LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH SUHU TERHADAP PERKEMBANGAN BAKTERI
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi yang dibina oleh Ibu S itoresmi Prabaningtyas, S.Si., M.Si.
Disusun oleh : Kelompok 3 Oering I !. ). 3. (. &. *.
"rrum #arasati $ohmania -adrul Munir "rrosadi Dhea Paramita /arhana 0alimah $usyda 1halia 2oai Maya Maya "44al "44alia ia Mali Malika ka Shah Shahdan danaa
%!&'3()*'&)+! %!&'3()*')(3 %!&'3()*'&( %!&'3()*'&33 %!&'3()*'))( %!&' %!&'3() 3()*'* *'*+ +
UNIVERSITAS UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Maret 2017 A.
Juu! Pengaruh Suhu 5erhadap Perkembangan -akteri
B.
$.
Tu"ua# 5u6uan dari pratikum ini adalah sebagai berikut: !. Untuk mempela6ari pengaruh suhu terhadap pertumbuhan bakteri. ). Untuk menentukan titik kematian termal bakteri.
Da%ar Te&r' Pertumbuhan mikroba pada umumnya sangat tergantung dan dipengaruhi oleh aktor
lingkungan, perubahan aktor lingkungan dapat mengakibatkan perubahan siat morologi dan isiologi. 0al ini dikarenakan, mikroba selain menyediakan nutrient yang sesuai untuk kulti7asinya, 6uga diperlukan aktor lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan mikroba se8ara optimum. Mikroba tidak hanya ber7ariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi menun6ukkan respon yang menun6ukkan respon yang berbeda9beda. Untuk berhasilnya kulti7asi berbagai tipe mikroba diperlukan suatu kombinasi nutrient serta aktor lingkungan yang sesuai %Pel84ar ;han, !+<*. Menurut =lias et al. %)'!( suhu merupakan aktor isik yang berpengaruh pada la6u pertumbuhan melalui pengaruhnya diantaranya terhadap reaksi kimia dan stabilitas struktur molekul protein. $eaksi kimia akan meningkat dengan meningkatnya suhu, karena peningkatan suhu menyebabkan peningkatan energi kinetik reaktan. Pertumbuhan pada hakekatnya adalah hasil metabolisme, suatu reaksi kimia terarah yang berlangsung di dalam sel yang dikatalisis oleh en4im. Maka peningkatan suhu akan menyebabkan peningkatan pertumbuhan hingga suatu saat peningkatan suhu tidak diikuti dengan meningkatnya pertumbuhan. Menurut "brar %)'!3, Suhu dapat memengaruhi mikroorganisme dalam dua 8ara yaitu apabila suhu naik, ke8epatan metabolisme naik dan pertumbuhan diper8epat, dan sebaliknya apabila suhu turun ke8epatan metabolisme 6uga turun dan pertumbuhan diperlambat. -erdasarkan hubungan antara suhu dan pertumbuhan, mikroorganisme dapat digolongkan> dikelompokkan sebagai ! psikroil, bakteri yang dapat tumbuh pada suhu antara '9)'? ;@ ) mesoil, bakteri yang dapat tumbuh pada pada suhu )&9('? ;@ dan 3 termoil, bakteri yang dapat tumbuh pada suhu di atas &'? ;. Subagiyo, et al %)'!& menambahkan, pada mikroorganisme Psikoilik, temperatur optimumnya antara !'?; sampai )'?;. Mikroorganisme mesoilik temperatur optimumnya antara)&?; sampai ('?;. Mikroorganisme 5ermoilik adalah bakteri yang dapat bertahan hidup antara temperatur &&?; sampai *&?;, meskipun bakteri ini 6uga dapat berkembang biak
pada temperature yang lebih rendah ataupun lebih tinggi dengan batas optimumnya antara ('?; sampai <'?;.
D.
A!at a# Ba(a#)
"lat a. -eaker glass b. 5abung kultur 8. 5ermometer d. Aater bath e. Barum inokulasi berkolong . Inkubator g. #aminar "ir /lo %#"/ -ahan a. -iakan murni bakteri koloni ! b. Medium nutrien 8air 8. Medium 2" E.
$ara Ker"a
Disediakan tabung kultur berisi medium nutrien 8a ir, lalu diberi kode "!,"),"3,"(,"&,"*," dan "< Diinokulasikan ! ose biakan bakteri yang tersedia kedalam medium tersebut, lalu diinkubasikan pada suhu 3o selama !C)( 6am Disediakan ) buah medium lempeng 2", lalu dibuat garis dengan menggunakan spidol pada bagian luar dasar 8aan petri, sehingga membentuk ( kuadran Kemudian pada 8aan ! diberi kode "!,"),"3,"(, dan pada 8aan ) diberi kode "&,"*," ,"< 5u6uh tabung kultur dipanaskan menggunakan ater bath. 5abung "! dipanaskan sampai suhu ('o , 5abung ") sampai suhu &'o , tabung "3 sampai suhu *'o , tabung "( sampai suhu 'o "& sampai suhu <'o "* sampai suhu +'o " sampai suhu !''o
Setelah pemanasan, tabung9tabung kultur diletakkan pada rak tabung dan dibiarkan pada suhu kamar -iakan bakteri diinokulasikan dalam ketu6uh tabung kultur tersebut pada permukaan medium lempeng 2" se8ara 4ig94ag dengan menggunakan 6arum inokulasi berkolong Perlakuan ose no. !, sesuai sampaidengan dengankode diulangi lagiKuadran dengan " menggunakan biakankontrol murni sebanyak kuadran. digunakan sebagai < bakteri yang lain dan diinkubasikan biakan bakteri pada medium lempeng na tersebut yang tidak diinokulasikan dengan bakteri. pada suhu 3o selama !C)( 6am Pertumbuhan bakteri pada tiap kuadran diamati. Kemudian di8atat ada atau tidaknya ertumbuhan bakteri
F.
Data Pengamatan
KOLONI NO
BAKTERI KE !
1.
PERTUMBUHAN BAKTERI PADA SUHU
***
***
***
**
*
*
+
G.A#a!'%'% Data
Pada praktikum pengaruh suhu terhadap pertumbuhan bakteri, hanya koloni pertama yang digunakan. -erdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui baha dari suhu kontrol sampai suhu *'o; pertumbuhan bakteri sangat banyak yang diberi simbol %. Pada suhu (''; E *''; tabung kultur dipanaskan dalam ater bath. Pada suhu 'o; pertumbuhan bakteri banyak yang diberi simbol %. Pada suhu <'';9+'o; pertumbuhan bakteri sedikit yang diberi simbol %. Sedangkan pada suhu !''o; tidak ada pertumbuhan bakteri yang diberi simbol %9. Pada suhu 'o;9!''o; tabung kultur dipanaskan dalam kompor. Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan sementara yaitu baha dengan pemberian perlakuan suhu berpengaruh pada pertumbuhan bakteri. -akteri memiliki suhu minimum, suhu optimum, dan suhu maksimum dalam pertumbuhannya. H.Pe,-a(a%a#
Pada bakteri pertumbuhan dapat diartikan sebagai pertambahan 6umlah sel bakteriitu sendiri. Pertumbuhan adalah proses irre7ersible atau p roses yang tidak dapat kembali %0astuti, )''<. Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh dua a8tor, yaitu biotik dan abioti8. /aktor biotik terdiri atas makhluk hidup, sedangkan untuk aktor abiotik terdiri atas a8tor9aktor alam dan a8tor9aktor kimia %Did6oseputro, !+<( 5emperatur %suhu termasuk dalam aktor alam yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bakteri. "ntara spesies satu dengan yang lain daya tahan terhadap temperatur tidak sama. 5u6uan dari diadakannya praktikum pengaruh suhu terhadap pertumbuhan bakteri ini adalah untuk mengetahui atau mempela6ari pengaruh abiotik dalam hal iniadalah suhu terhadap pertumbuhan bakteri dan untuk mengetahui titik kematian termal bakteri %thermal death point. 5itik kematian bakteri ialah temperatur yang serendah9rendahnya yang dapat membunuh bakteri yang berada di dalam standar medium selama !' menit %Did6oseputro, !+<(. -erdasarkan hasil pengamatan pengaruh suhu pada pertumbuhan bakteri yang dilakukan pada koloni ! adalah sebagai berikut, bakteri dipelihara atau dibiakan di laboratorium. Pada per8obaan ini digunakan < tabung. 5abung !9 mendapatkan perlakuan suhu ('9!'' ';. 5abung ke delapan men6adi 8ontrol, diletakkan pada suhu ruang. Setelah semua tabung biakan bakteri dipanaskan selama !' menit, bakteri diinokulasikan kembali ke dalam medium lempeng nutrient agar. Setelah ditunggu selama beberapa menit, berdasarkan tabel
hasil
pengamatan diketahui baha koloni pada suhu (', &', *' '; pertumbuhan bakteri di dalamnya sangat banyak. 0asil ini dilihat dengan 8ara kualitati, yaitu terlihat adanya pertumbuhan bakteri yang sangat banyak ditandai dengan banyak nya pertumbuhan sel bakteri pada medium 2" padat tersebut yang terbentuk. Pada lempeng bakteri yang menggunakan suhu ' '; pertumbuhan bakterinya lebih sedikit hal ini ditandai dengan semakin 6arangnya koloni bakteriyang tumbuh pada medium 2" padat sedangkan pada suhu <'9+' '; pertumbuhan bakteri sangat sedikit hal tersebut ter6adi akibat bakteri tidak mampu bertahan pada suhu tersebut karena bakteri memiliki suhu optimum dalam pertumbuhannya. Selan6utnya pada lempeng medium kontrol bakteri tumbuh pesat karena suhu yang diperoleh sesuai dengan suhu ruangan biasanya. Dari hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dianalisa sesuaidengan teori yang ada %Diid6oseputro, !+<(
dalam
bukunya
yang ber6udul Dasar
Dasar
Mikrobiologi
mengungkapkan baha bakteri bakteri memiliki batasan suhu tertentu dia bisa tetap bertahan hidup dapat dikelompokkan men6adi tiga golongan berdasarkan tingkat toleransinya terhadap suhu lingkungannya: 1. Mikroorganisme psikroilik yaitu mikroorganisme yang suka hidup pada suhu yang
dingin, dapat tumbuh paling baik pada suhu optimum dibaah )'o;. Kebanyakan golongan ini tumbuh di tempat9tempat dingin, baik di daratan maupun di lauatan. 2. Mikroorganisme mesoilik, yaitu mikroorganisme yang dapat hidup se8ara maksimal pada suhu yang sedang, mempunyai suhu optimum di antara )'o; sampai &'o;. . Mikroorganisme termoilik, yaitu mikroorganisme yang tumbuh optimal atau suka pada suhu yang tinggi, mikroorganisme ini sering tumbuh pada suhu diatas ('o;, bakteri 6enis ini dapat hidup di tempat9tempat yang panas bahkan di sumber9sumber mata air panas bakteri tipe ini dapat ditemukan.
I. Ke%',/u!a# -erdasarkana hasil praktikum pengaruh suhu terhadap pertumbuhan bakteri yang telah
dilakukan, Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh suhu %temperature, namun ketahanan terhadap temperatur pada setiap bakteri tidak sama. -akteri koloni ! merupakan bakteri 6enis termoilik yang tahan terhadap suhu tinggidengan kisaran suhu optimum nya adalah ('9*' ';. -akteri tersebut mampu tumbuhdengan suhu yang tinggi karena adanya aktiitas en4im yang mampu melakukan katalis pada proses metabolisme di suhu yang tinggi. 5itik termal pada bakteri koloni ! adalah pada suhu di atas *' ';. J. Datar Ru"ua#
"brar,
Mahdi. )'!3.
Pengembangan Model
Untuk
Memprediksi
Pengaruh Suhu
Penyimpanan 5erhadap #a6u Pertumbuhan -akteri Pada Susu Segar. Jurnal Medika Veterinaria. Fol %) : !'+9!!). Did6oseputro. !+<(. Dasar Dasar Mikrobiologi. Bakarta: D6ambatan. =lias, M., 1. Aie84orek, S. $osenne D. S. 5aik, )'!(. 5he uni7ersality o en4ymati8 rate
temperature
dependen8y.
Trends
http:>>dC.doi.org>!'.!'!*>6.tibs.) '!3.!!.''!
Biochem.
S8i.
3+:!9.
doi:
0astuti, Utami Sri. )''<. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: Uni7ersitas 2egeri Malang. Pel84ar, M.B. dan ;han, =.;.S. !+<*. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Bakarta : UI9Press Subagiyo., Sebastian M., 5riyanto Ailis ".S. )'!&. Pengaruh p0, Suhu Dan Salinitas 5erhadap Pertumbuhan dan Produksi "sam Organik -akteri "sam #aktat Gang Diisolasi Dari Intestinum Udang Penaeid. Ilmu Kelautan. Fol. )' %( : !<9!+(.
K.
D'%u%' !. Belaskan pengaruh ketu6uh ma8am suhu tersebut dalam per8obaan ini terhadap
pertumbuhan bakteri H Jaa-a# ) pengaruh ketu6uh suhu ini terlihat pada saat bakteri sudah di inokulasikan pada medium lempeng 2" se8ara 4ig 4ag. Pada suhu dapat tumbuh dengan baik, akan tetapi pada suhu mulai berkurang , dan pada suhu menun6ukkan baha pada suhu men8apai
9
, 9
,
bakteri masih
pertumbuhan bakteri
tidak terdapat pertumbuhan bakteri. 0al ini merupakan titik kematian termal. Pada saat suhu
mengalami penurunan dan tidak dapat tumbuh lagi
). Suhu berapakah yang merupakan titik kematian termal bakteri9bakteri yang digunakan dalam per8obaan ini Jaa-a# ) bakteri yang digunakan dalam per8obaan memiliki titik kematian termal yakni pada suhu
9
.
3. Belas mekanisme kematian bakteri akibat perlakuan dengan suhu tinggi H
Jaa-a# ) Mekanisme kerusakan oleh panas. Inakti7asi bakteri oleh panas tidak dapat
digambarkan dalam peristia biokimia. Peristia yang mematikan terutama produksi rantai tunggal %terlepasnya rantai D2". 0ilangnya 7iabilitas %kelangsungan hidup sel9 sel oleh panas sedang, dapat dihubungkan dengan pelepasan rantai D2" tersebut. Kerusakan D2" terlihat bersiat en4imatik sebagai akibat dari akti7asi nuklease. Kemampuan
sel untuk memperbaiki kerusakan dan memperoleh 7iabillitasnya
bergantung pada tempat isiologik dan susunan genetik organisme. Panas 6uga dapat menghilangkan kekuatan ungsional membran J membo8orkan molekul ke8il dan )*' nm pengabsorbsi materi. Materi tersebut berasal dari degradasi ribosom oleh ribonuklease yang terakti7asi karena perlakuan panas.
L.
Lampiran