BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Be Bela lakan kang g
Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah konsep diri. Konsep diri ( self self concept ) merupa merupakan kan suatu suatu bagian bagian yang penting penting dalam dalam setiap setiap pembic pembicara araan an tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Konsep Kon sep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan. Perasaan individu baha ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki. Padahal segala segala keberh keberhasi asilan lan banyak banyak bergan bergantun tung g kepada kepada cara cara individ individu u memand memandang ang kualita kualitass kemampuan yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang suli sulitt untu untuk k dise disele lesa saika ikan, n, maka maka dari dari itu itu sang sangat atla lah h pent pentin ing g untu untuk k seor seoran ang g pera peraat at memahami konsep diri. Memahami diri sendiri terlebih dahulu baru bisa memahami klien. Konsep diri adalah manusia, dan Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selaulu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Konsep Konsep diri diri belum belum ada saat saat dilahi dilahirka rkan, n, tetapi tetapi dipela dipela!ar !arii dari dari pengal pengalama aman n unik unik melalui eksplorasi diri sendiri hubungan dengan orang dekat dan berarti bagi dirinya. "ipela "ipela!ar !arii melalui melalui kontak kontak sosial sosial dan pengala pengalaman man berhubu berhubunga ngan n dengan dengan orang orang lain. lain. Pandangan individu tentang dirinya dipengaruhi oleh bagaimana individu.
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Konsep Dasar Dasar Konsep Konsep Diri Diri 2.1.1
Pengertian
Kons Konsep ep diri diri adal adalah ah semu semuaa piki pikira ran, n, keya keyaki kina nan, n, dan dan keper kepercay cayaan aan yang yang meru merupa paka kan n
peng penget etah ahua uan n
indi indivi vidu du
tent tentan ang g
diri diriny nyaa
dan dan
meme memeng ngar aruh uhii
hubungannya dengan orang lain. Konsep diri tidak terbentuk aktu lahir, tetapi dipela dipela!ar !arii sebaga sebagaii hasil hasil pengala pengalaman man unik unik seseor seseorang ang dalam dalam diriny dirinyaa sendir sendiri, i, dengan orang terdekat, dan realitas dunia (Stuart, #$$%). Konsep diri terdiri atas komponen&komponen berikut ini' a.
itra ubuh (Body Image) itra tubuh (body image) adalah image) adalah kumpulan sikap individu yang disadari dan tidak disadari terhadap tubuhnya. tubuhnya. ermasuk ermasuk persepsi persepsi serta perasaan masa lalu dan sekarang tentang ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi. itra itra tubuh dimodifikasi dimodifikasi secara secara berkesinambu berkesinambungan ngan dengan persepsi dan pengalaman baru. *al& *al&ha hall pent pentin ing g yang yang terk terkai aitt deng dengan an gamb gambar aran an diri diri sepe sepert rtii foku fokuss indivi individu du terhad terhadap ap fisik fisik lebih lebih menon! menon!ol ol pada pada usia usia rema!a rema!a,, bentuk bentuk tubuh, tubuh, tinggi tinggi badan, badan, dan berat berat badan badan serta serta tanda& tanda&tan tanda da pertum pertumbuha buhan n kelami kelamin n sekunder, men!adi gambaran diri, cara individu memandang diri berdampak penting terhadap aspek psikologis, gambaran yang realistik terhadap menerima dan menyukai bagian tubuh, akan memberi rasa aman dalam menghindari kecemasan dan meningkatkan harga diri, serta individu yang stabil, realistik, dan konsisten terhadap gambaran dirinya, dapat mendorong sukses dalam kehidupan.
b.
+deal "iri (Self Ideal) +deal diri aadalah persepsi individu tentang bagaimana dia seharusnya berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tu!uan, atau nilai personal tertentu. Sering Sering !uga !uga disebu disebutt baha baha ideal ideal diri diri sama sama dengan dengan cita&c cita&cita ita,, keingi keinginan, nan,
#
harapan tentang diri sendiri. *al&hal yang terkait dengan ideal diri meliputi perkembangan aal ter!adi pada masa kanak&kanak, terbentuknya masa rema!a melalui proses identifikasi terhadap orang tua, guru, dan teman. "ipengaruhi oleh orang& orang yang dipandang penting dalam memberi tuntunan dan harapan serta meu!udkan cita&cita dan harapan pribadi berdasarkan norma keluarga dan sosial. -aktor&faktor yang mempengaruhi ideal diri yaitu menetapkan ideal diri sebatas kemampuan, faktor kultur dibandingkan dengan standar orang lain, hasrat melebihi orang lain, hasrat untuk berhasil, hasrat memenuhi kebutuhan realistik, hasrat menghindari kegagalan, dan adanya perasaan cemas dan ideal diri. c.
+dentitas "iri (Self Identifity) +dentitas pribadi adalah prinsip pengorganisasian kepribadian yang bertanggung !aab terhadap kesulitan, kesinambungan, konsistensi, dan keunikan individu. Pembentukan identitas dimulai pada masa bayi dan terus berlangsung sepan!ang kehidupan tapi merupakan tugas utama pada masa rema!a. Menurut Sunaryo (#$$), identitas diri merupakan kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari pengamatan dan penilaian, sebagai sintesis semua aspek konsep diri dan men!adi satu kesatuan yang utuh. *al&hal penting yang terkait dengan identitas diri, yaitu' 1)
/erkembang
se!ak
masa
kanak&kanak,
bersamaan
dengan
berkembangnya konsep diri. #) +ndividu yang memiliki perasaan identitas diri kuat akan memandang dirinya tidak sama dengan orang lain, unik, dan tidak ada duanya. )
+dentitas !enis kelamin berkembang secara bertahap se!ak bayi.
) +dentitas !enis kelamin dimulai dengan konsep laki&laki dan perempuan serta
banyak
dipengaruhi
oleh
pandangan
maupun
perlakuan
masyarakat. 0) Kemandirian timbul dari perasaan berharga, menghargai diri sendiri, kemampuan, dan penguasaan diri. %) +ndividu yang mandiri dapat mengatur dan menerima dirinya.
d.
Peran "iri (Self Role) Menurut Stuart (#$$%), peran diri merupakan serangkaian pola perilaku yang diharapakan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu diberbagai kelompok sosial. Peran yang diterapkan adalah peran yang di!alani dan seseorang tidak mempunyai pilihan. Peran yang diambil adalah peran yang di!alani dan seseorang tidak mempunyai pilihan. Peran yang diambil adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu. Menurut Sunaryo (#$$), peran diri adalah pola prilaku, sikap, nilai, dan aspirasi yang diharapkan individu berdasarkan posisinya di masyarakat. Setiap individu disibukkan oleh berbagai macam peran yang terkait dengan posisinya. *al&hal penting terkait dengan peran diri, yaitu' 1) Peran dibutuhkan individu sebagai aktualisasi diri. #) Peran yang memenuhi kebutuhan dan sesuai ideal diri, menghasilkan harga diri yang tinggi atau sebaliknya. )
Posisi individu di masyarakat dapat men!adi stressor terhadap peran.
) Stress peran timbul karena struktur sosial yang menimbulkan kesukaan atau tuntutan posisi yang tidak mungkin dilaksanakan. 0) Stress peran, terdiri dari konflik peran, peran yang tidak !elas, peran yang tidak sesuai, dan peran yang terlalu banyak atau berlebih. e.
*arga "iri (Self Esteem) *arga diri merupakan penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisis seberapa sesuai perilaku dirinya dengan ideal diri. *arga diri yang tinggi adalah perasaan yang berasal dari penerimaan diri sendiri tanpa syarat, alaupun melakukan kesalahan, kekalahan, dan kegagalan, tetap merasa sebagai seorang yang penting dan berharga (Stuart, #$$%).
Menurut Sunaryo (#$$) aspek utama harga diri adalah dicintai, disayangi, dikasihi orang lain dan mendapat penghargaan dari orang lain.
2.1.2
Rentang Respon
Konsep diri merupakan aspek kritikal dan dasar dari prilaku individu. +ndividu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang terlihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual dan penguasaan lingkungan. Konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang maladaptif. entang respon individu terhadap konsep dirinya dapat dilihat pada gambar di baah ini.
Ga!ar Rentang Respon Konsep Diri "St#art G.$% 2&&'(
Respon Adaptf Aktualisasi diri
Respon Maladaptf Konsep-diri posif
Harga diri rendah
Kerancuan identas
Depersonalisasi
Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima. Konsep diri positif merupakan bagaimana seseorang memandang apa yang ada pada dirinya meliputi citra dirinya secara positif. *al ini akan menun!ukkan baha individu itu akan men!adi individu yang sukses. Harga diri renda merupakan perasaan negatif terhadap dirinya sendiri, termasuk kehilangan percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, pesimis, tidak ada harapan, dan putus asa. 2dapun perilaku yang berhubungan dengan harga diri yang rendah yaitu mengkritik diri sendiri dan3atau orang lain, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan kepada orang lain, gangguan dalam berhubungan, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri, keluhan fisik, menarik diri secara sosial, khaatir, serta menarik diri dari realitas. Kerancuan
identitas
merupakan
suatu
kegagalan
individu
untuk
mengintegrasikan berbagai identifikasi masa kanak&kanak ke dalam kepribadian
0
psikososial deasa yang harmonis. 2dapun perilaku yang berhubugan dengan kerancuan identitas yaitu tidak ada kode moral, sifat kepribadian yang bertentangan, hubungan interpersonal eksploitatif, perasaan hampa. Perasaan mengambang tentang diri sendiri, tingkat ansietas yang tinggi, ketidakmampuan untuk empati terhadap orang lain. !epersonalisasi merupakan suatu perasaan yang tidak realistis dimana klien tidak dapt membedakan stimulus dari dalam atau luar dirinya. +ndividu mengalami kesulitan untuk membedakan dirinya sendiri dari orang lain, dan tubuhnya sendiri merasa tidak nyata dan asing baginya.
espon konsep diri sepan!ang rentang sehat&sakit berkisar dari status aktualisasi diri yang paling adaptif sampai status kerancuan identitas serta depersonalisasi yang lebih maladaptif. +ndividu dengan kepribadian yang sehat akan mengalami hal&hal berikut ini' 1.
itra tubuh yang positif dan sesuai.
#.
+deal diri yang realistis.
.
Konsep diri yang positif.
.
*arga diri yang tinggi.
0.
Performa yang memuaskan.
%.
asa identitas yang !elas.
2.2 Konsep Dasar Harga Diri Ren)a* 2.2.1
Pengertian
*arga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepan!angan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. 2danya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri (4osep, #$$5). 6angguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dapat ter!adi secara' a.
Situasional, yaitu ter!adi terutama yang tiba&tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami3isteri, putus sekolah, putus hubungan ker!a, perasaan malu karena sesuatu (korban perkosaan, dituduh KK7, dipen!ara
%
tiba&tiba). b.
Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri berlangsung lama, yaitu sebelum sakit3diraat. Klien ini mempunyai cara berfikir yang negatif terhadap dirinya. Kondisi ini mengakibatkan respon mal adaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang kronik atau pada klien ganguan !ia.
2.2.2
Etiologi
/erbagai faktor menun!ang ter!adinya perubahan dalam konsep&diri seseorang. "alam in!auan life span history klien, penyebab ter!adinya harga diri rendah adalah pada masa kecil sering disalahkan, !arang diberi pu!ian atas keberhasilannya. Saat individu mencapai masa rema!a keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi kesempatan dan tidak diterima. Men!elang deasa aal sering gagal di sekolah, peker!aan atau pergaulan. *arga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan menuntut lebih dari kemampuannya (4osep, #$$5). Menurut Stuart (#$$%), faktor&faktor yang mengakibatkan harga diri rendah kronik meliputi faktor predisposisi dan faktor prespitasi sebagai berikut' a)
-aktor Predisposisi "aktor yang mempengarui arga diri meliputi penolakan orangtua, harapan orangtua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang, kurang mempunyai tanggung !aab personal, ketergantungan pada orang lain, dan ideal diri yang tidak realistis. "aktor yang mempengarui performa peran adalah stereotipe peran gender, tuntuan peran ker!a, dan harapan peran budaya. "aktor yang mempengarui identitas pribadi meliputi ketidakpercayaan orangtua, tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan struktur sosial.
b)
-aktor Presipitasi Menurut 4osep (#$$5), faktor presipitasiter!adinya harga diri rendah biasanya adalah kehilangan bagian tubuh, perubahan penampilan3bentuk tubuh, kegagalan atau produktivitas yang menurun. Secara umum, gangguan
8
konsep diri harga diri rendah ini dapat ter!adi secara situasional atau kronik. Secara situasional karena trauma yang muncul secara tiba&tiba, misalnya harus dioperasi, kecelakaan, perkosaan atau dipen!ara, termasuk diraat di rumah sakit bisa menyebabkan harga diri rendah disebabkan karena penyakit fisik atau pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak nyaman. *arga diri rendah kronik, biasanya dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum diraat klien sudah memiliki pikiran negatif dan meningkat saat diraat.
2.2.+
,an)a )an Ge-ala Harga Diri Ren)a* Kronik
Menurut "amaiyanti (#$$9), tanda dan ge!ala harga diri rendah kronik adalah sebagai berikut' 1.
Mengkritik diri sendiri.
#.
Perasaan tidak mampu.
.
Pandangan hidup yang pesimis.
.
Penurunan produktivitas.
0.
Penolakan terhadap kemampuan diri. Selain data di atas, dapat !uga mengamati penampilan seseorang dengan
harga diri rendah, terlihat dari kurang memperhatikan peraatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan kurang, tidak berani menatap laan bicara, lebih banyak menunduk, bicara lambat dengan nada suara lemah.
2.2.
Batasan Karakteristik Harga Diri Ren)a* Kronik
/atasan karakteristik menurut 727"2&+ (#$1#), yaitu' 1) /ergantung pada pendapat orang lain. #)
:valuasi diri baha individu tidak mampu mengadapi peristia.
)
Melebih&lebihkan umpan balik negatif tentang diri sendiri.
) Secara berlebihan mencari penguatan. 0) Sering kali kurang berhasil dalam peristia hidup. %) :nggan mencoba situasi baru. 8) Perilaku bimbang. 9) Kontak mata kurang.
9
5) Perilaku tidak asertif. 1$) Sering kali mencari penagasan. 11) Pasif. 1#) Menolak umpan balik positif tentang diri sendiri. 1) :kspresi rasa bersalah. 1) :kspresi rasa malu.
2.+ Konsep Dasar As#*an Kepera/atan
Klien yang mengalami *rga "iri endah Kronik menyebabkan klien merasa sukar berhubungan dengan orang lain dan tidak mempunyai kemandirian. ;ntuk itu, peraat harus mempunyai kesadaran diri yang tinggi agar dapat menerima dan mengevaluasi perasaan sedih sehingga dapat memakai dirinya sendiri secara terapeutik dalam meraat klien dan meningkatkan harga diri klien untuk memberikan motivasi klien. "alam membrikan asuhan keperaatan, peraat harus !u!ur, empati, terbuka dan penuh penghargaan, tidak larut dalam perasaan yang sedang dirasakan klien dan tidak menyangkalnya. 2.+.1
Pengka-ian
ahap pertama pengka!ian meliputi faktor predisposisi seperti' psikologis, tanda dan tingkah laku klien dan mekanisme koping klien. Pengka!ian meliputi beberapa faktor, yaitu' a.
0aktor Pre)isposisi
Menurut osep (#$$5), faktor predisposisi ter!adinya harga diri rendah adalah penolakan orangtua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung !aa personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis. !. 0aktor Presipitasi
Menurut S#naro (#$$) faktor presipitasi meliputi' 1.
Konflik peran ter!adi apabila peran yang diinginkan individu, sedang diduduki individu lain.
#.
Peran yang tidak !elas apabila individu diberikan peran yang kabur,
5
sesuai perilaku yang diharapkan. .
Peran yang tidak sesuai ter!adi apabila individu dalam proses peralihan mengubah nilai dan sikap.
.
Peran berlebihan ter!adi !ika seseorang individu memiliki banyak peran dalam kehidupannya.
3.
Perilak#
Pengumpulan data yang dilakukan oleh peraat meliputi perilaku yang ob!ektif dan dapat diamati serta perasaan sub!ektif dan dunia dalam diri pasien sendiri. a( Perilak# ang Ber*#!#ngan )engan Harga Diri Ren)a*
1.
Mengkritik diri sendiri dan orang lain
#.
Penurunan produktivitas
.
"estruktif yang diarahkan pada orang lain
.
6angguan dalam berhubungan
0.
asa diri penting yang berlebihan
%.
Perasaan tidak mampu
8.
asa bersalah
9.
Mudah tersinggung atau marah yang berlebihan
5.
Perasaan negatif tentang tubuhnya sendiri
1$. Ketegangan peran yang dirasakan 11. Pandangan hidup yang pesimis 1#. Keluhan fisik 1. Pandangan hidup yang bertentangan 1. Penolakan terhadap kemampuan personal 10. "estruktif terhadap diri sendiri 1%. Pengurangan diri 18. Menaik diri secara sosial 19. Penyalahgunaan
1$
##. Khaatir !( Perilak# ang Ber*#!#ngan )engan Keran3#an I)entitas
3(
a.
idak ada kode moral
b.
Sifat kepribadian yang bertentangan
c.
*ubungan interpersonal eksploitatif
d.
Perasaan hampa
e.
Perasaan yang berfluktuasi tentang diri sendiri
f.
Kerancuan gender
g.
ingkat ansietas yang tinggi
h.
Ketidakmampuan untuk empati terhadap orang lain
i.
Kehialangan keautentikan
!.
Masalah intimasi
Perilak# ang Ber*#!#ngan )engan Depersonalisasi A4ekti4
1) Perasaan asing dengan diri sendiri #) Perasaan tidak aman, rendah, takut, malu ) Perasaan tidak realistis ) asa isolasi yang kuat 0) Ketidakmampuan untuk mendapatkan kesenangan atau perasaan mencapai sesuatu %) Kurang rasa kesinambungan dalam diri 8) Kehilangan identitas Persepsi
1) *alusinasi pendengaran dan penglihatan #) Kebingungan tentang seksualitas diri sendiri ) Kesulitan membedakan diri sendiri dari orang lain ) 6angguan citra tubuh 0) Mengalami dunia seperti dalam mimpi Kogniti4
1)
/ingung
#) "isorientasi aktu
11
) 6angguan berpikir )
6angguan memori
0) 6angguan penilaian %) Kepribadian yang terpisah dalam diri orang yang sama Perilak#
1)
2fek tumpul
#) :mosi yang pasif dan tidak berspons ) Komunikasi yang tidak sesuai atau idiosinkratik ) Kurang spontanitas dan animasi 0) Kehilangan kendali terhadap impuls %) Kehilangan inisiatif dan kemampuan membuat keputusan 8) Menarik diri secara sosial ). Stressor Pen3et#s
Stressor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal. 1)
#rauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristia yang mengancam kehidupan.
#) Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan individu mengalaminya sebagai frustasi. 2da tiga !enis transisi peran' a.
#ransisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma& norma budaya, nilai&nilai, serta tekanan untuk menyesuaikan diri.
b.
#ransisi peran situasi ter!adi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c.
#ransisi peran seat$sakit ter!adi akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. ransisi ini dapat dicetuskan oleh' 1.
Kehilangan bagian tubuh
#.
Perubahan ukuran, bentuk, penampilan, atau fungsi tubuh
.
Perubahan fisik yang berhubungan dengan tumbuh kembang normal
1#
. e.
Prosedur medis dan keperaatan
Penilaian Stressor
2pa pun masalah dalam konsep diri dicetuskan oleh stressor psikologis, sosiologis, atau fisiologis, elemen yang penting adalah persepsi pasien tentang ancaman. 4.
S#!er Koping
Semua orang, tanpa memerhatikan gangguan perilakunya, mempunyai beberapa bidang kelebihan personal yang meliputi' 1.
2ktivitas olahraga dan aktivitas di luar rumah
#.
*obi dan kera!inan tangan
.
Seni yang ekspresif
.
Kesehatan dan peraatan diri
0.
Pendidikan atau pelatihan
%.
Peker!aan, vokasi, atau posisi
8.
/akat tertentu
9.
Kecerdasan
5.
+ma!inasi dan kreativitas
1$. *ubungan interpersonal g.
Mekanise Koping
Mekanisme koping termasuk pertahanan koping !angka pendek atau !angka pan!ang serta penggunaan mekanisme pertahanan ego untuk melindungi diri sendiri dalam menghadapi persepsi diri yang menyakitkan. %ertaanan &angka pendek mencakup berikut ini' 1) 2ktivitas yang memberikan pelarian sementara dari krisis identitas diri (mis., konser musik, beker!a keras, menonton televisi secara obsesif) #) 2ktivitas yang memberikan identitas pengganti sementara (mis., ikut serta dalam klub sosial, agama, politik, kelompok, gerakan, atau geng) ) 2ktivitas yang sementara menguatkan atau meningkatkan perasaan diri yang tidak menentu (mis., olahraga yang kompetitif, presasi akademik, kontes untuk mendapatkan popularitas) ) 2ktivitas yang merupakan upaya !angka pendek untuk membentuk
1
identitas di luar dari hidup yang tidak bermakana saat ini (mis., penyalahgunaan obat) %ertaanan &angka pan&ang mencakup berikut ini' 1. %enutupan identitas=adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang terdekat tanpa memerhatikan keinginan, aspirasi, atau potensi diri individu. #. Identitas negatif =asumsi identitas yang tidak sesuai dengan nilai dan harapan yang diterima masyarakat. 'ekanisme pertahanan ego termasuk penggunaan fantasi, disosiasi, isolasi, proyeksi, pengalihan (diplacement) splitting berbalik marah terhadap diri sendiri, dan amuk. *. Masala* Kepera/atan
1)
+solasi sosial
#) *arga diri rendah kronik ) Koping individu tidak efektif i.
Po*on Masala*
Isolasi Sosial Efect
Harga Diri Rendah Kronik Core Problem
Koping Individu Tidak Efekf Causa 2.+.2
Diagnosa Kepera/atan
1
Masalah konsep diri berkaitan dengan perasaan ansietas, bermusuhan, dan rasa bersalah. Masalah ini sering menimbulkan proses penyebaran diri dan sirkular bagi individu yang dapat menyebabkan respon koping maladaptif. espon ini dapat terlihat pada berbagai macam individu yang mengalami ancaman integritas fisik atau sistem sendiri. Pengka!ian keperaatan yang lengkap mencakup semua respon maladaptif pasien. /anyak masalah keperaatan tambahan akan diidentifikasikan ketika konsep diri secara timbal balik dipengaruhi oleh bidang kehidupan yang lain. Diagnosis Kepera/atan NANDA ang Ber*#!#ngan )engan Respon Konsep Diri Mala)apti4 1#. "efisit Peraatan "iri
1.
Penyesuaian, 6angguan
#.
2nsietas
1. *arga diri, isiko rendah situasional
.
itra tubuh, 6angguan
1. *arga diri, endah situasional
.
Komunikasi, *ambtan ?erbal
10. Persepsi sensori, 6angguan
0.
Koping, Ketidakefektifan
1%. Pola seksualitas, Ketidakefektifan
%.
Keputusasaan
18. +nteraksi sosial, *ambatan
8.
+dentitas pribadi, 6angguan
19. +solasi sosial
9.
Kesepian, isiko
15. "istres spiritual
5.
Ketidakberdayaan
#$. Proses pikir, 6angguan
1$. Ketidakberdayaan, isiko 11. Performa peran, Ketidakefektifan
#1. Perilaku kekerasan, isiko terhadap diri sendiri
"iagnosa keperaatan yang diangkat berdasarkan pohon masalah adalah' 1.
*arga "iri endah Kronik>
#.
Koping +ndividu idak :fektif>
.
+solasi Sosial.
2.+.+
I)enti4ikasi Hasil
*asil yang diharapkan saat meraat pasien dengan respon konsep diri yang maladaptif adalah' %asien akan mencapai tingkat aktualisasi diri yang maksimal untuk menyadari potensi dirinya.
10
2.3.4
Intervensi
Ren3ana As#*an Kepera/atan5 Respon Konsep Diri Mala)apti4 Diagnosis Kepera/atan5 Gangg#an *arga )iri Kriteria Hasil5 Pasien akan en3apai tingkat akt#alisasi )iri ang aksial #nt#k ena)ari potensi )irina. ,#-#an 6angka Pen)ek Inter7ensi Pasien akan membina Perkuat identitas pasien.
hubungan
terapeutik /erikan
dengan peraat.
dukungan
mengurangi
tingkat
imbal
untuk pasien untuk bertanggung ansietas !aab terhadap perilakunya.
panik.
/eberapa tingkat integritas
etapkan batasan pada perilaku ego yang tidak tepat. /antu
Rasional balik diperlukan
pasieen
kekuatan
diperlukan
untuk
intervensi selan!utnya. apa
ego
pun yang
ditun!ukkannya. Pasien
akan Kuatkan perilaku adaptif.
mengekspresikan
Pengungkapan
diri
/antu pasien mengekspresikan pemahaman
dan
diperlukan
perasaan, perilaku, dan dan menggambarkan perasaan untuk berubah. pikiran,
yang serta pikirannya.
berhubungan
Penggunaan simpati tidak
dengan /antu pasien mengidentifikasi terapeutik
situasi stres saat ini.
karena
kelebihan dan kekurangannya, menguatkan ideal diri, serta kritik diri. /ersepon
empatik,
pasien
dapat
rasa
kasihan
terhadap
dirinya
yang sendiri> sebaliknya, peraat
menekankan baha kekuatan seharusnya untuk berubah bergantung pada mengomunikasikan pasien sendiri.
baha
pasien dapat mengendalikan diri.
Pasien
akan +dentifikasi
mengevaluasi
stresor
dari
setelah
relevan dan penilaian pasien didefinisikan,
konsekuensi positif dan terhadap stresor. negatif
yang *anya
respon Klarifikasi
keyakinan
alternatif yang selan!utnya
masalah pilihan
dapat
dika!i>
konsekuensi
1%
konsep diri.
salah dan distorsi kognitif. :valuasi
keuntungan
positif dan negatif dan pola dan saat ini harus dievaluasi.
kerugian dari respon koping saat ini. Pasien
akan "orong
mengidentifikasi
satu merumuskan tu!uan baru.
tu!uan
dua /antu
baru
dan
respon koping adaptif.
pasien
untuk *anya
mengka!i
alternatif, perubahan dapat
pasien ter!adi.
mengidentifikasikan !elas
setelah
secara Penetapan
perubahan
tu!uan
yang men!elaskan sifat perubahan
dilakukan.
dan menyarankan strategi
6unakan latihan peran, model perilaku
baru
yang
peran, dan visualisasi untuk memungkinkan. mempraktikkan perilaku baru. Pasien
akan /eri kesempatan kepada pasien u!uan
mengimplementasikan respon
konsep
adaptif yang baru.
utama
untuk mengalami keberhasilan. peningkatan
diri "ukung kekuatan, ketrampilan, pasien dan respon koping adaptif.
pasien
dalam
pemahaman
adalah
membuat
mengganti
respon
/eri aktu yang cukup kepada koping maladaptif dengan pasien untuk berubah. ingkatkan
yang lebih adaptif.
keterlibatan
keluarga dan kelompok. /eri se!umlah dukungan yang tepat dan umpan balik positif kepada
pasien
mempertahankan
untuk kema!uan
dan pertumbuhannya. +ntervensi keperaatan membantu pasien memeriksa penilaian kognitif dirinya terhadap situasi dan perasaan yang terkait untuk membantu pasien meningkatkan pemahaman dan melakukan tindakan mengubah perilaku. Pendekatan penyelesaian masalah ini memerlukan tingkat intervensi yang
18
progresif sebagai berikut' 1) Memperluas kesadaran diri #) :ksplorasi diri )
:valuasi diri
) Perencanaan yang realistis 0) Komitmen untuk bertindak
2.+.8
Ipleentasi
Pengobatan yang divalidasi secara empiris untuk salah satu gangguan medis yang berhubungan dengan respon konsep diri dapat diringkas sebagai berikut' GANGGUAN5 6angguan disasosiatif PENG9BA,AN5 Psikoterapi psikodinamik, hipnosis, dan narkosintesis amital
adalah pengobatan pilihan untuk kondisi tersebut berdasarkan laporan kasus.
2.+.'
E7al#asi
:valuasi telah diklasifikasikan berdasarkan apa yang dinilai dan kapan.erdapat tiga tipe evaluasi yang men!elaskan apa yang perlu dievaluasi' struktur,proses,dan hasil.Setiap tipe memiliki fokus dan kriteria yang berbeda sebagaimana didefinisikan sebagai berikut ini. 1. :valuasi struktur :valuasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling tempat pelayanan keperaatan diberikan. 2spek lingkungan secara langsung atau tidak
langsung
mempengaruhi dalam
pemberian
pelayanan.
Persediaan
perlengkapan, fasilitas fisik, ratio peraat&klien, dukungan administrasi, pemeliharaan dan pengembangan kompetensi staf keperaatan dalam area yang diinginkan.
#. :valuasi proses :valuasi proses berfokus pada penampilan ker!a peraat dan apakah peraat dalam memberikan pelayanan keperaatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan sesuai eenang. Komponen proses mencakup'
19
2dekuasi&!umlah dan kualitas
Kesesuaian&relevan dengan setiap komponen dan situasi klien
:fektivitas&kemampuan untuk memfasilitasi kriteria hasil klien.
:fisiensi&konservasi aktu,energy,dan sumber daya klien,tim kesehatan,dan lembaga
. :valuasi hasil :valuasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. espons prilaku klien merupakan pengaruh dari intervensi keperaatan dan akan terlihat pada pencapaian tu!uan dan kriteria hasil.
BAB III PENU,UP
A. Kesip#lan
Konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan, dan kepercayaan yang merupakan
pengetahuan
individu
tentang
dirinya
dan
memengaruhi
hubungannya dengan orang lain. Konsep diri merupakan aspek kritikal dan dasar dari prilaku individu. +ndividu dengan konsep diri yang positif dapat berfungsi lebih efektif yang terlihat dari kemampuan interpersonal, kemampuan intelektual
15
dan penguasaan lingkungan. Konsep diri yang negatif dapat dilihat dari hubungan individu dan sosial yang maladaptif. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima. Konsep diri positif merupakan bagaimana seseorang memandang apa yang ada pada dirinya meliputi citra dirinya secara positif. *al ini akan menun!ukkan baha individu itu akan men!adi individu yang sukses. Harga diri renda merupakan perasaan negatif terhadap dirinya sendiri, termasuk kehilangan percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, pesimis, tidak ada harapan, dan putus asa. Kerancuan identitas merupakan suatu kegagalan individu untuk mengintegrasikan berbagai identifikasi masa kanak&kanak ke dalam kepribadian psikososial deasa yang harmonis. !epersonalisasi merupakan suatu perasaan yang tidak realistis dimana klien tidak dapt membedakan stimulus dari dalam atau luar dirinya.
B. Saran Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan dapat paham mengenai konsep dan askep gangguan pemenuh an kebutuhan hargadiri'konsep diri. kami mohon maaf !ika dalam pembuatan makalah ini melampirkan kata&kata yang kurang dimengerti, makalah ini dibuat hanya untuk pemenuhan tugas yang disarankan guna untuk memenuhi nilai&nilai tugas. 2khir kata kami ucapkan terima kasih.
#$
DA0,AR PUS,AKA
Stuart, 6ail @. (#$$%). Buku Saku Keperaatan *ia. Aakarta' :6 "amaiyanti, Mukhripah B +skandar. (#$1#). Asuan Keperaatan *ia. /andung' efika 2ditama 2limul,2.2 (#$$%). %engantar kebutuan dasar manusia+aplikasi konsep dan proses keperaatan. Aakarta' Salemba medika ?aughans,/.@ (#$1). Keperaatan dasar.4ogyakarta' apha publishing
#1