ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA BRONKITIS
I. KONS KONSEP EP KL KLIN INIS IS A. DEFI DEFINI NISI SI Bronkhitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada bronkus. Bronkhitis dapat bersifat akut maupun kronis ( Irman Somantri !""# $. Bronkhitis adalah suatu peradangan bronkioli bronkhus dan trakea oleh berbagai sebab. Bronkhitis biasanya lebih sering disebabkan oleh %irus seperti rhino%irus respiratory syn&itial %irus ('S$ irus irus influen)a %irus parainfluen)a dan &o*sa&kie %irus ( Arif +utta,in !""-$. Bronkhitis merupakan inflamasi bronkus pada saluran napas ba ah. /enyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri %irus %irus atau pajanan iritan yang terhirup ( Brunner0 Suddarth !""!$.
B. 12AS 12ASIIFI1A FI1ASI SI Bonkhitis diklasifikasikan antara lain3 4. Bronkhitis Bronkhitis kronis kronis adalah adalah hipertrofi hipertrofi kelenjar kelenjar mukosa mukosa bronkus bronkus dan peningkatan peningkatan jumlah jumlah sel goblet dengan infiltrasi sel5sel radang dan edema mukosa bronkus. /embentukan mu&us yang meningkat mengakibatkan gejala khas yaitu batuk produktif. Batuk kronis yang disertai peningkatan sekresi bronkus tampaknya mempengaruhi bronkeolus yang ke&il sedemikian rupa sehingga bronkeolus tersebut rusak dan dindingnya melebar ( /ri&e0 6ilson 6ilson !""7$. !. Bronkhitis Bronkhitis akut akut merupakan merupakan imflamas imflamasii bronkus bronkus pada saluran saluran napas napas baah penyakit penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan %irus. Bronkhitis akut dapat sembuh sendiri dan berlangsung dalam aktu singkat. /enyakit ini harus dibedakan dengan bronkhitis kronis yang biasanya berkaitan dengan penyakit paru obstruktif kronik ( Brunner 0 Suddarth !""!$. 8. Bronkhitis Bronkhitis akut akut kondisi kondisi umum umum yang disebab disebabkan kan oleh in%eksi in%eksi dan inhalan inhalan yang yang mengakibatkan inflamasi lapisan mukosa per&abangan trakeobronkial.( Arif Arif +uta,in !""-$. 9. Bronkhitis Bronkhitis kronisi kronisinflam nflamasi asi bronkus bronkus terus terus menerus dan dan peningkatan peningkatan progesif progesif pada batuk batuk produktif dan dispnea yang tidak dapat dihubungkan dengan pen yebab spesifik yang mengalami batuk produktif sepanjang hari selama sedikitnya 8 bulan berturut5 turut( /rin&e0 6ilson !"":$. ;. E
I
'okok
1
!.
8.
9.
:.
Se&ara patologis rokok berhubungan dengan hiperplasi kelenjar mu&us bronkus dan metaplasia skuamus epitel saluran pernapasan juga dapat menyebabkan bronkotriksi akut Infeksi Eksasebasi bronkhitis disangka paling sering diaali dengan infeksi %irus yang kemudian menyebabkan infeksi sekunder bakteri.Bakteri yang diisolasi paling banyak adalah hemophilus influen)a dan strepto&o&&us pneumonie. /olusi /olusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai fa&tor penyebab tetapi bila ditambah merokok resiko akan lebih tinggi. @at5)at kimia dapat juga menyebabkan bronkhitis adalah )at5)at pereduksi =! )at5)at pengok sidasi seperti N!= hidrokarbon aldehido)on. 1eturunan Belum diketahui se&ara jelas apakah fa&tor keturunan berperan atau tidak ke&uali pada penderita defesiensi alfa 545 antitripsin yang merupakan suatu problem dimana kelainan ini diturunkan se&ara autosom resesif.1erja en)im ini menetralisir en)im proteolitik yang sering dikeluarkan pada peradangan dan merusak jaringan termasuk jaringan paru. Faktor sosial ekonomi 1ematian pada bronkhitis ternyata lebih banyak pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin disebabkan faktor lingkungan dan ekonomi yang lebih buruk ( Arif +uta,in !""- $.
D. /A<=FISI=2=>I irus dan bakteri biasa masuk melalui port dentre mulut dan hidung Cdropplet infe&tion yang selanjutnya akan menimbulkan %iremiabakteremia dan gejala atau reaksi tubuh untuk melakukan perlaanan. Infeksi kronis atau iritasi bronkhus dapat menyebabkan bronkhitis.1elenjar sekresi mukosa dari pohon trekeobronkhial menebal dan mengganggu diameter lumen jalan nafas. Asap mengiritasi jalan napas mengakibatkan hipersekresi lendir dan inflamasi. 1arena iritasi yang konstan ini kelenjar5kelenjar yang mensekresi lendir dan sel5sel goblet meningkat jumlahnya fungsi silia menurun dan lebih banyak lendir yang dihasilkan.Sebagai akibat bronkiolus menjadi menyempit dan tersumbat.Al%eoli yang berdekatan dengan bronkiolus dapat menjadi rusak dan membentuk fibrosis mengakibatkan perubahan fungsi makrofag al%eolar yang berperan penting dalam menghan&urkan partikel asing termasuk bakteri./asien kemudian menjadi lebih rentan terhadap infeksi pernapasan./enyempitan bronkial lebih lanjut terjadi sebagai akibat perubahan fibrotik yang terjadi dalam jalan napas./ada aktunya mungkin terjadi perubahan paru yang ire%ersibel kemungkinan mengakibatkan emfisema dan bronkiektasis. E. E/IDE+=2=>I
2
+enurut 'obert 2. 6ilkins dan ames B. De*ter dalam buku 'espiratory Diseases3/rin&iples of /atient ;are bronkitis kronis adalah salah satu penyakit paru dimana pasienmemiliki batuk produktif kronik yang berhubungan dengan inflamasi bron&hus. Gntukmembuat diagnosis para ahli menyatakan baha jangka aktu kronik pada pen yakit iniadalah selama batuk produktif mun&ul minimal selama tiga bulan setahun dan pada duatahun berturut5 turut.Sebelum diketahui menderita Bronkitis kronis pada aalnya p asienyang mengalami batuk produktif yang panjang biasanya terdiagnosis oleh dokter mengalami tuber&ulosis kanker paru dan &ongesti%e heart failure.Bronkitis kronik sering disamakan dengan emfisema padahal keduanya berbeda.1edua penyakit ini sering ditemukan pada penderita /enyakit /aru =bstruktif +enahun (//=+$.//=+ merupakan penyebab kematian keempat di Amerika Serikat. Diperkirakan4! juta orang Amerika menderita bronkitis kronik dan atau emfisema (National Heart 2ungand Blood Institute 4#-7$. Sedangkan Ameri&an
F. /A
>. +ANIFES
4
>ejala dan tanda klinis yang timbul pada pasien bron&hitis tergantung pada luas dan beratnya penyakit lokasi kelainannya dan ada tidaknya komplikasi lanjut.;iri khas pada penyakit ini adalah adanya batuk kronik disertai produksi sputum adanya haemaptoe dan pneumonia berulang. >ejala dan tanda klinis dapat demikian hebat pada penyakit yang berat dan dapa t tidak nyata atau tanpa gejala pada penyakit yang ringan (Irman somantri !"4! $. Bron&hitis yang mengenai bronkus pada lobis atas sering dan memberikan gejala dgn keluhan Kkeluhan 3 4$ Batuk Batuk pada bron&hitis mempunyai &iri antara lain batuk produktif berlangsung kronik dan frekuensi mirip seperti pada bron&hitis kronis jumlah seputum ber%ariasi umumnya jumlahnya banyak terutama pada pagi hari sesudah ada perubahan posisi tidur atau bangun dari tidur. 1alau tidak ada infeksi skunder sputumnya mukoid sedang apabila terjadi infeksi sekunder sputumnya purulen dapat memberikan bau yang tidak sedap. Apabila terjadi infeksi sekunder oleh kuman anaerob akan menimbulkan sputum sangat berbau pada kasus yang sudah berat misalnya pada sa&&ular type bron&hitis sputum jumlahnya banyak sekali puruen dan apabila ditampung beberapa lama tampak terpisah menjadi 8 bagian (Irman somantri !"4!$3 a$ 2apisan teratas agak keruh b$ 2apisan tengah jernih terdiri atas sali%a ( ludah $ &$ 2apisan terbaah keruh terdiri atas nanah dan jaringan nekrosis dari bronkus yang rusak ( &elluler debris $. !$ Haemaptoe Hemaptoe terjadi pada :" L kasus bron&hitis kelainan ini terjadi akibat nekrosis atau destruksi mukosa bronkus mengenai pembuluh darah ( pe&ah $ dan timbul perdarahan. /erdarahan yang timbul ber%ariasi mulai dari yang paling ringan ( streaks of blood $ sampai perdarahan yang &ukup banyak ( massif $ yaitu apabila nekrosis yang mengenai mukosa amat hebat atau terjadi nekrosis yang mengenai &abang arteri bron&ialis ( daerah berasal dari peredaran darah sistemik$. /ada dry bron&hitis ( bron&hitis kering $ hae maptoe justru gejala satu5satunya karena bron&hitis jenis ini letaknya dilobus atas paru drainasenya baik sputum tidak pernah menumpuk dan kurang menimbulkan reflek batuk. pasien tanpa batuk atau batukya minimal. /ada tuber&ulosis paru bron&hitis ( sekunder $ ini merupakan penyebab utama komplikasi haemaptoe (Irman somantri !"4!$. 8$ Sesak nafas ( dispnue $ /ada sebagian besar pasien ( :" L kasus $ ditemukan keluhan sesak nafas.
9$ Demam berulang Bron&hitis merupakan penyakit yang berjalan k ronik sering mengalami infeksi berulang pada bronkus maupun pada paru sehingga sering timbul demam demam berulang (Irman somantri !"4!$. :$ 1elainan fisik ambaran foto dada ( plain film $ yang khas menunjukan adanya kista5kista ke&il dengan fluid le%el mirip seperti gambaran sarang taon pada daerah yang terkena ditemukan juga ber&ak5ber&ak pneumonia fibrosis atau kolaps. >ambaran bron&hitis akan jelas pada bronkogram (Irman somantri !"4!$.
#$ 1elainan Faal /aru. /ada penyakit yang lanjut dan difus kapasitas %ital ( 1 $ dan ke&epatan aliran udara ekspirasi satu detik pertama ( FE4 $ terdapat tendensi penurunan karena terjadinya 6
obstruksi airan udara pernafasan. Dapat terjadi perubahan gas darah berupa penurunan /a=! ini menunjukan abnormalitas regional ( maupu n difus $ distribusi %entilasi yang berpengaruh pada perfusi paru (Irman somantri !"4!$. 4"$
H. /E+E'I1SAAN /ENGNAN> 4. Sinar M dada Hiperinflasi paru5paru mendatarnya diafragma peningkatan area udara retrosternal penurunan tanda %iskularisasi (emfisema$ peningkatan bronko%askuler (bron&hitis$. !.
:. >DA /a=! menurun /a;=! normal atau meningkat (bron&hitis kronis dan emfisema$ dan menurun pada asma pH normal atau asidosis alakalosis respiratori ringan sekunder terhadap hiper%entilasi. 7. Bronkogram
7
+enunjukan dilatasi silindris bronkus pada inspirasi kolaps bron&hial pada ekspirasi kuat (emfisema$ pembesaran duktus mukosa yang terlihat pada bron&hitis. . 1imia darah 3 menyakinkan defisiensi dan diagnose emfisema primer -. Sputum3 menentukan adanya infeksi pathogen gangguan alergi. #. E1> De%iasi aksis kanan peninggian gelombang / (asma berat$ disritmiaatrial (bron&hitis$ peninggian gelombang / pada lead IIIII AF (bron&hitis emfisema$ aksis %ertikel 'S (emfisema$ 4". D2 (jumlah darah lengkap$ dan diferensial Hemoglobin meningkat (emfisema luas$ peningkatan eosinofil asma ( Santa manurung !""#$ . I.
1=+/2I1ASI 1omplikasi dari bron&hitis menurut Irman somantri (!""#$ adalah3 4. Bron&hitis akut akan menjadi bron&hitis kronis 1arena bron&hitis akut merupakan terjadinya suatu p enyakit bron&hitis yang terjadi karena adanya kelainan dengan saluran bronkus sendiri sehingga dengan aktu yang singkat dapat menjadi bron&hitis kronis yang bersifat menahun. !. Bronkiektaksis Bronkiektasis merupakan penyakit yang menyebabkan saluran bronkus yang mengalami penebalan dan peradangan sehingga saluran udara dan mu&us menjadi terhambat dan mengakibatkan dilatasi pelebaran yang disebut dengan penyakit bronkiektasis. 8. /neumonia /neumonia paru5paru basah disebabkan oleh adanya infeksi sehingga menyebabkan terjadi nya radang paru Kparu 9. >agal jantung kongestif Hal ini terjadi karena kurangnya darah yang masuk dalam atrium dan %entrikel kiri.gagal jantung yang sering terjadi yaitu gagal jantung kiri. 1omplikasi dari bronkitis menurut mansjoer (!"""39-4$ infeksi yang berulang pneumotoraks spontan eritrositosis karena keadaan hipoksia gagal nafas dan &orpulmonal. 1omplikasi menurut smelt)er (!""!3:#7$ adalah 3 4. >agal atau insufisiensi pernapasan !. Atelektasis 8. /neumonia 9. /neumotoraks :. Hipertensi paru
. /ENADA d$ =bat5obatan 8
e$ f$ g$ h$ i$ j$ !.
II.
Bronkodilator Antibioti& Diureti& 1ortikosteroid aksinasi influen)a 1ardiotonik
/enatalaksanaan keperaatan
KONSEP KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. 'iayat 1esehatan /asien 4$ 1eluhan Gtama a$ Batuk berdahak (dahaknya bisa berarna kemerahan$. b$ Sesak nafas ketika melakukan olah raga atau akti%itas ringan. &$ Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu$. d$ Bengek. e$ Sedikit demam. f$ Dada merasa tidak nyaman. !$ 'iayat /enyakit Sekarang
9
Batuk5batuk diserta dengan riak dan rasa sesak. Sesak bertambah berat saat melakukan kegiatan yang ringan. 8$ 'iayat /enyakit Dahulu a$Asma. b$Infeksi kronik saluran napas bagian atas (misalnya sinobronkitis$. . &$Infeksi misalnya bertambahnya kontak dengan %irus infeksi my&oplasma hlamydia pertusis tuberkulosis fungijamur. d$/enyakit paru yang telah ada misalnya bronkietaksis. 9$ 'iayat /enyakit 1eluarga Apakah keluarga pasien pernah mengalami penyakit yang sama. b. =bser%asi dan /emeriksaan Fisik +eliputi 3 4$ 1eadaan Gmum 1aji keadaan umum pasien meliputi tingkat kesadaran ekspresi ajah dan posisi klien saat datang !$ /emeriksaan tanda5tanda %ital Suhu meningkat tekanan darah meningkat 'espirasi meningkat 8$ Sistem 1ardio%askuler peningkatan frekuensi jantungtakikardia berat 9$ /emeriksaan Dada a$ Bentuk barel &hest gerakan diafragma minimal b$ terdengar Bunyi nafas ron&hi &$ /erkusi hyperresonan pada area paru. d$ 6arna pu&at dengan &yanosis bibir dan dasar kuku abu K abu keseluruhan. e$ pada Auskultasi terdengar 'on&hi OO kedua lapang paru 6i)ing kadang (O$ kadang samar :$ /ola aktifitas sehari5hari dengan3 Aspek biologi3 a$ +ualmuntah b$ Nafsu makan burukanoreksia &$ 1etidakmampuan untuk makan d$ /enurunan berat badan &. /emeriksaan /enunjang 4$ 2aboratorium a$ 2ED meningkat b$ HB &enderung tetap atau sedang menurun &$ Analisa >as Darah 3 asidosis metabolik dengan atau tanpa retensi ;=! !$ 'adiologi
a. 1etidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bron&hospasme edema mukosa akumulasi mukus. b. /ola nafas tak efektif berhubungan dengan obstruksi bronkus atau bronkiolus. &. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi d. Intoleransi akti%itas e. 1etidakefektifan perfusi jaringan perifer f. >angguan fentilasi spontan 8. Peren!anaan Keperawaan a. 1etidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan bron&hospasme edema mukosa akumulasi mukus.
8. 2akukan fisioterapi nafas dan latihan batuk efektif ' 3Fisoterapi nafas melepaskan sekret dari tempat perlekatan postural drainase memudahkan pengaliran sekret batuk efektif mengeluarkan sekret se&ara adekuat. 9. =bser%asi3 /ernafasan (rate pola penggunaan otot bantu irama suara nafas &yanosis$ tekanan darah nadi dan suhu. :. ' 3
!. 8. 9. :.
'3 1e&epatan biasanya meningkat. Dispenia dan terjadi peningkatan kerja napas. =bser%asi pola batuk dan karakteristik se&ret. '3 Gntuk mengetahui keluarnya s&ret pada saluran nafas. 1olaborasi3 Berikan oksigen tambahan '3 memaksimalkan bernafas dan menurunkan kerja nafas
&. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi
9. Tin"akan Keperawaan 2akukan tindakan keperaatan seperti ren&ana keperaatan yang telah dibuat.
:. E#a$%asi E%aluasi /erkembangan pasien. a. /ola nafas membaik b. alan nafas bersih &. Suhu tubuh normal
7. Dok%&enasi ;atat setiap tindakan yang dilakukan.
12
DA'TAR PUSTAKA
Arif +utta,in !""-. Buku Ajar Asuhan 1eperaatan 1lien Dengan >angguan Sistem /ernafasan. akarta3 Salemba +edika Arif +ansjoer dkk. !""". 1apita Selekta 1edokteran. /enerbit +edia Aes&ulapius. akarta 3 F1GI Brunner 0 Suddarth. !""!. Buku Ajar 1eperaatan +edikal Bedah . akarta 3 E>;. Doenges E. +arilynn. 4###. 'en&ana Asuhan 1eperaatan. Edisi 8. akarta3 E>; Hudak 0 >allo.4##. 1eperaatan 1ritis /endekatam Holistik. akarta 3 E>;. . Irman Somantri !""#. Asuhan 1eperaatan pada 1lien dengan >angg uan Sistem /ernafasan. Edisi !. akarta3 Salemba +edika Irman somantri !"4!. Asuhan 1eperaatan pada 1lien dengan >angguan Sistem /ernafasan. Edisi !. akarta3 Salemba +edika +ansjoer Arif 0 Suprohaita. (!"""$. 1apita Slekta 1edokteran ilid II. Fakultas 1edokteran GI 3 +edia Aes&ullapius. akarta. /ri&e 0 6ilson (4##:$ /atofisologi51onsep 1linis /roses5/roses /enyakit Ed.9 E>; akarta /ri&e S.A. 0 6ilson 2.+. !""7. /atofisiologi 3 1onsep 1linis /roses5/roses /enyakit. Edisi 7. akarta 3 E>; Smelt)er S. !""!. Buku Ajar 1eperaatan +edikal Bedah Brunner Suddarth. olume ! Edisi -. akarta 3 E>;. http3bronkitis5bronkiolitis.blogspot.&om!"4444makalah5bronkitis5dan5bronkiolitis.html http3satyae*&el.blogspot.&om!"4!4"makalah5penyakit5bronkitis.html http3repository.usu.a&.idbitstream4!89:7-#79"#4paru5antaruddin.pdf http3aniulandar.blogspot.&om!"484"makalah5kmb5askep5bronkitis.html
13