Explore
Search
Sign In
Join
BAB I KONSEP MEDIS
A. DEFI DEFINI NISI SI Pembesa embesaran ran pada pada kelen kelenjar jar tiroid tiroid biasa biasa dis disebu ebutt sebaga sebagaii
struma struma nodosa nodosa atau struma. Pembesaran Pembesaran pada tiroid tiroid yang diseba dis ebabk bkan an akibat akibat adanya adanya nodul, nodul, dis disebu ebutt strum struma a nodos nodosa a (Tona (Tonacch cchera era,, Pinch Pinchera era & Vitty Vitty,, 2009. 2009. !iasan !iasanya ya diangg dianggap ap membesar bila kelenjar tiroid lebih dari 2" ukuran normal. Pembe embesa sara ran n ini ini dapa dapatt terj terjad adii pada pada kelen elenja jarr yang yang nor normal mal (eut (eutir irod odis isme me, , (hipotiroidisme
pasi pasien en atau
yang yang
kekur ekuran anga gan n
kelebihan
hor hormon mon
produksi
(hipertiroidisme (hipertiroidisme (!lack and #a$ks, 2009. %ebutuhan hormon tiroid meningkat per pertum tumbuhan uhan,,
masa asa
keham ehamil ilan an
dan
tir tiroid oid
hormon
pada
meny enyus usu ui.
masa Pada ada
umumnya struma nodusa banyak terjadi pada remaja, $anita hamil dan ibu menyusui. truma nodusa terdapat dua jenis, toxic xic dan non non toxic toxic.. tru truma ma nodu nodusa sa non toxi toxic c merupakan struma struma nodusa nodusa tanpa tanpa disertai disertai tanda' tanda' tanda tanda hipertiro hipertiroidism idisme e (#ermus& #uysmans, 200. Pada penyak penyakit it strum struma a nodusa nodusa non non toxi toxic c tiroid membesar dengan dengan lambat. truma truma nodusa toxi toxic c ialah keadaan dimana kelenjar
tiroid
yang
mengandung
nodul
tiroid
yang
mempunyai )ungsi yang otonomik, yang menghasilkan suatu
*
Explore
Search
Sign In
Join
keadaan hipertiroid. +ampak struma nodusa terhadap tubuh dapat mempengaruhi kedudukan organ'organ di sekitarnya. +i bagian posterior medial
kelenjar
terdapat
trakea
esophagus.
tiro iroid dan truma
nodusa nodusa dapat dapat mengar mengarah ah ke
dalam
mendorong
sehingga trakea,
esophagus dan pita suara sehingga terjadi kesulitan kesulitan bernapas dan dan
dis) is)agia agia
(eh (ehm man, an,
dkk dkk
20020 0-. .
#al
ter tersebu ebut
akan akan
berdampak terhadap gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi serta cairan dan elektrolit. !ila pembesaran keluar maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat asimetris atau tidak, jarang disertai kesulitan kesulitan bernapas bernapas dan dis)agia. B. ANATOMI ANATOMI DAN FISIOLOG FISIOLOGII KELENJAR TIROID TIROID
%elenjar tiroid merupakan organ kecil pada anterior leher bagian ba$ah, di antara muskulus muskulus sternokleidomastoideus, sternokleidomastoideus, yang terdiri dari dua buah lobus lateral yang dihubungkan oleh oleh sebuah sebuah istmu istmus s (Pric (Price e & ilso ilson, n, 200-. 200-. %elenja elenjarr tiroid tiroid terletak di leher, leher, diba$a diba$ah h karti kartilag lago o kriko krikoid id dan berben berbentuk tuk seperti huru) # (udoyo, 2009.
2
Explore
Search
Sign In
Join
/enurut e$ton, #ickey, &/arrs, (2009, kelenjar tiroid terletak di pangkal leher di kedua sisi bagian ba$ah laring dan bagian atas trakea. Panjang kelenjar tiroid kurang lebih 1 cm dengan lebar cm dan berat sekitar 0 gram (melt3er, u3anne 4. 200*. %elenjar tiroid yang dimiliki $anita lebih besar dibanding laki'laki (eeley et al, 2005. %egiatan
metabolik
pada
kelenjar tiroid cukup tinggi, ditandai dengan aliran darah yang menuju kelenjar tiroid sekitar 1 kali lebih besar dari aliran darah ke dalam hati (kandalakis, 200. %elenjar tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yang berbeda, yaitu tiroksin (T, triiodotironin (T yang keduanya disebut dengan satu nama, hormon tiroid dan kalsitonin. Triiodotironin (T memiliki e)ek yang cepat dalam jaringan. +ibutuhkan $aktu hari untuk T dan ** hari bagi T dalam mencapai titik puncak e)ek pada jaringan. ehingga T merupakan bentuk akti) dari hormon tiroid (!lack & #a$ks, 2009. Pelepasan hormon tiroid T dan T distimulasi oleh tirotropin atau T# (Thyroid Stimulating Hormon yang
Explore
Search
Sign In
Join
disekresi oleh kelenjar hipo6sis (!ra7erman dkk, 20*0. Pengeluaran T# diatur oleh T# (Thyrotropin Releasing Hormon yang disekresikan oleh hipotalamus. Penurunan suhu tubuh dapat meningkatkan sekresi T#. Pengeluaran T# begantung pada kadar T dan T yang biasa disebut sebagai pengendalian umpan balik atau feedback control. %alsitonin merupakan hormon penting lain yang disekresi kelenjar tiroid yang tidak dikendalikan oleh T#. 8ungsi kalsitonin adalah menjaga keseimbangan kadar kalsium plasma dengan meningkatkan jumlah penumpukan kalsium pada tulang dan menurunkan reabsorpsi kalsium pada ginjal, dengan demikian kadar kalsium plasma tidak menjadi tinggi (!lack & #a$ks, 2009. odium berperan penting dalam pembentukan hormon tiroid (!runner & uddarth, 2002. odium yang telah terserap dalam darah dari GI track akan diambil oleh kelenjar tiroid dan akan dipekatkan dalam sel kelenjar tiroid. /olekul yodium yang telah diambil akan bereaksi dengan tirosin (asam amino untuk membentuk hormon tiroid. %elenjar tiroid mengatur
)ungsi
metabolisme
tubuh,
dimana
tubuh
menghasilkan energi yang berasal dari nutrisi dan oksigen yang mempengaruhi )ungsi tubuh penting, seperti tingkat kebutuhan energi dan detak jantung (:T:, 20*. elain itu
Explore
kelenjar
Search
tiroid
karbohidrat,
juga
ber)ungsi
meningkatkan
mitokondria,
Sign In
meningkatkan
ukuran
meningkatkan
dan
sintesis
Join
kadar
kepadatan
protein
dan
meningkatkan pertumbuhan pada anak'anak. el'sel sasaran untuk hormon tiroid adalah hampir semua sel di dalam tubuh. 8ungsi hormon tiroid antara lain (!lack & #a$ks, 2009 ; *. /erangsang
laju
meningkatkan karbohidrat, 2. /erangsang sasaran, . /eningkatkan
metabolik
sel'sel
metabolisme
kecepatan
protein,
pompa
responsi7itas
sasaran
dengan
lemak,
natrium'kalium
sel'sel
sasaran
dan
di
sel
terhadap
katekolamin sehingga meningkatkan )rekuensi jantung. . /eningkatkan responsi7itas emosi 1. /eningkatkan kecepatan depolarisasi otot rangka, yang meningkatkan kecepatan kontraksi otot rangka. -. #ormon tiroid penting untuk pertumbuhan
dan
perkembangan normal semua sel tubuh dan dibutuhkan untuk )ungsi hormon pertumbuhan
C. KLASIFIKASI truma nodusa
dapat
diklasi6kasikan
berdasarkan
beberapa hal, di antaranya yaitu (oy, 20** ; 1) !erdasarkan jumlah nodul; bila jumlah nodul hanya satu disebut struma nodusa soliter (uninodusa dan bila lebih dari satu disebut struma multinodosa.
1
Explore
Search
Sign In
Join
2) !erdasarkan kemampuan menyerap yodium radioakti),
ada tiga bentuk nodul tiroid yaitu nodul dingin, hangat, dan panas. odul dingin apabila penangkapan yodium tidak ada atau kurang dibandingkan dengan bagian tiroid sekitarnya. #al ini menunjukkan akti7itas yang rendah. odul hangat apabila penangkapan yodium sama dengan sekitarnya.
truma nodosa memiliki beberapa stadium, yaitu (=e$inski, 2002; a. +erajat 0 ; tidak teraba pada pemeriksaan b. +erajat < ; teraba pada pemeriksaan,terlihat jika kepala
ditegakkan c. +erajat << ; mudah terlihat pada posisi kepala normal d. +erajat <<< ; terlihat pada jarak jauh.
!erdasakan
6siologisnya
struma
nodosa
dapat
diklasi6kasikan sebagai berikut (ehman, dkk, 200- ; a. >utiroidisme >utiroidisme
adalah
suatu
keadaan
hipertro6
pada
kelenjar tiroid yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid
-
Explore
Search
Sign In
Join
yang berada di ba$ah normal sedangkan kelenjar hipo6sis menghasilkan T# dalam jumlah yang meningkat. truma nodosa
atau
struma
semacam
ini
biasanya
tidak
menimbulkan gejala kecuali pembesaran pada leher yang jika
terjadi
secara
berlebihan
dapat
mengakibatkan
kompresi trakea. b. #ipotiroidisme #ipotiroidisme adalah kelainan struktural atau )ungsional kelenjar tiroid sehingga sintesis dari hormon tiroid menjadi berkurang.
%egagalan
dari
kelenjar
untuk
mempertahankan kadar plasma yang cukup dari hormon. !eberapa pasien hipotiroidisme mempunyai kelenjar yang mengalami atro6 atau tidak mempunyai kelenjar tiroid akibat
pembedahan?ablasi
radioisotop
atau
akibat
destruksi oleh antibodi autoimun yang beredar dalam sirkulasi. @ejala hipotiroidisme adalah penambahan berat badan, sensiti) terhadap udara dingin, dementia, sulit berkonsentrasi, gerakan lamban, konstipasi, kulit kasar, rambut
rontok,
mensturasi
berlebihan,
pendengaran
terganggu dan penurunan kemampuan bicara. c. #ipertiroidisme +ikenal juga sebagai tiroto"icosis atau @ra7es yang dapat dide)enisikan terhadap
sebagai
pengaruh
respon metabolik
jaringan'jaringan hormon
tiroid
tubuh yang
berlebihan. %eadaan ini dapat timbul spontan atau adanya
5
Explore
Search
Sign In
Join
sejenis antibodi dalam darah yang merangsang kelenjar tiroid, sehingga tidak hanya produksi hormon yang berlebihan tetapi ukuran kelenjar tiroid menjadi besar. @ejala hipertiroidisme berupa berat badan menurun, na)su makan meningkat, keringat berlebihan, kelelahan, lebih suka udara dingin, sesak napas. elain itu juga terdapat gejala jantung berdebar'debar, tremor pada tungkai bagian atas, mata melotot (ekso)talamus, diare, haid tidak teratur, rambut rontok, dan atro6 otot. ecara klinis pemeriksaan klinis struma nodosa dapat dibedakan menjadi (Tonacchera, dkk, 2009. 1. truma nodosa toxic truma nodosa toxic dapat dibedakan atas dua yaitu
struma nodosa diAusa toxic dan struma nodosa nodusa toxic.
bentuk
anatomi
dimana
struma
nodosa
diAusa toxic akan menyebar luas ke jaringan lain. Bika tidak diberikan tindakan medis sementara nodusa akan memperlihatkan benjolan yang secara klinik teraba satu atau lebih benjolan (struma nodosa multinodular toxic. truma nodosa diAusa toxic (tiroktosikosis merupakan
hipermetabolisme karena
jaringan tubuh
dipengaruhi oleh hormon tiroid yang berlebihan dalam darah.
Penyebab
tersering
adalah
penyakit
Grave
C
Explore
Search
Sign In
Join
(gondok ekso)talmik?e"ophtalmic struma nodosa, bentuk tiroktosikosis yang paling banyak ditemukan diantara hipertiroidisme lainnya. Perjalanan penyakitnya tidak disadari oleh pasien meskipun telah diiidap selama berbulan'bulan. :ntibodi yang berbentuk reseptor T# beredar dalam sirkulasi darah, mengakti)kan reseptor tersebut dan menyebabkan kelenjar tiroid hiperakti). 2. truma nodusa non toxic truma nodusa non toxic sama halnya dengan struma nodosa toxic yang dibagi menjadi struma nodusa diAusa non toxic dan struma nodusa nodusa non toxic. truma nodusa non toxic disebabkan oleh kekurangan yodium yang kronik. truma nodosa ini disebut sebagai simpel struma nodusa, struma nodusa endemik, atau struma nodosa koloid yang sering ditemukan di daerah yang air minumya kurang sekali mengandung yodium dan goitrogen yang menghambat sintesa hormon oleh 3at kimia. D. ETIOLOGI Penyebab utama struma nodosa ialah karena kekurangan
yodium (!lack and #a$ks, 2009. +e6siensi yodium dapat menghambat pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. #al tersebut memungkinkan hipo6sis mensekresikan T# dalam jumlah yang berlebihan. T# kemudian menyebabkan sel'sel
9
Explore
Search
Sign In
Join
tiroid mensekresikan tiroglobulin dalam jumlah yang besar ke dalam
)olikel,
dan
kelenjar
menjadi
bertambah
besar.
Penyebab lainnya karena adanya cacat genetik yang merusak metabolisme yodium, konsumsi goitrogen yang tinggi (yang terdapat pada obat, agen lingkungan, makanan, sayuran, kerusakan hormon kelenjar tiroid, gangguan hormonal dan ri$ayat radiasi pada kepala dan leher (udoyo, 2009. #al yang mendasari pertumbuhan nodul pada struma nodosa non toxic adalah respon dari sel'sel )olikular tiroid yang heterogen dalam satu kelenjar tiroid pada tiap indi7idu. +alam satu kelenjar tiroid yang normal, sensiti7itas sel'sel dalam )olikel yang sama terhadap stimulus T# dan )aktor perumbuhan lain (<@8 dan >@8 sangat ber7ariasi. Terdapat sel'sel autonom yang dapat bereplikasi tanpa stimulasi T# dan sel'sel sangat sensiti) T# yang lebih cepat bereplikasi. elsel akan bereplikasi menghasilkan sel dengan si)at yang sama. el'sel )olikel dengan daya replikasi yang tinggi ini tidak tersebar merata dalam satu kelenjar tiroid sehingga akan tumbuh nodul'nodul. E. PATOFISIOLOGI odium merupakan bahan utama yang dibutuhkan tubuh
untuk pembentukan hormon tiroid. !ahan yang mengandung yodium diserap usus, masuk kedalam sirkulasi darah dan ditangkap paling banyak oleh kelenjar tiroid. +alam kelenjar,
*0
Explore
Search
yodium
dioksida
distimulasikan
menjadi
oleh
Sign In
bentuk
Tiroid
yang
Stimulating
Join
akti)
yang
Hormon
(T#
kemudian disatukan menjadi molekul tiroksin yang terjadi pada )ase sel koloid. enya$a yang terbentuk dalam molekul diyodotironin
membentuk
tiroksin
(T
dan
molekul
triiodotironin (T. Tiroksin (T menunjukan pengaturan umpan balik negati) dari seksesi T# dan bekerja langsung pada tirotropihypo6sis, sedangkan T merupakan hormon metabolik yang tidak akti). :kibat kekurangan yodium maka tidak terjadi peningkatan pembentukan T dan T, ukuran )olikel
menjadi
lebih
besar
dan
kelenjar
tiroid
dapat
bertambah berat sekitar 00'100 gram. !eberapa obat dan keadaan dapat mempengaruhi sintesis, pelepasan dan metabolisme tiroid sekaligus menghambat sintesis tiroksin (T dan melalui rangsangan umpan balik negati) meningkatkan pelepasan T# oleh kelenjar hipo6sis. %eadaan
ini
menyebabkan
pembesaran
kelenjar
tiroid.
!iasanya tiroid mulai membesar pada usia muda dan berkembang menjadi multinodular pada saat de$asa. %arena pertumbuhannya berangsur'angsur, struma dapat menjadi besar tanpa gejala kecuali benjolan di leher. ebagian besar penderita
dengan struma
nodosa dapat
hidup
dengan
strumanya tanpa keluhan. alaupun sebagian struma nodosa
**
Explore
Search
Sign In
Join
tidak mengganggu perna)asan karena menonjol kebagian depan, sebagian lain dapat
menyebabkan penyempitan
trakea bila pembesarannya bilateral. F. MANIFESTASI KLINIS !eberapa penderita
struma
nodosa
non
toxic
tidak
memiliki gejala sama sekali. Bika struma cukup besar, akan menekan area trakea yang dapat mengakibatkan gangguan pada respirasi dan juga eso)hagus tertekan sehingga terjadi gangguan menelan. Peningkatan seperti ini jantung menjadi berdebar'debar, dingin,
dan
gelisah, berkeringat, tidak
kelelahan.
tahan cuaca
!eberapa diantaranya
mengeluh
adanya gangguan menelan, gangguan pernapasan, rasa tidak nyaman di area leher, dan suara yang serak. Pemeriksaan 6sik struma nodosa non toxic ber)okus pada inspeksi dan palpasi leher untuk menentukan ukuran dan bentuk nodular.
pembengkakan
atau
nodul,
perlu
diperhatikan
beberapa komponen yaitu lokasi, ukuran, jumlah nodul, bentuk (diAus atau noduler kecil, gerakan pada saat pasien diminta
untuk
menelan
dan
pulpasi
pada
permukaan
pembengkakan. Pemeriksaan dengan metode palpasi dimana pasien diminta untuk duduk, leher dalam posisi Deksi.
*2
Explore
Search
Sign In
Join
Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid dengan menggunakan ibu jari kedua tangan pada tengkuk penderita. truma nodosa tidak termasuk kanker tiroid, tapi tujuan utama dari e7aluasi klinis adalah untuk meminimalkan risiko terhadap kanker tiroid. G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang untuk struma nodusa antara lain (Tonacchera, dkk. 2009 yaitu ; 1. Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan tes )ungsi hormon ; T atau T, dan T#. ilai normal ; a T serum ; .9 E *2.0 Fg?d= b Tiroksin bebas ; 0.1 E 2.C Fg?d= c T serum ; **1 ' *90 Fg?d= d T# serum ; 0.1 E Fg?d= e 8T* serum ; -. ' *0 G 2. Pemeriksaan radiologi. a. 8oto rontgen dapat memperjelas adanya de7iasi trakea, atau pembesaran struma yang pada umumnya secara klinis sudah bias diduga, )oto rontgen pada leher lateral diperlukan untuk e7aluasi kondisi jalan na)as. b. Pemeriksaan ultrasonogra6 (H@. /an)aat H@ dalam pemeriksaan tiroid ; 1) Hntuk menentukan jumlah nodul. 2) +apat membedakan antara lesi tiroid padat dan kistik. 3) +apat mengukur 7olume dari nodul tiroid. 4) +apat mendeteksi adanya jaringan kanker tiroid residi) yang tidak menangkap yodium, dan tidak terlihat dengan sidik tiroid. 5) Hntuk mengetahui lokasi dengan tepat benjolan tiroid yang akan dilakukan biopsi terarah.
*
Explore
Search
Sign In
Join
6) Pemeriksaan sidik tiroid. #asil pemeriksaan dengan
radioisotop adalah tentang ukuran, bentuk, lokasi dan yang utama adalah )ungsi bagian'bagian tiroid. 3. !iopsi aspirasi jarum halus (Fine Needle spiration !iopsy . !iopsi
ini
dilakukan
khusus
pada
keadaan
yang
mencurigakan suatu keganasan. H. PENATALAKSANAAN MEDIS Penatalaksanaan struma dapat
dibedakan menjadi
dua,
yaitu ; 1. Penatalaksanaan konser7ati) a. Pemberian Tiroksin dan obat :nti'Tiroid. Tiroksin digunakan untuk menyusutkan ukuran struma, selama ini diyakini bah$a pertumbuhan sel kanker tiroid dipengaruhi hormon T#. Ileh karena itu untuk menekan T# serendah mungkin diberikan hormon tiroksin
(T
hipotiroidisme
ini
juga yang
diberikan terjadi
untuk sesudah
mengatasi operasi
pengangkatan kelenjar tiroid. Ibat anti'tiroid (tionamid yang digunakan saat ini adalah propiltiourasil (PTH dan metimasol?karbimasol. b. Terapi odium adioakti) . odium radioakti) memberikan radiasi dengan dosis yang tinggi pada kelenjar tiroid sehingga menghasilkan ablasi jaringan. Pasien yang tidak mau dioperasi maka pemberian yodium radioakti) dapat mengurangi gondok sekitar 10 G. odium radioakti) tersebut berkumpul
*
Explore
Search
Sign In
Join
dalam kelenjar tiroid sehingga memperkecil penyinaran terhadap
jaringan tubuh
lainnya. Terapi
ini
tidak
meningkatkan resiko kanker, leukimia, atau kelainan genetik. odium radioakti) diberikan dalam bentuk kapsul atau cairan yang harus diminum di rumah sakit, obat ini ini biasanya diberikan empat minggu setelah operasi, sebelum pemberian obat tiroksin. 2. Penatalaksanaan operati) a. Tiroidektomi Tindakan pembedahan yang dilakukan
untuk
mengangkat kelenjar tiroid adalah tiroidektomi, meliputi subtotal ataupun total. Tiroidektomi subtotal akan menyisakan jaringan atau pengangkatan 1?- kelenjar tiroid,
sedangkan
tiroidektomi
total,
yaitu
pengangkatan jaringan seluruh lobus termasuk istmus (udoyo, :., dkk.,
2009. Tiroidektomi
merupakan
prosedur bedah yang relati7e aman dengan morbiditas kurang dari 1 G. /enurut =ang (20*0, terdapat - jenis tiroidektomi, yaitu ; * =obektomi tiroid parsial, yaitu pengangkatan bagian atas atau ba$ah satu lobus 2 =obektomi tiroid, yaitu pengangkatan seluruh lobus =obektomi tiroid dengan isthmusectomy, yaitu pengangkatan satu lobus dan istmus ubtotal tiroidektomi, yaitu pengangkatan
satu
lobus, istmus dan sebagian besar lobus lainnya.
*1
Explore
Search
1 Total
tiroidektomi,
kelenjar. - Tiroidektomi
Sign In
total
yaitu
pengangkatan
radikal,
yaitu
Join
seluruh
pengangkatan
seluruh kelenjar dan kelenjar lim)atik ser7ikal. I. KOMPLIKASI etiap pembedahan
dapat
menimbulkan
komplikasi,
termasuk tiroidektomi. %omplikasi pasca operasi utama yang berhubungan dengan cedera berulang pada sara) laring superior dan kelenjar paratiroid. +e7askularisasi, trauma, dan eksisi sengaja dari satu atau lebih kelenjar paratiroid dapat menyebabkan hipoparatiroidisme dan hipokalsemia, yang dapat bersi)at sementara atau permanen. Pemeriksaan yang teliti tentang anatomi dan suplai darah ke kelenjar paratiroid yang adekuat sangat penting untuk menghindari komplikasi ini. amun, prosedur ini umumnya dapat ditoleransi dengan baik dan dapat dilakukan dengan cacat minimal. %omplikasi lain yang dapat timbul pasca tiroidektomi adalah perdarahan, thyrotoxic strom, edema pada laring, pneumothoraks,
hipokalsemia,
syara)
reccurens, dan
laringeus
hematoma,
kelumpuhan
hipotiroidisme (sudoyo,
2009. Tindakan tiroidektomi dapat menyebabkan keadaan hipotiroidisme, yaitu suatu keadaan terjadinya kegagalan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon dalam jumlah adekuat, keadaan ini ditandai dengan adanya lesu, cepat
*-
Explore
Search
Sign In
Join
lelah, kulit kering dan kasar, produksi keringat berkurang, serta kulit terlihat pucat. Tanda'tanda yang harus diobser7asi pasca tiroidektomi adalah hipokalsemia yang ditandai dengan adanya rasa kebas, kesemutan pada bibir, jari'jari tangan dan kaki, dan kedutan otot pada area $ajah. %eadaan hipolakalsemia menunjukkan
perlunya
penggantian kalsium dalam tubuh. %omplikasi lain yang mungkin
terjadi
adalah
kelumpuhan
ner7us
laringeus
reccurens yang menyebabkan suara serak. Bika dilakukan tiroidektomi total, pasien perlu diberikan in)ormasi mengenai obat pengganti hormon tiroid, seperti natrium le7otiroksin (Synthroid, natrium liotironin ("ytomel dan obat'obatan ini harus diminum selamanya. elain itu, %omplikasi secara umum yang dapat terjadi pada penderita struma nodusa diantaranya yaitu ; *. uara menjadi serak?parau truma dapat mengarah kedalam sehingga mendorong pita suara, sehingga terdapat penekanan pada pita suara yang menyebabkan suara menjadi serak atau parau. 2. Perubahan bentuk leher Bika terjadi pembesaran keluar maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat simetris atau tidak. . +is)agia +ibagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat trachea
dan
eshopagus
eshopagus,
sehingga
jika
terjadi
struma dis)agia
mendorong yang
akan
*5
Explore
Search
Sign In
Join
berdampak pada gangguan pemenuhan nutrisi, cairan, dan elektrolit. . ulit bernapas +ibagian posterior trachea
dan
medial
eshopagus,
kelenjar jika
tiroid
struma
terdapat
mendorong
trachea sehingga terjadi kesulitan bernapas yang akan berdampak pada gangguan pemenuhan oksigen. 1. Penyakit jantung hipertiroid @angguan pada jantung terjadi akibat
dari
perangsangan berlebihan pada jantung oleh hormon tiroid dan menyebabkan kontratilitas jantung meningkat dan terjadi takikardi sampai dengan 6brilasi atrium jika menghebat. Pada pasien yang berumur di atas 10 tahun, akan lebih cenderung mendapat komplikasi payah jantung. -. I)talmopati @ra7es I)talmopati @ra7es seperti ekso)talmus, penonjolan mata dengan diplopia, aliran air mata yang berlebihan, dan peningkatan )oto)obia dapat mengganggu kualitas hidup
pasien
sehinggakan
akti7itas
rutin
pasien
terganggu. 5. +ermopati @ra7es +ermopati tiroid terdiri dari penebalan kulit terutama kulit di bagian atas tibia bagian ba$ah (miksedema pretibia,
yang
disebabkan
penumpukan
glikosaminoglikans. %ulit sangat menebal dan tidak dapat dicubit.
*C
Explore
Search
Sign In
Join
*9
Explore
Search
Sign In
Join
BAB II KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN Pengkajian merupakan langkah a$al dari dasar dalam
proses kepera$atan secara keseluruhan guna mendapat data atau in)ormasi yang dibutuhkan untuk menentukan masalah kesehatan yang dihadapi pasien. :dapun pengkajian pada pasien struma yakni ; *.
sekarang dan
sakit
seperti
yang
apakah pernah menderita
20
Explore
Search
Sign In
Join
hipertensi atau penyakit keturunan lainnya yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan klien. c. i$ayat kesehatan keluarga @ambaran mengenai kesehatan keluarga dan adakah penyakit keturunan atau menular. . Pola' pola )ungsi kesehatan a. Pola pesepsi dan tata laksana hidup sehat Perubahan penatalaksanaan dan pemeliharaan kesehatan sehingga dapat menimbulkan pera$atan diri. b. Pola nutrisi dan metabolism Terjadi gangguan nutrisi karena klien merasakan adanya sumbatan pada daerah lehe, sehingga tidak toleran terhadap makanan dan klien selalu ingin muntah. c. Pola eliminasi Terjadi gangguan karena klien tidak toleran terhadap makanan sehingga terjadi konstipasi. d. Pola akti7itas dan latihan :kan terjadi kelemahan dan kelelahan. e. Pola persepsi dan konsep diri Tidak terjadi gangguan ? perubahan dalam diri klien. ). Pola sensori dan kogniti) g. Pola reproduksi dan seksual Tidak terjadi gangguan dalam pola reproduksi dan seksual. h. Pola hubungan peran %emungkinan akan terjadi perubahan peran selama klien sakit sehubungan dengan proses penyakitnya. i. Pola penanggulangan stress !agaimana cara klien mengatasi masalahnya baik sebelum operasi maupun stelah operasi j. Pola tata nilai dan kepercayaan Tidak terjadi gangguan pada pola tata
nilai
dan
kepercayaan. 1. Pemeriksaan 6sik a. tatus kesehatan umum
2*
Explore
Search
Sign In
Join
:kan terjadi nyeri perut yang hebat, akibat proses penyakitnya. b. istem respirasi esuai dengan derajat nyerinya, jika nyerinya ringan kemungkinan tidak
terjadi
sesak
tapi jika
derajat
nyerinya hebat? meninggi akan terjadi sesak. c. istem kardio7askuler !isa terjadi takikardi, bradikardi dan disritmia atau penyakit jantung lainnya. d. istem persyara)an yeri abdomen, pusing?sakit kepala karena sinar. e. istem gastrointestinal. Pada sistem gastrointestinal didapatkan intoleran terhadap makanan ? na)su makan berkurang, muntah. ). istem genitourinaria?eliminasi Terjadi konstipasi akibat intoleransi terhadap makanan atau ditemukan adanya berak darah. Pengkajian dapat dilakukan melalui $a$ancara, obser7asi, dan pemeriksaan 6sik persistem meliputi ; *. :kti7itas?istirahat ; insomnia, otot lemah,
gangguan
koordinasi, kelelahan berat, atro6 otot. 2. >liminasi ; urine dalam jumlah banyak, perubahan dalam )aeces, diare. .
J
mengalami
stres
yang
berat
baik
emosional maupun 6sik, emosi labil, depresi. . /akanan?cairan J kehilangan berat badan yang mendadak, na)su makan berkurang, kehausan, mual dan muntah, pembesaran tyroid, goiter. 1. asa nyeri?kenyamanan J nyeri orbital, )oto)obia. -. Perna)asan J )rekuensi perna)asan meningkat, takipnea, dispnea, edema paru (pada krisis tirotoksikosis.
22
Explore
Search
Sign In
Join
5. %eamanan ; tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium (mungkin digunakan pada pemeriksaan, suhu meningkat di atas 5, 4, dia)oresis, kulit halus, hangat dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus, eksoptamus ; retraksi, iritasi pada konjungti7a dan berair, pruritus, lesi eritema (sering terjadi pada pretibial yang menjadi sangat parah. C. eksualitas ; libido menurun, perdarahan sedikit atau tidak sama sekali, impotensi. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN *. %etidake)ekti)an bersihan
Balan
apas
berhubungan
dengan obstruksi trakea, pembengkakan, perdarahan dan spasme laringeal 2. @angguan pertukaran gas berhubungan dengan obstruksi partial mekanik . %etidake)ekti)an pola na)as berhubungan dengan adanya obstruksi trakkeo)aringeal . yeri :kut berhubungan
dengan
proses
penyakit
(pembesaran kelenjar tiroid dan terputusnya kontuinitas jaringan, tindakan in7asi) pembedahan 1. @angguan menelan berhubungan dengan obstruksi partial mekanik (Pembengkakan? edema kelenjar tiroid -. %etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan dis)agia 5. :nsietas?%ecemasan berhubungan dengan tindakan in7asi) pembedahan C. esiko
berhubungan
dengan
luka
insisi
pembedahan dan proses tindakan in7asi)
2
Explore
Search
Sign In
Join
2
Explore
Search
Sign In
Join
DAFTAR PUSTAKA
!renner !/, =a3arus B/. 2000. Prinsip'Prinsip disi *. Bakarta; >@4 +aniel, idjaya. 2009. :natomi Tubuh /anusia. Bakarta; @raha
:.
#.
dkk.
20*1. plikasi
suhan
#epera$atan
berdasarkan %iagnosa &edis dan NN% NI"'N(" )ilid *+ ogyakarta ; /edi:ction Publishing Price, yl7ia : dan =orraine / ilson. 200-. ,ato-siologi konsep klinis proses proses penyakit edisi .. Bakarta ; >@4 melt3er, u3anne 4. 200*. !uku )ar #epera$atan &edikal !edah !runner / Suddarth+ lih bahasa gung 0aluyo1 dkk+ 2ditor &onica 2ster1 dkk+ 2d+ 3. Bakarta ; >@4 udoyo, dkk. 2009. !uku a)ar ilmu penyakit dalam. Bilid <<< >disi V. Bakarta ; lse7ier. ilkinson, Budith /. 20*-. %iagnosis kepera$atan diagnosis NN%'I1 Intervensi NI"1 Hasil N(" 2d+ 45. Bakarta; >@4
21