SKENARIO
Seorang laki-laki pekerja furniture artisan artisan berusia 46 tahun dengan keluhan Low Back Pain (LBP). Keluhan rasa nyeri ini menjalar kebagian belakang kedua pahanya. Ia mengalami LBP kronik selama 2 tahun dengan simptom intermitten. Keluhan sakit belakang dipacu dengan posisi membungkuk, dan diikuti dengan kesulitan dalam meluruskan punggung sesudahnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan spasme otototot spinal dan keterbatasan pergerakan spinal. Pemeriksaan neurologis pada ekstremitas bagian bawah adalah normal. Pemeriksaan radiologis lumbosacral juga normal. Dengan pemberian analgetik dan cuti kerja karena sakit disertai fisioterapi, pekerja ini mengalami perbaikan yang cepat.
KATA KUNCI
Laki-laki 46 tahun
Pekerja furniture artisan
Keluhan Low Back Pain (LBP)
Nyeri menjalar ke belakang kedua paha
Sudah 2 tahun dengan symptom intermintten
Posisi selalu membungkuk
ANAMNESIS TAMBAHAN -
Sudah berapa lama bekerja sebagai furniture artisan?
-
Apakah ada pekerjaan tambahan?
-
Apa riwayat pekerjaan sebelumnya?
-
Apa ada keluhan lain selain keluhan utama?
-
Apakah rutin melaksanakan olahraga?
-
Berapa lama jam kerja sehari?
-
Bagaimana posisi tubuh saat bekerja?
-
Apakah ditempat kerja ada pekerja lain yang mempunyai keluhan yang sama?
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Low Back Pain (LBP), sering disebut nyeri punggung bawah, nyeri pinggang, merupakan keluhan yang sering dijumpai. Hamper 70-80 persen penduduk Negara maju pernah mengalami LBP. Setiap tahun 15-45 persen orang dewasa menderita
LBP, dan satu diantara 20 penderita dirawat di
rumah sakit karena serangan akut. LBP sangat umum pada umur 35-55 tahun dan hampir 80% penduduk di negara-negara industri pernah mengalami LBP. LBP paling sering dijumpai pada dekade ketiga dan awal decade keempat. Sekitar 90% LBP akut maupun kronik benigna akan mengalami penyembuhan spontan dalam 4-6 minggu tetapi cenderung berulang. Hanya 1%-2% kasus yang memerlukan evaluasi untuk tindakan bedah. Nyeri punggung adalah nyeri yang dirasakan di bagian punggung yang berasal dari otot, persarafan, tulang, sendi atau struktur lain di daerah tulang belakang. Tulang belakang adalah suatu kompleks yang menghubungkan jaringan saraf, sendi, otot, tendon, dan ligamen, dan semua struktur tersebut dapat menimbulkan rasa nyeri. Nyeri punggung biasanya dirasakan sebagai rasa sakit, tegangan, atau rasa kaku di bagian punggung. Nyeri ini dapat bertambah buruk dengan postur tubuh yang tidak sesuai pada saat duduk atau berdiri, cara menunduk yang salah, atau mengangkat barang yang terlalu berat. LBP merupakan nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radicular atau keduanya. Nyeri ini terasa
diantara sudut iga terbawah dan lipatan bokong bawah yaitu didaerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri kearah tungkai dan kaki. Nyeri yang berasal dari daerah punggung bawah dapat dirujuk kedaerah lain atau sebaliknya nyeri berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah (refered pain).
Anatomi
Patofisologi
a. Jaringan peka nyeri di daerah lumbosacral
kulit, jaringan subkutan termasuk lemak
kapsul sendi faset dan sendi sakroiliaka
lig. Longitudinalis anterior dan posterior, lig. Interspinosus, lig.flavum dan lig.sacroiliaca
periosteum vertebra danfasia, tendon, aponeurisiskorpus vertebra.
Lapisan luar annulus fibrosus
Duramater bagian anterior dan jaringan epidural fibro adipose terutama duramater yang melapisi radiks.
Dindingpembuluhdarah
yang
memperdarahisendi
spinal,
sendisacroiliaca, vertebra.
Dinding arteri pada otot lumbosacral.
b. Sistem persarafan Sistem
persarafan
dapat
menjelaskan
hubungan
nyeri
dengan
komponen anatomi yang terlibat (penyakit). Setelah menembus kantong duramater radiks anterior dan posterior bersatu membentuk N.spinalis di foramen intervertebralis dan mengisi 35%-50% ruang foramen bagian atas N.spinalis kemudian bercabang dua yaitu ramus ventralis dan dorsalis.
c. ototpunggung
Etiologi
Etiologi nyeri punggung bawah banyak dan meliputi kongenital, metabolik, infeksi, inflamasi, neoplastik, trauma, degenereatif, toksik, vaskular, visceral dan psikososial.
1. Kelainan Tulang Punggung (Spine) sejak lahir Keadaan ini lebih dikenal istilah Herni Vertebrae. Kelainan-kelainan kondisi tulang vertebra tersebut dapat berupa tulang vertebra hanya setengah bagian karena tidak lengkap pada saat lahir. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya low back pain yang disertai dengan skoliosis ringan. Selain itu ditandai pula adanya dua buah vertebra yang melekat menjadi satu, namun keadaan ini tidak menimbulkan nyeri. Beberapa jenis kelainan tulang punggung (spine) sejak lahir adalah : a) Penyakit Spondylisthesis Pada spondylisthesis merupakan kelainan pembetukan korpus vertebrae, dimana arkus vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebrae. Walaupun kejadian ini terjadi
sewaktu bayi, namun ketika berumur 35
tahun baru
menimbulkan nyeri akibat kelainan-kelainan degenerative. Nyeri pinggang ini berkurang atau hilang bila penderita duduk atau tiduran akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau berjalan. b) Penyakit Kissing Spine Penyakit ini disebabkan karena dua atau lebih processus spinosus bersentuhan. Penyakit ini hanya bias diketahui dengan pemeriksaan X-Ry dengan posisi lateral.
2. Low Back Pain karena Trauma Trauma dengan gangguan mekanis merupakan penyebab Utama LBP. Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau melakukan aktivits dengan beban yang berat dapat menderita nyeri pinggang yang akut. Gerakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat menyebabkan kekauan dan spasme yang tiba-tiba pada otot punggung, megakibatkan terjadinya trauma punggung sehingga menimbulkan nyeri. Kekakuan otot cenderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Pada low back pain disebabkan karena trauma dapat ditemukan beberapa keadaan seperti : a) Perubahan pada sendi sacro-iliaca Gejala yang timbul akibat perubahan sendi sacro-iliaca adalah rasa nyeri pada os sacrum akibat adanya penekanan. Nyeri dapat bertambah saat batuk dan saat posisi supine. b) Perubahan pada sendi lumbosacral Trauma dapat menyebabkan perubahan antara vertebra lumbal V dan sacrum, dan dapat menyebabkan robekan ligmen atau fascia. Keadaan ini dapat menyebabkan nyeri yang hebat diatas vertebra lumbal V atau sacral I dan dapat menyebabkan keterbatasan gerak.
3. Low Back Pain karena Perubahan Jaringan Kelompok penyakit ini disebabkan karena perubhaan jaringan pda tempat yang mengalami sakit. Perubahan jaringan tersebut tidak hanya pada punggung bagian bawah tetapi terdapat juga di sepanjang punggung dan anggota tubuh lainnya. Beberapa jenis penyakit dengan keluhan LBP yang disebbkan oleh perubahan jaringan antara lain:
a) Osteoarthritis (spondilosis deformans) Dengan bertambahnya usia maka kelenturan otot-ototnya juga menjadi berkurang sehingga sangat mudah menyebabkan terjadin ya kekakuan pada otot atau sendi. Selain itu juga terjadi penyempitan dari ruang antar vertebra menyebabkan tulang belakang tidak flexible seperti saat usia muda. Hal ini menyebabkan nyeri pada tulang belakang hingga ke pinggang.
4. Low Back Pain karena Pengaruh Gaya Berat Gaya berat tubuh, terutama pada posisi berdiri dan berjalan dapat mengakibatkan rasa nyeri pada punggung dan dapat menimbulkan komplikasi pada bagian tubuh yang lain, misalnya genu valgum, genu varum, coxa valgum, dan sebagainya. Beberapa pekerjaan yang mengharuskan berdiri dan duduk dalam waktu yang lama juga mengakibatkan terjadinya LBP. Kehamilan dan obesitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya LBP akibat gaya berat. Hal ini disebabkan ternyadinya penekanan pada tulang belakang akibat penumpukan lemak, kelainan postur tubuh dan kelemahan otot.
Faktor Risiko
1. Dari data epidemiologi faktor risiko yang positif untuk LBP adalah: a. Usia/ bertambahnyausia b. Kebugaran yang buruk c. Kondisikesehatan yang jelek
d. Masalahpsikologikdanpsikososial e. Merokok f. Kecanduanobat g. Nyerikepala h. Scoliosis
2. Faktor risiko fisik yang berhubungan dengan pekerjaan antara lain: a. Duduk b. Mengemudi c. Mengemuditruk d. Dudukatauberdiriberjam-jam(posisitubuhkerja yang static) e. Getaran f. Mengangkat g. Membawabeban h. Menarikbeban i.
MembungkukdanMemutar.
3. Faktor-faktor pekerjaan yang biasa menyebabkan terjadinya cedera pada otot atau jaringan tubuh : a. Posturjanggal( posturkerjaTidakAlamiah) Posturjanggaladalahsikapkerja
yang
menyebabkanposisibagian-
bagiantubuhbergerakmenjauhiposisialamiah, misalnyapergerakantanganterlalutinggi, kepalaterangkatdansebagainya.
punggungterlalumembungkuk,
b. Posturstatis Posturkerjafisikdalamposoisi
yang
samadimanapergerakan
yang
terjadisangat minimal. Kodisiinimemberikanpeningkatanbebanotottendo yangmenyebabkankelelahan c. Pereganganotot yang berlebihan Padaumumnyasering
di
keluhkanolehpekerjadimanaaktivitaskerjanyamenuntutpengerahantenaga yang besarseperi, mengangkat, mendorong, menarikdanmenahanbeban yang berat d. Aktivitas yang berulang Perkerjaan
yang
dilakukansecaraterus-menerussepertimencangkul,
membelahkayubesar, angkat-angkatdansebagainya.
Penyakit Akibat Kerja
Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit akibat kerja disebabkan oleh beberapa factor yang berasal dari tempat kerja : 1. Faktor fisik 2. Factor kimiawi 3. Factor biologis 4. Factor psikologi 5. Factor ergonomic
7 (tujuh) Langkah untuk mendiagnosis penyakit akibat kerja: 1. Diagnosis klinis 2. Pajanan yang dialami 3. Hubungan pajanan dengan penyakit 4. Pajanan yang dialami cukup besar 5. Peranan faktor individu 6. Faktor lain diluar pekerjaan 7. Diagnosis PAK atau bukan PAK
1. Diagnosis Klinis a) Anamnesis Riwayat pekerjaan : furniture artisan Riwayat penyakit : LBP kronis 2 tahun Riwayat kesehatan : Riwayat kebiasaan : membungkuk saat bekerja
b) Pemeriksaan fisis Umum : ditemukan spasme otot spinal dan keterbatasan pergerakan spinal
c) Pemeriksaan Neurologi Ektremitas bagian bawah normal
d) Radiologi Lumbo sacral normal
e) Pengobatan Pemberian analgetik, istirahat dan fisioterapi
2. Pajanan yang di alami Pada skenario di dapatkan factor yang berasal dari tempat kerja yaitu factor ergonomic dimana penyebabnya yaitu : -
Akibat: cara kerja, posisi kerja, alat kerja lingkungan kerja yang salah,
desain tempat yang salah. -
Efek terhdap tubuh: kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas tulang,
dislokasi.
3. Hubungan pajanan dengan penyakit Posisi kerja LBP
4. Pajanan yang dialami cukup besar -
Lama bekerja
-
Pengulangan gerakan tubuh saat bekerja
-
Posisi tubuh yang berubah
5. Peran faktor individu -
Kurang melakukan gerakan relaksasi (olahraga)
6. Faktor lain diluar pekerjaan : tidak ada
7. Menentukan diagnosis PAK/Bukan PAK