MACAM – MACAM SCANNER
Scanner fungsinya mirip dengan mesin fotokopi. Mesin fotokopi hasilnya dapat langsung kamu lihat pada kertas sedangkan scanner hasilnya ditampilkan pada layar monitor komputer dahulu kemudian baru dapat diubah dan dimodifikasi sehingga tampilan dan hasilnya menjadi bagus yang kemudian dapat disimpan sebagai file text, dokumen, dan gambar.
Scanner dapat digunakan dalam berbagai bidang. Di bidang kedokteran, scanner dikenal sebagai alat CT Scan (Computed Tomography-Scan) yaitu alat yang dapat menghasilkan gambar dua atau tiga dimensi dari keadaan bagian dalam tubuh pasien. Di dalam bidang seni multimedia, seperti bidang animasi, para animator menggunakan scanner untuk memindahkan rancangan bentuk-bentuk dasar dari gambar yang akan diolahnya. Untuk keperluan pribadi, scanner umumnya digunakan sebagai penyimpan gambar, baik itu foto maupun surat-surat penting seperti ijazah dan lain sebagainya.
Bentuk dan ukuran scanner bermacam-macam, bermacam-macam, ada yang besarnya seukuran dengan d engan kertas folio ada juga yang seukuran postcard, bahkan ada yang berbentuk pena. Scanner juga mempunyai berbagai macam jenis tergantung kegunaan dan cara kerjanya. A. Berdasarkan manfaat dan cara penggunaannya penggunaannya,, 1. Flat bed
Scanner jenis ini adalah yang paling banyak dijumpai, karena harganya relatif paling murah, cocok untuk penggunaan pribadi. Untuk menggunakannya dengan meletakkan gambar satu per satu secara mendatar di atas permukaan kaca scanner , kemudian lampu dan sensor scanner akan bergerak menyusuri kertas tersebut untuk untu k memperoleh gambarnya.
2. Automatic Document Feeder
Scanner cara menggunakanya dengan meletakkan gambar-gambar yang akan dibaca, selanjutnya alat ini secara otomatis akan mengambil gambar-gambar tersebut dan membacanya, yang kemudian disimpan sebagai file digital.
3. Handheld
Dibutuhkan keterampilan yang lebih untuk menggunakan scanner jenis ini karena penggunanya harus menggerakkan scanner ini di atas gambar yang akan dibacanya. Proses pemindaian/pembacaan scanner jenis ini sangat sensitif sehingga jika kecepatan gerakan tangan tidak rata maka kualitas gambar yang dihasilkan akan kurang baik. Umumnya scanner jenis ini hanya dapat menghasilkan warna hitam putih saja.
4. Drum
Scanner jenis ini digunakan untuk menghasilkan gambar yang sangat detail seperti pada industri percetakan, museum, atau seniman yang akan menyimpan hasil kerja seninya. Jenis ini adalah jenis-jenis yang awal dikembangkan dan kualitasnya lebih baik dibanding jenis lainnya.
B. Berdasarkan objek yang dipindai/dibaca
1. Image Scanner
Scanner ini digunakan untuk memindahkan gambar. 2. Optical Character Reader (OCR)
Scanner ini digunakan untuk mengambil teks dari kertas yang dipindai. OCR (Optical Character Recognition) merupakan sebuah teknologi yang dapat membaca dan mengenali teks dari suatu gambar. Gambar yang dimaksud biasanya berupa hasil scan yang mengandung teks, tentunya teks di dalamnya tidak bisa di olah atau di edit karena masih berupa format gambar. Dengan OCR, teks dalam gambar ter sebut dapat di ubah menjadi teks yang bisa di olah kembali. Dengan OCR, pekerjaan mengetik dokumen dapat benar-benar di mudahkan. Cukup scan dokumen yang tadinya mau di ketik lalu buka hasil scan dengan software OCR. Dan teks di dalamnya langsung dapat digunakan, entah untuk di edit atau di olah kembali tanpa harus mengetik dari awal sampai akhir. Salah satu software OCR yang lumayan bagus adalah Simple OCR, software inilah yang digunakan dalam artikel Komputok kali ini. Meskipun keakuratan pengenalan karakternya bukan yang terbaik, namun fasilitas editing yang disediakan olehnya sangat membantu untuk mengoreksi kata-kata yang salah secara manual. Selain itu, Simple OCR juga dilengkapi dengan kamus kata, dia akan menebak kata yang agak sulit di baca dengan kata yang paling mendekati di kamusnya. Namun, hanya efektif untuk tulisan yang berbahasa inggris, karena isi kamusnya masih berbahasa inggris. Langsung saja, langkah demi langkah cara menggunakan Simple OCR 1. Download software Simple OCR di http://www.simpleocr.com/Download.asp dengan ukuran sekitar 9 MB, lalu instal seperti biasa.
2. Setelah selesai di instal, jalankan simple OCR. Akan muncul pilihan, apakah mau Machine Print, yaitu hasil ketikan komputer atau hand writing, yakni tulisan tangan. Hand writing apabila ingin mengubah tulisan tangan menjadi teks di komputer, namun penggunaannya dibatasi 14 hari saja, selebihnya bayar. Karena yang akan kita gunakan kali ini adalah teks hasil ketikan komputer, maka klik Machine Print. 3. Di jendela selanjutnya, pilih [Select]. Setelah itu, jendela utama Simple OCR akan muncul. Untuk memulai, klik [add page] Akan terdapat beberapa pilihan, apakah mau langsung dari scanner, file, Batch(untuk halaman dalam jumlah banyak sekaligus), atau membuka file dengan format inklink. Pilih sesuai kebutuhan, namun dalam tutorial kali ini, yang dipilih adalah [file], dengan asumsi, file yang akan di akan di baca sudah ada sebelumnya, lalu klik ok. 4. Buka file gambar yang akan di baca. Sebelumnya, pastikan file yang akan di baca memiliki teks yang mudah di baca dan memiliki resolusi tinggi, semakin tinggi, maka semakin mudah simple OCR mengenali teks di dalamnya. Rata-rata resolusi hasil scan scanner sudah mencukupi untuk dilakukan pembacaan. 5. Setelah di pilih, maka akan di tampilkan preview gambarnya, bila sudah yakin gambar tersebut yang mau di baca , klik [continue]. 6. Selanjutnya, lakukan editing gambar yang akan di baca. Untuk memisahkan teks dengan gambar, gunakan icon picture region untuk menyeleksi gambarnya , mengabaikan area tertentu agar sofware tidak membacanya, gunakan ignore region {icon_1.bmp} atau menghapus area tertentu, gunakan delete region { Ketiga tool tersebut ada di toolbar Simple OCR. Setelah yakin semua sudah di edit dengan baik, klik [convert to text]. Simple OCR akan membaca dan mengenali semua teks dalam gambar dan menampilkan teks hasil pembacaannya. 7. Dalam proses pembacaan, Simple OCR mungkin akan salah membaca beberapa teks. Dapat disebabkan karena memang teks tersebut agak sulit terbaca atau resolusinya kurang baik. Karena itu, tugas terakhir kita adalah mengoreksinya. Editornya langsung dari simple OCR, sederhana, efektif dan mudah digunakan. 8. Warna huruf menandakan tingkat akurasi kata yang di koreksi, warna hitam artinya kata sudah akurat. Biru, artinya mendekati akurat dan warna merah artinya perlu di koreksi lagi. Gunakan tombol enter untuk berpindah dari kata ke kata lainnya, dan bandingkan kata yang sedang di edit dengan kata yang masih dalam format gambar di atasnya. 9. Apabila semua kata sudah di koreksi, save teks hasil pembacaan tadi di format doc atau txt. Proses ini hanya membutuhkan waktu sebentar, tergantung dari banyaknya revisi yang harus dilakukan, tentunya jauh lebih singkat bila dibandingkan mengetik sendiri secara manual. Pekerjaan mengetik dapat di hindari untuk bisa mengerjakan pekerjaan lain yang lebih penting.
Selain Simple OCR, masih banyak software-software OCR lain yang bisa digunakan secara gratis : TopOCR FreeOCR
Tidak hanya software, ada juga website yang menyediakan fasilitas OCR. Tidak perlu instal atau re gistrasi apapun, tinggal kunjungi dan upload gambarnya. Website tersebut diantaranya : Alternatif lain, jika ingin menghemat waktu, MS Office OneNote 2007 juga menyediakan fasilitas OCR. Cara pakainya tinggal buka file gambarnya di OneNote, klik kanan, lalu pilih “copy text from picture”, lalu paste di teks editor seperti Word, atau notepad. Hanya saja, fasilitas yang disediakan tidak sebanyak softwae OCR lainnya.
3. Barcode Scanner
Scanner ini mampu membaca balok-balok barcode dalam bentuk alphabe t. Ketika kita melihat dan membayangkan betapa panjangnya antrian di depan kasir pada sebuah pusat perbelanjaan, atau betapa sibuknya staf EDP memasukkan data, seandainya pusat perbelanjaan tersebut tidak menggunakan bar code. Sederetan angka dan garis-garis itu telah membantu penghematan waktu dan tenaga yang biasa. Jika Anda cermati, hampir setiap benda yang diproduksi secara massal melengkapi kemasannya dengan bar code. Ada beberapa tipe bar code yang dikenal luas saat ini, antara lain UPC code, EAN code, CPC binary, Pharmacode, dan lain-lain. Namun, kali ini hanya membahas UPC Universal Product Code) yang digunakan sebagai standar bar code untuk retail hampir di seluruh dunia. Apa Itu Bar Code UPC? Bar code UPC mulanya dicipakan untuk membantu toko-toko grosir mempercepat proses pengece-kan, dan pelacakan inventaris mereka. Kesuksesan bar code UPC membuatnya lebih banyak diadopsi untuk ke pentingan pendataan produk-produk retail atau konsumer. Bar code UPC pertama kali digunakan di AS pada tahun 1970-an. Produk pertama yang menggunakan teknologi ini adalah kemasan kotak permen karet.
Walaupun
dikembangkan
oleh
komunitas
pengguna,
seperti
hal
nya
pada
pengembangan software open source, penggunaan bar code UPC dikendalikan Uniform Code Council (UCC). Pabrik yang ingin meng gunakan bar code UPC harus mendaftarkan perusahaannya ke pada UCC. Kemudian UCC akan mengeluarkan enam digit nomor identitas pabrik (manufacturer identification number), dan menyediakan petunjuk penggunaan nya. Anda dapat melihat keenam nomor tersebut pada setiap dua belas digit bar code UPC, seperti yang tertera dalam kemasan setiap produk konsumer yang menggunakannya. Misalnya pada kotak pembungkus speaker Genius yang ada di meja redaksi PC Mild, tertera nomor 091163 80282 2. Anda dapat melihat pada setiap barcode UPC terdiri dari dua bagian, yakni sederetan garis hitam di atas kertas putih, dan dua belas digit ang ka. Garis-garis hitam
memanjang inilah yang disebut dengan bar. Nomor identitas pabrik Genius adalah keenam angka pertama dari kode UPC, yakni 091163. Lima digit berikutnya, 80282, adalah nomor barang (item number). Sama halnya dengan IP address, satu bar code UPC hanya digunakan untuk satu barang. Angka terakhir dari bar code UPC disebut dengan check digit. Angka tersebut digunakan untuk memasti-kan apa kah nomor yang di-scan benar atau tidak. Perhatikan bagaimana angka terakhir tersebut diperoleh dari kesebelas angka sebelumnya: 1. Jumlahkan semua angka pada posisi ganjil (1, 3, 5, 7, 9, dan 11) 0 + 1 + 6 + 8 + 2 + 2 = 19 2. Kalikan dengan 3. 19 x 3 = 57 3. Jumlahkan semua angka pada posisi genap (2, 4, 6, 8, dan 10). 9 + 1 + 3 + 0 + 8 = 21 4. Jumlahkan dengan hasil perkalian pada langkah ke-2. 57 + 21 = 78 5. Hasil penjumlahan pada langkah ke-4 harus habis dibagi 10. Jika kurang, angka penambahnya agar habis dibagi 10, itulah yang menjadi check digit. 78 + 2 = 80 Check digit untuk bar code UPC di atas adalah 2. Setiap kali scanner membaca bar code UPC, komputer secara otomatis akan melakukan perhitungan seperti di atas. Jika check digit hasil perhitungan scanner berbeda dengan yang tertera dibar code UPC, scanner mengetahui telah terjadi kesalahan, dan akan melakukan scan ulang. Bagaimana dengan Harga? Seperti yang dijelaskan di atas, barcode UPC merupakan penomoran unik untuk konsumer, dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan harga. Ketika membaca bar code UPC, scanner mengirimkan data tersebut kekomputer POS (point of sale) milik toko yang menjual produk tersebut. Komputer POS mencari data kode UPC yang dikirimkan oleh scanner di database-nya, dan secara real time mengirimkan harga un tuk produk tersebut kembali ke komputer kasir. Pendekatan seperti ini memungkinkansetiap toko mengubah harga setiap harga produk sewaktu-waktu, tanpa harus mengubah bar code UPC. Misalnya, toko mengadakan program diskon untuk produk-produk tertentu. Operator POS tinggal mengganti harga dari database tanpa harus dipusingkan dengan bar code UPC yang menempel di setiap kemasan barang. Pengubahan harga dapat dilakukan sewaktu-waktu baik secara manual ataupun otomatis. Misalnya, beberapa toko menjual produk ter-tentu dengan harga diskon di hari dan jam tertentu. Operator POS membuatkan program agar pada hari dan jam dimaksud, harga produk yang didiskon turun, dan kembali ke harga asalnya setelah hari dan jam yang dimaksud berakhir. Jika Anda pernah membaca surat pembaca di koran-koran tentang penipuan bar code, sesungguhnya yang terjadi adalah perbedaan harga yang ada di database POS dengan yang tertera pada barang yang dibeli. Bar code UPC tidak pernah salah dalam hal ini, tetapi operator POS bisa jadi lengah dalam memasukkan harga barang ke dalam database. Jadi, jangan pernah menyalahkan bar code. Kehadiran bar code UPC ini telah memudahkan setiap transaksi kita di kasir, juga memudahkan toko dalam mendata penjualan dan stok barangnya. Ini adalah salah satu bentuk kemudahan yang ditawarkan oleh Teknologi Informasi (TI) dalam dunia bisnis retail.
4. Heuristik Scanner
Scanner ini dapat membaca kode-kode berdasarkan aturan tertentu.
Introduksi
Heuristics pada dasarnya adalah teknik analisa yang digunakan untuk meningkatkan kinerja melalui proses komputasi. Di bidang ilmu komputer, heuristics adalah sebuah teknik yag dirancang untuk mampu menyelesaikan masalah, tanpa perlu pembuktian atas benar-tidaknya solusi yang diberikan, tetapi solusi yang dihasilkan biasanya merupakan solusi yang akurat, juga solusi atas masalah yang lebih sederhana tetapi berhubungan dengan permasalahan lain yang lebih
kompleks
Pada periode waktu berikutnya, Heuristic juga digunakan sebagai mesin scanner bagi program anti-virus untuk menemukan virus dan malware yang memiliki karakteristik dan atribut tertentu perangkat lunak yang mendeteksi virus-virus komputer, worms, trojan horses dan ancaman — lain didalam system komputer — secara sederhana, heuristic bekerja dengan melakukan scanning terhadap file-file yang memiliki signature. Penggunaan signature ini cukup sederhana atau bisa menjadi kompleks seperti tiny macro atau subroutine yang akan memberitahu tentang dimana dan apa yang harus dicari kepada mesin scan. Scann atas signature berfungsi dengan sangat baik untuk mendeteksi ancaman-ancaman komputer yang sudah pernah dikenali sebelumnya tetapi bagaimana program-program antimalware tersebut mendeteksi ancaman-ancaman baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya? Salah satu metode yang digunakan adalah dengan heuristics. Tetapi sebelum masuk lebih jauh, kita tentu perlu memahami lebih dahulu tentang apa itu heuristic? Definisi
Heuristic, atau dalam bahasa Yunani “Εὑρίσκω” yang bera rti menemukan, adalah kata kerja yang digunakan untuk teknik analisa berbasis pengalaman yang akan membantu penyelesaian sebuah masalah, atau proses belajar dan menemukan.
heuristic – kriteria umum, atau serangkaian kriteria yang ditujukan untuk meningkatkan peluang bagi penyelesaian masalah
atau dikenal juga sebagai algoritma heuristic, adalah sebuah algoritma yang secara praktis mampu menghasilkan solusi atau penyelesaian atas sebuah masalah berkaitan dengan heuristik secara umum, tetapi untuk permasalahan yang mana, belum ada pengujian formal terhadap tingkat akurasinya.
Ilmu tetang heuristic mempelajari tentang bagaimana sebuah informasi bisa ditemukan dan dipelajari. Didalamnya juga menjelaskan tentang bagaimana memandang masalah dan menemukan solusi atas masalah tersebut dengan cara induksi. Seringkali heuristic juga dianggap
sebagai “rule of thumb” yang harus dipelajari oleh seseorang. Dalam konteks komputer sains, heuristic sekaligus merupakan algoritma yang mampu bekerja cepat dan-atau mampu menyediakan hasil kerja yang baik. Tetapi jika dipahami sebagai perangkat lunak anti virus, maka ia punya makna yang lebih spesifik yaitu heuristic sebagai serangkaian kriteria — tetapi bukan instruksi — yang digunakan untuk mendeteksi perilaku malicious tanpa harus mengenali dampak program tersebut, dimana hal ini merupakan cara kerja scan atas virus lama berbasis signature, contohnya pada proses identifikasi terhadap program dan virus komputer yang spesifik. Pemrograman Heuristic memiliki peran ganda dalam mendukun g kinerja Anti Virus yaitu kecepatan dan deteksi. Istilah heuristik juga diterapkan di bidang sains untuk konteks yang kurang lebih sama yaitu bertujuan untuk meningkatkan kinerja (khususnya yang terkait dengan kecepatan dan menyeluruh). Ketika jumlah virus yang berhasil dikenali mengalami peningkatan, maka kemudian muncul pula kebutuhan untuk meningkatkan kecepatan deteksi. Cara Kerja
Sebagian besar program antivirus yang menggunakan teknik analisa heuristic menjalankan fungsi mesin tersebut dengan cara menjalankan p rogramming commands terhadap program yang mencurigakan atau script tertentu didalam mesin virtual, kemudian mengaktifkan program antivirus untuk melakukan simulasi secara internal, untuk mencari tahu apa yang akan terjadi jika file yang mencurigakan tersebut dijalankan. Sementara itu, code dari program yang mencurigakan tersebut tetap diisolasi agar tidak masuk ke d alam mesin komputer. Berikutnya adalah menganalisa perintah-perintah, me-monitor aktifitas viral yang umum seperti aktifitas replikasi-memperbanyak diri, file overwrites, dan upaya menyembunyikan keberadaan file yang mencurigakan. Jika ditemukan satu atau lebih aktifitas yang menyerupai aktifitas virus, file yang mencurigakan tersebut akan ditandai, dan dinyatakan sebagai berpotensi virus, dan pengguna komputer akan diberi peringatan Metode umum lainnya dari teknik analisa heuristik adalah untuk program anti virus akan melakukan de-kompilasi program yang mencurigakan, kemudian menganalisa source code yang
terdapat didalamnya. Source code dari file yang mencurigakan tersebut kemudian dibandingkan dengan source code dari virus-virus yang sudah ada atau dikenal dan aktivitas viral. Jika diperoleh kesesuaian -pada tingkat persentase tertentu- dimana source code dari file tertentu dengan code dari virus yang sudah ada atau dikenal, juga dari aktifitas viralnya, maka file yang mencurigakan tersebut akan ditandai dan pengguna komputer akan diberi peringatan. Mesin heuristic yang digunakan oleh program antimalware, dalam prosesnya mendeteksi dan mengenali virus, memiliki rules sebagai berikut : * Program yang mencoba meng-copy dirinya dan masuk ke dalam program lain (dengan kata lain, cara kerja ini merupakan cara klasik dari sebuah virus) * Program yang mencoba menulis secara langsung ke dalam disk * Program yang mencoba untuk tetap berada didalam memory bahkan setelah tidak digunakan lagi. * Program yang melakukan decrypts saat dijalankan (sebuah metode yang sering digunakan oleh malware untuk menghindar dari scanner signature) * Program yang menempel di port TCP/IP dan menyadap instruksi-instruksi dari koneksi didalam jaringan. (kurang lebih seperti inilah cara kerja bot — terkadang juga disebut drones atau zombies) * Program yang berusaha memanipulasi (meng-copy, menghapus, memodifikasi, merubah nama, memindahkan atau mengganti dll) file-file yang dibutuhk an oleh sistem operasi * Program yang mirip dengan program-program jahat yang sudah lebih dulu ada. Beberapa kriteria pada mesin heuristic dalam proses mengenali, b isa lebih berat, oleh sebab itu scorenya lebih tinggi dari pada yang lain, artinya bahwa jika ditemukan ada kesesuaian dengan kriteria tertentu, akan diindikasikan sebagai kehadiran perangkat lunak jahat atau malicious software (malware), demikian pula bisa terjadi jika sebuah program memenuhi beberapa kriteria yang berbeda dalam rules tersebut.