PEDOMAN KERJA MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT TAHUN 2016
UPT PUSKESMAS DTP BEBER Jl. Jendral Sudirman No.53 Desa Beber KM 13 Cirebon Telp.0232-8895252 Hotline SMS : 087713313312 087713313312 E-mail: pkmbeber@y E-mail:
[email protected] ahoo.com Situs Web. www.pkmbeber.cirebonkab.go.id
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Setiap tahun lebih dari sepuluh juta anak meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun. Lebih dari setengahnya disebabkan dari 5 kondisi yang sebenarnya dapat dicegah dan diobati, antara lain : pneumonia, diare, malaria, campak dan malnutrisi maupun seringkali kombinasi beberapa penyakit tersebut. Petugas puskesmas sudah berpengalaman dalam mengobati penyakit – penyakit yang umum menyerang anak namun mereka masih menggunakan pedoman terpisah untuk masing-masing penyakit, misalnya Pedoman Pengobatan Malaria, Pedoman Tatalaksana ISPA, atau Pedoman Penanganan Diare. Padahal ada beberapa penyakit yang saling berkaitan, misalnya diare berulang seringkali menyebabkan gizi buruk sehingga petugas puskesmas mengalami kesulitan dalam menggabungkan berbagai pedoman yang terpisah pada saat menangani anak yang menderita beberapa penyakit. WHO bersama dengan UNICEF telah mengembangkan suatu paket pegangan klasifikasi dan terapi komprehensif, memadukan intervensi yang terpisah-pisah tersebut menjadi satu paket terpadu yaitu paket Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yang merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana ballita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi upaya kuratif terhadap penyakit pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi, dan upaya promotif serta preventif yang meliputi imunisasi, pemberian vitamin A, dan konseling pemberian makan yang bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Bayi dan Anak Balita dan menekan morbiditas karena penyakit tersebut. Kegiatan MTBS memiliki tiga komponen khas yang menguntungkan, yaitu : meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita sakit, memperbaiki sistem kesehatan, dan memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalama perawatan dirumah dan upaya pertolongan k asus balita sakit.
Hal ini sangat berhubungan dengan visi UPT Puskesmas DTP Beber yakni Terwujudnya Puskesmas Beber sebagai Puskesmas unggulan dalam kualitas dan
“
profesional pelayanan kepada masyarakat untuk kesehatan mandiri”.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum -
Sebagai pedoman petugas kesehatan dalam melayani balita sakit yang berkunjung ke puskesmas sehingga mampu memperbaiki kualitas pelayanan dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan ballita.
-
Memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan
b. Tujuan Khusus -
Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita sakit khususnya bagi dokter, perawat, bidan terutama yang sudah di latih.
-
Memperbaiki sistem kesehatan yaitu perwujudan terintegrasinya banyak program kesehatan dalam 1 kali pemeriksaaan MTBS.
-
Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan dirumah dan upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit guna meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
C. SASARAN
Sasaran dari pedoman ini adalah petugas kesehatan dalam melaksanakan pelayanan balita sakit meliputi dokter, perawat, dan bidan yang bertugas di Puskesmas induk, Pustu, Polindes, Pusling dan Poskesdes diwilayah kerja Puskesmas Beber Kabupaten Cirebon.
D. RUANG LINGKUP
1. Upaya Kuratif Yaitu suatu upaya pelayanan kesehatan bayi dan balita sakit usia 2 bulan
5 tahun yang
–
datang ke fasilitas kesehatan wilayah kerja Puskesmas Beber sesuai dengan tatalaksana Manajemen Terpadu Balita Sakit dan memberi rujukan ke poli lain atau rumah sakit bila diperlukan. 2. Upaya Promotif Yaitu suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan keluarga untuk perilaku hidup sehat, misalnya dengan memberikan penyuluhan mengenai pemberian ASI, pemberian makan pada bayi dan anak melalui media penyuluhan berupa lembar balik, Kartu Nasehat Ibu, leaflet ataupun poster. 3. Upaya Preventif yaitu upaya mencegah suatu masalah kesehatan/ penyakit pada anak seperti pemberian makanan tambahan-pemulihan (PMT-P) pada balita gizi kurang supaya status balita yang diberi PMT-P meningkat, pemberian Vitamin A untuk mencegah rabun senja, pemberian obat cacing untuk mencegah kecacingan, dan zat besi untuk mencegah anemia.
E.
BATASAN OPERASIONAL
1. Menilai tanda-tanda dan gejala penyakit yaitu melakukan penilaian dengan cara anamnesis dan pemeriksaan fisik.
2. Membuat klasifikasi yaitu membuat sebuah keputusan mengenai kemungkinan penyakit atau masalah serta tingkat keparahannya. 3. Menentukan tindakan dan memberi pengobatan yaitu menentukan tindakan dan memberi pengobatan difasilitas kesehatan sesuai dengan setiap klasifikasi, m emberi obat untuk diminum dirumah dan juga mengajari ibu tentang cara memberi obat serta tindakan lain yang harus dilakukan dirumah. 4. Memberi konseling bagi ibu termasuk menilai cara pemberian makan anak, memberi anjuran pemberian makan yang baik untuk anak, serta kapan harus membawa anaknya kembali ke fasilitas kesehatan. 5. Tindak lanjut yaitu menentukan tindakan dan pengobatan pada saat anak datang untuk kunjungan ulang.
F.
LANDASAN HUKUM
1. Permenkes No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak 2. Permenkes No. 1464/X/Menkes/2010 Bab III Pasal 11 tentang Pelayanan Kesehatan Anak 3. Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 4. Perda Kabupaten Cirebon No. 3 Tahun 2009 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita 5. SK Kapus No.206/SK/KA-PKM.BBR/I/2015 tgl02-01-2015 tentang Penugasan Penanggung Jawab Pelayananan MTBS di Lingkungan UPT Puskesmas DTP Beber 6. Buku Modul MTBS Jilid 1 – 6 tahun 2009 7. Buku Pedoman Penerapan MTBS di Puskesmas Tahun 2009 8. Buku Bagan MTBS Tahun 2009
BAB II STANDAR KETENAGAAN A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Petugas kesehatan meliputi perawat dan bidan dapat menangani pelayanan bayi dan balita sakit sesuai tatalaksana MTBS yang dikordinator oleh penanggung jawab MTBS dan dokter puskesmas dengan standar kualifikasi petugas minimal pendidikan Diploma III bidang Keperawatan dan Kebidanan.
B. DISTRBUSI KETENAGAAN
Pengaturan dan penjadwalan petugas kesehatan didalam gedung yaitu diruang pemeriksaan dan diluar gedung yaitu puskesmas pembantu, puskesmas keliling, dan polindes yang dikoordinir oleh penanggung jawab MTBS.
C. TUPOKSI
1. TUGAS Melakukan pelayanan kesehatan terhadap balita usia 2 bulan – 5 tahun 2. FUNGSI 1. Persiapan alat medis dan non medis ya ng diperlukan untuk pelayanan 2. Pelaksanaan anamnesa 3. Pemeriksaan fisik dan tanda vital 4. Penilaian tanda-tanda dan gejala penyakit, status imunisasi, status gizi 5. Pengklasifikasian penyakit 6. Penentuan tindakan sesuai dengan klasifikasi 7. Pelaksanaan pengobatan sesuai SOP 8. Pemberian konseling 9. Pelaksanaan tindakan prarujukan 10. Pelaksanaan rujukan ke poli lain 11. Penggalangan kerjasama lintas program 12. Pencatatan dan pelaporan 3. URAIAN TUGAS 1. Melakukan anamnesa anak sakit usia 2 bulan – 5 tahun 2. Melakukan pengukuran berat badan, panjang badan/ tinggi badan dan tanda vital 3. Menilai keluhan anak sakit 4. Membuat klasifikasi penyakit 5. Memberikan tindakan sesuai dengan klasifikasi penyakit
6. Memberikan konseling bagi ibu 7. Memberikan pelayanan tindak lanjut dan pengobatan sederhana dirumah 8. Membuat laporan bulanan 9. Melakukan analisa dan rencana tindak lanjut 4. TANGGUNG JAWAB 1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan MTBS di wilayah kerja Puskesmas Beber 2. Bertanggung jawab atas pengklasifikasian kasus penyakit 3. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pelaporan
D. JADWAL KEGIATAN
NO
JENIS PELAYANAN
KEGIATAN
TUJUAN
Menilai tanda-tanda dan gejala penyakit, status imunisasi, status gizi dan pemberian vitamin A. Pengukuran Berat Badan Mengukur BB/TB dan dan Panjang Badan/ menimbang BB bayi dan Tinggi Badan balita sakit
INDIKATOR
Penilaian dan Klasifikasi Anak Sakit
1.
Pelayanan Balita Sakit
Penentuan tindakan dan pengobatan
Konseling bagi ibu
Tindakan preventif
2.
Pelayanan Imunisasi
3.
Pelayanan anak sehat
4.
Pencatatan dan pelaporan
kuratif
Pemberian idasar
Konseling anak
Menentukan tindakan sesuai dengan klasifikasi anak sakit dan memutuskan apakah seorang anak perlu dirujuk Melakukan konseling dan mengajari ibu cara pemberian obat oral, dan pemberian makanan pada anak dan Melakukan pemberian parasetamol, dosis pertama antibiotik, oralit/terapi cairan, vitamin A dan imunisasi
imunisas
Mencegah penyakit yang biasa terjadi pada anak
Memberi informasi seputar pengasuhan dan perawatan bayi dan balita Rekapitulasi hasil Mengetahui bayi dan balita kunjungan bayi dan balita sakit yang ditangani dengan sakit MTBS
Anak sakit usia 2 bulan – 5 tahun ditangani sesuai tatalaksana MTBS
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Setiap hari Senin - Sabtu
Sangat Kurus <-3SD Kurus – 3SD sampai dengan <- 2SD Normal -2SD sampai dengan 2 SD Gemuk >2 SD Anak sakit usia 2 bulan – 5 tahun mendapat penanganan yang tepat
Ibu dapat melakukan perawatan anak sakit dirumah yaitu cara pemberian obat oral, pemberian makan pada anak sakit Mencegah keadaan yang lebih berat pada anak sakit
< 7 hari : hepatitits B Usia 1 bulan :BCG, Polio I Usia 2 bulan : DPT/HB 1, Polio 2
- Setiap hari Rabu di Puskesmas.
Usia 3 bulan : DPT/HB 2, Polio 3 Usia 4 bulan : DPT/ HB 3, Polio 4 Usia 9 bulan : Campak Usia 18 bulan : Booster DPT/HB Usia 24 bulan : Booster Campak Anak usia 0 – 5 tahun
- Minggu I – III di Posyandu
Registrasi harian dan hasil rekapan mingguan
Setiap hari Kamis
Setiap hari Sabtu
3.
Pelayanan anak sehat
4.
Pencatatan dan pelaporan
Konseling anak
Memberi informasi seputar pengasuhan dan perawatan bayi dan balita Rekapitulasi hasil Mengetahui bayi dan balita kunjungan bayi dan balita sakit yang ditangani dengan sakit MTBS
Usia 3 bulan : DPT/HB 2, Polio 3 Usia 4 bulan : DPT/ HB 3, Polio 4 Usia 9 bulan : Campak Usia 18 bulan : Booster DPT/HB Usia 24 bulan : Booster Campak Anak usia 0 – 5 tahun
Registrasi harian dan hasil rekapan mingguan
BAB III STANDAR FASILITAS
A.
DENAH RUANG
- Minggu I – III di Posyandu
Setiap hari Kamis
Setiap hari Sabtu
BAB III STANDAR FASILITAS
A.
DENAH RUANG
B. STANDAR FASILITAS
1. Ruangan pelayanan pemeriksaan anak MTBS memiliki fasilitas dalam menunjang pemeriksaan anak balita yaitu : a.
Timbangan bayi dan timbangan balita.
b. Pengukur panjang badan bayi . c.
Pengukur tinggi badan balita yang ditempel didinding.
d. Alat-alat pemeriksaan berupa : timer pernafasan, thermometer, senter, tongue spatel, otoscope, stetoskop, dan tensi anak. e. Obat-obatan sampel seperti : amoksisilin, kotrimoksazol, parasetamol, salep mata, oralit, gentian violet. f.
Alat permainan edukatif.
g.
Buku-buku pedoman MTBS dan perlengkapan administrasinya.
h. Perangkat computer dengan aplikasi ICATT ( IMCI Computerize Adaptation Training Tools). 2. Kondisi ruangan yang nyaman dilengkapi AC dan sarana penerangan yang baik serta ruangan yang sangat ramah anak.
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN A. LINGKUP KEGIATAN MTBS
Kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup pelayanan MTBS yaitu : 1. Kegiatan dalam gedung yaitu kegiatan yang dilaksanakan di poli MTBS untuk melayani pasien balita sakit yang datang ke puskesmas baik untuk konsultasi maupun pelayanan pengobatan. 2. Kegiatan luar gedung yaitu kegiatan pelayanan kesehatan balita sakit sesuai tatalaksana MTBS pada saat pelayanan di puskesmas keliling, puskesmas pembantu, dan polindes.
B. LANGKAH KEGIATAN
I.
Perencanaan kegiatan MTBS dicantumkan dalam rencana kegiatan bulanan dan tahunan Puskesmas.
II. Pelaksaanan MTBS sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) MTBS Puskesmas Beber. Pelaksanaan Pelayanan Balita Sakit umur 2 Bulan - 5 Tahun
A. Penilaian dan Klasifikasi Anak Sakit Penilaian, klasifikasi dan menentukan tindakan : 1. Memeriksa tanda bahaya umum 2. Kemudian tanyakan keluhan utama : a.
Apakah anak menderita batuk atau sukar bernafas ?
b. Apakah anak menderita diare ? c.
Apakah anak demam ? -
Klasifikasi malaria
-
Klasifikasi campak
-
Klasifikasi demam berdarah
d. Apakah anak mempunyai masalah telinga e. Memeriksa status gizi f.
Memeriksa anemia
g.
Memeriksa imunisasi dan vitamin A
3. Menilai masalah keluhan lain B. Pengobatan 1. Mengajari ibu cara pemberian obat oral dirumah. a.
Antibiotik oral
b. Antimalaria oral
c.
Parasetamol
d. Vitamin A e. Zat besi / tambah darah f.
Obat cacing
2. Mengajari ibu cara mengobati infeksi dirumah a.
Mengobati infeksi mata dengan tetes/ salep mata
b. Mengeringkan telinga dengan kain/ kertas penyerap c.
Mengobati luka dimulut dengan gentian violet
d. Meredakan batuk dan melegakan tenggorokan dengan bahan yang aman 3. Pemberian pengobatan ini hanya diklinik a.
Antibiotik intramuskular
b. Suntikan artemeter untuk malaria berat c.
Mencegah agar gula darah tidak turun
4. Pemberian cairan tambahan pada diare a.
Rencana Terapi A : penanganan diare dirumah
b. Rencana Terapi B : penanganan dehidrasi ringan/ sedang dengan oralit c.
Rencana Terapi C : penanganan dehidrasi berat
5. Pengobatan lanjutan a.
Pemberian tablet zinc untuk penderita diare
b. Pemberian cairan pra rujukan untuk demam berdarah dengue c.
Tindakan pra rujuk anak sangat kurus disertai diare
C. Konseling Bagi Ibu 1. Makanan a.
Menilai cara pemberian makan anak
b. Anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit c.
Menasehati ibu tentang masalah pemberian makan
2. Cairan Meningkatkan pemberian cairan selama anak sakit 3. Kapan harus kembali Menasehati ibu kapan harus kembali 4. Menasehati ibu tentang kesehatan sendiri 5. Menasehati ibu tentang penggunaan kelambu untuk pencegahan malaria D. Pelayanan Tindak Lanjut 1. Pneumonia 2. Diare Persisten 3. Disentri
4. Malaria (Daerah Resiko Tinggi atau Resiko Rendah) 5. Demam mungkin bukan malaria (Daerah Resiko Rendah atau Tanpa Resiko Malaria) 6. Campak dengan komplikasi pada mata atau m ulut 7. Mungkin DBD/ Demam : Mungkin bukan DBD 8. Infeksi Telinga 9. Masalah pemberian makan 10. Anak Kurus 11. Anemia III. Pembuatan laporan bulanan Merupakan hasil rekapan balita sakit yang dilayanani sesuai tatalaksana MTBS. Target yang ditetapkan adalah 90% balita sakit yang berkunjung ke fasilitas kesehatan wilayah kerja puskesmas Beber dilayani dengan tatalaksana MTBS. IV. Rekapan laporan tahunan Adalah jumlah seluruh hasil rekapan balita sakit yang dilayani sesuai tatalaksana MTBS selama satu tahun dari bulan Januari – Desember.Juga menampilkan data jumlah seluruh kunjungan balita sakit berdasarkan klasifikasi penyakit. V. Evaluasi hasil kegiatan bulanan dan tahunan Untuk mengetahui sejauh mana sasaran dan target yang telah dicapai setiap bulan dan tahunnya. VI. Rencana tindak lanjut kegiatan yang akan datang Mempersiapkan rencana yang akan dilakukan dalam menindaklanjuti hasil evaluasi berupa masalah dan hasil pencapaian yang belum dicapai.
BAB V LOGISTIK Adapun sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pelayanan balita adalah : 1. Timbangan bayi 2. Timbangan injak untuk balita 3. Pengukur panjang badan 4. Pengukur tinggi badan 5. Thermometer 6. Respiratory Timer 7. Senter 8. Tongue spatel 9. Nasal canule 10. Otoscope 11. Stethoscope 12. BP Aparatus Anak 13. Obat-obatan sampel
BAB VI KESELAMATAN SASARAN Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan pelayanan MTBS perlu memperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi akibat kesalahan penanganan dan penatalaksanaan. Upaya pencegahan resiko terhadap sasaran dilakukan setiap kegiatan pelayanan kesehatan bayi dan balita sakit.
BAB VII KESELAMATAN KERJA Dalam pelaksanaan pelayanan bayi dan balita sakit perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan dan lintas sektor terkait dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan pelayanan. Upaya pencegahan resiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan. Untuk itu dalam setiap kegiatan pelayanan bayi dan balita sakit sebaiknya selalu menggunakan APD (Alat Perlindungan Diri), berupa masker dan sarung tangan bila diperlukan.
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Kinerja pelaksanaan pelayanan bayi dan balita sakit harus dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut : 1. Pelayanan dilaksanakan sesuai dengan SPO a. SPO Tatalaksana MTBS b. SPO Mengukur Berat Badan Anak Usia 0-2 Tahun c.
SPO Mengukur Berat Badan Anak Usia 2-5 tahun
d. SPO Mengukur Panjang Badan Anak Usia 0-2 Tahun e. SPO Mengukur Tinggi Badan Anak Usia 2-5 Tahun f.
SPO Mengukur Suhu Tubuh
g.
SPO Mengukur Pernafasan
h. SPO Cara Pemberian Makan Anak Berdasarkan Umur i.
SPO Cara Pemberian Obat Oral
j.
SPO Pemberian Vitamin A
k.
SPO Pemberian Terapi Cairan Tambahan Pada Anak Diare
l.
SPO Mengobati Infeksi Infeksi Mata
m. SPO Mengobati Infeksi Telinga Akut n. SPO Mengobati Infeksi/Luka Mulut 2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan (Tupoksi) 3. Ketepatan penggunaan sarana dan prasarana sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan 4. Semua kegiatan didasarkan pada aspek kebutuhan pasien sebagai bentuk pelayanan prima 5. Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya bulanan
BAB IX PENUTUP Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas diantaranya dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain dalam melakukan pelayanan kesehatan terutama pelayanan kesehatan bayi dan balita. Keberhasilan kegiatan pelayanan kesehatan bayi dan balita tergantung pada komitmen yang baik dan disiplin dari pihak terkait dalam upaya meningkatkan kesehatan bayi dan balita.
Mengetahui, Kepala UPT Puskesmas DTP Beber
Drs. Haeria, SKM., MKM NIP.196412131988031006
Kordinator Pelaksana MTBS
Rini Mairida Pasaribu, S.Kep