MAKALAH
ASUHAN KEPERAWATAN
DALAM GANGGUAN KONSEP DIRI
ILMU KEPERAWATAN DASAR IV
Disusun oleh :
Kelas A – 1 Kelompok 1
Latansa Hayyil Islam :131411131001
Yuni Natilia :131411131019
Neri Andriani :131411131040
Eva Diana :131411131055
Widya Fathul Jannah :131411131073
Pratama Soldy Izzulh :131411131091
Nuzulia Azizi Islamia :131411133005
Ayu Tria Kartika Putri :131411133023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah Asuhan Keperawatan Gangguan Konsep Diri dengan baik dan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok
yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar IV
yaitu Ibu Ira Suarilah, SKp.,MN.
Makalah Asuhan Keperawatan Gangguan Konsep Diri ini disajikan dalam
konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam
memahami makalah ini. Dengan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami
Asuhan Keperawatan Gangguan Konsep Diri dengan benar. Ucapan terimakasih
penulis ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah ilmu keperawatan dasar
IV yang telah memberikan kesempatan kepada penulis unuk belajar makalah
Asuhan Keperawatan Gangguan Konsep Diri. Tidak lupa penulis sampaikan
terimakasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan berupa
konsep, pemikiran dalam penyusunyan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan segala
kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan
dari pembaca guna meningkatkan pembuatan makalah pada tugas lain dan pada
waktu mendatang.
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Manfaat ………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Tinjauan Teori 2
2.2 Asuhan Keperawatan 3
2.3 Web Of Caution 10
BAB III PENUTUP 11
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang produktif secara ekonomi. Kemajuan ilmu
pengetahuan ilmu pengetahuan, teknologi, modernisasi menjadi stressor yang
berdampak pada kehidupan manusia, stress dapat merupakan faktor pencentus,
penyebab dan akibat dari suatu penyakit sehimgga taraf kesehatan fisik dan
jiwa individu yang bersangkutan menurun karenanya sehingga pada akhirnya
orang tersebut terganggu jiwanya.
Konsep diri (self-concept) merupakan bagian dari masalah kebutuhan
psikososial yang tidak didapat sejak lahir, akan tetapi dapat dipelajari
sebagai hasil dari pengalaman sesseorang terhadap dirinya. Konsep diri ini
berkembang secara bertahap sesuai dengan tahap perkembangan psikososial
seseorang. ( A. Aziz Alimul H., 2006 hlm 238).
Konsep diri dipelajari melalui kontak sosial dan pengalaman berhubungan
dengan orang lain. Pandangan individu tentang dirinya dipengaruhi oleh
bagaimana individu tersebut mengartikan pandangan orang lain tentang
dirinya.
1.2 Tujuan penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Gangguan pada konsep diri
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui teori konsep diri
2. Untuk mengertahui gangguan pada konsep diri
3. Untuk memahami bagaimana asuhan keperawatan pada gangguan konsep
diri yang diterapkan
1.3 Manfaat Penulisan
Untuk memahami bagaimana asuhan keperawatan dalam gangguan kosep
diri.
BAB 2
PEMBAHASAN
Topik :
Nn. Vina 19 tahun adalah mahasiswa semester 2 program studi S1 ilmu
keperawatan di sebuah PTN di Jawa Timur. Selama satu semester, Nn Vina
beberapa kali tidak mengikuti kuliah dan praktikum. Sehingga hasil studi
semester 1 Nn Vina kurang memuaskan. Orang tua Nn Vina kecewa sekali dengan
prestasi belajar anaknya tapi mereka juga tidak bisa berbuat apa apa.
Setiap kali diingatkan tentang kuliah, Nn Vina selalu mengancam untuk
berhenti kuliah.
2.1 Tinjauan Teori
Konsep diri (self-concept) merupakan bagian dari masalah kebutuhan
psikososial yang tidak didapat sejak lahir, akan tetapi dapat dipelajari
sebagai hasil dari pengalaman sesseorang terhadap dirinya. Konsep diri ini
berkembang secara bertahap sesuai dengan tahap perkembangan psikososial
seseorang. ( A. Aziz Alimul H., 2006 hlm 238).
Konsep diri sebagai gambaran mental individu yang terdiri dari
pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan bagi diri sendiri dan
penilaian terhadap diri sendiri. ( Calhoun & Acocella., 1990).
Konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang berisikan mengenai
bagaimana individu melihat dirinya sendiri sebagai probadi, bagaimana
individu merasa tentang dirinya sendiri, dan bagaimana individu
mengingingkan diri sendiri menjadi manusia sebagai mana yang diharapkan. (
Centi., 1993).
Dalam menggambarkan kepribadian tentunya kepekaan setiap individu bisa
berbeda dalam menangkap pandangan orang lain. Adanya perbedaan tingkat
stabilitas dalam mempertahankan suatu jenis perasaan diri tertentu dalam
menghadapi reaksi orang lain yang bertentangan. Perbedaan dalam intensitas
dan seringnya dukungan sosial yang dibutuhkan untuk mempertahankan perasaan
diri, berbeda dalam campuran perasaan tertentu yang bersifat positif dan
yang negatif yang dihubungkan dengan konsep diri. Hal ini juga berbeda
dimana aspek kehidupan sangat erat hubungannya dengan perasaan diri.
2.2 Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian terhadap masalah konsep diri adalah presepsi diri atau
pola konsep diri, pola berhubungan atau peran, pola reproduksi, koping
terhadap stres, serta adanya nilai keyakinan dan tanda tanda ke arah
perubahan fisik, seperti kecemasan, ketakutan, rasa marah, rasa
bersalah, dan lain lain.
1. Citra tubuh
Citra tubuh adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan
tidak disadari terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi masa lalu dan
sekarang, serta perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan
potensi. Yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan persepsi dan
pengalaman yang baru. Yang perlu dikembangkan dalam citra tubuh pasien
sebagai berikut :
a. Berat badan
b. Tinggi badan
c. Bentuk tubuh
d. Tanda-tanda pertumbuhan sekunder
2. Ideal diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana dia seharusnya
berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tujuan, atau nilai personal
tertentu. Yang perlu dikembangkan dalam ideal diri pasien sebagai
berikut :
a. cita cita pasien
b. harapan pasien
c. identifikasi pada orang tua
d. Aspirasi pasien
e. Nilai-nilai yang ingin dicapai
3. Harga diri
Harga diri adalah penilaian tentang nilai personal yang diperoleh
dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan
ideal diri. Yang perlu dikembangkan dalam harga diri pasien sebagai
berikut :
a. percaya diri
b. penghargaan dari orang lain
4. Peran
Penampilan peran adalah serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh
lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu diberbagai
kelompok sosial. Yang perlu dikembangkan dalam peran sebagai berikut :
a. Minat dan bakat
b. Aktualisasi diri
5. Identitas
Identitas adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang
bertanggung jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsisten dan
keunikan individu. Pembentukan identitas dimulai pada masa bayi dan
terus berlangsung sepanjang kehidupan tapi merupakan tugas utama pada
masa remaja. Yang perlu dikembangkan dalam identitas diri :
a. Nama pasien
b. Usia pasien
c. Agama pasien
d. Jenis kelamin pasien
e. Status pasien
2. Diagnosis keperawatan gangguan konsep diri :
1. Diagnosa : ketidak efektifan Koping berhubungan dengan gangguan
konsep ( Harga diri rendah) diri dikarenakan harapan diri yang
tidak realistis.
2. Diagnosa : Kehilangan harapan berhubungan dengan gangguan konsep
diri (ideal diri) dikarenakan harapan orang tua yang tidak
realistis.
3. ketidakefektifan Performa peran, berhubungan dengan gangguan
konsep diri ( peran ) dikarenakan ketidakmampuan menerima peran
baru dalam diri.
Rencana Intervensi :
1. Diagnosa : Koping, ketidak efektifan berhubungan dengan gangguan
konsep diri dikarenakan harapan diri yang tidak realistis.
Definisi : ketidakmampuan membuat penilaian yang tepat terhadap
stressor, pilihan yang tidak adekuat terhadap respons untuk
bertindak dan ketidakmampuan untuk menggunakan sumber yang tersedia.
Tujuan Umum : Klien dapat meningkatkan harga diri yang realistis
Tujuan Khusus : Klien dapat menunjukkan penyelesaian masalah yang ia
hadapi
Kriteria Evaluasi :
1. Menunjukkan koping yang efektif
2. Menggunakan perilaku untuk menurunkan stress
3. Menggunakan strategi koping yang paling efektif
4. Berpartisipasi dalam aktivitas kehidupan sehari hari
5. Mengungkapakan secara verbal tentang rencana penerimaan atau
mengubah situasi
Intervensi :
1. Peningkatan koping
Membantu pasien untuk beradaptasi dengan presepsi stressor,
perubahan atau ancaman yang menggangu pemenuhan tuntutan dan
peran hidup
2. Konseling
Menggunakan proses bantuan interaktif yang berfokus pada
kebutuhan, masalah, atau perasaan pasien dan orang terdekatuntuk
meningkatkan atau mendukung koping, penyelesaian masalah, dan
berhubungan interpersonal.
3. Bantuan emosi
Memberikan penenangan, penerimaan dan dorongan selama periode
stress
4. Peningkatan peran
Membantu pasien, orang terdekat paseien, atau anggota keluarga
untuk memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi dan
menambahkan perilaku peran tertentu
5. Peningkatan harga diri
Membantu pasien untuk meningkatkan personal terhadap harga
dirinya
Rasional :
1. Kebiasaan dan psikologis respon terhadap stress dapat berbeda
beda dan menunjukkan tingkatan ketidakefektifan koping.
2. Penilaian yang akurat dapat memfasilitasi pencarian dari
strategi koping yang sesuai. Pasien yang memiliki status
kesehatan yang berubah ubah bukan berarti kesulitan koping yang
dialami pasien menjadi satu satunya penyeban yang berhubungan.
3. Keberhasilan penyesuaian disebabkan oleh koping yang dialami
sebelumnya berhasil.
4. Pasien dengan riwayat gangguan beradaptasi koping bisa
membutuhkan sumber tamabahan seperti ; kemampuan koping
sebelumnya dapat mencukupi dalam situasi yang ada.
5. Pasien dapat didukung dengan strstegi yang sudah disiapkan
seperti saat perawatan dirumah sakit, sebelum pasien diizinkan
pulang tanpa dukungan yang cukup untuk keefektifan koping.
Misalnya ; pelayanan kesehatan dapat dilakukan oleh orang orang
yang perduli dengannya seperti perawat yang ada dirumah,
komunitas, dan konseling spiritual.
6. penyelesaian masalah yang sesuai memerlukan informasi yang
akurat dan pilihan yang sesuai. Pasien dengan ketidakefektifan
koping yang tidak dapat mendengar dan mengasimilasi informasi
yang dibutuhkan
7. pasien dapat merasakan perawatan lebih baik dari pada mereka
mengatasi sendiri dan merasa sedikit lepas kendali dalam
menyelesaikan masalah.
Aktifitas Kolaboratif
1. Awali dengan diskusi tentang perawatan pasien untuk meninjau
mekanisme koping pasien dan untuk menyusun rencana perawatan
2. Libatkan sumber sumber dirumah sakit dalam memberi dukungan
emosional untuk pasien dan keluarga
3. Perawat berperan sebagai penghubung antara pasien, penyedia
layanan kesehatan laindan sumber komunitas.
2. Diagnosa : Kehilangan harapan gangguan konsep diri (ideal diri)
dikarenakan harapan yang tidak realistis.
Definisi :Kehilangan harapan dapat terjadi seiring dengan sakit yang
di derita. Itu dapat terjadi dua kali dengan kejadian yang lebih
parah yang dapat mengakibatkan keadaan yang permanen atau menjadikan
penyebab stress yang lebih akut, sehingga pasien tidak dapat membuat
keputusan dalam dirinya.
Tujuan Umum : Menentukan ideal diri yang realistis
Tujuan Khusus :Dapat berperilaku yang sesuai dengan ideal diri yang
ia harapkan
Kriteria Evaluasi :
1. Pasien mulai mengenali pilihan dan alternatif lain yang akan
diambil.
2. Pasien mulai memobilisasi energi dalam dirinya (membuat
keputusan )
Intervensi :
1. Mengkaji peran penyakit dalam kehilangan harapan pasien
2. Mengkaji penampilan secara fisik
3. Mengkaji selera, latihan dan pola tidur
4. Mengkaji dukungan lingkungan sosial
Rasional :
1. Tingkat dari fuungsi fisik, daya tahan untuk beraktifitas,
perawatan yang akan berkontribusi untuk kehilangan harapan.
2. Kehilangan harapan pasien memungkinkan tidak mempunyai energi
atau ketertarikan untuk menjalankan aktifitas
3. Mengubah Perilaku yang menyimpang dari standart normal yang
terbukti sesuai dengan kehilangan harapan
4. Pasien dapat didukung dengan strstegi yang sudah disiapkan
seperti saat perawatan dirumah sakit, sebelum pasien diizinkan
pulang tanpa dukungan yang cukup untuk keefektifan koping.
Misalnya ; pelayanan kesehatan dapat dilakukan oleh orang orang
yang perduli dengannya seperti perawat yang ada dirumah,
komunitas, dan konseling spiritual.
3. Diagnosa : Performa peran, ketidakefektifan berhubungan dengan
gangguan konsep diri dikarenakan ketidakmampuan menerima peran baru
dalam diri.
Definisi : Pola perilaku dan ekspresi diri yang tidak sesuai dengan
konteks lingkungan, norma, dan harapan.
Tujuan umum : Menunjukkan performa peran
Tujuan khusus : Mengubah perilaku yang tidak sesuai dengan peran
Kriteria evaluasi :
1. Kemampuan untuk memenuhi harapan peran
2. Pengetahuan tentang periode transisi peran
3. Penampilan perilaku peran dalam keluarga, persahabatan, dan tempat
karier
4. Melaporkan strategi perubahan peran
Intervensi :
1. Peningkatan koping
Membantu pasien untuk beradaptasi dengan presepsi stressor,
perubahan, atau ancaman, yang menghambat pemenuhan tuntutan dan
peran hidup
2. Penumbuhan harapan
3. Peningkatan peran
Membantu pasien, orang terdekat paseien, atau anggota keluarga
untuk memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi dan menambahkan
perilaku peran tertentu
Rasiolnal :
1. Penilaian yang akurat dapat memfasilitasi pencarian dari strategi
koping yang sesuai. Pasien yang memiliki status kesehatan yang
berubah ubah bukan berarti kesulitan koping yang dialami pasien
menjadi satu satunya penyeban yang berhubungan.
2. Pasien dengan riwayat gangguan beradaptasi koping bisa membutuhkan
sumber tamabahan seperti ; kemampuan koping sebelumnya dapat
mencukupi dalam situasi yang ada
3. Memfasilitasi perkembangan cara pandang yang positif terhadap
situasi tertentu.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep diri merupakan semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang
membuat seseorang mengetahui siapa dirinya dan memengaruhi hubungannya
dengan orang lain. Komponen konsep diri terdiri dari 5 komponen yaitu :
a. Gambaran diri
b. Ideal diri
c. Harga diri
d. Peran
e. Identitas diri
Konsep diri bukan merupakan suatu hal yang dibawa sejak lahir tetapi
dipelajari sebagai hasil dari pengalaman unik individu dengan: dirinya
sendiri, orang terdekat serta dengan realitas yang terjadi disepanjang
kehidupannya
3.2 Saran
1. Perawat harus menjalin hubungan yang baik dengan klien untuk
terwujudnya asuhan keperawatan yang dilakukan
2. Perawat harus menggunakan komunikasi terapeutik dan respon empati
3. Perawat harus memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada pasien
dengan gangguan konsep diri
4. Perawat harus mendengarkan dan mendorong pasien untuk mendiskusikan
pikiran dan perasaan klien
DAFTAR PUSTAKA
H. Aziz Alimul, A. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi
Konsep dalam Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Gulanict, M and Myers, J.L., 2011. Nursing Care Plans : Diagnoses,
Interventions and Outcomes. 7th edition. Mosby Elseiver.
NANDA, Intervensi NIC, & Kriteria Hasil NOC .2011. Edisi 9 Edisi
Revisi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
IW Dwija – JPP Undiksa, 2008 – ejournal. Undiksa.ac.id diakses pada
tanggal 02 Maret 2015 pukul 12.30
E Widyawati – 2012 – publication.gunadarma.ac.id diakses pada tanggal
02 Maret pukul 13.45
-----------------------
MK: Ketidakefektifan performa peran
Penyelesaian masalah yang tidak efektif
Penyebab stressor semakin menekan kondisi kejiwaannya
Terjadinya hal hal yang tidak diinginkan
Masalah pada Konsep Diri Remaja tersebut
Penilaian terhadap individu tersebut menjadi negatif, sehingga ia merasa
harga dirinya rendah.
Tindakan individu yang tidak sesuai dengan nilai yang berlaku.
Timbulnya situasi yang tidak kondusif akibat individu yang tidakefektifan
dalam koping
Tindakan individu tidak dapat menampilkan peran yang sesuai dengan
harapannya.
Terjadinya konflik Personal
Stressor dari lingkungan
Klien tidak dapat menjalankan perannya sebagai mahasiswa dengan jurusan
yang diambil
Terjadinya perilaku yang menyimpang dari ideal diri yang diharapkan
Web Of Coution : Konsep Diri
Gangguan Jiwa
MK: Ketidakefektiifan Koping
MK: Kehilangan Harapan