ORIENTASI PENGEMBANGAN KURIKULUM BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Pada Pada masa masa Kolo Koloni nial al Bela Beland ndaa kead keadaa aan n pend pendid idik ikan an di Indo Indone nesi siaa sang sangat atla lah h memprihatinkan. Belum adanya Lembaga Pendidikan seperti sekarang ini, yang ada hanya Lembaga Pendidikan dari Kolonial yang diperuntukkan bagi Kaum Bangsawan atau orangorang yang mempunyai derajat atau pangkat di pemerintahan desa atau daerah. Lebih dari sebagian penduduk Indonesia tidak mengenyam pendidikan yang ada malah dijadikan sebagai alat untuk memenuhi segala fasilitas demi kepentingan Kolonial. Setelah Indonesia memasuki masa kemerdekaan, lembaga pendidikan baru mulai dirint dirintis, is, yang yang bertuj bertujuan uan nasion nasional al untuk untuk mrnerd mrnerdask askan an bangsa bangsa.. Seteng Setengah ah abad abad lebih lebih pendidikan di Indonesia berjalan, namun belum bias merumuskan materi-materi mater i-materi pelajaran yang yang dilalui dilalui oleh oleh anak anak didik didik yang yang disebu disebutt kuriku kurikulum lum yang yang sesuai sesuai dengan dengan kebutu kebutuhan han pendidikan di Indonesia. Lebih dari sembilan kali kurikulum pendidikan di Indonesia sudah mulai berubahubah. !amun sampai detik ini kurikulum tersebut belum mampu untuk menjadi formulasi yang tepat untuk dijadikan pengatur pendidikan di Indonesia. "ntuk itu marilah kita kaji bersama-sama mengenai perjalanan orientasi kurikulum yang telah berjalan dan berlaku di Indonesia. B.
Rumusan Masalah #. Bagaim aimanaka akah sej sejarah rah mengena enai Perjalan lanan $rientas tasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia%
&.
Baga Bagaim iman anak akah ah Prakt Praktik ik $rie $rient ntasi asi Peng Pengem emban banga gan n Kur Kurik ikul ulum um di Indo Indone nesi sia% a%
BAB II PEMBAHASAN
'.
Sejarah Perjalanan $rientasi Kurikulum di Indonesia Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dua tahun sebelum pendidikan di Indonesia di katakan berjalan walaupun masih apa adanya. Pendidikan tidak akan lepas dari prosesi pembelajaran yang harus dilalui dalam setiap jenjang pendidikan, atau yang biasa disebut dengan kurikulum pendidikan. Begitu pula pada awal berdirinya pendidikan di Indonesia, kurikulumnya pun masih bias dikatakan belum rapi.(ari waktu kewaktu kurikulum kurikulum pendidikan pendidikan di Indonesia Indonesia selalu berusaha untuk untuk disempurnak disempurnakan, an, namun hingga saat ini pendidikan di Indonesia belum mendapatkan formulasi kurikulum yang tepat dan pas. 'langkah baiknya kita melihat dulu perjalanan kurikulum pendidikan di Indonesia sebelum mempunyai anggapan mengapa kegagalan selalu menghinggapi pendidikan di Indonesia. 'dapun Perjalanan Kurikulum (i Indonesia, antara lain )
.
Ren!ana Pem"ela#aran Tahun $%& Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer plan. (alam bahasa Belanda, artinya renana pelajaran, lebih popular ketimbang urriulum *bahasa Inggris+.Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis) dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. 'sas pendidikan ditetapkan Panasila. enana Pelajaran #/ baru dilaksanakan sekolah-sekolah pada #01. Sejumlah kalangan menyebut sejarah perkembangan kurikulum diawali dari Kurikulum #01. Bentuknya memuat dua hal pokok) daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, plus garis-garis besar pengajaran. enana Pelajaran #/ mengurangi pendidikan pikiran. 2ang diutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat, materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani. '. Ren!ana Pem"ela#aran Terura( Tahun $)'
Kurikulum ini lebih merini setiap mata pelajaran yang disebut enana Pelajaran 3erurai #0&. 4Silabus mata pelajarannya jelas sekali. seorang guru mengajar satu mata pelajaran,5 kata (jau6ak 'hmad, (irektur Pendidikan (asar (epdiknas periode ##-#0. Ketika itu, di usia #7 tahun (jau6ak adalah guru S( 3ambelan dan 3anjung Pinang, iau. (i penghujung era Presiden Soekarno, munul enana Pendidikan #7 atau Kurikulum #7. 8okusnya pada pengembangan daya ipta, rasa, karsa, karya, dan moral *Panawardhana+. 9ata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi) moral, keerdasan, emosional:artistik, keprigelan *keterampilan+, dan jasmaniah. Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis. *. Ren!ana Pen+(+(kan Tahun $,% 'walnya pada tahun #/, kurikulum saat itu diberi nama entjana Pelajaran #/. Pada saat itu, kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan ;epang,. entjana Pelajaran #/ boleh dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai de
Kur(kulum $,Kelahiran kurikulum ini bernuansa politik, mengganti produk orde lama menjadi produk orde baru. 3ujuan kurikulum ini adalah pada pembentukan manusia panasila
sejati. Kurikulum #7= ini menekankan pendekatan organisaasi materi pelajaran, kelompok pembinaan panasila, pengetahuan dasar dan pengetahuan khusus. ;umlah materi yang diajukan adalah buah. Kurikulum ini disebut kurikulum bulat. Kurikulum yang hanya memuat mata pelajaran pokok saja. 9uatan pelajarannya-pun bersifat teoritis, tidak mengaitkan materi pelajaran dengan permasalahan fatual dilapangan. 3itik tekan terberat hanya pada materi apa yang tepat yang harus diberikan kepada siswa disetiap jenjang yang harus dilalui. ). Kur(kulum $&) Kurikulum #/0 sebagai pengganti kurikulum #7=, menekankan pada tujuan agar pendidikan lebih efektif dan efisien. 2ang melatar belakangi berdirinya kurikulum ini adalah pengaruh konsep managemen, yaitu managemen obyektifitas. 9etode, materi dan tujuan pengajaran dirini dalam prosedur Pengembangan Prosedur Sistem Intruksional*PPSI+. Pada kurikulum ini dikenal dengan istilah satuan pengajaran, yaitu renana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirini lagi, yaitu ) petunjuk umum, 3ujuan Intruksional Khusus *3IK+, materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar dan e
,.
Kur(kulum $-% Seara umum dasar perubahan kurikulum #/0 ke kurikulum #= di antaranya sebagai berikut) #. 3erdapat beberapa unsur dalam >B?! #=@ yang berlum tertampung ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. &. 3erdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan kemampan anak didik. @. 3erdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaanya di sekolah. . 3erlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan di setiap jenjang. 0. Pengadaan program studi baru *seperti di S9'+ untuk memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja. 'tas dasar perkembangan itu, maka menjelang tahun #=@ antara kebutuhan atau tuntutan masyarakat dan ilmu pengetahuan:teknologi terhadap pendidikan dalam kurikulum #/0 dianggap tidak sesuai lagi. $leh karena itu diperlukan perubahan kurikulum. Kurikulum #= tampil sebagai perbaikan atau re
kepada siswa untuk aktif terlibat seara fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar seara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotor. 9enanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsepkonsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti. "ntuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya. 9ateri disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan penyajian pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan induktif dari ontoh-ontoh ke kesimpulan. (ari yang mudah menuju ke sukar dan dari sederhana menuju ke kompleks. 3okoh penting dibalik lahirnya Kurikulum #= adalah Profesor (r. Aonny . Seniawan, Kepala Pusat akurikulumm (ekdiknas periode #=1-#=7 yang juga ektor IKIP ;akarta, sekarang "ni
Kur(kulum $$% +an sulemen kur(kulum $$$ Pada kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum #=, proses pembelajaran menekankan pada pola pengajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar dengan kurang memperhatikan muatan *isi+ pelajaran. ?al ini terjadi karena berkesesuaian suasana pendidikan di LP3K *Lembaga Pendidikan 3enaga Kependidikan+ pun lebih mengutamakan teori tentang proses belajar mengajar. 'kibatnya, pada saat itu dibentuklah 3im Basi Siene yang salah satu tugasnya ikut mengembangkan kurikulum di sekolah. 3im ini memandang bahwa materi *isi+ pelajaran harus diberikan ukup banyak kepada siswa, sehingga siswa selesai mengikuti pelajaran pada periode tertentu akan mendapatkan materi pelajaran yang ukup banyak. Kurikulum # dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum #= dan dilaksanakan sesuai dengan "ndang-"ndang no. & tahun #= tentang Sistem Pendidikan !asional. ?al ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem aturwulan. (engan sistem aturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran ukup banyak. 3erdapat iri-iri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum #, di antaranya sebagai berikut) #. Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem atur wulan. &. Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang ukup padat *berorientasi kepada materi pelajaran:isi+. @. Kurikulum # bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat
kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar. . (alam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik seara mental, fisik, dan sosial. (alam mengaktifkan siswa guru dapat memberikan bentuk soal yang mengarah kepada jawaban kon
Kur(kulum '//% 0Kur(kulum Ber"as(s K1metens(2 Implementasi pendidikan di sekolah mengau pada seperangkat kurikulum. Salah satu bentuk ino
didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab. 'dapun karakteristik KBK menurut (epdiknas *&11&+ adalah sebagai berikut) #. 9enekankan pada keterapaian kompetensi siswa baik seara indi
Kur(kulum '//, 0Kur(kulum T(ngkat Satuan Pen+(+(kan2 Kurikulum ini dikatakan sebagai perbaikan dari KBK yang diberi nama Kurikulum 3ingkat Satuan Pendidikan *K3SP+. K3SP ini merupakan bentuk implementasi dari "" !o. &1 tahun &11@ tentang sistem pendidikan nasional yang dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah !omor # tahun &110 tentang standar nasional pendidikan.
Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu) a. Standar isi b. Standar proses . Standar kompetensi lulusan d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan e. Standar sarana dan prasarana
f. g.
Standar pengelolaan, standar pembiayaan Standar penilaian pendidikan.
Kurikulum dipahami sebagai seperangkat renana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta ara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk menapai tujuan pendidikan tertentu, maka dengan terbitnya Peraturan Pemerintah !omor # 3ahun &110, pemerintah telah menggiring pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan. Seara substansial, pemberlakuan Kurikulum 3ingkat Satuan Pendidikan *K3SP+ lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang ada, yaitu PP !o. #:&110. 'kan tetapi, esensi isi dan arah pengembangan pembelajaran tetap masih beririkan terapainya paket-paket kompetensi *dan bukan pada tuntas tidaknya sebuah subjet matter+, yaitu) a. 9enekankan pada keterapaian kompetensi siswa baik seara indi
ORIENTASI PENGEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA $rientasi Pengembangan kurikulum menurut Seller menyangkut enam aspek, yaitu ) #. 3ujuan pendidikan menyangkut arah kegiatan pendidikan. 'rtinya , hendak dibawa ke mana siswa yang kita didik itu. &. Pandangan tentang anak. 'pakah anan dianggap sebagai organisme yang aktif atau pasif. @. Pandangan tentang proses pembelajaran. 'pakah proses pembelajaran itu dianggap sebagai proses transformasi ilmu pengetahuan atau mengubah prilaku. . Pandangan tentang lingkungan. 'pakah lingkungan belajar harus dikelola seara formal, atau seara bebas yang dapat memungkinkan anak bebas belajar. 0. Konsepsi tentang peran guru . 'pakah guru harus berperan sebagai instruktur yang bersifat otoriter, atau guru dianggap sebagai fasilitator yang siap memberi bimbingan dan bantuan pada anak untuk belajar. 7. C
'da @ orientasi) . Or(entas( Pa+a Bahan Pela#aran
$rientasi pada bahan pelajaran yakni masalah bahan pelajaran sangat di tekankan dan dijadikan pangkal kerja. Seara umum dapat dikatakan bahwa pendekatan ini mengajarkan materi pelajaran dahulu dan setelah itu menjabarkannya ke dalam pokok-pokok dan subsub pokok bahasan yang nantinya akan diajarkan kepada siswa. Pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan bahan-bahan pelajaran didasarkan pada) a. Penting atau tidaknya bahan pelajaran tersebut untuk diajarkan di sekolah tertentu. b. 9anfaat dari bahan tersebut. . Kerele
Or(entas( Pa+a Tu#uan Pendekatan yang berorientasi pada tujuan ini, menempati rumusan atau penetapan tujuan yang hendak diapai dalam posisi sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Seperti tertera pada ?irarki 3ujuan Pendidikan Indonesia terdiri atas ) a. 3ujuan !asional-3ujuan Pendidikan !asional. b. 3ujuan Institusional-3ujuan Kurikuler. . 3ujuan Instruksional, yang terbagi lagi menjadi 3ujuan Instruksional umum, dan 3ujuan Instruksional Khusus.
9asing-masing tujuan yang ada di bawahnya terkait seara langsung dengan tujuan yang ada di atasnya. Penyusunan kurikulum dengan orientasi berdasarkan tujuan, artinya bahwa tujuan pendidikan diantumkan terlebih dahulu. 3ujuan pendidikan di Indonesia tertera pada >B?!. 'tas dasar tujuan-tujuan yang telah ada, selanjutnya dite tapkan pokok pokok bahan pelajaran dan kegiatan belajar mengajar, yang kesemuanya itu diarahkan
untuk menapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Pengembangan kurikulum yang menganut pendekatan berorientasi pada tujuan ini mendasarkan diri pada tujuan-tujuan pendidikan yang telah dirumuskan seara jelas dari tujuan nasional sampai tujuan instruksional. (alam hal ini kegiatan pertama adalah merumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang akan dilaksanakan dan diapai melalui kegiatan belajar mengajar mengajar. 3ujuan-tujuan pendidikan yang dirumuskan biasanya bersifat menyeluruh, menakup aspek-aspek, mulai aspek pengetahuan, nilai-nilai, keterampilan maupun sikap. (alam pengembangan semaam ini yang menjadi persoalan adalah menentukan tujuan-tujuan atau harapan apa yang diinginkan dari terapainya hasil pembelajaran tersebut. Pengembangan kurikulum yang semaam ini di Indonesia adalah kurikulum #/0. Berdasarkan tujuan yang dirumuskan tersebut maka disusun atau diterapkanlah bahan pelajaran yang meliputi pokok-pokok dan sub-sub pokok bahasan sehingga lebih terarah. Kele"(hann3a4 a. 3ujuan yang ingin diapai sudah jelas dan tegas, sehingga bahan, metode, jenis jenis kegiatan juga jelas dalam menetapkannya. Karena telah ada tujuan-tujuan yang jelas maka memudahkan penilaian- penilaian untuk mengukur hasil kegiatan. b. ?asil penilaian yang terarah akan mampu membantu para pengembang kurikulum mengadakan perbaikan-perbaikan : perubahan-perubahan penyesuaian yang diperlukan. Kekurangann3a4 a. Sulit
b. 9erumuskan, apalagi jika merumuskan seara operasional setiap kali melaksanakan kegiatan belajar mengajar. *. Or(entas( Pa+a Keteram(lan Pr1ses (alam pendekatan ini yang lebih di tekankan adalah masalah kegiatan proses belajar mengajar apa yang harus dilakukan siswa dan bagaimana ara melakukan proses harus di pikirkan dan dikembangkan. Keterampilan proses adalah pendekatan belajat mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan seara efektif dan efesien dalam menapai tujuan pelajaran. 3itik berat yakni memikirkan, merenanakan, dan melaksanakan bagaimana, ara dan langkahlangkah agar siswa menguasai keterampilan serta memahami ilmu pengetahuan. Pengembangan kurikulum di Indonesia yang menganut orientasi tersebut adalah kurikulum #=. Pendekatan ini menurut keaktifan keduanya, baik guru maupun siswa. guru seara aktif merenanakan, memilih, menentukan, membimbing, menyerahi kegiatan, sedang siswa harus terlibat baik seara fisik, mental, maupun emosional, serta mereka harus menemukan sendiri, mengelola, mempergunakan serta mengkomunikasikan segala hal yang di temukan dalam proses belajar. Kele"(han4 a. Pendekatan lebih mengutamakan siswa dapat menguasai keterampilan 4 bagaimana ara belajar5 * how learn to learn+ daripada hasilnya. b. (apat mempergunakan dan mengembangkan sendiri keterampilan yang telah didapat. ;adi dengan pendekatan ini diharapkan siswa akan berlatih menari,
menemukan, dan mengembangkan sendiri masalah-masalah pengetahuan, dalam hal ini guru harus meniptakan suasana yang baik dan diperlukan kemampuan untuk bertanya, membuat siswa aktif menjawab pertanyaan siswa serta mengorganisasi kelas. Kekurangan4 a. Sulitnya mengorganisasi kelas, sebab dalam hal ini guru dituntut aktif seara dapat membuat siswa ikut aktif.
BAB III PENUTUP A.
Kes(mulan (ari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan ) #. Bahwa sejarah perjalanan kurikulum di Indonesia adalah sebagai berikut )
a. b. . d. e. f. g. h. i.
enana Pembelajaran 3ahun #/ enana Pembelajaran 3erurai 3ahun #0& enana Pendidikan 3ahun #7 Kurikulum #7= Kurikulum #/0 Kurikulum #= Kurikulum # dan suplemen kurikulum # Kurikulum &11 *Kurikulum Berbasis Kompetensi+ Kurikulum &117 *Kurikulum 3ingkat Satuan Pendidikan+
&. Bahwa $rientasi Kurikulum Pendidikan yang pernah dipakai di Indonesia adalah ) a.
Or(entas( Pa+a Bahan Pela#aran $rientasi pada bahan pelajaran yakni masalah bahan pelajaran sangat di tekankan dan dijadikan pangkal kerja. Serta dapat dikatakan bahwa pendekatan ini mengajarkan materi pelajaran dahulu dan setelah itu menjabarkannya ke dalam
pokok-pokok dan sub-sub pokok bahasan yang nantinya akan diajarkan kepada siswa. ".
Or(entas( Pa+a Tu#uan Penyusunan kurikulum dengan orientasi berdasarkan tujuan, artinya bahwa tujuan pendidikan diantumkan terlebih dahulu. 3ujuan pendidikan di Indonesia tertera pada >B?!. 'tas dasar tujuan-tujuan yang telah ada, selanjutnya ditetapkan pokok-pokok bahan pelajaran dan kegiatan belajar mengajar, yang kesemuanya itu diarahkan untuk menapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Pengembangan kurikulum yang menganut pendekatan berorientasi pada tujuan ini mendasarkan diri pada tujuan-tujuan pendidikan yang telah dirumuskan seara jelas dari tujuan nasional sampai tujuan instruksional. !.
Or(entas( Pa+a Keteram(lan Pr1ses (alam pendekatan ini yang lebih di tekankan adalah masalah kegiatan proses belajar mengajar apa yang harus dilakukan siswa dan bagaimana ara melakukan proses harus di pikirkan dan dikembangkan. Keterampilan proses adalah pendekatan belajat mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan seara efektif dan efesien dalam menapai tujuan pelajaran. 3itik berat yakni memikirkan, merenanakan, dan melaksanakan bagaimana, ara dan langkah-langkah agar siswa menguasai keterampilan serta memahami ilmu pengetahuan.
DA5TAR PUSTAKA
?amalik, $emar. (asar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung) P3. emaja osda karya. &11=. (akir, ?. Perenanaan dan Pengembangan Kurikulum, ;akarta) P3. ineka Aipta, &11. !urgiyantoro, Burhan. (asar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. 2ogyakarta) BP8C. #==. Soetopo, ?enyat, Soemanto, Dasty, Pembinaan Pengembanga Kurikulum, ;akarta) Bumi 'ksara, #@. Subandijah, Pengembangan dan Inorafindo Persada, #7. http)::kesadaransejarah.blogspot.om:&11/:##:kurikulum-pendidikan-kita.html http)::eduation-indonesia.blogspot.om:&11/:10:kurikulum-beridentitaskerakyatan.html http)::re-searhengines.om:171/agung.html http)::gperangin.blogspot.om:orientasi pengembangan kurikulum.html http)::www.khalian.blogspot.om&11=:1@:orientaskurikulumdarimasaprakemer dekaan.html (iposkan oleh 9'S '!>>' di #/.## Kirimkan Ini lewat CmailBlog3hisEBerbagi ke 3witterBerbagi ke 8aebookBagikan ke Pinterest
ORIENTASI PENGEMBANGAN KURIKULUM A.
Latar Belakang
Pada masa Kolonial Belanda keadaan pendidikan di Indonesia sangatlah memprihatinkan. Belum adanya Lembaga Pendidikan seperti sekarang ini, yang ada hanya Lembaga Pendidikan dari Kolonial yang diperuntukkan bagi Kaum Bangsawan atau orangorang yang mempunyai derajat atau pangkat di pemerintahan desa atau daerah. Lebih dari sebagian penduduk Indonesia tidak mengenyam pendidikan yang ada malah dijadikan sebagai alat untuk memenuhi segala fasilitas demi kepentingan Kolonial. Setelah Indonesia memasuki masa kemerdekaan, lembaga pendidikan baru mulai dirintis, yang bertujuan nasional untuk mrnerdaskan bangsa. Setengah abad lebih pendidikan di Indonesia berjalan, namun belum bias merumuskan materi-materi pelajaran yang dilalui oleh anak didik yang disebut kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan di Indonesia. Lebih dari sembilan kali kurikulum pendidikan di Indonesia sudah mulai berubahubah. !amun sampai detik ini kurikulum tersebut belum mampu untuk menjadi formulasi yang tepat untuk dijadikan pengatur pendidikan di Indonesia. "ntuk itu marilah kita kaji bersama-sama mengenai perjalanan orientasi kurikulum yang telah berjalan dan berlaku di Indonesia. B. Kur(kulum '/*
Kurikulum dietuskan
&1#@ atau Pendidikan oleh Kementerian
Berbasis
Karakter adalah
Pendidikan
dan
kurikulum
baru
Kebudayaan I
yang untuk
menggantikan Kurikulum 3ingkat Satuan Pendidikan . Kurikulum &1#@ merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi.
Kurikulum ini menggantikan Kurikulum 3ingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak &117 lalu. (alam Kurikulum &1#@ mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan. 9ata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik dipilih sesuai dengan pilihan mereka.Kedua kelompok mata pelajaran tersebut *wajib dan pilihan+ terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah *S9' dan S9K+ sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia / F #0 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik S( dan S9P 6. ORIENTASI PENGEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA $rientasi Pengembangan kurikulum menurut Seller menyangkut enam aspek, yaitu )
#. 3ujuan pendidikan menyangkut arah kegiatan pendidikan. 'rtinya , hendak dibawa ke mana siswa yang kita didik itu. &. Pandangan tentang anak. 'pakah anan dianggap sebagai organisme yang aktif atau pasif. @. Pandangan tentang proses pembelajaran. 'pakah proses pembelajaran itu dianggap sebagai proses transformasi ilmu pengetahuan atau mengubah prilaku. . Pandangan tentang lingkungan. 'pakah lingkungan belajar harus dikelola seara formal, atau seara bebas yang dapat memungkinkan anak bebas belajar. 0. Konsepsi tentang peran guru . 'pakah guru harus berperan sebagai instruktur yang bersifat otoriter, atau guru dianggap sebagai fasilitator yang siap memberi bimbingan dan bantuan pada anak untuk belajar. 7. C
Pengembangan kurikulum yang berorientasi pada bahan pelajaran yang dipentingkan adalah apa materi atau bahan yang disajikan, bukan pada apa tujuannya, sebab tujuan dapat ditentukan setelah jelas bahan pelajaranya. (alam referensi lain pun diterangkan bahwasanya perenanaan dan pengembangan kurikulum berdasar materi atau bahan ajar inilah yang mula-mula dilaksanakan. Inti dari proses belajar mengajar ditentukan oleh pemilihan materi. Pembahasan mengenai pembaharuan kurikulum terutama hanya membahas bagaimana sumber bahan dapat berkembang. Kele"(hann3a4 'danya kebebasan dan keluwesan dalam memilih dan menentukan bahan atau materi
pelajaran yang akan diajarkan sebab tidak ada tujuan-tujuan yang membuatnya terikat. Kelemahann3a4 Bahan pelajaran yang disusun kurang jelas arah dan tujuannya. Kurang adanya pegangan
yang pasti untuk menentukan ara atau metode yang ook untuk dipakai menyajikan materi tersebut. Kurang jelas segi apa yang harus dinilai pada murid setelah berakhirnya kegiatan dan bagaimana ara menilainya. '.
Or(entas( Pa+a Tu#uan Pendekatan yang berorientasi pada tujuan ini, menempati rumusan atau penetapan
tujuan yang hendak diapai dalam posisi sentral, sebab tujuan adalah pemberi arah dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Seperti tertera pada ?irarki 3ujuan Pendidikan Indonesia terdiri atas ) a. 3ujuan !asional 3ujuan Institusional-3ujuan Kurikuler.-3ujuan Pendidikan !asional. b. 3ujuan Institusional-3ujuan Kurikuler. . 3ujuan Instruksional, yang terbagi lagi menjadi 3ujuan Instruksional umum, dan 3ujuan Instruksional Khusus. 9asing-masing tujuan yang ada di bawahnya terkait seara langsung dengan tujuan yang ada di atasnya. Penyusunan kurikulum dengan orientasi berdasarkan tujuan, artinya bahwa tujuan pendidikan diantumkan terlebih dahulu. 3ujuan pendidikan di Indonesia tertera pada >B?!. 'tas dasar tujuan-tujuan yang telah ada, selanjutnya dite tapkan pokok pokok bahan pelajaran dan kegiatan belajar mengajar, yang kesemuanya itu diarahkan untuk menapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Pengembangan kurikulum yang menganut pendekatan berorientasi pada tujuan ini mendasarkan diri pada tujuan-tujuan pendidikan yang telah dirumuskan seara jelas dari tujuan nasional sampai tujuan instruksional. (alam hal ini kegiatan pertama adalah merumuskan tujuan-tujuan pendidikan yang akan
dilaksanakan dan diapai melalui kegiatan belajar mengajar mengajar. 3ujuan-tujuan pendidikan yang dirumuskan biasanya bersifat menyeluruh, menakup aspek-aspek, mulai aspek pengetahuan, nilai-nilai, keterampilan maupun sikap. (alam pengembangan semaam ini yang menjadi persoalan adalah menentukan tujuan-tujuan atau harapan apa yang diinginkan dari terapainya hasil pembelajaran tersebut. Pengembangan kurikulum yang semaam ini di Indonesia adalah kurikulum #/0. Berdasarkan tujuan yang dirumuskan tersebut maka disusun atau diterapkanlah bahan pelajaran yang meliputi pokok-pokok dan sub-sub pokok bahasan sehingga lebih terarah. Kele"(hann3a4 3ujuan yang ingin diapai sudah jelas dan tegas, sehingga bahan, metode, jenis-jenis
kegiatan juga jelas dalam menetapkannya. Karena telah ada tujuan-tujuan yang jelas maka memudahkan penilaian- penilaian untuk mengukur hasil kegiatan. ?asil penilaian yang terarah akan mampu membantu para pengembang kurikulum mengadakan perbaikan-perbaikan : perubahan-perubahan penyesuaian yang diperlukan. Kekurangann3a4
Sulit 9erumuskan, apalagi jika merumuskan seara operasional setiap kali melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
*. Or(entas( Pa+a Keteram(lan Pr1ses (alam pendekatan ini yang lebih di tekankan adalah masalah kegiatan proses
belajar mengajar apa yang harus dilakukan siswa dan bagaimana ara melakukan proses harus di pikirkan dan dikembangkan. Keterampilan proses adalah pendekatan belajat mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan seara efektif dan efesien dalam menapai tujuan pelajaran. 3itik berat yakni memikirkan, merenanakan, dan melaksanakan bagaimana, ara dan langkahlangkah agar siswa menguasai keterampilan serta memahami ilmu pengetahuan. Pengembangan kurikulum di Indonesia yang menganut orientasi tersebut adalah kurikulum #=. Pendekatan ini menurut keaktifan keduanya, baik guru maupun siswa. guru seara aktif merenanakan, memilih, menentukan, membimbing, menyerahi kegiatan, sedang siswa harus terlibat baik seara fisik, mental, maupun emosional, serta mereka harus menemukan sendiri, mengelola, mempergunakan serta mengkomunikasikan segala hal yang di temukan dalam proses belajar. Kele"(han4
a.
Pendekatan lebih mengutamakan siswa dapat menguasai keterampilan 4 bagaimana
b.
ara belajar5 * how learn to learn+ daripada hasilnya. (apat mempergunakan dan mengembangkan sendiri keterampilan yang telah didapat. ;adi dengan pendekatan ini diharapkan siswa akan berlatih menari, menemukan, dan mengembangkan sendiri masalah-masalah pengetahuan, dalam hal ini guru harus meniptakan suasana yang baik dan diperlukan kemampuan untuk bertanya, membuat siswa aktif menjawab pertanyaan siswa serta mengorganisasi kelas.
Kekurangan4 Sulitnya mengorganisasi kelas, sebab dalam hal ini guru dituntut aktif seara dapat
membuat siswa ikut aktif.
Sungai Penuh, #1 ;anuari &1# Kepala 9adrasah,
ARI7EN8 S.P+8 M.P+I !IP. #/&7#=1@#11@
2ang membuat laporan
HENDRI BAHTERA8 S.P+ !IP. #/&101/&1171#1#@