LAPORAN PENDAHULUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA PADA PASIEN OSTEOPOROSIS OS TEOPOROSIS I.
Definisi
A. Pengertian
Osteoporosis adalah penyakit metabolisme tulang yang cirinya adalah pengurangan massa tulang dan kemunduran mikroarsitektur tulang sehingga meningkatkan risiko fraktur oleh karena fragilitas tulang meningkat. Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat. Untuk mempertahankan kepadatan tulang, tubuh memerlukan persediaan kalsium dan miner mineral al lain lainny nyaa yang yang mema memadai dai,, dan dan haru haruss mengh menghas asil ilka kan n horm hormon on dala dalam m juml jumlah ah yang yang mencuku mencukupi( pi(horm hormon on parati paratiroi roid, d, hormon hormon pertum pertumbuh buhan, an, kalsit kalsitoni onin, n, estrog estrogen en pada wanita wanita dan testos testoster terone one pada pria). pria). uga uga persed persediaa iaan n !itami itamin n " yang yang adekuat adekuat,, yang diperl diperluka ukan n untuk untuk menyerap kalsium dari makanan dan memasukan ke dalam tulang. #ecara progresif, tulang mening meningkat katkan kan kepadat kepadatan an sampai sampai kepadat kepadatan an maksim maksimal al (sekit (sekitar ar usia usia $% tahun) tahun).. #etela #etelah h itu itu kepadatan tulang akan berkurang secara perlahan. ika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah osteoporosis. B. Etiologi a. Osteoporosis post menopasal
Terja Terjadi di karena karena kekura kekuranga ngan n estrog estrogen en (hormo (hormon n utama utama pada wanita) wanita),, yang yang membant membantu u mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. &iasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara '-' tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lamb lambat at.. Tida Tidak k semu semuaa wanit wanitaa memil memilik ikii resi resiko ko yang yang sama sama untu untuk k mende menderi rita ta oste osteop opor oros osis is postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam. !. Osteoporosis senilis *emungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia
dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. #enilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. +enyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas % tahun dan kali lebih sering menyerang wanita. wa nita. anita anita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
".
Osteoporosis se#n$er "ialami kurang dari ' penderita osteoporosis, yang disebabkan oleh keadaan medis
lainnya atau oleh obat-obatan. +enyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). +emakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini. $. Osteoporosis %&enil i$iopati# /erupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. 0al ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar 1itamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang. '. Tan$a $an (e%ala
Osteoporosis dapat berjalan lambat selama beberapa dekade, hal ini disebabkan karena osteoporosis tidak menyebabkan gejala fraktur tulang. &eberapa fraktur osteoporosis dapat terdeteksi hingga beberapa tahun kemudian. Tanda klinis utama dari osteoporosis adalah fraktur pada 1ertebra, pergelangan tangan, pinggul, humerus, dan tibia. 2ejala yang paling la3im dari fraktur korpus 1ertebra adalah nyeri pada punggung dan deformitas pada tulang belakang. 4yeri biasanya terjadi akibat kolaps 1ertebra terutama pada daerah dorsal atau lumbal. #ecara khas awalnya akut dan sering menyebar kesekitar pinggang hingga kedalam perut. 4yeri dapat meningkat walaupun dengan sedikit gerakan misalnya berbalik ditempat tidur. 5stirahat ditempat tidaur dapat meringankan nyeri untuk sementara, tetapi akan berulang dengan jangka waktu yang ber1ariasi. #erangan nyeri akut juga dapat disertai oleh distensi perut dan ileus. #eorang dokter harus waspada terhadap kemungkinan osteoporosis bila didapatkan 6 7 +atah tulang akibat trauma yang ringan. 7 Tubuh makin pendek, kifosis dorsal bertambah, nyeri tulang. 7 2angguan otot (kaku dan lemah) 7 #ecara kebetulan ditemukan gambaran radiologik yang khas.
D. Patofisiologi
Osteoforosis terjadi karena adanya interaksi yang menahun antara faktor genetik dan faktor lingkungan. a.
8aktor genetik meliputi6 Usia jenis kelamin, ras keluarga, bentuk tubuh, tidak pernah melahirkan.
b. 8aktor lingkungan meliputi6 merokok, alkohol, kopi, defisiensi 1itamin dan gi3i, gaya hidup, mobilitas, anoreksianer1osa dan pemakaian obat-obatan. *edua faktor diatas akan menyebabkan melemahnya daya serap sel terhadap kalsium dari darah ke tulang, peningkatan pengeluaran kalsium bersama urin, tidak tercapainya masa tulang yang maksimal dengan resobsi tulang menjadi lebih cepat yang selanjutnya menimbulkan penyerapan tulang lebih banyak dari pada pembentukan tulang baru sehingga terjadi penurunan massa tulang total yang disebut osteoporosis. E. a. b. c. d. e. f.
Pemeri#saan penn%ang +emeriksaan laboratorium +emeriksaan 9-ray +emeriksaan absorpsiometri +emeriksaan :omputer Tomografi (:T) +emeriksaan biopsy +emeriksaan "ensitas /assa tulang
). Penatala#sanaan
Terapi pada osteoporosis harus mempertimbangkan hal, yaitu terapi pencegahan yang pada umumnya bertujuan untuk menghambat hilangnya massa tulang. "engan cara yaitu memperhatikan faktor makanan, latihan fisik ( senam pencegahan osteoporosis), pola hidup yang aktif dan paparan sinar ultra 1iolet. #elain itu juga menghindari obat-obatan dan jenis makanan yang merupakan faktor resiko osteoporosis seperti alkohol, kafein, diuretika, sedatif, kortikosteroid. #elain pencegahan, tujuan terapi osteoporosis adalah meningkatkan massa tulang dengan melakukan pemberian obat-obatan antara lain hormon pengganti (estrogen dan progesterone dosis rendah). *alsitrol, kalsitonin, bifosfat, ralo9ifene, dan nutrisi seperti kalsium serta senam beban. +embedahan pada pasien osteoporosis dilakukan bila terjadi fraktur, terutama bila terjadi fraktur panggul.
II. Peng#a%ian A. Ri*a+at Pen+a#it ,. Ri*a+at pen+a#it se#arang
+asien dibawa ke ;.#. hari senin karena pasien mengalami nyeri pada punggung, status kesadaran pasien normal dan obat yang pernah diberikan adalah obat analgesik. B. Pemeri#saan )isi#
. #istem pernapasan Terjadi perubahan pernafasan pada kasus kiposis berat, karena penekanan pada fungsional paru. . #istem kardio1askuler #uara jantung, tensi meningkat, nadi, dan suhu. $. +sikososial Osteoporosis menimbulkan depresi ,ansietas, gangguan tidur,dan ketakutan akan jatuh. <. *emampuan bergerak =kstrimitas atas, ekstrimitas bawah, pergerakan sendi, dan kekuatan otot. '. #istem saraf Tingkat kesadaran pasien ( fungsi selebral ) >. #istem pencernaan +embatasan pergerakan dan deformitas spinal . #istem komunikasi *emampuan pasien dalam berkomunikasi
III. Diagnosa Kepera*atan "iagnosa 5 6 4yeri akut yang berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur 1ertebra ditandai dengan
klien mengeluh nyeri tulang belakang, mengeluh bengkak pada pergelangan tangan, terdapat fraktur traumatic pada 1ertebra, klien tampak meringis. Tujuan 6 #etelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan nyeri berkurang . 5nter1ensi 6 a.
=1aluasi keluhan nyeri?ketidaknyamanan, perhatikan lokasi dan karakteristik termasuk intensitas (skala -%). +erhatikan petunjuk nyeri non1erbal (perubahan pada tanda 1ital dan
emosi?prilaku). b. @jarkan klien tentang alternati1e lain untuk menga tasi dan mengurangi rasa nyerinya. c. "orong menggunakan teknik manajemen stress contoh relaksasi progresif, latihan nafasa dalam, imajinasi 1isualisasi, sentuhan teraupetik. d. *olaborasi dalam pemberian obat sesuai indikasi.
"iagnosa 55 6
0ambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat perubahan skeletal (kifosis) , nyeri sekunder, atau fraktur baru ditandai dengan klien mengeluh ke mampuan gerak cepat menurun, klien mengatakan badan terasa lemas, stamina menurun, dan terdapat penurunan tinggi badan. Tujuan 6 setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien mampu melakukan mobilitas fisik . 5nter1ensi 6 a. *aji tingkat kemampuan klien yang masih ada. b. ;encanakan tentang pemberian program latihan, ajarkan klien tentang akti1itas hidup sehari-hari yang dapat dikerjakan. c. &erikan dorongan untuk melakukan akti1itas ?perawatan diri secara bertahap jika dapat ditoleransi.&erikan bantuan sesuai kebutuhan. "iagnosa 555 6 ;isiko cedera yang berhubungan dengan dampak sekunder perubahan skeletal dan ketidakseimbangan tubuh ditandai dengan klien mengeluh kemampuan gerak cepat menurun, tulang belakang terlihat bungkuk. Tujuan 6 cedera tidak terjadi . 5nter1ensi 6 a.
:iptakan lingkungan yang bebas dari bahaya missal 6 tempatkan klien pada tempat tidur rendah,
berikan penerangan yang cukup, tempatkan klien pada ruangan yang mudah untuk diobser1asi. b. @jarkan pada klien untuk berhenti secara perlahan,tidak naik tangga dan mengangkat beban berat c. Obser1asi efek samping obat-obatan yang digunakan "iagnose 5! 6 2angguan citra diri yang berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis yang disebabkan oleh penyakit atau terapi ditandai dengan klien mengatakan membatasi pergaulan dan tampak menggunakan penyangga tulang belakang (spinal brace). Tujuan 6 setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan klien dapat menunjukkan adaptasi dan menyatakan penerimaan pada situasi diri .
5nter1ensi 6 a.
"orong klien mengekspresikan perasaannya khususnya mengenai bagaimana klien merasakan,
memikirkan dan memandang dirinya. b. 0indari kritik negati1e. c. *aji derajat dukungan yang ada untuk klien. "iagnose ! 6 2angguan eleminasi al1i yang berhubungan dengan kompresi saraf pencernaan ileus paralitik ditandai dengan klien mengatakan buang air besar susah dan keras. Tujuan 6 setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan eleminasi klien tidak terganggu . 5nter1ensi 6 a. @uskultasi bising usus. b. Obser1asi adanya distensi abdomen jika bising usus tidak ad a atau berkurang. c. :atat frekuensi, karakteristik dan jumlah feses. d. Aakukan latihan defekasi secara teratur. e. @njurrkan klien untuk mengkonsumsi makanan berserat dan pemasukan cairan yang lebih banyak termasuk jus?sari buah.
"iagnose !5 6 *urang pengetahuan mengenai proses osteoporosis dan program terapi yang berhubungan dengan kurang informasi, salah persepsi ditandai dengan klien mengatakan kurang, mengerti tentang penyakitnya, klien tampak gelisah. Tujuan 6 setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan klien memahami tentang penyakit osteoporosis dan program terapi . 5nter1ensi 6 a. *aji ulang proses penyakit dan harapan yang akan datang. b. @jarkan pada klien tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya osteoporosis. c. &erikan pendidikan kepada klien mengenai efek samping penggunaan obat.
DA)TAR PUSTAKA http6??cutenurse-sakura.blogspot.com?%%?%