MAKALAH MENGIDENTIFIKASI HAZARD DI LINGKUNGAN KAMPUS
DWI TYA DANTA AM.Kep 18.14201.90.04.P
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG 2018/2019
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Mengidentifikasi Hazard Di Lingkungan Kampus 1.
Pengertian Hazard (Bahaya)
Hazard atau bahaya merupakan sumber potensi kerusakan atau situasi yang berpotensi untuk menimbulkan kerugian.Sesuatu disebut sebagai sumber bahaya hanya jika memiliki risiko menimbulkan hasil yang negatif (Cross, 1998). Bahaya diartikan sebagai potensi dari rangkaian sebuah kejadian untuk muncul dan menimbulkan kerusakan atau kerugian. Jika salah satu bagian dari rantai kejadian hilang, maka suatu kejadian tidak akan terjadi. Bahaya terdapat dimana-mana baik di tempat kerja atau di lingkungan, namun bahaya hanya akan menimbulkan efek jika terjadi sebuah kontak atau eksposur. (tranter, 1999) Dalam terminology keselamatan dan kesehatan kerja (K3), bahaya diklasifikasikan menjadi 2 (dua), yaitu : 1. Bahaya keselamatan kerja (safety hazard) Merupakan jenis bahaya yang berdamak pada timbulnya kecelakaan yang dapat menyebabkan luka (injury) hingga kematian, serta kerusakan property perusahaan. Dampaknya bersifat akut. Jenis bahaya keselamatan antara lain : a.
Bahaya mekanik, disebabkan oleh mesin atau alat kerja mekanik seperti tersayat, terjatuh, tertindih dan terpeleset.
b.
Bahaya elektrik, disebabkan peralatan yang mengandung arus listrik.
c.
Bahaya
kebakaran,
disebabkan
oleh
substansi
kimia
yang
bersifat flammable (mudah terbakar) d.
Bahaya peledakan, disebabkan oleh substansi kimia yang sifatnya explosive.
2. Bahaya Kesehatan Kerja (Health Hazard) Merupakan jenis bahaya yang berdampak pada kesehatan, menyebabkan gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja.Dampaknya bersifat kronis.jenis bahaya ksehatan antara lain :
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
b.
Bahaya kimia, antara lain dengan materian atau bahan seperti antiseptik, aerosol, insektisida, dust, mist, fumes, gas, vapor.
c.
Bahaya Ergonomi, antara lain repetitive movement, static posture, manual handling dan postur jaggal.
d.
Bahaya Biologi, antara lain yang berkaitan dengan makhluk hidup yang berada di lingkungan kerja yaitu bakteri, virus, protozoa dan fungi (jamur) yang bersifat pathogen.
e.
Bahaya psikologi, antara lain beban kerja yang terlalu berat, hubungan dan kondisi kerja yang tidak nyaman.
Kualitas pendidikan di kampus Bina Husada Palembang memang bisa di bilang sudah baik. Namun, apakah kualitas pendidikan di kampus ini yang sudah sedemikian baiknya sudah sejalan dengan budaya kerja dari mahasiwa Bina Husada yang baik pula. Budaya keselamatan dan kesehatan yang sekarang sedang gencar diterapkan diberbagai aspek pekerjaan di negeri ini nampaknya belum sepenuhnya diterapkan di kampus ini. Masih banyak aspek-aspek di kampus ini yang belum maksimal mengimplementasikan budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Untuk menunjang mutu pendidikan yang dilaksanakan, haruslah sejalan dengan budaya dan penerapan K3 sehingga mutu yang dihasilkan dapat jauh lebih baik lagi. Kampus merupakan tempat berkumpulnya berbagai aktivitas banyak manusia. Beragam aktivitas yang bersifat studi maupun yang non-studi di kampus yang bentuknya beragam tersebut, akan memunculkan banyak bahaya, risiko dan penyakit terhadap semua orang yang berada di dalamnya, dalamnya, yaitu dosen, mahasiswa, karyawan, dan tamu yang berkunjung berkunjung ataupun orang lain yang memiliki kepentingan non studi seperti pedagang misalnya. Banyak tempat yang terdapat di kampus yang dijadikan sebagai tempat aktifitas dan kegiatan manusia, seperti ruang kuliah, taman, perpustakaan, laboratorium, area parkir, kantin dan lain sebagainya. Pada kenyataannya, di masing-masing tempat tersebut yang begitu padat dengan aktivitas, namun penanganan terhadap bahaya dan risiko bahkan penyakit yang dapat terjadi di tempat-tempat tersebut masih minim. Terdapat juga faktor lain yang mempengaruhi rendahnya kepedulian terhadap penerapan K3, yaitu jarangnya kasus kecelakaan dan
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
beranggapan bahwa lingkungan lingkungan kampus adalah tempat yang aman dan dan nyaman bagi aktivitas aktivitas akademis sehingga tidak diperlukan adanya penerapan K3 di kampus tersebut. Beberapa hazard di lingkungan kampus Bina Husada antara lain: 1.
Hazard Kimia
Sedikit contoh belum terlaksananya penerapan K3 di Bina Husada adalah belum tersedianya sarana keselamatan dan kesehatan kerja seperti penaggulangan bencana dan bahaya kebakaran pada beberapa unit bangunan di kampus ini. Mestinya hal tersebut tidak perlu terjadi, mengingat di kampus ini pun terdapat program studi yang mempelajari tentang keselamatan dan kesehatan kerja sehingga terdapat banyak ahli dari kampus ini yang mengetahui dan memahami cara-cara pencegahan risiko bahaya, terutama bahaya kebakaran dan penaggulangan bencana. Hal tersebut menunjukkan bahwa upaya proteksi terhadap bahaya kebakaran dan bencana, bahkan secara umum proteksi terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang merupakan focus dari implementasi sistem keselamatan dan kesehatan, pada unit-unit kerja di kampus ini masih rendah untuk diterapkan. Penerapan menejemen risiko tersebut hanya terdapat pada bangunan tertentu. Selain belum terlaksananya program K3 pada unit gedung dikampus Bina Husada, masih ada beberapa program implementasi K3 yang belum diterapkan di di kampus ini. Contoh lain nya yaitu debu, bahaya tersebut datang dari para pengendara kendaraan baik mobil maupun sepeda motor, Para pengendara kendaraan biasanya memacu kendaraan mereka dengan cepat pada saat melintasi area ar ea di depan jalan kampus. Selanjutnya di ruang laboratorium, pada ruang laboratorium yang bertujuan untuk analisis kimia. Di tempat tersebut dilakukan banyak percobaan yang mungkin menggunakan bahan bahan kimia berbahaya berbahaya yang meledak, korosif, mudah terbakar, terbakar, dan memiliki toksisitas yang tinggi bagi tubuh manusia. Untuk menganggulangi terjadinya kejadian bahaya yang ditimbulkan haruslah ada SOP yang jelas dalam pemakaian laboratorium. Sehingga tidak ada mahasiswa atau akademisi yang melakukan penelitian secara sembarangan tanpa prosedur yang jelas. Dalam laboratoriumpun haruslah memiliki alat pengaman terhadap bahan kimia yang memadai sehingga dalam proses penelitian tersebut pengguna laboratorium merasa aman dalam menjalankan tugasnya.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2.
Hazard Psikologi
Karena jadwal kegiatan kegiatan di kampus cukup padat padat dan juga kegiatan di asrama berlebihan maka mahasiswa dapat mengalami stres, oleh karena itu usahakan kuliah dengan santai,
mengatur pekerjaan dengan baik, selingi dengan relaksasi/istirahat sebentar
ditengah-tengah perkuliahan. 3.
Hazard ergonomic
Hazard yang tidak sesuai dengan autopometri dapat menyebebkan gangguan kesehatan seperti terlau lamam memakai computer, kepala yang terlalu menunduk. 4.
Hazard mekanik
Karena gedung perkulihan yang tinggi, dan hanya bisa diakses menggunakan tangga bisa menimbulkan berbagai bahaya, misalnya terjatuh dari tangga dan mengakibatkan cidera cidera 5.
Hazard fisik
Dalam gedung kampus masih banyak kabel listrik yang berantakan hal itu berpotensi terkena sengatan listrik.