hildren and (amilies, $ nd Edition! 4ali0ornia& * i#ision o0 the %enjamin 4ummings "ublishing 4ompany! $upariasa, 2 ewa Nyoman! @@1! Penilaian Status "i#i! akarta& =ipokrates! 8ongs and 8haley! 199C! Nursin% &are o' In'ant and &hildren ) th Edition! issouri& 8estline 2ndustrial ri#e! http!www!yahoo!com! $earch engine by keywords& malnutrisi pada anak! *ccesed at *pril 7th @@C, E!@@ pm!
La'iran2 $andra ! 199@! Nursin% &are o' &hildren and (amilies, $ nd Edition! 4ali0ornia& * i#ision o0 the %enjamin 4ummings "ublishing 4ompany!
K-AS,IORKOR Pathohisioog3 an$ 4ini!a "ani#estation "athophysiology o0 kwashiorkor result in part 0rom defciency, both in uantity and uality! $ince proteins essential 0or tissue growth and cell repair, all body systems are a-ected, but rapidly growing cells, such as those o0 the epitelium and mucous, are most se#eraly damaged! 3he skin is scaly and dry and has areas o0 depigmentasion! $e#eral dermatotes may be de#ident& partly resulting 0rom the #itamin defciencies! "ermanent blindness results 0rom the se#ere lack o0 #itamin *! 2mmunity is se#erely a-ected and is o0 considerable importance in the de#elopment o0 in0ections! ineral defciencies are common, especially iron, calcium, and zinc! *cute zinc defciency is a common complication o0 se#ere "< and results in skin rashes,
loss o0 hair, impaired immune response and susceptibility to in0ections, digesti#e problems, night blindness, changes in a-ecti#e beha#ior, de0ecti#e wound healing, and impaired growth! 2ts depressant e-ect on appetite 0urther limits 0ood intake! 8ith kwashiorkor the hair is thin, dry, coarse, and dull! epigmentation is common, and patchy alopecia may occur! 3here is loss o0 weight in conjunction with generalized edema 0rom the hypoalbuminemia! 3he edema o0ten masks the se#ere muscular atrophy, making the children appear less debilitated than they actualli are! 3otal body water increases, but total body potassium decreases with retention o0 sodium, causing signs o0 hypokalemi and hypernatremia! iarrhea 0reuently occurs 0rom a lowered resistance to in0ection and 0urther complicates the electrolite imbalance gastrointestinal disturbances occur, such as 0atty infltration o0 the li#er and atrophy o0 the acini cells o0 the pancreas! %eha#ioral changes are e#ident as the child grows progressi#ed more irritable, lethargic, withdrawn, and apathetic! Hatal deterioration may be caused by diarrhea and in0ection or as the results o0 circulatory 0aillure!
N(rsing "anage'ent Kwashiorkor 6nce the cause o0 the undernutrition is identifed, inter#entions can be coordinate to pro#ide an adeuate and usable dictary intake! 3he addition o0 nutries is gradual and ;uid, electrolyte and acid has balance is monitored cluscy! 3he nurse plays a #ital role in teaching and supporting the child and 0amily during this transtition to di-erent dietary patterns!
3he nurse also pro#ides good skin care, protect the child 0rom in0ections by using good techniue and pro#ides the child with de#elopmentally stimulating acti#ities!
Therae(ti! "anage'ent 3reatment o0 kwashiorkor and marasmus include pro#iding a diet high in uality protein and or carbohydrate as well as #itamin and mineral!
N(rsing 4onsi$erations "ro#ision o0 essential physiologic need such as rest, indi#idually tallored acti#ity, and protection 0rom in0ection is paramount since children are usually weak and withdrawn, they depend on others 0or 0eeding! =ygiene may be distressing because o0 the poor integrity o0 skin and decubity are a constant threat! *ppropriates de#elopmental stimulation should also be pro#ides! * larger problem is pre#ention o0 these conditions through education concerning the
importance o0 high uality protein and adeuate carbohydrates! $ince children with marasmus may su-er 0rom emotional star#ation as well, care should be consistent with care o0 the child with 0ailure to thri#e!
Pathoh3sioog3 an$ 4ini!a "ani#estation arasmus is characterized by gradual wasting and atrophy o0 body tissue, especially subcutaneous 0at! 4hildren with the condition appear to be #ery old! 3heir skin is ;abby and wrinkled! :nlike children with kwashiorkor, who appear more rounded 0rom the edema! Hat metabolism is less impaired than in kwashiorkor, so that #itamin * defciency is usually minimal or absent! 2n general, the clinical mani0estations o0 marasmus are similar to ghose seen in kwashiorkor with the 0ollowing eGceptions, with marasmus there is no edema 0rom hypoalbumenia or sodium retention which contributes to a se#erely emaciated appearance, no dermatoses caused by #itamin defciencies, little or no depigmentation o0 hair or skin, moderately normal 0at metabolism and lipid absorption and smaller head size and slower reco#ery 0ollowing treatmen! *s in kwashiorkor, body metabolism is minimal and maintaning body terperature is complicated by lack or subcuteneous 0at! 3he child is 0ret0ul, apathetic, withdrawn, and so lethargic that prostration 0reuently occurs intercurrent in0ection with debilitating diseasse such as tuberculosis, parasitosis, and dysentery is common! $e#ere, chronic malnutrition in in0acy result in arreased brain growth and has implications 0or the childs 0uture mental capacity! 3erjemahan dalam %ahasa 2ndonesia&
K-AS,IORKOR Pato%sioogi $an "ani#estasi Kinik
"atofsiologi dari kwasiorkor adalah hasil dari defsiensi protein baik kualitas maupun kuantitas! $ejak esensial protein untuk pertumbuhan jaringan dan perbaikan sel, semua sistem tubuh dipengaruhi tetapi dengan cepat sel tumbuh, seperti epitelium dan mukosa, kebanyakan beberapa dirugikan! Kulitnya bersisik dan kering dan ada area yang berpigmentasi! %eberapa lapisan kulit tidak normal, sebagian terjadi karena kekurangan #itamin! %ercak yang menetap berasal dari kekurangan #itamin *! kekebalan dipengaruhi dan berperan penting dalam pertumbuhan in0eksi! Kekurangan mineral juga umum khususnya besi, kalsium dan zinc! efsiensi zinc akut biasanya berkomplikasi pada "< dan hasilnya kulit kemerahan, rambut rontok, kerusakan respon imun dan mudah terpengaruh in0eksi, masalah pencemaran, bercak hitam, mengubah kebiasaan yang mempengaruhi, sulit sembuh, dan memperlemah pertumbuhan, menekan na0su makan yang selanjutnya intake makanan berkurang! engan kwashiorkor rambut menjadi kurus, kering, kasar dan rapuh! %iasanya berpigmentasi terjadi bintik)bintik kebotakan! Kehilangan berat badan bersama dengan edema umum karena hipoalbuminemia!
mudah tersinggung'rewel, lemah'suka tidur (letargik, menarik diri dan apatis dan keadaan memburuk yang mungkin disebabkan oleh diare dan in0eksi atau hasil dari kegagalan sirkulasi!
N(rsing "anage'ent Kwashiorkor $alah satu cara untuk mengatasi kekurangan nutrisi adalah identifkasi, inter#ensi, untuk dapat memantau tindakan yang tidak adekuat dan berguna untuk memantau intake penambahan sedikit nutrisi dan cairan elektrolit dan keseimbangan asam basa dapat termonitor! "erawat berperan penting dalam pendidikan dan moti#asi anak dan keluarga! "erawat juga melakukan tindakan perawatan kulit yang baik, melindungi anak dari in0eksi dengan menggunakan teknik yang baik dan memberi anak akti#itas stimulasi pertumbuhan!
"anage'ent Therae(tik 3indakan pada kwashiorkor dan marasmus diberikan diet yang mengandung kualitas tinggi protein dan atau karbohidrat sebaik #itamin dan mineral! Ketidakseimbangan elektrolit membutuhkan perhatian sesegera mungkin dan pergantian cairan parenteral segera dibutuhkan untuk mengatasi dehidrasi dan mengembalikan 0ungsi ginjal! "emberian rehidrasi oral dianjurkan oleh 8=6, mungkin digunakan untuk mengatasi dehidrasi! ($hill, 6lson dan $hike, 199.! 3erkadang, cairan per oral tidak dapat ditoleransi, dan memaksa menggunakan hiperalimentasi, permasalahan besar seperti in0eksi, diare, parasitis dan anemia, memaksa segera menunda untuk kesembuhan optimum! $atu anjuran ditambahkan stimulasi psikososial pada tindakan untuk beberapa anak malnutrisi! $usunan program bermain pada waktu yang lama melibatkan
orang tua untuk menunjukkan hasil dengan ditandai perbaikan perkembangan! *pabila diteruskan, untuk status nutrisi juga membangun lokomotor!
Peren!anaan "ersiapan psikologis esensial dibutuhkan seperti istirahat! "enurunan kesibukan akti#itas indi#idu dan perlindungan dari in0eksi tinggi! $aat itu anak biasanya lemah dan menarik diri, mereka tergantung pada orang lain untuk makan! Kesulitan kebersihan disebabkan integritas kulit rendah dan dekubitus selalu terjadi! "emberian stimulasi perkembangan juga harus diberikan! asalah yang lebih besar adalah kondisi pencegahan termasuk pentingnya pendidikan konseling tentang protein kualitas tinggi dan karbohidrat yang adekuat! *nak marasmus mungkin menderita dari dari emosional rendah, perawatan harus konsisten dengan merawat anak dengan gagal berkembang!
Pato%sioogi $an "ani#estasi Kinis arasmus memiliki karakteristik merusak bertahap dan atrof jaringan tubuh, khususnya lemak subkutan! *nak kondisinya kelihatan seperti tua! Kulit mereka lunak dan berkerut, tidak seperti anak pada kwashiorkor yang kelihatan dipenuhi dengan edema! etabolisme lemak sangat lemah daripada kwashiorkor, juga defsiensi #itamin * biasanya minimal atau tidak ada! "ada umumnya, mani0estasi klinis dari marasmus hampir sama dengan yang terlihat pada kwashiorkor, kecuali dengan marasmus tidak terjadi edema dari hipoalbuminemia atau retensi sodium yang berkontribusi kelihatan kurus, tidak ada dermatitis karena defsiensi #itaminL sedikit atau tidak ada depigmentasi