LAPORAN PRAKTIKUM UJI MUTU OBAT TABLET IBUPROFEN 200 mg
Kelompok
: 3A (Tiga A)
Kela
: Apo!eke" A
A#ggo!a
: $ama%a!i
(33&'''23)
E"la#gga Re! M (33&'''2*) +,"ege" +,"ege" L
(33&'''30) (33&'''30)
P"og"am -!.i Apo!eke" Fakl!a Fa"mai U#i/e"i!a Je#.e"al A,ma. 1a#i 20'&
BAB I PENA$ULUAN
Ibupro Ibuprofen fen merupa merupakan kan golong golongan an obat obat anti anti inflam inflamasi asi non steroi steroid d deriva derivatt asam asam propionat yang mempunyai aktivitas analgetik dengan daya antiinflamsi tidak terlalu kuat. Mekanisme ibuprofen adalah menghambat isoenzim siklooksigenaseisoenzim siklooksigenase1 da dan siklooksigenase-2 dengan cara mengganggu perubahan asam arakidonat menja enjad di
pros prosta tagl glan andi din n.
Enzim nzim siklooksigenase berperan
dalam
memacu
pembentukan prostaglandin dan tromboksan asam arakidonat, sedangkan prostaglandin adalah molekul pembawa pesan pada proses inflamasi atau peradangan. Efek analgetik ibuprofen adalah sama seperti aspirin. Efek analgetik obat tersebut terlihat dengan memberikan dosis 1!!"#!! mg sehari $%ilmana dan &an, !!'(. )enggunaan ibuprofen untuk mengurangi penyakit sebagai analgetik"antipiretik. Ibuprofen ketika digunakan secara oral akan diabsorpsi secara cepat oleh usus dengan dengan konsentrasi konsentrasi puncak dalam plasma terjadi dalam waktu1" waktu1" jam. Ibuprofen Ibuprofen akanterikat oleh protein plasma sekitar *!"**+. Metabolisme ibuprofen melalui hidroksilasi maupun karboksilasi. Ekskresi ibuprofen sangat cepat sekitar lebih dari *!+ pada urin dalam dala m bentuk metabolit $%ilmana dan &an, !!'(. ama dagang ibuprofen -rthrifen, -alan, /rufen, Ibufen, )rifen, 0starin, Ifen, dan lain lain lain. lain. Ibupro Ibuprofen fen yang yang bereda beredarr bentuk bentuk sediaanny sediaannyaa seperti seperti tablet tablet dan kapsul. $2heodorus, 1**3(
BAB II TINJAUAN PU-TAKA
2
II'
Pe#ge"!ia# !a4le!
2ablet merupakan bentuk sediaan padat yang relatif lebih stabil secara fisika kimia dan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang sering dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang dirancang. 2ablet pun mengandung dosis zat aktif yang relatif tepat, dapat mengandung zat aktif dalam jumlah besar dengan volume kecil. )ada rancangan pembuatan tablet berbeda"beda seperti4 ukuran, bentuk, berat,kekerasan, ketebalan, daya hancur, dan dalam aspek lainnya yaitu cara pemakaian maupun metode pembutan tablet $-nsel, 1*5*(. 2ablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obatatau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. 6at tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok $7irjen )0M,1*'*(. II2
I4p"o5e#
Ibuprofen adalah satu dari obat paling aman untuk pengobatan nyeri, inflamasi, dan demam. Ibuprofen merupakan obat yang termasuk ke dalam kelompok -I8 $-nti Inflamasi on 8teroid(. Ibuprofen memiliki efek samping umum antara lain ruam, diare, telinga berdengung, mual, sakit kepala, sembelit, pening, rasa panas, nyeri perut. 2ablet ibuprofen mengandung ibuprofen, 9 1:;150 , tidak kurang dari *!,!+ dan tidak lebih dari 11!,!+ dari jumlah yang tertera pada etiket.
1. ama kimia
4 ""$p"isobutilfenil( asam propionat
. /erat molekul
4 !3, 5
:.
4 91:;150
3
#. =elarutan
4 )raktis tidak larut dalam air> sangat mudah larut dalam etanol, dalam metanol, dalam aseton dan dalam kloroform> sukar larut dalam etil asetat
?. )emerian
4 Ibuprofen berupa serbuk hablur, putih hingga hampir putih, berbau khas lemah.
3. 8tabilitas
4 p; ', $pada buffer fosfat(
'. )enyimpanan
4 7alam wadah tertutup baik dan ditempat kering $7irjen )0M, 1**?(
5. @armakokinetik
4 Ibuprofen diserap dengan mudah dari dinding saluran pencernaan. =adar puncak dalam darah dicapai 1" jam setelah pemberian oral, dengan waktu paruh eliminasi selama dua jam. Eskresi ibuprofen terjadi dengan cepat dan sempurna. Aebih dari *!+ dari dosis yang diberikan dieskresi melalui urin sebagai metabolit asam konjugatnya $&ilman, 1**3(.
*.
Indikasi
4 yeri pasca operasi $9abut gigi, episiotomi( dismenoria,
sakit
kepala,
demam,
reumatoid
artritis, osteoartritis, spondilitas ankilosa. 1!. =ontraindikasi
4 Blkus peptikum, penyakit hati dan ginjal, wanita hamil dan menyusui.
11. Interaksi obat
4 mempengaruhi aktifitas antikoagulan. -spirin menurunkan aktifitasnya. Menghambat akumulasi metotreksat.
Menurunkan
efek
diuretika.
Meningkatkan toksisitas litium. 1. 7osis, )erhitungan dosis dan aturan )akai 7osis 7ewasa
4 # 3 !!"#!! mgChari
-nak
4 :!"#! mgCkgbbChari $2heodorus, 1**3(
Identifikasi ibuprofen berdasarkan @armakope Indonesia edisi # adalah menggunakan spektrofotometri ultraviolet, spektrofotometri inframerah,
4
kromatografi cair kinerja tinggi, dengan menggunakan baku pembanding ibuprofen /)@I. $7irjen )0M, 1**?( II3
E/alai Ta4le!
Bntuk menjamin agar mutu sediaan tablet sama, maka perlu dilakukan uji sediaan. Bji uji yang dilakukan adalah sebagai berikut 4 ' =eseragaman ukuran tablet
7iameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari satu sepertiga kali tebal tablet. $7irjen )0M, 1*'*( . =eseragaman bobot tablet @armakope Indonesia memberi aturan cara uji keseragaman bobot dan batas toleransi yang masih dapat diterima, yaitu tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan sebagai berikut 4 timbang ! tablet satu per satu, hitung bobot rata"ratanya dan penyimpangan bobot rata"ratanya. )ersyaratan keseragaman bobot terpenuhi jika tidak lebih dari dua tablet yang masing"masing bobotnya menyimpang dari bobot rata"rata lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom -, dan tidak satu pun tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata"ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom /. -pabila tidak mencukupi dari ! tablet, dapat digunakan 1! tablet, tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih dari bobot rata"rata yang ditetapkan pada kolom /. $7irjen )0M, 1*'*( :. =ekerasan 2ablet =ekerasan tablet dan ketebalannya berhubungan dengan isi die dan gaya kompresi yang diberikan. /ila tekanan ditambah, maka kekerasan tablet meningkat sedangkan ketebalan tablet berkurang. 8elain itu, metode granulasi juga menentukan kekerasan tablet. )ersyaratan kekerasan tablet umumnya berkisar # " 5 kg, bobot tersebut dianggap sebagai batas minimum untuk
menghasilkan untuk
memuaskan. $Aachmann, 1**#( #. @riability tablet
5
menghasilkan
tablet
yang
=ekerasan tablet bukanlah indikator yang mutlak dari kekuatan tablet. 9ara lain untuk menentukan kekuatan tablet adalah dengan mengukur keregasannya. &esekan dan goncangan merupakan penyebab tablet menjadi hancur. Bntuk menguji keregasan tablet digunakan alat Roche friabilator . 8ebelum tablet dimasukkan kedalam alat friabilator, tablet ditimbang terlebih dahulu. =emudian tablet dimasukkn ke dalam alat, lalu alat dioperasikan selama # menit atau 1!! putaran. 2ablet ditimbang kembali dan dibandingkan dengan berat mula mula. 8elisih berat dihitung sampai keregasan tablet. )ersyaratan keregasan tablet harus lebih kecil dari !,5+. $Aachman,1**#(. ?. %aktu hancur tablet %aktu hancur penting dilakukan jika tablet diberikan per oral, kecuali tablet yang harus dikunyah sebelum ditelan dan beberapa jenis tablet lepas"lambat dan lepas tunda. Bntuk obat yang kelarutannya dalam air terbatas, uji disolusi akan lebih berarti dari pada uji waktu hancur $7irjen )0M, 1*'*(. 3.
=eseragaman sediaan =eseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metode, yaitu keragaman bobot atau keragaman kandungan untuk sediaan mengandung zat aktif dan sediaan mangandung dua atau lebih zat aktif. )ersyaratan keragaman bobot dapat diterapkan pada produk yang mengandung zat aktif ?! mg atau lebih yang merupakan ?!+ atau lebih, dari bobot, satuan sediaan. =eseragaman dari zat aktif lain, jika ada dalam jumlah lebih kecil, ditetapkan dengan persyaratan keseragaman kandungan )ersyaratan keseragaman kandungan dapat diterapkan pada semua sediaan. Bji keseragaman kandungan diperlukan pada tablet bersalut. $7irjen )0M, 1**?(
'. Bji disolusi 7isolusi adalah suatu proses larutnya zat aktif dari suatu sediaan dalam medium. ;al ini berlaku untuk obat"obat yang diberikan secara oral dalam
6
bentuk padat seperti tablet. Bji ini dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya zat aktif yang terabsorbsi dan memberikan efek terapi di dalam tubuh $-nsel, 1*5*(.
BAB III METOOLO6I PER+OBAAN
III'
Ala! Pe"o4aa# • • • • • • • • • • •
III2
Aabu ukur @riabilator ;ardness tester Dangka sorong 2imbangan analitik /eaker gelas 8patel /atang pengaduk )ipet tetes )ipet volume 8pektrofotometri B"isible
Ba,a# Pe"o4aa# • •
2ablet ibuprofen !! mg a0; !,1
7
BAB I7 $A-IL PER+OBAAN
I7'
O"ga#olep!i
2ablet ibuprofen !! mg /entuk
4 bulat, permukaan licin dan agak mengkilat
/au
4 tidak berbau
4 pahit
%arna
4 putih
I72
Kee"agama# k"a# No 1 : # ? 3 ' 5 * 1! 11 1 1: 1# 1? No 13 1' 15 1* !
rata
iame!e" Ta4le! (mm) #, #, #,: #, #, #,: #,: #,: #,: #,: #,: #,# #,: #,: #,: iame!e" Ta4le! (mm) #, #,# #,: #,: #,:
Te4al Ta4le! (mm) 11, 11,1 11, 11, 11, 11, 11, 11, 11, 11, 11, 11, 11, 11, 11, Te4al Ta4le! (mm) 11, 11,1 11, 11, 11,
#,5
11,1*
8
I73
Keke"aa# !a4le! No Ta4le! 1 : # ? 3 ' 5 * 1! 11 1 1: 1# 1? 13 1' 15 No Ta4le! 1* !
I7
F"ia4ili!8 Jmla, Ta4le! ! 2ablet
I7&
Keke"aa# 11 1# 1 1: 1? 1# 1# 11 11 11 1 1 1 1: 1# 1: 1 1! Keke"aa# 1? 11 1,?
Be"a! A%al (g) 5,?:*
Be"a! Ak,i" (g) 5,?1#
Kee"agama# 4o4o! Ta4le! 1 : # ? 3 ' 5 * 1!
Bo4o! (mg) #11,' #1?,? #1?,: #!3,? #!',: #1,* #1!, #1:,* #1,* #!',3
Pe#8impa#ga# (9) !,1 !,5! !,5! !,?5 1,15 !,13 !,#5 !,#1 !,13 1,11
Ta4le!
Bo4o! (mg)
Pe#8impa#ga# (9)
9
F"ia4ili!a !,!: +
11 1 1: 1# 1? 13 1' 15 1* !
I7
#!#,' #1:,: #1:, #1:, #1',# #1,3 #1,5 #1#,' #1?,? #1!,'
1,13 !,3 !,# !,# !,3 !,!* !,1# !,3! !,5! !,:3
#1,
!,#*'?
;ak! ,a#" Jmla, Ta4le!
;ak! $a#"
3
I7*
Menit detik
Kee"agama# e.iaa# ( Ke"agama# 4o4o! ) Ta4le! 1 Ta4le! : # ? 3 ' 5 * 1!
Bo4o! (mg) #11,? #1#5 Bo4o! (mg) #1:,! #1?,: #1?,1 #1,5 #1?,' #1?,: #1?, #1,!
Ke"agama# Bo4o! (9) 3*,5 '!,# Ke"agama# Bo4o! (9) 3*,*: '!,: '!,* 3*,*! '!,:* '!,: '!,:1 3*,''
#1#,!'
'!,1
10
BAB 7 PEMBA$A-AN
2ablet adalah sediaan padat kompak yang dibuat secara kempa cetak dalam tabung pipih atau serkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis bahan obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan. )ada percobaan ini, dilakukan uji mutu pada tablet ibuprofen. Bntuk uji mutu dilakukan pengujian yang terdiri dari organoleptis, keseragaman ukuran, kekerasan, friabilitas, keseragaman bobot, keseragaman sediaan serta waktu hancur tablet. 0rganoleptis dilakukan dengan mengamati tablet secara visual. 2ablet yang diperoleh dari hasil percobaan berbentuk bulat, berwarna putih dengan permukaan licin dan agak mengkilat. 8elain itu diukur keseragaman ukuran yang meliputi diameter dan tebal tablet. Menurut @I III, diameter tablet tidak boleh lebih dari : kali tebal tablet dan tidak boleh kurang dari 1 1C: tebal tablet. 7ari data percobaan diperoleh rata"rata tebal tablet yaitu 11,1* mm dan diameter #,5 mm. ;asil tersebut menunjukkan bahwa diameter tablet memenuhi kriteria dalam farmakope karena tidak lebih dari : tebalnya dan tebal tablet tidak kurang dari 1 1C:. Evaluasi selanjutnya yaitu uji kekerasan. Bji kekerasan dilakukan untuk mengetahui seberapa keras tablet yang dihasilkan dari proses formulasi. 2ablet yang keras diperlukan untuk mencegah kerusakan fisik selama proses produksi, penyimpanan, dan transportasi. amun kekerasannnya harus berada pada batas yang telah ditentukan. =ekerasan tablet ini erat hubungannya dengan ketebalan tablet, bentuk dan waktu hancur tablet. )ada umumnya tablet yang baik
11
dinyatakan mempunyai kekerasan antara #"1! kgCcm. amun hal ini tidak mutlak, artinya kekerasan tablet dapat lebih kecil dari # atau lebih tinggi dari 5 kgCcm. =ekerasan tablet kurang dari # kgCcm masih dapat diterima dengan syarat kerapuhannya tidak melebihi batas yang diterapkan. 2etapi biasanya tablet yang tidak keras akan memiliki kerapuhan yang tinggi dan lebih sulit penanganannya pada saat pengemasan, dan transportasi. =ekerasan tablet lebih besar dari 1! kgCcm masih dapat diterima, jika masih memenuhi persyaratan waktu hancurCdisintegrasi
dan
disolusi
yang
dipersyaratkan
$8ulaiman,
!!'(.
/erdasarkan percobaan, diperoleh rata"rata kekerasan tablet yaitu 1,? kgCcm. =ekerasan tablet lebih besar dari 1! kgCcm, kekerasan tablet dalam percobaan masih dapat diterima karena pada percobaan waktu hancur, tablet ibuprofen memiliki waktu hancur menit detik. /erdasarkan @armakope Indonesia 4 kecuali dinyatakan lain, semua tablet harus hancur F 1? menit $tanpa salut( dan F 3! menit $dengan salut(. 7engan demikian dapat diketahui bahwa tablet memiliki waktu hancur yang cepat dan memenuhi persyaratan. 7ilakukan pula pengujian friabilitas. Bji friabilitas digunakan untuk melihat tingkat kerapuhan tablet terhadap gesekan dan bantingan. ;al ini berkaitan dengan penggunaan jenis pengikat dan distribusi pengikat dalam tablet. 7alam friabilitas, yang dipengaruhi adalah daya ikat eksternal tablet. )engikat yang efektivitasnya tinggi akan memberikan + friabilitas yang rendah karena pengikat tersebut akan mengikat kuat massa tablet sehingga massa yang lepas dari tablet akan lebih sedikit. Menurut -nsel persyaratan + friabilitas yang baik yaitu G1+. /erdasarkan hasil percobaan, diperoleh bobot awal sebelum uji yaitu 5,?:* gram dan setelah uji yaitu 5,?1# gram. )engurangan bobot tersebut terjadi karena adanya gesekan antar tablet yang menyebabkan fasa luar tablet terkikis. 8etelah dilakukan perhitungan, diperoleh + friabilitas tablet yaitu !,!: +. 7imana berdasarkan persyaratan tablet ibuprofen memiliki friabilitas yang baik karena + friabilitas G 1+. Bji keseragaman bobot dilakukan untuk melihat homogenitas granul karena apabila bobot tidak seragam kemungkinan disebabkan oleh homogenitas yang kurang baik. Menurut @I III persyaratnya tidak boleh ada tablet yang masing" masing menyimpang dari bobot rata"rata lebih besar dari ',?+ dan tidak boleh satu pun tablet yang menyimpang dari bobot rata"rata lebih dari 1?+. /obot tablet rata"rata yang diperoleh yaitu #1, mg.
12
##:,11? mg dan range $1?+( / yaitu :?!,:' mg " #'#,!: mg. 7alam percobaan, tidak ada satupun tablet yang melewati batas rentang tersebut. 7engan demikian dapat dikatakan bahwa keseragaman bobot tablet pada percobaan memenuhi persyaratan Bji keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu metode berikut, yaitu keragaman bobot dengan keseragamaan kandungan. )ersyaratan keseragaman bobot dapat diterapkan pada produk yang mengandung zat aktif ?! mg atau lebih yang merupakan ?!+ atau lebih dari bobot suatu sediaan. =eseragaman zat aktif lain, jika ada dalam jumlah kecil ditetapkan dengan persyaratan kandungan. 2ablet ibuprofen yang dievaluasi mengandung zat aktif !! mg. )ersyaratan keseragaman bobot tablet ibuprofen sesuai dengan farmakope edisi I tidak kurang dari *!+ dan tidak lebih dari 11!+. /erdasarkan hasil yang diperoleh kadar ibuprofen kurang dari persyaratan tersebut yaitu '!,1+. Bji keseragaman sediaan dilakukan untuk menjamin bahwa setiap tablet mengandung jumlah zat aktif sesuai dengan etiket.
BAB 7I KE-IMPULAN
13
/erdasarkan uji mutu sediaan tablet ibuprofen !! mg diperoleh 4 1. 0rganoleptis tablet berbentuk bulat, berwarna putih dengan permukaan licin, agak mengkilat, tidak berbau dan rasa pahit. . Bji keseragaman ukuran memenuhi persyaratan dimana diameter tablet tidak lebih dari : kali tebal tablet dan diameter tablet tidak kurang dari 11C: tebal tablet. :. =ekerasan tablet yaitu 1,? kgCcm dengan waktu hancur , menit, kekerasan tablet masih dapat diterima. #. Bji friabilitas pada tablet ibuprofen !! mg memenuhi persyaratan karena kurang dari 1+ yaitu !,!:+. Dadi tablet ibuprofen !! mg memiliki friabilitas yang baik. ?. Bji keseragaman bobot pada tablet ibuprofen !! mg memenuhi persyaratan dimana tidak ada yang menyimpang lebih dari tablet ',?+ dan tidak ada 1 tabletpun yang menyimpang dari 1?+. 3. Bji keragaman bobot berdasarkan hasil yang diperoleh kadar ibuprofen kurang dari persyaratan tersebut yaitu '!,1+.
AFTAR PU-TAKA
7epkes. 1*'*. Farmakope Indonesia, Edisi III. 7epartemen =esehatan
14
Aachman, A., -. A. ;erbert, H A. =. Doseph. 1**#. Teori dan Praktek Farmasi Industri. 7iterjemahkan oleh4 8iti 8uyatmi. Bniversitas Indonesis )ress. Dakarta 8ulaiman, 2. . 8. !!'. Teknologi dan Formulasi Sediaan Tablet . )ustaka Aaboratorium 2eknologi @armasi @akultas @armasi B&M. Jogyakarta. 2heodorus, 1**3. Penuntun Praktis Perserepan bat. )enerbit /uku =edokteran E&9. Dakarta !oigt, R. 1"#$. %uku &'ar Teknologi Farmasi, (disi !. diter'emahkan oleh Soe)andhi, S. *., (disi +. Press. /og0akarta.
LAMPIRAN
A Pe",i!#ga# ' Pe#e!apa# k"/a kali4"ai
-K
ε
. b. c,
keterangan 4
- 4 absorban
ε
4 absortivitas molar
b 4 tebal kuvet c 4 konsentrasi 7ik 4
ε Mr
4 :5!! molCA 4 !3,:
15
-
4 !, !,5
7it 4 cLL. Dawab 4 !,
ε
K
. b. c
K :5!! molCA. 1.c 0,5 3800
K
×10 -5
K ?,3:
molCA
gram K mol. Mr K ?,3:
×10 -5
molCA
K 1,!53
×10 -2
gCA
K 1!,53
μ
×
!3,:
gCA $1!,53 ppm(
2 Pe",i!#ga# pe#ge#e"a# a P"epa"ai ampel !a4le! I4p"o5e# 200 mg
#1#,!' mg serbuk tablet
!! mg ibuprofen dibuat larutan stok !!!
ppm lalu dilakukan pengenceran sebanyak dua kali dengan a0;. #1#,!' mg serbuk tablet
!! mg ibuprofen dilarutkan dalam 1!! ml a0;
$!!! ppm larutan stok(. Aarutan baku !! ppm dalam ?! ml a0; K 1 91 K 9
200 ppm 1 K 2000 ppm
×
?! ml K ? ml
Bntuk 1 ppm dalam ?! ml a0; 1 91 K 9 1 K
12 ppm 200 ppm
×
?! ml K : ml
4 Pe#ge#e"a# 4ak pem4a#.i#g i4p"o5e#
Aarutan stock 1!!! ppm, ditimbang 1!! mg ibuprofen, dilarutkan dalam 1!! ml a0;, dilakukan pengenceran menjadi 1!! ppm sebanyak 1!! ml, dibuat 3 variasi pengenceran4 •
5 ppm dalam ? ml aNuadest
16
1 91 K 9 1 K
•
8 ppm 100 ppm
×
? ml K ml
1! ppm dalam ?! ml aNuadest
1 91 K 9 1 K
•
10 ppm 100 ppm
×
?! ml K ? ml
1 ppm dalam ? ml aNuadest
1 91 K 9 1 K
•
12 ppm 100 ppm
×
? ml K : ml
1# ppm dalam ?! ml aNuadest
1 91 K 9 1 K
•
14 ppm 100 ppm
×
?! ml K ' ml
13 ppm dalam ? ml aNuadest
1 91 K 9 1 K
•
16 ppm 100 ppm
×
? ml K # ml
15 ppm dalam ?! ml aNuadest
1 91 K 9 1 K
18 ppm 100 ppm
×
?! ml K * ml
3 Pe",i!#ga#
7ik 4 a K 5,?:* gram b K 5,?1# gram keterangan 4 a K bobot tablet sebelum uji 17
b K bobot tablet setelah uji jawab 4 f K
K
a-b a
×
1!! +
8,2539 - 8,2514 8,2539
×
1!! +
K !,!: +
Pe",i!#ga# kee"agama# 4o4o!
│ bobot tablet – bobot rata-rata │ bobot rata-rata
×
1!!+
a.
│ 411,7 – 412,2 │ 412,2
×
b.
│ 415,5 – 412,2 │ 412,2
×
1!!+ K !,5! +
c.
│ 415,3 – 412,2 │ 412,2
×
1!!+ K !,5! +
d.
│ 406,5 – 412,2 │ 412,2
×
1!!+ K 1,:5 +
e.
│ 407,3 – 412,2 │ 412,2
×
1!!+ K 1,15 +
f.
│ 412,9 – 412,2 │ 412,2
×
1!!+ K !,13 +
│ 410,2 – 412,2 │ g. 412,2
×
1!!+ K !,1 +
1!!+ K !,#5 +
h.
│ 413,9 – 412,2 │ 412,2
×
i.
│ 412,9 – 412,2 │ 412,2
×
1!!+ K !,13 +
j.
│ 407,6 – 412,2 │ 412,2
×
1!!+ K 1,11 +
1!!+ K !,#1 +
18
│ 407,4 – 412,2 │ k. 412,2 │ 413,3 – 412,2 │ 412,2
l.
× ×
│ 413,2 – 412,2 │ m. 412,2
×
n.
│ 413,2 – 412,2 │ 412,2
×
o.
│ 417,4 – 412,2 │ 412,2
×
p.
│ 412,6 – 412,2 │ 412,2
N.
│ 412,8 – 412,2 │ 412,2
×
r.
│ 414,7 – 412,2 │ 412,2
×
s.
│ 415,5 – 412,2 │ 412,2
×
t.
│ 410,7 – 412,2 │ 412,2
×
×
1!!+ K 1,13 +
1!!+ K !,3 +
1!!+ K !,#+
1!!+ K !,# +
1!!+ K 1,3 +
1!!+ K !,!* +
1!!+ K !,1# +
1!!+ K !,3! +
1!!+ K !,5! +
1!!+ K !,:3 +
& Pe",i!#ga# #ilai a4o"4a#
19
1.2000 2
1.0000
. s
255.5 nm
b A
1
0.5000
0.0000 1 80 .0 0
2 00 .0 0
2 50 .0 0
30 0.0 0
nm .
7ata kurva kalibrasi =onsentrasi $ppm( 5 1! 1 1# 13 15 ƛ
-dsorban !,:? !,#?* !,?## !,3#3 !,'?* !,5?
ma K 15,3 nm
)ersamaan garis4 J K b O a J K !,!? " !,!#5# < K !,**5*
Kurva Kalibrasi Ibuprofen 0.9 0.8
f(x) = 0.05x - 0.05 R² = 1
0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 6
8
10
12
14
-bsorban sampel
20
16
18
20
3 20 .0 0
/erat sampel $mg( #1#,!' #1#,!' #1#,!'
8erapan $nm( !,#1 !,:* !,:!#
@aktor pengenceran K
50 × 50 3 5
a -ampel I
J
K b " a
!,#1 K !,!? O !,!#5# !,!? K !,#1 O !,!#5# P
μ
K *,:55
gCA
μ
kadar ibuprofen K *,:55
+ kadar
gCA
μ
K 1?3#3'
50 × 50 3 5
1!! ml
g
K
kadar ibuprofen kadar etiked
K
156,467 m 200 m
× ×
1!!+
1!!+ K '5,: +
4 -ampel II y K b " a !,:* K !,!? " !,!#5# !,!? K !,:* O !,!#5#
P
μ
K 5,5!5
gCA
μ
kadar ibuprofen K 5,5!5 K 1#35!! + kadar
gCA
μ
×
50 × 50 3 5
g
K
kadar ibuprofen kadar etiked
K
146,8 m 200 m
×
×
K ',!#5
μ
1!!+
1!!+ K ':,# +
-ampel III y K b " a !,:!# K !,!? " !,!#5# !,!? K !,:!# O !,!#5#
×
gCA
21
1!! ml
μ
kadar ibuprofen K ',!#5 K 11'#3' + kadar
gCA
μ
×
g
K
kadar ibuprofen kadar etiked
K
117,467 m 200 m
× ×
1!!+
1!!+ K ?5,': +
156,467 146,8 117,467 3 +
+ kadar rata"rata K
5 0 50 × 1!! ml 3 5
+
×
1!!+
K '!,1 + 3. )erhitungan uji keragaman sediaan
bobot tablet bobot rata-rata
×
411,5 m 414,07 m
×
414,8 m b. 414,07 m
×
413 m 414,07 m
×
415,3 m d. 414,07 m
×
e.
415,1 m 414,07 m
×
f.
412,8 m 414,07 m
×
415,7 m g. 414,07 m
×
415,3 m h. 414,07 m
×
415,2 m 414,07 m
×
a.
c.
i.
j.
412 m 414,07 m
×
+ kadar rata"rata
'!,1 + K 3*,35 + '!,1 + K '!,# + '!,1 + K 3*,*: + '!,1 + K '!,: + '!,1 + K '!,* + '!,1 + K 3*,*! + '!,1 + K '!,:* + '!,1 + K '!,: + '!,1 + K '!,:1 +
'!,1 + K 3*,'' +
B. 7iagram -lir 1. 0rganoleptik
diamati dan dicatat Diambil 20 Tablet ib!"#fe$
22
be$t
ba
"a&
a"$
. =eseragaman ukuran Diambil 20 Tablet ib!"#fe$ "diukur ketebalan dan diameternya menggunakan jangka sorong "dihitung rata"ratanya.
Diamete"
Tebal tablet
:. =ekerasan tablet Diambil 20 Tablet ib!"#fe$
"7ijepit dengan alat ;ardness testes "lihat pada skala tablet tersebut hancur
eme$*i &+a"at ata
#. =erapuhan $friabilitas( 7iambil ! 2ablet ibuprofen !! mg "7itimbang bobot ! tablet "Masukkan kedalam alat friabilator kemudian diuji dengan 1!! putaran selama # meni ?. =eseragamn bobot 7itimbang kembali setelah perlakuan
7iambil ! tablet ibuprofen !! mg 7itimbang satu persatu ;itung rata"rata
/andingkan dengan persyaratan
3. =eseragaman sediaan a. )embuatan kurva kalibrasi
23
ib!"#fe$ ba' 200 m% " 7itimbang 1!! mg " Masukkan dalam labu ukur, ad aNuadest 1!!
a"ta$ &t#' 1000 !!m "
200 m%
7ipipet 1! ml ad 1!! ml aNuadest
a"ta$ ba' 100 !!m "
dipipet ml ad ? ml 8 !!m
dipipet ? ml ad ?! ml
10 !!m
dipipet : ml ad ? ml
12 !!m
dibuat pengenceran dipipet ' ml dipipet # ml ad ?! ml ad ? ml
14 !!m
b. )embuatan sampel ibuprofen !! mg
16 !!m
dipipet * ml ad ?! ml 18 !!m
#1#,!' mg
"7itimbang 1! tablet $hitung rata"rata( 2ablet ibuprofen "2imbang sebanyak rata"rata $#1#,!' mg( "Masukkan dalam labu ukur ad 1!! ml aNuadest, larutkan.
Aarutan stok !!! ppm ")ipet ? ml ad ?! ml aNuadest
Aarutan baku !! "dipipet : ml ad ?! ml aNuadest Aarutan 1 ppm
'. Bji waktu hancur 3 2ablet ibuprofen !! mg 7imasukkan kedalam keranjang $desintegration tester (
7iamati dan dicatat waktu hancur
24
25