askep keluarga dengan bronkitis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Be Bela lakan kang g Praktek Keperawatan Komunikasi bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakatdengan menekankan pada peningkatan peran serta masyarakat dalam melekukan upaya pencegahan, peningkatkan dan mempertahankan kesehatan. Salah satu sasaran Praktek Keperawatan Komunitas adalah keluarga sehingga dikenal dengan sebutan asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga. Hal ini karena keluarga merupakan un it terkecil dari masyarakat itu sendiri. Namun kenyataan menunjukkan bahwa penerapan ko nsep asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga sampai dengan saat ini belum dilaksanakan dengan baik oleh perawat Puskesmas. Menurut Salvicion . !ailon " #rracelis Maglaya, Perawat Kesehatan Keluarga, $%&'(, selama ini perawat kesehatan diakui dan dihormati sebagai anggota tim Kesehatan karena si)at* si)at pribadi dan kemampuannya sebagai individu bukan karena kemampuan pro)esionalitasnya sebagai perawat. Hal ini disebabkan karena kurang pengetahuan atau ketidakmampuan perawat untuk menegaskan perannya, tidak ada polahan yang sama dalam keperawatan dan tidak ada kesepakatan perawat tentang peranan sebenarnya dari perawat. +entu dalam hal ini termasuk juga perawat kesehatan masyarakat dalam kondisi seperti ini, praktek keperawatan kesehatan masyarakat seperti tidak nampak untuk dinikmati oleh masyarakat dari perawat sebagai sebuah pro)esi, oleh karena itu kehadiran perawat dalam tim kesehatan hanyalah sebagai pelengkap belaka terutama sebagai pembantunya dokter. enjang pendidikan keperawatan di -ndonesia yang beraneka ragam tanpa adanya batasan yang jelas akan peran dan da n )ungsi masing*masing semakin mempersulit praktek Keperawatan Komunitas. !elum adanya standart praktek Keperawatan Komunitas yang diakui berdasarkan kesepakatan masyarakat Keperawatan -ndonesia mengakibatkan praktek Keperawatan Komunitas menjadi kabur. +ermasuk +ermasuk belum adanya jenjang spesialisasi perawat Komunitas mengakibatkan persepsi konsep Keperawatan Komunitas dita)sir secara sendiri*sendiri oleh perawat dan tidak adanya )igur narasumber yang bisa didengar dan dipanuti berdasarkan tingkat kepahaman. Konsep Keperawatn Komunitas yang ada saat ini masih merupakan adopsi dari konsep*konsep luar negeri yang belum tentu cocok dengan karakteristik masyarakat -ndonesia. !erdasarkan berbagai uraian yang telah dipaparkan di atas maka tantangan perawat kesehatan masyarakat begitu berat untuk dipecahkan. Namun Keperawatan Nasioanal -ndonesia sebagai sebuah pro)esi yang diakui berdasarkan hasil okakarya Keperawatan Nasional tahun $%'/ dituntut mampu memecahkan berbagai b erbagai persoalan tersebut sebagai konsekwensi pro)esi masyarakat Keperawatan yang tergabung dalam wadah PPN- harus mampu merumuskan bersama akan peran, )ungsi dan standart praktek Keperawatan Komunitas. Perlu dirujuk kembali berdasarkan ketentuan 0H1 2Salvicion . !ailon " #rracelis Maglaya, $%&'( dimana untuk mencapai sasaran kesehatan masyarakat Perawat Kesehatan harus mendapat tanggungjawab yang lebih luas dalam hal diagnostik dan penggobatan. B. Perum Perumus usan an Masal Masalah ah
$. 5. 6. 7. /.
$.
5. a. b. c. d. e.
!erdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas dan bagaimana upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan pada aspek peran serta masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, peningkatan dan mempetahankan status kesehatan sebagai tujuan praktek Keperawatan Komunitas perlu dilakukan berbagai studi dalam Kontes Keperawatan Komunitas. Namun karena dibatasi oleh waktu dan biaya maka penulisan ini hanya didasarkan pada studi Kasus Perawatan Kesehatan Keluarga dengan )okus pengalaman belajar yang ditekankan pada aspek Metode Proses Keperawatan yang meliputi 3 !agaimana melakukan pengkajian keperawatan kesehatan keluarga 4 !agaimana menetapkan diagnose keperawatan kesehatan keluarga 4 !agaimana menetapkan perencanaan keperawatan kesehatan keluarga 4 !agaimana melaksanakan perawatan kesehatan keluarga 4 !agaimana melaksanakan evaluasi perawatan kesehatan keluarga 4 C. u!uan uan +ujuan 8mum 3 8ntuk memepelajari penerapan asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga secara konprehensip dengan menggunakan Metode Proses Keperawatan. +ujuan Khusus 3 #gar mampu menerapkan pengkajian keperawatan kesehatan keluarga. #gar mampu menegakkan diagnose keperawatan kesehatan keluarga. #gar mampu membuat perencanaan keperawatan kesehatan keluarga. #gar mampu menginplementasikan keperawatan kesehatan keluarga. #gar mampu melakukan evaluasi keperawatan kesehatan keluarga.
BAB II IN"AUAN #A$U$
luarga eluarga
A. Pengka!ian #eluarga I. Data Umum % $. Nama Kepala Keluarga 3 !apak 9K: 28mur 3 ;; tahun(. 3 unung #nyar or, <+ =$, <0 =$ Kel. unung #nyar. 3 +ukang batu dan kayu. 3 S> tidak tamat. 3
N o
Nama
enis Kelami n
Hubungan dengan KK
8mur
Pendidikan
$.
-bu 9?:
P
-steri
7= th
S>
5.
#nak 9#:
#nak
$' th
S+M
6.
#nak 9#S:
#nak
$& th
SM8
7.
#nak 9H:
#nak
$$ th
S>
/.
#nak 9-:
P
#nak
' th
S>
enogram 3
Keterangan 3 3 aki* aki 3 Perempuan 3 Klien 3 Meninggal aki*laki 3 Meninggal Perempuan
Keluarga inti terdiri dari bpk 9K:, -bu dan keempat anak kandung. awa @ -ndonesia. Pak 9K: berasal dari !litar dan -bu 9?: asli
Seisi keluarga menganut agama -slam. +idak ada keyakinan yang berdampak buruk pada status kesehatan. i Keluarga. Penghasilan keluarga perbulan B
$. 5.
6.
7.
#nak*anak kadang memancing, bermain dan berkunjung ke rumah teman, mendengar radio dan menonton +C bersama Pak K dan -bu. Sesekali keluarga mengunjungi sanak )amili Pak Ka di !litar atau bersendagurau dengan penghuni kost. II. &i'a(at ahap Perkembangan #eluarga +ahap perkembangan keluarga saat ini 3 Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia remaja. +ahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi 3 +idak ditemukannya tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. #nak - berusia $' tahun dan sedang sekolah. !apak dan -bu K mengatakan komunikasi dengan anak*anaknya bersi)at terbuka dan masing*masing anak tahu akan tugas dan kewajibannya.
III. Lingkungan $. Karakteristik rumah 3 uas rumah 7' m5 dengan panjang $5 m dan lebar 7 m. terdiri dari 5 kamar tidur, satu kamar mushola, satu 0D, satu kamar mandi, tanpa gudang, satu buah dapur dan satu ruang tamu. +ipe rumah permanent. endela rumah terdapat diruang tamu dengan posisi menghadap ke timur, satu buah diruang tengah menghadap ke utara, satu buah dimushola dan di kamar tidur masing* masing satu buah. Secara umum sistem ventilasi di kamar tidur dan ruang tengah sangat kurang. !arang*barang diletakkan dilorongEruang tengah dan di ruang belakang depan dapur dan mushola. +idak mempunyai septic tank. 0D permanent dibuat saluran pembuangan langsung ke kali kecil di belakang rumah. Sumber air minum dari P#M yang dibeli secara ecertan 2tidak berupa pipa permanent(. Sumber air bersih untuk mencuci digunakan sumur. Kebiasaan memasak menggunakan kayu bakar sehingga banyak asap dalam rumah keluar rumah. antai
rumah terbuat dari tegel dengan kebiasaan keluarga keluar masuk rumah tanpa melepaskan alas kaki sehingga kesanya banyak debuEtanah. >enah
KK
KK
KK
M
> K+ --
<+ K+ -
Keterangan 3 <+ F
F >apur KK F Kamar Kost. 5. Karakteristik tetangga dan komunitas <0 3 Keluarga pak K bertetangga dengan satu keluarga Polisi dan lainnya wiraswasta. Semua tetangga beragama -slam dari suku jawa asli yang taat beribadah kebiasaan kerja bakti dilakukan bersama sebulan sekali. Hubungan dengan tetangga dilakukan sepanjang tegur sapa biasa. Kunjung mengunjung dilakukan bila hari raya #gama. 6. Mobilitas geogra)is keluarga 3 Keluarga ini tidak pernah berpindah*pindah tempat tinggal. !apak dan -bu K kebanyakan berada di rumah selama Pak K masih sakit. -bu K setiap dua hari sekali pergi kewarung*warung di deka t rumah untuk menitip kerupuk. #nak*anak akti) ke sekolah pada siang hari. 7. Perkumpulan keluaraga dan interaksi dengan masyarakat 3 Keluarga Pak K akti) dalam perkumpulan +ahlilan bagi !apak dan -bu. Sedangkan anak*anak akti) kegiatan mengaji dan remaja masjid dan sebagai anggota pondok pesantren. /. Sistem pendukung keluarga 3 -bu K dan keempat anaknya sehat*sehat saja. Selama ini yang akti) merawat Pak K hanya ibu sendiri. Pak K dan ibu mengatakan tidak punya tabungan khusus hari tua atau untuk membiayai kesehatan. arak rumah dengan )asilitas kesehatan terdekat yaitu Puskesmas G /== m. #danya kegiatan jimpitan kelompok yang bisa dipakai untuk biaya kesehatan. Selain itu Pak K mengatakan untuk biaya pengobatannya kadang*kadang dibantu oleh saudara*saudara ibu K termasuk memberikan dorongan agar mencari pengobatan secara teratur. Saat ini Pak K lebih memilih pada +abib secara alternati). I). $truktur #eluarga $. Pola Komunikasi Keluarga 3 Pak K dan -bu mengatakan komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka. Menurut Pak K, kadang*kadang menegur dengan keras kepada anak*anaknya yang melalaikan tugas*tugas sekolah atau terlambat pulang makan kalau bertandang ke rumah teman. 5. Struktur Peran Keluarga 3 Pak K mengatakan dirinya sudah tua dan sakit*sakitan. 1leh karena itu tidak mempunyai peran khusus untuk merubah perilaku orang lain di masyarakat. Kecuali terhadap anak*anak yang sering diingatkan untuk menjaga pergaulan yang baik agar tidak terjerumus dalam perbuatan yang merusak citra keluarga. 6. Struktur Peran 2)ormal dan in)ormal( 3
Pak K hanya sebagai anggota +akmir Masjid sedangkan ibu ? sebagai anggota organisasi atayat. 7. Nilai dan Norma Keluarga 3 Keluarga memandang sakit disebabkan oleh penyakit, bukan karena )aktor magis dan lainnya. Menurut pak K hal magis memang ada tetapi tidak terlalu diperhitungkannya karena selama ini keluarganya tidak pernah menyusahkan orang lain. Menurut pak K selama ini banyak orang beranggapan bahwa magis merupakan keadaan yang menakutkan sehingga kalau sakit lebih suka ke dukun terutama penyakit yang tak kunjung sembuh. Padahal menurut pak K kita harus teguh pada keyakinan agama. 1leh karena itu keluarganya sering berobat ke sarana kesehatan bila sakit. Namun sakitnya pak K karena harus berobat rutin ke dokter dimana harga obat semakin mahal sehingga akhir*akhir ini lebih cenderung berobat ke +abib dengan menggunakan pengobatan alternati). >i samping itu menurut pak K dan ibu sebagaimana pandangan umum masyarakat disekitarnya bahwa obat yang diperoleh dari puskesmas sangat terbatasEsederhana sehingga sakit seperti pak K dianggap sulit sembuh walaupun awalnya sempat berobat beberapa kali ke puskesmas terdekat. +erhadap kebiasaan pak K yang kadang*kadang masih merokok, ibu K mengatakan saya serahkan pada keadaan bapak sendiri yang merasakannya. Kalau sering ditegur malah marah*marah. Menurut pak K sendiri mengatakan merokok hanya sesekali saja bukan setiap saat, itu pun tergantung pada kondisinya. Kadang*kadang berobat ke dokter praktek dengan berpindah*pindah.
$.
5.
6.
7.
/.
). *ungsi #eluarga ungsi #)ekti) 3 Menurut Pak K dan ibu serta kedua anak yang sudah remaja, mereka memandang dirinya masing*masing layaknya manusia normal lainnya. Kecuali pak K mengatakan dirinya semakin tua dan sakit*sakitan sementara anak*anaknya masih k ecil. -bu K mengatakan keluarganya saling menghormati satu sama lain dan tetap mempertahankan keharmonisan keluarga. ungsi Sosial 3 Menurut keluarga, kehidupan mereka tidak lepas dari corak lingkungan agamis muslim yang taat pada aturan ibadah, organisasi dan aktivitas keagamaan. ungsi Perawatan Kesehatan 3 Secara 8mum keluarga masih belum mampu mengenal karakteristik penyakit Bronkitis Kronis yang diderita pak K, dalam mengambil keputusan tindakan kesehatan masih lemah, kemampuan memberikan perawatan pada pak K masih kurang, kemampuan menciptakan lingkungan yang meningkatkan status kesehatan masih kurang, demikian juga dengan peman)aatan sarana kesehatan sudah cukup baik tetapi tidak konsisten. ungsi
$.
5. 6.
7.
)I. $tres dan #oping #eluarga Stresor angka Pendek dan panjang 3 Menurut Pak K, sejak G ; bulan terakhir ini sering memikirkan keadaannya yang semakin tua dan sakit*sakitan sementara anak*anaknya semua masih sekolah, belum ada yang bekerja. +etapi Pak K dan ibu mengatakan tidak terlalu cemas karena semuanya sudah diatur oleh yang Maha Kuasa. Kemampuan Keluarga !erespon +erhadap Stresor 3 Selain kepasrahannya, pak K berharap anaknya ? cepat mendapat pekerjaan setamat S+M nanti. Strategi Koping Iang >igunakan 3 Pak K bersama istri selalu berdiskusi untuk memecahkan problem keluarga dengan kadang* kadang melibatkan anaknya ? sebagai anak sulung. Selain itu pak K dan ibu mengatakan disamping berusaha juga berpasrah pada kehendak Iang Maha Kuasa. kalau kebutuhan yang sangat mendesak, keluarga ibu K selalu dimintai bantuan. Strategi #daptasi >is)ungsional 3 Menurut !apak dan ibu K, anak sulung ? mulai belajar merokok. +etapi menurut ? sendiri, hal itu dilakukannya hanya sebatas penampilan sebagai anak muda untuk melepas ketegangan. Selama ini tidak pernah membeli rokok dari uang pemberian orang tua kecuali diberi teman* temannya. )II. Pemeriksaan *isik. Pak K 3 + 3 $5=E'=, N 3 &5JEm, S 3 6; /c.
Analisa Data+ Perumusan masalah dan Diagnosa #epera'atan >ata Subyekti) 3 Pak K mengatakan sedang menderita penyakit Bronchitis Kronis sejak lebih dari 5 tahun lalu berdasarkan diagnosa dokter puskesmas unung #nyar. Sakitnya sering kumat*kumatan dengan gejala 3 !atuk*batuk berlendir terutama malam hari atau terkena udara dingin, sesak napas, suara parau, kadang*kadang disertai panas badan, badan lemah dan pusing. #khir*akhir ini sering menggunakan pengobatan alternati) ke +abib karena berobat ke dokter semakin mahal sementara pengobatana di puskesmas tidak cukup obatnya. Sering berpindah*pindah dokter. Pak K mengatakan masih merokok sesekali. >ata 1byekti) 3 Centilasi rumah kurang akurat. Kebiasaan keluarga memasak menggunakan kayu bakar sehingga banyak asap dalam rumah. antai rumah hanya disapu, jarang dipel, kebiasaan keluarga ke luar masuk rumah tanpa melepas alas kaki sehingga banyak debuEtanah bertebaran. Pak K nampak kurus disertai retraksi saat bernapas. Perumusan
Masalah.
ata Subyekti) 3 -bu K mengatakan belum berhenti haid. +idak menjadi apsetor K! selain karena takut juga ibu K mengatakan hampir tidak pernah melakukan hubungan suami istri dengan pak K suaminya selain karena pak K sudah tua juga sakit*sakitan. Meskipun demikian pak K maupun ibu mengatakan dapat menerima keadaan tersebut tanpa melakukan hubungan suami istri. Keduanya mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi. >ata 1byekti) 3 Mempunyai 7 orang anak dengan usia anak pertama $' tahun, laki*laki, dan yang bungsu ' tahun, perempuan. -bu K nampak sehat dan segar. Perumusan
Masalah iagnosa Keperawatan 5 iagnosa Keperawatan 3
$.
Si)at masalah
6E6 J $
$
Masalah adalah keadaan kurangEtidak sehat dan memerlukan tindakan segera.
5.
Kemungkinan masalah dapat diubah
5E5 J 5
5
Sumber*sumber yang ada dan tindakan untuk me* mecahkan masalah dapat dijangkau keluarga.
6.
Potensi untuk mence* gah masalah
6E6 J $
$
Masalah dapat dicegah untuk tidak memper* buruk keadaan dapat dilakukan pak Kamsir
dan keluarga dengan memperbaiki perilaku hidup sehat. 7.
Menonjolnya masalah
LJ$
+otal Skor
$E5
Keluarga menyadari adanya masalah tetapi tidak didukung dengan pemahaman yang ade* kuat tentang karakteristik penyakit.
7 $E5
5.
Si)at masalah
5E6 J $
5E6
#danya ancaman keseha* tan tetapi tidak perlu ditangani segera.
5.
Kemungkinan masalah dapat diubah
5E5 J 5
5
8ntuk membuat septi tank permanent tidak terlalu membutuhkan bia* ya mahal lagipula keluar* ga dapat menabung sedi* kit demi sedikit apalagi pak Kamsir sendiri se* orang tukang batu.
6.
Potensi untuk mence* gah masalah
6E6 J $
$
7.
Menonjolnya masalah
=E5 J $
=
+otal Skor
7 $E;
PA#KS#N##N PA<#0#+#N KA8#<# P#K K#MS-< No $.
>iagnosa Kp. Keluarga +ujuan Khusus
+gl /*;*=$
-mplementasi Menggali pengetahuan keluarga tentang karakteristik penyakit Bronchitis Kronis. Menggali pengetahuan keluarga tentang cara*cara perawatan di rumah. Mendiskusikan bersama tentang karakteristik penyakit Bronchitis Kronis dan perawatannya yang meliputi 3 * Pengertian Bronchitis Kronis. * Penyebab. * Dara memberikan perawatan di rumah. Menanyakan kembali materi diskusi tentang karakteris penyakit Bronchitis Kronis dan perawatannya. Membantu menyokong keluarga membuat keputusan y tepat tentang upaya pengobatan ke sarana kesehatan da kemampuan memberikan perawatan di rumah serta pak Kamsir sendiri mampu membuat keputusan untuk berh merokok.
5. Keluarga membuat keputusan yang tepat tentang upaya pengobatan pak Kamsir ke Sarana kesehatan dan sanggup memberikan perawatan yang baik dan benar serta pak Kamsir mengatakan bersedia berhenti merokok. 6. Keluarga sepakat jika diadakan evaluasi sewaktu* waktu oleh perawat.
&*;*=$
Meyakinkan keluarga akan man)aat lantai bersih dan terhindar dari debuEtanah. Meyakinkan pak Kamsir akan bahaya merokok terhad penyakit yang diderita. Meyakinkan keluarga akan bahaya dapur terutama bag pak Kamsir.
>#+#< P8S+#K# !ailon . Salvicion " Maglaya #rracelis. Pera"atan Kesehatan Keluara. Dopyriche $%&'. 8P Doleege o) Nursing. >illman. ueon Dity. Philippines. akarta. $%'%. >epkes <-. Tata &aksana Pera"atan Kesehatan Mas'arakat. akarta. $%'&. OOOOOOOO Ke!era"atan Kesehatan Mas'arakat. Seri D. akarta. $%%7. akultas Keparawatan 8niversitas -ndonesia. Kum!ulan Makalah Pelatihan (suhan Ke!era"atan Keluara. akarta. 5===.
>iagnosis Kep. Keluarga
8mum
Kriteria Avaluasi Khusus
Setelah dilakukan $. Keluarga dapat tindakan mengenal ka* keperawatan, rakteristik pen*yakit keadaan penyakit Bronchitis Kronis. pak Kamsir berangsur membaik.
Kriteria
Standart
Cerbal a. Pengertian Bronchitis Kronis. b. Penyebab 3
5. Keluarga dapat membuat kepu*tusan yang tepat tentang upaya pe*ngobatan pak Kam*sir ke sarana kese*hatan dan bersedia memberikan pera*watan yang baik dan benar dan pak Kamsir menyata*kan bersedia ber*henti merokok.
Cerbal
6. Keluarga sepakat jika diadakan evaluasi sewaktu*waktu.
Perilaku
$. alih p Bronchi 5. >iskusi Merokok dan pera Serangan Bronchitis Kronis 6. !erikan berulang. dan seb engar Penyakit saluran Pernapasan lain /. +angga disertai penumpukan dahak. ;. !imbin Menjawab pertanyaan dengan baik diberika dan benar. &. !erikan benar. Keputusan yang dibuat keluarga dan $. >iskusi pak Kamsir sendiri Pentingnya berobat te Modi)ikasi lingkunga
LAP-&AN PENDAHULUAN dan A$#EP B&-N#HII$
* antai rumah dipel bersih. * Pak Kamsir telah berhenti merokok. * +erhindar dari asap dapur.
$. elaska 5. elaska sesuai d
Laporan Pendahuluan Bronkhits Aku
Bronkhits aku adalah radang pada bronkhus yang biasanya mengenai rakhea dan laring, sehingga sering dinamai juga dengan laringoracheobronchits. Radang ini dapa tmbul sebagai kelainan jalan napas ersendiri aau sebagai bagian dari penyaki sisemik misalnya pada morbili, perusis, dieri, dan tpus abdominalis.
Istlah eori bronkhits kronis menunjukkan kelainan pada bronkhus yang sifanya menahun (berlangsung lama) dan disebabkan oleh berbagai fakor, meliput fakor yang berasal dari luar bronkhus maupun dari bronkhus iu sendiri. Bronkhits kronis merupakan keadaan yang berkaian dengan produksi mukus rakheobronkhial yang berlebihan, sehingga menimbulkan bauk yang erjadi paling sediki selama tga bulan dalam aku sau ahun unuk lebih dari dua ahun secara beruru!uru. Bronkhits kronis bukanlah merupakan benuk me nahun dari bronkhits aku. "alaupun demikian, seiring dengan aku, dapa diemukan periode aku pada penyaki bronkhits kronis. #al ersebu menunjukkan adanya serangan bakeri pada dinding bronkhus yang tdak normal, infeksi sekunder oleh bakeri dapa menimbulkan kerusakan yang lebih banyak sehingga akan memperburuk keadaan. $.%tologi &erdapa tga jenis penyebab bronkhits aku, yaiu' a. Infeksi' aphylococcus (salokokus), repococcus (srepokokus), *neumococcus (pneumokokus), #aemophilus in+uenae. b. -lergi c. Rangsangan lingkungan, misal' asap pabrik, asap mobil, asap rokok, dll.
Bronkhits kronis dapa merupakan komplikasi kelainan paologik pada beberapa ala ubuh, yaiu' a. *enyaki janung menahun, yang disebabkan oleh kelainan paologik pada kaup maupun miokardia. ongest menahun pada dinding bronkhus melemahkan daya ahan sehingga infeksi bakeri mudah erjadi. b. Infeksi sinus paranasalis dan rongga mulu, area infeksi merupakan cumber bakeri yang dapa menyerang dinding bronkhus. c. /ilaasi bronkhus (bronkInekasi), menyebabkan gangguan susunan dan fungsi dinding bronkhus sehingga infeksi bakeri mudah erjadi.
d. Rokok dapa menimbulkan kelumpuhan bulu gear selapu lendir bronkhus sehingga drainase lendir erganggu. umpulan lendir ersebu merupakan media yang baik unuk perumbuhan bakeri. 0. *aosiologi erangan bronkhits aku dapa tmbul dalam serangan unggal aau dapa tmbul kembali sebagai eksaserbasi aku dari bronkhits kronis. *ada umumnya, 1irus merupakan aal dari serangan bronkhits aku pada infeksi saluran napas bagian aas. /oker akan mendiagnosis bronkhits kronis jika pasien mengalami bauk aau mengalami produksi spuum selama kurang lebih tga bulan dalam sau ahun aau paling sediki dalam dua ahun beruru!uru. erangan bronkits disebabkan karena ubuh erpapar agen infeksi maupun non infeksi (eruama rokok). Irian (a yang menyebabkan iriasi) akan menyebabkan tmbulnya respons in+amasi yang akan menyebabkan 1asodilaasi, kongest, edema mukosa, dan bronkospasme. &idak sepert emsema, bronkhits lebih memengaruhi jalan napas kecil dan besar dibandingkan al1eoli. /alam keadaan bronkhits, aliran udara masih memungkinkan tdak mengalami hambaan. *asien dengan bronkhits kronis akan mengalami' a. *eningkaan ukuran dan jumlah kelenjar mukus pada bronkhus besar sehingga meningkakan produksi mukus. b. 2ukus lebih kenal c. erusakan fungsi siliari yang dapa menunjukkan mekanisme pembersihan mukus. *ada keadaan normal, paru!paru memiliki kemampuan yang disebu mucocilliary defence, yaiu sisem penjagaan paru!paru yang dilakukan oleh mukus dan siliari. *ada pasien dengan bronkhits aku, sisem mucocilliary defence paru!paru mengalami kerusakan sehingga lebih mudah erserang infeksi. etka infeksi tmbul, kelenjar mukus akan menjadi hiperropi dan hiperplasia (ukuran membesar dan jumlah berambah) sehingga produksi mukus akan me ningka. infeksi juga menyebabkan dinding bronkhial meradang, menebal (sering kali sampai dua kali keebalan normal), dan mengeluarkan mukus kenal. -danya mukus kenal dari dinding bronkhial dan mukus yang dihasilkan kelenjar mukus dalam jumlah banyak akan menghamba beberapa aliran udara kecil dan mempersempi saluran udara besar. Bronkhits kronis mula!mula hanya memengaruhi bronkhus besar, namun lamba laun akan memengaruhi seluruh saluran napas. 2ukus yang kenal dan pembesaran bronkhus akan mengobsruksi jalan napas eruama selama ekspirasi. 3alan napas selanjunya mengalami kolaps dan udara erperangkap pada bagian disal dari
paru!paru. 4bsruksi ini menyebabkan penurunan 1entlasi al1eolus, hipoksia, dan acidosis. *asien mengalami kekurangan 5$, iaringan dan rato 1entlasi perfusi abnormal tmbul, di mana erjadi penurunan *4$ erusakan 1entlasi juga dapa meningkakan nilai *64,sehingga pasien erliha sianosis. ebagai kompensasi dari hipoksemia, maka erjadi polisiemia (produksi erirosi berlebihan). *ada saa penyaki berambah parah, sering diemukan produksi sejumlah spuum yang hiam, biasanya karena infeksi pulmonari. elama infeksi, pasien mengalami reduksi pada 7%8 dengan peningkaan pada R8 dan 7R6. 3ika masalah ersebu tdak dianggulangi, hipoksemia akan tmbul yang akhirnya menuiu penyaki cor pulmonal dan 6#7 (6ongest1e #ear 7ailure). 9. 2anifesasi linik a. *enampilan umum' cenderung o1ereigh, sianosis akiba pengaruh sekunder polisiemia, edema (akiba 6#7 kan an), dan barrel ches. b. :sia' 9;!<; ahun. c. *engkajian' ! Bauk persisen, produksi spuum sepert kopi, dispnca dalam beberapa keadaan, 1ariabel heeing pada saa ekspirasi, sera seringnya infeksi pada sisem respirasi. ! =ejala biasanya tmbul pada aku yang lama. d. 3anung' pembesaran janung, cor pulmonal, dan #emaokri > <5?. e. Riaya merokok positf (@). ;. 2anajemen 2edis *engobaan uama diujukan unuk mencegah, mengonrol infeksi, dan meningkakan drainase bronkhial menjadi jernih. *engobaan yang diberikan adalah sebagai beriku' a. -ntmicrobial b. *osural drainase c. Bronchodilaor d. -erosolied Aebulier e. urgical Iner1enton
Asuhan Keperawatan Bronkhitis Akut
1. PENGKAJIAN
eluhan uama pada klien dengan bronkits meliput bauk kering dan produktf dengan spuum purulen, demam dengan suhu ubuh dapa mencapai >956 dan sesak nafas. C.Riaya penyaki masa lalu *ada pengkajian ini sering kali klien mengeluh pernah mengalami infeksi saluran nafas bagian aas dan adanya riaya alergi pada pernafasan aas. *eraa harus memperhatkan dan mencaanya baik!baik. $.Riaya *enyaki saa ini Riaya penyaki saa ini pada klien dengan bronkits ber1ariasi tngka keparahan dan lamanya. Bermula dari gejala bauk!bauk saja, hingga penyaki aku dengan manifesasi klinis yang bera. ebagai anda erjadinya oksemia klien dengan bronkitssering mengeluh malaise, demam, badan erasa lemah, banyak berkeringa, akikardiadan akipnea. ebagai anda erjadinya iriasi, keluhan yang didapakan erdiri aasbauk, ekspekorasi dan rasa saki dibaah sernum. *entng dianyakan oleh peraa enang oba!obaan yang elah aau biasa diminum oleh klien unuk mengurangi keluhannya dan mengkaji kembali apakah oba!obaan ersebu masih rele1an unukdipakai. 0. *engkajian *siko!osio!piriual *ada pengkajian klien dengan bronkits didapakan klien sering mengalami kecemasan sesuai dengan keluhan yang dialaminya dimana adanya keluhan bauk, sesak nafas, dan demam merupakan sresor unuk erjadinya cemas. aji pengeahuan klien dan keluarga enang pengobaan yang diberikan. *engobaan nonfarmakologi sepert olahraga secara eraur sera mencegah konak dengan alergen dan irian. 9. *emeriksaan sik Deadaan umum dan &&8
#asil pemeriksaan &&8 pada klien biasanya didapakan adanya peningkaan suhulebih dari 95°C, frekuensi nafas meningka, nadi meningka. Biasanya tdak ada peninmgkaan ekanan darah. D *ernafasan lien biasanya mengalami peningkaan usaha dan frekuensi bernafas diemukan penggunaan oo banu pernafasan. *ada bronkits kronis sering didapakan benuk dada barrelEong. =erakan masih simeris, didapakan bauk produktf dengan spuum purulen berarna kuning kehijauan sampai hiam kecoklaan karena bercampur darah. &aktl fremius biasanya normal, didapakan bunyi resonan pada lapang paru. 3ika abses erisi penuh dengan cairan pus akiba drainase yang buruk,maka suara nafas melemah. 3ika bronkus paen dan drainasenya baik diambah dengan adanya konsolidasi disekiar abses maka akan erdengar suara nafas bronkial dan ronki basah. D irkulasi ering didapakan adanya kelemahan sik secara umum. /enyu nadi akikardi.&ekanan darah normal. Bunyi janung ambahan biasanya tdak didapakan. Baasjanung tdak mengalami pergeseran. D Aeurosensori &ingka kesadaran klien biasanya compos ments apabila tdak ada komplikasi penyaki serius. D %liminasi *engukuran inake dan oupu, monior adanya oligouria yang me rupakan salah sau anda aal syok. D 2akanan, cairan lien biasanya mengalami munah dan mual, penurunan nafsu makan dan penurunan bera badan. D -kt1ias,istraha. elemahan dan kelelahan sik, secara umum sering menyebabkan klien memerlukan banuan orang lain unuk memenuhi -/F. dengan adanya konsolidasi disekiar abses maka akan erdengar suara nafas bronkial dan ronki basah. D irkulasi
ering didapakan adanya kelemahan sik secara umum. /enyu nadi akikardi.&ekanan darah normal. Bunyi janung ambahan biasanya tdak didapakan. Baasjanung tdak mengalami pergeseran. D Aeurosensori &ingka kesadaran klien biasanya compos ments apabila tdak ada komplikasi penyaki serius. D %liminasi *engukuran inake dan oupu, monior adanya oligouria yang me rupakan salah sau anda aal syok. D 2akanan, cairan lien biasanya mengalami munah dan mual, penurunan nafsu makan dan penurunan bera badan. D -kt1ias,istraha. elemahan dan kelelahan sik, secara umum sering menyebabkan klien memerlukan banuan orang lain unuk memenuhi -/F.
. !IAGN"#A KEPE$A%A&AN !AN IN&E$'EN#I A. etdakefektfan Bersihan 3alan Aafas berhubungan dengan pengumpulan sekresi,
mukus berlebihan, bronchospasme &ujuan ' D2enunjukkan pembersihan jalan nafas yang efektf dan dibuktkan dengan sauspernafasan ' *erukaran gas dan 1entlasi tdak berbahaya, perilaku mengonrolgejala!gejala secara konsisen. (
lien mempunyai 3alan nafas yang paen
D2empunyai irama dan frekuensi pernafasan dalam renang normal.
Iner1ensi
Daji dan dokumenasikan ' eefektfan pemberian oksigen dan pengobaan, kecenderungan pada gas darah areri. D-uskulasi dada bagian anerior dan poserior unuk mengeahui adanya penurunan aau tdaknya 1entlasi dan bunyi ambahan. DFakukan pengisapan 3alan nafas bila diperlukan. D-njurkan akt1ias sik unuk meningkakan pergerakan eksresi. D*indahkan posisi pasien setap $ jam sekali apabila pasien tdak bisa ambulasi. D*erahankan kaedekuaan hidrasi unuk menurunkan 1iskosias sekresi. DInsruksikan kepada pasien enang bauk efektf dan eknis nafas dalam unuk memudahkan keluarnya sekresi D3elaskan kepada pasien sebelum memulai prosedur unuk urunkan kecemasan.
-kt1ias kolaborasi ' DBerikan udaraEoksigen yang elah dihumidikasi sesuai dengan kebuuhan. DBanu dalam pemberian aerosol, nebulier. Donsulasikan dengan doker enang kebuuhan unuk perkusi dan ala pendukung.
B. Resiko kekurangan 1olume cairan berhubungan dengan saus hipermeabolik, demam
&ujuan '
Dekurangan 1olume cairan akan eraasi Deseimbangan %lekroli asam!basa akan dicapai D/ibuktkan dengan indikaor ' 7rekuensi nadi dan irama dalam renang yangdiharapkan, %lekroli serum dalam baas normal, serum dan p# urine dalam baasnormal
Iner1ensi '
D*anau arna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan )
4bser1asi erhadap kehilangan cairan dan elekroli yang tnggi.
DIdentkasi fakor yang dapa memperburuk saus dehidrasi klien. D*emberian dan pemanauan cairan dan oba inra1ena (
6.
&injau ulang elekroli, eruama narium, kalium, klorida dan kreatnin
etdakefektfan pola nafas berhubungan dengan penyempian jalan nafas, kelelahan
&ujuan ' D*asien akan menunjukkan pola pernafasan yang optmal D2empunyai kecepaan dan irama respirasi dalam baas normal
Iner1ensi ' D*anau adanya puca dan sianois Daji kebuuhan inserse jalan naas D4bser1asi dan dokumenasi pola pernafasan klien. D*anau kecepaan, irama, kedalaman dan usaha respirasi D*erhatkanpergerakan dada amat kesimerisan, penggunaan oo banu sera reraksi oo suprakla1ikular dan inerkosal D*anau peningkaan kegelisahan klien, ansieas dan ersengal!sengal D6aa perubahan pada a4$, 14$, 64$, =/- dengan epa.
D-jarkan klien eknik relaksasi unuk meningkakan pola pernafasan D-jarkan cara bauk efektf
/. =angguan rasa nyaman ' nyeri aku berhubungan dengan kejadian bauk produktf, penggunaan oo banu pernafasan.
&ujuan '
D*asien akan menunjukkan eknik relaksasi secara indi1idual yang efektf unuk mencapai kenyamanan. D2emperahankan aau mengurangi tngka nyeri D*asien melaporkan kesejaheraan sik dan psikologis D2engenali fakor penyebab nyeri dan tndakan unuk menguranginya
Iner1ensi ' D2ina pasien unuk menilai nyeri pada skala 5!C5 D=unakan lembar alur nyeri unuk memanau pengurangan nyeri Daji dampak agaam, budaya dan lingkungan erhadap nyeri dan respon klien (
Fakukan pengkajian nyeri secara komprehensif meliput lokasi, luas, atanEdurasi, frekuensi,
kualias. DInsruksikan kepada pasien enang prosedur yang dapa mengurangi nyeri dan aarkan saran koping DBerikan informasi enang nyeri, sepert penyebab dan antsipasi ketdaknyamanan. D=unakan tndakan pengendalian nyeri. Dolaborasikan pemberian analgesic
!. Inoleran akt1ias berhubungan dengan kelemahan umum
&ujuan ' D*asien akan mengidentkasi akt1ias yang menimbulkan kelemahan DBerpartsipasi dalam akt1ias yang dibuuhkan dengan &&1 dalam renang normal D2enungkapkan secara 1erbal pemahaman enang kebuuhan oksigen, pengobaan dan aau peralaan yang dapa meningkakan oleransi erhadap akt1ias.
Iner1ensi G Daji respon emosi, sosial dan spiriual erhadap akt1ias. D&enukan penyebab kelethan klien D*anau respon kardio1askuler pasien erhadap akt1ias DInsruksikan kepada pasien unuk menggunakan eknik relaksasi (disraksi, 1isualisasi) D#indari menjadalkan akt1ias peraaan selama periode istraha pasien. DBanu pasien unuk mengubah posisi secara berkala. DRencanakan kegiaan akt1ias dengan pasien dan keluarga yang meningkakan kemandirian dan daya ahan. DBaasi rangsangan lingkungan sepert cahaya dan kebisingan DBerikan istraha yang adekua Dolaborasi dalam pengobaan nyeri sebelum akt1ias. Dolaborasi dengan ahli erapi okupasi.
E. *erubahan nurisi kurang dari kebuuhan ubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu
makan &ujuan ' D*asian akan memperahankan bera badannya.
D*asien akan menjelaskan keadekuaan die bergii dan keinginan unuk berdie. D2emperahankan massa ubuh dalam baas normal.
Iner1ensi D&enukan mot1asi pasien unuk mengubah kebiasaan makan Deahui makanan kesukaan pasien D&enukan kemampuan pasien unuk memenuhi kebuuhan nurisi D*anau kandungan nurisi dan kalori pada caaan asupan. D&injau selalu bera badan pasien D-jarkan meode unuk perencanaan makanan dan makanan yang bergii.
PE$&AN*AAN &EN&ANG B$"NK+I&I# AK& 1.
-pabila seseorang mengalami Bronkhits pada usia bayi eapi sedah menyelesaikan &herapy selama <
bulan sesuai anjuran doker, seelah usia deasa apakah bisa erserang kembali Bronkhits H . -pakah benar, apabila penderia Bronkhits dianjurkan unuk be roba sesuai jadal yang dienukanH /an apabila ela dengan jadal yang sudah dienukan pengobaan harus diaali dari aal kembaliH -. -pa yang membedakan bronchits -ku dengan Bronkhits ronikH . -pakah dari Bronkhits dapa menimbulkan &B *aruH /. Bagaimana pencegahan agar tdak erserang BronkhitsH