22
MAKALAH
VITAMIN LARUT AIR (VITAMIN B DAN C)
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi dan Kecantikan
Dosen Pengampu:
Ir. Siti Fathonah, M.Kes
Dr. Eny Widhia Agustin
Disusun oleh:
Siwi Hapsari Sholihah (5402415024)
Layli Alif (5402415027)
Rizqi Fadlilatun Ni'mah (5402415032)
Dita Pangesti Laksningrum (5402415042)
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah "Gizi dan Kecantikan" yang berjudul "Vitamin Larut Air (Vitamin B dan C)". Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
Ir. Siti Fathonah, M.Kes.
Dr. Eny Widhia Agustin
Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata bahasa maupun materi. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.
Semarang, Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar_________________________________________________________ 2
Daftar Isi______________________________________________________________ 3
Bab I - Pendahuluan
1.1.Latar Belakang__________________________________________________ 4
1.2.Rumusan Masalah_______________________________________________ 4
1.3.Tujuan_________________________________________________________ 5
Bab II – Pembahasan
2.1. Pengertian vitamin larut air_________________________________________ 6
2.2. Klasifikasi vitamin larut air_________________________________________ 7
2.3. Proses pencernaan vitamin larut air___________________________________ 18
Proses metabolisme vitamin larut air__________________________________ 18
Proses absorbsi dan eksresi vitamin larut air___________________________ 19
Bab III - Penutup
3.1 Kesimpulan___________________________________________________ 21
3.2 Saran________________________________________________________ 21
Daftar Pustaka___________________________________________________________ 22
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan
Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen system enzim yang banyak terlibat dalam membantu metabolism energy. Vitamin larut air biasanya tidak di simpan di dalam tubuh dan di keluarkan melalui urin dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut air perlu di konsumsi tiap hari untuk mencegah kekurangan yang dapat menggangu fungsi tubuh normal.
Vitamin larut air di kelompokan menjadi vitamin C dan vitamin B, viatamin B terdiri dari 8 faktor yang saling berkaitan fungsinya di dalam tubuh dan terdapat di dalam bahan makanan yang hampir sama. Fungsi terkait ddalam proses metabolism sel hidup, baik dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim atau kofaktor.
Rumusan Masalah
Apakah pengertian vitamin larut air?
Apasajakah klasifikasi vitamin larut air ?
Bagaimanakah proses pencernaan vitamin larut air?
Bagaimanakah proses metabolisme vitamin larut air?
Bagaimanakah proses absorbsi dan eksresi vitamin larut air?
1.3 Tujuan
Pengertian vitamin larut air.
Klasifikasi vitamin larut air.
Proses pencernaan vitamin larut air.
Proses metabolisme vitamin larut air.
Proses absorbsi dan eksresi vitamin larut air.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Vitamin Larut Air
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan
Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air biasanya tidak disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urine dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu vitamin larut air perlu dikonsumsi setiap hari untuk mencegah kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh normal.
Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B-kompleks. Vitamin B-kompleks terdiri dari sepuluh faktor yang saling berkaitan fungsinya didalam tubuh dan terdapat didalam bahan makanan yang hampir sama. Fungsinya terkait dalam proses metabolisme sel hidup, baik pada tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim dan kofaktor.
2.2. Klasifikasi Vitamin Larut Air
Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua kelompok, yaitu (1) vitamin yang larut dalam lemak dan (2) vitamin yang larut dalam air, karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur- unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat (C) dan B-komplek (B1 sampai B12), yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt.
Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain : (1) tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen; (2) tidak memiliki provitamin; (3) terdapat di semua jaringan; (4) sebagai prekusor enzim-enzim; (5) diserap dengan proses difusi biasa; (6) tidak disimpan secara khusus dalam tubuh; (7) diekskresi melalui urin; (8) relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.
Macam-macam vitamin larut air, antara lain :
Vitamin C
Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B2 (Riboflavin)
Niasin (Asam Nikotinat/vitamin B3)
Biotin (Vitamin B8)
Asam Pantotenat (Vitamin B5)
Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat/vitamin B9)
Vitamin B12
Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.
Fungsi Vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh. Diantaranya adalah :
Sintesis Kolagen
Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi hidroksiprolin, bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel disemua jaringan ikat, seperti pada tulang awan, matriks tulang, dentin gigi, membrane kapiler, kulit dan tendon (urat oto). Dengan demikian, vitamin C berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit dan perdarahan di gusi.
Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan Lain-lain.
Karnitin memegang peran dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang kedalam mitikondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada devisiensi vitamin C yang disertai rasa lemah dan lelah.
Absorbsi dan Metabolisme Besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga mudah di absorbs. Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke feritin hati.
Absorpsi Kalsium
Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar kalsium berada dalam bentuk larutan.
Mencegah Infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena pemeliharaan terhadap membrane mukosa atau pengaruh terhadap fungsi kekebalan.
Sumber bahan makanan
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, papaya, gandaria, dan tomat. Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran, daun-daunan, dan jenis kol. Kandungan vitamin C beberapa bahan makanan dapat dilihat pada table berikut.
Tabel nilai vitamin C berbagai bahan makanan (mg/100 gram)
Bahan Makanan
Mg
Bahan Makanan
Mg
Daun singkong
Daun Katuk
Daun Melinjo
Daun Pepaya
Sawi
Kol
Kol Kembang
Bayam
Kemangi
Tomat Masak
Kangkung
Ketela Pohon Kuning
275
200
150
140
102
50
65
60
50
40
30
30
Jambu Monyet Buah
Gandaria (masak)
Jambu Biji
Pepaya
Mangga Muda
Mangga Masak Pohon
Durian
Kedondong (masak)
Jeruk Manis
Jeruk Nipis
Nanas
Rambutan
197
110
95
78
65
41
53
50
49
27
24
58
Dampak Kekurangan Vitamin C
Kekurangan vitamin C menyebabkan sariawan di mulut, kulit cenderung kasar, gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan tanggal, mudah terjadi perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, luka sukar sembuh, mudah mengalami depresi, gampang terkena anemia dengan gejala-gejala kelelahan sakit kepala dan lekas marah. Kekurangan vitamin C berat menyebabkan penyakit kudisan.
Dampak Kelebihan Vitamin C
Keracunan vitamin C terjadi jika terlalu banyak konsumsi suplemen vitamin C berlebihan. Efek keracunan vitamin C tidak akan terjadi jika vitamin C yang dimakan berasal dan makanan, buah – buahan dan sayuran. Efek dari kelebihan konsumsi suplemen vitamin C overdosis antara lain, seperti diare, mual, muntah, mulas, kram perut, insomnia, batu ginjal.
Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah 2000 mg/hr, melebihi dari dosis tersebut dapat menyebabkan keracunan. Ketika seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan penyakit kudisan.
Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen (amine). Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin B1mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.
Fungsi Vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolism energy. Tiamin dibutuhkan untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memugkinkan masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk pembentukan energy. Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan precursor penting lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal system saraf. Didalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam alfa-ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan koenzim reaksi transketolase yang berfunfsi dalam pentose-fosfat shunt, jalur alternative oksidasi glukosa.
Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolism lemak, protein dan asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam metabolism karbohidrat.
Sumber Bahan Makanan
Sumber makanan vitamin B1 adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan, semua daging organ, daging tampa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin didalam serelia utuh terdapat didalam sekam (lapisan aleuron) dan benihn ya. Roti dibuat dari gandum utuh (whole wheat) kaya akan tiamin.
Dampak Kekurangan
Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras 'poles' (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan thiamin. Beri- beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.
Dampak Kelebihan
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak.
Fungsi Vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.
Sumber Bahan Makanan
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, antara lain susu, keju, ayam, hati, daging, brokoli, bayam, jamur, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya meningkatkan konsumsi riboflavin.
Dampak Kekurangan
Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).
Tanda-tanda awal kekurangan ribovlofin antara lain mata panas dan gatal, tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit dan panas, pembesaran kapiler darah di sekeliling mata. Di samping itu dapat pula mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhannya.
Niasin (Asam Nikotinat)
Niasin adalah istilah generic untuk asam nikotinat dan turunan alamiyah nikotinamida (niasin amida). Niasin merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Nisin mudan diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.
Fungsi Niasin
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolism protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya adalah melepas dan menerima atom hydrogen. NAD juga berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem pencernaan.
Sumber Bahan Makanan
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam dan kacang tanah. Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan. Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein rata-rata makanan dapat dianggap mengandung 1% triptofan.
Dampak Kekurangan Niasin
Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot, anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat menyebabkan Pellagra (penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar matahari langsung.
Dampak Kelebihan Niasin
Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah. Vitamin B6 (Piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
Biotin
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut air dan alcohol serta mudah dioksidasi.
Fungsi Biotin
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH2 dari asam-asam amino tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara metabolic, biotin erat kaitannya dengan asam folat, asam pantetonat, dan vitamin B12.
Sumber Bahan Makanan
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan buah-buahan merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologic biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan di lepas. Devidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.
Dampak Kekurangan Biotin
Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan pada manusia atau hewan dapat terjadi jika memakan putih telur mentah berasal lebih dari 24 butir telur sehari. Gejala kekurangan biotin dapat muncul pada pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.
Asam Pantotenat
Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih stabil dalam keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam, alkali dan panas kering. Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap panas basah.
Fungsi Asam Pantotenat
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
Dampak Kekurangan
Karena Asam Pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan, kekurangan asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya adalah rasa tidak enak pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada kaki, muntah-muntah, diare yang timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah tidur.
Dampak Kelebihan
Gejala kelebihan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan sebagai obat. Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim berupa piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP) dalam berbagai reaksi transaminasi. Di samping itu PLP berperan dalam berbagai reaksi lain.
Fungsi
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.
Sumber Bahan Makanan
Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur, dan buah mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat didalam bahan makanan nabati.
Dampak Kekurangan
Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia, penurunan pembentukan antibody, peradangan lidah, serta luka pada bibir, sudut-sudut mulut dan kuit. Kekurangan vitamin B6 berat dapat menimbulkan kerusakan pada system saraf pusat.
Dampak Kelebihan
Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan akan menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai dengan semutan pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak mampu bekerja. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya. Gejala kelebihan vitamin B6 ini sudah dapat dilihat pada konsumsi sebanyak 25 miligram sehari.
Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)
Folasin dan folat adalah nama generic sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan sintesis asam nukleat.
Fungsi
Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi folat dapat banyak menyembuhkan anemia parnisiosa, namun gejala gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.
Sumber Bahan Makanan
Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat. Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang ada pada jeruk menghambat kerusakan folat.
Sebanyak 75% folat dalam makanan terdapat dalam bentuk poliglutamat dan sisanya sebagai monoglutamat. Karena folat mudah rusak pada pemanasa, dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah, atau sayur yang dimasak tidak terlalu matang. Diperkirakan hanya 50% folat berasal dari makanan dapat diabsorpsi. Folat ternyata disintesis dalam jumlah cukup banyak oleh bakteri usus.
Dampak Kekurangan
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti sel- sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sering terkena infeksi karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan dan pingsan.
Dampak Kelebihan
Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini berhubungan.
Vitamin B12
Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70% vitamin B12 dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank arena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.
Fungsi
Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
Sumber Bahan Makanan
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya akan vitamin B12.
Dampak Kekurangan
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan hipersensitif pada kulit.
Dampak Kelebihan
Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis hingga 1000 mikrogram tidak menampakkan bahaya, tetapi juga tidak menunjukkan kegunaan. Penganut vegetarisme dianjurkan memakan suplemen multivitamin yang mengandung vitamin B12.
2.3. Pencernaan Vitamin Larut Air
Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B kompleks dan C tidak disimpan, melainkanakan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh. Akibatnya selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari produk sayur, buah dan produk hewani. Seringkali makanan yang terkandung dalam makanan atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia. Proses pencernaan makanan, baik didalam lambung dan usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus.Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati.
2.4. Metabolisme Vitamin Larut Air
Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan melainkan akan dikeluarkan oleh system pembuangan tubuh. Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari.
Proses Metabolismenya :
Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan membantu melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Proses dan mekanisme penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada table berikut.
Tabel Proses dan Mekanisme Penyerapan Vitamin dalam Usus Halus
Jenis Vitamin
Mekanisme Penyerapan
Vitamin C
Difusi pasif (lambat) atau menggunakan Na+ (cepat)
Vitamin B1 (Tiamin)
Difusi pasif (apabila jumlahnya dalam lumen usus sedikit), dengan bantuan Na+ (bila jumlahnya dalam lumen usus banyak)
Vitamin B2 (Riboflavin)
Difusi pasif
Niasin
Difusi pasif (menggunakan Na+)
Vitamin B6 (Piridoksin)
Difusi Pasif
Folasin (Asam Folat)
Menggunakan Na+
Vitamin B12
Menggunakan bantuan factor intrinsic (IF) dari lambung
Proses Metabolisme Vitamin C :
Vitamin C adalah vitamin yang larut air dan biasa disebut asam askorbat. Vitamin C mudah diserap secara aktif atau mungkin secara nonaktif (difusi) pada bagian atas usus halus masuk ke peredaran darah melalui vena porta (pembuluh darah besar yang menuju ke hati lalu ke jantung). Rata-rata penyerapan adalah 90% untuk konsumsi 20-120 mg sehari. Konsumsi tinggi sampai 12 gram (sebagai pil) hanya diserap sebanyak 16%. Vitamin C kemudian dibawa ke semua jaringan, konsentrasi tertinggi ada di dalam jaringan adrenal, pituitary dan retina.
Tubuh dapat menyimpan hingga 1.500 mg vitamin C bila konsumsi mencapai 100 mg sehari. Jumlah ini dapat mencegah terjadinya skorbut (berupa kerusakan mucosa seperti sariawan) selama tiga bulan, Vitamin C dibuang melalui urine. Karena dibuang melalui urine itu berarti berhubungan dengan ginjal. Jadi asupan vitamin C dosis tinggi kurang baik untuk penderita gagal ginjal dan hati.
2.5. Absorbsi dan Ekskresi Vitamin Larut Air
1. Absorbsi dan Ekskresi Vitamin C
Vitamin C dapat dioksidasi secara reversibel menjadi dehidro vitamin C dan katabolisme lebih lanjut menghasilkan asam oksalat. Vitamin C diekskresikan terutama di dalam urin, sebagian kecil di dalam tinja dan sebagian kecil lagi di dalam keringat . Metabolisme vitamin C belum banyak diketahui. Oleh karena itu perlu penelitian lebih lanjut tentang matabolisme vitamin C.
2. Absorbsi dan Eksresi Vitamin B
Thiamin mudah larut dalam air, sehingga thiamin di dalam usus halus mudah diserap kedalam jaringan mukosa. Di dalam sel epithel mukosa usus thiamin difosforilasikan dengan pertolongan ATP dan sebagai TPP dialirkan oleh vena porta ke hati. Thiamin total di dalam darah berbentuk TPP, kadarnya 10 ug% di dalam komponen seluler 1 ug% di dalam plasma leucocyt mengandung TPP dalam konsentrasi tinggi sampai 100 ug%. Thiamin diekskresikan di dalam urine pada keadaan normal, ekskresi ini paralel terhadap tingkat konsumsi, tetapi pada kondisi defisien hubungan paralel ini tidak lagi berlaku.
Riboflavin disebabkan dari ikatan-ikatan protein sebagai FAD dan FMN di dalam lambung yang bersuasana asam. FAD dan FMN kemudian di dalam usus halus dihidrolisis oleh enzim-enzim pirofosfatase dan fosfatasemenjadi riboflavin bebas. Riboflavin diabsorpsi di bagian atas usus halus secara aktif oleh proses yang membutuhkan natrium untuk kemudian mengalami fosfo rilasi hingga menjadi FMN di dalam mukosa usus halus. Ribol=flavin dalam aliran darah sebagian besar terikat pada albumin dan sebagian kecilpada imunoglobulin. G. Riboflavin dan metabolitnya terutama disimpan di dalam hati, jantung dan ginjal. Simpanan riboflavin terutama dalam bentuk FAD yang mewakili 70-90% vitamin tersebut.
Vitamin yang terikat pada protein ini dihidrolisis menjadi biostin yang diabsorpsi bersama biotin dalam bagian atas usus halus. Biotin diabsorpsi secara aktif dalam duodenum dan ileum bagian atas, serta disimpan atau digunakan setelah diubah menjadi biotinil-5-adenilat di dalam hati, otot dan ginjal. Biostin dihidrolisis menjadi biotin di dalam pelasma. Biotin dan metabolitnya dikeluarkan melalui urin dalam jumlah 6-50 ug/hari.
Asam pantotenat dikonsumsi sebagai bagian dari KoAyang oleh enzim pospatase dalam saluran cerna dihidrolisis menjadi 4-fofopantotein dan asam pantotenat kemudian diabsorpsi. KoA disintesis kembali di dalam sel-sel hati. Asam pantotenat dikeluarkan melalui urin, terutama sebagai hasil metabolisme Koenzim A.
Sebelum diabsorpsi, vitamin B6 di dalam Makanan yang terutama terdapat dalam bentuk fosforilasi dihidrolisis oleh enzim fosfatase di dalam usus halus . Di dalam hati, ginjal, dan otak vitamin B6difosforilasi kembali untuk kemudian diubah menjadi bentuk PLP oleh enzim oksidasi. Fosforilasi dan perubahan oksidatif vitamin B6 juga dapat terjadi di dalam sel darah, daerah dimana PLP terikat pada hemoglobin. Sebanyak 50% jumlah vitamin B6 dalam tubuh disimpan dalam otot. PLP dihati diikat oleh apoenzim dan beredar di dalam darah dalam keadaan terikat dengan albumin. PLP yang tidak terikat diubah menjadi asam piridoksat oleh enzim oksidase di dalam hati dan ginjal, yaitu metabolit utama yang di keluarkan melalui urin.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
Vitamin yang larut dalam air terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi nama berdasarkan label dari tabung-tabung percobaan pada saat vitamin tersebut ditemukan. Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan dengan vitamin B ternyata mengandung lebih dari satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2 dst. Kedelapan vitamin B berperan penting dalam membantu enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan dalam pembuatan DNA dan sel-sel baru.
3.2. Saran
Vitamin yang larut dalam air sangatlah penting bagi tubuh, untuk itu sebaiknya kita mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin tersebut untuk memenuhi kebutuhan gizi kita.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Proses Metabolisme Vitamin Larut Air - http://git-gityudhistira.blogspot.com/2012/02/proses-metabolisme-vitamin-larut-dalam.html
Apa Itu Vitamin Larut Dalam Air - http://purwatiwidiastuti.wordpress.com/2012/05/13/apa-itu-vitamin-larut-dalam-air/
Vitamin Larut Air - https://kuntummawar.wordpress.com/2013/05/16/makalah-vitamin-larut-air/
Dasar-Dasar Gizi dan Vitamin - https://chiethalive.wordpress.com/2013/01/19/makalah-dasar-dasar-gizi-vitamin-dan-larut-air/
Vitamin yang Larut Dalam Air - http://budimotivasi.blogspot.co.id/2012/05/makalah-vitamin-yang-larut-dalam-air.html