Laporan Tahunan 2009kimia Farma

2009 LAPORAN TAHUNAN

ANNUAL REPORT

HEALTH for ALL

PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

L aporan Tahu nan Kim ia Farma 2009

Daftar Isi

Table of Contents

Health for All

Health for All

01

Sekilas Kimia Farma

Kimia Farma in Brief

02

Strategi di Tahun 2009

Strategy in 2009

03

Peristiwa Penting

Significant Events

04

Penghargaaan 2009

2009 Awards

07

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

08

Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of Commissioners

10

Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

13

Profil Perusahaan

Company Profile

17

Tinjauan Usaha

Business Review

41

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

61

Tanggung Jawab Sosial

Social Responsibility

80

Laporan Keuangan Konsolidasi & Laporan Auditor Independen

Consolidated Financial Statement & Independent Auditors Report

88

Alamat Perusahaan & Lembaga Penunjang

Company Adresses & Supporting Agents

180

Kesan Pelanggan

Customers’ Impressions Saya rutin meminum obat herbal produksi Kimia Farma sejak 4 tahun yang lalu untuk menjaga kesehatan, juga obat generik untuk mengobati penyakit asam urat saya, saya sangat bersyukur dan terbantu dengan kualitas, harga, serta ketersediaan obat-obat yang saya konsumsi tersebut." Ibu Marsaid, Ibu Rumah Tangga, tinggal di Semarang “I routinely drink herbal medicine produced by Kimia Farma in the last 4 years, in addition to generic medicine to cure my uric acid disease, and I am very much helped by the quality and availability of drugs I consumed.” Ms. Marsaid, Housewife, lives in Semarang

Saat pertama kali masuk ke Apotek Kimia Farma untuk membeli obat, saya cukup puas dengan sikap ramah pihak apotek dalam melayani para konsumen, termasuk saya. Saya juga terkesan dengan kemudahan mendapatkan layanan kesehatan yang tersedia di satu tempat, seperti adanya dokter praktek dengan klinik pengobatan dan laboratoriumnya. Semoga Kimia Farma dapat memberikan layanan yang makin baik." Ibu Tiomas Aritonang, Pensiunan Pendidik, tinggal di Medan "The first time I entered Kimia Farma Pharmacy to buy medicines, I was quite satisfied with the hospitality in serving consumers including me. I was impressed by health service easily provided in one location such as practicing doctor with health clinic and laboratory. Hopefully Kimia Farma can provide increasingly better service." Ms. Tiomas Aritonang, Retired Teacher, lives in Medan

K im ia Farm a 2 0 0 9 Ann ual R eport

Cerita Sampul Ekspresi orang-orang sehat dan gembira dari berbagai kalangan masyarakat pada lingkungan yang baik. Ini merupakan wujud dari kepedulian Kimia Farma pada masyarakat tanpa membedakan latar belakangnya sehingga mereka semua bisa hidup sehat, sesuai dengan tema tahun ini: Health for All.

Health for All Kimia Farma di tahun 2009 semakin memperkuat komitmen dalam pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi semua orang, tanpa memandang latar belakangnya. Komitmen ini mencakup peningkatan layanan mulai dari proses produksi, distribusi, hingga sektor retail yang tersebar hingga ke pelosok daerah. Ini merupakan wujud dari budaya perusahaan "I CARE" yang bertujuan membangun kualitas hidup masyarakat Indonesia.

HEALTH for ALL Kimia Farma di tahun 2009 semakin memperkuat komitmen dalam pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi semua orang, tanpa memandang latar belakangnya. Komitmen ini mencakup peningkatan layanan mulai dari proses produksi, distribusi, hingga sektor retail yang tersebar hingga ke pelosok daerah. Ini merupakan kelanjutan dari program “I CARE” yang telah diterapkan, dengan tujuan membangun kualitas hidup masyarakat Indonesia.

In 2009, Kimia Farma increased its commitment in affordable health services to every one without distinguishing their background. This commitment covers service enhancement starting from production, distribution processes up to retail sector spread to all over the regions. This constitutes a form of the company’s “I CARE” culture aimed at building life quality of the Indonesian community.


02

SEKILAS KIMIA FARMA KIMIA FARMA IN BRIEF 38 Tahun Membangun Kesehatan Bangsa

38 Years Building the Health of the Nation

Cikal bakal Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas. Dan nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).

The forerunner of Kimia Farma was the first pharmaceutical industry company in Indonesia established by the Dutch Indies Government in 1817. The name of this company was originally NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Based on the policy of nationalization of ex Dutch companies at the beginning of the independence period, in 1958 the Government of the Republic of Indonesia merges a number of farmasi companies into PNF Bhineka Kimia Farma. Then on August 16, 1971, the form of PNF as legal entity was changed to Limited Liability Company. And the company’s name was changed to PT Kimia Farma (Persero).

Pada tanggal 4 Juli 2001, Kimia Farma kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan publik—PT Kimia Farma (Persero) Tbk.—dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, Perseroan telah berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia. Kimia Farma kian diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.

On July 4, 2001, Kimia Farma changed again its status to a public company—PT Kimia Farma (Persero) Tbk.— and listed at Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (at present both stock exchanges had been merged and currently named Indonesia Stock Exchange). With tens of years of experience, the Company has developed into a company with integrated health service in Indonesia. Kimia Farma has been increasingly engaged in the development and building of the nation, particularly the building of health of the Indonesian community.

Komitmen Menjalankan I CARE

Commitment to Implement I CARE

NIlai-nilai budaya perusahaan "I CARE" (Innovative, Costumer First, Accountability, Responsibility, Eco Friendly), secara konsisten tetap dijalankan di sepanjang 2009, sebagai dasar perusahaan dalam berkarya membangun kesehatan bangsa.

The company’s cultural values “I CARE” (Innovative, Costumer First, Accountability, Responsibility, Eco Friendly), was consistently implemented in 2009, serving as the company’s basis to build the nation’s health.


STRATEGI DI TAHUN 2009 STRATEGY IN 2009

• Bertahan Melewati Krisis

• Holding Out Against Crisis

Tahun 2009 merupakan tahun yang berat bagi dunia usaha di Indonesia, mengingat dampak krisis global yang melanda dunia di akhir 2008 masih mengancam. Namun, Kimia Farma tetap berusaha menjaga kualitas pelayanan kesehatan secara holistik dengan meningkatkan promosi kesehatan ke seluruh masyarakat dan memperluas kerja sama dengan berbagai instansi. Selain itu, perusahaan menerapkan program Cost Leadership untuk memperkuat fondasi bisnis.

The year of 2009 was a difficult year to the business world in Indonesia because the impacts of global crisis sweeping the world at the end of 2008 are still threatening. But, Kimia Farma continues to holistically maintain the quality of health services by enhancing health promotion to whole society and expanding cooperation with diverse institutions. Furthermore, the company applies Cost Leadership program for strengthening the business foundation.

• Produk Baru

• New Products

Perusahaan memperbaiki fasilitas produksi sesuai cGMP (current Good Manufacturing Practice) dan terus mengembangkan produk baru. Ada 8 produk yang telah dikembangkan di tahun 2009 siap diluncurkan tahun 2010 serta 17 produk lainnya sedang dalam proses penyelesaian.

The Company repairs the production facilities in accordance with CGMP (standards required by National Agency for Food & Drugs Control (BPOM) and keeps on developing new products. 8 products already developed in 2009 are ready for launching in 2010 and 17 other products are in the process of completion.

• Mengembangkan Teknologi Informasi

• Developing Information Technology

Di sektor distribusi, Kimia Farma melakukan kegiatan yang mendukung operasional perusahaan, seperti pembuatan blue print distribusi sesuai Good Distribution Practice dan mengembangkan sistem teknologi informasi.

In the distribution sector, Kimia Farma performs activities which support the company’s operations, such as making the distribution blue print in accordance with Good Distribution Practice and developing information technology system.

• Peningkatan Penjualan

• Increase in Sale

Perusahaan meningkatkan penjualan produk bermargin tinggi dan penjualan regional. Di sektor retail, perusahaan membuat Program Penjualan Produk Kimia Farma di apotek-apotek jaringan Kimia Farma dengan tema "Tahun 2009, Tahun Sukses Produk Kimia Farma Menjadi Primadona di Kimia Farma".

The Company increases both high-margin products sale and regional sale. In the retail sector, the company makes Kimia Farma’s Product Sale Program in Kimia Farma’s pharmacy network under the theme of “Year 2009, Year of Success for Kimia Farma’s Products becoming Glamour Products in Kimia Farma”.

• Waralaba Apotek

• Pharmacy Franchise

Kimia Farma telah membuka peluang investasi baru bagi para investor melalui waralaba Apotek Kimia Farma.

Kimia Farma has opened new investment opportunities for investors through Kimia Farma’s Pharmacy franchise.

03


04

PERISTIWA PENTING 2009 SIGNIFICANT EVENT 2009 28 Januari 2009 Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama PT Jababeka, Tbk. dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. untuk mengembangkan Health Management.

January 28, 2009 Signing of Memorandum of Understanding with PT Jababeka, Tbk. and PT Kimia Farma (Persero) Tbk. to develop Health Management.

19 Februari 2009 Kimia Farma berkerjasama dengan Laboratorium Hepatika dalam pengembangan laboratorium penelitian untuk mendiagnosis penyakit tertentu.

Februari 19, 2009 Kimia Farma cooperates with Hepatika laboratory in developing research laboratory to diagnose certain diseases.

23 Maret 2009 Penandatangan Kerjasama Pembangunan Kebun Benih Jarak Kepyar dengan Perum PERHUTANI.

March 23, 2009 Signing of Cooperation for the Establishment of Kepyar Jatropha Nursery Center with Perum PERHUTANI.

15 April 2009 MoU dengan Green Cross Corporation (GCC) Korea dalam kerjasama impor, contract manufacturing dan join venture di Seoul Korea.

April 15, 2009 MoU with Green Cross Corporation (GCC) of Korea in import cooperation, contract manufacturing and join venture in Seoul, Korea.

2 Mei 2009 Kimia Farma mendapatkan GCG Award untuk kategori Best Individual Indicators Right of Share Holders Award, dari The Indonesian Institute for Corporate Directorship ( IICD) bekerjasama dengan Majalah Business Review.

May 2, 2009 Kimia Farma received GCG Award for the category of Best Individual Indicators Right of Share Holders Award, from The Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) in cooperation with Business Review Magazine.

5 Mei 2009 Penandatangan Nota Kesepahaman antara PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dalam pengembangan bisnis retail.

May 5, 2009 Signing of Memorandum of Understanding between PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. and PT Kimia Farma (Persero) Tbk. in retail business development.


05

4 Juni 2009 Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan

June 4, 2009 Convention of Annual General Meeting of Shareholders (AGMS)

26 Juni 2009 Plant Jakarta mendapatkan penghargaan Gubernur Provinsi DKI Jakarta kategori Pengelola Kegiatan Usaha yang Telah Melakukan Pengelolaan Lingkungan selama Tahun 2008 (AMDAL, IPLC, Status Mutu dan B3) Terbaik.

June 26, 2009 Plant Jakarta received award from the Governor of DKI Jakarta Province for the category of Business Activity Management Already Conducting Environmental Management in 2008 (the Best AMDAL, IPlC, Status of quality and B3).

31 Juli 2009 Brand Apotek Kimia Farma dan Bedak Salicyl mendapatkan penghargaan Top Brand Award 2009 dari Frontier Consulting Group kerjasama dengan Majalah Marketing, masing-masing untuk kategori Drug Store dan Bedak Powder.

July 31, 2009 Brand of Kimia Farma Pharmacy and Salicyl Talc received Top Brand Award 2009 from Frontier Consulting Group in cooperation with Marketing Magazine, each for the category of Drug Store and Powder Talc.

14 Agustus 2009 Penandatanganan Nota Kesepahaman Pemanfaatan Produk dan Jasa dan Perjanjian Layanan Cash Management Services, antara Bank Mandiri dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk., PT Kimia Farma Trading & Distribution, PT Kimia Farma Apotek.

August 14, 2009 Signing of Memorandum of Understanding on Use of Products and Services and Cash Management Services Agreement, between Bank Mandiri and PT Kimia Farma (Persero) Tbk., PT Kimia Farma Trading & Distribution, PT Kimia Farma Apotek.


06

PERISTIWA PENTING 2009 SIGNIFICANT EVENT 2009

30 September 2009 Penandatangan MoU antara PT Kimia Farma Trading & Distribution dengan PT Bio Farma perihal distribusi vaksin.

September 30, 2009 Signing of MoU between PT Kimia Farma Trading & Distribution and PT Bio Farma regarding vaccine distribution.

29 Oktober 2009 Kimia Farma mendapatkan ‘e-Company Award 2009’ dalam kategori Perusahaan Consumer Goods dari Majalah Warta Ekonomi.

October 29, 2009 Kimia Farma received ‘e-Company Award 2009’ in the category of Consumer Goods Company from Warta Ekonomi Magazine.

13 November 2009 PT Kimia Farma Apotek, launching sistem waralaba apotek.

November 13, 2009 PT Kimia Farma Pharmacy’s launching of pharmacy franchise system.

11 Desember 2009 MoU antara PT Indofarma Global Medika dengan PT Kimia Farma Trading & Distribution dalam pendistribusian obat Kimia Farma dan Indofarma.

December 11, 2009 MoU between PT Indofarma Global Medika with PT Kimia Farma Trading & Distribution in the distribution of Kimia Farma and Indofarma’s drugs.


PENGHARGAAN 2009

07

2009 AWARDS

GCG Award for Best Individual Indicators Right of Shareholders.

GCG award for Best Individual Indicators Right of Shareholders.

Top Brand Award for Drug Store/OTC “KIMIA FARMA” in Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top Brand category.

Top Brand award for Drug Store/ OTC “Kimia Farma” in Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top Brand category.

Top Brand Award for Talcum Powder “SALICYL” in Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top Brand category.

Top Brand award for Talcum Powder “SALICYL” in Recognition of Outstanding Achievement in Building the Top Brand category.

2nd Best e Company Award in Business Improvement Throught IT Innovation for Consumer Goods category.

2nd Best e Company award in Business Improvement Through IT Innovation for Consumer Goods category.

Penghargaan dari Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai “Perusahaan dengan Predikat Sangat Baik dalam Ketaatan dan Kinerja Pengelolaan Lingkungan di Provinsi DKI Jakarta”.

Award from the Governor of the Capital Special Region of Jakarta Province as “Company with Very Good Predicate in Environmental management Compliance and Performance in DKI Jakarta Province”.


08

IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS

Seluruh angka dalam tabel dan grafik di Laporan Keuangan ini menggunakan notasi bahasa Inggris (dalam Juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain) All figures in tables and graphs in this Financial Report use English notations (in Million Rupiah, unless otherwise stated) Neraca Kas Hutang Dagang Piutang Dagang Total Aset Lancar Total Aset Tetap Total Hutang Lancar Total Hutang Jk. Panjang Jumlah Ekuitas

Balance Sheet Cash Account Payable Account Receivable Total Current Asset Total Fixed Asset Total Current Liability Total Long-term Liability Total Equity

Jumlah Investasi

Total Investment

Laba (Rugi ) Bersih per Saham (Rupiah penuh)

Net Profit (Loss) per share (fully Rupiah) Number of Outstanding Stocks Jumlah Saham Beredar (dalam ribu) (in thousand) Modal Kerja Bersih Net Working Capital Laporan Laba Rugi

Income Statement

Total Penjualan Laba Kotor Total Beban Usaha Laba (Rugi) Seb. Pajak Laba (Rugi) Bersih

Total Sale Gross Profit Total Operating Expenses Profit (Loss) Bef. Tax Net Profit (Loss)

Rasio-rasio Keuangan Imbal Hasil Ekuitas Laba Bersih / Aset ROS

Financial Ratios Return on Equity Net Profit / Asset ROS

Margin Laba Kotor Rasio Perputaran Aset Rasio Lancar Rasio Cepat Rasio Pengungkit Rasio Hutang Jk. Panjang Rasio Kewajiban Terhadap Jumlah Aset Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas

Gross Profit Margin Asset Turnover Ratio Current Ratio Quick Ratio Leverage Long-term Debt Debt to Asset Ratio

Penjualan/ Sale

2009

2008

2007

2006

2005

163,821 357,286 304,591 1,020,884 402,062 510,854 56,455 995,315

221,956 228,281 265,127 950,618 397,948 449,855 48,050 947,765

224,514 270,062 300,141 893,447 395,334 433,564 45,148 908,028

210,381 189,617 207,342 750,932 403,826 353,030 37,900 870,654

132,865 146,211 220,655 677,862 411,316 300,785 32,598 844,220

34,078

28,188

20,626

33,566

38,885

11,25

9,97

9,4

7,92

9,51

5,554,000

5,554,000

5,554,000

5,554,000

5,554,000

510,030

500,763

459,883

397,902

377,078

2,854,058 788,250 676,317 99,730 62,507

2,704,728 722,248 615,211 96,106 55,394

2,365,636 648,005 570,506 82,470 52,189

2,189,715 594,463 524,534 67,629 43,990

1,816,433 577,122 492,405 82,484 52,827

6.28% 4.00% 2.19%

5.84% 3.83% 2.05%

5.75% 3.76% 2.21%

5.05% 3.49% 2.01%

6.26% 4.49% 2.91%

27.62% 189.75% 2.00 1.14 142.96% 9.95%

26.70% 190.98% 2.11 1.19 142.29% 9.65%

27.39% 178.65% 2.06 1.36 141.93% 9.43%

27.15% 179.54% 2.13 1.50 132.63% 9.69%

31.77% 154.52% 2.25 1.45 129.02% 9.78%

36.30%

34.44%

34.52%

30.99%

28.31%

0.57

0.53

0.53

0.45

0.39

Debt to Equity ratio

Total Aset / Total Asset

Laba Bersih / Net Profit

Ekuitas / Equity 70,000

3,000,000 2,700,000

60,000

2,400,000

50,000

2,100,000 1,800,000

40,000

1,500,000 30,000

1,200,000 900,000

20,000

600,000

10,000

300,000 0

2009

2008

2007

2006

2005

0

2009

2008

2007

2006

2005


IKHTISAR SAHAM

09

STOCK HIGHLIGHTS

DATA PERDAGANGAN SAHAM KIMIA FARMA Periode: Januari 2009 s/d Desember 2009

Kurs Exchange Rates

Bulan Month

Trade of Kimia Farma Shares Data Period: January 2009 through December 2009

Peredaran Saham Di Pasar Reguler Circulation of Shares in Regular Market

Kapitalisasi Pasar Market Capitalization

Volume Perdagangan Di Pasar Negosiasi Volume of Trade in Negotiation Market

Tertinggi Highest

Terendah Lowest

Terakhir Closing

Volume

Nilai Value

Frekuensi Frequency

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Unit)

(Rp)

(x)

(000,000)

(Unit)

88

70

74

28,359,000

2,252,012,000

2,412

410,996

362,500

February

81

72

76

34,633,500

2,671,408,000

1,451

422,104

50,000

March

183

72

122

181,249,500

23,945,451,000

7,469

677,588

2,874,500

April

169

122

155

228,468,500

32,947,153,000

8,464

860,870

3,232,000

May

161

135

148

94,264,000

14,260,210,500

3,417

821,992

3,115,500

June

183

145

154

338,236,000

55,794,495,000

9,359

855,316

16,516,500

July

158

140

152

81,105,000

12,120,487,000

3,873

844,208

50,586,500

August

156

145

148

37,582,000

5,669,592,500

2,984

821,992

87,500

September

154

140

150

35,667,500

5,320,711,500

1,909

833,100

2,075,000

October

152

130

136

30,377,000

4,399,409,000

1,694

755,344

449,500

November

137

120

129

16,990,000

2,222,351,000

1,389

716,466

400,000

December

131

122

127

8,000,000

1,011,360,500

773

705,358

-

Kurs Akhir Final Exchange Rates

183

70

127 1,114,932,000

62,614,641,000

45,194

January

Total

Pergerakan saham Kimia farma selama tahun 2009 Movement of Kimia Farma Shares in 2009 180

160

140

150 M

120

100 M

100

50 M

80

Jan

Feb

Volume

Mar

Apr

May

Saham/ Share

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

2010


10

LAPORAN DEWAN KOMISARIS Report from BOARD OF CommissionerS

Peningkatan kinerja Kimia Farma merupakan buah dari kerja keras, dedikasi, dan profesionalitas yang tinggi dari segenap karyawan. “Improvement in Kimia Farma’s performance results from hard work, high dedication, and professionalism of all employees.”


11

Pemegang saham yang kami hormati, Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Kami juga pantas bersyukur atas pencapaian kinerja PT Kimia Farma (Persero) Tbk. di Tahun 2009. Perekonomian Indonesia pada tahun 2009 menunjukkan kemajuan dibandingkan tahun sebelumnya. Jika pada tahun 2008, statistik besaran ekonomi nasional atas dasar harga berlaku mencapai Rp4.954 triliun, maka pada tahun 2009–seperti dikutip dari Badan Pusat Statistik (PDB) Indonesia–statistik besaran ekonomi nasional atas dasar harga berlaku mencapai Rp5.613,4 triliun. Pertumbuhan tertinggi PDB terdapat pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah, yakni 29%, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto sebesar 27%, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 10% bruto. Sementara itu, untuk ekspor dan impor mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2008, masing-masing 8% dan 16%.

Dear Shareholders, We extend our gratitude to the Almighty God for His Blessings and Wise Guidance to all of us. We also extend our gratitude for PT Kimia Farma (Persero) Tbk.’s performance in 2009. Indonesia’s economy in 2009 showed progress compared to the previous year. If in 2008, GDP in Statistic of national economy parameters based on applicable price shows that GDP reached Rp4.954 trillion, in 2009 as quoted from Central Bureau of Statistics, the statistic of national economic parameters based on applicable price shows that GDP reached Rp5.613,4 trillion. The highest growth of GDP is found in the component of government consumer expenditure, i.e. 29%, followed by the formation of gross fixed capital of 27% and gross household consumption expenditure of 10%. Meanwhile, export and import decreased compared to 2008 by 8% and 16%, respectively.

Dapat kami sampaikan pula, Dewan komisaris, sesuai dengan tugas dan wewenang, pada tahun 2009 telah melakukan serangkaian pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan. Sebagai perusahaan publik yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, kewajaran, dan kesetaraan, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. senantiasa melangkah di jalur dan rambu yang telah ditentukan bagi kegiatan bisnis farmasi.

Additionally, in 2009 the Board of Commissioners has performed, according to its tasks and authorities, some supervision on the Company’s management. As a public company holding firmly on to strictly transparency, accountability, responsibility, independency, reasonableness, and equality principles, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. constantly step on the track and signs already specified for pharmaceutical business activities.

Dengan demikian, seluruh unsur Perseroan di bawah kepemimpinan Direksi dan di bawah pengawasan Dewan Komisaris secara terpadu menjalankan perencanaan dan pengembangan usaha yang ditetapkan dalam rencana tahunan, dan disetujui oleh Dewan Komisaris.

Therefore, all elements of the Company under the Board of Directors’ leadership and the Board of Commissioners’ supervision implement the business planning and development stipulated in the annual plan and approved by the Board of Commissioners.

Dan kami sampaikan pula, Dewan Komisaris, sesuai dengan tugas dan wewenang, pada tahun 2009 telah melakukan serangkaian pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan. Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telah menjalankan RKAP dengan baik, meliputi strategi intensifikasi pertumbuhan, diferensiasi produk, dan efisiensi biaya.

Additionally, in 2009 the Board of Commissioners has performed, according to its tasks and authorities, some supervision on the Company’s management. The Board of Commissioners is of the opinion that the Board of Directors has properly carried out the RKAP, comprising growth intensification, product differentiation, and cost efficiency strategies.

Komite-komite di bawah Dewan Komisaris pada tahun 2009 telah menjalankan tugasnya secara baik pula. Komite audit telah menyampaikan beberapa rekomendasi mengenai isi laporan keuangan serta mengenai ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Committees under the Board of Commissioners had properly performed their tasks as well. Audit committee has submitted some recommendations concerning the content of financial report and the company’s compliance with the applicable law and regulation.


12

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

REPORT FROM BOARD OF COMMISSIONERS

Proyeksi awal RKAP PT Kimia Farma (Persero) Tbk. menargetkan laba bersih 2009 sebesar Rp48,70 miliar, realisasinya adalah Rp62.51 miliar, tumbuh 12,84% dari realisasi laba bersih tahun 2008, yakni sebesar Rp55,39 miliar.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk.’s RKAP initial projection targeted the net profit of Rp48.70 billion in 2009; the realization was Rp62.51 billion, growing by 12.84% from the net profit realization of Rp55.39 billion in 2008.

Peningkatan kinerja tersebut merupakan buah dari kerja keras, dedikasi, dan profesionalitas yang tinggi dari segenap karyawan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. sehingga dalam kesempatan ini, perkenankan Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang setinggitingginya kepada Direksi dan seluruh karyawan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. yang telah berhasil meningkatkan kinerja perusahaan.

Improvement in performance results from hard work, high dedication, and professionalism of all employees of PT Kimia Farma (Persero) Tbk., therefore in this opportunity the Board of Commissioners extends its highest appreciation to the Board of Directors and all employees of PT Kimia Farma (Persero) Tbk. who had successfully enhanced the company’s performance.

Perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder PT Kimia Farma (Persero) Tbk. yang telah mendukung kinerja dan pertumbuhan perusahaan selama ini. Tanpa dukungan semua elemen, keberhasilan kami melewati tahun ini tak akan ada artinya. Akhir kata, semoga kesuksesan dan pertumbuhan positif selalu menyertai PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

We would also like to extend our thanks to all stakeholders of PT Kimia Farma (Persero) Tbk. who have being supporting the company’s perform and growth so far. Without the support of all elements, our success in passing through this year will be meaningless. Upon closing, may success and positive growth always be with PT Kimia Farma (Persero) Tbk. and may Allah the Great continue to bestow His blessings and Wise Guidance to all of us.

30 Maret 2010 March 30, 2010

Dewan Komisaris Board of CommisSioners

Drs. Agus Muhammad, MAcc Chairman of Commissioner

dr. Sjafi’i Ahmad MPH

Effendi Rangkuti, SH

dr. H. Darmansyah

Dandossi Matram

Commissioner

Independent Commissioner




LAPORAN DIREKSI

Report from BOARD OF DIRECTORS

13


14

LAPORAN DIREKSI

REPORT FROM BOARD OF DIRECTORS

Pemegang saham yang terhormat, Sepanjang tahun 2009, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dihadapkan pada meningkatnya ketidakpastian lingkungan usaha seiring dengan kondisi perekonomian global. Pencapaian kinerja keuangan di tahun 2009 ada peningkatan dibanding tahun 2008, walaupun demikian perseroan belum merasa puas diri, tetapi hal ini merupakan modal untuk menjadi lebih baik lagi di tahun tahun berikutnya.

Honorable shareholders, During 2009, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. was facing increased uncertainty in business environment in line with the global economic condition. Financial performance achievement in 2009 was increasing compared to 2008, however the company is still unsatisfied with it and uses it as a means to become better in the coming years.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. sebagai perusahaan memang tidak berbeda dengan Swasta. Hanya sebagai BUMN, ada beberapa faktor yang tidak bisa diabaikan, yaitu terkait dengan pemerintah selaku regulator atau kementerian lain yang terkait. Sebagai BUMN, perusahaan dianjurkan untuk peduli terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah dan tidak semata mata memenuhi kebutuhan masyarakat yang berkemampuan secara ekonomi. Walaupun demikian hasil perusahaan cukup memberikan peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. as a company is not different from any Private company. However as a State-owned Enterprise, there are some factors which cannot be neglected associated with the government as regulator or other relevant ministries. The Company as State-owned Enterprise is recommended to care for the needs of the low-income community and not only meeting the needs of the economically non-poor people, although the company’s earning has sufficiently improved compared to the previous year.

Menurut data dari Intercontinental Medical Services (IMS), pertumbuhan pasar farmasi nasional sampai akhir tahun 2009 diperkirakan mencapai 13,31%, hal ini menunjukkan adanya penurunan dibandingkan tahun 2008 yang sebesar 16,59%. Pada tahun 2009, ada dua peristiwa penting agenda demokrasi yang terjadi di tanah air, yaitu Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden. Dan, hasilnya sangat ditunggu oleh pelaku usaha, dengan melihat hasil yang demokratis tersebut memberi landasan bagi perusahaan untuk berkembang di masa datang.

According to data from Intercontinental medical Services (ImS), it is predicted that the growth of the national pharmaceutical market up to the end of 2009 reached 13.31% hence indicating a decrease compared to 2008 which grew by 16.59%. In 2009, two important events took place in this country, namely Legislative Election and Presidential Election. Business players had been waiting for the outcomes and these democratic outcomes serve as foundation to the company to grow in the future.

Peningkatan laba bersih merupakan hasil dari meningkatnya produktivitas & upaya-upaya efisiensi. “Increase in net profit results from increase in productivity & efficiency efforts.”


15

Pemegang saham yang terhormat, Dalam tahun 2009, KAEF telah membukukan penjualan konsolidasi sebesar Rp2,85 triliun atau tumbuh sebesar 5,52%. Pertumbuhan penjualan tersebut memang di bawah pertumbuhan pasar farmasi nasional sebesar 13,31%. Meskipun pertumbuhan penjualan hanya tumbuh sebesar 5,52% dibandingkan tahun 2008, akan tetapi pertumbuhan laba bersih perseroan mencapai 12,84% atau sekitar Rp62,51 miliar. Hal ini dapat terjadi karena perseroan terus melakukan program-program Cost Reduction yang merupakan bagian dari strategi penguatan pondasi bisnis Perusahaan. Program Cost Reduction yang sudah dilakukan di antaranya adalah perbaikan portfolio produk, dengan mengeluarkan produk baru yang dibutuhkan masyarakat dan mempunyai margin lebih baik, simplifikasi pengadaan bahan baku secara terus menerus dalam upaya mengendalikan harga pokok penjualan, pengimplementasian program Cost Cutting pada tiap-tiap unit kerja dan anak perusahaan, dan melakukan pengendalian dan pengawasan khususnya terhadap biaya umum dan biaya penjualan.

Honorable shareholders, In 2009 KAEF booked a consolidated sale of Rp2.85 trillion or rose by 5.52%. Growth of sale was below the growth of national pharmaceutical market of 13.31%. Although sale grew only by 5.52% compared to 2008, however the company’s net profit grew by 12.84% or more or less Rp62.51 billion. This may occur because the company has been implementing Cost Reduction programs constituting a part of the Company’s business foundation strengthening strategy. Cost Reduction Programs already implemented include among other things repair of product portfolio, by releasing new products required by the community and having better margin, continuous simplification of procurement of raw materials to control sale base price, implementation of Cost Cutting program in every unit of work and subsidiary and to control and supervise in particular general cost and selling cost.

Para Pemegang saham yang terhormat, Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dan peningkatan pendapatan masyarakat pada tahun 2010, KAEF tetap komitmen terhadap pengembangan bisnis baru perusahaan dan peluncuran produk baru yang dibutuhkan masyarakat, seperti obatobat Anti Retroviral Lini 2, Obat Kanker, Produk Radio Farmaka, serta Produk Berbasis Biotek.

Honorable shareholders, In line with increase in Indonesia’s economic growth and increase in public earnings in 2010, KAEF is constantly committed to the company’s new business development and launching of new products required by the company, such as Anti Retroviral Line 2 drugs, Cancer drug, Radiopharmaceutical Product, and Biotech-based Product.

Kami masih melihat optimisme untuk menjadikan KAEF sebagai sebuah perusahaan publik yang mampu menciptakan nilai yang sebesar-besarnya bagi kepentingan para pemegang saham dan para pihak yang berkepentingan lainnya. Untuk itu, di tahun 2010 Perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan konsolidasi diproyeksikan tumbuh sebesar 12,95% dan pertumbuhan laba bersih konsolidasi sebesar 10,50%, serta rasio likuiditas yang lebih baik dari tahun 2009.

We still see optimism to make KAEF as a public company capable of creating maximum value for the interests of shareholders and other stakeholders. Therefore in 2010 the company targets the consolidated sale growth and net profit projected to grow by 12.95% and 10.50%, respectively, compared to 2009, and better liquidity ratio than in 2009.

Rencana tahun 2010 tersebut kami buat berdasarkan asas kerasionalan dan konservatisme yang sudah mengantisipasi kebijakan pemerintah dengan adanya Undang-Undang Kesehatan Tahun 2009, dan UndangUndang Rumah Sakit tahun 2009, serta Peraturan Perpajakan yang baru.

We make the 2010 plan based on rationality and conservatism principles already anticipating the government policy with the Health Law of 2009, and Hospital Law of 2009 and new Taxation Regulation.


16

LAPORAN DIREKSI

REPORT FROM BOARD OF DIRECTORS

Para Pemegang saham yang terhormat, Di samping untuk memenuhi peraturan BAPEPAM & LK No. VIII.G.2 mengenai kewajiban bagi perusahaan publik untuk menerbitkan Laporan Tahunan berkenaan dengan aspek transparansi dalam Tata Kelola Perusahaan yang baik, secara khusus laporan ini juga kami sampaikan sebagai bentuk tanggung jawab kami kepada para pemegang saham, baik pemegang saham pemerintah maupun pemegang saham publik yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk mengelola dan memajukan KAEF.

Honorable shareholders, In addition to meeting the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM & LK) Regulation No. VIII.G.2 on public company’s obligation to release Annual Report associated with transparency aspects in Good Corporate Governance, we also submit this report specifically as a form of our accountability to the shareholders, either government or public, who have supported us to manage and progress KAEF.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan, distributor, apotek, toko obat, pemasok, dan seluruh mitra kerja perusahaan serta para pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan termasuk masyarakat luas atas dukungannya, yang senantiasa diberikan kepada PT Kimia Farma (Persero) Tbk., sehingga dapat menunaikan visi dan misinya dengan baik, yaitu mendukung dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat maupun perorangan secara keseluruhan.

In this opportunity, we extend our appreciation to all customers, distributors, pharmacies, drugstores, suppliers and all partners of the company and stakeholders including the community for their support constantly given to PT Kimia Farma (Persero) Tbk., hence we can properly accomplish the vision and mission, namely to fully support enhancement in public and individual health level.

30 Maret 2010 March 30, 2010

DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS

M. Syamsul Arifin President Director

Rusdi Rosman

Agus Anwar

Jisman Siagian

Zurbandi

Finance Director

Marketing Director

Production Director

General Affair and Human Resources Director


Budaya Perusahaan

Company Culture

18

Visi & Misi Perusahaan

Company Vision & Mission

19

Maksud dan Tujuan

Purpose and Objective

20

Bidang dan Kegiatan Usaha

Business and Activity

21

Jangkauan Layanan

Scope of Services

26

Struktur Organisasi

Organizational Structure

28

Sumber Daya Manusia

Human Resources

29

Profil Dewan Komisaris

Profile of The Board of Commisioners

30

Profil Direksi

Profile of The Board of Directors

32

Anak Perusahaan

Subsidiaries

• PT Kimia Farma Trading & Distribution

• PT Kimia Farma Trading & Distribution

34

• PT Kimia Farma Apotek

• PT Kimia Farma Apotek

36

Profil Saham

Profile of Shares

38

Pembagian Dividen

Payment of Dividend

39

Profil Akuntan Publik

Profile of Public Accountant

39

Sistem Teknologi Informasi

Information Technology System

40

Profil Perusahaan COMPANY PROFILE

17


18

PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. adalah perusahaan publik yang bergerak di bidang industri farmasi. PT Kimia Farma (Persero) Tbk. is a public company engaged in pharmaceutical industry sector.

Budaya Perusahaan

Company Culture

Dalam menjalankan usaha, Kimia Farma mengacu pada nilai-nilai perusahaan “I CARE” (Innovative, Costumer First, Accountability, Responsibility, Eco Friendly) yang menjadi pedoman dalam berkarya demi meningkatkan kualitas kehidupan. Berikut penjabarannya.

In conducting business, Kimia Farma refers to the company’s “I CARE” (Innovative, Customer First, Accountability, Responsibility, Eco-friendly) values as guidelines at work to enhance the quality of life. It is further described below.

I (Innovative) Memiliki budaya berpikir out of the box dan membangun produk unggulan.

I (Innovative) To have the culture of thinking out of the box and to build superior products.

C (Costumer First) Mengutamakan pelanggan sebagai rekan kerja/mitra.

C (Customer First) To prioritize customer as coworker/partner.

A (Accountability) Bertanggung jawab atas amanah yang dipercayakan oleh perusahaan dengan memegang teguh profesionalisme, integritas, dan kerjasama.

A (Accountability) To be responsible for any mandate entrusted by the company by firmly holding professionalism, integrity, and cooperation.

R (Responsibility) Memiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat sasaran dan dapat diandalkan.

R (Responsibility) To have personal responsibility to work on time, on target and reliable.

E (Eco Friendly) Menciptakan dan menyediakan produk maupun jasa layanan yang ramah lingkungan.

E (Eco-friendly) To create and provide environment-based products and services.


19

Visi Perusahaan

Komitmen pada peningkatan kualitas kehidupan, kesehatan, dan lingkungan. Company Vision

Commitment to enhancement of quality of life, health, and environment.

Misi Perusahaan • Mengembangkan industri kimia dan farmasi dengan melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif. • Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan terpadu yang berbasis jaringan distribusi dan jaringan apotek. • Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengembangkan sistem informasi perusahaan.

Company Mission • To develop chemical and pharmaceutical industries by conducting research and development of innovative products. • To develop integrated health service business based on distribution and pharmacy networks. • To enhance quality of Human Resources and to develop corporate information system.

Kimia Farma memprioritaskan kepuasan pelanggan dan menempatkan pelanggan sebagai rekan kerja/mitra. "Kimia Farma prioritizes customer’s satisfaction and places customer as coworker/partner."


20


Maksud dan Tujuan

Purpose and Objective

Maksud dan tujuan perusahaan ialah turut melaksanakan dan menunjang program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya kegiatan usaha di bidang industri kimia, farmasi, biologi, dan kesehatan serta industri makanan dan minuman dengan menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha, baik dilakukan sendiri atau kerjasama dengan pihak lain, sebagai berikut:

The company’s purpose and objective is to participate and support the Government’s programs in the national development and economy sector in general, particularly business activities in chemical, pharmaceutical, biologic, and health industries as well as food and beverage industry by applying Good Corporate Governance principles. To achieve the purpose and objective as mentioned above, the Company perform, either alone or in cooperation with third parties, the following business activities:

1. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasi, biologi, dan lainnya yang diperlukan guna pembuatan sediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetik, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan/minuman, dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi di atas.

1. To provide, produce, process chemical, pharmaceutical, biologic, and other materials required for the production of pharmaceutical, contraceptive, cosmetic preparations, traditional drugs, medical devices, food/beverage products, and other products including plantation and mining sectors associated with the above production.

2. Memproduksi produk unggulan baik dari pengembangan sendiri maupun kerja sama dengan pihak luar.

2. To produce superior products both from owndevelopment and cooperation with third parties.

3. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari hasil produksi seperti pada poin 1, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perseroan.

3. To organize marketing, trade activities, and distribution of products as referred to in point 1, both from own-production and from third parties, including general goods, either local or overseas, and other activities associated with the Company business.

4. Berusaha di bidang jasa, yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahaan, serta upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada umumnya, termasuk jasa konsultasi kesehatan.

4. To be engaged in service sector associated with the company’s business activities, efforts and facilities for health maintenance and service in general including health consultation service.

5. Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian, dan pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan perusahaan, baik yang dilakukan sendiri maupun kerjasama dengan pihak lain.

5. Other supporting services including education, research, and development in line with the company’s purpose and objective, either alone or in cooperation with third parties.

Kimia Farma mendukung program pemerintah khususnya di bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, serta industri makanan dan minuman. “Kimia Farma support government’s programs particularly in chemical, pharmaceutical, biologic, health industries, and food & beverage industry”


21 Bidang dan Kegiatan Usaha

Business and Activity

Kimia Farma memiliki bidang usaha utama, yaitu industri yang didukung oleh riset dan pengembangan, pemasaran, distribusi, retail, dan laboratorium klinik, serta klinik kesehatan.

Kimia Farma has main business sector, namely industry supported by research and development, marketing, distribution, retail, and clinical laboratory, and health clinic.

Entitas/Entity

Kegiatan Utama

Entity Main Activities

PT Kimia Farma Tbk (Holding)

Industri, Riset dan Pengembangan, Pemasaran, Laboratorium Klinik

Industry, Research and Development, Marketing, Clinic Laboratory

PT Kimia Farma Apotek

Retail Farmasi, Klinik Kesehatan

Retail Pharmaceutical, Health Clinic

PT Kimia Farma Trading & Distribution

Perdagangan dan Distribusi

Trade and Distribution

Industri

Industry

Kegiatan usaha industri ini dikelola oleh perusahaan induk yang memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina, serta produk-produk turunannya dan minyak nabati. Sebagai tulang punggung industri, terdapat 5 (lima) fasilitas produksi (Plant) yang tersebar di kota-kota di Indonesia.

This industrial business activity is managed by holding company which produces finished drugs and traditional drugs, iodine, kina, and their derivative products and vegetable oil. As industrial backbone, 5 (five) production facilities (Plants) are spread in Indonesian cities.

Plant dan Jenis Produk Plants and Kinds of Product Plant

Sediaan/Produk

Preparation/Product

Jakarta

Tablet, tablet salut, kapsul, granul, sirup kering, suspensi/sirup, tetes mata, krim, injeksi, dan ARV.

Tablet, coated tablet, capsule, granule, dry syrup, suspension/syrup, eye drop, cream, injection, and ARV.

Bandung

Kina dan turunannya, obat alami, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), tablet, sirup, serbuk, dan pil KB.

Kina and its derivatives, natural drugs, Intra Uterine Device (IUD), tablet, syrup, powder, and contraceptive pilll.

Minyak jarak, minyak nabati, dan kosmetika.

Jatropha oil, vegetable oil, and cosmetics.

Yodium dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat, kapsul lunak “yodiol”, tablet, salep, sirup, dan cairan obat luar dan dalam.

Iodine and its salts, ferrous sulfate raw material, “yodiol” soft capsule, tablet, ointment, syrup, internal and external liquid drug.

Tablet, krim, dan kapsul

Tablet, cream, and capsule.

Semarang

Watudakon

Tanjung Morawa


22


Plant Jakarta: Satu-satunya pabrik di Indonesia yang ditugaskan pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika dan memproduksi ARV lini I & II. Memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), ISO-9001, dan mendapat rating ”A” dari Badan POM. Mendapatkan Proper Biru dalam pengolahan limbah dari KLH dan penghargaan Gubernur DKI untuk Ketaatan & Kinerja Pengelolaan Lingkungan.

Jakarta plant: The only factory in Indonesia assigned by the government to produce drugs of narcotic group and to produce ARV of lines I & II. Receiving certificate for Good Drug Production Method, IS)-9001, and obtaining rating ”A” from National Agency for Food & Drugs Control (BPOM). Receiving Proper Blue in the Waste Processing from Ministry of Environment and award from the Governor of DKI Jakarta for Environmental Management Compliance & Performance.

Plant Bandung: Memproduksi bahan baku kina dan turunannya, serta Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) yang telah mendapatkan US-FDA Approval. Menerima sertifikat CPOB untuk produksi tablet, sirup, serbuk, pil KB. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001 serta mendapat rating ”A” dari Badan POM. Mendapat Kosher Certificate dari Court of the Chief Rabbi Beth Din London, Sertifikat produk garam kina dari European Directorate for the Quality of Medicines (EDQM), dan Sertifikat Halal MUI Jabar.

Bandung Plant: Producing raw material of kina and its derivatives, and Intra Uterine Device (IUD) that has received US-FDA Approval. Receiving CPOB certificate for the production of tablet, syrup, powder, contraceptive pill. Applying quality management system ISO-9001 and receiving rating ”A” from National Agency for Food & Drugs Control. Receiving Kosher Certificate from the Court of the Chief Rabbi Beth Din London, Certificate of kina salt product from European Directorate for the Quality of medicines (EDQm), and Halal Certificate from MUI West Java.

Plant Semarang: Khusus memproduksi minyak jarak, minyak nabati, dan kosmetika (bedak). Telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001 dan mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB).

Semarang plant: Particularly producing jatropha oil, vegetable oil, and cosmetics (powder). Already applying quality management system ISO-9001 and receiving Good Cosmetic Production Method (CPKB) certificate.

Plant Watudakon, Jawa Timur: Satu-satunya pabrik pengolah tambang yodium di Indonesia. Telah mendapatkan sertifikat CPOB serta ISO-9001 dan ISO 14001. Memproduksi bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat penambah darah, serta kapsul lunak “yodiol”. Juga memproduksi obat dalam sediaan tablet, tablet salut, salep, sirup, dan cairan obat luar/dalam.

Watudakon plant, East Java: The only iodine mine processing factory in Indonesia. Already receiving CPOB certificate and ISO-9001 and ISO 14001. Producing ferrous sulfate raw material as main material for the production iron tablet for blood supplement drug, and “yodiol” soft capsule. Also producing drugs in such preparations as tablet, coated tablet, ointment, syrup, and external/ internal liquid drug.

Plant Tanjung Morawa, Medan, Sumatera Utara: Memasok kebutuhan obat di wilayah Sumatera. Mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) serta mendapat rating ”A” untuk sertifikasi dari Badan POM.

Tanjung Morawa plant, Medan, North Sumatera: Supplying drugs needed in Sumatera region. Receiving Good Drug Production Method (CPOB) certificate and obtaining rating ”A” for certification from National Agency for Food & Drugs Control.

Produk-Produk Kimia Farma Kimia Farma Products Saat ini, Kimia Farma memproduksi sebanyak 333 item produk dengan rincian sebagai berikut:

Currently, Kimia Farma produces 333 product items as in the following details:

No

Lini Produk Product Line

Jumlah Amount

1

Generic (OGB)

168

2

Consumer Health Products • OTC (Over The Counter) • Herbal Medicine • Cosmetics

19 26 20

3

Branded Ethical

88

4

Narcotic

9

5

Contraceptive

3 Total

333


23 Kapasitas Produksi

Production Capacity

Kapasitas produksi dari seluruh Plant disajikan dalam tabel di bawah ini.

The overall production capacity from all Plants is presented in the table below.

Jenis Sediaan

Dosage Form

Satuan Unit

Kapasitas/Tahun Capacity/Year

Tablet

Tablet,

Butir/Pcs

2,890,565,427

a. Beta Laktam

a. Beta Lactam

Butir/Pcs

158,286,667

b. Non Beta Laktam

b. Non Beta Lactam

Butir/Pcs

2,705,939,000

c. ARV

c. ARV

Butir/Pcs

97,500,000

Tablet Salut

Coated Tablet

Butir/Pcs

1,516,592,000

Kapsul

Capsule

Butirr/Pcs

393,780,390

a. Beta Laktam

a. Beta Lactam

Butir/Pcs

81,262,500

b. Non Beta Laktam

b. Non Beta Lactam

Butir/Pcs

311,317,890

c. ARV

c. ARV

Butir/Pcs

65,000,000

Kapsul Lunak

Soft Capsule

Butir/Pcs

149,625,000

Sirup Kering

Dry Syrup

Kg

74,149

a. Beta Laktam

a. Beta Lactam

Kg

41,328

b. Non Beta Laktam

b. Non Beta Lactam

Kg

32,821

Salep/Krim

Ointment/Cream

Kg

309,950

Sirup/Suspensi

Syrup/Suspension

Liter/Litre

960,076

Injeksi

Injection

Liter/Litre

14,784

Cairan obat Luar

External drug liquid

Liter/Litre

557,936

Granul

Granule

Kg

182,880

Fitofarmaka

Phytopharmaceutical

Bedak

Liter/Litre

1,098,120

Powder

Kg

1,186,800

Suppositoria

Suppository

Kg

6,938

Pil KB

Contraceptive pill

AKDR

IUD

Yodium & Garam Yodium

Iodine & Iodine Salt

1. Yodium

1. Iodine

Kg

90,000

2. Garam Yodium

2. Iodine salt

Kg

60,000

3. Garam-garam Lainnya

3. Other Salts

Kg

119,100

Kina & Alkaloid Lain

Kina & Other Alkaloid

Kg

85,000

Minyak Lemak

Fat Oil

Kg

4,200,000

Cycle

35,065,800

Unit

2,178,000


24


Riset dan Pengembangan

Research and Development

Unit Riset dan Pengembangan melaksanakan kegiatan penciptaan dan pengembangan produk-produk baru Kimia Farma. Kimia Farma melengkapinya dengan Laboratorium ekstrak bahan baku alam dan kebun percobaan. Unit ini juga melakukan penelitian formulasi, baik untuk sediaan modern maupun herbal medicine, sintesa kimia sederhana, dan analisis tanaman obat. Saat ini, Kimia Farma fokus mengembangkan obat atau produk farmasi yang berbahan dasar dari tumbuhtumbuhan (herbal) yang memanfaatkan kekayaan hayati Indonesia sekaligus bermanfaat bagi masyarakat.

Research and Development Unit performs such activities as creating and developing Kimia Farma’s new products. Kimia Farma completes it with laboratory for extract of natural raw material and experimental farm. This unit also conducts research on formulation, both on modern preparation and herbal medicine, simple chemical synthesis, and herbal plant analysis. Currently, Kimia Farma focuses on developing pharmaceutical drugs or products originating from plants (herbal) using Indonesia’s bio-richness and at the same time beneficial to the community.

Pemasaran

Marketing

Kimia Farma tidak hanya memasarkan produk di dalam negeri saja, namun juga melakukan ekspor guna memenuhi permintaan obat-obatan di negara-negara Asia, Eropa, dan Afrika. Didukung oleh lebih kurang 472 field force (PM+RSM+AS) seluruh lini yang tersebar yang tersebar di seluruh Indonesia, Kimia Farma dapat menjaring lebih dari 10.920 orang dokter dan 250 buah rumah sakit. Di tahun 2009, telah diselenggarakan berbagai kegiatan pemasaran dalam rangka peningkatan penjualan, seperti Produk KF Primadona di KFA dan Program Diskon.

Kimia Farma does not only market its products locally, but also exports them to meet drugs demand in Asian, European, and African countries. Supported by more or less 472 field forces (Pm+RSm+AS) all lines spread throughout Indonesia, Kimia Farma can net more than 10,920 doctors and 250 hospitals. In 2009, various activities had been organized to enhance sales such as KF Products as Glamour Products in KFA and Discount Program.

Laboratorium Klinik

Clinical Laboratory

Labroratorium Klinik menyediakan jasa layanan pemeriksaan kesehatan (medical check up). Laboratorium klinik memiliki 36 cabang, terdiri dari 1 lab kelas utama, 28 lab kelas madya, dan 7 lab kelas pratama yang berada di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi.

Clinic Laboratory provides medical check up service. This clinic laboratory has 36 branches, consisting of 1 main class lab, 28 medium class labs, and 7 small class labs located in Sumatera, Java, Bali, and Sulawesi.

Tidak hanya di dalam negeri saja, Kimia Farma juga mengekspor produk guna memenuhi permintaan obat-obatan di negara-negara Asia, Eropa, dan Afrika. “Kimia Farma does not only market its products locally, but also exports them to meet drugs demand in Asian, European, and African countries.”


25 Distribusi

Distribution

Kegiatan distribusi dilaksanakan PT Kimia Farma Trading & Distribution (PT KFTD), anak perusahaan yang berperan penting dalam upaya peningkatan penjualan produk-produk perseroan. PT Kimia Farma Trading & Distribution memiliki jaringan sebanyak 41 cabang dan tenaga salesman sejumlah 284 orang untuk melayani 21.364 outlet di seluruh wilayah Indonesia. Di samping mendistribusikan produk-produk perusahaan, KFTD juga bertindak sebagai distributor untuk produk-produk principal, antara lain dari PT Merapi (infus), PT Tirta Santana (kasa elastis), PT Duta Kaizar, PT Mahakam Betafarma, PT Biofarma, PT Reddis Papua, dan PT Meier.

Distribution activities are carried out by PT Kimia Farma Trading & Distribution (PT KFTD), a subsidiary which plays an important role in enhancing sale of the company’s products. PT Kimia Farma Trading & Distribution has a network of 41 branches and salesmen totaling 284 people to serve 21,364 outlets throughout Indonesia. Besides distributing the company’s products, KFTD also acts as distributor for principal products, such as those from PT Merapi (infusion), PT Tirta Santana (elastic gauze), PT Duta Kaizar, PT Mahakam Betafarma, PT Biofarma, PT Reddis Papua, and PT Meier.

Ritel Farmasi

Pharmaceutical Retail

PT Kimia Farma Apotek (KFA) adalah anak perusahaan yang mengelola kegiatan usaha retail farmasi melalui pengoperasian apotek. Secara keseluruhan saat ini berjumlah 372 apotek yang terdiri dari 90 apotek sendiri, 97 apotek kerja sama operasional, 145 apotek sewa dan 40 apotek kerja sama dengan rumah sakit.

PT Kimia Farma Apotek (KFA) is a subsidiary which manages retail pharmaceutical activities through the operation of pharmacies. There are currently 372 pharmacies consisting of 90 Corporate-owned pharmacies, 145 rented pharmacies, 97 joint-venture operation pharmacies, and 40 units in cooperation with hospitals.

Klinik Kesehatan

Health Clinics

Sejak Maret 2009, klinik kesehatan yang semula berada PT Kimia Farma, Tbk. (Holding) diserahkan ke anak perusahaan (PT KFA). Klinik kesehatan Kimia Farma menyediakan jasa layanan konsultasi dan pemeliharaan kesehatan. Jasa klinik meliputi klinik spesialis dan klinik layanan dasar.

Since March 2009, health clinics initially located at PT Kimia Farma, Tbk. (Holding) were handed over to a subsidiary (PT KFA). Kimia Farma Health Clinic provides health consultation and care service. Clinic services comprise specialist clinic and basic service clinic.


26


Jangkauan Layanan

Scope of Services

Daerah operasional dari seluruh kegiatan usaha Kimia Farma tersebar di seluruh Indonesia.

Operational areas of all business activities carried out by Kimia Farma are spread throughout Indonesia.

Banda Aceh 9 20

Medan 18 Batam Pekan Baru 4

KALIMANTAN Pontianak

SUMATERA

3

Samarinda

Padang

Balikpapan

9

Palangkaraya

5

5

Palembang 15

12 Banjarmasin

Bandar Lampung 7 Tangerang

JAWA Jakarta 45 Cirebon Semarang 10 4 20 11

18 Bogor Bandung Keterangan/Notes

14

Surabaya 24

BALI

9

Solo Yogyakarta

Denpasar

12 6

Malang

22

Jember

Bali, Nusa Tenggara

Jawa/Java

Plant

1

Plant

4

Plant

KFTD/Wholesalers

10

KFTD/Wholesalers

16

KFTD/Wholesalers

3

Apotek/Pharmacies

78

Apotek/Pharmacies

173

Apotek/Pharmacies

38

Laboratorium Klinik Clinic Labs

8



1

Klinik Kesehatan/ HealthClinics

12



9

29

11 Mataram

Manajer Bisnis Business Manager

Sumatera, Batam

9


27

Manado 13

Palu

Sorong

5

3 Jayapura

SULAWESI

4

7

PAPUA

Kendari

11 Makassar

5

Kupang

Kalimantan

Total

Sulawesi, Maluku, Papua

Plant

-

Plant

-

Plant

5

KFTD/Wholesalers

4

KFTD/Wholesalers

8

KFTD/Wholesalers

41

Apotek/Pharmacies

38

Apotek/Pharmacies

43

Apotek/Pharmacies

372


-


2


36


-


2

Klinik Kesehatan/ Health Clinics

52


28


Struktur Organisasi PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk. Organizational Structure of PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk.

Direktur Utama President Director

Manajer Satuan Pengawasan Intern Internal Control Unit Manager

Manajer Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Manager Manajer Pengembangan Bisnis Business Development Manager

Manajer Supply Chain Supply Chain Manager

Manajer Laboratorium Klinik Clinic Laboratory Manager

Direktur Umum & SDM General Affairs & Human Resources Director

Direktur Produksi Production Director

Direktur Pemasaran Marketing Director

Manajer Marketing CHP CHP Marketing Manager

Manajer Marketing Generik Generic Marketing Manager Manajer Marketing Planning & Services Marketing Planning & Services Manager Manajer Bisnis Internasional International Business Manager Manajer Marketing Institusi Institutional Marketing Manager Manajer Logistik Sentral Central Logistics Manager

Direktur Keuangan Finance Director

Manajer Plant Jakarta Jakarta Plant Manager Manajer Plant Bandung Bandung Plant Manager Manajer Plant Semarang Semarang Plant Manager Manajer Plant Watudakon Watudakon Plant Manager Manajer Plant Tanjung Morawa Tanjung Morawa Plant Manager Manajer Riset & Pengembangan Research & Development Manager Manajer Pengadaan Procurement Manager

Manajer Binabang SDM Human Resources Development Manager

Manajer Pengelolaan Properti Property Management Manager

Manajer PKBL Partnership & Social Development Program Manager

Manajer Perencanaaan & Pengendalian Produksi Production Planning and Control Manager

Manajer Keuangan Finance Manager

Manajer Akuntansi Accounting Manager

Manajer Perencanaan & Pengendalian Keuangan Financial Planning & Control Manager

Manajer Teknologi Informasi Information Technology Manager


29 Sumber Daya Manusia

Human Resources

Jumlah karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada 31 Desember 2009 sebanyak 5.597 karyawan. Jumlah tersebut meningkat 78 karyawan dari jumlah karyawan yang tercatat pada 31 Desember 2008.

Total number of employees of the Company and Subsidiaries on December 31, 2009 is 5,597 employees. This number rose by 78 from the total number of employees recorded on December 31, 2008.

Unit Kerja

Jumlah Karyawan/ Number of Employee

Work Units

2009

2008

339 157 359 465 141 92 71 76 77

327 136 370 495 145 94 76 77 68

1,777

1,788

84 2,738

81 2,782

2,822

2,863

PT Kimia Farma, Tbk. (Holding) • Kantor Pusat • Pemasaran • Plant Jakarta • Plant Bandung • Plant Watudakon • Plant Semarang • Plant Tanjung Morawa • Unit Logistik Sentral • Unit Risbang

PT Kimia Farma, Tbk. (Holding) • Head Office • Marketing • Jakarta Plant • Bandung Plant • Watudakon Plant • Semarang Plant • Tanjung Morawa Plant • Central Logistics Unit • Research and Development Unit

Sub Total Holding

Sub Total Holding

PT KF Apotek • Kantor Pusat • Cabang-cabang

PT KF Apotek • Head Office • Branches

Sub Total PT KFA

Sub Total PT KFA

PT KF Trading & Distribution • Kantor Pusat • Cabang-cabang

PT KF Trading & Distribution • Head Office • Branches

79 919

108 760

Sub Total PT KFTD

Sub Total PT KFTD

998

868

5,597

5,519

Total

Jumlah Pegawai Per Kelompok Pendidikan Number of Employees Per Education Group

Jumlah Pegawai Per Kelompok Umur Number of Employees Per Age Group

7% Sarjana Apoteker/ Pharmacist Degree

1%

13.10%

S-2/Master Degree

51-55 Tahun Age 51-55

7.14%

1.33%

SD/Elementary School

Akuntansi/Accounting

7.21% 20-25 Tahun Age 20-25

19.74%

46-50 Tahun Age 46-50

6% S-1 Lain/Other Bachelor Degree

15.62%

5.14%

26-30 Tahun Age 26-30

SLTP/ Junior High School

2009

2009

6.55% D-3/ D-3

13.41%

38.94%

31-35 Tahun Age 31-35

SLTA/ Senior High School

24.88%

2.28%

SAA/School of Assistant Pharmacist

SD/Elementary Scool

17.08% 41-45 Tahun Age 41-45

13.84% 36-40 Tahun Age 36-40


30


Profil Dewan Komisaris Profile of The Board of Commissioners

5 Dandossi Matram

4 dr. H. Darmansyah

1

2

Drs. Agus Muhammad, MAcc


3 Effendi Rangkuti, SH


31 Drs. Agus Muhammad, MAcc 1 President Commissioner Completed Bachelor Degree in Accounting Department, Faculty of Economy Gadjah Mada University and Master in accounting in Southern Illinois University. Started career in the Department of Finance with the last position of Expert Staff of the Department of Finance and currently also serving as President Commissioner of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia.

Komisaris Utama Menyelesaikan S-1 di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada dan S-2 bidang akuntansi di Southern Illinois University. Memulai karir di Departemen Keuangan dengan jabatan terakhir Staf Ahli Depkeu dan kini juga menjadi Komisaris Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia.

dr. Sjafi’i Ahmad MPH 2 Komisaris Pejabat karir di lingkungan Departemen Kesehatan RI dan jabatan saat ini sebagai Sekretaris Jenderal dengan pangkat terakhir Pembina Utama (IV/e). Meraih Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan dan meraih gelar Master Kesehatan Masyarakat pada Faculty of Public Health di Mahidol University, Bangkok.

Commissioner Career officer in the Department of Health of RI and currently serving as Secretary General with the last position of Senior Administrator (IV/e). Reaching Bachelor of Medicine at the Faculty of Medicine, North Sumatera University, Medan and reaching Master of Public Health at the Faculty of Public Health in Mahidol University, Bangkok.

Effendi Rangkuti, SH 3 Independent Commissioner Graduated from AKABRI (Indonesian Armed Force Academy 1970, reaching Bachelor of Law from Law and Military College and learned industrial management in General Achmad Yani University. His last rank was Major General (Ret.) Served as proxy of TNI (Indonesian National Army) Commander as shareholder of 65% at PT Manunggal Air Service.

Komisaris Independen Lulusan AKABRI 1970, meraih gelar Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum dan Militer dan belajar manajemen industri di Universitas Jenderal Achmad Yani. Pangkat terakhirnya Mayor Jenderal (Purn.) Pernah menjadi kuasa Panglima TNI sebagai pemegang saham 65% di PT Manunggal Air Service.

dr. H. Darmansyah 4 Independent Commissioner Graduated from the Faculty of Medicine of the University of Indonesia. Serving as military officer of Indonesian Navy (TNI AL) with the last rank of Rear Admiral TNI (Ret.). His last career in the military was Deputy Head of RSAL (Navy Hospital) dr. Mintoharjo, Jakarta.Registered as member of Commissions VIII and VI, Secretary of ABRI Faction, and Permanent Member of Working Body of MPR of RI. Served as member of Expert Team of Minister Manpower of RI.

Komisaris Independen Lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Menjadi perwira militer dari TNI AL dengan pangkat terakhirnya Laksamana Muda TNI (Purn.). Karir militer terakhir adalah Wakil Kepala RSAL dr. Mintoharjo, Jakarta. Tercatat sebagai anggota Komisi VIII dan VI, Sekretaris Fraksi ABRI, dan Anggota Tetap Badan Pekerja MPR RI. Pernah menjadi anggota Tim Ahli Menteri Tenaga Kerja RI.

Dandossi Matram 5 Komisaris Independen Menjalani studi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Beberapa kualifikasi profesional telah diraih antara lain Licensed Underwriter Representative oleh Bapepam. Pernah menjadi Corporate Secretary di PT Kimia Farma Tbk. Aktif di Masyarakat Profesional Madani, FCGI, Asosiasi Emiten Indonesia, dan lain-lain. Pernah menjabat Corporate Affairs Manager di PT Unilever Indonesia.

Independent Commissioner Studied in State Accounting College and Faculty of Economy of the University of Indonesia. Some professional qualifications have been reached among other things Licensed Underwriter Representative from Capital Market Supervisory Agency (Bapepam). Served as Corporate Secretary in PT Kimia Farma Tbk. Active in the civil Professional community, FCGI, Indonesian Issuers Association, and so on. Served as Corporate Affairs Manager in PT Unilever Indonesia.


32


Profil Direksi

Profile of The Board of Directors

4

2

1

3

5

Jisman Siagian

Rusdi Rosman

M. Syamsul Arifin

Agus Anwar

Zurbandi


33

M. Syamsul Arifin

1

Direktur Utama Kombinasi ilmu farmasi (Sekolah Asisten Apoteker) dan akuntansi (FE Universitas Airlangga) adalah bekalnya memulai karier. Hasil RUPS Luar Biasa PT Kimia Farma (Persero) Tbk., Agustus 2007, menetapkannya menjadi Direktur Utama Kimia Farma. Sebelumnya pernah menjadi Direktur Keuangan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan Direktur Utama PT Indofarma, Tbk.

President Director Combination of pharmaceutical science (Assistant Pharmacist School) and accounting (Faculty of Economy, Airlangga University) was what he got whe he started his career. Results of Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Kimia Farma (Persero) Tbk., August 2007, appointed him as President Director of Kimia Farma. Previously served as Director of Finance of PT Kimia Farma (Persero) Tbk. and President Director of PT Indofarma, Tbk.

Rusdi Rosman Direktur Keuangan Lulus dari Universitas Padjajaran, Bandung tahun 1989, meraih gelar MBA Operation Management dari California State University, San Bernardino CA, USA tahun 1999, dan Global Business Management University of California, Riverside, USA. Sebelumnya menjabat sebagai Corporate Secretary KF dan pada 2007 diangkat menjadi Direktur Keuangan dan SDM di PT Biofarma (Persero).

2

Finance Director Graduated from Padjajaran University, Bandung in 1989, reaching MBA in Operation Management from California State University, San Bernardino CA, USA in 1999, and Global Business Management, University of California, Riverside, USA. Previously served as Corporate Secretary of KF and appointed in 2007 as Finance and Human Resources Director in PT Biofarma (Persero).

Agus Anwar 3 Marketing Director Completed Pharmacist education from Bandung Institute of Technology. Joined Kimia Farma as Deputy Head of KFTD Branch in Pangkal Pinang. The last position before the current one was President Director of PT Kimia Farma Trading & Distribution.

Direktur Pemasaran Menyelesaikan pendidikan Apoteker dari Institut Teknologi Bandung. Bergabung dengan Kimia Farma sebagai Wakil Kepala Cabang KFTD Pangkal Pinang Jabatan terakhir sebelum sekarang adalah Direktur Utama PT Kimia Farma Trading & Distribution.

Jisman Siagian 4 Direktur Produksi Mendapat gelar Apoteker dari Institut Teknologi Bandung dan langsung bergabung dengan Kimia Farma di Unit Produksi, Jakarta. Jabatan terakhir sebelum sekarang adalah Plant Manager, Bandung.

Production Director Receiving the title of Pharmacist from Bandung Institute of Technology and directly joined Kimia Farma at Production Unit, Jakarta. The last position before the current one was Plant Manager, Bandung.

Zurbandi 5 Direktur Umum & SDM Lulus sebagai Apoteker dari Universitas Sumatera Utara– Medan dan meraih Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen, Jakarta. Jabatan beliau sebelumnya pernah menjadi Kepala Divisi Apotek, kemudian diangkat menjadi Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek, dan menjadi Komisaris Utama PT Kimia Farma Apotek.

General Affairs & Human Resources Director Graduated as Pharmacist from North Sumatera University – Medan and reached magister management from Management College, Jakarta. Previously served as Head of Pharmacy Division, then appointed as President Director of PT Kimia Farma Apotek, and then President Commissioner of PT Kimia Farma Apotek.


34


Anak Perusahaan/Subsidiaries PT KIMIA FARMA TRADING & DISTRIBUTION Sebelum menjadi entitas tersendiri, KFTD merupakan Divisi Pedagang Besar Farmasi (PBF) dari PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Berbekal kemampuan serta pengalaman menangani pendistribusian produk-produk Kimia Farma, maka pada tanggal 4 Januari 2003, Divisi PBF berkembang menjadi anak perusahaan dengan nama PT Kimia Farma Trading and Distribution. Perusahaan yang dikenal dengan nama KFTD ini, memiliki wilayah layanan yang luas mencakup 33 Propinsi dan 466 Kabupaten atau Kota.

Before becoming a separate entity, KFTD was Pharmaceutical Wholesalers (PBF) Division of PT Kimia Farma (Persero) Tbk. With capability and experience in handling the distribution of Kimia Farma products, on January 4, 2003, PBF Division developed into a subsidiary under the name of PT Kimia Farma Trading and Distribution. This Company known under the name of KFTD has quite wide area of service comprising 33 Provinces and 466 Regency or Cities.

Jalur Layanan Perdagangan dan Distribusi Sebagai penyedia Jasa Layanan Distribusi, KFTD menyalurkan aneka produk dari perusahaan induk, produk dari prinsipal lainnya, serta produk-produk non-prinsipal. KFTD mendistribusikan produk-produk tersebut melalui penjualan reguler ke Apotek (PT Kimia Farma Apotek dan Apotek non KF), Rumah Sakit, Toko Obat, Supermarket, Restoran, dan Café.

Trade and Distribution Service Route As supplier of Distribution Service, KFTD distributes various products from holding company, product from other principal, and non-principal products. KFTD distributes the products through regular sale to Pharmacies (PT Kimia Farma Apotek and non KF Pharmacies), Hospitals, Drugstores, Supermarkets, Restaurants, and Cafés.

Di bidang Jasa Perdagangan atau Trading, KFTD melayani dan membantu program-program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan bagi rakyat di seluruh Indonesia, misalnya Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, BKKBN, dan lain-lain.

In Trade or Trading Service, KFTD serves and helps government programs to meet drug needs of the people all over Indonesia, for example Department of Health, Health Office, BKKBN, and so on.

Produk-produk yang didistribusikan/ Products to be distributed: Consumer Health Products (CHP) • CHP/ OTC (Chemical/ Herbal) • Cosmetic/ Toiletries • Body Care • Health food (Food Supplement), Vitamins, Medicine

Etikal/ethical • Branded Rx • Generic (OGB) • Ethical and Vaccine • Narcotics • Raw Materials • Biological Products

Alat Kesehatan/ medical equipment • Hospital Equipment • Optics and Diagnostics • Contraceptives • Supplies and Disposables

Tugas utama PT Kimia Farma Trading & Distribution adalah mendistribusikan produk-produk Kimia Farma ke channelchannel yang tersebar di seluruh nusantara. “The main task of PT Kimia Farma Trading & Distribution is to distribute Kimia Farma products to channels spread all over Indonesia.“


35

Sumber Daya Manusia Secara keseluruhan, jumlah karyawan KFTD mencapai 998 orang. Untuk meningkatkan kualitas SDM, berbagai upaya telah rutin dilaksanakan, antara lain melalui Program Peningkatan Produktivitas Pegawai, pemberian motivasi, pemberian Reward dan Recognition yang jelas, Pelatihan Pengembangan Kompetensi Sales Force, dan Pelatihan Salesmanship.

Human Resources The total number of KFTD employees reaches 998. To enhance the quality of Human Resources, various efforts have been routinely pursued, among other things through Employee Productivity Enhancement Program, granting of motivation, granting of Reward and Clear Recognition, Training on Sales Force Competency Development, and Training on Salesmanship.

Fasilitas dan Layanan Dalam menjaga kualitas layanan dan kelancaran operasional secara menyeluruh, KFTD diperkuat dengan fasilitas pergudangan sebesar 18.000 m2 yang dikelola secara profesional. Gudang juga dilengkapi peralatan yang mendukung efektivitas dan efisiensi kerja.

Facility and Service In maintaining the quality of whole service and smooth operations, KFTD is strengthened with professionallymanaged warehousing facility of 18,000 m2. Warehouse is also equipped with equipment which supports work effectiveness and efficiency.

Armada transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi, juga merupakan bagian yang penting dalam mendukung kelancaran aktifitas KFTD. Kini, tercatat lebih dari 250 mobil boks dan sepeda motor boks, siap mendistribusikan produk-produk yang dipercayakan pengirimannya kepada KFTD.

Transport fleet integrated with information system also constitutes an important part in supporting smooth activities carried out by KFTD. Currently, the record shows that more than 250 box trucks and mox motorcycles, ready to distribute products the delivery of which is entrusted to KFTD.

Dalam rangka memberikan layanan yang profesional dan lebih baik, KFTD terus mengembangkan Sistem Teknologi Informasi perusahaan yang dapat melayani permintaan layanan Trading maupun Distribusi dari seluruh penjuru Nusantara.

To give professional and better service, KFTD keeps on developing the company’s Information Technology System which can serve demand of Trading and Distribution services from all over Indonesia.

Layanan pengiriman yang cepat dan tepat, sesuai dengan standar CDOB atau Cara Distribusi Obat yang Baik sesuai ketentuan Badan POM, serta layanan garansi dan klaim atas produk-produk yang dipercayakan para prinsipal.

Fast and appropriate delivery service, in accordance with the CDOB or Better Drug Distribution Method standards according to National Agency for Food & Drugs Control, and guarantee and claim service on products entrusted by principals.


36


Anak Perusahaan/Subsidiaries PT KIMIA FARMA APOTEK PT Kimia Farma Apotek (PT KFA) adalah anak perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. yang didirikan berdasarkan akta pendirian No. 6 tanggal 4 Januari 2003 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Imas Fatimah, S.H. di Jakarta dan telah diubah dengan akta No. 42 tanggal 22 April 2003 yang dibuat di hadapan notaris Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No: C-09648 HT.01.01. TH.2003 tanggal 1 Mei 2003.

PT Kimia Farma Apotek (KFA) is a subsidiary of PT Kimia Farma (Persero) Tbk. incorporated by virtue of a deed of incorporation No. 6 dated January 4, 2003 drawn up before Notary Ms. Imas Fatimah, S.H. in Jakarta and already amended by deed No. 42 dated April 22, 2003 drawn up before notary Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H. This deed has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in a Letter of Decision No: C-09648 HT.01.01. TH.2003 dated May 1, 2003.

Kegiatan Usaha Sesuai dengan anggaran dasarnya, maksud dan tujuan Perusahaan ialah melakukan usaha dalam bidang pengelolaan Apotek, Optik, Klinik, dan Jasa Kesehatan lainnya. Kegiatan usaha retail farmasi melalui pengelolaan apotek merupakan kegiatan yang memberikan pendapatan paling besar. Saat ini jumlah outlet apotek Kimia Farma adalah 372 apotek.

Business Activities Pursuant to its articles of association, the Company’s purpose and objective is to pursue business in the management of Pharmacies, Optic, Clinic, and other Health Services. Retail pharmaceutical business through management of pharmacies constitutes an activity giving biggest earnings. Currently, the number of Kimia Farma pharmacy outlets is 372 pharmacies.

Sumber Daya Manusia Pada tahun 2009, jumlah tenaga kerja perusahaan berjumlah 2.822 orang, mengalami pengurangan 41 orang bila dibandingkan tahun 2008. Pengurangan ini terjadi karena adanya reorganisasi, seperti pensiun normal, meninggal, dan mengajukan pengunduran diri.

Human Resources In 2009, the number of the company employees is 2,822, decreasing by 41 compared to 2008. This decrease was due to reorganization, such as normal retirement, death, and filing a resignation.

Fasilitas dan Layanan Kimia Farma Apotek memberi layanan prima atas retail farmasi serta solusi jasa layanan kefarmasian untuk semua masyarakat Indonesia.

Facility and Service Kimia Farma Apotek gives prime services to pharmaceutical retail and solution of pharmaceutical services to the entire Indonesian community.

Jumlah outlet apotek Kimia Farma saat ini adalah 372 apotek, retail farmasi melalui pengelolaan apotek memberikan pendapatan terbesar. “The current number of Kimia Farma pharmacy outlets is 372 pharmacies, pharmaceutical retail through management of pharmacies gives the biggest earnings.”


37

Counter Pelayanan Resep Tampilan desain yang fungsional dan eye catching mendukung peningkatan kualitas pelayanan.

OTC, Suplemen, Produk Kecantikan, dan Perlengkapan Kesehatan KFA memberikan jasa layanan prima atas retail farmasi di berbagai daerah di Indonesia.

Informasi Obat Dengan meningkatkan kompetensi dan komitmen SDM yang lebih profesional, KFA dapat memberikan layanan lebih pada pelanggan.

Recipe Service Counter Functional and eye catching design display supports enhancement in quality of service.

OTC, Supplement, Beauty Product, and Medical Devices KFA provides prime services on pharmaceutical retail in various regions in Indonesia.

Information on Drugs By enhancing competency and commitment of more professional Human Resources, KFA can give better service to customers.

One Stop Healthcare Solution Optik Kimia Farma KFA berusaha memberikan solusi jasa layanan kefarmasian kepada pelanggan, salah satunya melalui layanan optik.

Laboratorium Klinik Selain jasa layanan retail farmasi, KFA juga memberikan jasa terkait, seperti laboratorium klinik.

Jasa Layanan Dokter Pelanggan bisa mendapatkan jasa layanan dokter di klinik-klinik kesehatan di apotek.

Kimia Farma Optics KFA tries to give solution in the form of pharmaceutical services to customers, one of them through optic services.

Clinic Laboratory In addition to pharmaceutical retail services, KFA also give relevant services, such as clinic laboratory.

Doctor Service Customer can have doctor services in a health clinic in a pharmacy.


38


Profil Saham

Profile of Shares

Kimia Farma telah menjadi perusahaan publik sejak tanggal 4 Juli 2001. Nama perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang merger menjadi Bursa Efek Indonesia). Saham Kimia Farma diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan simbol saham KAEF. Saham dijual ke masyarakat dengan harga perdana Rp200 dan ke karyawan/manajemen seharga Rp180.

Kimia Farma became a public company since July 4, 2001. The company’s name is listed in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (now mergering into Indonesia Stock Exchange). Kimia Farma shares are traded in Indonesia Stock Exchange with KAEF share symbol. Shares are sold to the community at initial price of Rp200 and to employees/management at a price of Rp180.

Kronologis Pencatatan Saham Ketika menjadi perusahaan publik tahun 2001, jumlah saham yang beredar adalah 5.554.000.000 dengan komposisi terbanyak dimiliki oleh pemerintah RI, yakni lebih dari 90%. Jumlah saham tersebut masih sama hingga saat ini. Yang berubah adalah pada komposisi pemegang sahamnya. Pada tahun 2009, saham karyawan berkurang menjadi 15.125.000 lembar saham atau 0.27%, sedangkan saham publik meningkat menjadi 838.874.500 lembar saham atau 9.70 %.

Chronology of Public Listing When becoming a public company in 2001, the total number of shares in circulation was 5,554,000,000 the biggest composition of which belongs to the government of RI, i.e. more than 90%. It is still the same up to now. However the composition of its shareholders has changed. In 2009, total number of employees’ shares decreased to 15,125,000 shares or by 0.27%, whereas public shares rose to 838,874,500 shares or by 9.70 %.

Komposisi Pemegang Saham 2008 Composition of Shareholders 2008

Pemegang Saham

Shareholders

Jumlah Saham Number of Shares

Jumlah Total

Jumlah Kepemilikan Perce of Ownership

Pemerintah RI • Saham seri A Dwiwarna • Saham seri B Biasa

Government of RI • Bicolor series A Shares • Ordinary series B Shares

1 4,999,999,999

100 499,999,999,900

0.01% 90.02%

Perorangan/Umum • Saham seri B Biasa

Individual/General • Ordinary series B Shares

538,857,000

53,885,700,000

. 9.70%

Karyawan dan Manajemen • Saham seri B Biasa

Employees and Management • Ordinary series B Shares

15,143,000

1,514,300,000

0.27%

Total

5,554,000,000

555,400,000,000

100%

Komposisi Pemegang Saham 2009 Composition of Shareholders 2009

Pemegang Saham

Jumlah Saham Number of Shares

Shareholders

Jumlah Total

Jumlah Kepemilikan Perce of Ownership

Pemerintah RI • Saham seri A Dwiwarna • Saham seri B Biasa

Government of RI • Bicolor series A Shares • Ordinary series B Shares

1 4,999,999,999

100 499,999,999,900

0.01% 90.02%

Perorangan/Umum • Saham seri B Biasa

Individual/General • Ordinary series B Shares

538,874,500

53,887,450,000

. 9.70%

Karyawan dan Manajemen • Saham seri B Biasa

Employees and Management • Ordinary series B Shares

15,125,500

1,512,550,000

0.27%

Total

5,554,000,000

555,400,000,000

100%

Karena tidak adanya perubahan dalam jumlah modal saham, maka harga saham tersebut tidak mengalami penyesuaian dalam hal pemecahan saham, dividen saham, dan saham bonus.

The total number of share capital does not change hence the price of share does not experience any adjustment in terms of share split, share dividend, and bonus shares.


39 Pembagian Dividen

Payment of Dividend

Dari tahun ke tahun, pembagian dividen mengalami perubahan, seperti yang tertera pada tabel berikut ini.

Year after year, payment of dividend did change as shown in the following table. Dalam Rupiah/ In Rupiah

Tahun Year

Alokasi Dividen Bagian Pemerintah Allocation of Dividend for Government Part

Alokasi Dividen Bagian Publik Allocation of Dividend for Public

2002

53,581,592,143.50

5,936,840,409.50

2003

9,562,769,425.64

1,059,554,452.36

2004

15,458,674,594.89

1,712,821,145.11

2005

20,876,791,273.86

2,313,148,473.14

2006

14,267,928,472.00

1,580,042,729.00

2007

11,880,612,608.93

1,316,371,877.07

2008

14,095,094,169.79

1,561,736,434.01

2009

12,467,090,130.54

1,381,353,586.46

Profil Akuntan Publik

Profile of Public Accountant

Kimia Farma menggunakan Kantor Akuntan Publik (KAP) Rama Wendra (afiliasi Parker Randall) untuk mengaudit Laporan Keuangan konsolidasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan Laporan Keuangan Anak Perusahaan tahun buku 2009 dengan Wajar Tanpa Syarat. Penetapan KAP berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. tertanggal 4 Juni 2009.

Kimia Farma uses Public Accountant Office (KAP) of Rama Wendra (Parker Randall affiliation) to audit Consolidated Financial Report of PT Kimia Farma (Persero) Tbk. and Financial Report of Subsidiaries for the financial year of 2009 with Unqualified Opinion. Appointment of Public Accountant Office is based on Resolution of Annual General Meeting of Shareholders of PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dated June 4, 2009.

KAP Rama Wendra beralamat di Graha Mampang lt.2 Jl. Mampang Prapatan Raya 100 Jakarta 12760. Telp (021) 7985757 dan (021) 7981957. Penugasan KAP Rama Wendra merupakan penugasan untuk tahun ke-3 dan tidak ada penugasan lain yang diterima oleh KAP, selain hanya untuk melakukan audit umum atas Laporan keuangan Perusahaan Tahun Buku 2009. KAP Rama Wendra telah mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku 2007 dan 2008. Perusahaan memberikan pembayaran untuk fee (jasa) audit tahun buku 2009 sebesar Rp497 juta termasuk PPN.

Public Accountant Office of Rama Wendra domiciled at Graha Mampang Fl. 2 Jl. Mampang Prapatan Raya 100 Jakarta 12760. Tel. (021) 7985757 and (021) 7981957. This was the third assignment of Public Accountant Office of Rama Wendra and this Public Accountant Office of did not receive any other assignment other than to perform general audit of the Company’s Financial Report for the Financial Year 2009. Public Accountant Office of Rama Wendra had audited the Company’s Financial Report for the financial years 2007 and 2008. The Company made payment for the audit fee in the financial year of 2009 totalling Rp497 million including Value Added Tax (VAT).


40


Sistem Teknologi Informasi

Information Techonology System

Teknologi Informasi berperan penting dalam kinerja operasional Kimia Farma. Beberapa manfaat penerapan teknologi informasi dalam mendukung bisnis farmasi, antara lain dapat mempermudah dan mempercepat proses kerja pada tiap divisi, yakni kebutuhan informasi dapat diakses dengan lebih cepat, tepat, dan akurat. Teknologi Informasi juga turut membantu kinerja di sektor distribusi dan retail sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik bagi pelanggan. Kini, Kimia Farma telah menggunakan Sistem Informasi Pelayanan Terpadu secara online.

Information Technology plays an important role in Kimia Farma operational performance. Some benefits of information technology application in supporting pharmaceutical business activities are among other things to facilitate and accelerate of the work process in each division, i.e. any information can be accessed faster, properly and accurately. Information Technology also participates in supporting the performance in the distribution and retail sector hence giving good services to customers. Now, Kimia Farma has been using Integrated Service Information System online.

Pembangunan sistem teknologi informasi yang telah dilaksanakan, antara lain:

Information technology system already developed includes among other things:

1. Implementasi Sistem Informasi Terintegrasi berbasis Enterprise Resource Planning (ERP) di Kantor Pusat dan Plant-plant.

1. Implementation of Integrated Information System based on Enterprise Resource Planning (ERP) at the Head Office and Plants.

2 Implementasi Sistem Informasi Terintegrasi untuk mendukung konsep Distribution Center Kimia Farma.

2. Implementation of Integrated Information System to support Kimia Farma Distribution Center concept

3. Implementasi Sistem Informasi Distribusi Terintegrasi di Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD).

3. Implementation of Integrated Distribution Information System in Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD).

4. Implementasi Sistem Informasi Terintegrasi Apotek dan Apotek Waralaba.

4. Implementation of Integrated Information System of Pharmacies and Franchise Pharmacies.

5. Pengembangan infrastruktur Jaringan Komunikasi Data yang menghubungkan entitas-entitas bisnis di lingkungan Kimia Farma.

5. Development of Data Communication Network infrastructures connecting business entities in the environment of Kimia Farma.

Diharapkan melalui pengembangan sistem teknologi informasi ini, Kimia Farma dapat terus meningkatkan sistem kinerja operasionalnya. Terutama, pada kecepatan penyediaan data dan informasi, serta memberikan pelayanan yang cepat dan berkualitas kepada pelanggan.

It is expected that through the development of this information technology system, Kimia Farma can keep on enhancing its operational performance system. Particularly, in the speed of supply of data and information, and to provide fast and quality service to customers.


41 Perekonomian Indonesia di Tahun 2009

Indonesian Economy in 2009 -2008

42

Pertumbuhan Pasar Farmasi Nasional 2009

Growth of National Pharmaceutical Market 2009

43

TINJAUAN UMUM

BUSINESS REVIEW

44

TINJAUAN PER SEGMEN USAHA

REVIEW PER BUSINESS SEGMENT

45

TINJAUAN KEUANGAN KONSOLIDASI

CONSOLIDATED FINANCIAL REVIEW

53

Tinjauan Usaha BUSINESS STATEMENT


42

TINJAUAN USAHA BUSINESS REVIEW

Perekonomian Indonesia di Tahun 2009

Indonesian Economy in 2009 -2008

Sepanjang 2009 yang telah kita lewati, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik. Indonesia menjadi tiga Negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia, setelah China dan India. Pertumbuhan ekonomi ini memang tak lepas dari efek krisis finansial yang menjalar dari Amerika Serikat ke seantero dunia, akhir tahun lalu.

During the past 2009, the growth of Indonesian economy keeps on improving. Indonesia became one of the three countries with the best economic growth in the world, after China and India. This economic growth could be separated from the effects of financial crisis spreading from United States of America to the whole world, end of last year.

Secara makro, catatan positif tampak dari pertumbuhan ekonomi domestik tumbuh pada kisaran 4%–4,5%. Laju inflasi berada di kisaran 4%–5%. Pasar saham cukup bergairah, di mana IHSG mendekati 2.500. Nilai tukar Rupiah relatif stabil dengan suku buku acuan di bawah 7%.

Viewed from a macro perspective, positive record appears from domestic economic growth in the range of 4%–4.5%. Inflation rate is in the range of 4%–5%. Stock market is running quite high with Composite Stock Price Index approaching 2,500. Rupiah exchange rate is relatively stable with reference interest rate below 7%.

Namun, di lapangan terdapat sejumlah catatan yang membuat perekonomian relatif tidak tumbuh sesuai potensinya, terutama kondisi infrastruktur yang kolaps, termasuk listrik dan akses jalan. Faktor yang lain, adanya 2 pesta besar demokrasi di tahun 2009, yaitu Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden.

Nevertheless, there are a number of notes at field which make the economy relatively not growing according to its potential, particularly the condition of collapsed infrastructure, including electricity and road access. The other factor, namely 2 democratic elections in 2009, i.e. Legislative Election and Presidential Election.

Catatan lain, masih ditemui kesenjangan antara potensi ekonomi dengan kapasitas sumber daya, terutama kualitas sumber daya manusia. Solusi pendidikan menjadi sangat penting, agar dunia usaha dapat meningkatkan daya saing yang tinggi melalui ketersediaan tenaga kerja yang siap kerja, terampil, dan beretika.

Other note shows that there is still gap between economic potential and capacity of resources, particularly quality of human resources. Solution of education becomes very important, so the business world can enhance high competitiveness through the provision of ready-to-work, skilled, and ethical labor.

Sebab, dengan modal itulah pertumbuhan ekonomi bisa makin dipacu, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat, melalui pertumbuhan ekonomi tinggi, yang mampu menciptakan lapangan kerja, dan dapat mengurangi kemiskinan.

The reason is that with this capital the economic growth can be more increasing which in turn will enhance the people’s welfare, through high economic growth which is capable of creating job opportunities, and may reduce poverty.

Menurut data IMS, pertumbuhan pasar farmasi nasional 2009 sebesar 13,31% atau lebih kecil 3,28% dibandingkan pasar farmasi tahun 2008 sebesar 16,59%. “According to IMS data, the national pharmaceutical market grew in 2009 by 13.31% or less than 3.28% compared to the pharmaceutical market in 2008 which grew by 16.59%.”


43

Pertumbuhan Pasar Farmasi Nasional 2009 Sebesar 13,31%

Growth of National Pharmaceutical Market 2009 by 13.31%

Potensi pasar obat dalam negeri sangat besar, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih 230 juta jiwa. Apalagi, konsumsi masyarakat Indonesia terhadap obat masih tergolong rendah. Menurut GP Farmasi, hingga 2009, konsumsi obat-obatan per kapita di Indonesia hanya US$ 6–US$ 7 per tahun.

The potential of domestic drug market is very large viewed from the number of Indonesian population which reaches 230 million. Furthermore, consumption by Indonesian community of drugs is still classified as low. According to GP Farmasi, up to 2009, the consumption of drugs per capita in Indonesia was only US$ 6–US$ 7 per year.

Pangsa Pasar Farmasi Nasional 2009 (dalam riliun Rupiah) National Pharmaceutical Market Share 2009 (in trillion Rupiah) Produk / Product Total Market Panel Market IPA IDA IHPA Ethical OTC Generic

2009 33,969 14,690 6,206 3,903 4,581 7,985 11,295 2,688

2008 29,981 13,479 5,864 3,464 4,151 6,678 9,824 2,407

Menurut data Intercontinental Medical Services (IMS) pertumbuhan pasar farmasi nasional sampai akhir tahun 2009 mencapai 13,31% atau sebesar Rp33,969 triliun dengan perincian seperti pada tabel di atas. Angka ini lebih kecil 3,28% dari pertumbuhan pasar farmasi pada tahun 2008 yang sebesar 16,59%.

According to Intercontinental Medical Services (IMS) data, the growth of national pharmaceutical market up to the end of 2009 reached 13.31% or Rp33.969 trillion as detailed in the above table. This figure is 3.28% lower than the growth of pharmaceutical market in 2008, i.e. 16.59%.

Beberapa kebijakan baru pemerintah juga ikut membebani industri farmasi, misalnya Undang-Undang Kesehatan Tahun 2009 dan Undang-Undang Rumah Sakit tahun 2009. Ada pula peraturan perpajakan baru, yaitu biaya promosi perusahaan farmasi yang hanya sebesar 2% dari omset penjualan (maksimal Rp25 miliar).

Some new government policies have also burdened the pharmaceutical industry, for example Law on Health 2009 and Law on Hospital 2009. There is also a new tax regulation, namely cost for promotion of pharmaceutical company amounting to 2% of the sales turnover (maximum Rp25 billion).


44

TINJAUAN USAHA

BUSINESS STATEMENT

TINJAUAN UMUM/BUSINESS REVIEW Pada tahun 2009, Kimia Farma membukukan penjualan sebesar Rp2,85 triliun, penjualan tersebut berasal dari penjualan di Holding yang merupakan penjualan produk perusahaan sendiri sebesar Rp841,13 miliar, naik 5,85% dibanding tahun 2008 yang sebesar 794,63 miliar. Penjualan dari sektor Retail/Apotek sebesar Rp1,38 triliun, naik 12,01% dari penjualan tahun 2008 yang sebesar Rp1,24 triliun, dan penjualan di sektor Distribusi/KFTD sebesar Rp1,42 triliun, turun 0,72% dibanding tahun 2008 yang sebesar Rp1,44 triliun.

In 2009, Kimia Farma booked a total sale of Rp2.85 trillion originating from the sale in Holding constituting the sale of the company’s own product amounting to Rp841.13 billion rising by 5.85% compared to the total sale in 2008 of 794.63 billion. Sale from Retail/Pharmacy sector amounted to Rp1.38 trillion, rising by 12.01% of the sale in 2008 amounting to Rp1.24 trillion, and sale in Distribution / KFTD sector of Rp1.42 trillion, down by 0.72% compared to the sale in 2008 of Rp1.44 trillion.

Total penjualan sebesar Rp2,85 triliun naik sebesar 5,52% jika dibandingkan dengan penjualan tahun 2008. Peningkatan penjualan ini disebabkan karena meningkatnya penjualan ekspor dan penjualan apotek milik perseroan.

Total sale amounted to Rp2.85 trillion rising by 5.52% compared to the sale in 2008. This increase in sale was due to increase in sale of export and sale of pharmacies belonging to the company.

Laba Bersih Kimia Farma Naik 12,84%

Kimia Farma’s Net Profit Rose by 12.84%

Perusahaan membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp99,73 miliar atau naik 3,77% dari tahun 2008. Kenaikan tersebut adalah kontribusi dari Holding sebesar Rp72,61 miliar, dari Apotek sebesar Rp32,28 miliar, dan dari Distribusi/KFTD sebesar Rp641,53 juta.

The Company booked a total amount of profit before tax of Rp99.73 billion or rising by 3.77% from 2008. This increase was contributed by Holding, Pharmacies and Distribution/KFTD of Rp72.61 billion, Rp32.28 billion, Rp641.53 million, respectively.

Perseroan pada tahun 2009 telah membukukan laba bersih sebesar Rp62,51 miliar, atau meningkat sebesar 12,84% dari tahun 2008 yang mencapai sebesar Rp55,39 miliar. Di mana kontribusi laba bersih tersebut adalah kontribusi dari laba bersih Holding sebesar 80,22% dan laba bersih KFA sebesar 32,98%, sedangkan untuk KFTD belum memberikan kontribusi.

The Company booked a total amount of profit of Rp62.51 billion in 2009, or rising by 12.84% from 2008 which reached Rp55.39 billion. This net profit was contributed from the net profits of Holding and KFA of 80.22% and 32.98%, respectively, whereas KFTD has not given any contribution.

Kenaikan laba yang diperoleh perusahaan ini disebabkan antara lain meningkatnya efisiensi, efektifitas, dan produktivitas di segala bidang kegiatan, seperti penerapan Cost Effectiveness, program Notional Polling Cash Management, program Percepatan dan Peluncuran Produk Baru, dan pengembangan Sistem Informasi dengan implementasi ERP. Hal penting lainnya yang telah dilakukan perusahaan selama tahun 2009, adalah: 1. Pergeseran penjualan perusahaan, ke produk bermargin tinggi, dan penjualan regional yang lebih ditingkatkan. 2. Adanya program penjualan produk Kimia Farma di apotek-apotek Jaringan Kimia Farma dengan tema “Tahun 2009 Tahun Sukses Produk Kimia Farma Menjadi Primadona di Kimia Farma”. 3. Pembukaan peluang investasi bagi para investor dari bisnis Apotek Kimia Farma dengan sistem waralaba. 4. Program Notional Polling Cash Management 5. Pembentukan Assesment Center Kimia Farma untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

Increase in profit of this company resulted among other things from increase in efficiency, effectiveness, and productivity in all activity sectors, such as application of Cost Effectiveness, Notional Polling Cash Management program, New Products Acceleration and Launching program, and development of Information System with ERpimplementation.

Other important activities already carried out by the Company in 2009 were: 1. Shift in the company sale toward high-margin products sale and increasingly enhanced regional sale. 2. In the retail sector, the company makes Kimia Farma’s Product Sale Program in Kimia Farma’s pharmacy network under the theme of “Year 2009, Year of Success for Kimia Farma’s Products becoming Glamour Products in Kimia Farma”. 3. Opening of investment opportunities for investors from Kimia Farma Pharmacies business under a franchise system. 4. Notional Polling Cash Management Program 5. Establishment of Kimia Farma Assesment Center to enhance competency of PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Human Resources.


45

TINJAUAN PER SEGMEN USAHA/ REVIEW PER BUSINESS SEGMENT Segmen usaha adalah komponen perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menyediakan produk atau jasa individual, maupun kelompok produk atau jasa yang terkait.

Business segment is a component of the company and subsidiaries which can be differentiated in the supply of product or individual service, or relevant group of product or service.

Produksi

Production

Perusahaan telah melakukan beberapa peningkatan di unit produksi pada tahun 2009, seperti upaya efektivitas dan efisiensi dari 5 pabrik untuk memperoleh hasil yang maksimal. Realisasi produksi seperti tergambar dalam tabel Utilitasi Produksi mencerminkan hasil produksi yang memang tergantung dari kekuatan pasar.

The Company has made some enhancements in production unit in 2009, such as effectiveness and efficiency efforts of 5 factories to get maximum results. Realization of production as illustrated in the Production Utilization table reflects the production results which depend on the strength of market.

UtilitasI Produksi Production Utilization

Jenis Sediaan

Dosage Form

Satuan Unit

Kapasitas/Tahun Capacity/Year

Realisasi 2009 Realization 2009

Realisasi 2008 Realization 2008

Tablet

Tablet,

Butir/Pcs

2,890,565,427

2.294.600.300

a. Beta Laktam

a. Beta Lactam

Butir/Pcs

158,286,667

279.674.400

405.811.500

b. Non Beta Laktam

b. Non Beta Lactam

Butir/Pcs

2,705,939,000

1.993.575.260

2.563.817.669

c. ARV

c. ARV

Butir/Pcs

97,500,000

21.350.640

8.445.900

Tablet Salut

Coated Tablet

Butir/Pcs

1,516,592,000

598.632.626

592.062.183

Kapsul

Capsule

Butirr/Pcs

393,780,390

124.230.560

241.667.390

a. Beta Laktam

a. Beta Lactam

Butir/Pcs

81,262,500

7.452.360

37.311.840

b. Non Beta Laktam

b. Non Beta Lactam

Butir/Pcs

311,317,890

116.778.200

202.611.950

c. ARV

c. ARV

Butir/Pcs

65,000,000

-

1.743.600

Kapsul Lunak

Soft Capsule

Butir/Pcs

149,625,000

83.827.200

93.506.400

Sirup Kering

Dry Syrup

Kg

74,149

45.161

32.867

a. Beta Laktam

a. Beta Lactam

Kg

41,328

40.871

26.068

b. Non Beta Laktam

b. Non Beta Lactam

Kg

32,821

4.290

6.799

Salep/Krim

Ointment/Cream

Kg

309,950

173.937

137.216

Sirup/Suspensi

Syrup/Suspension

Liter/Litre

960,076

225.867

446.760

Injeksi

Injection

Liter/Litre

14,784

11.064

14.051

Cairan obat Luar

External drug liquid

Liter/Litre

557,936

208.080

207.542

Granul

Granule

Fitofarmaka

Phytopharmaceutical

Bedak

Powder

Suppositoria

Suppository

Pil KB

Contraceptive pill

AKDR

IUD

Yodium & Garam Yodium

Iodine & Iodine Salt

1. Yodium

1. Iodine

Kg

2. Garam Yodium

2. Iodine salt

3. Garam-garam Lainnya

3. Other Salts

Kina & Alkaloid Lain Minyak Lemak

Kg

2.978.075.069

182,880

80.076

73.843

Liter/Litre

1,098,120

424.646

425.418

Kg

1,186,800

416.644

569.810

6,938

5.332

3.213

Cycle

Kg

35,065,800

14.635.520

10.451.140

Unit

2,178,000

57.696

95.198

90,000

63.100

57.540

Kg

60,000

18.606

28.699

Kg

119,100

71.500

70.625

Kina & Other Alkaloid

Kg

85,000

56.215

60.830

Fat Oil

Kg

4,200,000

1.533.712

1.532.120


46

TINJAUAN USAHA

BUSINESS STATEMENT Beberapa bentuk sediaan mengalami kenaikan seperti: tablet salut, sirup kering, salep dan krim, cairan obat luar, pil KB, yodium, dan minyak lemak. Sedangkan yang mengalami penurunan adalah bentuk sediaan: tablet, kapsul, kapsul lunak, sirup/suspensi, injeksi, dan AKDR. Penurunan ini disebabkan antara lain karena permintaan pasar yang berubah dan tingginya persaingan di pasar itu sendiri.

Some forms of preparation are increasing such as: coated tablet, dry syrup, ointment and cream, external drug liquid, contraceptive pill, iodine, and fat oil. Whereas the following forms of preparation are decreasing: tablet, capsule, soft capsule, syrup/suspension, injection, and Intra Uterine Device (IUD). This decrease was due to among other things change in market demand and high competition in the market.

Pengaturan produk-produk yang diproduksi pada tiap pabrik diatur ulang yang mengarah pada optimalisasi penggunaan mesin-mesin sehingga dapat dicapai utilisasi yang optimal, dengan sasaran tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat biaya. Koordinasi telah ditingkatkan dengan unit-unit terkait misalnya marketing, keuangan, pengadaan bahan baku, unit logistik sentral, dan distribusi. Koordinasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengendalian dan perencanaan produksi produk-produk perusahaan sehingga secara signifikan dapat menekan harga pokok produksi.

Products produced in each factory is re-arranged toward optikmal use of machinery hence optimal utilization can be reached with the targets of accurate quan, accurate time and accurate cost. Coordination has been enhanced with relevant units for example marketing, finance, procurement of raw materials, central logistic unit, and distribution. It is expected that this coordination can enhance control and planning of production of the company products hence significantly pressing the production base price.

Upaya-upaya perusahaan lainnya yang secara berkesinambungan ditingkatkan adalah: a. Mencari bahan baku dan kemasan alternatif dengan harga dan kualitas yang lebih kompetitif. b. Melakukan reformulasi dengan menggunakan bahan baku alternatif. c. Melakukan penghematan biaya produksi langsung dan biaya umum. d. Melakukan pengendalian hasil produksi, yaitu meningkatkan rendemen hasil dan mengurangi proses ulang.

Other company’s efforts which are continuously enhanced are: a. to search for alternative raw materials and more competitive price and quality. b. to reformulate by using alternative raw materials.

Hal lain yang telah dilakukan yang mempunyai dampak signifikan adalah perbaikan fasilitas produksi dengan mengacu pada ketentuan persyaratan current Good Manufacturing Practice (cGMP) yang merupakan standar yang diwajibkan oleh Badan POM menuju ASEAN Free Trade Area (AFTA).

Other thing that has been carried out which bring about significant impact is repair of production facility by referring to the provisions set forth in current Good Manufacturing Practice (cGMP) requirements constituting standards required by National Agency for Food & Drugs Control toward ASEAN Free Trade Area (AFTA).

Riset dan Pengembangan (Risbang)

Research and Development (R&D)

Unit Riset dan Pengembangan perusahaan telah melakukan beberapa kegiatan yang menunjang peningkatan produk produk perusahaan sesuai dengan masukan dari pemasaran. Tahun 2009, unit ini telah melakukan berbagai kegiatan dengan perincian sebagai berikut.

The company’s Research and Development Unit has been carrying out some activities which support enhancement of the Company’s products in accordance with the inputs from the marketing. In 2009, this unit carried out several activities as in the following details.

a. Produk etikal baru siap diluncurkan tahun 2010 sebanyak 7 item. b. Produk generik baru siap diluncurkan tahun 2010 sebanyak 1 item. c. Produk hasil penelitian siap registrasi sebanyak 10 item. d. Produk selesai uji bioekivalen sebanyak 3 item. e. Produk ARV lini 2 sedang dalam penelitian sebanyak 4 item.

a. New ethical products ready for launching in 2010, 7 items. b. New generic products ready for launching in 2010, 1 item. c. Products resulting from research ready registration, 10 items. d. Products already completing bioequivalent test, 3 items. a. ARV products line 2 under research, 4 items.

c. to make savings in di production costs d. To control of production outcome, namely to enhance yield and reduce reprocessing.


47 Distribusi

Distribution

PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) telah melakukan beberapa kegiatan yang mendukung operasional perusahaan, di antaranya adalah pembuatan blue print distribusi yang mengarah pada Good Distribution Practice (GDP), pengembangan sistem informasi, penambahan 3 prinsipal baru, dan penataan ulang organisasi perusahaan.

PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) has been carrying out several activities which support the company’s operations, among other things the making of distribution blue print directed toward Good Distribution Practice (GDP), development of information system, addition of 3 new principals, and re-arrangement of the company’s organization.

Total penjualan PT KFTD tahun 2009 diperoleh sebesar Rp1,42 triliun, turun sebesar 0,72% dari tahun 2008 yang sebesar Rp1,44 triliun Penurunan ini di antaranya disebabkan adanya penyesuaian penyusunan anggaran Pemerintah, di mana adanya pengunduran dari anggaran Pemerintah untuk belanja obat dan alat kesehatan sehingga ada beberapa pengadaan obat/alat kesehatan oleh instasi Pemerintah mengalami pengunduran/ peluncuran ke tahun 2010.

Total sale of PT KFTD in 2009 was Rp1.42 trillion, decreasing by 0.72% from the sale in 2008 of Rp1.44 trillion. This decrease was due among other things to adjustment in the preparation of Government budget, with withdrawal from the Government’s budget for the purchase of drugs and medical equipment, hence some procurements of drugs/medical equipment by Government institutions were deferred / planned to launched in 2010.

Saat ini KFTD memiliki 41 Cabang di seluruh Indonesia. Jaringan distribusi ini melayani lebih dari 31 prinsipal yang menjadi rekanan, memenuhi kebutuhan sekitar 13.490 Apotek, 1.355 Pedagang Besar farmasi dan 6.912 Toko Obat. 17.467 Pedagang Bebas, 2.665 Rumah Sakit, dan 3.039 Pasar Modern.

Currently KFTD has 41 Branch all over Indonesia. This distribution network serves more than 31 principals as partners, meeting the needs of more or less 13,490 Pharmacies, 1,355 Pedagang Besar pharmaceutical Wholesalers and 6912 Drugstores. 17,467 Free Traders, 2,665 Hospitals, and 3,039 Modern Markets.

Tenaga Sales dan Karyawan KFTD didukung oleh kekuatan tenaga lapangan. yang menjangkau seluruh jalur distribusi, bahkan hingga ke pelosok-pelosok. Tahun 2009, sales force yang dimiliki KFTD berjumlah lebih dari 449 orang, mereka terdiri dari salesman dan petugas ekspedisi. Jumlah ini akan terus ditingkatkan sesuai tuntutan pekerjaan di lapangan.

Salesmen and Employees KFTD is supported by the strength of field staff reaching all distribution lines, even to the remote areas.In 2009, KFTD’s sales force comprises more than 449 people, consisting of salesmen and expediting staff. This number will be continuously increased in accordance with the demand of work at field.

Selama ini, Kftd mampu menjalankan CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik), karena adanya kerja tim yang baik antara seluruh bagian, partisipasi seluruh karyawan, dan juga fungsi pengawasan yang baik.

Up to now, KTFD is capable of implementing CDOB (Good Drugs Distribution Method), due to teams’ good work among all divisions, participation of all employees, and also good control function.

Karyawan yang bergabung dengan KFTD secara keseluruhan mencapai 998 orang. Berbagai upaya peningkatan kualitas SDM rurin dilaksanakan, demi tercapainya Visi dan Misi Perusahaan. Misalnya melalui Program Peningkatan Produktivitas pegawai, Pemberian motivasi, serta pemberian Reward and Recognition yang jelas. KFTD juga selalu memberikan Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Sales Force, dan pelatihan Salesmanship.

The total number of employees joining KFTD reaches 998. Various efforts for enhancing quality of Human Resources are routinely pursued to achieve the Company Vision and mission, for example, through employees Productivity Enhancement Program, Granting of motivation, and granting of Reward and clear Recognition. KFTD also always gives Training on Development of Sales Force Competency, and training on Salesmanship.


48

TINJAUAN USAHA

BUSINESS STATEMENT OUTLET PELANGGAN KFTD TAHUN 2009 KFTD’S CUSTOMER OUTLETS 2009 Terdaftar Registered

Aktif Active

13,839 408 13,431

9,971 342 9,629

Store Drugstore Toiletry Store Cosmetic Store

8,451 6,674 25 1,752

3,181 2,483 17 681

RS/Instansi Pemerintah Rumah Sakit RS Bersalin Dinas Kesehatan (Rutin) Puskesmas Poliklinik Balai Pengobatan Dokter Praktek Bidan Praktek

Government Hospital/Institution Hospital Maternity Hospital Health Office (Routine) Public Health Center Policlinic Health Clinic Practicing Doctor Practicing Midwife

2,830 1,296 263 257 285 157 120 181 271

1,245 902 108 47 40 41 20 49 38

D 14 15 16

Modern Market Mini Market Supermarket Hypermarket

Modern Market Mini Market Supermarket Hypermarket

2,848 2,342 459 47

1,318 1,058 246 14

E 17 18 19 20 21

Grosir Grosir Obat Grosir Kosmetik Grosir Jamu Grosir Toiletries Grosir P & D

Wholesaler Drug Wholesaler Cosmetics Wholesaler Medicinal Herbs Wholesaler Toiletry Wholesaler P & D Wholesaler

549 200 247 12 7 83

280 99 128 5 6 42

F

KFTD Sub. Distribusi

KFTD Sub Distribution

1,173

350

G 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Lain-Lain Toko Jamu Toko Klontong Toko P & D Warung Kios Salon Kecantikan Hotel Restoran Kafe dan Karaoke Lainnya

Others Medicinal Herbs Store Sundries Stall P & D Store Stall Kiosk Beauty Salon Hotel Restaurant Café and Karaoke Others

16,013 230 11,433 917 459 1,766 375 113 93 17 610

5,366 64 4,257 136 141 509 30 36 17 3 173

45,703

21,711

No

Uraian

Description

A 1 2

Apotek KFA Apotek Swasta

Pharmacy KFA Private Pharmacy

B 3 4 5

Toko Toko Obat Toko Toiletries Toko Kosmetik

C 6 7 8 9 10 11 12 13

Grand Total


49 Pemasaran

Marketing

Sepanjang tahun 2009, secara umum program kerja pemasaran adalah meningkatkan aktivitas promosi untuk semua lini: Consumer Health Product (CHP), Ethical, dan Obat Generik Berlogo (OGB). Untuk CHP aktivitas dilakukan baik pada Above The Line, maupun Below The Line. Untuk produk Ethical dilakukan aktivitas promosi ke dokter-dokter melalui seminar ilmiah dan pameran pada kongres-kongres ilmiah, asosiasi profesi dokter, juga promosi pada majalah dan jurnal kedokteran. Untuk OGB lebih ditekankan pada aktivitas personal selling ke rumah sakit.

In 2009, the marketing work program is in general to enhance promotion activity for all lines: Consumer Health Product (CHP), Ethical, and Generic Drugs with Logo (OGB). For CHP, activities are carried out both Above The Line, and Below The Line. For Ethical products, promotion activities are carried out to doctors through scientific seminars and exhibitions in scientific congress, doctor prosession association, also promotion in medical magazines and journals. For OGB, it is more focused on personal selling activities to hospitals.

Selain itu, untuk mendorong peningkatan penjualan dan permintaan produk, perusahaan juga melakukan beberapa upaya pemasaran di tahun 2009 ini, antara lain: a. Perluasan cakupan outlet menjadi sekitar 24.635 dalam rangka meningkatkan penjualan. b. Melakukan pengembangan produk, baik secara formulasi maupun kemasan dan peluncuran 4 produk baru. c. Melakukan kegiatan pemasaran yang lebih terencana dan lebih agresif (Integrated Marketing Communication/IMC). d. Mengembangkan kemampuan tenaga-tenaga pemasaran melalui pelatihan dan perencanaan yang solid. e. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Distribusi dan Retail. f. Meningkatkan kinerja dan produktivitas tenaga pemasar dengan sistem insentif yang menarik.

Furthermore, to boost enhancement in sale and demand of products, the company also pursued some marketing efforts in 2009, among other things: a. Expansion of outlet coverage to more or less 24,635 to enhance sale. b. To develop products, through formulation or packaging and launching of 4 new products c. To perform better planned and more marketing activities (Integrated Marketing Communication/ IMC). d. To develop capability of marketing staff through training and solid planning. e. To enhance communication and coordination with Distribution and Retail. f. To enhance performance and productivity of marketing personnel with interesting incentive system.

Unit pemasaran di tahun 2009 makin memperkuat tim dengan melakukan penambahan tenaga Field Force sehingga berjumlah 472 orang. Dari tenaga pemasaran yang ada mampu mencakup kegiatan promosi ke Dokter sebanyak 27.695, Apotek sebanyak 9.920, Rumah Sakit sebanyak 276, dan Toko Obat sebanyak 3.165.

Marketing unit in 2009 further strengthened the team by increasing the number of Field Force staff to reach 472 people. From the existing marketing staff, those capable of covering promotional activities are 27,695 Doctors, 9,920 Pharmacies, 276 Hospitals, and 3,165 Drugstores.

Retail/Apotek

Retail/Pharmacies

Secara umum kinerja PT. Kimia Farma Apotek (KFA) tahun 2009 menujukkan hasil yang cukup baik, dari penjualan KFA mencapai Rp1,38 triliun tumbuh 12,01% dari tahun 2008, demikian juga laba bersih diperoleh 83,09% dari tahun 2008. Portofolio bisnis baru perusahaan adalah mengembangkan bisnis jaringan klinik kesehatan di Apotek Kimia Farma untuk mendukung layanan one stop healthcare service.

In general, PT Kimia Farma Apotek (KFA)’s performance in 2009 showed quite good result, KFA’s sale reached Rp1.38 trillion growing by 12.01% from the sale in 2008. Likewise, the net profit was 83.09% of the net profit in 2008. Portfolio of the company’s new business is to develop health clinic network business in Kimia Farma Pharmacies to support one-stop healthcare service

Kerjasama dengan beberapa instansi juga telah dilakukan untuk menggarap pasar institusi, termasuk perusahaan asuransi. Klinik Kesehatan merupakan usaha yang saling melengkapi dengan unit Retail/Apotek, di mana pengembangannya tidak membutuhkan investasi yang besar, karena cukup memanfaatkan aset apotek yang tersebar di tempat-tempat strategis. Klinik kesehatan ini akan menjadi tulang punggung perusahaan dalam mengembangkan bisnis layanan kesehatan.

Cooperation with several institutions have also been implemented to handle institutional market, including insurance companies. Medical Clinic is a mutually supplementing business with Retail/Pharmacy unit, and its development does not require any large investment and it is adequate to benefit the assets of pharmacies spread in strategic locations. Medical clinic will become the company’s backbone in developing health care business


50

TINJAUAN USAHA

BUSINESS STATEMENT Jumlah Apotek yang dimiliki tahun 2009 sebanyak 372 Apotek, dan telah dibuka Apotek baru sebanyak 27 Apotek. Ada pula penutupan Apotek karena tidak menunjukkan performansi yang baik, sebanyak 6 Apotek. Jumlah lembar resep yang diperoleh tahun 2009 sebanyak 16.789.151 lembar, dengan jumlah R/ sebanyak 21.186.411.

In 2009 the Company had 372 Pharmacies, and 27 new Pharmacies were opened. 6 Pharmacies were closed because they did not show good performance. Total number of recipe sheets received in 2009 was 16,789,151, with total number of R/ was 21,186,411.

Rincian jumlah outlet apotek pada saat ini adalah sebagai berikut.

The number of current pharmacy outlets is shown in the following details:

Jenis Apotek

Explanation

2009

2008

Apotek sendiri

Corporate-owned Pharmacy

90

88

Apotek Kerja Sama Operasi/KSO

Joint-venture operation Pharmacy

97

91

Apotek Sewa/Kontrak

Rented Pharmacy

145

130

Apotek Rumah Sakit/Kerjasama

In Corporation with Hospital

40

42

372

351

Total

Program Kerja Prioritas Tahun 2009

Priority Work Program 2009

• Pengembangan Usaha · Peningkatan kualitas dengan fokus pada customer satisfaction. · Penambahan jumlah apotek melalui kepemilikan sendiri, sewa dan Kerja Sama Operasional (KSO) sesuai dengan target pasar yang dituju. · Peningkatan penjualan berbasis teknologi informasi dengan konsep e-commerce yang mempermudah layanan bagi target pelanggan tertentu. · Crash program pengembangan waralaba yang layak secara teknis dan menarik bagi investor. · Peningkatan pengelolaan persediaan melalui distribution centre dalam rangka menurunkan HPP dalam meningkatkan gross margin apotek.

• Business Development · Enhancement of quality with focus on customer satisfaction. · Addition of number of pharmacies through corporate-owned, rented and Joint-venture Operation according to the market targets. · Increase in sale based on information technology with e-commerce concept which facilitates service to certain customer targets. · Crash program for franchise development which is technically feasible and attractive to investors. · Enhancement in inventory management through distribution centre to decrease HPP in enhancing pharmacies’ gross margin.

• Efektifitas Dan Efisiensi Biaya · Image Centre, yaitu meningkatkan citra dengan mengangkat keunggulan-keunggulan layanan Kimia Farma Apotek melalui program promosi pada media yang tepat. · Pengembangan IT yang terintegrasi dalam mendukung bisnis Kimia Farma Apotek saat ini maupun yang akan datang. Dengan program prioritas di atas, Kimia Farma Apotek dapat meneguhkan misi yang diembannya dan mewujudkan visinya untuk menjadi perusahaan jaringan farmasi yang terkemuka di Indonesia.

• Effectiveness And Efficiency in Cost · Image Centre, namely enhancing the image by exposing advantages of Kimia Farma Pharmacy’s service through promotional program in appropriate media. · Integrated IT development in supporting Kimia Farma Apotek business both at present and in the future. With the above priority programs, Kimia Farma Apotek can confirm its mission and materialize its vision to become the leasing pharmaceutical network company in Indonesia.


51 Laboratorium Klinik

Clinic Laboratory

Laboratorium Klinik Perusahaan yang merupakan bisnis yang relatif baru sudah menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan, dengan kenaikan penjualan lebih dari dua kali lipat atau sebesar 115% dan jumlah Laboratorium Klinik sebanyak 36 buah. Upaya-upaya yang dilakukan selama tahun 2009 adalah meningkatkan penjualan dengan melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan untuk medical check-up karyawannya. Di samping itu, upaya lainnya adalah intensifikasi pemasaran dan penambahan outlet di beberapa kota besar.

The Company’s Clinic Laboratory being a relatively new business has indicated quite promising results, with the increase in sale by more than twice or 115% and the total number of Clinic laboratories is 36. Effort to be pursued in 2009 was to enhance sale by cooperating cooperating with several companies for medical checkup of its employees. Furthermore, other effort is intensify marketing and add outlets in several major cities.

Sumber Daya Manusia

Human Resources

Secara keseluruhan, program-program pengembangan SDM yang dilakukan perusahaan sepanjang tahun 2009 adalah seperti penjelasan berikut ini.

All human resources development programs carried out by the company in 2009 are as follows.

1. Pengembangan manajemen SDM Pada tahun 2009, perusahaan telah melakukan mapping atau pemetaan potensi dan kompetensi SDM untuk tingkat manajer, asisten manajer, supervisor, dan pelaksana. Selain itu telah dilakukan kompetensi SDM Kimia Farma dari tingkat manajer sampai dengan pelaksana, sebagai acuan dasar penyusun job profile, grading jabatan, dan penilaian kinerja pegawai.

1. Human Resources Management Development In 2009, the company has carried out mapping of potential and competency of Human Resources at manager, assistant manajer, supervisor, and executor levels. Apart from that, competency of Kimia Farma Human Resources has been assessed from manager up to executor level as basic reference for preparation of job profile, grading of function, and performance assessment of employees.

2. Pendidikan dan Pelatihan Dari hasil pemetaan SDM yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa terdapat kelemahan umum kompetensi SDM dari supervisor sampai manajer, antara lain dalam hal strategic thinking, decision making, leadership, dan khusus untuk tingkat manajer adalah mengenai business communication. Karena itu, program pendidikan dan pelatihan SDM dalam tahun 2009 ditekankan pada peningkatan kepemimpinan, seperti ESQ eksekutif, Brainware Management System, Self Mastery Leadership, dan Coaching Self Leadership. Selain hal tersebut, juga dilakukan pelatihan secara internal perusahaan bekerja sama dengan pihak ketiga, seperti pendidikan dasar apoteker baru, medical self representative baru, self motivation, dan lain sebagainya. Kegiatan pendidikan dan pelatihan tersebut memerlukan biaya sebesar Rp1,4 miliar.

2. Education and Training From the results of Human Resources mapping that has been carried out, it is concluded that there are general weaknesses in competency of Human Resources from supervisor up to manajer, among other things strategic thinking, decision making, leadership, and particularly for manager level, business communication. Therefore, human resources education and training program in 2009 was focused in enhancement of leadership, such as ESQ executive, Brainware Management System, Self Mastery Leadership, and Coaching Self Leadership. Furthermore, the company also organized internal training in cooperation with third parties, such as basic education for new pharmacists, new medical self representatives, self motivation, and so on. These education and training activities required a total of Rp1.4 billion.


52

TINJAUAN USAHA

BUSINESS STATEMENT Realisasi Pendidikan dan Pelatihan SDM Tahun 2009 Realization of Human Resources Education and Training in 2009 No

Position Description

Training Name

Time

Amount

1

ESQ Tower 165

January 13–14

81

Holding-KFA-KFTD

2

ESQ Character Building

January 24–25

7

Self-motivation Instructors

3

ESQ Executive

January 16–18

9

KP & Plant Manager s

4

ESQ Advanced MCB

March 6

1

Self-motivation Instructors

5

Training & Development Conference & Exhibition

April 25–26

1

Assistant Manager of Education & Training

6

ESC Tower 165

April 25–26

33

Assistant Manager of Plant & Research & Development

7

Basic Education Training for New Pharmacists

July 5–August 25

31

Pharmacists for Holding-KFA-KFTD

8

Human Capital Audit Training

May 25–26

1

Human Resources Development Manager

9

Brainware Leadership Management Development

June 10–13, June 30–July 3

60

Managers and Assistant Managers of Holding-KFA-KFTD

Training on Assessment of GCG Application

June 29–30

3

Commissioners & Directors

11

Hierarchical Leadership Training

June, 22–27

10

Managers of Holding-KFA-KFTD

12

Leadership Coaching

November 6,7,20,21

60


13

Seminar SP KFTD BUMN

August 24

1

Chairman of SP

14

Seminar Pharmaceutical Turnkey

Sept 2–10

2

Directors

15

Training on Surplus in Retirement Age

Oktober 26–28

30


16

Retirement Preparation Training

November 5

40

Supervisor and Executor of Holding-KFA-KFTD

17

Basic Education Training for New Pharmacists

November 5– December 30

25

Pharmacist for Holding-KFA-KFTD

18

System Thinking Training

November 10–13, 24–27

60


Corporate Secretary Training

July

2

Manager of Corsec & Staff

Seminar on Cause-Consequence in Settlement of Dispute

August 13

3

Manager of Corsec, Managers and Assistant Managers

Socialization of General Guidelines and Implementation of Goods

March 4

2

Managers of Procurement and Assistant Managers of Legal Affairs

Seminar on Board of Directors’ Legal Risks

April 28

1

Legal Affairs Staff

Project Management Training

May 26–28

1

Assistant Managers of Clinic Laboratory

New MSR Training

February 10–13

25

New MSR

10

Human Resources Development

19 20

Corsec

21 Hukum 22 23

Labklin

24 25

Participants

Effective Negotiation Skill Training

April 29–30

20

MSR & MAP

Workshop on Measuring Effectiveness of Promotional Program

December 3–4

1

Support Marketing Manager

National Seminar on Industry & Distribution

January 20

1

Procurement Manager

28

Import Procedure Training

August 4–7

1

Procurement Staff

29

Seminar on Tricks To Optimize Profit

August 13

1

PKBL Manager

PKBL

Workshop of Competency-based Human Resources Management

August 15–17

1

PKBL Manager

PL Watudakon

Training on ISO 9001:2008

March 2–3

30

Watudakon Plant Staff

SPI Internal Training

March 24–April 6

25

SPI Staff

Risk Management Training

June 22–23

30

SPI Staff

Seminar on Supply Chain Management

March 23–25

2

Supply Chain & Staff Manager

Marketing

26 27

30 31 32 33 34 35 36

Pengadaan

SPI Supply Chain IT

37 38

Umum

Web Design Training

April 6

1

IT Staff

Open Source Seminar

June 10

2

IT Manager & Staff

Fire Fighting Training

February 7

60

General

1

Assistant Managers for Work Health, Safety and Environment

Workshop on Reducing Waste and Contamination

June 30


53

TINJAUAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL REVIEW Produk-produk Kimia Farma di tahun 2009 ini berhasil tumbuh sebesar 5,85%, jumlah ini memang masih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pasar farmasi karena rendahnya pertumbuhan obat generik. Pertumbuhan yang besar terjadi pada produk CHP (Consumer Health Product) yang tumbuh 14,42%, produk Etikal 20,67% dan tumbuhnya penjualan ekspor sebesar 52,26% senilai Rp57,06 miliar.

Kimia Farma products successfully grew by 5.85% in 2009. This figure is still low compared with the growth of market due to low growth of generic drugs. Significant growths occurred in CHP (Consumer Health Product) products rising by 14.42%, Ethical products by 20.67% and growth in export sale by 52.26% at Rp57.06 billion.

Penjualan Bersih Menurut Lini Produk (dalam Rupiah) Net Sale By Product Line (in Rupiah) Uraian

Explanation

Penjualan Produk Perusahaan:

Company’s Product Sale:

2009

2008

%

• Obat Generik

• Generic Drugs

353,608,501,476

383,589,296,003

92.18

• Obat Ethical, Lisensi, & Narkotika

• Ethical, Licensed Drugs, & Narcotics

272,346,193,663

225,686,728,203

120.67

• Obat Bebas

• CHP Drugs/Products

108,633,074,123

94,941,502,782

114.42

• Bahan Baku (minyak nabati, yodium, kina)

• Raw Materials (vegetative oil, iodine, kina)

71,755,468,763

54,279,472,141

132.20

• Alat kesehatan, pil KB, & lain-lain

• Medical equipment, contraceptive pill, & others

34,784,339,377

36,135,665,800

96.26

841,127,577,402

794.632.664.929

105.85

1,322,429,417,643

1,209,778,507,964

109.31

Sub Total Penjualan Produk Pihak Ketiga:

Third Party’s Product Sale:

• Obat Etikal

• Ethical Drugs

• Obat Generik

• Generic Drugs

142,992,926,851

82,685,130,229

172.94

• Obat Bebas

• CHP Drugs/Products

332,952,395,880

231,691,317,236

143.71

• Alat kesehatan dan lain-lain

• Medical equipment and so on

214,555,372,703

385,940,789,345

55.59

2,012,930,113,077

1,910,095,744,774

105.38

Sub Total Total

2,854,057,690,479

2,704,728,409,703 105.52

Produk Etikal

Penjualan Ekspor

Penggalakan produk etikal menghasilkan kenaikan penjualan di tahun 2009, yakni sebesar 20,67%.

Pertumbuhan penjualan ekspor tercatat naik 52,26% dibandingkan tahun 2008 karena penanganan yang lebih intensif.

Ethical Products

Export Sale

Boost for ethical products The record shows that growth of export sale generated increase in sale in 2009, 20.67%.

20.67%

The record shows that the growth of export sale rose by 52.26% compared the growth in 2008 due to more intensive handling.

52.26%


54

TINJAUAN USAHA

BUSINESS STATEMENT

Penjualan Bersih

Net Sale

Walaupun pertumbuhan penjualan produk perusahaan hanya mencapai 5.85% dibanding tahun 2008, namun ada trend yang menggembirakan, yaitu adanya kenaikan penjualan untuk lini produk Consumer Health Product yang sudah sejalan dengan strategi perusahaan untuk menggalakkan produk dari lini ini.

Although growth of the company’s product sale only reached 5.85% compared to the growth in 2008, however there is a encouraging trend, namely increase in sales for this Consumer Health Product line that has been in line with the corporate strategy to boost products of this line.

Di samping produk perusahaan sendiri, perusahaan juga melakukan penjualan produk-produk pihak ketiga melalui unit Distribusi/KFTD dan unit Retail/KFA. Pertumbuhan perusahaan yang tidak meningkat disebabkan karena adanya penurunan penjualan di sektor Distribusi/KFTD dengan penjualan utama di pasar institusi, karena dana yang terbatas, dan pergesaran pelaksanaan pengadaan oleh Pemerintah menunggu hasil dari Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden.

In addition to the company’s own products, the company also sells third parties’ products through Distribution/ KFTD unit and Retail/KFA unit. The company’s growth did not rise due to decrease in sale in Distribution/KFTD sector with the main sale in institutional market, due to limited amount of fund, and shift in the procurement by the Government pending the results of Legislative Election and Presidential Election.

Dalam tahun 2009, perusahaan juga telah dapat mencatatkan hasil penjualan ekspor dengan pertumbuhan yang cukup baik, yaitu sebesar Rp57,06 miliar naik sebesar 52,26% dari tahun 2008 yang sebesar Rp37,48 miliar. Kenaikan penjualan ekspor ini diakibatkan antara lain adalah penanganan yang lebih intensif, serta penambahan negara tujuan ekspor.

In 2009, the company has also recorded export sale with quite good growth, namely Rp57.06 billion rising by 52.26% from the year 2008 at Rp37.48 billion. This increase of export sale was due to among other things more intensive handling, and addition of export destination countries.

Penjualan Bersih Berdasarkan Segmen Produk (dalam Rupiah) Net Sale Based on Product Segment (in Rupiah) Uraian

Description

Penjualan lokal:

Local Sale:

• Obat, Pil KB, Alat Kesehatan, dan lain-lain • Minyak Nabati

• Drugs, contraceptive pill, Medical Devices, and so on

2008

%

2,796,995,127,798

2,667,252,054,389

104.86

2,779,541,921,643

2,648,118,193,889

104.96

17,453,206,155

19,133,860,500

Export Sale:

57,062,562,681

37,476,355,314

152.26

• Garam kina

• Kina salt

39,764,266,608

22,217,222,431

178.98

• Yodium dan Derivate

• Iodine and Derivate

14,537,996,000

12,928,389,210

112.45

• Obat & lain-lain

• Drugs, and so on

2,760,300,073

2,330,743,673

118.43

2,854,057,690,479

2,704,728,409,703

101,05

Penjualan ekspor:

• Vegetative Oil

2009

Total

91.22

Komposisi Harga Pokok Penjualan

Composition of Sale Base Price

Komponen Harga Pokok Penjualan terbesar adalah untuk pembelian barang jadi sebesar 80,19% dari total Harga Pokok Penjualan. Biaya pemakaian bahan adalah kedua terbesar dengan porsi 16,02% dan selanjutnya gaji/upah sebesar 3,71%, sisanya lain-lain 0,08%.

The biggest Component of Sale Base Price was for the purchase of finished goods at 80.19% of the total Sale Base Price. Cost of consumption of materials is the second biggest at the portion of 16.02% and then wage/ salary at 3.71%, others at 0.08%.


55 Laba Rugi Konsolidasi Tahun 2008 dan 2009 (dalam Rupiah) Consolidated INCOME STATEMENT 2008 and 2009 (in Rupiah)

2009

2008

Naik (Turun) Up (Down)

Uraian

Desciption

%

Penjualan

Sale

2,854,057,690,479

2,704,728,409,703

149,329,280,776

5.52

HPP

HPP

2,065,807,554,976

1,982,480,481,232

83,327,073,743

4.20

Laba Kotor

Gross Profit

788,250,135,503

722,247,928,471

66,002,207,033

9.14

Beban Usaha • Adm Umum • Penjualan

Operating Expenses • General Administration • Sale

282,473,584,436 393,843,105,410

258,718,192,181 356,493,167,663

23,755,392,255 37,349,937,747

9.18 10.48

Laba Usaha

Operating Profit

111,933,445,657

107,036,568,627

4,896,877,031

4.57

Pendapatan/Beban Lain

Other Earnings/Expenses

13,282,743,939

5,942,973,570

7,339,770,369

123.50

Beban Bunga

Interest Charges

25,486,369,011

16,873,686,055

8,612,682,956

51.04

Laba Sebelum Pajak

Profit Before Tax

99,729,820,584

96,105,856,142

3,623,964,444

3.77

Pajak

Tax

37,222,944,074

40,712,081,273

(3,489,137,199)

(8.57)

Laba Bersih

Net Profit

62,506,876,510

55,393,774,869

7,113,101,641

12.84

Laba Kotor

Gross Profit

Laba kotor Perusahaan meningkat 9,14% dari Rp722,25 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp788,25 miliar pada tahun 2009. Hal ini disebabkan adanya efisiensi harga pokok penjualan. Marjin laba kotor meningkat sebesar 0,92% dari 26,70% tahun 2008 menjadi 27,62% pada tahun 2009.

The Company gross profit rose by 9.14% from Rp722.25 billion in 2008 to Rp788.25 billion in 2009. This was due to efficiency of sale base price. The gross profit margin rose by 0.92% from 26.70% in 2008 to 27.62% in 2009.

Beban Usaha

Operating Expenses

Total beban usaha atau biaya perusahaan tahun 2009 adalah Rp676,32 miliar, terdiri dari biaya administrasi umum sebesar Rp282,47 miliar dan biaya penjualan sebesar Rp393,84 miliar. Jumlah ini naik 9,93% dibandingkan tahun 2008. Kenaikan beban usaha ini sejalan dengan meningkatnya penjualan.

The company’s total of business expenses or costs in 2009 was Rp676.32 billion, consisting of general administrative costs of Rp282.47 billion and cost of sale of Rp393.84 billion. This amount rose by 9.93% compared in 2008. This increase in business expenses was in line with increase in sale.

Laba Usaha

Business Profit

Laba usaha Perusahaan tumbuh sebesar 4,57% dari Rp107,04 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp111,93 miliar pada tahun 2009. Pertumbuhan ini disebabkan kenaikan penjualan lebih besar dari kenaikan biaya usaha.

The Company’s business profit grew by 4.57% from Rp107.04 billion in 2008 to Rp111.93 billion in 2009. This growth was due to higher increase of sale than increase in business expenses.

Laba Bersih

Net Profit

Laba bersih Perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 12.84% dari Rp55,39 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp62,51 miliar pada tahun 2009. Hal ini disebabkan karena efisiensi harga pokok dan penurunan tarif pajak dari 30% menjadi 28%.

The Company gross profit rose by 12.84% from Rp55.39 billion in 2008 to Rp62.51 billion in 2009. This was due to efficiency of sale base price and decrease in tax tariff from 30% to 28%.


56

TINJAUAN USAHA

BUSINESS STATEMENT Arus Kas Tahun 2008 dan 2009 (dalam Rupiah) Cash Flow in 2008 and 2009 (in Rupiah) Uraian

Description

2009

2008

%

Kas dan Setara Kas Awal Tahun

Cash and Equivalent Cash Beginning of Year

221,955,781,752

224,513,805,980

98.86

Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

Net Cash from Operational Activity

120,369,595,992

(22,080,322,177)

645.14

Kas Bersih dari Aktivitas Investasi

Net Cash from Investment Activity

(73,862,379,545)

(36,792,141,390)

(100.76)

Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan

Net Cash from Funding Activity

(104,641,989,598)

56,314,439,339

(285.82)

Mutasi Penerimaan/ Pengeluaran Kas

Transfer of Cash Revenue/ Expenditures

Kas dan Setara Kas Akhir Tahun

Cash and Equivalent Cash End of Year

(58,134,773,151) 163,821,008,601

(2,588,024,228) (2,146.30) 221,955,781,752

73.81

Kas Bersih

Net Cash

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional tahun 2009 meningkat sebesar 645,14% jika dibandingkan tahun 2008. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan penerimaan dari pelanggan sebesar Rp441,42 miliar. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan turun sebesar 285,82% dibandingkan tahun 2008. Hal ini disebabkan terjadi pembayaran hutang bank sebesar Rp90,61 miliar.

Net cash received from operational activities in 2009 rose by 645.14% compared to the net cash in 2008. This increase was due to increase in revenue from customers of Rp441.42 billion. The net cash used for funding activities fell by 285.82% compared to the net cash in 2008. This was due to payment of bank debts of Rp90.61 billion.

Total Aset

Total Assets

Total Aset tahun 2009 Kimia Farma naik 8,09% menjadi lebih dari Rp1,56 triliun. Peningkatan ini terjadi karena: • Meningkatnya jumlah Aset Lancar, dari Rp950,62 miliar di tahun 2008 menjadi 1,02 triliun di tahun 2009 atau naik sebesar 7,39%. • Jumlah Aset Tidak Lancar meningkat dari Rp495,05 miliar di tahun 2008 menjadi Rp541,74 miliar di tahun 2009 atau naik sebesar 9,43%.

Kimia Farma’s Total Asset in 2009 rose 8.09% to more than Rp1.56 trillion. This increase was due to: • Increase in the total amount of Current Assets, from Rp950.62 billion in 2008 to Rp1.02 trillion in 2009 or rising by 7.39%. • Total amount of Non Current Assets rose from Rp495.05 billion in 2008 to Rp541.74 billion in 2009 rising by 9.43%.

Aset Lancar

Current Assets

Jumlah Aset lancar perusahaan pada tahun 2009 sebesar Rp1,02 triliun atau meningkat sebesar 7,39%, dibandingkan tahun 2008 yang sebesar Rp950,62 miliar. Peningkatan Aset lancar tersebut terutama pada piutang usaha yang naik sebesar Rp39,46 miliar atau naik 14,48%, dan persediaan yang naik sebesar Rp24,49 miliar atau naik 5,42%. Selain itu, pajak dibayar di muka juga mengalami kenaikan sebesar 323,74%.

The company’s total amount of Current Assets was Rp1.02 trillion in 2009 or rising by 7.39%, compared to Rp950.62 billion in 2008. The increase of Current Assets was particularly at account receivable which rose by Rp39.46 billion or 14.48%, and inventory which rose by Rp24.49 billion or 5.42%. Furthermore, tax paid in advance rose by 323.74%.

Kas dan Setara Kas

Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas pada tahun 2009 menurun sebesar 26,19% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah Rp221,96 miliar. Penurunan ini dikarenakan pembayaran pinjaman bank sebesar Rp90,61 miliar.

Cash and cash equivalent in 2009 decreased by 26.19% compared in 2008 at Rp221.96 miliar. This decrease was due to payment of bank loan of Rp90.61 billion.


57 Neraca Konsolidasi Tahun 2008 dan 2009 (dalam Rupiah) Consolidated Balance Sheet in 2008 and 2009 (in Rupiah) Uraian

Explanation

Aset Lancar

Current Asset

Aset Tidak Lancar

Non-Current Asset

Total Aset

Total Asset

Kewajiban Lancar

Current Liability

Kewajiban Tidak Lancar

Non-Current Liability

Jumlah Kewajiban

2009

2008


%

1,020,884,466,060

950,617,883,670

70,266,582,390

7.39

541,740,164,077

495,051,915,969

46,688,248,108

9.43

1,562,624,630,137

1,445,669,799,639

116,954,830,498

8.09

510,854,102,157

449,854,948,189

60,999,153,968

13.56

56,455,427,885

48,050,308,650

8,405,119,235

17.49

Total Liability

567,309,530,042

497,905,256,839

69,404,273,203

13.94

Ekuitas

Equity

995,315,100,095

947,764,542,800

47,550,557,295

5.02

Jumlah Ekuitas dan Kewajiban

Total Equity and Liability

1,562,624,630,137

1,445,669,799,639

116,954,830,498

8.09

Piutang Usaha

Account Receivable

Piutang usaha pada tahun 2009 naik sebesar 14,88% dibandingkan dengan tahun 2008, yaitu menjadi Rp304,59 miliar. Kenaikan ini dikarenakan adanya kenaikan piutang instansi pemerintah sebesar Rp21,11 miliar dan piutang swasta sebesar Rp18,79 miliar. Umur piutang usaha tahun 2009 semakin pendek menjadi 36 hari dari 38 hari pada tahun 2008.

Account receivable in 2009 rose by 14.88%, compared to in 2008, to Rp304.59 billion. This increase was due to increase in government bodies’ receivable by Rp21.11 billion and private receivable by Rp18.79 billion. Account receivable life in 2009 was increasingly shorter to 36 days from 38 days in 2008.

Persediaan

Inventory

Persediaan pada tahun 2009 mencapai Rp437,41 miliar, jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 5,42% dibandingkan tahun 2008. Kenaikan persediaan tersebut sebagai pendukung penjualan di tahun 2010 yang ditargetkan menjadi Rp3,11 triliun.

Inventory in 2009 reached Rp437.41 billion. This amount rose by 5.42% compared in 2008. This increase in inventory supports the sale in 2010 targeted at Rp3.11 trillion.

Umur persediaan semakin panjang dari 65 hari pada tahun 2008 menjadi 74 hari pada tahun 2009.

Inventory life was increasingly longer from 65 days in 2008 to 74 days in 2009.

Aset Tidak Lancar

Non Current Assets

Pada tahun 2009 Aset tidak lancar sebesar Rp541,74 miliar atau naik sebesar 9,43% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp495,05 miliar. Kenaikan tersebut antara lain disebabkan oleh pertumbuhan dari Aset lain-lain sebesar Rp43,83 miliar atau 91,17%.

The total amount of Non Current Assets was Rp541.74 billion in 2009 or rising by 9.43% compared to Rp495.05 billion in 2008. This increase was due among other things growth of other Assets by Rp43.83 billion or 91.17%.

Kewajiban

Liabilities

Jumlah kewajiban mengalami kenaikan sebesar 13,94%, dari tahun 2008 sebesar Rp497,91 miliar menjadi Rp567,31 miliar pada tahun 2009. Dari sejumlah kewajiban pada tahun 2009, sebanyak Rp510,85 miliar berupa kewajiban lancar dan sisanya sebesar Rp56,46 miliar berupa kewajiban tidak lancar.

Total amount of liabilities rose by 13.94%, from Rp497.91 billion in 2008 to Rp567.31 billion in 2009 which comprised Rp510.85 billion of current liabilities and the remaining Rp56.46 billion of non current liabilities.


58

TINJAUAN USAHA

BUSINESS STATEMENT

Kewajiban Lancar

Current Liabilities

Pada tahun 2009, Kimia Farma memiliki kewajiban lancar sebesar Rp510,85 miliar. Peningkatan hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar menyebabkan kewajiban lancar pada tahun 2009 meningkat sebesar 13,56%.

In 2009 Kimia Farma had total liability of Rp510.85 billion. Increase in account payable and accrued expenses caused the current liability in 2009 rising by 13.56%.

Pada tahun 2009 perusahaan mendapat tambahan plafon kredit bank sebesar Rp62 miliar dari Rp235 miliar menjadi Rp297 miliar, dengan suku bunga antara 11,50% pa sampai dengan 13,50% pa, dan jangka waktu kredit 1 sampai dengan 3 tahun.

In 2009 the company received maximum additional bank credit of Rp62 billion from Rp235 billion to Rp297 billion, with interest rate in the range of 11.50% pa up to 13.50% pa, and a term of credit of 1 up to 3 years.

Kewajiban Tidak Lancar

Non Current Liabilities

Pada tahun 2009 kewajiban tidak lancar Kimia Farma sebesar Rp56,46 miliar, meningkat sebesar 17,49% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah Rp48,05 miliar. Kewajiban tidak lancar Perseroan yang merupakan kewajiban imbalan kerja berupa uang penghargaan dalam hal karyawan mengundurkan diri, meninggal, sakit/ cacat ataupun mencapai usia pensiun dini/normal, dan hutang sewa pembiayaan.

The total amount of Kimia Farma’s Non Current Liabilities was Rp56.46 billion in 2009 or rising by 17.49% compared to Rp48.05 billion in 2008. The Company’s non current liabilities constituting work reward liability comprise financial remuneration for period of service if an employee resigns, passes away, is sick / suffers physical defect, or reaches early/normal retirement age, and has financing lease debt.

Ekuitas

Equity

Ekuitas Kimia Farma meningkat 5,02% dari Rp947,76 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp995,32 miliar pada tahun 2009. Peningkatan ini karena meningkatnya saldo laba, terutama sejalan dengan pencapaian laba bersih di tahun tersebut.

Kimia Farma’s Equity rose by 5.02% from Rp947.76 billion in 2008 to Rp995.32 billion in 2009. This increase was due to increase in profit balance, particularly in line with the achievement of net profit in that year.

Investasi

Investment

Sepanjang tahun 2009, Kimia Farma melaksanakan investasi Aset tetap sebesar Rp34,08 miliar. Investasi Aset tetap tahun 2009 lebih tinggi sebesar Rp5,89 miliar naik 20,89% dibandingkan tahun 2008. Peningkatan ini disebabkan antara lain perusahaan melakukan investasi tanah sebesar Rp2,74 miliar.

In 2009, Kimia Farma had fixed Asset Investment of Rp34.08 billion. Asset Investment remained Rp5.89 billion higher in 2009 rising by 20.89% than in 2008. This increase was due among other things to the company’s land investment on land of Rp2.74 billion.

Investasi Tahun 2008 dan 2009 (dalam Rupiah) Investment in 2008 and 2009 (in Rupiah) Uraian Aset Tetap Tanah Gedung/Bangunan Mesin Kendaraan Inventaris Kantor Aset dalam penyelesaian Tanaman belum menghasilkan Aset sewa pembiayaan Lain-lain

Description Fixed Assets Land Buildings Machinery Vehicles Office Inventory Asset in Settlement Trees not yet producing Financing lease assets Others Total

2009

2008


2,744,855,000 234,879,397 472,920,942 830,841,179 6,845,500,843 11,013,705,985 298,859,294 11,611,121,888 25,057,845

1,910,332,767 2,337,212,613 985,672,000 6,099,669,980 16,283,918,465 224,658,106 346,761,127

2,744,855,000 (1,675,453,370) (1,864,291,671) (154,830,821) 745,830,863 (5,270,212,480) 74,201,188 11,611,121,888 (321,703,282)

34,077,742,373

28,188,225,058

5,889,517,315


59 Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal

Material Bonding for Investment of Capital Goods

Kimia Farma tidak memiliki ikatan yang material untuk investasi barang modal.

Kimia Farma does not have any material bonding for Investment of Capital Goods.

Informasi Keuangan dengan Kejadian Luar Biasa

Financial Information with Extraordinary Event

Tidak ada informasi keuangan dengan kejadian luar biasa sepanjang tahun 2009 ini.

There was no financial information with extraordinary event in 2009.

Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan

Impact of Change in Price on Sale

Dampak perubahan harga jual obat jika menyangkut penurunan harga Obat Generik Berlogo (OGB) akan cukup berdampak kepada penjualan karena harga OGB ditetapkan oleh pemerintah, demikian pula jika terjadi kenaikan harga bahan baku OGB akan berpengaruh kepada penjualan, karena penyesuaian harga jual OGB oleh pemerintah tidak dilakukan setiap ada kenaikan harga bahan baku.

Any change in drugs selling price if it concerns decrease in price of Generic Drugs with Logo (OGB), will bring about quite significant impact on sale because the price of OGB is determined by the government, likewise any increase in price of OGB raw material will affect the sale, because the government does not always adjust OGB selling price in every increase in price of raw materials.

Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Keuangan

Material Information and Facts After Date of Financial Report

Tidak ada informasi dan fakta material setelah tanggal laporan keuangan.

There was not any material information and fact after date of financial report.

Prospek Usaha Perusahaan

Corporate Business Prospect

Tinjauan lingkungan makro saat ini yang sekiranya berpengaruh pada industri farmasi adalah: • Pasar farmasi nasional pada tahun 2010 tumbuh 10,50% menjadi Rp37,06 triliun dengan pasar obat etikal tumbuh 10,60%, obat bebas tumbuh 11,20% dan obat generik tumbuh 10,00%. Untuk pasar reguler akan tumbuh 8,00% dan non reguler tumbuh 12,50% termasuk pasar pemerintah, sementara jumlah apotek dan rumah sakit secara nasional diprediksi akan terus bertambah. • Pemerintah telah mengambil beberapa langkah konkrit mengenai obat generik, seperti penerapan kewajiban pemakaian obat generik di seluruh unit layanan kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah, tanggal 14 Januari 2010. • Diterapkannya program Jamkesmas oleh pemerintah yang akan meningkatkan potensi pasar atas pemakaian produk obat. • Antisipasi terhadap kenaikan bahan baku obat terkait fluktuasi kurs US$ terhadap Rupiah, antara lain mencari sumber pemasok bahan baku yang lebih kompetitif tanpa mengesampingkan aspek kualitas.

Current macro-environment review possibly affecting pharmaceutical industry comprises: • In 2010, the national pharmaceutical market grows by 10.50% to Rp37.06 trillion with ethical drug market growing by 10.60%, CHP drugs market growing by 11.20% and generic drug market growing by 10.00%. Regular market and non regular market will grow by 8.00% and 12.50%, respectively, including government market, whereas it is predicted that the number of pharmacies and hospitals at the national level will keep on increasing. • Government has taken some concrete steps concerning generic drugs, such as application of obligatory use of generic drugs in all health service unit based on the Regulation of the Minister of Health of RI Number HK.02.02/menkes/068/I/2010 on Obligation To Use Generic Drugs In Government’s Health Service Facilities, dated January 14, 2010. • Application of Company Health Insurance (Jamkesmas) program by the government which will enhance the market potential on use of drug products. • Anticipation to the increase in price of drug raw materials associated with fluctuation of US$ exchange rate against Rupiah, among other things searching for more competitive supplier of raw materials without ignoring the quality aspect.


60

TINJAUAN USAHA

BUSINESS STATEMENT Perusahaan melakukan beberapa langkah untuk mendukung pengembangan perusahaan, baik pengembangan bisnis maupun pengembangan produk. Termasuk juga penyempurnaan pelayanan, khususnya di sektor distribusi dan retail, serta pengembangan Sumber Daya Manusia.

The Company takes some steps to support corporate development, both business and product. It also include improvement of service, particularly in the distribution and retail sectors, and Human Resources development.

Dari segi pengembangan bisnis, perusahaan telah mengintensifkan pengembangan jaringan usaha Laboratorium Klinik, Klinik Kesehatan, dan ekspor produkproduk perusahaan. Sedangkan dari sisi pengembangan produk, perusahaan selalu menghasilkan produk baru.

From the business development aspect, the company has intensified development of business network comprising Clinic laboratory, Health Clinic, and export of the company’s products. Whereas viewed from the aspect of product development, the company always fabricate new products.

Strategi di Masa Mendatang

Strategy in The Future

Kimia Farma telah mempelajari bahwa strategi terbaik adalah tetap fokus kepada bisnis intinya, yaitu dengan tetap menjaga sustainable growth operational perusahaan termasuk pembinaan dan pengembangan SDM, sehingga kemampulabaan korporat dapat dipertahankan.

Kimia Farma has learnt that the best strategy is to keep on focusing on its core business, namely by maintaining the company’s sustainable operational growth including development of Human Resources, hence corporate profitability can be maintained.

Strategi ini dijabarkan melalui tiga strategi pokok, yaitu: efektivitas biaya, diferensiasi produk, dan intensifikasi penjualan.

This strategi is described in three main strategies, namely: cost effectiveness, product differentiation, and intensification of sale.

Kebijakan Dividen

Dividend Policy

Kebijakan pembagian dividen merupakan kewenangan sepenuhnya dari Rapat Umum Pemegang Saham. Sebagaimana yang tercantum dalam prospektus, dividen payout ratio tahun buku 2002 dan 2003 sebesar 30% dari laba bersih. Sementara tahun buku 2004, pembagiannya sebesar 40% dari laba bersih. Tahun buku 2005 hingga tahun buku 2007, kembali sebesar 30%. Tahun buku 2008, besarnya menjadi 25%. Untuk tahun buku 2009, pembagian dividen sebesar 20%–30%.

Dividend payment policy is under General Meeting of Shareholders’ full authority. As stated in the prospectus, dividen payout ratio for the financial years 2002 and 2003 was 30% of the net profit. Meanwhile for the financial year 2004, the distribution is 40% of the net profit. In the range of financial years of 2005 to 2007, it returned to 30%. It was 25% in the Financial Year of 2008. Dividend payment was 20%–30% for the financial year of 2009.

Informasi Material Lainnya

Other Material Information

Tidak ada informasi material lainnya yang perlu disampaikan sepanjang tahun 2009.

There was no material information with extraordinary event in 2009.

Perubahan Peraturan Pemerintah yang Berpengaruh Signifikan

Amendment to any Government Regulation with Significant Effects

Tidak ada perubahan peraturan Pemerintah yang dianggap manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kimia Farma.

There is no amendment to any Government Regulation deemed by the management to have significant effects to Kimia Farma.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

Amendment to Accounting Policy

Tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan pada tahun 2010.

There is no amendment to any accounting policy made in 2010.


Komisaris Direksi Sekretaris Perusahaan Komite Audit Komite Nominasi dan Remunerasi Komite GCG Satuan Pengawas Intern Risiko Usaha Standar Perilaku Keterbukaan Informasi Perkara yang Sedang Dihadapi Perusahaan

Board of Commisisoners Board of Directors Corporate Secretary Audit Commitee Nomination and Remuneration Commitee GCG Commitee Internal Supervisory Unit Business Risks Behaviour Standards Information Openness Cases Which The Company is Encountered

63 66 69 71 73 75 76 77 79 79 79

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 1. Usaha Penanggulangan HIV 2. Program Kemitraan 3. Program Bina Lingkungan

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 1. HIV Alleviation Plan 2. Partnership Program 3. Community Development Program

80 80 82 84

Komitmen Perusahaan Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dan Lingkungan Pengakuan Perusahaan Atas Hak-Hak Karyawan Komitmen Perusahaan Terhadap Konsumen Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan

Company’s Commitment to the Work Health and Safety, and Environment Company’s Acknowlegment of Employee’s Rights Company’s Commitment to Consumers Responsibility for Annual Report and Financial Report

85 85 86 86

Tata Kelola Perusahaan CORPORATE GOVERNANCE

61


62

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE Sebagai salah satu perusahaan publik di Indonesia, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. melaksanakan Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik untuk memastikan bahwa perusahaan dijalankan sebagaimana mestinya. GCG merupakan komitmen perusahaan untuk mengikuti aturan main serta menjalankan bisnis secara sehat dan beretika, dengan berpedoman pada prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran (fairness) sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002.

As one of public companies in Indonesia, PT Kimia Farma (Persero), Tbk. implements Good Corporate Governance (GCG) to ascertain that the company is properly operated. GCG is the company’s commitment to comply with the rule of game and conduct business in a healthy and ethical manner, by referring to such principles as transparency, independence, accountability, responsibility, and fairness in accordance with the Minister of State-owned Enterprises’ Regulation Number Kep-117/M-MBU/2002.

Struktur dan proses tata kelola perusahaan mengikuti peraturan perundang-undangan di bidang perseroan terbatas dan pasar modal yang dituangkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan, serta pedoman tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana disarankan oleh Komite Nasional tentang Tata Kelola Perusahaan.

Structure and process of corporate governance follows the law and regulation on limited liability company and capital market stipulated in the Company’s Articles of Association, and guidelines for good corporate governance as recommended by the National Committee on Corporate Governance.

Keseriusan perusahaan dalam menjalankan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, telah membuat perusahaan bisa mendapatkan GCG Award untuk kategori Best Individual Indicators Right of Shareholders pada bulan Mei 2009. Ajang GCG Award ini merupakan kerjasama antara The Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dengan Majalah Business Review.

The company’s seriousness in implementing Good Corporate Governance has made the company receiving GCG Award for the category of Best Individual Indicators Right of Shareholders in May 2009. This arena of GCG Award is a cooperation between The Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) and Business Review magazine.

Sampai saat ini, Kimia Farma telah mempunyai kelengkapan atas unsur-unsur yang diperlukan dalam pelaksanaan GCG. Unsur-unsur tersebut adalah Komisaris Independen, Komite Audit, Komite GCG, Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Satuan Pengawas Intern (SPI).

Up to now, Kimia Farma has complete equipment for the elements required in GCG implementation. These elements are Independent Commissioner, Audit Committee, GCG Committee, Nomination and Remuneration Committee, and Internal Supervisory Unit (SPI).

Mei 2009, Kimia Farma berhasil mendapatkan GCG Award untuk kategori Best Individual Indicators Right of Shareholders. “May 2009, Kimia Farma received GCG Award for the category of Best Individual Indicators Right of Shareholders.”


63

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Komisaris Komisaris bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan perusahaan. Dewan Komisaris terdiri atas sekurang-kurangnya tiga orang dan salah seorang di antaranya diangkat sebagai Komisaris Utama. Para Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu lima tahun. Antara anggota Komisaris dan Direksi tidak diperbolehkan memiliki keterikatan kekeluargaan.

Board of Commissioners Board of Commissioners supervises, in general and or in particular, and gives advice to the Board of Directors in managing the Company. Board of Commissioner consists of at least three people and one of them is appointed as President Commissioner. Commissioners are appointed by General Meeting of Shareholders for a period of five years. Between members of the Board of Commissioners and of the board of directors must not have any family relation.

Tugas Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas melakukan pangawasan terhadap kebijaksanaan pengelolaan perusahaan yang dilakukan Direksi, serta bertanggung jawab untuk memberikan nasihat kepada Direksi, antara lain mengenai rencana pengembangan perusahaan, pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perusahaan, ketentuanketentuan Anggaran Dasar, Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) serta peraturan perundangundangan yang berlaku. Dalam melaksanakan kegiatan pengawasan, Komisaris mewakili kepentingan pemegang saham dan bertanggung jawab kepada RUPS.

Tasks of the Board of Commissioners Board of Commissioners is in charge of supervising corporate management policy carried out by the Board of Directors, and responsible for giving advice to the Board of Directors, among other things on corporate development plan, work plan implementation and corporate budget, provisions of the Articles of Association, General Meeting of Shareholders (GMS)’s resolutions and applicable law and regulation. In carrying out supervisory activity, Board of Commissioners represents the shareholders’s interest and is accountable to General Meeting of Shareholders.

Profil Dewan Komisaris telah disajikan pada halaman 30.

Profile of Board of Commissioners is presented on page 30.

Hubungan Tugas Komisaris dengan Komite Audit Komite Audit, yang dipimpin oleh Komisaris Independen, bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memberikan pendapat atas laporan-laporan, atau hal-hal lain yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, serta membantu mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris.

Relation between Tasks of Board of Commissioners and Audit Committee Audit Committee, led by Independent Commissioner, is in charge of helping the Board of Commissioners in giving opinion to reports, or matters presented by the Board of Directors to the Board of Commissioners, and helping to identify matters which need the Commissioners’ attention.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

General Meeting of Shareholders (GMS)

RUPS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di dalam perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris. Perusahaan selalu berupaya untuk menjamin agar hak-hak pemegang saham selalu dipenuhi serta memperlakukan semua pemegang saham secara setara. RUPS dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, RUPS Tahunan harus diselenggarakan dalam jangka enam bulan setelah berakhirnya tahun buku.

GMS is the highest ruler in a company and holds all authorities not granted to either the Board of Directors or Board of Commissioners. The Company always tries to guarantee that the shareholders’ rights are always fulfilled and to equally treat all shareholders. GMS is held at least once in a year, Annual GMS must be held within six moo after the end of a financial year.


64

TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE

Hubungan Tugas Komisaris dengan Komite Nominasi dan Remunerasi Komite Nominasi dan Remunerasi, yang dipimpin oleh Komisaris, bertugas membantu Dewan Komisaris dalam menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota Komisaris serta Direksi, membuat sistem penilaian dan memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Komisaris dan Direksi.

Relation between Tasks of Board of Commissioners and Nomination and Remuneration Committee Nomination and Remuneration Committee, led by Commissioner, is in charge of helping the Board of Commissioners in preparing criteria of selection and procedure of nomination for members of the Board of Commissioners and Board of Directors, making assessment system and giving recommendation on number of members of the Board of Commissioners and of the Board of Directors.

Dalam melaksanakan fungsi Remunerasi, tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah membantu Dewan Komisaris dalam menyusun dan mengevaluasi sistem penggajian, pemberian tunjangan dan fasilitas kerja bagi Dewan Komisaris dan Direksi.

In implementing the function of Remuneration, the task and responsibility of the Nomination and Remuneration Committee is to help the Board of Commissioners in preparing and evaluating the system of waging, provision of allowances and work facilities for the Board of Commissioners and Board of Directors.

Hubungan Tugas Komisaris dengan Komite GCG Komite GCG, yang saat ini dipimpin oleh Komisaris Independen bertugas membantu Dewan Komisaris dalam melakukan kajian terhadap kondisi perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan GCG.

Relation between Tasks of the Board of Commissioners and GCG Committee GCG Committee, currently led by Independent Commissioner, is in charge of assisting the Board of Commissioners in carrying out study on corporate conditions associated with the implementation of GCG.

Remunerasi Dewan Komisaris Gaji setiap bulan yang diterima oleh Komisaris Utama sebesar Rp19.600.000, Komisaris sebesar Rp17.640.000 masing-masing, ditambah dengan Tunjangan dan Fasilitas Lainnya, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-02/MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN.

Board of Commissioners’ remuneration Monthly salary received by the President Commissioner is Rp19,600,000, each Commissioner receives Rp17,640,000, plus Allowances and other Facilities, in accordance with the State Minister of State-owned Enterprises’ Regulation Number PER-02/MBU/2009 on Guidelines for Income of Board of Directors, Board of Commissioners, and Supervisory Council for State-owned Enterprises.

Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan sekurangkurangnya setiap bulan sekali atau setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh Komisaris Utama atau oleh 1/3 dari jumlah anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Rapat Direksi atau atas permintaan sedikitnya 1/10 bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah. Sepanjang tahun 2009, Dewan Komisaris telah melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 11 kali.

Board of Commissioners Meeting Board of Commissioners Meeting can be held at least once every month or at any time if it is deemed necessary by the President Commissioner or by 1/3 of the total number of members of the Board of Commissioners or upon written request from the Board of Directors Meeting or upon request of 1/10 of the total number of shares with a lawful right to vote. In 2009, Board of Commissioners has held 11 Meetings of the Board of Commissioners.

Daftar Hadir Rapat Komisaris Tahun 2009 Attendance in the Board of Commissioners Meeting 2009 Kehadiran/ Attendance

Nama Komisaris Name of Commissioner

Jabatan

Title

1

Agus Muhammad

Komisaris Utama

Chairman of Commissioner

10/11

2

Sjafi'i Ahmad

Komisaris

Commissioner

5/11

3

Effendi Rangkuti

Komisaris Independen


10/11

No

4

Darmansyah



11/11

5

Dandossi Matram



11/11


65 Rapat Komisaris dengan Direksi Komisaris setiap saat dapat melakukan rapat gabungan dengan Direksi dengan agenda utama adalah pembahasan kinerja Kimia Farma atau hal lain yang diperlukan sehubungan dengan rencana-rencana kegiatan yang memerlukan persetujuan Komisaris.

Board of Commissioners and Board of Directors Meeting Board of Commissioners may hold at any time a joint meeting with the Board of Directors with the main agenda of discussing Kimia Farma performance or other matters required in association with activity plans which require the Board of Commissioners’ approval.

Rapat Komisaris–Direksi adalah rapat yang diselenggarakan oleh Komisaris dan Direksi, sekurangkurangnya setiap sebulan sekali atau bilamana dianggap perlu. Rapat tersebut diselenggarakan sebagai bentuk koordinasi dalam rangka membahas laporan-laporan periodik Direksi dan memberikan tanggapan, catatan dan nasehat yang dituangkan dalam risalah rapat.

Board of Commissioners–Board of Directors Meeting refers to a meeting held by the Board of Commissioners and the Board of Directors, at least once in a month or if it is deemed necessary. The meeting is held as a form of coordination to discuss the Board of Directors’ periodical reports and to provide responses, notes and advice stipulated in the minutes of meeting.

Risalah rapat ditandatangani oleh seluruh Komisaris dan Direksi yang hadir dalam rapat dan didistribusikan kepada seluruh Komisaris dan Direksi. Rapat Komisaris dan Direksi dapat juga terselenggara atas inisiatif Direksi, bilamana Direksi menganggap ada hal-hal yang perlu segera mendapatkan tanggapan ataupun persetujuan Komisaris. Sepanjang tahun 2009, Rapat Gabungan telah dilaksanakan sebanyak 9 kali

Minutes of meeting is signed by all Commissioners and Directors present in the meeting and distributed to all Commissioners and Directors. Board of Commissioners and Board of Directors Meeting may also be held at the Board of Directors’ initiative, if the Directors deem there are some matters which need to receive immediate response or approval from the Board of Commissioners. 9 Joint Meetings had been held in 2009.

Daftar Hadir Rapat Direksi & Komisaris Tahun 2009 Attendance of Board Director & Commissioners Meeting in 2009 No

Nama/ Name

Jabatan

Title

Kehadiran/ Attendance

1

Agus Muhammad

Komisaris Utama

Chairman of Commissioner

8/9

2

Sjafi'i Ahmad

Komisaris

Commissioner

5/9

3

Effendi Rangkuti



9/9

4

Darmansyah



9/9

5

Dandossi Matram



9/9

6

M. Syamsul Arifin

Direktur Utama

President Director

8/9

7

Rusdi Rosman

Direktur Keuangan

Finance Director

8/9

8

Agus Anwar

Direktur Pemasaran

Marketing Director

9/9

9

Jisman Siagian

Direktur Produksi

Production Director

9/9

10

Zurbandi

Direktur Umum & SDM

General Affairs & Human Resources Director

9/9


66


Direksi

Board of Directors

Direksi bertanggung jawab sepenuhnya atas pengurusan perseroan sesuai kepentingan dan tujuan perseroan, serta mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan. Pengangkatan dan pemberhentian Direksi merupakan wewenang RUPS sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

Board of Directors is fully responsible for the management of the company in accordance with the company’s interest and objective, and represents the company before and out of court. Appointment and termination of the Board of Directors is under GMS’ authority as governed in the Company’s Articles of Association.

Tugas dan Wewenang Direksi Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perusahaan.

Tasks and authorities of the Board of Directors Board of Directors is fully responsible for performing its tasks for the Company’s benefits in achieving its purpose and objective. Every member of the Board of Directors shall perform his (her) tasks in good faith and full of responsibility with due observance to the applicable law and regulation and the Company’s Articles of Association.

Direktur Utama bertindak selaku eksekutif tertinggi yang memimpin, mengurus, dan mengendalikan perseroan, serta merancang strategi korporasi. Direktur Keuangan memimpin Direktorat Keuangan yang merencanakan strategi keuangan dan akuntansi, serta membuat laporan keuangan yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.

President Director acts as the highest executive who leads, manages, and controls the company and designs corporate strategies. Finance Director leads the Directorate of Finance which plans financial and accounting strategies, and makes financial report in accordance with the specified regulation.

Direktur Pemasaran memimpin, mengelola, dan mengendalikan Direktorat Pemasaran bertugas membuat strategi dan mengimplementasikannya sehingga tercapai hasil penjualan sesuai target perusahaan. Direktur Produksi memimpin, mengelola, dan mengendalikan aktivitas produksi agar tercapai hasil produksi seperti target yang telaj ditetapkan. Direktur Umum & SDM merancang strategi pengembangan SDM agar perusahaan memiliki SDM dengan kompetensi dan komitmen yang tinggi. Selain itu, Direktur Umum & SDM juga mengelola dan mengembangkan aset (tanah dan bangunan) agar dapat berfungsi optimal.

Marketing Director leads, manages, and controls the Directorate of Marketing which is in charge of making and implementing strategies to achieve sale earnings in accordance with the company’s target. Director of Production leads, manages, and controls production activities to achieve the targeted production outcome. General Affairs & Human Resources Director designs Human Resources development strategies so the company has Human Resources with competency and high commitment. Apart from that, General Affairs & Human Resources Director also manages and develops assets (land and building ) to optimally function.

Profil Direksi telah disajikan pada halaman 32.

Profile of Board of Directors is presented on page 32.

Remunerasi Direksi Gaji setiap bulan yang diterima oleh Direktur Utama sebesar Rp49.000.000, Direktur sebesar Rp44.100.000 masing-masing ditambah dengan Tunjangan dan Fasilitas Lainnya, sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-02/MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN.

Board of Directors remuneration Monthly salary received by the President Director is Rp49,000,000, each Director receives Rp44,100,000, plus Allowances and other Facilities, in accordance with the State Minister of State-owned Enterprises’ Regulation Number PER-02/MBU/2009 on Guidelines for Income of Board of Directors, Board of Commissioners, and Supervisory Council for State-owned Enterprises.

Rapat Direksi Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan Direktur Utama atau atas usul dari sekurang-kurangnya lebih dari 1/3 dari jumlah anggota Direksi atau atas permintaan Komisaris dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

Board of Directors Meeting Board of Directors’ Rapat can be held at anytime as it is deemed necessary upon request of the President Director or based on proposal from at least more than 1/3 of the total number of members of the Board of Directors or upon request of the Board of Commissioners by mentioning matters to be discussed.


67 Rapat Direksi adalah rapat rutin yang dilaksanakan oleh Direksi dengan agenda yang telah ditetapkan sebelumnya. Panggilan rapat dilakukan melalui undangan tertulis yang dilengkapi dengan data sebagai materi rapat. Agenda rapat dapat diusulkan oleh masing-masing Direksi dan disampaikan kepada Sekretaris Perusahaan yang akan bertindak selaku notulis. Pengambilan keputusan rapat dilakukan setelah melalui suatu pembahasan yang dimaksudkan untuk mengungkap pendapat masingmasing Direksi agar dapat diambil keputusan terbaik.

Board of Directors Meeting is a routine meeting held by the Board of Directors with the previously specified agenda. Summons for the meeting is made through a written invitation complete with data on agenda of meeting. Agenda of meeting can be proposed by each Director and submd to the Corporate Secretary who will act as note maker. Meeting’s resolution is adopted through a discussion to disclose opinions of each Director to make the best decision.

Setiap kali rapat, dibuat daftar hadir yang ditandatangani oleh semua yang hadir serta notulen rapat yang dibuat oleh Sekretaris Perusahaan. Notulen rapat yang telah ditandatangani oleh Direksi yang hadir dalam rapat, didistribusikan kepada seluruh Direksi dan bila perlu kepada unit kerja yang terkait dengan keputusan rapat. Sepanjang tahun 2009, Direksi telah melaksanakan Rapat sebanyak 48 kali.

An attendance list signed by all attending the meeting is made in each meeting and minutes of meeting is made by the Corporate Secretary. Minutes of meeting already signed by the Directors is distributed to all Directors and if necessary to the work units related to the meeting’s resolutions. The Board of Directors held 48 Meetings in 2009.

Penetapan dan besarnya remunerasi Direksi dan Komisaris dihitung dan ditetapkan dalam rapat dengan Dewan Komisaris, dengan mengikuti ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-02/ MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN, yang memasukan faktor faktor Indeks Pendapatan, Indeks Total Aktiva, Faktor Penyesuaian Industri, Faktor Penyesuaian Inflasi dan Faktor Jabatan, serta kemampuan perusahaan.

Directors and Commissioners’ remuneration is calculated and decided in a meeting with the Board of Commissioners, by following the provisions set forth in the State Minister of State-owned Enterprises’ Regulation Number PER02/MBU/2009 on Guidelines for Income of Board of Directors, Board of Commissioners, and Supervisory Council for State-owned Enterprises, incorporating such factors as Revenue Index, Total Asset Index, Industrial Adjustment Factor, Inflationary Adjustment Factor and Functional Factor, and the company’s capability.

Daftar Hadir Rapat Direksi Tahun 2009 Attendance of Board Directors Meeting in 2009 No

Nama Direksi Name of Director

Jabatan

Title

Kehadiran Attendance

1

M. Syamsul Arifin

Direktur Utama

President Director

46/48

2 3 4

Rusdi Rosman Agus Anwar Jisman Siagian

Direktur Keuangan Direktur Pemasaran Direktur Produksi

48/48 45/48 47/48

5

Zurbandi

Direktur Umum & SDM

Finance Director Marketing Director Production Director General Affairs & Human Resources Director

48/48


68


Pelatihan dan Seminar Sepanjang tahun 2009, jajaran Komisaris & Direksi telah mengikuti sejumlah seminar dan pelatihan demi menambah wawasan dan mengembangkan keahliannya. Berikut adalah kegiatan yang diikuti Direksi & Komisaris dalam rangka pengembangan diri sepanjang tahun 2009.

Training and Seminar In 2009, Commissioners & Directors attended a number of seminars and training to enhance knowledge and develop their skill. Below are activities that Directors & Commissioners attended for self-development in 2009.

Daftar Risalah Rapat Direksi 2009 List of topics of Directors Meeting in 2009 Pokok Bahasan

Bulan Month

Rencana target Pemasaran 2009 Pengembangan Bisnis Kimia Farma Pengembangan dan Pelatihan SDM Pembahasan Kerjasama dengan Alfamart

January 2009

Laporan Tim Annual Report Laporan Direktorat Produksi

February 2009

Rencana Merger BUMN Farmasi Finalisasi Laporan Keuangan 2008

March 2009

Pembahasan Tiap Direktorat Persiapan RUPS tahun buku 2008

April 2009

Presentasi PKBL Presentasi SPI

May 2009

Restrukturisasi KFTD Pembahasan Perkebunan Bintang

June 2009

Rencana Pengembangan Skin Lab Rencana Franchise KFA

July 2009

Pembahasan Laboratorium Klinik Persiapan Rapat dengan Kementrian BUMN Pencairan Stok Produk KF Kerjasama Beauty Advisor Venus

August 2009 September 2009

Laporan Pelepasan Aset Laporan Tim Jarak Kepyar

October 2009

Workshop Jamkesmas Rencana Implementasi ERP

November 2009

Hasil Studi Kelayakan Radiofarmaka Program Kerja 2010

December 2009

Topics Marketing Target Plan 2009 Kimia Farma Business Development Human Resources Development and Training Discussion on Cooperation with Alfamart Annual Report Team’s Report Directorate of Production’s Report Pharmaceutical State-owned Enterprise Mergers Plan Financial Report 2008’s Finalization Discussion of Every Directorate Preparation of GMS financial year 2008 PKBL Presentation SPI Presentation KFTD Restructuring Bintang Plantation Discussion Skin Lab Development Plan KFA Franchise Plan Clinic Laboratory Discussion Preparation of Meeting with the Ministry of State-owned Enterprise KF Product Stock Liquidation Beauty Advisor Vinus Cooperation Asset Release Report Jatropha Kepyar Team’s Report Workshop on Jamkesmas ERpImplementation Plan Results of Radiopharmaceutical Feasibility Study Work Program 2010

Daftar PELATIHAN/SEMINAR Direksi 2009 List of Directors TRAINING/SEMINAR in 2009 Tanggal Date

Nama Pelatihan/ Seminar

Jabatan

Name of Training/ Seminar

Title

16–18 Februari 2009/ February 16-18, 2009

Pelatihan ESQ Eksekutif

Direktur Keuangan

Executive ESQ Training

Finance Director

18 Maret 2009/ March 18, 2009

BUMN Eksekutif Club

Direktur Umum dan SDM

BUMN Executive Club

29-30 Juli 2009/ July 30, 2009

Pelatihan Assesment Penerapan GCG pada BUMN

Direktur Keuangan, Direktur Umum dan SDM, dan Komisaris

GCG Application Assessment Training in BUMN

28 September 2009/ September 28, 2009

Seminar Direktur Umum di Turki

Direktur Umum dan SDM

General Affairs Director Seminar in Turkey

28 Oktober 2009/ October 28, 2009

Penyegaran Komisaris & Direksi BUMN

Direktur Keuangan dan Direktur Pemasaran

Refreshment of Stateowned Enterprises’ Commissioners and Directors

General Affairs and Human Resources Director Finance Director, General Affairs and Human Resources Director, and Commissioners General Affairs and Human Resources Director Finance Director and Marketing Director


69 Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Sekretaris Perusahaan merupakan jabatan struktural setingkat di bawah Direksi yang sehari-harinya bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Posisi Sekretaris Perusahaan Kimia Farma dijabat oleh Endang Suyarti Z.N. sampai 15 November 2009 dan kemudian digantikan oleh Adhi Nugroho.

Corporate Secretary is a structural function one level below Directors and is directly responsible to the Directors on a daily basis. Endang Suyarti Z.N. served as Kimia Farma’s Corporate Secretary up to November 15, 2009 and was replaced then by Adhi Nugroho.

Tugas Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan piagamnya fungsi dan peran sekretaris perusahaan Kimia Farma meliputi:

Tasks of Corporate Secretary In accordance with its chapter, the function and role of Kimia Farma’s corporate secretary comprises:

1. Liasion officer yang menjadi penghubung antara Direksi dengan Komisaris, koordinator antar Direksi, mewakili Perusahaan dalam berkomunikasi dengan masyarakat, regulator lembaga, dan asosiasi lain yang berkaitan dengan perusahaan.

1. Liaison officer serving as connector between Directors and Commissioner, inter-Director coordinator, representing the Company in communication with the community, institutional regulator, and other association related to the company.

2. Investor relation officer yaitu menjadi penghubung antara Perusahaan dengan pemegang saham, investor, dan calon investor Perusahaan.

2. Investor relation officer namely serving as connector between the Company and shareholders, investors, and prospective investors.

3. Compliance officer yang mengikuti perkembangan peraturanperaturan perundangan yang berlaku dan memastikan bahwa perusahaan memenuhi peraturan tersebut serta membantu Direksi memantau sejauh mana implementasi GCG dijalankan.

3. Compliance officer follows any development of applicable law and regulation and ascertains that the company meets the regulation and helps the Directors monitor the implementation of GCG.

4. Administrator yang mengelola dokumen penting perusahaan.

4. Administrator which important documents.

5. Protokoler yang menyelenggarakan dan atau mengkoordinasikan tata cara kegiatan perusahaan.

5. Protocol which organizes and or coordinates the company’s activity procedure.

manages

the

company’s

Profil Sekretaris Perusahaan/Profile of Corporate Secretary Adhi Nugroho

Menyelesaikan pendidikan Apoteker di Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada dan bergabung dengan Kimia Farma sejak 1983. Ia banyak bertugas di Direktorat Produksi. Terakhir menjadi Manajer Supply Chain Management dan pada tanggal 16 November 2009 menjadi Corporate Secretary PT Kimia Farma (Persero) Tbk. menggantikan Endang Suyarti Z.N.

He completed Pharmacist education in Faculty of Pharmacy, Gajah Mada University and joined Kimia Farma since 1983. He has been mostly assigned at the Directorate of Production. His last position was Supply Chain Management manager and as of November 16, 2009 he serves as Corporate Secretary of PT Kimia Farma (Persero), Tbk. replacing Endang Suyarti Z.N.


70


Program Kerja 2009 Sepanjang tahun 2009 Sekretaris Perusahaan telah menjalankan program-program kerja sebagai berkut: 1. Menyiapkan dokumen perusahaan terkait dengan kewajiban sebagai perusahaan terbuka, annual report dan laporan keuangan periodik; 2. Mengelola komunikasi internal; 3. Melakukan financial public relation yang membangun sentiment positif pasar; 4. Melaksakan event korporat dengan cost effectiveness berkoordinasi secara lintas sektoral; 5. Melakukan aktifitas steering dan organizing comittee terkait dengan penyelenggaran RUPS.

Work Programs 2009 In 2009 the Corporate Secretary has implemented the following work programs: 1. Preparing corporate documents related to the obligations as an open company, annual report and periodical financial report; 2. Managing internal communication; 3. Performing financial public relation which builds the market’s positive sentiment; 4. Organizing corporate events with cost effectiveness in cross-sector coordination; 5. Carrying out steering and organizing comittee activities associated with the holding of GMS.

Rencana Program Kerja 2010 Untuk tahun 2010 sekretaris perusahaan akan menjalankan program yang telah direncanakan, yaitu: 1. Mengelola ketersediaan akses komunikasi bagi investor dengan fokus pada pengelolaan website korporat dengan fokus prioritas kepentingan investor. 2. Mengelola ketersediaan akses informasi bagi stakeholders (selain investor) dengan menyediakan informasi publik yang diminta oleh stakeholder. 3. Mempengaruhi secara psikologis atas perkembangan positif harga saham perusahaan dengan melakukan financial public relation yang membangun sentimen positif pasar terhadap perusahaan. 4. Mengelola kewajiban terhadap ketentuan transparansi dan keakuratan informasi dengan menyiapkan dokumen perusahaan terkait dengan kewajiban sebagai perusahaan terbuka (annual report dan laporan keuangan periodik). 5. Mengelola kepatuhan kepada peraturan perundangundangan pasar modal. 6. Menyelenggaraan RUPS dan rapat lainnya. 7. Mengelola komunikasi internal melalui penerbitan bulletin internal dengan mekanisme komunikasi dua arah. 8. Mengelola image building program upaya komprehensif networking dengan para stakeholder (jurnalis, asosiasi, pemerintah, karyawan, pemegang saham, pelanggan). 9. Mengelola kegiatan support manajemen salah satunya dengan melaksanakan event korporat dengan cost effectiveness berkoordinasi secara lintas sektoral. 10. Pelaksanaan pengembangan profesi melalui program pelatihan dan keikutsertaan aktif di organisasi Humas BUMN, Emiten, Wartawan, dan sebagainya. 11. Berperan aktif dalam pelaksanaan rencana penggabungan BUMN Farmasi dengan melaksanakan sosialisasi internal perusahaan dan lainnya.

Work Programs 2010 In 2010 the corporate secretary will implement the planned programs as follows: 1. Managing availability of communication access for investor by focusing on the management of corporate website by prioritizing the investors’ interest. 2. Managing availability of information access to stakeholders (in addition to investors) by providing public information as requested by stakeholders. 3. Psychologically affecting positive development of the company’s share price by making financial public relation which builds the market’s positive sentiment to the company. 4. Managing the obligation to the provision of transparency and keakurata of information by preparing the company’s documents related to the obligations as an open company (annual report and periodical financial report). 5. Managing compliance with law and regulation on capital market. 6. Holding GMSs and other meetings. 7. Managing internal communication through issuance of internal bulletin with two-way communication mechanism. 8. Managing image building program through networking comprehensive efforts with stakeholders (journalists, associations, government, employees, shareholders, customers). 9. Managing management support activities, one of which is organizing corporate events with cost effectiveness in cross-sector coordination. 10. Implementing profession development through training program and active participation in the Stateowned Enterprise Public Relation, Issuers, Journalists organization s, and so on. 11. Playing an active role in implementing the pharmaceutical State-owned Enterprise merger plan by carrying out the company’s internal socialization and so on.


71 Komite Audit

Audit Committee

Komite Audit diketuai oleh Effendi Rangkuti, SH yang juga menjadi Komisaris Independen. Sedangkan anggota Komite Audit terdiri dari: 1. Roberth Gonijaya 2. Danrivanto Budhijanto

Audit Committee is chaired by Effendi Rangkuti, SH serving also as Independent Commissioner. Whereas members of Audit Committee consist of: 1. Roberth Gonijaya 2. Danrivanto Budhijanto

Profil Komite Audit/Profile of Audit Commitee Effendi Rangkuti, SH

Ketua Komite Audit Lulus AKABRI tahun 1970 dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI (Purn). Meraih gelar Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum dan Militer dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Jenderal Achmad Yani dengan spesialisasi Manajemen Industri tahun 1992. Pernah menjadi kuasa pemegang saham Panglima TNI di PT Manunggal Air Service. Menjabat sebagai Ketua Komite Audit perseroan sejak tanggal 2 September 2004.

Chairman of Audit Committee He graduated from Indonesian Armed Forces Academi (AKABRI) in 1970 with the last rank as Major General TNI (Indonesian National Army) (Ret ). He reached Sarjana Hukum title from the Law and Military Academy and completed education at General Achmad Yani University with specialization in Industrial Management in 1992. He served as proxy of shareholder for TNI Commander at PT Manunggal Air Service, currently serving as Chairman of the Company’s Audit Committee since September 2, 2004.

Roberth Gonijaya

Anggota Komite Audit Menyelesaikan pendidikan terakhir di University of Illinois at UrbanaChampaign, Amerika Serikat dengan memperdalam ilmu keuangan. Tahun 1995, lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Pegawai negeri sipil pada Sekretariat Inspektorat Jenderal Departemen Keuangan dan menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi di Jakarta.

Member of Audit Committee He completed his last education at University of Illinois at UrbanaChampaign, United States of America studying financial science. In 1995, he graduated from State Accounting Academy. Civil Servant at the Secretariat of the Inspectorate General of the Department of Finance and lecturer at several universities in Jakarta.

Danrivanto Budhijanto

Anggota Komite Audit Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung dengan mengambil spesialisasi Hukum Internasional dan kemudian memperdalam ilmu hukum di The John Marshall Law School, Chicago, Amerika Serikat. Disamping aktif menulis di media masa dan mengajar di almamaternya, saat ini merupakan peneliti utama pada Indonesian Center of Air & Space Law.

Member of the Audit Committee He completed education at the Faculty of Law, Padjadjaran University, Bandung with specialization in International Law and then studying further Law Science at The John Marshall Law School, Chicago, USA. He is actively writing in mass media and teaching at his almamater; currently he is senior researcher at Indonesian Center of Air & Space Law.


72


Tugas Komite Audit Sesuai dengan piagamnya, Komite Audit memiliki tugas antara lain sebagai berikut: 1. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh audit internal. 2. Mengevaluasi peranan dan pelaksanaan tugas auditor eksternal. 3. Menyusun rekomendasi mengenai sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya. 4. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan kajian bersama Direksi dan Auditor Eksternal terkait dengan laporan keuangan tahunan dan permasalahannya. 5. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan pengkajian bersama Direksi dan Auditor Internal. 6. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan.

Tasks of the Audit Committee In accordance with its chapter, audit committee gas the following tasks: 1. Evaluating implementation of activity and results of audit conducted by internal audit. 2. Evaluating role and implementation of tasks of external auditor. 3. Preparing recommendations on corporate management control system and its implementation. 4. Providing input to the Board of Commissioners as material of studi together with the Board of directors and External Auditor related to the annual financial report and its problems. 5. Giving inputs to the Board of Commissioners as material of study together with the Board of Directors and Internal Auditor. 6. Conducting studi on the company’s compliance with law and regulation.

Program Kerja 2009 Sepanjang tahun 2009, Komite Audit telah melaksanakan sebagai berikut: 1. Mengikuti proses penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Audit Laporan Keuangan Perusahaan beserta Anak Perusahaan serta audit atas Pengelolaan Kemitraan Bina Lingkungan tahun buku 2009. 2. Memantau pelaksanaan audit operasional dan keuangan. 3. Membahas temuan temuan audit yang signifikan. 4. Melakukan penelaahan dan pembahasan terhadap Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.

Work Program 2009 In 2009, Audit Committee has carrying out the following activities: 1. Following the process of appointment of Public Accountant Office for Audit of Financial Report of the Company and Subsidiaries and audit of Community Development Partnership Management for financial year 2009. 2. Monitoring implementation of operational and financial audit. 3. Discussing significant audit findings. 4. Reviewing and discussing Independent Auditor’s report on Consolidated Financial Report for the financial year ended on December 31, 2009.

Rencana Program Kerja 2010 Berikutnya Komite Audit telah merekomendasikan kepada Dewan Komisaris atas beberapa hal yang perlu dilaksanakan oleh Direksi, yaitu: 1. Melakukan usaha-usaha pemanfaatan sumber daya secara optimal dalam rangka peningkatan kinerja berbagai lini di Kimia Farma. 2. Mengupayakan manajemen kas yang sehat dan tepat untuk memaksimalkan penggunaan kas. 3. Menata sistem informasi secara terpadu untuk mewujudkan proses bisnis yang efektif dan efisien. 4. Meningkatkan efektifitas Sistem Pengendalian Interen secara kesinambungan dengan mengembangkan lingkungan pengendalian yang kondusif guna memberikan jaminan yang memadai atas pencapaian tujuan perusahaan. 5. Mengimplementasikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dan manajemen risiko secara konsisten.

Work Programs 2010 Furthermore, Audit Committee has given recommendations to the Board of Commissioners on some matters which need to be carried out by the Board of Directors, namely: 1. To pursue efforts for optimal use of resources to enhance perform in various line in Kimia Farma. 2. To pursue healthy and appropriate cash management to maximize utilization of cash. 3. To arrange integrated information system to materialize effective and efficient business process. 4. To continuously enhance effectiveness of Internal Control System by developing conducive control environment to give adequate guarantee to achieve the company’s objective. 5. To consistently implement principles of good corporate governance and risk management.


73 Komite Nominasi dan Remunerasi

Nomination and Remuneration Committee

Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: Kep-01/ Komisaris/II/2009 yang bertugas membantu komisaris mempersiapkan calon anggota dewan komisaris dan direksi serta mengusulkan besaran remunerasinya. Adapun susunan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai berikut: 1. dr. H. Darmansyah (Ketua) 2. Dandossi Matram 3. Edy Suwahyo

Nomination and Remuneration Committee was formed based of the Board of Commissioners’ Decision Number: Kep-01/Komisaris/II/2009 assigned to help commissioners to prepare candidate members of the Board of Commissioners and of the Board of Directors and to propose the amount of remuneration. Composition of Membership of the Nomination and Remuneration Committee is as follows: 1. dr. H. Darmansyah (Chairman) 2. Dandossi Matram 3. Edy Suwahyo

Profil Komite NOMINASI DAN Remunerasi/ Profile of NOMINATION AND Remuneration COMMITEE dr. H. Darmansyah

Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Menjadi perwira militer dari TNI AL dengan pangkat terakhirnya Laksamana Muda TNI (purn). Karir militer terakhir adalah Wakil Kepala RSAL dr. Mintoharjo, Jakarta. Tercatat sebagai anggota Komisi VIII dan VI, serta Sekretaris Fraksi ABRI dan Anggota Tetap Badan Pekerja MPR RI. Pernah menjadi anggota Tim Ahli Menteri Tenaga Kerja RI.

Chairman of Nomination and Remuneration Committee He graduated from Faculty of Medicine of the University of Indonesia, served as military officer of Indonesian Navy (TNI AL) with the last rank of Rear Admiral TNI (Ret.). His last career in the military was Deputy Head of RSAL (Navy Hospital) dr. Mintoharjo, Jakarta. He is registered as member of Commissions VIII and VI, Secretary of ABRI Faction, and Permanent Member of Working Body of MPR of RI. He served as member of Expert Team of Minister of Manpower of RI.

Dandossi Matram

Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Menjalani studi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Beberapa kualifikasi profesional telah diraih antara lain Licensed Underwriter Representative oleh Bapepam. Pernah menjadi Corporate Secretary di PT Kimia Farma Tbk. Aktif di Masyarakat Profesional Madani, FCGI, Asosiasi Emiten Indonesia dan lain-lain. Pernah menjabat Corporate Affairs Manager di PT Unilever Indonesia.

Member of the Nomination and Remuneration Committee He studied in State Accounting College and Faculty of Economy of the University of Indonesia. Some professional qualifications have been reached among other things Licensed Underwriter Representative from Capital Market Supervisory Agency (Bapepam). He served as Corporate Secretary in PT. Kimia Farma Tbk. He is active in the Civil Professional Community, FCGI, Indonesian Issuers Association, and so on. He served as Corporate Affairs Manager in PT. Unilever Indonesia.

Edy Suwahyo

Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Menyelesaikan pendidikan apoteker di Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1980. Bergabung dengan Kimia Farma sejak tahun 1981 di Surabaya. Karir terakhirnya di Kimia Farma sebagai Manajer Pembinaan dan Pengembangan SDM. Saat ini aktif berorganisasi, yakni sebagai pengawas Anak Perusahaan dan ketua Yayasan Kesejahteraan Keluarga Kimia Farma.

Member of the Nomination and Remuneration Committee He completed pharmacist education at the University of Airlangga, Surabaya in 1980. He joined Kimia Farma in 1981 in Surabaya. His last career in Kimia Farma was as Human Resources Development Manager. He is currently active in the organization, namely as supervisor of Subsidiary and chairman of Kesejahteraan Keluarga Kimia Farma Foundation.


74


Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi • Memberikan pendapat profesional dan independen terhadap hal-hal yang berhubungan dengan nominasi dan remunerasi kepada komisaris. • Melakukan penelaahan tingkat kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah nominasi dan remunerasi • Berpartisipati aktif dalam memberikan masukan dan tanggapan pada setiap diskusi, rapat, dan pertemuan dengan komisaris. • Melaporkan hasil kerja komite kepada komisaris PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

Tasks of the Nomination and Remuneration Committee • Giving professional and independent opinions on matters associated with nomination and remuneration to the Board of Commissioners. • Reviewing the company’s level of company with the law and regulation associated with nomination and remuneration issues. • Actively participating in giving inputs and responses in every discussion, meeting, and meeting with Board of Commissioners. • Reporting the committee’s results of work to PT. Kimia Farma (Persero), Tbk.’s Board of Commissioners.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut, selama tahun 2009 Komite Nominasi dan Remunerasi telah menelaah kriteria sistem penggajian dan pemberian tunjangan Dewan Komisaris, Direktur, dan pejabat satu tingkat di bawah Direksi, serta sistem pensiun, dan sistem kompensasi bagi karyawan.

In implementing these tasks, Nomination and Remuneration Committee in 2009 has reviewed criteria of Waging System and provision of allowances for the Commissioners, Directors, and official one level below the Directors, and retirement system, and system of compensation for employees.

Selama tahun 2009, jumlah gaji yang dibayarkan kepada anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan anggota Komite-komite di bawah Dewan Komisaris Perusahaan sebesar Rp4.026.720.000 ditambah dengan tunjangan dan fasilitas lainnya.

In 2009, the amount of salary paid to members of the Board of Commissioners, of the Board of Directors and of the Committees under the Company’s Board of Commissioners was Rp4,026,720,000 plus with allowances and other facilities.

Komite GCG

GCG Committee

Dalam rangka menegakkan ketentuan yang berkaitan dengan penerapan prinsip dan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), maka PT Kimia Farma (Persero) Tbk. telah membentuk Komite GCG.

In order to enforce provisions associated with application of Good Corporate Governance principles and practises, PT. Kimia Farma (Persero), Tbk. has formed GCG Committee.

Adapun susunan keanggotaan Komite GCG adalah sebagai berikut. 1. Dandossi Matram (Ketua) 2. dr. H. Darmansyah 3. Armiarti T. Wibawanto

Composition of Membership of the GCG Committee is as follows: 1. Dandossi Matram (Chairman) 2. Darmansyah 3. Armiarti T. Wibawanto

Tugas Komite GCG • Membangun pemahaman, kepedulian dan komitmen untuk melaksanakan GCG oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta Pemegang Saham Pengendalian, dan semua karyawan. • Melakukan kajian terhadap kondisi perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan GCG dan tindakan korektif yang diperlukan. • Menyusun program dan pedoman pelaksanaan GCG Perusahaan. • Melakukan internalisasi pelaksanaan GCG sehingga terbentuk rasa memiliki dari semua pihak dalam perusahaan, serta pemahaman atas pelaksanaan pedoman GCG dalam kegiatan sehari-hari.

Tasks of the GCG Committee • Building understanding, concern and commitment to implement GCG by all members of the Board of Directors and of the Board of Commissioners, and Control Shareholders, and all employees. • Reviewing corporate conditions associated with implementation of GCG and corrective measures required. • Preparing program dan guidelines for the Company’s GCG implementation. • Internalizing GCG implementation to form the feeling of ownership of all in the company, and understanding on implementation of GCG guidelines in daily activities.


75 Kegiatan Komite GCG Tahun 2009 Dalam pelaksanaan tugas selama tahun 2009, Komite GCG telah melakukan sosialisasi kepada karyawan, dan para karyawan telah menandatangani pedoman perilaku yang didasarkan pada nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis serta penyempurnaan peraturan barang dan jasa dalam rangka memenuhi pelaksanaan GCG.

GCG Committee’s Activities in 2009 In implementing its tasks in 2009, GCG Committee has carried out socialization to employees, and employees have signed the ethical code based on the corporate values and business ethics and enhancement in the goods and services regulation to meet the implementation of GCG.

Profil Komite GCG/Profile of GCG COMMITEE Dandossi Matram

Ketua Komite GCG Menjalani studi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Beberapa kualifikasi profesional telah diraih antara lain Licensed Underwriter Representative oleh Bapepam. Pernah menjadi Corporate Secretary di PT Kimia Farma Tbk. Aktif di Masyarakat Profesional Madani, FCGI, Asosiasi Emiten Indonesia dan lain-lain. Pernah menjabat Corporate Affairs Manager di PT Unilever Indonesia.

Chairman of GCG Committee He studied in State Accounting College and Faculty of Economy of the University of Indonesia. Some professional qualifications have been reached among other things Licensed Underwriter Representative from Capital Market Supervisory Agency (Bapepam). He served as Corporate Secretary in PT. Kimia Farma Tbk. He is active in the Civil Professional Community, FCGI, Indonesian Issuers Association, and so on. He served as Corporate Affairs Manager in PT. Unilever Indonesia.

dr. H. Darmansyah

Anggota Komite GCG Lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Menjadi perwira militer dari TNI AL dengan pangkat terakhirnya Laksamana Muda TNI (purn). Karir militer terakhir adalah Wakil Kepala RSAL dr. Mintoharjo, Jakarta. Tercatat sebagai anggota Komisi VIII dan VI, serta Sekretaris Fraksi ABRI dan Anggota Tetap Badan Pekerja MPR RI. Pernah menjadi anggota Tim Ahli Menteri Tenaga Kerja RI.

Member of the GCG Committee He graduated from Faculty of Medicine of the University of Indonesia, served as military officer of Indonesian Navy (TNI AL) with the last rank of Rear Admiral TNI (Ret.). His last career in the military was Deputy Head of RSAL (Navy Hospital) dr. Mintoharjo, Jakarta. He is registered as member of Commissions VIII and VI, Secretary of ABRI Faction, and Permanent Member of Working Body of MPR of RI. He served as member of Expert Team of Minister of Manpower of RI.

Armiarti T. Wibawanto

Anggota Komite GCG Memiliki 2 latar belakang pendidikan, yakni manajemen keuangan dan hukum bisnis. Meraih 2 gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Kemudian melanjutkan ke jenjang S2 di Magister Management Universitas Indonesia. Mulai Januari 2000, menjadi konsultan independen di FEUI yang menangani penerapan GCG di perusahaan-perusahaan yang tercatat di pasar modal.

Member of the GCG Committee She had 2 educational backgrounds, namely financial management and business law. She reached 2 titles of sarjana from Faculty of Economy and Faculty of Law, University of Indonesia. Then she continued her studi to S2 level at magister management of the University of ndonesia. As of Januari 2000, she worked as an independent consultant in FEUI handling GCG application in companies listed at the capital market.


76


Satuan Pengawasan Intern

Internal Supervisory Unit

Satuan Pengawasan Intern (SPI) Kimia Farma merupakan partner strategis dalam aspek pengawasan dan pengendalian internal bagi Direksi dan jajaran manajemen lainnya. Manager SPI Kimia Farma dijabat oleh Tutuy Hunariat sampai 15 November 2009 dan kemudian digantikan oleh Dede Suryadi.

Kimia Farma’s Internal Supervisory Unit (SPI) is a strategic partner in internal supervision and control aspects to the Board of Directors and other management lines. Tutuy Hunariat served as Kimia Farma’s SPI manager up to November 15, 2009 and was replaced then by Dede Suryadi.

SPI memiliki fungsi pokok sebagai berikut:

SPI has the following main functions:

1. Membantu Direktur Utama dan Direktur Utama Anak Perusahaan agar dapat secara efektif mengamankan investasi dan aset perusahaan. 2. Melakukan analisa dan evaluasi efektivitas sistem dan prosedur pada semua bagian dan unit kegiatan perusahaan. 3. Melakukan analisa dan evaluasi pengelolaan risiko dan pelaksanaan GCG.

1. Helping the President Director and President Director of Subsidiary to effectively secure investment and the company’s assets. 2. Carrying out analysis and evaluation of effectiveness of system and procedure in all parts and activity units in the company. 3. Carrying out analisa and evaluation of risk management and GCG implementation.

Program Kerja 2009 Pada tahun 2009 SPI Kimia Farma telah melakukan program kerja sebagai berikut:

Work Program 2009 In 2009 Kimia Farma’s SPI has implemented the following work programs:

1. Melakukan audit rutin dan atas permintaan manajemen di Kimia Farma Holding yaitu Plant Semarang, Plant Watudakon dan 9 Unit Kerja di kantor pusat: Kantor Pusat PT Kimia Farma Trading & Distribution dan 21 Kantor Cabang, 22 Bisnis Manager PT Kimia Farma Apotek. 2. Memonitor implementasi Manajemen Risiko di 5 Plant, Unit Riset dan Pengembangan serta Unit Pengadaan Corporate. 3. Menyempurnakan sistem audit program menjadi berbasis risiko. 4. Meningkatkan kompetensi auditor di bidang manajemen resiko melalui bimbingan, pendidikan dan pelatihan.

1. Conducting routine audit and upon request from the management in Kimia Farma Holding namely Semarang Plant, Watudakon Plant and 9 Work Units at Head of Office: Head Office of PT. Kimia Farma Trading & Distribution and 21 Branch Offices, 22 Business Managers of PT. Kimia Farma Apotek. 2. Monitoring implementation of risk management in 5 Plants, Research and Development Units and Corporate Procurement Unit. 3. Enhancing program audit system to be based on risks. 4. Enhancing auditor’s competency in risk management through guidance, education and training.

Profil Kepala Satuan Pengawasan Intern/ Head of Internal Supervisory Unit Dede Suryadi

Menamatkan pendidikan sebagai Sarjana Muda Akuntansi di YKPN, Yogyakarta. Ia bergabung dengan Kimia Farma pada tahun 1984. Selama karirnya, ia banyak bertugas di bidang akuntansi dan informasi keuangan. Ia menjabat sebagai Manager Keuangan Korporat, sebelum diangkat menjadi Kepala Satuan Pengawasan Intern pada 16 November 2009.

He graduated as Bachelor of Accounting from YKPN, Yogyakarta. He joined Kimia Farma in 1984. During his career, he is mostly assigned in accounting and financial information division. He served as Corporate Finance manager, before appointed as Head of Internal Supervisory Unit on November 16, 2009.


77 Rencana Program Kerja 2010 Selanjutnya program kerja SPI tahun 2010 akan difokuskan sebagai berikut:

Work Programs 2010 Furthermore, SPI’s work programs in 2010 will be focused on:

1. Melakukan audit di Kimia Farma Holding dengan target 12 Unit Kerja, PT Kimia Farma Trading & Distribution 23 Kantor Cabang, PT Kimia Farma Apotek 25 Bisnis Manager. 2. Memanfaatkan sistem informasi yang ada untuk mendapatkan akses ke sumber data. 3. Menyempurnakan prosedur audit sesuai dengan perkembangan teknologi dan lingkungan usaha. 4. Meningkatkan kompetensi auditor di bidang audit berbantuan teknologi informasi.

1. Carrying out audit at Kimia Farma Holding targeted at 12 Work Units, PT. Kimia Farma Trading & Distribution, 23 Branch Offices, PT. Kimia Farma Apotek 25 Business Managers. 2. Using existing information system to get access to the data source. 3. Enhancing audit procedure in accordance with the development of tech and business environment. 4. Enhancing auditor’s competency in information technology-aided audit sector.

Risiko Usaha

Business Risks

Risiko-risiko yang mungkin dihadapi oleh Kimia Farma adalah sebagai berikut:

Risks possibly faced by Kimia Farma are as follows:

1. Risiko depresiasi Rupiah terhadap valuta asing Sebagian besar bahan baku obat Kimia Farma harus diimpor dari luar negeri yang berarti pembayarannya menggunakan mata uang asing, sedangkan pendapatan Kimia Farma saat ini sebagian besar dalam mata uang Rupiah. Apabila terjadi depresiasi nilai mata uang Rupiah, maka harga pokok penjualan akan meningkat dan hal tersebut akan mempengaruhi kinerja Kimia Farma.

1. Rupiah depreciation against foreign currency risk Most raw materials of Kimia Farma drugs must be imported from abroad meaning its payment must use foreign currency, whereas currently Kimia Farma’s revenue is mostly in Rupiah. In case of depreciation in Rupiah currency, the sale base price will increase and this will affect Kimia Farma performance.

2. Risiko pasokan bahan baku Bahan baku obat Kimia Farma sebagian berasal dari pihak ketiga, baik lokal maupun impor. Apabila terjadi keterlambatan pengiriman, kesulitan melakukan pembelian, serta kebijakan Pemerintah mengenai impor, maka kegiatan produksi Kimia Farma jadi terganggu.

2. Supply of raw material risk Some raw materials of Kimia Farma drugs come from third party, both local and import. In case of delay in delivery, difficulty in purchase, and Government’s policy on import, Kimia Farma’s production activities will be disturbed.

3. Risiko persaingan usaha Dalam industri farmasi, tidak terdapat pemain yang memiliki pangsa pasar secara dominan. Munculnya pesaing baru akan mengakibatkan pangsa pasar perusahaan berkurang dan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

3. Business competition risk In pharmaceutical industry, there is no player having dominant market share. New competitor arising will result in the company’s market share and may affect the company’s performance.

4. Risiko Perekonomian Perubahan kondisi perekonomian nasional dan dunia sangat berpengaruh pada Kimia Farma. Contohnya, apabila terjadi inflasi yang tinggi, maka hal tersebut dapat menurunkan daya beli masyarakat serta pendapatan Kimia Farma.

4. Economic risk Changes in economic conditions both at the national and world levels strongly affect Kimia Farma. For example, in case of high inflation, then this can decrease the people’s purchasing power and Kimia Farma’s revenue.


78


5. Risiko perubahan peraturan Kegiatan usaha farmasi merupakan bidang kegiatan usaha yang diatur secara ketat oleh Pemerintah, misalnya aturan tentang penetapan harga jual obat. Perubahan peraturan tersebut dapat mempengaruhi penjualan dan keuntungan perusahaan. Di samping itu, adanya Undang-Undang Paten, Undang-Undang Persaingan Usaha dan Undang-Undang Otonomi Daerah juga dapat mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan.

5. Amendment to regulation risk Pharmaceutical business activities are business activities tightly governed by the Government, for example regulation on determination of drug selling price. Such amendments to the regulation may affect the company’s sale and profit. Furthermore, the enactment of Law on Patent, Law on Business Competition and Law on Regional Autonomy may also affect the company’s business activities.

6. Risiko kegagalan pengembangan usaha (investasi) Dalam upaya mempertahankan serta meningkatkan penjualan, Kimia Farma secara terus menerus memasarkan produk dan bisnis baru kepada masyarakat. Apabila terjadi kegagalan dalam memasarkan produk dan bisnis baru tersebut, maka akan mengakibatkan pengaruh negatif terhadap pendapatan Kimia Farma.

6. Failure in business (investment) development risk In the efforts of maintaining and enhancing its sale, Kimia Farma continuously market new products and business to the community. In case of failure in marketing these new products and business, this will bring about negative effects on Kimia Farma’s revenue.

7. Risiko pemalsuan obat Saat ini begitu banyak beredar produk farmasi yang dipalsukan di Indonesia. Produk-produk palsu tersebut seringkali memiliki bentuk yang sama dengan produk aslinya. Semakin banyaknya obat palsu yang beredar di pasaran, hal tersebut dapat menyebabkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap produk aslinya, bahkan lebih parah lagi, ketidakpercayaan itu bisa juga menimpa Kimia Farma sebagai produsen obat tersebut.

7. Drug counterfeiting risk At present, so many pharmaceutical products are counterfeited in Indonesia. These fraud products frequently have the same form as their genuine products. The increasing number of fraud products in circulation in the market may reduce public trust to the genuine products, even worse, such untrust may also befall Kimia Farma as producer of the drugs.

8. Risiko produk rusak Produk yang telah beredar dapat saja mengalami perubahan, hal ini bisa disebabkan distribusi yang kurang baik, ataupun penyebab lainnya di luar kendali Kimia Farma. Produk rusak tersebut juga dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat dan apabila hal itu menimpa Kimia Farma, maka akan menurunkan pendapatan dan meningkatkan beban usaha.

8. Damaged product risk Products already in circulation may experience changes. This may be due to improper distribution, or other causes not under Kimia Farma’s control. Such damaged products may reduce public trust level and if this befalls Kimia Farma, it will reduce revenue and increase operating expenses.

9. Risiko pemogokan karyawan Karyawan merupakan salah satu faktor penentu dalam menjalankan kegiatan usaha. Apabila terjadi pemogokan masal karyawan, hal itu akan menghambat kegiatan usaha Kimia Farma.

9. Employees strike risk Employee is one of determining factors in carrying out business activities. In case of employees mass strike, this will hamper Kimia Farma’s business activities.


79 Standar Perilaku

Behavior Standards

Perusahaan telah memiliki standar perilaku yang menjadi dasar sikap dan perilaku sehari-hari bagi jajaran Komisaris, Direksi dan karyawan yang bekerja di perusahaan. Secara garis besar Buku Standar Perilaku yang ditetapkan perusahaan berisi mengenai lingkungan kerja, standar perilaku pribadi, benturan kepentingan, hubungan dengan pelanggan dan pemasok, hadiah dari afiliasi politik serta pelanggan. Berikutnya setelah semua isi standar perilaku disosialisasikan, maka seluruh jajaran perusahaan telah menandatangani pernyataan komitmen untuk melaksanakan standar perilaku tersebut.

Company has behavior standards as basis of daily attitude and behavior for Board of Commissioners, Board of Directors and employees working at the company. Substantially, the Behavior Standard Book specified by the company specifies the work environment, personal behavior standards, conflicts of interest, relation with customer and supplier, reward from political affiliation and customer. After the socialization of the entire content of behavior standards, all lines in the company have signed a statement of commitment to implement these behavior standards.

Keterbukaan Informasi

Information Openness

Kimia Farma memiliki website di www.kimiafarma.co.id sebagai salah satu media untuk menyampaikan informasi dan data perusahaan serta perkembangannya. Selain itu Kimia Farma juga menggunakan media lainnya di antaranya press release untuk menyampaikan informasi material kepada publik dan bulletin bulanan Gema Kaef untuk menginformasikan kegiatan dan dinamika perusahaan kepada seluruh karyawan. Keterbukaan informasi merupakan hal yang dipegang teguh oleh Kimia Farma baik untuk memenuhi peraturan sebagai perusahaan publik maupun perwujudan komitmen pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik di bidang transparansi.

Kimia Farma has a website at www.kimiafarma.co.id as one of the media to deliver information and data on company and its development. Furthermore, Kimia Farma also uses other media among other things press release to deliver material information to public and Gema Kaef monthly bulletin to inform the company’s activities and dynamics to all employees. Kimia Farma holds firmly on information openness to comply with regulation as public company and materialization of commitment to the good corporate governance principles as regards transparency.

Perkara yang Sedang Dihadapi Perusahaan

Cases Which The Company is Encountered

Pada Desember 2009, di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, telah berlangsung sidang gugatan perusahaan farmasi asal Belanda Solvay Pharmaceuticals B.V. atas merek Sercol yang dinilai mempunyai kesamaan dengan merek Serc.

In December 2009, trial of lawsuit was held at Central Jakarta Commercial Court. This lawsuit was filed by a Dutch pharmaceutical company Solvay Pharmaceuticals B.V. against Sercol brand deemed to have similarity with Serc brand.

Pada 26 Januari 2010, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, memutuskan bahwa Perusahaan harus menanggalkan merek Sercol. Perusahaan akan mengajukan upaya hukum lanjutan serta atas putusan tersebut tidak berdampak terhadap laporan keuangan tahun buku 2009.

On 26 January 2010, Central Jakarta Commercial Court passed a verdict that the Company must not use Sercol brand. The Company will pursue further legal remedy to the verdict and such verdict did not bring about any impact on the financial report for the financial year of 2009


80


TAnggung Jawab SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Selain bertanggung jawab mengembangkan bisnis, Badan Usaha Milik Negara juga memiliki tugas di bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup. Kimia Farma telah mewujudkan kepedulian sosial, membina dan mengembangkan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta ikut peduli dengan kelestarian lingkungan hidup dalam program-program, seperti Penanggulangan HIV dan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan).

In addition to being responsible for development of business, State-owned Enterprise also has tasks in social, economic, and environmental sectors. Kimia Farma has also materialized social concern, developed Small and Medium Enterprises (SME) sector, and also cares for environmental conservation with programs, such as Alleviation of HIV and PKBL (Partnership and Community Development Program).

1. Usaha Penanggulangan HIV

1. HIV Alleviation Plan

Sejalan dengan mottonya “I CARE”, Kimia Farma menyikapi permasalahan HIV/AIDS dengan memproduksi obat Anti Retroviral (ARV), hal ini merupakan penerapan atas visi yang diusung Kimia Farma yaitu meningkatkan kualitas kehidupan, kesehatan dan lingkungan. Pada tanggal 28 Agustus 2008 unit produksi Anti RetroViral (ARV) Kimia Farma dengan kapasitas produksi sekitar 165 juta tablet dan kapsul per tahun telah diresmikan oleh Menko Kesra RI. Fasilitas ini mengacu kepada persyaratan cara pembuatan obat bermutu CPOB terkini (Current GMP) serta persyaratan WHO Qualification sebagai prasyarat untuk masuk ke pasar regional dan global.

In line with its motto “I CARE”, Kimia Farma deals with HIV/AIDS issue by producing Anti Retroviral (ARV) drug. This constitutes application of vision Kimia Farma has namely to enhance quality of life, health and environment. On August 28, 2008, Coordinating Minister for People’s Welfare of RI inaugurated Kimia Farma’s Anti RetroViral (ARV) production unit with the production capacity of more or less 165 million tablets and capsules per year. This facility refers to the requirements in the CPOB quality drug production method (Current GMP) and requirements of WHO Qualification as prerequisite for entering the regional and global markets.

Selanjutnya produk ARV Kimia Farma diharapkan akan dapat diperoleh secara mudah oleh masyarakat. Ketersediaan ARV yang berkesinambungan adalah harapan besar dalam memberikan kelangsungan hidup yang lebih panjang bagi penderita agar dapat beraktivitas secara normal.

Furthermore, it is expected that the community can easily get Kimia Farma ARV product. Sustainable availability of ARV constitutes big hope in providing longer survival to the patient to work normally.

Produksi obat Anti Retroviral (ARV) merupakan penerapan atas visi yang diusung Kimia Farma, yaitu meningkatkan kualitas kehidupan, kesehatan, dan lingkungan. “Production of Anti Retroviral (ARV) obat constitutes the application that Kimia Farma has, namely enhancing the quality of life, health, and environment.“


81

TESTIMONIAL Dr. Nafsiah Mboi,Sp.A, MPH Sekretaris KPA Nasional/Secretary of National KPA

“….Obat-obat HIV yang sudah diproduksi di dalam negeri sangat membantu dalam mengatasi masalah kebutuhan obat bagi para ODHA, diharapkan obat-obat tersebut bisa ikut kualifikasi WHO…” “….HIV drugs already locally produced are very helpful in solving drug demand issue for ODHAs, hopefully these can participate in WHO qualification…”

Prof dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K),MARS,DTM&H,DTCE Dirjen P2PL Depkes RI/ Director General of P2Pl Department of Health of RI

“.. Saya memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan seminar tentang HIV AIDS yang dilakukan secara rutin, hal ini membantu pemerintah dalam pelaksanaan program-program kesehatan bagi masyarakat....” “.. I give appreciation to the holding of seminar on HIV AIDS on a routine basis. This helps the government in implementing health program to the community....” Dr. Awang Lim Dokter Klinik Sayang Ibu, Karimun, Kepulauan Riau/Doctor of Sayang Ibu Clinic, Karimun, Kepulauan Riau

“Guna mencegah penyebaran penyakit HIV/AIDS di Indonesia perlu adanya kerja sama semua pihak, baik pemerintah maupun peranan dari masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan penyuluh serta produsen obat HIV/AIDS yang terus bekerja keras untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS di Indonesia.” ”The prevention of HIV/AIDS disease spreading in Indonesia requires cooperation of all parties, government and role of the community, non government organizations, and counseling bodies and producer of HIV/AIDS drug who must work hard to prevent the spreading of HIV/ AIDS in Indonesia.” Eban Totonta Kaban Direktur LSM Medan Plus, Medan/Director of Medan Plus NGO, Medan

“.....Perhatian dari Kimia Farma menjadi pemicu semangat bagi relawan LSM Medan Plus untuk selalu bekerja keras dan penuh rasa kepedulian dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya, khususnya dalam memberdayakan komunitas ODHA...” “..... Attention from Kimia Farma triggers the spirit of the NGO Medan Plus volunteers to always work hard and full of care in carrying out its task and responsibility, particularly in empowering ODHA community...”


82


TAnggung Jawab SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 2. Program Kemitraan

2. Partnership Program

Program Kemitraan dilaksanakan dengan memberikan pinjaman kredit lunak kepada apotek, toko obat, pengusaha kecil terdiri dari sektor perdagangan, jasa, dan koperasi secara bergulir. Untuk memperkecil risiko piutang macet, dilakukan evaluasi dan pemantauan usaha penerima pinjaman secara reguler sehingga keberlangsungan program ini dapat dicapai. Di samping memberikan bantuan permodalan, pembinaan dilakukan juga dalam bentuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola usaha mitra binaan dan pelaksanaan pameran produk mitra binaan.

Partnership Program is carried out by giving soft credit loan to pharmacies, drugstores, small enterprises consisting of trade, service, and cooperative sectors on a revolving basis. To minimize problem receivable risk, business evaluation and monitoring is regularly carried out to loan recipients to achieve the continuity of this program. In addition to providing capital assistance, development is also pursued in the form of enhancement of capability in managing the development partner business and exhibition of products provided by guided partners.

Penyaluran Dana Kemitraan Sepanjang tahun 2009, anggaran penyaluran dana kemitraan Kimia Farma sebesar Rp3,4 miliar, sedangkan realisasinya sebesar Rp2,5 miliar. Dana tersebut telah dibagikan kepada 189 unit mitra binaan di 7 provinsi, yakni Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogya, Jawa Timur, dan Banten.

Distribution of Partnership Fund In 2009 budget for the distribution of Kimia Farma’s partnership fund was Rp3.4 billion, whereas the realization was Rp2.5 billion. This fund had been distributed to 189 guided partner units in 7 provinces, namely Lampung, DKI Jakarta, West Java, Central Java, DI Yogya, East Java, and Banten.

Realisasi kemitraan berdasarkan sektor usaha terdiri atas; sektor jasa sebesar Rp322 juta, sektor perdagangan Rp1,9 miliar, sektor industri Rp171 juta, sektor perikanan Rp20 juta, dan sektor peternakan Rp80 juta.

Realization of partnership based on business sector consists of; service sector at Rp322 million, trade sector at Rp1.9 billion, industrial sector at Rp171 million, fishery sector at Rp20 million, and animal farming sector at Rp80 million.

Pelatihan dan Pameran Perusahaan juga melakukan program pembinaan untuk mitra binaan. Pada bulan Maret dan Juni 2009 telah diadakan seminar Motivasi Peningkatan Hidup Lebih Baik oleh Transformer Team, dan Lima Langkah Menciptakan Super Profit oleh Action Coach. Pesertamya adalah mitra binaan di beberapa daerah di Pulau Jawa.

Training and Exhibition The Company also implemented development program for guided partners. In March and June 2009, Transformer Team held seminar on motivation for Life Enhancement, and Action Coach held seminar on five steps for creating Super Profit. The participants were guided partners in several regions in Java Island.

Mitra Binaan juga diikutkan dalam pameran-pameran besar di berbagai kota agar dapat mempromosikan produk usahanya. Sekitar 20 mitra binaan telah mengikuti pameran selama 2009. Dana untuk mengikuti seluruh total 13 pameran adalah Rp315 juta.

Guided Partners were also engaged in major exhibitions in various cities to promote their products. More or less 20 guided partners have participated in exhibitions during 2009. The total amount of fund to participate in 13 exhibitions was Rp315 million.

Realisasi Program Kemitraan Berdasarkan Sektor Usaha 2009 (dalam Rupiah) Realization of Partnership Program Based on Business Sector 2009 (in Rupiah)

No

Sektor

Sector

Penyaluran Distribution

Unit MB Guided Partner Units

1

Industri

Industry

171,500,000

23

2

Jasa

Service

322,000,000

33

1,980,250,000

128

3

Perdagangan

Trade

4

Perikanan

Fishery

20,000,000

2

5

Peternakan

Animal Farming

80,000,000

3


83

TESTIMONIAL Dra. Titi Miranti Griya Herbal

“Bantuan PKBL dapat menambah jumlah produk Griya Herbal. Produk kami membantu masyarakat yang mengalami penyakit kulit. Kami membuat salep ramuan herbal yang banyak tumbuh di Indonesia dan belum dilirik masyarakat umum yang masih terbius dengan obat paten. Sasaran kami adalah masyarakat kelas bawah yang tidak punya cukup biaya.“

“PKBL Aids may increase the amount of products from Griya Herbal. Our products help the community suffering skin diseases. We make ointment made from herbal ingredients originating from plants much growing in Indonesia and in which the community do not show any interest because they are still stunned by patent drugs. Our target is poor, lowclass people.“

Hj. Ani Swasti Kautari Paradise Spring Bed

“Awal usaha saya adalah hanya menjual spring bed. Namun berkat bantuan modal dari Program Pemberdayaan Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) saya dapat melakukan ekspansi usaha yakni memproduksi dan menjual kasur lantai. Bahkan melalui pameran yang dibiayai PKBL, saya telah berhasil melakukan ekspor sebanyak 600 kasur lantai ke Amerika Serikat.”

“At first, my business was only selling spring beds. But due to the capital aids from Environmental Partnership and Development Program (PKBL), I could expand business namely producing and selling spring beds. Even through exhibitions financed by PKBL, I suceeded in exporting 600 spring beds to United States of America.”

Zuryati Pembuatan Pempek/ Pempek Making

“Usaha saya adalah membuat pempek.

“My business is making pempek. Since receiving aids from Environmental Partnership and Development Program (PKBL), I could feel much benefit as regards particularly the capital. This aid could cover the capital I needed. Now, my turnover reaches at least 1 million per day. This revenue excluded the order I routinely receive on a daily basis.“

Sejak menerima bantuan dari Program Pemberdayaan dan Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), banyak manfaat yang saya rasakan utamanya dari segi permodalan. Bantuan tersebut dapat menutupi kebutuhan modal yang saya perlukan. Kini, omset saya paling sedikit mencapai 1 juta per hari. Pendapatan itu di luar pesanan hanya pendapatan rutin harian saja.“

Realisasi Program Kemitraan Berdasarkan Wilayah 2009 (dalam Rupiah) Realization of Partnership Program Based on Area 2009 (in Rupiah) Realisasi/Realization

Propinsi/ Province

Anggaran (juta)/ Budget (million)

Unit

Unit

Jumlah

Lampung

400

1

50,000,000

1

50,000,000

0

0

0

0

DKI Jakarta

500

35

418,500,000

0

0

34

318,500,000

1

100,000,000

Jawa Barat

600

56

766,000,000

8

190,000,000

48

576,000,000

0

0

Jawa Tengah

600

44

825,000,000

26

542,500,000

18

282,500,000

0

0

DI Yogya

600

15

270,000,000

8

190,000,000

7

80,000,000

0

0

Jawa Timur

600

36

174,250,000

0

0

36

174,250,000

0

0

Banten

100

2

70,000,000

0

0

2

70,000,000

0

0

Apotek/Toko Obat Pharmacy/Drugstore

Total Jumlah

Unit

Jumlah

Pengusaha Kecil/ Small Enterprise Unit

Koperasi Cooperative

Jumlah


84


TAnggung Jawab SOSIAL PERUSAHAAN/ CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 3. Program Bina Lingkungan

3. Community Development Program

Program Bina Lingkungan merupakan Program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN di wilayah BUMN tersebut melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Program Bina Lingkungan Kimia Farma disalurkan dalam bentuk bantuan korban bencana alam, bantuan pendidikan, kesehatan, pengembangan sarana umum, dan sarana ibadah. Melalui program ini, perusahaan pada tahun 2009 menyalurkan dana sebesar Rp552 juta. Jumlah tersebut meningkat 5% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah Rp530 juta.

Community Development Program is Social Empowerment Program by State-owned Enterprises in the State-owned Enterprises’ area through use of fund from State-owned Enterprises’ profit. Kimia Farma’s Community Development Program is distributed in the form of aids for natural disaster victims, aids for education, health, development of public facilities, and worship facilities. Through this program, the Company distributed in 2009 a total amount of fund of Rp552 million. This amount rose by 5% compared in 2008 at Rp530 million.

Pemberian Bantuan Kepada Panti Asuhan Dalam rangkaian hari ulang tahun Kimia Farma ke-38 pada bulan Agustus 2009, dilakukan bakti sosial dengan memberikan santunan kepada beberapa panti asuhan di area Jabodetabek.

Granting of Aids to Orphanage For the 38th anniversary of Kimia Farma in August 2009, socia work was carried out by providing aids to some orphanages in Jabodetabek area.

Bantuan Gempa Tasikmalaya dan Padang Bakti Sosial untuk korban gempa Tasikmalaya dan Padang berlangsung pada 2009. Bentuk kegiatan sosial yang dilaksanakan berupa pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi warga korban gempa. Selain pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, ada pula penyaluran bantuan dari Karyawan/ti PT Kimia Farma.

Aids for Tasikmalaya and Padang Earthquakes Social Work for victims of Tasikmalaya and Padang earthquakes in 2009. These social activities comprises free health examination and medication for earthquake victims. In addition to free health examination and medication, aids were also distributed by Employees of PT. Kimia Farma.

Realisasi Bina Lingkungan Tahun 2009 (dalam Rupiah) Realization of Community Development 2009 (in Rupiah) No

Uraian

Description

Jumlah/Total

1

Korban Bencana Alam

Natural Disaster Victims

78,316,264

2

Bantuan Pendidikan

Aids for Education

80,500,000

3

Bantuan Kesehatan

Aids for Health

4

Bantuan Pengembangan Sarana Umum

Aids for Public Facility Development

5

Bantuan Sarana Ibadah

Aids for Worship Facilities

6

Biaya Pelestarian Lingkungan

Environmental Conservation Cost

264,434,074 7,000,000 139,750,000 0 TOTAL

552,000,338


85 Komitmen Perusahaan Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dan Lingkungan

Company’s Commitment to the Work Health and Safety, and environment

Kesehatan & Keselamatan Kerja serta Lingkungan, yang sering disebut dengan K3L, merupakan bagian dari nilainilai yang dimiliki oleh Kimia Farma dalam memberikan kontribusi untuk menjaga lingkungan. Secara legalitas, pemerintah secara serius baru menangani aspek ini kurang lebih dalam 15 tahun terakhir. Namun, Kimia Farma telah menunjukkan dan membuktikan secara nyata, bahwa kepedulian akan lingkungan, secara “built in” telah diimplementasikan oleh Kimia Farma sejak tahun 1987, berbarengan dengan mulai diterapkannya Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik di Kimia Farma.

Work Health & Safety and environment, frequently called WHSE, constitutes a part of values that Kimia Farma has in providing contribution to preserve the environment. Viewed from its legality, the government just started to seriously address this aspect in more or less the last 15 years. Nevertheless, Kimia Farma has shown and proven concretely that environmental concern has been implemented, in a “built in” condition, by Kimia Farma since 1987, simultaneously with the application of Guidelines for Good Drugs Making Procedure in Kimia Farma.

Kepedulian Kimia Farma untuk menjaga lingkungan, makin dipertegas pada tahun 1998, dengan dimulainya sertifikasi ISO 9001 untuk seluruh pabrik Kimia Farma, bahkan pada tahun 1999, Plant Watudakon telah memperoleh Sertifikat ISO 14001, yang hanya diberikan untuk industri yang di dalam seluruh kegiatan produksinya sangat menekankan pelestarian lingkungan. Kerja keras tersebut tidak sia-sia, masing-masing Plant sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah daerahnya, memperoleh penghargaan atas prestasi yang dicapai dalam mengelola lingkungan, bahkan menjadi percontohan di daerahnya masing-masing.

Kimia Farma’s concern to preserve the environment is increasingly asserted in 1998 with the start of ISO 9001 certification for all factories belonging to Kimia Farma, even in 1999, Watudakon Plant received ISO 14001 Certificate, being given only for industry the entire production of which strongly empasizes on environmental conservation. This hard work is not futile, each Plant in accordance with the requirements specified by its corresponding regional government, received award for the achievement they achieved in environmental management, even becoming example in their respective region.

Pengakuan Perusahaan Atas Hak-Hak Karyawan

Company’s Acknowledgement of Employees’ Rights

SDM Kimia Farma merupakan aset utama perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya. Dengan menjunjung tinggi budaya perusahaan “I CARE” seluruh karyawan dan manajemen Kimia Farma bertanggung jawab atas amanah dengan memegang teguh profesionalisme, integritas, dan kerjasama. Untuk memastikan terciptanya perlindungan atas hak-hak karyawan, Kimia Farma bersama-sama Serikat Pekerja KF (SPKF) selalu berupaya memperbaiki kesepakatan kerja bersama yang saling mengikat, baik untuk perusahaan maupun karyawan.

Kimia Farma’s Human Resources constitute the company’s main asset in carrying out its business activities. By upholding the company’s “I CARE” culture all employees and management of the Kimia Farma are responsible for firmly holding professionalism, integrity, and cooperation. To assure the protection of employees’ rights, Kimia Farma together with KF’s Labor Union (SPKF) is always improving the work agreement mutually binding both the company and employees.


86


Komitmen Perusahaan Terhadap Konsumen

Company’s Commitment to Consumers

Kimia Farma mengutamakan pelanggan sebagai rekan kerja seperti yang tercantum dalam I CARE. Oleh sebab itu, perusahaan senantiasa berkomitmen untuk menyediakan produk-produk dan pelayanan kesehatan dengan nilai (baik harga dan kualitas) yang berkualitas serta aman bagi konsumen. Produk-produk dan pelayanan-pelayanan Kimia Farma akan diberi label, memiliki sertifikat halal, mencantumkan aturan pakai, dan/atau, tanggal kadaluarsa. Beberapa produk disampaikan melalui iklan-iklan dan dikomunikasikan secara tepat dan semestinya. Untuk pengaduan konsumen, Kimia Farma telah menyediakan kontak yang bisa diakses secara online di website.

Kimia Farma prioritizes customer as work partner as stated in I CARE. Therefore, the company is always committed to provide health products and services at good value (both price and quality) and safe to consumers. Kimia Farma’s products and services will be labelled, have halal certificate, state directions for use, and/or, expiry date. Some products are introduced through advertisements and communicated appropriately and properly. Kimia Farma has provided a contact which can be accessed online on website for consumer’s complaint.

Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan

Responsibility for Annual Report and Financial Report

Pengurus PT Kimia Farma (Persero) Tbk. bertanggung jawab atas laporan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan yang diaudit pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, serta atas informasi lainnya pada Laporan Tahunan ini.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk.’s management is responsible for report and presentation of the Company’s financial report that has been audited on and for the year ended on December 31, 2009, and for other information provided in this Annual Report.

Laporan keuangan disiapkan dan disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan tersebut beserta informasi lainnya pada Laporan Tahunan ini mengacu pada persyaratan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) atas Laporan Tahunan Perusahaan Publik dan Bab V dari Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas perihal Rencana Kerja, Laporan Tahunan dan Penggunaan Laba.

Financial report is prepared and presented based on accounting principles generally accepted in Indonesia. This financial report and other information stated in this Annual Report refer to the requirements set forth by the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam and LK)’s Regulation to the Public Company’s Annual Report and Chapter V of the Law No. 40/2007 on Limited Liability Company regarding Work Plan, Annual Report and Utilization of Profit.

Laporan keuangan beserta informasi lainnya pada Laporan Tahunan ini menyajikan perkiraan yang didasari estimasi terbaik oleh Pengurus atas berbagai hasil atau kemungkinan di kemudian hari dari kegiatan maupun kejadian saat ini, dengan memperhatikan segi materialitasnya. Hasil di masa depan mungkin berbeda secara material dari perkiraan saat ini yang informasinya telah disajikan pada Laporan Tahunan ini.

Financial report and other information in this Annual Report present estimations based the best estimations provided by the Management on various results of possibilities in the future and current activities or events by considering the materiality aspect. The results in the future will possibly differ materially from the current estimations already presented in this Annual Report.

Dalam memenuhi pertanggungjawaban atas keandalan laporan keuangan tersebut, Pengurus Perusahaan menjalankan dan mengandalkan sistem pengendalian internal serta audit internal. Sistem ini termasuk peraturan tertulis mengenai kebijakan dan prosedur Perusahaan mencakup kegiatan usaha dan manajemen risiko, perencanaan usaha, pembagian tugas, pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban personal, pemilihan dan pelatihan karyawan serta kebijakan akuntansi yang memadai.

In fulfilling the responsibility for reliability in this financial report, the Company’s Management runs and relies on internal control system and internal audit. This system including written regulation on the Company’s policies and procedures covers business activities and risk management, business planning, distribution of tasks, delegation of authorities, personal responsibility, selection and training of employee and adequate accounting policy.

Selain itu, sistem, pengendalian dan audit juga memberikan suatu keyakinan bahwa Perusahaan memiliki catatan keuangan yang dapat diandalkan dalam penyusunan laporan keuangan; aset dijaga dan diawasi dari penyalahgunaan; kewajiban diakui dan terutama sekali, Perusahaan mematuhi seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Furthermore, the system, control and audit also give a confidence that the Company has reliable financial records in the preparation of financial report; assets are under control and supervision from any abuse; obligation is acknowledged and particularly, the Company complies with all applicable laws and regulations.


87

LAMPIRAN: 1 Peraturan Nomor: VIII.G.11

FORMULIR NOMOR: VIII.G.11-1 SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDIT TAHUN BUKU 2009 PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1.

Nama Alamat Kantor Alamat Domisili Nomor Telepon Jabatan

: M. Syamsul Arifin : Jl. Veteran No. 9 - Jakarta Pusat : Jl. Cakrawijaya III Blok M1 - Cipinang Muara : 345-7708 : Direktur Utama

2.

Nama Alamat Kantor Alamat Domisili Nomor Telepon Jabatan

: Rusdi Rosman : Jl. Veteran No.9 - Jakarta : Jl. Patra Kuningan X No. 9 - Jakarta Selatan : 345-7708 : Direktur Keuangan

menyatakan bahwa: 1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan untuk Tahun Buku 2009; 2. Laporan keuangan perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; 3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar b. Laporan Keuangan perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material. 4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 30 Maret 2010

Direktur Utama

Direktur Keuangan

M. Syamsul Arifin

Rusdi Rosman

88

Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement Beserta/with Laporan Auditor Independen Independent Auditor's Report PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ AND SUBSIDIARIES Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dan 2008 For The Years Ended December 31, 2009 and 2008


89

DAFTAR ISI/ TABLE OF CONTENT DAFTAR ISI/ TABLE OF CONTENT Halaman/ Page Laporan Auditor Independen

90-91 i – ii

Independent Auditors’ Report

Neraca Konsolidasi

92-93 1a – 1b

Consolidated Balance Sheets

Laporan Laba (Rugi) Konsolidasi

94 2

Consolidated Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi

95 3

Consolidated Statements of Changes In Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasi

96 4

Consolidated Statements of Cash Flow

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi

5 – 87 Notes To The Consolidated Financial Statements 97-179


90


91


92

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI

PADA 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI PER 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

2009

Catatan / Notes

2008

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Full Amount Rupiah) PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Full Amount Rupiah)

ASET

2009

Catatan / Notes

2008

ASSETS


PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. and Subsidiaries NERACA KONSOLIDASI

CONSOLIDATED SHEETS PER 31 DESEMBER 2009 DAN BALANCE 2008

(Dalam Penuh) AS OFRupiah DeCember 31,Tbk. 2009 AND 2008 (Full Amount Rupiah) PT KIMIA FARMA (PERSERO)

ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang ASET usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (setelah dikurangi ASET LANCAR penyisihan piutang ragu-ragu Kas dan setara kas sebesar Rp766.021.587 tahun 2009 dan Piutang usaha Rp851.613.495 tahun 2008) Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga (setelah dikurangi (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp766.021.587 tahun 2009 dan sebesar Rp17.879.525.223 tahun 2009 dan Rp851.613.495 tahun 2008) Rp13.880.602.654 tahun 2008) Pihak ketiga Piutang lain-lain (setelah dikurangi (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp17.879.525.223 tahun 2009 dan sebesar Rp73.255.043 tahun 2009) Rp13.880.602.654 tahun 2008) Persediaan, setelah dikurangi penyisihan Piutang lain-lain persediaan usang sebesar (setelah dikurangi Rp9.201.381.929 tahun 2009 dan penyisihan piutang ragu-ragu Rp6.741.080.681 tahun 2008 sebesar Rp73.255.043 tahun 2009) Uang muka Persediaan, setelah dikurangi penyisihan Pajak dibayar di muka persediaan usang sebesar Biaya dibayar di muka Rp9.201.381.929 tahun 2009 dan Jumlah Aset Lancar Rp6.741.080.681 tahun 2008 Uang muka ASET TIDAK LANCAR Pajak dibayar di muka Piutang kepada pihak yang Biaya dibayar di muka mempunyai hubungan istimewa Jumlah Aset Lancar (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu ASET TIDAK LANCAR sebesar Rp38.414.447 Piutang kepada pihak yang tahun 2009) Penyertaan saham mempunyai hubungan istimewa Aset pajak tangguhan, bersih (setelah dikurangi Aset tetap, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu akumulasi penyusutan sebesar sebesar Rp38.414.447 tahun 2009) Rp296.020.060.911 tahun 2009 dan Penyertaan saham Rp266.918.482.094 tahun 2008 Aset pajak tangguhan, bersih Aset yang belum Aset tetap, setelahdigunakan dikurangi Beban ditangguhkan - bersih akumulasi penyusutan sebesar AsetRp296.020.060.911 lain-lain tahun 2009 dan Jumlah Aset Tidak Lancar Rp266.918.482.094 tahun 2008

3.803.068.585 736.725.212 27.935.063.013

2d,2e,10 2b,11 2o,18

3.621.561.682 736.725.212 26.122.450.516

3.803.068.585 736.725.212 402.062.398.262 27.935.063.013 9.121.868.998 6.171.125.003 91.909.915.004 541.740.164.077 402.062.398.262

2d,2e,10 2b,11 2h,2q,12,16 2o,18 2h,13,16 2i,14 2j,2g,15,34

3.621.561.682 736.725.212 397.948.186.334 26.122.450.516 9.121.868.998 9.423.989.962 48.077.133.265 495.051.915.969 397.948.186.334

CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Account receivables ASSETS Related parties (net off allowance for doubtful CURRENT ASSETS accounts of Cash and cash equivalents Rp766.021.587 in 2009 and Account receivables Rp851.613.495 in 2008) Related parties Third parties (net off allowance for doubtful (net off allowance for doubtful accounts of accounts of Rp766.021.587 in 2009 and Rp17.879.525.223 in 2009 and Rp851.613.495 in 2008) Rp13.880.602.654 in 2008) Third parties Other receivables (net off allowance for doubtful (net off allowance for doubtful accounts of accounts of Rp17.879.525.223 in 2009 and Rp73.255.043 in 2009) Rp13.880.602.654 in 2008) Inventories, net off allowance Other receivables for inventory obsolescence (net off allowance for doubtful of Rp9.201.381.929 in 2009 accounts of and Rp6.741.080.681 in 2008 Rp73.255.043 in 2009) Advances Inventories, net off allowance Prepaid taxes for inventory obsolescence Prepaid expenses of Rp9.201.381.929 in 2009 Total Current Assets and Rp6.741.080.681 in 2008 Advances NON CURRENT ASSETS Prepaid taxes Prepaid expenses DueTotal fromCurrent related Assets parties (net off allowance for doubtful accounts of NON CURRENT ASSETS Rp38.414.447 in 2009) Investments in shares Due from related parties Deferred tax assets, net (net off allowance for doubtful Fixed assets - net off accumulated accounts of depreciation Rp38.414.447 in 2009) of Rp296.020.060 in 2009 Investments in shares and Rp266.918.482.094 in 2008 Deferred tax assets, net used operations FixedAssets assetsnot - net off in accumulated Deferred charges, net depreciation Other assets of Rp296.020.060 in 2009 Total Non Current Assets and Rp266.918.482.094 in 2008

9.121.868.998 9.423.989.962 48.077.133.265 1.445.669.799.639 495.051.915.969

Assets not used in operations Deferred charges, net Other assets ASSETS Total NonTOTAL Current Assets

1.445.669.799.639

TOTAL ASSETS

163.821.008.601

2c,2l,3

221.955.781.752

163.821.008.601

2c,2l,3

221.955.781.752

37.535.057.757

2d,2e,2l,4,16

41.729.061.252

37.535.057.757 267.056.292.308

2d,2e,2l,4,16 2d,2l,4,16

41.729.061.252 223.398.231.420

7.262.410.186 267.056.292.308

2d,5 2d,2l,4,16

3.802.629.568 223.398.231.420

2f,6,16 2d,5 7 2o,8 2g,9

414.916.063.504 3.802.629.568 2.526.284.765 28.268.146.689 14.021.684.720 950.617.883.670 414.916.063.504 2.526.284.765 28.268.146.689 14.021.684.720 950.617.883.670

437.405.549.887 7.262.410.186 1.285.279.011 91.514.213.634 15.004.654.676 1.020.884.466.060 437.405.549.887 1.285.279.011 91.514.213.634 15.004.654.676 1.020.884.466.060

Aset yang belum digunakan Beban ditangguhkan - bersih Aset lain-lain JUMLAHAset ASET Jumlah Tidak Lancar

9.121.868.998 6.171.125.003 91.909.915.004 1.562.624.630.137 541.740.164.077

JUMLAH ASET

1.562.624.630.137

2f,6,16 7 2o,8 2g,9

2h,2q,12,16 2h,13,16 2i,14 2j,2g,15,34

Lihat catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of these Consolidated Financial Statements. - 1a -

Lihat catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian

See accompanying notes to Consolidated Financial Statements



NERACA KONSOLIDASI PADA 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI PER 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam Rupiah Penuh) PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI PER 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. SUBSIDIARIES PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. andAND Subsidiaries

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008

AS OF DeCember 31, 2009 AND 2008 (Full Amount Rupiah) (Full Amount Rupiah)

2009

Catatan / Notes

2008

2009

Catatan / Notes

2008

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha KEWAJIBAN DAN EKUITAS Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga KEWAJIBAN LANCAR Hutang pajak Hutang bank Uang muka pelanggan Hutang usaha Biaya masih harus dibayar Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang sewa pembiayaan - jangka pendek Pihak ketiga Kewajiban lancar lain-lain Hutang pajak Jumlah Kewajiban Lancar Uang muka pelanggan Biaya masih harus dibayar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang sewa pembiayaan - jangka pendek Kewajiban lancar lain-lain Hutang sewa pembiayaan - jangka panjang Jumlah Kewajiban Lancar Kewajiban imbalan kerja Jumlah Kewajiban Tidak Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR JUMLAH KEWAJIBAN Hutang sewa pembiayaan - jangka panjang Kewajiban imbalan kerja EKUITAS Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham JUMLAH KEWAJIBAN Modal dasar - 20.000.000.000 saham terbagi atas; 1 saham seri A Dwiwarna EKUITAS dan 19.999.999.999 saham seri B, Modal ditempatkan dan disetor Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham 5.554.000.000 saham terbagi atas Modal dasar - 20.000.000.000 saham 1 saham seri A Dwiwarna dan 5.553.999.999 terbagi atas; 1 saham seri A Dwiwarna saham seri B dan 19.999.999.999 saham seri B, Tambahan modal disetor Modal ditempatkan dan disetor Saldo laba : 5.554.000.000 saham terbagi atas Ditentukan penggunaannya 1 saham seri A Dwiwarna dan 5.553.999.999 Belum ditentukan penggunaannya saham seri B Jumlah Ekuitas Tambahan modal disetor Saldo laba : Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas

59.775.213.733

16

150.387.252.711

1.374.935.842 355.910.997.052 26.580.871.964 59.775.213.733 96.341.937 56.877.075.875 1.374.935.842 2.984.993.169 355.910.997.052 7.253.672.585 26.580.871.964 510.854.102.157 96.341.937 56.877.075.875 2.984.993.169 7.253.672.585 5.452.008.226 510.854.102.157 51.003.419.659 56.455.427.885

2e,2l,17 2l,17 2o,18 16 2m,19 20 2e,2l,17 2h,12,21 2l,17 22 2o,18 2m,19 20 2h,12,21 22 2h,12,21 2n,35

91.053.768 228.189.805.876 21.155.493.925 150.387.252.711 2.067.080.023 39.155.297.782 91.053.768 228.189.805.876 8.808.964.104 21.155.493.925 449.854.948.189 2.067.080.023 39.155.297.782 8.808.964.104 449.854.948.189 48.050.308.650 48.050.308.650

567.309.530.042 5.452.008.226 51.003.419.659 56.455.427.885

2h,12,21 2n,35

567.309.530.042

497.905.256.839 48.050.308.650 48.050.308.650

23 2k,24

555.400.000.000 43.579.620.031

333.828.603.554 62.506.876.510 555.400.000.000 995.315.100.095 43.579.620.031

33

293.391.147.900 55.393.774.869 555.400.000.000 947.764.542.800 43.579.620.031

33

CURRENT LIABILITIES Bank loans LIABILITIES Account payables AND SHAREHOLDERS EQUITY Related parties Third parties CURRENT LIABILITIES Taxes payable Bank loans Advances from customers Account payables Accrued expenses Related parties Financing lease liabilities - short term Third parties Other current liabilities Taxes payable Total Current Liabilities Advances from customers Accrued expenses NON CURRENT LIABILITIES Financing lease liabilities - short term Other current liabilities Financing lease liabilities - long term Total Current Liabilities Employee benefits obligation Total Non Current Liabilities NON CURRENT LIABILITIES TOTAL LIABILITIES Financing lease liabilities - long term Employee benefits obligation SHAREHOLDERS EQUITY Total Non Current Liabilities

293.391.147.900 55.393.774.869 947.764.542.800

555.400.000.000 43.579.620.031

333.828.603.554 62.506.876.510 995.315.100.095

LIABILITIES AND SHAREHOLDERS EQUITY

Capital stock - Rp100 par value per share TOTAL LIABILITIES Authorized - 20.000.000.000 shares consisting of series A Dwiwarna share and SHAREHOLDERS EQUITY 19.999.999.999 series B shares Issued and fully paid - 5.554.000.000 Capital stock - Rp100 par value per share shares consisting of 1 series A Dwiwarna Authorized - 20.000.000.000 shares share and 5.553.999.999 consisting of series A Dwiwarna share and series B shares 19.999.999.999 series B shares Additional paid-in capital, net Issued and fully paid - 5.554.000.000 Retained earnings shares consisting of 1 series A Dwiwarna Appropriated share and 5.553.999.999 Unappropriated series B shares Total Shareholders Equity Additional paid-in capital, net Retained earnings Appropriated Unappropriated Total Shareholders Equity

497.905.256.839

23 2k,24

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Full Amount Rupiah)

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

1.562.624.630.137

1.445.669.799.639

TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS EQUITY

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

1.562.624.630.137

1.445.669.799.639

TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS EQUITY

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi secara keseluruhan.

See accompanying notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of these Consolidated Financial Statements. - 1b -

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian


93


94


LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS CONSOLIDATED of income PER 31 DESEMBER 2009 DAN statements 2008 AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Dalam Rupiah Penuh) (Full Amount Rupiah) FOR THE YEARS DeCember PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. 31, 2009 AND DeCember 31, 2008 (Full Amount Rupiah) PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED Catatan / Notes 2008 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER2009 2008 DECEMBER 31, 2009 AND DECEMBER 31, 2008 (Dalam Rupiah Penuh) (Full Amount Rupiah) PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN


ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha PENJUALAN Pihak yangBERSIH mempunyai hubungan istimewa (setelah dikurangi BEBANpenyisihan POKOK PENJUALAN piutang ragu-ragu sebesar Rp766.021.587 tahun 2009 dan LABA KOTOR Rp851.613.495 tahun 2008) Pihak ketiga BEBAN(setelah USAHAdikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Penjualan Rp17.879.525.223 tahun 2009 dan Umum sebesar dan administrasi JumlahRp13.880.602.654 Beban Usaha tahun 2008) Piutang lain-lain (setelah dikurangi LABA USAHA penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp73.255.043 tahun 2009) PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Persediaan, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Beban bunga dan provisi bank Rp9.201.381.929 tahun 2009 dan Pendapatan bunga dan hasil investasi Rp6.741.080.681 tahun 2008 Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing Uang muka bersih Pajak dibayar di muka Lain-lain bersih Biaya dibayar di muka Jumlah Penghasilan Jumlah Aset Lancar (Beban) lain-lain

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK ASET BERSIH TIDAK LANCAR Piutang kepada pihak yang BEBAN (MANFAAT) PAJAK mempunyai hubungan istimewa Pajak kini dikurangi (setelah Pajak tangguhan penyisihan piutang ragu-ragu Beban PajakRp38.414.447 tahun 2009) sebesar Penyertaan saham Aset pajak tangguhan, bersih LABA BERSIH SETELAH PAJAK Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi sebesar LABA BERSIHpenyusutan PER SAHAM DASAR Rp296.020.060.911Laba tahunbersih 2009 dan Rp266.918.482.094 tahun 2008 Aset yang belum digunakan Beban ditangguhkan - bersih Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar

JUMLAH ASET

Catatan / Notes

2009

2008

2d,5

3.802.629.568

28 29 2f,6,16 7 2l,30 2o,8 31 2g,9

(16.873.686.055) 3.606.045.570 414.916.063.504 2.526.284.765 (6.392.537.419) 28.268.146.689 8.729.465.419 14.021.684.720 (10.930.712.485) 950.617.883.670

CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Account receivables NET SALES Related parties (net off allowance for doubtful COST OF GOODS accountsSOLD of Rp766.021.587 in 2009 and GROSS PROFIT Rp851.613.495 in 2008) Third parties (net off allowance forEXPENSES doubtful OPERATING of Sellingaccounts expenses Rp17.879.525.223 in 2009 and General and administrative Rp13.880.602.654 2008) Total OperatinginExpenses Other receivables (net off allowance for doubtful INCOME FROM OPERATIONS accounts of Rp73.255.043 in 2009) OTHER INCOME (EXPENSE) Inventories, net off allowance for inventory obsolescence Interest expense and bank provisions of Rp9.201.381.929 in 2009 Interest income and investment income and Rp6.741.080.681 in 2008 Advances Gain (loss) on foreign exchange - net Prepaid taxes Miscellaneous - net Prepaid expenses Total Other Total Income (Expenses) Current Assets

96.105.856.142

INCOME BEFORE TAX EXPENSE NON CURRENT ASSETS

163.821.008.601

2c,2l,3

221.955.781.752

2.854.057.690.479

2m,2q,25

2.704.728.409.703

2.065.807.554.976

2m,26

1.982.480.481.232

788.250.135.503 37.535.057.757

2d,2e,2l,4,16

722.247.928.471 41.729.061.252

2m,27 393.843.105.410 282.473.584.436 267.056.292.308 676.316.689.846

2d,2l,4,16

111.933.445.657

(25.486.369.011) 1.645.214.236 437.405.549.887 1.285.279.011 (623.533.022) 91.514.213.634 12.261.062.724 15.004.654.676 (12.203.625.073) 1.020.884.466.060 99.729.820.584

39.028.136.040 (1.805.191.966) 37.222.944.074 3.803.068.585 736.725.212 27.935.063.013 62.506.876.510

11,25 402.062.398.262 9.121.868.998 6.171.125.003 91.909.915.004 541.740.164.077

356.493.167.663 258.718.192.181 223.398.231.420 615.211.359.844 107.036.568.627

7.262.410.186

ASSETS

2o,18 2o,18 2d,2e,10 2b,11 2o,18

2p,32 2h,2q,12,16 2h,13,16 2i,14 2j,2g,15,34

1.562.624.630.137

42.443.959.200 (1.731.877.927) 40.712.081.273 3.621.561.682 736.725.212 26.122.450.516 55.393.774.869

9,97 397.948.186.334 9.121.868.998 9.423.989.962 48.077.133.265 495.051.915.969

1.445.669.799.639


TAXDue EXPENSE (BENEFIT) from related parties Current tax (net off allowance for doubtful Deferred tax of accounts Tax Expense Rp38.414.447 in 2009) Investments in shares assets,TAX net NETDeferred INCOMEtaxAFTER Fixed assets - net off accumulated BASIC EARNINGSdepreciation PER SHARE of Rp296.020.060 in 2009 Net income and Rp266.918.482.094 in 2008 Assets not used in operations Deferred charges, net Other assets Total Non Current Assets

TOTAL ASSETS


33 33 33 33

33 33

Dividen Cadangan umum Laba bersih periode berjalan Saldo per 31 Desember 2008

Dividen Cadangan Umum Program Kemitraan Laba bersih tahun buku 2009 Saldo per 31 Desember 2009

555.400.000.000

555.400.000.000

555.400.000.000 -

43.579.620.031

43.579.620.031

43.579.620.031 -

Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid - in Capital


33

Saldo per 01 Januari 2008 Penerapan PSAK No. 16 Revisi 2007

Modal Ditempatkan dan Disetor/ Catatan/ Issued and Paid - in Notes Capital

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

-3-

-

-

44.851.758.462 (44.851.758.462)

Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap/ Revaluation Increment In Property, Plant and and Equipment

40.437.455.654 333.828.603.554

36.532.604.742 293.391.147.900

212.006.784.696 44.851.758.462

(13.848.443.718) Dividends - Appropriation for general reserve (1.107.875.497) Partnership Program 62.506.876.510 Net income for 2009 995.315.100.094 Balance as at December 31,2009

Balance as at December 31,2008 Application of PSAK No. 16 Revised 2007 (15.656.830.604) Dividends - Appropriation for general reserve 55.393.774.869 Net income for the year 947.764.542.800 Balance as at December 31,2008

908.027.598.535 -

Jumlah ekuitas/ Total Shareholders Equity

See accompanying notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of these Consolidated Financial Statements.

(13.848.443.718) (40.437.455.654) (1.107.875.497) 62.506.876.510 62.506.876.510

(15.656.830.604) (36.532.604.742) 55.393.774.869 55.393.774.869

52.189.435.346 -

Saldo Laba/ Retained Earnings Ditentukan Tidak Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Un - appropriated

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Full Amount Rupiah)



LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

95

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. and Subsidiaries

CONSOLIDATED statements of CHANGES IN SHAREHOLDERS EQUITY for the year ended DeCember 31, 2009 AND 2008 (Full Amount Rupiah)


96


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS CONSOLIDATED of CASH FLOWS PER 31 DESEMBER 2009 DAN statements 2008 AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008 (Dalam Rupiah Penuh) (Full(PERSERO) Amount Rupiah) for the year endedTbk. DeCember 31, 2009 AND DeCember 31, 2008 (Full Amount Rupiah) PT KIMIA FARMA PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN


DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 2009 PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha ARUS KAS DARI AKTIVITAS Pihak yang mempunyai hubungan istimewa OPERASI (setelah dikurangi Penerimaan dari pelanggan penyisihan piutang ragu-ragu Pembayaran kepada pemasok dan sebesar Rp766.021.587 tahun 2009 dan karyawan Rp851.613.495 tahun 2008) Pembayaran bunga Pihak ketiga Pembayaran pajak penghasilan (setelah dikurangi Penerimaan operasi lain-lain penyisihan piutang Kas Bersih Diperoleh Dariragu-ragu sebesarUntuk) Rp17.879.525.223 tahun 2009 dan (Digunakan Aktivitas Operasi Rp13.880.602.654 tahun 2008) Piutang lain-lain ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (setelah dikurangi Penerimaan bunga penyisihan piutang Perolehan aktiva tetap ragu-ragu sebesar Rp73.255.043 Hasil penjualan aset tetap tahun 2009) Persediaan, dikurangi penyisihan Penambahansetelah biaya ditangguhkan eksplorasi persediaan usang sebesar dan pengembangan Rp9.201.381.929 tahun 2009 dan Jaminan bank Rp6.741.080.681 Penerimaan dividen tahun 2008 Uang muka Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Kas Bersih Pajak dibayar di muka Aktivitas Investasi Biaya dibayar di muka Jumlah AsetDARI Lancar ARUS KAS AKTIVITAS PENDANAAN ASET TIDAK LANCAR Piutang kepada pihak yang Penambahan/(pembayaran) hutang bank mempunyai jangka pendekhubungan istimewa (setelah dikurangi Pembayaran dividen penyisihan piutang ragu-ragu Penerimaan/(pembayaran) dari pihak-pihak sebesar Rp38.414.447 tahun 2009) yang mempunyai hubungan istimewa Penyertaan saham Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Untuk) Aset pajak tangguhan, Aktivitas Pendanaanbersih Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN Rp296.020.060.911 tahun 2009 dan SETARA KAS Rp266.918.482.094 tahun 2008 Aset yang belum digunakan Beban ditangguhkan - bersih KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN Aset lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

JUMLAH ASET

Catatan / Notes

Catatan/ Notes

2009

163.821.008.601

2c,2l,3

3.110.906.884.889 (2.963.667.519.294) 37.535.057.757 (25.486.369.011) (28.522.249.160) 27.138.848.568

2d,2e,2l,4,16

120.369.595.992 267.056.292.308

2d,2l,4,16

1.645.214.237 (34.483.038.036) 7.262.410.186 620.491.975

29 122d,5

(41.645.047.721) 437.405.549.887 1.285.279.011 91.514.213.634 (73.862.379.545) 15.004.654.676 1.020.884.466.060

15 2f,6,16 7 2o,8 2g,9

-

2008

AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009 AND DECEMBER 31, 2008 (Full Amount Rupiah)

2008

ASSETS

CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Account receivables CASH FLOW FROM Related parties OPERATING ACTIVITIES (netReceived off allowance doubtful 2.669.486.365.456 from for customers of (2.673.227.381.095) Payments to suppliers andaccounts employees Rp766.021.587 in 2009 and 41.729.061.252 Rp851.613.495 in 2008) (16.873.686.055) Payments for interests parties (43.159.967.410) Payments for corporateThird income tax (net off allowance doubtful 41.694.346.927 Received for otherforoperation accounts of Net Cash Provided in 2009 and (22.080.322.177) byRp17.879.525.223 (Used in) Operating Activities 223.398.231.420 Rp13.880.602.654 in 2008) OtherACTIVITIES receivables CASH FLOWS FROM INVESTING (net offReceived allowancefrom for doubtful 3.543.424.774 interest of (30.658.174.741) Acquisitions of property andaccounts equipment 3.802.629.568 Rp73.255.043 in 2009) 710.157.149 Proceeds from sale of property and equipment off allowance AdditionsInventories, in deferrednet charges from for inventory obsolescence (229.473.947) exploration and development of Rp9.201.381.929 in 2009 (10.220.695.420) Bank warranty 414.916.063.504 and Rp6.741.080.681 in 2008 62.620.795 Dividends received Advances 2.526.284.765 Net Cash Provided 28.268.146.689 Prepaid taxes (36.792.141.390) by (Used in) Investing Activities 14.021.684.720 Prepaid expenses 950.617.883.670CASH FLOWS FROM FINANCING Total Current Assets ACTIVITIES 221.955.781.752

-

(90.612.038.978) (13.848.443.717)

16 33

3.803.068.585 (181.506.903) 736.725.212 27.935.063.013 (104.641.989.598)

2d,2e,10 10 2b,11 2o,18

(58.134.773.151) 402.062.398.262 9.121.868.998 6.171.125.003 221.955.781.752 91.909.915.004 541.740.164.077 163.821.008.601

2h,2q,12,16 2h,13,16 32i,14 2j,2g,15,34 3

1.562.624.630.137

Received/(Payments) of short term Due from related bank loansparties (netPayments off allowance for doubtful of dividends accounts of 3.621.561.682 Received /(Payments) Rp38.414.447 in 2009) 425.184.885 from related parties 736.725.212 Investments in shares Net Cash Provided 26.122.450.516 Deferred Activities tax assets, net 56.314.439.339 by (Used in) Financing Fixed assets - net off accumulated depreciationIN NET INCREASE (DECREASE) of Rp296.020.060 in 2009 (2.558.024.228) CASH AND CASH EQUIVALENTS 397.948.186.334 and Rp266.918.482.094 in 2008 9.121.868.998 CASH AND EQUIVALENTS Assets not used in operations AT BEGINNING 9.423.989.962 DeferredOF charges, 224.513.805.980 YEARnet 48.077.133.265 Other assets 495.051.915.969 CASH AND EQUIVALENTS Total Non Current 221.955.781.752 AT END OF Assets YEAR 73.697.095.429 (17.807.840.975)

1.445.669.799.639


NON CURRENT ASSETS

TOTAL ASSETS


Lihat catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian




CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 (Dalam Rupiah Penuh)

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk.AND andSUBSIDIARIES Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN for the yearS ended DeCember 31, 2009 AND DECEMBER 31,FINANCIAL STATEMENTS 2008 (Full Amount Rupiah) YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 DECEMBER 31, 2009 AND DECEMBER 31, 2008 (Dalam Rupiah Penuh) (Full Amount Rupiah)

1.

1.

UMUM a.

Pendirian dan Informasi Umum

GENERAL a.

Establishment and General Information

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. selanjutnya disebut “Perusahaan” didirikan berdasarkan akta No. 18 tanggal 16 Agustus 1971 dan diubah dengan akta perubahan No. 18 tanggal 11 Oktober 1971 keduanya dari Notaris Soelaeman Ardjasasmita S.H. di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/184/21 tanggal 14 Oktober 1971, yang didaftarkan pada buku registrasi No. 2888 dan No. 2889 tanggal 20 Oktober 1971 di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 Nopember 1971 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 508. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan tentang modal disetor terakhir dengan akta No. 45 tanggal 24 Oktober 2001 dari Imas Fatimah, S.H. notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-12746HT.01.04.TH.2001 tanggal 8 Nopember 2001.

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. the “Company”, was established based on Notary Deed No. 18 dated August 16, 1971 and has been amended with the Notary Deed No. 18 dated October 11, 1971 both from Soelaeman Ardjasasmita S.H. notary in Jakarta. The deed of establishment and its amendment were approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/184/21 dated October 14, 1971 and were registered at the registration book at the Jakarta Court No. 2888 and No. 2889 dated October 20, 1971 and published in the State Gazette No. 90 dated November 9, 1971, stategazed No. 508. The Company’s Articles of Association has been amended several times. The most recent amendment was based on the Notary Deed No. 45 dated October 24, 2001 from Imas Fatimah, S.H., notary in Jakarta, concerning the change in paid-up capital. The amendment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-12746HT.01.04.TH.2001 dated November 8, 2001.

Pada tahun 2008, Anggaran Dasar mengalami perubahan dengan akta No. 79 tanggal 20 Juni 2008 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar ini mengacu kepada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-47137.AH.01-02 Tahun 2008 tanggal 4 Agustus 2008.

In 2008, The Articles of Association was amended based on deed No. 79 dated June 20, 2008 from Imas Fatimah, S.H., notary in Jakarta. The amendment was refer to articles of limited liability company law No.40 2007. The amendment was approved by the ministry of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decisions Letter No. AHU47137.AH.01-02 dated August 4, 2008.

5

97


98



PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK for theTAHUN-TAHUN yearS ended DeCember 31, 2009 AND DECEMBER 31, 2008 (Full Amount Rupiah)FINANCIAL STATEMENTS YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 DECEMBER 31, 2009 AND DECEMBER 31, 2008 (Dalam Rupiah Penuh) (Full Amount Rupiah) PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk.

DAN ANAK PERUSAHAAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. and Subsidiaries

1.

1.

UMUM (lanjutan) a.

Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)

GENERAL (continued) a.

Establishment (continued)

and

General

Information

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki unit produksi yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto), dan Tanjung Morawa - Medan. Perusahaan juga memiliki satu unit distribusi yang berlokasi di Jakarta. Pada tahun 2003, Perusahaan membentuk 2 (dua) Anak Perusahaan yaitu PT Kimia Farma Trading & Distribution dan PT Kimia Farma Apotek yang sebelumnya masing-masing merupakan unit usaha Pedagang Besar Farmasi dan Apotek (catatan c). Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Jalan Veteran No. 9, Jakarta.

The Company is domiciled in Jakarta and has production units located in Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon (Mojokerto) and Tanjung Morawa - Medan. The Company also has one distribution unit located in Jakarta. In 2003, the Company established 2 (two) Subsidiaries namely PT Kimia Farma Trading & Distribution and PT Kimia Farma Apotek which previously were the business units of wholesale drugstores and pharmacy of the Company (note c). The Company’s head office in Jalan Veteran No. 9, Jakarta.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1817, yang pada saat itu bergerak dalam bidang distribusi obat dan bahan baku obat. Pada tahun 1958, pada saat Pemerintah Indonesia menasionalisasikan semua Perusahaan Belanda, status Perusahaan tersebut diubah menjadi beberapa Perusahaan Negara. Pada tahun 1969, beberapa Perusahaan Negara tersebut diubah menjadi satu Perusahaan yaitu Perusahaan Negara Farmasi dan Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma disingkat PN Farmasi Kimia Farma. Pada tahun 1971, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1971 status Perusahaan Negara tersebut diubah menjadi Persero dengan nama PT Kimia Farma (Persero).

The Company started its commercial operations in 1817, at that time the Company was engaged in the distribution of medicines and raw pharmaceutical materials. In 1958, the Government of the Republic of Indonesia nationalized all Dutch companies and converted those companies into state-owned companies. In 1969, state-owned companies merged into one Company named Perusahaan Negara Farmasi and Alat Kesehatan Bhinneka Kimia Farma or simply PN Farmasi Kimia Farma. In 1971, based on Government Regulation No. 16 year 1971, the Company’s status was changed into a state owned enterprise under the name PT Kimia Farma (Persero).

Hasil produksi Perusahaan saat ini dipasarkan di dalam negeri dan di luar negeri, yaitu ke Asia, Eropa, Australia, Afrika dan Selandia Baru.

The Company’s products are put in to the domestic and international market, including Asia, Europe, Australia, Africa and New Zealand.

6





1.

1.

UMUM (lanjutan) a.




and

General

Information

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan:

In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association:

1. Maksud dan tujuan Perusahaan ini menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat khususnya bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan serta minuman dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

1.

The Company’s goals and objectives are to provide high quality of goods and services, competitiveness particulary in chemical, pharmaceutical, biological, health, food and beverage industries and applicated the principle of Perseroan Terbatas principle to pursue benefit and value Company’s.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

2.

To achieve its goals and objective the Company is enggaged in the folowing activities:

a. Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasi, biologi dan lainnya yang diperlukan guna pembuatan persediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan/minuman dan produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi di atas;

a. Provide, production and processing of chemical, pharmaceutical, biological and other materials necessary to manufacture pharmaceutical inventories, contraceptives, cosmetics, traditional medicines, medical equipment, food and beverages and other products includes engages in the plantation and exploration industries that are related to such production;

b. Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang berkaitan dengan industri farmasi maupun industri lainnya;

b. Production of packing and indirect materials, machinery and equipment and other supporting facilities related to pharmaceutical and other industries;

c. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan dan distribusi dari hasil produksi seperti di atas, baik hasil produksi sendiri maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan;

c. Distribution and selling of the products mentioned above, both from the Company’s own production and from third parties, general goods, both domestically and internationally and other activities related to the Company's business;

7

99


100





1.

1.

UMUM (lanjutan) a.

b.

c.




and

General

Information

d. Berusaha di bidang jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha perusahaan maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan;

d. Provision of services related to the Company's business and services, health facilities and health care including health consultation services;

e. Melakukan usaha-usaha optimalisasi aset yang dimiliki Perusahaan;

e. Attempt activities to optimize Company’s assets;

f. Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan pengembangan sejalan dengan maksud dan tujuan perusahaan, baik yang dilakukan sendiri maupun kerja sama dengan pihak lain.

f. Provision of other supporting services includes education, research and development in accordance with the Company's goals and objectives, both performed by the Company or cooperation with third parties.

Penawaran Umum Efek Perusahaan

b.

Public Offering of the Company’s Securities

Jumlah saham Perusahaan sebelum penawaran umum perdana adalah sejumlah 3.000.000.000 lembar, terdiri dari 2.999.999.999 saham seri B dan 1 saham seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.

The total number of the Company’s shares before initial public offering was 3.000.000.000 shares, consisting of 2.999.999.999 series B shares and 1 series A Dwiwarna share, which were all held by the Government of the Republic of Indonesia.

Pada tanggal 14 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-1415/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 saham seri B kepada masyarakat dan 54.000.000 saham seri B kepada karyawan dan manajemen. Pada tanggal 4 Juli 2001 seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

On June 14, 2001, the Company obtained the notice of effectiveness from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) in its letter No. S-1415/PM/2001 for its limited offering of 500.000.000 series B shares to the public and 54.000.000 series B shares to employees and management. On July 4, 2001, these shares were listed at the Indonesia Stock Exchange.

Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan

c.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008, Perusahaan mempunyai pemilikan secara langsung Anak Perusahaan sebagai berikut:

Company Sturcture and the Subsidiaries On December 31, 2009 and December 31, 2008, the company has direct of ownership of the subsidiaries are as follows:

8





1.

1.

UMUM (lanjutan) c.

Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan) Anak Perusahaan/ Domisili/ Name of Susidiaries Domicile

GENERAL (continued) c.

Company Sturcture (continued)

Kegiatan Usaha/ Activities

Mulai Beroperasi/ Date Operations

and

the

Subsidiaries

Persentase Kepemilkan/ Percentage of Ownership 2008 2009


Jakarta

Apotek (Ritel)

4 Januari 2003

99,99%

99,99%

PT KFTD

Jakarta

Distribusi Obat-obatan

4 Januari 2003

99,99%

99,99%

Anak Perusahaan/ The Subsidiaries

Jumlah Aset Sebelum Eliminasi/ Total Assets Before Elimination 2008 2009 Rp Rp


393.845.673.325

341.989.337.222

PT KFTD

627.235.250.093

569.251.269.680

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan No.1 tanggal 1 Nopember 2002 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui restrukturisasi usaha Perusahaan dengan membentuk 2 (dua) Anak Perusahaan. Pada tanggal 4 Januari 2003 Perusahaan membentuk 2 (dua) Anak Perusahaan yaitu, PT Kimia Farma Apotek dan PT Kimia Farma Trading & Distribution (PT KFTD).

Based on the Extraordinary Shareholders General Meeting as covered by Notary Deed No. 1 dated November 1, 2002, from Imas Fatimah, S. H., notary in Jakarta, the shareholders agreed to restructure the Company's operations into 2 (two) Subsidiaries. On January 4, 2003, the Company established 2 (two) Subsidiaries, namely PT Kimia Farma Apotek and PT Kimia Farma Trading & Distribution (PT KFTD).

Pada tanggal 31 Desember 2009 PT KFTD memiliki 41 (empat puluh satu) Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan PT Kimia Farma Apotek memiliki 372 (tiga ratus tujuh puluh dua) Apotek terdiri dari 137 (seratus tiga puluh tujuh) Apotek berstatus KSO/IKS dan 235 (dua ratus delapan belas) Apotek milik sendiri/sewa, yang tersebar di seluruh Indonesia.

On December 31, 2009, PT KFTD has 41 (fourty one) wholesale drugstores (PBF) and PT Kimia Farma Apotek has 372 (three hundred and seventy two) pharmacy which 137 (one hundred thirty seven) KSO/IKS and 235 (two hundred and thirty five) Company owned wide spread throughout Indonesia.

9

101


102





1.

1.

UMUM (lanjutan) d.

GENERAL (continued)

Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan

d.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 susunan dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

Board of commissioners, Directors, Audit Committee and Employees On December 31, 2009 and 2008 the structure of board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees are as follows:

2009 Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen

: : :

Direktur Utama Direktur

: :

Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit

: :

Ketua Komite GCG Anggota Komite GCG

: :

Drs. Agus Muhammad, M.Acc. dr. Sjafii Ahmad, MPH Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, S.H. Laks Muda (Purn) dr. H. Darmansyah Dandossi Matram Muhammad Syamsul Arifin Drs. Agus Anwar Drs. Jisman Siagian Drs. Rusdi Rosman, MBA Drs. Zurbandi Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, S.H. Roberth Gonijaya Danrivanto B, S.H, LLM. Dandossi Matram Laks Muda (Purn) dr. H. Darmansyah Armiati T Wibawanto

: : :

President Commissioner Commissioner Independent Commissioners

: :

President Director Directors

: :

Chief of Audit Committee Audit Committee Members

: :

Chief of GCG Committee GCG Committee Members

Drs. Agus Muhammad, M.Acc. dr. Sjafii Ahmad, MPH Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, S.H. Laks Muda (Purn) dr. H. Darmansyah Dandossi Matram Muhammad Syamsul Arifin Drs. Agus Anwar Drs. Jisman Siagian Drs. Rusdi Rosman, MBA Drs. Zurbandi Mayjen (Purn) Effendi Rangkuti, S.H. Roberth Gonijaya Danrivanto B, S.H, LLM.

: : :

President Commissioner Commissioner Independent Commissioners

: :

President Director Directors

: :

Chief of Audit Committee Audit Committee Members

Dandossi Matram Laks Muda (Purn) dr. H. Darmansyah Armiati T Wibawanto

: :

Chief of GCG Committee GCG Committee Members

2008 Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen

: : :

Direktur Utama Direktur

: :

Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit

: :

Ketua Komite GCG Anggota Komite GCG

: :

10





1.

d.

2.

1.

UMUM (lanjutan) Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan (lanjutan)

d.

Board of commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued)

Jumlah gaji dan tunjangan yang diterima Direksi dan Komisaris untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 10.433.846.899 dan Rp 6.169.626.955

Total salaries and benefits are received by Directors and Commissioners In 2009 and 2008 each Rp 10.433.846.899 and Rp 6.169.626.955.

Jumlah karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 masing-masing sebanyak 5.597 dan 5.628 karyawan.

On December 31, 2009 and 2008 the number of employee are respectively 5.597 employees and 5.628 employees.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN a.

GENERAL (continued)

AKUNTANSI

YANG 2.

Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

SUMMARY POLICIES a.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

Basis for Consolidated Financial Statements Presentations

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan pedoman penyajian laporan keuangan konsolidasi.

The consolidated financial statements are prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia which are the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the Capital Market Supervisory Board (BAPEPAM)’s regulations and guidelines in the presentation of consolidated financial statements.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi memakai konsep dasar kas. Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.

The consolidated financial statements are prepared based on accrual concept except for the consolidated statements of cash flows. Inventory are prepared based on cash concept historical cost or net realizable value whichever is lower.

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, yang disusun dengan menggunakan metode langsung.

The consolidated statements of cash flows present cash receipts and disbursements classified into operating, investing and financing activities, prepared using the direct method.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah currency.

11

103


104





2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.

AKUNTANSI

YANG 2.

Prinsip-Prinsip Konsolidasi

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai berikut:

Nama Anak Perusahaan/ Name of Subsidiaries PT Kimia Farma Apotek PT Kimia Farma Trading and Distribution

c.

Principles of Consolidation The consolidated financial statements are the financial statements of the Company and Subsidiaries are as follows:

Kegiatan Usaha/ Activities

Domisili/ Domicile

Apotek (Ritel)/ Drugstore Penjualan obatobatan/ Pharmacy Trading

Jakarta

Mulai Beroperasi Komersil/ Commercial Operations 4 Januari 2003/ January 4, 2003 4 Januari 2003/ January 4, 2003

Jakarta

Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 99,9% 99,9%

Semua akun transaksi dan saldo yang material antar Perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

All inter Company accounts, transactions and significant balances have been eliminated.

Penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode harga perolehan).

Investments in shares of stock with ownership interest less than 20% are stated at cost (cost method).

Setara Kas

c.

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatan serta tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “setara kas”. d.

ACCOUNTING

Penyisihan Piutang Ragu-Ragu

Time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral to loans are presented as “cash equivalents”. d.

Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang dan persentase tertentu dari saldo akun piutang pada akhir tahun.

12

Cash Equivalent

Allowance for Doubtful Accounts The Company was decide allowance for doubtful accounts based on a review of the status of individual receivable accounts and certain percentage of the receivables balance at the end of the year.





2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.

f.

AKUNTANSI

YANG 2.

Transaksi Dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.

ACCOUNTING

Transaction with Related Parties

Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

The Company and Subsidiaries have transactions with related parties which are regarded as having special relationships, as defined under the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 7, “Related Party Disclosures.”

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi, transaksi Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan Instansi Pemerintah baik pusat maupun daerah yang dilakukan dalam kegiatan usaha normal tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

All significant transactions with related parties, are disclosed in notes to the consolidated financial statements. The Company and Subsidiaries transactions with State/Local Government Owned Enterprises and Government Institutions conducted in the normal course of business are not disclosed as related party transactions.

Persediaan

f.

Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan bahan baku, bahan pembantu, dan barang jadi ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama, sedangkan nilai barang dalam proses ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang dan terdiri dari semua biaya perolehan, konversi dan biaya lainnya untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisi saat ini. Barang jadi dan barang dalam proses meliputi alokasi biaya tidak langsung tetap dan variabel di samping biaya bahan baku dan upah langsung.

Inventories are stated at the lower cost between acquisition cost or net realizable value. The costs of raw materials, packaging and finished goods are computed using the First-in, First-out (FIFO) method, while the cost of work in process is computed using the weighted average method cost comprising all purchases, conversion and other costs incurred in bringing the inventory to its present location and condition. Finished goods and work in process include an appropriate allocation of fixed and variable factory overhead in addition to direct materials and labor.

Nilai Realisasi Bersih merupakan taksiran harga jual wajar setelah dikurangi taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan barang jadi yang dihasilkan.

Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, deducted estimated cost of completion and the estimated cost of sale.

13

105


106





2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.

AKUNTANSI

YANG 2.

Biaya Dibayar Dimuka

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.

Biaya di bayar di muka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian jangka panjang disajikan sebagai bagian dari “Aset Lainlain”. h.

Aset Tetap

ACCOUNTING

Prepaid Expenses Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefit using straight-line method. Long-term portion of prepaid expenses are presented as part of “other assets”.

h.

Fixed Assets

Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang berlaku efektif 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya, seluruh saldo akun Selisih Penilaian Kembali Aset tetap yang dibukukan sebelum tahun 2008, telah direklasifikasikan ke saldo laba.

Fixed Assets are stated at cost or revalued amount deducted accumulated depreciation. In accordance with PSAK No 16 (Revised 2007) effective on January 1, 2008. The Company and Subsidiaries applied cost method to record Fixed Assets Revaluation reserve accounted before 2008 has been reclassified to retained earnings.

Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan menggunakan metode dan tarif penyusutan sebagai berikut:

Fixed Assets, except land, are depreciated over the estimated useful life of the assets, using the following methods and rates:

Metode Penyusutan/ Depreciation Method

Keterangan/ Description

Tarif Penyusutan Per tahun/ Rate of depreciation Per annum

Bangunan dan prasarana/ Building and infrastructure

Garis lurus/ Straight line

Mesin dan instalasi, perabot dan peralatan pabrik/ Machinery and installation, factory furniture and equipment

Saldo menurun ganda/ Double declining balance

12,5%-25%

Instalasi sumur yodium dan instalasi limbah/ Iodine plant and waste treatment installation


25%

Kendaraan, perabot, dan peralatan kantor/ Vehicles, office furniture and equipment


25%-50%

14

5%





2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.

AKUNTANSI

YANG 2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

Aset tetap (lanjutan)

h.

Penyusutan tanaman menghasilkan dihitung berdasarkan jangka waktu tanaman yang ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen sebagai berikut:

ACCOUNTING

Fixed Assets (continued) Depreciation of mature plant is computed based on the term of the plant determined by vegetative growth and assessed by management are as follows:

Tarif penyusutan/ Rate of depreciation Tahun pertama Tahun kedua Tahun ketiga Tahun keempat Tahun kelima

2% 3% 4% 6%

First year Second year Third year Fourth year

85%

Fifth year

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Aset tetap yang belum digunakan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land rights are stated at cost and not amortized. Unused Fixed Assets are stated in the amount of the acquisition cost and not depreciated.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan berdasarkan tarif penyusutan yang sesuai. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Maintenance and repairs cost is charged to operations as incurred. Significant amounts of renewals and betterments are capitalized. Carrying values and the related accumulated depreciation of retired assets or disposed are reTransferred from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of income.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost. Accumulated acquisition cost will be transferred to the respective Fixed Assets account when the asset is completed and ready for use.

15

107


108





2.


AKUNTANSI

YANG 2.


SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.

ACCOUNTING

Fixed Assets (continued)

Biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan bagian biaya tidak langsung dikapitalisasi ke akun tanaman belum menghasilkan. Akun tanaman belum menghasilkan dipindahkan ke akun tanaman menghasilkan pada saat tanaman telah menghasilkan (pada tahun kelima).

Cost of nursery, land preparation, plantation, fertilizer, maintenance and indirect cost are capitalized to immature plant account. Immature plant accounts are reclassified to mature plant account (fifth year).

Jumlah aset yang dapat diperoleh kembali diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset“. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi.

The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicates that its carrying amount may not be fully recoverable in accordance with PSAK No. 48, “Impairment in Asset Value.” Impairment in asset value is recognized as loss in the consolidated statements of income.

Sewa Pembiayaan

Financing Lease

Sejak 1 Januari 2008, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” yang efektif berlaku untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2008.

Since January 1, 2008, the Company and Subsidiaries apply PSAK No. 30 (Revised 2007), “Rent” which effectively applies to financial reports period begin on or after January 1, 2008.

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi dan bukan pada bentuk kontraknya. Aset sewa pembiayaan diakui hanya jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

In accordance to PSAK No. 30 (Revised 2007), the classification of lease as a finance lease or operating lease are based on substance and not in the form of contract. Finance lease assets are recognized if only the lease is substantially shifted all the risks and benefits associated with ownership of assets.

16





2.


i.

AKUNTANSI

YANG 2.


SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.

ACCOUNTING

Fixed Assets (continued)

Sewa Pembiayaan (lanjutan)

Financing Lease (continued)

Sewa pembiayaan diakui sebagai aset dan kewajiban pada neraca sebesar nilai tunai aset sewa atau jika lebih rendah, nilai kini pembayaran sewa minimum. Biaya langsung awal yang dikeluarkan perusahaan dan anak perusahaan ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.

Financing lease are recognized as assets and liabilities on the balance sheet in amount of cash value lease assets or it is lower, current value of minimum lease payments. Initial direct costs are being paid by Company and Subsidiaries added to amount is recognized as assets. The minimum lease payments should be seperated between parts which are the financial burden and those are parts of settlement obligation. The financial burden should be allocated to each period during lease periods so that procreate periodic interest rate constanly on the balance of obligation. Contingent lease are charged in the period incurred.

Aset sewa pembiayaan disusutkan dengan menggunakan metode yang setara dengan aset yang dimiliki secara langsung.

Finance lease assets are depreciated using the method that is equivalent with direct owned assets.

Perjanjian sewa yang tidak memenuhi kriteria di atas, diklasifikasikan sebagai sewa operasi dimana pembayarannya diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa manfaat yang akan diperoleh.

Lease agreement that do not occupy with the above criteria, are classified as operating lease where the payments are recognized as cost by straight-line basis during the useful life that would be obtained.

Beban ditangguhkan

i

Deferred charges

Hak atas tanah

Land rights

Biaya-biaya tertentu seperti biaya legal, biaya notaris dan lainnya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Certain costs such as legal expenses, notary expenses and other cost related to acquisition or renewal of ownership land rights are deferred and amortized over the legal term of the land rights or economic life of the lands or whichever is shorter.

17

109


110





2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.

j.

AKUNTANSI

YANG 2.

Beban ditangguhkan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i

Deferred charges (continued)

Hak atas tanah (lanjutan)

Land rights (continued)

Biaya yang terjadi sehubungan dengan penyelidikan umum, perijinan dan administrasi, geologi dan fisika, pengeboran, eksplorasi dan pengembangan yang meliputi biaya administrasi, pembersihan lahan, dan pembukaan tambang ditangguhkan dan diamortisasi pada saat produksi sepanjang umur ekonomi yaitu 10 (sepuluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus.

Costs that incurred related in general investigation, legal and administration, geology and physics, drilling, exploration and mining which covering administration expenses, depuration terrain and establishment mine is deferred and amortized on production duringthe economicl life which is 10 (ten) years using straight-line method.

Eksplorasi dan pengembangan

Exploration and development

Umur ekonomi didasarkan atas taksiran manajemen yang dievaluasi secara berkala. Jumlah penurunan (write down) akibat dilakukannya evaluasi terhadap beban ditangguhkan - eksplorasi dan pengembangan dibebankan pada tahun yang bersangkutan.

The economic life is based on management estimate, which is periodically evaluated. Any write-down as a result of the evaluation of the recoverability of deferred expense for exploration and development is charged directly to current operations.

Merek dagang

Trademark

Merek dagang disajikan sebesar biaya perolehan dan diamortisasi selama 5 tahun dengan menggunakan metode garis lurus.

Trademark is stated at cost and amortized over 5 (five) years using the straight-line method.

Aset lain-lain

j.

Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat yaitu biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi, amortisasi aset lain-lain menggunakan garis lurus. k.

ACCOUNTING

Biaya emisi saham

Other assets are presented at cost after reduced by amount deducted accumulated amortization, amortization of other assets using straight-line method. k.

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan/diamortisasi.

18

Other assets

Issuance costs of shares Share issuance costs are presented as deductions to additional paid-in capital and are not amortized.





2.

IKHTISAR

KEBIJAKAN

AKUNTANSI

YANG 2.

SUMMARY

OF

SIGNIFICANT

SIGNIFIKAN (lanjutan)

POLICIES (continued)

l.

l.

Transaksi dan saldo dalam mata uang asing

ACCOUNTING

Foreign currency transactions and balances

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam

Foreign currency transactions are recorded in

nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada

Rupiah amounts at the rates of exchange

saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca,

prevailing at the time transactions are made. At

aset dan kewajiban moneter dalam mata uang

balance sheets date, monetary assets and

asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan

liabilities denominated in foreign currency are

kurs tengah Bank Indonesia sesuai transaksi

adjusted to Rupiah to reflect the last published

yang berlaku pada tanggal tersebut yang

prevailing rate of exchange by Bank of

dikeluarkan. Laba atau rugi kurs yang timbul

Indonesia for the year. Gains or losses are

dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun

credited or charged to current year.

berjalan. Kurs konversi yang digunakan adalah sebagai

Rates used are as follows:

berikut:

1 USD Amerika

2009

2008

9.400,00

10.950,00

1 USD (United States Dollar)

101,70

121,23

1 JPY (Japanese Yen)

13.509,69

15.432,40

1 EUR (Euro)

1 JPY Jepang 1 EUR Eropa m.

Pengakuan pendapatan dan beban

m.

Revenue and expense recognition

Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan

Local sales are recognized at the delivery of the

barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan

product to the customers, while export sales

ekspor diakui pada saat barang dikapalkan.

are recognized when goods are shipped.

Uang muka yang diterima dari pelanggan yang

Advances received from customers for goods

barangnya belum tersedia dicatat sebagai ”Uang

which are not yet available are recognized as

Muka Pelanggan“.

“Advances from Customers”.

Beban diakui pada saat tahun terjadinya (accrual

Expenses are recognized when incurred

basis).

(accrual basis).

19

111


112





2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) n.

AKUNTANSI

YANG 2.

Imbalan kerja

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.

ACCOUNTING

Employee benefits

Perusahaan dan Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan iuran pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya. Kontribusi didanai dan dibayar oleh Perusahaan, Anak Perusahaan, dan karyawan. Selain itu, Perusahaan dan Anak Perusahaan juga memberikan imbalan kerja kepada karyawan yang berhak sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.

The Company and Subsidiaries have defined benefit and defined contribution pension plans that covers all their local permanent employees. Contributions are funded and paid by the Company, Subsidiaries and employees. Further, Company and Subsidiaries provide employee benefits to eligible employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.

Program manfaat pasti

Defined benefit pension plan

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuarial dan dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi sisa masa kerja ratarata karyawan sebagaimana ditentukan oleh aktuaris.

Current service cost is charged to current year. Past service cost, actuarial adjustments and assumptions changes effect for active participants are amortized using the straight line method over the estimated average residual employment period that has been determined by the actuary.

Program iuran pasti

Defined dues plan

Iuran yang ditanggung Perusahaan dan Anak Perusahaan diakui sebagai beban pada tahun berjalan.

The Company and Subsidiaries contributions are charged as expense to current year.

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui pengaruh dari Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 tahun 2003 tentang tenaga kerja dalam laporan keuangan konsolidasi.

The Company and Subsidiaries recognize the effect of Labor Law No. 13/2003, with reference to labor in the consolidated financial statements.

Efektif tanggal 1 Januari 2004, Perusahaan memutuskan untuk menerapkan lebih awal PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja” secara retrospektif dan merubah metode akuntansinya yang terdahulu dalam mengakui imbalan kerja karyawan menjadi metode yang diharuskan oleh standar ini.

Effective on January 1, 2004, the Company resolved to adopt PSAK No. 24 (Revised 2004) “Employee Benefits”, on a retrospective basis and changed its previous accounting method for employee benefits method required under this standard.

20





2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

o.

AKUNTANSI

YANG 2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)

ACCOUNTING

Menurut PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja menurut Undang-Undang tentang Tenaga Kerja ditentukan dengan metode penilaian Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai kini imbalan pasti atau nilai wajar aset pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui secara garis lurus sepanjang rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja.

According to PSAK No. 24 (Revised 2004), cost of providing employee benefits under Law of Labor is determined using the Projected Unit Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net accumulation of unrecognized gains or losses previous reporting year exceeded higher of 10% of the present value of defined benefit obligation at that date or fair value of plan assets. These gain or looses are recognized using straight lines method the estimated average residual employment period of service.

Selanjutnya biaya jasa lalu yang timbul saat perkenalan program imbalan pasti atau saat perubahan imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja.

Past service costs resulted from the introduction of defined benefit program or changes in the benefit payable are required to be amortized period time until the benefits concerned become vested.

Pajak Penghasilan

o.

Income Tax

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak dalam tahun berjalan. Aset dan Kewajiban pajak tangguhan diakui karena perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut direalisasi.

Current tax expense is based on estimated taxable income for current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized because of temporary differences between commercial and fiscal on reporting date. Income tax such as unused fiscal are recognized if there is possibility of income tax being realized.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan dan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the expected tax rates to apply the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date.

21

113


114





2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) o.

AKUNTANSI

YANG 2.

Pajak Penghasilan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. p.

Laba per saham

p.

Informasi segmen

Income Tax (continued) Amendments to tax obligations are recorded when a Tax Assessment Letter is received or if the Company propose for an objection, when the result of the objection is determined.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. q.

ACCOUNTING

Earning Per Share Earning per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.

q.

Segment information

Informasi segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan disajikan menurut pengelompokan geografis sebagai segmen primer. Pelaporan segmen sekunder dikelompokan menurut segmen usaha.

The Company and Subsidiaries segment information is presented based on geography as the primary segment. Secondary segment is based on business segment.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko atau imbalan yang berbeda dengan risiko atau imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Geographic segment presents components of the Company and Subsidiaries financial information which can be classified according in providing products or services in a particular economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menyediakan produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa yang terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya.

Business segment presents the Company and Subsidiaries’ financial information that are classified according to earning products or services and each component has different risks and compensation from the other business segment.

22





2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.

AKUNTANSI

YANG 2.

Informasi segmen (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.

Manajemen tidak menyajikan informasi segmen berupa pengeluaran barang modal, laba usaha per produk, dan arus kas karena tidak praktis untuk dilakukan.

r.

Transaksi Derivatif

ACCOUNTING

Segment information (continued) Management did not present segment information regarding carrying amount of asset by business segment, capital expenditures, income from operations and cash flows because these are not practical to identify.

r.

Derivative Transactions

Transaksi derivatif diakui sesuai dengan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” yang mensyaratkan bahwa semua instrumen derivatif diakui dalam laporan keuangan pada nilai wajarnya. Untuk memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, PSAK No. 55 mensyaratkan beberapa kriteria tertentu yang harus dipenuhi, termasuk adanya dokumentasi formal pada awal lindung nilai.

Derivative transactions are recognized in accordance with PSAK No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities” which requires that all of derivative instruments are recognized in the financial statements at fair value. To fulfill the requirements of hedge accounting, PSAK No. 55 requires some specific criterias should be fulfilled, including the exsistence of formal documentation at the beginning of hedging.

Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika instrumen derivatif dirancang dan memenuhi syarat lindung nilai, aset atau kewajiban terkait harus disesuaikan nilainya. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui pada laporan laba rugi konsolidasian atau laporan perubahan ekuitas konsolidasi tergantung pada jenis transaksi dan efektifitas dari transaksi lindung nilai tersebut. Perusahaan tidak melakukan kontrak lindung nilai karena menurut pendapat manajemen mayoritas transaksi keuangan Perusahaan didominasi oleh mata uang Rupiah.

The changes of derivative instruments in fair value which not fulfill the hedging criterias are recorded in the consolidated statements of income. If the derivative instruments are designed and fulfill the requirements of hedging, its value of associated assets and obligations should be adjusted. The changes of derivative instruments in fair value are recognized in the consolidated statements of income or the consolidated statements of equity depend on variety of transaction and efectivity from those hedging transactions. The Company did not do hedging contract because in management opinion the mayority of Company financial transactions are dominated by Rupiah currency.

23

115


116





2.

IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) s.

AKUNTANSI

YANG 2.

Penggunaan estimasi

SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk menggunakan estimasi-estimasi dan asumsiasumsi yang dapat mempengaruhi nilai yang dilaporkan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian dalam membuat estimasi maka hasil aktual yang dilaporkan pada periode mendatang yang mungkin berbeda dari estimasi yang digunakan sebelumnya. 3.

2009 Kas Bank Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. PT Bank Syariah Mandiri Jumlah Bank Rupiah Mata Uang Asing PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. USD61,689.04 31 Desember 2009 dan USD939,537.19 31 Desember 2008 Jumlah Bank Mata Uang Asing

Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in accordance with generally accepted accounting principles requires management to use estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those previous estimates.

3.

KAS DAN SETARA KAS

ACCOUNTING

CASH AND CASH EQUIVALENTS 2008

13.500.834.561

10.698.602.816

39.514.831.833 39.473.548.423 37.618.894.859 12.496.826.352 1.852.379.310 130.956.480.777

46.558.339.074 58.967.703.828 75.523.141.533 89.730.127 2.394.000 181.141.308.562

579.876.976 579.876.976 131.536.357.753

10.287.932.231 10.287.932.231 191.429.240.793

24

Cash on hand Cash in bank Affiliated Parties Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. PT Bank Syariah Mandiri Total Bank in Rupiah Currency Foreign Currencies PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. USD61,689.04 December 31, 2009 and USD939,537.19 December 31, 2008 Total Bank in Foreign Currency





3.

3.

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2009 Bank Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia Jumlah Bank Pihak Ketiga Deposito Jangka Pendek (Rupiah) Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jumlah Deposito Jangka Pendek Jumlah Kas dan Setara Kas Tingkat Bunga Deposito

2008

15.081.920.735 1.199.960.070 1.935.482 16.283.816.287

18.628.918.353 1.050.775.549 148.244.241 19.827.938.143

Related Parties Rupiah 2.500.000.000 2.500.000.000

-

163.821.008.601

221.955.781.752

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Deposito Jangka Pendek Total cash and cash equivalents

5,60% - 6,00%

-

Short-Term Deposit Rate

Cash on hand are insured against losses under package policies insured sum of for Rp39.149.037.437. and Rp25.232.852.141 on December 31, 2009 and 2008. Management believes that the insurance is adequate to cover possible of losses from such risks.

4.

PIUTANG USAHA

ACCOUNT RECEIVABLES 2008

2009 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Jamsostek (Persero) PT Angkasa Pura (Persero) PT Petamina (Persero) Dipindahkan

Thrid Parties Bank Rupiah PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Muamalat Indonesia Total Cash in Bank Third Parties Bank Short-Term Deposit (Rupiah)

Kas Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan berdasarkan paket tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp39.149.037.437 per 31 Desember 2009 dan Rp25.232.852.141 per 31 Desember 2008. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami Perusahaan. 4.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

11.387.314.880

13.458.342.827

9.060.110.124 2.116.401.892 1.977.121.671 1.505.597.559 26.046.546.126

10.926.917.222 1.883.740.641 1.723.368.571 1.760.098.345 29.752.467.606

25

Related Parties PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Jamsostek (Persero) PT Angkasa Pura (Persero) PT Pertamina (Persero) Moved to

117


118





4.

4.

PIUTANG USAHA (lanjutan) 2009 Pindahan PT Timah (Persero) Tbk. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Lain-lain (masing-masing dengan saldo dibawah Rp1.000.000.000) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu

Pihak ketiga: Lokal Jawa Sumatera Sulawesi, Maluku dan Papua Bali dan Nusa Tenggara Kalimantan Ekspor Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah bersih pihak ketiga

2008

26.046.546.126 1.456.336.149

29.752.467.606 1.191.835.174

1.059.458.554

1.356.753.626

969.298.788

1.726.053.919

8.769.439.727 38.301.079.344 (766.021.587) 37.535.057.757

8.553.564.422 42.580.674.747 (851.613.495) 41.729.061.252

182.317.518.667 29.588.561.137 30.072.852.604 18.471.589.841 9.012.033.072 15.473.262.210 284.935.817.531 (17.879.525.223) 267.056.292.308 304.591.350.065

Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2009 Rupiah Mata uang asing USD1,646,091.72 : 31 Desember 2009 dan USD704,239 : 31 Desember 2008 Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu

ACCOUNT RECEIVABLES (continued)

158.654.880.998 25.136.548.500 22.715.451.580 15.239.945.638 7.820.586.809 7.711.420.549 237.278.834.074 (13.880.602.654) 223.398.231.420 265.127.292.672

Transferred from PT Timah (Persero )Tbk. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Others (each below Rp1.000.000.000) Total Allowance for doubtful accounts

Third parties: Domestic Java Sumatera Sulawesi, Maluku and Papua Bali and Nusa Tenggara Kalimantan Export Total Allowance for doubtful accounts Net third parties

Total account receivables based on type of currency are as follows: 2008

307.763.634.665

272.148.088.272

Rupiah Foreign currencies USD1,646,091.72 : December 31, 2009 and

15.473.262.210 323.236.896.875 (18.645.546.810) 304.591.350.065

7.711.420.549 279.859.508.821 (14.732.216.149) 265.127.292.672

USD704,239 : December 31,2008 Total Allowance for doubtful accounts

26





4.

4.

PIUTANG USAHA (lanjutan) Piutang usaha berdasarkan umur setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

ACCOUNT RECEIVABLES (continued) Account receivables based on aging schedule, net of allowance for doubtful accounts are as follows:

31 Desember 2009/ December 31, 2009 Belum Jatuh Tempo/ Not yet due

BU M N Instansi Pemerintah Swasta Ekspor

18.519.006.301

1 sampai dengan 30 hari/ 1-30 days

8.807.370.636

31 sampai 61 sampai dengan 60 hari/ dengan 150 hari/ 31 – 60 days 61 – 150 days

Lebih dari 150 hari/ Over 150 days

Jumlah/ Total State-Owned Enterprises (B U M N) Government Institution Private Export

3.798.583.101

4.929.710.430

2.246.408.875

38.301.079.343

42.717.122.188 125.165.191.427 10.808.947.111

9.046.036.708 4.750.230.263 34.276.414.382 11.960.799.593 2.955.815.100 1.386.500.000

4.066.109.195 10.025.729.288 322.000.000

3.913.588.742 23.541.333.535 -

64.493.087.096 204.969.468.225 15.473.262.211

Jumlah 197.210.267.027 Penyisihan piutang raguragu Jumlah piutang 197.210.267.027 usaha

55.085.636.826 21.896.112.957

19.343.548.913

29.701.331.152

323.236.896.875

-

-

-

(18.645.546.810)

Total Allowance for doubtful accounts

55.085.636.826 21.896.112.957

19.343.548.913

29.528.217.435

304.591.350.065

Total account receivables

-

31 Desember 2008/ December 31, 2008 Belum Jatuh Tempo/ Not yet due

BU M N Instansi Pemerintah Swasta Ekspor

1 sampai dengan 30 hari/ 1-30 days

31 sampai 61 sampai dengan 60 hari/ dengan 150 hari/ 31 – 60 days 61 – 150 days

Lebih dari 150 hari/ Over 150 days

Jumlah/ Total

20.712.654.455

9.285.173.245

4.464.589.927

5.511.143.106

2.607.114.014

42.580.674.747

16.603.415.451 97.861.255.056 5.553.353.344

8.005.763.296 31.737.622.713 650.951.220

7.033.642.655 10.197.634.340 1.138.800.000

5.431.923.806 21.044.493.170 368.315.985

6.310.826.538 25.340.836.500 -

43.385.571.746 186.181.841.779 7.711.420.549

Jumlah 140.730.678.306 49.679.510.474 22.834.666.922 32.355.876.067 Penyisihan piutang raguragu Jumlah piutang 140.730.678.306 49.679.510.474 22.834.666.922 32.355.876.067 usaha

34.258.777.052

279.859.508.821

27

(14.732.216.149)

34.258.777.052

265.127.292.672

State-Owned Enterprises (B U M N) Government Institution Private Eksport Total Allowance for doubtful Accounts Total account receivables

119


120





4.

4.

PIUTANG USAHA (lanjutan) Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

The movements of allowance for doubtful accounts are as follows: 2008

2009 Saldo awal periode Penyisihan piutang ragu-ragu Penghapusan Saldo akhir periode

5.

ACCOUNT RECEIVABLES (continued)

14.732.216.149 3.923.530.661 (10.200.000) 18.645.546.810

16.061.125.609 462.161.757 (1.791.071.217) 14.732.216.149

Beginning balance Allowance for doubtful account Write-off Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses that may arise due to uncollectible receivables.

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (catatan 16).

Accounts receivable are used bank loan guarantee from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (note 16). 5.

PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:

This account consist of: 2008

2009 PT Jancen Pharmaceuthical Belgia

OTHER RECEIVABLES

PT Janssen Pharmaceutica Belgia 417.555.020

984.373.886

2.083.222.612

339.970.467

4.834.887.597 7.335.665.229 (73.255.043) 7.262.410.186

2.478.285.215 3.802.629.568 3.802.629.568

Insurance claim and shipping charge Klaim Asuransi dan Ongkos Kirim Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000) Jumlah Penyisihan Piutang lain-lain

Piutang lain-lain merupakan piutang yang timbul atas biaya dalam rangka kerja sama untuk kegiatan distribusi obat, biaya kirim, dan biaya impor bahan baku obat untuk pihak ketiga. Biaya tersebut akan ditagihkan kepada pihak ketiga/mitra kerja sama sesuai dengan pola kerja sama yang telah disepakati. Mutasi piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

28

Others (each below Rp1.000.000.000) Total Allowance for doubtful account

Other receivables is derived from costs of cooperation in medicine distribution, freight cost and import cost of raw material medicine for the third parties. The cost will be claimed to cooperating partners in accordance with the agreement. The movements of allowance for doubtful account are as follows:





5.

5.

PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 2009 Saldo awal periode Penyisihan piutang ragu-ragu Saldo akhir periode

6.

2008 -

-

73.255.043 73.255.043

6.

PERSEDIAAN 2009 Barang jadi Obat jadi, kosmetika dan alat kontrasepsi Alat kesehatan

OTHER RECEIVABLES (continued)

Beginning balance Provisions of allowance for doubtful account Ending balance

INVENTORY 2008 Finished goods Medicines, cosmetics, and Contraceptives Medical equipment

360.246.039.686 8.894.841.121 369.140.880.807 (8.366.297.806) 360.774.583.001

298.510.615.057 17.177.686.168 315.688.301.225 (6.602.588.321) 309.085.712.904

Allowance for inventory obsolescence Sub total

Bahan baku dan bahan pembantu Penyisihan persediaan rusak Sub jumlah

57.623.526.745 (835.084.123) 56.788.442.622

77.794.571.904 (138.492.360) 56.788.442.622

Raw materials and indirect materials Allowance for inventory defective Sub total

Barang dalam proses Barang dalam perjalanan Sub Jumlah

19.829.011.628 13.512.636 19.842.524.264

23.162.471.191 5.011.799.865 28.174.271.056

Work in process Goods in transit Sub total

Jumlah persediaan bersih

437.405.549.887

414.916.063.504

Net inventory

Penyisihan persediaan usang Sub jumlah

Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:

The movements of the allowance for inventory obsolescence are as follows:

2009 Saldo awal periode Penyisihan Penghapusan Saldo akhir periode

Barang jadi 6.602.588.321 2.278.716.019 (515.006.534) 8.366.297.806

29

Bahan baku 138.492.360 808.180.637 (111.588.874) 835.084.123

Beginning balance Provisions Write-off Ending balance

121


122





6.

6.

PERSEDIAAN (lanjutan)

INVENTORY (continued)

2008

7.

Saldo awal periode Penyisihan Penghapusan

Barang jadi 3.642.302.961 4.419.965.637 (1.459.680.277)

Barang jadi 1.935.600.855 128.957.743 (1.926.066.238)

Beginning balance Provisions Write-off

Saldo akhir periode

6.602.588.321

138.492.360

Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari persediaan usang.

Management believes that the allowance for inventory obsolescence is sufficient to cover possible losses from inventories obsolescence.

Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (catatan 16)

Inventories are used as bank loan guarantee PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (note16).

Persediaan Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran dan kebongkaran berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp464.424.445.251 per 31 Desember 2009 dan Rp353.077.320.936 per 31 Desember 2008. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan tersebut.

The Company and Subsidiaries has insured inventories from fire losses and other risks under blanket policies for each Rp464.424.445.251 and Rp353.077.320.936 on December 31, 2009 and 2008. Management believes that the sum insured a policy is sufficient to cover all possible damaged.

7.

UANG MUKA

ADVANCES

Akun ini merupakan uang muka pembelian obat jadi, dan peralatan dalam rangka pemenuhan pelanggan instansi pemerintah serta uang muka pengadaan bahan baku dan penolong, yang apabila dirinci masing-masing saldonya di bawah Rp1.000.000.000.

This accounts represents advances purchasing of finished goods, indirect materials and equipment to supply customer from public sector that each balance below Rp1.000.000.000.

Saldo uang muka per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp1.285.279.011 dan Rp2.526.284.765.

On December 31, 2009 and 2008 advances each Rp1.285.279.011 and Rp2.526.284.765 respectively.

30





8.

8.

PAJAK DIBAYAR DIMUKA 2009 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Anak Perusahaan Pajak Penghasilan badan Perusahaan Tahun 2008 Anak Perusahaan: Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Pajak Penghasilan Pasal 23

PREPAID TAXES 2008

81.962.523.388 0000 000 1.193.043.330 0000000 225.118.929 7.703.351.780 430.176.207 91.514.213.634

21.593.742.150 0 0 1.181.848.186 0 5.009.829.931 482.726.422 28.268.146.689

Value added tax Subsidiaries Income tax Company Year 2008 Subsidiaries: Year 2006 Year 2007 Year 2009 Income tax Atricle 23

Pajak Pertambahan Nilai merupakan uang muka pajak yang berasal dari Anak Perusahaan, PT KFTD.

Value Added Tax is prepaid tax from Subsidiaries, PT KFTD.

Pajak Penghasilan pasal 25 merupakan setoran masa yang melebihi hutang pajak penghasilan badan di Perusahaan dan Anak Perusahaan, PT KFTD.

Income tax article 25 is over paid corporate tax in Company and Subsidiaries, PT KFTD.

Pada tahun 2008 Anak Perusahaan PT KFTD telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak pertambahan nilai tahun pajak 2007 dan pajak penghasilan tahun pajak 2006, dengan nilai keseluruhan sebesar Rp45.832.113.009. Lebih bayar pajak (restitusi) tersebut telah diterima oleh PT KFTD pada tahun 2008. Selisih nilai uang muka pajak tercatat sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi PT KFTD tahun 2008.

In years 2008 Subsidiaries PT KFTD had receive Tax Assessment Over Payment Letter (SKPLB) for value added tax for the fiscal year 2007 dan income tax in 2006, with total amount Rp45.832.113.009. This restitution has been received by PT KFTD on 2008. Difference in prepaid tax has been recorded and restitution received stated in income statement Subsidiaries PT KFTD in 2008.

Pada tahun 2009 Anak Perusahaan PT KFTD telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Pertambahan Nilai bulan Januari 2008 sampai dengan Juli 2008 dan pajak penghasilan tahun pajak 2007 dengan nilai bersih keseluruhan sebesar Rp25.837.228.882. Lebih bayar pajak (restitusi) tersebut telah diterima oleh PT KFTD pada tahun 2009. Selisih nilai uang muka pajak tercatat sebelumnya dengan jumlah penerimaan atas restitusi tersebut telah disajikan dalam laba rugi PT KFTD tahun 2009.

In years 2009 Subsidiaries PT KFTD had receive Tax Assessment Over Payment Letter (SKPLB) for value added tax for the fiscal year 2008 dan income tax on 2007, with total amount Rp25.837.228.882. This restitution has been received by PT KFTD in 2009. Difference in prepaid tax has been recorded and restitution received stated in income statement Subsidiaries PT KFTD in 2009.

31

123


124





9.

9.

BIAYA DIBAYAR DIMUKA

PREPAID EXPENSES

2009 Kontrak gedung dan

2008

rumah

dinas

7.875.271.206

7.791.585.086

Rent building and office house

1.970.763.977

2.213.087.775

Joint operation and cooperation

-

1.359.579.382

Prepaid sales expense

Kerja sama operasi dan ikatan kerja sama Biaya penjualan dibayar dimuka Lain-lain (masing-masing dengan saldo

di

bawah

Rp1.000.000.000)

10.

Others 5.158.619.493

2.657.432.477

15.004.654.676

14.021.684.720

PIUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI 10.

(each bellow Rp1.000.000.000)

DUE FROM RELATED PARTIES

HUBUNGAN ISTIMEWA 2009

2008

Pinjaman karyawan

2.619.426.916

2.399.505.566

Employee’s loans

PT Kimia Farma Health Care

1.222.056.116

1.222.056.116


3.841.483.032

3.621.561.682

(38.414.447)

-

3.803.068.585

3.621.561.682

Penyisihan piutang

Allowance for doubtful account

Pinjaman kepada karyawan merupakan fasilitas

Loans to employees are loans granted by the

pinjaman dari Perusahaan kepada karyawan untuk

Company to employee for purchasing of vehicle,

keperluan pembelian kendaraan, perbaikan rumah,

house renovations, medical and others, which is does

pengobatan dan lainnya, yang tidak dikenakan bunga.

not changed interest .The loans will be paid by

Pelunasannya melalui pemotongan gaji bulanan.

employee through monthly payroll deduction.

32





10.

PIUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI 10.

DUE FROM RELATED PARTIES (continued)

HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Pinjaman kepada PT Kimia Farma Health Care timbul

Loans to PT Kimia Farma Health Care are loans

atas pinjaman berkaitan pendirian PT Kimia Farma

related to the establishment of PT Kimia Farma

Health Care, dimana mayoritas pemegang sahamnya

Health Care. The Majority Shareholder is Yayasan

adalah Yayasan Dana Pensiun Kimia Farma sebesar

Dana Pensiun with share ownership of 61%.

61%. 11.

11.

PENYERTAAN SAHAM Susunan

penyertaan

saham

Perusahaan

per

31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

SHARES INVESTMENTS Shares investments structure of the Company as of December 31, 2009 and 2008 are as follows: Jumlah lembar

Prosentase

Harga

saham yang

Kepemilikan/

Perolehan/

Perusahaan/

Jenis Usaha/

dimiliki/

Percentage of

Cost

Investee Company

Type of Industry

Shares owned

Ownership

acquisition

1.286

15,00%

261.725.212

475.000

19,00%

475.000.000

PT Sinkona Indonesia Lestari

Pabrik kina/Kina Factory


Jaminan pemeliharaan Kesehatan/ Health care guarantee

Jumlah/ Total

736.725.212

Berdasarkan Akta No. 58 tanggal 24 Juni 2004 dari

Based on the Notary Deed No. 58 dated June 24,

Titik Irawati S, S.H, notaris di Jakarta, PT KFTD dan

2004 of Titik Irawati S. S.H., notary in Jakarta , PT

PT Kimia Farma Apotek, Anak Perusahaan melakukan

KFTD and PT Kimia Farma Apotek, Subsidiaries,

penyertaan saham pada PT Kimia Farma Health Care

have shares investments in PT Kimia Farma Health

dengan persentase penyertaan masing-masing 10%

Care with percentage of ownership of 10% and 9%

dan 9%.

respectively.

33

125


126





12.

12.

ASET TETAP Akun ini terdiri dari:

FIXED ASSETS This account consist of:

31 Desember 2009/ December 31, 2009 Saldo Awal

Penambahan

Pengurangan

Reklasifikasi

Saldo Akhir

Beginning

Additions

Deductions

Reclassifications

Ending

Biaya Perolehan:

Acquisition cost:

Tanah

238.718.746.285

2.744.855.000

-

-

241.463.601.285

Bangunan dan prasarana

Buildings and 151.592.813.189

234.879.397

-

10.194.239.796

162.021.932.382

Mesin dan instalasi

Kendaraan

94.921.879.917

472.920.942

-

1.973.870.000

97.368.670.859

Installations Furniture and

94.454.813.616

6.845.500.843

(87.842.800)

2.788.828.628

104.001.300.287

fixtures

52.908.073.900

830.841.179

(774.108.828)

518.595.000

53.483.401.251

Vehicles

Instalasi sumur yodium

Infrastructure Machinery and

Perabot dan peralatan

Land

Iodine plant 6.651.798.888

-

-

-

6.651.798.888

4.021.227.658

25.057.845

-

135.481.298

4.181.766.801

Installations

Tanaman menghasilkan

Mature plant Waste treatment

Instalasi limbah

2.831.592.189

-

-

2.831.592.189

Aset dalam penyelesaian

Installations Construction in

18.145.234.490

11.013.705.985

-

(15.314.808.424)

13.844.132.051

444.763.296

298.859.294

-

(135.481.298)

608.141.292

Progress

Tanaman belum menghasilkan Aset sewa

Lease asset

pembiayaan Kendaraan

175.725.000

-

-

11.611.121.888

-

(160.725.000)

11.626.121.888

Jumlah Biaya Perolehan

Immature plant

Vehicles Total Acquisition

664.866.668.428

34.077.742.373

(861.951.628)

34

-

698.082.459.173

cost





12.

12.

ASET TETAP (lanjutan)

FIXED ASSETS (continued)

31 Desember 2009/ December 31, 2009 Saldo Awal

Penambahan

Pengurangan

Reklasifikasi

Saldo Akhir

Reclassificati Beginning

Additions

Deductions

Ending

ons

Accumulated Akumulasi Penyusutan:

Depreciations

Bangunan dan prasarana

Buildings and 69.379.862.487

8.496.439.312

-

-

77.876.301.799

Infrastructure Machinery and

Mesin dan instalasi

66.056.384.133

6.978.768.725

-

-

73.035.152.858

Perabot dan peralatan

77.342.823.634

7.896.611.625

(84.706.081)

-

85.154.729.178

fixtures

Kendaraan

43.941.513.112

3.662.235.977

(673.699.176)

115.167.937

47.045.217.850

Vehicles

Installations Furniture and

Instalasi sumur yodium

Iodine plant 5.416.797.048

389.280.255

-

-

5.806.077.303

Installations Waste treatment

Instalasi limbah

2.414.934.505

108.364.004

-

-

2.523.298.509

2.247.249.238

614.443.252

-

-

2.861.692.490

Tanaman menghasilkan

Installations Mature plant

Aset sewa

Lease asset

pembiayaan Kendaraan

118.917.937

1.713.840.924

-

Jumlah

266.918.482.094

29.859.984.074

(758.405.257)

Nilai Buku

397.948.186.334

(115.167.937)

1.717.590.924

Vehicles

296.020.060.911

Total

402.062.398.262

Book Value

Pada tahun 2009 terdapat Aset sewa pembiayaan

In 2009, The company and subsidiaries acquired

yang merupakan aset tetap pengadaan kendaraan di

some vehicles through leasing with interest rate

Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan tingkat

approximately 6,20% to 9,50% per annum with

bunga antara 6,20% sampai dengan 9,50% per tahun

installment period valid for 3 to 4 years. (see note 21)

dengan jangka waktu angsuran antara 3 sampai dengan 4 tahun. (lihat catatan 21)

35

127


128





12.

12.

ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset pembiayaan adalah sebagai berikut: Saldo Awal Beginning

FIXED ASSETS (continued) The details of lease assets are as follows:

31 Desember 2008/ December 31, 2008 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Additions Deductions Reclassifications

Saldo Akhir Ending

Aset Sewa pembiayaan: Biaya Perolehan: Kendaraan Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan: Kendaraan

175.725.000

11.611.121.888

-

(160.725.000)

11.626.121.888

175.725.000

11.611.121.888

-

(160.725.000)

11.626.121.888

118.917.937 56.807.063

Saldo Awal Beginning

1.713.840.924 9.897.280.964

-

(115.167.937) (115.167.937)

31 Desember 2008/ December 31, 2008 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Additions Deductions Reclassifications

1.717.590.924 9.908.530.964

Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Perabot dan peralatan Kendaraan Instalasi sumur yodium Tanaman menghasilkan Instalasi limbah Aset dalam penyelesaian Tanaman belum menghasilkan

238.718.746.285

-

-

- 238.718.746.285

140.940.247.735

1.910.332.767

-

8.742.232.687 151.592.813.189

92.738.217.304

2.337.212.613

1.690.000.000

1.536.450.000

94.921.879.917

86.901.662.730 53.704.182.723

6.099.669.980 985.672.000

1.743.060.823

1.453.480.906 137.005.000

94.454.813.616 53.083.798.900

6.436.712.761

215.086.127

-

-

6.651.798.888

2.733.848.709

-

-

1.287.378.949

4.021.227.658

2.699.917.189

131.675.000

-

-

2.831.592.189

13.730.484.618

16.283.918.465

-

(11.869.168.593)

18.145.234.490

1.507.484.139 640.111.504.193

224.658.106 28.188.225.057

3.433.060.823

36

Accumulated Depreciations Vehicles

Saldo Akhir Ending

Biaya Perolehan: Tanah

Lease Assets: Acquisition cost: Vehicles Total Acquisition cost

(1.287.378.949) 444.763.296 - 664.866.668.428

Acquisition cost: Land Buildings and Infrastructure Machinery and Installations Furniture and fixtures Vehicles Iodine plant Installations Mature plantation Waste treatment Installations Construction in Progress Immature plant





12.

12.



31 Desember 2008/ December 31, 2008 Saldo Awal Beginning Akumulasi Penyusutan: Perabot dan peralatan Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Kendaraan Instalasi sumur yodium Instalasi limbah Tanaman menghasilkan Nilai Buku

Penambahan Additions

Pengurangan Deductions

Reklasifikasi Reclassifications

Saldo Akhir Ending

70.195.040.606

7.147.783.090

-

-

77.342.823.696

62.280.755.739

7.099.106.743

-

-

69.379.862.482

60.646.369.073 42.466.741.358

6.747.462.956 3.087.438.445

1.337.447.896 1.493.748.811

-

66.056.384.133 44.060.430.992

5.076.825.165

339.971.883

-

-

5.416.797.048

2.295.946.200

118.988.305

-

-

2.414.934.505

1.815.637.537

431.611.701

-

-

2.247.249.238

244.777.315.678

24.972.363.123

2.831.196.707

-

266.918.482.094

395.334.188.515

397.948.186.334

Accumulated depreciations Furniture and fixtures Buildings and Infrastructure Machinery and Installations Vehicles Iodine plant Installations Waste treatment Installations Mature plant Book value

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2009 Harga pokok produksi: Pertambangan Manufaktur Beban usaha: Penelitian dan pengembangan Umum dan administrasi Beban (pendapatan) lain-lain: Kekurangan penyusutan tahun lalu

2008

802.136.035 9.781.568.660

790.418.784 9.335.977.448

985.620.197 17.211.160.540 0 1.079.498.642 29.859.984.074

651.479.399 14.194.487.492

Aset dalam penyelesaian terdiri dari pembangunan di unit produksi dan apotek baru. Jangka waktu penyelesaian pembangunan apotek yang tersebar di wilayah Indonesia tersebut berkisar antara enam sampai dengan dua belas bulan. Pada 31 Desember 2008, persentase penyelesaian dari bangunan dan prasarana berkisar antara 60% sampai dengan 90%.

37

24.972.363.123

Cost of good sold Mining Manufacturing Operating expenses: Research and development General and administration Expense (income) others: Lack of last year’s depreciation

Construction in progress consist of development costs for production units and new drugstores that are either owned by the Company or Joint Operation. The construction of new drugstores which are spread throughout Indonesia are expected to be completed between six to twelve months. On December 31, 2008 completed completion of building and infrastructures reach between 60% to 90%.

129


130





12.

12.



Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah seluas kurang lebih 548.704 m² yang tersebar di wilayah Indonesia dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun dan 30 (tiga puluh) tahun. Perusahaan juga mempunyai Hak Guna Usaha (HGU) atas tanah seluas 1.061 hektar di Cianjur, Jawa Barat yang berlaku selama 25 (dua puluh lima) tahun hingga tahun 2023. Lokasi tersebut dikembangkan Perusahaan untuk perkebunan kina. Luas lahan yang digunakan untuk tanaman menghasilkan adalah seluas kurang lebih 432,26 hektar.

The Company and Subsidiaries own several parcels of land with total area approximately of 548.704 square meters located throughout Indonesia with Building Use Rights (HGB) for 20 (twenty) and 30 (thirty) years. The Company also owns Operating Use Rights (HGU) over 1.061 hectares of land in Cianjur, West Java for a period of 25 (twenty five) years up to 2023. The location was developed by the Company as quinine plantation. Mature plantation covers a total area of 432,26 hectares.

Aset tetap tanah dengan HGB No. 5, No. 907, No. 275, No. 2341, No. 139, No. 2671, No. 2770, No. 1889, No. 285, No. 1226 dan No. 311 berikut bangunan di atasnya semua atas nama Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank Bukopin Tbk. (catatan 16).

Land with HGB No .5, No. 907, No. 275, No. 2341, No. 139, No. 2671, No. 2770, No. 1889, No. 285, No. 1226 and No. 311 including buildings are used as collateral to the loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk and PT Bank Bukopin Tbk (note 16).

Pada 31 Desember 2009 aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap resiko kehilangan, kebakaran dan kebongkaran dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp432.105.359.280 per 31 Desember 2009 dan Rp486.248.763.511 per 31 Desember 2008. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan tersebut.

On December 31, 2009, Fixed Assets except for land, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp432.105.359.280 and Rp486.248.763.511 for year ended December 31, 2009 and 2008. The Company and Subsidiaries management believe that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.

Berdasarkan hasil evaluasi manajemen mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 31 Desember 2009, Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.

In December 31, 2009, Based on management evaluation to the asset value over its recoverable amount, the Company and Subsidiaries is of view that there has been no material impairment in the carrying amount of Fixed assets.

38





12.

12.

ASET TETAP (lanjutan) Rincian pelepasan aset untuk masa yang berakhir 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebagai berikut:

FIXED ASSETS (continued) The details of asset disposal for the year ended December 31, 2009 and 2008 are as follows:

2009

Mesin dan Instalasi Kendaraan Perabot dan peralatan Jumlah

13.

14.

2008

Nilai buku/ Book Value

Harga Jual/ Selling Pricse

Keuntungan/ Gains

Nilai buku/ Book Value

Harga Jual/ Selling Prices

Keuntungan/ Gains

100.409.652

335.500.000 236.047.964

335.500.000 135.638.312

352.552.104 249.312.012

655.879.247 463.813.924

303.327.14 214.501.912

3.136.719

48.944.000

45.807.281

-

-

-

103.546.371

620.491.964

516.945.593

601.864.116

1.119.693.171

517.829.055

13.

ASET BELUM DIGUNAKAN

Machinery and installation Vehicles furniture and equipment Total

UNUSED ASSETS IN OPERATION

Akun ini merupakan tanah seluas kurang lebih 119.000 m² yang terletak di Bekasi Industrial Estate Cikarang, yang belum digunakan dalam kegiatan operasional Perusahaan. Saldo per 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp 9.121.868.998.

This account represents parcels of land with total area of 119.000 square meters located in Bekasi Industrial Estate, Cikarang, which are not used in the Company’s operations. The balance per December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp9.121.868.998.

Tanah, di Bekasi Industrial Estate Cikarang, dengan sertifikat HGB No. 44 digunakan sebagai jaminan atas hutang pada PT Bank Bukopin Tbk. (catatan 16).

Land, in Bekasi Industrial Estate Cikarang, with HGB No. 44 was used as collateral loan obtained to PT Bank Bukopin Tbk. (note 16). 14.

BEBAN DITANGGUHKAN Beban ditangguhkan terdiri atas:

Deferred charges consist of: 2009

Biaya perolehan Eksplorasi dan pengembangan Merk dagang (catatan 35) Hak atas tanah

DEFERRED CHARGES

2008

27.368.996.305 10.558.189.045 4.150.773.881 42.077.959.231

39

27.368.996.305 10.558.189.045 3.745.478.218 41.672.663.568

Acquisition cost Exploration and development Trademark (note 35) Land rights

131


132





14.

14.

BEBAN DITANGGUHKAN (lanjutan)

DEFERRED CHARGES (continued)

Dikurangi: Akumulasi amortisasi eksplorasi dan pengembangan Akumulasi amortisasi merk dagang Akumulasi amortisasi HGB dan HGU

(24.390.941.043)

(21.452.876.627)

(10.558.189.045)

(9.993.815.833)

(957.704.140) (35.906.834.228) 6.171.125.003

(801.981.146) (32.248.673.606) 9.423.989.962

Biaya amortisasi masing-masing sebesar Rp3.658.160.620 dan Rp4.458.893.308 untuk tahun 2009 dan tahun 2008. 15.

Akun ini terdiri atas:

OTHER ASSETS This account consists of: 2008

2009 Uang jaminan Biaya ditangguhkan sewa jangka panjang Biaya ditangguhkan KSO/IKS jangka panjang Biaya dibayar di muka manfaat pensiun (catatan 34) Lain-lain dengan saldo masingmasing di bawah Rp1.000.000.000

In 2009 and 2008 amortization expenses amounting to Rp3.658.160.620 and Rp4.458.893.308 respectively. 15.

ASET LAIN-LAIN

Deduct: Accumulated amortization of Exploration and development Accumulated amortization of trademark Accumulated amortization of Building Use Rights (HGB) and Operating Use Rights (HGU)

55.782.617.093

14.128.328.332

Long-term prepaid rent

29.794.210.005

22.165.745.306

8.959.403.289

9.281.329.486

(3.206.636.137)

1.921.409.387

Security Deposit Long-term joint operation/ Cooperation Employee benefit pension plan asset (note 34)

580.320.754 91.909.915.004

580.320.754 48.077.133.265

Others (each below Rp1.000.000.000)

Biaya ditangguhkan sewa jangka panjang dan biaya ditangguhkan KSO/IKS jangka panjang merupakan biaya yang timbul dari Kerja sama Operasi (KSO) dan Ikatan Kerja sama (IKS) dengan pihak ketiga dalam rangka pembukaan apotek, laboratorium dan klinik.

Long term prepaid rent and joint operation/joint cooperation are cost from joint operation/join cooperation with third parties for opening drugstore, laboratory and clinic.

Uang jaminan merupakan jaminan bank atas penjualan tender di Anak Perusahaan, PT KFTD.

Security deposits are bank guarantee of tender from selling Subsidiaries, PT KFTD.

40





16.

16.

HUTANG BANK

2008

2009 PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. Tingkat bunga per tahun

BANK LOANS

29.277.127.258 25.485.645.201 5.012.441.274 59.775.213.733

70.000.000.000 1.106.454.213 79.280.798.498 150.387.252.711

PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk.

10,25% - 13,50%

9,50% - 13,50%

Annual interest rates

PT Bank Bukopin Tbk.


Pada tanggal 27 Juni 2001 Perusahaan memperoleh fasilitas kredit reguler (tanpa pronote) dari PT Bank Bukopin Tbk., dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000.000.000 untuk modal kerja termasuk didalamnya pengambilalihan dokumen ekspor.

On June 27, 2001, the Company obtained reguler credit facility (no pronote) from PT Bank Bukopin Tbk., with a maximum amount of Rp40.000.000.000 used for working capital requirements, which involved taking over of the export documents.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan Sertifikat HGB No. 139 seluas 4.175 m2 yang terletak di Jl. Cikini Raya No. 2 - 4, Sertifikat HGB No. 2671 seluas 4.520 m2 yang terletak di Jl. Dr. Saharjo 199, dan Sertifikat HGB No. 44 seluas 118.930 m2 yang terletak di Kawasan Industri Lippo Cikarang Bekasi Blok A 00601. Perjanjian ini diperpanjang dengan pagu kredit sebesar Rp40.000.000.000 dengan jangka waktu kredit 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak tanggal 27 Juni 2003 sampai dengan 27 Juni 2008.

This facility is collateralized with certified HGB No. 139 with total area of 4.175 square meters located at Jalan Cikini Raya No. 2-4, HGB certified No. 2671 with total area of 4.520 square meters located at Jalan Dr. Saharjo 199 and HGB No.44 with total area of 118.930 square meters located in Kawasan Industri Lippo Cikarang Bekasi Blok A 006-01. The loan agreement has been extended, with a maximum credit limit of Rp40.000.000.000 and credit term of 60 (sixty) months, starting on June 27, 2003 up to June 27, 2008.

Pada tanggal 3 Desember 2003 pinjaman ini dialihkan kepada Anak Perusahaan yaitu PT KFTD. Jaminan pinjaman ditambah Sertifikat HGB No.866 seluas 3.561 m2 terletak di kelurahan Dr. Sutomo Kecamatan Tegalsari Kodya Surabaya dan corporate guarantee dari Perusahaan.

On December 3, 2003, the loan was transferred to PT KFTD - Subsidiary. The collateral was increased with HGB No. 866 with total area of 3.561 square meters located at Kelurahan Dr. Sutomo Kecamatan Tegalsari, Kodya Surabaya and Company corporate guarantee.

Selain itu pada tahun 2003, PT Bank Bukopin Tbk. juga telah menyetujui fasilitas Kredit Modal Kerja baru dengan maksimum kredit sebesar Rp10.000.000.000 dengan jangka waktu kredit 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak tanggal 27 Juni 2003 sampai dengan 17 Desember 2008, Pada tanggal 2 Desember 2008 pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Desember 2009 dengan suku bunga kredit sebesar 13,50%. Dengan jaminan sama seperti tersebut di atas, saldo pinjaman Perusahaan per 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp10.000.000.000.

In addition, in 2003, PT Bank Bukopin Tbk. also agreed to grant a new working capital loan with a maximum credit amount of Rp10.000.000.000 with credit term of 60 (sixty) months, starting on June 27, 2003 up to December 17, 2008, on December 2, 2008 the loan agreement has been extended up to December 17, 2009 with annual interest rate equal to 13,50%. By the same collateral above, the outstanding balances of the Company's loans as of December 31, 2008 amounting to Rp10.000.000.000.

41

133


134





16.

16.

HUTANG BANK (lanjutan)

BANK LOANS (continued)

PT Bank Bukopin Tbk. (lanjutan)

PT Bank Bukopin Tbk. (continued)

Pada tanggal 29 Nopember 2002 Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp20.000.000.000, dengan jaminan pinjaman sama dengan perjanjian tersebut di atas dengan jangka waktu kredit selama 1(satu) tahun. Pada tanggal 21 Desember 2009 pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Desember 2010 dengan suku bunga 12,00% per tahun dan biaya provisi dan administrasi sebesar 0,5% saldo pinjaman Perusahaan per 31 Desember 2009 adalah Rp10.000.000.000.

On November 29, 2002, the Company obtained a working capital loan amounting to Rp20.000.000.000 by collateral same of above with credit term of 1 (one) year. On December 21, 2009, the loan agreement has been extended up to December 17, 2010, with annual interest rate equal to 12,00% per annum, and provision and administrative expense 0,5%. The outstanding balances of the Company’s loans as of December 31, 2009 amounting to Rp10.000.000.000.



Pada tanggal 23 September 2005, Anak Perusahaan PT Kimia Farma Apotek memperoleh pinjaman Kredit Modal Kerja sebesar Rp10.000.000.000.

On September 23, 2005, The Subsidiary of Company, PT Kimia Farma Apotek obtained a Working Capital Loan amounting to Rp10.000.000.000.

Pinjaman ini dijamin dengan Sertifikat HGB No.2770 seluas 289 m² yang terletak di Jl. Pasar Baru No. 7, Sertifikat HGB No.1899 seluas 541 m² yang terletak Jl. Danau Tondano No. 1, Sertifikat HGB No.285 seluas 413 m² yang terletak Jl. Radio Dalam No.1, Sertifikat HGB No.1226 seluas 393 m² yang terletak Jl. Pahlawan Revolusi 53 dan Sertifikat HGB No. 311 seluas 497 m² yang terletak Jl. Kebayoran Lama No. 50 Jakarta serta persediaan barang dagangan senilai Rp3.500.000.000. Perjanjian kredit ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 23 September 2010 dan dilakukan perubahan fasilitas kredit dari flat ke revolving, dengan suku bunga kredit sebesar 12,5% untuk 3 (tiga) bulan pertama dan selanjutnya akan ditinjau ulang. Saldo pinjaman Anak Perusahaan per 31 Desember 2009 adalah Rp9.277.127.258.

The loan was pledged HGB certified No. 2770 with an area of 289 square meters located at Jl Pasar Baru No. 7, HGB certified No. 1899 with an area of 541 square meters located at Jl. Danau Tondano No. 1, HGB certified No. 285 with an area of 413 square metes located Jl. Radio Dalam No.1 S, HGB certified No. 1226 with an area of 393 square meters located at Jl. Pahlawan Revolusi 53 and HGB certified No. 311 with an area of 497 square meters located at Jl. Kebayoran Lama No. 50 Jakarta also inventories amounting to Rp3.500.000.000. This Agreement has been extended until September 23, 2010 with changes in credit facility from float to revolving with credit interest rate of 12,5% fot the first 3 month and will be continuously review. The balance of bank loan for The Subsidiaries as of December 31, 2009 are Rp9.277.127.258

Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Perusahaan diharuskan antara lain; menyerahkan laporan penilaian jaminan, menyerahkan laporan perkembangan usaha, menyerahkan laporan keuangan enam bulanan, menyerahkan laporan keuangan tahunan, mengijinkan PT Bank Bukopin Tbk. melakukan pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan dan apabila Perusahaan melakukan pelunasan dipercepat dilakukan sebelum bulan ke 10 dikenakan denda 2% dari plafon.

For credit facility that received above the Company required; submit the assesment report, submit the business development report, submit a six-monthly of financial statements, submit the annual financial statements, permit PT Bank Bukopin Tbk. to business and financial activity checking and if the company accelerated repayment carried out before months to 10 subject 2% penalty of plafond.

42





16.

16.



PT Bank Central Asia Tbk.


Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank

The Company obtained credit loan facility amounting

Central Asia Tbk. dengan plafon kredit sebesar

to Rp25.000.000.000 as a working capital loan from

Rp25.000.000.000 sebagai kredit lokal untuk modal

PT Bank Central Asia Tbk. and Rp25.000.000.000 for

kerja, dan Rp25.000.000.000 untuk time loan

time loan revolving, and bank guarantee facility

dan

sebesar

amounting to Rp10.00.000.000. These facilities is

Rp10.000.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan tanah

collateral by land certified with HGB No. 2341/Pasar

sertifikat S.HGB No. 2341/Pasar Baru, S.HGB No.

Baru and HGB No. 275/Gambir and No. 907/Melawai

275/Gambir dan S.HGB No. 907/Melawai atas nama

with total area of 11.477 square meters including the

Perusahaan seluas 11.477 m², berikut bangunan di

building thereon and/or any integral parts of the land.

atasnya dan atau yang merupakan satu kesatuan

On November 19, 2007, credit facilities renewal to be

dengan tanah tersebut. Pada tanggal 19 Novembar

Rp55.000.000.000 with added colateral land and

2007 fasilitas kredit untuk time loan revolving

building HGB No.36, 37, 48, 50, 51, 57 placed at

ditingkatkan

Street Cicendo and Street pajajaran Bandung with

revolving,

bank

menjadi

garansi

sebesar

Rp55.000.000.000

dengan tambahan jaminan tanah dan bangunan HGB

total area 24.419m².

No.36, 37, 48, 50, 51 dan 57 terletak di Jl.Cicendo dan Jl.Pajajaran Bandung seluas 24.419 m². Pada tanggal 15 September 2009 fasilitas kredit ini

The facilities credit revolving on September 15, 2009

diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal

and wil be ended on August 12, 2010, rates interest of

12 Agustus 2010, dengan bunga kredit untuk Kredit

loans for are 11,50% and interest of time loan

Lokal sebesar 11,50% dan time loan revolving sebesar

revolving are 11,50%. The balanced of bank loan for

11,50%.

the Company as of December 31, 2009 amounting to

Saldo

pinjaman

Perusahaan

per

31

Desember 2009 sebesar Rp5.012.441.274.

Rp5.012.441.274.

Atas fasilitas kredit yang diterima di atas Perusahaan

For credit facility that received above the Company

diharuskan antara lain; memberikan keterangan tertulis

required; provide written statement of red rating in

atas peringkat merah dalam pengelolaan lingkungan

environmental management that given by ministry of

hidup yang diberikan Kementrian Lingkungan Hidup

environment and applicable credit provisions in PT

dan ketentuan-ketentuan perkreditan yang berlaku di

Bank Central Asia Tbk.


43

135


136





16.

16.



PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.


Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., dengan jumlah maksimum sebesar Rp95.000.000.000 untuk digunakan sebagai modal kerja, Rp71.000.000.000 sebagai garansi bank, USD7,000,000 sebagai jaminan letter of credit (L/C) atau SKBDN, Rp32,000,000,000 sebagai uncomitted, advised dan revolving serta USD4,300,000 sebagai forex line. Pada tanggal 23 November 2009 fasilitas kredit modal kerja ditingkatkan menjadi Rp137.000.000.000. Fasilitas kredit ini dijamin dengan sertifikat HGB No. 591 / Pulogadung atas nama Perusahaan diikat dengan hak tanggungan dan fidusia dengan nilai pengikatan sebesar Rp55.205.000.000 serta persediaan dan piutang yang telah diikat secara fidusia senilai Rp430.588.000.000, jaminan tersebut diikat secara cross colateral dan cross default untuk mengcover semua fasilitas kredit.

The Company obtained credit facility from PT Bank Mandiri (Persero)Tbk., with a maximum amount of Rp95.000.000.000 for working capital, Rp71.000.000.000 for bank guarantee facility, USD7,000,000 for letter of credit (L/C) or SKBDN, Rp32,000,000,000 as an uncomitted, advised and revolving and USD4,300,000 as a forex line. On November 23, 2009 credit facilities for working capital improved to Rp137.000.000.000. The facilities are collateral by HGB No.591/Pulogadung covered by mortgage and fiduciary with total amount Rp55.205.000.000 also inventories and receivables which have been bound by fiduciary amounting to Rp430.588.000.000, the collateral bounded by cross colateral and cross default for covered all credit facility.

Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 Nopember 2010. Kredit ini dibebani suku bunga tahunan sebesar 12%. Saldo pinjaman Perusahaan per 31 Desember 2009 sebesar Rp25.485.645.201.

This credit facility matures on November 26, 2010. The loan burdened annual interest rate of 12%. The balances of bank loan for the Company as of December 31, 2009 amounting to Rp25.485.645.201.

Atas fasilitas kredit yang diterima diatas Perusahaan diharuskan antara lain; menyampaikan realisasi penjualan setiap triwulan, menyampaikan laporan keuangan triwulanan dan laporan keuangan audited tahunan, tidak boleh memindahtangankan jaminan, menyalurkan aktivitas keuangan melalui PT Bank Mandiri Tbk., menggunakan fasilitas kredit sesuai tujuan, mengijinkan PT Bank Mandiri Tbk. melakukan pemeriksaan usaha dan aktivitas keuangan, melaporkan perubahan pengurus, melaporkan pembagian dividen.

For credit facility that received above the Company required;deliver sales realization per quarter, deliver quarterly financial statements and annually audited financial statements, should not be transferred the collateral, channeling financial activity through PT bank Mandiri Tbk., using credit facility accordance the purpose, permit PT Bank Bukopin Tbk. to business and financial activity checking, reporting the changes in committee, reporting the dividend sharing.

44





17.

17.

HUTANG USAHA 2009 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa: PT Bio Farma (Persero)

Pihak ketiga: PT Indo Farma Global Medika PT Rajawali Nusindo PT Mega Utama Medika PT Anugrah Parmindo Lestari PT Mittra karya Sumberartha PT Jonhson & Johnson Indonesia PT Enseval Putra Megatrading PT Merapi Utama Farma PT Parit Padang PT Avesta Continental Packing PT Sari Aspirasitama PT Anugerah Argon Medika PT Menjangan Sakti PT Bina San Prima PT Global Chemindo Megatrading PT Hakayo PT Mega Medika PT Redies Papua PT Tigaka Distrindo Perkasa PT Antar Mitra Sembada PT Milenium Pharmacon PT Mensa Bina Sukses PT Novapherin PT Tempo PT Narda Tita PT Dos Ni Roha Dipindahkan

ACCOUNT PAYABLES 2008

1.374.935.842 1.374.935.842

91.053.768 91.053.768

31.295.036.339 22.476.566.413 17.962.581.204 17.870.517.728 12.950.585.637

4.483.126.247 2.427.304.354 15.693.754.285 21.653.116

10.153.242.889

5.308.779.830

10.098.506.659 9.865.957.920 9.621.985.751

10.031.074.655 9.880.036.684 4.996.609.092

9.114.490.170 8.883.501.927 8.058.084.803 8.060.049.952 7.731.232.569

8.758.134.060 189.682.590 6.783.765.409 5.318.372.086 7.990.839.941

7.247.276.039 5.726.566.103 5.257.256.189 5.180.930.351 4.992.868.185 4.952.716.028 4.316.245.824 4.285.786.790 4.111.942.243 3.983.013.091 3.426.083.739 3.241.956.810 240.864.981.353

203.703.120 3.079.753.242 2.884.125.911 3.919.364.812 3.130.269.147 1.103.726.089 2.386.083.138 19.042.745.879 3.509.526.931 121.142.430.618

45

Affiliated Parties: PT Bio Farma (Persero)

Third parties suppliers: PT Indo Farma Global Medika PT Rajawali Nusindo PT Mega Utama Medika PT Anugrah Parmindo Lestari PT Mittra karya Sumberartha PT Jonhson & Johnson Indonesia PT Enseval Putra Megatrading PT Merapi Utama Farma PT Parit Padang PT Avesta Continental Packing PT Sari Aspirasitama PT Anugerah Argon Medika PT Menjangan Sakti PT Bina San Prima PT Global Chemindo Megatrading PT Hakayo PT Mega Medika PT Redies Papua PT Tigaka Distrindo Perkasa PT Antar Mitra Sembada PT Milenium Pharmacon PT Mensa Bina Sukses PT Novapherin PT Tempo PT Narda Tita PT Dos Ni Roha Moved to

137


138





17.

17.

HUTANG USAHA (lanjutan) 2009 Pihak ketiga: (lanjutan) Pindahan PT Daya Muda Agung PT Kalista PT Aneka Chemica PT Pratama Telindo PT Kebayoran Farma PT Extrupack PT Waris PT Indogravure PT Trijaya Medika Farma PT Tiga Anugrah PT Global Diispomedika PT United Dico Citas PT Singkona Indonesia Lestari PT Jembatan Dua PT Abbot Indonesia CV Mutiara

ACCOUNT PAYABLES (continued) 2008

240.864.981.353 3.108.248.285 2.474.594.706 2.309.313.750 2.276.198.662 2.253.856.983 2.109.796.074 2.023.280.899 2.018.867.400 2.002.373.169 1.929.309.602 1.813.154.240 1.753.053.935 1.792.080.712

121.142.430.618 3.932.782.369 1.901.324.379 856.118.584 1.778.008.488 1.574.500.633 292.116.666 1.000.221.000 1.094.386.312 4.781.440.227 2.103.637.697 3.201.329

1.618.603.045 1.576.678.750 1.490.084.825

2.551.591.524 1.419.708.487

Third parties suppliers: (continued) Transferred from PT Daya Muda Agung PT Kalista PT Aneka Chemica PT Pratama Telindo PT Kebayoran Farma PT Extrupack PT Waris PT Indogravure PT Trijaya Medika Farma PT Tiga Anugrah PT Global Diispomedika PT United Dico Citas PT Singkona Indonesia Lestari PT Jembatan Dua PT Abbot Indonesia CV Mutiara PT Karyana Kemasindo Plastik Koperaci Cincona PT Multi Buana Cipta PT Penta Valent PT Errita Pharma CV Jaya Sentosa PT Sawah Besar PT Tatarasa Primatama Lukas Jaya Farma PT Meier Indonesia PT Sapta Sari Tama PT Prima Alkesindo PT Tunggal Sila Farma PT Rejeki Mitra Farma PT Signa Husada PT Etenair water Indonesia PT Erella PT Tridya Sakti CV Guna Mandiri

PT Karyana Kemasindo Plastik Koperaci Cincona PT Multi Buana Cipta PT Penta Valent PT Errita Pharma CV Jaya Sentosa PT Sawah Besar PT Tatarasa Primatama Lukas Jaya Farma PT Meier Indonesia PT Sapta Sari Tama PT Prima Alkesindo PT Tunggal Sila Farma PT Rejeki Mitra Farma PT Signa Husada PT Etenair water Indonesia PT Erella PT Tridya Sakti CV Guna Mandiri Lain-lain (masing-masing dengan saldo dibawah Rp 1.000.000.000) Jumlah hutang pihak ketiga

1.480.675.487 1.445.930.331 1.440.682.058 1.370.496.152 1.348.200.817 1.292.151.520 1.192.726.508 1.118.255.553 1.062.801.621 1.060.860.504 1.053.488.578 867.783.745 845.184.212 815.579.565 471.405.296 458.869.950 202.698.565 19.330.337 -

1.083.765.655 442.028.154 2.192.673.337 106.102.660 1.093.765.145 1.125.164.387 504.246.507 433.218.571 118.221.525 242.621.797 1.088.167.466 1.187.369.500 1.170.013.663 1.304.214.503 1.436.284.063 1.108.407.029 4.964.164.716 11.524.741.838

64.949.399.863 355.910.997.052

52.633.167.047 228.189.805.876

Others (each below Rp1.000.000.000) Total Third Parties

Jumlah hutang usaha bersih

357.285.932.894

228.280.859.644

Total

46





17.

17.

HUTANG USAHA (lanjutan) Jumlah hutang usaha berdasarkan umur sebagai berikut:

Belum jatuh tempo 1 sampai dengan 30 hari 31 sampai dengan 60 hari 61 sampai dengan 150 hari Lebih dari 150 hari

ACCOUNT PAYABLES (continued) Account payable based on the type of aging schedule are as follows:

2009

2008

170.063.822.897 81.634.325.456 58.901.689.634 33.267.923.406 13.418.171.501

135.185.815.771 41.279.291.491 33.361.798.748 18.453.953.634 -

357.285.932.894

228.280.859.644

Not yet due 1 - 30 days 31 – 60 days 61 – 150 days Much than 150 days

Jangka waktu kredit yang timbul akibat dari pembelian barang jadi, bahan baku, dan bahan pembantu baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri berkisar antara 30 sampai dengan 180 hari, dan dalam transaksi tersebut dari pihak kreditor (supplier) tidak ada persyaratan atau jaminan tertentu.

Term of payment that arise from purchasing finished goods, raw materials and indirect materials from both local and foreign suppliers for approximately 30 to 180 days.

Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Account payable based on foreign currencies are as follows:

Rupiah Mata uang asing USD: 31 Desember 2009 USD3,087,875.88: 31 Desember 2008 EUR72,448.6 5: 31 Desember 2008

2009

2008

333.235.373.785

193.350.562.131 0000

0

0

23.900.763.667

33.812.240.903

149.795.442

1.118.056.610

357.285.932.894

228.280.859.644

47

Rupiah Foreign currencies USD: December 31, 2009 USD3,087,875.88: December 31,2008 EUR 72,448.65: December 31, 2008

139


140





18.

18.

HUTANG PAJAK

2008

2009 Pajak Penghasilan Badan pasal 29 Perusahaan Taksiran hutang pajak penghasilan, setelah dikurangi pembayaran pajak dimuka Rp9.553.231.238 tahun 2009, tahun 2008 terjadi lebih bayar pajak penghasilan (catatan 8) Anak Perusahaan Taksiran hutang pajak penghasilan badan, setelah dikurangi pembayaran pajak dimuka sebesar Rp20.377.428.699 tahun 2009 dan Rp18.265.388.559 tahun 2008 Pajak Penghasilan lainnya: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan Anak Perusahaan Jumlah

Income tax Company

14.140.580.442

7.266.841.441

1.854.766.821 364.606.214 1.954.219.169

3.173.083.136 420.942.498 1.852.433.879 0 4.071.913.457 4.370.279.514 21.155.493.925

2.503.003.329 3.103.448.548 26.580.871.964

Estimated income tax payable net of prepaid taxes of Rp9.553.231.238 in 2009. In 2008 over payment income tax (note 8) Subsidiaries Estimated corporate income tax payable (net of prepaid taxes of Rp20.377.428.699 in 2009 and Rp18.265.388.559 in 2008) Other Income Tax Article 21 Article 23 Article 25 Value Added Tax Company Subsidiaries Total

Reconciliation income before tax expense, the consolidated income statements and estimated income tax are as follows: 2008

2009

Laba sebelum pajak Perusahaan

0

2.660.247.441

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba rugi sebelum pajak Anak Perusahaan Kenaikan (penurunan) laba rugi belum terealisasi

TAXES PAYABLE

99.729.820.584

96.105.856.142

(32.919.771.346)

(68.282.089.660)

5.795.867.848

22.161.459.941

72.605.917.086

49.985.226.423

48

Income before tax expense per consolidated income statements Income before tax expense of The Subsidiaries Unrealized income of the Company and Subsidiaries Income before tax expense of the Company





18.

18.

HUTANG PAJAK (lanjutan) Perbedaan temporer: Beban manfaat karyawan Amortisasi biaya tangguhan eksplorasi dan pengembangan Perbedaan antara penyusutan komersial dan fiskal Beban (pemulihan) persediaan usang Beban (pemulihan) piutang ragu-ragu Penjualan Aset Amortisasi biaya tangguhan hak atas tanah Perbedaan permanen: Diperhitungkan menurut fiskal: Kenikmatan karyawan Beban representasi, jamuan dan sumbangan

TAXES PAYABLE (continued) Temporary differences: Employee’s benefits

4.384.401.533

3.162.607.200

1.772.600.526

844.321.267

1.585.920.575

(143.563.323)

Amortization of Exploration and development Depreciation differences between commercial and fiscal

696.591.763

(1.797.108.495)

Provision for inventory obsolescence

322.373.635 (20.617.670)

(242.155.300) 12.156.988

(57.690.144) 8.683.580.218

(105.891.066) 1.730.367.271

Allowance for doubtful accounts Gain on sale of property Amortization of deferred charges for land Rights

Koreksi SKP PPN dan PPh Lain-lain Pendapatan sewa yang sudah dikenakan pajak final Pendapatan bunga yang sudah dikenakan pajak final Jumlah

1.946.066.200

948.563.400 1.600.897.235

(6.267.781.400)

(5.936.863.037)

(236.600.304) 3.331.259.126

(424.045.569) 4.715.170.349

Permanent differences: Calculated based on fiscal Employees’ benefits Entertainment, representation and donation Adjustment from tax assessment letter of rate and income tax Others Rent income already subject to final tax Interest income already subject to final tax Total

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan

84.620.756.430

56.430.764.043

Estimated taxable Income Company

84.620.756.000 54.765.444.000 139.386.200.000

56.430.764.000 85.224.098.000 141.654.862.000

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan Anak Perusahaan Jumlah Beban pajak kini, bersih Perusahaan Anak Perusahaan Jumlah beban pajak kini

4.314.863.296

5.241.346.036

3.574.711.334

3.285.272.284

23.693.811.680 15.334.324.360 39.028.136.040

49

16.911.729.200 25.532.230.000 42.443.959.200

Estimated taxable income Company Subsidiaries Total Current tax expense, net Company Subsidiaries Total current tax expense

141


142





18.

18.

HUTANG PAJAK (lanjutan) Uang muka pajak penghasilan (catatan 8) Perusahaan Pasal 22 Pasal 25 Fiskal luar negeri

Anak Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25

Taksiran lebih bayar penghasilan Perusahaan dan Anak Perusahaan

2.907.669.839 6.645.561.399 -

4.897.605.574 13.166.971.812 29.000.000

9.553.231.238

18.093.577.386

9.940.946.652 53.227.827 10.383.254.220

9.175.401.317 27.752.500 9.062.234.742

20.377.428.699

18.265.388.559

Prepaid tax income (note 8) Company Article 22 Article 25 Fiscal tax

Subsidiaries Article 22 Article 23 Article 25

pajak Estimated over payment of income tax (7.703.351.780) (7.703.351.780)

Taksiran hutang pajak penghasilan Perusahaan Anak Perusahaan

TAXES PAYABLE (continued)

(1.181.848.186) (1.181.848.186)

14.140.580.442 2.660.247.441

7.266.841.441

16.800.827.883

7.266.841.441

Company and Subsidiaries

Estimated income tax payable Company Subsidiaries

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban.

Deffered tax is calculated based on the temporary difference between the recorded assets and liabilities according to the financial statement and tax assessment basis.

Taksiran beban (penghasilan) pajak ditangguhkan merupakan pengaruh beda temporer pada tarif pajak yang berlaku.

Estimation of deffered tax expense (income) is effect of temporary differences with effective tax rate.

50





18.

18.

HUTANG PAJAK (lanjutan)


Berikut ini saldo aset pajak tangguhan:

Deferred tax balance are as follows: 2008

2009 (Beban) Manfaat Pajak Tangguhan

Deffered Tax Expense

Perusahaan

Company

Manfaat karyawan

1.227.632.430

948.782.160

Employees’ benefits

Beban ditangguhkan eksplorasi dan pengembangan Penyisihan persediaan usang Penyisihan piutang usaha Penyusutan aset tetap

Deferred charges for exploration 496.328.147

253.296.380

195.045.694

(539.132.548)

Provision for inventory obsolescence

90.264.618

(72.646.590)

Allowance for doubtful accounts

438.284.812

(39.421.900)

Depreciation of Fixed Assets

(16.153.240)

(31.767.320)

Deferred charges for land rights

(1.199.960.498)

(626.302.059)

Provision to declining in value

1.231.441.963

(107.191.877)

and development

Beban tangguhan hak atas tanah Penyisihan penurunan nilai Jumlah Anak Perusahaan Manfaat karyawan

Total Subsidiaries

1.077.356.561

2.245.425.554

Employees’ benefits Provision for inventory

Penyisihan persediaan usang

487.656.040

888.085.608

Obsolescence

40.484.385

271.172.154

Depreciation of Fixed assets

Penyisihan piutang usaha

1.026.020.825

(326.026.248)

Allowance for doubtful accounts

Penyisihan penurunan nilai

(2.057.767.808)

(1.239.587.264)

Provision to declining in value

573.750.003

1.839.069.804

1.805.191.966

1.731.877.927

Penyusutan aset tetap

51

143


144





18.

18.

HUTANG PAJAK (lanjutan)


Dampak signifikan dari beda temporer antara

The significant effects of temporary differences

pelaporan komersil dan pajak adalah sebagai berikut:

between commercial and tax reporting are as follows: 2008

2009 Aset Pajak tangguhan

Deferred tax assets

Perusahaan

Company

Penyusutan aset tetap

5.054.625.899

4.946.079.735


Manfaat karyawan

4.444.124.345

3.446.241.339


Beban tangguhan eksplorasi dan pengembangan Penyisihan piutang usaha

Deferred charges for exploration 1.450.453.775

1.022.277.458

234.959.181

155.029.889

and Development Allowance for doubtful accounts Allowance for inventory

Penyisihan persediaan usang

233.823.554

41.547.708

(218.355.472)

(216.645.248)

obsolescence

Beban tangguhan hak atas tanah Anak Perusahaan Manfaat karyawan Penyisihan piutang usaha

Deferred charges for land of rights Subsidiaries

12.113.462.798

11.824.399.539


5.013.767.316

4.264.634.956

Allowance for doubtful accounts Allowance for inventory

Penyisihan persediaan usang Penyusutan aset tetap

2.336.380.768

1.980.776.495

obsolescence

529.549.155

523.997.968


31.192.791.319

27.988.339.839

Penyisihan penurunan nilai (efek pajak dari perubahan tarif) Aset pajak tangguhan

Provision to declining in value (3.257.728.306)

(1.865.889.323)

27.935.063.013

26.122.450.516

52

(changes in tax rate effect) Deferred tax asset





18.

18.

HUTANG PAJAK (lanjutan) Rekonsiliasi perhitungan antara beban pajak dengan penerapan aplikasi pajak berdasarkan peraturan perpajakan dimana laba sebelum beban pajak dan beban pajak disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi sebagai berikut:

The reconciliation between tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulation to the income before tax expense and tax expense as shown in the consolidated income statement is as follows: 2008

2009 Laba sebelum pajak per laporan keuangan konsolidasi Beban pajak berdasarkan tarif pajak Efek pajak dari beda tetap Laba belum terealisasi Efek pajak dari perubahan tarif Beban pajak per laporan laba rugi konsolidasi

99.729.820.585

96.105.856.142

27.924.349.764 4.418.023.007 1.622.842.997 3.257.728.306

28.779.256.958 3.418.497.010 6.648.437.982 1.865.889.323

37.222.944.074

40.712.081.273

Beban (penghasilan) pajak terdiri dari:

Anak Perusahaan: Pajak kini Pajak tangguhan Sub total Jumlah 19.

Income before tax expense per consolidated income statement Tax expense based on applicable tax rates Tax effects of permanent differences Unrealized gain Tax effect of new effective rate Tax expense per consolidated income statement

Expense (income) tax consist of: 2008

2009 Perusahaan: Pajak kini Pajak tangguhan


23.693.811.680 (1.231.441.963) 22.462.369.717

16.911.729.200 107.191.877 17.018.921.077

15.334.324.360 (573.750.003) 14.760.574.357 37.222.944.074

25.532.230.000 (1.839.069.804) 23.693.160.196 40.712.081.273 19.

UANG MUKA PELANGGAN Akun ini merupakan uang muka yang diterima Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam rangka penjualan obat-obatan dan alat kesehatan ke Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah Daerah) dan pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut:

53

The Company: Current tax Deffered tax Subsidiaries: Current tax Deffered tax Sub total Total

CUSTOMER ADVANCES Advances from customers consist of advances received by the Company and Subsidiaries in related with selling of medicines and medical equipment to the Government of the Republic of Indonesia (Local Government) and third parties, with details are as follows:

145


146





19.

19.

UANG MUKA PELANGGAN (lanjutan) 2009 Pemerintah Republik Indonesia Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000)

20.

2008 -

2.067.080.023

96.341.937 96.341.937

2.067.080.023 20.

BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari:

Tantiem direksi dan komisaris Biaya Program Bina Lingkungan Biaya Pemeliharaan Lain-lain (masing-masing dengan Saldo di bawah Rp1.000.000.000) 21.

ACCRUED EXPENSE

29.103.506.438

17.730.409.296

Promotion and selling expenses

19.992.063.527 2.235.552.934

12.354.254.629 1.735.780.653

1.273.340.000 1.240.000.000 646.250.182

2.670.000.000 1.150.000.000 1.567.689.779

Salaries and employees’ welfare Manufacturing cost Board of Commissioners and Director Tantiem Development environment program cost Maintenance cost

2.386.362.794 56.877.075.875

1.947.163.425 39.155.297.782 21.

Akun ini terdiri dari:

Others (each bellow Rp1.000.000.000)

LEASE LIABILITIES This account consist of:

2009

2008

Pembayaran minimum di masa depan

Dikurangi beban keuangan masa depan Pembiayaan bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang

Others (each below Rp1.000.000.000)

2008

HUTANG SEWA PEMBIAYAAN

2010 2011 2012

The Government of the Republic of Indonesia


Promosi dan beban penjualan Gaji dan kesejahteraan karyawan Biaya Pabrikasi

CUSTOMER ADVANCES (continued)

Miminum Payment in the future 3.770.214.285 3.846.583.773 3.085.133.499 10.701.931.557

-

(2.264.930.162) 8.437.001.395

-

(2.984.993.169) 5.452.008.226

-

54

2010 2011 2012 Less the future financial burden Financing – Net Less portion due within one year Long-term portion





21.

21.

HUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)

LEASE LIABILITIES (continued)

Hutang sewa pembiayaan merupakan hutang sewa atas pengadaan aset tetap kendaraan di Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan tingkat bunga antara 6,20% sampai dengan 9,50% per tahun dengan jangka waktu angsuran antara 3 tahun sampai dengan 4 tahun. 22.

Lease liabilities are liabilities from procurement fixed assets of vehicles in Company and Subsidiaries with with interest rate approximately 6,20% to 9,50% per annum with installment period valid for 3 to 4 years.

22.

KEWAJIBAN LAIN-LAIN

OTHER LIABILITIES

Akun ini terdiri dari:


Pengadaan aset tetap Pendapatan diterima dimuka atas sewa gedung dan bangunan Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000)

23.

2008

259.128.646

1.556.412.011

Procurement of fixed assets

1.977.948.915

2.432.500.003

Unearned rent building revenue

5.016.595.024 7.253.672.585

4.820.052.090


8.808.964.104 23.

MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham

1. Pemerintah Republik Indonesia -Saham seri A Dwiwarna -Saham seri B Biasa 2. Masyarakat umum -Saham seri B Biasa 3. Karyawan dan manajemen -Saham seri B Biasa

CAPITAL STOCK Structure of corporate ownership on December 31, 2009 and 2008 are as foolow:

Lembar saham / Shares

%

Jumlah / Amount (Rp)

Name of Shareholders 1. The Government of the Republic of Indonesia

1 4.999.999.999

0,01 90,02

100 499.999.999.900

538.821.000

9,70

53.882.100.000

15.179.000 5.554.000.000

0,27 100,00

1.517.900.000 555.400.000.000

55

-Series A Dwiwarna share -Series B shares 2. Public -Series B shares 3. Employee’s and management -Series B shares

147


148





24.

24.

TAMBAHAN MODAL DISETOR-AGIO SAHAM

ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Jumlah/Amount (Rp) Penjualan saham ke masyarakat umum dengan harga perdana Rp200 @

Public Shares Offering price Rp200 @

500.000.000 saham

100.000.000.000

500.000.000 shares

Penjualan saham ke karyawan dan manajemen dengan harga Rp180 @

Shares offering to employee’s and management

54.000.000 saham

9.720.000.000

at offering price Rp180 @ 54.000.000 shares

(55.400.000.000)

Nominal amount Rp100 @ 554.000.000 shares

Nominal saham Rp100 @ 554.000.000 saham

54.320.000.000 Biaya emisi saham baru

(10.740.379.969)

Stock issuance costs

43.579.620.031

Additional paid-in capital, Net

Jumlah tambahan modal disetor agio saham 25.

25.

PENJUALAN

SALES 2008

2009 Penjualan lokal:

Local sales:

Pihak ketiga lokal

2.584.223.606.104

2.460.363.617.945

Third parties

212.771.521.694

206.888.436.444

Related parties

0

0

Third parties export sales:

Garam kina

39.764.266.608

22.217.222.431

Quinine salt

Yodium dan Derivat

14.537.996.000

12.928.389.210

Iodine and Derivative

2.760.300.073

2.330.743.673

Medicines and others

2.854.057.690.479

2.704.728.409.703

Pihak

yang

mempunyai

hubungan istimewa Penjualan pihak ketiga ekspor:

Obat dan lain-lain

56




PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk.AND andSUBSIDIARIES Subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN for the yearS ended DeCember 31, 2009 AND DECEMBER 31, FINANCIAL STATEMENTS 2008 (Full Amount Rupiah) YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 DECEMBER 31, 2009 AND DECEMBER 31, 2008 (Dalam Rupiah Penuh) (Full Amount Rupiah)

25.

25.

PENJUALAN (lanjutan) Rincian penjualan menurut lini produk adalah sebagai berikut:

The details of sales based on product line are as follows: 2008

2009 Penjualan produksi Perusahaan: Obat Generik Obat Ethical, Lisensi dan Narkotika Obat Over The Counter (OTC) Bahan Baku (minyak nabati, yodium, dan kina) Alat kesehatan, Pil KB dan lainlain Sub Total Penjualan produksi pihak ketiga: Obat Ethical Obat Generik Obat Over The Counter (OTC) Alat Kesehatan dan lain-lain Sub Total

353.608.501.476

383.589.296.003

272.346.193.663 108.633.074.123

225.686.728.203 94.941.502.782

71.755.468.763

54.279.472.141

34.784.339.377

36.135.665.800

841.127.577.402

794.632.664.929

332.952.395.880

231.691.317.236

385.940.789.345 214.555.372.703 2.012.930.113.077 1.910.095.744.774 2.854.057.690.479 2.704.728.409.703

Sub Total Third party sales product: Ethical medicines Generic medicines Over The Counter medicines (OTC) Health equipment & others Sub Total

Sales over 10% of total net sales for the year ended December 31,2009 and 2008 are those made to Government of Republic of Indonesia Institutions amounting to to Rp680.056.271.062 (23,83%) and Rp647.649.162.044 (24,10%). 26.

BEBAN POKOK PENJUALAN

COST OF GOODS SOLD 2008

2009 Pertambangan Biaya Produksi Pemakaian Bahan Biaya langsung Biaya tak langsung Sub total

Company’s product sales: Generic medicines Ethical, License and Narcotic Medicines Over The Counter medicines (OTC) Raw materials (oil & fats, iodine and quinine) Health equipment, contraceptive, pills and others

1.322.429.417.643 1.209.778.507.964 142.992.926.851 82.685.130.229

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 penjualan yang melebihi 10%, dilakukan dengan Instansi Pemerintah Republik Indonesia sebesar Rp680.056.271.062 (23,83%) tahun 2009 dan Rp647.649.162.044 (24,10%) tahun 2008. 26.

SALES (continued)

4.310.064.633 2.287.800.338 11.350.091.009 17.947.955.980

57

6.080.056.980 2.153.687.565 11.989.525.318 20.223.269.863

Mining Production cost Raw materials used Direct cost Indirect cost Sub total

149


150





26.

26.

BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) Bahan baku dan bahan pembantu Saldo awal periode Pembelian Dikurangi: Pemakaian bahan Saldo akhir periode Produksi manufaktur Pemakaian Bahan Biaya langsung Biaya Pabrikasi Gaji dan kesejahteraan karyawan BBM, listrik, air, gas & bahan kimia Penyusutan Pemeliharaan dan peralatan Penyisihan barang rusak/usang Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000) Sub total

COST OF GOODS SOLD (continued)

77.794.571.904 310.833.691.689

86.793.889.058 387.401.758.098

331.004.736.848 57.623.526.745

366.401.075.252 77.794.571.904

331.004.736.848 45.582.598.598 0 31.144.547.472

366.401.075.252 45.842.301.327

12.803.563.047 9.781.568.660 7.810.065.044 808.180.637

14.791.377.368 9.335.977.448 8.089.115.021 128.957.743

2.371.720.619 441.306.980.925

1.704.487.939 475.188.366.003

28.895.073.905

Barang dalam proses

Raw materials and supporting materials Beginning period Purchases Reduced Raw materials used Ending period Manufacturing production Raw materials used Direct cost Manufacturing expense: Salaries and employees benefits Fuel, electricity, water, gas & chemicals Depreciation Equipment and Maintenance Provision for inventory obsolescence Others (each below Rp1.000.000.000) Sub total Work in process

Awal periode

23.162.471.191

22.104.531.519

Beginning period

Akhir periode

(19.829.011.628)

(23.162.471.191)

Ending period

444.640.440.488

474.130.426.331

Sub Total Total biaya produksi manufaktur dan pertambangan

Sub Total Total cost of manufacturing production

462.588.396.468

494.353.696.194

315.688.301.225

214.682.205.179

Beginning period

Pembelian

1.656.671.738.090 1.589.132.881.084

Purchasing

Akhir periode

(369.140.880.807)

Awal periode

Sub Total

(315.688.301.225)

1.603.219.158.508 1.488.126.785.038

and mining

Ending period Sub Total

2.065.807.554.976 1.982.480.481.232 Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan

There are no purchases of finished goods from one

2008 tidak ada pembelian barang jadi yang melebihi

party that is more than 10% of the total purchases for

10%.

the years ended December 31, 2009 and 2008.

58





27.

27.

BEBAN USAHA 2009 Beban penjualan: Gaji dan kesejahteraan karyawan Promosi, propaganda dan pemasaran Pengiriman barang Komisi penjualan Ikatan kerjasama, kerja sama operasi dan sewa bangunan Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000)

Beban Umum dan Administrasi: Gaji dan kesejahteraan karyawan Pemeliharaan dan peralatan Listrik, BBM, air dan gas Penyusutan dan amortisasi Perjalanan dinas Alat kantor dan percetakan Gaji dan kesejahteraan direksi dan komisaris Telepon, Faksimili, dan telegram Representasi, jamuan dan sumbangan Penelitian dan pengembangan Sewa gedung dan kendaraan Beban manfaat pensiun Jasa profesioanal Asuransi Penyisihan piutang Pajak kendaraan, bumi bangunan dan retribusi Penyisihan barang rusak/usang Bina Lingkungan Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000)

OPERATING EXPENSES 2008 Sales Expenses:

220.921.659.988

186.410.375.737

78.414.802.180 41.002.599.709 26.448.291.091

81.537.304.260 33.852.358.820 29.093.104.035

23.509.150.830

21.547.058.173

3.546.601.612 393.843.105.410

4.052.966.638 356.493.167.663

Salaries and employee benefits Promotion, propaganda and marketing Goods Delivery Sales Commission Cooperation ties, operating cooperation, building rent Others (each bellow Rp1.000.000.000)

General and Administration Expense: 98.536.535.252 21.133.727.850 20.769.880.965 17.211.160.540 16.466.726.663 15.311.091.752

89.958.189.709 21.096.603.608 18.236.036.538 14.194.487.492 12.638.307.960 13.669.643.419

13.949.941.199 13.374.666.530

9.123.506.780 12.446.490.195

11.915.608.913 8.918.002.910 8.680.252.368 5.128.045.523 4.204.974.312 4.037.839.965 3.923.530.661

11.470.883.083 7.449.240.227 5.800.197.461 6.012.713.596 9.372.890.561 6.383.819.571 462.161.757

3.814.516.825

4.090.762.201

Telephone, facsimile, telegram Representation, entertainment and donation….. Research and development Building and vehicle rent Employee expenses (benefit) Professional fee Insurance Allowance for bad debt Tax on land and building, vehicle and retribution

2.278.716.019 1.240.000.000

4.419.965.637 1.671.894.353

Allowance for obsolescence goods Environment development

11.578.366.189 282.473.584.436

10.220.398.033 258.718.192.181

676.316.689.846

615.211.359.844

59

Salaries and employee benefits Maintenance and equipment Electricity, water and gas Depreciation and amortization Office traveling Office equipment and printing Salaries and board of director and commisiaris benefit…..


151


152





28.

28.

BEBAN BUNGA DAN PROVISI BANK Akun ini terdiri dari:


Beban bunga bank Provisi bank Beban bunga – sewa pembiayaan

29.

2008

23.804.744.553 1.211.499.999

16.124.569.389 749.116.666

Interest bank expense Bank provision

470.124.459 25.486.369.011

16.873.686.055

Interest expense - financing lease

29.

PENDAPATAN BUNGA DAN HASIL INVESTASI Akun ini terdiri dari:

30.

31.

INTEREST INCOME AND INVESTMENT This account consist of:

2009 Pendapatan jasa giro Bunga deposito berjangka Pendapatan deviden

INTEREST EXPENSE AND BANK PROVISION

2008

1.624.081.176 21.133.060 1.645.214.236

3.367.441.490 62.620.795 175.983.285 3.606.045.570

Bank interest income Time deposit interest Dividend income

KEUNTUNGAN (KERUGIAN) KURS MATA UANG 30. ASING – BERSIH

GAIN (LOSS) OF FOREIGN CURRENCY – NET

Saldo akun keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp(623.533.022) dan Rp(6.392.537.419).

Gain (loss) of foreign currency as of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp(623.533.022) and Rp(6.392.537.419) respectively. 31.

LAIN-LAIN - BERSIH Akun ini terdiri dari:


Sewa gedung dan ruangan Penjualan non produk Hasil maklon Klaim asuransi Hasil lelang aset tetap Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000) Jumlah

OTHERS - NET

2008

4.669.768.463 1.356.139.142 1.281.027.781 1.176.233.886 516.945.593

3.606.742.371 682.214.283 1.366.694.636 97.779.204 517.829.055

Rent of building Income Non-product sales Toll manufacturing Insurance claim Fixed assets auction

3.260.947.859 12.261.062.724

2.458.205.870 8.729.465.419

Others (each under Rp1.000.000.000) Total

60





32.

33.

32.

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

EARNING PER SHARE

Laba Bersih

Net Income

Laba bersih untuk tujuan penghitungan laba per saham adalah Rp62.506.876.510 dan Rp55.393.774.869 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008.

Net incomes for earning per share are Rp62.506.876.510 and Rp55.393.774.869 on December 31, 2009 and December 31, 2008 respectively.

Jumlah Saham

Number of Shares

Jumlah berdasarkan rata-rata tertimbang saham beredar yang digunakan sebagai dasar perhitungan laba per saham dasar pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar 5.554.000.000 saham.

The weighted average number of shares outstanding for the computation of earnings per share in 2009 and 2008 are 5.554.000.000 shares.

Laba Bersih Per Saham Dasar

Earning per Share

Laba bersih per saham dasar adalah sebesar Rp11,25 dan Rp9,97 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008.

Eearning per share for the year ended December 31, 2009 and December 31, 2008 are Rp11,25 and Rp9,97 respectively. 33.

DEVIDEN DAN CADANGAN UMUM 2009

DIVIDEND AND GENERAL RESERVE 2008

Deviden

13.848.443.717

15.656.830.604

Dividend

Cadangan umum

40.437.455.654

36.532.604.742

General reserve

Sesuai RUPS tahun buku 2008 pada tanggal 4 Juni 2009, menetapkan penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

Based on General Meeting of Shareholders for the year ended December 31, 2008 held on June 4, 2009, the shareholders have approved allocation net income for the year ended December 31, 2008 as follows:

a. Sebesar Rp13.848.443.717 atau 25% (pembulatan) untuk deviden tunai. b. Sebesar Rp1.107.875.498 atau 2% dialokasikan untuk program kemitraan c. Sebesar Rp40.437.455.654 atau 73% sebagai cadangan umum untuk memperkuat permodalan perusahaan.

a.

61

b. c.

Rp13.848.443.717 or 25% (rounded) for cash dividends. Rp1.107.875.498 or 2% are allocated for partnership program. Rp40.437.455.654 or 73% for general reserve to strengthen company’s equity.

153


154





33.

34.

33.

DEVIDEN DAN CADANGAN UMUM (lanjutan)

DIVIDEND AND GENERAL RESERVE (continued)

Pembayaran deviden tunai kepada para pemegang saham publik dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2009, sedangkan pembayaran deviden kepada pemerintah Republik Indonesia dibayarkan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia yakni pada tanggal 4 Agustus 2009 Rp4.300.000.000, 27 Agustus 2008 Rp4.300.000.000 dan tanggal 5 Oktober 2009 Rp3.867.090.131.

The payment of dividend to the shareholders has been done in July 14, 2009 as for to The Government of Republic of Indonesia paid according to the schedule stated by The Ministry of Finance of Republic of Indonesia in August 4, 2009 amounting to Rp4.300.000.000, August 27, 2008 amounting to Rp4.300.000.000 and Oktober 5, 2009 amounting to Rp3.867.090.131.

Sesuai RUPS tahun buku 2007 pada tanggal 27 Mei 2008, menetapkan penggunaan laba bersih Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Based on General Meeting of Shareholders for year book 2007 on May 27, 2008, the shareholders have approved allocation net income for the year ended December 31, 2007 as follows:

a. Sebesar Rp15.656.830.604 atau 30% (pembulatan) untuk deviden tunai. b. Sebesar Rp36.532.604.742 atau 70% untuk cadangan umum

a.

Pembayaran deviden tunai kepada para pemegang saham publik dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2008, sedangkan pembayaran deviden kepada pemerintah Republik Indonesia dibayarkan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia yaitu tanggal 28 Juli 2008 Rp5.000.000.000, tanggal 27 Agustus 2008 Rp5.000.000.000, dan tanggal 27 Oktober 2008 Rp4.095.094.170.

The payment of dividend to the shareholders has been occurred in July 2, 2008 as for to The Government of Republic of Indonesia paid according to the schedule stated by The Ministry of Finance of Republic of Indonesia in July 28, 2008 amounting to Rp5.000.000.000, August 27, 2008 amounting to Rp4.000.000.000 and Oktober 27, 2008 amounting to Rp4.095.094.170.

b.

34.

PROGRAM PENSIUN

Rp15.656.830.604 or 30% (rounded) for cash dividends. Rp36.532.604.742 or 70% for general reserve.

PENSION PROGRAMME

Program pensiun manfaat pasti

Defined Benefit Pension Plan

Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Kimia Farma (DPKF) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Kep-023/KM.17/2000 tanggal 31 Januari 2000. Dana Pensiun Kimia Farma (DPKF) merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun Kimia Farma yang dibentuk berdasarkan akta No. 38 tanggal 20 April 1970 dari Nerdy, S.H., notaris di Jakarta.

The pension plan is managed by Dana Pensiun Kimia Farma (DPKF) which the deed of establishment was approved by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Kep023/KM.17/2000 dated January 31, 2000. Dana Pensiun Kimia Farma (DPKF) is a continuation of Yayasan Dana Pensiun Kimia Farma which was established based on Notary Deed No. 38 dated April 20, 1970 of Nerdy, S.H., notary in Jakarta.

62





34.

34.

PROGRAM PENSIUN (lanjutan)

PENSION PROGRAMME (continued)

Program pensiun manfaat pasti (lanjutan)

Defined Benefit Pension Plan (continued)

Pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan.

The pension benefits are computed based on basic pension income of the employees and their respective years of service.

Pendanaan Dana Pensiun Kimia Farma berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan dan pemberi kerja masing-masing sebesar 6,5% dan 9,56% dari penghasilan dasar pensiun.

The pension plan is funded by contributions from both the Company and its employees. Employees’ and the Company’s contributions represent 6,5% and 9,56%, respectively, of the basic pension income.

Rekonsiliasi beban (manfaat) pensiun sebagai berikut:

Reconcile of employee expenses (benefit) are as follows: 2008

2009 Biaya jasa kini Perusahaan Beban bunga Amortisasi biaya jasa lalu Amortisasi kerugian aktuaria Dampak perubahan asumsi aktuaria Iuran dana pensiun/premi asuransi Beban (Hasil) aset bersih Jumlah

1.806.058.628 17.022.881.592

1.025.154.634 19.200.004.692

147.471.174 4.329.747.143

147.471.174 3.381.879.984

23.768.363.038

(22.206.263.938)

(8.026.643.400)

(6.857.652.558)

(33.919.832.652) 5.128.045.523

11.322.119.607 6.012.713.595

Aset manfaat pensiun karyawan adalah sebagai berikut: 2009 Nilai kini kewajiban pada akhir periode Nilai wajar aset akhir periode Status pendanaan Biaya jasa lalu yang belum diakui Kerugian aktuaria yang belum diakui Aset manfaat pensiun karyawan

Current service cost Interest Expense Amortization of past service cost Amortization of actuarial lost The result in changes of actuarial Assumption Pension fee/assurance (Expense) Expected return on plan assets Total

The details of employee benefits pension plan assets are as follows: 2008

198.798.125.345 (125.656.434.725) 73.141.690.620

162.122.681.833 (98.390.282.873) 63.732.398.960

247.952.708

100.481.533

Present value of employee benefit obligation, ending period Fair value of plan assets, ending period Status funded Unrecognized past service cost-unvested

(70.183.007.191) 3.206.636.137

(65.754.289.880) (1.921.409.387)

Unrecognized actuarial losses Employee benefit pension plan asset

63

155


156





34.

34.

PROGRAM PENSIUN (lanjutan)


Mutasi aset manfaat karyawan adalah sebagai berikut:

The movement of employee benefits pension plan assets are as follows:

2009 Saldo awal tahun

2008

(1.921.419.388)

(7.934.132.983)

Beginning balance

Beban (manfaat) pensiun

Net employee pension plan

karyawan bersih Saldo akhir tahun

5.128.045.523

6.012.713.596

3.206.626.135

(1.921.419.387)

expenses ( benefits) Ending balance

Nilai sekarang kewajiban dana pensiun dan beban

The present value of pension fund obligation and

pensiun pada 31 Desember 2009 dan 2008 dihitung

pension expense as of December 31, 2009 and 2008

oleh PT KIS Aktuaria, aktuaris independen dengan

were calculated by PT KIS Aktuaria, independent

menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan

actuary, using the “Projected Unit Credit” method by

menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:

using the following actuarial assumptions

Laporan tersebut disusun dengan menggunakan

The report is prepared using assumptions as follows:

asumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto per tahun

:

10,50% tahun 2009/year 2009

:

Discount rate per annum

dan/and 12 ,00% tahun 2008/year 2008 Tingkat kenaikan gaji

:

5% per tahun/per annum

:

Salary increment rate

Tingkat kenaikan uang pensiun

:

2% per tahun/ per annum

:

Pension increase rate

Tabel kematian

:

The 1949 Annuity mortality table

:

Mortality schedule

:

Disability increment rate

modified Tingkat kenaikan cacat

:

0,01% tingkat mortalita/of mortality rate

Tingkat pengunduran diri

:

1% tingkat mortalita/ of mortality rate

:

Turnover rate

Estimasi sisa masa kerja

:

10 tahun/years

:

Estimated residual employment Period

Umur pensiun normal

:

55 tahun/years

:

Normal pension age

Umur pensiun dipercepat

:

45 tahun/years

:

Early pension age

64





34.

34.

PROGRAM PENSIUN (lanjutan) Program pensiun iuran pasti

Defined Contributions Plan

Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk. yang peraturannya telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Kep1100/KM.17/1998 tanggal 23 Nopember 1998 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 14 tanggal 16 Pebruari 1999. Iuran pensiun ditetapkan sebesar Rp50.000 per karyawan dan mulai tanggal 1 April 2004 Iuran pensiun ditingkatkan menjadi Rp100.000 per karyawan. Pada tanggal 25 Agustus 2006 Iuran Pensiun Pasti seluruhnya ditanggung oleh Perusahaan ditetapkan sebagai berikut:

Defined contribution pension plans is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk. which the deed of establishment was approved by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Kep-1100/KM.17/1998 dated November 23, 1998 and published in the State Gazette No. 14 dated February 16, 1999. The pension benefit is funded from the Company, amounting to to Rp50.000 from April 1, 2004 amounting to to Rp100.000. On August 25, 2006 Defined Contributions Plans is funded by Company are as follows:

Premi Pensiun Iuran Pasti/ Defined Contributions Plans

Pangkat Manager Asisten Manager Supervisor Pelaksana 35.


: : : :

Rp200.000 Rp175.000 Rp150.000 Rp125.000 35.

KEWAJIBAN IMBALAN KERJA Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan imbalan kerja berupa uang penghargaan dalam hal karyawan mengundurkan diri, meninggal, sakit/cacat ataupun mencapai usia pensiun dini/ normal yang besarnya tergantung dari masa kerja masing-masing karyawan, sesuai yang tercantum dalam Kesepakatan Kerja Bersama antara Perusahaan dan Serikat Pekerja Kimia Farma. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut (catatan 2n).

65

Level : : : :

Manager Manager Assistant Supervisor Executive Officer

EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION The Company and Subsidiaries provide severance benefits in cases of resignation, death, illness or disability or early pension ailment, which amounts depend on the employee’s service period, based on agreement between the Company and Kimia Farma Labour Association. No funding of the benefits has been made to date (note 2n).

157


158





35.

35.

KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) Beban imbalan kerja karyawan pada 31 Desember 2009 dan 2008 menggunakan angka yang dihitung oleh PT KIS Aktuaria sebagai berikut: 2009 Beban jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi kerugian aktuaria Jumlah beban manfaat imbalan kerja karyawan bersih

4.127.082.223 9.066.369.242

3.546.984.335 7.518.893.786

3.051.982.501 1.806.882.543

3.051.982.501 108.753.828

Current service cost Interest expense Amortization of unvested past service cost Amortization of actuarial cost

18.052.316.509

14.226.614.450

Total net employee benefit expenses

Employee benefits obligation are as follows: 2008

2009

Biaya jasa lalu yang belum diakui Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui Saldo akhir di neraca

99.194.120.233

86.346.373.723

(6.532.533.716)

(9.584.516.217)

Present value of employee benefits obligation Unrecognized past service cost unvested

(41.658.166.858) 51.003.419.659

(28.711.548.856) 48.050.308.650

Unrecognized actuarial gain (loss) Ending balance

Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2009 Kewajiban pada awal tahun Pembayaran imbalan kerja selama periode berjalan Beban imbalan kerja yang diakui pada tahun berjalan Saldo akhir di neraca

Net employee benefits expense on December 31, 2009 and 2008 are computed by PT KIS, Independent Actuary as follows: 2008

Kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Nilai sekarang kewajiban imbalan kerja

EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued)

The movements in the employee benefits obligation are as follows: 2008

48.050.308.650

45.147.528.200

18.052.316.509

14.226.614.450

(15.099.205.500) 51.003.419.659

(11.323.834.000) 48.050.308.650

66

Balance at beginning of year Payment employee benefits during the year Employee benefits expense during the year Ending balance





35.

35.

KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) Nilai sekarang kewajiban imbalan kerja bersih pada 31 Desember 2009 dan 2008 dihitung oleh PT KIS Aktuaria, aktuaris independen dengan menggunakan metode “projected unit credit” dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:

36.

Tingkat diskonto per tahun

:

Tingkat kenaikan gaji

: :

EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued) The present value of employee benefits obligation as of December 31, 2009 and 2008 was calculated by PT KIS – Actuary, independent actuary, using the “Projected Unit Credit” method, which actuarial assumptions are as follows:

Tabel kematian Tingkat kenaikan cacat Tingkat pengunduran diri Estimasi sisa masa kerja

: : :

10,50 tahun 2009 dan 12,00% tahun 2008 / 10,50 in 2009 and 12,00% in 2008 5% per tahun/ per annum The 1949 Annuity mortality table modified 0,01% tingkat mortalita/ of mortality rate 1% tingkat mortalita/ of mortality rate 10 tahun / years

Umur pensiun normal Umur pensiun dipercepat

: :

55 tahun/ years 45 tahun/ years

:

Discount rate per annum

: :

Salary increment rate Mortality schedule

: : :

Disability increment rate Turnover rate Estimated residual employment Period Normal pension age Early pension age

: :

TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI 36. HUBUNGAN ISTIMEWA

TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Sifat dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Characteristic and type of transactions that material with related parties are as follows:

a.

Pemerintah Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Negara BUMN merupakan pemegang saham Perusahaan sebesar 90,03% per 31 Desember 2009 dan 2008. Perusahaan dan BUMN lain memiliki hubungan afiliasi melalui penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia.

a.

Government of republic of indonesia which is representatived by state ministry of state owned enterprise is the holder of company shares in amount 90,30% on December 31, 2009 and 2008. The company and other state owned enterprise have affiliation relation through inclusion of government of republic of indonesia capital.

b.

Perusahaan menempatkan dana dan memiliki pinjaman dana pada bank-bank BUMN dengan persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana yang berlaku untuk nasabah pihak ketiga.

b.

Company put its fund and has loan funds on state owned enterprise banks with requirements and normal interest rate such as that apply to third parties customers.

c.

Perusahaan mengadakan perjanjian dalam rangka usaha Perusahaan dengan BUMN-BUMN lain.

c.

Company holds an agreement in order to company business with others state owned enterprises.

67

159


160





36.

TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI 36. HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

TRANSACTIONS (continued)

d.

Perusahaan memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan untuk keperluan pembelian kendaraan, perbaikan rumah, pengobatan dan lainnya, yang tidak dikenakan bunga. Pelunasannya melalui pemotongan gaji bulanan.

d.

Company gives loan facility to employees who needs for buying vehicle, house renovation, medical treatment and others, which is not contracted interest. The settlement process is through deduction in monthly salaries.

e.

Perusahaan memberikan pinjaman berkaitan dengan pendirian PT Kimia Farma Health Care dimana mayoritas pemegang sahamnya adalah Yayasan Dana Pensiun Kimia Farma sebesar 61% per 31 Desember 2009 dan 2008.

e.

Company gives loans related with PT Kimia Farma Health Care establishment where mayority of shareholder is Pension Fund Kimia Farma Association in amount 61% on December 31, 2009 and 2008.

Rincian, sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

No 1 2

3 4

Pihak Hubungan Istimewa/ Related Parties PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

8

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Syariah Mandiri PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Angkasa Pura (Persero)

9

PT Jamsostek (Persero)

5 6 7

Sifat Hubungan/ Type of Transaction

Afiliasi/ Affiliation Afiliasi/ Affiliation

Afiliasi/ Affiliation Afiliasi/ Affiliation Afiliasi/ Affiliation BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise

68

WITH

RELATED

PARTIES

Details of characteristic and type of transaction that material with related parties are as follows:

Transaksi/ Transaction Penempatan dana di rekening bank dan penjualan obat/ Account bank and medicine sales Penempatan dana di rekening bank, fasilitas pinjaman dari bank/ account bank, loans bank facility Penempatan dana di rekening bank/ Account bank Penempatan dana di rekening bank/ Account bank Penempatan dana di rekening bank/ Account bank Penjualan Obat menggunakan kartu ASKES/ Medicine sales using ASKES card Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales





36.


No

Pihak Hubungan Istimewa/ Related Parties

10

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.

11 12

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. PT Pertamina (Persero)

13

PT Timah (Persero) Tbk.

14

PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri)

15

PT Perkebunan Nusantara (Persero)

16

PT Pos Indonesia (Persero)

17

PT Bio Farma (Persero)

18

PT Taspen (Persero)

19

PT Pelabuhan Indonesia

20

PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)

21

PT Garuda Indonesia (Persero)

22


23

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Tbk. PT Kereta Api Indonesia (Persero)

24 25 26 27 28

PT Bali Tourism Development Corporation (Persero) PT Jasa Marga (Persero)

29

PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara Perum BULOG

30

PT Dirgantara Indonesia (Persero)

Sifat Hubungan/ Type of Transaction BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise

69


WITH

RELATED

Transaksi/ Transaction Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales

PARTIES

161


162





36.

TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI 36. HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Pihak Hubungan Istimewa/ Related Parties

No 31

PT Krakatau Steel (Persero)

32

PT PAL Indonesia (Persero)

33

PT Balai Pustaka (Persero)

34

PT Bio Farma (Persero)

35

PT Garam (Persero)

37

Karyawan

38



Sifat Hubungan/ Type of Transaction BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise BUMN/ State Owned enterprise Karyawan Perusahaan Anak Perusahaan Yayasan Dana Pensiun PT Kimia Farma

PARTIES

Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Penjualan Obat/ Medicine sales Pemberian pinjaman/ Loans Pemberian pinjaman/ Loans

Details of balance on December 31, 2009 and 2008 to related parties: 2008

2009

a. Banks

a. Bank

Deposito Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

RELATED

Transaksi/ Transaction

Rincian saldo per 31 Desember 2009 dan 2008 kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa:

Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Syariah Mandiri Mata uang asing Dolar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

WITH

39.514.831.833 39.473.548.423 37.618.894.859

46.558.339.074 58.967.703.828 75.523.141.533

12.496.826.352 1.852.379.310

89.730.127 2.394.000

579.876.976

10.287.932.231

2.500.000.000 134.036.357.753

70

191.429.240.793

Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Syariah Mandiri Mata uang asing Dolar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Deposit Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.





36.

TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI 36. HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 2009


RELATED

PARTIES

2008 b. Account Receivables

b. Piutang Usaha Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa: PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Jamsostek (Persero) PT Angkasa Pura (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Timah (Persero) Tbk. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Lain-lain (masing-masing dengan saldo di bawah Rp1.000.000.000) Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu

WITH

11.387.314.880

13.458.342.827

9.060.110.124 2.116.401.892 1.977.121.671 1.505.597.559 1.456.336.149 1.059.458.554

10.926.917.222 1.883.740.641 1.723.368.571 1.760.098.345 1.191.835.174 1.356.753.626

969.298.788

1.726.053.919

8.769.439.727

8.553.564.422

38.301.079.344 (766.021.587)

42.580.674.747 (851.613.495)

37.535.057.757

41.729.061.252

Related Parties : PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Jamsostek (Persero) PT Angkasa Pura (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Timah (Persero) Tbk. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Others (each balance is under Rp1.000.000.000) Total Allowance for doubtful account

2008

2009

c. Long Term Account Receivables

c. Piutang Jangka Panjang Pinjaman karyawan PT Kimia Farma Health Care

2.619.426.916 1.222.056.116

2.399.505.566 1.222.056.116

Employees loans PT Kimia Farma Health Care

Penyisihan Piutang

3.841.483.032 (38.414.447)

3.621.561.682 -

Allowance for Doubtful Account

3.803.068.585

3.621.561.682

71

163


164





36.



PARTIES

c. Account Payable

d. Hutang Usaha

1.374.935.842 1.374.935.842

91.053.768 91.053.768

Rincian transaksi penjualan dan pembelian kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tahun 2009 dan 2008: 2009

Related Parties: PT Bio Farma (Persero)

Details of transactions and purchases to related parties in 2009 and 2008: 2008 a. Sales

a. Penjualan PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Angkasa Pura (Persero) PT Astek (Persero) PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. PT Pertamina (Persero) PT Timah (Persero) Tbk. PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) PT Perkebunan Nusantara (Persero) PT Pos Indonesia (Persero) PT Bio Farma (Persero) PT Taspen (Persero) PT Pelabuhan Indonesia PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dipindahkan

RELATED

2008

2009

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa: PT Bio Farma (Persero)

WITH

65.741.154.080

61.657.883.950

PT Asuransi Kesehatan Indonesia (Persero)

48.348.754.331 16.102.804.331 11.033.754.810

47.135.628.543 15.018.621.585 8.015.509.797

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Angkasa Pura (Persero) PT Astek (Persero)

8.901.390.283

8.590.615.190

7.983.841.467 6.659.088.849 3.806.576.617 3.602.990.862

8.772.866.717 6.579.349.733 3.296.925.227 33.585.148

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. PT Pertamina (Persero) PT Timah (Persero) Tbk. PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri)

3.299.755.177 2.672.152.848 1.793.675.269 1.308.652.019 1.165.511.557

3.546.799.344 2.148.144.142 1.573.423.471 489.775.540 3.475.878.994

PT Perkebunan Nusantara (Persero) PT Pos Indonesia (Persero) PT Bio Farma (Persero) PT Taspen (Persero) PT Pelabuhan Indonesia

930.881.111 867.755.543 643.033.186 184.861.772.340

320.265.880 872.593.429 691.884.774 172.219.751.464

PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Moved to

72





36.



PARTIES

a. Sales (continued)

a. Penjualan (lanjutan) 184.861.772.340

172.219.751.464

530.335.295

766.937.829

347.505.423 268.150.580

363.717.646 -

209.286.750 94.266.822

153.176.717 93.282.196

57.358.849

143.472.616

45.143.036 12.072.000 3.941.980 604.528.440 757.565.048 24.979.595.131

Transferred from PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Tbk. PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Bali Tourism Development Corporation (Persero) PT Jasa Marga (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

753.796.264 PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara 82.607.568 Perum BULOG 32.318.632 PT Dirgantara Indonesia (Persero) 110.553.727 PT Krakatau Steel (Persero) PT PAL Indonesia (Persero) PT Balai Pustaka (Persero) Lain-lain (masing-masing dibawah 32.284.959.242 Rp1.000.000.000)

212.771.521.694

206.888.436.444

2009

2008 b. Purchase

b. Pembelian PT Bio Farma (Persero) PT Garam (Persero)

RELATED

2008

2009

Pindahan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Tbk. PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Bali Tourism Development Corporation (Persero) PT Jasa Marga (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara Perum BULOG PT Dirgantara Indonesia (Persero) PT Krakatau Steel (Persero) PT PAL Indonesia (Persero) PT Balai Pustaka (Persero) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000.000)

WITH

7.914.575.113 18.696.000

6.556.678.922 674.097.249

7.933.271.113

7.230.776.171

73

PT Bio Farma (Persero) PT Garam (Persero)

165


166





37.

37.

IKATAN DAN KONTINJENSI

COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

a.

Perusahaan mempunyai perjanjian distribusi dengan PT Brataco Chemika tanggal 2 Pebruari 2000, PT Mezza Arsila Laboratories tanggal 12 Agustus 1999, PT Bio Farma (Persero) tanggal 3 Januari 2003, PT Anugerah Pharmindo Lestari tanggal 28 Agustus 2001, Abbot Laboratories International Company, Amerika Serikat tanggal 15 April 1999, PT Titrasantana Indahpratama tanggal 14 Agustus 2003, PT Busana Utama tanggal 14 Agustus 2003, Nature Pristine Health Products Ltd, Kanada tanggal 18 Mei 2005, PT Janssen Pharmaceutica, Belgia tanggal 7 Mei 2007, Hameln Pharma Plus Gmbh, Jerman pada tanggal 15 Mei 2007, Biosensors Interventional Technologies Pte Ltd Singapore tanggal 29 November 2007 dan PT 3M Indonesia pada tanggal 19 Juni 2008 untuk memasarkan produkproduk farmasi dan alat kesehatan, Perusahaan akan diberikan potongan harga sebesar persentase tertentu dari harga jual yang disyaratkan. Jangka waktu perjanjian 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis, kecuali ada pemutusan perjanjian oleh salah satu pihak.

a.

The Company entered into distribution agreements with PT Brataco Chemika on February 2, 2000, PT Mezza Arsila Laboratories on August 12, 1999, PT Bio Farma (Persero) on January 3, 2003, PT Anugerah Pharmindo Lestari on August 28, 2001, Abbott Laboratories International Company, United States of America on April 15, 1999, PT Titrasantana Indahpratama on August 14, 2003, PT Busana Utama on August 14, 2003, Nature Pristine Health Products Ltd, Canada on May 18, 2005, PT Janssen Pharmaceutica, Belgia on May 7, 2007 and Hameln Pharma Plus Gmbh, German on May 15, 2007, Biosensors Interventional Technologies Pte Ltd Singapore on November 29, 2007 and PT 3M Indonesia on June 19, 2008 for the marketing of pharmaceutical products. The Company will receive discount at certain percentages of the agreed selling prices. The agreements are valid for 1 (one) to 5 (five) years and are automatically renewed unless terminated by one of the parties.

b.

Perusahaan mengadakan perjanjian kerja sama dengan Arnold Suhr Netherlands BV (ASN) pada tanggal 18 Januari 2002. Kedua belah pihak setuju untuk bekerja sama mengolah 80% dari jumlah kapasitas produksi pabrik Perusahaan di Bandung atau setara dengan 1.600 metrik ton kulit kina, yang akan diproduksi menjadi Quinine Sulphate, Quinine Hydrocloride dan Cinchonidine. Perusahaan akan membeli kulit kina yang akan digunakan untuk menghasilkan Quinine Sulphate, Quinine Hydrocloride dan Cinchonidine dari ASN dan ASN akan membeli produk-produk yang dihasilkan tersebut. Pada tanggal 24 Juli 2002, perjanjian ini mengalami perubahan dalam kuantitas dan harga jual produk-produk tersebut.

b.

The Company entered into cooperation agreements with Arnold Suhr Netherlands BV (ASN) on January 18, 2002. Both parties agreed to cooperate in managing 80% of the Company’s factory production capacity in Bandung or equal to 1.600 metric ton quinine skin, which will be processed to Quinine Sulfate, Quinine Hydrochloride and Cinchonidine. The Company will purchase the quinine skin used to process Quinine Sulphate, Quinine Hydrochloride and Cinchonidine from ASN and ASN will purchase such products. On July 24, 2002, the agreement had been amended regarding the quantity and selling price of the products.

74





37.

37.

IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

c.

Pada tanggal 15 April 2005 Perusahaan mengadakan perjanjian Build Operate Transfer (BOT) dengan PT Cipta Kreasi Fasilita atas sebidang tanah milik Perusahaan seluas 4.175 m2 yang terletak di Jalan Cikini Raya No. 2-4 Jakarta Pusat, yang akan dibangun gedung atau pusat perbelanjaan/mall berlantai tiga dengan jangka waktu pengelolaan selama 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tanggal 31 Januari 2006 sampai dengan tanggal 31 Januari 2026 dan pada tanggal 28 Februari 2006 telah dibuat klausul tambahan atas perjanjian tersebut.

c.

On April 15, 2005, Company entered into Build Operate Transfer (BOT) agreement with PT Citra Kreasi Fasilita of parcel of land with total area approximately of 4.175 square meters located on Jalan Cikini Raya No. 2-4 Jakarta Pusat, which is going to to be built a three floors Building or Departement Store/Mall, this agreement is valid for 20 (twenty) years period from january 31, 2006 until January 31, 2026 and on February 28, 2006 has created an additional clause on the agreement

d.

Pada tanggal 25 Maret 2009 Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Merapi Utama Pharma untuk memasarkan produkproduk Perusahaan di seluruh wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama jangka waktu 2 (dua) tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis.

d.

On march 25, 2009, Company entereed agreement with PT Merapi Utama Pharma to promoting Company’s product to all region of Indonesia. This agreement is valid for (two) years and will be automatically renewed.

e.

Perusahaan mengadakan perjanjian dengan Ajmir MaS.Haal Co Ltd, Afghanistan pada tanggal 28 Maret 2006, Amir Aldin Co Ltd, Yaman pada tanggal 28 Agustus 2008, dan Yat Seng Trading Company, Hongkong pada tanggal 15 Agustus 2008 untuk memasarkan produk-produk Perusahaan di wilayah masing-masing negara bersangkutan, perjanjian ini berlaku dengan jangka waktu selama antara 2 (dua) sampai dengan 5 (lima) tahun, dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis.

e.

On March 28,2006 the Company entered into sales an promotion agreement with PT Ajmir MaS.Haal Co Ltd Afghanistan, Amir Aldin Co Ltd; Yaman on August 28, 2008, and Yat Seng Trading Compny; Hongkong on August 15, 2008 to market Company products in Afganistan, this agreement is valid for 5 (five) years, and will be automatically renewed.

f.

Perusahaan mempunyai perjanjian produksi dengan PT Meiji Indonesia Pharmaceutical Industries pada tanggal 10 September 2007. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan menunjuk PT Meiji Indonesia Pharmaceutical Industries untuk melakukan produksi obat tertentu dengan merek dagang Perusahaan. Dalam jangka waktu perjanjian selama 3 (tiga) tahun.

f.

Production agreement betwen company’s and PT Meiji Indonesia Phamaceutical Industries has made on September 10, 2007. According in to the agreement, Company’s pointed PT Meiji Indonesia Pharmaseutical Industries for produce a several product with company’s trademark for 3 years.

75

167


168





37.

37.



g.

Perusahaan mempunyai perjanjian lisensi dengan Hetero Drugs Limited India pada tanggal 26 Agustus 2008. Berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan memproduksi dan menjual obat tertentu dengan lisensi dari Hetero Drugs Ltd. Perjanjian ini berlaku selama 10 (sepuluh) tahun dan akan ditinjau kembali setelah 5 (lima) tahun.

g.

Company’s have license agreement with Hetero Drugs Limited India on August 26, 2008, according to the agreement Company’s produce and sales several product with license from Hetero Drugs Ltd s. The agreement period, valid for 10(ten) years and will be rescheduling after 5 (five) years.

h.

Pada tanggal 21 Januari 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Pharmasolindo untuk memasarkan dan mempromosikan produk Kimia Farma di seluruh wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku dalam jangka waktu selama 3 (tiga) tahun, dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis.

h.

On January 21, 2009, Company entered agreement with PT Pharmasolindo to promoting Kimia Farma’s product to all regions of Indonesia. This agreement is valid for 3 (three) years and will be automatically renewed.

i.

Perusahaan mempunyai perjanjian kerja sama pembangunan kebun inti jarak kepyar dengan Perum Perhutani pada tanggal 23 Maret 2009. Berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan mengembangkan jarak kepyar melalui pengelolaan kebun inti. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun.

i.

The Company has an agreement with Perum Perhutani of kebun inti jarak kepyar on March 23, 2009. Based on the agreement the Company develops jarak kepyar through the management nucleus. This agreement is valid for 5 (five) years.

j.

Pada tanggal 5 Januari 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian penunjukan distributor dengan PT Distriversa Buana Mas untuk mendistribusikan produk Perusahaan di seluruh wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama jangka waktu 2 (dua) tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang atas kesepakatan dari para pihak.

j.

On January 5, 2009, the Company held an agreement appointing distributors with PT Buana Mas Distriversa to distribute products in all regions of Indonesia. This agreement is valid for a period of 2 (two) years and thereafter may be extended upon agreement of the parties.

k.

Pada tanggal 5 Januari 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi obat-obatan dan fito farmaka dengan PT Anugrah Pharmindo Lestari yang berlaku efektif sejak tanggal 10 April 2009. Perjanjian ini berlaku selama jangka waktu 2 (dua) tahun dan selanjutnya dapat diperpanjang secara otomatis.

k.

On January 5, 2009, the Company held a drug distribution and fito farmaka with PT Anugrah Pharmindo Lestari, which became effective on April 10, 2009. This agreement is valid for a period of 2 (two) years and thereafter be automatically renewed.

76





37.

37.

IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) l.

PT KFTD Anak Perusahaan, mengadakan perjanjian penjualan dengan PT Braun Medical Indonesia pada tanggal 14 Agustus 2003, PT Merapi Utama pada tanggal 2 April 2003, PT Rediss Papua pada tanggal 15 Maret 2005, PT Duta Kaisar Pharmacy pada tanggal 12 Agustus 2005, PT Mahakam Beta Farma pada tanggal 10 Mei 2005, PT Erlimpex pada tanggal 1 Desember 2005, PT Erela pada tanggal 1 Desember 2005, PT Brataco Chemika pada tanggal 27 Februari 2006, Bio Farma (Persero) pada tanggal 5 Januari 2006, PT Novell Pharmaceutical Laboratories pada tanggal 3 April 2006, PT Metrolis Citra Karya Dinamika pada tanggal 18 April 2006, PT Pharmasolindo pada tanggal 11 September 2006, PT Meier Indonesia pada tanggal 8 November 2006, PT Global Dispomedika pada tanggal 26 Januari 2007, PT Oryza Pharma pada tanggal 29 Januari 2007, PT Arta Boga Cemerlang pada tanggal 29 Januari 2007, PT Young Indo Utama pada tanggal 29 Januari 2007, PT United Dico Citas pada bulan Mei 2007, PT Aman Asri pada bulan Mei 2007, PT Akifar pada bulan Februari 2007, PT Mitra Asa Pratama pada bulan April 2007, PT Guardian Phamatama pada bulan Juli 2007, PT Aditama Raya Farmindo pada bulan Agustus 2007, PT Saroni Milinium pada bulan Agustus 2007, PT Tiga Puspa pada bulan Agustus 2007, PT Garam (Persero) pada bulan Agustus 2007, PT Magnetik Mitra Adijya pada bulan April 2008, PT Fondaco Mitrafama pada bulan Juni 2008, PT Naturafood Prima Lestari pada bulan Juli 2008, PT Prima Alkesindo Nusantara pada bulan Juli 2008, PT Pyridam Farma pada bulan Agustus 2008, PT Eternair Water Indonesia pada bulan Agustus 2008, PT Uni Indo Utama pada bulan Maret 2009, PT Dharma Polimettal pada bulan Mei 2009, dan PT Indo Farma Global medika bulan Oktober 2009, untuk memasarkan produk-produk farmasi, Perusahaan akan diberikan potongan harga sebesar persentase tertentu dari harga jual. Jangka waktu perjanjian 2 (dua) tahun dan telah diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak.

77

COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.

PT KFTD Subsidiary, entered into a sales agreement with PT Braun Medical Indonesia on August 14, 2003, PT Merapi Utama on April 2, 2003, PT Rediss Papua on March 15, 2005, PT Duta Emperor of Pharmacy at the date of August 12, 2005, PT Mahakam Beta Farma on May 10, 2005, PT Erlimpex on December 1, 2005, PT Erela on December 1, 2005, PT Brataco Chemika on February 27, 2006, Bio Farma (Persero) on January 5, 2006, PT Novell Pharmaceutical Laboratories on December 3rd April 2006, PT Citra Karya Dinamika Metrolis on April 18, 2006, PT Pharmasolindo on September 11, 2006, PT Meier Indonesia on November 8, 2006, PT Global Dispomedika on January 26, 2007, PT Oryza Pharma on January 29, 2007, PT Arta Boga Cemerlang on January 29, 2007, PT Indo Utama Young on January 29, 2007, PT United Dico Citas on May 2007, PT Aman Asri in May 2007, PT Akifar in February 2007, PT Mitra Pratama in April Asa 2007, PT Guardian Phamatama on July 2007, PT FARMINDO Aditama Kingdom in August 2007, PT Saroni Milinium on August 2007, Page Three Puspa in August 2007, PT Garam (Persero) in late August 2007, PT Mitra Adijya on Magnetic on April 2008, PT Fondaco Mitrafama in June 2008, PT Naturafood Prima Lestari on July 2008, PT Prima Alkesindo archipelago on July 2008, PT Pyridam Farma in August 2008, PT Eternair Water Indonesia in August 2008, PT Uni Indo Main in March 2009, PT Dharma Polimettal in May 2009, and PT Indo Farma Global Medika months on October 2009, to market pharmaceutical products, the Company will receive discount on a certain percentage of the sale price. Agreement period 2 (two) years and has been extended with the consent of both parties.

169


170



PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS NOTES TO THE CONSOLIDATED CATATANTO ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI for theTAHUN-TAHUN yearS ended DeCember 31, 2009 AND DECEMBER 31, 2008 (Full Amount Rupiah)FINANCIAL STATEMENTS UNTUK YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEARS ENDED 31 DESEMBER 2009 DAN 31 DESEMBER 2008 DECEMBER 31, 2009 AND DECEMBER 31, 2008 (Dalam Rupiah Penuh) (Full Amount Rupiah) PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk.

PT KIMIA FARMA (PERSERO) Tbk. and Subsidiaries DAN ANAK PERUSAHAAN

37.

37.



m. Anak Perusahaan, PT Kimia Farma Apotek mengadakan perjanjian kerja sama pelayanan obat-obatan dengan beberapa Perusahaan. Berdasarkan perjanjian kerja sama tersebut, Anak Perusahaan menerima penunjukan untuk melayani obat-obatan pegawai beserta keluarganya dari pihak-pihak tertentu melalui PT Kimia Farma Apotek. Anak Perusahaan akan menerima pembayarannya setelah jangka waktu tertentu yang telah ditentukan dalam perjanjian setelah mengirimkan tagihan berikut dokumen pendukungnya. Perjanjian ini berjangka waktu 2 (dua) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dan dapat diperbaharui atas kesepakatan bersama.

m. Subsidiary, PT Kimia Farma Apotek hold a cooperative agreement ministry medicines with several Company. Based on the agreements such cooperation, Subsidiary receive appointment to serving medicines employees and their families certain parties through PT Kimia Farma Apotek. Subsidiary will receive payments after durations certain defined within agreements once send bills follows documents supporters. This Agreement timed 2 (two) years until 5 (five) years and renewable top collective agreement.

n.

Anak Perusahaan, PT Kimia Farma Apotek mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa Rumah Sakit Umum di Indonesia. Berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut, Perusahaan membuka dan mengelola apotek pelengkap untuk memenuhi kebutuhan obatobatan dan alat-alat kesehatan untuk pasien yang berobat jalan dan inap di Rumah Sakit Umum tersebut. Jangka waktu perjanjian ini berlaku antara 2 (dua) tahun sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperbaharui atas kesepakatan bersama.

n.

Subsidiary, PT Kimia Farma Apotek hold a cooperation agreements with the General Hospital in Indonesia. Based on the agreements, the Company opened and manages the pharmacy to meet the needs of complementary medicines and medical equipment to patients in outpatient and inpatient Public Hospital. The term of the agreements between 2 (two) years up to 10 (ten) years and renewable upon mutual agreement.

o.

Pada tanggal 11 Desember 2009, Anak Perusahaan PT Kimia Farma Apotek mengadakan perjanjian atas pelaksanaan pekerjaan instalasi AHU (tata udara ruang) dan renovasi bangunan untuk laboratorium skin culture di Apotek Kimia Farma No. 1 Jl. Garuda No. 47 Jakarta Pusat. Jangka waktu perjanjian selama 1 bulan.

o.

On December 11, 2009, subsidiary PT Kimia Farma Apotek hold an agreement for the implementation of AHU installation work (room air conditioning) and renovation of buildings for skin culture laboratory at Kimia Farma Pharmacy No. 1 Jl. Garuda No. 47, Central Jakarta. The term of the agreement for 1 month.

78





38.

38.

INFORMASI SEGMEN USAHA

BUSINESS SEGMENT INFORMATION

Informasi segmen Perusahaan disajikan menurut

The Company’s information segment is reported as

pengelompokan kegiatan usaha yaitu, produksi,

production, distribution and drugstore/retail (business

distribusi dan apotek/ritel (unit usaha) dan berdasarkan

unit) and is based on geographical divided into 5 (five)

geografis dibagi dalam 5 (lima) wilayah yang terdiri

areas are as follows:

dari: Wilayah/

Daerah operasi/

Jenis usaha/

Region

Operation area

Business activity

Sumatera

Pulau Sumatra

1 (satu) unit produksi, 10 (sepuluh) PBF dan 77 (tujuh puluh tujuh) Apotek/

Sumatera

1 (one) production unit, 10 (ten) wholesale drugstores and

Sumatera Island

77 (seventy seven) pharmacies Jawa

Pulau Jawa

Kantor Pusat, 1 (satu) Unit Logistik Sentral, 1 (satu) unit distribusi, 4 (empat) unit produksi, 16 (enam belas) PBF dan 177 (seratus tujuh puluh tujuh) Apotek/

Java

Head Office, 1 (one) Logistic Central unit, 1 (one) distribution

Java Island

unit,4 (four) production units, 16 (sixteen) wholesale drugstores and 177 (one hundred and seventy seven) pharmacies Kalimantan

Pulau Kalimantan

4 (empat) PBF dan 39 (tiga puluh sembilan) Apotek

Kalimantan

Kalimantan (Borneo) island

4 (four) wholesale drugstores and 39 (thirty nine) pharmacies

Bali dan Nusra

Pulau Bali dan Nusra

3 (tiga) PBF dan 36 (tiga puluh enam) Apotek

Bali and Nusra

Bali and Nusra island

3 (three) wholesale drugstores and 36 (thirty sixt) pharmacies

Sulawesi, Maluku dan

Pulau Sulawesi, Maluku dan

8 (delapan) PBF dan 43 (empat puluh tiga) Apotek

Papua (Sulmapa) Sulawesi, Maluku and Papua (Sulmapa)

Pulau Papua Sulawesi island, Maluku and Papua island

8 (eight) PBF dan 43 (fourty three) Apotek

79

171


172





38.

38.

INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)

BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)

Informasi segmen Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Company’s segment information are as follows:

a.

a.

Penjualan bersih menurut wilayah 2009 Rupiah

Sumatera PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Jawa PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Kalimantan PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Bali dan Nusra PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Sulmapa PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Jumlah Eliminasi Jumlah Setelah Eliminasi

Net sales by region

2008 Rupiah

%

%

22.943.302.068

0,57

16.763.039.528

0,43

247.057.865.372 161.255.725.023 000

6,17 4,03 0

219.813.041.962 121.388.866.893 0

5,63 3,11 0

1.174.145.578.424

29,31

1.220.218.529.344

31,23

663.909.852.310 1.018.215.649.180 0

16,57 25,42 0

586.209.177.303 1.135.758.104.584 0

15,00 29,07 0

161.093.590.342 30.738.468.597 0

4,02 0,77 0

149.239.941.202 22.722.316.172 0

3,82 0,58 0

146.844.581.069 59.255.784.671 0

3,67 1,48 0

134.918.475.178 40.520.252.337 0

3,45 1,04 0

164.822.256.615 155.365.825.561

4,11 3,88

145.229.258.042 114.841.101.492

3,71 2,93

4.005.648.479.232 (1.151.590.788.753)

100,00

3.907.622.104.037 (1.202.893.694.334)

100,00

2.704.728.409.703

2.854.057.690.479

80

Sumatera PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Java PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Kalimantan PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Bali and Nusra PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Sulmapa PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Total Elimination Total After Elimination





38.

38.

INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) b.

Penjualan bersih menurut unit usaha

PT Kimia Farma Tbk PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Jumlah Eliminasi Jumlah setelah Eliminasi c.

b.

2008 Rupiah

%

778.433.915.770

21,70

784.184.693.788

22,70

1.383.728.145.708 1.424.831.453.032 3.586.993.514.510 (732.935.824.031)

38,58 39,72 100,00

1.235.409.893.687 1.435.230.641.478 3.454.825.228.953 (750.096.819.250)

35,76 41,54 100,00

Laba sebelum pajak

%

2.704.728.409.703

2.854.057.690.479

2009 Rupiah

Lain – lain bersih

Net sales by business activity

2009 Rupiah

Hasil usaha menurut wilayah

Sumatera PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Jawa PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Kalimantan PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Bali dan Nusra PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Sulmapa PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Laba kotor Laba rugi belum terealisir Beban usaha


c. %

PT Kimia Farma Tbk PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Total Elimination Total After Elimination

Income before tax expense by region

2008 Rupiah

%

1.500.840.248

0,21

(1.142.392.841)

(0,15)

55.578.987.169 9.352.550.550 0 298.520.565.629

6,99 1,18 0 37,59

47.205.901.750 16.123.149.131 0 273.167.477.878

6,34 2,17 0 36,70

159.453.289.590 134.797.322.495

20,08 16,98

142.685.963.982 140.552.425.283 0

19,17 18,88 0

38.504.950.711 2.862.065.777 0

4,85 0,36 0

37.668.647.851 2.632.202.504 0

5,06 0,35 0

34.659.446.043 6.842.241.220 0

4,36 0,86 0

32.047.560.416 5.530.679.513 0

4,31 0,74 0

40.604.875.884 11.368.868.035 794.046.003.351

5,11 1,43 100,00

34.976.932.386 12.960.840.559 744.409.388.412

4,70 1,73 100,00

Sumatera PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Java PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Kalimantan PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Bali and Nusra PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Sulmapa PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Gross profit

(5.795.867.848)

(22.161.459.941)

Unrealized gain – loss

(676.316.689.846) (12.203.625.073)

(615.211.359.844) (10.930.712.485)

99.729.820.584

96.105.856.142

Unallocated expense Others, net Income before tax Expense

81

173


174





38.

38.

INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) d.

Laba sebelum pajak menurut unit usaha 2008 Rupiah

PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Jumlah Eliminasi Jumlah Setelah Eliminasi e.

72.605.917.087 32.278.243.040 641.528.306 105.525.688.433 (5.795.867.849)

d.

68,80 30,59 0,61 100,00

49.985.226.422 38.874.452.174 29.407.637.487 118.267.316.083 (22.161.459.941)

% 42,26 32,87 24,87 100,00

PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Total Elimination

96.105.856.142

99.729.820.584

e. 2009 Rupiah

Income before tax expense by business activity

2007 Rupiah

%

Aset menurut wilayah

Sumatera PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Jawa PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Kalimantan PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Bali dan Nusra PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Sulmapa PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Jumlah Eliminasi Jumlah Setelah eliminasi


Assets by business region

2008 Rupiah

%

Total After Eliminatio

% Sumatera

7.380.658.391

0,32

(817.283.646)

(0,03)

PT Kimia Farma Tbk.

57.454.265.547 54.709.160.223 0

2,49 2,37 0

48.846.698.292 50.295.473.595 0

2,31 2,38 0

PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Java

1.259.413.701.489

54,57

1.201.206.057.736

56,89

PT Kimia Farma Tbk.

230.177.768.328 493.526.202.119 0

9,97 21,38 0

197.439.644.842 429.701.047.686 0

9,35 20,35 0

PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Kalimantan

37.341.623.423 12.527.756.899 0

1,62 0,55 0

31.475.116.776 12.395.660.294 0

1,49 0,59 0

PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Bali and Nusra

31.298.219.264 19.234.281.656 0

1,36 0,83 0

27.068.758.402 19.094.981.855 0

1,28 0,90 0

PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Sulmapa

38.246.621.934 67.010.111.434 2.308.320.370.707 (745.695.740.570)

1,66 2,89 100,00

37.159.118.909 57.764.105.853 2.111.629.380.594 (665.959.580.955)

1,76 2,73 100,00

PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Total Elimination

1.445.669.799.639

1.562.624.630.137

82

Total After elimination





38.

38.

INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) f.

Aset menurut unit usaha

f. 2009 Rupiah

PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Jumlah

1.266.794.359.880 394.518.498.494 647.007.512.333

Eliminasi Setelah eliminasi

745.695.740.570) 1.562.624.630.137

g.

2.308.320.370.707

54,89 17,09 28,02 100,00

1.200.388.774.092 341.989.337.222 569.251.269.280 2.111.629.380.594

% 56,85 16,20 26,95 100,00

PT Kimia Farma Tbk. PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Total

(665.959.580.955) 1.445.669.799.639 g.

2009 Rupiah

Assets by business activity

2008 Rupiah

%

Aset tetap menurut wilayah

Sumatera PT Kimia Farma Tbk PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Jawa PT Kimia Farma Tbk PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Kalimantan PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Bali dan Nusra PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Sulmapa PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Jumlah


Fixed Assets by region

2008 Rupiah

%

Elimination Total After elimination

%

3.324.700.005

0,83

3.323.704.643

0,84

Sumatera PT Kimia Farma Tbk

7.107.994.756 1.438.274.439 0 292.457.589.285

1,77 0,36 0 72,74

4.922.060.465 1.777.717.878 0 301.213.907.844

1,24 0,45 0 75,69

PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Java PT Kimia Farma Tbk

61.926.201.204 16.396.525.563 0

15,40 4,08 0

51.573.625.571 17.733.114.289 0

12,96 4,46 0


5.176.870.845 608.737.827 0

1,29 0,15 0

2.654.702.044 713.667.334 0

0,67 0,18 0


2.379.211.963 216.487.981 0

0,59 0,05 0

2.553.408.811 366.236.780 0

0,64 0,09 0


7.084.303.660 3.945.500.734 402.062.398.262

1,76 0,98 100,00

6.566.807.031 4.549.233.644 397.948.186.334

1,65 1,13 100,00

PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Total

83

175


176





38.

38.

INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) h.

Biaya penyusutan menurut wilayah

Sumatera PT Kimia Farma Tbk PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Jawa PT Kimia Farma Tbk PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Kalimantan PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Bali dan Nusra PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Sulmapa PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Jumlah i.

h.

Depreciation expense by region

2009 Rupiah

%

474.593.638

1,59

464.129.186

1,86

843.320.831 407.736.989 0 17.059.388.372

2,82 1,37 0 57,13

660.303.501 315.289.461

2,64 1,26

15.621.064.963

62,55

6.031.412.956 2.383.595.117 0

20,20 7,98 0

3.133.991.278 2.546.877.722 0

12,55 10,20


956.205.525 147.909.797 0

3,20 0,50 0

743.546.218 102.274.257 0

2,98 0,41 0


394.810.922 149.748.799 0

1,32 0,50 0

336.637.814 145.861.085 0

1,35 0,58 0


510.692.728 500.568.400 29.859.984.074

1,71 1,68 100,00

448.402.742 453.984.896 24.972.363.123

1,80 1,82 100,00

2008 Rupiah

Kewajiban menurut wilayah

i. 2009 Rupiah

Sumatera PT Kimia Farma Tbk PT Kimia Farma Apotek PT KFTD


PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Java PT Kimia Farma Tbk

PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Total

%

7.188.673.796

0,86

2.557.513.675

0,36

15.561.702.254 54.709.160.223

1,87 6,58

15.625.404.524 50.295.473.595

2,17 6,99

84

Sumatera PT Kimia Farma Tbk

Liabilities by region

2008 Rupiah

%

%

Sumatera PT Kimia Farma Tbk PT Kimia Farma Apotek PT KFTD





38.

38.

INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) i.

Kewajiban menurut wilayah (lanjutan) Jawa PT Kimia Farma Tbk PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Kalimantan PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Bali dan Nusra PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Sulmapa PT Kimia Farma Apotek PT KFTD Jumlah Eliminasi Setelah eliminasi j.

BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued) i.

0 222.377.338.460

0 26,74

129.068.943.228 277.089.851.967 0

Liabilities by region (continued) Java PT Kimia Farma Tbk

240.379.070.411

33,36

15,52 33,30 0

86.184.938.129 204.805.428.020

11,98 28,47


8.354.313.823 12.527.756.899 0

1,00 1,51 0

9.242.794.430 12.395.660.294

1,28 1,72


8.062.223.510 19.234.281.656

0,97 2,31

10.937.473.300 19.094.981.855 0

1,52 2,65 0


10.821.195.414 67.010.111.432

1,30 8,06

10.467.073.073 57.764.105.851

1,46 8,04


832.005.555.662 (264.696.022.620)

100,00

719.749.917.157 (221.844.660.318)

100,00

Penjualan bersih berdasarkan segmen produk 2009 Rupiah

j.

After elimination

Net sales by products

2008 Rupiah

%

Total Elimination

497.905.256.839

567.309.530.042

PT KFTD

%

Obat Alat kesehatan dan lainlain Minyak nabati Garam kina Yodium dan derivate

2.533.011.191.213

88,75

2.228.372.482.417

82,39

Medicines

249.291.030.503 39.764.266.608 17.453.206.155 14.537.996.000

8,73 1,39 0,61 0,52

422.076.455.145 19.133.860.500 22.217.222.431 12.928.389.210

15,61 0,71 0,82 0,47

Medical equipments, etc Oils and fats Quinine salt

Jumlah

2.854.057.690.479

100,00

2.704.728.409.703

100,00

Total

85

Iodine and derivatives

177


178





38.

38.

INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) k.

Penjualan pelanggan

bersih

berdasarkan

geografis

2009 Rupiah Indonesia Belanda India Afghanistan Malaysia Korea Singapura Selandia Baru Jepang Kamboja Afrika Cina Jumlah 39.

k.

Net sales by geographical customer

2008 Rupiah

%

2.797.010.611.177 39.764.266.608 14.537.996.000 2.036.417.508 413.250.000 163.477.506 131.671.680 2.854.057.690.479


98,00 1,39 0,51 0,07 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00

2.667.252.054.389 22.217.222.431 11.446.073.512 646.986.200 174.000.000 31.640.000 159.030.200 1.554.030.000 442.030.971 423.000.000 350.350.000 31.640.000 2.704.728.057.703

ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA 39. UANG ASING

98,61 0,82 0,42 0,02 0,01 0,00 0,01 0,06 0,02 0,02 0,01 0,00 100,00

2008

Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah

Mata uang Asing/ Foreign Currencies

Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah

Aset moneter Kas dan setara kas Piutang usaha Kewajiban moneter Hutang usaha

Indonesia Netherlands India Afghanistan Malaysia Korea Singapore New Zealand Japan Cambodia Afrika China Total

MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

2009 Mata uang Asing/ Foreign Currencies

%

Monetary assets USD 61,689.04 USD 1,646,091.72

579.876.976 15.473.262.210 16.053.139.186

939,537.19 704,239.00

10.287.932.231 7.711.420.549 17.999.352.780

US$ 2,542,634.43 EUR 11,088.00

23.900.763.667 3,087,875.88 149.795.442 72,448.65 24.050.559.109

33.812.240.903 1.118.056.610 34.930.297.513

Jumlah Kewajiban moneter – bersih

7.997.419.923

86

16.930.944.733

Cash and cash Equivalents Account receivables Monetary liabilities Account payables

Monetary liabilitiesNet





40.

PERKARA YANG PERUSAHAAN

SEDANG

DIHADAPI 40.

Pada tanggal 26 Januari 2009 Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memutuskan Perusahaan harus menanggalkan merek Sercol yang selama ini dipakai untuk salah satu produk obatnya. Dengan demikian, pengadilan telah mengabulkan gugatan perusahaan farmasi asal Belanda Solvay Pharmaceuticals B.V. atas merek tersebut. Dalam pertimbangan hukumnya, majelis hakim menyatakan, antara merek Serc dan Sercol terdapat kesamaan bentuk sehingga telah terbukti adanya unsur persamaan, atas putusan tersebut Perusahaan akan mengajukan upaya hukum lanjutan. Atas putusan tersebut tidak berdampak terhadap laporan keuangan tahun buku 2009.

87

CASES WHICH THE COMPANY IS ENCOUNTERED

On January 26, 2009 the Central Jakarta Commercial Court decided the Company should abandon Sercol brands that have been used for one of the drug product. Thus, the court has granted a Dutch pharmaceutical company lawsuit Solvay Pharmaceuticals BV for using the brand. In its legal considerations, the judges stated, between the brand Sercol and Serc have proven the existence of elements similarities, after the above decision, the Company will continue its legal action. That decision had no impact on year 2009 financial statements.

179


180

Alamat Kantor Pusat/ Head Office Addresses

Alamat Pabrik/ Plant Addresses

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Jl. Veteran no.9 Jakarta 10110 Telp. (021) 384 7709 Fax. (021) 381 4441 Email: [email protected] Website: www.kimiafarma.co.id

Plant Jakarta Jl.Rawagelam V No.1 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta 73930 Telp. (021) 460 9354 (Hunting) Fax. (021) 460 3143 Plant Bandung Jl. Padjajaran no.29–31 Bandung 40171 Telp. (022) 420 4043 (Hunting) Fax. (022) 423 7079

Alamat Anak Perusahaan/ Subsidiary Addresses PT Kimia Farma Trading & Distribution Jl. Budi Utomo no.1 Jakarta 10710 Telp. (021) 345 6959 Fax. (021) 384 4174 Email: [email protected] Website: www.kftd.biz

Plant Semarang Jl. Simongan PO BOX 1206 Semarang 50147 Telp. (024) 760 4060, 760 5273 Fax. (024) 760 5365


Plant Watudakon Jl. Ds. Jombok, Kec. Kesamben, Kab. Jombang PO BOX 126 Mojokerto 61301 Telp. (0321) 397 3002 Fax. (0321) 397 3003

Jl. Budi Utomo no.1 Jakarta 10710 Telp. (021) 385 7245 Fax. (021) 381 1187 Email: [email protected] Website: www.kimiafarmaapotek.com

Plant Tanjung Morawa Jl. Raya Medan–Tanjung Morawa Km.9 Medan 20148 Telp. (061) 786 7022 Fax. (061) 760 5265

Lembaga Penunjang/Supporting Agents Biro Akuntan Public/ Public Accountant

Biro Administrasi Efek/ Shares Registrar

Rama Wendra Graha Mampang Lt. 2 Jl. Mampang Prapatan Raya No.100 Jakarta 12790 Telp. (021) 798 5757 Fax. (021) 798 1957

PT Datindo Entrycom Jl. Jend. Sudirman Kav. 34–35 Wisma Diners Club Annex Jakarta 10220 Telp. (021) 570 9009 Fax. (021) 570 9026


181

Laporan Tahunan ini merupakan tanggung jawab Manajemen PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan dijamin kebenarannya oleh seluruh Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini.

This annual report is the responsibility of the management of PT Kimia Farma (Persero) Tbk. all information given is guaranteed to be truthful by Board of Commissioners and Board of Directors who have offixed their signature below.

30 Maret 2010 March 30, 2010 Dewan Komisaris Board of CommisSioners

Drs. Agus Muhammad, MAcc Chairman of Commissioner


Effendi Rangkuti, SH

dr. H. Darmansyah

Dandossi Matram

Commissioner




DEWAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS

M. Syamsul Arifin President Director

Rusdi Rosman

Agus Anwar

Jisman Siagian

Zurbandi

Finance Director

Marketing Director

Production Director

General Affair and Human Resources Director


182

Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been intentionaly blank

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Jl. Veteran no.9 Jakarta 10110 Telp. (021) 384 7709 Fax. (021) 381 4441 Email: [email protected] Website: www.kimiafarma.co.id

Laporan Tahunan 2009kimia Farma

Recommend Documents